Ruang Vektor Euclid R n

dokumen-dokumen yang mirip
Ruang Vektor Euclid R 2 dan R 3

Ruang Baris, Ruang Kolom, dan Ruang Null (Kernel)

Sistem Persamaan Linier (SPL)

Matriks - 1: Beberapa Definisi Dasar Latihan Aljabar Matriks

Operasi Baris Elementer (OBE) dan Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ)

Rencana Perkuliahan. Kuliah Aljabar Linier Semester Ganjil MZI. Fakultas Informatika Telkom University. FIF Tel-U.

Aljabar Linier Elementer. Kuliah ke-9

Geometri pada Bidang, Vektor

Pengantar Vektor. Besaran. Vektor (Mempunyai Arah) Skalar (Tidak mempunyai arah)

Teori Himpunan Elementer

Matematika II : Vektor. Dadang Amir Hamzah

Definisi Jumlah Vektor Jumlah dua buah vektor u dan v diperoleh dari aturan jajaran genjang atau aturan segitiga;

ALJABAR LINEAR ELEMENTER

Aljabar Linear Elementer

BAB III RUANG VEKTOR R 2 DAN R 3. Bab ini membahas pengertian dan operasi vektor-vektor. Selain

MATERI ALJABAR LINEAR LANJUT RUANG VEKTOR

RENCANA KEGIATAN PERKULIAHAN Kode Mata Kuliah : MAA 526 Nama Mata Kuliah : Analisis Fungsional

01-Pengenalan Vektor. Dosen: Anny Yuniarti, M.Comp.Sc Gasal Anny2011 1

DIKTAT ALJABAR LINIER DAN MATRIKS VEKTOR. Penyusun Ir. S. Waniwatining Astuti, M.T.I.

PENGANTAR KALKULUS PEUBAH BANYAK. 1. Pengertian Vektor pada Bidang Datar

CHAPTER 6. Ruang Hasil Kali Dalam

Vektor. Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang dinyatakan dengan vektor seperti : perpindahan, kecepatan dan percepatan.

BESARAN VEKTOR. Gb. 1.1 Vektor dan vektor

Soal-Soal dan Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 2012 Tanggal Ujian: 13 Juni 2012

Vektor di ruang dimensi 2 dan ruang dimensi 3

1 Mengapa Perlu Belajar Geometri Daftar Pustaka... 1

Vektor di Bidang dan di Ruang

MA5032 ANALISIS REAL

MATRIKS & TRANSFORMASI LINIER

MA3231. Pengantar Analisis Real. Hendra Gunawan, Ph.D. Semester II, Tahun

Dasar-dasar Statistika Pemodelan Sistem

BAB 6 RUANG HASIL KALI DALAM. Dr. Ir. Abdul Wahid Surhim, MT.

MA Analisis dan Aljabar Teori=4 Praktikum=0 II (angka. 17 Juli

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

VEKTOR 2 SMA SANTA ANGELA. A. Pengertian Vektor Vektor adalah besaran yang memiliki besar dan arah. Dilambangkan dengan :

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

Matematika Lanjut 1. Sistem Persamaan Linier Transformasi Linier. Matriks Invers. Ruang Vektor Matriks. Determinan. Vektor

VEKTOR. 45 O x PENDAHULUAN PETA KONSEP. Vektor di R 2. Vektor di R 3. Perkalian Skalar Dua Vektor. Proyeksi Ortogonal suatu Vektor pada Vektor Lain

BAB 1 BESARAN VEKTOR. A. Representasi Besaran Vektor

BAB 2 RUANG HILBERT. 2.1 Definisi Ruang Hilbert

BAB 5 RUANG VEKTOR A. PENDAHULUAN

BAB 4 RUANG VEKTOR EUCLID. Dr. Ir. Abdul Wahid Surhim, MT.

SOLUSI PENDEKATAN TERBAIK SISTEM PERSAMAAN LINEAR TAK KONSISTEN MENGGUNAKAN DEKOMPOSISI NILAI SINGULAR

Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 2012 Kode 132

Edisi Juni 2011 Volume V No. 1-2 ISSN SIFAT-SIFAT RUANG HASIL KALI DALAM-n KOMPLEKS

PENGANTAR ANALISIS FUNGSIONAL

Pembahasan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Bidang Matematika. Kode Paket 634. Oleh : Fendi Alfi Fauzi 1. x 0 x 2.

Kata Pengantar. Puji syukur kehadirat Yang Maha Kuasa yang telah memberikan pertolongan hingga modul ajar ini dapat terselesaikan.

RUANG HASIL KALI DALAM (RHKD) Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aljabar Linear Dosen Pengampu: Abdul Aziz Saefudin, M.

PERTIDAKSAMAAN RASIONAL. Tujuan Pembelajaran

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : ALJABAR LINIER KODE / SKS : IT / 2 SKS

GRUP ALJABAR DAN -MODUL REGULAR SKRIPSI SARJANA MATEMATIKA OLEH: FITRIA EKA PUSPITA

0. Pendahuluan. 0.1 Notasi dan istilah, bilangan kompleks

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Matematika Tahun Ajaran 2017/2018

Vektor Ruang 2D dan 3D

Materi Aljabar Linear Lanjut

SILABUS PENGALAMAN BELAJAR ALOKASI WAKTU

uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg

SUBRUANG VEKTOR. Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Aljabar Linier. Dosen Pembimbing: Abdul Aziz Saefudin, M.Pd

Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 2012 Kode 483

Teori Bilangan (Number Theory)

TRANSFORMASI LINIER (Kajian Fungsi antar Ruang Vektor)

Aljabar Linear Elementer MA SKS. 07/03/ :21 MA-1223 Aljabar Linear 1

a11 a12 x1 b1 Definisi Vektor di R 2 dan R 3

BAB III PEREDUKSIAN RUANG INDIVIDU DENGAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA. Analisis komponen utama adalah metode statistika multivariat yang

BAHAN AJAR ANALISIS REAL 1 Matematika STKIP Tuanku Tambusai Bangkinang

Beberapa Sifat Operator Self Adjoint dalam Ruang Hilbert

BAB II VEKTOR DAN GERAK DALAM RUANG

Matematika Dasar FUNGSI DAN GRAFIK

BAB 1. PENDAHULUAN KALKULUS

KS KALKULUS DAN ALJABAR LINEAR Vektor di Ruang N TIM KALIN

Pemanfaatan Permodelan Ruang Vektor untuk Pengecekan Kemiripan

WARP PADA SEBUAH SEGITIGA

2.1 Soal Matematika Dasar UM UGM c. 1 d d. 3a + b. e. 3a + b. e. b + a b a

Kuliah 2: FUNGSI MULTIVARIABEL. Indah Yanti

APLIKASI DEKOMPOSISI NILAI SINGULAR PADA KOMPRESI UKURAN FILE GAMBAR

Jika titik O bertindak sebagai titik pangkal, maka ruas-ruas garis searah mewakili

Aljabar Linier & Matriks

Outline Vektor dan Garis Koordinat Norma Vektor Hasil Kali Titik dan Proyeksi Hasil Kali Silang. Geometri Vektor. Kusbudiono. Jurusan Matematika

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 SISTEM KOMPUTER Semester : 2

ALJABAR LINEAR DAN MATRIKS. MODUL 9 Vektor dalam Ruang Euklidian

Aljabar Linier & Matriks

19. VEKTOR. 2. Sudut antara dua vektor adalah θ. = a 1 i + a 2 j + a 3 k; a. a =

Aljabar Linear dan Matriks (Persamaan Linear dan Vektor) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs.

MATEMATIKA DASAR TAHUN 1987

Soal-Soal dan Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 2012 Tanggal Ujian: 13 Juni 2012

Perluasan Teorema Cayley-Hamilton pada Matriks

Euclidean n & Vector Spaces. Matrices & Vector Spaces

Pendahuluan Perkuliahan Matematika Diskret

fi5080-by-khbasar BAB 1 Analisa Vektor 1.1 Notasi dan Deskripsi

Aplikasi Aljabar Lanjar untuk Penyelesaian Persoalan Kriptografi dengan Hill Cipher

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO

Ujian Akhir Nasional Tahun Pelajaran 2002/2003

Course of Calculus MATRIKS. Oleh : Hanung N. Prasetyo. Information system Departement Telkom Politechnic Bandung

BAB IV PERTIDAKSAMAAN. 1. Pertidaksamaan Kuadrat 2. Pertidaksamaan Bentuk Pecahan 3. Pertidaksamaan Bentuk Akar 4. Pertidaksamaan Nilai Mutlak

ALJABAR LINIER MAYDA WARUNI K, ST, MT ALJABAR LINIER (I)

BAB 2 PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR

b c a b a c 1. Bentuk sederhanaa dari

Logika Predikat (Kalkulus Predikat)

DIAGONALISASI MATRIKS KOMPLEKS

Transkripsi:

Ruang Vektor Euclid R n Kuliah Aljabar Linier Semester Ganjil 2015-2016 MZI Fakultas Informatika Telkom University FIF Tel-U Oktober 2015 MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 1 / 38

Acknowledgements Slide ini disusun berdasarkan materi yang terdapat pada sumber-sumber berikut: 1 Aplikasi Matriks dan Ruang Vektor, Edisi 1 2014, oleh Adiwijaya. 2 Elementary Linear Algebra, 10th Edition, 2010, oleh H. Anton dan C. Rorres. 3 Slide kuliah Aljabar Linier di Telkom University oleh Jondri. 4 Slide kuliah Aljabar Linier di Fasilkom UI oleh Kasiyah M. Junus dan Siti Aminah. 5 Slide kuliah Aljabar Linier di Fasilkom UI oleh L. Y. Stefanus. Beberapa gambar dapat diambil dari sumber-sumber di atas. Slide ini ditujukan untuk keperluan akademis di lingkungan FIF Telkom University. Jika Anda memiliki saran/ pendapat/ pertanyaan terkait materi dalam slide ini, silakan kirim email ke <pleasedontspam>@telkomuniversity.ac.id. MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 2 / 38

Bahasan 1 Pendahuluan dan Motivasi 2 Ruang Vektor Euclid R n 3 Vektor-vektor Basis Standar di R n 4 Norm dari Vektor dan Jarak Dua (Titik) Vektor di R n 5 Hasil Kali Titik, Sudut, dan Keortogonalan di R n 6 Beberapa Sifat-sifat Penting MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 3 / 38

Bahasan Pendahuluan dan Motivasi 1 Pendahuluan dan Motivasi 2 Ruang Vektor Euclid R n 3 Vektor-vektor Basis Standar di R n 4 Norm dari Vektor dan Jarak Dua (Titik) Vektor di R n 5 Hasil Kali Titik, Sudut, dan Keortogonalan di R n 6 Beberapa Sifat-sifat Penting MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 4 / 38

Pendahuluan dan Motivasi Sejarah Perkembangan Vektor Ide untuk menggunakan pasangan bilangan (x, y) untuk merepresentasikan posisi suatu benda pada ruang berdimensi 2 sudah ada sejak abad ke-17. Demikian pula halnya dengan ide untuk menggunakan tripel bilangan (x, y, z) untuk merepresentasikan posisi suatu benda pada ruang berdimensi 3. MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 5 / 38

Pendahuluan dan Motivasi Sejarah Perkembangan Vektor Ide untuk menggunakan pasangan bilangan (x, y) untuk merepresentasikan posisi suatu benda pada ruang berdimensi 2 sudah ada sejak abad ke-17. Demikian pula halnya dengan ide untuk menggunakan tripel bilangan (x, y, z) untuk merepresentasikan posisi suatu benda pada ruang berdimensi 3. Pada akhir abad ke-19 matematikawan dan fisikawan mulai menyadari bahwa kita tidak harus hanya berhenti pada tripel bilangan. Kita membutuhkan alat yang dapat merepresentasikan keadaaan pada dimensi yang lebih tinggi. MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 5 / 38

Pendahuluan dan Motivasi Sejarah Perkembangan Vektor Ide untuk menggunakan pasangan bilangan (x, y) untuk merepresentasikan posisi suatu benda pada ruang berdimensi 2 sudah ada sejak abad ke-17. Demikian pula halnya dengan ide untuk menggunakan tripel bilangan (x, y, z) untuk merepresentasikan posisi suatu benda pada ruang berdimensi 3. Pada akhir abad ke-19 matematikawan dan fisikawan mulai menyadari bahwa kita tidak harus hanya berhenti pada tripel bilangan. Kita membutuhkan alat yang dapat merepresentasikan keadaaan pada dimensi yang lebih tinggi. Kuadrupel bilangan (w, x, y, z) dapat digunakan untuk merepresentasikan posisi suatu benda pada ruang berdimensi 4. MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 5 / 38

Pendahuluan dan Motivasi Sejarah Perkembangan Vektor Ide untuk menggunakan pasangan bilangan (x, y) untuk merepresentasikan posisi suatu benda pada ruang berdimensi 2 sudah ada sejak abad ke-17. Demikian pula halnya dengan ide untuk menggunakan tripel bilangan (x, y, z) untuk merepresentasikan posisi suatu benda pada ruang berdimensi 3. Pada akhir abad ke-19 matematikawan dan fisikawan mulai menyadari bahwa kita tidak harus hanya berhenti pada tripel bilangan. Kita membutuhkan alat yang dapat merepresentasikan keadaaan pada dimensi yang lebih tinggi. Kuadrupel bilangan (w, x, y, z) dapat digunakan untuk merepresentasikan posisi suatu benda pada ruang berdimensi 4. 5-tupel bilangan (v, w, x, y, z) dapat digunakan untuk merepresentasikan posisi suatu benda pada ruang berdimensi 5. MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 5 / 38

Pendahuluan dan Motivasi Sejarah Perkembangan Vektor Ide untuk menggunakan pasangan bilangan (x, y) untuk merepresentasikan posisi suatu benda pada ruang berdimensi 2 sudah ada sejak abad ke-17. Demikian pula halnya dengan ide untuk menggunakan tripel bilangan (x, y, z) untuk merepresentasikan posisi suatu benda pada ruang berdimensi 3. Pada akhir abad ke-19 matematikawan dan fisikawan mulai menyadari bahwa kita tidak harus hanya berhenti pada tripel bilangan. Kita membutuhkan alat yang dapat merepresentasikan keadaaan pada dimensi yang lebih tinggi. Kuadrupel bilangan (w, x, y, z) dapat digunakan untuk merepresentasikan posisi suatu benda pada ruang berdimensi 4. 5-tupel bilangan (v, w, x, y, z) dapat digunakan untuk merepresentasikan posisi suatu benda pada ruang berdimensi 5. n-tupel bilangan (x 1, x 2,..., x n ) dapat digunakan untuk merepresentasikan posisi suatu benda pada ruang berdimensi n. MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 5 / 38

Motivasi Pendahuluan dan Motivasi Ruang vektor berdimensi n banyak digunakan dalam Ilmu Komputer, Ekonomi, Fisika, Matematika Terapan dan beberapa bidang ilmu lain. Beberapa di antaranya adalah kajian mengenai: MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 6 / 38

Motivasi Pendahuluan dan Motivasi Ruang vektor berdimensi n banyak digunakan dalam Ilmu Komputer, Ekonomi, Fisika, Matematika Terapan dan beberapa bidang ilmu lain. Beberapa di antaranya adalah kajian mengenai: Pemrosesan citra digital (image processing). MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 6 / 38

Pendahuluan dan Motivasi Motivasi Ruang vektor berdimensi n banyak digunakan dalam Ilmu Komputer, Ekonomi, Fisika, Matematika Terapan dan beberapa bidang ilmu lain. Beberapa di antaranya adalah kajian mengenai: Pemrosesan citra digital (image processing). Teori pengkodean (coding theory): cara untuk mengkompresi data dan mentransmisikan data. MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 6 / 38

Pendahuluan dan Motivasi Motivasi Ruang vektor berdimensi n banyak digunakan dalam Ilmu Komputer, Ekonomi, Fisika, Matematika Terapan dan beberapa bidang ilmu lain. Beberapa di antaranya adalah kajian mengenai: Pemrosesan citra digital (image processing). Teori pengkodean (coding theory): cara untuk mengkompresi data dan mentransmisikan data. Kriptografi: cara untuk merahasiakan suatu data. MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 6 / 38

Pendahuluan dan Motivasi Motivasi Ruang vektor berdimensi n banyak digunakan dalam Ilmu Komputer, Ekonomi, Fisika, Matematika Terapan dan beberapa bidang ilmu lain. Beberapa di antaranya adalah kajian mengenai: Pemrosesan citra digital (image processing). Teori pengkodean (coding theory): cara untuk mengkompresi data dan mentransmisikan data. Kriptografi: cara untuk merahasiakan suatu data. Pada bidang-bidang di atas, suatu data dapat direpresentasikan menjadi suatu vektor (a 1, a 2,..., a n ). MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 6 / 38

Pendahuluan dan Motivasi Motivasi Ruang vektor berdimensi n banyak digunakan dalam Ilmu Komputer, Ekonomi, Fisika, Matematika Terapan dan beberapa bidang ilmu lain. Beberapa di antaranya adalah kajian mengenai: Pemrosesan citra digital (image processing). Teori pengkodean (coding theory): cara untuk mengkompresi data dan mentransmisikan data. Kriptografi: cara untuk merahasiakan suatu data. Pada bidang-bidang di atas, suatu data dapat direpresentasikan menjadi suatu vektor (a 1, a 2,..., a n ). Tujuan utama dari bahasan ini adalah untuk memperkenalkan operasi dan sifat vektor yang terdapat pada ruang berdimensi n. MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 6 / 38

Vektor dan Array Pendahuluan dan Motivasi Vektor berdimensi n yang ditulis (x 1, x 2,..., x n ) analog dengan array yang telah Anda pelajari di kuliah-kuliah pemrograman. Kadang-kadang vektor dapat dipandang sebagai array yang komponen-komponennya adalah bilangan-bilangan. MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 7 / 38

Vektor dan Array Pendahuluan dan Motivasi Vektor berdimensi n yang ditulis (x 1, x 2,..., x n ) analog dengan array yang telah Anda pelajari di kuliah-kuliah pemrograman. Kadang-kadang vektor dapat dipandang sebagai array yang komponen-komponennya adalah bilangan-bilangan. Vektor berdimensi n dapat dipandang sebagai array dengan n komponen. Suatu vektor v yang berdimensi 5, yaitu v = (v 1, v 2, v 3, v 4, v 5 ) dapat dipandang sebagai array V = v 1 v 2 v 3 v 4 v 5. MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 7 / 38

Vektor dan Array Pendahuluan dan Motivasi Vektor berdimensi n yang ditulis (x 1, x 2,..., x n ) analog dengan array yang telah Anda pelajari di kuliah-kuliah pemrograman. Kadang-kadang vektor dapat dipandang sebagai array yang komponen-komponennya adalah bilangan-bilangan. Vektor berdimensi n dapat dipandang sebagai array dengan n komponen. Suatu vektor v yang berdimensi 5, yaitu v = (v 1, v 2, v 3, v 4, v 5 ) dapat dipandang sebagai array V = v 1 v 2 v 3 v 4 v 5. Jika pada kuliah-kuliah yang terkait pemrograman Anda akan mempelajari operasi array terkait struktur data dan algoritmanya, contohnya searching dan sorting, pada perkuliahan Aljabar Linier Anda akan mengkaji struktur dan operasi matematika yang dapat dilakukan pada suatu vektor (array). MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 7 / 38

Bahasan Ruang Vektor Euclid R n 1 Pendahuluan dan Motivasi 2 Ruang Vektor Euclid R n 3 Vektor-vektor Basis Standar di R n 4 Norm dari Vektor dan Jarak Dua (Titik) Vektor di R n 5 Hasil Kali Titik, Sudut, dan Keortogonalan di R n 6 Beberapa Sifat-sifat Penting MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 8 / 38

Ruang Vektor Euclid R n Definisi Ruang Vektor Euclid R n Definisi Jika n adalah bilangan bulat positif, maka suatu vektor v adalah n tupel terurut (ordered n-tuple) (v 1, v 2,..., v n ), dengan v i R untuk 1 i n. Himpunan seluruh n tupel terurut disebut ruang vektor Euclid berdimensi n dan ditulis dengan R n. Untuk meringkas, kita katakan ruang vektor Euclid berdimensi n sebagai ruang Euclid berdimensi n (tanpa kata vektor). Vektor pada R n dapat dinyatakan dalam bentuk MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 9 / 38

Ruang Vektor Euclid R n Definisi Ruang Vektor Euclid R n Definisi Jika n adalah bilangan bulat positif, maka suatu vektor v adalah n tupel terurut (ordered n-tuple) (v 1, v 2,..., v n ), dengan v i R untuk 1 i n. Himpunan seluruh n tupel terurut disebut ruang vektor Euclid berdimensi n dan ditulis dengan R n. Untuk meringkas, kita katakan ruang vektor Euclid berdimensi n sebagai ruang Euclid berdimensi n (tanpa kata vektor). Vektor pada R n dapat dinyatakan dalam bentuk 1 n tupel terurut, contohnya v = (v 1, v 2,..., v n ) MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 9 / 38

Ruang Vektor Euclid R n Definisi Ruang Vektor Euclid R n Definisi Jika n adalah bilangan bulat positif, maka suatu vektor v adalah n tupel terurut (ordered n-tuple) (v 1, v 2,..., v n ), dengan v i R untuk 1 i n. Himpunan seluruh n tupel terurut disebut ruang vektor Euclid berdimensi n dan ditulis dengan R n. Untuk meringkas, kita katakan ruang vektor Euclid berdimensi n sebagai ruang Euclid berdimensi n (tanpa kata vektor). Vektor pada R n dapat dinyatakan dalam bentuk 1 n tupel terurut, contohnya v = (v 1, v 2,..., v n ) 2 matriks baris, contohnya v = [ v 1 v 2 v n ], notasi ini jarang dipakai MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 9 / 38

Ruang Vektor Euclid R n Definisi Ruang Vektor Euclid R n Definisi Jika n adalah bilangan bulat positif, maka suatu vektor v adalah n tupel terurut (ordered n-tuple) (v 1, v 2,..., v n ), dengan v i R untuk 1 i n. Himpunan seluruh n tupel terurut disebut ruang vektor Euclid berdimensi n dan ditulis dengan R n. Untuk meringkas, kita katakan ruang vektor Euclid berdimensi n sebagai ruang Euclid berdimensi n (tanpa kata vektor). Vektor pada R n dapat dinyatakan dalam bentuk 1 n tupel terurut, contohnya v = (v 1, v 2,..., v n ) 2 matriks baris, contohnya v = [ v 1 v 2 v 1 v n ], notasi ini jarang dipakai v 2 3 matriks kolom, contohnya v =. v n MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 9 / 38

Ruang Vektor Euclid R n Kesamaan Dua Vektor di R n Definisi Dua vektor u, v R n dengan u = (u 1, u 2,..., u n ) dan v = (v 1, v 2,..., v n ) dikatakan sama jika MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 10 / 38

Ruang Vektor Euclid R n Kesamaan Dua Vektor di R n Definisi Dua vektor u, v R n dengan u = (u 1, u 2,..., u n ) dan v = (v 1, v 2,..., v n ) dikatakan sama jika (u 1 = v 1 ) (u 2 = v 2 ) (u n = v n ). Jika u dan v sama, kita dapat menuliskan u = v. Catatan MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 10 / 38

Ruang Vektor Euclid R n Kesamaan Dua Vektor di R n Definisi Dua vektor u, v R n dengan u = (u 1, u 2,..., u n ) dan v = (v 1, v 2,..., v n ) dikatakan sama jika (u 1 = v 1 ) (u 2 = v 2 ) (u n = v n ). Jika u dan v sama, kita dapat menuliskan u = v. Catatan Kesamaan dua vektor di R n juga dapat dipandang sebagai kesamaan dua matriks kolom dengan n baris, atau kesamaan dua matriks baris dengan n kolom. MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 10 / 38

Ruang Vektor Euclid R n Operasi Vektor di R n Kita perlu mendefinisikan operasi pejumlahan dan perkalian skalar untuk vektor di R n. Definisi Jika u = (u 1, u 2,..., u n ) dan v = (v 1, v 2,... v n ) adalah dua vektor di R n dan α R, maka u + v = MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 11 / 38

Ruang Vektor Euclid R n Operasi Vektor di R n Kita perlu mendefinisikan operasi pejumlahan dan perkalian skalar untuk vektor di R n. Definisi Jika u = (u 1, u 2,..., u n ) dan v = (v 1, v 2,... v n ) adalah dua vektor di R n dan α R, maka u + v = (u 1 + v 1, u 2 + v 2,..., u n + v n ) α u = MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 11 / 38

Ruang Vektor Euclid R n Operasi Vektor di R n Kita perlu mendefinisikan operasi pejumlahan dan perkalian skalar untuk vektor di R n. Definisi Jika u = (u 1, u 2,..., u n ) dan v = (v 1, v 2,... v n ) adalah dua vektor di R n dan α R, maka u + v = (u 1 + v 1, u 2 + v 2,..., u n + v n ) α u = (αu 1, αu 2,..., αu n ) u = MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 11 / 38

Ruang Vektor Euclid R n Operasi Vektor di R n Kita perlu mendefinisikan operasi pejumlahan dan perkalian skalar untuk vektor di R n. Definisi Jika u = (u 1, u 2,..., u n ) dan v = (v 1, v 2,... v n ) adalah dua vektor di R n dan α R, maka u + v = (u 1 + v 1, u 2 + v 2,..., u n + v n ) α u = (αu 1, αu 2,..., αu n ) u = ( u 1, u 2,..., u n ) u v = MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 11 / 38

Ruang Vektor Euclid R n Operasi Vektor di R n Kita perlu mendefinisikan operasi pejumlahan dan perkalian skalar untuk vektor di R n. Definisi Jika u = (u 1, u 2,..., u n ) dan v = (v 1, v 2,... v n ) adalah dua vektor di R n dan α R, maka Definisi u + v = (u 1 + v 1, u 2 + v 2,..., u n + v n ) α u = (αu 1, αu 2,..., αu n ) u = ( u 1, u 2,..., u n ) u v = u + ( v) = (u 1 v 1, u 2 v 2,..., u n v n ) Vektor 0 di R n didefinisikan sebagai 0 = (0, 0,..., 0). Vektor 0 di R n juga dapat dipandang sebagai suatu matriks kolom (matriks baris) yang seluruh entrinya 0. MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 11 / 38

Ruang Vektor Euclid R n Catatan Penjumlahan dua vektor di R n dapat dipandang sebagai penjumlahan dua matriks kolom dengan n baris. Perkalian suatu vektor dengan suatu skalar di R n juga dapat dipandang sebagai perkalian suatu matriks kolom dengan n baris dan suatu skalar di R. MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 12 / 38

Ruang Vektor Euclid R n Aritmetika Vektor di R n Teorema Jika u, v, w R n dan α, β R, maka MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 13 / 38

Ruang Vektor Euclid R n Aritmetika Vektor di R n Teorema Jika u, v, w R n dan α, β R, maka 1 u + v = v + u MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 13 / 38

Ruang Vektor Euclid R n Aritmetika Vektor di R n Teorema Jika u, v, w R n dan α, β R, maka 1 u + v = v + u 2 ( u + v) + w = u + ( v + w) MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 13 / 38

Ruang Vektor Euclid R n Aritmetika Vektor di R n Teorema Jika u, v, w R n dan α, β R, maka 1 u + v = v + u 2 ( u + v) + w = u + ( v + w) 3 u + 0 = 0 + u = u MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 13 / 38

Ruang Vektor Euclid R n Aritmetika Vektor di R n Teorema Jika u, v, w R n dan α, β R, maka 1 u + v = v + u 2 ( u + v) + w = u + ( v + w) 3 u + 0 = 0 + u = u 4 u + ( u) = ( u) + u = 0 MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 13 / 38

Ruang Vektor Euclid R n Aritmetika Vektor di R n Teorema Jika u, v, w R n dan α, β R, maka 1 u + v = v + u 2 ( u + v) + w = u + ( v + w) 3 u + 0 = 0 + u = u 4 u + ( u) = ( u) + u = 0 5 α ( u + v) = α u + α v MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 13 / 38

Ruang Vektor Euclid R n Aritmetika Vektor di R n Teorema Jika u, v, w R n dan α, β R, maka 1 u + v = v + u 2 ( u + v) + w = u + ( v + w) 3 u + 0 = 0 + u = u 4 u + ( u) = ( u) + u = 0 5 α ( u + v) = α u + α v 6 (α + β) u = α u + β u MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 13 / 38

Ruang Vektor Euclid R n Aritmetika Vektor di R n Teorema Jika u, v, w R n dan α, β R, maka 1 u + v = v + u 2 ( u + v) + w = u + ( v + w) 3 u + 0 = 0 + u = u 4 u + ( u) = ( u) + u = 0 5 α ( u + v) = α u + α v 6 (α + β) u = α u + β u 7 α (β u) = (αβ) u MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 13 / 38

Ruang Vektor Euclid R n Aritmetika Vektor di R n Teorema Jika u, v, w R n dan α, β R, maka 1 u + v = v + u 2 ( u + v) + w = u + ( v + w) 3 u + 0 = 0 + u = u 4 u + ( u) = ( u) + u = 0 5 α ( u + v) = α u + α v 6 (α + β) u = α u + β u 7 α (β u) = (αβ) u 8 1 u = u Bukti Cukup mudah. Tinjau u, v, dan w sebagai suatu matriks kolom berukuran n 1. Sifat-sifat yang dijelaskan pada teorema analog dengan sifat yang dimiliki matriks kolom berukuran n 1. MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 13 / 38

Bahasan Vektor-vektor Basis Standar di R n 1 Pendahuluan dan Motivasi 2 Ruang Vektor Euclid R n 3 Vektor-vektor Basis Standar di R n 4 Norm dari Vektor dan Jarak Dua (Titik) Vektor di R n 5 Hasil Kali Titik, Sudut, dan Keortogonalan di R n 6 Beberapa Sifat-sifat Penting MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 14 / 38

Vektor-vektor Basis Standar di R n Vektor-vektor Basis Standar di R n Kita telah melihat bahwa î = (1, 0) dan ˆ = (0, 1) adalah vektor-vektor basis standar di R 2, sedangkan î = (1, 0, 0), ˆ = (0, 1, 0), dan ˆk = (0, 0, 1) adalah vektor-vektor basis standar di R 3. Definisi MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 15 / 38

Vektor-vektor Basis Standar di R n Vektor-vektor Basis Standar di R n Kita telah melihat bahwa î = (1, 0) dan ˆ = (0, 1) adalah vektor-vektor basis standar di R 2, sedangkan î = (1, 0, 0), ˆ = (0, 1, 0), dan ˆk = (0, 0, 1) adalah vektor-vektor basis standar di R 3. Definisi Vektor-vektor basis standar di R n adalah e 1, e 2,..., e n dengan e i = MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 15 / 38

Vektor-vektor Basis Standar di R n Vektor-vektor Basis Standar di R n Kita telah melihat bahwa î = (1, 0) dan ˆ = (0, 1) adalah vektor-vektor basis standar di R 2, sedangkan î = (1, 0, 0), ˆ = (0, 1, 0), dan ˆk = (0, 0, 1) adalah vektor-vektor basis standar di R 3. Definisi Vektor-vektor basis standar di R n adalah e 1, e 2,..., e n dengan ( ) e i = 0,..., 0, 1, 0,..., 0. posisi ke-i Jika v = (v 1, v 2,..., v n ) R n, maka kita memiliki sifat v = α 1 e 1 + α 2 e 2 + + α n e n MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 15 / 38

Vektor-vektor Basis Standar di R n Vektor-vektor Basis Standar di R n Kita telah melihat bahwa î = (1, 0) dan ˆ = (0, 1) adalah vektor-vektor basis standar di R 2, sedangkan î = (1, 0, 0), ˆ = (0, 1, 0), dan ˆk = (0, 0, 1) adalah vektor-vektor basis standar di R 3. Definisi Vektor-vektor basis standar di R n adalah e 1, e 2,..., e n dengan ( ) e i = 0,..., 0, 1, 0,..., 0. posisi ke-i Jika v = (v 1, v 2,..., v n ) R n, maka kita memiliki sifat v = α 1 e 1 + α 2 e 2 + + α n e n (α 1 = v 1 ) (α 2 = v 2 ) (α n = v n ). MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 15 / 38

Bahasan Norm dari Vektor dan Jarak Dua (Titik) Vektor di R n 1 Pendahuluan dan Motivasi 2 Ruang Vektor Euclid R n 3 Vektor-vektor Basis Standar di R n 4 Norm dari Vektor dan Jarak Dua (Titik) Vektor di R n 5 Hasil Kali Titik, Sudut, dan Keortogonalan di R n 6 Beberapa Sifat-sifat Penting MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 16 / 38

Norm dari Vektor dan Jarak Dua (Titik) Vektor di R n Norm dari Vektor di R n Norm dari vektor di R n merupakan perumuman dari norm vektor di R 2 dan R 3. Definisi Misalkan v = (v 1, v 2,..., v n ) R n, norm Euclid atau panjang Euclid (Euclidean norm/ Euclidean length) dari v dinotasikan dengan v dan didefinisikan sebagai MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 17 / 38

Norm dari Vektor dan Jarak Dua (Titik) Vektor di R n Norm dari Vektor di R n Norm dari vektor di R n merupakan perumuman dari norm vektor di R 2 dan R 3. Definisi Misalkan v = (v 1, v 2,..., v n ) R n, norm Euclid atau panjang Euclid (Euclidean norm/ Euclidean length) dari v dinotasikan dengan v dan didefinisikan sebagai v = v1 2 + v2 2 + + v2 n MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 17 / 38

Norm dari Vektor dan Jarak Dua (Titik) Vektor di R n Jarak Dua Titik (Vektor) di R n Jarak dari dua titik (vektor) di R n merupakan perumuman dari jarak dua titik (vektor) di R 2 dan R 3. Definisi Misalkan P 1 (x 1, x 2,..., x n ) dan P 2 (y 1, y 2,..., y n ) adalah dua titik di R n. Jarak dari P 1 ke P 2 tidak lain merupakan panjang dari vektor P 1 P 2. MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 18 / 38

Norm dari Vektor dan Jarak Dua (Titik) Vektor di R n Jarak Dua Titik (Vektor) di R n Jarak dari dua titik (vektor) di R n merupakan perumuman dari jarak dua titik (vektor) di R 2 dan R 3. Definisi Misalkan P 1 (x 1, x 2,..., x n ) dan P 2 (y 1, y 2,..., y n ) adalah dua titik di R n. Jarak dari P 1 ke P 2 tidak lain merupakan panjang dari vektor P 1 P 2. d (P 1, P 2 ) = P 1 P 2 = (y 1 x 1 ) 2 + (y 2 x 2 ) 2 + + (y n x n ) 2. Jika u = (u 1, u 2,..., u n ) dan v = (v 1, v 2,..., v n ) adalah dua titik di R n, maka jarak dari u ke v (yang sama dengan jarak dari v ke u) adalah panjang dari vektor u v MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 18 / 38

Norm dari Vektor dan Jarak Dua (Titik) Vektor di R n Jarak Dua Titik (Vektor) di R n Jarak dari dua titik (vektor) di R n merupakan perumuman dari jarak dua titik (vektor) di R 2 dan R 3. Definisi Misalkan P 1 (x 1, x 2,..., x n ) dan P 2 (y 1, y 2,..., y n ) adalah dua titik di R n. Jarak dari P 1 ke P 2 tidak lain merupakan panjang dari vektor P 1 P 2. d (P 1, P 2 ) = P 1 P 2 = (y 1 x 1 ) 2 + (y 2 x 2 ) 2 + + (y n x n ) 2. Jika u = (u 1, u 2,..., u n ) dan v = (v 1, v 2,..., v n ) adalah dua titik di R n, maka jarak dari u ke v (yang sama dengan jarak dari v ke u) adalah panjang dari vektor u v d ( u, v) = u v = (v 1 u 1 ) 2 + (v 2 u 2 ) 2 + + (v n u n ) 2. MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 18 / 38

Norm dari Vektor dan Jarak Dua (Titik) Vektor di R n Vektor Satuan di R n Definisi vektor satuan di R n analog dengan definisi vektor satuan (unit vector) di R 2 maupun R 3. Definisi Suatu vektor u di R n dikatakan sebagai vektor satuan (unit vector) apabila u = 1. Teorema Misalkan v adalah suatu vektor tak nol di R n, maka 1 v v adalah sebuah vektor satuan yang searah dengan v. Bukti Jelas bahwa 1 v v searah dengan v. MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 19 / 38

Norm dari Vektor dan Jarak Dua (Titik) Vektor di R n Vektor Satuan di R n Definisi vektor satuan di R n analog dengan definisi vektor satuan (unit vector) di R 2 maupun R 3. Definisi Suatu vektor u di R n dikatakan sebagai vektor satuan (unit vector) apabila u = 1. Teorema Misalkan v adalah suatu vektor tak nol di R n, maka 1 v v adalah sebuah vektor satuan yang searah dengan v. Bukti Jelas bahwa 1 v v searah dengan v. Kemudian perhatikan bahwa 1 v v = 1 v v v = = 1. (Q.E.D) v MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 19 / 38

Norm dari Vektor dan Jarak Dua (Titik) Vektor di R n Catatan Untuk memperingkas, kita akan menulis v v untuk menyatakan 1 v v. MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 20 / 38

Bahasan Hasil Kali Titik, Sudut, dan Keortogonalan di R n 1 Pendahuluan dan Motivasi 2 Ruang Vektor Euclid R n 3 Vektor-vektor Basis Standar di R n 4 Norm dari Vektor dan Jarak Dua (Titik) Vektor di R n 5 Hasil Kali Titik, Sudut, dan Keortogonalan di R n 6 Beberapa Sifat-sifat Penting MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 21 / 38

Hasil Kali Titik, Sudut, dan Keortogonalan di R n Hasil Kali Titik di R n Hasil kali titik dua vektor di R n merupakan perumuman dari hasil kali titik dua vektor di R 2 dan R 3. Definisi Misalkan u = (u 1, u 2,..., u n ) dan v = (v 1, v 2,..., v n ) adalah dua vektor di R n, maka MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 22 / 38

Hasil Kali Titik, Sudut, dan Keortogonalan di R n Hasil Kali Titik di R n Hasil kali titik dua vektor di R n merupakan perumuman dari hasil kali titik dua vektor di R 2 dan R 3. Definisi Misalkan u = (u 1, u 2,..., u n ) dan v = (v 1, v 2,..., v n ) adalah dua vektor di R n, maka u v = u 1 v 1 + u 2 v 2 + + u n v n Catatan Hasil kali titik (dot product) di R n selanjutnya juga akan dinamakan sebagai hasil kali dalam Euclid (Euclidean inner product). MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 22 / 38

Sudut di R n Hasil Kali Titik, Sudut, dan Keortogonalan di R n Berbeda dengan sudut antara dua vektor di R 2 maupun R 3 yang memiliki representasi geometris, sudut antara dua vektor di R n untuk n 4 tidak memiliki representasi geometris. Jadi kita perlu mendefinisikan sudut antara dua vektor di R n melalui definisi yang jelas dan tidak bertentangan dengan kaidah matematis yang sudah ada sebelumnya. Ingat kembali bahwa jika θ adalah cosinus sudut antara dua vektor, maka haruslah MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 23 / 38

Sudut di R n Hasil Kali Titik, Sudut, dan Keortogonalan di R n Berbeda dengan sudut antara dua vektor di R 2 maupun R 3 yang memiliki representasi geometris, sudut antara dua vektor di R n untuk n 4 tidak memiliki representasi geometris. Jadi kita perlu mendefinisikan sudut antara dua vektor di R n melalui definisi yang jelas dan tidak bertentangan dengan kaidah matematis yang sudah ada sebelumnya. Ingat kembali bahwa jika θ adalah cosinus sudut antara dua vektor, maka haruslah 1 cos θ 1. MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 23 / 38

Hasil Kali Titik, Sudut, dan Keortogonalan di R n Ketaksamaan Cauchy-Schwarz di R n Jika u, v R n, maka u v u v MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 24 / 38

Hasil Kali Titik, Sudut, dan Keortogonalan di R n Bukti Misalkan t R, tinjau bahwa 0 t u + v 2 (norm selalu tak negatif) MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 25 / 38

Hasil Kali Titik, Sudut, dan Keortogonalan di R n Bukti Misalkan t R, tinjau bahwa 0 t u + v 2 (norm selalu tak negatif) = (t u + v) (t u + v) = MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 25 / 38

Hasil Kali Titik, Sudut, dan Keortogonalan di R n Bukti Misalkan t R, tinjau bahwa 0 t u + v 2 (norm selalu tak negatif) = (t u + v) (t u + v) = u 2 t 2 + 2 ( u v) t + v 2 (1) Dari pengetahuan kita di sekolah menengah, ketika fungsi kuadrat f (x) = ax 2 + bx + c selalu bernilai non negatif, maka MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 25 / 38

Hasil Kali Titik, Sudut, dan Keortogonalan di R n Bukti Misalkan t R, tinjau bahwa 0 t u + v 2 (norm selalu tak negatif) = (t u + v) (t u + v) = u 2 t 2 + 2 ( u v) t + v 2 (1) Dari pengetahuan kita di sekolah menengah, ketika fungsi kuadrat f (x) = ax 2 + bx + c selalu bernilai non negatif, maka fungsi tersebut memotong sumbu x tepat di satu titik atau sama sekali tidak memotong sumbu x. MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 25 / 38

Hasil Kali Titik, Sudut, dan Keortogonalan di R n Bukti Misalkan t R, tinjau bahwa 0 t u + v 2 (norm selalu tak negatif) = (t u + v) (t u + v) = u 2 t 2 + 2 ( u v) t + v 2 (1) Dari pengetahuan kita di sekolah menengah, ketika fungsi kuadrat f (x) = ax 2 + bx + c selalu bernilai non negatif, maka fungsi tersebut memotong sumbu x tepat di satu titik atau sama sekali tidak memotong sumbu x. Akibatnya nilai dari disriminannya, yaitu D = b 2 4ac, selalu non positif. Pertidaksamaan (1) memberikan MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 25 / 38

Hasil Kali Titik, Sudut, dan Keortogonalan di R n Bukti Misalkan t R, tinjau bahwa 0 t u + v 2 (norm selalu tak negatif) = (t u + v) (t u + v) = u 2 t 2 + 2 ( u v) t + v 2 (1) Dari pengetahuan kita di sekolah menengah, ketika fungsi kuadrat f (x) = ax 2 + bx + c selalu bernilai non negatif, maka fungsi tersebut memotong sumbu x tepat di satu titik atau sama sekali tidak memotong sumbu x. Akibatnya nilai dari disriminannya, yaitu D = b 2 4ac, selalu non positif. Pertidaksamaan (1) memberikan 4 ( u v) 2 4 u 2 v 2 0, atau MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 25 / 38

Hasil Kali Titik, Sudut, dan Keortogonalan di R n Bukti Misalkan t R, tinjau bahwa 0 t u + v 2 (norm selalu tak negatif) = (t u + v) (t u + v) = u 2 t 2 + 2 ( u v) t + v 2 (1) Dari pengetahuan kita di sekolah menengah, ketika fungsi kuadrat f (x) = ax 2 + bx + c selalu bernilai non negatif, maka fungsi tersebut memotong sumbu x tepat di satu titik atau sama sekali tidak memotong sumbu x. Akibatnya nilai dari disriminannya, yaitu D = b 2 4ac, selalu non positif. Pertidaksamaan (1) memberikan 4 ( u v) 2 4 u 2 v 2 0, atau ( u v) 2 ( u v ) 2 u v u v, karena u, v 0 (Q.E.D). MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 25 / 38

Hasil Kali Titik, Sudut, dan Keortogonalan di R n Sudut antara Dua Vektor Tak Nol di R n Teorema Jika u, v R n adalah dua vektor tak nol, maka maka Bukti 1 u v u v 1 Dari ketaksamaan Cauchy-Schwarz, kita memiliki u v u v, yang berarti MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 26 / 38

Hasil Kali Titik, Sudut, dan Keortogonalan di R n Sudut antara Dua Vektor Tak Nol di R n Teorema Jika u, v R n adalah dua vektor tak nol, maka maka Bukti 1 u v u v 1 Dari ketaksamaan Cauchy-Schwarz, kita memiliki u v u v, yang berarti u v u v u v. (2) Jika u dan v keduanya tak nol, maka u v > 0, akibatnya membagi ketaksamaan (2) dengan u v memberikan MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 26 / 38

Hasil Kali Titik, Sudut, dan Keortogonalan di R n Sudut antara Dua Vektor Tak Nol di R n Teorema Jika u, v R n adalah dua vektor tak nol, maka maka Bukti 1 u v u v 1 Dari ketaksamaan Cauchy-Schwarz, kita memiliki u v u v, yang berarti u v u v u v. (2) Jika u dan v keduanya tak nol, maka u v > 0, akibatnya membagi ketaksamaan (2) dengan u v memberikan 1 u v 1. (Q.E.D) u v MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 26 / 38

Hasil Kali Titik, Sudut, dan Keortogonalan di R n Definisi (Sudut antara dua vektor tak nol di R n ) Jika u, v R n adalah dua vektor tak nol, maka cosinus sudut θ antara u dan v didefinisikan sebagai MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 27 / 38

Hasil Kali Titik, Sudut, dan Keortogonalan di R n Definisi (Sudut antara dua vektor tak nol di R n ) Jika u, v R n adalah dua vektor tak nol, maka cosinus sudut θ antara u dan v didefinisikan sebagai u v cos θ = u v. Akibatnya, jika θ adalah sudut antara dua vektor tak nol u, v R n, maka MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 27 / 38

Hasil Kali Titik, Sudut, dan Keortogonalan di R n Definisi (Sudut antara dua vektor tak nol di R n ) Jika u, v R n adalah dua vektor tak nol, maka cosinus sudut θ antara u dan v didefinisikan sebagai u v cos θ = u v. Akibatnya, jika θ adalah sudut antara dua vektor tak nol u, v R n, maka ( ) u v θ = arccos. u v Catatan Definisi di atas juga sesuai dengan kondisi di R 2 dan R 3, yaitu u v = u v cos θ. MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 27 / 38

Hasil Kali Titik, Sudut, dan Keortogonalan di R n Catatan Kita tidak mendefinisikan sudut antara sebuah vektor dengan vektor nol. Hal ini terjadi karena vektor nol merupakan vektor yang tidak memiliki arah yang jelas. MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 28 / 38

Hasil Kali Titik, Sudut, dan Keortogonalan di R n Latihan 1: Sudut Vektor di R n Latihan Tentukan nilai terkecil untuk θ jika θ adalah sudut antara vektor 1 u = (1, 1, 0, 0) dan v = (0, 1, 0, 1). 2 u = (1, 0, 1, 0) dan v = (0, 1, 0, 1). MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 29 / 38

Hasil Kali Titik, Sudut, dan Keortogonalan di R n Solusi: karena kita memiliki u v = u v cos θ, dengan θ adalah sudut antara vektor tak nol u dan v, maka cos θ = u v u v. MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 30 / 38

Hasil Kali Titik, Sudut, dan Keortogonalan di R n Solusi: karena kita memiliki u v = u v cos θ, dengan θ adalah sudut antara vektor tak nol u dan v, maka cos θ = u v u v. 1 Kita memiliki u = (1, 1, 0, 0) = 2, v = (0, 1, 0, 1) = 2, u v = (1, 1, 0, 0) (0, 1, 0, 1) = 1, akibatnya cos θ = u v u v = MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 30 / 38

Hasil Kali Titik, Sudut, dan Keortogonalan di R n Solusi: karena kita memiliki u v = u v cos θ, dengan θ adalah sudut antara vektor tak nol u dan v, maka cos θ = u v u v. 1 Kita memiliki u = (1, 1, 0, 0) = 2, v = (0, 1, 0, 1) = 2, u v = (1, 1, 0, 0) (0, 1, 0, 1) = 1, akibatnya cos θ = u v u v = 1 ( ) ( ) = 1 2 2 2 θ = MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 30 / 38

Hasil Kali Titik, Sudut, dan Keortogonalan di R n Solusi: karena kita memiliki u v = u v cos θ, dengan θ adalah sudut antara vektor tak nol u dan v, maka cos θ = u v u v. 1 Kita memiliki u = (1, 1, 0, 0) = 2, v = (0, 1, 0, 1) = 2, u v = (1, 1, 0, 0) (0, 1, 0, 1) = 1, akibatnya cos θ = u v u v = θ = arccos ( 1 ) 2 1 ( 2 ) ( 2 ) = 1 2 = 2 3 π rad = 120. MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 30 / 38

Hasil Kali Titik, Sudut, dan Keortogonalan di R n Solusi: karena kita memiliki u v = u v cos θ, dengan θ adalah sudut antara vektor tak nol u dan v, maka cos θ = u v u v. 1 Kita memiliki u = (1, 1, 0, 0) = 2, v = (0, 1, 0, 1) = 2, u v = (1, 1, 0, 0) (0, 1, 0, 1) = 1, akibatnya cos θ = u v u v = θ = arccos ( 1 ) 2 1 ( 2 ) ( 2 ) = 1 2 = 2 3 π rad = 120. 2 Kita memiliki u = (1, 0, 1, 0) = 2, v = (0, 1, 0, 1) = 2, u v = (1, 0, 1, 0) (0, 1, 0, 1) = 0, akibatnya cos θ = u v u v = MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 30 / 38

Hasil Kali Titik, Sudut, dan Keortogonalan di R n Solusi: karena kita memiliki u v = u v cos θ, dengan θ adalah sudut antara vektor tak nol u dan v, maka cos θ = u v u v. 1 Kita memiliki u = (1, 1, 0, 0) = 2, v = (0, 1, 0, 1) = 2, u v = (1, 1, 0, 0) (0, 1, 0, 1) = 1, akibatnya cos θ = u v u v = θ = arccos ( 1 ) 2 1 ( 2 ) ( 2 ) = 1 2 = 2 3 π rad = 120. 2 Kita memiliki u = (1, 0, 1, 0) = 2, v = (0, 1, 0, 1) = 2, u v = (1, 0, 1, 0) (0, 1, 0, 1) = 0, akibatnya cos θ = u v u v = 0 ( ) ( ) = 0 2 2 θ = MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 30 / 38

Hasil Kali Titik, Sudut, dan Keortogonalan di R n Solusi: karena kita memiliki u v = u v cos θ, dengan θ adalah sudut antara vektor tak nol u dan v, maka cos θ = u v u v. 1 Kita memiliki u = (1, 1, 0, 0) = 2, v = (0, 1, 0, 1) = 2, u v = (1, 1, 0, 0) (0, 1, 0, 1) = 1, akibatnya cos θ = u v u v = θ = arccos ( 1 ) 2 1 ( 2 ) ( 2 ) = 1 2 = 2 3 π rad = 120. 2 Kita memiliki u = (1, 0, 1, 0) = 2, v = (0, 1, 0, 1) = 2, u v = (1, 0, 1, 0) (0, 1, 0, 1) = 0, akibatnya cos θ = u v u v = 0 ( ) ( ) = 0 2 2 θ = arccos (0) = π 2 rad = 90. MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 30 / 38

Hasil Kali Titik, Sudut, dan Keortogonalan di R n Hasil Kali Titik Dua Vektor dan Perkalian Matriks Misalkan u dan v adalah dua vektor yang dinyatakan sebagai matriks kolom, u 1 v 1 u 2 u =. dan v = v 2. Bila matriks 1 1 dipandang sebagai bilangan. u n v n real (tanda kurung [ ] diabaikan), maka kita memiliki MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 31 / 38

Hasil Kali Titik, Sudut, dan Keortogonalan di R n Hasil Kali Titik Dua Vektor dan Perkalian Matriks Misalkan u dan v adalah dua vektor yang dinyatakan sebagai matriks kolom, u 1 v 1 u 2 u =. dan v = v 2. Bila matriks 1 1 dipandang sebagai bilangan. u n v n real (tanda kurung [ ] diabaikan), maka kita memiliki v 1 u T v = [ ] v 2 u 1 u 2 u n. = u 1v 1 + u 2 v 2 + + u n v n = u v. v n MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 31 / 38

Hasil Kali Titik, Sudut, dan Keortogonalan di R n Hasil Kali Titik dan Norm Teorema Jika v = v 1 v 2. v n Rn, maka v 2 = v v = v T v. MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 32 / 38

Hasil Kali Titik, Sudut, dan Keortogonalan di R n Bukti MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 33 / 38

Hasil Kali Titik, Sudut, dan Keortogonalan di R n Bukti Tinjau bahwa v 2 = MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 33 / 38

Hasil Kali Titik, Sudut, dan Keortogonalan di R n Bukti Tinjau bahwa v 2 = v1 2 + v2 2 + + vn 2 = MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 33 / 38

Hasil Kali Titik, Sudut, dan Keortogonalan di R n Bukti Tinjau bahwa v 2 = v1 2 + v2 2 + + vn 2 = (v 1, v 2,..., v n ) (v 1, v 2,..., v n ) = v v = MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 33 / 38

Hasil Kali Titik, Sudut, dan Keortogonalan di R n Bukti Tinjau bahwa v 2 = v1 2 + v2 2 + + vn 2 = (v 1, v 2,..., v n ) (v 1, v 2,..., v n ) = v v v 1 = [ ] v 2 v 1 v 2 v n. = vt v (Q.E.D) v n MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 33 / 38

Hasil Kali Titik, Sudut, dan Keortogonalan di R n Keortogonalan di R n Ingat kembali bahwa pada R 2 maupun R 3, dua vektor u dan v dikatakan ortogonal bila u v = 0. Definisi Dua vektor u, v R n dikatakan ortogonal bila u v = 0. Teorema (Teorema Phytagoras di R n ) Jika u, v R n saling ortogonal, maka Bukti Tinjau bahwa u + v 2 = u 2 + v 2 MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 34 / 38

Hasil Kali Titik, Sudut, dan Keortogonalan di R n Keortogonalan di R n Ingat kembali bahwa pada R 2 maupun R 3, dua vektor u dan v dikatakan ortogonal bila u v = 0. Definisi Dua vektor u, v R n dikatakan ortogonal bila u v = 0. Teorema (Teorema Phytagoras di R n ) Jika u, v R n saling ortogonal, maka Bukti Tinjau bahwa u + v 2 = u + v 2 = u 2 + v 2 MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 34 / 38

Hasil Kali Titik, Sudut, dan Keortogonalan di R n Keortogonalan di R n Ingat kembali bahwa pada R 2 maupun R 3, dua vektor u dan v dikatakan ortogonal bila u v = 0. Definisi Dua vektor u, v R n dikatakan ortogonal bila u v = 0. Teorema (Teorema Phytagoras di R n ) Jika u, v R n saling ortogonal, maka Bukti Tinjau bahwa u + v 2 = u 2 + v 2 u + v 2 = ( u + v) ( u + v) = MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 34 / 38

Hasil Kali Titik, Sudut, dan Keortogonalan di R n Keortogonalan di R n Ingat kembali bahwa pada R 2 maupun R 3, dua vektor u dan v dikatakan ortogonal bila u v = 0. Definisi Dua vektor u, v R n dikatakan ortogonal bila u v = 0. Teorema (Teorema Phytagoras di R n ) Jika u, v R n saling ortogonal, maka Bukti Tinjau bahwa u + v 2 = u 2 + v 2 u + v 2 = ( u + v) ( u + v) = u 2 + 2 ( u v) + v 2 = MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 34 / 38

Hasil Kali Titik, Sudut, dan Keortogonalan di R n Keortogonalan di R n Ingat kembali bahwa pada R 2 maupun R 3, dua vektor u dan v dikatakan ortogonal bila u v = 0. Definisi Dua vektor u, v R n dikatakan ortogonal bila u v = 0. Teorema (Teorema Phytagoras di R n ) Jika u, v R n saling ortogonal, maka Bukti Tinjau bahwa u + v 2 = u 2 + v 2 u + v 2 = ( u + v) ( u + v) = u 2 + 2 ( u v) + v 2 = u 2 + v 2 (karena u v = 0). (Q.E.D) MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 34 / 38

Bahasan Beberapa Sifat-sifat Penting 1 Pendahuluan dan Motivasi 2 Ruang Vektor Euclid R n 3 Vektor-vektor Basis Standar di R n 4 Norm dari Vektor dan Jarak Dua (Titik) Vektor di R n 5 Hasil Kali Titik, Sudut, dan Keortogonalan di R n 6 Beberapa Sifat-sifat Penting MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 35 / 38

Beberapa Sifat-sifat Penting Beberapa Sifat Terkait Norm Teorema Jika v R n dan α R, maka 1 v 0 2 v = 0 jika dan hanya jika v = 0. 3 α v = α v. 4 u + v u + v (ketaksamaan segitiga/ triangle inequality untuk norm) Bukti untuk sifat nomor 1 3 analog dengan bukti untuk vektor di R 2 yang sudah kita buktikan di slide sebelumnya. MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 36 / 38

Beberapa Sifat-sifat Penting Bukti (Bukti sifat 4) Tinjau bahwa u + v 2 = MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 37 / 38

Beberapa Sifat-sifat Penting Bukti (Bukti sifat 4) Tinjau bahwa u + v 2 = ( u + v) ( u + v) = MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 37 / 38

Beberapa Sifat-sifat Penting Bukti (Bukti sifat 4) Tinjau bahwa u + v 2 = ( u + v) ( u + v) = u 2 + 2 ( u v) + v 2 MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 37 / 38

Beberapa Sifat-sifat Penting Bukti (Bukti sifat 4) Tinjau bahwa u + v 2 = ( u + v) ( u + v) = u 2 + 2 ( u v) + v 2 u 2 + 2 u v + v 2 (sifat nilai mutlak) MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 37 / 38

Beberapa Sifat-sifat Penting Bukti (Bukti sifat 4) Tinjau bahwa u + v 2 = ( u + v) ( u + v) = u 2 + 2 ( u v) + v 2 u 2 + 2 u v + v 2 (sifat nilai mutlak) u 2 + 2 u v + v 2 (ketaksamaan Cauchy-Schwarz) = MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 37 / 38

Beberapa Sifat-sifat Penting Bukti (Bukti sifat 4) Tinjau bahwa u + v 2 = ( u + v) ( u + v) = u 2 + 2 ( u v) + v 2 u 2 + 2 u v + v 2 (sifat nilai mutlak) u 2 + 2 u v + v 2 (ketaksamaan Cauchy-Schwarz) = ( u + v ) 2 Jadi u + v u + v (karena u + v 0). (Q.E.D) MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 37 / 38

Beberapa Sifat Terkait Jarak Teorema Jika u, v, w R n, dan d ( u, v) menyatakan jarak dari u ke v, maka 1 d ( u, v) 0 2 d ( u, v) = 0 jika dan hanya jika u = v 3 d ( u, v) = d ( v, u) 4 d ( u, v) d ( u, w) + d ( w, v) (ketaksamaan segitiga/ triangle inequality untuk jarak) Bukti untuk sifat nomor 1 3 analog dengan bukti untuk norm pada teorema sebelumnya. Bukti (Bukti sifat 4) Tinjau bahwa d ( u, v) =

Beberapa Sifat Terkait Jarak Teorema Jika u, v, w R n, dan d ( u, v) menyatakan jarak dari u ke v, maka 1 d ( u, v) 0 2 d ( u, v) = 0 jika dan hanya jika u = v 3 d ( u, v) = d ( v, u) 4 d ( u, v) d ( u, w) + d ( w, v) (ketaksamaan segitiga/ triangle inequality untuk jarak) Bukti untuk sifat nomor 1 3 analog dengan bukti untuk norm pada teorema sebelumnya. Bukti (Bukti sifat 4) Tinjau bahwa d ( u, v) = u v =

Beberapa Sifat Terkait Jarak Teorema Jika u, v, w R n, dan d ( u, v) menyatakan jarak dari u ke v, maka 1 d ( u, v) 0 2 d ( u, v) = 0 jika dan hanya jika u = v 3 d ( u, v) = d ( v, u) 4 d ( u, v) d ( u, w) + d ( w, v) (ketaksamaan segitiga/ triangle inequality untuk jarak) Bukti untuk sifat nomor 1 3 analog dengan bukti untuk norm pada teorema sebelumnya. Bukti (Bukti sifat 4) Tinjau bahwa d ( u, v) = u v = u w + w v

Beberapa Sifat Terkait Jarak Teorema Jika u, v, w R n, dan d ( u, v) menyatakan jarak dari u ke v, maka 1 d ( u, v) 0 2 d ( u, v) = 0 jika dan hanya jika u = v 3 d ( u, v) = d ( v, u) 4 d ( u, v) d ( u, w) + d ( w, v) (ketaksamaan segitiga/ triangle inequality untuk jarak) Bukti untuk sifat nomor 1 3 analog dengan bukti untuk norm pada teorema sebelumnya. Bukti (Bukti sifat 4) Tinjau bahwa d ( u, v) = u v = u w + w v = u w + w v (ketaksamaan segitiga untuk norm)

Beberapa Sifat Terkait Jarak Teorema Jika u, v, w R n, dan d ( u, v) menyatakan jarak dari u ke v, maka 1 d ( u, v) 0 2 d ( u, v) = 0 jika dan hanya jika u = v 3 d ( u, v) = d ( v, u) 4 d ( u, v) d ( u, w) + d ( w, v) (ketaksamaan segitiga/ triangle inequality untuk jarak) Bukti untuk sifat nomor 1 3 analog dengan bukti untuk norm pada teorema sebelumnya. Bukti (Bukti sifat 4) Tinjau bahwa d ( u, v) = u v = u w + w v u w + w v (ketaksamaan segitiga untuk norm) = d ( u, w) + d ( w, v) (Q.E.D)