BAB IV TAKSIRAN MAKSIMUM LIKELIHOOD FUNGSI INTENSITAS POISSON NONHOMOGEN. fungsi intensitas proses Poisson nonhomogen, yaitu secara teoritis dan studi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada suatu graf sebagai landasan teori pada penelitian ini.

ESTIMASI PARAMETER MODEL GEOGRAPHICALLY WEIGHTED ORDINAL LOGISTIC REGRESSION (GWOLR)

BAB 3 PERSAMAAN DIFFERENSIAL UNTUK MENENTUKAN HARGA SUATU ASET TURUNAN

Pengaruh Penyisipan Induktor dan Kapasitor pada Sambungan Saluran Udara dan Kabel Distribusi 20 kv terhadap Perambatan Gelombang Tegangan Surja

MODEL MATEMATIS DAN SIMULASI PERGERAKAN HARGA SAHAM SKRIPSI

BAB NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

INTERFERENSI DAN DIFRAKSI. Mata Kuliah: Gelombang & Optik Dosen: Andhy Setiawan

BAB IV DATA DAN ANALISA

Model Gelombang Panjang dengan Metoda Elemen Hingga Diskrit. Syawaluddin Hutahean 1)

Hubungan antara K dengan koefisien fugasitas:

BAB IV METODA RUNGE-KUTTA ORDE 4 PADA MODEL ALIRAN FLUIDA YANG TERGANGGU

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)

ELEKTROMAGNETIK TERAPAN 1. GELOMBANG LINTAS MEDIUM

BAB IV TURUNAN FUNGSI. Setelah mengikuti pokok bahasan ini mahasiswa diharapkan mampu menentukan turunan fungsi yang diberikan.

ESTIMASI PARAMETER DUA LEVEL MODEL GSTARX-GLS

BAB 5 ENTROPI PADA MATRIKS EMISI MODEL MARKOV TERSEMBUNYI

BAB III TURUNAN FUNGSI

BAB 3 Kesamaan Matriks Kovariansi. Bagian ini akan membahas tentang pengujian hipotesis kesamaan matriks kovariansi.

2.1 Persamaan Gerak Roket dalam Ruang Tiga Dimensi

PROYEKSI PENDUDUK PROVINSI MALUKU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PERTUMBUHAN LOGISTIK PADA BEBERAPA TAHUN MENDATANG

8.1 NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN

PENDUGAAN RESIKO RELATIF PADA PENDUGAAN AREA KECIL 1. Kismiantini Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

Perhitungan Premi dengan Asumsi Waktu Antar Klaim Berdistribusi Eksponensial

BAB IV STUDI KASUS NILAI AVL SLJJ PT TELKOM

BAB I PENDAHULUAN FASILKOM-UDINUS T.SUTOJO RANGKAIAN LISTRIK HAL 1

EFISIENSI SISTEM BONUS MALUS SEBAGAI MODEL RANTAI MARKOV

TOPIK 5 Bagian 1. andhysetiawan

Jumlah kasus penderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Surabaya tahun

PENGUKURAN BULLWHIP EFFECT DENGAN MODEL AUTOREGRESSIVE

Pendekatan Bayes Empirik Pada Pendugaan Statistik Area Kecil Berbasis Model Poisson-Gamma Dengan Peubah Penyerta

PENDEKATAN BAYES EMPIRIK PADA PENDUGAAN STATISTIK AREA KECIL BERBASIS MODEL POISSON-GAMMA DENGAN PEUBAH PENYERTA 1)

Catatan Kuliah 8 Memahami dan Menganalisa Optimisasi Pertumbuhan

BAB 4 MODEL MATEMATIKA PENGARUH TERAPI OBAT TERHADAP DINAMIKA VIRUS HIV DALAM TUBUH

BAB 2 RESPONS FUNGSI STEP PADA RANGKAIAN RL DAN RC. Ir. A.Rachman Hasibuan dan Naemah Mubarakah, ST

LOGO. Analisis Sisaan HAZMIRA YOZZA- JUR.MATEMATIKA FMIPA UNIV.ANDALAS

Gelombang Datar Lintas Medium

SISTEM PENGOLAHAN ISYARAT. Kuliah 5 Transformasi Fourier

BAB 8 PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo pada tahun ajaran 2012/2013

9. TEKNIK PENGINTEGRALAN

Penentuan Koefisien Difusi Gas SF 6 pada Tanah Sawah dengan Metode Spektroskopi Fotoakustik Laser CO 2

Hidden Markov Model. Oleh : Firdaniza, Nurul Gusriani dan Akmal

( ) STUDI KASUS. ò (, ) ( ) ( ) Rataan posteriornya adalah = Rataan posteriornya adalah (32)

Peranan Formulasi Inversi pada Fungsi Karakteristik Suatu Variabel Acak

Perbandingan Perhitungan Jumlah Penduduk Tahunan dengan Interpolasi Spline dan Simulasi Asumsi Gompertz

RESPONS STRUKTUR SDOF AKIBAT BEBAN SINUSOIDAL DENGAN METODE INTEGRAL DUHAMEL

( L ). Matriks varians kovarians dari

BAB III THREE STAGE LEAST SQUARE. Sebagaimana telah disinggung pada bab sebelumnya, salah satu metode

INTERFERENSI DAN DIFRAKSI

MODEL PILIHAN KUALITATIF. Oleh Bambang Juanda

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. hardware yang digunakan, perangkat lunak, perangkat pembangun dan tools yang

KONSEP DASAR. Latar belakang Metode Numerik Ilustrasi masalah numerik Angka signifikan Akurasi dan Presisi Pendekatan dan Kesalahan

PROSIDING. Rancang Bangun Penjadwalan Pekerjaan Pada Grid Computing. Ardi Pujiyanta 1, Selo 2

MODEL DAN ANALISIS DATA SURVIVAL MENGGUNAKAN SEBARAN LOG-LOGISTIK NURMAULIDAH G

II. BILANGAN KOMPLEKS. Untuk mencari nilai kuadrat menggunakan persamaan

TUGAS ANALISIS MATRIKS APLIKASI TEOREMA PERRON FROBENIUS PADA MODEL MATRIKS POPULASI LESLIE

IMPLEMENTASI MODEL PENGUKURAN BULLWHIP EFFECT MENGGUNAKAN MODEL MA(1)

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

BAB II LANDASAN TEORI

PENDUGAAN STATISTIK AREA KECIL DENGAN METODE EMPIRICAL CONSTRAINED BAYES 1

BAB III FUNGSI MAYOR DAN MINOR. Pada bab ini akan dibahas konsep-konsep dasar dari fungsi mayor dan fungsi

BAB II IMPEDANSI SURJA KAWAT TANAH DAN MENARA

(Cormen 2002) III PEMBAHASAN. yt : pendapatan rumah tangga pada periode t, dengan yt 0.

APLIKASI STRUKTUR GRUP YANG TERKAIT DENGAN KOMPOSISI TRANSFORMASI PADA BANGUN GEOMETRI. Mujiasih a

BAB IV FUNGSI KOMPLEKS

UJI CHI KUADRAT (χ²) 1.1. Pengertian Frekuensi Observasi dan Frekuensi Harapan

1. Mistar A. BESARAN DAN SATUAN

Kresnanto NC. Model Sebaran Pergerakan

DEFORMASI INTERAKSI DUA PAKET GELOMBANG DARI PERSAMAAN IMPROVED KdV (IKdV)

Pembayaran harapan yang berkaitan dengan strategi murni pemain P 2. Pembayaran Harapan bagi Pemain P1

MODEL PILIHAN KUALITATIF. Oleh Bambang Juanda

PEMODELAN LUAS PANEN PADI DI KABUPATEN LAMONGAN DENGAN INDIKATOR EL NINO SOUTHERN OSCILLATION MELALUI PENDEKATAN ROBUST BOOTSTRAP LEAST TRIMMED SQUARE

Penerapan Statistika Nonparametrik dengan Metode Brown-Mood pada Regresi Linier Berganda

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

Kendali Optimal pada Masalah Persediaan Barang yang Mengalami Peningkatan

Bab 3 Beberapa Skema Pembagian Rahasia

Reliabilitas. A. Pengertian

MODEL GENERALIZED SPACE TIME AUTOREGRESSIVE-X (GSTAR-X) DALAM MERAMALKAN PRODUKSI KELAPA SAWIT

BAB III MENENTUKAN JADWAL OPTIMUM PERAWATAN OVERHAUL. MESIN OKK Gill BCG1-P2 PADA BAGIAN DRAWING PT VONEX INDONESIA

2. Khusus Mahasiswa dapat melakukan analisis rangkaian peralihan beban R-L melalui analisis matematis B. Pokok Bahasan

ESTIMASI PARAMETER DARI DISTRIBUSI WEIBULL TERMODIFIKASI

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas analisis deret waktu, diagram kontrol Shewhart, Average Run Length

berasal dari pembawa muatan hasil generasi termal, sehingga secara kuat

Filosofi Dasar. Konsep Dasar Susunan Antena. Superposisi Medan Listrik. Oleh : Nachwan Mufti Adriansyah, ST, MT

BAB VIB METODE BELAJAR Delta rule, ADALINE (WIDROW- HOFF), MADALINE

NILAI TOTAL TAK TERATUR TOTAL DARI GABUNGAN TERPISAH GRAF RODA DAN GRAF BUKU SEGITIGA

PENERAPAN MODEL GSTAR(1,1) UNTUK DATA CURAH HUJAN

PEMODELAN KOMPUTASI DENGAN METODE RUNGE KUTTA ORDE 4 UNTUK MENGHITUNG PROSES PENGISIAN DAN PENGOSONGAN KAPASITOR

BAB 4 ENTROPI PADA PROSES STOKASTIK RANTAI MARKOV

P n e j n a j d a u d a u l a a l n a n O pt p im i a m l a l P e P m e b m a b n a g n k g i k t Oleh Z r u iman

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN

Line Transmisi. Oleh: Aris Heri Andriawan ( )

PENAKSIRAN PELUANG KESEMBUHAN

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c

BAB II LANDASAN TEORI

NILAI AKUMULASI DARI SUATU CASH FLOW DENGAN TINGKAT BUNGA BERUBAH BERDASARKAN FORMULA FISHER

Transkripsi:

BAB IV AKSIRA MAKSIMUM LIKELIHOOD FUGSI IESIAS POISSO OHOMOGE 4 Pndahuluan Brku n, akan dbahas nang dua pndkaan unuk mndapakan aksran fungs nnsas pross Posson nonhomogn, yau scara ors dan sud kasus Pada ulsan n, pndkaan ors yang dlakukan dngan mnggunakan mod maksmum lklhood Sdangkan, sud kasus yang dambl brupa daa pohon pnus brdaun panjang longlaf pn brdamr 2- dbh Sblumnya, akan dbahas lbh dahulu nang dfns dar fungs nnsas pross Posson nonhomogn 42 Fungs Innsas Pross Posson onhomogn Prdfns, nnsas pross adalah frkuns kjadan yang rjad pada suau darah rnu Schonbrg, 2 Msalkan A mnyaakan banyaknya kjadan yang rjad d darah A, maka fungs nnsas pross ddfnskan mlalu: A E[ A ] 4 dmana prsamaan 4 basanya dnyaakan sbaga banyaknya kjadan d darah A pr sauan darah A Sbaga conoh, jka dkakan dngan pmbahasan d Subbab 44, dmana hmpunan A ddfnskan sbaga ara huan sluas 4 hkar dan kjadannya ddfnskan sbaga pohon pnus brdaun panjang brdamr 2- dbh, 42

dprolh A 9 pohon, aau dngan kaa lan nnsas pohon pnus adalah 9 pohon pr 4 hkar Slanjunya, dalam kasus n, hmpunan A dpars mnjad subhmpunan A unuk,2,3,4 yang ddfnskan sbaga ara huan sluas hkar dan dprolh A 6 pohon, A 2 46 pohon, A 3 72 pohon dan A 4 66 pohon Karna nnsas pohon pnus d masng-masng ara huan sluas hkar brbda-bda, maka pross yang rjad dapa dpandang nonhomogn Slanjunya, pandang pross dngan ndks paramr waku Brdasarkan prsamaan 4, maka dprolh E[ ] 42 Prsamaan 42 mnyaakan banyaknya kjadan pr sauan waku Sbaga conoh, pngamaan banyaknya mobl yang masuk k grbang ol pada jam 9 sampa jam pag, msal dprolh 5 mobl Maka nnsas mobl unuk nrval waku rsbu adalah 5 mobl pr jam Hasl yang brbda bsa dprolh unuk jam brkunya Maka unuk kasus n, pross yang rjad dapa dpandang nonhomogn 43 aksran Fungs Innsas Pross Kdaangan Brku n, dlakukan pndkaan ors unuk mndapakan aksran fungs nnsas pross Posson nonhomogn Pada kbanyakan aplkas, pross Posson nonhomogn dgunakan unuk mmodlkan pross kdaangan Kuhl dan Lm, 999 Shngga, pada ulsan n dambl fungs nnsas pross kdaangan sbaga conoh, dmana fungs nnsasnya ddfnskan mlalu [ - F ], ; > 43 43

mngnga adalah nnsas kdaangan, F adalah suau fungs dsrbus yang brkaan dngan wwwamahworldcom Msalkan pngamaan dlakukan pada nrval [,] dngan barsan k wakunya, 2,, n Mngacu pada pmbahasan d Subbab 32, maka dapa dkaakan bahwa pars nrval [,] adalah, 2,, n Karnanya, noas pada prsamaan 43 dgan dngan noas unuk,2,,n, shngga mnjad [ - F ], ; >,,2,,n 44 Adapun prmasalahan yang akan dslsakan adalah mncar aksran nnsas kdaangan, ˆ, yang slanjunya dgunakan unuk mndapakan aksran fungs nnsas, yau ˆ Mod pnaksran yang akan dgunakan pada ulsan n adalah mod maksmum lklhood dngan langkah-langkah sbaga brku: Mncar bnuk kspls dar fungs nnsas 2 Subsuskan fungs nnsas k dalam fungs lklhood Posson nonhomogn yang lah dsnggung pada bab sblumnya 3 Mngambl bnuk logarma dar fungs lklhood yang dprolh dar langkah 2 agar prhungan mnjad lbh mudah 4 Mngambl bnuk urunan prama dar logarma fungs lklhood 5 Hasl dar langkah 4 dsamakan dngan nla nol unuk mndapakan ˆ 6 Subsuskan ˆ k dalam prsamaan 44 shngga dprolh ˆ 44

45 Pmbahasan: Sbaga pnydrhanaan masalah, asumskan pubah acak ~ Exp, dmana fungs pluang dnsasnya adalah f, > 45 dan fungs dsrbusnya adalah d d d f F 46 Jka prsamaan 46 dsubsuskan k prsamaan 44, maka bnuk kspls fungs nnsas ddfnskan mlalu prsamaan d bawah n, yau 47 Slanjunya, subsuskan prsamaan 47 k fungs lklhood pross Posson nonhomogn yang ddfnskan mlalu prsamaan 39, dprolh,, n L } xp{ d d 48 Prsamaan 48 mnyaakan fungs lklhood dar pross kdaangan aau bsa juga mnyaakan fungs dar nnsas kdaangan,, jka dkahu k-k waku pngamaan Agar prhungannya mnjad lbh mudah, prsamaan 48 dambl bnuk logarmanya Shngga, prsamaan 48 mnjad,, n L d d d d { }

46 49 Salah sau cara unuk mmprolh nla yang dapa mmaksmumkan fungs,, n L skalgus mmaksmumkan fungs,, n L adalah mncar bnuk urunan prama dar fungs,, n L dan kmudan hasya dsamakan dngan nla nol 4 Hogg, Kan dan Crag, 25, h32 Jka prsamaan 49 dambl bnuk urunan pramanya rhadap, dprolh,, d L d n 4 Slanjunya, prsamaan 4 dsamakan dngan nol, maka dprolh aksran nnsas kdaangan yang ddfnskan mlalu: ˆ 4 Jka nla ˆ dsubsuskan pada prsamaan 49, maka fungs,, n L mncapa nla maksmum 5 pada nrval [,] Slanjunya, prsamaan 4 dsubsuskan k prsamaan 44, dprolh aksran fungs nnsas pross kdaangan yang ddfnskan mlalu prsamaan brku n: 4 Jka suau k dmana ' f, maka dsbu k sasonr la mnmum aau maksmum dar f srngkal rjad pada k-k sasonr Purcll dan Varbrg, 996, h86 5 Jka > maka grafk dar fungs L monoon nak Olh karna fungs L ddfnskan pada nrval uup [,], maka fungs L dak mmpunya nla mnmum karna grafknya asmo unuk dan fungs L mmpunya nla maksmum d k ujung nrval, yau d k

ˆ [ F ] 42 mngnga adalah paramr dsrbus ksponnsal, mnyaakan banyaknya kdaangan slama nrval [,] dan F adalah suau fungs dsrbus yang brkaan dngan 44 Fungs Innsas Pohon Pnus Brdaun Panjang Longlaf Pn Brku n, dlakukan sud kasus unuk mndapakan fungs nnsas pross Posson nonhomogn dngan mngambl daa pohon pnus brdaun panjang yang rsbar d huan Wad rac, homas Couny, Gorga Luas huan yang dambl sbaga lokas pngamaan sbsar mpa hkar, dmana rsbar 584 pohon pnus brdaun panjang dngan damr lbh dar 2 dbh Sap pohon rlak d koordna yang brbda-bda, spr yang dlusraskan olh Gambar brku n: Gambar 27 y Pa Pnybaran Pohon Pnus Brdaun Panjang dngan Damr Lbh Dar Dua dbh d Lokas Huan Wad rac Sluas Empa Hkar x dmana sap gkaran pada Gambar 27 d aas, mmua koordna sauan mr dar pohon pnus 47

Ukuran gkaran yang brbda-bda mnunjukkan ukuran dar damr sauan bras hgh/dbh pohon pnus D sn, konsp pngmasan gkaran crcl packng dpaka, yau sbuah lokas huan sluas mpa hkar ds olh pohon pnus dngan damr brbda yang ddnfkas mlalu ukuran gkaran yang brbda Sbaga pnydrhanaan prhungan, pada ulsan n, daa pohon pnus brdaun panjang yang dambl unuk danalss mmlk damr 2- dbh Analss dlakukan unuk mngahu nnsas dan propors dar pohon pnus dngan damr 2- dbh, yang rsbar d lokas huan sluas mpa hkar, dngan langkah-langkah sbaga brku: Pars lokas huan mnjad mpa sublokas, dmana masng-masng sublokas mmlk luas sbsar sau hkar Konsp pars mnggunakan bnuk yang sbangun 2 Klasfkaskan pohon pnus ssua dngan koordna sap sublokas 3 Hung jumlah pohon pnus yang rsbar pada masng-masng sublokas 4 Mnnukan nnsas pohon pnus pada masng-masng sublokas 5 Mnnukan nnsas dan propors pohon pnus pada lokas huan sluas mpa hkar Hasl yang dprolh dar langkah-langkah d aas adalah: Empa sublokas huan hasl pars: Sublokas I Sublokas II Sublokas III Sublokas IV {x,y,d x, y, D damr pohon} {x,y,d x 2, y, D damr pohon} {x,y,d x, y 2, D damr pohon} {x,y,d x 2, y 2, D damr pohon} 48

dan dlusraskan olh Gambar 28 brku n: mr 2 Gambar 28 Empa Sublokas Huan Hasl Pars Sublokas III Sublokas IV Sublokas I Sublokas II 2 mr Hasl klasfkas pohon pnus ssua dngan koordna d sap sublokas dapa d lha pada Lampran, dngan jumlah pohon pnus d masng-masng sublokas sbaga brku: abl 6 Jumlah Pohon Pnus d Masng-masng Sublokas Jumlah pohon pnus brdaun panjang dngan damr 2- dbh Sublokas I Sublokas II Sublokas III Sublokas IV 6 pohon 46 pohon 72 pohon 66 pohon Shngga dprolh: abl 7 Innsas Pohon Pnus d Masng-masng Sublokas Innsas pohon pnus brdaun panjang dngan damr 2- dbh Sublokas I Sublokas II Sublokas III Sublokas IV 6 pohon/hkar 46 pohon/hkar 72 pohon/hkar 66 pohon/hkar Brdasarkan abl 7, nnsas pohon pnus d sublokas I adalah 6 pohon/hkar, dsublokas II adalah 46 pohon/hkar, dsublokas III adalah 72 pohon/hkar dan dsublokas IV adalah 66 pohon/hkar Shngga, nnsas pohon pnus d lokas 49

huan sluas mpa hkar adalah 9 pohon/mpa hkar Dngan kaa lan, propors pohon pnus yang rsbar d ara huan rsbu adalah 3253 % Hasl yang brbda bsa dprolh, yau dngan mlakukan pars lokas huan skcl mungkn, spr yang dlusraskan mlalu Gambar 29 brku n: Gambar 29 Pars Lokas Huan yang Dprkcl mr 2 2 mr Smakn dprkcl parsnya, maka banyaknya pohon pnus yang rsbar pada sublokas rsbu kmungknan hanya ada sau pohon aaupun dak ada sama skal Arnya nnsas unuk masng-masng sublokas juga brbda-bda Karnanya, conoh pross mnghung pohon pnus yang pag mudah unuk kasus yang dprlhakan mlalu Gambar 29 adalah pross Posson nonhomogn 5