2. Deret Fourier. Misalkan f(θ) adalah sebuah fungsi bernilai kompleks yang terdefinisi pada R sedemikian

dokumen-dokumen yang mirip
Fourier Analysis & Its Applications in PDEs - Part I

Analisis Fourier dan Wavelet

Hendra Gunawan. KK Analisis & Geometri FMIPA-ITB. Bandung, Maret 2001 [Edisi Revisi II: Mei 2014]

3. Kekonvergenan Deret Fourier

4. Deret Fourier pada Interval Sebarang dan Aplikasi

4. Deret Fourier pada Interval Sebarang dan Aplikasi

0. Pendahuluan. 0.1 Notasi dan istilah, bilangan kompleks

10. Transformasi Fourier

SYARAT DIRICHLET. 1, 1 < t < 0

BAB IV DERET FOURIER

BAB V KEKONVERGENAN BARISAN PADA DAN KETERKAITAN DENGAN. Pada subbab 4.1 telah dibahas beberapa sifat dasar yang berlaku pada koleksi

Daftar Isi 5. DERET ANALISIS REAL. (Semester I Tahun ) Hendra Gunawan. Dosen FMIPA - ITB September 26, 2011

DERET FOURIER. 1. Pendahuluan

Kalkulus 2. Teknik Pengintegralan ke - 1. Tim Pengajar Kalkulus ITK. Institut Teknologi Kalimantan. Januari 2018

8. Deret Fourier yang Diperumum dan Hampiran Terbaik di L 2 (a, b)

7. RESIDU DAN PENGGUNAAN. Contoh 1 Carilah titik singular dan tentukan jenisnya dari fungsi berikut a. f(z) = 1/z

Suku Banyak Chebyshev

MATEMATIKA TEKNIK II BILANGAN KOMPLEKS

Bab 3 Fungsi Elementer

BAB 1. PENDAHULUAN KALKULUS

MA3231 Analisis Real

SIFAT KELENGKAPAN RUANG METRIK BERNILAI KOMPLEKS

VARIABEL KOMPLEKS SUMANANG MUHTAR GOZALI KBK ALJABAR & ANALISIS

5.1 Fungsi periodik, fungsi genap, fungsi ganjil

Fungsi Elementer (Bagian Kedua)

Sistem Bilangan Kompleks (Bagian Kedua)

FT UNIVERSITAS SURABAYA VARIABEL KOMPLEKS SUGATA PIKATAN. Bab V Aplikasi

12. Teorema Inversi Fourier dan Transformasi Fourier di L 2 (R)

BAB 3 REVIEW PENDUGAAN FUNGSI INTENSITAS LOKAL DAN GLOBAL DARI PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT

11. Konvolusi. Misalkan f dan g fungsi yang terdefinisi pada R. Konvolusi dari f dan g adalah fungsi f g yang didefinisikan sebagai.

BAB III INTEGRAL LEBESGUE. Pada bab sebelumnya telah disebutkan bahwa ruang dibangun oleh

digunakan untuk menyelesaikan integral seperti 3

Bab 1 Sistem Bilangan Kompleks

Aplikasi Deret Fourier (FS) Deret Fourier Aplikasi Deret Fourier

Bagian 7 Koordinat Kutub

BAB II KAJIAN TEORI. pada penulisan bab III. Materi yang diuraikan berisi tentang definisi, teorema, dan

Bab I. Bilangan Kompleks

ANALISIS AKIBAT INTEGRAL CAUCHY Ricky Antonius, Helmi, Yudhi INTISARI

a b c d e nol di belakang pada representasi desimalnya adalah... a b c d e. 40.

BAB 3 REVIEW SIFAT-SIFAT STATISTIK PENDUGA KOMPONEN PERIODIK

Kalkulus 2. Teknik Pengintegralan ke - 3. Tim Pengajar Kalkulus ITK. Institut Teknologi Kalimantan. Januari 2018

Deret Fourier. Slide: Tri Harsono PENS ITS Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) - ITS

BAB 4 KEKONSISTENAN PENDUGA DARI FUNGSI SEBARAN DAN FUNGSI KEPEKATAN WAKTU TUNGGU DARI PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT

Bab 2 Fungsi Analitik

MAT 602 DASAR MATEMATIKA II

Matematika Dasar FUNGSI DAN GRAFIK

BAB I PENDAHULUAN. Integral Lebesgue merupakan suatu perluasan dari integral Riemann.

DERET FOURIER DAN APLIKASINYA DALAM FISIKA

Ringkasan Materi Kuliah Bab II FUNGSI

Menurut jenisnya, fungsi dapat dibedakan menjadi (1) Fungsi aljabar (2) Fungsi transenden

2. Sinyal Waktu-Diskret dan Sistemnya

PENGANTAR ANALISIS REAL

Penerapan Aproksimasi Fejer dalam Membuktikan Teorema Weierstrass

Materi W6b BARISAN DAN DERET. Kelas X, Semester 2. B. Barisan dan Deret Aritmatika.

BAB III TRANSFORMASI MATRIKS DERET DIRICHLET HOLOMORFIK. A. Transformasi Matriks Mengawetkan Kekonvergenan

Deret Fourier. (Pertemuan XI) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Fungsi Genap dan Fungsi Ganjil

Penerapan Aproksimasi Fejer dalam Membuktikan Teorema Weierstrass

II. TINJAUAN PUSTAKA. Turunan fungsi f adalah fungsi lain f (dibaca f aksen ) yang nilainya pada ( ) ( ) ( )

BILANGAN KOMPLEKS. Dimana cara penyelesaiannya dengan menggunakan rumus abc, yang menghasilkan dua akar sekaligus ..(4)

Hendra Gunawan. 26 Februari 2014

BILANGAN KOMPLEKS. Muhammad Hajarul Aswad Pendidikan Matematika Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo. Aswad

matematika LIMIT ALJABAR K e l a s A. Pengertian Limit Fungsi di Suatu Titik Kurikulum 2006/2013 Tujuan Pembelajaran

SISTEM BILANGAN KOMPLEKS

KED INTEGRAL JUMLAH PERTEMUAN : 2 PERTEMUAN TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS: Materi : 7.1 Anti Turunan. 7.2 Sifat-sifat Integral Tak Tentu KALKULUS I

BAB III. PECAHAN KONTINU dan PIANO. A. Pecahan Kontinu Tak Hingga dan Bilangan Irrasional

16. BARISAN FUNGSI Barisan Fungsi dan Kekonvergenan Titik Demi Titik

II. TINJAUAN PUSTAKA. variabel x, sehingga nilai y bergantung pada nilai x. Adanya relasi kebergantungan

Fungsi Gamma. Pengantar Matematika Teknik Kimia. Muthia Elma

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Bab III. Integral Fungsi Kompleks

UJI KONVERGENSI. Januari Tim Dosen Kalkulus 2 TPB ITK

BAB III FUNGSI YOUNG DAN KOMPLEMEN YOUNG

BILANGAN KOMPLEKS. 1. Bilangan-Bilangan Real. 2. Bilangan-Bilangan Imajiner. 3. Bilangan-Bilangan Kompleks

LANDASAN TEORI. Pada Bab ini akan diberikan istilah-istilah, definisi-definisi dan identitas-identitas

LIMIT FUNGSI. A. Menentukan Limit Fungsi Aljabar A.1. Limit x a Contoh A.1: Contoh A.2 : 2 4)

BAB 2 PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR

LEMBAR AKTIVITAS SISWA INDUKSI MATEMATIKA

Daftar Isi 3. BARISAN ANALISIS REAL. (Semester I Tahun ) Hendra Gunawan. Dosen FMIPA - ITB

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER(RPS) PROGRAM STUDI STATISTIKA

Matematika SMA (Program Studi IPA)

BAB III ANALISIS SPEKTRAL PADA RUNTUN WAKTU MODEL ARIMA. Analisis spektral adalah metode yang menggambarkan kecendrungan osilasi

KALKULUS BAB II FUNGSI, LIMIT, DAN KEKONTINUAN. DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA Universitas Indonesia

Uji Komptensi. 2. Tentukan jumlah semua bilangan-bilangan bulat di antara 100 dan 200 yang habis dibagi 5

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

Memahami definisi barisan tak hingga dan deret tak hingga, dan juga dapat menentukan

DERET FOURIER. n = bilangan asli (1,2,3,4,5,.) L = pertemuan titik. Bilangan-bilangan untuk,,,, disebut koefisien fourier dari f(x) dalam (-L,L)

Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I

Reflektor Gelombang 1 balok

MATERI 4 MATEMATIKA TEKNIK 1 DERET FOURIER

MA1201 KALKULUS 2A Do maths and you see the world

BILANGAN BERPANGKAT. Jika a bilangan real dan n bilangan bulat positif, maka a n adalah

KUMPULAN SOAL DAN PEMBAHASAN BILANGAN I SMP. Abdul Azis Abdillah. Januari 2017

BAB II KAJIAN TEORI. syarat batas, deret fourier, metode separasi variabel, deret taylor dan metode beda

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDE 2 - II

Husna Arifah,M.Sc : Persamaan Bessel: Fungsi-fungsi Besel jenis Pertama

BAB II PENGANTAR SOLUSI PERSOALAN FISIKA MENURUT PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK

BAB 4 SEBARAN ASIMTOTIK PENDUGA KOMPONEN PERIODIK

Modulasi Sudut / Modulasi Eksponensial

Sistem Bilangan Real. Pendahuluan

Transkripsi:

2. Deret Fourier Pada bab i kita akan membahas deret Fourier dari fungsi periodik. Pendekatan yang dipilih dalam diktat i sama dengan pendekatan dalam buku Fourier Analysis and Its Applications karangan G.B. Folland (Wadsworth 992). Untuk kemudahan kita akan lebih banyak bekerja dengan fungsi eksponensial kompleks e iθ daripada fungsi trigonometri cos θ dan s θ. Ingat bahwa fungsi-fungsi i terkait oleh rumus e iθ = cos θ + i s θ cos θ = 2 (eiθ + e iθ ) dan s θ = 2i (eiθ e iθ ). Kelebihan fungsi cosus dan sus adalah bahwa mereka bernilai real dan mempunyai sifat simetri, sementara kelebihan fungsi eksponensial adalah rumus turunan (e iθ ) = ie iθ dan rumus jumlah e i(θ+ϕ) = e iθ e iϕ yang relatif lebih sederhana. 2. Deret Fourier dari fungsi periodik Misalkan f(θ) adalah sebuah fungsi bernilai kompleks yang terdefisi pada R sedemikian sehgga f(θ + 2π) = f(θ) θ R, yakni f periodik dengan periode 2π. Asumsikan pula bahwa f tertegralkan Riemann pada sebarang terval terbatas (i dipenuhi bila, misalnya, f terbatas dan kontu kecuali di sejumlah terhgga titik pada sebarang terval terbatas). Kita g mengetahui kapankah f dapat diuraikan sebagai deret f(θ) = 2 a 0 + (a n cos nθ + b n s nθ). Di si 2 a 0 merupakan koefisien fungsi konstan = cos 0θ, dan faktor 2 sengaja diikutsertakan untuk kemudahan yang akan kita lihat nanti. Tidak ada b 0 karena s 0θ = 0.

dengan atau Menggunakan rumus di atas, persamaan tadi dapat dituliskan sebagai f(θ) = c n e θ c 0 = 2 a 0; c n = 2 (a n ib n ) dan c n = 2 (a n + ib n ), n N a 0 = 2c 0 ; a n = c n + c n dan b n = i(c n c n ), n N. Untuk menjawab pertanyaan di atas, kita mencoba terlebih dahulu mencari syarat perlunya. Jika kita mempunyai persamaan di atas, bagaimana koefisien c n dapat dihitung dalam f? Dengan mengalikan kedua ruas dengan e ikθ (k Z, kemudian tegralkan dari sampai π, kita peroleh (dengan menganggap bahwa tegral deret sama dengan deret tegral) Tetapi untuk n k sementara untuk n = k f(θ)e ikθ = e i(n k)θ dθ = e i(n k)θ = c n i(n k) ei(n k)θ π e i(n k)θ dθ. dθ = 2π. = 0, Jadi satu-satunya suku yang bertahan dalam deret tadi adalah suku ke-k, sehgga kita dapatkan f(θ)e ikθ dθ = 2πc k. Dengan menamai kembali k sebagai n, kita peroleh rumus untuk koefisien c n, yakni c n = f(θ)e θ dθ, n Z. 2π Dari si kita peroleh a 0 = 2c 0 = π f(θ)dθ 2

dan untuk n =, 2, 3,... a n = c n + c n = π b n = i(c n c n ) = π f(θ) cos nθdθ f(θ) s nθdθ. Perhatikan bahwa rumus untuk a n berlaku pula untuk n = 0 karena faktor 2 telah kita ikutsertakan sejak awal. yang sengaja Defisi. Misalkan f periodik dengan periode 2π dan tertegralkan pada [, π]. Bilangan c n, atau a n dan b n, sebagaimana dirumuskan di atas, disebut sebagai koefisien Fourier dari f, sementara deret c n e θ atau disebut sebagai deret Fourier dari f. 2 a 0 + (a n cos nθ + b n s nθ) Catat bahwa yang telah kita dapatkan saat i baru syarat perlunya saja, belum syarat cukup. Yakni, jika kita mempunyai sebuah fungsi f yang periodik dengan periode 2π dan tertegralkan pada [, π], maka kita dapat menghitung koefisien-koefisien Fourier dan deret Fourier dari fungsi tersebut. Namun pertanyaan apakah f sama dengan deret Fouriernya, atau apakah deret Fourier dari f konvergen (titik demi titik) ke f, sama sekali belum terjawab. 2.2 Contoh dan Ketaksamaan Bessel Sebelum kita menjawab pertanyaan pentg tadi, kita tjau terlebih dahulu dua buah contoh berikut. Contoh. Misalkan f periodik dengan periode 2π dan f(θ) = θ, θ π. Maka, dengan menggat bahwa f merupakan fungsi genap, kita peroleh a 0 = π, a n = 2 ( ) n π n 2 dan b n = 0 untuk setiap n N. Perhatikan bahwa ( ) n = 0 bila n genap, dan ( ) n = 2 bila n ganjil. Dengan demikian deret Fourier dari f adalah π 2 4 cos nθ. π n2,3,5,... 3

Contoh 2. Misalkan g periodik dengan periode 2π dan g(θ) = θ, < θ π. Maka c 0 = 0 dan c n = ( )n+ untuk setiap n 0. Jadi deret Fourier dari g adalah ( ) n+ n 0 e θ atau, menggat ( ) n = ( ) n dan eθ 2 + e θ = 2 n ( ) n+ s nθ. n s nθ, Mari kita lihat apakah deret Fourier dari masg-masg fungsi tersebut konvergen titik demi titik ke fungsi semula, dengan mengamati kecenderungan beberapa jumlah parsial pertamanya. [Gambar 2.2a: Fungsi f dan deret Fouriernya] [Gambar 2.2b: Fungsi g dan deret Fouriernya] Ketaksamaan berikut memberikan suatu hampiran untuk koefisien Fourier, yang kelak diperlukan dalam pembahasan kekonvergenan deret Fourier. Ketaksamaan Bessel. Jika f periodik dengan periode 2π dan tertegralkan Riemann pada [, π], maka koefisien Fourier c n yang ditentukan oleh rumus di atas memenuhi ketaksamaan c n 2 f(θ) 2 dθ. 2π Catatan. Menggat a 0 2 = 4 c 0 2 dan a n 2 + b n 2 = 2( c n 2 + c n 2 ) untuk n, kita peroleh 4 a 0 2 + 2 ( a n 2 + b n 2 ) = 4 c n 2 f(θ) 2 dθ. 2π

Bukti. Karena z 2 = z z, maka untuk setiap θ [, π] dan N N berlaku f(θ) c n e θ 2 = f(θ) 2 [c n f(θ)e θ c n f(θ)e θ ] + m, c m c n e i(m n)θ. Bagi kedua ruas dengan 2π dan tegralkan pada [, π], dengan menggat rumus koefisien c n pada 2.: π f(θ) 2π c n e θ 2 dθ = f(θ) 2 dθ 2π Karena tegral di ruas kiri tak mungk negatif, maka π f(θ) 2 dθ 2π dan i berlaku untuk setiap n N. [QED] c n 2, c n 2. Akibat (Lemma Riemann-Lebesgue). Koefisien Fourier c n menuju 0 bila n. Koefisien Fourier a n dan b n menuju 0 bila n. Bukti. a n 2, b n 2, dan c n 2 merupakan suku ke-n deret yang konvergen, dan karenanya mereka menuju 0 dan demikian pula halnya dengan a n, b n, dan c n. [QED] 2.3 Soal Latihan. Verifikasi hubungan antara a n, b n, dan c n yang dibahas pada 2.. 2. (a) Verifikasi perhitungan koefisien a n dan b n pada Contoh. (b) Verifikasi perhitungan koefisien c n pada Contoh 2. 3. Verifikasi hubungan antara a n, b n, dan c n yang dyatakan sebagai Catatan pada 2.2. 5