BILANGAN KOMPLEKS. Dimana cara penyelesaiannya dengan menggunakan rumus abc, yang menghasilkan dua akar sekaligus ..(4)

dokumen-dokumen yang mirip
BILANGAN KOMPLEKS. Dimana cara penyelesaiannya dengan menggunakan rumus abc, yang menghasilkan dua akar sekaligus ..(4)

Bab I. Bilangan Kompleks

Penerapan Bilangan Kompleks pada Rangkaian RLC

BILANGAN KOMPLEKS SHINTA ROSALIA DEWI, S.SI, M.SC

MATEMATIKA TEKNIK II BILANGAN KOMPLEKS

Bab 1 Sistem Bilangan Kompleks

Pertemuan ke 8. GRAFIK FUNGSI Diketahui fungsi f. Himpunan {(x,y): y = f(x), x D f } disebut grafik fungsi f.

MATEMATIKA TEKNIK 1 3 SKS TEKNIK ELEKTRO UDINUS

Sistem Bilangan Kompleks

Setelah mempelajari bab ini mahasiswa mampu dan kompeten, mengenai : Bilangan kompleks Operasi bilangan kompleks Aplikasi bilangan kompleks dalam

Bab1. Sistem Bilangan

Bil Riil. Bil Irasional. Bil Bulat - Bil Bulat 0 Bil Bulat + maka bentuk umum bilangan kompleks adalah

Matematika Teknik Dasar-2 2 Bilangan Kompleks - 1. Sebrian Mirdeklis Beselly Putra Teknik Pengairan Universitas Brawijaya

BILANGAN KOMPLEKS. Muhammad Hajarul Aswad Pendidikan Matematika Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo. Aswad

SOAL DAN PEMBAHASAN ARUS BOLAK BALIK

SISTEM BILANGAN KOMPLEKS

Rangkaian Listrik Arus dan Tegangan AC Sinusoidal dan Phasor

Rangkaian Arus Bolak Balik. Rudi Susanto

MODUL 1. Teori Bilangan MATERI PENYEGARAN KALKULUS

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika

Antiremed Kelas 12 Fisika

D. (1 + 2 ) 27 E. (1 + 2 ) 27

PREDIKSI UAN MATEMATIKA 2008 Oleh: Heribertus Heri Istiyanto, S.Si Blog:

ISTIYANTO.COM. memenuhi persamaan itu adalah B. 4 4 C. 4 1 PERBANDINGAN KISI-KISI UN 2009 DAN 2010 SMA IPA

BUKU DIKTAT ANALISA VARIABEL KOMPLEKS. OLEH : DWI IVAYANA SARI, M.Pd

Gambar 3. (a) Diagram fasor arus (b) Diagram fasor tegangan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

MODUL ANALISIS VARIABEL KOMPLEKS

Soal UN 2009 Materi KISI UN 2010 Prediksi UN 2010

FUNGSI-FUNGSI INVERS

PENGERTIAN FUNGSI JENIS-JENIS FUNGSI PENGGAMBARAN GRAFIK FUNGSI

Applikasi Bil. Komplek pada Teknik Elektro

MODUL FISIKA. TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK (AC) DISUSUN OLEH : NENIH, S.Pd SMA ISLAM PB. SOEDIRMAN

Matematika Teknik Dasar-2 3 Bilangan Kompleks - 2. Sebrian Mirdeklis Beselly Putra Teknik Pengairan Universitas Brawijaya

Sistem Bilangan Kompleks (Bagian Kedua)

FUNGSI. Berdasarkan hubungan antara variabel bebas dan terikat, fungsi dibedakan dua: fungsi eksplisit dan fungsi implisit.

TEORI DASAR TEKNIK TENAGA LISTRIK, oleh Ir. Markoni, S.H., M.T. Hak Cipta 2014 pada penulis

PERSIAPAN TES SKL KELAS X, MATEMATIKA IPS Page 1

FUNGSI LOGARITMA ASLI

sama dengan p q. Perhatikan tabel berikut. p q B B S S B S S B S S B B S S S B B S B S S S S B B S B B

Materi UTS. Kalkulus 1. Semester Gasal Pengajar: Hazrul Iswadi

ARUS BOLAK BALIK. I m v. Gambar 1. Diagram Fasor (a) arus, (b) tegangan. ωt X(0 o )

BILANGAN KOMPLEKS. 1. Bilangan-Bilangan Real. 2. Bilangan-Bilangan Imajiner. 3. Bilangan-Bilangan Kompleks

SKL 1 Soal logika matematika dalam pemecahan masalah Menentukan ingkaran atau kesetaraan dari pernyataan majemuk

Bilangan Kompleks. Anwar Mutaqin. Program Studi Pendidikan Matematika UNTIRTA

Bilangan dan Fungsi Kompleks

Silabus. Nama Sekolah : SMA Mata Pelajaran : MATEMATIKA Kelas / Program : X / UMUM Semester : GANJIL

RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK.

Kelompok Mata Kuliah : MKU Program Studi/Program : Pendidikan Teknik Elektro/S1 Status Mata Kuliah : Wajib. : Aip Saripudin, M.T.

Arus Bolak Balik. Arus Bolak Balik. Agus Suroso Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung

PEMBAHASAN UN SMA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 MATEMATIKA PROGRAM STUDI IPA

FUNGSI LOGARITMA ASLI

VARIABEL KOMPLEKS SUMANANG MUHTAR GOZALI KBK ALJABAR & ANALISIS

RESONANSI PADA RANGKAIAN RLC

Daya Rangkaian AC [2]

B I L A N G A N 1.1 SKEMA DARI HIMPUNAN BILANGAN. Bilangan Kompleks. Bilangan Nyata (Riil) Bilangan Khayal (Imajiner)

Arus dan Tegangan Listrik Bolak-balik

MATEMATIKA EKONOMI 1 FUNGSI DAN GRAFIK. DOSEN Fitri Yulianti, SP, MSi.

FUNGSI VARIABEL KOMPLEKS. Oleh: Endang Dedy

BAB 1. RANGKAIAN LISTRIK

SOLUSI UJIAN SEKOLAH SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI TAHUN PELAJARAN 2013/ a 16. definit positif adalah...

KARTU SOAL UJIAN NASIONAL MADRASAH ALIYAH NEGERI PANGKALPINANG

BAB 1. RANGKAIAN LISTRIK

TRY OUT MATEMATIKA PAKET 3B TAHUN 2010

Menurut jenisnya, fungsi dapat dibedakan menjadi (1) Fungsi aljabar (2) Fungsi transenden

FASOR DAN impedansi pada ELEMEN-elemen DASAR RANGKAIAN LISTRIK

FUNGSI TRIGONOMETRI, FUNGSI EKSPONEN, FUNGSI LOGARITMA

Bab II Fungsi Kompleks

2.1 Soal Matematika Dasar UM UGM c. 1 d d. 3a + b. e. 3a + b. e. b + a b a

e. muatan listrik menghasilkan medan listrik dari... a. Faraday d. Lenz b. Maxwell e. Hertz c. Biot-Savart

ANALISIS RANGKAIAN RLC

Pembahasan Soal SIMAK UI 2012 SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Matematika IPA

Bab 3 Fungsi Elementer

PREDIKSI UAN MATEMATIKA SESUAI KISI-KISI PEMERINTAH

CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN PERSIAPAN UN 2014

Tim Penulis BUKU SISWA

ANALISIS RANGKAIAN RLC ARUS BOLAK-BALIK

PEMBAHASAN UN SMA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 MATEMATIKA PROGRAM STUDY IPA

SOLUSI PREDIKSI UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMA/MA IPA, KELOMPOK 2, TEBO

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran Teknik. Tugas individu.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Standar Kompetensi : 1. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan bentuk pangkat, akar, dan logaritma.

Modul I Dasar Bilangan Kompleks

Sistem Bilangan Kompleks (Bagian Pertama)

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Persamaan Diferensial Orde II

DERET FOURIER. n = bilangan asli (1,2,3,4,5,.) L = pertemuan titik. Bilangan-bilangan untuk,,,, disebut koefisien fourier dari f(x) dalam (-L,L)

PERSAMAAN KUADRAT. Persamaan. Sistem Persamaan Linear

BIMBINGAN BELAJAR & KONSULTASI PENDIDIKAN SERI : MATEMATIKA SMA EKSPONEN. MARZAN NURJANAH, S.Pd.

OSN Guru Matematika SMA (Olimpiade Sains Nasional)

BAB II MACAM-MACAM FUNGSI

Bab 2 Fungsi Analitik

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Persamaan Diferensial Orde II

ANALISA VARIABEL KOMPLEKS

Bahan Ajar Ke 1 Mata Kuliah Analisa Sistem Tenaga Listrik. Diagram Satu Garis

VI. FUNGSI EKSPONEN DAN FUNGSI LOGARITMA

Nama : Taufik Ramuli NIM :

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH TAHUN 2016

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Analisis Sinusoida. Dibuat Oleh : Danny Kurnianto Diedit oleh : Risa Farrid Christianti Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto

Arus & Tegangan bolak balik(ac)

II. TINJAUAN PUSTAKA. sinkron antara tegangan, frekuensi, dan sudut fasa. Operasi ini akan menyatakan

Transkripsi:

BILANGAN KOMPLEKS A. Pengertian Bilangan Kompleks Himpunan bilangan yang terbesar di dalam matematika adalah himpunan bilangan komleks. Himpunan bilangan riil yang kita pakai sehari-hari merupakan himpunan bagian dari himpunan bilangan kompleks ini. Secara umum bilangan kompleks terdiri dari dua bagian : bagian riil dan bagian imajener (khayal). Bagian khayal bercirikan hadirnya bilangan khayal i yang didefinisikan sebagai :..(1) System bilangan kompleks merupakan perluasan dari system bilangan riil. Misalkan, saat kita memerlukan solusi dari persamaan x = - 5, tak ada bilangan riil yang memenuhi persamaan tersebut. Oleh karena itu, kita perlu mendefinisikan bilangan kompleks. Bilangan kompleks ditulis sebagai pasangan terurut dua bilangan riil, z = x + i y, dimana x = Re z (bagian riil dari bilangan kompleks), y = Im z (bagian imajener dari bilangan kompleks). Timbulnya bilangan kompleks dapat diikuti dari proses matematika yang sederhana, yaitu dari persamaan kuadrat.() Dimana cara penyelesaiannya dengan menggunakan rumus abc, yang menghasilkan dua akar sekaligus.(3)..(4) Untuk nilai diskriminan D 0, tidak ada masalah, karena akar-akar persamaannya bersifat riil menurut persamaan (3). Untuk kasus D<0, didalam matematika dasar dikatakan bahwa persamaan kuadrat () tidak memiliki akar riil. Implikasi selanjutnya adalah bahwa akar persamaannya termasuk bilangan Copyright@Ibnu_010

kompleks. Bilangan diskriminana negative dituliskan D = - d, maka akar kompleksnya adalah :..(5) Dalam himpunan bilangan kompleks, x1, x dikatkan sebagai conjugat (sekawan) satu terhadap yang lain, karena perkalian antara mereka akan menghasilkan bilangan riil. Setiap bilangan kompleks memiliki konjugat. Hasil kali antara suatu bilangan kompleks dengan konjugatnya dinamakan modulus. Misalkan, konjugat dari z = x + iy diberikan oleh z x iy maka modulus dari z adalah :..(6) Untuk setiap bilangan kompleks z 0 maka modulus z adalah positif. Suatu bilangan kompleks z memiliki konjugat z* yang didefinisikan dan ditulis sebagai :.(7) Sehingga perkaliannya dengan z menghasilkan bilangan riil Copyright@Ibnu_010

kompleks :.(8) Sifaf ini dimanfaatkan untuk meriilkan penyebut dalam pecahan bilangan (9) Sifat lain bilangan konjugat ini adalah distribusi terhadap penjumlahan maupun perkalian : (10) 3 4i Tentukan modulus dari z =????????????????? i Misalkan z1 dan z merupakan bilangan kompleks, berlaku :.(11) Misalakan z1, z dan z3 merupakan bilangan kompleks, beberapa sifat aritmatika dari bilangan kompleks tersebut adalah sebagai berikut : Copyright@Ibnu_010

B. Aljabar Bilangan Kompleks Dengan menggunakan aturan bahwa bilangan imajener satuan i diperlakukan sebagai suatu variabel riil, kita dapat membangun aturan aljabar bilangan kompleks, yakni : penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Misalkan z1 = x1 + iy1 dan z = x + iy dua bilangan kompleks, maka operasi aljabar antara kedua bilangan kompleks ini didefinisikan memberikan pula suatu bilangan kompleks baru z = x + iy. 1. Penjumlahan/pengurangan z1 z = (x1 + iy1) (x + iy) = (x1x) + i (y1y) (1). Perlakian z1.z = x1x + ix1y + iy1x + i y1y = (x1x y1y) + i (x1y + xy1).(13) 3. Pembagian z1 ( x1 iy1)( x iy).(13a) z ( x iy)( x iy) ( x1x y1y) ( x1y y1x) i..(14b) ( x y ) ( x y ) 4. Perkalian dan pembagian dalam bentuk polar Copyright@Ibnu_010

(15a dan 15b) Contoh : 1. ( + 5i) + (3 i) = 5 + 3i. (4 7i) ( + 3i) = 10i 3. (1 + 3i)(5 4i) = 5 (-4i) + 15i 1 i = 17 + 11i, i = -1 (17 11 i) (17 11 i) (1 3 i) 4.. 5 4i (1 3 i) (1 3 i) (1 3 i) C. Penyajian Bidang Kompleks 1. Bentuk rectangular Z = x + iy X = Re Z, bagian riil Y = Im Z, bagian imajener Bilangan kompleks dapat digambarkan pada bidang Argand seperti pada gambar disamping. Semua titik yang berda pada sumbu Re(z) mewakili garis bilangan riil.. Bentuk polar Sebuah bilangan kompleks z = x + iy, bentuk polar dapat dilihat pada gambar di atas. Dimana x = r cos dan y = r sin sehingga :..(16) Copyright@Ibnu_010

Hubungannya dengan bentuk rectangular tampak dari gambar di bidang argand : Contoh : jika 1.(17) 1 1 1 x dan y r x y = 1 tan 1 x y 4 3. Bentuk eksponen i, hitunglah r,, dan nyatakan z dalam bentuk polar Dari uraian fungsi dasar Maclaurin untuk sin x, cos x dan e x di peroleh hubungan : e i = cos + i sin..(18) e -i = cos - i sin..(19) Kedua persamaan di atas disebut persamaan Euler. Selanjutnya bilangan kompleks jika dinyatakan dalam bentuk eksponen sebagai : Z = r (cos + i sin ) = r e i.(0a) z r(cos isin ) = r e -i (0b) Dengan mengingat hubungan fungsi trigonometri dengan eksponensial kompleks : Copyright@Ibnu_010

Sin = e i e i i..(1a) Cos = e e i i (1b) Bentuk ini banyak dipakai dalam operasi perkalian dan pemangkatan, juga pada kasus-kasus yang melibatkan fungsi trigonometri seperti peristiwa perambatan gelombang, getaran, dan lain-lain. Contoh : 1. Hitunglah cos i! : e cos i i. i i. i 1 e e 1,543. Nyatakan z = + i dalam bentuk polar dan exponential r = = tan -1 / = 45 0 Bentuk polarnya : z = (cos 45 0 + i sin 45 0 ) Bentuk exponentianya harus dirubah dalam bentuk radial (45 0 = 45 (/180) = 0,7854) maka z = e 0,7854 i 3. Nyatakan 4e 0,6109 i dalam bentuk polar dan rectangular 0,6109 = 180 (0,6190/) = 35 0 Bentuk polarnya : z = 4 (cos 35 0 + i sin 35 0 ) x = 4 cos 35 0 = 3,77,y = 4 sin 35 0 =,94 sehingga bentuk rectangularnya : z = 3,77 +,94 i Tugas 1 : Hitunglah Catatan : a b = e b ln a log 10 = 1 ln e = 1 ln a b = b ln a Log (a.b) = log a + log b Ln (a.b) = ln a + ln b Ln a/b = ln a ln b e =,7 a. sin i b. cos (/ + i ln ) c. Buktikan : sin + cos = 1 d. sin ( - i ln 3) e. cos i f. e -(i/4) + ln, nyatakan bentuk rectanglar g. z1 = 1 + i, z = i, nyatakan dalam bentuk exponen kemudian (z1 x z). Copyright@Ibnu_010

D. Persamaam Kompleks Suatu persamaan kompleks adalah suatu persamaan yang mengandung bilangan-bilangan kompleks. Sebagai contoh, + iy = x + 5i, adalah suatu persamaan kompleks dengan x dan y sebagai variabel-variabel riil. Untuk menangani suatu persamaan kompleks seperti ini perlu diterapkan difinisi berikut : dua bilangan kompleks adalah sama, jika dan hanya jika bagian riilnya sama dan juga bagian imajenernya sama. Jadi, persamaan kompleks x + iy = p + iq, setara dengan dua persamaan riil serempak x = p dan y = q x + iy = p + iq dimana x = p dan y = q () Contoh : Hitunglah x dan y jika (x + iy) = i x + ixy +i y = i x - y + ixy = i x - y = 0, maka x = y ixy = i x = 1 dan y = 1 Tugas : Hitunglah x dan y dari persamaan berikut a. x + iy = 3i 4 b. (x + iy) = 1 c. (x + y + 3) + i (3x y - 1) = 0 E. Fungsi Logaritma Kompleks Logaritma dari sebuah bilangan kompleks z : Ln z = ln re i = ln r + i ( + n).(3) Dimana n = 0, 1,, 3, ln merupakan logarotma dari suatu bilangan riil. Untuk harga n = 0, maka harga ln z disebut harga utama karena fungsi logaritma dalam himpunan bilangan kompleks sebenarnya adalah fingsi bernilai jamak. Contoh : Nyatakan ln (- 1) dalam bentuk rectangular Z = 1, maka r = z = 1 dan = sehingga ln (- 1) = ln 1 + i ( + n) ln (- 1) = 0 + i (, -, 3, - 3, ) ln (- 1) = i (, -, 3, - 3, ) Copyright@Ibnu_010

Tugas 3 : Hitunglah nilai a. ln (1 - i) b. ln i c. (1 - i) 4i F. Pangkat dan Akar Kompleks Operasi pemangkatan juga memanfaatkan kemudahan yang dimiliki oleh bentuk exponential : Z n = re i n = r n e in = r n (cos n + i sin n)..(4) Z 1/n = re i 1/n = r 1/n e i1/n = r 1/n (cos /n + i sin /n) (5) = + n, dimana n = 0, 1,, 3, Contoh : Hitunglah 3 ( 1 i) r = = 5/4 n 3 ( 1 i) = ( ) 1/3 (cos (5/4)/3 + i sin (5/4)/3) ketika n = 0, bagaimana jika n = 1,, 3 G. Penerapan dalam Fisika Salah satu aplikasi dalam bilangan kompleks adalah penggunaan turunan. Z = x + iy, dengan x dan y merupakan fungsi t dz dx dy i d z d x d y i (6) Sedangkan harga mutlak dari kedua turunan di atas adalah dz d z ( dx ) ( d x ( dy ) ) ( d y ).(7) Metode ini digunakan dalam fisika, dimana jika z menyatakan kedudukan suatu benda dalam bidang maka dapat dicari besar kecepatan dan percepatan dari Copyright@Ibnu_010

benda tersebut. Besar kecepatan sebagai v dz dan besar percepatan a d z t i Tugas 4 : Sebuah electron bergerak pada lintasan z. Hitungla kecepatan 3 t i dan percepatan electron tersebut pada saat 7 detik pertama. Aplikasi bilangan kompleks ternyata luas. Sebagai contoh perhitungan impedansi, tegangan dan arus maksimum dan fase getaran pada rangkaia arus bolak-balik( rangkaian listrik AC). Dalam rangkaian listrik AC, komponen dapat ditulis dalam bilangan kompleks : Resistor (Re R) Reaktansi induktif (Im ix L ) Reaktansi kapasitif (Im -ix C ) Tegangan (Bilngnan kompleks V 0 e i ) Misalnya untuk rangkaian seri RLC Impedansi rangkaian ini dapat dicari dari jumlah lilitan dari ketiga komponennya :.(8) Modulusnya merupakan impedansi rangkaian (9) Copyright@Ibnu_010

Sedangkan argumennya merupakan beda fase antara arus dan tegangan rangkaian: (30) X L = I 0 il X C = -i I 0 /C Sedangkan untuk mengetahui mana yang bergetar lebih dulu, arusnya atau tegangannya, dapat digunakan hukum Ohm :..(31) Yang menunjukan arusnya ketinggalan fase sejauh dari tegangannya. Tugas 5 : 1. Hitunglah impedansi z dan periode T dalam rangkaian arus bolak-balik, dimana sumber tegangan dan arus merupakan fungsi cosinus dan sinus. Rangkaian RLC menggunakan fungsi exponensial bilangan kompleks V = V 0 e it I = I 0 e it. Copyright@Ibnu_010