BAB II LANDASAN TEORI. Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu
|
|
- Leony Makmur
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Auditing Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati. Auditing merupakan suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif yang berhubungan dengan asersi-asersi tentang tindakan-tindakan dan peristiwa-peristiwa ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dan kriteria yang ditetapkan, serta mengkomunikasikan hasilnya kepada penggunaan informasi tersebut. Menurut Arens, Randal J. Elder dan Mark S. Beasley. Hakekat Auditing adalah proses pengumpulan dan penilaian bukti atau pengevaluasian bukti mengenai informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara informasi tersebut dan kriteria yang ditetapkan. Auditing harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen. Dari dua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa Auditing adalah suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai informasi tingkat kesesuaian antara tindakan atau peristiwa ekonomi dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta melaporkan hasilnya kepada pihak yang membutuhkan, dimana Auditing harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen. 12
2 2.2. Jenis-jenis Auditor Auditor Independen (Independent Auditors) Praktik Auditor Independen harus dilakukan melalui suatu Kantor Akuntan Publik (KAP). Adapun pengertian dari Auditor Independen itu sendiri adalah sebagai berikut. Auditor Independen adalah auditor yang melakukan fungsi pengauditan atas laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan. Pengauditan ini dilakukan pada perusahaan terbuka, yaitu perusahaan yang go publik, perusahaan-perusahaan besar dan juga perusahaan kecil serta organisasiorganisasi yang tidak bertujuan mencari laba. Praktik Auditor Independen harus dilakukan melalui suatu Kantor Akuntan Publik (KAP) Auditor Internal (Internal Auditor) Setiap Perusahaan pasti memiliki Auditor Internal yang terdiri dari satu atau dua orang staf saja yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk melakukan rutinitas audit kepatuhan. Pengertian dari Auditor Internal adalah auditor yang bekerja pada suatu perusahaan dan oleh karenanya berstatus sebagai pegawai pada perusahaan tersebut. Tugas utamanya ditujukan untuk membantu manajemen perusahaan tempat dimana ia bekerja Auditor Pemerintah (Government Auditors) Auditor di sektor Pemerintah status kepegawaiannya adalah Pegawai Negeri. Pengertian dari Auditor Pemerintahan adalah auditor yang bertugas 13
3 melakukan audit atas keuangan pada instansi-instansi Pemerintah. Di Indonesia lembaga yang bertanggung jawab secara fungsional atas pengawasan terhadap kekayaan atau keuangan Negara adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebagai lembaga pada tingkat tertinggi, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Inspektorat Jenderal (Itjen) yang ada pada departemen-departemen Pemerintah Tanggung Jawab Auditor Menurut Arens, Randal J. Elder dan Mark S. Beasley Auditor memiliki tanggung jawab merencanakan audit untuk memperoleh tingkat keyakinan yang memadai tantang apakah laporan keuangan itu telah terbebas dari kesalahan penyajian yang material, baik disebabkan oleh kekeliruan maupun oleh kecurangan. Karena sifat bukti audit dan berbagai karakteristik kecurangan, auditor dapat memperoleh tingkat keyakinan, walaupun tidak mutlak, bahwa kesalahan penyajian yang material dapat dideteksi. Auditor tidak bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit guna memperolah keyakinan yang memadai bahwa kesalahan penyajian, baik disebabkan oleh kekeliruan maupun oleh kecurangan, yang tidak material terhadap laporan keuangan dapat dideteksi. 14
4 2.4. Jenis - jenis Audit Audit Operasional (Operational Audit) Pada saat suatu audit operasional selesai dilaksanakan, manajemen biasanya akan mengkarapkan sejumlah rekomendasi untuk meningkatkan kegiatan operasional perusahaan. Pengertian dari Audit Operasional itu sendiri adalah sebagai berikut. Audit Operasional adalah tinjauan atas bagian tertentu dari prosedur serta metode operasional organisasi tertentu dari prosedur serta metode operasional organisasi tertentu yang bertujuan mengevaluasi efisiensi serta efektivitas prosedur serta metode tersebut Audit Kepatuhan (Compliance Audit) Temuan Audit Kepatuhan umumnya disampaikan pada seseorang didalam unit organisasi yang diaudit daripada disampaikan pada suatu lingkup pengguna yang lebih luas. Adapun pengertian dari Audit Kepatuhan itu sendiri adalah sebagai berikut. Audit Kepatuhan adalah tinjauan atas catatan keuangan suatu organisasi untuk menentukan apakah organisasi tersebut telah melaksanakan prosedurprosedur, kebijakan kebijakan, atau peraturan-peraturan yang telah disusun oleh otoritas yang lebih tinggi. 15
5 Audit atas Laporan Keuangan (financial Statement Audit) Laporan Keuangan sering kali mencakup neraca, laba/rugi, serta laporan arus kas, termasuk pula catatan atas laporan keuangan. Maka diperlukan Audit atas Laporan Keuangan untuk menyatakan apakah Laporan Keuangan tersebut sesuai dengan pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Adapun pengertian dari Audit atas Laporan Keuangan adalah suatu audit yang dilaksanakan untuk menentukan apakah keseluruhan laporan keuangan dari suatu entitas telah disusun sesuai dengan suatu kriteria tertentu (yang umumnya adalah pernyataan standar akutansi keuangan) Tujuan Audit Didalam audit memiliki tujuan yang penting. Tujuan umum audit adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha serta arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum Prosedur Audit Prosedur Audit adalah tindakan yang dilakukan atau metode dan teknik yang digunakan oleh auditor untuk mendapatkan atau mengevaluasi bukti audit. Adapun prosedur audit yang biasa dilakukan oleh auditor maliputi : 16
6 1. Inspeksi Meliputi kegiatan pemeriksaan secara teliti atau pemeriksaan secara mendalam atas dokumen catatan atau pemeriksaan fisik atas sumbersumber berwujud. Dengan cara ini auditor dapat membuktikan keaslian suatu dokumen. 2. Konfirmasi Adalah suatu bentuk pengajuan yang memungkinkan auditor untuk mendapatkan informasi langsung dari sumber independen dari luar perusahaan. 3. Pengamatan (Observation) Pengamatan atau observasi merupakan prosedur audit untuk melihat dan menyaksikan suatu kegiatan. 4. Permintaan Keuangan (enquity) Merupakan prosedur audit yang dilakukan dengan meminta keterangan secara lisan. 5. Penelusuran Penelusuran terutama dilakukan pada bahan dokumenter. Dimana dilakukan mulai dari data awal direkamnya dokumen yang dilanjutkan dengan pelacakan pengolahan data-data tersebut dalam proses akuntansi. 6. Pemeriksaan bukti pendukung (Vouching) Pemeriksaan bukti pendukung merupakan prosedur audit yang meliputi Inspeksi terhadap dokumen-dokumen yang mendukung suatu 17
7 transaksi atau data keuangan untuk menentukan kewajaran dan kebenarannya. Pembandingan dokumen tersebut dengan catatan akuntansi yang berkaitan. 7. Perhitungan (Counting) Prosedur audit ini meliputi perhitungan fisik terhadap sumber daya berwujud seperti seperti kas, pertanggung jawaban semua formulir bernomor urut tercetak Jenis-jenis Bukti Audit Dalam memutuskan prosedur-prosedur audit manakah yang akan digunakan, auditor dapat memilihnya dari ketujuh katagori umum bukti audit. Katagori-katagori ini, dikenal sebagai jenis-jenis bukti audit dapat didefinisikan sebagai berikut : 1. Pengujian Fisik (Physical Examination) Pengujian Fisik adalah inspeksi atau perhitungan yang dilakukan oleh auditor atas aktiva yang berwujud (Tangiable Asset). 2. Konfirmasi Menggambarkan penerimaan tanggapan baik secara tertulis maupunlisan dari pihak ketiga yang independen yang memverifikasikan keakuratan informasi sebagaimana yang diminta oleh auditor. 18
8 3. Dokumentasi Dokumentasi adalah pengujian auditing atas berbagai dokumen dan catatan klien untuk mendukung informasi yang tersaji atau seharusnya tersaji dalam laporan keuangan. Berbagai dokumen yang diuji oleh auditor adalah catatan-catatan yang dipergunakan oleh klien untuk menyediakan informasi bagi pelaksana bisnis yang terorganisasi. 4. Prosedur Analitis Terdiri dari kegiatan yang mempelajari dan membandingkan data yang memiliki hubungan-hubungan untuk menilai apakah saldo-saldo akun atau data lainnya nampak wajar. 5. Wawancara Wawancara adalah upaya untuk memperoleh informasi baik secara lisan maupun tertulis dari klien sebagai tanggapannya atas berbagai pertanyaan yang diajukan oleh auditor. 6. Hitung Uji Hitung Uji melibatkan pengujian kembali berbagai perhitungan dan transfer informasi yang dibuat oleh klien pada suatu periode yang berada dalam periode audit pada sejumlah sampel yang diambil auditor. 7. Observasi Observasi adalah penggunaan indera perasa untuk menilai aktivitasaktivitas tertentu. 19
9 2.8. Audit Siklus Pendapatan Siklus pendapatan suatu perusahaan berisi kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pertukaran barang atau jasa antara perusahaan tersebut dengan pelanggan. Perusahaan memberikan barang atau jasa kepada pelanggan, dan memperoleh pendapatan sebagai imbalan atas pemberian tersebut. Pendapatan tersebut dapat berupa sejumlah uang yang diterima bersamaan dengan saat pemberian barang dan jasa, maupun piutang dagang yang baru akan dilunasi selang beberapa waktu kemudian. Tujuan audit siklus pendapatan adalah untuk memperoleh bukti kompeten yang cukup tentang tiap asersi manajemen yang signifikan dalam laporan keuangan. Pada siklus pendapatan risiko pengendalian yang muncul umumnya karena tekanan pada manajemen untuk menampilkan performa pendapatan yang lebih baik dari entitas lain, keinginan melebihsajikan atau merendahsajikan kas, piutang, atau piutang tak tertagih untuk kepentingan likuiditas. Selain itu kesalahan karena tingginya transaksi dalam siklus pendapatan, standar akuntansi dan klasifikasi akun-akun dalam siklus pendapatan yang tidak tepat memungkinkan munculnya resiko pengendalian. Kelompok transaksi siklus pendapatan : 1. Penjualan kredit (penjualan yang dilakukan dengan hutang) 2. Penerimaan kas (penagihan piutang dan penjualan tunai) 3. Penyesuaian penjualan (potongan penjualan, retur penjualan, cadangan retur penjualan, dan piutang tak tertagih) 20
10 Akun atau rekening yang terpengaruh pada siklus penjualan : 1. Penjualan 2. Piutang Dagang 3. Harga Pokok Penjualan (HPP) 4. Kas 5. Pesediaan Barang Dagangan 6. Potongan Penjualan 7. Retur Penjualan 8. Kerugian atau Biaya Piutang Tak Tertagih 9. Cadangan Kerugian Piutang Dokumen atau catatan pada siklus pendapatan : 1. Order perlanggan 2. Order penjualan 3. Dokumen pengiriman 4. Faktur 5. Daftar harga 6. Buku pembantu piutang 7. Jurnal penjualan 8. Pernyataan bulanan perlanggan 2.9. Internal Control Siklus Pendapatan Dalam teori akuntansi, pengendalian internal atau internal control didefinisikan sebagai suatu proses yang dipengaruhi oleh daya manusia dan 21
11 sistem teknologi informasi yang dirancang untuk membantu organisasi mencapai suatu tujuan atau objektif tertentu. Pengendalian internal merupakan suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi dan mengukur sumber daya suatu organisasi. Pengendalian internal berperan penting untuk mencegah dan mendeteksi penggelapan (fraud) dan melindungi sumber daya organisasi baik yang berwujud (seperti reputasi atau hak lain) maupun tidak (kekayaan intelektual seperti merek dagang) Tujuan Pengendalian Internal agar : Tujuan pengendalian internal adalah menjamin manajemen perusahaan 1. Tujuan perusahaan yang ditetapkan akun dapat dicapai 2. Laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan dapat dipercaya 3. Kegiatan perusahaan sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku Pengendalian intern dapat mencegah kerugian atau pemborosan pengolahan sumber daya perusahaan. Pengendalian intern dapat menyediakan informasi tentang bagaimana menilai kinerja perusahaan dan manajemen perusahaan serta menyediakan informasi yang akan digunakan sebagai pedoman dalam perencanaan. 22
12 Pertimbangan Pengendalian Internal : 1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment) Lingkungan pengendalian dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mempengaruhi risiko inheren siklus pendapatan. Selain itu juga mempengaruhi/mendorong atau mengurangi efektivitas komponen struktur pengendalian intern yang lain dalam mengendalikan risiko kesalahan dalam siklus pendapatan. Titik tolak pemahaman lingkungan pengendalian siklus pendapatan adalah memahami pemberian kekuasaan atau wewenang dan tanggung jawab atas transaksi penjualan, penerimaan kas, dan penyesuaian penjualan. Apabila metode pemberian wewenang dan tanggung jawab telah ditentukan dan dikomunikasikan dengan jelas, maka pengendalian relatif lebih efektif. Deskripsi tugas yang jelasdan kebijakan tertulis sangat mendukung hal tersebut. Pemahaman ini diperoleh melalui pengajuan pertanyaan kepada manajemen, mempelajari bagan organisasi, menelaah deskripsi tugas, dan mengamati karyaan inti dalam melaksanakan tugasnya. 2. Penilaian Risiko (Risk Assesment) Penaksiran risiko oleh pihak manajemen untuk laporan keuangan mirip dengan eksternal auditor dalam menaksir risiko inheren/bawaan. Bila pihak manajemen memiliki usaha yang serius mengurangi kemungkinan risiko dalam siklus pendapatan bersamaan dengan 23
13 pelaksanaan aktivitas pengendalian maka kemungkinan terjadinya salah saji menjadi relatif lebih kecil. Risiko yang relevan dengan pelaporan keuangan mencakup peristiwa dan keadaan intern maupun ekstern yang mungkin terjadi serta secara negatif berdampak terhadap kemampuan perusahaan untuk mecatat, mengolah, meringkas dan melaporkan dta keuangan yang konsisten dengan asersi manajemen dalam laporan keuangan. kaitannya dengan penafsiran risiko ini perlu dipertimbangkan oleh auditor tentang kondisi kondisi yang berpengaruh pada risiko yang ada, yakni : a. Perubahan dalam lingkungan operasi terutama kaitannya dengan transaksi siklus pendapatan. b. Munculnya personel baru yang mempunyai kecenderungan berbeda pemahaman terhadap pengendalian intern perusahaan. c. Penerapan sistem informasi yang baru yang berpengaruh terhadap pengendalian intern perusahaan. d. Pertumbuhan yang pesat terkait dengan operasional perusahaan yang semakin meluas yang pada akhirnya akan meningkatkan risiko yang ada. e. Restrukturisasi koporat, terkadang bisa memunculkan risiko misalnya dikarenakan adanya pengurangan staf. 24
14 3. Pemantauan (Monitoring) Komponen ini menyediakan feedback bagi manajemen apakah kebijakan pengendalian dan prosedur yang ditetapkan dalam siklus pendapatan telah ditetapkan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh manajemen. Auditor seharusnya mendapatkan informasi mengenai feedback ini untuk menentukan apakah manajemen sudah melakukan follow up/tindakan koreksi dengan adanya feedback tersebut. Informasi tersebut dapat diperoleh dari konsumen, pemerintah, eksternal auditor. 4. Informasi dan Komunikasi (Information and Communication) Sistem akuntansi siklus pendapatan suatu perusahaan harus dapat menyediakan adanya audit trail atau jejak audit yang lengkap atas setiap transaksi. Pemahaman sistem akuntansi menuntut pengetahuan auditor mengenai metode pemrosesan data dan dokumen. Pemahaman sistem akuntansi diperoleh melalui penelaahan buku manual akuntansi dan sistem flowchart, mengajukan pertanyaan pada karyawan bagian akuntansi dan menelaah kembali pengalaman terdahulu dengan klien. Pemahaman terhadap sistem akuntansi yang ada dalam siklus pendapatan adalah untuk mengetahui bagaimana prosedur penjualan dimulai, prosedur penerimaan barang atau jasa, prosedur pencatatan piutang, prosedur penerimaan kas dan penyesuaian penjualan dilakukan seperti adanya retur penjualan. Untuk itu, perlu ditetapkan adanya ketentuan ketentuan mengenai prosedur prosedur tersebut 25
15 serta bagaimana mengkomunikasikannya dalam suatu sistem akuntansi berupa buku pedoman rekening dan buku pedoman kebijakan akuntansi. Jadi dalam kaitannya dengan informasi dan komunikasi ini, sistem informasi mencakup metode dan catatan yang digunakan untuk : a. Mengidentifikasikan dan mencatat semua transaksi yang terkait dengan siklus pendapatan secara sah b. Menjelaskan pada saat yang tepat transaksi pendapatan secara cukup rinci dan memungkinkan adanya penggolongan masing masing transaksi itu untuk pelaporan keuangan c. Mengukur nilai transaksi dari siklus pendapatan dengan tepat d. Menyajikan transaksi dari siklus pendapatan dengan semestinya dan pengungkapan yang terkait dalam laporan keuangan 5. Aktivitas Pengendalian Kebijakan dan prosedur, sebagai tambahan untuk yang termasuk dalam empat komponen yang lain, yang membantu memastikan bahwa tindakan yang perlu telah diambil untuk mengatasi risiko dalam pencapaian sasaran hasil entitas itu 26
BAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Auditing Menurut Arens, Randal J. Elder dan Mark S. Beasley. Auditing adalah suatu proses pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai informasi untuk menentukan dan melaporkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Auditing Menurut Alvin A. arens dan james K. Loebbecke (2003,1) pengertian auditing adalah sebagai berikut : Auditing adalah merupakan akumulasi dan evaluasi bukti
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengendalian Intern 1. Pengertian Pengendalian Intern SA Seksi 319 Paragraf 06 mendefinisikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang dilakukan manajemen dan personel lain
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Auditing Auditing merupakan ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pengendalian intern dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pengamanan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Alvin A. Arens, at all (2011:4) menjelaskan bahwa: orang yang kompeten dan independen.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Audit Alvin A. Arens, at all (2011:4) menjelaskan bahwa: Audit adalah pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Auditing Secara umum auditing adalah suatu proses sistematika untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Auditing Auditing memberikan nilai tambah bagi laporan keuangan perusahaan, karena akuntan publik sebagai pihak yang ahli dan independen pada akhir pemeriksaannya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Sistem informasi akuntansi adalah suatu kesatuan aktivitas, data, dokumen
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi adalah suatu kesatuan aktivitas, data, dokumen dan teknologi yang keterkaitannya dirancang untuk mengumpulkan dan memproses
Lebih terperinciCHAPTER VI. Nyoman Darmayasa, Ak., CPMA., CPHR., BKP., CA., CPA. Politeknik Negeri Bali 2014
CHAPTER VI Nyoman Darmayasa, Ak., CPMA., CPHR., BKP., CA., CPA Politeknik Negeri Bali 2014 SPAP Pekerjaan Lapangan 1. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi
Lebih terperinciPEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN
PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN Pengendalian Intern : Rencana organisasi dan semua metode, prosedure serta kebijaksanaan, yang terkoordinasi dalam suatu unit usaha, dengan tujuan : a. Mengamankan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti
BAB II LANDASAN TEORI 2. 1 Sistem Dalam kehidupan sehari-hari orang sering menyamankan makna istilah sistem dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti penempatan atau mengatur.
Lebih terperinciPEMROSESAN TRANSAKSI DAN PROSES PENGENDALIAN INTERN KONSEP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PEMROSESAN TRANSAKSI DAN PROSES PENGENDALIAN INTERN KONSEP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Tinjauan Sekilas Pengendalian diperlukan untuk mengurangi exposures. Exposure terdiri dari pengaruh potensi kerugian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Pengendalian Intern. Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua
11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Pengendalian Intern 2.1.1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem
Lebih terperinciRISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT
SA Seksi 312 RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT Sumber: PSA No. 25 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan bagi auditor dalam mempertimbangkan risiko dan materialitas pada saat perencanaan
Lebih terperinciPERTIMBANGAN AUDITOR ATAS FUNGSI AUDIT INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN
SA Seksi 322 PERTIMBANGAN AUDITOR ATAS FUNGSI AUDIT INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN Sumber: PSA No. 33 PENDAHULUAN 01 Auditor mempertimbangkan banyak faktor dalam menentukan sifat, saat, dan lingkup
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Audit dan Jenis-jenis Audit II.1.1. Pengertian Audit Perusahaan-perusahaan harus melakukan audit atas laporan keuangan maupun audit atas operasi dan audit atas ketaatan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Gustina (2014) melakukan penelitian tentang sistem informasi akuntansi atas pengadaan dan penyaluran persediaan obat serta perlengkapan medis pada Rumah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur Akuntansi Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki sistem dan prosedur yang dilaksanakan sesuai dengan standar operasional perusahaan tersebut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan semakin berkembangnya berbagai bidang usaha. Ketatnya persaingan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi yang sedang ditingkatkan oleh pemerintah Indonesia mengakibatkan semakin berkembangnya berbagai bidang usaha. Ketatnya persaingan yang semakin
Lebih terperinciPERTIMBANGAN ATAS PENGENDALIAN INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN
SA Seksi 319 PERTIMBANGAN ATAS PENGENDALIAN INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN Sumber : PSA No. 69 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan tentang pertimbangan auditor atas pengendalian intern klien
Lebih terperinciSA Seksi 324 PELAPORAN ATAS PENGOLAHAN TRANSAKSI OLEH ORGANISASI JASA. Sumber: PSA No. 61 PENDAHULUAN
SA Seksi 324 PELAPORAN ATAS PENGOLAHAN TRANSAKSI OLEH ORGANISASI JASA Sumber: PSA No. 61 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan tentang faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh auditor independen dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN SISTEM DAN PROSEDUR 1. Pengertian Sistem Adanya sistem dalam sebuah organisasi maupun kelompok dalam melakukan kegiatan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu perusahaan yang berorientasi untuk mendapatkan laba adalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Salah satu perusahaan yang berorientasi untuk mendapatkan laba adalah perusahaan dagang dimana aktivitas penjualan memegang peranan penting bagi perusahaan
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki
BAB 4 PEMBAHASAN Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki pengendalian internal yang memadai, terutama pada siklus pendapatannya. Siklus pendapatan terdiri dari kegiatan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut Arens, Beasley dan Elder (2011: 4)
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Audit Adapun pengertian auditing dirinci oleh beberapa pakar sebagai berikut: Menurut Arens, Beasley dan Elder (2011: 4) Auditing is the accumulation and evaluation
Lebih terperinciPREVIEW AUDIT LAPORAN KEUANGAN (GENERAL AUDIT)
PREVIEW AUDIT LAPORAN KEUANGAN (GENERAL AUDIT) Disampaikan oleh M. HUSNI MUBAROK, SE. M.SI.Ak. CA MAULAN IRWADI, SE.M MSI,.Ak.CA PREVIEW GENERAL AUDIT 1. DEFINISI 2. TUJUAN 3.TANGGUNG JAWAB LAP. KEU 4.CARA
Lebih terperinciRISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT
Risiko Audit dan Materialitas dalam Pelaksanaan Audit Standar Prof SA Seksi 3 1 2 RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT Sumber: PSA No. 25 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan bagi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan perusahaan tidak terlepas dari perekonomian suatu negara. Perusahaan baru akan tumbuh secara cepat jika memiliki perekonomian yang baik dan sehat.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Audit Audit memberikan nilai tambah bagi laporan keuangan perusahaan. Pada akhir pemeriksaan, auditor independen akan memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan yang
Lebih terperinciAkuntansi Publik Drs. Ketut Muliartha RM & Rekan ABSTRAK
Judul : Prosedur Pengujian Substantif Terhadap Piutang Usaha Oleh Kantor Akuntansi Publik Drs. Ketut Muliartha RM & Rekan Nama : Ni Wayan Lestari Moni Nim : 1406013031 ABSTRAK Auditing adalah suatu proses
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori 1. Pengertian Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu memberikan yang bermanfaat bagi para pemakainya.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. akuntan. Ada beberapa pengertian auditing atau pemeriksaan akuntan menurut
6 BAB II LANDASAN TEORI A. AUDITING 1. Definisi Auditing Kata auditing diambil dari bahasa latin yaitu Audire yang berarti mendengar dan dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah pemeriksaan akuntan.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas
BAB II LANDASAN TEORI II.1. Rerangka Teori dan Literatur II.1.1. Pengertian Auditing Pengertian auditing menurut Arens (2003:1) adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi
Lebih terperinciPENGENDALIAN INTERN 1
PENGENDALIAN INTERN 1 Pengertian Pengendalian Intern Standar pekerjaan lapangan yang kedua (PSA No. 01 (SA 150)) menyebutkan Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan
Lebih terperinciCh.8. Mempertimbangkan Pengendalian Internal
Ch.8 Mempertimbangkan Pengendalian Internal Definisi Pengendalian Internal (SA 315.4) Proses yang dirancang, diimplementasikan, dan dipelihara oleh pihak yang bertanggungjawab atas kelola, manajemen, dan
Lebih terperinciStruktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang
134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Pengertian Audit Audit merupakan suatu ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pengendalian intern dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pengamanan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan bisnis yang global pada saat ini, setiap perusahaan dituntut untuk mampu bersaing dalam meningkatkan kinerja dan mampu menghasilkan laporan yang sesuai dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Sistem Nugroho Widjajanto (2001:2) mengartikan sistem sebagai sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu
Lebih terperinciTUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL
TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL OLEH: ERWIN FEBRIAN (14121005) PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA 2015 1 A. PENGENDALIAN
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal Evaluasi pengendalian internal adalah suatu kegiatan untuk menilai dan mengevaluasi pengendalian internal perusahaan dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. II.1.1 Pengertian Pengendalian Internal dan Ruang Lingkup
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengendalian Internal II.1.1 Pengertian Pengendalian Internal dan Ruang Lingkup Setiap perusahaan memerlukan pengendalian internal untuk mengendalikan seluruh fungsi di dalamnya.
Lebih terperinci5. Memastikan bahwa tidak ada kewajiban perusahaan yang belum dicatat per tanggal neraca
Subsequent Event Subsequent Events adalah : Peristiwa atau transaksi yang terjadi setelah tanggal neraca tetapi sebelum diterbitkannya Laporan Audit Mempunyai akibat yang material terhadap laporan keuangan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 1. Definisi Audit Menurut Alvin A.Arens dan James K.Loebbecke Auditing is the accumulation and evaluation of evidence about information to determine and report on the degree of correspondence
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menjelang era globalisasi banyak perusahaan berkembang menjadi perusahaan yang lebih besar lagi. Dalam mengembangkan usahanya, baik perusahaan perseorangan
Lebih terperincipengauditan siklus investasi dan pendanaan siklus investasi
pengauditan siklus investasi dan pendanaan siklus investasi a. Sifat Siklus Akuntansi Sifat siklus akuntansi suatu entitas atau perusahaan berisi kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kepemilikan surat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin Berkembangnya Perekonomian di dunia saat ini tentunya menuntut semua perusahaan yang telah berdiri cukup lama agar tetap mempertahankan eksistensinya
Lebih terperinciPERTEMUAN 2: CAKUPAN AUDIT
PERTEMUAN 2: CAKUPAN AUDIT A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai cakupan atau jenis-jenis audit termasuk didalamnya adalah audit khusus atau investigasi. Melalui pembelajaran ini,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan sistem informasi dewasa ini menuntut perusahaan-perusahaan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan sistem informasi dewasa ini menuntut perusahaan-perusahaan kedalam persaingan yang semakin ketat dan kompetitif. Perusahaan berlomba-lomba
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka Salah satu fungsi dari akuntan publik adalah menghasilkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya untuk pengambilan keputusan.
Lebih terperinciPERBEDAAN ANTARA AUDITING DAN AKUNTANSI
BAB XI. AUDITING AUDITING ; pengumpulan serta pengevaluasian bukti-bukti atas informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian informasi tersebut dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.
Lebih terperinciSA Seksi 326 BUKTI AUDIT. Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN. 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi:
SA Seksi 326 BUKTI AUDIT Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi: Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan
Lebih terperinciBAB 1 PROFESI AUDITING
PERTANYAAN TINJAUAN BAB 1 PROFESI AUDITING 1-1 (Tujuan 1-5) Jelaskan hubungan antara jasa audit, jasa atestasi, dan jasa assurance, serta berikan contoh masing-masingnya. Jasa Assurance adalah jasa professional
Lebih terperinciTutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA
Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA Tujuan Umum Untuk menyatakan pendapat atas kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha serta arus kas sesuai dengan PABU Tujuan Khusus
Lebih terperinci`EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA PENGUJIAN PENGENDALIAN: KAJIAN KONSEPTUAL AUDIT LAPORAN KEUANGAN Oleh: Amalia Ilmiani
` PENGUJIAN PENGENDALIAN: KAJIAN KONSEPTUAL AUDIT LAPORAN KEUANGAN Oleh: Amalia Ilmiani PENDAHULUAN Pengendalian internal merupakan bagian penting dari kelanjutan pertumbuhan, kinerja, dan kesuksesan setiap
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. diterjemahkan oleh Nuri, H (2005:16) yaitu Auditing adalah suatu proses sistematis
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Audit II.1.1 Pengertian Audit Ada banyak pengertian yang diberikan oleh para ahli mengenai audit. Salah satunya menurut William F. Messier, Steven M. Glover dan Douglas F. Prawitt
Lebih terperinciAUDIT I Modul ke: Audit risk and materiality. Afly Yessie, SE, Msi, Ak, CA. 11Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI
AUDIT I Modul ke: 11Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Audit risk and materiality Afly Yessie, SE, Msi, Ak, CA Program Studi AKUNTANSI KONSEP MATERIALITAS Financial Accounting Standards Board mendefinisikan materialitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keandalan dalam memberikan informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, dalam dunia bisnis yang berkembang sangat pesat dituntut keandalan dalam memberikan informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Dalam suatu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas. Pengertian Penendalian Intern
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas 2.1.1 Pengertian Sistem Pengendalian Intern Sistem pengendalian inter adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berkaitan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menuntut pertumbuhan perekonomian khususnya dunia usaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi menuntut pertumbuhan perekonomian khususnya dunia usaha untuk semakin maju lebih efektif. Semakin maju dunia usaha dan semakin berhasilnya perusahaan,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. a. Pengertian Auditing Menurut Sukrisno Agoes : mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Auditing 2.1.1 Pengertian Auditing a. Pengertian Auditing Menurut Sukrisno Agoes : Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen, terhadap
Lebih terperinciSTANDAR AUDITING. SA Seksi 200 : Standar Umum. SA Seksi 300 : Standar Pekerjaan Lapangan. SA Seksi 400 : Standar Pelaporan Pertama, Kedua, & Ketiga
STANDAR AUDITING SA Seksi 200 : Standar Umum SA Seksi 300 : Standar Pekerjaan Lapangan SA Seksi 400 : Standar Pelaporan Pertama, Kedua, & Ketiga SA Seksi 500 : Standar Pelaporan Keempat STANDAR UMUM 1.
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Dalam memasuki era globalisasi pada saat ini menyebabkan berkembangnya berbagai macam industri sehingga persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat, oleh karena itu setiap perusahaan dituntut
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
KUESIONER PENELITIAN Bp/ Ibu/ Sdr dimohon untuk mengisi data demografi pada kotak di samping pertanyaan atau memberikan tanda ( ) pada tempat yang telah disediakan : Nama Responden : Nama KAP : Jenis Kelamin
Lebih terperinciMATERIALITAS DAN RISIKO AUDIT
Minggu ke-6 MATERIALITAS DAN RISIKO AUDIT Program Studi Akuntansi STIE PELITA NUSANTARA KONSEP MATERIALITAS Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang
Lebih terperinciProsedur Audit. Auditor juga menjalankan prosedur audit lain dalam pengumpulan bukti, meliputi:
Prosedur Audit Prosedur Audit Prosedur audit adalah instruksi rinci untuk mengunpulkan tipe bukti audit tertentu yang harus diperoleh pada saat tertentu dalam audit. Prosedur audit yang dinyatakan dalam
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada
Bab V Simpulan dan Saran 116 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan terhadap pengendalian intern siklus penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berkembang pesatnya dunia usaha dewasa ini diiringi dengan semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkembang pesatnya dunia usaha dewasa ini diiringi dengan semakin besarnya organisasi dan luasnya aktivitas usaha. Organisasi yang terus berkembang ini dapat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Ada beberapa pendapat dari para ahli mengenai pengertian audit.
BAB II LANDASAN TEORI II.1. Audit II.1.1 Pengertian Audit Ada beberapa pendapat dari para ahli mengenai pengertian audit. William F. Messier, Steven M. Glover dan Douglas F. Prawitt yang diterjemahkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Sistem BAB II TINJAUAN PUSTAKA Untuk mencapai tujuan suatu perusahaan dibutuhkan suatu sistem akuntansi yang dapat membantu perusahaan dalam mengelola sumber data keuangannya. Namun sebelum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Krismiaji (2010:218), Pengendalian internal (internal control)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya semua perusahaan, baik yang bergerak dalam bidang perdagangan, jasa, maupun manufaktur mempunyai tujuan yang sama untuk menjaga kelangsungan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kualitas informasi dalam laporan keuangan merupakan salah satu hal yang diperhatikan manajemen dalam pelaporan laporan keuangan. Kualitas informasi dalam laporan keuangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani yaitu system yang artinya adalah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani yaitu system yang artinya adalah himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai
Lebih terperinciMETODE ARUS DALAM PEMERIKSAAN PAJAK
METODE ARUS DALAM PEMERIKSAAN PAJAK Lusy Suprajadi Fakultas Ekonomi, Universitas Katolik Parahyangan Abstract Self assessment system is implemented in fulfilling income tax obligation, especially in preparing
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rerangka Teori 1. Teori Atribusi Teori atribusi menjelaskan tentang bagaimana proses penyebab perilaku seseorang atau tujuan seseorang dalam berperilaku. Teori ini diarahkan
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pengendalian intern siklus penjualan pada PT. Sukabumi Trading Coy serta
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian terhadap pengauditan internal atas pengendalian intern siklus penjualan pada PT. Sukabumi Trading Coy serta berdasarkan pembahasan
Lebih terperinciKOMUNIKASI MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGENDALIAN INTERN YANG DITEMUKAN DALAM SUATU AUDIT
SA Seksi 325 KOMUNIKASI MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGENDALIAN INTERN YANG DITEMUKAN DALAM SUATU AUDIT Sumber: PSA No. 35 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan untuk mengidentifikasi dan melaporkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Auditing merupakan proses pengumpulan data dan evaluasi bukti dari informasi perusahaan untuk menentukan tingkat kesesuaian antara informasi yang dimiliki oleh perusahaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Tunggal, A.W. (2008), Audit operasional merupakan audit atas operasi yang
BAB II LANDASAN TEORI II.1. Audit Operasional II.1.1. Pengertian Audit Operasional Ada beberapa pengertian mengenai audit operasional menurut para ahli. Menurut Tunggal, A.W. (2008), Audit operasional
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. industri menengah maupun industri besar. Dalam perkembangannya saat ini nampak jelas
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sistem perekonomian di Indonesia telah menunjukan adanya peningkatan yang cukup berarti, hal ini dapat dilihat dari semakin berkembangnya dunia industri baik indusri
Lebih terperinciPROSES KONFI RMASI. SA Seksi 330. Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN DAN KETERTERAPAN
SA Seksi 330 PROSES KONFI RMASI Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN DAN KETERTERAPAN 01 Seksi ini memberikan panduan tentang proses konfirmasi dalam audit yang dilaksanakan berdasarkan standar auditing yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam merancang struktur pengendalian intern yang efektif, auditor memiliki tujuan untuk:
BAB I PENDAHULUAN Struktur Pengendalian Intern (SPI) adalah suatu hal yang sangat memegang peranan penting dalam auditing. Struktur Pengendalian Intern adalah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Pengertian sistem Pada dasarnya sistem digunakan untuk menangani suatu permasalahan atau pekerjaan agar mencapai tujuan perusahaan. Dalam melaksanakan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. penjualan pada PT. Kembang Jawa Motor di Trenggalek. Berdasarkan hasil. ini belum menerapkan praktek yang sehat.
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Rateksi (2012), menganalisis sistem pengendalian internal fungsi penjualan pada PT. Kembang Jawa Motor di Trenggalek. Berdasarkan hasil penelitian
Lebih terperinciMATERIALITAS DAN RESIKO AUDIT
MATERIALITAS DAN RESIKO AUDIT Definisi Materialitas FASB mendefinisikan materialitas sebagai berikut: Besarnya suatu penghilangan atau salah saji informasi akuntansi yang dipandang dari keadaan-keadaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kemudian pengertian Audit menurut Arens dan Loebbecke (2006:4), audit
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Pengertian Audit sebagai : Pengertian Auditing menurut Sukrisno Agoes (01:3), auditing adalah: Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen
Lebih terperinciTEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER
SA Seksi 327 TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER Sumber: PSA No. 59 PENDAHULUAN 01 Tujuan dan lingkup keseluruhan suatu audit tidak berubah bila audit dilaksanakan dalam suatu lingkungan sistem informasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu
9 BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu proses yang di pengaruhi oleh dewan direksi
Lebih terperinciBAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA
22 BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA A. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Kas Pengertian Kas Dalam bahasa sehari-hari
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : Penilaian atas Piutang Dagang dan Luas pemeriksaan pada akun Piutang Dagang. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Pada era globalisasi ini, sektor ekonomi telah mengalami pertumbuhan yang begitu pesat, seiring dengan pertumbuhan berbagai sektor lainnya juga. Munculnya berbagai perusahaan yang berskala kecil,
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA
BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA Audit operasional adalah audit yang dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektivitas,
Lebih terperinciPERENCANAAN PEMERIKSAAN
PERENCANAAN PEMERIKSAAN PERENCANAAN SA yang berlaku umum mengenai pekerjaan lapangan yang pertama mengharuskan dilakukannya perencanaan yang memadai. Auditor harus melakukan perencanaan kerja yang memadai
Lebih terperinciDAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL. (Variabel Independen)
DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL (Variabel Independen) No Pertanyaan Jawaban Kuesioner I. 1. 2. 3. 4. 5. II. 6. 7. 8. 9. Independensi Auditor internal mengemukakan pendapatnya dengan bebas tanpa mendapat
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Suatu pengendalian intern yang memadai diperlukan bagi manajemen dalam perusahaan agar tujuan-tujuan perusahaan dapat tercapai. Pengendalian intern tidak dapat berjalan dengan baik tanpa adanya
Lebih terperinciEvaluasi terhadap Sistem Pengelolaan Piutang pada PT Bintang Delta Mandiri
Evaluasi terhadap Sistem Pengelolaan Piutang pada PT Bintang Delta Mandiri Chika Adlia 41211628 Pembimbing: Widyatmini Mulai AKUNTANSI KOMPUTER PROGRAM DIPLOMA III BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha
LAMPIRAN Universitas Kristen Maranatha KUESIONER AUDIT INTERNAL ATAS PENJUALAN PADA PT.FESTO VARIABEL INDEPENDEN Jawaban Kuesioner No Pertanyaan SS S R TS STS 1. Kualifikasi Audit internal Penjualan a.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Judul Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu berikut adalah penelitian yang sejenis dengan apa yang akan diteliti: Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No. Nama Peneliti / tahun 1. Kriswanto
Lebih terperinciPERIKATAN AUDIT TAHUN PERTAMA SALDO AWAL
SA Seksi 323 PERIKATAN AUDIT TAHUN PERTAMA SALDO AWAL Sumber: PSA No. 56 PENDAHULUAN 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi sebagai berikut: Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang cukup berarti, hal ini dapat di lihat dari semakin berkembangnya dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sistem perekonomian di indonesia telah menunjukan adanya peningkatan yang cukup berarti, hal ini dapat di lihat dari semakin berkembangnya dunia industri baik industri
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana yang telah
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana yang telah dijelaskan pada bab 4 (empat), dapat disimpulkan bahwa audit internal berperan dalam menunjang
Lebih terperinci