massa = 2,296 gram Volume = gram BE Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Pereaksi ml Natrium Fosfat 28 mm massa 1 M = massa 0,028 =

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Natrium Tetraboraks 500 ppm. Untuk pembuatan larutan natrium tetraboraks 500 ppm (LIB I)

Lampiran 1. Sampel Pulna Forte Tablet

Lampiran 1. Perhitungan Konsentrasi Pengukuran. Konsentrasi untuk pengukuran panjang gelombang digunakan 12 µg/ml

Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar).

Lampiran 1. Krim Klorfeson dan Chloramfecort-H

Lampiran 1. Perhitungan Pembakuan Natrium Hidroksida 1 N. No. Berat K-Biftalat (mg) Volume NaOH (ml) , ,14 3.

Lampiran 1. Gambar Krim yang Mengandung Hidrokortison Asetat dan Kloramfenikol

Lampiran 1. Sampel Neo Antidorin Kapsul. Gambar 1. Kotak Kemasan Sampel Neo Antidorin Kapsul. Gambar 2. Sampel Neo Antidorin Kapsul

Lampiran 1. Perhitungan Bobot Jenis Sampel. 1. Kalibrasi Piknometer. Piknometer Kosong = 15,302 g. Piknometer berisi Aquadest Panas.

Lampiran 1. Data Penentuan Operating Time Senyawa Kompleks Fosfor Molibdat pada λ = 708 nm

Gambar 2. Daun Tempuyung

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar Sampel. Gambar 1. Cacing Tanah Megascolex sp. Gambar 2. Cacing Tanah Fridericia sp. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Gambar Sampel Kubis Hijau (Brassica oleracea L.)

Lampiran 1. Daftar Spesifikasi Sediaan tablet Celestamin, Ocuson, dan Polacel : DKL A1. Expire Date : September 2015

Ditimbang 25 gram Ditambahkan HNO 3 65% b/v sebanyak 25 ml Didiamkan selama 24 jam. Didinginkan

Lampiran 1. Data Pengukuran Waktu Kerja Larutan Kuning Metanil

Lampiran 1. Data Bilangan Gelombang Spektrum IR Pseudoefedrin HCl BPFI

Perbandingan fase gerak metanol-air (50:50)

Lampiran 1. Data kalibrasi kalsium dengan Spektrofotometer Serapan Atom. dan Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r).

Spektrum serapan derivat kedua deksklorfeniramin 20 mcg/ml

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU

a = r = Y = 0,3538 X =2 Y = a X + b Lampiran 1. Perhitungan Persamaan Regresi Besi No. X Y XY X 2 Y 2 0,0 0,00 0,0000 0,0000 0,000 0,0992 0,5670 0,315

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Pelarut HCl 0,1 N

Kentang (Solanum tuberosum L.)

Jarak yang digerakkan oleh pelarut dari titik asal = 17 cm = 0,9235 = 0,9058 = 0,8529. Harga Rf untuk sampel VIII + baku pembanding = = 0,8588

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif.

Perbandingan fase gerak Larutan kalium dihidrogen posfat 0,05 M-metanol (60:40) dengan laju alir 1 ml/menit

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Cibet

Gambar 2. Sampel B Sirup Kering

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Baku Profenofos. Konsentrasi 1665,5 mcg/ml sebagai Larutan Baku I (LB1)

Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel. Mata air yang terletak di Gunung Sitember. Tempat penampungan air minum sebelum dialirkan ke masyarakat

Lampiran 1. Gambar alat KCKT dan syringe 100 µl

BAB II METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara pada bulan Januari-April 2015

Lampiran 1. Gambar Sediaan Tablet

No Nama RT Area k Asym N (USP)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

Lampiran 1. Gambar Air Mineral dalam Kemasan dan Air Minum Isi Ulang. Gambar 4. Air Mineral dalam Kemasan. Gambar 5. Air Minum Isi Ulang

Lampiran 1. Kurva Absorbansi Maksimum Kalsium

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif

Lampiran 1. Gambar Lokasi Pengambilan Sampel

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Sampel

Lampiran. Dapar fosfat ph. Universitas Sumatera Utara

Kentang. Dikupas, dicuci bersih, dipotong-potong. Diblender hingga halus. Residu. Filtrat. Endapan. Dibuang airnya. Pati

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan metode dapat dilakukan dalam semua tahapan ataupun

Gambar sekam padi setelah dihaluskan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metodologi Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi

LAMPIRAN 1 DATA PERCOBAAN

n = n = 6 n = Jumlah sampel yang diteliti

LAMPIRAN. Lampiran 1 Data kalibrasi piroksikam dalam medium lambung ph 1,2. NO C (mcg/ml) =X A (nm) = Y X.Y X 2 Y 2

Lampiran 1. Gambar Sampel. Gambar 1. Produk bubur bayi yang dijadikan sampel. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. USU, Lembaga Penelitian Fakultas MIPA USU, dan PT. AIRA Chemical Laboratories.

Lampiran 1. Hasil identifikasi sampel

Lampiran 1 Hasil Determinasi Tanaman

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Linieritas metode analisis kalsium dalam tanah dengan AAS ditentukan

Lampiran 1. Contoh Perhitungan Pembuatan Tablet Isoniazid

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kentang merah dan

Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi

Lampiran 1.Sertifikat Bahan Baku Pembanding. Lampiran 2. Sampel yang digunakan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Spektrum Derivatif Metil Paraben dan Propil Paraben

LAMPIRAN. Lampiran 1. Flowsheet Pembuatan ODF Antalgin

BAB III METODE PENELITIAN. formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium

Zubaidi, J. (1981). Farmakologi dan Terapi. Editor Sulistiawati. Jakarta: UI Press. Halaman 172 Lampiran 1. Gambar Alat Pencetak Kaplet

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Gambar Sampel Sayur Sawi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 2. Sertifikat Bahan Baku Pembanding

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,

Hasil Penetapan Kadar Baku Ibuprofen (PT.Mutifa) Secara Alkalimetri. Volume Larutan NaOH 0,1056 N

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Tablet Asam Folat. Sebagai contoh F1 (Formula dengan penambahan Pharmacoat 615 1%).

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Buah Stroberi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan

METODE PENELITIAN. ultraviolet secara adisi standar menggunakan teknik ekstraksi MSPD dalam. penetapan residu tetrasiklin dalam daging ayam pedaging.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pembuatan larutan induk standar fenobarbital dan diazepam

Gambar Selulosa Mikrokristal dari Nata de Coco

Lampiran 1. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Plumbum (Pb)

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

BAB IV PROSEDUR KERJA

Lampiran. Lampiran I. Rancangan Percobaan. Laaitan standar formaldehid. Sampel 2 macam. Persiapan sampel dengan. Penentuan Panjang gelombang optimum

Air dan air limbah Bagian 31 : Cara uji kadar fosfat dengan spektrofotometer secara asam askorbat

BAB 3 PERCOBAAN. Pada bab ini dibahas mengenai percobaan yang dilakukan meliputi bahan dan alat serta prosedur yang dilakukan.

VALIDATION METHOD OF ULTRAVIOLET SPECTROPHOTOMETRY DETERMINATIONN OF CONTENTT IN AMBROXOL HCl TABLET

Lampiran 1. Gambar Alat KCKT dan Syringe 50 µl. Alat KCKT. Syringe 50 µl. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN 1 DATA PERCOBAAN

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel

Analisis Fenobarbital..., Tyas Setyaningsih, FMIPA UI, 2008

Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2 (1), VALIDASI METODE SPEKTROFOTOMETRI UV PADA ANALISIS PENETAPAN KADAR ASAM MEFENAMAT DALAM SEDIAAN TABLET GENERIK

LAMPIRAN A HASIL UJI KERAGAMAN BOBOT TABLET LIKUISOLID IBUPROFEN

STABILITAS FORMALIN TERHADAP PENGARUH SUHU DAN LAMA PEMANASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Pemilihan komposisi fase gerak untuk analisis levofloksasin secara KCKT

LARUTAN. Zat terlarut merupakan komponen yang jumlahnya sedikit, sedangkan pelarut adalah komponen yang terdapat dalam jumlah banyak.

Transkripsi:

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Pereaksi 1. 500 ml Natrium Fosfat 28 mm M massa 1 x Mr V(liter) 0,028 massa 1 x 164 0, 5 massa 2,296 gram 2. 500 ml Amonium Molibdat 4 mm M massa 1 x Mr V(liter) massa 1 0,004 x 1235,86 0, 5 Massa 2,472 gram 3. 500 ml H 2 SO 4 98% H 2 SO 4 98% 98 % b/b (98 gram dalam 100 gram larutan) BJ H 2 SO 4 1,84 massa Volume massa jenis 100 1,84 54,35 ml N gram BE x 98 1000 x 49 54,35 36,8 N 1000 volume (ml) Dari H 2 SO 4 36,8 N diencerkan menjadi 500 ml H 2 SO 4 0,6 M 36

Normalitas Molaritas x valensi 0,6 x 2 1,2 N V1.N1 V2.N2 V1. 36,8 1,2.500 V1 16,3 ml 37

Lampiran 2. Data Hasil Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Keterangan : Pengukuran kompleks Mo (V)/fosfat diukur pada rentang panjang gelombang 400-800 nm dilakukan pada panjang gelombang 710 nm. 38

Lampiran 3. Data Hasil Penentuan Waktu Kerja Menit Abs 1 0,449 2 0,448 3 0,447 4 0,449 5 0,449 6 0,450 7 0,448 8 0,449 9 0,448 10 0,448 11 0,447 12 0,447 13 0,447 14 0,447 15 0,447 16 0,447 17 0,447 18 0,447 19 0,447 20 0,447 21 0,447 22 0,448 23 0,448 24 0,448 25 0,446 26 0,445 27 0,445 28 0,446 29 0,446 30 0,447 Keterangan : Kestabilan warna diperoleh pada menit ke-11 sampai menit ke- 21, sehingga stabil selama 10 menit. 39

Lampiran 4. Perhitungan kurva kalibrasi Vitamin C LIB I 50 mg 50 ml 50000 µg 50 ml 1000 µg/ml. Untuk membuat kurva kalibrasi: 1. Dari LIB I dipipet 0,6 ml >V1.NI V2.N2 0,6.1000 10.N2 N2 60 µg/ml Dari 60 µg/ml dipipet 0,5 ml dan ditambah 5 ml larutan pereaksi V1.NI V2.N2 0,5.80 5,5.N2 N2 5,4545 µg/ ml 2. Dari LIB I dipipet 0,8 ml >V1.NI V2.N2 0,8.1000 10.N2 N2 80 µg/ml Dari 80 µg/ml dipipet 0,5 ml dan ditambah 5 ml larutan pereaksi V1.NI V2.N2 0,5.80 5,5.N2 N2 7,2727 µg/ml 3. Dari LIB I dipipet 1,0 ml >V1.NI V2.N2 1.1000 10.N2 N2 100 µg/ml 40

Dari 100 µg/ml dipipet 0,5 ml dan ditambah 5 ml larutan pereaksi V1.NI V2.N2 0,5.100 5,5.N2 N2 9,0909 µg/ml 4. Dari LIB I dipipet 1,2 ml >V1.NI V2.N2 1,2.1000 10.N2 N2 100 µg/ml Dari 120 µg/ml dipipet 0,5 ml dan ditambah 5 ml larutan pereaksi V1.NI V2.N2 0,5.120 5,5.N2 N2 10,909 µg/ml 5. Dari LIB I dipipet 1,4 ml >V1.NI V2.N2 1,4.1000 10.N2 N2 140 µg/ml Dari 140 µg/ml dipipet 0,5 ml dan ditambah 5 ml larutan pereaksi V1.NI V2.N2 0,5.140 5,5.N2 N2 12,7272 µg/ml 6. Dari LIB I dipipet 1,6 ml >V1.NI V2.N2 1,6.1000 10.N2 N2 160 µg/ml 41

Dari 160 µg/ml dipipet 0,5 ml dan ditambah 5 ml larutan pereaksi V1.NI V2.N2 0,5.160 5,5.N2 N2 14,5454 µg/ml 42

Lampiran 5. Data kurva kalibrasi Vitamin C pada panjang gelombang 710 nm Absorbansi 0,700 0,600 0,500 0,400 0,300 0,200 0,100 Kurva Kalibrasi y 0.0415x + 0.0029 R² 0.9998 0,000 0,0000 5,0000 10,0000 15,0000 20,0000 Konsentrasi No Konsentrasi (µg/ml) Absorbansi X Y 1 0,0000 0,000 2 54,545 0,230 3 72,727 0,311 4 90,909 0,380 5 109,090 0,453 6 127,272 0,527 7 145,454 0,609 43

Lampiran 6. Perhitungan Persamaan Regresi No Konsentrasi (µg/ml) Absorbansi X Y XY a X 27,4779 657,8449 0.0415 X Y / n 2 2 ( X ) / n ( 59,9997) 2 ( 59,9997) / 7 (2,510) / 7 XY X 2 Y 2 1. 0,0000 0,000 0 0 0 2. 5,4545 0,230 1,2545 29,7516 0,0529 3. 7,2727 0,311 2,2618 52,8922 0,0967 4. 9,0909 0,380 3,4545 82,6445 0,1444 5. 10,9090 0,453 4,9418 119,0063 0,2052 6. 12,7272 0,527 6,7072 161,9816 0,2777 7. 14,5454 0,609 8,8581 211,5687 0,3709 X 59,9997 Y2,510 XY27,4779 X 2 657,8449 Y 2 1,1478 X 8,5714 Y 0,3586 b Y a X 0,3586 (0,0415)(8,5714) 0,0029 Maka persamaan garis regresinya adalah: Y 0,0415 X + 0,0029 r ( XY X Y/n 2 X ( ) 2 2 2 X) /n)( Y ( Y) /n 27,4779 (59,9997)(2,510) / 7 (657,8449 (59,9997) 0.9998 2 / 7)(1,1478 (2,510) 2 / 7) 44

Lampiran 7. Hasil dan Data Pengukuran Kapasitas Antioksidan dari Larutan Sampel Serbuk Simplisia Rimpang Temulawak 909,0909 µg/ml No. Absorbansi Konsentrasi (µg/ml) Kapasitas antioksidan (mg vitamin C/g sampel) 1 0,478 11,4482 12,5930 2 0,482 11,5446 12,6737 3 0,473 11,3277 12,4730 4 0,473 11,3277 12,4605 5 0,482 11,5446 12,6611 6 0,479 11,4723 12,6195 45

Lampiran 8. Contoh Perhitungan Kapasitas Antioksidan dalam Sampel Serbuk Simplisia Rimpang Temulawak 909,0909 µg/ml Berat sampel yang ditimbang 100,0 mg Absorbansi (Y) 0,478 Persamaan regresi: y 0,0415x + 0,0029 (absorbansi - b) Konsentrasi (x) a y - 0,0029 0,0415 0,478-0,0029 0,0415 11,4482 µg/ ml Kapasitas Antioksidan ( mg vit c/g sampel) x sampel (µg/ml) x Fp Kapasitas Antioksidan ( mg vit c/g sampel) kesetaraan jumlah antioksidan sampel dalam berat vitamin C Kapasitas Antioksidan x sampel (µg/ml) x Fp 11,4482 µg/ml x 5,5 ml 0,5 ml x 10 ml 100 mg 1mg x 1000 µg x 1000 mg 1g 12,5930 mg/gram* *Artinya dalam 1 gram sampel mempunyai kekuatan antioksidan yang setara dengan 12.5930 mg vitamin C Kapasitas antioksidan pada sampel yang lain dapat dihitung dengan cara yang sama seperti contoh di atas. 46

Lampiran 9. Hasil dan Data Pengukuran Kapasitas Antioksidan dari Larutan Sampel Serbuk Simplisia Temulawak 1818,1818 µg/ml dengan maserasi No. Absorbansi Konsentrasi (µg/ml) Kapasitas antioksidan (mg vitamin C/g sampel ) 1 0,446 10,6771 5,8724 2 0,445 10,6530 5,8592 3 0,441 10,5566 5,8061 4 0,441 10,5566 5,8061 5 0,446 10,6771 5,8724 6 0,447 10,7012 5,8857 47

Lampiran 10. Contoh Perhitungan Kapasitas Antioksidan dalam sampel Larutan Sampel Serbuk Simplisia Temulawak 1818,1818 µg/ml dengan maserasi Berat sampel yang ditimbang 200 g Absorbansi (Y) 0,446 Persamaan regresi : y 0,0415x + 0,0029 Konsentrasi (x) (absorbansi - b) a y - 0,0029 0,0415 0,446-0,0029 0,0415 10,6771 µg/ml Kapasitas Antioksidan ( mg vit c/g sampel) x sampel (µg/ml) x Fp Kapasitas Antioksidan ( mg vit c/g sampel) kesetaraan jumlah antioksidan sampel dalam berat vitamin c Kapasitas Antioksidan x sampel (µg/ml) x Fp 10,6771 µg/ml x 5,5 ml 0,5 ml x 10 ml 2 ml x 2000 ml 200 g 1mg x 1000 µg 5,8724 mg /gram* *Artinya dalam 1 gram sampel mempunyai kekuatan antioksidan yang setara dengan 5,8724 mg vitamin C Kapasitas antioksidan pada sampel yang lain dapat dihitung dengan cara yang sama seperti contoh di atas. 48

Lampiran 11. Hasil dan Data Pengukuran Kapasitas Antioksidan dari Larutan Sampel Sediaan Jadi Temulawak 181,8181 µg/ml di Pasaran No. Absorbansi Konsentrasi (µg/ml) Kapasitas antioksidan (mg vitamin C/g sampel) 1 0,512 12,2675 67,4711 2 0,518 12,4120 68,1981 3 0,510 12,2193 67,2733 4 0,513 12,2916 67,6036 5 0,508 12,1711 67,0080 6 0,514 12,3157 67,6685 49

Lampiran 12. Contoh Perhitungan Kapasitas Antioksidan dalam sampel Larutan Sampel Sediaan Jadi Temulawak 181,8181 µg/ml di Pasaran Berat sampel yang ditimbang 100,0 mg Absorbansi (Y) 0,512 Persamaan regresi : y 0,0415x + 0,0029 (absorbansi - b) Konsentrasi (x) a y - 0,0029 0,0415 0,512-0,0029 0,0415 12,2675 µg/ml Kapasitas Antioksidan ( mg vit c/g sampel) x sampel (µg/ml) x Fp Kapasitas Antioksidan ( mg vit c/g sampel) kesetaraan jumlah antioksidan sampel dalam berat vitamin C Kapasitas Antioksidan 12,2675 µg/ml x x sampel (µg/ml) 5,5 ml x 0,5 ml 67,4711 mg /gram* x Fp 10 ml 10 ml 1mg x x 2 ml 100 mg 1000 µg 1000 mg x 1g *Artinya dalam 1 gram sampel mempunyai kekuatan antioksidan yang setara dengan 67,4711 mg vitamin C Kapasitas antioksidan pada sampel yang lain dapat dihitung dengan cara yang sama seperti contoh di atas. 50

Lampiran 13. Perhitungan Statistik Kapasitas Antioksidan 1.Perhitungan Statistik Kapasitas Antioksidan dalam Serbuk Simplisia Rimpang Temulawak No. Xi Kadar (mg/g) (Xi- X ) (Xi- X ) 2 1. 12,5930 0,0129 0,000165551 2. 12,6737 0,0936 0,008754721 3. 12,4730-0,1071 0,011477551 4. 12,4605-0,1196 0,014312134 5. 12,6611 0,0810 0,006555601 6. 12,6195 0,0394 0,001549734 75,4808 X 12,5801 0,042815293 Dari data yang diperoleh, data ke 2 adalah yang paling menyimpang sehingga diuji dengan uji Q. Nilai yang dicurigai - Nilai yang terdekat Q Nilai tertinggi - Nilai terendah 12,4605-12,4730 Q 12,6737-12,4605 Q 0,0586 Nilai Q yang diperoleh tidak melebihi nilai Q 0,95 yaitu 0,6210 sehingga semua data diterima. 2 ( Xi - X) SD n -1 0,042815293 6 1 0,0925 SD RSD x100% X 0,0925 RSD x100% 12,5801 RSD 0,74 % 51

Pada tingkat kepercayaan 95% dengan nilai α 0,05 dan dk 5, diperoleh t tabel 2,5706. Data diterima jika t hitung < t tabel Xi - X t hitung SD n t hitung data 1 0,0569 t hitung data 2 0,4131 t hitung data 3 0,4727 t hitung data 4 0,5278 t hitung data 5 0,3575 t hitung data 3 0,1739 Semua data diterima, maka Kadar sebenarnya; µ X ± (t (α/2, dk) x α SD n ) 12,5801 ± (2,5706 x 0,0925 / 6 ) Setara dengan (12,5801± 0,0971) mg Vitamin C/gram sampel 52

2. Perhitungan Statistik Kapasitas Antioksidan dalam Serbuk Simplisia Rimpang Temulawak dengan maserasi No. Xi Kadar (mg/g) (Xi- X ) (Xi- X ) 2 1. 5,8724 0,0221 0,0004876736 2. 5,8592 0,0089 0,0000789136 3. 5,8061-0,0442 0,0019551136 4. 5,8061-0,0442 0,0019551136 5. 5,8724 0,0221 0,0004876736 6. 5,8857 0,0354 0,0012519803 35,1019 X 5,8503 0,0062164683 Dari data yang diperoleh, data ke 2 adalah yang paling menyimpang sehingga diuji dengan uji Q. Nilai yang dicurigai - Nilai yang terdekat Q Nilai tertinggi - Nilai terendah Q 5,8061-5,8592 5,8857-5,8061 Q 0,6671 Nilai Q yang diperoleh tidak melebihi nilai Q 0,95 yaitu 0,6210 sehingga semua data diterima. 2 ( Xi - X) SD n -1 0,0062164683 6 1 0,0353 SD RSD x100% X 0,0353 RSD x100% 5,8503 RSD 0,60 % 53

Pada tingkat kepercayaan 95% dengan nilai α 0,05 dan dk 5, diperoleh t tabel 2,5706. Data diterima jika t hitung < t tabel Xi - X t hitung SD n t hitung data 1 0,2556 t hitung data 2 0,1029 t hitung data 3 0,5112 t hitung data 4 0,5112 t hitung data 5 0,2556 t hitung data 3 0,4094 Semua data diterima, maka Kadar sebenarnya; µ X ± (t (α/2, dk) x α SD n ) 5,8503 ± (2,5706 x 0,0353 / 6 ) Setara dengan (5,8503 ± 0,0370) mg Vitamin C/gram sampel 54

3. Perhitungan Statistik Kapasitas Antioksidan dalam Sediaan Jadi Temulawak di Pasaran No. Xi Kadar (mg/g) (Xi- X ) (Xi- X ) 2 1. 67,4711-0,0660 0,004356 2. 68,1981 0,6610 0,436921 3. 67,2733-0,2638 0,06959044 4. 67,6036 0,0665 0,00442225 5. 67,0080-0,5291 0,27994681 6. 67,6685 0,1314 0,01726596 405,2226 X 67,5371 0,81250246 Dari data yang diperoleh, data ke 2 adalah yang paling menyimpang sehingga diuji dengan uji Q. Nilai yang dicurigai - Nilai yang terdekat Q Nilai tertinggi - Nilai terendah Q 68,1981-67,6685 68,1981-67,0080 Q 0,4455 Nilai Q yang diperoleh tidak melebihi nilai Q 0,95 yaitu 0,6210 sehingga semua data diterima. 2 ( Xi - X) SD n -1 0,81250246 6 1 0,4031 SD RSD x100% X 0,4031 RSD x100% 67,5371 RSD 0,60 % 55

Pada tingkat kepercayaan 95% dengan nilai α 0,05 dan dk 5, diperoleh t tabel 2,5706. Data diterima jika t hitung < t tabel Xi - X t hitung SD n t hitung data 1 0,0668 t hitung data 2 0,6694 t hitung data 3 0,2672 t hitung data 4 0,0673 t hitung data 5 0,5359 t hitung data 3 0,1331 Semua data diterima, maka Kadar sebenarnya; μ X ± (t (α/2, dk) x α SD n ) 67,5371 ± (2,5706 x 0,4031 / 6 ) Setara dengan (67,5371 ± 0,4230) mg Vitamin C/gram sampel 56

Lampiran 14. Perhitungan Hasil Penentuan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi X Y Yi Y-Yi (Y-Yi) 2 0,0000 0,000 0,0029-0,0029 0,00000841 5,4545 0,230 0,2293 0,0007 0,00000049 7,2727 0,311 0,3047 0,0063 0,00003969 9,0909 0,380 0,3802-0,0002 0,00000004 10,9090 0,453 0,4556-0,0026 0,00000676 12,7272 0,527 0,5311-0,0041 0,00001681 14,5454 0,609 0,6065 0,0025 0,00000625 (Y-Yi) 2 0,00007845 Simpangan Baku (Y Yi) n 2 2 0,00007845 5 0,00396 3 x SB LOD slope 3 x 0,00396 0,0415 0,2863 µg/ ml LOQ 10x SB slope 10 x 0,00396 0,0415 0,9542 µg/ ml 57

Lampiran 15. Data dan Contoh Perhitungan Uji Akurasi dengan Persen Perolehan Kembali (%Recovery) untuk Sampel 1. Data untuk Uji Akurasi dengan Persen Perolehan Kembali (%Recovery) untuk Sampel Serbuk Simplisia Rimpang Temulawak. No. Abs CF CF (µg/ml) Abs CA CA (µg/ml) C*A (µg/ml) % recovery (%) 1 0,596 14,2916 0,478 11,4482 2,7272 104,26 2 0,592 14,1952 0,482 11,5446 2,7272 97,19 3 0,590 14,1470 0,473 11,3277 2,7272 103,38 4 0,596 14,2916 0,473 11,3277 2,7272 108,68 5 0,589 14,1229 0,482 11,5446 2,7272 94,54 6 0,585 14,0265 0,479 11,4723 2,7272 93,66 Rata-rata 100,28 % Contoh Perhitungan % Recovery Keterangan : CF CA C * A x 100% C F konsentrasi sampel yang diperoleh setelah penambahan larutan baku C A konsentrasi sampel awal C* A konsentrasi larutan baku yang ditambahkan Untuk mencari C F, dimasukkan Abs C F ke dalam persamaan regresi: Y 0,0415X + 0,0029 0,596 0,0415X + 0,0029 X 14,2916 µg/ml Untuk mencari C A, dimasukkan Abs C A ke dalam persamaan regresi: Y 0,0415X + 0,0029 0,478 0,0415X + 0,0029 X 11,4482 µg/ml 58

Konsentrasi larutan baku yang ditambahkan LIB I 50 mg 50 ml 50000 µg 50 ml 1000 µg/ml. Dari LIB I dipipet 0,3 ml >V1.NI V2.N2 0,3.1000 10.N2 N2 30 µg/ ml Dari labu larutan ini dipipet 0,5 ml dan ditambah 5 ml larutan pereaksi V1.NI V2.N2 0,5.30 5,5.N2 N2 2,7272 µg/ ml* Keterangan : * maka konsentrasi larutan baku yang ditambahkan adalah sebesar 2,7272 µg/ ml. % Recovery 14,2916 µg/ml - 11,4482 µg/ml 2,7272 µg/ml x 100% 104,26 % Perhitungan perolehan kembali (%) kadar antioksidan pada sampel lain dapat dihitung dengan cara yang sama seperti contoh diatas. 59

2. Data untuk Uji Akurasi dengan Persen Perolehan Kembali (%Recovery) untuk Sampel Serbuk Simplisia Rimpang Temulawak dengan maserasi. No. Abs CF CF (µg/ml) Abs CA CA (µg/ml) C*A (µg/ml) % recovery (%) 1 0,563 13,4964 0,446 10,6771 2,7272 103,38 2 0,561 13,4482 0,445 10,6530 2,7272 102,49 3 0,551 13,2072 0,441 10,5566 2,7272 97,19 4 0,553 13,2554 0,441 10,5566 2,7272 98,96 5 0,550 13,1831 0,446 10,6771 2,7272 91,89 6 0,558 13,3759 0,447 10,7012 2,7272 98,07 Rata-rata 98,66 % Contoh Perhitungan % Recovery Keterangan : CF CA C * A x 100% C F konsentrasi sampel yang diperoleh setelah penambahan larutan baku C A konsentrasi sampel awal C* A konsentrasi larutan baku yang ditambahkan Untuk mencari C F, dimasukkan Abs C F ke dalam persamaan regresi: Y 0,0415X + 0,0029 0,563 0,0415X + 0,0029 X 13,4964 µg/ml Untuk mencari C A, dimasukkan Abs C A ke dalam persamaan regresi: Y 0,0415X + 0,0029 0,446 0,0415X + 0,0029 X 10,6771 µg/ml Konsentrasi larutan baku yang ditambahkan LIB I 50 mg 50 ml 50000 µg 50 ml 1000 µg/ml. 60

Dari LIB I dipipet 0,3 ml >V1.NI V2.N2 0,3.1000 10.N2 N2 30 µg/ ml Dari labu larutan ini dipipet 0,5 ml dan ditambah 5 ml larutan pereaksi V1.NI V2.N2 0,5.30 5,5.N2 N2 2,7272 µg/ ml* Keterangan : * maka konsentrasi larutan baku yang ditambahkan adalah sebesar 2,7272 µg/ ml. % Recovery 13,4964 µg/ml - 10,6771µg/ml 2,7272 µg/ml x 100% 103,38 % Perhitungan perolehan kembali (%) kadar antioksidan pada sampel lain dapat dihitung dengan cara yang sama seperti contoh diatas. 61

3. Data untuk Uji Akurasi dengan Persen Perolehan Kembali (%Recovery) untuk Sampel Sediaan Jadi Temulawak di Pasaran. No. Abs CF CF (µg/ml) Abs CA CA (µg/ml) C*A (µg/ml) % recovery (%) 1 0,589 14,1229 0,512 12,2675 1,8181 102,05 2 0,582 13,9542 0,518 12,4120 1,8181 84,82 3 0,581 13,9301 0,510 12,2193 1,8181 94,10 4 0,586 14,0506 0,513 12,2916 1,8181 96,75 5 0,579 13,8819 0,508 12,1711 1,8181 94,10 6 0,584 14,0024 0,514 12,3157 1,8181 92,78 Rata-rata 94,10 % Contoh Perhitungan % Recovery Keterangan : CF CA C * A x 100% C F konsentrasi sampel yang diperoleh setelah penambahan larutan baku C A konsentrasi sampel awal C* A konsentrasi larutan baku yang ditambahkan Untuk mencari C F, dimasukkan Abs C F ke dalam persamaan regresi: Y 0,0415X + 0,0029 0,589 0,0415X + 0,0029 X 14,1229 µg/ml Untuk mencari C A, dimasukkan Abs C A ke dalam persamaan regresi: Y 0,0415X + 0,0029 0,589 0,0415X + 0,0029 X 12,2675 µg/ml Konsentrasi larutan baku yang ditambahkan LIB I 50 mg 50 ml 50000 µg 50 ml 1000 µg/ml. 62

Dari LIB I dipipet 0,2 ml >V1.NI V2.N2 0,2.1000 10.N2 N2 20 µg/ ml Dari larutan ini dipipet 0,5 ml dan ditambah 5 ml larutan pereaksi V1.NI V2.N2 0,5.20 5,5.N2 N2 1,8181 µg/ ml* Keterangan : * maka konsentrasi larutan baku yang ditambahkan adalah sebesar 1,8181 µg/ ml. % Recovery 14,1229 µg/ml -12,2675 µg/ml 1,8181µg/ml 102,05 % x 100% Perhitungan perolehan kembali (%) kadar antioksidan pada sampel lain dapat dihitung dengan cara yang sama seperti contoh diatas. 63

Lampiran 16. Tabel Distribusi t 64

Lampiran 17. Hasil Identifikasi Sampel Temulawak 65

Lampiran 18. Gambar sampel Gambar 1. Gambar Kotak Sediaan Jadi Temulawak di Pasaran Gambar 2. Gambar Etiket Sediaan Jadi Temulawak di Pasaran Gambar 3. Gambar Simplisia Temulawak 66