----- Garis dan Bidang di R 2 dan R

dokumen-dokumen yang mirip
Aljabar Linier & Matriks

ALJABAR LINEAR DAN MATRIKS VEKTOR

erkalian Silang, Garis & Bidang dalam Dimensi 3

a11 a12 x1 b1 Definisi Vektor di R 2 dan R 3

ALJABAR LINEAR DAN MATRIKS

BESARAN SKALAR DAN VEKTOR. Besaran Skalar. Besaran Vektor. Sifat besaran fisis : Skalar Vektor

Vektor di ruang dimensi 2 dan ruang dimensi 3

Vektor di Bidang dan di Ruang

Aljabar Linier Elementer. Kuliah ke-9

Matematika Lanjut 1. Sistem Persamaan Linier Transformasi Linier. Matriks Invers. Ruang Vektor Matriks. Determinan. Vektor

Vektor Ruang 2D dan 3D

BAB II V E K T O R. Untuk menyatakan arah vektor diperlukan sistem koordinat.

Vektor-Vektor. Ruang Berdimensi-2. Ruang Berdimensi-3

BESARAN VEKTOR. Gb. 1.1 Vektor dan vektor

Geometri pada Bidang, Vektor

BAB 1 BESARAN VEKTOR. A. Representasi Besaran Vektor

Interpretasi Geometri Dari Sebuah Determinan

BAB III RUANG VEKTOR R 2 DAN R 3. Bab ini membahas pengertian dan operasi vektor-vektor. Selain

Pengantar Vektor. Besaran. Vektor (Mempunyai Arah) Skalar (Tidak mempunyai arah)

MATRIKS & TRANSFORMASI LINIER

Arahnya diwakili oleh sudut yang dibentuk oleh A dengan ketigas umbu koordinat,

fi5080-by-khbasar BAB 1 Analisa Vektor 1.1 Notasi dan Deskripsi

Selain besaran pokok dan turunan, besaran fisika masih dapat dibagi atas dua kelompok lain yaitu besaran skalar dan besaran vektor

DIKTAT ALJABAR LINIER DAN MATRIKS VEKTOR. Penyusun Ir. S. Waniwatining Astuti, M.T.I.

VEKTOR. Oleh : Musayyanah, S.ST, MT

Euclidean n & Vector Spaces. Matrices & Vector Spaces

Matematika II : Vektor. Dadang Amir Hamzah

Definisi Jumlah Vektor Jumlah dua buah vektor u dan v diperoleh dari aturan jajaran genjang atau aturan segitiga;

BESARAN VEKTOR B A B B A B

Rudi Susanto, M.Si VEKTOR

Outline Vektor dan Garis Koordinat Norma Vektor Hasil Kali Titik dan Proyeksi Hasil Kali Silang. Geometri Vektor. Kusbudiono. Jurusan Matematika

BESARAN, SATUAN & DIMENSI

VEKTOR. Notasi Vektor. Panjang Vektor. Penjumlahan dan Pengurangan Vektor (,, ) (,, ) di atas dapat dinyatakan dengan: Matriks = Maka = =

MUH1G3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR

Ruang Vektor Euclid R 2 dan R 3

Analisis Vektor. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY

Geometri pada Bidang, Vektor

01-Pengenalan Vektor. Dosen: Anny Yuniarti, M.Comp.Sc Gasal Anny2011 1

Bab 1 Vektor. A. Pendahuluan

Chapter 5 GENERAL VECTOR SPACE 5.1. REAL VECTOR SPACES 5.2. SUB SPACES

18. VEKTOR. 2. Sudut antara dua vektor adalah. a = a 1 i + a 2 j + a 3 k; a = 2. Penjumlahan, pengurangan, dan perkalian vektor dengan bilangan real:

19. VEKTOR. 2. Sudut antara dua vektor adalah θ. = a 1 i + a 2 j + a 3 k; a. a =

Vektor. Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang dinyatakan dengan vektor seperti : perpindahan, kecepatan dan percepatan.

BAB II VEKTOR DAN GERAK DALAM RUANG

VEKTOR. Gambar 1.1 Gambar 1.2 Gambar 1.3. Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si.

KS KALKULUS DAN ALJABAR LINEAR Vektor di Ruang N TIM KALIN

BAB II V E K T O R. Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. FISIKA KELAS X Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. 52

GESERAN atau TRANSLASI

Perkalian Titik dan Silang

B.1. Menjumlah Beberapa Gaya Sebidang Dengan Cara Grafis

BAB II BESARAN VEKTOR

KEDUDUKAN DUA GARIS LURUS, SUDUT DAN JARAK

A x pada sumbu x dan. Pembina Olimpiade Fisika davitsipayung.com. 2. Vektor. 2.1 Representasi grafis sebuah vektor

a menunjukkan jumlah satuan skala relatif terhadap nol pada sumbu X Gambar 1

VEKTOR. Besaran skalar (scalar quantities) : besaran yang hanya mempunyai nilai saja. Contoh: jarak, luas, isi dan waktu.

BAB 1 Vektor. Fisika. Tim Dosen Fisika 1, Ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom

CHAPTER 6. Ruang Hasil Kali Dalam

Hasil Kali Titik, Hasil Kali Silang, dan Hasil Kali Tripel

Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR

DIKTAT MATEMATIKA II

VEKTOR II. Tujuan Pembelajaran

PERKALIAN DUA VEKTOR & PROYEKSI VEKTOR

VEKTOR. 45 O x PENDAHULUAN PETA KONSEP. Vektor di R 2. Vektor di R 3. Perkalian Skalar Dua Vektor. Proyeksi Ortogonal suatu Vektor pada Vektor Lain

VEKTOR 2 SMA SANTA ANGELA. A. Pengertian Vektor Vektor adalah besaran yang memiliki besar dan arah. Dilambangkan dengan :

Aljabar Linear dan Matriks (Persamaan Linear dan Vektor) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs.

IKIP BUDI UTOMO MALANG. Analytic Geometry TEXT BOOK. Alfiani Athma Putri Rosyadi, M.Pd

Pengantar Teknologi dan Aplikasi Elektromagnetik. Dr. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY

VEKTOR GAYA. Gambar 1. Perkalian dan pembagian vektor

BAB 2 ANALISIS VEKTOR

BAB 4 RUANG VEKTOR EUCLID. Dr. Ir. Abdul Wahid Surhim, MT.

MODUL 2 GARIS LURUS. Mesin Antrian Bank

ujung vektor A bertemu dengan pangkal vektor B

BAB I BESARAN DAN SATUAN

9.1. Skalar dan Vektor

Aljabar Linear Elementer Part IV. Oleh : Yeni Susanti

BAB II LANDASAN TEORI

Soal Latihan 2. Vektor. 1. Perhatikan gambar di bawah ini!

Pesawat Terbang. gaya angkat. gaya berat

MATEMATIKA. Sesi VEKTOR 2 CONTOH SOAL A. DEFINISI PERKALIAN TITIK

1. Besaran-besaran di bawah ini yang bukan termasuk besaran vektor adalah...

Bab 1 : Skalar dan Vektor

Kumpulan Soal,,,,,!!!

BAB 6 RUANG HASIL KALI DALAM. Dr. Ir. Abdul Wahid Surhim, MT.

PENGANTAR KALKULUS PEUBAH BANYAK. 1. Pengertian Vektor pada Bidang Datar

PENGAJARAN HASIL KALI TITIK DAN HASIL KALI SILANG PADA VEKTOR SERTA BEBERAPA PENGEMBANGANNYA. Suwandi 1.

Aljabar Linear. & Matriks. Evangs Mailoa. Pert. 7-8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DIKTAT MATEMATIKA II

Pertemuan 3 & 4 INTERPRETASI GEOMETRI DAN GENERALISASI VARIANS. Interpretasi Geometri pada Sampel. Generalisasi varians

II. TINJAUAN PUSTAKA. nyata (fenomena-fenomena alam) ke dalam bagian-bagian matematika yang. disebut dunia matematika (mathematical world).

MODUL PEMBELAJARAN KALKULUS II. ALFIANI ATHMA PUTRI ROSYADI, M.Pd

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

Matematika Teknik Dasar-2 5 Perkalian Antar Vektor. Sebrian Mirdeklis Beselly Putra Teknik Pengairan Universitas Brawijaya

KALKULUS TINGKAT LANJUT, oleh A.B. Panggabean Hak Cipta 2014 pada penulis

BAB I VEKTOR DALAM BIDANG

Materi Aljabar Linear Lanjut

Biomekanika. Course Outline B2.1 BAB 2. Dr. Horasdia SARAGIH

Yang dibahas : Ortogonal Basis ortogonal Ortonormal Matrik ortogonal Komplemen ortogonal Proyeksi ortogonal Faktorisasi QR

VEKTOR A. Vektor Vektor B. Penjumlahan Vektor R = A + B

KATA SAMBUTAN. Jakarta, 17 Agustus 2008 Direktur Pembinaan SMK. iii

Transkripsi:

----- Garis dan Bidang di R dan R 3 -----

Sifat Operasi Hasil Kali Titik pada Vektor Teorema: Hasil kali titik (dot product) u dan v dapat dinyatakan pula sebagai: A. Pendekatan Geometri: R u v cos ; u, v 0 uv = 0; u= 0 atau v 0 B. Pendekatan Matriks: R v x T uv = uv ux u y u z v y vz u v u v x x y y uz vz R merupakan nilai dari hasil kali titik dari kedua vektor di atas.

Sifat Operasi Hasil Kali Titik pada Vektor Contoh: Diberikan vektor u = 0, 0,1 dan = 0,, v, yang membentuk sudut 45º (/4), maka carilah hasil kali titik (dot product) dari keduanya! A. Pendekatan Geometri: R uv = u v cos 1 cos 4 B. Pendekatan Matriks: R u v = uv T 0 0 0 1 0 0 0 1 perlu norma dan

Sifat-sifat Operasi Hasil Kali Silang pada Vektor Teorema: 1. uuv 0. vuv 0 3. uv u v uv u v sin 4. u v u v sin u v 1 cos u v u v cos u v u v cos (identitas Lagrange)

Sifat-sifat Operasi Hasil Kali Silang pada Vektor Teorema: Jika u, v dan w adalah vektor-vektor di R 3, dan k sembarang skalar, maka : 1. uv uv. uvw uv uw uv w uw vw k uv ku v = u kv 5. u0 0u 6. uu 0 3. 4.

Sifat-sifat Operasi Hasil Kali Silang pada Vektor Teorema: Jika i = (1,0,0); j = (0,1,0); dan k = (0,0,1) menyatakan vektor-vektor satuan di R 3, maka: 0 0 1 0 1 0 i j =,, 0,0,1 k 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 j k =,, 1,0,0 i 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 k i =,, 0,1,0 j 0 0 1 0 1 0 j i = k; k j = i; ik = j ii = j j = k k = 0

Sifat-sifat Operasi Hasil Kali Silang pada Vektor Teorema: Hasil kali silang u dan v dapat dinyatakan pula sebagai: u u3 u1 u3 u1 u uv = i j k v v3 v1 v3 v1 v i j k u u u v v v 1 3 1 3 Contoh: Diberikan vektor u = 0, 0,1 dan = 0,,, maka carilah hasil kali silang (cross product) dari keduanya! v Jawab: r uv i j k 0 0 1 0 i 0j 0k, 0, 0

SOAL Latihan (Ulangan) Soal No. 1 Diberikan dua buah vektor gaya yang sama, masing-masing sebesar 10 N (Newton) dan keduanya saling membentuk sudut 60º seperti pada gambar berikut ini: F 1 F 1 R F 1 F R atau 60º F F Tentukanlah nilai resultan dari kedua vektor tersebut! Pembahasan Resultan untuk dua buah vektor yang diketahui sudutnya adalah: R F F F F cos 1 1 10 10 10 10 cos(60 ) 300 10 3 Newton

SOAL Latihan (Ulangan) Soal No. Dua buah vektor kecepatan u dan v, masing-masing besarnya 0 m s -1 dan 40 m s -1 membentuk sudut 60º seperti gambar berikut: v u u 60º 60º v u v Tentukanlah selisih dari kedua vektor di atas! Pembahasan Selisih dari dua buah vektor dengan sudut 60º seperti di atas adalah: u v u v uvcos(60) 0 40 040(0,5) 100 m s 0 3 m s 1 1

SOAL Latihan (ulangan) Soal No. 3 Dua buah vektor gaya, masing-masing besarnya 8 N dan 4 N, saling mengapit dengan sudut 3 (10º). Tentukanlah besar resultan kedua vektor tersebut! Pembahasan F F 1 8 N 4 N membentuk sudut (10 ) 3 Resultan dari dua buah vektor tersebut dengan sudut 3, adalah: 1 F 1 F1 cos( ) 3 F F F F 8 4 8 4 ( 0,5) 64 16 3 m s 4 3 ms 1 1 Catatan: cos cos

SOAL Latihan (ulangan) Soal No. 4 Perhatikan gambar di bawah ini: F 1 F Jika satu kotak mewakili 10 Newton, tentukanlah resultan dari kedua vektor F 1 dan F tersebut!

SOAL Latihan (ulangan) Pembahasan Dari gambar seperti di atas, untuk mencari resultan gaya-gaya yang bekerja pada sumbu-x dan sumbu-y, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: yang pertama, perhatikanlah kotak dari masing-masing vektor F 1 (sumbux: 30 N ke kanan dan sumbu-y: 40 N ke atas) dan F (sumbu-x: 50 N ke kanan dan sumbu-y: 0 N ke atas), kemudian, hitunglah jumlah gaya-gaya yang bekerja pada arah sumbu-x dan sumbu-y, sebagai berikut: F F x y 30 50 80 Newton 0 40 60 Newton terakhir, hitung resultan keduanya dengan menggunakan rumus di bawah ini, dengan memperhatikan sudut 90 : R F F x y 80 60 10 Newton

Interpretasi Geometri dari Hasil Kali Silang

Iterpretasi Geometri untuk Luas Segitiga Perhatikan Teorema berikut: u v u v sin, adalah LUAS (AREA) dari suatu Jajaran Genjang Perhatikan pula JAJARAN-GENJANG di bawah ini: v v v sin u u Luas dari jajaran genjang = (alas) x (tinggi) = u v sin = u v

Contoh Iterpretasi Geometri untuk Luas Area Contoh Carilah LUAS segitiga yang dibentuk oleh titik-titik P 1,,0, P1 1, 0, P 0, 4,3! 1, dan Penyelesaian Dari gambar di bawah, dapat dilihat bahwa LUAS A adalah ½ luas jajaran genjang yang dibentuk oleh vektor PP 1 dan PP 1 3 x z P 1, 0, P 1,,0 P 3 0,4,3 y Dari pelajaran sebelumnya, dihitung: PP 1 3,, PP 1 3,,3 dan PP 1 PP 1 3 10,5, 10 1 1 A P1P P1P3 5 15

Hasil Kali Skalar Lipat-3 - [#1] Jika u, v dan w 3 adalah vektor-vektor dalam u v w R, maka disebut hasil kali skalar lipat-3 atau hasil kali skalar ganda-3 (scalar triple product) Hasil kali skalar lipat-3 dari u= u,u,u 1 3, v= v,v,v 1 3 dan w= w,w,w dapat dihitung sebagai berikut: 1 3 1 3 v1 v v3 u v w u u u w w w 1 3 Perhatikan bahwa, hasil kali di atas adalah KOMBINASI antara HASIL KALI SILANG (prioritas dalam kurung) dan HASIL KALI TITIK...!

Hasil Kali Skalar Lipat-3 - [#] Rumus hasil kali skalar lipat-3 uvw atas dapat diturunkan dari kombinasi berikut ini: seperti di v v v v v v w w w w w w 3 1 3 1 u v w u i j k 3 1 3 1 v v v v v v u u w w w 3 1 3 1 1 3 3 1 w3 w1 w u u u u 1 3 v v v w 1 3 w 1 w 3 ingat : minor / kofakator?

Contoh: Contoh Hasil Kali Skalar Lipat-3 Rumus hasil kali skalar lipat-3 uvw berikut ini: dengan vektor-vektor u 3i j 5 k; v i 4j 4 k; w 3j k Penyelesaian: u1 u u3 u vw v v v w 1 3 w 1 3 w 0 3 5 1 4 4 3 4 4 1 4 1 4 3 5 3 0 0 3 60 4 15 49

Iterpretasi GeometriK untuk DETERMINAN Nilai mutlak determinan matriks ordo-: u u u u det v v v v 1 1 1 1 R u,u sama dengan LUAS Jajaran Genjang dalam yang dibentuk oleh vektor-vektor u= 1 dan v= v,v 1 Nilai mutlak determinan matriks ordo-3: u u u u u u det v v v v v v w w w w w w 1 3 1 3 1 3 1 3 1 3 1 3 3 sama dengan VOLUME Paralelepidum dalam R yang dibentuk oleh vektorvektor u= u,u,u, v= v,v,v 1 3 1 3 dan w= w,w,w 1 3.

Garis dan Bidang Di dalam R 3

Garis dan Bidang dalam Ruang Dimensi 3 In analytic geometry a line in -space can be specified by giving its slope and one of its points. Similarly, one can specify a plane in 3-space by giving its inclination and specifying one of its points. A convenient method for describing the inclination of a plane is to specify a nonzero vector, called a normal, that is perpendicular to the plane. Dalam geometri analitis bidang, sebuah garis dalam R dapat diperoleh dengan menentukan kelandaian dan salah satu titik (posisinya). Demikian pula, sebuah bidang dalam R 3 dapat diperoleh dengan menentukan inklinasi dan salah satu titik posisinya. Sebuah metode yang dapat digunakan untuk menguraikan inklinasi adalah dengan menentukan suatu vektor tak nol (disebut suatu normal) yang tegak lurus dengan bidang tersebut.

Garis dan Bidang dalam Ruang Dimensi 3 () Jika diinginkan suatu persamaan bidang yang melalui titik,, memiliki sebuah vektor tak nol n a, b, c berikut ini P x y z dan 1 0 0 0 sebagai normal. Maka dari gambar dapat ditunjukkan dengan jelas, bahwa pada bidang tersebut terdapat titik-titik P x, y, z di mana vektor PP 0 ortogonal terhadap n, yaitu n P P 0 0

Garis dan Bidang dalam Ruang Dimensi 3 (3) Seperti diketahui dengan jelas, bahwa pada bidang di atas terdapat titiktitik P x, y, z di mana vektor PP 0 ortogonal terhadap n, yaitu n P0 P 0 P P x x, y y, z z, persamaan di Maka, dengan menggunakan atas dapat ditulis sebagai: 0 0 0 0 x x y y z z a b c 0 0 0 0 Disebut juga sebagai bentuk normal titik dari persamaan sebuah bidang.

Contoh Garis/Bidang dalam R3