BAB IV AUDIT SISTEM APLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
AUDIT SISTEM APLIKASI

Proses. Lampiran 1: Pembiayaan PT. Bank Syariah Mandiri Pematangsiantar. Tahap Awal Dokumentasi Monitoring dan Pembinaan Permohonan

DAFTAR ISTILAH SISTEM APLIKASI PERBANKAN

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Pengendalian Intern. Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam menyambut era globalisasi, semua instansi berusaha untuk

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

1. Mana di bawah ini yang bukan termasuk dalam kelompok pengendalian umum:

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti

Sistem Operasional Bank Syariah

Sistem Informasi Perbankan, Pertemuan Ke-11 SISTEM APLIKASI PERBANKAN

BAB I PENGENALAN A. LATAR BELAKANG

SISTEM OPERASI BANK SYARIAH: FLOWCHART TENTANG PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN REKENING GIRO

Nama : Putri Syaharatul Aini Nim : Uas : Sistem Informasi Akuntansi Soal : ganjil

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu

Kegiatan yang bisa menggunakan sistem aplikasi tabungan secara. umum terdiri dari pembukaan rekening, transaksi proses akhir hari beserta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Sistem dan Karakteristiknya. Systema yang berarti penempatan atau mengatur.

Chapter 10 PENGENDALIAN INTEGRITAS PEMROSESAN DAN KETERSEDIAAN

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pengendalian Internal Pada Prosedur Penjualan Kredit

PEMAHAMAN PENGENDALIAN INTERN INTERNAL CONTROL

DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER

2.2. APLIKASI TABUNGAN (SAVING DEPOSIT APPLICATION SYSTEM)

BAB IV PEMBAHASAN. Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan

Lampiran 1. Tabel Check List Pengendalian Manajemen Operasional

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA. tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang penting dalam

-KEAMANAN DAN KONTROL SISTEM INFORMASI-

SISTEM LAYANAN PERBANKAN LEWAT TELEPON DAN PENGARUHNYA TERHADAP PROSEDUR AUDIT PADA BANK X

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu

BAB IV EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. BERNOFARM

Pemahaman Pengendalian Internal

KEAMANAN DAN KONTROL. A. PENTINGNYA KONTROL Salah satu tujuan CBIS adalah untuk memberi dukungan kepada manajer dalam mengontrol area operasinya

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada

- 1 - UMUM. Mengingat

RISIKO DAN SYSTEM CONTROL REQUIREMENTS

BAB II LANDASAN TEORI. untuk mengarahkan pada pokok bahasan yang telah dikemukakan pada bab I.

Lampiran Checklist Pengendalian Manajemen Operasional. 1 Apakah terhadap seluruh operasi komputer. telah dilakukan penjadwalan sehingga dapat

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap

Tabel 4.1 hasil tes data. Hasil yang diperkirakan. -Sistem dapat. -Sistem dapat dioperasikan. dioperasikan. -Sistem dapat dioperasikan.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pengendalian intern siklus penjualan pada PT. Sukabumi Trading Coy serta

PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN

Sumber: Direktorat PSDM

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Akuntansi Kas. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

BAB IV ANALISIS TENTANG MANAJEMEN DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN. A. Penilaian Terhadap Sistem Manajemen dan Pengendalian Intern pada BMT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan

BAB IV PEMBAHASAN. PT Sumber Karunia Anugerah. Pembahasan ini dibatasi pada fungsi penjualan dan

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 35 /SEOJK.03/2017 TENTANG PEDOMAN STANDAR SISTEM PENGENDALIAN INTERN BAGI BANK UMUM

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan.

KUESIONER. Saya bernama Natalia Elisabeth (mahasiswi fakultas ekonomi Universitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 PELAKSANAAN AUDIT SISTEM INFORMASI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pelaksanaan Audit Sistem Informasi Penjualan

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Tabel Check List Pengendalian Manajemen Operasional

TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan?

BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB III TRANSAKSI A. TUJUAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan sistem

Syarat dan Ketentuan. Aplikasi Layanan. CoOLBanking

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

BAB IV PEMBAHASAN. Untuk mewujudkan suatu evaluasi yang baik maka perlu dilakukan perencanaan terlebih

KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah meneliti, mempelajari dan menganalisa. pengendalian akuntansi pada pengolahan data elektronik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama untuk

PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER DIANA RAHMAWATI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pada Instalasi Farmasi Klinik. Pertamedika Sinabung Jakarta Selatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

BAB 4 PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional

KEAMANAN DAN KONTROL SISTEM INFORMASI BAB1. PENDAHULUAN

TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. siklus penjualan di PT Cisangkan serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT PRIMA JABAR STEEL

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Peranan Sistem

BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS

SALINAN BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 1 TAHUN No. 1, 2016 TENTANG

AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1). Cakupan Penggunaan Komputer 2). Database Management System (DBMS) 3). Distribusian Pemrosesan Data 4). On Line System (bukan Batch system) 5).

System Testing Pengujian terhadap integrasi sub-system, yaitu keterhubungan antar sub-system.

C. RUANG LlNGKUP MA TERI

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha

EVALUASI SISTEM INFORMASI TABUNGAN BANK UMUM

BAB II LANDASAN TEORI. struktur organisasi, metode dan ukuran ukuran yang dikoordinasikan untuk

KUESIONER PENELITIAN PERANAN PEMERIKSAAN INTERN DALAM MENGEFEKTIFKAN KEANDALAN ATAS PENGENDALIAN INTERN PENAGIHAN PIUTANG DAFTAR PERTANYAAN TERTUTUP

AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIAN: PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI

KONSEP DASAR APLIKASI PERBANKAN

PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER

BAB 4 EVALUASI TERHADAP PENGENDALIAN BENGKEL GAC AUTO SERVICE

Transkripsi:

4.1 PEDOMAN UMUM BAB IV AUDIT SISTEM APLIKASI Beberapa pedoman umum yang dapat digunakan dalam proses audit pada sistem aplikasi, diantaranya adalah: 1. Terdapat jejak audit (audit trail) yang jelas sehingga semua transaksi yang diinputkan ke dalam sistem dapat ditelusuri melalui output file dan print out laporan-laporan yang dihasilkan oleh sistem tersebut. Contoh : Input transaksi yang dilakukan teller tabungan dapat diperiksa kembali kebenarannya melalui Daftar Mutasi Harian atau diperiksa pada file yang terpengaruh akibat transaksi tersebut misalnya file Grtran.dbf 2. Dokumen-dokumen sumber atau format pemasukan data pada layar harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat meminimalkan kesalahan-kesalahan maupun kelalaian yang sering dilakukan oleh manusia (human error). Contoh : Check digit yang ada pada struktur nomor rekening nasabah sangat berguna untuk mengantisipasi kesalahan pemasukan nomor rekening oleh teller. Jika teller melakukan kesalahan dalam pemasukan nomor rekening tersebut, sistem akan memberikan Audit Sistem Aplikasi 54

pesan kesalahan sehingga teller yang bersangkutan segera menyadari kekeliruannya. Length of field dari tampilan input sudah ditentukan terlebih dahulu pada saat perancangan struktur database, misalkan untuk input nilai nominal transaksi. 3. Input transaksi harus secara teliti diperiksa dan divalidasi sehingga data yang diinputkan sesuai dengan yang tertulis pada dokumen, slip, formulir atau form-form lain. Contoh : Data transaksi yang terdapat pada Daftar Mutasi Harian dicocokkan dengan masing-masing slip transaksi 4. Aplikasi yang digunakan harus dapat memberikan informasi mengenai sistem keamanan yang ada atau dapat menunjukkan suatu mekanisme yang dapat meyakinkan auditor bahwa hanya pejabat yang berwenang yang dapat mengakses aplikasi tersebut. Contoh: Seorang teller dengan User-ID K04 berwenang untuk mengakses menu teller yaitu fasilitas pemasukan transaksi pada aplikasi tabungan. Teller tersebut tidak berhak mengakses menu Head Teller, namun apabila ia mencoba Audit Sistem Aplikasi 55

untuk mengakses menu tersebut maka sistem akan memberikan pesan Anda tidak berwenang menggunakannya! 5. Jika memungkinkan, prosedur batch control dapat digunakan pada aplikasi untuk meyakinkan bahwa semua sudah benar dan lengkap. 6. Prosedur penanganan untuk kesalahan yang terjadi pada suatu transaksi harus ada dan dapat ditelusuri melalui laporan kesalahan yang dihasilkan. Sehingga diperlukan adanya flowchart sistem dan prosedur dari setiap kegiatan yang ada pada sistem aplikasi. Sedangkan kontrol transaksi pada sistem aplikasi menurut Brian Jenkins MA FCA, Peter Cooke Bsc(Econ) FCA dan Peter Quest MA FCA (An audit approach to computers) mempunyai 3 sasaran, yaitu : 1. Completeness, untuk meyakinkan bahwa seluruh transaksi sudah diinputkan secara lengkap dan seluruhnya sudah tersimpan didalam sistem, serta telah diproses melalui suatu sistem akuntansi. 2. Accuracy, untuk meyakinkan bahwa semua transaski telah disimpan dengan benar/akurat, telah dimasukkan ke dalam sistem dan telah diproses melalui suatu sistem akuntansi 3. Authorisation, untuk meyakinkan bahwa hanya transaksi yang benar yang diproses. Audit Sistem Aplikasi 56

Penggunaan sarana TSI disamping menunjang operasional bank, juga mengandung risiko yang dapat mengakibatkan kerugian, baik yang bersifat finansial maupun non-finansial. Oleh karena itu peranan dan fungsi pengendalian intern TSI menjadi semakin penting dan perlu dilakukan oleh manajemen bank, sebagai salah satu upaya meminimalkan kerugian dimaksud. Pengendalian intern TSI tersebut terutama bertujuan untuk menjamin integritas data serta kelangsungan operasional bank (BI- 1995) antara lain: Data bank telah diproses secara lengkap, aman, tepat waktu dan benar; Informasi keuangan dapat diandalkan; Prosedur operasi TSI dilaksanakan secara efektif dan efisien; Kelangsungan operasi TSI dan kegiatan operasional bank; Kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku. Keberhasilan fungsi audit TSI dalam mencapai tujuan sebagaimana dikemukakan di atas sangat tergantung dari kebebasan (independensi) audit intern TSI dalam melaksanakan tugasnya. Hal ini akan tercermin dari kedudukan satuan kerja tersebut dalam struktur organisasi bank, sistem pelaporan serta tanggung jawab yang diberikan manajemen. Audit Sistem Aplikasi 57

4.2 KEBIJAKSANAAN UMUM AUDIT Bank perlu memiliki pedoman audit TSI tertulis dan disetujui oleh manajemen. Pedoman tersebut disamping digunakan sebagai sarana untuk mencapai hasil audit yang efektif dan efisien, juga merupakan pedoman bagi manajemen dalam menilai kinerja fungsi audit intern TSI. Pedoman tersebut perlu memuat petunjuk mengenai : Struktur organisasi dan sistem pelaporan; Penentuan frekwensi dan jadwal audit; Keterlibatan satuan kerja audit intern TSI pada pengembangan sistem; Prosedur audit intern TSI; Standar kertas kerja, isi dan format laporan hasil audit, dokumentasi dan distribusi serta pemantauan tindak lanjutnya; Standar dan prosedur pengembangan, dokumentasi, pemeliharaan serta pengawasan terhadap penggunaan perangkat lunak audit. 4.3 PENDEKATAN AUDIT PADA STRUKTUR INTERNAL CONTROL Beberapa elemen struktur Internal kontrol dalam pendekatan audit, terbagi pada beberapa hal, diantaranya adalah : Control Environment Control environement meliputi attitudes, abilities, perceptions dan actions dari para anggota organisasi, terutama dari pihak managemen. Beberapa faktor dari control environment tersebut meliputi : Audit Sistem Aplikasi 58

1. Peraturan dari board of directors dan komite audit dalam menerapkan prinsip-prinsip akuntansi dan memprediksikan perkembangan di masa yang akan datang. 2. Ruang lingkup perkembangan kegiatan bisnis yang dapat menyebabkan adanya kesalahan ketertinggalan sistem aplikasi yang digunakan. 3. Kecukupan perolehan informasi yang digunakan dalam membuat keputusan dan estimasi pengembangan di masa yang akan datang. 4. Kompetensi dari para petugas yang memiliki tanggung jawab dalam pengembangan sistem aplikasi. Accounting System Pada dekade sekarang ini hampir seluruh sistem akuntansi sudah dilakukan dengan komputer, sehingga selalu dilengkapi dengan prosedur manual dan prosedur sistem aplikasi komputer sebagai dasar untuk melakukan input data, processing dan maintenance (pemeliharaannya). Control Procedures Control procedurs pada sistem aplikasi dapat dilakukan dari sistem aplikasi itu sendiri maupun secara manual, akan tetapi secara umum dilakukan melalui kedua metode tersebut. Kegiatan ini meliputi kontrol Audit Sistem Aplikasi 59

dan monitoring terhadap kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pemrosesan data yang tidak dapat berfungsi dengan baik. Sebagai contoh : Apabila prosedur dalam sistem aplikasi komputer tidak berjalan dengan semestinya yang tercermin pada report out sistem tersebut, maka auditor harus melakukan pelacakan secara manual maupun secara sistem terhadap kesalahan tersebut. Control Risk Control risk didefinisikan sebagai kontrol terhadap resiko yang muncul karena adanya kesalahan signifikan atau kesalahan material. Hal ini dapat terjadi karena adanya suatu resiko yang masih belum terdeteksi dan ter-cover upaya penanggulangannya pada kegiatan internal kontrol. 4.4 AUDIT KEAMANAN SISTEM Sistem aplikasi yang dimilki suatu organisasi haruslah mencakup tiga hal pokok yang dapat dijadikan acuan dalam kerangka audit, control dan security. Ketiga hal tersebut diantaranya adalah : Integritas (Integrity) Sistem aplikasi yang digunakan haruslah selalu mengembangkan sistem yang mempunyai integritas fungsional, yaitu kemampuan untuk Audit Sistem Aplikasi 60

melanjutkan operasi, walaupun salah satu atau lebih dari komponennya tidak berjalan dengan baik. Audibilitas (audibility) Apabila sebuah sistem memiliki auditibilitas, maka akan mudah bagi audit untuk melakukan pemeriksaaan, verifikasi atau bahkan melakukan demonstrasi tampilannya.. Sistem aplikasi yang digunakan tersebut haruslah dilakukan pengujian accountability (kemampuan penghitungan) dan visibility (visibilitas) agar dapat disebut sebagai sistem yang audibel. Accountability berarti bahwa setiap adanya suatu perubahan dalam sistem dapat dilakukan pelacakan prosedur pertanggung jawabannya (audit trail). Sedangkan Visibility (visibilitas) berarti bahwa adanya kesalahan dalam penampilan sistem tersebut dapat segera diketahui oleh manajer sistem. Berdaya kontrol Manajemen sebuah organisasi dapat melakukan pengerahan dan penghambatan pengaruh apabila sistem aplikasi tersebut memiliki daya kontrol. Tehnik yang efektif dalam menerapkan daya kontrol sistem ini adalah dengan membagi sistem menjadi beberapa sub sistem yang menangani transaksi secara terpisah. Kegagalan kemanan pada satu sub sistem tidak akan berpengaruh pada keseluruhan sistem. Audit Sistem Aplikasi 61

4.5 AUDIT KONTROL MANAJEMEN Mekanisme kontrol sistem aplikasi yang dapat dijadikan pedoman umum bagi pihak manajemen dalam sebuah organisasi diantaranya adalah Pertama, manajemen dapat melakukan kontrol langsung, yaitu melakukan evaluasi kemajuan dan penampilan dari suatu sistem aplikasi, serta menentukan tindakan koreksi (apbila diperlukan) yang harus dilakukan. Kedua, manajemen melakukan kontrol secara continue (terus menerus) melalui petugas yang bertanggung jawab terhadap sistem aplikasi, sehingga kegiatan operasi sistem aplikasi yang digunakan selalu up to date dan terjaga kelangsungannya. Ketiga, manajemen melakukan kontrol terhadap sistem aplikasi secara tidak langsung dengan melalui internal atau eksternal auditor, sehingga diharapkan mekanisme kontrol terhadap sistem aplikasi akan langsung ditangani oleh spesialis. Audit Sistem Aplikasi 62

4.6 TEKNIK AUDIT SISTEM APLIKASI Pedoman ini diperlukan untuk melakukan audit terhadap manajemen TSI, sistem dan pemrograman, operasi komputer dan pengamanan fisik, integritas data dan aplikasi, serta efektivitas penyelenggara kontrol dan pengamanan informasi pada satuan kerja pengguna. Pedoman audit TSI agar selalu disesuaikan secara berkala dan terhadap perubahan yang dilakukan, perlu mendapat persetujuan dari manajemen bank. Pelaksanaan audit intern TSI sangat tergantung pada kompleksitas sistem TSI serta kemampuan pemeriksa. Agar pelaksanaan audit TSI dapat terlaksana secara efektif maka auditor intern TSI perlu memiliki (BI- 1995) : Pengetahuan dasar : Akuntansi dan Prisnip-prinsip Akuntansi Perbankan Indonesia Konsep manajemen dan pelaksanaannya serta prinsip-prinsip dasar audit intern Konsep dan Tehnik audit TSI Teknologi dan analisis resiko Desain dan tahapan pengembangan sistem Sistem operasi, aplikasi, sistem pengelolaan data dan kontrol TSI Kemampuan yang memadai untuk : Audit Sistem Aplikasi 63

Melaksanakan audit dan mendokumentasikan kertas kerja audit Berkomunikasi secara efektif Melaporkan hasil temuan audit Dalam audit intern TSI beberapa hal yang perlu untuk mendapatkan perhatian dari pemeriksa diantaranya adalah (BI-1995): 13.Menilai kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku, kebijaksanaan, rencana dan prosedur yang telah ditegaskan; 14.Menilai kebenaran penerapan prinsip-prinsip akuntansi aplikasi keuangan yang dilaksanakan serta kecukupan kontrol pengoperasiannya; 15. Memastikan pengamanan asset bank terhadap risiko digunakannya TSI; 16.Memastikan bahwa data bank telah diproses secara lengkap, akurat dan tepat waktu; 17. Menyarankan alternatif perbaikan untuk mengatasi kekurangan di bidang kontrol. Audit Sistem Aplikasi 64

Evaluasi Posisi/Description Non Officer Permanen Perubahan Sementara Title posisi : Yunior clerk Job grade/sekarang: Departemen : DPC Nama petugas : Edi Dibuat oleh : Heru Diusulkan job grade : Disetujui oleh :. Disetujui :.. Tugas pokok : 1. Backup server & cartridge 2. Proses Akhir Hari 3. Proses akhir bulan 4. Buka/tutup sistem tabungan,giro,depo 5. Monitor on line 6. Install aplikasi baru dari kantor pusat Tanggung jawab utama/tugas 1. Backup server untuk menghindari risiko akibat kerusakan main server 2. Proses akhir hari, cek saldo, otorisasi, posting GL, print daftar OD, daftar saldo, refer item 3.. Aplikasi perbankan yang diperiksa meliputi : 1. Check list (harian/bulanan/tahunan) 2. Call back 3. Saldo individu dicocokkan dengan GL 4. Laporan selisih offset harus 0 (nol) 5. Daftar mutasi yang dihapus 6. Daftar mutasi back value 7. Daftar stop payment order 8. Batasan wewenang teller Audit Sistem Aplikasi 65

9. Batasan wewenang fungsi program 10.Staff ID yang cuti 11.Daftar alternate 12.Penginputan data/konversi 13.Perubahan data nasabah Contoh Check list aplikasi Tabungan No. Kegiatan User ID Jam Paraf Awal hari 1. Buka sistem Akhir hari 1. Backup data sebelum proses akhir 2. Cetak laporan yang diperlukan 3. Membuat transaksi GL 4. Cetak mutasi per nota 5. Posting transaksi tabungan ke GL 6. Proses akhir hari 7. Backup data setelah proses akhir 8. Tutup sistem Akhir bulan 1. Cetak biaya adm 2. Perhitungan akhir bulan 3. Backup data setelah perhit. Akh-bul 4. Cetak laporan yang diperlukan (daftar biaya meterai dicetak pada akhir tahun) 5. Proses akhir bulan 6. Backup data setelah proses akh-bul 7. Tutup sistem Catatan : khusus akhir bulan, menu akhir hari no. 5 diatas baru dilakukan setelah akhir bulan no. 2 telah dilakukan Contoh Check list aplikasi Giro : Audit Sistem Aplikasi 66

Tanggal :. No. Kegiatan User ID Jam Paraf Awal hari 1. Buka sistem Akhir hari 1. Cetak laporan yang diperlukan 2. Cek & penyesuaian saldo 3. Otorisasi seluruh departemen 4. Membuat transaksi GL 5. Cetak mutasi per nota 6. Posting transaksi giro ke GL (setelah biaya kliring di giro dicetak dan diposting) 7. Cek saldo subbuku besar giro dengan GL 8. Backup data sebelum proses akhir 9. Proses akhir hari 10. Backup data setelah proses akhir 11. Tutup sistem Akhir bulan 1. Proses perhitungan akhir bulan 2. Cetak laporan yang diperlukan 3. Backup data setelah perhit. Akhir bulan 4. Cetak laporan (daftar biaya meterai dicetak pada akhir tahun) 5. Proses revaluasi 6. Cetak rekening koran 7. Proses akhir bulan 8. Backup data setelah proses akh-bul 9. Tutup sistem Catatan : khusus akhir bulan, menu akhir hari no. 6 diatas baru dilakukan setelah akhir bulan no. 1 telah dilakukan Audit Sistem Aplikasi 67