MODUL 9. Satuan Pendidikan : SMA SEDES SAPIENTIAE JAMBU Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X/2

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) Reaksi Reduksi-Oksidasi

C. Reaksi oksidasi reduksi berdasarkan peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi. Bilangan Oksidasi (biloks)

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT (Diskusi Informasi) INFORMASI Larutan adalah campuran yang homogen antara zat terlarut dan zat pelarut.

REAKSI OKSIDASI REDUKSI

TES PRESTASI BELAJAR

TES PRESTASI BELAJAR. Hari/tanggal : Senin/7 Mei 2012 Mata Pelajaran: Kimia Waktu : 90 menit

BAB 6 LARUTAN ELEKTROLIT DAN KONSEP REDOKS

REAKSI REDUKSI-OKSIDASI (REAKSI REDOKS)

BAB IV BILANGAN OKSIDASI DAN TATA NAMA SENYAWA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB II RUMUS KIMIA DAN TATANAMA

REAKSI OKSIDASI REDUKSI

Elektrokimia. Tim Kimia FTP

BAB III TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT. Perbandingan sifat-sifat larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.

REAKSI REDOKS dan ELEKTROKIMIA

Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP

Oksidasi dan Reduksi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Kelas/Semester : X-1/ 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

MODUL 4. Peranan Elektrolit dalam Tubuh

LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2

BAB 8. ELEKTROKIMIA 8.1 REAKSI REDUKSI OKSIDASI 8.2 SEL ELEKTROKIMIA 8.3 POTENSIAL SEL, ENERGI BEBAS, DAN KESETIMBANGAN 8.4 PERSAMAAN NERNST 8

Tata Nama Senyawa Kimia

Mengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif

REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI

LEMBARAN SOAL 11. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH )

NAMA : KELOMPOK : Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X 5 /2 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit.

PEMETAAN SK-KD. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Nilai Karakter (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 3.1 Mengidentifikasi C4

Chapter 7 Larutan tirtawi (aqueous solution)

Sulistyani, M.Si.

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya.

3. Sebagian dari daur nitrogen di alam, adalah sebagai berikut Urutan bilangan oksidasi nitrogen dimulai dari N 2, adalah.

Reaksi Redoks. Cu 2+ (aq) + 2e - Cu(s) Zn(s) Zn 2+ (aq) + 2e -

APLIKASI REAKSI REDOKS DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI Oleh : Wiwik Suhartiningsih Kelas : X-4

REAKSI OKSIDASI DAN REDUKSI

REAKSI REDUKSI OKSIDASI (REDOKS)

KIMIA 2 KELAS X. D. molekul-molekul kovalen yang bereaksi dengan air E. molekul-molekul kovalen yang bergerak bebas di dalam air

Soal-soal Redoks dan elektrokimia

b. Ruas yang kurang H maka ditambah H 2 O. untuk suasana basa: a. Ruas yang kurang O maka ditambah OH - ( tetapi koefisien OH - langsung dikali 2)

Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Kimia Kelas X Wacana berikut digunakan untuk menjawab soal no 1 dan 2. Ditentukan 5 unsur dengan konfigurasi

kimia TATA NAMA SENYAWA I

REDOKS dan ELEKTROKIMIA


MODUL KIMIA KELAS X TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI

MODUL SEL ELEKTROLISIS

1. Bilangan Oksidasi (b.o)

KIMIA. Sesi KIMIA UNSUR (BAGIAN IV) A. UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA. a. Sifat Umum

Pemindahan elektron sekali lagi membentuk bentuk ion tidak biasa, VO 2+.

Reaksi Dan Stoikiometri Larutan

Sel Volta KIM 2 A. PENDAHULUAN B. SEL VOLTA ELEKTROKIMIA. materi78.co.nr

KIMIA ELEKTROLISIS

Reaksi dan Stoikiometri Larutan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TATANAMA SENYAWA BINER DAN POLIATOM

SOAL Latihan ELEKTROKIMIA dan ELEKTROLISA

OKSIDASI-REDUKSI (REDOKS)

Menuliskan nama senyawa kimia

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 12

OAL TES SEMESTER I. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

Soal 5 Jumlah mol dari 29,8 gram amonium fosfat ((NH4)3PO4) (Ar N = 14, H = 1, dan P = 31) adalah. A. 0,05 mol

MAKALAH KIMIA. Tata Nama Senyawa Kimia

3. ELEKTROKIMIA. Contoh elektrolisis: a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya: 2HCl (aq)

TES AWAL II KIMIA DASAR II (KI-112)

LATIHAN SOAL IKATAN KIMIA

OAL TES SEMESTER II. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

LEMBARAN SOAL Larutan senyawa di bawah ini dalam air bersifat elektrolit kuat, kecuali... a. NaOH c. HCl e. Ba(OH) 2 b. H 2 SO 4 e.

PAKET UJIAN NASIONAL 6 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

Review I. 1. Berikut ini adalah data titik didih beberapa larutan:

Reaksi Oksidasi dan Reduksi

TATA NAMA SENYAWA DAN PER- SAMAAN REAKSI

SOAL OLIMPIADE KIMIA SMA TINGKAT KOTA/KABUPATEN TAHUN 2011 TIPE II

L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN

SKL 2 RINGKASAN MATERI. 1. Konsep mol dan Bagan Stoikiometri ( kelas X )

Antiremed Kelas 10 KIMIA

Bab 4. Reaksi dalam Larutan Berair

STOKIOMETRI BAB. B. Konsep Mol 1. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel. Contoh: Jika Ar Ca = 40, Ar O = 16, Ar H = 1, tentukan Mr Ca(OH) 2!

REDOKS DAN ELEKTROKIMIA

REAKSI REDOKS DAN ELEKTROKIMIA

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10

Tabel Periodik. Bab 3a. Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi 2010 dimodifikasi oleh Dr.

LATIHAN SOAL KIMIA KELAS XII

Review II. 1. Pada elektrolisis larutan NaCl dengan elektroda karbon, reaksi yang terjadi pada katoda adalah... A. 2H 2

BAB 7 REAKSI REDOKS. Proses perkaratan besi

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER 2 KIMIA KELAS X (SEPULUH) TP. 2008/2009

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10

No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 Semester I BAB I Prodi PT Boga BAB I MATERI

II Reaksi Redoks dan Elektrokimia

Handout. Bahan Ajar Korosi

Reaksi kimia. Di susun oleh ; 1.Ario kristian KELOMPOK 3. 3.M zaenal arifin M. ARIF RAMDHONI 4.Lutfi hilman f

Untuk penamaan senyawa biner ionik yang dibentuk dari satu unsur logam dan satu

Ikatan kimia. 1. Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia. Ikatan kimia

ELEKTROKIMIA Reaksi Reduksi - Oksidasi

PENGANTAR. Konsep Dasar Kimia untuk PGSD 137

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMAN 6 BANDUNG Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X/2 Materi Pokok : Reaksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada

YAYASAN PEMBINA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA SMA LABSCHOOL KEBAYORAN

KONSEP IKATAN KIMIA 1. ELEKTRONEGATIVITAS 2. IKATAN IONIK 3. STRUKTUR MOLEKUL TERISOLASI: SIFAT IKATAN KIMIA KOVALEN 4.

Atom, Molekul dan Ion. Abdul Wahid Surhim

Ringkasan Sifat-Sifat Kimia/Fisik Unsur-unsur Periode 3 Berupa kristal logam raksasa: Na, Mg dan Al Berupa kristal kovalen raksasa ; Si Berupa

LAMPIRAN C CCT pada Materi Ikatan Ion

Transkripsi:

MODUL 9 Satuan Pendidikan : SMA SEDES SAPIENTIAE JAMBU Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X/2 I. Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat larutan nonelektrolit dan elektrolit, serta oksidasi-reduksi. II. Kompetensi Dasar Menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan hubungannya dengan tata nama senyawa serta penerapannya. III. Indikator 1. Membedakan konsep oksidasi dan reduksi ditinjau dari penggabungan dan pelepasan oksigen, pelepasan dan penerimaan elektron serta peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi. 2. Menentukan bilangan oksidasi atom unsur dalam senyawa atau ion. 3. Menentukan oksidator dan reduktor dalam reaksi redoks. 4. Mendeskripsikan konsep larutan elektrolit dan konsep redoks dalam memecahkan masalah lingkungan. 5. Memberi nama senyawa menurut IUPAC. IV. Materi Pokok : Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks) V. Sub Materi Pokok : A. Perkembangan Konsep Redoks B. Konsep Bilangan Oksidasi C. Penggolongan Reaksi Berdasarkan Perubahan Bilangan Oksidasi D. Tata Nama IUPAC A. Perkembangan Konsep Redoks 1. Reaksi redoks sebagai reaksi pengikatan dan pelepasan oksigen Oksidasi adalah : reaksi pengikatan oksigen. a. Perkaratan besi (Fe). 4Fe (s) + 3O 2(g) 2Fe 2 O 3(s) b. Pembakaran gas metana C 4(g) + 2O 2(g) CO 2(g) + 2 2 O (g) c. Oksidasi tembaga oleh udara 2Cu (s) + 3O 2(g) 2CuO (s) d. Oksidasi glukosa dalam tubuh C 6 12 O 6(aq) + 6O 2(g) 6CO 2(g) + 6 2 O (l) e. Oksidasi belerang oleh KClO 3 3S (s) + 2KClO 3(s) 2KCl (s) + 3SO 2(g)

Sumber oksigen pada reaksi oksidasi disebut oksidator. Dari contoh di atas, 4 reaksi menggunakan oksidator berupa udara dan reaksi terakhir menggunakan oksidator berupa KClO 3 Reduksi adalah : reaksi pelepasan atau pengurangan oksigen. a. Reduksi bijih besi dengan CO Fe 2 O 3 (s) + 3CO(g) 2Fe(s) + 3CO 2 (g) b. Reduksi CuO oleh 2 CuO(s) + 2 (g) Cu(s) + 2 O(g) c. Reduksi gas NO 2 oleh logam Na 2NO 2 (g) + Na(s) N 2 (g) + Na 2 O(s) d. Zat yang menarik oksigen pada reaksi reduksi disebut reduktor. Dari contoh di atas, yang bertindak sebagai reduktor adalah gas CO, 2 dan logam Na. Permasalahan : Reaksi apakah yang terjadi pada reduktor? 2. Reaksi redoks sebagai reaksi pelepasan dan pengikatan / penerimaan elektron Oksidasi adalah : reaksi pelepasan elektron. Zat yang melepas elektron disebut reduktor (mengalami oksidasi). Pelepasan dan penangkapan elektron terjadi secara simultan artinya jika ada suatu spesi yang melepas elektron berarti ada spesi lain yang menerima elektron. al ini berarti : bahwa setiap oksidasi disertai reduksi. Reaksi yang melibatkan oksidasi reduksi, disebut reaksi redoks, sedangkan reaksi reduksi saja atau oksidasi saja disebut setengah reaksi. (setengah reaksi oksidasi) K K + + e Mg Mg 2+ + 2e Keterangan : Reduksi adalah : reaksi pengikatan atau penerimaan elektron. Zat yang mengikat/menerima elektron disebut oksidator (mengalami reduksi). (setengah reaksi reduksi) Cl 2 + 2e 2Cl - O 2 + 4e 2O 2- reaksi redoks (gabungan oksidasi dan reduksi) Oksidasi : Ca Ca 2+ + 2e Reduksi : S + 2e S 2- + Redoks : Ca + S Ca 2+ + S 2-2e Ca + S Ca 2+ + S 2- reduktor oksidator hasil oksidasi hasil reduksi oksidasi reduksi

Contoh lain : Oksidasi : Reduksi : Fe Fe 3+ + 3e Cl 2 + 2e 2Cl - ( x 2 ) ( x 3 ) Redoks : 2 Fe + 3 Cl 2 2 Fe 3+ + 6 Cl - + Tentukan mana yang reduktor dan oksidator! Tentukan mana yang hasil oksidasi dan hasil reduksi! 3. Reaksi redoks sebagai reaksi peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi Oksidasi adalah : reaksi dengan peningkatan bilangan oksidasi (b.o). Zat yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi disebut reduktor. K K + + e 0 +1 b.o naik Mg + 2e 0 +2 b.o naik Mg 2+ Reduksi adalah : reaksi dengan penurunan bilangan oksidasi (b.o). Zat yang mengalami penurunan bilangan oksidasi disebut oksidator. Cl 2 2 Cl - + 2e 0-2 b.o turun O 2 2 O 2- + 4e 0-4 b.o turun B. Konsep Bilangan Oksidasi Bilangan oksidasi suatu unsur dalam suatu senyawa adalah muatan yang diemban oleh atom unsur itu jika semua elektron ikatan didistribusikan kepada unsur yang lebih elektronegatif. Pada NaCl : atom Na melepaskan 1 elektron kepada atom Cl, sehingga b.o Na = +1 dan Cl = -1.

Pada 2 O : xo O o o x oo + + xo O o o - 2 x oo Karena atom O lebih elektronegatif daripada atom maka elektron ikatan didistribusikan kepada atom O. Jadi b.o O = -2 sedangkan masing-masing = +1. Aturan Menentukan Bilangan Oksidasi 1. Semua unsur bebas mempunyai bilangan oksidasi = 0 (nol). bilangan oksidasi, N dan Fe dalam 2, N 2 dan Fe = 0. 2. Fluorin, unsur yang paling elektronegatif dan membutuhkan tambahan 1 elektron, mempunyai bilangan oksidasi -1 pada semua senyawanya. 3. Bilangan oksidasi unsur logam selalu bertanda positif (+). Unsur golongan IA, IIA dan IIIA dalam senyawanya memiliki bilangan oksidasi berturut-turut +1, +2 dan +3. 4. Bilangan oksidasi suatu unsur dalam suatu ion tunggal = muatannya. bilangan oksidasi Fe dalam ion Fe 3+ = +3 Perhatian : Muatan ion ditulis sebagai B+ atau B-, sedangkan bilangan oksidasi ditulis sebagai +B atau B. 5. Bilangan oksidasi umumnya = +1, kecuali dalam senyawanya dengan logam (hidrida) maka bilangan oksidasi = -1. Bilangan oksidasi dalam Cl, 2 O, N 3 = +1 Bilangan oksidasi dalam Na, Ba 2 = -1 6. Bilangan oksidasi O umumnya = -2. Bilangan oksidasi O dalam senyawa 2 O, MgO, BaO = -2. Perkecualian : a. Dalam F 2 O, bilangan oksidasi O = +2 b. Dalam peroksida, misalnya 2 O 2, Na 2 O 2 dan BaO 2, biloks O = -1. c. Dalam superoksida, misalnya KO 2 dan NaO 2, biloks O = - 2 1 7. Jumlah biloks unsur-unsur dalam suatu senyawa netral = 0. 8. Jumlah biloks unsur-unsur dalam suatu ion poliatom = muatannya. 2 2 O 3 dalam ion S = (2 x b.o S) + (3 x b.o O) = -2

C. Penggolongan Reaksi Berdasarkan Perubahan Bilangan Oksidasi 1. Reaksi Bukan Redoks Pada reaksi ini, b.o setiap unsur dalam reaksi tidak berubah (tetap). CaO + Cl CaCl 2 + 2 O +2-2 +1-1 +2-1 +1-2 2. Reaksi Redoks Pada reaksi ini, terjadi peningkatan dan penurunan b.o pada unsur yang terlibat reaksi. Fe + 2 SO 4 FeSO 4 + 2 0 +1 +6-2 +2 +6-2 0 b.o naik oksidasi Keterangan : Oksidator = 2 SO 4 Reduktor = Fe asil reduksi = 2 asil oksidasi = FeSO 4 b.o turun reduksi 3. Reaksi Otoredoks ( Reaksi Disproporsionasi ) Pada reaksi ini, yang bertindak sebagai oksidator maupun reduktor nya merupakan zat yang sama. I 2 + NaO NaI + NaIO 3 + 2 O 0 +1 +1-1 +1 +5 b.o turun, reduksi Keterangan : Oksidator = I 2 Reduktor = I 2 asil reduksi = NaI asil oksidasi = NaIO 3 b.o naik, oksidasi 4. Reaksi Koproporsionasi Pada reaksi ini, yang bertindak sebagai hasil oksidasi maupun hasil reduksi nya merupakan zat yang sama. 2 2S + SO2 3 S + 2 2O 2 +4 0

D. Tata Nama IUPAC Tata nama senyawa berdasarkan bilangan oksidasi memiliki ketentuan sebagai berikut. 1. Senyawa biner tersusun atas dua macam unsur, baik logam dan nonlogam maupun kedua unsur-unsurnya nonlogam, nama logam didahulukan diikuti senyawa nonlogam yang diberi akhiran ida. Contoh: NaCl : Natrium klorida MgO : Magnesium oksida Al 2 S 3 : Aluminium sulfida K 2 S : Kalium sulfida 2. Senyawa biner yang mengandung unsur yang memiliki lebih dari satu bilangan oksidasi maka bilangan oksidasi unsur tersebut ditulis dengan menggunakan angka romawi dalam tanda kurung di belakang nama unsurnya. Tata nama ini diusulkan oleh Stock. Sehingga tata namanya lebih dikenal dengan Tata nama Stock. Contoh: FeO : Besi(II) oksida Fe 2 O 3 : Besi(III) oksida SnCl 2 : Timah(II) klorida SnCl 4 : Timah(IV) klorida 3. Senyawa ionik diberi nama dengan cara menyebutkan nama kation diikuti nama anion. Jika anion terdiri dari beberapa atom dan mengandung unsur yang memiliki lebih dari satu macam bilangan oksidasi, nama anion tersebut diberi imbuhan hipo-it, -it, -at, atau per-at sesuai dengan jumlah bilangan oksidasi. Contoh: Na 2 CO 3 : natrium karbonat KCrO 4 : kalium kromat K 2 Cr 2 O 7 : kalium dikromat ClO : asam hipoklorit (bilangan oksidasi Cl=+1) ClO 2 : asam klorit (bilangan oksidasi Cl=+3) ClO 3 : asam klorat (bilangan oksidasi Cl=+5) ClO 4 : asam perklorat (bilangan oksidasi Cl=+7) E. Penerapan Reaksi Redoks Konsep reaksi redoks banyak digunakan dalam proses industri. Beberapa industri yang sering menggunakan reaksi redoks di antaranya sebagai berikut. 1. Industri pelapisan logam Industri pelapisan logam adalah industri pelapisan logam dengan unsur-unsur lain yang meningkatkan kualitas logam tersebut. Sebagai contoh pelapisan besi dengan seng atau krom untuk menjaga besi dari perkaratan, melapisi tembaga dengan emas. 2. Industri pengolahan logam Bijih-bijih logam umumnya terdapat dalam bentuk senyawa oksida, sulfida, dan karbonat. Bijih-bijih sulfida dan karbonat diubah terlebih dahulu menjadi oksida melalui pemanggangan. Setelah itu bijih oksida direduksi menjadi logam.

Contoh: Besi diperoleh dengan cara mereduksi bijih besi Fe 2 O 3 dengan reduktor kokas (C) dalam tanur tinggi. C akan teroksidasi menjadi CO dan CO akan mereduksi Fe 2 O 3 menjadi Fe. 2C + O 2 2CO Fe 2 O 3 + 3CO 2Fe + 3CO 2 3. Industri aki dan baterai Aki dan baterai merupakan sumber energi listrik searah yang bekerja menggunakan prinsip reaksi redoks. F. Uji Diri Reaksi yang terjadi pada aki: Pb (s) + PbO 2(s) + 4 + (aq) + 2SO 4 2 (aq) 2PbSO 4(s) + 2 2 O (l) Reaksi yang terjadi pada baterai: Zn (s) + 2MnO 2(s) +2N 4 + (aq) Zn 2+ (aq) + Mn 2 O 3(s) + 2N 3(aq) + 2 O (l)