PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL"

Transkripsi

1 PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Tujuan Peraturan ini dibuat dengan tujuan menjalankan fungsi pengendalian internal terhadap kegiatan perusahaan dengan sasaran utama keandalan laporan keuangan, ketaatan terhadap peraturan, efisiensi operasi dan untuk menjaga aset perusahaan. Pasal 2 Definisi 1. Audit Internal adalah suatu kegiatan pemberian keyakinan dan konsultasi yang bersifat independen dan obyektif, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional perusahaan, melalui pendekatan yang sistematis, dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian dan proses tata kelola perusahaan. 2. Departemen Audit Internal adalah unit kerja dalam perusahaan yang menjalankan fungsi Audit Internal. 3. Pekerjaan yang berhubungan dengan Audit Internal (selanjutnya disebut audit ) dilakukan berdasarkan instruksi Presiden Direktur serta harus bebas dari kepentingan pihak selain Departemen Audit Internal dalam penentuan ruang lingkup audit, pelaksanaan audit hingga pelaporan hasil audit. 4. Audit rutin adalah audit yang dilaksanakan secara berkala sesuai dengan perencanaan audit yang telah ditetapkan. 5. Audit khusus adalah audit yang dilaksanakan berdasarkan perintah dari Presiden Direktur dan atau sesuai dengan kebutuhan. 1

2 Pasal 3 Struktur dan Kedudukan Departemen Audit Internal 1. Departemen Audit Internal dipimpin oleh seorang kepala Departemen Audit Internal. 2. Kepala Departemen Audit Internal diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Direktur atas persetujuan Dewan Komisaris. 3. Presiden Direktur dapat memberhentikan kepala Departemen Audit Internal, setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris, jika kepala Departemen Audit Internal tidak memenuhi persyaratan sebagai auditor Departemen Audit Internal sebagaimana diatur dalam peraturan ini dan atau gagal atau tidak cakap menjalankan tugas. 4. Kepala Departemen Audit Internal bertanggung jawab kepada Presiden Direktur. 5. Auditor yang duduk dalam Departemen Audit Internal bertanggung jawab secara langsung kepada kepala Departemen Audit Internal. Pasal 4 Wewenang Departemen Audit Internal Departemen Audit Internal memiliki wewenang sehubungan dengan tugas-tugasnya sebagaimana diuraikan di bawah ini: 1. Departemen Audit Internal memiliki wewenang untuk mengakses seluruh informasi yang relevan tentang perusahaan terkait dengan tugas dan fungsinya. 2. Departemen Audit Internal berhak untuk melakukan komunikasi langsung dengan Direksi, Dewan Komisaris dan/atau Komite Audit serta anggota dari Direksi, Dewan Komisaris dan/atau Komite Audit. 3. Departemen Audit Internal berhak untuk mengadakan rapat secara berkala dan insidentil dengan Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit. 4. Departemen Audit Internal memiliki wewenang untuk melakukan koordinasi kegiatannya dengan kegiatan auditor eksternal. 5. Departemen Audit Internal berhak melakukan audit khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat Departemen Audit Internal berhak meminta orang-orang terkait dari Departemen yang diaudit untuk memberikan informasi dan menyerahkan data atau dokumen yang dibutuhkan berkenaan dengan kegiatan audit. 7. Departemen Audit Internal berhak menentukan metode dan pendekatan audit yang akan dilaksanakan. 8. Departemen Audit Internal berhak menghadiri, memeriksa, memverifikasi dan mengajukan pertanyaan kepada perusahaan dalam grup maupun perusahaan rekanan apabila diperlukan. 9. Departemen Audit Internal berhak untuk melihat daftar hadir atau notulen rapat Departemen terkait apabila dibutuhkan sehubungan dengan pelaksanaan audit. 10. Personel yang menerima permintaan tersebut diatas tidak dibenarkan menolak permintaan tanpa alasan yang jelas ataupun memberikan jawaban yang tidak benar. Pasal 5 Kode Etik 2

3 1. Auditor Internal memiliki integritas yang dapat dipercaya sehingga penilaiannya dapat diandalkan, meliputi: a) Melakukan tugas dengan jujur, hati-hati dan bertanggung jawab. b) Mematuhi dan membuat pengungkapan sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku. c) Tidak terlibat kegiatan yang menyalahi hukum, atau terlibat perbuatan yang dapat mencemarkan nama baik profesi Audit Internal maupun perusahaan. d) Menghargai dan memberikan kontribusi kepada tujuan Perusahaan. 2. Auditor Internal menunjukkan tingkat obyektifitas profesionalisme yang tinggi dalam mengumpulkan, mengevaluasi dan mengkomunikasikan informasi mengenai kegiatan yang sedang dilaksanakan. Auditor Internal harus melakukan penilaian yang seimbang terhadap segala kondisi yang terjadi dan tidak terpengaruh oleh kepentingan pribadi atau kepentingan pihak lain dalam memberikan penilaian, meliputi: a) Tidak mendukung ataupun terlibat dalam kegiatan yang dapat membuat penilaiannya menjadi bias, termasuk segala kegiatan yang menimbulkan konflik kepentingan dengan Perusahaan. b) Tidak dibenarkan menerima sesuatu yang dapat mempengaruhi penilaian profesionalismenya. c) Mengungkapkan semua fakta material yang diketahui, dimana apabila tidak diungkapkan dapat mengakibatkan laporan yang menyesatkan. 3. Auditor Internal menghargai nilai dan hak kepemilikan suatu informasi serta tidak mengungkapkan informasi tanpa kewenangan kecuali disyaratkan oleh hukum maupun kewajiban profesionalnya untuk melakukan hal tersebut, meliputi: a) Hati-hati dalam menggunakan maupun menjaga informasi yang diperoleh sehubungan dengan pekerjaannya. b) Tidak dibenarkan menggunakan informasi untuk kepentingan pribadi yang dapat menyalahi hukum dan merugikan tujuan Perusahaan. 4. Auditor Internal menerapkan pengetahuan, keahlian dan pengalaman yang dibutuhkan dalam melaksanakan tugasnya. a) Melakukan kegiatan hanya apabila memiliki pengetahuan, keahlian dan pengalaman yang dibutuhkan. b) Melakukan kegiatan audit internal sesuai dengan pedoman yang berlaku. c) Meningkatkan kemampuan, efektifitas dan kualitas pekerjaannya secara terus-menerus. Pasal 6 Kerahasiaan dan Pembatasan 1. Auditor Internal menghargai nilai dan hak kepemilikan suatu informasi serta seluruh informasi yang diberikan oleh perusahaan sebagai rahasia. 2. Auditor Internal dilarang untuk mengungkapkan sebagian atau seluruh informasi yang diperoleh dalam melaksanakan tugas kepada pihak eksternal maupun pihak internal yang tidak berkepentingan atas informasi atau hasil audit tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Presiden Direktur, kecuali atas permintaan dari lembaga yang berwenang berdasarkan Undang-Undang yang berlaku. 3. Ketentuan mengenai kerahasiaan ini tetap berlaku sekalipun personel dalam Departemen Internal Audit sudah tidak bekerja lagi di perusahaan. 3

4 Pasal 7 Tugas dan Tanggung Jawab Departemen Audit Internal Departemen Audit Internal melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang berhubungan dengan audit sebagaimana diuraikan di bawah ini: 1. Menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal tahunan. 2. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perusahaan. 3. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya. 4. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen. 5. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Presiden Direktur dan Dewan Komisaris. 6. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan. 7. Bekerja sama dengan Komite Audit. 8. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukan. 9. Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan. Pasal 8 Persyaratan Auditor Internal 1. Auditor Internal memiliki integritas dan perilaku yang profesional, independen, jujur, dan obyektif dalam pelaksanaan tugas. 2. Auditor Internal memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai teknis audit dan disiplin ilmu lain yang relevan dengan bidang tugasnya. 3. Auditor Internal memiliki pengetahuan tentang peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan peraturan perundang-undangan terkait lainnya. 4. Auditor Internal memiliki kecakapan untuk berinteraksi dan berkomunikasi baik lisan maupun tertulis secara efektif. 5. Auditor Internal wajib mematuhi standar profesi yang dikeluarkan oleh asosiasi Audit Internal. 6. Auditor Internal wajib mematuhi kode etik Audit Internal. 7. Auditor Internal wajib menjaga kerahasiaan informasi dan/atau data perusahaan terkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Audit Internal kecuali diwajibkan berdasarkan peraturan perundang-undangan atau penetapan/putusan pengadilan. 8. Auditor Internal memahami prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan manajemen risiko. 9. Auditor Internal bersedia meningkatkan pengetahuan, keahlian dan kemampuan profesionalismenya secara terus-menerus. 10. Auditor Internal tidak dibenarkan melakukan rangkap tugas dan jabatan sebagai auditor dan pelaksana kegiatan operasional perusahaan baik dalam perusahaan publik maupun anak perusahaannya. 4

5 Pasal 9 Penanggung Jawab Audit 1. Penanggung jawab audit adalah kepala Departemen Audit Internal atau petugas audit yang ditunjuk oleh kepala Departemen Audit Internal untuk menjalankan fungsi audit. 2. Penanggung jawab audit menunjuk petugas audit dari Departemen Audit Internal namun jika diperlukan penanggung jawab audit dapat menunjuk petugas audit yang bersifat sementara dari bagian lain dengan persetujuan Presiden Direktur atau Direksi. 3. Penanggung jawab audit bertanggung jawab untuk membuat rencana pelaksanaan audit. Pasal 10 Petugas Audit 1. Petugas audit adalah personel yang ditunjuk oleh penanggung jawab audit untuk melaksanakan audit. 2. Petugas audit harus memiliki pengetahuan, kemampuan dan keahlian lain yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugasnya. Petugas audit harus melaksanakan audit di bawah petunjuk penanggung jawab audit. 3. Petugas audit harus mendapat pengetahuan dan keahlian yang memadai sehubungan dengan pekerjaannya secara terus-menerus melalui berbagai pelatihan, kursus dan seminar yang diadakan baik oleh pihak internal maupun eksternal. Pasal 11 Ruang Lingkup Audit Ruang lingkup audit yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Audit pengendalian pada tingkat perusahaan mencakup komponen dasar pengendalian yang terdiri dari lingkungan pengendalian, penentuan risiko dan tindak lanjutnya, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi dan monitoring. 2. Audit pada tingkat proses kerja (bisnis) perusahaan yang memiliki pengaruh terhadap kewajaran penyajian laporan keuangan. 3. Audit tutup buku laporan keuangan dilakukan terhadap proses tutup buku perusahaan untuk memberikan keyakinan yang memadai atas keandalan penyajian laporan keuangan. 4. Audit pengendalian penerapan teknologi informasi dalam menunjang kegiatan operasional perusahaan. 5. Audit operasional dilakukan sebagai pengendalian pada tingkat Departemen untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan kerja operasional secara terus-menerus. Pasal 12 Metode Audit 1. Audit dilakukan melalui tahapan yang meliputi persiapan, pemahaman pendahuluan, pelaksanaan audit dan pelaporan hasil audit. 2. Kegiatan audit diarahkan untuk memberikan kontribusi bagi peningkatan manajemen risiko, pengendalian dan tata kelola perusahaan dengan menggunakan cara-cara sistematis melalui pendekatan berbagai disiplin keilmuan. Pasal 13 5

6 Hubungan dengan Pihak Lain 1. Departemen Audit Internal harus dapat memberikan informasi dan melakukan komunikasi terhadap pihak eksternal yang berkepentingan (auditor eksternal, auditor perusahaan induk, konsultan, organisasi audit dan lain-lain) untuk memberikan keyakinan bahwa audit yang dilakukan telah memadai dan dilaksanakan secara efektif. 2. Departemen Audit Internal menjalin hubungan dan melakukan koordinasi secara berkala dan insidentil dengan Direksi, Dewan Komisaris, Komite Audit maupun Akuntan Publik dengan tujuan agar audit dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Pasal 14 Penyimpanan Dokumen 1. Dokumen audit seperti surat penugasan, kertas kerja, berita acara, laporan audit dan dokumendokumen lain terkait dengan audit merupakan dokumen rahasia dan tidak dibenarkan untuk diketahui pihak yang tidak berkepentingan tanpa seijin kepala Departemen Audit Internal. 2. Departemen Audit Internal wajib menyimpan dan memelihara dokumen audit seperti disebutkan dalam ayat 1 diatas sekurang-kurangnya selama 10 tahun. 3. Penanggung jawab audit harus melakukan pengawasan terhadap penggunaan dokumen audit oleh pihak diluar Departemen Audit Internal. 4. Penggunaan dokumen audit untuk kepentingan pihak luar harus dengan persetujuan Presiden Direktur. Bab II RENCANA AUDIT Pasal 15 Rencana Tahunan 1. Departemen Audit Internal wajib membuat rencana tahunan berdasarkan pertimbangan dari manajemen untuk kemudian diajukan kepada Presiden Direktur dan Direksi untuk memperoleh persetujuan. 2. Rencana tahunan mencakup kebijakan dasar audit, standar prosedur pelaksanaan, jadwal audit dan hal-hal lain yang dianggap perlu. 3. Departemen Audit Internal menyampaikan rencana tahunan kepada pihak yang akan diaudit. 4. Departemen Audit Internal apabila dipandang perlu dapat mengajukan perubahan rencana tahunan dengan persetujuan Presiden Direktur dan Direksi. 5. Apabila terjadi perubahan pada rencana tahunan, kepala Departemen Audit Internal harus memberikan informasi kepada pihak yang akan diaudit. 6. Rencana tahunan disusun berdasarkan pendekatan risiko dengan mempertimbangkan hasil evaluasi dan pengelolaan risiko yang ada pada perusahaan. Pasal 16 Rencana Pelaksanaan 1. Petugas audit membuat rencana pelaksanaan untuk disetujui oleh penanggung jawab audit. 6

7 2. Rencana pelaksanaan sekurang-kurangnya meliputi hal-hal berikut: a) Pihak yang diaudit b) Penanggung jawab pihak yang diaudit c) Jadwal pelaksanaan audit d) Klasifikasi audit e) Pelaksana petugas audit f) Pernyataan pemberitahuan audit 3. Petugas audit apabila dipandang perlu dapat mengajukan revisi tahap-tahap pelaksanaan audit yang terdapat dalam rencana pelaksanaan dengan persetujuan penanggung jawab audit. 4. Rencana pelaksanaan harus disusun sedemikian rupa berdasarkan penilaian risiko yang telah dilakukan dalam menetapkan rencana tahunan serta pertimbangan dari manajemen sehingga prioritas kegiatan audit dapat diarahkan sejalan dengan tujuan perusahaan. 5. Setelah rencana pelaksanaan ditetapkan, petugas audit harus menyampaikan rencana tersebut kepada penanggung jawab pihak yang diaudit. Pasal 17 Kebijakan dan Standar Prosedur Pelaksanaan Audit 1. Kebijakan audit adalah panduan yang dijadikan sebagai dasar bagi penanggung jawab audit dan petugas audit dalam melakukan kegiatan audit. 2. Standar prosedur pelaksanaan audit adalah langkah-langkah pelaksanaan kegiatan audit sebagai dasar bagi petugas audit melakukan fungsi pengawasan terhadap kegiatan Departemen yang akan diaudit. 3. Kebijakan audit dan standar prosedur pelaksanaan audit bersifat umum untuk semua pihak yang diaudit, apabila dipandang perlu dengan persetujuan penanggung jawab audit dan mempertimbangkan efesiensi pekerjaan maka realisasi pelaksanaan audit dapat disesuaikan dengan kondisi pada masing-masing pihak yang diaudit. 4. Kebijakan dan Prosedur Pelaksanaan Audit harus dapat membantu perusahaan untuk mencapai pengendalian yang efektif melalui evaluasi terhadap pengendalian dan perbaikan secara berkesinambungan. Pasal 18 Tim Audit 1. Departemen Audit Internal menentukan tim audit yang akan ditugaskan untuk melaksanakan kegiatan audit. 2. Departemen Audit Internal menyampaikan rencana audit serta sumber daya yang dibutuhkan kepada Presiden Direktur dan Direksi untuk memastikan bahwa tugas audit dapat dilaksanakan dengan baik. 3. Departemen Audit Internal harus memberikan informasi dampak terhadap keterbatasan sumber daya yang dimiliki kepada Presiden Direktur dan Direksi sehingga dapat diambil tindakan lebih lanjut. 4. Penanggung jawab audit mengelola dan memastikan bahwa sumber daya yang dialokasikan untuk tugas audit telah memadai dan efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam perencanaan audit. Pasal 19 7

8 Perencanaan Materialitas 1. Materialitas adalah ukuran seberapa besar kelemahan yang terdapat dalam pengendalian internal perusahaan dapat diterima oleh petugas audit agar keputusan pengguna laporan audit tidak terpengaruh oleh besarnya kelemahan pengendalian tersebut. 2. Materialitas pada ayat 1 diatas terkait dengan risiko pengendalian yaitu risiko terjadinya kesalahan material dalam laporan keuangan yang tidak dapat dicegah atau dideteksi secara tepat waktu oleh pengendalian internal perusahaan. 3. Tingkat ambang batas (Tolerable Error) adalah ukuran seberapa besar kelemahan yang terdapat dalam pengendalian internal perusahaan dapat diterima oleh petugas audit agar keputusan pengguna laporan audit tidak terpengaruh oleh besarnya kelemahan pengendalian tersebut untuk suatu proses bisnis utama atau pada setiap tingkat operasional pihak yang diaudit yang bukan termasuk proses bisnis utama. 4. Penanggung jawab audit harus membuat perencanaan tingkat materialitas dan tingkat ambang batas pada setiap kegiatan audit yang dilakukan dengan mempertimbangkan risiko pengendalian secara seksama untuk menentukan ruang lingkup audit yang akan dilaksanakan. 5. Perencanaan materialitas dan tingkat ambang batas ditentukan berdasarkan pertimbangan profesional auditor, risiko bisnis, dan hal-hal kulitatif dan kuantitatif lain yang berpengaruh terhadap pertimbangan pengguna laporan audit. 6. Adapun faktor-faktor kualitatif dan kuantitatif lain yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan tingkat materialitas diatur lebih lanjut dalam Standar Prosedur Pelaksanaan (Standard Operating Prcedure). 7. Penanggung jawab audit harus dapat memastikan petugas audit memahami pengaruh dari perencanaan materialitas dan penentuan tingkat ambang batas terhadap ruang lingkup kegiatan audit yang akan dilaksanakan. Pasal 20 Identifikasi Risiko dan Tujuan Pengendalian 1. Penanggung jawab audit harus melakukan identifikasi atas risiko yang timbul pada setiap proses bisnis utama pada operasional pihak yang akan diaudit. 2. Penanggung jawab audit harus melakukan identifikasi tujuan pengendalian dan aktivitas pengendalian yang terkait oleh risiko pada ayat Penanggung jawab audit menentukan proses signifikan yang akan menjadi fokus utama kegiatan audit berdasarkan identifikasi risiko serta perencanaan materialitas dan penentuan tingkat ambang batas. 4. Penanggung jawab audit membuat Risk Control Matrix atau tabel untuk menggambarkan hubungan antara risiko pengendalian, tujuan pengendalian dan aktivitas pengendalian. 5. Risk Control Matrix dibuat berkaitan dengan proses bisnis utama Perusahaan. Pasal 21 Program Audit 1. Program audit merupakan prosedur yang berisi langkah-langkah untuk melakukan identifikasi, analisa, evaluasi dan dokumentasi informasi yang memadai selama kegiatan audit. 2. Penanggung jawab audit harus membuat program audit dalam setiap kegiatan audit untuk memastikan tujuan audit dapat tercapai dengan baik. 3. Program audit harus didokumentasikan dengan baik dalam kertas kerja audit. 8

9 4. Petugas audit harus melaksanakan setiap prosedur yang tercantum dalam program audit. Bab III PELAKSANAAN AUDIT Pasal 22 Laporan Perkembangan 1. Departemen Audit Internal memberikan laporan perkembangan kepada Presiden Direktur atau Direksi mengenai kegiatan audit yang telah dilakukan meliputi tujuan audit, ruang lingkup audit, kewenangan dan tanggung jawab serta kinerja audit yang telah dilaksanakan. 2. Laporan yang dimaksud dalam ayat 2 diatas juga harus mencakup pengungkapan terhadap risiko signifikan yang telah diidentifikasi dari pelaksanaan audit, masalah pengelolaan perusahaan serta hal-hal lain yang dianggap perlu oleh manajemen. Pasal 23 Supervisi Audit 1. Penanggung jawab audit wajib melakukan supervisi terhadap kegiatan audit serta dokumentasi kertas kerja yang dibuat oleh petugas audit. 2. Petugas audit wajib untuk menindak-lanjuti hasil supervisi yang telah diberikan oleh penanggung jawab audit. 3. Pelaksanaan supervisi oleh penanggung jawab audit harus di dokumentasikan dalam kertas kerja audit. 4. Seluruh bukti-bukti pendukung dan informasi yang diperoleh dari kegiatan audit harus didokumentasikan secara memadai dalam kertas kerja oleh petugas audit sehingga dapat dijadikan sebagai dasar yang andal untuk menarik kesimpulan atas kegiatan audit. 5. Tata cara pendokumentasian kertas kerja diatur lebih lanjut berdasarkan petunjuk penanggung jawab audit. 6. Petugas Audit dapat menggunakan hasil pekerjaan dari pihak lain namun terbatas pada hal-hal yang diinstruksikan secara khusus oleh penanggung jawab audit. Pasal 24 Penarikan Kesimpulan 1. Penanggung jawab audit wajib menilai apakah ruang lingkup pelaksanaan audit yang dilaksanakan telah memadai dan tidak menyimpang dari perencanaan audit yang telah ditetapkan. 2. Penanggung jawab audit wajib memastikan bukti-bukti audit dan informasi yang diperoleh dari kegiatan audit telah memadai untuk menarik kesimpulan. 3. Penanggung jawab audit mengumpulkan temuan audit dan membuat rancangan rekomendasi berdasarkan kegiatan audit yang telah selesai dilaksanakan. 4. Penanggung jawab audit menarik kesimpulan dari hasil audit yang telah dilaksanakan. 5. Penanggung jawab audit harus dapat mengelola kegiatan audit secara efektif dan efisien sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi Perusahaan. Pasal 25 Rapat Pelaporan 9

10 1. Penanggung jawab audit mengadakan rapat pelaporan dengan pihak yang diaudit setelah kegiatan audit selesai untuk membahas hasil audit dan menyampaikan rancangan rekomendasi. 2. Rapat pelaporan dapat dihadiri oleh seluruh pelaksana audit serta penanggung jawab pihak yang diaudit dan apabila dipandang perlu, dapat pula dihadiri staf terkait dengan hal-hal yang diaudit. Pasal 26 Agenda Rapat Pelaporan Agenda Rapat Pelaporan sekurang-kurangnya mencakup hal-hal berikut: 1. Penyampaian informasi hasil kegiatan audit mengenai fakta-fakta temuan audit dengan didukung oleh bukti-bukti yang memadai untuk dimintai tanggapan atau konfirmasi dari pihak yang diaudit. 2. Penyampaian rekomendasi atas kelemahan-kelemahan yang telah di identifikasi oleh auditor untuk segera di tindak lanjuti oleh pihak yang diaudit. 3. Penaggung jawab audit wajib memperhatikan tanggapan dari pihak yang diaudit untuk dipertimbangkan dalam menyusun rekomendasi. 4. Petugas audit wajib mencatat hal-hal yang dibicarakan dalam rapat pelaporan dalam suatu notulen rapat yang didalamnya terdapat berita acara audit. Pasal 27 Berita Acara Berita acara audit dibuat oleh petugas audit berisi tentang proses pelaksanaan dan hasil audit selama menjalankan kegiatan audit dengan tujuan untuk digunakan sebagai referensi pada saat membuat laporan audit serta untuk kepentingan audit selanjutnya. Pasal 28 Audit Khusus 1. Departemen Audit Internal dapat melakukan audit khusus berdasarkan perintah Presiden Direktur. 2. Audit khusus dapat dilaksanakan sewaktu-waktu tanpa memberitahukan terlebih dahulu kepada pihak yang akan diaudit mengenai pelaksanaan audit. 3. Prosedur lainnya untuk audit khusus mengacu pada prosedur audit rutin dan apabila dipandang perlu, dapat dilakukan penyesuaian sesuai dengan situasi dan kondisi yang berlaku. Bab IV LAPORAN AUDIT Pasal 29 10

11 Rancangan Laporan Audit 1. Departemen Audit Internal membuat rancangan laporan audit berdasarkan hasil kegiatan audit yang telah dilaksanakan. 2. Rancangan laporan audit harus mencantumkan hal-hal berikut: a) Pendapat auditor mengenai pengendalian internal pihak yang diaudit. b) Penjelasan mengenai ruang lingkup audit dan pendekatan audit yang dilakukan berisi prosedur dan kebijakan. c) Ringkasan kelemahan pengendalian internal. d) Ringkasan kondisi pengecualian kelemahan pengendalian internal apabila ada. e) Rekomendasi Departemen Audit Internal. Pasal 30 Pembahasan Rancangan Laporan Audit 1. Kepala Departemen Audit Internal menyelenggarakan rapat pembahasan rancangan laporan audit yang dihadiri oleh penanggung jawab audit, pelaksana audit, penanggung jawab pihak yang diaudit dan apabila dipandang perlu dapat pula dihadiri staf terkait dengan hal-hal yang diaudit. 2. Penanggung jawab audit akan menjelaskan ringkasan kegiatan audit, fakta-fakta temuan audit, rekomendasi hasil audit, tanggapan dari pihak yang diaudit. 3. Kepala Departemen Audit Internal menyampaikan pendapat auditor mengenai pengendalian internal pihak yang diaudit untuk kemudian disampaikan kepada Presiden Direktur. 4. Penanggung jawab pihak yang diaudit memberikan tanggapan atas pendapat auditor mengenai pengendalian internal. 5. Apabila terdapat perbedaan pandangan antara Departemen Audit Internal dan pihak yang diaudit, maka pandangan masing-masing pihak disampaikan kepada Presiden Direktur. Pasal 31 Penyusunan Laporan Audit 1. Rancangan laporan audit disempurnakan dengan mempertimbangkan pandangan penanggung jawab pihak yang diaudit yang disampaikan melalui pembahasan rancangan laporan audit. 2. Kepala Departemen Audit Internal meneliti ulang laporan audit yang telah disusun sebagaimana diuraikan pada ayat 1, dan jika dipandang perlu mengadakan koreksi setelah berdiskusi dengan penanggung jawab audit. 3. Laporan audit kemudian disusun sesuai dengan urutan yang tertera pada pasal 29 ayat Departemen Audit Internal mencetak laporan audit. Pasal 32 Pertanggungjawaban Departemen Audit Internal Departemen Audit Internal bertanggung jawab menyerahkan laporan audit kepada Presiden Direktur untuk mendapatkan persetujuan. Pasal 33 Penyampaian Salinan Laporan Audit 11

12 Departemen Audit Internal menyampaikan salinan laporan audit kepada pihak-pihak yang berkepentingan yaitu: 1. Anggota komisaris yang menjabat sebagai ketua Komite Audit 2. Departemen Audit Internal (arsip) 3. Penanggung jawab pihak yang diaudit 4. Pihak lain dengan persetujuan Presiden Direktur Bab V TINDAKAN TERHADAP HASIL AUDIT Pasal 34 Rekomendasi Audit 1. Kepala Departemen Audit Internal mengajukan rekomendasi tindakan terhadap hasil audit kepada Presiden Direktur untuk kemudian diajukan ke Rapat Direksi. 2. Apabila Rapat Direksi memerintahkan tindakan sehubungan dengan rekomendasi yang diajukan oleh Departemen Audit Internal, maka kepala Departemen Audit Internal harus menyampaikan perintah tersebut kepada penanggung jawab pihak yang diaudit. Pasal 35 Tindak Lanjut Rekomendasi Audit 1. Penanggung jawab pihak yang menerima perintah dalam pasal 34 ayat 2 diatas harus segera melaksanakan perintah tersebut dan kemudian membuat laporan mengenai hasil pelaksanaan tindak lanjut untuk kemudian disampaikan kepada kepala Departemen Audit Internal. 2. Kepala Departemen Audit Internal meminta penanggung jawab audit untuk memeriksa kondisi pelaksanaan perintah tindak lanjut hasil audit dalam kesempatan audit yang dilakukan di kemudian hari. 3. Apabila ditemukan hal-hal yang belum dilaksanakan, maka kepala Departemen Audit Internal memberikan laporan perkembangannya kepada Presiden Direktur untuk diajukan kembali ke Rapat Direksi. Bab VI PENETAPAN, PERUBAHAN DAN PENCABUTAN PERATURAN Pasal 36 Perubahan dan/atau pembatalan peraturan ini ditetapkan oleh Rapat Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris. Bab VII TANGGAL PEMBERLAKUAN PERATURAN Pasal 37 12

13 (1) Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. (2) Dengan diberlakukannya peraturan ini, peraturan-peraturan yang berhubungan dengan Audit Internal dinyatakan tidak berlaku lagi. (3) Peraturan Departemen Audit Internal ini akan ditinjau secara periodik. Ditetapkan di : Jakarta Pada Tanggal : 13 Januari

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Tujuan Peraturan ini dibuat dengan tujuan menjalankan fungsi pengendalian internal terhadap kegiatan perusahaan dengan sasaran utama keandalan

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PIAGAM AUDIT INTERNAL PIAGAM AUDIT INTERNAL Latar Belakang Unit Audit Internal unit kerja dalam struktur organisasi Perseroan yang dibentuk untuk memberikan keyakinan yang memadai dan konsultasi yang bersifat independen dan

Lebih terperinci

Pedoman Audit Internal (Internal Audit Charter) Lampiran, Surat Keputusan, No:06/FMI-CS/III/2017 Tentang Penetapan Kepala Unit Audit Internal

Pedoman Audit Internal (Internal Audit Charter) Lampiran, Surat Keputusan, No:06/FMI-CS/III/2017 Tentang Penetapan Kepala Unit Audit Internal 1. Definisi a) Audit Internal adalah suatu kegiatan pemberian keyakinan dan konsultasi yang bersifat independen dan objektif, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional perusahaan,

Lebih terperinci

PT Gema Grahasarana Tbk Piagam Unit Pengawasan Internal Internal Audit Charter DITETAPKAN OLEH DISETUJUI OLEH

PT Gema Grahasarana Tbk Piagam Unit Pengawasan Internal Internal Audit Charter DITETAPKAN OLEH DISETUJUI OLEH Halaman 1 dari 6 DITETAPKAN OLEH DEDY ROCHIMAT Direktur Utama DISETUJUI OLEH PULUNG PERANGINANGIN Komisaris Utama HARTOPO Komisaris Independen Halaman 2 dari 6 I. PENDAHULUAN Piagam Unit Audit Internal

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. I. Landasan Hukum Landasan pembentukan Internal Audit berdasarkan kepada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 56/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.407, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Audit Internal. Penyusunan Piagam. Pembentukan. Pedoman. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5825) PERATURAN

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PIAGAM AUDIT INTERNAL PT LIPPO KARAWACI TBK I. LANDASAN HUKUM Landasan pembentukan Internal Audit berdasarkan kepada Peraturan Nomor IX.I.7, Lampiran Keputusan

Lebih terperinci

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 56 /POJK.04/2015 TENTANG PEMBENTUKAN DAN PEDOMAN PENYUSUNAN PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 56 /POJK.04/2015 TENTANG PEMBENTUKAN DAN PEDOMAN PENYUSUNAN PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 56 /POJK.04/2015 TENTANG PEMBENTUKAN DAN PEDOMAN PENYUSUNAN PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL TBK ( Perseroan )

PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL TBK ( Perseroan ) PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL TBK ( Perseroan ) Piagam Audit Internal ini disusun dengan mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 56/POJK.04/2015 Tahun 2015 tanggal

Lebih terperinci

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC TBK. PIAGAM AUDIT INTERNAL

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC TBK. PIAGAM AUDIT INTERNAL PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC TBK. PIAGAM AUDIT INTERNAL Piagam Audit Internal 1 I. Dasar Pembentukan Dasar pembentukan Piagam Audit Internal berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.56/POJK.04/2015

Lebih terperinci

PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk. PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT

PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk. PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk. PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT A. PENDAHULUAN A.1 TUJUAN PENYUSUNAN PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT a. Memenuhi Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-496/BL/2008 tanggal 28

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PIAGAM AUDIT INTERNAL PT LIPPO KARAWACI TBK I. LANDASAN HUKUM Landasan pembentukan Internal Audit berdasarkan kepada Peraturan Nomor IX.I.7, Lampiran Keputusan

Lebih terperinci

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK 2016 PT ELNUSA TBK PIAGAM AUDIT INTERNAL (Internal Audit Charter) Internal Audit 2016 Daftar Isi Bab I PENDAHULUAN Halaman A. Pengertian 1 B. Visi,Misi, dan Strategi 1 C. Maksud dan Tujuan 3 Bab II ORGANISASI

Lebih terperinci

PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERN (INTERNAL AUDIT CHARTER) PT. PEMBANGUNAN JAYA ANCOL, TBK. PENDAHULUAN

PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERN (INTERNAL AUDIT CHARTER) PT. PEMBANGUNAN JAYA ANCOL, TBK. PENDAHULUAN PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERN (INTERNAL AUDIT CHARTER) PT. PEMBANGUNAN JAYA ANCOL, TBK. PENDAHULUAN 1. PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk. didirikan berdasarkan akta pendirian Perusahaan sebagaimana diumumkan

Lebih terperinci

PT Wintermar Offshore Marine Tbk

PT Wintermar Offshore Marine Tbk PT Wintermar Offshore Marine Tbk ( Perusahaan ) Piagam Audit Internal I. Pembukaan Sebagaimana yang telah diatur oleh peraturan, yaitu Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 56/POJK.04/2015 yang ditetapkan

Lebih terperinci

INTERNAL AUDIT CHARTER

INTERNAL AUDIT CHARTER Halaman : 1 dari 5 I. PENDAHULUAN Tujuan utama Piagam ini adalah menentukan dan menetapkan : 1. Pernyataan Visi dan Misi dari Divisi Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) Bank Woori Saudara 2. Tujuan dan ruang

Lebih terperinci

PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL

PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk memandang pemeriksaan internal yang dilaksanakan oleh Unit Audit Internal sebagai fungsi penilai independen dalam memeriksa dan mengevaluasi

Lebih terperinci

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Agustus 2016 PIAGAM AUDIT INTERNAL I. Visi & Misi Visi Misi Visi 2020 Menjadi Kebanggaan Bangsa Grup Astra diakui memiliki standar kelas dunia dalam hal tata kelola perusahaan,

Lebih terperinci

PIAGAM INTERNAL AUDIT

PIAGAM INTERNAL AUDIT PIAGAM INTERNAL AUDIT PT INTILAND DEVELOPMENT TBK. 1 dari 8 INTERNAL AUDIT 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Piagam Audit Internal merupakan dokumen penegasan komitmen Direksi dan Komisaris serta

Lebih terperinci

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk Piagam Audit Internal PT Astra International Tbk Desember 2010 PIAGAM AUDIT INTERNAL 1. Visi dan Misi Visi Mempertahankan keunggulan PT Astra International Tbk dan perusahaanperusahaan utama afiliasinya

Lebih terperinci

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT - 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT - 2 - PEDOMAN STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PIAGAM AUDIT INTERNAL PIAGAM AUDIT INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 3 1.1 Umum... 3 1.2 Visi, Misi, Dan Tujuan... 3 1.2.1 Visi Fungsi Audit Internal...

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PIAGAM AUDIT INTERNAL PIAGAM AUDIT INTERNAL MUKADIMAH Dalam melaksanakan fungsi audit internal yang efektif, Audit Internal berpedoman pada persyaratan dan tata cara sebagaimana diatur dalam Standar Pelaksanaan Fungsi Audit

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL. PT GOLDEN EAGLE ENERGY Tbk. diatur dalam Peraturan Nomor IX-I. 7, Surat Ketua Badan

PIAGAM AUDIT INTERNAL. PT GOLDEN EAGLE ENERGY Tbk. diatur dalam Peraturan Nomor IX-I. 7, Surat Ketua Badan PIAGAM AUDIT INTERNAL PT GOLDEN EAGLE ENERGY Tbk 1. PENDAHUlUAN Mengacu Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan diatur dalam Peraturan Nomor IX-I. 7, Surat Ketua Badan Pasar Modal Lembaga Keuangan No. KEP-496!BL!2008

Lebih terperinci

Internal Audit Charter

Internal Audit Charter DAFTAR ISI HAL 1. Pengantar 2 2. Struktur dan Kedudukan 2 3. Tujuan 3 4. Ruang Lingkup 4 5. Wewenang 4 6. Tugas dan Tanggung Jawab 5 7. Pelaporan 5 8. Kode Etik 5 9. Persyaratan Auditor 7 10. Standar Profesional

Lebih terperinci

PT INDO KORDSA Tbk. PIAGAM AUDIT INTERNAL

PT INDO KORDSA Tbk. PIAGAM AUDIT INTERNAL PT INDO KORDSA Tbk. PIAGAM AUDIT INTERNAL Halaman 1 dari 5 1. TUJUAN Tujuan utama dari Piagam Audit Internal ( Piagam ) ini adalah untuk menguraikan kewenangan dan cakupan dari fungsi Audit Internal di

Lebih terperinci

Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk

Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk Pendahuluan Piagam Audit Internal ( Internal Audit Charter ) adalah dokumen formal yang berisi pengakuan keberadaan

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT LAMPIRAN : PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 82 TANGGAL : 2 DESEMBER 2014 TENTANG : PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

PIAGAM KOMITE AUDIT PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Komite Audit PT PP London Sumatra Indonesia Tbk ( Perusahaan ) dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dalam rangka membantu melaksanakan

Lebih terperinci

TENTANG : STANDAR AUDIT APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH (APIP) KABUPATEN BADUNG

TENTANG : STANDAR AUDIT APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH (APIP) KABUPATEN BADUNG LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI BADUNG PRINSIP-PRINSIP DASAR KEWAJIBAN APIP DAERAH a. APIP Daerah harus mengikuti standar audit dalam segala pekerjaan audit yang dianggap material. Suatu hal dianggap material

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA 1 DAFTAR ISI I. DEFINISI...3 II. VISI DAN MISI...4 III. TUJUAN PENYUSUNAN PIAGAM KOMITE AUDIT...4 IV. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB...4 V.

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013 SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013 TENTANG INTERNAL AUDIT CHARTER (PIAGAM AUDIT INTERNAL) PT ASURANSI JASA INDONESIA (PERSERO) 1. VISI, MISI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT TOBA BARA SEJAHTRA Tbk 2013 Daftar Isi Hal Daftar Isi 1 Bab I Pendahuluan 2 Bab II Pembentukan dan Organisasi 4 Bab III Tugas, Tanggung Jawab dan Prosedur

Lebih terperinci

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK salinan BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEBAK,

Lebih terperinci

hi" 1. Umum 2. Fungsi 'd& traefrtr operasional perusahaan dengan pendekatan sistimatis untuk PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERN

hi 1. Umum 2. Fungsi 'd& traefrtr operasional perusahaan dengan pendekatan sistimatis untuk PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERN 'd& traefrtr PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERN PT PUPUK KALIMANTAN TIMUR 1. Umum Piagam Satuan Pengawasan lntern berisikan fungsi, struktur dan kedudukan, tugas dan tanggung jawab, wewenang, kode etik, persyaratan

Lebih terperinci

Pedoman Kerja Unit Internal Audit (Internal Audit Charter)

Pedoman Kerja Unit Internal Audit (Internal Audit Charter) Pedoman Kerja Unit Internal Audit (Internal Audit Charter) PT Erajaya Swasembada Tbk & Entitas Anak Berlaku Sejak Tahun 2011 Piagam Internal Audit ini merupakan salah satu penjabaran dari pedoman pelaksanaan

Lebih terperinci

Daftar Pertanyaan. Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian, isilah pada tempat jawaban

Daftar Pertanyaan. Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian, isilah pada tempat jawaban Daftar Pertanyaan Petunjuk Pengisian Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian, isilah pada tempat jawaban yang disediakan dengan singkat dan jelas dan sandainya Bapak/Ibu berkeberatan mencantumkan

Lebih terperinci

Internal Audit Charter

Internal Audit Charter SK No. 004/SK-BMD/ tgl. 26 Januari Pendahuluan Revisi --- 1 Internal Audit Charter Latar Belakang IAC (Internal Audit Charter) atau Piagam Internal Audit adalah sebuah kriteria atau landasan pelaksanaan

Lebih terperinci

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb No.1572, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAPPENAS. Piagam Pengawasan Intern. PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT 2015

PIAGAM KOMITE AUDIT 2015 PIAGAM KOMITE AUDIT 2015 DAFTAR ISI Halaman BAGIAN PERTAMA... 1 PENDAHULUAN... 1 1. LATAR BELAKANG... 1 2. VISI DAN MISI... 1 3. MAKSUD DAN TUJUAN... 1 BAGIAN KEDUA... 3 PEMBENTUKAN DAN KEANGGOTAAN KOMITE

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P- 11/BC/2008 TENTANG STANDAR AUDIT KEPABEANAN DAN AUDIT CUKAI DIREKTUR JENDERAL

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT. ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk

PIAGAM KOMITE AUDIT. ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk 2 Januari 2013 Halaman DAFTAR ISI... 1 BAGIAN PERTAMA... 2 PENDAHULUAN... 2 1. LATAR BELAKANG... 2 2. VISI DAN MISI... 2 3.

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 46 2016 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

PIAGAM SATUAN AUDIT INTERNAL

PIAGAM SATUAN AUDIT INTERNAL PIAGAM SATUAN AUDIT INTERNAL PT. JASUINDO TIGA PERKASA TBK 1. PENDAHULUAN Piagam Internal Audit (Internal Audit Charter) adalah sebuah pernyataan formal tertulis, yang menjadi dasar pengakuan keberadaan

Lebih terperinci

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT DAFTAR ISI Executive Summary BAB I Tujuan Umum... 3 BAB II Organisasi... 4 1. Struktur... 4 2. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang... 4 3. Hubungan Kerja dengan Dewan Komisaris,

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT. BANK MESTIKA DHARMA, Tbk Kata Pengantar Komite Audit merupakan komite yang membantu tugas Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsinya terutama dalam meningkatkan

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SINAR MAS AGRO RESOURCES & TECHNOLOGY Tbk.

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SINAR MAS AGRO RESOURCES & TECHNOLOGY Tbk. PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SINAR MAS AGRO RESOURCES & TECHNOLOGY Tbk. 1 BAB I DASAR DAN TUJUAN PEMBENTUKAN 1.1. Dasar Pembentukan 1.1.1 PT Sinar Mas Agro Resources & Technology Tbk,

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA 2013 DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN REKAM JEJAK PERUBAHAN A PENDAHULUAN... 1 1. Latar Belakang... 1 2. Tujuan... 1 3. Ruang Lingkup... 1 4. Landasan Hukum...

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) 201168 PANDEGLANG 42212 PIAGAM AUDIT INTERN 1. Audit intern adalah kegiatan yang independen dan obyektif dalam

Lebih terperinci

PENJELASAN PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL

PENJELASAN PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL Lampiran II Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor Tentang Tahun Piagam Pengawasan Internal di Lingkungan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat PENJELASAN PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL 1. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI, PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMERIKSAAN TEKNIS DALAM RANGKA AUDIT DI BIDANG PERDAGANGAN BERJANGKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang

Lebih terperinci

PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER)

PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PT (PERSERO) PENGERUKAN INDONESIA 1 Piagam SPI - PT (Persero) Pengerukan Indonesia

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 59 2017 SERI : E PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 59 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT. CS L3 Rincian Administratif dari Kebijakan. Piagam Komite Audit CS L3. RAHASIA Hal 1/11

PIAGAM KOMITE AUDIT. CS L3 Rincian Administratif dari Kebijakan. Piagam Komite Audit CS L3. RAHASIA Hal 1/11 PIAGAM KOMITE AUDIT Rincian Administratif dari Kebijakan Nama Kebijakan Piagam Komite Audit Pemilik Kebijakan Fungsi Corporate Secretary Penyimpan Kebijakan - Fungsi Corporate Secretary - Enterprise Policy

Lebih terperinci

1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal

1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal Piagam Audit Intern 1.0 PENDAHULUAN 2.0 VISI 3.0 MISI 1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal a. Peraturan Bank Indonesia No.1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN.. 1

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN.. 1 PIAGAM AUDIT INTERNAL PT INTERMEDIA CAPITAL Tbk. DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN.. 1 Pasal 1 Definisi. 1 Pasal 2 Maksud. 2 BAB II VISI DAN MISI. 2 Pasal 3 Visi... 2 Pasal 4 Misi.. 2 BAB III KEDUDUKAN, FUNGSI,

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PIAGAM AUDIT INTERN 1. Pengawasan Intern adalah seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan

Lebih terperinci

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT PT Wintermar Offshore Marine Tbk ( Perseroan ) PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT Pasal 1 Tujuan 1. Komite Audit dibentuk berdasarkan Peraturan Bapepam dan LK No. IX.1.5 dengan merujuk pada Lampiran Keputusan

Lebih terperinci

PT DANAREKSA (PERSERO) PIAGAM KOMITE AUDIT 2017

PT DANAREKSA (PERSERO) PIAGAM KOMITE AUDIT 2017 PT DANAREKSA (PERSERO) PIAGAM KOMITE AUDIT 2017 Daftar Isi I. Pendahuluan... 3 A. Latar Belakang... 3 B. Maksud dan Tujuan... 3 II. Komposisi dan Struktur, Persyaratan Keanggotaan dan Masa kerja... 4 A.

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA WALIKOTA SAMARINDA,

Lebih terperinci

Pedoman Kerja Komite Audit

Pedoman Kerja Komite Audit Pedoman Kerja Komite Audit PT Erajaya Swasembada Tbk & Entitas Anak Berlaku Sejak Tahun 2015 Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris wajib membentuk

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I

PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I 1.1. Pengertian Komite Audit dan Risiko Usaha adalah komite yang dibentuk oleh dan

Lebih terperinci

PEDOMAN & TATA TERTIB SATUAN PENGAWASAN INTERNAL PT WIJAYA KARYA BETON Tbk

PEDOMAN & TATA TERTIB SATUAN PENGAWASAN INTERNAL PT WIJAYA KARYA BETON Tbk PEDOMAN & TATA TERTIB SATUAN PENGAWASAN INTERNAL PT WIJAYA KARYA BETON Tbk Guna meningkatkan efektivitas pengawasan, pelaksanaan GCG serta Manajemen Risiko, maka SPI Perseroan telah memiliki Piagam Pengawasan

Lebih terperinci

PT INDO KORDSA TBK PIAGAM KOMITE AUDIT

PT INDO KORDSA TBK PIAGAM KOMITE AUDIT PT INDO KORDSA TBK PIAGAM KOMITE AUDIT Halaman 1 dari 7 1. TUJUAN Tujuan dari fungsi Komite Audit adalah untuk membantu Dewan Komisaris dalam memenuhi kewajibannya mengawasi proses pelaporan keuangan,

Lebih terperinci

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 200/PMK. 05/2017 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA BADAN LAYANAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PEDOMAN KERJA DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS

PEDOMAN KERJA DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PEDOMAN KERJA DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS I. Pengantar Pedoman ini membahas mengenai hal-hal yang berhubungan dengan Direksi dan Dewan Komisaris di Perseroan, seperti : tugas, wewenang, pertanggungjawaban,

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA 2013 DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN REKAM JEJAK PERUBAHAN A PENDAHULUAN... 1 1. Latar Belakang... 1 2. Tujuan... 1 3. Ruang Lingkup... 1 4. Landasan Hukum...

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT PT DUTA INTIDAYA, TBK

PIAGAM KOMITE AUDIT PT DUTA INTIDAYA, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT PT DUTA INTIDAYA, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT A. PT Duta Intidaya, Tbk (Perseroan) sebagai suatu perseroan terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan mematuhi hukum dan peraturan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENILAIAN PELAKSANAAN PRINSIP-PRINSIP TATA KELOLA YANG BAIK LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

PEDOMAN PENILAIAN PELAKSANAAN PRINSIP-PRINSIP TATA KELOLA YANG BAIK LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA PEDOMAN PENILAIAN PELAKSANAAN PRINSIP-PRINSIP TATA KELOLA YANG BAIK LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA 1. Penilaian terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola yang baik Lembaga Pembiayaan Ekspor

Lebih terperinci

BAB IV PEDOMAN KERJA KOMITE-KOMITE

BAB IV PEDOMAN KERJA KOMITE-KOMITE BAB IV PEDOMAN KERJA KOMITE-KOMITE A. Komite Audit 1. Dasar pembentukan Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum dan

Lebih terperinci

-2- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Penjaminan adalah kegiatan pemberian jaminan oleh

-2- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Penjaminan adalah kegiatan pemberian jaminan oleh No.8, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Lembaga Penjamin. Tata Kelola Perusahaan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6015) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Lebih terperinci

PT. Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk

PT. Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk PT. Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT Ditetapkan di : Jakarta, 1 P a g e DAFTAR ISI 1. Pendahuluan 3 2. Tujuan 3 3. Organisasi 4 4. Tugas dan Tanggung Jawab 7 5. Wewenang 8 6. Kode Etik

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan;

I. PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan; I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. didirikan berdasarkan akta pendirian Perusahaan sebagaimana diumumkan dalam Berita negara RI No. 95 tanggal 27 Nopember 1992, tambahan Nomor

Lebih terperinci

PT KEDAUNG INDAH CAN TBK

PT KEDAUNG INDAH CAN TBK PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT KEDAUNG INDAH CAN TBK 1. Pengertian. a. Komite Audit adalah komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk membantu Dewan Komisaris melakukan pemeriksaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN - 1 - PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) ATAS

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT - 1 - GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PT. MALINDO FEEDMILL, Tbk. No. Dokumen = 067/CS/XI/13 PIAGAM KOMITE AUDIT. Halaman = 1 dari 10. PIAGAM Komite Audit. PT Malindo Feedmill Tbk.

PT. MALINDO FEEDMILL, Tbk. No. Dokumen = 067/CS/XI/13 PIAGAM KOMITE AUDIT. Halaman = 1 dari 10. PIAGAM Komite Audit. PT Malindo Feedmill Tbk. Halaman = 1 dari 10 PIAGAM Komite Audit PT Malindo Feedmill Tbk. Jakarta Halaman = 2 dari 10 DAFTAR ISI Halaman I. Tujuan 3 II. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit 3 III. Hak dan Kewenangan Komite Audit

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT. (Audit Committee Charter) PENDAHULUAN

PIAGAM KOMITE AUDIT. (Audit Committee Charter) PENDAHULUAN PIAGAM KOMITE AUDIT (Audit Committee Charter) PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Sesuai dengan anggaran dasar Perseroan, Dewan Komisaris ( Dewan ) melakukan pengawasan atas kebijaksanaan pengurusan, jalannya pengurusan

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotis

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotis BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.88. 2016 KEMENLH-KEHUTANAN. Pengawasan Intern. Penyelenggaraan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.83/MENLHK-SETJEN/2015

Lebih terperinci

PT MULTI INDOCITRA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT

PT MULTI INDOCITRA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT PT MULTI INDOCITRA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT Jakarta, April 2013 PT MULTI INDOCITRA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT DAFTAR ISI Halaman 1. PENDAHULUAN 1 a. Profil Perusahaan 1 b. Latar Belakang 1-2 2. PIAGAM KOMITE

Lebih terperinci

Piagam Unit Komite Audit ("Committee Audit Charter" ) PT.Catur Sentosa Adiprana Tbk.

Piagam Unit Komite Audit (Committee Audit Charter ) PT.Catur Sentosa Adiprana Tbk. Piagam Unit Komite Audit ("Committee Audit Charter" ) PT.Catur Sentosa Adiprana Tbk. Pendahuluan Pembentukan Komite Audit pada PT. Catur Sentosa Adiprana, Tbk. (Perseroan) merupakan bagian integral dari

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT. PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

PIAGAM KOMITE AUDIT. PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH DEWAN KOMISARIS PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA TBK TANGGAL 11 DESEMBER 2017 Daftar Isi 1. Latar Belakang... 3 2. Fungsi, Tugas dan Tanggung

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi 4.1.1 Visi Visi adalah pandangan ideal keadaan masa depan (future) yang realistik dan ingin diwujudkan, dan secara potensial

Lebih terperinci

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT. I Pendahuluan 1. II Tujuan Pembentukan Komite Audit 1. III Kedudukan 2. IV Keanggotaan 2. V Hak dan Kewenangan 3

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT. I Pendahuluan 1. II Tujuan Pembentukan Komite Audit 1. III Kedudukan 2. IV Keanggotaan 2. V Hak dan Kewenangan 3 DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT Halaman I Pendahuluan 1 II Tujuan Pembentukan Komite Audit 1 III Kedudukan 2 IV Keanggotaan 2 V Hak dan Kewenangan 3 VI Tugas dan Tanggung Jawab 4 VII Hubungan Dengan Pihak

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN KERJA PIAGAM KOMITE AUDIT TELKOM GROUP

PEDOMAN PELAKSANAAN KERJA PIAGAM KOMITE AUDIT TELKOM GROUP PEDOMAN PELAKSANAAN KERJA PIAGAM KOMITE AUDIT TELKOM GROUP (Keputusan Dewan Komisaris No. 07/KEP/DK/2013 tanggal 22 Juli 2013) I. LATAR BELAKANG DAN TUJUAN 1. LATAR BELAKANG Perusahaan Perseroan (Persero)

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2 / 6 /PBI/2000 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMERIKSAAN BANK GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2 / 6 /PBI/2000 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMERIKSAAN BANK GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2 / 6 /PBI/2000 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMERIKSAAN BANK GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa bank sebagai badan usaha yang menghimpun dan menyalurkan

Lebih terperinci

SEttEN IN00NESiA GRO IPIEDOMAN KERJA(CHARTER) KOMITE AUDI丁. PToSEMEN丁 ONASA

SEttEN IN00NESiA GRO IPIEDOMAN KERJA(CHARTER) KOMITE AUDI丁. PToSEMEN丁 ONASA I _ SEttEN IN00NESiA GRO P IPIEDOMAN KERJA(CHARTER) KOMITE AUDI丁 PToSEMEN丁 ONASA 2015 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha

Lebih terperinci

PERTIMBANGAN AUDITOR ATAS FUNGSI AUDIT INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN

PERTIMBANGAN AUDITOR ATAS FUNGSI AUDIT INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN SA Seksi 322 PERTIMBANGAN AUDITOR ATAS FUNGSI AUDIT INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN Sumber: PSA No. 33 PENDAHULUAN 01 Auditor mempertimbangkan banyak faktor dalam menentukan sifat, saat, dan lingkup

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE PEMANTAU RISIKO

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE PEMANTAU RISIKO PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA Rincian Administratif dari Kebijakan Pemilik Kebijakan Penyimpan Kebijakan Fungsi Corporate Secretary - Fungsi Corporate Secretary - Enterprise Policy & Portfolio Management

Lebih terperinci

2.4 KODE ETIK AKUNTAN INDONESIA

2.4 KODE ETIK AKUNTAN INDONESIA 40 4. Standar pelaporan Ke-4: Tujuan standar pelaporan adalah untuk mencegah salah tafsir tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh akuntan bila namanya dikaitkan dengan laporan keuangan: 01. Seorang akuntan

Lebih terperinci

PEDOMAN DEWAN KOMISARIS PT SOECHI LINES Tbk.

PEDOMAN DEWAN KOMISARIS PT SOECHI LINES Tbk. PEDOMAN DEWAN KOMISARIS PT SOECHI LINES Tbk. A. DASAR HUKUM 1. Undang Undang Nomor 40 tahun 2007 tanggal 16 Agustus tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. 2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN

KUESIONER PENELITIAN PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN Lampiran 20 KUESIONER PENELITIAN PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN Kepada Yth, Bapak/ibu respoden Di tempat Bandung, 17 Desember 2007 Dengan hormat, Melalui

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 141 /PMK.010/2009 TENTANG PRINSIP TATA KELOLA LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 141 /PMK.010/2009 TENTANG PRINSIP TATA KELOLA LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 141 /PMK.010/2009 TENTANG PRINSIP TATA KELOLA LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang Mengingat : bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG AUDIT PENYELENGGARAAN SISTEM ELEKTRONIK

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG AUDIT PENYELENGGARAAN SISTEM ELEKTRONIK -- 1 -- PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG AUDIT PENYELENGGARAAN SISTEM ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT. CS L3 Rincian Administratif dari Kebijakan. Piagam Komite Audit CS L3

PIAGAM KOMITE AUDIT. CS L3 Rincian Administratif dari Kebijakan. Piagam Komite Audit CS L3 PIAGAM KOMITE AUDIT Rincian Administratif dari Kebijakan Pemilik Kebijakan Penyimpan Kebijakan Fungsi Corporate Secretary - Fungsi Corporate Secretary - Enterprise Policy & Portfolio Management Division

Lebih terperinci

BUPATI BENER MERIAH PERATURAN BUPATI BENER MERIAH NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN INSPEKTORAT KABUPATEN BENER MERIAH

BUPATI BENER MERIAH PERATURAN BUPATI BENER MERIAH NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN INSPEKTORAT KABUPATEN BENER MERIAH BUPATI BENER MERIAH PERATURAN BUPATI BENER MERIAH NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN INSPEKTORAT KABUPATEN BENER MERIAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHAKUASA

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT Matahari Department Store Tbk ( Perseroan )

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT Matahari Department Store Tbk ( Perseroan ) PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT Matahari Department Store Tbk ( Perseroan ) Daftar Isi 1. Landasan Hukum 2. Fungsi Direksi 3. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang 4. Pelaporan dan Pertanggungjawaban

Lebih terperinci

FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS II. PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARISIS Tujuan Untuk menilai: kecukupan jumlah, komposisi, integritas dan kompetensi anggota Dewan

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT (AUDIT CHARTER) DIVISI INTERNAL AUDIT PT BUANA FINANCE, TBK

PIAGAM AUDIT (AUDIT CHARTER) DIVISI INTERNAL AUDIT PT BUANA FINANCE, TBK PIAGAM AUDIT (AUDIT CHARTER) DIVISI INTERNAL AUDIT PT BUANA FINANCE, TBK 1 AUDIT CHARTER DIVISI INTERNAL AUDIT PT BUANA FINANCE, TBK DAFTAR ISI A. Pengantar 3 B. Audit Charter Divisi Inernal Audit 4 Visi,

Lebih terperinci