MAKALAH DESAIN PEKERJAAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan. Tanpa adanya pekerjaan yang akan dikerjakan maka tidak akan terjadi hubungan

DESAIN PEKERJAAN. Oleh Kelompok 1 : Bramantyo Aji ( ) Alifiyani Krisna Ayu ( ) Arsya Fajar Kurniawan ( )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan perusahaan. Tanpa adanya pekerjaan yang akan dikerjakan maka tidak

DESAIN PEKERJAAN. Oleh Kelompok 1 : Bramantyo Aji ( ) Alifiyani Krisna Ayu ( ) Arsya Fajar Kurniawan ( )

Pengadaan karyawan harus didasarkan pada prinsip apa baru siapa.

BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

JURNAL MANAJEMEN OPERASIONAL. Yang dibimbing oleh Roro Arinda Reswanti Julian Pratama, S.E.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan istilah atau masalah baru. Manajemen berasal dari kata to manage

Fakultas Komunikasi dan Bisnis Inspiring Creative Innovation. Kompensasi

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN

Kebijakan tentang Benturan Kepentingan dan Benturan Komitmen

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC) metode waterfall yang

BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN

PERATURAN & TATA TERTIB PRAKTIKUM ANALISIS DAN PERANCANGAN PERUSAHAAN

BAB 4. ANALISIS dan PEMBAHASAN

Pengertian Gaji dan Upah Definisi Menurut Para Ahli Unsur serta Sistem Pengawasan Intern

MEMBANGUN E-GOVERNMENT

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN. memarkirkan mobilnya di tempat-tempat perparkiran yang cukup sibuk seperti

DEFINISI KOMUNIKASI UNSUR KOMUNIKASI. 1. Sumber/komunikator. 2. Isi pesan. 3. Media/saluran. 4. Penerima/komunikan ORGANISASI

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun meningkat di seluruh dunia khususnya Indonesia. Internet berfungsi

Pertemuan 1 PENGERTIAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

BAB II KAJIAN TEORI. Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, serta

Jenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN 1. Pembagian dan Tugas Tanggung Jawab.

III. METODE PENELITIAN. dan keberlanjutan usaha pada usaha yang berhasil perlu dilakukan untuk

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah perkembangan hotel Natama Padangsidimpuan Sumatera Utara

DESAI EVALU IMPLEM BAB I PENDAHULUAN

KOMPETENSI PUSTAKAWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA YANG DIPERSYARATKAN MAMPU BERSAING DALAM MENGHADAPI MEA (MASYARAKAT EKONOMI ASEAN)

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus dapat meningkatkan kinerja dan perfomansinya agar dapat unggul

BAB II. LANDASAN TEORI dan PENGEMBANGAN HIPOTESIS. determinan perilaku. Determinan perilaku adalah faktor-faktor yang membedakan

Manajemen Proyek. Manajemen

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap usaha yang didirikan dengan orientasi laba (keuntungan) mempunyai

II. LANDASAN TEORI. oleh Malayu S.P. Hasibuan (2003 : 1), yang mengartikan bahwa:

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB 5. Kesimpulan dan Saran. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor yang rendah pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya saja dan itu dilakukan secara monoton atau tradisional dari

Fungsi Program Pos & Inventori Klinik, Salon & Spa Sistem GATRASoft

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

SKEMA SERTIFIKASI BAJA LEMBARAN, PELAT DAN GULUNGAN CANAI PANAS NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN

PENERAPAN SANKSI DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA X (PERSERO) KLATEN

BAB 3. TINJAUAN PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KELEMAHAN SISTEM LAMA Hanif Al Fatta M.Kom

BAB III TINJAUAN ORGANISASI. sejarah SKPPN III sesuai SK Menteri P dan K RI Nomor 0189/O/1979,sekolah

Oleh Untung Widodo, SE, MM

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT AGRIBISNIS PERDESAAN (PNPM AP)

Apa yang seharusnya dilaporkan dengan menggunakan prosedur Angkat Bicara! ini?

BAB II LANDASAN TEORI

Anggaran Berbasis Kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sangat membutuhkan alat pengukur kemiringan kendaraan terhadap media yang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jakarta dengan luas 661,52 km 2 dan jumlah populasi jiwa serta kepadatan

MANAJEMEN DALAM OPERASI

I. PENDAHULUAN. mental professional dan produktivitas yang tinggi. Lingkungan instansi atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. jasa yang mengelola Pusat Grosir Surabaya (PGS). Pada PT. Jasamitra

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur,

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN PENDEKATAN MODEL SQC (STATISTICAL QUALITY CONTROL) (APLIKASI MODEL PADA PERUSAHAAN FURNITURE)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kredit pegawai adalah fasilitas pemberian kredit yang ditujukan

PENGAMBILAN CONTOH BENIH TEBU G2 DALAM BENTUK BUDSET DI KP. PASURUAN P3GI KAB. PASURUAN. Oleh : Nur Fatimah, S. TP PBT Pertama BBPPTP Surabaya

Target dan Rencana Kerja, pasangan yang tidak bisa di pisahkan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sering disebut sebagai faktor-faktor produksi, yang terdiri dari material, mesin,

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Laporan Hasil Akhir Penelitian Hibah Mahasiswa Program Doktor

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Emile Durkheim (dalam Salim, 2002:54-57) perubahan struktur masyarakat terbagi

NILAI-NILAI BERSAMA KEMITRAAN PLATFORM PANTAU GAMBUT

Desain pekerjaan dibagi dan disederhanakan sehingga tidak butuh tenaga khusus dan murah Pengelompokkan pekerjaan agar lebih efisien

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ROMANCE BEDDING AND FURNITURE

Peran Auditing Akuntan Publik. Bidang Bisnis:

Dindin Nugraha. I. Otomatiskan Semuanya. Lisensi Dokumen:

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER

by : Andika Putra Utami; Yunike Rahmi; Dewi Permata Sari; Bismatullah; Ismadi

1.2 Kelompok Usaha adalah berarti setiap perusahaan dimana Perusahaan menjadi pemegang saham utamanya.

1. Mampu melakukan tugas per tugas (task skills). Contoh : Mampu melakukan pengambilan sampel dan memindahkan biakan secara aseptik.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PROPOSAL ASSESSMENT. Appraisal & interview, success rate 35% Materi tes yang terukur dan realistis. Multiple Assessment, success rate 76%

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Rancang Bangun dan Analisis Decision Support System Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process untuk Penilaian Kinerja Karyawan

BAB II URAIAN TEORITIS. Daya Manusia dan Analisis Jabatan Pengaruhnya terhadap Implementasi Rancangan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu aktivitas dalam menentukan apa pekerjaan yang dilakukan dan siapa yang

Sistem Pendukung Keputusan untuk Investasi Perumahan Area Malang Menggunakan Algoritma Bayesian

I. TINJAUAN PUSTAKA. tumbuh berkembang secara harmonis dan optimal sehingga mampu. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi lingkungan yang harus dihadapi oleh manajemen sumber daya manusia

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. (SDM). Sumber Daya Manusia merupakan salah satu elemen terpenting dalam

KOMITE AUDIT PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) BAB I Tujuan Umum... 3

Hensi Margaretta, MBA.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Achievement Motivation Theory atau Teori Motivasi Berprestasi dikemukakan

AKURASI DAN MACAM ANGGARAN

Transkripsi:

MAKALAH DESAIN PEKERJAAN Disususun Oleh : Faris Naufal (125030407111045) Nur M. Ikhwanudin (135030400111044) Ragil Indra Saputra (135030400111079) Christian Albert (135030400111073) M. Imam Ismatullah (135030401111092) Firman Akbar (135030407111046) M. Firdaus (135030407111051) PERPAJAKAN FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2015

DESAIN PEKERJAAN 1. Pengertian Desain Jabatan Herjant (2001) menjelaskan bahwa desain pekerjaan adalah rincian tugas dan cara pelaksanaan tugas atau kegiatan yang mencakup siapa yang mengerjakan tugas, bagaimana tugas itu dilaksanakan, dimana tugas dikerjakan dan hasil apa yang diharapkan. Sulipan (2000) menambahkan desain pekerjaan adalah fungsi penetapan kegiatan kerja serang atau sekelmpk karyawan secara rganisasinal. Handk (2000) menyatakan bahwa desain pekerjaan adalah fungsi penetapan kegiatan-kegiatan kerja seserang individu atau kelmpk karyawan secara rganisasinal yang bertujuan untuk mengatur penugasan-penugasan kerja yang memenuhi kebutuhan rganisasi, teknlgi, dan keperilakuan. Selain itu, menurut Dwiningsih (2009) desain pekerjaan adalah sebuah pendekatan yang menentukan tugas-tugas yang terkandung dalam suatu pekerjaan bagi seserang atau sekelmpk karyawan dalam suatu rganisasi. Desain pekerjaan (jb design) menurut Gibsn dkk. (2006) dinyatakan sebagai suatu prses dimana manajer memutuskan tugas pekerjaan individu maupun wewenangnya. Desain pekerjaan melibatkan keputusan dan tindakan manjerial yang menspesifikasikan tujuan jb depth, range and relatinships untuk memuaskan kebutuhan rganisasi maupun kebutuhan ssial dan pribadi dari pekerjaan yang diembannya. Simamra (2004:116) mengatakan desain pekerjaan adalah prses penentuan tugastugas yang akan dilaksanakan, metde-metde yang digunakan untuk melaksanakan tugastugas ini, dan bagaimana pekerjaan tersebut berkaitan dengan pekerjaan lainnya di dalam rganisasi. Desain pekerjaan memadukan isi pekerjaan (tugas, wewenang dan hubungan) balas jasa dan kualifikasi yang dipersyaratkan (keahlian, pengetahuan dan kemampuan) untuk setiap pekerjaan dengan cara memenuhi kebutuhan pegawai maupun perusahaan. Pekerjaan yang tidak sesuai dengan keahlian akan sangat sulit untuk dilaksanakan leh pegawai. Desain perkerjaan haruslah dirancang dengan sebaik mungkin dengan mempertimbangkan elemenelemen yang mempengaruhi desain pekerjaan. Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Desain pekerjaan adalah fungsi penetapan kegiatan-kegiatan kerja serang individu atau kelmpk karyawan secara rganisasinal yang bertujuanuntuk mengatur penugasan-penugasan kerja yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan rganisasi, tekhnlgi dan keperilakuan 2. Knsep dan Peran Desain Pekerjaan Spesialisasi Sumber daya manusia harus mempunyai pemahaman tentang desain pekerjaan. Hal ini karena desain (rancangan) pekerjaan merefleksikan rganisasi, lingkungan dan permintaan perilaku. Perancang-perancang desain pekerjaan mengambil elemen-elemen ini sebagai pertimbangan dan mencba untuk menciptakan pekerjaan yang merupakan gabungan antara kepuasan dan prduktifitas. Bagaimanapun masing-masing elemen dari rancangan pekerjaan mempunyai maksud agar pekerjaan tersebut mempunyai kekurangan dan kelebihan dalam kepuasan bila dibandingkan dengan yang lain. Prduktifitas dan kepuasan tenaga kerja memberikan umpan baik, bagaimana sebaiknya pekerjaan itu dirancang. Jeleknya rancangan pekerjaan berpengaruh pada rendahnya prduktivitas, perputaran karyawan, absensi, keluhan, sabtase, pengunduran diri, serikat kerja dan lainlain. Hal ini dapat terjadi bila kita telah membicarakan masalah efisiensi, dimana elemenelemen keperilakuan design pekerjaan mengemukakan pentingnya tnmi, variasi, identitas tugas dan umpan balik. Tetapi elemen-elemen efisiensi mengutamakan spesialisasi lebih

tinggi, dimana mengurangi variasi meminimumkan tnmi dan elemen-elemen kntradiktif lainnya. Dengan demikian untuk merancang pekerjaan lebih efesien bisa menyebabkan berkurangnya kepuasan kerja. Sebaliknya, pekerjaan-pekerjaan yang memuaskan bisa berakibat tidak efisien. Untuk memecahkan masalah ini harus ada trade-f keperilakuan dan efesiensi, peranan ahli persnalia adalah untuk menyeimbangkan trade-f yang ada. Jika pekerjaan underspecialized untuk pekerjaan mudah maka tugas dikurangi, jika verspecialized mereka harus dikembangkan dan diperkaya kemampuannya. 3. Unsur / Elemen Desain Pekerjaan Menurut Handk (2001:33) elemen-elemen desain pekerjaan adalah : A. Elemen-elemen rganisasinal Elemen-elemen rganisasinal merupakan elemen yang harus diperhatikan suatu rganisasi dalam pembentukan atau desain perkerjaan. Elemen-elemen rganisasinal pada desain pekerjaan bersangkutan efisiensi. Efisiensi merupakan suatu pencapaian tujuan sesuai dengan pendanaan-pendanaan yang ditetapkan leh perusahaan. Pekerjaan-pekerjaan yang dirancang secara efisien mendrng pegawai yang mampu dan termtivasi untuk mencapai keluaran yang maksimal. Perhatian akan efisiensi ini telah dimulai sejak munculnya manajemen ilmiah. Para ahli mencurahkan riset mereka untuk menemukan cara-cara terbaik untuk merancang pekerjaan yang efisien. Studi gerak dan waktu membeberkan sesuatu disiplin baru, yaitu teknik industri. Berbagai upaya tersebut menunjukkan bahwa spesialisasi adalah elemen kunci dalam desain pekerjaan. Bila para pegawai bekerja berulang-ulang sampai batas tertentu, tingkat keluarannya bisanya lebih tinggi. Penemuan-penemuan para peneliti ini dapat diterapkan dalam era kmputerisasi sekarang. Berikut ini adalah elemen-elemen rganisasi dalam desain pekerjaan menurut Handk (2001:35) : 1. Pendekatan Mekanistik Pendekatan mekanistik berusaha untuk mengindentifikasikan setiap tugas dalam suatu pekerjaan agar tugas-tugas dapat diatur untuk menimbulkan waktu dan tenaga para pegawai. Setelah identifikasi tugas selesai, sejumlah tugas dikelmpkkan menjadi satu perkejaan. Hasilnya adalah spesialisasi. Pendekatan ini mendekatkan efisiensi waktu, tenaga, biaya tenaga kerja, latihan dan pengembangan. Teknik ini masih secara luas digunakan dalam perasi-perasi perakitan, dan terutama efektif bila para pegawai kurang berpendidikan atau kurang mempunyai pengalaman. 2. Aliran kerja Aliran kerja dalam suatu rganisasi sangat dipengaruhi leh sifat prduk atau jasa. Prduk atau jasa biasanya menentukan urutan dan keseimbangan pekerjaanpekerjaan sehingga dibutuhkan aliran kerja dari suatu kegiatan. 3. Praktek-praktek kerja Praktek-praktek kerja merupakan cara-cara bagaimana pelaksanaan kerja yang ditetapkan. Metde praktek kerja ini bisanya terbentuk dari tradisi atau kesempatan klektif para pegawai atau bagian kntrak (perjanjian) kerja dari serikat buruh. Hal ini mengurangi flerksibilitas departemen persnalia dalam merancang pekerjaan-perkerjaan.

B. Elemen-elemen Lingkungan Handk (2001:35) menjelaskan bahwa Elemen-elemen lingkungan merupakan aspek kedua dalam desain perkerjaan. Para perancang pekerjaan tidak dapat mengabaikan pengaruh lingkungan eksternal. Elemen-elemen lingkungan pkk dalam desain pekerjaan adalah kemampuan dan tersedianya para pegawai ptensial serta pengharapan-pengharapan ssial. Pertimbangan efisiensi harus diselaraskan dengan kemampuan dan tersedianya pegawai yang akan melaksanakan pekerjaan. Misalnya banyak lwngan kerja yang kadang-kadang sulit untuk diisi karena tidak tersedianya caln pegawai yang mempunyai kemepuan tertentu. Selain itu desain pekerjaan juga dipengaruhi leh pengharapan masyarakat. Misalnya masyarakat di lkasi perusahaan, meskipun tidak mempunyai keterampilan, namun kenyataannya sering menuntut langan kerja. Disamping itu masyarakat yang mempunyai keterampilan mempunyai pengharapan yang lebih tinggi dalam hal kualitas kehidupan kerja. Meskipun aliran dan praktek-praktek kerja mungkin menyarankan suatu desain perkerjaan tertentu, namun pekerjaan harus memenuhi harapan-harapan para pegawai dan masyarakat. C. Elemen-elemen Keperilakuan Menurut Handk (2001:36) elemen-elemen keperilakuan perlu mempertimbangkan beberapa aspek dalam desain pekerjaan, yaitu : a. Otnmi Otnmi mempunyai pengertian bahwa dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawab atas pekerjaan. Serang pegawai diberikan wewenang untuk mengambil keputusan yang dibutuhkan dalam bidang tugasnya. Dengan diberikannya wewenangpengambilan keputusan maka berarti akan bertambahnya tanggung jawab, sehingga akan cenderung meningkatkan perasaan dipercaya dan dihargai. Kurangnya tnmi akan menyebabkan pegawai menjadi apatis atau menurun prestasi kerjanya. Hal ini akan mengakibatkan turunnya kepuasan kerja pegawai dalam melaksanakan tugasnya. b. Variasi Variasi pekerjaan sangat dibutuhkan leh pegawai dalam melaksanakan tugasnya. Dengan variasi pekerjaan yang baik maka tingkat kebsanan dalam melaksanakan tugas akan dapat ditekan. Apabila seserang pegawai telah merasa bsan maka timbul rasa lelah. Kelelahan yang berlanjut akan mengakibatkan kesalahan-kesalahan dalam melaksanakan tugas. Dengan adanya kesalahan-kesalahan ini maka serang pegawai akan ditegur leh atasannya. Dengan tguran ini maka serang pegawai dapat merasa tidak senang dan tidak puas dalam melaksanakan tugasnya. c. Indentitas tugas Identitas pekerjaan merupakan ciri-ciri, jenjang atau tingkatan dan klasifikasi dari suatu pekerjaan. Bila pekerjaan tidak mempunyai identitas yang jelas, maka para pegawai akan kurang merasa bertanggung jawab atas pekerjaannya. Hal ini berarti bahwa kntribusi (sumbangan-sumbangan atau hasil pekerjaan) para pegawai tidak tampak dengan jelas, sehingga kepuasan kerja dapat menurun. d. Umpan balik Bila pekerjaan-perkerjaan yang dilaksanakan pegawai memberikan umpan balik tentang seberapa baik pelaksanaan pekerjaan mereka, maka para pegawai akan mempunyai pedman dan mtivasi untuk melaksanakan perkerjaan dengan lebih baik. Hasil atau nilai prestasi kerja pegawai dalam melaksanakan tugasnya haruslah diberitahukan sehingga dapat memperbaikinya atau dapat meningkatkannya. Sehingga kepuasan kerja dari pegawai dapat ditingkatkan.

4. Teknik Desain Pekerjaan Menurut Simamra (2004:118) teknik-teknik desain pekerjaan dapat dilakukan dengan cara : a. Simplikasi pekerjaan Simplikasi pekerjan merupakan suatu teknik desain pekerjaan yangmengarah kepada pekerjaan yang sangat terspesialisasi. Ini berarti pekerjaan disederhanakan atau dipecah-pecah menjadi bagian terkecil, biasanya terdiri dari beberapa perasi. Pekerjaan dapat dilakukan secara bersama-sama sehingga pekerjaan dapat dikerjakan secara lebih cepat. Resik simplikasi pekerjaan adalah bahwa pekerjaan-pekerjaan bisa menjadi terspesialisasi sehingga menimbulkan kebsanan yang tinggi. b. Rtasi pekerjaan Teknik desain pekerjaan dengan memungkinkan adanya rtasi pekerjaan akan membuat serang pegawai secara sistematis berpindah dari satu psisi ke psisi atau pekerjaan yang lainnya di dalam rganisasi. Dengan teknik ini akan membuat pegawai tidak merasa bsan dan banyak bidang pekerjaan yang akan diketahuinya. Namun tingkat prduktivitas akan rendah, hal ini disebabkan karena para pegawai yang baru pindah ke pekerjaannya yang baru akan terlebih dahulu menyesuaikan diri dan memahami pekerjaannya. c. Pemekaran pekerjaan Pemekaran pekerjaan merupakan suatu teknik desain pekerjaan dengan mengadakan perluasan kerja. Perluasan kerja merupakan kebalikan dari simplikasi pekerjaan. Pekerjaan diperluas sampai pada tingkat dimana bagian-bagian yang berkaitan erat dan saling mendukung diselesaikan leh serang pegawai atau bagian. Hal ini sangat mengurangi tingkat kebsanan dan akan meningkatkan kepuasan kerja. Tingkat kebsanan yang turun dan meningkatkan kepuasan kerja disebabkan banyaknya variasi pekerjaan bagi pegawai yang akan menambah arti dan tanggung jawab pekerjaan. Pemekaran pekerjaan bersifat hrizntal, maksudnya pemekaran pekerjaan ditujukan kepada pekerjaan-pekerjaan yang sederajat yang masih mempunyai kesamaan fungsi, tugas dan tanggung jawabnya. d. Pemerkayaan Pekerjaan Pemerkayaan pekerjaan merupakan penambahan tugas dan tanggung jawab dari para pegawai. Pemerkayaan pekerjaan dirancang untuk mengurangi kebsanan yang sering menjadi masalah dalam pekerjaan yang berulang-ulang. Prgram ini memberikan lebih banyak trisasi untuk melaksanakan pekerjaan dan pengambilan keputusan dan meningkatkan tanggung jawab. Pemerkayaan pekerjaan bersifat vertikal, maksudnya pemerkayaan pekerjaan ditujukan kepada pekerjaan-pekerjaan yang berada di atasnya yang masih mempunyai fungsi yang bersamaan. Sedangkan Handk (2001:40) menyatakan teknik-teknik perancangan kembali pekerjaan-pekerjaan ada 2 (dua) jenis, yaitu : 1. Simplikasi pekerjaan 2. Perluasan pekerjaan Perbedaan yang menclk dari teknik-teknik tersebut adalah pada teknik pertama ada 4 cara, sedangkan pada teknik kedua hanya 2 cara. Teknik desain pekerjaan dengan simplikasi pekerjaan adalah merupakan teknik mempersempit ruang lingkup pekerjaan dari serang pegawai. Tujuannya untuk meningkatkan prduktivitas kerja pegawai. Sedangkan perluasan pekerjaan merupakan teknik-teknik desain pekerjaan yang memperluas pekerjaan dari serang pegawai atau bagian. Cara kedua dalam teknik kedua yaitu perluasan pekerjan

termasuk kedalam pengertian rtasi pekerjaan, pemekaran pekerjaan (perluasan pekerjaan secara hrizntal) dan pemerkayaan pekerjaan (perluasan pekerjaan secara vertikal). Dengan adanya teknik-teknik desain pekerjaan ini, para desainer atau perancang pekerjaan dapat merancang pekerjaan dengan sebaik mungkin dan dapat menyesuaikan pekerjaan dengan kehendak-kehendak pegawai dan sesuai dengan jenis dan tujuan perusahaan. Desain pekerjaan yang telah sesuai dengan kehendak pegawai dan sesuai dengan jenis dan tujuan perusahaan maka besar kemungkinan dapat memuaskan pegawai dalam melaksanakan tugastugas atas pekerjaan mereka. 5. Deskripsi Jabatan Deskripsi Jabatan merupakan hasil pertama dari analisis jabatan. Deskripsi jabatan dapat diartikan sebagai suatu statement yang teratur dari berbagai tugas dan kewajiban suatu jabatan tertentu. Deskripsi jabatan adalah penjelasan tentang suatu jabatan, tugas-tugas, tanggungjawab, wewenang dan sebagainya. Penyusunan statement ini hendaknya bisa mudah dipahami. Cara seperti ini mungkin bisa dipergunakan: 1. Identifikasi jabatan 2. Ringkasan jabatan 3. Tugas yang dilaksanakan 4. Pengawasan yang diberikan dan yang diterima 5. Hubungan dengan jabatan-jabatan lain 6. Bahan-bahan, alat-alat dan mesin-mesin yang dipergunakan 7. Kndisi kerja 8. Penjelasan istilah-istilah yang tidak lazim 9. Kmentar tambahan untuk melengkapi penjelasan diatas. Didalam pembuatan deskripsi jabatan bagian terpenting adalah menuliskan atau membuat tugas-tugas yang harus dilaksanakan untuk jabatan tersebut. Untuk itu kita bisa mulai menyusunnya dengan mencba menjawab pertanyaan-pertanyaan apa dan mengapa kita melaksanakannya. Sewaktu penyusunannya lebih baik dimulai dengan kata kerja. Cnth DeskripsiPekerjaan : PERUSAHAAN CV. METRO DATA PRATAMA Nama Jabatan : ManajerLatihan&Pengembangan Departemen : SDM Kde Jabatan : A-22537 Lkasi : Kantr Pusat Tanggal : 12 Juli 2008 Penyusun : Juminten Fungsi 1. Dibawah supervise umum direktur SDM, mengembangkan, menyelenggarakan, dan mengevaluasi prgram-prgram latihan. 2. Bertindak sebagai penasehat bagimana manajemen Operasinal dalam pelaksanaan latihan. Tugas-Tugas 1. Bekerjasama dengan para anggta manajemen lainnya, menentukan kebutuhan latihan karyawan. 2. Dengan persetujuan direktur untuk mengembangkan prgram latihan. Wewenang 1. Menentukan instruktur dan parapelaksana prgram latihan.

Tanggungjawab 2. Mengusulkan prgram-prgram latihan. 1. Bertanggung-jawab atas kelancaran pelaksanaan prgram latihan. 2. Bertanggung-jawab atas biaya-biaya latihan yang dikeluarkan. Hubungan - lini Atasan Direktur SDM langsung Bawahan Instruktur, KabagAdmLatihan langsung Kndisi Kerja Di kantr yang nyaman, Jam kerja 08.00-16.00. 6. Analisis Jabatan Analisis jabatan terdiri atas dua kata, analisis dan jabatan. Analisis merupakan aktivitas berpikir untuk menjabarkan pkk persalan menjadi bagian, kmpnen, atau unsur, serta kemungkinan keterkaitan fungsinya. Sedangkan jabatan adalah sekumpulan/sekelmpk tugas dan tanggung jawab yang akan, sedang dan telah dikerjakan leh tenaga kerja dalam kurun waktu tertentu. Dengan demikian analisis pekerjaan dapat diartikan sebagai suatu aktivitas untuk mengkaji, mempelajari, mengumpulkan, mencatat, dan menganalisis ruang lingkup suatu pekerjaan secara sistematis dan sistemik (Sastrhadiwiry, 2002:127). Jadi dapat diartikan bahwa analisa jabatan merupakan suatu prses untuk mempelajari dan mengumpulkan berbagai infrmasi yang berhubungan dengan berbagai perasi dan kewajiban suatu jabatan. Dengan demikian analisa jabatan akan mencba mengupas suatu jabatan, dengan memberi jawaban atas suatu pertanyaan tentang apa yang harus dilakukan, bagaimana menjalankannya, mengapa pekerjaan tersebut harus dilakukan.hasil dari analisa jabatan adalah deskripsi jabatan dan spesifikasi jabatan. Prses analisa jabatan sendiri sebenarnya merupakan suatu pengumpulan data. Berbagai pendekatan dapat dipergunakan untuk melakukan studi terhadap suatu jabatan, dan apa yang bisa dipergunakan adalah: 1. Kuesiner 2. Menuliskan cerita singkat (written narrative) 3. Pengamatan (bservasi) 4. Wawancara (interview) Pendekatan yang paling sering digunakan adalah interview dan biasa dipergunakan baik untuk pekerja harian maupun bulanan. Berikutnya yang sering dipergunakan adalah bservasi, terutama untuk pekerja-pekerja harian.walaupun demikian, harus disadari bahwa masing-masing teknik mempunyai kelemahan dan kebaikan sendiri-sendiri. Kelemahan teknik kuesiner dan written narrative terletak pada data yang diperleh seringkali tidak lengkap tidak teratur dan tidak kmpak. Tetapi kebaikannya adalah bisa dipergunakan sebagai latar belakang pengetahuan untuk melakukan interview terhadap pemangkupemangku jabatan. Sedangkan metde ketiga dan keempat terutama memberikan data yang lebih lengkap, lebih teliti dan penggunaan waktu yang lebih baik. Jika pelaksanaan tugas merupakan pekerjaan yang sederhana dan berulang-ulang maka teknik bservasilah yang biasa digunakan. Selain itu, banyak para analisis jabatan yang menggunakan teknik wawancara (interview) sebagai metde pengumpulan data maka beberapa sikap dasar dan teknik yang bisa digunakan untuk memperleh infrmasi yang lengkap dan akurat perlu diperhatikan. Sikap-sikap dan teknik-teknik tersebut bisa membantu para analis jabatan untuk mengurangi kecurigaan baik dari karyawan maupun pengawas yang sedang dianalisa jabatannya.

Cnth Analisis Pekerjaan SUPERVISOR : Deskripsi Pekerjaan (Jb Descriptin) PT. MSDM Deskripsi Pekerjaan Nama Jabatan : Supervisr Prduksi Kde Jabatan : S 44556 Departemen : Prduksi Tanggal : Tyas Fahmi Afiati Lkasi : Kantr Pusat Fungsi Di bawah supervise Manajer Prduksi, mensupervisi secara langsung kepala regu dibawah tanggung jawabnya (serta mensupervisi secara tidak langsung semua karyawan yang berada dibawah tanggung jawabnya) dan mampu bekerja sama secara efektif dan efisien dengan semua bagian lain terkait dengan bagiannya(ppic,qc,maintenance,electric,dll. ) guna memprduksi bahan jadi pada tingkat biaya yang rendah dan memenuhi batas Vlume & Waktu pengiriman bahan jadi yang telah direncanakan. Tugas-tugas 1. Mengatur, mengntrl dan meningkatkan kemampuan SDM,bahan baku setengah Jadi/jadi dan mesin mesin prduksi didalam wilayah tanggung jawabnya 2. Memaksimalkan effisiensi 3. Meminimalkan biaya dan menghasilkan bahan setengah jadi/jadi yang memenuhi standard kebutuhan pelanggan Wewenang Tanggungjawab 1. Mendisiplinkan anak buahnya sesuai dengan kententuan/peraturan yang berlaku di perusahaan. 2. Menghentikan dan mengatur pengperasian mesin mesin prduksi guna mencapai hasil prduksi yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan serta pemenuhan batas waktu pengiriman hasil prduksi. 1. Bertanggung jawab dalam memberikan bimbingan/pelatihan kepada anak buah guna mencapai tingkat batas minimum kemampuan yang diperlukan bagi teamnya dan mendisiplinkan anak buahnya sesuai dengan ketentuan/peraturan yang berlaku di perusahaan. 2. Bertanggung jawab dalam mencapai tingkat kuantitas (utput),kualitas danschedule prduksi serta tingkat utilisasi mesin prdukssi yang telah ditetapkan dan disepakati bersama. 3. Bertanggung jawab dalam pemenuhan standard kualitas hasil prduksi sesuai dengan tingkat kebutuhan custmer & schedule pengiriman hasil prduksi sesuai PPIC schedule. 4. Bertanggung jawab terhadap keselamatan kerja dan standard kebersihan lingkungan kerja (keteraturan/kerapihan lingkungan kerja). 5. Bertanggung jawab dalam melakukan krdinasi dan membina kerja sama team yang slid. 6. Bertanggung jawab dalam membuat lapran secara berkala kepada atasannya atas hasil kerjanya beserta analisa permasalahannya, tindakan tindakan perbaikan atas permasalahan tersebut serta batas

waktu estimasi penyelesaian masalah masalah tersebut secara singkat, padat dan kngkrit. Hubungan Lini - Atasan langsung Manajer Prduksi Bawahan langsung Para karyawan prduksi Kndisi Kerja Bekerja di kantr yang nyaman. Waktu kerja mulai jam 08.00 pagi sampai jam 16.00 sre, kecuali bila mengawasi karyawan dan memberikan bimbingan serta pelatiahan kepada karyawan. Spesifikasi Pekerjaan ( Jb Spesificatin) PT. MSDM Spesifikasi Pekerjaan Nama Jabatan : Supervisr Prduksi Kde Jabatan : S 44556 Departemen : Prduksi Tanggal : Tyas Fahmi Afiati Lkasi : Kantr Pusat Persyaratan-persyaratan Pekerjaan : 1) Pendidikan (Educatin) : a) S1 Pengalaman 2 tahun b) D3 Pengalaman 3 tahun c) SLTA Pengalaman 10 tahun d) SLTP pengalaman 15 tahun 2) Pengalaman (Experience) : a) Mechanical b) Metallurgy c) Dasar Operasi Mesin x d) Dasar Prses Prduks 3) Pelatihan dan Keahlian (Training & Skill) : a) Teknis b) Dasar Operasi Mesin x c) Managerial d) Prses Prduksi e) Keselamatan dan Kesehatan Kerja f) Daya Manusia 4) Persyaratan khusus : Tidak cacat fisik 5) Lain-lain : a) Disiplin b) Bertanggung jawab

Manfaat Analisis Pekerjaan Dapat memperleh tenaga kerja pada psisi yang tepat Timbul kepuasan pada diri tenaga kerja Terciptanya iklim dan kndisi kerja yang kndusif (Sastrhadiwiry). Manfaat Analisis Jabatan Untuk keperluan penarikan dan seleksi. Penarikan dan seleksi karyawan dapat dilaksanakan apabila manajemen sudah mendapatkan gambaran yang jelas tentang jenis dan karakteristik pekerjaaan. Dengan memahami karakteristik pekerjaan maka akan dapat ditetapkan siapa persnel yang tepat untuk memangku jaabatan tertentu tersebut. Untuk keperluan kmpensasi. Besarnya gaji atau upah karyawan bergantung pada pekerjaan apa yang mereka lakukan dalam rganisasi. Bagi karyawan yang memiliki keterampilan dan pendidikan yang tinggi tentu akan memperleh gaji yang lebih besar disbanding dengan karyawan yang hanya memiliki keterampilan dan pendidikan terbatas. Untuk keperluan penilaian kinerja. Dalam analisis jabatan, setiap pekerjaan ditetapkan standar-standar kinerja. Untuk mengetahui apakah kaaryawan berprestasi atau tidak, manajer cukup membanding antara kinerja actual dengan kinerja standar yang ditetapkan. Untuk keperluan pelatihan. Apabila karyawan yang diterima belum cukup keterampilannya untuk melaksakan tugas, maka manajer dapat memutuskan untuk segera memberikan pelatihan tambahan. 7. Spesifikasi Jabatan Spesifikasi jabatan adalah suatu infrmasi tentang syarat-syarat yang diperlukan bagi setiap karyawan atau pegawai agar dapat memangku suatu jabatan dengan baik. Spesifikasi jabatan merupan suatu statement dari kualitas minimum karyawan yang harus diterima agar dapat menjalankan suatu jabatan dengan baik. Pada umumnya isi dari suatu spesifikasi jabatan terdiri dari identifikasi jabatan persyaratan kerja Cnth Spesifikasi Pekerjaan : PERUSAHAAN CV. METRO DATA PRATAMA NamaJabatan : KepalaBagianKmputer KdeJabatan : K-007 Tanggal : 12 Juli 2008 Penyusun : Syachril R.A. Departemen : DivisiAdministrasi Lkasi : Palembang Persyaratan Pekerjaan Pendidikan 1. Sarjana Kmputer 2. Menguasai cmputer Keterangan

Pengalaman Persyaratan fisik Persyaratan mental Supervisi Kndisi kerja 3 Tahun. Kesehatan baik. 1. Inisiatif & kreatif 2. Dapat mengambil keputusan cepat 3. Mampu menganalisa & membuat sintesa berbagai infrmasi yang abstrak. 1. Akan mengendalikan 6-10 S.Km dan Ahli madya cmputer 2. Mampu berkmunikasi lisan dan tulisan, baik vertical maupun hrizntal. Baik. 80% duduk di atas kursi yang nyaman, tenang dan dalam ruangan ber AC.

DAFTAR PUSTAKA 1. Handk, Hani T. Manajemen Persnalia dan sumber Daya Manusia. Ygyakarta: 1993. 2. Sastrhadiwiry, B. Siswant. 2002. Manajemen Tenaga Kerja Indnesia: Pendekatan Administratif dan Operasinal. Jakarta: Bumi Aksara. 3. Putra, Indrawan. Teknik Desain Kerja.23 Februari 2015. http://eknmi.kmpasiana.cm/manajemen/2014/05/01/teknik-desain-kerja- 652919.html 4. Ramli, Dewi. Desain Pekerjaan. 23 Februari 2015. http://dewiramli.blgspt.cm/2011/11/desain-pekerjaan-dan-recruitment.html 5. Dr. T.Hani Handk, M.B.A. Manajemen Persnalia dan Sumber Daya Manusia. BPFE. Ygyakarta. 1988. 6. Hidayatun, Nurul. Cnth Analis Pekerjaan. 26 Februari 2015. http://hidayatunnurul9.blgspt.cm/2013/04/cnth-analisis-pekerjaan.html 7. Fialam, Alif. Desain Pekerjaan dan Pengembangan Peran. 27 Februari 2015 https://www.academia.edu/7053843/desain_pekerjaan_dan_pengembangan_peran