APLIKASI MODEL ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI Oleh: YUDI WAHYUDIN, S.Pi., M.Si. Pelaihan Analisis Kelayakan Ekonomi Kegiaan Capaciy Building Program Pendanaan Kompeisi-Indeks Pembangunan Manusia (PPK-IPM) Koa Bekasi 2007, Hoel Horison, 21 November 2007
LATAR BELAKANG Dilema pengembangan usaha keraguan para invesor berhasil Tidak berhasil Perencanaan bisnis menjawab keraguan menghilangkan dilema memberikan jaminan akanmemberikankeununganyang lebihbesar
LATAR BELAKANG Perencanaan bisnis sudi kelayakan pengembangan fakor kelayakan ekonomi unuk memberikan gambaran seberapa besar manfaa ekonomi yang dapa dierima dari suau kegiaan menenukan layak idaknya pengembangan usaha yang akan dilakukan Krieria kelayakan manfaa ekonomi harus lebih besar bunga bank nilai uang yang diinvesasikan lebih besar dari manfaa ekonomi jika disimpan di bank
KONSEP DASAR Kelayakan ekonomi mengacu kepada konsepsi nilai waku dari uang (ime value of money) Raharjo (2007) menyebukan bahwa pengembalian kepuusan pada analisis ekonomi banyak melibakan dan menenukan apa yang ekonomis dalam jangka panjang Kepuusan kelayakan ekonomi suau usaha sanga erganung kepada nilai manfaa ekonomi dalam jangka panjang yang dapa dihasilkan Nilai sauan uang pada saa ini akan lebih besar dibandingkan dengan nilai sauan uang pada masa sau aau dua ahun mendaang nilai manfaa ekonomi : Rp 1,00 pada saa ini (presen value) lebih besar dibandingkan dengan Rp 1,00 pada masa yang akan daang (fuure value). adanya manfaa ekonomi berupa bunga (Raharjo, 2007).
Invesasi deposio Dalamseahun Rp1000 menjadi Rp1100 Nilai selisih Rp 100 Manfaa ekonomi yang diawarkan bank» Bunga bank sebesar 10 persen
P 0 P = 1+ ( i) P (1 1 = P0 + Pi 0 = P0 + i) P + 2 2 2 = P0 ( 1+ i) + P0 (1 + i) i = P0 ((1 + i) + (1 + i) i) = P0 (1 + 2i + i ) = P0 (1 i) P + 2 2 2 2 2 3 3 3 = P0 ( 1+ i) + P0 (1 + i) i = P0 ((1 + i) + (1 + i) i) = P0 (1 + 3i + 3i + i ) = P0 (1 i) P = P (1 i) 0 + P0 adalah nilai uang pada masa sekarang, P adalah nilai uang pada masa daang, i adalah ingka bunga akual dan adalah waku (ahun). Fakor (1+i) fakor diskono (discoun facor).
MODEL KELAYAKAN EKONOMI NPV aau nilai manfaa bersih sekarang penjumlahan nilai sekarang (PV, presen value) dari manfaa bersih. Raharjo (2007) menyebukan bahwa analisis nilai sekarang (presen value) didasarkan pada konsep nilai waku dari uang (ime value of money) semua arus kas masuk (cash inflow) dan arus kas keluar (cash ouflow) diperhiungkan erhadap iik waku sekarang Nilai NPV lebih besar daripada 0 (nol) kegiaan usaha layak unuk dilanjukan
Ne Presen Value (Abelson, 1979) NPV = n B ( i) = 1 1+ C NPV adalah nilai manfaa bersih sekarang, B adalah manfaa aau arus kas masuk pada ahun ke, C adalah biaya aau arus kas keluar pada ahun ke, i adalah ingka diskon, (1+i) adalah fakor diskono pada ahun ke.
Ne BCR merupakan rasio semua nilai manfaa bersih posiif erhadap semua nilai manfaa bersih yang negaif. Raharjo (2007) menyebukan bahwa BCR adalah perbandingan nilai ekuivalen dari semua manfaa erhadap nilai ekuivalen semua biaya. Nilai ini dapa menenukan layak idaknya suau usaha yang dilakukan. Usaha yang dilakulan dinilai layak jika dan hanya jika BCR lebih besar dari 1.
Ne Benefi Cos Raio (Abelson, 1979) NeBCR n = 1 = n = 1 B C ( 1+ i) C ( 1+ i) B Ne BCR adalah rasio manfaa biaya bersih, B adalah manfaa aau arus kas masuk pada ahun ke, C adalah biaya aau arus kas keluar pada ahun ke, i adalah ingka diskon, (1+i) adalah fakor diskono pada ahun ke.
IRR adalah ingka bunga pada pengembalian inernal Raharjo (2007) menyebukan bahwa analisis IRR menghasilkan solusi berupa ingka suku bunga yang berlaku pada serangkaian arus kas masuk (cash inflow) dan arus kas keluar (cash ouflow) alernaif. IRR dapa dihiung dengan menggunakan salah sau pendekaan analisis NPV sebagai beriku Teknik rial-and-error digunakan unuk menenukan nilai IRR dengan inerpolasi. Krieria pemilihan alernaif dienukan dierima aau layak jika dan hanya jika IRR lebih besar dari ingka suku bunga (i) yang diajukan
Inernal Rae of Reurn IRR = i + 2 1 ( i i ) NPV NPV + IRR adalah ingka bunga inernal pengembalian, i adalah ingka diskon i 2 adalah ingka bunga pada saa NPV posiif yang mendekai nol, i 1 adalah ingka bunga pada saa NPV negaif yang mendekai nol, NPV + adalah NPV posiif mendekai nol pada saa i 2 NPV + adalah NPV negaif mendekai nol pada saa i 1
PBP adalah lamanya waku yang dibuuhkan proyek unuk menuup biaya invesasi yang elah dikeluarkan Raharjo (2007) menyebukan bahwa analisis PBP menghiung waku yang diperlukan arus kas masuk (cash inflow) sama dengan arus kas keluar (cash ouflow). Analisis ini biasanya digunakan unuk mengukur ingka resiko usaha, berkaian dengan seberapa cepa nilai invesasi yang dianamkan (I) dapa dikembalikan. Alernaif dengan periode pengembalian yang lebih singka merupakan pilihan yang lebih menarik. Analisis ini dapa dilakukan dengan memperhiungkan ime value of money (disebu dengan discouned payback analysis) aau mengabaikannya dengan menganggap bahwa i=0%.
Pay Back Period I = n p B C = 1 1+ i) ( n p I B = n C = 1 (1 + i) I adalah biaya invesasi awal yang dikeluarkan unuk proyek, B adalah manfaa aau arus kas masuk pada ahun ke, C adalah biaya aau arus kas keluar pada ahun ke, i adalah ingka diskon, (1+i) adalah fakor diskono pada ahun ke. n p adalah PBP
BEP merupakan kondisi dimana besaran manfaa sama dengan besaran biaya yang dikeluarkan oleh suau usaha nilai keunungan sama dengan 0 (nol). ujuan menghiung BEP mencari seberapa banyak jumlah produk yang harus diproduksi dalam rangka menuup sejumlah biaya yang elah dikeluarkan mencari seberapa besar harga yang harus dieapkan unuk menuup sejumlah biaya yang elah dikeluarkan dalam rangka memproduksi sejumlah produk yang elah dienukan
Break Even Poin BEP TR TC = 1 BEP adalah iik keunungan sama dengan TR adalah oal penerimaan (oal benefi) TC adalah oal pengeluaran (oal cos)
APLIKASI MODEL ANALISIS Langkah-langkah mengidenifikasi segenap manfaa usaha yang dapa dihasilkan mengidenifikasi segenap biaya yang dibuuhkan unuk menjalankan usaha, baik berupa biaya invesasi, biaya eap, maupun biaya operasional membua abulasi daa-daa erkai dengan arus kas masuk (cash inflow) dan arus kas keluar (cash ouflow) dalam sebuah abel analisis arus kas (cash-flow analysis) menenukan ingka bunga yang akan dijadikan sebagai ingka discoun rae menenukan skenario waku proyek yang direncanakan.
NPV Tingka Bunga (i) 10% Ouflow Biaya Invesasi (I) 23.450.000 Biaya Penyusuan (Teap) 6.085.000 Modal Kerja (Opersional) 367.802.000 Inflow Jumlah benih 2.500 SR 60% Harga (Rp./kg) 130.000 Panen dalam seahun 4 Jumlah ikan per kg 2 Year Inflow Ouflow Ne Cashflow 0 23.450.000-23.450.000 1 390.000.000 373.887.000 16.113.000 2 390.000.000 373.887.000 16.113.000 3 390.000.000 373.887.000 16.113.000 4 390.000.000 373.887.000 16.113.000 5 390.000.000 373.887.000 16.113.000 HASIL NPV 37.630.947 Layak Rumus unuk sel D16 =B16-C16 Rumus ersebu kemudian dicopy ke sel-sel di bawahnya Rumus unuk B24 =NPV(B1;D17:D21) +D16 Rumus unuk C24 =IF(B24>=1;"Layak"; "Tidak Layak")
Ne BCR Tingka Bunga (i) 10% Ouflow Biaya Invesasi (I) 23.450.000 Biaya Penyusuan (Teap) 6.085.000 Modal Kerja (Opersional) 367.802.000 Inflow Jumlah benih 2.500 SR 60% Harga (Rp./kg) 130.000 Panen dalam seahun 4 Jumlah ikan per kg 2 Year Inflow Ouflow Ne Cashflow 0 23.450.000-23.450.000 1 390.000.000 373.887.000 16.113.000 2 390.000.000 373.887.000 16.113.000 3 390.000.000 373.887.000 16.113.000 4 390.000.000 373.887.000 16.113.000 5 390.000.000 373.887.000 16.113.000 HASIL NPV 37.630.947 Layak Ne BCR 2,60 Layak Rumus unuk sel D16 =B16-C16 Rumus ersebu kemudian dicopy ke sel-sel di bawahnya Rumus unuk B25 =(NPV($B$1;D17:D 21)+0)/(-D16) Rumus unuk C25 =IF(B25>=1;"Layak"; "Tidak Layak")
IRR Tingka Bunga (i) 10% Ouflow Biaya Invesasi (I) 23.450.000 Biaya Penyusuan (Teap) 6.085.000 Modal Kerja (Opersional) 367.802.000 Inflow Jumlah benih 2.500 SR 60% Harga (Rp./kg) 130.000 Panen dalam seahun 4 Jumlah ikan per kg 2 Year Inflow Ouflow Ne Cashflow 0 23.450.000-23.450.000 1 390.000.000 373.887.000 16.113.000 2 390.000.000 373.887.000 16.113.000 3 390.000.000 373.887.000 16.113.000 4 390.000.000 373.887.000 16.113.000 5 390.000.000 373.887.000 16.113.000 HASIL NPV 37.630.947 Layak Ne BCR 2,60 Layak IRR 0,63 Layak Rumus unuk sel D16 =B16-C16 Rumus ersebu kemudian dicopy ke sel-sel di bawahnya Rumus unuk B26 =IRR(D16:D21) Rumus unuk C26 =IF(B26>=B1;"Layak ";"Tidak Layak")
PBP Tingka Bunga (i) 10% Ouflow Biaya Invesasi (I) 23.450.000 Biaya Penyusuan (Teap) 6.085.000 Modal Kerja (Opersional) 367.802.000 Inflow Jumlah benih 2.500 SR 60% Harga (Rp./kg) 130.000 Panen dalam seahun 4 Jumlah ikan per kg 2 Year Inflow Ouflow Ne Cashflow 0 23.450.000-23.450.000 1 390.000.000 373.887.000 16.113.000 2 390.000.000 373.887.000 16.113.000 3 390.000.000 373.887.000 16.113.000 4 390.000.000 373.887.000 16.113.000 5 390.000.000 373.887.000 16.113.000 HASIL NPV 37.630.947 Layak Ne BCR 2,60 Layak IRR 0,63 Layak PBP 0,62 Sanga Cepa Rumus unuk sel D16 =B16-C16 Rumus ersebu kemudian dicopy ke sel-sel di bawahnya Rumus unuk B27 =(D16/(NPV(B1;D1 7:D21)+D16)*-1) Rumus unuk C27 =IF(B27<=1;"Sanga Cepa";"Cukup")
BEP Tingka Bunga (i) 10% Ouflow Biaya Invesasi (I) 23.450.000 Biaya Penyusuan (Teap) 6.085.000 Modal Kerja (Opersional) 367.802.000 Inflow Jumlah benih 2.500 SR 60% Harga (Rp./kg) 130.000 Panen dalam seahun 4 Jumlah ikan per kg 2 Year Inflow Ouflow Ne Cashflow 0 23.450.000-23.450.000 1 390.000.000 373.887.000 16.113.000 2 390.000.000 373.887.000 16.113.000 3 390.000.000 373.887.000 16.113.000 4 390.000.000 373.887.000 16.113.000 5 390.000.000 373.887.000 16.113.000 HASIL NPV 37.630.947 Layak Ne BCR 2,60 Layak IRR 0,63 Layak PBP 0,62 Sanga Cepa BEP Harga 132.446 BEP Jumlah 2.547 Rumus unuk sel D16 =B16-C16 Rumus ersebu kemudian dicopy ke sel-sel di bawahnya Rumus unuk B28 =SUM(B4:B6)/(B9* B10*B12/B13) Rumus unuk B29 =SUM(B4:B6)/(B10 *B11*B12/B13)
LATIHAN Silahkan liha modul laihan Biaya invesasi Biaya eap (penyusuan) Biaya operasional (modal kerja) Asumsi penerimaan : SR (survival rae) benih (1 kilogram dua ekor) = 60% Harga ikan sebesar Rp.125.000 per kilogram Berapa besar ingka NPV, IRR, Ne BCR, PBP dan BEP dari usaha budidaya ikan di KJA ersebu.
Selama Berlaih