DEKOMPOSISI - -ANTIAJAIB SUPER PADA GRAF GENERALIZED PETERSEN

dokumen-dokumen yang mirip
aisy 3 Program Studi Matematika FKIP Universitas Jember, Abstract

PELABELAN TOTAL SISI ANTIAJAIB SUPER PADA GRAF

Super (a,d)-h- antimagic total covering of connected amalgamation of fan graph

Super (a,d)-h-antimagic Total Covering of Connected Semi Jahangir Graph

PELABELAN TOTAL (a, d)-titik ANTIAJAIB SUPER PADA GRAF PETERSEN YANG DIPERUMUM P (n, 3) DENGAN n GANJIL, n 7

Abstract

TEORI GRAF UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER ILHAM SAIFUDIN PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK. Selasa, 13 Desember 2016

BAB II TEORI GRAF DAN PELABELAN GRAF. Dalam bab ini akan diberikan beberapa definisi dan konsep dasar dari

Khunti Qonaah, Mania Roswitha, dan Pangadi Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret

3 Program Studi Matematika FKIP Universitas Jember. Abstract

Super (a,d)-h- Antimagic Total Covering of Chain Graph

BAB II LANDASAN TEORI

Abstract

Super (a, d)-h-antimagic Total Selimut pada Graf Shackle Kipas F 4

Super (a, d)-h-antimagic Total Selimut pada Graf Triangular Cycle Ladder untuk Pengembangan Ciphertext

Kekuatan Tak Reguler Sisi Total Pada Graf Umbrella dan Graf Fraktal


PELABELAN SELIMUT TOTAL SUPER (a,d)-h ANTIMAGIC PADA GRAPH LOBSTER BERATURAN

Nilai Ketakteraturan Total dari Graf Hasil Kali Comb dan

PELABELAN TOTAL SISI-AJAIB SUPER PADA GRAF DAN GRAF

SUPER (a,d) EDGE ANTIMAGIC TOTAL LABELING PADA GRAF PETERSEN RAHMAT CHAIRULLOH

PELABELAN TOTAL TAK TERATUR TOTAL PADA GRAF BUNGA

PELABELAN SELIMUT (a, d) CY CLE TOTAL ANTI AJAIB SUPER PADA GRAF BUNGA MATAHARI, GRAF BROKEN FAN, DAN GRAF GENERALIZED FAN

BAB II LANDASAN TEORI

PELABELAN TOTAL TITIK AJAIB PADA COMPLETE GRAPH

Pelabelan Total (a, d)-simpul Antimagic pada Digraf Matahari

Super (a, d)-h Total Decomposition of Graf Helm

Novri Anggraeni, Dafik CGANT-Universitas Jember Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember novrianggraeni93,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

oleh SURYA AJI NUGROHO M SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika

SUPER EDGE MAGIC STRENGTH PADA GRAF FIRE CRACKERS DAN GRAF BANANA TREES ANDINI QASHRINA DARMANAGARI

Abstract

PELABELAN VERTEX-GRACEFUL PADA GRAF- DAN GRAF- SKRIPSI SARJANA MATEMATIKA. Oleh : GEMA HISTAMEDIKA

BAB I PENDAHULUAN. Makalah pertama mengenai teori graf ditulis oleh ahli matematika dari

BAB I PENDAHULUAN. dirasakan peranannya, terutama pada sektor sistem komunikasi dan

PELABELAN TOTAL SISI-AJAIB SUPER PADA GRAF

Abstract

Siska Binastuti 2, Dafik 1,2. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Teori graf adalah bagian dari matematika diskrit yang banyak digunakan

KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DALAM KEANTIAJAIBAN SUPER TOTAL SELIMUT GRAF CIRCULANT

PELABELAN TOTAL TITIK AJAIB GRAF HASIL KALI KARTESIUS DARI GRAF SIKEL

PELABELAN TOTAL (a, d)-sisi ANTIAJAIB SUPER PADA GRAF RODA W n

Pelabelan Harmonis Ganjil pada Graf Kincir Angin Double Quadrilateral

Abstract

PELABELAN SELIMUT H-AJAIB SUPER PADA KORONASI BEBERAPA KELAS GRAF DENGAN GRAF LINTASAN

Edge-Magic Total Labeling pada Graph mp 2 (m bilangan asli ganjil) Oleh Abdussakir

Jln. Perintis Kemerdekaan, Makassar, Indonesia, Kode Pos THE TOTAL EDGE IRREGULARITY STRENGTH OF WEB GRAPH

PELABELAN TOTAL -SISI ANTI AJAIB SUPER UNTUK GRAF ULAT SKRIPSI SARJANA MATEMATIKA OLEH: RIRI EMARINE SUSUR BP

Kekuatan Tak Reguler Sisi Total pada dan Graf Gigantic Kite

Pelabelan Total Super (a, d)-sisi Antimagic pada Gabungan Saling Lepas Graf Bintang dengan Teknik Pewarnaan Titik

PELABELAN PRIME CORDIAL PADA GRAF PRISMA DAN GRAF TERHUBUNG ANTAR PUSAT PADA GRAF RODA

SUPER EDGE-MAGIC LABELING PADA GRAPH ULAT DENGAN HIMPUNAN DERAJAT {1, 4} DAN n TITIK BERDERAJAT 4

Analisa Pelabelan Selimut (a,d)-h-anti Ajaib Super pada Graf Rantai (The Analysis of Super (a,d)-h-antimagic Covering of Chain Graph )

BILANGAN TERHUBUNG PELANGI PADA GRAF HASIL AMALGAMASI GRAF PEMBAGI NOL ATAS RING KOMUTATIF

THE TOTAL EDGE IRREGULARITY STRENGTH OF DOUBLE HEADED CIRCULAR FAN GRAPH

PELABELAN GRACEFUL PADA GRAF HALIN G(2, n), UNTUK n 3

Jln. Perintis Kemerdekaan, Makassar, Indonesia, Kode Pos THE TOTAL VERTEH IRREGURARY STRENGTH OF HONEYCOMB GRAPH

Abstract

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang tak kosong yang anggotanya disebut vertex, dan E adalah himpunan yang

Edisi Agustus 2014 Volume VIII No. 2 ISSN NILAI TOTAL KETAKTERATURAN TOTAL DARI DUA COPY GRAF BINTANG. Rismawati Ramdani

PELABELAN GRACEFUL SISI-GANJIL PADA GRAF WEB W(2,n) Jl. Prof. H. Soedarto, S.H. Semarang 50275

Pelabelan -Anti Ajaib dan -Anti Ajaib untuk Graf Tangga. -Antimagic and -Antimagic Labeling for Ladder Graph

TEKNIK MENENTUKAN BILANGAN RAMSEY R(M, N) DENGAN M DAN N ADALAH 1, 2, DAN 3 SKRIPSI OLEH AGUS FAJARMAN ZALUKHU BP

BAB I PENDAHULUAN. Teori graf pertama kali diperkenalkan oleh seorang matematikawan. Swiss, Leonhard Euler ( ). Saat itu graf digunakan untuk

Pewarnaan Total Pada Graf Outerplanar

PELABELAN TOTAL (a, d)-sisi-anti AJAIB PADA GRAF BINTANG

PELABELAN TOTAL SISI AJAIB GRAF HASIL KALI KARTESIUS TUGAS AKHIR

PELABELAN SISI AJAIB DAN SISI AJAIB SUPER PADA GRAF KIPAS, GRAF TANGGA, GRAF PRISMA, GRAF LINTASAN, GRAF SIKEL, DAN GRAF BUKU

BILANGAN RADIO PADA GRAF GEAR. Ambar Puspasari 1, Bambang Irawanto 2. Jl. Prof. H. Soedarto, S. H, Tembalang, Semarang Jurusan Matematika FMIPA UNDIP

PELABELAN TOTAL SISI AJAIB PADA GRAF BINTANG

PELABELAN GRAF SIKLUS SEDERHANA UNTUK MENGKONSTRUKSI VERTEX-MAGIC GRAPH

MIDDLE PADA BEBERAPA GRAF KHUSUS

EDGE-MAGIC TOTAL LABELING PADA BEBERAPA JENIS GRAPH

PENENTUAN BANYAKNYA GRAF TERHUBUNG BERLABEL BERORDE LIMA TANPA GARIS PARALEL. (Skripsi) Oleh Eni Zuliana

PELABELAN TOTAL (a, d)-sisi ANTIAJAIB SUPER PADA SUBDIVISI GRAF BINTANG

SIFAT-SIFAT GRAF SIKEL DENGAN PELABELAN FUZZY

HAND OUT MATA KULIAH TEORI GRAF (MT 424) JILID SATU. Oleh: Kartika Yulianti, S.Pd., M.Si.

PELABELAN HARMONIS GANJIL PADA GRAF KINCIR ANGIN DOUBLE QUADRILATERAL

PELABELAN TOTAL -SISI-ANTI AJAIB SUPER PADA -COPY GRAF RODA TERHUBUNG DAN APLIKASINYA

Dimensi Metrik dan Dimensi Partisi dari Famili Graf Tangga

PELABELAN TOTAL TITIK AJAIB PADA GRAF LENGKAP DENGAN METODE MODIFIKASI MATRIK BUJURSANGKAR AJAIB DENGAN n GANJIL, n 3

MATHunesa (Volume 3 No 3) 2014

BILANGAN KROMATIK LOKASI DARI GRAF HUTAN LINIER H t

Pelabelan Super Sisi Ajaib pada Subkelas Pohon

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pelabelan Total Super (a, d)-sisi Antimagic pada Graf Daun. Pendahuluan

`BAB II LANDASAN TEORI

. Nilai total ketakteraturan titik graf. Graf Hasil Kali Comb Dan C 5 Dengan Bilangan Ganjil

NILAI MAKSIMUM DAN MINIMUM PELABELAN- γ PADA GRAF LINTANG

Penerapan Pewarnaan Titik untuk Super (a, d) H Antimagic Total Covering pada Gabungan Graf Khusus

Unnes Journal of Mathematics

Graf dan Operasi graf

FAKTORISASI GRAF BARU YANG DIHASILKAN DARI PEMETAAN TITIK GRAF SIKEL PADA BILANGAN BULAT POSITIF

Aplikasi Algoritma Dijkstra dalam Pencarian Lintasan Terpendek Graf

I. LANDASAN TEORI. Seperti yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, teori graf merupakan salah satu ilmu

PELABELAN SELIMUT H-AJAIB SUPER PADA KELAS GRAF ILALANG DAN HASIL KORONASI DUA GRAF

NILAI KETAKTERATURAN TOTAL SISI DARI GRAF TUNAS KELAPA

BILANGAN AJAIB MAKSIMUM DAN MINIMUM PADA GRAF SIKLUS GANJIL

LOGIKA DAN ALGORITMA

TOTAL EDGE IRREGULARITY STRENGTH DARI GRAF { }

Transkripsi:

Jurnal LOG!K@, Jilid 6, No. 2, 2016, Hal. 84-95 ISSN 1978 8568 DEKOMPOSISI - -ANTIAJAIB SUPER PADA GRAF GENERALIZED PETERSEN M. Irvan Septiar Musti, Nur Inayah, dan Irma Fauziah Program Studi Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Email: irvanseptiar@gmail.com Abstract: This research will construct a decomposition -H-antimagic. Decomposition - -antimagic is a bijective function which is mapping set of vertex and edge in graph to positive integer that comply { for two certain positive integers and, and is the amount of subgraph in. In this research, H refers to The aim of this research is to determine decomposition - -super antimagic of generalized Petersen graph for, odd and m = 2. The author is using literature and experiment study as the research method. This research produced 4 theorems that explain decomposition - -super antimagic in generalized Petersen graph with. Keywords: Decomposition, Super Antimagic,, Generalized Petersen Graph. Abstrak: Penelitian ini mengkonstruksi sebuah dekomposisi -Hantiajaib. Dekomposisi - -antiajaib adalah suatu fungsi bijektif yang memetakan himouan titik dan sisi pada graf ke bilangan bulat positif yang memenuhi { untuk dua bilangan bulat positif dan tertentu serta adalah banyaknya subgraf di. H yang dimaksud adalah Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan dekomposisi - -antiajaib super pada graf generalized Petersen untuk, ganjil dan m = 2. Penelitian ini menghasilkan 4 teorema dekomposisi - -antiajaib super pada graf generalized Petersen dengan. Kata kunci: Dekomposisi, Antiajaib Super,, Graf Generalized Petersen. PENDAHULUAN Teori graf pertama kali muncul karena adanya permasalahan pada jembatan Konigsbreg, sebuah jembatan di kota Kaliningrad, Rusia (dahulu Prusia). Masalah pada jembatan Konigsbreg adalah kemungkinan bisa atau tidaknya melewati tujuh jembatan di kota tersebut dengan tepat satu kali yang menghubungkan empat buah daratan. Pada tahun 1763, Leonhard Euler memecahkan permasalahan tersebut dengan menggunakan titik sebagai representasi dari daratan dan garis yang menghubungkan titik sebagai representasi dari masing-masing jembatan. Representasi titik (vertex) dan sisi (edge) yang diperkenalkan oleh Euler pada permasalahan tersebut dikenal sebagai Graf. Jenis-jenis dari suatu graf semakin banyak dan semakin beragam. Hal ini ditandai dengan adanya graf sederhana, graf berarah dan juga graf reguler. Graf reguler berderajat

Dekomposisi a, d P4 Antiajaib Super pada Graf Generalized Petersen didefinisikan sebagai graf yang setiap titiknya mempunyai derajat yang sama yaitu. Graf generalized Petersen,, 1, adalah sebuah graf regular dengan titik dan tiga macam sisi yaitu (sisi dalam), (jeruji), dan (sisi luar) dengan menyatakan banyaknya titik luar yang sama dengan banyaknya titik dalam dan nilai menyatakan lompatan sisi dalam pada graf tersebut. Graf generalized Petersen pertama kali diperkenalkan oleh Watkins [3]. Dekomposisi pada graf merupakan perluasan dari tema pelabelan dalam graf. Suatu pelabelan antiajaib pada graf G yang memuat suatu dekomposisi-h, ditulis dekomposisi -H-antiajaib adalah suatu fungsi bijektif yang memetakan himpunan titik dan sisi pada graf G ke bilangan bulat positif yang memenuhi { untuk dua bilangan bulat positif dan tertentu serta adalah banyaknya subgraf di. Permasalahan dalam paper ini adalah bagaimana mengkonstruksi dekomposisi - -antiajaib super pada graf generalized Petersen dengan ganjil, dan. TINJAUAN PUSTAKA Terminologi Graf Graf didefinisikan sebagai pasangan himpunan ditulis dengan notasi. dalam hal ini merupakan himpunan tidak kosong dari titik- titik dan adalah himpunan sisi yang mungkin kosong dan menghubungkan sepasang titik [4]. Suatu graf dikatakan kosong (null graf) jika [1]. Dari definisi tersebut menyatakan bahwa dalam suatu graf, himpunan titik tidak boleh kosong, akan tetapi himpunan sisi dimungkinkan kosong. Hal ini menandakan bahwa sebuah graf harus memiliki paling sedikit satu buah titik dan dimungkinkan tidak memiliki sisi. Graf yang hanya memiliki sebuah titik disebut graf trivial. Banyaknya unsur pada himpunan titik disebut dengan size dan dinotasikan dengan ǀ ǀ, sedangkan banyaknya unsur pada himpunan sisi disebut dengan order dan dinotasikan dengan ǀ ǀ. Graf yang memiliki size dan order dapat ditulis dengan Graf [2]. Definisi Subgraf Sebuah graf H adalah subgraf dari graf G jika setiap titik pada H adalah titik di G dan setiap sisi pada H adalah sisi di G. Dengan kata lain, dan [2]. Graf Lintasan dan Graf Generalized Petersen Graf lintasan yang dinotasikan adalah suatu graf dengan n titik yaitu dan sisi. Kemudian, Graf generalized Petersen, 1 adalah sebuah graf regular dengan titik dan tiga macam sisi yaitu (sisi dalam), (jeruji), dan (sisi luar) dengan 85

M. Irvan Septiar Musti dan Nur Inayah menyatakan banyaknya titik luar yang sama dengan banyaknya titik dalam dan nilai menyatakan lompatan sisi dalam pada graf tersebut [5]. Pelabelan Total - -Antiajaib Misalkan G V G, E G dan H V H, E H graf berhingga dan memiliki selimaut-h. Pelabelan total - -antiajaib adalah fungsi bijektif : V G E G 1,2,, v G e G sedemikian sehingga untuk setiap subgraf H ' yang isomorfik dengan H, himpunan bobot dari H adalah ' v V H ' e E H ' H g v g e Bobot setiap selimutnya membentuk barisan aritmatika,, 2,, 1 a a d a d a l d dengan d menyatakan jarak dan l menyatakan suatu bilangan subgraf isomorfik H, nilai a dan d adalah bilangan bulat positif. Kemudian dikatakan pelabelan - -antiajaib super jika V G 1,2,, v G atau dengan kata lain pelabelan - -antiajaib dikatakan super jika titik merupakan label terkecil pada graf tersebut [6]. Dekomposisi Suatu graf G dikatakan terdekomposisi menjadi, jika dua buah subgraf dan dengan tidak memiliki sisi yang bersisian dan gabungan semua subgraf adalah G [1]. Suatu keluarga dari subgraf G dikatakan 1 i l, E Hi E H j suatu dekomposisi-h dari G, jika Hi isomorfik dengan H, l untuk i j dan E H E G. Dalam hal ini ditulis G H1 Hk dan G dikatakan i 1 i terdekomposisi-h atau dengan kata lain G memuat suatu dekomposisi-h. Suatu pelabelan antiajaib pada graf G yang memuat suatu dekomposisi-h, ditulis dekomposisi H-antiajaib adalah suatu fungsi bijektif yang memetakan himpunan titik dan sisi pada graf G ke bilangan bulat positif yang memenuhi { untuk dua bilangan bulat positif dan tertentu serta adalah banyaknya subgraf di. Dalam hal ini dikatakan bobot dari (bobot-h), didefinisikan sebagai Kemudian, dikatakan dekomposisi - -antiajaib super, jika atau dengan kata lain bobot titik merupakan bobot terkecil pada graf tersebut. HASIL DAN PEMBAHASAN Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menentukan selimut pada graf generalized Petersen berupa graf lintasan kemudian melabeli titik-titik dan sisi-sisi graf generalized Petersen dengan bilangan bulat positif pada graf tersebut. Setelah itu, peneliti menghitung bobot masing-masing selimut sehingga membentuk deret aritmatika dan 86

Dekomposisi a, d P4 Antiajaib Super pada Graf Generalized Petersen kemudian mengkonstruksi dekomposisi Petersen. - -antiajaib super pada graf generalized Hasil dari penelitian ini berupa empat teorema baru yang ditemukan secara eksperimental yang akan disajikan dengan paparan teorema. Empat teorema yang merupakan hasil dari penelitian ini dikelompokkan sesuai dengan nilai yang didapat dalam penelitian ini. TEOREMA 1 Pada Graf Generalized Petersen - -antiajaib super. terdapat dekomposisi selimut Bukti. Setiap titik dan sisi dipetakan ke himpunan bilangan bulat positif oleh fungsi pelabelan di bawah ini, seperti Pola bobot berikut: masing-masing selimut pada graf generalized Petersen adalah sebagai Berdasarkan pola bobot pelabelan di atas diperoleh masing-masing selimut ( pada graf generalized Petersen adalah sebagai berikut: 87

M. Irvan Septiar Musti dan Nur Inayah = Berdasarkan bobot selimut diatas diperoleh dekomposisi - -antiajaib super pada graf generalized Petersen ( dengan, ganjil dan, dengan dan Ilustrasi dekomposisi - -antiajaib super dengan d = 1 pada graf generalized Petersen GP 5,2 dan GP 7,2 terdapat pada Gambar 1. Gambar 1. Ilustrasi dekomposisi d = 1. - -antiajaib super pada GP 5,2 dan GP 7,2 dengan TEOREMA 2 Pada Graf Generalized Petersen - -antiajaib super. terdapat dekomposisi selimut Bukti. Setiap titik dan sisi dipetakan ke himpunan bilangan bulat positif oleh fungsi pelabelan di bawah ini, seperti 88

Dekomposisi a, d P4 Antiajaib Super pada Graf Generalized Petersen Pola bobot berikut: masing-masing selimut pada graf generalized Petersen adalah sebagai Berdasarkan pola bobot pelabelan di atas diperoleh masing-masing selimut ( pada graf generalized Petersen adalah sebagai berikut: 89

M. Irvan Septiar Musti dan Nur Inayah Berdasarkan bobot selimut diatas diperoleh dekomposisi - -antiajaib super pada graf generalized Petersen ( dengan, n ganjil dan, dengan dan Ilustrasi dekomposisi - -antiajaib super dengan d = 2 pada graf generalized Petersen GP 5,2 dan GP 7,2 terdapat pada Gambar 2. TEOREMA 3 Pada Graf Generalized Petersen (13n+5,3)- -antiajaib super. terdapat dekomposisi selimut Bukti. Setiap titik dan sisi dipetakan ke himpunan bilangan bulat positif oleh fungsi pelabelan di bawah ini, seperti Pola bobot berikut: masing-masing selimut pada graf generalized Petersen adalah sebagai 90

Dekomposisi a, d P4 Antiajaib Super pada Graf Generalized Petersen Gambar 2. Ilustrasi dekomposisi d = 2. - -antiajaib super pada GP 5,2 dan GP 7,2 dengan 91

M. Irvan Septiar Musti dan Nur Inayah Berdasarkan pola bobot pelabelan di atas diperoleh masing-masing selimut ( pada graf generalized Petersen adalah sebagai berikut: Berdasarkan bobot selimut diatas diperoleh dekomposisi - -antiajaib super pada graf generalized Petersen ( dengan, n ganjil dan, dengan dan Ilustrasi dekomposisi - -antiajaib super dengan d = 3 pada graf generalized Petersen GP 5,2 dan GP 7,2 terdapat pada Gambar 3. Gambar 3. Ilustrasi dekomposisi d = 3. - -antiajaib super pada GP 5,2 dan GP 7,2 dengan 92

Dekomposisi a, d P4 Antiajaib Super pada Graf Generalized Petersen TEOREMA 4 Pada Graf Generalized Petersen - -antiajaib super. terdapat dekomposisi selimut Bukti. Setiap titik dan sisi dipetakan ke himpunan bilangan bulat positif oleh fungsi pelabelan di bawah ini, seperti Pola bobot berikut: masing-masing selimut pada graf generalized Petersen adalah sebagai Berdasarkan pola bobot pelabelan di atas diperoleh masing-masing selimut ( pada graf generalized Petersen adalah sebagai berikut: 93

M. Irvan Septiar Musti dan Nur Inayah Berdasarkan bobot selimut di atas diperoleh dekomposisi - -antiajaib super pada graf generalized Petersen ( dengan, n ganjil dan, dengan dan Ilustrasi dekomposisi - -antiajaib super dengan d = 4 pada graf generalized Petersen GP 5,2 dan GP 7,2 terdapat pada Gambar 4. Gambar 4. Ilustrasi dekomposisi d = 4. - -antiajaib super pada GP 5,2 dan GP 7,2 dengan Dari keempat teorema yang telah dipaparkan, diperoleh empat jenis nilai yang sesuai dengan nilai d. Tabel 1 menyajikan eksistensi nilai dari keempat teorema di atas. 94

Dekomposisi a, d P4 Antiajaib Super pada Graf Generalized Petersen KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa graf generalized Petersen dengan n ganjil, dan memiliki dekomposisi - - antiajaib super dengan nilai dan yang berbeda seperti pada tabel di bawah ini. Pada penelitian ini dihasilkan empat teorema yang disesuaikan dengan nilai dan yang diperoleh dalam penelitian ini. 1 2 3 4 REFERENSI [1] Harary, F. 1969. Graph Theory. Philipina: Addison- Wesley Publishing Company Inc. [2] Hardsfields, N. dan Rigel, G. 1994. Pearls in Graph Theory. London: Accademic Press Limeted [3] M.E. Watkins. 1969. A Theorem on Tait colorings with an application to the generalized Petersen graph, J. Combin. Theory 6, 152-164. [4] Munir, Rinaldi. 2010, Matematika Diskrit, Edisi Ketiga. Bandung: Penerbit Informatika. [5] Sungeng, K.A. 2005. Magic and Antimagic Labeling of Graph. Ph.D Thesis. School of Information Technology and Mathematical Science University of Ballarat. [6] Nur Inayah, A.N.M. Salman, R. Simanjuntak. 2009. On - -antimagic Coverings of Graph. The Combinatorial Mathematics and Combinatorial Computing 71, 273-281. 95