BAB VII SISTEM DAN JARINGAN PIPA

dokumen-dokumen yang mirip
Tekanan pra-konsolidasi = 160 kn/m 2

Analisis Rangkaian Listrik

Tinjauan Termodinamika Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial. Oleh. Saeful Karim

Tinjauan Termodinamika Pada Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 7

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api.

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST)

3. PEMODELAN SISTEM. Data yang diperoleh pada saat survey di lokasi potensi tersebut adalah sebagai berikut :

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P.

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat

BAB II LANDASAN TEORI

Pembahasan Soal. Pak Anang SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Disusun Oleh :

PERHITUNGAN OUTAGE RATE

Pengontrolan Penjejak Dinding dengan Batasan Orientasi pada Kursi Roda Robotik

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika

BAB VIII KRISTAL SEMIKONDUKTOR

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang

ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR

BAB 2 DASAR TEORI 2.1 TEORI GELOMBANG LINIER. Bab 2 Teori Dasar

Reduksi data gravitasi

IDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM

ANALISIS SAMBUNGAN PAKU

KARAKTERISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTRAL

TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER

Materike April 2014

Materi ke - 6. Penggunaan Integral Tak Tentu. 30 Maret 2015

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGGUNAAN INTERPOLASI HERMITE KUBIK DALAM PENYELESAIAN PERSAMAAN STURM-LIOUVILLE DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

PERKEMBANGAN TEORI ATOM & PENEMUAN PROTON, NEUTRON, ELEKTRON. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

Debuging Program dengan EasyCase

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS

+ = R R γ P II.3 Beberapa Percobaan dengan Soap Films Soap film yang diregangkan sepanjang kawat. Berbentuk planar, karena tekanan di kedua

Presentasi 2. Isi: Solusi Persamaan Diferensial pada Saluran Transmisi

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. 35 orang. Setiap orang diambil sampel sebanyak 15 citra wajah dengan


PENERAPAN SISTEM TDM PADA SISTEM ALARM KEAMANAN GEDUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990).

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT

Ringkasan Materi Kuliah METODE-METODE DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE SATU

BAB 2 LANDASAN TEORI

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3,

ANALISIS KOMBINASI PRELOADING MEKANIS DAN ELEKTROKINETIK TERHADAP PEMAMPATAN TANAH LUNAK PONTIANAK

TURUNAN RANGKUMAN MATERI. '( x) lim. '( x) lim lim 0. Turunan fungsi f(x) terhadap x didefinisikan sebagai berikut. f (x+h) f (x) x x + h

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Persamaan Diferensial Orde I

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag

Pengaruh Rasio Tinggi Blok Tegangan Tekan Dan Tinggi Efektif Terhadap Lentur Balok Bertulangan Tunggal

ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI

Materi : 5.1. Kapasitas panas fonon 5.2. Rapat keadaan model Debye 5.3. Temperatur Debye 5.4. Persamaan Debye T 3

ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V

BAB III TEORI DASAR ANTENA SLOT DAN ANTENA ARRAY

Pengaruh Posisi Pipa Segi Empat dalam Aliran Fluida Terhadap Perpindahan Panas

KONTROL URBAN SPRAWL DENGAN PENDEKATAN PEMODELAN PERILAKU PERJALANAN DAN PARTISIPASI PENDUDUKNYA

Teori graf. Graf digunakan untuk merepresentasikan objekobjek dan hubungan antara objek-objek tersebut.

Susunan Antena. Oleh : Eka Setia Nugraha S.T., M.T. Sumber: Nachwan Mufti Adriansyah, S.T., M.T.

SISTEM PENGOLAHAN ISYARAT. Kuliah 5 Transformasi Fourier

ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI

8. FUNGSI TRANSENDEN MA1114 KALKULU I 1

1. Proses Normalisasi

Kontrol Trakcing Laras Meriam 57mm dengan Menggunakan Hybrid Kontrol Logika Fuzzy - PID

Fisika Dasar II Listrik, Magnet, Gelombang dan Fisika Modern

8. FUNGSI TRANSENDEN MA1114 KALKULU I 1

Penggunaan Algoritma RSA dengan Metode The Sieve of Eratosthenes dalam Enkripsi dan Deskripsi Pengiriman

KAJIAN AWAL MEKANISME REAKSI ELEKTROLISIS NaCl MENJADI NaClO 4 UNTUK MENENTUKAN TAHAPAN REAKSI YANG EFEKTIF DARI PROSES ELEKTROLISIS NaCl

RANCANG BANGUN SCREW FEEDER SEBAGAI PERANGKAT DUKUNG PELEBURAN KONSENTRAT ZIRKON

Modifikasi Analytic Network Process Untuk Rekomendasi Pemilihan Handphone

Modeling Pengaturan Kecepatan... Satya Kumara I N. MODELING PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC DENGAN SIMULINK

Bab 1 Ruang Vektor. I. 1 Ruang Vektor R n. 1. Ruang berdimensi satu R 1 = R = kumpulan bilangan real Menyatakan suatu garis bilangan;

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED)

EVALUASI DAYA GABUNG PERSILANGAN JAGUNG DENGAN METODE DIALLEL

FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH

SAMBUNGAN BALOK PENDUKUNG MOMEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fungsi dari faktor produksi adalah fungsi dari modal (capital) dan tenaga kerja

INFLUENCE OF LIMES COLUMN VARIATION DISTANCE IN SOFT CLAY STABILIZATION A REVIEW OF INDEX COMPRESSION (Cc) PARAMATER

GABUNGAN TEGASAN TERUS & TEGASAN LENTUR C 2007 / UNIT10 / 1

Transformasi Peubah Acak (Lanjutan)

BAB 4 MODEL MATEMATIKA PENGARUH TERAPI OBAT TERHADAP DINAMIKA VIRUS HIV DALAM TUBUH

TRANSFER MOMENTUM TRANSFER MOMENTUM (MEKANIKA FLUIDA) : STUDI GAYA DAN PERGERAKAN FLUIDA DINAMIKA FLUIDA : STATIKA FLUIDA : FLUIDA KALA GERAK

Hendra Gunawan. 29 November 2013

UJI PERFORMANCE MEJA GETAR SATU DERAJAT KEBEBASAN DENGAN METODE STFT

BAB III : ALAT-ALAT OPTIK

SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE

HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN WAKTU PENGGORENGAN KERIPIK SOSIS AYAM

ELEKTROMAGNETIKA TERAPAN

ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM

Transkripsi:

BAB VII SISTEM AN JARINGAN PIPA Tujuan Intruksional Umum (TIU) Maasiswa diarapkan dapat mrncanakan suatu bangunan air brdasarkan konsp mkanika luida, tori idrostatika dan idrodinamika. Tujuan Intruksional Kusus (TIK). Maasiswa dapat mnjlaskan sistm pipa dngan turbin dan pompa. Maasiswa dapat mnjlaskan prinsip sistm pipa sri, pipa kivaln, pipa pararl dan pipa brcabang. Maasiswa dapat mngitung bsarnya dbit dan kilangan nrgi pada sistm dan jaringan pipa 4. Maasiswa dapat mrncanakan sistm dan jaringan pipa 7.. Pndauluan Sistm prpipaan brungsi untuk mngalirkan zat cair dari satu tmpat k tmpat yang lain. Aliran trjadi karna adanya prbdaan tinggi tkanan di kdua tmpat, yang bisa trjadi karna adanya prbdaan lvasi muka air atau karna adanya pompa. Bbrapa conto sistm prpipaan adala pngaliran minyak antar kota/dara (misalnya angkutan minyak prtamina dari Cilacap k Yogyakarta), pipa pmbawa dan pipa psat dari waduk k turbin pmbangkit listrik tnaga air, jaringan air minum diprkotaan, dan sbagainya. 7. Pipa ngan Turbin i dalam pmbangkit tnaga listrik, tnaga air digunakan untuk mmutar turbin. Untuk mndapatkan kcpatan yang bsar guna mmutar turbin, pada ujung pipa dibri curat. Sprti yang ditunjukkan dalam Gambar 7. dngan

mnganggap kilangan tnaga skundr kcil maka dispanjang pipa garis tnaga brimpit dngan garis tkanan. Garis tnaga turun scara tratur (prlaanlaan), karna adanya kilangan tnaga akibat gskan. i bagian curat, garis tnaga turun dngan tajam mnuju ujung ilir curat dimana tkanan adala atmosr. H s Garis tnaga H Garis tkanan V s Gambar 7. Pipa dngan curat ngan mnganggap kilangan tnaga skundr diabaikan, tinggi tkanan kti H adala sama dngan tinggi statis H s dikurangi kilangan tnaga akibat gskan. H H s Kilangan tnaga dibrikan ol prsamaan arcy-wisbac : V 8 g gπ Mngingat V / A / ¼ π ngan dmikian tinggi tkanan kti adala : 8 H H s - (7.) gπ 7

aya yang trsdia pada curat : H γ (kg m/dtk) (7.) ngan: dbit aliran (m /dtk) H tinggi tkanan kti (m) γ brat jnis zat cair (kg/m ) Apabila dikndaki satuan dalam p (ors powr,daya kuda) maka: Hγ ( p) (7.) 7 Apabila isinsi turbin adala η maka daya yang dibrikan ol turbin adala: Hγη ( p) (7.4) 7 Substitusi dari prsamaan (7.) k dalam prsamaan (7.4) maka : γη 8 H s (7.) 7 gπ 7.. Pipa ngan Pompa Jika pompa mnaikkan zat cair dari kolam satu k kolam lain dngan slisi lvasi muka air H sprti yang ditunjukkan dalam Gambar 7. maka daya yang digunakan ol pompa untuk mnaikkan zat cair stinggi H s adala sama dngan tinggi H ditamba dngan kilangan tnaga slama pngaliran dalam pipa trsbut. Kilangan tnaga adala kivaln dngan pnambaan tinggi lvasi, singga knya sama dngan jika pompa mnaikkan zat cair stinggi H H + 7

. alam gambar trsbut tinggi kcpatan diabaikan singga garis tnaga brimpit dngan garis tkanan. H H H P/γ B A P/γ P H Gambar 7.. Pipa dngan pompa Kilangan tnaga trjadi pada pngaliran pipa dan yaitu sbsar dan. Pada pipa yang mrupakan pipa isap, garis tnaga (dan tkanan) mnurun sampai dibawa pipa. Bagian pipa dimana garis tkanan di bawa sumbu pipa mmpunyai tkanan ngati. Sdang pipa mrupakan pipa tkan. aya yang diprlukan pompa untuk mnaikkan zat cair : atau Hγ ( kg m/dtk) (7.6) η Hγ ( p) (7.7) 7η dngan η adala isinsi pompa. Pada pmakaian pompa, isinsi pompa digunakan sbagai pmbagi dalam rumus daya pompa 7

7.4. Pipa Hubungan Sri Apabila suatu saluran pipa trdiri dari pipa-pipa dngan ukuran yang brbda, pipa trsbut adala dalam ubungan sri. Gambar 7. mnunjukkan suatu sistm tiga pipa dngan karaktristik brbda yang diubungkan scara sri. Panjang, diamtr, dan koisin gskan masing-masing pipa adala,, ;,, ; dan,,. Jika bda tinggi muka air kdua kolam diktaui, akan dicari bsar dbit aliran dngan mnggunakan prsamaan kontinuitas dan nrgi (Brnoulli). angka prtama yang arus dilakukan adala mnggambarkan garis tnaga. Sprti trliat dalam Gambar 7. garis tnaga akan mnurun k ara aliran. Kilangan tnaga pada masing-masing pipa adala,, dan. ianggap bawa kilangan tnaga skundr cukup kcil singga diabaikan. (7.8) H H H H A H H B Gambar 7.. Pipa dalam ubungan sri 74

ngan mnggunakan prsamaan Brnoulli untuk titik dan (pada garis aliran) adala : P V P V + + z + + + + z + γ g γ g Pada kdua titik tinggi tkanan adala H dan H, dan kcpatan V V 0 (tampang aliran sangat bsar) singga prsamaan di atas mnjadi : z + H z + H + + + (z + H ) (z + H ) + + atau H + + (7.9) ngan mnggunakan prsamaan arcy-wisbac, prsamaan (7.9) mnjadi : V V V H + + (7.0) g g g Untuk masing-masing pipa, kcpatan aliran adala : V / (¼ π ) ; V / (¼ π ) ; V / (¼ π ) Substitusi nilai V, V, dan V k dalam prsamaan (7.0) maka akan di dapat: 8 H + + (7.) gπ bit aliran adala: ( / + / + / ) / π gh (7.) 4 Kadang-kadang pnylsaian pipa sri dilakukan dngan suatu pipa kivaln yang mmpunyai pnampang sragam. Pipa disbut kivaln apabila kilangan tkanan pada pngaliran di dalam pipa kivaln sama dngan pipa-pipa yang 7

diganti. Sjumla pipa dngan brmacam-macam nila,, dan akan dijadikan mnjadi satu pipa kivaln. Untuk itu diambil diamtr dan koisin gskan dari pipa yang trpanjang (atau yang tla ditntukan) dan kmudian ditntukan panjang pipa kivaln. Kilangan tnaga dalam pipa kivaln : 8 H (7.) gπ + + (7.4) 7.. Pipa Hubungan Pararl Pada kadaan dimana aliran mlalui dua atau lbi pipa diubungkan scara pararl sprti dalam Gambar 7.4 maka prsamaan kontinuitas adala : + + (7.) Prsamaan trsbut dapat ditulis dalam bntuk : ¼ π ( V + V + V ) (7.6) Prsamaan nrgi : H (7.7) Prsamaan trsbut dapat ditulis dalam bntuk : V V V H (7.8) g g g 76

77 Gambar 7.4. Pipa ubungan pararl Panjang pipa kivaln ditntukan dngan cara yang sama sprti pada ubungan sri. ari prsamaan (7.6) di dapat : / / H g 4 π ngan cara sprti di atas : / / H g 4 π / / H g 4 π / / H g 4 π Substitusi prsamaan trsbut k dalam prsamaan (7.) maka akan di dapat : / / / / + + (7.9) A B H

7.6. Pipa Brcabang Sring suatu pipa mngubungkan tiga atau lbi kolam. Gambar 7. mnunjukkan suatu sistm pompa brcabang yang mnguungkan tiga bua kolam. Akan di cari dbit aliran mlalui tiap-tiap pipa yang mngubungkan ktiga kolam trsbut apabila panjang, diamtr,macam pipa (kkasaran k), dibrikan dan rapat massa srta kkntalan zat cair diktaui. Garis tkanan akan brada pada muka air di tiap-tiap kolam, dan akan brtmu pada satu titik di atas titik cabang T. bit aliran mlalui tiap pipa ditntukan ol kmiringan garis tkanan masing-masing. Ara aliran sama dngan ara kmiringan (pnurunan) garis tnaga. A Z A A T T Z B A Gambar 7.. Pipa mngubungkan tiga kolam Prsamaan kontinuitas pada titik cabang, yaitu aliran mnuju titik cabang T arus sama dngan yang mninggalkan T. Pada gambar trsbut trliat bawa aliran akan kluar dari kolam A dan masuk k kolam C. Aliran kluar atau masuk 78

k dalam kolam B trgantung pada siat pipa dan srta lvasi muka air kolam A, B, dan C. Prsamaan kontinuitas adala sala satu dari kdua bntuk brikut: + (7.0) atau + (7.) Yang trgantung apaka lvasi garis tkanan di titik cabang lbi bsar atau lbi kcil dari pada lvasi muka air kolam B. Prsamaan (7.0) brlaku apabila lvasi garis tkanan di T lbi tinggi dari lvasi muka air kolam B, dan apabila sbaliknya brlaku prsamaan (7.). Prosdur itungan adala sbagai brikut :. Anggap garis tkanan di titik T mmpunyai lvasi T.. Hitung,, dan untuk kadaan trsbut.. Jika prsamaan kontinuitas dipnui, maka nilai,, dan adala bnar. 4. Jika aliran mnuju T tidak sama dngan aliran mninggalkan T, di buat anggapan baru lvasi garis tkanan di T, yaitu dngan mnaikkan garis tkanan di T apabila aliran masuk lbi bsar daripada aliran kluar dan mnurunkannya apabila aliran masuk lbi kcil dari aliran kluar.. Ulangi prosdur trsbut sampai dipnuinya prsamaan kontinuitas. Pada kadaan sprti yang ditunjukkan dalam Gambar 7. dngan mnganggap bawa lvasi muka air kolam C sbagai bidang rrnsi dan dianggap bawa lvasi garis tkanan di T di bawa lvasi muka air kolam B ( T < z B ) maka prsamaan aliran mmpunyai ubungan sbagai brikut ini. Prsamaan nrgi : 79

V z A - T (7.) g V z B - T (7.) g V (7.4) g T Prsamaan kontinuitas : + (7.) ari prsamaan di atas, jika z A, z B, dan siat-siat pipa diktaui maka T,,, dan dapat diitu 7.7. Jaringan Pipa Pmakaian jaringan pipa dalam bidang tknik sipil trdapat pada sistm jaringan distribusi air minum. Sistm jaringan ini mrupakan bagian yang paling maal dari suatu prusaaan air minum. Ol karna itu arus dibuat prncanaan yang tliti untuk mndapatkan sistm distribusi yang isin. Jumla atau dbit air yang disdiakan trgantung pada jumla pnduduk dan macam industri yang dilayani. Analisis jaringan pipa ini cukup rumit dan mmrlukan pritungan yang bsar, ol karna itu pmakaian komputr untuk analisis ini akan mngurangi ksulitan. dilakukan. Untuk jaringan kcil, pmakaian kalkulator untuk itungan masi Ada bbrapa mtod untuk mnylsaikan pritungan sistm jaringan pipa, diantaranya adala mtod Hardy Cross dan mtod matriks. 80

alam buku ini anya akan dibaas mtod Hardy Cross. Gambar 7.6 adala conto suatu sistm jaringan pipa. 4 Gambar 7.6. Conto suatu sistm jaringan pipa Aliran kluar dari sistm biasanya dianggap trjadi pada titik-titik simpul. Mtod Hardy Cross ini dilakukan scara itrati. Pada awal itungan dittapkan dbit aliran mlalui masing-masing pipa scara smbarang. Kmudian diitung dbit aliran di smua pipa brdasarkan nilai awl trsbut. Prosdur itungan diulangi lagi sampai prsamaan kontinuitas di stiap titik simpul dipnui. Pada jaringan pipa arus dipnui prsamaan kontinuitas dan tnaga yaitu :. Aliran di dalam pipa arus mmnui okum-ukum gskan pipa untuk aliran dalam pipa tunggal. 8 gπ. Aliran masuk k dalam tiap-tiap simpul arus sama dngan aliran yang kluar. i 0 (7.6) 8

. Jumla aljabar dari kilangan tnaga dalam satu jaringan trtutup arus sama dngan nol. 0 (7.7) 7.8. Rumus Kilangan Tnaga Akibat Gskan Stiap pipa dari sistm jaringan trdapat ubungan antara kilangan tnaga dan dbit. Scara umum ubungan trsbut dinyatakan dalam bntuk : k m (7.8) ngan m trgantung pada rumus gskan pipa yang digunakan, dan koisin k trgantung pada rumus gskan pipa dan karaktristik pipa. Sbnarnya nilai pangkat m tidak slalu konstan, kcuali bila pngairan brada pada kadaan idraulis kasar, yang sdapat mungkin diindari. Akan ttapi karna prbdaan kcpatan pada masing-masing pipa tidak bsar, maka biasanya nilai m di anggap konstan untuk smua pipa. Sbagai conto untuk rumus arcy-wisbac. k (7.9) ngan: 8 (7.0) gπ 7.9. Mtod Hardy Cross ianggap bawa karaktristik pipa dan aliran yang masuk dan mninggalkan jaringan pipa diktaui dan akan diitung dbit pada stiap lmn dari jaringan trsbut. Jika tkanan pada sluru jaringan juga diitung, maka 8

tinggi tkanan pada satu titik arus diktaui. Prosdur pritungan dngan mtod Hardy Cross adala sbagai brikut :. Pili pmbagian dbit mlalui tiap-tiap pipa 0 ingga trpnui syarat kontinuitas.. Hitung kilangan tnaga pada tiap pipa dngan rumus k.. Jaringan pipa dibagi mnjadi sjumla jaring trtutup sdmikian singga tiap pipa trmasuk dalam paling sdikit satu jaring. 4. Hitung jumla krugian tinggi tnaga skliling tiap-tiap jaring, yaitu 0.. Hitung nilai k untuk tiap jaring. 6. Pada tiap jarring diadakan korksi dbit supaya kilangan tinggi tnaga dalam jarring simbang. Adapun korksinya adala : k 0 (7.) k 0 7. ngan dbit yang tla dikorksi sbsar 0 +, prosdur dari no. sampai no.6 diulangi ingga akir 0, dngan adala dbit sbnarnya, 0 adala dbit dimisalkan, dan adala dbit korksi. Pnurunan rumus (7.) adala sbagai brikut : k k ( 0 + ) k 0 + k 0 + k Untuk << 0 maka 0 singga : k 0 + k 0 8

Jumla kilangan tnaga dalam tiap jaringan adala nol : 0 k 0 k 0 0 k k 0 Untuk jaringan pipa yang cukup bsar itungan dilakukan dngan komputr, ttapi untuk jaringan kcil/sdrana dapat mnggunakan kalkulator. Hitungan jaringan pipa sdrana dilakukan dngan mmbuat tabl untuk stiap jaring. alam stiap jaring trsbut jumla aljabar kilangan tnaga adala nol, dngan catatan aliran sara jarum jam (ditinjau dari pusat jaringan) dibri tanda positi, sdang yang brlawanan brtanda ngati. Untuk mmudakan itungan, dalam tiap jaringan slalu dimulai dngan aliran yang sara jarum jam. Korksi dbit diitung dngan rumus (7.). Ara korksi arus dissuaikan dngan ara aliran. Apabila dalam satu jaring kilangan tnaga karna aliran sara jarum jam lbi bsar dari yang brlawanan ( k 0 > 0) maka ara korksi dbit adala brlawanan jarum jam (ngati). Jika suatu pipa mnyusun dua jaring, maka korksi dbit untuk pipa trsbut trdiri dari dua bua yang diprol dari dua jaring trsbut. Hasil itungan yang bnar di capai apabila 0. 84

7.0. Prlatian ) Kolam A dan B dngan bda tinggi muka air m (kolam A lbi tinggi ari kolam B) diubungkan ol srangkaian pipa,, dan yang diubungkan scara sri. Pipa ( 0, 600 m, 0,06), pipa ( 0, 400 m, 0,04), dan pipa ( 4, 40 m, 0,8). Kilangan tinggi tnaga skundr diabaikan. a. Tntukan dbit pipa b. Tntukan tkanan pada titik-titik sambung pipa jika jarak antara muka air pada kdua kolam dan sumbu pipa 0 m (rangkaian pipa dianggap lurus) c. Tntukan panjang pipa kivaln (tradap pipa trpanjang) Pnylsaian Karaktristik pipa : 600 m 0 0,06 400 m 0 0,04 40 m 4 0,8 a. Mncari dbit aliran Prsamaan tnaga 8 8 8 H + + + + gπ gπ gπ 8 x 0,06 x 600 8 x 0,04 x 400 8 x 0,08 x 40 + 9,8x π x 0,76 9,8 x π x 0,08 9,8 x π x 0,6096 + mnjadi : ngan prsamaan kontinuitas maka prsamaan diatas,088 +,677 + 7,9 8

4,7,006 m /dtk b. tkanan pada titik sambung Tkanan di titik C dan E dapat diitung brdasarkan tinggi tkanan di titik C dan E (jarak vrtikal dari kdua titik trsbut tradap garis tkanan). Sbagai cinto tinggi tkanan di titik C adala : P c γ 0 + x ngan x adala jarak vrtikal dari titik C k sambungan kolam dan ujung ulu pipa. Jarak vrtikal dari titik C dan E sampai garis orisontal mlalui ujung ulu sambung pipa : x y ( + + ) ( + + ) + H 600 40 000 H 40 ( ) 0,4 m ( ) 7,4m 8,088 x gπ (,006), m 8,677 x gπ Tinggi tkanan di titik C : (,006),84 m P C γ 0 + x 0 + 0,4, 7, m P C 7, γ 7, t/m 7, x (000 / 0.000) P C,7 kg/cm (MKS) 86

atau P C 7, ρg 7, x 000 x 9,8 68.98 N/m P C 68,98 kn/m (SI) Tkanan di titik E : PE γ 0 + y ( + ) 0 + 7,4 6,967 0,74 m P E 0,74 x 0,74 t/m,074 kg/cm (MKS) atau P E 0,74 x 000 x 9,8 00.788 N/m 00,788 kn/m (SI) c. panjang pipa kivaln Panjang pipa kivaln diitung dngan prsamaan: + + Nila dan disamakan dngan nilai trsbut dari pipa, singga : ( 0,76) 0,06 0,06 x 600 0,04 x 400 0,08 x 40 + + ( 0,76) ( 0,08) ( 0,6096) 480,76 m ). Air di pompa dari kolam A k kolam B mlalui pipa ( 4, 40 m) yang kmudian brcabang mnjadi pia (, 600 m) dan pipa ( 8, 600 m). Pompa trltak pada kolam A dan muka air kolam B brada 60 m di atas air kolam A. Koisin gskan () untuk smua pipa 0,0. bit aliran 00 l/dtk. a. Tntukan panjang pipa kivaln tradap pipa b. aya pompa dalam tnaga kuda (isinsi pompa 7 %) c. bit masing-masing pipa brcabang 87

Pnylsaian Karaktristik pipa : 40 m 4 0,6096 0,0 600 m 0,048 0,0 600 m 8 0,47 0,0 Rumus kilangan tnaga karna gskan : 8 gπ atau gπ 8 a. Panjang kivaln untuk pipa pararl Bagian pipa yang mmpunyai ubungan pararl (pipa dan pipa ) di ganti ol pipa kivaln tradap pipa. / / + / ngan mngambil dan, maka : ( 0,6096) / ( 0,048) / ( 0,47) 0,0 x 0,0 x 600,06 0,048 + 0,0408 6, m total + 8, m + 0,0 x 600 / 88

b. Mngitungkan daya pompa Hitungan didasarkan pada panjang pipa kivaln. 8 x 0,0 x 8, 9,8 x π x ( 0,6096) ( 0,), m Tinggi tkanan kti : aya pompa : H H s + 60 +, 6, m Hγ 0, x 6, x 000 7, p 7η 7 x 0,7 c. Mngitung dbit pompa di pipa dan pipa alam prtanyaan (a) tla diitung panjang pipa kivaln yang mnggantikan pipa pararl dan. bit aliran yang mlalui pipa kivaln trsbut adala 00 l/dtk. Kilangan tnaga pada masing-masing pipa yang mmpunyai ubungan pararl adala sama. 8 gπ 8 x 0,0 x 6, π x 9,8x ( ) ( ) 0,6096 0,,4049 m Untuk mngitung dbit pipa digunakan ubungan,4049 m 8,4049 gπ π 8 x 0,0 x 600 x 9,8x ( 0,048) atau 0,07988 m /dtk 79,88 l/dtk Mngitung dbit pipa yaitu,4049 m 89

8,4049 gπ π 8 x 0,0 x 600 x 9,8x ( 0,47) di dapat 0,0 m /dtk 0, l/dtk alam prtanyaan (c) di atas, itungan dilakukan brdasarkan pipa kivaln. Untuk mngitung dbit aliran bisa juga mnggunakan sistm pipa yang ada. Brikut ini dibrikan cara itungan trsbut. Kilangan tnaga spanjang aliran : atau + + dngan mnyamakan kdua prsamaan trsbut di dapat : 8 gπ 8 gπ π 8 x 0,0 x 600 x 9,8 x 8 x 0,0 x 600 ( 0,048) π x 9,8 x ( 0,47) atau 0,6 Prsamaan kontinuitas : + 0, 0,6 + 0,0 m /dtk 0, l/dtk 90

bit pipa : aya pompa : 00 0, 79,9 l/dtk 8 8 x 0,0 x 600 gπ π x 9,8 x ( ) ( ) 0,048 0,07988,4049 m 8 8 x 0,0 x 40 gπ π x 9,8 x +,4049 + 0,79,0 m H s + 60 +, 6, m Hγ 0, x 6, x 000 7, p 7η 7 x 0,7 ( ) ( ) 0,6096 0, 0,79 m ). iktaui pipa brcabang (Gambar.9), ujung pipa trbuka k udara luar (tkanan atmosr). ata pipa adala 440 m, 60 mm ; 00 m, 406 mm ; 0 m, 0 mm. Nilai smua pipa adala sama yaitu 0,09. Hitung dbit masing-masing pipa. Pnylsaian z A lvasi A lvasi 96,7 6,6 4, m z B lvasi B lvasi 90,0 6,6 7,4 m Karna lvasi garis tkanan di C tidak diktaui (smua aliran tidak diktaui), maka pnylsaian dilakukan dngan cara coba-banding. Pmisalan I ianggap lvasi garis tkanan di C sama dngan lvasi muka air di B. Jadi aliran k atau dari kolam B adala nol. 9

0 C lvasi garis tkanan di C lvasi z B 90,0 6,6 7,4 m Kilangan tnaga di pipa : z A C 4, 7,4 6,7 m 8 8 x 0,09 x 440 6,7 gπ π x 9,8 x Kilangan tnaga di pipa : 0 atau 0 Kilangan tnaga di pipa : c 7,4 m ( 0,6) 0,m /dtk 8 7,4 gπ π 8 x 0,09 x 0 x 9,8 x ( 0,0) 0,7 m /dtk islidiki prsamaan kontinuitas : ( + ) 0, (0 + 0,7) 0,4 > 0 Jadi prsamaan kontinuitas blum dipnui. Hasil itungan dngan pmisalan trsbut mnunjukkan bawa garis tkanan di C arus dinaikkan, singga akan mngurangi aliran dar A dan mnaikkan aliran k dan dngan pnambaan aliran k B. Pmisalan II Elvasi garis tkanan di C adala 9,0 m (pmisalan smbarang) C 9,0 6,6 0,4 m 9

4, 0,4,7 m / / gπ 8 C z B 0,4 7,4,0 m,7 x 9,8 x π x (0,6) 8 x 0,09 x 440 / / gπ 8 C 0,4 m,0 x 9,8x π x (0,406) 8 x 0,09 x 00 / / gπ 8 0,4 x 9,8 x π x (0,0) 8 x 0,09 x 0 0,m /dtk 0,07 m /dtk 0,66 m islidiki prsamaan kontinuitas : ( + ) 0, (0,07 + 0,66) - 0,04 < 0 Jadi prsamaan kontinuitas blum dipnui. Pmisalan III Pmisalan brikutnya dilakukan dngan cara intrpolasi brdasarkan asil itungan pada pmisalan I dan II dngan mnggunakan Gambar 7. yang mrupakan ubungan antara (ordinat) dan ( + ) (absis). Brdasarkan ukum sgitiga sbangun : /dtk 0,04 x 0,4 (0, 0, x) Pmisalan brikutnya adala : 0, + x 0,48 x 0,07 ngan diktaui maka dapat diitung. 8 8 x 0,09 x 440 (0,48) 4,6 m gπ π x 9,8 x ( 0,6) 9

Elvasi garis tkanan di C 96,7 4,6 9,44 m C 9,44 6,6 9,84 m 9,84 7,4,44 m bit pipa : / / gπ 8 C 9,84 m,44 x 9,8x π x (0,406) 8 x 0,09 x 00 / / gπ 9,84 x 9,8x π x (0,0) 8 8 x 0,09 x 0 islidiki prsamaan kontinuitas : 0,097 m /dtk 0,64 m ( + ) 0,48 (0,097 0,64) - 0,0 < 0 Jadi prsamaan kontinuitas blum dipnui. Pmisalan IV Pmisalan brikutnya dilakukan dngan intrpolasi sprti pada pmisalan III, yaitu brdasarkan asil itungan pada pmisalan II dan III. /dtk 0,04 0,0 0,04 0,48-0, x x 0,0 0, + x 0,6 m /dtk ngan cara sprti pada langka sblumnya, di dapat : 4,7 m Elvasi garis tkanan di C 96,7 4,7 9,6 m C 9,6 6,6 9,6 m C z B,6 m 0,09 m /dtk 94

Kilangan tnaga pada pipa : C 9,6 m idapat : 0,6 m /dtk Prsamaan kontinuitas : ( + ) 0,00 0 (suda dipnui) Jadi : 0,6 m /dtk ; 0,09 m /dtk ; 0,6 m /dtk 9