LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN ANGGARAN 2014

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA STRATEGIS TAHUN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN KINERJA TAHUNAN BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA TAHUN ANGGARAN 2014

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SIDOARJO

L A K I N LAPORAN KINERJA

LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI

INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN PUSAT STATISTIK

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BADAN PUSAT STATISTIK KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA TANJUNGPINANG

KATAPENGANTAR. Koba, 25 Februari 2017 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Bangka Tengah. Agung Rachmadi, S.E NIP

L A K I P BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SANGGAU TAHUN ANGGARAN 2016 LAPORAN AKUNTABLITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. Katalog BPS:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Palu, Maret 2017 BPS Kota Palu Kepala, Ir. I Nyoman Dwinda, M.Si

LAKIP. Satuan Kerja BPS Kabupaten Kepahiang TAHUN ANGGARAN 2012 BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

Rancangan Teknokratik RENSTRA BAB I. Kondisi Umum dan Permasalahan Satker

Badan Pusat Statistik Kota Palu. Jl. Baruga No.19. Palu. Sulawesi Tengah Telp. (0451) ,

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI UTARA

BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA

KATA PENGANTAR. Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, dalam melaksanakan koordinasi dan kerjasama serta

L A K I P LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN TOBA SAMOSIR TAHUN ANGGARAN 2014

Badan Pusat Statistik Kabupaten Demak DAFTAR ISI. Halaman Judul Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Lampiran Ringkasan Eksekutif

L A K I N LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016


LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KAIMANA

Katalog BPS: LAKIP. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Tahun Anggaran 2015

kepri.bps.go.id LAPORAN KINERJA TAHUNAN BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN ANGGARAN 2014

Januari BPS Provinsi Jawa Timur. Pertama BPS Prov. Jawa Timur

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

KATA PENGANTAR. Pekanbaru, 27 Februari 2015 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI RIAU Kepala, Mawardi Arsad BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI RIAU

BADAN PUSAT STATISTIK KOTA GUNUNGSITOLI

LAPORAN KINER JA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KUPANG 2016

LAKIP BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN ANGGARAN 2012 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BPS KABUPATEN LAMPUNG SELATAN 2016

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BONDOWOSO

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Profil Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung

RANCANGAN TEKNOKRATIK RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2015

LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Tahun Anggaran 2016

LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2014

KATA PENGANTAR. Badan Pusat Statistik Provinsi Banten

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

L A K I P. Satuan Kerja (sebutkan) TAHUN ANGGARAN. PUSAT STATISTIK (sebutkan Satuan Kerja) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BAUBAU

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

L K I P LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2014 BPS PROVINSI JAWA TIMUR REVIU KEEMPAT

LAKIN LAPORAN KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016

BADAN PUSAT STATISTIK KOTA DUMAI

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

- 1 - BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI SELATAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK KABUAPATEN TELUK WONDAMA NOMOR --- TAHUN 2015 TENTANG

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KARANGANYAR

LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN ANGGARAN 2014

KATA PENGANTAR. Badan Pusat Statistik Provinsi Banten

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016

Katalog : LAPORAN KINERJA 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANTAENG BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANTAENG

LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN ANGGARAN 2015

LAKIN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

Badan Pusat Statistik Kabupaten Demak KATA PENGANTAR

L A K I P BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN ANGGARAN 2012 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH


RENCANA STRATEGIS BADAN PUSAT STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA BARAT

Laporan Kinerja BPS Kota Bandung 2016

LAPORAN KINERJA 2016 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA TAHUN 2016

KATA PENGANTAR. Denpasar, 24 Februari 2016 BPS Provinsi Bali Kepala, Ir. Adi Nugroho, MM NIP

KATA PENGANTAR. 2. Mengukur tingkat kemampuan seluruh aparat, baik pimpinan maupun bawahan dalam melaksanakan pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PUSAT STATISTIK KOTA TEGAL TAHUN ANGGARAN 2015

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN PULANG PISAU

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TENGAH LAPORAN KINERJA


BAB II GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MAGELANG

L K I P LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN LUWU UTARA

Badan Pusat Statistik Kota Palu. Jl. Baruga No.19. Palu. Sulawesi Tengah Telp. (0451) ,

LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN GUNUNG MAS TAHUN ANGGARAN 2014 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN GUNUNG MAS


BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN PESAWARAN

RENCANA KERJA TAHUNAN BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BINJAI TAHUN ANGGARAN 2017

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI GORONTALO

Badan Pusat Statistik. RENCANA STRATEGIS TAHUN (Reviu September 2016) BADAN PUSAT STATISTIK KOTA SURAKARTA

KATA PENGANTAR. Bantul, 27 Februari Badan Pusat Statistik Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Kepala, J. Bambang Kristianto

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MELAWI TAHUN ANGGARAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MUSI RAWAS

L A K I P LAPORAN AKUNTABLITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja BPS Kabupaten Sumedang

L K I P LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN LUWU UTARA

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SOLOK LAKIP. BPS Kabupaten Solok. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)


2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

Transkripsi:

LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN ANGGARAN 2014 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI TENGGARA 2015

LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 ii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v RINGKASAN EKSEKUTIF... vii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Susunan Organisasi... 2 1.3. Landasan Hukum... 5 1.4. Sumber Daya... 6 1.5. Harapan dan Tantangan BPS... 7 BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA... 9 2.1 Rencana Strategis BPS Provinsi Sulawesi Tenggara 2010-2014... 9 2.2 Penyesuaian Rencana Strategis 2010-2014... 9 2.3 Indikator Kinerja Utama...16 2.4 Kualitas Data Statistik...19 2.5 Rencana Kinerja BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014...20 2.6 Anggaran Tahun 2014...24 2.7 Penetapan Kinerja BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014...25 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA...29 3.1 Capaian Kinerja BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014...29 3.2 Analisis Pencapaian Kinerja BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014...30 3.3 Evaluasi Indikator Kinerja Utama BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014...44 3.4 Realisasi Anggaran Tahun 2014...45 BAB PENUTUP...49 4.1 Kesimpulan Umum...49 4.2 Langkah untuk Meningkatkan Kinerja di Masa Mendatang...50 LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 iii

DAFTAR TABEL Tabel 1. Rata-Rata Pencapaian Tujuan Strategis BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2010-2014 viii Tabel 2. Indikator Kinerja Utama BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014...17 Tabel 3. Rencana Kegiatan BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik...21 Tabel 4. Pagu Anggaran BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014...25 Tabel 5 Penetapan Kinerja BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014...26 Tabel 6. Tingkat Pencapaian Kinerja Tujuan Strategis BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014..29 Tabel 7. Tingkat Pencapaian Kinerja BPS Provinsi Tenggara dalam Meningkatkan Ketersediaan Data dan Informasi Statistik yang Berkualitas Tahun 2014...30 Tabel 8. Tingkat Pencapaian Tersedianya Data dan Informasi Statistik Ekonomi Makro BPS Provinsi Tabel 9. Sulawesi Tenggara Tahun 2014...31 Tingkat Pencapaian Tersedianya Data dan Informasi Statistik Sosial dan Kesejahteraan Rakyat BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014...33 Tabel 10. Tingkat Pencapaian Meningkatkan Metodologi Sensus dan Survei BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014...34 Tabel 11. Tingkat Pencapaian Kinerja BPS Provinsi Sulawesi Tenggara untuk Meningkatkan Pelayanan Prima dalam Rangka Mewujudkan Sistem Statistik yang Andal, Efektif, dan Efisien...35 Tabel 12. Tingkat Pencapaian Kinerja BPS Provinsi Sulawesi Tenggara dalam Meningkatkan dan Mengembangkan Analisis Statistik Tahun 2014...36 Tabel 13. Tingkat Pencapaian Kinerja BPS Provinsi Sulawesi Tenggara dalam Peningkatan Efektifitas dan Efisiensi Diseminasi Data dan Informasi Statistik Tahun 2014...37 Tabel 14. Tingkat Pencapaian Kinerja BPS Provinsi Sulawesi Tenggara dalam Peningkatan Hubungan dengan Pengguna Data Tahun 2014...38 Tabel 15. Tingkat Pencapaian Kinerja BPS Provinsi Sulawesi Tenggara dalam Penguatan Teknologi Informasi dan Komunikasi serta Sarana Kerja Tahun 2014...38 Tabel 16. Tingkat Pencapaian Kinerja BPS Provinsi Sulawesi Tenggara dalam Peningkatan Kualitas Pengolahan Data dan Informasi Statistik Tahun 2014...39 Tabel 17. Tingkat Pencapaian Kinerja BPS Provinsi Sulawesi Tenggara dalam Peningkatan Kualitas Komunikasi BPS Pusat dengan BPS Daerah Tahun 2014...41 Tabel 18. Tingkat Pencapaian Kinerja BPS Provinsi Sulawesi Tenggara dalam Meningkatkan Pengawasan dan Akuntabilitas Kinerja Aparatur BPS tahun 2014...43 Tabel 19. Penyerapan Anggaran Satker BPS Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014...45 Tabel 20. Penyerapan Anggaran BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Menurut Program Tahun 2014...47 Tabel 21. Penyerapan Anggaran BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Menurut Jenis Belanja Tahun 2014.48 LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 iv

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Grafik Tingkat Pencapaian Kinerja Tujuan Strategis BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014... ix Gambar 2. Grafik Daya Serap Anggaran BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014...46 Gambar 3. Grafik Akuntabilitas Anggaran BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Menurut Program Tahun 2014...47 LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 v

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Struktur Organisasi...52 Lampiran 2. Rencana Strategis 2010-2014...53 Lampiran 3. Pengukuran Kinerja Sasaran...57 Lampiran 4. Pengukurang Kinerja Kegiatan...61 Lampiran 5. Jumlah SDM...78 Lampiran 6. Kegiatan Prioritas...79 Lampiran 7. Daya Serap Anggaran Kegiatan Prioritas...81 Lampiran 8. Daftar Judul Publikasi...83 LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 vi

RINGKASAN EKSEKUTIF Selama tahun 2014, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara yang merupakan instansi vertikal BPS telah berhasil melakukan tugas pemerintahan BPS di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik dan diperkuat dengan Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2007 tentang Badan Pusat Statistik. Keberhasilan ini diukur berdasarkan pencapaian sasaran strategis dan indikator kinerja yang telah dicapai bahkan melebihi dari target yang telah ditentukan pada Penetapan Kinerja BPS Provinsi Sulawesi Tenggara di awal tahun 2014. Sebagai bagian integral dari BPS RI, BPS Provinsi Sulawesi Tenggara berpegang pada Visi BPS 2010-2014 yaitu Pelopor Data Statistik Terpercaya untuk Semua dalam mengemban amanah BPS yang bertanggung jawab dalam penyediaan data dan informasi statistik yang objektif dan terpercaya khususnya di daerah Provinsi Sulawesi Tenggara. Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, BPS Provinsi Sulawesi Tenggara pun telah melakukan koordinasi dengan BPS (Pusat) dan BPS Kabupaten/Kota se-provinsi Sulawesi Tenggara dalam menerapkan lima misi BPS tahun 2010-2014 yang meliputi: a. Memperkuat landasan konstitusional dan operasional lembaga statistik untuk penyelenggara statistik untuk penyelenggara statistik yang efektif dan efisien; b. Menciptakan insan statistik yang kompeten dan profesional, didukung pemanfaatan teknologi informasi mutakhir untuk kemajuan perstatistikan Indonesia; c. Meningkatkan penerapan standar klasifikasi, konsep dan definisi, pengukuran, dan kode etik statistik yang bersifat universal dalam setiap penyelenggaraan statistik; d. Meningkatkan kualitas pelayanan informasi statistik bagi semua pihak; dan e. Meningkatkan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi kegiatan statistik yang diselenggarakan pemerintah dan swasta, dalam kerangka Sistem Statistik Nasional (SSN) yang efektif dan efisien. Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi BPS 2010-2014, BPS telah menetapkan empat tujuan yang ingin dicapai dan menjadi panduan meningkatkan kinerja dalam melaksanakan kegiatan statistik, yaitu antara lain sebagai berikut: Tujuan 1 : Meningkatkan Ketersediaan Data dan Informasi Statistik yang Berkualitas Tujuan 2 : Meningkatkan Pelayanan Prima dalam Rangka Mewujudkan SSN yang Andal, Efektif, dan Efisien Tujuan 3 : Penguatan Teknologi Informasi dan Komunikasi serta Sarana Kerja Tujuan 4 : Peningkatan Kapasitas SDM dan Penataan Kelembagaan LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 vii

Keempat tujuan strategis ini kemudian dijabarkan lebih lanjut ke dalam beberapa sasaran strategis yang masing-masing memiliki target output dan atau outcome-nya. Akan tetapi, BPS Provinsi Sulawesi Tenggara kesulitan dalam menentukan target untuk sasaran dalam hal pengembangan SDM berkualitas. Hal ini dikarenakan BPS Provinsi Sulawesi Tenggara sebagai instansi vertikal yang merupakan bagian integral dari BPS RI yang bertugas dalam pelaksanaan tugas dan fungsi BPS di daerah. Oleh karena itu, atas rekomendasi dari evaluator SAKIP Inspektorat Utama BPS RI serta pemaparan materi SAKIP yang diberikan KemenPAN dan RB, indikator yang berhubungan dengan SDM sebaiknya tidak digunakan untuk menjadi indikator kinerja instansi vertikal di daerah. Dari hasil evaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi BPS Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2014 dapat disimpulkan bahwa secara umum realisasi pencapaian kinerja BPS Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2014 menunjukkan tingkat keberhasilan yang sangat baik dimana angka rata-rata pencapaian tujuan strategis melebihi 100%. Jika dibandingkan dengan tingkat capaian kinerja BPS Provinsi Sulawesi dari awal periode RPJM 2010-2014, terlihat adanya peningkatan pada tingkat capaian kinerja BPS Provinsi Sulawesi Tenggara. Tabel 1. Rata-Rata Pencapaian Tujuan Strategis BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2010-2014 Indikator Kinerja Tujuan Persentase konsumen yang merasa puas dengan kualitas data BPS Persentase konsumen yang merasa puas dengan layanan data BPS Target 2014 Realisasi 2014 Tingkat Capaian (%) 2014 2013 2012 2011 2010 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Jumlah satker Kab/Kota yang mempunyai situs web yang terhubung secara online Persentase pegawai berpendidikan minimal Diploma IV atau Strata I 80 96,80 121,00 n.a n.a n.a n.a 80 87,43 109,29 117,40 127,90 100,00 n.a 12 12 100,00 100,00 83,30 100,00 100,00 n.a n.a n.a 138,50 63,80 60,00 60,00 Rata-rata Tingkat Capaian 110,10 118,63 91,67 86,67 80,00 Peningkatan tingkat capaian kinerja tujuan BPS Provinsi Sulawesi Tenggara periode 2010-2014 terlihat lebih jelas pada gambar 1. Pencapaian kinerja tujuan BPS Provinsi Sulawesi Tenggara didukung dengan program-program dan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dengan baik. Tiap tahunnya BPS Provinsi Sulawesi Tenggara melaksanakan satu program teknis yaitu Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik (PPIS) BPS Provinsi dan 2 (dua) program generik yang mendukung jalannya program LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 viii

teknis yaitu Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya (DMPTTL) BPS Provinsi dan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur (PSPA) BPS Provinsi. Programprogram tersebut kemudian direalisasikan dengan rangkaian kegiatan yang mendukung tercapainya sasaran strategis BPS. Dalam menjalankan ketiga program dan rangkaian kegiatan ini BPS Provinsi Sulawesi Tenggara juga berkoordinasi dengan BPS Pusat dan BPS Kabupaten/Kota se-provinsi Sulawesi Tenggara. Tingkat Pencapaian Kinerja Tujuan Strategis BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2010-2014 1,5 1,4 1,3 1,2 1,1 1 0,9 0,8 0,7 0,6 0,5 118,63% 110,10% 80,00% 86,67% 91,67% 2010 2011 2012 2013 2014 Persentase konsumen yang merasa puas dengan kualitas data BPS Persentase konsumen yang merasa puas dengan layanan data BPS Jumlah Satker Kab/Kota yang mempunyai situs web yang terhubung secara online Persentase pegawai berpendidikan minimal Diploma IV atau Strata I Tingkat Pencapaian Kinerja Gambar 1. Grafik Tingkat Pencapaian Kinerja Tujuan Strategis BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Capaian kinerja BPS Provinsi Sulawesi Tenggara pada kegiatan teknis yang terus meningkat juga sejalan dengan pencapaian dari pelaksanaan kegiatan administrasi. Pada tahun 2014, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Tenggara mengapresiasi BPS Provinsi Sulawesi Tenggara atas keberhasilannya meraih Juara III dalam penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Semester I Tahun Anggaran 2014 yang berkualitas kategori Satuan Kerja Tingkat Pusat dan Daerah. Pelaksanaan program dan kegiatan tersebut dibiayai melalui APBN yang dituangkan ke dalam DIPA Bagian Anggara 54 dengan nilai pagu sebesar Rp. 25.310.474.000,- (Dua puluh lima miliar tiga ratus sepuluh juta empat ratus tujuh puluh empat ribu rupiah) yang merupakan revisi DIPA BPS Provinsi Sulawesi Tenggara ketujuh per tanggal 27 November 2014. Dari pagu yang dianggarkan, realisasi yang dibelanjakan untuk pelaksanaan program dan kegiatan-kegiatan BPS Provinsi Sulawesi Tenggara pada Tahun 2014 yaitu 97,8% atau sebesar Rp. 24.754.103.812,- (Dua puluh empat miliar tujuh ratus lima puluh empat juta seratus tiga delapan ratus dua belas rupiah). Dalam melaksanakan program-program LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 ix

BPS Provinsi Sulawesi Tenggara menghadapi beberapa kendala yang mengakibatkan keterlambatan dan/ atau tidak selesainya pelaksanaan kegiatan teknis dan anggaran. Berbagai upaya yang telah dilakukan BPS Provinsi Sulawesi Tenggara berkoordinasi dengan BPS Pusat untuk mengatasi kendala yang dihadapi yaitu dengan menyesuaikan keadaan dan situasi daerah setempat, memaksimalkan sarana dan prasarana yang tersedia, serta memberikan apresiasi kepada petugas yang berdedikasi. LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 x

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan yang baik dan komprehensif merupakan titik penting dalam pembangunan nasional maupun regional. Proses perencanaan pembangunan yang ideal membutuhkan basis data dan informasi statistik yang berkualitas. Data dan informasi statistik yang berkualitas bukan hanya memegang peranan penting dalam proses perencanaan pembangunan, tetapi juga dalam proses pelaksanaan, pemantauan dan pada tahap evaluasi terhadap hasil-hasil pembangunan nasional maupun regional. Data dan informasi statistik yang berkualitas harus dijadikan rujukan dalam penentuan kebijakan nasional maupun regional. Oleh karena itu, penyediaan data dan informasi statistik yang berkualitas dalam pembangunan sangat menentukan pada efektivitas pengambilan keputusan yang dilakukan. Data dan informasi statistik dapat dikatakan berkualitas jika memenuhi beberapa dimensi kualitas data. Dimensi kualitas data sangat luas apalagi jika dikaitkan dari perspektif konsumen data. Beberapa dimesi kualitas data antara lain: (1) Intrinsic Data Quality yakni kualitas data yang dipandang dari sisi akurasi, dapat dipercaya, objektif, dan reputation; (2) Contextual Data Quality yakni data yang disajikan harus memenuhi kriteria mengandung nilai tambah, relevan, tepat waktu, lengkap serta cukup; (3) Representational Data Quality, data tersebut dikatakan representatif jika mudah diinterpretasikan, mudah dipahami, konsisten dan cermat; dan (4) Accessibility Data Quality, data harus mudah diakses dan aman. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan ragam informasi yang berkembang seiring dengan kemajuan kehidupan bangsa ilmu pengetahuan dan teknologi, serta meningkatnya permintaan data oleh instansi pemerintah baik di pusat maupun di daerah, lembaga swasta, dan masyarakat menjadikan statistik sebagai informasi yang sangat diperlukan. Oleh karena itu, diperlukan adanya lembaga/institusi pemerintah yang bertanggung jawab dalam penyediaan data dan informasi statistik yang berkualitas. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik dan Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik, menyatakan bahwa Badan Pusat Statistik (BPS) berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden serta berwenang dalam menyelenggarakan kegiatan statistik dasar dalam rangka penyediaan data dan informasi statistik yang berkualitas. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2007 tentang Badan Pusat Statistik, bahwa BPS Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan salah satu instansi vertikal BPS yang menjalankan tugas dan fungsi BPS untuk daerah Provinsi Sulawesi Tenggara. Sebagai salah satu unsur penyelenggara pemerintahan negara, BPS Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki kewajiban untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sebagai LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 1

instansi vertikal BPS serta kewenangan atas pengelolaan sumber daya dalam mencapai visi, misi dan tujuan organisasi dengan didasarkan suatu perencanaan strategis yang telah ditetapkan sebagaimana diatur dalam Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. (AKIP) Hal ini berkaitan dengan upaya pemerintah untuk mewujudkan Good Governance, yakni sistem pemerintahan yang transparan, efektif, efisien, akuntabel, bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Pertanggungjawaban yang dimaksud berupa laporan yang disampaikan kepada atasan masing-masing, lembaga pengawasan dan penilai akuntabilitas, dan akhirnya disampaikan kepada Presiden selaku kepala pemerintahan negara. Laporan tersebut menggambarkan kinerja instansi pemerintah yang bersangkutan melalui Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah (SAKIP). SAKIP pada pokoknya merupakan instrumen yang digunakan pemerintah untuk menciptakan transparansi instansi pemerintah sehingga dapat menjaga kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. SAKIP terdiri dari berbagai komponen yang merupakan satu kesatuan, yaitu perencanaan strategis, perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, dan pelaporan kinerja. Sebagai instansi vertikal BPS, SAKIP BPS Provinsi Sulawesi Tenggara mengacu kepada pelaksanaan SAKIP BPS Pusat. Tahun 2014 merupakan tahun terakhir pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) BPS Provinsi Sulawesi Tenggara periode 2010-2014. Mengacu pada Renstra BPS Pusat, Renstra BPS Provinsi Sulawesi Tenggara turut mengalami pengembangan yang disesuaikan dengan visi, misi, dan tujuan BPS terutama indikator-indikator yang sejalan dengan program Reformasi Birokrasi (RB) dan Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK). Penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU) juga diperbaiki menyesuaikan dengan sasaran strategis serta visi dan misi BPS tahun 2010-2014 terutama untuk lebih mendorong terwujudnya program akuntabilitas BPS baik Pusat maupun Daerah. Laporan Kinerja BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 disampaikan kepada BPS Pusat bersamaan dengan Laporan Kinerja BPS Kabupaten/Kota se-provinsi Sulawesi Tenggara sebagai wujud pertanggungjawaban pencapaian kinerja dikaitkan dengan anggaran yang digunakan BPS Provinsi Sulawesi Tenggara serta pencapaian tujuan, sasaran-sasaran strategis, dan indikator-indikator yang telah ditetapkan dalam Renstra BPS Provinsi Sulawesi Tenggara 2010-2014. Laporan kinerja ini nantinya menjadi bagian dalam penyusunan Laporan Kinerja BPS yang akan disampaikan kepada Kementerian Negara PAN dan RB. 1.2. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Susunan Organisasi Berdasarkan UU No. 16 Tahun 1997 dan Perpres No. 51 Tahun 1999, BPS menjadi lembaga yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPS serta berwenang dalam penyediaan data dan informasi statistik dasar. Secara kelembagaan, BPS Provinsi Sulawesi Tenggara berperan sebagai salah satu instansi vertikal yang merupakan bagian integral dari BPS Pusat, LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 2

sebagaimana tertuang dalam Perpres No. 86 Tahun 2007 tentang Badan Pusat Statistik. Perpres tersebut menjelaskan bahwa BPS Provinsi adalah instansi vertikal BPS yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BPS. BPS Provinsi ini membawahi BPS Kabupaten/Kota yang merupakan instansi vertikal BPS di tingkat kabupaten/kota. Adapun tugas, fungsi, dan susunan organisasi BPS Provinsi Sulawesi Tenggara dijabarkan sebagai berikut: 1) Tugas BPS Provinsi Sulawesi Tenggara berkoordinasi vertikal dengan BPS Pusat untuk menjalankan tugas pemerintahan bidang statistik di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara sesuai peraturan perundang-undangan. 2) Fungsi Sebagai instansi vertikal BPS di daerah, BPS Provinsi Sulawesi Tenggara menjadi wadah BPS dalam menyelenggarakan fungsi BPS di Provinsi Sulawesi Tenggara. Dalam menjalankan fungsinya, BPS Provinsi Sulawesi Tenggara senantiasa berkoordinasi dengan BPS Pusat. Adapun fungsi BPS antara lain: a) Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang kegiatan statistik; b) Penyelenggaraan statistik dasar; c) Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPS; d) Fasilitasi pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang kegiatan statistik; dan e) Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga. 3) Susunan Organisasi Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2007 tentang Badan Pusat Statistik, bahwa BPS Provinsi dan BPS Kabupaten/Kota merupakan instansi vertikal BPS. BPS Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan instansi vertikal BPS untuk daerah Provinsi Sulawesi Tenggara yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BPS. BPS Provinsi Sulawesi Tenggara terdiri dari: a) Kepala BPS Provinsi Kepala BPS Provinsi Sulawesi Tenggara ini bertanggung jawab kepada Kepala BPS RI untuk memimpin BPS Provinsi Sulawesi Tenggara dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 3

instansi vertikal BPS di daerah Provinsi Sulawesi Tenggara. b) Bagian Tata Usaha (TU) Bagian Tata Usaha mempunyai tugas dalam hal koordinasi perencanaan, pembinaan, dan pengendalian terhadap program, administrasi dan sumber daya serta tugas lainnya yang ditetapkan Kepala BPS Provinsi Sulawesi Tenggara di lingkungan BPS Provinsi Sulawesi Tenggara. Bagian Tata Usaha terdiri dari 5 (lima) sub bagian yaitu antara lain Sub Bagian Bina Program, Sub Bagian Keuangan, Sub Bagian Kepegawaian dan Hukum, Sub Bagian Urusan Dalam dan Sub Bagian Perlengkapan. Masing-masing sub bagian memiliki tugas dan fungsi yang saling bersinergis dalam rangka pelaksanaan ketatausahaan di BPS Provinsi Sulawesi Tenggara. c) Bidang Statistik Sosial Bidang Statistik Sosial mempunyai tugas melaksanakan kebijakan di bidang statistik sosial di daerah Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah ditetapkan Unit Eselon II terkait di BPS Pusat serta tugas lainnya yang ditetapkan BPS Provinsi Sulawesi Tenggara. Bidang Statistik Sosial terdiri dari Seksi Statistik Kependudukan, Seksi Statistik Kesejahteraan Rakyat dan Seksi Statistik Ketahanan Sosial. Masing-masing seksi memiliki tugas dan fungsi yang saling bersinergis dalam rangka pelaksanaan kegiatan statistik sosial di lingkungan BPS Provinsi Sulawesi Tenggara. d) Bidang Statistik Produksi Bidang Statistik Produksi mempunyai tugas melaksanakan kebijakan di bidang statistik produksi di daerah Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah ditetapkan Unit Eselon II terkait di BPS Pusat serta tugas lainnya yang ditetapkan BPS Provinsi Sulawesi Tenggara. Bidang Statistik Produksi terdiri dari Seksi Statistik Pertanian, Seksi Statistik Industri serta Seksi Statistik Pertambangan, Energi, dan Konstruksi. Masing-masing seksi memiliki tugas dan fungsi yang saling bersinergis dalam rangka pelaksanaan kegiatan statistik produksi di lingkungan BPS Provinsi Sulawesi Tenggara. e) Bidang Statistik Distribusi Bidang Statistik Distribusi mempunyai tugas melaksanakan kebijakan di bidang statistik distribusi dan jasa di daerah Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah ditetapkan Unit Eselon II terkait di BPS Pusat serta tugas lainnya yang ditetapkan BPS Provinsi Sulawesi Tenggara. Bidang Statistik Distribusi terdiri dari Seksi Statistik Keuangan dan Harga Produsen, Seksi LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 4

Statistik Harga Konsumen dan Harga Perdagangan Besar, serta Seksi Statistik Niaga dan Jasa. Masing-masing seksi memiliki tugas dan fungsi yang saling bersinergis dalam rangka pelaksanaan kegiatan statistik distribusi dan jasa di lingkungan BPS Provinsi Sulawesi Tenggara. f) Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik (Nerwilis) Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik mempunyai tugas melaksanakan kebijakan di bidang neraca dan analisis statistik untuk daerah Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah ditetapkan Unit Eselon II terkait di BPS Pusat serta tugas lainnya yang ditetapkan BPS Provinsi Sulawesi Tenggara. Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik terdiri dari Seksi Neraca Produksi, Seksi Neraca Konsumsi, dan Seksi Analisis Statistik Lintas Sektor. Masingmasing seksi memiliki tugas dan fungsi yang saling bersinergis dalam rangka pelaksanaan kegiatan statistik neraca dan analisis statistik di lingkungan BPS Provinsi Sulawesi Tenggara. g) Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik (IPDS) Bidang IPDS mempunyai tugas untuk melaksanakan kebijakan di bidang metodologi dan informasi statistik untuk daerah Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah ditetapkan Unit Eselon II terkait di BPS Pusat serta tugas lainnya yang ditetapkan BPS Provinsi Sulawesi Tenggara. Bidang IPDS terdiri dari Seksi Integrasi Pengolahan Data, Seksi Jaringan dan Rujukan Statistik, serta Seksi Diseminasi dan Layanan Statistik. Masing-masing seksi memiliki tugas dan fungsi yang saling bersinergis dalam rangka pelaksanaan kegiatan statistik di bidang metodologi dan informasi statistik di lingkungan BPS Provinsi Sulawesi Tenggara. Selain itu, BPS Provinsi Sulawesi Tenggara juga membawahi semua BPS Kabupaten/Kota se- Provinsi Sulawesi Tenggara. Secara rinci bagan organisasi BPS Provinsi Sulawesi Tenggara terdapat pada Lampiran 1. 1.3. Landasan Hukum Dasar hukum penyusunan Laporan Kinerja BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 adalah: 1) Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik yang menjamin kepastian hukum bagi penyelenggara dan pengguna statistik baik pemerintah maupun masyarakat. Dengan adanya UU ini maka kepentingan masyarakat pengguna statistik akan terjamin terutama atas nilai informasi yang diperolehnya. 2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik yang mengamanatkan bahwa BPS berkewajiban untuk menyelenggarakan kegiatan LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 5

statistik sekaligus menjalankan fungsi koordinasi dan pembinaan terhadap pelaksanaan statistik sektoral oleh Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah. 3) Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2007 tentang Badan Pusat Statistik yang mengatur kedudukan, tugas, fungsi, tata kerja dan ketentuan lain berkaitan BPS. Dalam Perpres ini dijelaskan bahwa BPS Provinsi Sulawesi Tenggara dibentuk sebagai instansi vertikal BPS untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi BPS di daerah Provinsi Sulawesi Tenggara yang bertanggung jawab kepada Kepala BPS. 4) Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik. 5) Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan semua instansi pemerintah menyusun laporan pertanggungjawaban atas pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran strategis berdasarkan rencana strategis yang sudah ditetapkan. 6) Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). 7) Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 1.4. Sumber Daya Sumber daya manusia (SDM) memiliki andil yang besar dalam menentukan keberhasilan suatu organisasi tidak terkecuali instansi pemerintah. Pencapaian visi dan misi dari instansi pemerintah sangat ditentukan oleh kualitas SDM aparatur yang dimiliki sebagai penggerak instansi. Tuntutan global yang sarat akan tantangan, persaingan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta dinamisasi masyarakat membutuhkan pengembangan SDM aparatur yang berkualitas dan profesional untuk mencapai efektivitas dan efisiensi dalam penyelenggaraan tugas pemerintah. Salah satu tugas Bagian Administrasi Kepegawaian untuk memperoleh Pegawai Negeri (PNS) yang dapat memenuhi tuntutan kebutuhan kualitas SDM BPS baik di pusat maupun di daerah, antara lain pengadaan pegawai dengan cara membuat sistem rekrutmen yang diarahkan untuk mencari dan memperoleh calon PNS yang berkualitas dan mampu melaksanakan tugas pekerjaan dengan baik. Dalam rangka mendapatkan SDM BPS yang berkualitas dan profesional serta mendukung kegiatan pengadaan SDM, Bagian Administrasi Kepegawaian juga melaksanakan kegiatan Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan, Penyusunan Uraian Pekerjaan dalam Rangka LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 6

Penyusunan Informasi Jabatan, dan Perbaikan Data Sistem Informasi dan Manajemen Kepegawaian (SIMPEG). Terkait pengembangan kapasitas SDM yang dimiliki, BPS Provinsi Sulawesi Tenggara yang merupakan instansi vertikal BPS hanya menerapkan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh BPS Pusat. Meskipun demikian, BPS Provinsi Sulawesi Tenggara tetap berupaya dengan terus mendorong semua pegawai agar meningkatkan kapasitas dan kompetensi serta bekerja secara profesional, hingga level BPS Kabupaten/Kota lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara. BPS Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki 66 pegawai dan sebagian besar memiliki tingkat pendidikan minimal S1 atau D-IV. BPS Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki 4 (empat) pegawai yang menjabat fungsional statistisi. 1.5. Harapan dan Tantangan BPS Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan data yang berkualitas menjadi tantangan bagi BPS yang berperan sebagai satu-satunya lembaga yang berwenang dalam penyediaan data dan informasi statistik yang berkualitas, khususnya statistik dasar demi kepentingan pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat umum. Dalam rangka menjawab tantangan tersebut, BPS masih menghadapi sejumlah permasalahan baik itu permasalahan internal maupun eksternal. Beberapa permasalahan yang dihadapi BPS di Provinsi Sulawesi Tenggara antara lain: a) Peningkatan kebutuhan data berdampak pada meningkatnya jumlah aktivitas survei sektoral dan adhoc yang diselenggarakan yang sering kali berlangsung pada saat yang bersamaan. Hal ini tidak sebanding dengan ketersediaan SDM statistik yang profesional di BPS Provinsi Sulawesi Tenggara dan BPS Kabupaten/Kota se-provinsi Sulawesi Tenggara. b) Rendahnya kesadaran responden terhadap pentingnya memberikan informasi dengan benar sehingga berdampak pada rendahnya kualitas data. Bahkan ada kecenderungan responden enggan dan menolak untuk diwawancarai terutama masyarakat yang tinggal di kawasan elit dan unit-unit usaha sehingga berdampak pada rendahnya response rate. c) Kebutuhan terhadap data dan informasi statistik wilayah terkecil termasuk data mikro hingga saat ini belum dapat terpenuhi. Hal ini dikarenakan mandat Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik tidak memperkenankan BPS menyajikan data individu. d) Koordinasi antara BPS dengan instansi lain masih perlu ditingkatkan agar konsep-definisi dan standar klarifikasi yang digunakan seragam dan penyelenggaraan kegiatan statistik di Provinsi LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 7

Sulawesi Tenggara dapat berjalan lancar. Belum optimalnya koordinasi antara BPS dengan instansi lain terutama di Kabupaten/Kota juga menjadi kendala pada ketepatan rilis data statistik. e) Koordinasi antara unit kerja di lingkup BPS Provinsi Sulawesi Tenggara dengan BPS Pusat atau dengan BPS Kabupaten/Kota masih lemah dan belum terintegrasi secara baik. LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 8

BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA 2.1 Rencana Strategis BPS Provinsi Sulawesi Tenggara 2010-2014 Dalam periode kedua pembangunan nasional jangka panjang 2005-2025, BPS masih memegang posisi strategis sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam penyediaan data dan informasi statistik yang berkualitas, serta menjalankan perannya sebagai pembina dan koordinator kegiatan statistik dalam rangka pembangunan Sistem Statistik Nasional (SSN) secara lebih efektif. Sebagai langkah awal dalam upaya menjalankan perannya tersebut, BPS telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) BPS Tahun 2010-2014 yang merupakan dokumen perencanaan pembangunan di bidang statistik yang berskala nasional dan regional serta berlaku selama periode 2010-2014. Di dalam Renstra BPS Tahun 2010-2014, BPS telah menetapkan strategi dalam peningkatan kualitas dan keragaman data sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja dalam pelaksanaan pembangunan statistik lima tahun ke depan. Kebijakan yang dimuat dalam Renstra BPS 2010-2014 diselaraskan dengan arah kebijakan dan program pembangunan nasional yaitu Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2010-2014. Sebagai instansi vertikal BPS, BPS Provinsi Sulawesi Tenggara juga menyusun Renstra 2010-2014 yang mengacu pada dokumen Renstra BPS 2010-2014 dan juga memperhatikan RPJM Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara 2013-2018. Keseluruhan tujuan strategis BPS dijabarkan lebih lanjut ke dalam beberapa sasaran strategis yang telah diselaraskan dengan kondisi daerah Provinsi Sulawesi Tenggara. Dokumen Renstra BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2010-2014 kemudian dijabarkan ke dalam Rencana Kinerja Tahunan dan Penetapan Kinerja pada setiap tahun anggaran selama periode 2010-2014. Selanjutnya dokumen penetapan kinerja tersebut akan dimonitoring dan dievaluasi pada tahun yang bersesuaian. 2.2 Penyesuaian Rencana Strategis 2010-2014 Dengan menganalisis perkembangan di lingkungan internal maupun eksternal, BPS memandang perlunya dilakukan penyesuaian atas Renstra BPS Tahun 2010-2014 yang ditetapkan melalui Peraturan Kepala BPS RI Nomor 19 Tahun 2010 tanggal 1 Februari 2010 tentang Rencana Strategis Badan Pusat Statistik Tahun 2010-2014, dan telah mengalami tiga kali perubahan melalui: 1. Peraturan Kepala BPS RI Nomor 10 Tahun 2011 tanggal 4 Juli 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Kepala BPS RI Nomor 19 Tahun 2010 tentang Rencana Strategis Badan Pusat Statistik Tahun 2010-2014. 2. Peraturan Kepala BPS RI Nomor 40 Tahun 2012 tanggal 29 Juni 2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Kepala BPS RI Nomor 19 Tahun 2010 tentang Rencana Strategis Badan Pusat LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 9

Statistik Tahun 2010-2014. 3. Peraturan Kepala BPS RI Nomor 57 Tahun 2013 tanggal 10 Oktober 2013 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 19 Tahun 2010 tentang Rencana Strategis Badan Pusat Statistik. Penyesuaian dimaksudkan terutama untuk menciptakan keselarasan dengan mekanisme pemantauan dan evaluasi atas kinerja, perencanaan, dan penganggaran sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, memastikan keberhasilan program reformasi birokrasi, dan terpenuhinya mekanisme yang memadai dalam memonitor keberhasilan pelaksana reformasi birokrasi tersebut. Terkait dengan hal ini, BPS RI telah melakukan upaya untuk mensinkronkan Renstra BPS RI Tahun 2010-2014 dengan: 1. Pedoman Penyusunan Renstra Kementerian/Lembaga sebagaimana diatur oleh Bappenas 2. Roadmap Reformasi Birokrasi 3. Program Penganggaran Berbasis Kinerja 4. Peraturan Menteri Keuangan No. 249 Tahun 2011 tentang Evaluasi Kinerja Anggaran dan 5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dengan adanya penyesuaian pada Renstra BPS RI 2010-2014, BPS Provinsi Sulawesi Tenggara yang merupakan bagian integral dari BPS RI juga melakukan penyesuaian pada Renstra BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2010-2014 mengacu pada penyesuaian Renstra BPS RI Tahun 2010-2014. Hingga tahun terakhir pada periode 2010-2014, BPS Provinsi Sulawesi Tenggara telah melakukan penyesuaian pada Renstra sebanyak 4 (empat) kali. Penyesuaian Renstra BPS Provinsi Sulawesi Tenggara 2010-2014 keempat melalui Peraturan Kepala BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor 49 Tahun 2014 tanggal 1 Oktober 2014 tentang Perubahan Keempat Rencana Strategis Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2010-2014. Dalam penyesuain ini BPS Provinsi Sulawesi Tenggara berupaya untuk mensinkronkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah, hasil evaluasi SAKIP BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2013 oleh Inspektorat Utama BPS RI, hasil evaluasi atas AKIP BPS RI Tahun 2013 oleh KemenPAN dan RB. Dengan melakukan penyesuaian pada Renstra BPS Provinsi Sulawesi Tenggara ini diharapkan terwujudnya sinergi pengelolaan strategi dan kebijakan BPS di Provinsi Sulawesi Tenggara. Selain itu, juga diharapkan adanya perbaikan pada SAKIP BPS Provinsi Sulawesi Tenggara yang sesuai dengan perundang-undangan. LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 10

Berikut ini adalah isi dari Renstra BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2010-2014: 1) Visi Badan Pusat Statistik Visi dari Badan Pusat Statistik adalah Pelopor Data Statistik Terpercaya untuk Semua ( The Agent of Trustworthy Statistical Data for All ) 2) Misi Badan Pusat Statistik Dalam rangka pencapaian Visi BPS, ditetapkan misi Badan Pusat Statistik yang mengarahkan program dan kegiatan yang harus dilaksanakan sesuai tugas pokok. Misi dari Badan Pusat Statistik dapat dirumuskan sebagai berikut: a) Memperkuat landasan konstitusional dan operasional lembaga statistik untuk penyelenggara statistik yang efektif dan efisien; b) Menciptakan insan statistik yang kompeten dan profesional, didukung pemanfaatan teknologi informasi mutakhir untuk kemajuan perstatistikan Indonesia; c) Meningkatkan penerapan standar klasifikasi, konsep dan definisi, pengukuran, dan kode etik statistik yang bersifat universal dalam setiap penyelenggaraan statistik; d) Meningkatkan kualitas pelayanan informasi statistik bagi semua pihak; e) Meningkatkan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi kegiatan statistik yang diselenggarakan pemerintah dan swasta, dalam kerangka Sistem Statistik Nasional yang efektif dan efisien. Sebagai instansi vertikal BPS, BPS Provinsi Sulawesi Tenggara menjalankan tugas dan fungsi BPS di daerah Provinsi Sulawesi Tenggara agar Visi dan Misi BPS dapat terwujud. Dalam rangka mencapai visi dan melaksanakan misinya, BPS menentukan tujuan dan sasaran. BPS Provinsi Sulawesi menerapkan tujuan dan sasaran tersebut dengan menyesuaikan kondisi di daerah. 3) Tujuan, Indikator Tujuan, dan Sasaran Strategis Dalam menentukan tujuannya, BPS mengacu pada visi, misi, serta didasarkan pada isu-isu dan analisis strategi. Tujuan yang ditetapkan akan mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi BPS. Dalam Rencana Strategi BPS 2010-2014, BPS menetapkan empat tujuan yang ingin dicapai dalam periode 2010 sampai 2014. Sebagai alat untuk mengukur tujuan tersebut, BPS merumuskan indikator dari masing-masing tujuan. Dengan indikator tujuan dapat digambarkan tingkat pencapaian dari masing-masing tujuan, berhasil atau tidaknya BPS dalam mencapai tujuan tersebut. Tujuan tersebut kemudian dijabarkan menjadi beberapa sasaran strategis yang merupakan target jangka pendek atau tahunan. Sasaran strategis BPS Provinsi Sulawesi Tenggara disesuaikan dengan keadaan daerah. LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 11

Tujuan 1 Meningkatkan Ketersediaan Data dan Informasi Statistik yang Berkualitas Indikator Tujuan : Persentase konsumen yang merasa puas dengan kualitas data BPS Mencakup tiga sasaran strategis yaitu: 1.1. Tersedianya data dan informasi statistik ekonomi makro yang lengkap, akurat, dan tepat waktu. 1.2. Tersedianya data dan informasi statistik sosial dan kesejahteraan rakyat yang lengkap, akurat, dan tepat waktu. 1.3. Meningkatkan metodologi sensus dan survei serta pemasukan data Tujuan 2 Meningkatkan Pelayanan Prima dalam Rangka Mewujudkan SSN yang Andal, Efektif, dan Efisien Indikator Tujuan : Persentase konsumen yang merasa puas dengan layanan data BPS Mencakup tiga sasaran strategis yaitu: 2.1. Meningkatkan dan mengembangkan analisis statistik 2.2. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi diseminasi data dan informasi statistik 2.3. Meningkatkan hubungan dengan pengguna data Tujuan 3 Penguatan Teknologi Informasi dan Komunikasi serta Sarana Kerja Indikator Tujuan : Jumlah satker BPS Kabupaten/Kota yang mempunyai situs web yang terhubung secara online Mencakup dua sasaran strategis yaitu: 3.1. Meningkatkan kualitas pengolahan data dan informasi statistik 3.2. Meningkatkan kualitas komunikasi BPS Pusat dengan BPS Daerah Tujuan 4 Peningkatan Kapasitas SDM dan Penataan Kelembagaan Indikator Tujuan : Persentase pegawai berpendidikan minimal Diploma IV atau Strata I Mencakup dua sasaran strategis yaitu: 4.1. Meningkatkan sumber daya manusia 4.2. Meningkatkan pengawasan dan akuntabilitas kinerja aparatur BPS 4) Peta Strategi LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 12

Setiap sasaran strategis BPS memiliki keterkaitan dan kemampuan saling mendukung demi terwujudnya visi dan misi BPS. Guna mengomunikasikan sasaran strategis tersebut kepada seluruh elemen di BPS, BPS menvisualisasikan pola keterkaitan antar sasaran strategis tersebut ke dalam peta strategis yang terbagi menjadi empat perspektif yang meliputi: a. Customer Perspective Perspektif yang berorientasi pada pengguna data karena merekalah pemakai produk/jasa yang dihasilkan BPS. Dengan kata lain, BPS harus memperhatikan apa yang diinginkan oleh para pengguna data. b. Stakeholder Perspective Perspektif yang menilai sejauh mana outcome BPS telah dapat memenuhi harapan pemilik kepentingan dalam hal ini pemerintah dan instansi terkait. c. Internal Process Perspective Serangkaian aktivitas yang dilakukan untuk menciptakan produk/jasa dalam rangka memenuhi harapan pelanggan. Perspektif ini menjelaskan proses bisnis yang dikelola BPS untuk memberi layanan dan nilai-nilai kepada stakeholder dan customer. d. Learning and Growth Perspective Perspektif yang menggambarkan kemampuan organisasi untuk melakukan perbaikan dan perubahan dengan memanfaatkan sumber daya internal organisasi. Kesinambungan suatu organisasi dalam jangka panjang sangat bergantung pada perspektif ini. Tiap perspektif tersebut menggambarkan pola hubungan sebab akibat dalam bentuk sebuah peta strategi yang terukur dan berkesinambungan. Perspektif pertama dan kedua merupakan outcome BPS dalam memenuhi harapan pelanggan dan pemerintah yang didukung oleh perspektif pengelolaan fungsi strategi yang merupakan pengelolaan proses internal yang dilaksanakan sesuai dengan tugas dan fungsi BPS, sedangkan perspektif yang keempat diperlukan dalam mewujudkan perspektif pertama dan kedua serta mendukung perspektif ketiga melalui proses perbaikan, pemanfaatan sumber daya dan penggunaan anggaran yang optimal. 5) Penjaminan Kualitas Data Statistik Penjaminan kualitas data statistik memiliki peran penting dalam membangun kepercayaan terhadap produk yang dihasilkan oleh BPS. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam penyediaan data statistik yang berkualitas untuk pemerintah, dunia usaha, maupun masyarakat umum, BPS menyusun LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 13

rangkaian penyempurnaan kualitas data BPS, baik tingkat nasional maupun tingkat regional, meliputi tahapan berikut: 1. Menyusun proposal perbaikan kualitas 2. Mengembangkan dan memelihara instrumen kualitas bagi data statistik BPS 3. Mengadakan pelatihan sadar kualitas 4. Mengelola penilaian kualitas berikut program kontrolnya 5. Memelihara/menjaga dan mengembangkan Statistical Quality Dashboard 6. Memelihara keberadaan Statistical Quality Assurance Framework Selama ini dalam prakteknya, untuk menjaga kualitas data statistik yang dihasilkan, BPS Provinsi Sulawesi Tenggara melakukan pengawasan ke lapangan atau monitoring kualitas untuk hampir semua kegiatan sensus atau survei. Untuk kegiatan-kegiatan besar seperti Sensus Penduduk atau Sensus Pertanian biasanya diikuti dengan Evaluasi Pasca Sensus atau PES (Post Enumeration Survey). PES bertujuan untuk mendapatkan informasi kesalahan cakupan (coverage error) dalam pelaksanaan pengumpulan data dan informasi kesalahan isian (content error) dari variabel-variabel isiannya sehingga dapat digunakan untuk mengevaluasi intrumen dan data hasil sensus. 6) Kebijakan Badan Pusat Statistik Sebagai tindak lanjut Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran yang sudah ditetapkan, BPS menentukan arah kebijakan pembangunan statistik nasional. kebijakan: a) Menyelenggarakan statistik dasar dengan cara sensus, survei, dan kompilasi administrasi di daerah Provinsi Sulawesi Tenggara sesuai dengan yang tercantum pada UU No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik dan Keputusan Kepala BPS No. 121 Tahun 2001; b) Memelopori terselenggaranya kegiatan statistik di daerah Provinsi Sulawesi Tenggara yang efisien dan efektif untuk memperoleh hasil yang andal dan prima dengan berlandaskan kepada asas keterpaduan, keakurasian, dan pemutakhiran; c) Mewujudkan kondisi yang mendukung penerapan atas Norma, Standard, Produser, dan Kriteria (NPSK) dalam penyelenggaraan kegiatan statistik di daerah Provinsi Sulawesi Tenggara; d) Mengupayakan terwujudnya sistem informasi statistik yang andal dan efisien di BPS Provinsi Sulawesi Tenggara dengan memanfaatkan teknologi mutakhir yang tepat guna dan berhasil guna; LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 14

e) Mengupayakan adanya pembinaan dalam pengembangan sistem informasi statistik terhadap seluruh penyeleggara kegiatan statistik di Provinsi Sulawesi Tenggara; f) Mengupayakan peningkatan kemampuan para pelaksana kegiatan statistik di Provinsi Sulawesi Tenggara dalam menyelenggarakan dan menyajikan data dan informasi statistik; g) Mengupayakan peningkatan kesadaran masyarakat di Provinsi Sulawesi Tenggara akan arti penting dan kegunaan statistik; h) Mengupayakan pembinaan untuk pendayagunaan satuan kerja bidang statistik untuk semua lembaga pemerintah daerah maupun swasta di Provinsi Sulawesi Tenggara; i) Mengupayakan penyediaan kelengkapan peralatan teknologi informasi seperti notebook/laptop untuk petugas Koordinator Statistik Lapangan (KSK) dalam rangka pengembangan teknik pengumpulan data dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi melalui sistem elektronik survei. j) Meningkatkan integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar unit di BPS Provinsi, antara BPS Provinsi dengan BPS Kabupaten/Kota, antara BPS Daerah dengan BPS Pusat serta dengan instansi terkait dalam rangka terwujudnya penyelenggaraan kegiatan statistik yang berkualitas. 7) Program yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik Dalam rangka pencapaian Visi dan Misi BPS, BPS Provinsi Sulawesi Tenggara melaksanakan tiga program kegiatan yang meliputi satu program teknis dan dua program generik. Program teknis BPS Provinsi adalah Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik (PPIS) BPS Provinsi. Adapun program generik BPS Provinsi meliputi Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya (DMPTTL) BPS Provinsi dan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur (PSPA) BPS Provinsi. Setiap program dijabarkan menjadi kegiatan-kegiatan yang menjadi tanggung jawab masing-masing unit Eselon II di BPS Pusat. Program PPIS BPS Provinsi bertujuan untuk menyediakan dan memberi pelayanan informasi statistik yang berkualitas dalam rangka memenuhi kebutuhan pengguna data di BPS Daerah. Program PPIS BPS Provinsi ini merupakan dekonsentrasi kegiatan dari masing-masing Eselon II di BPS Pusat. Program DMPTTL BPS Provinsi bertujuan untuk memberi dukungan manajemen dan kelancaran pelaksanaan kegiatan teknis di bidang penyediaan data dan informasi statistik yang berkualitas di lingkup BPS Provinsi. Sedangkan Program PSPA BPS Provinsi bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan sarana dan prasarana fisik yang telah ada di BPS Daerah, antara lain kenyamanan dan kelengkapan fasilitas ruang kerja, serta penyediaan rumah dinas dan sarana kerja lainnya untuk LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 15

BPS Daerah. 2.3 Indikator Kinerja Utama Dalam rangka pelaksanaan reformasi birokrasi di seluruh instansi pemerintah maka dipandang perlu untuk menetapkan Indikator Kinerja Utama sebagaimana diatur dalam PermenPAN dan RB No. 5 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah. Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan ukuran keberhasilan yang menggambarkan kinerja utama instansi pemerintah sesuai dengan tugas fungsi serta mandat (core business) yang diemban. IKU dipilih dari seperangkat indikator kinerja yang berhasil diidentifikasi dengan memperhatikan proses bisnis organisasi dan kriteria indikator kinerja yang baik. IKU suatu instansi pemerintah harus direviu secara berkala, mengingat prioritas yang mungkin saja berubah dari waktu ke waktu. Reviu terhadap IKU perlu dilakukan jika terdapat perubahan pada arah kebijakan, program dan kegiatan, kebutuhan dalam penganggaran yang berbasis kinerja, serta kemungkinan-kemungkinan lain yang berkaitan dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang digunakan dalam pelaksanaan program dan kegiatan-kegiatan. IKU BPS berkembang dari waktu ke waktu untuk menggali lebih dalam lagi indikator yang lebih berkualitas yang lebih menggambarkan kinerja BPS demi terwujudnya kepercayaan masyarakat terhadap data yang dihasilkan BPS. IKU BPS RI pertama kali disusun dengan Peraturan Kepala BPS Nomor 21 Tahun 2010 tanggal 28 Februari 2010 tentang Indikator Kinerja Utama Badan Pusat Statistik. Perka ini telah mengalami empat perubahan yang tertuang dalam: 1. Peraturan Kepala BPS RI Nomor 11 Tahun 2011 tanggal 4 Juli 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 21 Tahun 2010 tentang Indikator Kinerja Utama Badan Pusat Statistik. 2. Peraturan Kepala BPS RI Nomor 41 Tahun 2012 tanggal 29 Juni 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 21 Tahun 2010 tentang Indikator Kinerja Utama Badan Pusat Statistik. 3. Peraturan Kepala BPS RI Nomor 58 Tahun 2013 tanggal 10 Oktober 2013 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 21 Tahun 2010 tentang Indikator Kinerja Utama Badan Pusat Statistik. 4. Peraturan Kepala BPS Nomor 148 Tahun 2014 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 21 Tahun 2010 tentang Indikator Kinerja Utama Badan Pusat Statistik. LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 16

Masing-masing sudah mencakup IKU dari seluruh unit kerja BPS termasuk BPS Provinsi dan BPS Kabupaten/Kota sebagai instansi vertikal BPS. Berdasarkan Perka BPS No. 148 Tahun 2014 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 21 Tahun 2010 tentang Indikator Kinerja Utama Badan Pusat Statistik, BPS Provinsi Sulawesi Tenggara pun mengubah IKU BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014. Tabel 2. Indikator Kinerja Utama BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 No Tujuan/Sasaran Indikator Kinerja Utama Penanggungjawab Sumber Data Target (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Meningkatkan Ketersediaan data dan informasi statistik yang berkualitas 1.1 Tersedianya data dan informasi statistik ekonomi yang lengkap, akurat, dan tepat waktu 1.2 Tersedianya data dan informasi statistik sosial dan kesejahteraan rakyat yang lengkap, akurat, dan tepat waktu 1.3 Meningkatkan metodologi sensus dan survei serta pemasukan data Persentase konsumen yang merasa puas dengan kualitas data BPS Persentase konsumen yang merasa puas dengan kelengkapan data statistik ekonomi makro Persentase konsumen yang merasa puas dengan akurasi data statistik ekonomi makro Persentase publikasi statistik ekonomi makro yang terbit sesuai jadwal Persentase konsumen yang merasa puas dengan kelengkapan data statistik sosial dan kesejahteraan rakyat Persentase konsumen yang merasa puas dengan akurasi data statistik sosial dan kesejahteraan rakyat Persentase publikasi statistik sosial dan kesejahteraan rakyat yang terbit sesuai jadwal Persentase peta wilayah administrasi dan blok sensus yang mutakhir Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik, Bidang Stat. Distribusi, Bidang Stat. Produksi, dan Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Bidang Stat. Produksi, Bidang Stat. Distribusi, dan Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Bidang Stat. Sosial Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Survei Kebutuhan Data Survei Kebutuhan Data Advanved Release Calendar Survei Kebutuhan Data Advanved Release Calendar 80 80 80 100 80 80 100 Master File Desa 100 LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 17

No Tujuan/Sasaran Indikator Kinerja Utama Penanggungjawab Sumber Data Target (1) (2) (3) (4) (5) (6) 2 Meningkatkan Pelayanan Prima dalam Rangka Mewujudkan SSN yang Andal, Efektif, dan Efisien 2.1 Meningkatkan dan mengembangkan analisis statistik 2.2 Meningkatkan efektifitas dan efisiensi diseminasi data dan informasi statistik 2.3 Meningkatkan hubungan dengan pengguna data 3 Penguatan Teknologi Informasi dan Komunikasi serta Sarana Kerja 3.1 Meningkatnya kualitas pengolahan data dan informasi statistik 4 Peningkatan Kapasitas SDM dan Penataan Kelembagaan Persentase konsumen yang merasa puas terhadap cakupan data Persentase pemasukan dokumen/response rate dari kegiatan survei statistik Persentase Konsumen yang Merasa Puas dengan Layanan Data BPS Jumlah judul publikasi statistik yang mempunyai ISSN/ISBN Jumlah fungsional statistisi dengan kualifikasi tingkat ahli Jumlah pengunjung yang mengakses data dan informasi statistik melalui website BPS Jumlah pengunjung berulang yang menggunakan data BPS Jumlah pengunjung yang datang ke Pelayanan Statistik Terpadu Persentase konsumen yang merasa terpenuhi kebutuhan datanya Jumlah instansi pemerintah dan lembaga dalam dan luar negeri yang menerima publikasi BPS Jumlah Satker BPS Kabupaten/Kota Yang Mempunyai Situs Web Yang Terhubung Secara Online Persentase hasil pengolahan data yang dikirim ke BPS Pusat tepat waktu Jumlah petugas fungsional pranata komputer Persentase Pegawai Berpendidikan minimal Diploma IV atau Strata 1 Bidang Stat. Produksi, Bidang Stat. Distribusi, Bidang Stat. Sosial, Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Bagian Tata Usaha Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statsitik Bagian Tata Usaha Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Data Bagian Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Data Bagian Tata Usaha Bagian Tata Usaha Survei Kebutuhan Data Laporan Aktivitas BPS Survei Kebutuhan Data Katalog Publikasi BPS Sistem Informasi Kepegawaian Statistik pengunjung sultra.bps.go.id Daftar pengunjung yang datang ke pelayanan statistik terpadu Survei Kebutuhan Data Daftar pengiriman publikasi Website BPS Provinsi Laporan hasil pengolahan data Survei infomasi Kepegawaian Sistem Informasi Kepegawaian 80 100 80 27-14.400 46 2.000 80 71 12 100 - - LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 18

No Tujuan/Sasaran Indikator Kinerja Utama Penanggungjawab Sumber Data Target (1) (2) (3) (4) (5) (6) 4.1 Memperbaiki sumber daya manusia Jumlah pegawai yang memangku jabatan fungsional tertentu Bagian Tata Usaha Sistem Informasi Kepegawaian - Dalam IKU BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014, BPS Provinsi Sulawesi Tenggara belum bisa menentukan target pada beberapa indikator khususnya terkait dengan pengembangan kapasitas SDM. BPS Provinsi dan BPS Kabupaten/Kota (BPS Daerah) merupakan instansi vertikal BPS di daerah sehingga pegawai BPS Daerah adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pusat. Hal-hal terkait pengembangan SDM merupakan kewenangan BPS Pusat. Hal ini menyebabkan BPS Provinsi Sulawesi Tenggara sulit dalam mengukur kinerjanya. IKU BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 ini menjadi acuan dalam penyusunan berbagai dokumen perencanaan, monitoring dan evaluasi yaitu Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Matriks Rencana Kerja (MRK), Penetapan Kinerja (PK), Laporan Kinerja dan evaluasi pencapaian kinerja tahun 2014. 2.4 Kualitas Data Statistik Sebagai lembaga yang berwenang dalam penyediaan data dan informasi statistik khususnya data statistik dasar yang dibutuhkan pemerintah, BPS harus memperhatikan kualitas dari data dan informasi statistik yang dihasilkan. Data dan informasi yang berkualitas setidaknya memenuhi kriteria data antara lain: akurat, relevan, tepat waktu (timeliness), mudah diakses (accessibility), koheren (coherence) yang berarti konsisten antar sektor dan antar periode dan spasial, serta mudah diinterpretasi (interpretability). Selain dimensi kualitas tersebut, BPS juga mengacu pada Prinsip Dasar Statistik Resmi yang telah disepakati secara internasional dalam upaya BPS menghasilkan data dan informasi statistik yang berkualitas. Adapun prinsip-prinsip dasar tersebut yaitu: 1) Berikan Keterangan Lengkap Secukupnya saja. Menyediakan seluruh informasi yang mutlak diperlukan dan dibutuhkan. 2) Statistik hanya Menyediakan Informasi yang Terpercaya saja Lembaga perstatistikan perlu menentukan atas dasar pertimbangan profesional, termasuk prinsipprinsip ilmiah dan etika, tentang metode dan prosedur pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan penyajian data statistik. 3) Statistik harus Dapat Dipahami dengan Mudah oleh Pengguna Agar dapat dipahami dengan mudah oleh pengguna, lembaga perstatistikan harus menyediakan LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 19

informasi terkait standar ilmiah mengenai sumber data, metode dan prosedur yang digunakan. 4) Hanya Menyediakan Keterangan yang Benar saja Lembaga perstatistikan dalam menyajikan 5) Statistik Ganda-Sumber, Ganda-Manfaat, dan Ganda-Pakai Lembaga perstatistikan bertugas memilah data dari berbagai sumber dengan mempertimbangkan kualitas, kemutakhiran, biaya serta beban yang ditanggung oleh responden survei. 6) Kerahasiaan Data Individu Data individu yang dikumpulkan untuk kompilasi statistik harus dirahasiakan dan hanya digunakan untuk kepentingan perstatistikan. 7) Transparansi Tata Cara Perstatistikan Transparansi mengenai Undang-Undang, peraturan dan proses pengolahan/perhitungan sesuai sistem statistik yang digunakan kepada publik. 8) Koordinasi antar Lembaga Pengumpul Data Koordinasi antara berbagai badan dan lembaya pengumpul data statistik dalam suatu negara adalah persyaratan mutlak agar diperoleh konsistensi dan efisiensi dalam sistem perstatistikan. 9) Pembakuan Konsep Lintas Negara Penggunaan konsep internasional, klasifikasi dan metode mengenai perstatistikan di setiap negara akan mendorong konsistensi dan keefisienan sistem perstatistikan pada setiap perangkat lembaga resmi. 10) Kerjasama Internasional Kerjasama multilateral dalam kegiatan perstatistikan akan merupakan sumbangan penting untuk sistem perstatistikan resmi di semua negara. BPS Provinsi Sulawesi Tenggara dalam hal ini harus melakukan koordinasi dengan BPS Kabupaten/Kota dan dengan BPS Pusat dalam menerapkan prinsip-prinsip tersebut sehingga dapat menghasilkan data dan informasi statistik yang berkualitas. 2.5 Rencana Kinerja BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) merupakan penjabaran dari dokumen Renstra untuk tahun yang berjalan. RKT BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 disusun pada awal tahun 2014 menjabarkan tiga program dan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan BPS Provinsi Sulawesi Tenggara sepanjang tahun 2014 dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran strategisnya. Indikator kinerja pada masingmasing kegiatan dijadikan dasar perhitungan pencapaian sasaran strategis pada tahun bersangkutan. Kegiatan-kegiatan BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 pada Program PPIS merupakan LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 20

dekonsentrasi kegiatan dari masing-masing Unit Kerja Eselon II di BPS Pusat pada tahun 2014. Program DMPTTL BPS Provisi Sulawesi Tenggara tahun 2014 mencakup kegiatan-kegiatan yang mendukung manajemen dan kelancaran pelaksanaan kegiatan teknis yang ada pada Program PPIS BPS Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2014. Sementara Program PSPA BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 mencakup kegiatan yang bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan sarana dan prasarana fisik yang telah ada di BPS Provinsi Sulawesi Tenggara serta penyediaan rumah dinas, dan sarana transportasi untuk BPS Provinsi Sulawesi Tenggara. Semua kegiatan dari masing-masing program dilakukan BPS Provinsi Sulawesi Tenggara dalam rangka pencapaian kinerja BPS Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2014. Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatannya BPS Provinsi Sulawesi Tenggara senantiasa berkoordinasi dengan BPS Kabupaten/Kota se-provinsi Sulawesi Tenggara serta dengan BPS Pusat. Tabel 3. Rencana Kegiatan BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik No Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik Penanggung-jawab (1) (2) (3) 1 Penyediaan Data dan Informasi Stat. Distribusi Niaga dan Jasa Bidang Statistik Distribusi 2 - Kompilasi Data Statistik Ekspor - Survei Triwulanan Kegiatan Usaha Terintegrasi (STKUT) - Survei Pola Distribusi Perdagangan Beberapa Komoditi - Kompilasi Data Transportasi - Survei Penggunaan dan Penyerapan Sarana Komunikasi dan Teknologi Informasi - Survei Perusahaan Komunikasi dan Teknologi Informasi - Survei Bidang Jasa Pariwisata - Survei Konsumsi 11 Bahan Pokok Penyediaan Data dan Informasi Statistik Harga Konsumen dan Perdagangan Besar - Pengadaan Data Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) 2014 dalam Rangka Kebijakan Dana Perimbangan 2015 - Survei Harga Perdagangan Besar - Survei Harga Konsumen dan Survei Volume Penjualan Eceran Beras Seksi Statistik Niaga dan Jasa Bidang Statistik Distribusi Seksi Statistik Harga Konsumen dan Perdagangan Besar LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 21

No Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik Penanggung-jawab (1) (2) (3) 3 Penyediaan Data dan Informasi Statistik Keuangan dan Harga Produsen - Survei Harga Perdesaan - Statistik Badan Usaha dan Pasar Modal - Survei Statistik Keuangan Pemerintah Daerah - Statistik Lembaga Keuangan - Statistik Harga Produsen Bidang Statistik Distribusi Seksi Statistik Keuangan dan Harga Produsen 4 Penyediaan Data dan Informasi Statistik Pertanian Bidang Statistik Produksi - Survei Pertanian Tanaman Pangan dan Ubinan - Survei Hortikultura dan Indikator Pertanian - Survei Perusahaan Perkebunan - Lanjutan Kegiatan ST2013 - Survei Perusahaan Peternakan dan RPH - Survei Perusahaan Perikanan, TPI/PPI/PP - Survei Perusahaan Kehutanan Seksi Statistik Pertanian 5 Penyediaan Data dan Informasi Statistik Industri Bidang Statistik Produksi 6 - Survei IBS Tahunan - Survei IBS Bulanan - Survei Industri Mikro dan Kecil (VIMK) Triwulanan - VIMK Tahunan Penyediaan Data dan Informasi Statistik Pertambangan, Energi, dan Konstruksi - Survei Pertambangan dan Energi - Survei Konstruksi Seksi Statistik Industri Bidang Statistik Produksi Seksi Statistik Pertambangan, Energi, dan Konstruksi 7 Penyediaan Data dan Informasi Statistik Neraca Produksi Bidang Nerwilis - Survei penyediaan dan Penggunaan Barang (SPPB) - Survei Triwulanan Kegiatan Usaha (STKU) Sektor Jasa-Jasa - Survei Penyediaan dan Penggunaan Jasa/SUT Jasa (SPPJ) Seksi Neraca Produksi LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 22

No Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik Penanggung-jawab (1) (2) (3) - Penyusunan Produk Domestik Bruto (PDB) Tahun Dasar 2010=100 - Survei Penyusunan Indikator Khusus SPIK (PDB Triwulanan) - Penyusunan PDRB Tahunan dan Triwulanan Menurut Lapangan Usaha - Percepatan Perhitungan PDRB Perkapita 2014 untuk Indikator DAU - Penyusunan PDRB Tahunan dan Triwulanan Menurut Lapangan Tahun Dasar 2010=100 - Penyusunan Buku PDRB Konawe Kepulauan (PDRB Sektoral Tahun 2013 8 Penyediaan Data dan Informasi Statistik Neraca Konsumsi Bidang Nerwilis - Penyusunan Komponen Pengeluaran Triwulanan dan Tahunan - Penyusunan Neraca Rumah Tangga dan Institusi Nirlaba - Penyusunan Neraca Pemerintah dan Badan Usaha - PDB Triwulanan Menurut Sektor dan Penggunaan - Penyusunan Matrix PMTB Institusi Pemerintah dan Non Pemerintah - PDRB Triwulanan dan Tahunan Menurut Pengeluaran - Penyusunan Buku PDRB Konawe Kepulauan (PDRB Penggunaan Tahun 2013 Seksi Neraca Konsumsi 9 Pengembangan dan Analisis Statistik Bidang Nerwilis - Indeks Tendensi Konsumen - Penyusunan Statistik Indonesia - Penyusunan Buku IPM Konawe Kepulauan Tahun 2013 - Penyusunan Buku DDA Konawe Kepulauan Tahun 2014 Seksi Analisis Statistik 10 Pelayanan dan Pengembangan Diseminasi Informasi Statistik Bidang Integrasi Pengolahan - Peningkatan Pelayanan Metadata Kegiatan Statistik Dasar, dan Diseminasi Statistik Sektoral dan Khusus 11 Pengembangan Metodologi Sensus dan Survei LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 23

No Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik Penanggung-jawab (1) (2) (3) - Pengembangan dan Pemutakhiran Kerangka Sampel Statistik Bidang Sosial, Produksi, Distribusi dan Jasa-Jasa, dan Pemutakhiran MFD dan MBS Berbasis Web - Updating Peta Desa dan Blok Sensus 12 Pengembangan Sistem Informasi Statistik Bidang Integrasi Pengolahan - Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi dan Diseminasi Statistik 13 Penyediaan Data dan Informasi Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan - Sakernas Triwulanan - Sakernas Tahunan - Survei Monitoring Dampak Krisis (Kegiatan Lanjutan) - Survei Upah - Survei Struktur Upah Bidang Statistik Sosial Seksi Kependudukan dan Ketenagakerjaan 14 Penyediaan Data dan Informasi Statistik Kesejahteraan Rakyat Bidang Statistik Sosial - Susenas 2014 - Susenas Panel 2014 Seksi Statistik Kesejahteraan Rakyat 15 Penyediaan Data dan Informasi Statistik Ketahanan Sosial Bidang Statistik Sosial - Pendataan Potensi Desa 2014 - Penyusunan Statistik Lingkungan Hidup Indonesia (SLHI), Indikator Pembangunan Berkelanjutan (IPB), dan Statistik Daya Laut dan Pesisir (SDLP) - Penyusunan Statistik Politik dan Keamanan - Survei Perilaku Anti Korupsi 2014 - Studi Pengukuran Tingkat Kebahagiaan Seksi Statistik Ketahanan Sosial 2.6 Anggaran Tahun 2014 Penyelenggaraan kegiatan statistik oleh BPS Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2014 dibiayai dengan APBN yang dituangkan ke dalam Bagian Anggaran 54 DIPA BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 dengan nilai pagu awal sebesar Rp. 26.205.598.000,- (Dua Puluh Enam Miliar Dua Ratus Lima Juta Lima Ratur Sembilan Puluh Delapan Ribu Rupiah). Kemudian sepanjang tahun berjalan, LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 24

BPS Provinsi Sulawesi Tenggara melakukan sebanyak tujuh kali revisi anggaran untuk menyesuaikan kebutuhan satker. Pagu anggaran DIPA BPS Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2014 hasil revisi terakhir adalah sebesar Rp. 25.310.474.000,- (Dua Puluh Lima Miliar Tiga Ratus Sepuluh Juta Empat Ratus Tujuh Puluh Empat Ribu Rupiah). Pagu anggaran tersebut dialokasi untuk program teknis yaitu program PPIS serta program generik DMPTTL dan PSPA BPS Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2014. Adapun jenis belanja dalam anggaran BPS Provinsi Sulawesi Tenggara terbagi menjadi tiga pos pengeluaran yaitu belanja pegawai, belanja barang, dan belanja modal. Pengeluaran belanja pegawai BPS Provinsi Sulawesi Tenggara untuk gaji dan tunjangan pegawai BPS Provinsi Sulawesi Tenggara. Belanja barang meliputi belanja untuk keperluan kantor sehari-hari, pemeliharaan dan perjalanan dinas sebagai penunjang kegiatan BPS Provinsi Sulawesi Tenggara. Sementara pengeluaran belanja modal diperuntukan untuk pengadaan sarana dan prasarana yang merupakan aset tetap BPS Provinsi Sulawesi Tenggara. Adapun rincian dari anggaran BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Pagu Anggaran BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 (000 Rp) No. Program Belanja Pegawai Operasional Belanja Barang Non Operasional Belanja Modal Total Pagu (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. DMPTTL 6.147.463 1.258.490 525.976-7.931.929 2. PSPA - - - 4.477.126 4.477.126 3. PPIS - - 12.714.236 187.183 12.901.419 Total Anggaran 6.147.463 1.258.490 13.240.212 4.664.309 25.310.474 2.7 Penetapan Kinerja BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Penetapan Kinerja (PK) BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 merupakan tekad dan janji atas Rencana Kinerja Tahunan BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 yang akan dicapai antara Kepala BPS Provinsi Sulawesi Tenggara sebagai pihak yang menerima amanah/tanggung jawab dengan Kepala BPS RI sebagai pihak yang memberikan amanah/tanggung jawab. LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 25

Tabel 5. Penetapan Kinerja BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Tujuan dan Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) Tujuan I: Meningkatkan ketersediaan data dan informasi statistik yang berkualitas 1.1. Tersedianya data dan informasi Statistik Ekonomi Makro yang lengkap, akurat, dan tepat waktu 1.2. Tersedianya data dan informasi Statistik Sosial Dan Kesejahteraan Rakyat yang lengkap, akurat, dan tepat waktu 1.3. Meningkatkan metodologi sensus dan survei serta pemasukan data Persentase konsumen yang merasa puas dengan kualitas data BPS Persentase konsumen yang merasa puas dengan kelengkapan data statistik ekonomi makro Persentase konsumen yang merasa puas dengan akurasi data statistik ekonomi makro Persentase publikasi statistik ekonomi makro yang terbit sesuai jadwal Persentase konsumen yang merasa puas dengan kelengkapan data Statistik Sosial dan Kesejahteraan Rakyat Persentase konsumen yang merasa puas dengan akurasi data Statistik Sosial dan Kesejahteraan Rakyat Persentase publikasi Statistik Sosial dan Kesejahteraan Rakyat yang rilis sesuai jadwal Persentase peta wilayah administrasi dan blok sensus yang mutakhir Persentase konsumen yang merasa puas dengan cakupan data BPS Persentase pemasukan dokumen/ response rate dari kegiatan survei statistik 80% 80% 80% 100% 80% 80% 100% 100% 80% 100% Tujuan II: Meningkatkan Pelayanan Prima dalam Rangka Mewujudkan SSN yang Andal, Efektif, dan Efisien 2.1. Meningkatkan dan mengembangkan analisis statistik Persentase konsumen yang merasa puas dengan layanan data BPS Jumlah judul publikasi statistik yang mempunyai ISSN/ISBN 80% 27 LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 26

Tujuan dan Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) 2.2. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi diseminasi data dan informasi statistik 2.3. Meningkatkan hubungan dengan pengguna data Jumlah fungsional statistisi dengan kualifikasi tingkat ahli Jumlah pengunjung eksternal yang mengakses data dan informasi statistik melalui website BPS Jumlah pengunjung berulang yang menggunakan data BPS Jumlah pengunjung yang datang ke Pelayanan Statistik Terpadu Persentase konsumen data yang merasa terpenuhi kebutuhan datanya - 14.400 46 2.000 80% Tujuan III: Penguatan Teknologi Informasi dan Komunikasi serta Sarana Kerja Banyaknya kunjungan tamu dari dalam dan luar negeri ke BPS Jumlah instansi pemerintah dan lembaga dalam dan luar negeri yang menerima publikasi BPS Jumlah satker kabupaten/kota yang mempunyai situs web yang terhubung secara online 2.000 71 12 3.1. Meningkatkan kualitas pengolahan data dan informasi statistik Persentase hasil pengolahan data yang dikirim ke BPS Pusat tepat waktu 100% Jumlah petugas fungsional pranata komputer - 3.2. Meningkatkan kualitas komunikasi dengan BPS Pusat Tujuan IV: Peningkatan Kapasitas SDM dan Penataan Kelembagaan Banyaknya tayangan secara langsung Berita Resmi Statistik data nasional oleh BPS Provinsi Banyaknya penggunaan video conference untuk rapat teknis dengan BPS Pusat Persentase pegawai berpendidikan minimal Diploma IV atau Strata I 16 33 - LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 27

Tujuan dan Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) 4.1. Memperbaiki sumber daya manusia 4.2. Meningkatkan pengawasan dan akuntabilitas kinerja aparatur BPS Jumlah pegawai yang memangku jabatan fungsional tertentu Persentase BPS Kabupaten/Kota yang menyusun Renstra, RKT, Lakip, dan PK Penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja BPS oleh Inspektoran Utama - 100% 48 Laporan monitoring pengadaan barang dan jasa 12 LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 28

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 Capaian Kinerja BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Akuntabilitas kinerja BPS Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan wujud pertanggungjawaban BPS Provinsi Sulawesi Tenggara atas keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan BPS di Provinsi Sulawesi Tenggara dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Analisis akuntabilitas kinerja berisi tentang capaian kinerja BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 untuk setiap indikator kinerja sasaran strategis sesuai dengan hasil pengukuran kinerja sasaran strategis BPS Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2014. Pengukuran kinerja sasaran strategis dilakukan dengan membandingkan antara kinerja yang terjadi (realisasi) dengan kinerja yang diharapkan. Secara umum, kinerja BPS Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2014 cukup berhasil, dengan ratarata pencapaian tujuan sebesar 110,10%. Hal ini menunjukkan bahwa BPS Provinsi Sulawesi Tenggara masih dapat mempertahankan kinerjanya melebihi dari kinerja yang diharapkan. Jika dibandingkan dengan pencapaian di tahun pertama Renstra BPS 2010-2014, menunjukkan bahwa BPS Provinsi Sulawesi Tenggara terus memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya dalam penyelenggaraan kegiatan statistik yang berkualitas di Provinsi Sulawesi Tenggara. Tabel 6. Tingkat Pencapaian Kinerja Tujuan Strategis BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Indikator Kinerja Tujuan Persentase konsumen yang merasa puas dengan kualitas data BPS Persentase konsumen yang merasa puas dengan layanan data BPS Target 2014 Realisasi 2014 Tingkat Capaian (%) 2014 2013 2012 2011 2010 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Jumlah satker Kab/Kota yang mempunyai situs web yang terhubung secara online Persentase pegawai berpendidikan minimal Diploma IV atau Strata I 80 96,80 121,00 n.a n.a n.a n.a 80 87,43 109,29 117,40 127,90 100,00 n.a 12 12 100,00 100,00 83,30 100,00 100,00 n.a n.a n.a 138,50 63,80 60,00 60,00 Rata-rata Tingkat Capaian 110,10 118,63 91,67 86,67 80,00 Keberhasilan BPS Provinsi Sulawesi Tenggara dalam menyediakan data dan informasi statistik daerah Provinsi Sulawesi Tenggara yang berkualitas terlihat dari tingkat kepuasan pengguna data terhadap kualitas data BPS yang cukup tinggi. Tingkat kepuasan dengan pelayanan BPS Provinsi LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 29

Sulawesi Tenggara kepada pengguna data BPS pun cukup tinggi. Semua satker BPS Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Tenggara juga telah memiliki situs web yang terhubung secara online yang memudahkan pengguna data dalam mengakses data yang dihasilkan BPS. 3.2 Analisis Pencapaian Kinerja BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Tujuan-1 Meningkatkan Ketersediaan Data dan Informasi Statistik yang Berkualitas Tanggung jawab BPS adalah lembaga penyedia data dan informasi statistik yang dibutuhkan pemerintah, dunia usaha dan masyarakat umum, sehingga tersedianya data dan informasi statistik yang berkualitas menjadi tujuan utama yang ingin dicapai BPS. Tingkat pencapaian BPS Provinsi Sulawesi Tenggara pada tujuan ini diperoleh dari capaian indikator persentase konsumen yang merasa puas dengan kualitas data BPS. Indikator ini diperoleh dari pelaksanaan Survei Kebutuhan Data (SKD) yang digunakan sebagai bahan evaluasi guna mengukur tingkat kepuasan konsumen data BPS. BPS Provinsi Sulawesi Tenggara menargetkan pada tahun 2014 persentase konsumen yang merasa puas dengan kualitas data BPS sebesar 80%, berdasarkan hasil survei yang telah dilaksanakan diperoleh 96,8%. Data ini menunjukkan bahwa tujuan BPS menyediakan data dan informasi statistik yang berkualitas di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara telah melebihi dari target yang diharapkan. Tabel 7. Tingkat Pencapaian Kinerja BPS Provinsi Tenggara dalam Meningkatkan Ketersediaan Data dan Informasi Statistik yang Berkualitas Tahun 2014 Indikator Kinerja Tujuan Persentase konsumen yang merasa puas dengan kualitas data BPS Target 2014 Realisasi 2014 Tingkat Capaian (%) 2014 2013 2012 2011 2010 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 80 96,80 121,00 n.a n.a n.a n.a Sasaran 1.1 Tersedianya data dan informasi statistik ekonomi makro yang lengkap, akurat, dan tepat waktu Tingkat pencapaian sasaran 1.1 diukur melalui tiga indikator kinerja sasaran yaitu persentase konsumen yang merasa puas dengan kelengkapan data statistik ekonomi makro, persentase konsumen yang merasa puas dengan akurasi data statistik ekonomi makro serta persentase publikasi statistik ekonomi makro yang rilis sesuai dengan jadwal. Ketiga indikator kinerja sasaran ini termasuk IKU BPS Provinsi Sulawesi Tenggara dalam hal pencapaian tujuan pertama BPS. Data dan informasi statistik ekonomi makro mencakup data dan informasi statistik yang dihasilkan dari kegiatan sensus/survei Bidang LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 30

Statistik Produksi, Statistik Distribusi, serta Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statisitk (Nerwilis) BPS Provinsi Sulawesi Tenggara. Berdasarkan hasil olah data SKD 2014, persentase konsumen yang merasa puas dengan kelengkapan data statistik ekonomi makro di BPS Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar 90,95%, melebihi kinerja yang ditargetkan. Sementara untuk persentase konsumen yang merasa puas dengan akurasi data statistik ekonomi makro di BPS Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar 97,14%, juga melebihi kinerja yang ditargetkan. Kedua indikator kinerja ini baru digunakan BPS Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2014 setelah melakukan review pada indikator sasaran strategis. Sementara pada tahun-tahun sebelumya, persentase konsumen ini belum dipisahkan antara statistik ekonomi makro dengan statistik sosial dan kesejahteraan rakyat. Sehingga tidak ada pembanding tingkat capaian untuk persense konsumen yang merasa puas dengan kelengkapan dan akurasi data statistik ekonomi makro BPS Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun-tahun sebelumnya. Selain dari tingkat kepuasan konsumen terhadap kelengkapan dan akurasi data, capaian kinerja sasaran 1.1 ini juga dilihat dari ketepatan waktu penyajian data dan informasi statistik secara periodik sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan dalam Advanced Release Calendar (ARC) Berita Resmi Statistik (BRS) dari data dan informasi bidang statistik ekonomi tiap bulannya. Persentase publikasi statistik ekonomi makro yang rilis sesuai jadwal untuk BPS Provinsi Sulawesi Tenggara telah mencapai tepat pada target yang diharapkan. Hal ini menunjukkan bahwa BPS Provinsi Sulawesi Tenggara telah memenuhi tanggung jawabnya menyajikan data strategis bidang statistik ekonomi tepat waktu sesuai jadwal yang telah ditentukan pada ARC BRS Tahun 2014. Tabel 8. Tingkat Pencapaian Tersedianya Data dan Informasi Statistik Ekonomi Makro BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Indikator Kinerja Sasaran Persentase konsumen yang merasa puas dengan kelengkapan data statistik ekonomi makro Persentase konsumen yang merasa puas dengan akurasi data statistik ekonomi makro Target 2014 Realisasi 2014 Tingkat Capaian (%) 2014 2013 2012 2011 2010 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Persentase publikasi statistik ekonomi makro yang rilis secara jadwal 80 90,95 113,69 n.a n.a n.a n.a 80 97,14 121,43 n.a n.a n.a n.a 100 100 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 31

Meskipun tingkat pencapaian kinerja BPS Provinsi Sulawesi Tenggara pada sasaran Tersedianya data dan informasi statistik ekonomi makro yang lengkap, akurat, dan tepat waktu sudah sangat baik, tetapi masih ada beberapa masalah yang dihadapi BPS Provinsi Sulawesi Tenggara dalam pencapaian sasaran ini. Adapun permasalahan atau kendala yang kerap ditemui BPS Provinsi Sulawesi Tenggara yaitu masih rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya data statistik. Oleh karenanya masih ada yang enggan untuk dijadikan responden atau cenderung tidak memberikan keterangan yang benar utamanya para pelaku ekonomi. Hal ini akan mempengaruhi response rate survei/sensus dan kualitas dari data yang dihasilkan. Selain itu juga bisa berakibat pada keterlambatan kegiatan. Salah satu upaya BPS Provinsi Sulawesi Tenggara dalam menyiasati masalah ini adalah melakukan pendekatan yang lebih intens agar responden bersedia diwawancara dan memberikan keterangan yang benar. Sasaran 1.2 Tersedianya data dan informasi statistik sosial dan kesejahteraan rakyat yang lengkap, akurat, dan tepat waktu Tingkat pencapaian sasaran 1.2 diukur melalui tiga indikator kinerja sasaran yaitu persentase konsumen yang merasa puas dengan kelengkapan data statistik sosial dan kesejahteraan rakyat, persentase konsumen yang merasa puas dengan akurasi data statistik sosial dan kesejahteraan rakyat serta persentase publikasi statistik sosial dan kesejahteraan rakyat yang rilis sesuai dengan jadwal. Ketiga indikator kinerja sasaran ini termasuk IKU BPS Provinsi Sulawesi Tenggara dalam hal pencapaian tujuan pertama BPS. Data dan informasi statistik sosial dan kesejahteraan rakyat mencakup data dan informasi statistik yang dihasilkan dari kegiatan sensus/survei Bidang Statistik Sosial. Berdasarkan hasil olah data SKD 2014, persentase konsumen yang merasa puas dengan kelengkapan data statistik sosial dan kesejahteraan rakyat di BPS Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar 90,12%, melebihi kinerja yang ditargetkan. Sementara untuk persentase konsumen yang merasa puas dengan akurasi data statistik sosial dan kesejahteraan rakyat di BPS Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar 96,91%, juga melebihi kinerja yang ditargetkan. Kedua indikator kinerja ini baru digunakan BPS Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2014 setelah melakukan review pada indikator sasaran strategis. Sementara pada tahun-tahun sebelumya, persentase konsumen ini belum dipisahkan antara statistik ekonomi makro dengan statistik sosial dan kesejahteraan rakyat. Sehingga tidak ada pembanding tingkat capaian untuk persentase konsumen yang merasa puas dengan kelengkapan dan akurasi data statistik sosial dan kesejahteraan rakyat BPS Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun-tahun sebelumnya. Selain dari tingkat kepuasan konsumen terhadap kelengkapan dan akurasi data, capaian kinerja LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 32

sasaran 1.1 ini juga dilihat dari ketepatan waktu penyajian data dan informasi statistik secara periodik sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan dalam Advanced Release Calendar (ARC) Berita Resmi Statistik (BRS) dari data dan informasi bidang statistik sosial dan kesejahteraan baik semesteran maupun ad hoc. Persentase publikasi statistik sosial dan kesejahteraan rakyat yang rilis sesuai jadwal untuk BPS Provinsi Sulawesi Tenggara telah mencapai tepat pada target yang diharapkan. Hal ini menunjukkan bahwa BPS Provinsi Sulawesi Tenggara telah memenuhi tanggung jawabnya menyajikan data strategis bidang statistik sosial dan kesejahteraan rakyat tepat waktu sesuai jadwal yang telah ditentukan pada ARC BRS Tahun 2014. Tabel 9. Tingkat Pencapaian Tersedianya Data dan Informasi Statistik Sosial dan Kesejahteraan Rakyat BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Indikator Kinerja Sasaran Persentase konsumen yang merasa puas dengan kelengkapan data statistik sosial dan kesejahteraan rakyat Persentase konsumen yang merasa puas dengan akurasi data statistik sosial dan kesejahteraan rakyat Persentase publikasi statistik sosial dan kesejahteraan rakyat yang rilis secara jadwal Target 2014 Realisasi 2014 Tingkat Capaian (%) 2014 2013 2012 2011 2010 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 80 90,12 112,65 n.a n.a n.a n.a 80 96,91 121,14 n.a n.a n.a n.a 100 100 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Dalam proses pelaksanaan kegiatan sensus/survei di bidang sosial dan kesejahteran rakyat ini, BPS Provinsi Sulawesi Tenggara masih sering menemui permasalahan dan kendala. Permasalahan dan kendala yang biasa dihadapi BPS Provinsi Sulawesi Tenggara dalam penyelenggaraan kegiatan statistik sosial dan kesejahteraan rakyat antara lain masih ada responden survei yang enggan dan menolak untuk diwawancarai, responden yang merasa bosan karena selalu menjadi sampel survei yang sama dalam setahun, responden yang tidak memberikan informasi dengan benar, dsb. Salah satu upaya yang dapat dilakukan BPS Provinsi Sulawesi Tenggara hingga saat ini adalah dengan memilih enumerator atau pencacah yang lihai yang dapat membawa suasana wawancara menjadi lebih nyaman bagi responden dan mau memberikan informasi yang benar. Selain itu, setiap ada kegiatan sensus atau survei berskala besar BPS Provinsi Sulawesi Tenggara selalu berkomunikasi dengan pemerintah daerah setempat untuk dapat memberi himbauan kepada masyarakat agar bersedia diwawancara. LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 33

Sasaran 1.3 Meningkatkan metodologi sensus dan survei Peningkatan metodologi sensus dan survei dimaksudkan sebagai salah satu upaya BPS dalam menghasilkan data dan informasi statistik yang berkualitas. Peningkatan metodologi sensus dan survei ini dapat dilihat dari kemutakhiran kerangka sampel yang digunakan dalam kegiatan sensus dan survei, yang dalam hal ini BPS menggunakan peta wilayah dan blok sensus untuk pelaksanaan pencacahan sebagai salah satu indikator kinerja sasaran peningkatan metodologi sensus dan survei. Selain itu, BPS juga menggunakan indikator persentase konsumen yang merasa puas terhadap cakupan data dan persentase pemasukan dokumen/response rate dari kegiatan survei statistik. Ketiga indikator kinerja sasaran ini termasuk IKU BPS Provinsi Sulawesi Tenggara dalam hal pencapaian tujuan pertama BPS. Tabel 10. Tingkat Pencapaian Meningkatkan Metodologi Sensus dan Survei BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Indikator Kinerja Sasaran Target 2014 Realisasi 2014 Tingkat Capaian (%) 2014 2013 2012 2011 2010 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Persentase peta wilayah administrasi dan blok sensus yang mutakhir Persentase konsumen yang merasa puas terhadap cakupan data Persentase pemasukan dokumen/ response rate dari kegiatan survei statistik 100 99,00 99,00 100,00 100,00 100,00 100,00 80 89,68 112,10 134,30 127,14 n.a n.a 100 100 100,00 96,83 100,00 100,00 100,00 Persentase peta wilayah administrasi dan blok sensus yang mutakhir di BPS Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2014 belum bisa mencapai target 100%. Hal ini dikarenakan ada satu sampel kabupaten yang belum menyelesaikan pemutakhiran peta blok sensus yang ditargetkan dari BPS Pusat. Sementara itu, persentase konsumen yang merasa puas terhadap cakupan data BPS Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2014 sebesar 89,68%, melebihi dari target yang diharapkan. Dilihat dari tahun-tahun sebelumnya, capaian dari indikator kinerja ini selalu melebihi dari target sehingga dapat dikatakan bahwa cakupan data BPS Provinsi Sulawesi Tenggara sudah cukup baik. Persentase pemasukan dokumen/response rate dari kegiatan survei statistik mempengaruhi tingkat keberhasilan dalam memperoleh data. Pada tahun 2014, persentase pemasukan dokumen baik dari kegiatan survei dengan unit sampel rumah tangga maupun sampel perusahaan, telah memenuhi target yang ditentukan. LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 34

Tujuan-2 Meningkatkan Pelayanan Prima dalam Rangka Mewujudkan Sistem Statistik Nasional yang Andal, Efektif, dan Efisien Setiap instansi pemerintah dituntut untuk menyelenggarakan pelayanan publik yang memberikan kepuasan kepada penggunanya. Bentuk pelayanan publik BPS adalah dengan menyediakan data dan informasi statistik baik buku/publikasi dalam bentuk hardcopy maupun bentuk buku/publikasi dalam bentuk softcopy atau micro data. Pintu gerbang pelayanan publik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara melalui unit Pelayanan Statistik Terpadu (PST) dan unit layanan melalui website BPS Provinsi Sulawesi Tenggara. Tingkat kepuasan konsumen terhadap layanan data BPS diperoleh dari pengumpulan data SKD. Persentase konsumen yang merasa puas terhadap layanan data BPS Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2014 sebesar 87,43%, melebihi dari target yang sebesar 80%. Hal ini menunjukkan bahwa BPS Provinsi Sulawesi Tenggara sudah cukup baik dalam memberikan pelayanan yang prima pada pengguna data dengan mewujudkan Sistem Statistik yang andal, efektif, dan efisien. Dilihat pada capaian tahuntahun sebelumnya, juga selalu melebihi target yang diharapkan. Tabel 11. Tingkat Pencapaian Kinerja BPS Provinsi Sulawesi Tenggara untuk Meningkatkan Pelayanan Prima dalam Rangka Mewujudkan Sistem Statistik yang Andal, Efektif, dan Efisien Indikator Kinerja Tujuan Persentase konsumen yang merasa puas dengan layanan data BPS Target 2014 Realisasi 2014 Tingkat Capaian (%) 2014 2013 2012 2011 2010 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 80 87,43 109,29 117,40 127,90 100,00 n.a Sasaran 2.1 Meningkatkan dan mengembangkan analisis statistik Dalam upaya meningkatkan pelayanan prima kepada pengguna data, BPS terus meningkatkan dan mengembangkan analisis statistik pada data yang dihasilkan. Analisis dimaksudkan agar pengguna data dapat memahami dan memanfaatkan data BPS. Berdasarkan Perka BPS RI No. 148 Tahun 2014 tentang Perubahan keempat IKU BPS, capaian kinerja peningkatan dan pengembangan analisis statistik untuk BPS Provinsi diukur dari indikator jumlah judul publikasi statistik yang mempunyai ISSN/ISBN dan jumlah fungsional statistisi dengan kualifikasi tingkat ahli. Setelah melakukan peninjauan kembali mengenai implementasi indikator SDM pada kinerja BPS Daerah, BPS Provinsi Sulawesi Tenggara belum bisa menentukan target untuk indikator jumlah fungsional. Hal ini dikarenakan mengenai pengembangan SDM di BPS Daerah merupakan wewenang LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 35

BPS Pusat. Sementara itu, jumlah judul publikasi statistik BPS Provinsi Sulawesi Tenggara yang mempunyai ISSN/ISBN pada tahun 2014 sebanyak 27 judul publikasi, sesuai dengan jumlah yang ditargetkan. Tabel 12. Tingkat Pencapaian Kinerja BPS Provinsi Sulawesi Tenggara dalam Meningkatkan dan Mengembangkan Analisis Statistik Tahun 2014 Indikator Kinerja Sasaran Jumlah judul publikasi statistik yang mempunyai ISSN/ISBN Jumlah fungsional statistisi dengan kualifikasi tingkah ahli Target 2014 Realisasi 2014 Tingkat Capaian (%) 2014 2013 2012 2011 2010 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 27 27 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 - - n.a 100,00 n.a n.a n.a Sasaran 2.2 Meningkatkan efektifitas dan efisiensi diseminasi data dan informasi statistik Salah satu upaya BPS dalam meningkatkan pelayanan prima kepada pengguna data adalah dengan meningkatkan efektifitas dan efisiensi diseminasi data dan informasi statistik. Diseminasi data dan informasi statistik yang lebih efektif dan efisien dimaksudkan untuk memudahkan pengguna data dalam memperoleh atau mengakses data BPS. Capaian BPS Provinsi Sulawesi Tenggara dalam peningkatan efektifitas dan efisiensi diseminasi dan dan informasi statistik dapat diukur dari beberapa indikator antara lain jumlah pengunjung eksternal yang mengakses data dan informasi statistik melalui website BPS, jumlah pengunjung berulang yang menggunakan data BPS, dan jumlah pengunjung yang datang ke Pelayanan Statistik Terpadu (PST) BPS Provinsi Sulawesi Tenggara. Jumlah pengunjung eksternal yang mengakses data dan informasi statistik melalui website BPS Provinsi Sulawesi Tenggara (sultra.bps.go.id) pada tahun 2014 tercatat sebanyak 15.947 pengunjung yang unik, melebihi dari jumlah pengunjung yang ditargetkan. Sepanjang periode 2010-2014, tingkat capaian kinerja BPS Provinsi Sulawesi Tenggara pada indikator ini memenuhi target tiap tahunnya bahkan melebihi dari yang diharapkan. Hal ini menunjukkan bahwa website BPS Provinsi Sulawesi Tenggara dalam rangka memberikan pelayanan prima kepada pengguna data sudah berfungsi dengan baik. Selain disediakan website untuk mengakses data BPS provinsi Sulawesi Tenggara, pengguna data juga dapat berkunjung langsung ke kantor BPS Provinsi Sulawesi Tenggara melalui Pelayanan Statistik Terpadu (PST) yang ada di perpustakaan. Jumlah pengunjung yang datang ke PST BPS Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2014 mencapai 2.594 pengunjung, dengan tingkat capaian 129,7% dari LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 36

jumlah pengunjung yang diharapkan. Dari jumlah pengunjung yang datang ke PST BPS Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2014, ada 96 pengunjung yang datang berulang kali. Jumlah pengunjung berulang ini melebihi dari target yang diharapkan yaitu sebanyak 46 pengunjung. Tabel 13. Tingkat Pencapaian Kinerja BPS Provinsi Sulawesi Tenggara dalam Peningkatan Efektifitas dan Efisiensi Diseminasi Data dan Informasi Statistik Tahun 2014 Indikator Kinerja Sasaran Target 2014 Realisasi 2014 Tingkat Capaian (%) 2014 2013 2012 2011 2010 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Jumlah pengunjung eksternal yang mengakses data dan informasi statistik melalui website BPS Jumlah pengunjung berulang yang menggunakan data BPS Jumlah pengunjung yang datang ke Pelayanan Statistik Terpadu 14.400 15.947 110,74 152,80 110,80 100,00 100,00 46 96 208,70 153,30 100,00 100,00 100,00 2.000 2.594 129,70 100,80 100,00 100,00 100,00 Sasaran 2.3 Meningkatkan hubungan dengan pengguna data Upaya lain BPS dalam rangka meningkatkan pelayanan prima kepada pengguna data yaitu dengan meningkatkan hubungan dengan pengguna data. Indikator yang dapat mengukur capaian BPS Provinsi Sulawesi Tenggara dalam peningkatan hubungan dengan pengguna data antara lain persentase konsumen data yang merasa terpenuhi kebutuhan datanya, banyaknya kunjungan tamu dari dalam dan luar negeri ke BPS, serta jumlah instansi pemerintah dan lembaga dalam dan luar negeri yang menerima publikasi BPS. Persentase konsumen data yang merasa terpenuhi kebutuhan datanya oleh BPS Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2014 sebesar 96,8%, melebihi dari target yang diharapkan yaitu sebesar 80%. Hal ini dapat menunjukkan bahwa sudah terjalin hubungan yang baik antar BPS Provinsi Sulawesi Tenggara dengan pengguna data sehingga kebutuhan data pengguna data dapat terpenuhi. Sementara itu, semua pengunjung yang datang ke PST BPS Provinsi Sulawesi Tenggara berkonsultasi terlebih dahulu mengenai data yang dibutuhkan dengan petugas PST BPS Provinsi Sulawesi Tenggara, baik dari dalam maupun luar negeri. Sehingga banyaknya kunjungan tamu dari dalam dan luar negeri ke BPS Provinsi Sulawesi Tenggara sama dengan jumlah pengunjung yang datang ke PST BPS Provinsi Sulawesi Tenggara. Pengguna data BPS bukan hanya dari kalangan masyarakat umum melainkan juga dari dunia LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 37

usaha dan pemerintah. Instansi pemerintah dan lembaga dalam maupun luar negeri di Provinsi Sulawesi Tenggara selalu mendapat publikasi BPS Provinsi Sulawesi Tenggara tiap tahunnya. Jumlah instansi pemerintah dan lembaga dalam maupun luar negeri di Provinsi Sulawesi Tenggara yang menerima publikasi BPS pada tahun 2014 dalam bentuk hardcopy maupun softcopy ada 71 instansi/lembaga. Tabel 14. Tingkat Pencapaian Kinerja BPS Provinsi Sulawesi Tenggara dalam Peningkatan Hubungan dengan Pengguna Data Tahun 2014 Indikator Kinerja Sasaran Target 2014 Realisasi 2014 Tingkat Capaian (%) 2014 2013 2012 2011 2010 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Persentase konsumen data yang merasa terpenuhi kebutuhan datanya Banyaknya kunjungan tamu dari dalam dan luar negeri ke BPS Jumlah instansi pemerintah dan lembaga dalam dan luar negeri yang menerima publikasi BPS 80 96,80 121,00 n.a n.a n.a n.a 2.000 2.594 129,70 n.a n.a n.a n.a 71 71 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Tujuan-3 Penguatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Serta Sarana Kerja Diseminasi data dan informasi statistik sangat membutuhkan sarana teknologi informasi untuk menunjang kecepatan dan kemudahan pengguna data dalam mengakses data BPS. Dengan demikian, semua pengguna data dapat memanfaatkan data dan informasi hasil sensus dan survei yang telah dilaksanakan BPS. Keberadaan situs web untuk masing-masing satker BPS tentunya sangat membantu para pengguna data dalam memperoleh informasi yang relatif lengkap. Oleh karena itu, hal ini dijadikan sebagai indikator pencapaian tujuan penguatan teknologi informasi dan komunikasi serta sarana kerja. Pada tahun 2014, semua satker BPS Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara telah memiliki situs web masing-masing yang terhubung secara online. Tabel 15. Tingkat Pencapaian Kinerja BPS Provinsi Sulawesi Tenggara dalam Penguatan Teknologi Informasi dan Komunikasi serta Sarana Kerja Tahun 2014 Indikator Kinerja Tujuan Jumlah satker BPS Kabupaten/Kota yang mempunyai situs web yang terhubung secara online Target 2014 Realisasi 2014 Tingkat Capaian (%) 2014 2013 2012 2011 2010 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 12 12 100,00 100,00 83,30 100,00 100,00 LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 38

Sasaran 3.1 Meningkatkan kualitas pengolahan data dan informasi statistik Pengolahan data memegang peranan penting dalam penyediaan data dan informasi statistik yang berkualitas. Tahapan pengolahan ini mengubah data yang telah dikumpulkan di lapangan menjadi bentuk informasi yang lebih berguna dan dapat dimanfaatkan oleh pengguna data. Jika tahapan pengolahan data dilakukan dengan benar membuat tingkat kevalidan data dan informasi statistik lebih tinggi. Ketepatan waktu dalam pelaporan hasil pengolahan data pun mempengaruhi ketepatan rilis data. Peran SDM yang memiliki kompeten dalam sistem informasi komputer akan sangat membantu dalam kegiatan pengolahan data dan informasi statistik. Oleh karena itu, dalam IKU BPS Provinsi yang ditetapkan dalam Perka BPS No. 148 Tahun 2014, yang menjadi indikator keberhasilan sasaran peningkatan kualitas pengolahan data dan informasi statistik adalah persentase hasil pengolahan data yang dikirim ke BPS Pusat tepat waktu dan jumlah petugas fungsional pranata komputer dengan klasifikasi tingkat ahli. Pada tahun 2014, BPS Provinsi Sulawesi Tenggara telah mengirimkan hasil pengolahan data dari kegiatan sensus dan survei ke BPS Pusat tepat waktu, memenuhi target yang sudah ditentukan. Selama periode 2010-2014, BPS Provinsi Sulawesi Tenggara selalu dapat memenuhi target akan pengiriman hasil pengolahan data yang tepat waktu. Akan tetapi, BPS Provinsi Sulawesi Tenggara belum memiliki pegawai yang menjabat fungsional pranata komputer yang berkompenten dalam sistem informasi komputer. Pengolahan data selama ini dilakukan oleh Bidang IPDS atau dari masing-masing subject matter serta dibantu dengan staf yang ditugaskan dalam pengolahan data sensus dan survei BPS. Meskipun demikian, tidak mengurangi kualitas dari hasil pengolahan data BPS Provinsi Sulawesi Tenggara. Tabel 16. Tingkat Pencapaian Kinerja BPS Provinsi Sulawesi Tenggara dalam Peningkatan Kualitas Pengolahan Data dan Informasi Statistik Tahun 2014 Indikator Kinerja Sasaran Target 2014 Realisasi 2014 Tingkat Capaian (%) 2014 2013 2012 2011 2010 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Persentase hasil pengolahan data yang dikirim ke BPS Pusat tepat waktu Jumlah petugas fungsional pranata komputer dengan klasifikasi tingkat ahli 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 - - n.a n.a n.a n.a n.a Permasalahan/Kendala yang dihadapi 1) Program pengolahan yang dikirim BPS Pusat ke BPS Daerah banyak mengalami revisi, masih belum sempurna sehingga membuat petugas pengolahan mengulangi pengolahan data setiap LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 39

ada revisi program. 2) Sering kali program yang ada belum sesuai dengan kondisi yang sebenarnya di lapangan, padahal akan selalu ada kemungkinan terjadi kondisi yang ekstrem di lapangan yang tidak sesuai dengan logika program. 3) BPS Daerah belum bisa menentukan target dari indikator terkait pengembangan SDM karena merupakan wewenang BPS Pusat dan tergantung dari masing-masing pegawai. Sasaran 3.2 Meningkatkan kualitas komunikasi BPS Pusat dengan BPS Daerah BPS Daerah adalah instansi vertikal BPS yang menjadi perwakilan BPS dalam menyelenggarakan kegiatan statistik di daerah. Dalam menyelenggarakan kegiatan statistik di daerah, BPS Daerah selalu berkoordinasi dengan BPS Pusat. Dalam rangka terwujudnya Visi dan Misi BPS hingga tingkat daerah, maka diperlukan adanya komunikasi yang baik antara BPS Daerah dengan BPS Pusat. Dengan bantuan teknologi informasi, komunikasi antara BPS Daerah dengan BPS Pusat dapat dilakukan tanpa harus tatap muka. Kegiatan penayangan secara langsung rilis Berita Resmi Statistik (BRS) data nasional yang dilakukan oleh BPS Provinsi seluruh Indonesia dimana pers dan atau beberapa perwakilan dari instansi pemerintah daerah yang menjadi audience. Kegiatan ini dimaksudkan agar seluruh masyarakat di Indonesia dapat mengetahui perkembangan data dan informasi statistik tingkat nasional secara bersamaan. Selain data nasional, juga dipaparkan indikator daerah yang bersangkutan oleh masingmasing BPS Provinsi. Dengan dihadiri pajabat dinas di daerah dapat dibahas permasalahan daerah terkait dengan indikator daerah yang dipaparkan. Kegiatan rilis BRS di BPS Provinsi Sulawesi Tenggara selama setahun berjalan sudah memiliki jadwal pelaksanaannya yang dituangkan dalam ARC BRS dan bisa dilihat di website BPS Provinsi Sulawesi Tenggara. Pada tahun 2014, BPS Provinsi Sulawesi Tenggara telah melakukan 16 kali rilis BRS dengan total 68 indikator, sesuai dengan target yang ditentukan. Selama periode 2010-2014, tingkat capaian BPS Provinsi Sulawesi Tenggara untuk indikator ini selalu memenuhi target. Selain kegiatan rilis BRS, BPS Pusat juga mengadakan rapat teknis dengan BPS Daerah dengan menggunakan video conference (vicon). Jadwal pelaksanaan vicon ini sudah ditentukan oleh BPS Pusat dan dapat dilihat di web community.bps.go.id. Di daerah, kegiatan ini berlangsung di kantor BPS Provinsi yang sudah dilengkapi dengan fasilitas video conference. Pada tahun 2014, BPS Provinsi Sulawesi Tenggara telah melakukan 33 kali rapat teknis dengan BPS Pusat melalui vicon, sesuai dengan jadwal LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 40

yang ditentukan BPS Pusat. Permasalahan/Kendala yang dihadapi 1) Hubungan komunikasi saat pelaksanaan tayangan langsung rilis BRS dan rapat teknis melalui vicon terkadang terputus dikarenakan koneksi internet yang kurang baik. Kualitas suara yang ditangkap di daerah masih belum begitu baik sehingga terkadang ada beberapa poin yang terlewat. 2) Tidak seperti jadwal rilis BRS, jadwal vicon masih tentatif, sehingga target dari pelaksanaan kegiatan ini pun berubah-ubah. Tabel 17. Tingkat Pencapaian Kinerja BPS Provinsi Sulawesi Tenggara dalam Peningkatan Kualitas Komunikasi BPS Pusat dengan BPS Daerah Tahun 2014 Indikator Kinerja Sasaran Target 2014 Realisasi 2014 Tingkat Capaian (%) 2014 2013 2012 2011 2010 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Banyaknya tayangan secara langsung Berita Resmi Statisitk data nasional oleh BPS Provinsi Banyaknya penggunaan video conference untuk rapat teknis BPS Pusat dengan BPS Daerah 16 16 100,00 100,00 100,00 100,00 n.a 33 33 100,00 100,00 92,00 204,00 n.a Tujuan-4 Peningkatan Kapasitas SDM dan Penataan Kelembagaan SDM memegang peranan yang sangat penting bagi suatu organisasi. Kapasitas SDM baik sisi kuantitas maupun kualitas di suatu organisasi mempengaruhi keberhasilan dari organisasi. Ketersediaan SDM yang memadai dari sisi kuantitas dan kualitas akan sangat mendukung BPS dalam mewujudkan visi dan misinya. Akan tetapi, kondisi ketersediaan SDM di BPS Daerah terutama di BPS Kabupaten/Kota masih belum memadai baik dari sisi kuantitas maupun kualitas. Sebagai upaya BPS dalam meningkatkan kapasitas SDM salah satunya adalah dengan mengalokasikan lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) ke BPS Daerah khususnya BPS Kabupaten/Kota secara bertahap. BPS menentukan indikator Persentase pegawai berpendidikan minimal Diploma IV atau Strata I sebagai indikator yang mengukur keberhasilan BPS dalam meningkatkan kapasitas SDM dan penataan kelembagaan. Akan tetapi, BPS Provinsi Sulawesi Tenggara kesulitan dalam menentukan target indikator ini. Hal ini dikarenakan BPS Provinsi Sulawesi Tenggara adalah instansi vertikal BPS, yang merupakan bagian integral dari BPS. Hal yang berkaitan dengan kapasitas SDM merupakan wewenang BPS Pusat LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 41

seperti jumlah lulusan STIS yang dialokasikan di Provinsi Sulawesi Tenggara, penerimaan pegawai baru non STIS, dsb. BPS Provinsi Sulawesi Tenggara tetap mendukung kebijakan BPS Pusat terkait pengembangan SDM khususnya di Provinsi Sulawesi Tenggara. Akan tetapi, indikator ini tetap saja tidak bisa dijadikan indikator kinerja dari BPS Daerah. Pada tahun 2014, jumlah pegawai BPS di Provinsi Sulawesi Tenggara sebanyak 376 pegawai, 66 pegawai diantaranya bertugas di BPS Provinsi Sulawesi Tenggara. Dari total 376 pegawai BPS di Provinsi Sulawesi Tenggara, hanya 46,8% yang berpendidikan minimal D-IV atau Strata I (S1). Di BPS Provinsi Sulawesi Tenggara sendiri hampir 70% dari jumlah pegawainya berpendidikan minimal D-IV atau S1. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi SDM di BPS Kabupaten/Kota yang masih rendah. Sasaran 4.1 Memperbaiki sumber daya manusia Perbaikan dan pengembangan SDM dalam jajaran BPS dimaksudkan untuk mewujudkan SDM yang berkualitas. Berbagai upaya BPS dalam rangka memperbaiki dan mengembangkan SDM dalam jajaran BPS hingga tingkat daerah seperti pembinaan pegawai berupa diklat prajabatan maupun diklat kepemimpinan. Dalam hal ini BPS memiliki Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat). Selain pembinaan pegawai melalui pedidikan formal, BPS melaksanakan pembinaan pegawai melalui pendidikan non formal seperti kursus teknis statistik, komputer maupun administrasi. Pada tahun 2014, BPS Provinsi Sulawesi Tenggara mendapat alokasi 12 lulusan STIS yang belum mengikuti diklat prajabatan. BPS Provinsi Sulawesi Tenggara kemudian mengalokasikan kembali keduabelas lulusan STIS tersebut ke BPS Kabupaten/Kota. Saat ini, keduabelas lulusan STIS tersebut masih menunggu panggilan diklat prajabatan dari BPS Pusat. Jabatan fungsional juga dapat menjadi salah satu cara dalam mengembangkan SDM dalam jajaran BPS. Saat ini, hampir semua staf termasuk KSK di BPS Kabupaten/Kota telah menjadi fungsional. BPS Provinsi Sulawesi Tenggara sendiri saat memiliki empat pegawai yang memangku jabatan fungsional tertentu, dua diantaranya memangku fungsional statistisi tingkat ahli. Pegawai yang memangku jabatan fungsional wajib mengajukan dokumen usulan penetapan angka kredit (DUPAK) secara periodik. Angka kredit tersebut yang menentukan kenaikan pangkat dari pegawai pejabat fungsional. Sasaran 4.2 Meningkatkan pengawasan dan akuntabilitas kinerja aparatur BPS Di era reformasi birokrasi saat ini, setiap instansi pemerintah dituntut untuk semakin akuntabel dan transparan dalam pelaksanaan kegiatan dan pengelolaan anggarannya. Hal ini terkait kepercayaan LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 42

masyarakat kepada instansi pemerintah. Keberhasilan BPS Provinsi Sulawesi Tenggara dalam mencapai sasaran ini diukur dengan persentase BPS Kabupaten/Kota yang menyusun dokumen Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), dan Penetapan Kinerja (PK); peniaian Sistem Akuntabilitas Kinerja BPS Provinsi oleh Inspektorat Utama; dan Laporan monitoring pengadaan barang dan jasa. Tabel 18. Tingkat Pencapaian Kinerja BPS Provinsi Sulawesi Tenggara dalam Meningkatkan Pengawasan dan Akuntabilitas Kinerja Aparatur BPS Tahun 2014 Indikator Kinerja Sasaran Target 2014 Realisasi 2014 Tingkat Capaian (%) 2014 2013 2012 2011 2010 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Persentase BPS Kabupaten/Kota yang sudah menyusun Renstra, RKT, LAKIP, dan PK Penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja BPS Provinsi oleh Inspektorat Utama Laporan monitoring pengadaan barang dan jasa 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 48,00 49,52 103,17 80,97 101,05 100,00 100,00 12 12 100,00 n.a n.a n.a n.a Pada awal tahun 2014, semua BPS Kabupaten/Kota sudah menyusun dokumen LAKIP Tahun 2013, RKT Tahun 2014 dan PK Tahun 2014. Sementara dokumen Renstra 2010-2014 sudah disusun sebelumnya. Dokumen-dokumen tersebut dikompilasi dan kemudian bersama dokumen-dokumen SAKIP BPS Provinsi Sulawesi Tenggara dikirim ke BPS Pusat. Pada tahun 2014, BPS Provinsi Sulawesi Tenggara juga sudah melakukan review terhadap dokumen Renstra secara periodik mengacu pada dokumen review BPS Pusat. Hal penilaian SAKIP BPS Provinsi Sulawesi Tenggara oleh Inspektorat Utama pada tahun 2014 juga mengalami peningkatan menjadi 49,52, melebihi dari target yang diharapkan. Hal ini menunjukkan bahwa BPS Provinsi Sulawesi Tenggara terus melakukan perbaikan pada pengelolaan SAKIP di BPS Provinsi Sulawesi Tenggara. Pada tahun-tahun sebelumnya, BPS Provinsi Sulawesi Tenggara belum begitu sadar akan pentingnya SAKIP. Dengan evaluasi oleh Inspektorat Utama pada tahun 2013, BPS Provinsi Sulawesi Tenggara mulai membenahi pengelolaan SAKIP di Provinsi Sulawesi Tenggara. Sementara itu, pelaporan monitoring pengadaan barang dan jasa pada tahun 2014 juga telah rutin dilakukan tiap bulannya. BPS Provinsi Sulawesi Tenggara mengompilasi laporan monitoring pengadaan dari BPS Kabupaten/Kota yang ada kegiatan pengadaan barang dan jasa pada tahun 2014 tiap bulannya kemudian digabung dengan laporan monitoring pengadaan barang dan jasa BPS Provinsi Sulawesi LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 43

Tenggara menjadi satu laporan untuk dikirim ke BPS Pusat. Permasalahan/Kendala yang dihadapi 1) Masih minimnya pengetahuan SDM di BPS Daerah mengenai SAKIP. 2) Karena terbatasnya SDM di BPS Kabupaten/Kota menyebabkan penyusun dokumen SAKIP di BPS Kabupaten/Kota tiap tahunnya cenderung tidak sama. 3) Tenggat waktu yang relatif singkat, tidak memungkinkan BPS Provinsi untuk mengevaluasi dokumen SAKIP BPS Kabupaten/Kota karena di waktu yang bersamaan juga menyusun dokumen SAKIP. 3.3 Evaluasi Indikator Kinerja Utama BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan ukuran keberhasilan yang menggambarkan kinerja utama instansi pemerintah sesuai dengan tugas, fungsi, serta mandat yang diemban. BPS bertanggungjawab dalam penyediaan data dan informasi statistik untuk pemerintah, dunia usaha dan masyarakat umum. Berdasarkan perannya tersebut, BPS pun berkomitmen untuk menyediakan data yang berkualitas untuk semua yang dituangkan dalam Visi BPS 2010-2014. Untuk mengukur keberhasilan BPS dalam menyediakan data dan informasi statistik yang berkualitas maka ditetapkan Perka BPS No. 148 Tahun 2014 yang merupakan perubahan keempat atas Perka BPS No. 21 Tahun 2010 tentang Indikator Kinerja Utama Badan Pusat Statistik. Dari 23 indikator dalam IKU BPS Provinsi yang dimuat Perka BPS RI tersebut, BPS Provinsi Sulawesi Tenggara belum bisa menentukan target untuk empat indikator yaitu antara lain jumlah fungsional statistisi dengan kualifikasi tingkat ahli, jumlah petugas fungsional pranata komputer, persentase berpendidikan minimal DIV atau S1 serta jumlah pegawai yang memangku jabatan fungsional tertentu. Karena hal terkait perbaikan kapasitas SDM merupakan wewenang BPS Pusat, maka indikatorindikator tersebut dianggap kurang menggambarkan kinerja dari BPS Provinsi Sulawesi Tenggara sendiri. Meskipun demikian, BPS Provinsi Sulawesi Tenggara tetap mendukung kebijakan-kebijakan BPS Pusat mengenai perbaikan kapasitas SDM dan mendorong semua pegawainya untuk terus memperbaiki dan meningkatkan potensinya. Sebagian besar realisasi kinerja dari IKU BPS Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2014 telah mencapai target bahkan melebihi dari target yang diharapkan. Secara rata-rata, capaian IKU BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 adalah 114,76%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja BPS Provinsi Sulawesi Tenggara dalam menjalankan peran BPS, yaitu menyediakan data dan informasi statistik yang berkualitas untuk semua di Provinsi Sulawesi Tenggara sudah baik. LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 44

3.4 Realisasi Anggaran Tahun 2014 3.4.1 Realisasi Anggaran Satker BPS Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara Satker BPS di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara terdiri dari 1 satker BPS Provinsi dan 12 satker BPS Kabupaten/Kota. Penyerapan anggaran satker BPS di Provinsi Sulawesi Tenggara tanggal 31 bulan Desember 2014 mencapai 96,96% atau sebesar Rp. 62,5 miliar dari total pagu sebesar Rp. 64,5 miliar. Hal ini menunjukkan penggunaan anggaran satker BPS di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara selama tahun 2014 sudah cukup optimal. Di antara satker BPS Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Tenggara, penyerapan anggaran BPS Kota Baubau yang paling tinggi mencapai 99,66% dari pagu anggarannya. Sementara penyerapan anggaran BPS Kabupaten Wakatobi yang paling rendah yaitu sebesar 89,06% dari pagu anggarannya. Tabel 19. Penyerapan Anggaran Satker BPS Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 No Satker BPS Daerah Pagu Anggaran Realisasi Anggaran (Neto) Penyerapan Anggaran (%) (1) (2) (3) (4) (5) 1 BPS Prov. Sulawesi Tenggara 25.310.474.000 24.754.103.812 97,80 2 BPS Kab. Buton 4.4.79.776.000 4.356.064.888 97,24 3 BPS Kab. Muna 4.419.634.000 4.196.805.099 94,96 4 BPS Kab. Konawe 4.244.013.000 4.152.476.828 97,84 5 BPS Kab. Kolaka 3.145.232.000 3.041.482.491 96,70 6 BPS Kab. Konawe Selatan 3.698.130.000 3.535.193.785 95,59 7 BPS Kab. Bombana 3.018.959.000 3.000.770.579 99,40 8 BPS Kab. Wakatobi 2.462.593.000 2.193.230.970 89,06 9 BPS Kab. Kolaka Utara 2.872.661.000 2.793.385.490 97,24 10 BPS Kab. Buton Utara 1.940.474.000 1.851.830.612 95,43 11 BPS Kab. Konawe Utara 3.094.719.000 3.010.438.860 97,28 12 BPS Kota Kendari 2.884.715.000 2.732.924.977 94,74 13 BPS Kota Baubau 2.887.422.000 2.877.689.021 99,66 Total Wilayah 64.458.802.000 62.496.397.412 96,96 Penyerapan anggaran di BPS Provinsi Sulawesi Tenggara sendiri pada tahun 2014 cukup optimal yaitu mencapai 97,8% dari total pagu anggaran sebesar Rp. 25,31 miliar. LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 45

Persentase Daya Serap Anggaran BPS Provinsi Sulawesi Tenggara (s.d Desember 2014) Belum Terserap; 2,20% Persentase Daya Serap Anggaran Satker BPS Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara (s.d Desember 2014) Belum Terserap; 3,04% Sudah terserap; 97,80% Sudah Terserap; 96,96% Gambar 2. Grafik Daya Serap Anggaran BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 3.4.2 Realiasasi Anggaran Menurut Program Penyerapan anggaran BPS Provinsi Sulawesi Tenggara untuk melaksanakan Program Teknisnya yaitu Program PPIS BPS Provinsi Sulawesi Tenggara sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 adalah 98,03% atau sebesar Rp. 12,65 miliar dari pagu anggaran PPIS BPS Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2014 yaitu sebesar Rp. 12,9 miliar. Program PPIS BPS Provinsi Sulawesi Tenggara ini bertujuan untuk menyediakan dan memberikan informasi statistik yang berkualitas dalam rangka memenuhi kebutuhan pengguna data di Provinsi Sulawesi Tenggara. Pagu anggaran Program PPIS BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 berasal dari dua sumber, yaitu rupiah murni APBN dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Pagu anggaran PPIS yang berasal dari Rupiah Murni APBN sebesar Rp. 12,27 miliar sementara yang berasal dari PNBP sebesar Rp. 632.270.000,-. Pagu anggaran PPIS yang berasal dari PNBP diperuntukan kegiatan kerja sama BPS Provinsi Sulawesi Tenggara dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal (Bappeda dan PM) Kabupaten Konawe Kepulauan dalam rangka pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data dan informasi statistik di wilayah Kabupaten Konawe Kepulauan. Penyerapan anggaran kegiatan kerja sama PNBP ini mencapai 96,14% dari pagu anggarannya. Sementara untuk melaksanakan program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya (DMPTTL) BPS Provinsi Sulawesi Tenggara menyerap 96,32% dari anggaran yang disediakan sebesar Rp. 7,93 miliar. Program DMPTTL ini bertujuan memberi dukungan manajemen dan kelancaran pelaksanaan kegiatan teknis BPS di bidang penyediaan data dan informasi statistik yang berkualitas di Provinsi Sulawesi Tenggara. Program DMPTTL ini mencakup pembayaran gaji dan tunjangan pegawai, penyelenggaraan operasional perkantoran dan pemeliharaan perkantoran serta penyelenggaraan LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 46

perkantoran lainnya di BPS Provinsi Sulawesi Tenggara. Tabel 20. Penyerapan Anggaran BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Menurut Program Tahun 2014 Program Pagu Awal Pagu Revisi Realisasi Penyerapan (%) 2014 2013 (1) (2) (3) (4) (5) (6) Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya (DMPTTL) BPS Provinsi Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur (PSPA) BPS Provinsi Penyediaan dan Pelayanan Informasi (PPIS) BPS Provinsi 8.535.202.000 7.931.929.000 7.639.968.536 96,32 89,43 4.677.836.000 4.477.126.000 4.467.389.516 99,78 99,73 12.992.560.000 12.901.419.000 12.646.745.760 98,03 98,03 Total 26.205.598.000 25.310.474.000 24.754.103.812 97,80 97,14 14.000 12.000 Perbandingan Pagu dan Realisasi Anggara BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Menurut Program (Kondisi s.d Desember 2014) Juta Rupiah 10.000 8.000 6.000 4.000 2.000 0 DMPTTL PSPA PPIS Pagu 7.931.929.000 4.477.126.000 12.901.419.000 Realisasi 7.639.968.536 4.467.389.516 12.646.745.760 Gambar 3. Grafik Realisasi Anggaran BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Menurut Program Tahun 2014 LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 47

Pada tahun 2014, BPS Provinsi Sulawesi Tenggara telah melakukan kegiatan revitalisasi rumah dinas, penataan halaman gedung kantor, serta kegiatan lainnya yang bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan sarana dan prasarana fisik yang telah ada di BPS Provinsi Sulawesi Tenggara. Untuk dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut, BPS Provinsi Sulawesi Tenggara menyerap anggaran hingga 99,78% dari total anggaran yang dipagukan untuk program PSPA BPS Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2014. 3.4.3 Realisasi Anggaran Menurut Jenis Belanja Berdasarkan dari jenis pengeluaran atau belanja, penyerapan anggaran BPS Provinsi Sulawesi Tenggara untuk belanja pegawai mencapai 97,44% dari pagu anggaran belanja pegawai atau sebesar Rp. 5,99 miliar. Jika dibandingkan dengan daya serap belanja pegawai di tahun anggaran sebelumnya, daya serap belanja pegawai di tahun 2014 meningkat dari 87,64%. Sementara belanja barang BPS Provinsi Sulawesi Tenggara menyerap anggaran sebesar Rp 14,11 miliar atau sekitar 97,32%. Pagu anggaran Belanja modal BPS Provinsi Sulawesi Tenggara terserap 99,79% atu sekitar Rp. 4,6 miliar. Tabel 21. Penyerapan Anggaran BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Menurut Jenis Belanja Tahun 2014 Jenis Belanja Pagu Awal Pagu Revisi Realisasi Penyerapan (%) 2014 2013 (1) (2) (3) (4) (5) (6) Belanja Pegawai 6.750.736.000 6.147.463.000 5.989.892.889 97,44 87,64 Belanja Barang 14.777.026.000 14.498.702.000 14.109.638.407 97,32 97,93 Belanja Modal 4.677.836.000 4.664.309.000 4.654.572.516 99,79 99,73 Total 26.205.598.000 25.310.474.000 24.754.103.812 97,80 97,14 LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 48

BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Umum Pelaksanaan tugas dan fungsi BPS di Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2014 menunjukkan keberhasilan. Hal ini ditunjukkan dari rata-rata capaian dari keempat indikator tujuan strategis yang telah ditetapkan BPS sebesar 110,10 persen. Secara rata-rata capaian dari masing-masing indikator sasaran strategis BPS Provinsi Sulawesi Tenggara telah memenuhi target yang ditetapkan. Pencapaian sasaran strategis yang paling memuaskan adalah pada peningkatan efektifitas dan efisiensi diseminasi data dan informasi statistik. Setelah melakukan review pada indikator sasaran serta rekomendasi dari evaluator SAKIP dari Inspektorat Utama BPS RI, BPS Provinsi Sulawesi Tenggara tidak memasukkan indikator sasaran memperbaiki sumber daya manusia sebagai indikator kinerja BPS Provinsi Sulawesi Tenggara di tahun 2014. Hal ini dikarenakan BPS Provinsi Sulawesi Tenggara tidak dapat menentukan target dan indikator kegiatan yang tepat untuk mengukur kinerja BPS Provinsi Sulawesi Tenggara dalam rangka pencapaian sasaran tersebut. Selain capaian dari kegiatan teknis yang memuaskan, capaian dari kegiatan administrasi BPS Provinsi Sulawesi Tenggara di tahun 2014 cukup baik. Laporan Keuangan Satker Wilayah BPS Provinsi Sulawesi Tenggara mendapat apresiasi dari Kantor Wilayah Dirjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Tenggara atas keberhasilannya meraih Juara III dalam penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Semester I Tahun Anggaran 2014 yang berkualitas kategori Satuan Kerja Tingkat Pusat dan Daerah. Pengelolaan SAKIP di BPS Provinsi Sulawesi Tenggara pun mulai menunjukkan perbaikan dengan sudah dilakukan review pada dokumen Renstra BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2010-2014 secara periodik yang mengacu pada dokumen review Renstra BPS 2010-2014. Pada tahun 2014, BPS Provinsi Sulawesi Tenggara juga telah merampungkan revitalisasi rumah dinas untuk pejabat Eselon II dan Eselon III BPS Provinsi Sulawesi Tenggara. Selain itu, BPS Provinsi Sulawesi Tenggara juga menyelesaikan pengadaan meubeulair untuk gedung kantor BPS Provinsi Sulawesi Tenggara. Kegiatan Sensus BMN 2014 pun telah diselesaikan tepat waktu. Keberhasilan BPS Provinsi Sulawesi Tenggara dalam mencapai tujuan dan sasaran strategisnya pada tahun 2014 ini, tidak berarti bahwa tidak ada permasalahan/kendala yang ditemui saat proses pelaksanaan tugasnya. Permasalahan/kendala yang ditemui berasal dari teknis maupun non teknis. Permasalahan yang bersifat teknis utamanya berkaitan dengan SDM yang belum memadai dari sisi LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 49

kuantitas maupun dari sisi kualitas. Sementara permasalahan/kendala non teknis antara lain masalah koordinasi baik antara BPS Provinsi Sulawesi dengan BPS Kabupaten/Kota, atau dengan BPS Pusat yang terkadang masih belum berjalan dengan baik, komunikasi dengan instansi pemerintah di daerah yang masih kurang, dan kondisi georgrafis. 4.2 Langkah untuk Meningkatkan Kinerja di Masa Mendatang Dari hasil capaian kinerja BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014 ada beberapa hal yang dapat dijadikan bahan guna peningkatan kinerja BPS Provinsi Sulawesi Tenggara di masa mendatang, yaitu antara lain: 1) Memperbaiki Perencanaan Perencanaan memegang peranan penting dalam suatu organisasi. Perencanaan merupakan titik awal dalam rangka pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran organisasi. Perencanaan yang baik dan tertata tentunya akan memudahkan proses pelaksanaan. Dengan menata ulang perencanaan di BPS Provinsi Sulawesi diharapkan penyelenggaraan kegiatan statistik di BPS Provinsi Sulawesi ke depannya dapat lebih efektif dan efisien baik dari segi waktu, sumber daya, maupun hasilnya. 2) Meningkatkan koordinasi Dalam setiap kegiatan, sangat diperlukan adanya koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan sinergitas antar unit kerja baik di lingkup BPS Provinsi, antara BPS Provinsi dengan BPS Kabupaten/Kota, dan antara BPS Daerah dengan BPS Pusat, dalam rangka menyediakan data dan informasi statistik yang berkualitas. 3) Memperbaiki Catatan Administrasi Selama ini, cacatan administrasi masih terabaikan, belum tertata rapih, dan belum dimanfaatkan secara optimal. Catatan administrasi dapat digunakan sebagai bukti atau pendukung pelaksanaan kegiatan administrasi dan teknis, sebagai pendukung dalam penyusunan laporan serta menjadi pendukung atau bahan dasar penilaian terhadap suatu pelaksanaan kegiatan. Di era reformasi birokrasi dimana semua instansi pemerintah dituntut untuk lebih transparan dan akuntabel, catatan administrasi ini akan sangat berguna sebagai pendukung pertanggungjawaban dari pelaksanaan tugas dan fungsi dari suatu organisasi. 4) Meningkatkan pembinaan terhadap BPS Kabupaten/Kota khususnya mengenai laporan keuangan dan dokumen SAKIP Masih minimnya SDM yang berkompenten dalam penyusunan Laporan Keuangan dan dokumen LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 50

SAKIP khususnya di BPS Kabupaten/Kota. Dengan meningkatkan pembinaan terhadap SDM yang bertugas dalam penyusunan Laporan Keuangan dan dokumen SAKIP diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelaporan keuangan dan kinerja BPS Provinsi Sulawesi Tenggara. LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 51

LAPORAN KINERJA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014 52 Lampiran 1. Struktur Organisasi Bidang Stat. Sosial Seksi Stat. Kependudukan Seksi Stat. Kesejahteraan Rakyat Seksi Stat. Ketahanan Sosial Bidang Stat. Produksi Seksi Stat. Pertanian Seksi Stat. Industri Seksi Stat. Pertambangan, Energi, & Konstruksi STRUKTUR ORGANISASI BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA (Keputusan Kepala BPS Nomor 121 Tahun 2001) Kepala BPS Provinsi Tenaga Fungsional Subbagian Bina Program Bidang Stat. Distribusi Subbagian Urusan Dalam Seksi Stat. Harga Konsumen & Harga Perdagangan Besar Seksi Stat. Keuangan & Harga Produsen Seksi Stat. Niaga & Jasa Bagian Tata Usaha Subbagian Kepegawaian & Hukum Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Subbagian Keuangan Seksi Neraca Produksi Seksi Neraca Konsumsi Seksi Analisis Statistik Lintas Sektor Subbagian Perlengkapan Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Seksi Integrasi Pengolahan Data Seksi Jaringan dan Rujukan Statistik Seksi Diseminasi dan Layanan Statistik