FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. (dalam Mangun, 2010:116.), membagi tiga ranah perilaku yang dapat dijadikan

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA KEMBALI

KONSEP OPTIK DAN PERAMBATAN CAHAYA. Irnin Agustina D.A,M.Pd.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA UNTUK SISWA KELAS III SD NEGERI PONCOWARNO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAT CAHAYA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Susi Ardiyanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuanita, 2013

SKRIPSI. Oleh: KUKUH FAJAR TRAWOCO (K ) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016 commit to user

Hakikat belajar dan pembelajaran

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum menurut Gagne dan Briggs (2009:3) yang disebut konstruktivisme

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Oleh : MUTHOHIR NIM X

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DI KELAS V SD NEGERI 14 KOTO BALINGKA

PENGGUNAAN MEDIA UANG DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI KALISABUK 2

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA JULI

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DIAM DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR SISWA KELAS V SD NEGERI 2 JOGOPATEN TAHUN AJARAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN REKA CERITA GAMBAR

PENERAPAN QUANTUM LEARNING

I. PENDAHULUAN. diperoleh pengetahuan, keterampilan serta terwujudnya sikap dan tingkah laku

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI SIFAT-SIFAT BANGUN MATA PELAJARAN MATEMATIKA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS V SDN KEMETUL SEMARANG TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES PADA SISWA KELAS V SDN TAWANG 02 TAHUN 2013 SKRIPSI

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 11 MANGKUYUDAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENULIS PERMULAAN MELALUI MEDIA REALIA SISWA KELAS II SD NEGERI KARANGWARU 1, PLUPUH, SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK

PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN SILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA

PENERAPAN MEDIA PICTORIAL RIDDLE

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG CAHAYA DAN SIFAT-SIFATNYA PADA SISWA KELAS V

LINDA ROSETA RISTIYANI K

PENGGUNAAN MEDIA VCD PEMBELAJARAN DALAM PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 4 BUMIREJO TAHUN 2013/2014

PENERAPAN MODEL KONTEKSTUAL (CTL) PADA PEMBELAJARAN IPS

Peningkatan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V Dengan Menggunakan Metode Inkuiri. Zaiyasni PGSD FIP UNP Padang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman,

PENERAPAN GUIDED INQUIRY

IMANUEL DALAPANG K

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG STRUKTUR BUMI PADA SISWA

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN DAUR HIDUP HEWAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS III SD NEGERI BALEHARJO 3, SUKODONO, SRAGEN TAHUN AJARAN 2012/2013

Kata kunci : Hasil belajar, sifat cahaya, Metode Inkuiri

PENINGKATAN KEMAMPUAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN HEE (HYPOTHESIS - EXPLORATION - EXPLANATION) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP GAYA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI BUNYI

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

PENERAPAN READING WORKSHOP

PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRET UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ANAK TUNAGRAHITA PADA POKOK BAHASAN PERKALIAN

PENGGUNAAN MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN I MENDAK DELANGGU KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA BONEKA TANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN BASA KRAMA ALUS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI I PURWOSARI WONOGIRI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

: BERNADETA BEKA FITRI APRIANTI K

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL

STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI LISTENING BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IX.E SMP NEGERI I BAJENG

SKRIPSI. Oleh: EVY NURYANI K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

BAB II KAJIAN TEORI. Metode berasal dari Bahasa Yunani Methodos yang berarti cara atau jalan

PENERAPAN TEKNIK SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA SISWA KELAS III

Skripsi Oleh : Ahmad Hidayat Fauzi K

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI. Oleh : I S M I A T I K X

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS V SDN 07 TUIK BATANG KAPAS

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION DI KELAS V SDN 22 LUBUK ALUNG KAB PADANG PARIAMAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

PENERAPAN PENDEKATAN SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, DAN INTELEKTUAL (SAVI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT SIFAT CAHAYA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG STRUKTUR BATANG DAN FUNGSINYA MELALUI METODE DEMONSTRASI

PENINGKATAN PEMAHAMAN PENGGOLONGAN BENDA MELALUI

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH

PENGGUNAAN MIND MIND DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KEDUNGWINANGUN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI SDN 11 PINANG SINAWA KABUPATEN SOLOK SELATAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

RAHMAT FAUZI NIM. K

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA TENTANG PERTUMBUHAN TUMBUHAN MELALUI METODE EKSPERIMEN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENGGUNAAN METODE SOSIODRAMA DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENYIMAK PADA SISWA KELAS IIIA SDI ULIL ALBAB KEBUMEN

PENERAPAN PENDEKATAN QUANTUM TEACHING DALAM PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V SDN 2 JOGOMERTAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENERAPAN MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) PADA PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SD

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 07 SUNGAI LAIS

PENINGKATAN KETERAMPILAN BEREKSPERIMEN MENGGUNAKAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) PADA SISWA KELAS IV SDIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN 2015/2016

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BOCOR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN MEDIA POP UP BOOK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS II SDN 1 WONOHARJO KEMUSU BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN TEKNIK FORMASI REGU TEMBAK DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGGAMBAR ILUSTRASI

Transkripsi:

1 PENINGKATAN KEMAMPUAN BELAJAR TENTANG SIFAT - SIFAT CAHAYA DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 MOJO ANDONG BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2010/2011. Skripsi Oleh : BUDIYONO X 1808 002 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

2 PENINGKATAN KEMAMPUAN BELAJAR TENTANG SIFAT - SIFAT CAHAYA DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 MOJO ANDONG BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Oleh : BUDIYONO X 1808 002 Skripsi Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program PJJ ICT PGSD Jurusan commit Ilmu to user Pendidikan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

3 ABSTRAK Budiyono NIM X 1808 002, PENINGKATAN KEMAMPUAN BELAJAR TENTANG SIFAT-SIFAT CAHAYA DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 MOJO ANDONG BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011. Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juni 2011 Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan metode demonstrasi dalam pembelajaran sifat-sifat cahaya pada siswa Kelas V SD Negeri 1 Mojo Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2010/2011. Meningkatkan kemampuan belajar sifat-safat cahaya pada siswa kelas V SD Negeri 1 Mojo Andong Boyolali. Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan menerapkan metode demonstrasi yang dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri 4 tahapan yaitu menyusun perencanaan, mengadakan tindakan,melakukan pengamatan atau observasi, melakukan analisis dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa pada SD Negeri 1 Mojo andong Boyolali tahun pelajaran 2010/2011. Teknik analisis data menggunakan model interaktif yang terdiri 3 komponen analisis yaitu reduksi data, sajian data, dan verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan belajar sifat-sifat cahaya pada siswa kelas V SD Negeri 1 Mojo Andong Boyolali. Meningkatkan aktivitas proses pembelajaran. Hal tersebut terefleksi keseluruhan siklus. Dari keseluruhan siklus yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa guru telah mampu meningkatkan kemampuan belajar siswa khususnya pada siswa kelas V SD Negeri 1 Mojo Andong Boyolali tahun pelajaran 2010 / 2011

4 ABSTRACT Budiyono NIM X 1808 002, INCREASED ABILITY PROPERTIES OF LIGHT LEARNING WITH DEMONSTRATION METHOD STUDENTS IN CLASS V SD NEGERI 1 Mojo Andong Boyolali LESSON YEAR 2010 / 2011. Faculty of Educational Sciences Teacher Training Sebelas Maret University Surakarta, June 2011 This study aims to describe methods of demonstration of learning the properties of light on a Class V student Elementary School Mojo 1 District Andong Boyolali in Lessons Year 2010/2011. To improve the ability to learn the properties of light at grade students V SD Negeri 1 Mojo Andong Boyolali. The shape of this research is to apply the Classroom Action Research conducted demonstration method in two cycles. Each cycle comprises 4 stages of planning, conducting the action, make observations or observation, analysis and reflection. The subject of this study were teachers and students at the Elementary School a carriage Mojo Boyolali school year 2010/2011. Data analysis techniques using an interactive model that comprises three components namely the analysis of data reduction, data presentation, and verification. Based on this research can be concluded that the method of demonstration can improve learning ability properties of the light on the grade students V SD Negeri 1 Mojo Andong Boyolali. Increase the activity of the learning process. It reflected the whole cycle. Of the total cycles performed can be concluded that the teacher has been able to improve student learning, especially in grade student V SD Negeri 1 Mojo Andong Boyolali lesson year 2010 / 2011

5 KATA PENGANTAR Puji dan Syukur penulis panjatkan ke Hadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia serta hanya kepada-nya lah kita memohon pertolongan atas segala urusan dunia, akhirat dan agama. Semoga keselamatan dan kesejahteraan selalu dilimpahkan kepada Rasulullah SAW, keluarganya, para sahabatnya dan para pengikutnya. Berkat petunjuk dan pertolongan-nya serta bimbingan dari Bapak dan Ibu Pembimbing sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita dan akan menjadikan bahan pemikiran dalam rangka perbaikan mutu pengajaran di Sekolah. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini telah banyak pihakpihak yang turut memberikan bantuan,arahan, dan bimbingan sehingga tak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada yang terhormat : 1. Prof. Dr.H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin bagi penulis untuk menyusun skripsi ini. 2. Drs.H. Hadi Mulyono, M.Pd. selaku Ketua Program PJJ S1 PGSD Universitas Sebelas Maret Surakarta yang selalu memberi masukan, saran, dan dukungan kepada Penulis. 3. Taufik Lilo Adi Sucipto,ST.MT, selaku Pembimbing dalam penyusunan tugas akhir skripsi. 4. Dra.Rukayah, M.Hum, selaku commit Pembimbing to user dalam penyusunan tugas akhir skripsi. 5. Dosen yang telah memberikan ilmunya selama perkuliahan di Universitas Sebelas Maret Surakarta. 6. Tujiyono,S.Pd selaku Kepala SD Negeri 1 Mojo Andong Boyolali yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian ini. 7. Seluruh guru teman sejawat SD Negeri 1 Mojo Kecamatan Andong Kebupaten Boyolali yang telah memberikan bantuan pelaksanaan penelitian. 8. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan kerjasamanya sehingga

6 skripsi ini dapat penulis lakukan dengan lancar. Penulis hanya mampu berdo a semoga amal kebaikan tesebut mendapat imbalan dan diterima ibadah oleh Allah SWT. Penulis menerima dengan senang hati atas pemberian kritik dan saran yang sifatnya membangun. Semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi semua pembaca pada umumnya. Surakarta, Juni 2011 Penulis

7 DAFTAR ISI IDENTITAS... i HALAMAN PENGESAHAN... ii ABSTRAK... v KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakan Masalah...1 B. Rumusan Masalah...3 C. Tujuan Penelitian... 3 D. Manfaat Penelitian... 4 BAB II LANDASAN TEORI... 5 A. Kajian Pustaka... 5 B. Hasil Penelitian yang relevan... 22 C. Kerangka Berfikir... 25 D. Hipotesis Tindakan... 26 BAB III METODE PENELITIAN..... 27 A. Tempat dan Waktu Penelitian... 27 B. Subjek dan Objek Penelitian... 28 C. Sumber Data... 28 D. Teknik Pengumpulan Data... 28 E. Validitas Data... 29 F. Teknik Analisa Data... 29 G. Indikator Keberhasilan. 29 H. Prosedur Penelitian... 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.. 34 A. Hasil Penelitian... 34 1. Hasil Penelitian Siklus I commit... to user 37

8 a. Perencanaan... 37 b. Pelaksanaan Tindakan...... 39 c. Pengamatan... 39 d. Refleksi... 40 2. Hasil Penelitian Siklus II... 45 a Perencanaan... 45 b. Pelaksanaan Tindakan...... 47 c. Pengamatan... 48 d. Refleksi... 48 B. Pembahasan Hasil Penelitian.... 53 BAB V KESIMPULAN,IMPLIKASI DAN SARAN... 56 A. Kesimpulan.. 56 B. Implikas... 57 C. Saran...... 59 DAFTAR PUSTAKA... 61 DAFTAR TABEL a. Tabel Data Frekwensi Nilai Tes Sebelum Tindakan... 36 b, Tabel Hasil Tes Awal Sebelum Tindakan... 37 c. Tabel Data Frekwensi Nilai Tes Pertemuan 1 Siklus I.... 40 d. Tabel Hasil Tes Pertemuan 1 commit Siklus to user I... 41 e. Tabel Data Frekwensi Nilai Tes Pertemuan 2 Siklus I.... 42 f. Tabel Hasil Tes Pertemuan 2 Siklus I... 43 g. Tabel Data Frekwensi Nilai Tes Pertemuan 3 Siklus I.... 43 h. Tabel Hasil Tes Pertemuan 3 Siklus I... 44 i. Tabel Data Frekwensi Nilai Tes Pertemuan 1 Siklus II.... 49 j. Tabel Hasil Tes Pertemuan 1 Siklus II... 49 k. Tabel Data Frekwensi Nilai Tes Pertemuan 2 Siklus II.... 50 l. Tabel Hasil Tes Pertemuan commit 2 Siklus to II user... 51

9 m. Tabel Data Frekwensi Nilai Tes Pertemuan 3 Siklus II.... 51 n. Tabel Hasil Tes Pertemuan 3 Siklus II... 52 o. Tabel Perbandingan Siswa Belajar Tuntas... 52. DAFTAR GRAFIK a. Gb.3 Grafik Nilai Awal Sebelum Tindakan... 36 b. Gb.4 Grafik Nilai Pertemuan 1 Siklus I... 41 c. Gb.5 Grafik Nilai Pertemuan 2 Siklus I... 42 d. Gb.6 Grafik Nilai Pertemuan 3 Siklus I... 44 e. Gb.7 Grafik Permandingan Prosentase Siswa Belajar Tuntas Awal dengan Siklus I... 45 f. Gb.8 Grafik Nilai Pertemuan 1 Siklus II... 49 g. Gb.9 Grafik Nilai Pertemuan 2 Siklus II... 50 h. Gb.10 Grafik Nilai Pertemuan 3 Siklus II... 52 i. Gb.11 Grafik Perbandingan Siswa Tuntas Belajar... 53. DAFTAR GAMBAR a. Gb.1 Gambar alur Kerangka Berpikir Penelitian... 25 b. Gb.2 Gambar alur siklus I dan siklus II... 33 c. Gb.12 Foto Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas... 129. LAMPIRAN... 63 a. Silabus... 64 b. Jadawal Pelaksanaan... 65 c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )... 66 d. Daftar Hadir Mahasiswa... 97 e. Daftar Absen Siswa... 100 f. Daftar Nilai Formatif Siswa... 104 g. Lembar Soal Tes Formatif... 110 h. Lembar

10 Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran... 112 i.. Lembar Observasi Kegiatan Guru ( APKG )... 117 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata Pelajaran IPA perlu diberikan kepada semua peserta didik sejak jenjang sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analistis,sistematis, kritis, kreatif dan kemampuan bekerjasama (BNSP, 2006 : 416 ). Kemampuan tersebut diperlukan agar peserta didik dapat mempunyai kemampuan memperoleh, mengelola dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif. Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) merupakan salah satu mata pelajaran dengan kompleksitas yang cukup tinggi sehingga akan sangat efektif apabila diajarkan melalui pendidikan formal di sekolah. Pendidikan disekolah pada hakikatnya merupakan proses kegiatan belajar mengajar yaitu terjadinya interaksi antara siswa dengan guru. Belajar menunjuk pada sesuatu yang harus dilakukan seseorang sebagai subjek penerima pelajaran,sedangkan mengajar menunjuk pada suatu yang harus dilakukan pengajar. Kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif apabila seluruh komponen yang ada saling mendukung. Komponenkomponen dalam mengajar tersebut meliputi tujuan, materi, guru, metode, waktu yang tersedia, perlengkapan pengajaran dan evaluasi pembelajaran. Sejak diterapkannya kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang pada tahap pelaksanaannya identik dengan KBK, SD Negeri 1 Mojo Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali telah berupaya untuk menerapkan kurikulum tersebut dengan semaksimal mungkin. Tetapi karena terbentur banyaknya keterbatasan dan adan beberapa kendala yang dihadapi seperti : belum adanya sarana yang memadai, commit kurangnya to user pengalaman para guru tentang

11 pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) serta kondisi pada siswa sendiri, maka penerapan kurikulum tersebut masih banyak kekurangan. Dalam pelaksanaannya, KTSP lebih menekankan pemberdayaan siswa sebagai subjek pembelajaran dan proses pembelajaran berpusat pada siswa (student centered), guru diposisikan sebagai pemberi motivasi dan fasilitator. Namun pada kenyataannya guru-guru SD Negeri 1 Mojo Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali masih terbiasa menggunakan sistem belajar yang berpusat pada guru (teacher centered) berupa ceramah, guru lebih berorientasi pada pencapaian materi yang padat dan harus diselesaikan dalam waktu yang cukup singkat. Metode ceramah konvensional tersebut menyebabkan kurang adanya interaksi edukatif antara guru dengan siswa. Apabila siswa dipaksa untuk selalu menerima materi secara terus menerus maka siswa akan merasa jenuh. Kejenuhan siswa dalam belajar akan berakibat fatal yaitu rendahnya kemampuan pemahaman terhadap materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru, sehingga hasil belajar siswa tidak akan tercapai secara optimal. Kenyataan tersebut juga peneliti rasakan pada mengajarkan materi tentang sifat-sifat cahaya pada siswa kelas V SD Negeri 1 Mojo Andong Boyolali dengan metode ceramah konvensional kemampuan belajar tentang sifat-sifat cahaya pada siswa kelas V SD Negeri Mojo 1 Andong Boyolali rendah, sehingga siswa yang tuntas belajar hanya 6 siswa dari jumlah keseluruhan 18 siswa. Kriteria ketuntasan minimal (KKM) untuk mata pelajaran IPA SD Negeri 1 Mojo adalah 6,5. Prestasi belajar yang demikian tentunya banyak sekali penyebabnya, antara lain karena siswa kurang tertarik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam sebab bahan kajiannya banyak, karena kurangnya alat peraga dan media yang mendukung, karena guru kurang menarik siswa, dan juga kurangnya kreatifitas pemilihan metode dan penggunaan alat peraga kurang efektif, atau karena lingkungan masyarakat yang kurang mendukung. Melihat hasil tes tersebut, maka dapat diperoleh gambaran bahwa pembelajaran yang peneliti lakukan termasuk belum berhasil. Setelah dilakukan analisis awal permasalahan commit to dengan user teman sejawat dan supervisor,

12 maka dapat diketahui selain permasalahan yang terjadi pada siswa berupa rendahnya jumlah siswa yang tuntas belajar, juga terdapat kelemahan pada guru, yaitu selama ini dalam menyampaikan materi pelajaran tersebut guru hanya menggunakan metode ceramah, sehingga siswa jenuh dan kurang tertarik pada pembelajaran. Langkah perbaikan terhadap pembelajaran tentang sifat-sifat cahaya mata pelajaran IPA pada siswa kelas V SD Negeri 1 Mojo Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali dilakukan peneliti melalui pemilihan penggunaan metode dalam mengajar. Berdasarkan kondisi tersebut peneliti tergerak untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul PENINGKATAN KEMAMPUAN BELAJAR TENTANG SIFAT-SIFAT CAHAYA DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 MOJO ANDONG BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Perbaikan pembelajaran ini peneliti lakukan dengan prosedur penelitian tindakan kelas atau PTK yang terdiri dari 4 langkah utama, perencanaan, pelaksanaan, tindakan, pengamatan atau observasi dan refleksi. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas banyak muncul permasalahan di lapangan, permasalahan yang muncul dalam penelitian tindakan kelas tersebut adalah : 1. Bagaimanakah penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan kemampuan belajar tentang commit sifat-sifat to user cahaya pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Mojo Andong Boyolali? 2. Apakah metode demonstrasi dapat meningkatkan keaktifan proses pembelajaran tentang sifat-sifat cahaya pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Mojo Andong Boyolali? C. Tujuan Penelitian Tindakan kelas. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah :

13 1. Untuk mendiskripsikan metode demonstrasi dalam pembelajaran sifat-sifat cahaya pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Mojo Andong Boyolali. 2. Untuk meningkatkan kemampuan belajar tentang sifat-sifat cahaya pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Mojo Andong Boyolali. D. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas. Dalam setiap kegiatan yang dilakukan tentu diharapkan adanya manfaat yang didapat, adapun manfaat dari perbaikan pembelajaran ini adalah : 1. Manfaat Teoritis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan pendidikan, terutama tentang peningkatan kemampuan belajar tentang sifat-sifat cahaya dengan metode demonstrasi. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan perbandingan bagi peneliti lain yang terkait dengan penelitian ini untuk penelitian yang akan datang. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa. Meningkatnya kemampuan belajar tentang sifat-sifat cahaya pada siswa kelas V SD Negeri 1 Mojo Andong Boyolali dengan penerapan metode demonstrasi. b. Bagi Guru Berkembangnya penguasaan commit metode user pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran IPA di kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Mojo Andong Boyolali. c. Bagi Sekolah Sekolah mendapat manfaat yaitu bertambahnya referensi berupa karya tulis ilmiyah yang dapat digunakan sebagai panduan dalam perbaikan pembelajaran IPA di sekolah dasar Negeri 1 Mojo Andong Boyolali.

14 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Kajian tentang Belajar Belajar biasa dipahami sebagai proses pembentukan pelatihan manusia agar menjadi manusia yang berbudaya dan mampu mengambil bagian dalam kehidupan masyarakat. Belajar merupakan aktifitas yang dilakukan setiap orang sejak masa kanak-kanak sampai masa dewasa. Belajar tidak terbatas pada lingkungan sekolah saja, tetapi dapat berlangsung di mana saja. Banyak pengertian tentang belajar, baik dari kutipan-kutipan, pendapat-pendapat dari para ahli pendidikan, penulis-penulis buku ataupun dari kamus yang menyatakan antara pendapat satu dengan pendapat lain ada perbedaan. a. Hakikat Belajar Belajar adalah suatu aktivitas yang disengaja dilakukan oleh individu agar terjadi perubahan kemampuan diri, dengan belajar anak yang tadinya mampu melakukan sesuatu, menjadi mampu melakukan sesuatu itu, atau anak yang tadinya tidak terampil menjadi commit terampil. to user Menurut Gagne (1984) dalam M. Djauhar Siddiq dkk (2009 : 1-4). Sebagai landasan penguasaan segala sesuatu yang dimaksud dengan belajar akan peneliti kemukakan beberapa pengertian tentang belajar, menurut para ahli. b. Pengertian Belajar Slameto ( 1995 ) dalam Inggridwati, dkk ( 2007 : 1-3 ) merumuskan belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya.

15 Belajar adalah suatu proses aktifitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungannya, yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan pemahaman, keterampilan, nilai dan sikap ( W.S Winkel, 1989 ) dalam Inggridwati, dkk ( 2007 : 1-3 ). Dengan demikian, belajar yang paling efektif dan berkualitas adalah belajar melalui pengalaman. Dalam proses belajar seseorang berinteraksi langsung dengan obyek menggunakan semua alat inderanya. (http://cafestudi061.wordpress.com / 2008 / 09 /11 / pengertian belajar dan perubahan perilaku dalam belajar/ 28 Januari 2011 ) c. Pengertian Belajar dan Perubahan Perilaku dalam Belajar Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. M. Dimyati Mahmud ( 1990 : 14 ) mengemukakan bahwa belajar adalah perubahan dari dalam diri seseorang yang terjadi karena pengalaman-pengalaman seperti pepatah mengatakan pengalaman adalah guru yang terbaik. Nana Syaodih Sukmadinata (2005) menyebutkan bahwa sebagian terbesar perkembangan individu berlangsung melalui kegiatan belajar. Lantas, apa sesungguhnya belajar itu Di bawah ini disampaikan tentang pengertian belajar dari para ahli : Moh. Surya (1997) : belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Witherington (1952) : belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons yang baru berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan. Crow & Crow (1958) : belajar adalah diperolehnya kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap baru. Hilgard (1962) : belajar adalah proses dimana suatu perilaku muncul perilaku muncul atau berubah karena adanya respons terhadap sesuatu situasi

16 Di Vesta dan Thompson (1970) : belajar adalah perubahan perilaku yang relatif menetap sebagai hasil dari pengalaman. Dari beberapa pengertian belajar tersebut diatas, kata kunci dari belajar adalah perubahan perilaku. Dalam hal ini, Moh Surya (1997) mengemukakan ciri-ciri dari perubahan perilaku, yaitu : 1) Perubahan yang disadari dan disengaja (intensional). Perubahan perilaku yang terjadi merupakan usaha sadar dan disengaja dari individu yang bersangkutan. Begitu juga dengan hasil-hasilnya, individu yang bersangkutan menyadari bahwa dalam dirinya telah terjadi perubahan, misalnya pengetahuannya semakin bertambah atau keterampilannya semakin meningkat, dibandingkan sebelum dia mengikuti suatu proses belajar. 2) Perubahan yang berkesinambungan (kontinyu). Bertambahnya pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki pada dasarnya merupakan kelanjutan dari pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh sebelumnya. Begitu juga, pengetahuan, sikap dan keterampilan yang telah diperoleh itu, akan menjadi dasar bagi pengembangan pengetahuan, sikap dan keterampilan berikutnya. 3) Perubahan yang fungsional. Setiap perubahan perilaku yang terjadi dapat dimanfaatkan untuk kepentingan hidup individu yang bersangkutan, baik untuk kepentingan masa sekarang maupun masa mendatang. 4) Perubahan yang bersifat positif. Perubahan perilaku yang terjadi bersifat normatif dan menujukkan ke arah kemajuan. 5) Perubahan yang bersifat aktif. Untuk memperoleh perilaku baru, individu yang bersangkutan aktif berupaya melakukan perubahan.

17 6) Perubahan yang bersifat permanen. Perubahan perilaku yang diperoleh dari proses belajar cenderung menetap dan menjadi bagian yang melekat dalam dirinya. 7) Perubahan yang bertujuan dan terarah. Individu melakukan kegiatan belajar pasti ada tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. 8) Perubahan perilaku secara keseluruhan. Perubahan perilaku belajar bukan hanya sekedar memperoleh pengetahuan semata, tetapi termasuk memperoleh pula perubahan dalam sikap dan keterampilannya. Misalnya, mahasiswa belajar tentang Teori-Teori Belajar, disamping memperoleh informasi atau pengetahuan tentang Teori-Teori Belajar, dia juga memperoleh sikap tentang pentingnya seorang guru menguasai Teori-Teori Belajar. Begitu juga, dia memperoleh keterampilan dalam menerapkan Teori-Teori Belajar. http://www.membuatblog.web.id/2010/08/pengertian-belajar-efektif.html ( 28 Januari 2011 ) d. Pengertian belajar efektif Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari ( Bari Djamarah, 1994: 21). Menurut James O. Wittaker belajar dapat didefinisikan sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. sedangkan menurut Howard L. Kingsley belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek dan latihan (Dalyono, 2006: 104). Dari beberapa pendapat para ahli tentang pengertian belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan 2 unsur yaitu jiwa dan raga. Gerak raga yang ditunjukkan harus sejalan dengan proses jiwa untuk mendapatkan perubahan sebagai hasil dari proses belajar. Sehingga dilihat dari pengertian prestasi dan belajar tersebut maka dapat diambil kesimpulan prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-

18 kesan yang mengakibatkan perubahan. Bentuk perubahan dari hasil belajar meliputi tiga aspek, yaitu : 1) Aspek kognitif meliputi perubahan-perubahan dalam segi penguasaan pengetahuan dan perkembangan eterampilan/kemampuan yang diperlukan untuk menggunakan pengetahuan tersebut. 2) Aspek efektif meliputi perubahan-perubahan dalam segi sikap mental, perasaan dan kesadaran. 3) Aspek psikomotor meliputi perubahan-perubahan dalam segi bentuk-bentuk tindakan motorik. (Daradjat, 1995: 197) Prestasi belajar siswa yang diperoleh dalam proses belajar-mengajar disekolah dapat dilihat dan diketahui dari nilai hasil ujian semester, yang kemudian dituangkan dalam daftar nilai raport. Nilai tersebut merupakan nilai yang dapat dijadikan acuan berhasil tidaknya siswa belajar serta dijadikan acuan berhasil tidaknya proses belajar mengajar di kelas. Penilaian prestasi siswa yang dicantumkan dalam rapot, bisa berbentuk angka juga berbentuk huruf. Prestasi belajar tidak hanya sebagai indikator keberhasilan dalam bidang studi tertentu yang telah dipelajarinya, akan tetapi juga keberhasilan sebagai indikator kualitas institusi pendidikan di tempat dia belajar. Dari beberapa pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa unsur yang termasuk ciri-ciri adanya proses belajar yaitu : (1) Usaha untuk memperoleh suatu pengetahuan, nilai dan sikap. (2) Belajar menghasilkan adanya perubahan tingkah laku. (3) Belajar yang efektif adalah melalui pengalaman. (4) Perubahan tingkah laku adalah hasil interaksi aktif dengan lingkungannya. Siswa yang belajar dipandang sebagai organisasi yang hidup sebagai keseluruhan yang bulat, yang selalu aktif dan senantiasa mengadakan interaksi dengan lingkungannya, menerima, menolak, mencari sendiri dan juga mengubah terhadap lingkungannya.

19 Faktor- faktor yang mempengaruhi belajar (1) Faktor internal siswa (2) Faktor eksternal siswa (3) Faktor pendekatan belajar. 2. Kajian tentang Pembelajaran. a. Hakikat Pembelajaran Istilah pembelajaran merupakan perkembangan dari istilah pengajaran, istilah belajar dan istilah mengajar yang dapat kita perdebatkan, atau kita abaikan saja, yang penting makna dari ketiganya. b. Pengertian tentang Pembelajaran Pembelajaran adalah suatu upaya yang dilakukan oleh seseorang ( guru atau yang lain ) untuk membelajarkan siswa yang belajar. Menurut Mudhofir ( 1987 : 30 ) pada garis besarnya ada empat pola pembelajaran. Pertama pola pembelajaran guru dengan siswa tanpa menggunakan alat bantu/bahan pembelajaran dalam bentuk alat peraga. Pola pembelajaran ini sangat tergantung pada kemampuan guru dalam mengingat bahan pembelajaran dan menyampaikan bahan tersebut secara lisan kepada siswa. Kedua pola ( guru + alat bantu ) dengan siswa. Pola pembelajaran ini guru sudah dibantu oleh berbagai bahan pembelajaran yang disebut alat peraga pembelajaran dalam menjelaskan dan meragakan suatu pesan yang bersifat abstrak. Ketiga pola ( guru ) + ( media ) dengan siswa. Pola pembelajaran ini sudah mempertimbangkan keterbatasan guru, yang tidak mungkin menjadi satusatunya sumber belajar. Guru dapat memanfaatkan berbagai media pembelajaran sebagai sumber belajar yang dapat menggantikan guru dalam pembelajaran. Konsekwensi pola pembelajaran ini adalah harus disiapkan bahan pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran. Dan keempat pola media dengan siswa atau pola pembelajaran jarak jauh menggunakan media atau bahan pembelajaran yang disiapkan. Berdasarkan pola-pola pembelajaran tersebut di atas commit maka membelajarkan to user itu tidak hanya sekedar

20 mengajar (seperti pola satu), karena membelajarkan yang berhasil harus memberikan banyak perlakuan kepada siswa. Peran guru dalam pembelajaran lebih dari sekedar sebagai pengajar ( informator ) belaka, akan tetapi guru harus multi peran dalam pembelajaran. Oemar Hamalik ( 2005 : 123 126 ) peran guru sebenarnya sangat luas. Dalam kaitannya dengan aktivitas belajar sebagai proses mental dan emosional siswa dalam mencapai kemajuan, maka guru hendaknya berperan dalam memfasilitasi agar terjadi proses mental emosional siswa tersebut sehingga dapat dicapai kemajuan tersebut.guru harus berperan sebagai motor penggerak terjadinya aktivitas belajar dengan cara memotivasi siswa, memfasilitasi, mengorganisasi kelas mengembangkan bahan pembelajaran, menilai program proses hasil pembelajaran, memonitor aktivitas siswa. http://joegolan.wordpress.com/2009/04/13/pengertian-pembelajaran/ ( 28 Januari 2011). a) Duffy dan Roehler (1989). Pembelajaran adalah suatu usaha yang sengaja melibatkan dan menggunakan pengetahuan profesional yang dimiliki guru untuk mencapai tujuan kurikulum. b) Gagne dan Briggs (1979:3). Mengartikan instruction atau pembelajaran ini adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal. Pembelajaran menurut Gagne ( 1980 : iii ) adalah suatu usaha untuk membuat siswa belajar sehingga situasi tersebut merupakan peristiwa belajar (event of learning), yaitu usaha untuk terjadinya tingkah laku dari siswa. Sedangkan perubahan tingkah laku itu dapat terjadi karena adanya interaksi antara siswa dan lingkungannya. Istilah pembelajaran berhubungan erat dengan pengertian belajar dan mengajar. Belajar, mengajar dan pembelajaran terjadi bersama-sama. Belajar dapat terjadi tanpa guru atau tanpa kegiatan mengajar dan pembelajaran

21 formal lain. Sedangkan mengajar meliputi segala hal yang guru lakukan di dalam kelas. Ciri-ciri pembelajaran sebagai berikut : 1). merupakan upaya sadar dan disengaja 2). pembelajaran harus membuat siswa belajar 3). tujuan harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan 4). pelaksanaannya terkendali, baik isinya, waktu, proses maupun hasilnya. c. Pembelajaran, Mengajar, dan Pembelajar. Pembelajaran adalah separangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadia-kejadian ekstrim yang berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami siswa (Winkel,1991) Pengajaran adalah proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan perihal mengajar, segala sesuatu mengenai mengajar, peringatan (tentang pengalaman, peristiwa yang dialami atau dilihatnya). (Dariyanto S.S, Kamus Bahasa Indonesia, 1997). Pengajaran adalah interaksi belajar dan mengajar. Pengajaran berlangsung sebagai suatu proses yang saling mempengaruhi antara guru dan siswa. Situasi yang memungkinkan terjadinya kegiatan belajar yang optimal adalah situasi di mana siswa dapat berinteraksi dengan guru dan atau bahan pengajaran di tempat tertentu yang telah diatur dalam rangka tercapainya tujuan. Situasi itu dapat dioptimalkan dengan menggunakan metode dan atau media yang tepat, commit to agar user dapat diketahui keefektifan kegiatan belajar mengajar, maka setiap proses dan hasilnya harus dievaluasi. Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa kegiatan belajar mengajar merupakan suatu kegiatan yang melibatkan beberapa komponen yaitu : 1. Siswa adalah seseorang yang bertindak sebagai pencari, penerima, dan penyimpan isi pelajaran yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. 2. Guru adalah seseorang yang bertindak sebagai pengelola kegiatan belajar mengajar, fasilitator belajar commit mengajar to user yang efektif.