PENGADILAN TINGGI MEDAN

Transkripsi

1 P U T U S A N Nomor 49/PID.SUS-ANAK/2017/PT MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara pidana pada pengadilan tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Anak sebagai berikut: Nama lengkap : Anak xxxxx; Tempat Lahir : Lubuk Pakam Umu/Tanggal Lahir : 16 tahun 03 bulan / 03 Juli 2001 (anak) Jenis Kelamin : Laki-laki Kebangsaan : Indonesia Tempat Tinggal : Gang Cempaka Dusun I Desa Bakaran Batu Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Agama : Islam Pekerjaan : Pelajar Anak xxxxx ditahan dalam Tahanan Rutan oleh: 1. Penyidik sejak tanggal 12 Oktober 2017 sampai dengan tanggal 18 Oktober 2017; 2. Penyidik Perpanjangan Oleh Penuntut Umum sejak tanggal 19 Oktober 2017 sampai dengan tanggal 26 Oktober 2017; 3. Penuntut Umum sejak tanggal 26 Oktober 2017 sampai dengan tanggal 30 Oktober 2017; 4. Hakim Pengadilan Negeri sejak tanggal 27 Oktober 2017 sampai dengan tanggal 5 November 2017; 5. Hakim Pengadilan Negeri Perpanjangan Oleh Ketua Pengadilan Negeri sejak tanggal 6 November 2017 sampai dengan tanggal 20 November 2017; 6. Pengadilan Tinggi Medan oleh Wakil Ketua/ Hakim, sejak tanggal 14 Nopember 2017 sampai dengan tanggal 23 Nopember 2017; 7. Perpanjangan atas nama Ketua Pengadilan Tinggi Medan oleh Wakil Ketua, sejak tanggal 24 Nopember 2017 sampai dengan tanggal 8 Desember 2017; Halaman1dari 8 Putusan Nomor 20/Pid.Sus-Anak/2017/PT.MDN

2 Bahwa Anak dalam perkara ini berdasarkan UU No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak pada pasal 3 huruf c Jo Konvensi Hak-Hak Anak (Convention on the Rights of the Child) wajib mendapatkan bantuan hukum, oleh karena itu kemudian Hakim melalui Penetapan Nomor 67/Pid.Sus(Anak)/2017/PN Lbp tertanggal 31 Oktober 2017 telah menunjuk Penasihat Hukum bernama SUJIATIK, SH dari KANTOR HUKUM YESAYA 56 yang beralamat pada untuk bertindak sebagai Penasihat Hukum bagi Anak dalam perkara ini ; Pengadilan Tinggi Tersebut; Telah membaca Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan Nomor 49/PID.SUS-ANAK / 2017/PT MDN., tanggal 24 Nopember 2017 tentang penunjukan Hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara ini pada tingkat banding; Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang bersangkutan serta turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam, Nomor 67/Pid.Sus- Anak/2017/PN.Lbp, tanggal 14 Nopember 2017 dalam perkara Terdakwa tersebut; Menimbang, bahwa Penuntut Umum telah mengajukan Terdakwa ke persidangan dengan Dakwaan REG.PERK.NOMOR : PDM- 30.A/Euh.2/L.Pkam/10/2017, tanggal 26 Oktober 2017 yang pada pokoknya sebagai berikut: Bahwa ia Anak xxxxx, pada hari Rabu tanggal 20 September 2017 sekira pukul Wib atau setidak-tidaknya pada bulan September 2017, atau setidak-tidaknya dalam tahun 2017, bertempat di xxxxx Kabupaten Deli Serdang atau setidak-tidaknya di suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Lubuk Pakam, melakukan Kekerasan atau ancaman Kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat, melakukan serangkaian kebohongan, atau membujuk Anak untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul, perbuatan mana dilakukan anak dengan cara-cara sebagai berikut : Awalnya saksi korban xxxxx (15 tahun 2 bulan) kenal dengan anak xxxxx (16 tahun 3 bulan) sejak awal bulan September 2017 atau pada saat acara O2SN (Olimpiade Olahraga Seluruh Nasional), sejak saat itu antara saksi korban xxxxx sering berhubungan, kemudian pada hari Rabu tanggal 20 September 2017 sekira pukul Wib anak xxxxx mengirim pesan kepada saksi korban Nova Reafi Putri alias Putri alias Nova meminta bertemu di depan Halaman 2 dari 13 halaman Putusan Nomor 49/Pid.Sus-Anak/2017/PT.MDN

3 sekolah, namun tidak jadi karena anak xxxxx pergi melayat, kemudian setelah pulang sekolah, anak xxxxx meminta saksi korban xxxxx untuk menemani anak xxxxx membeli baju praktek ke Auto 2000, kemudian sekira pukul Wib saksi korban xxxxx pergi bersama dengan anak xxxxx menuju ke Auto 2000 Medan, namun sekira pukul Wib ketika melintas di Kuburan Cina Tanjung Morawa, oleh anak xxxxx membawa saksi korban xxxxx ke Vihara Kuburan Cina Desa Bangun Rejo Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang, kemudian di Kuburan Cina tersebut saksi korban xxxxx duduk berdua, ketika itu anak xxxxx menarik tangan saksi korban xxxxx lalu mencium bibir dan mencupang leher kiri saksi korban xxxxx, selanjutnya meremas payudara sebelah kiri saksi korban dengan menggunakan tangan kanan anak xxxxx, setelah itu anak xxxxx berdiri didepan saksi korban xxxxx kemudian membuka resleting celananya dan mengeluarkan kemaluannya yang sudah menegang kemudian berkata PEGANG, lalu tangan kanan anak xxxxx menyelip dari celah celana dan perut saksi xxxxx ke dalam kemaluan dan kemudian memasukkan jarinya kedalam kemaluan saksi korban xxxxx, sehingga saksi korban xxxxx berusaha untuk menarik tangan anak xxxxx, namun pada saat itu anak xxxxx mengatakan NGGAK APA APA, SEBENTAR AJA tetapi saksi korban xxxxx tetap menarik tangan dan menolak tubuh anak xxxxx, kemudian anak xxxxx kembali mendekati saksi korban xxxxx sambil memegang kemaluannya, dengan berkata EMMUT tetapi saksi korban xxxxx tidak mau, lalu anak xxxxx melakukan pemaksaan dengan cara memegang tengkuk kepala saksi korban xxxxx, dan mengarahkan kemaluannya ke mulut saksi korban xxxxx, sambil berkata EMMUT SEBENTAR SAJA sehingga kemaluannya masuk kedalam mulut saksi korban xxxxx, dan oleh saksi korban xxxxx menggigit kemaluan anak xxxxx, kemudian anak xxxxx menarik kemaluannya dan berkata JANGAN KAU GIGIT, setelah itu saksi korban xxxxx berdiri dan dipeluk oleh anak xxxxx, kemudian anak xxxxx berusaha memasukkan tangan kanannya kecelah celana saksi korban xxxxx namun saksi korban xxxxx berontak sambil berkata JANGAN, setelah itu anak xxxxx onani disamping saksi korban xxxxx hingga mengeluarkan spermanya dan mengenai pakaian saksi korban xxxxx, akibat perbuatan anak xxxxx maka saksi korban xxxxx mengalami robekan pada selaput dara pada jam 5,6 dan 7 sampai kedasar sesuai dengan hasil Visum Et Repertum dari Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang No /RSUD/IX/2017 tanggal 22 September 2017 yang dibuat dan ditanda tangani dengan mengingat sumpah jabatan oleh Dr. Jekson Lubis, Sp.OG ; Halaman 3 dari 13 halaman Putusan Nomor 49/Pid.Sus-Anak/2017/PT.MDN

4 Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 82 ayat (1) UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU RI No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak jo UU RI No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak; Menimbang bahwa terhadap dakwaan tersebut Penuntut Umum telah mengajukan tuntutan kepada Anak dengan tuntutan pidana Nomor Reg. Perkara Nomor: : PDM-30.A/Euh.2/L.Pkam/10/2017, tanggal 8 Nopember 2017, yang pada pokoknya sebagai berikut: 1. Menyatakan Anak xxxxx, bersalah melakukan tindak pidana Cabul sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 82 Ayat (1) UU No. 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU RI No. 23 Tahun 2002 tentang perlindungan Anak Jo UU RI No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak; 2. Menjatuhkan pidana terhadap Anak xxxxx dengan pidana penjara selama 4 (empat) tahun penjara dan denda sebesar Rp ,- (enam puluh juta rupiah) Subs 3 (tiga) bulan latihan kerja; 3. Menetapkan anak dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp ,- (dua ribu rupiah); Menimbang bahwa atas tuntutan pidana tersebut Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam telah menjatuhkan putusan Nomor 67/Pid.Sus-Anak/2017/PN Lbp., pada tanggal 14 Nopember 2017, yang amarnya sebagai berikut: 1. Menyatakan Anak xxxxx telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Perbuatan Cabul terhadap Anak ; 2. Menjatuhkan pidana penjara selama 2 bulan di LPKA Medan; 3. Menjatuhkan pula Pidana Pelatihan Kerja sebagai pengganti pidana denda oleh karena itu selama 3 bulan yang tempat dan bidangnya dikoordinasikan oleh Penuntut Umum dan Dinas Sosial Kabupaten Deli Serdang sesuai dengan minat dan bakat anak; 4. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani anak dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; 5. Menetapkan Anak tetap ditahan; 6. Membebankan kepada Anak membayar biaya perkara sejumlah Rp. 2000,- (dua ribu rupiah); Halaman 4 dari 13 halaman Putusan Nomor 49/Pid.Sus-Anak/2017/PT.MDN

5 Menimbang bahwa Penuntut Umum menyatakan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Lubukpakam Nomor 67/Pid.Sus-Anak /2017/PN Lbp., tanggal 14 Nopember 2017 tersebut sebagaimana tersebut dalam Akta Permintaan Banding Nomor 5/Akta.Pid/Anak/2017/PN Lbp., tanggal 14 Nopember 2017 dan permintaan banding tersebut telah diberitahukan kepada Anak, sebagaimana dalam Akta Pemberitahuan Permintaan banding Nomor 5/Akta Pid/Anak/2017/PN Lbp pada tanggal 20 Nopember 2017; Menimbang, bahwa terhadap permintaan banding tersebut Penuntut Umum, telah mengajukan Risalah Memori Banding tanggal 17 Nopember 2017 yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Lubukpakam tanggal 17 Nopember 2017 dan Risalah Memori Banding tersebut telah disampaikan secara sah kepada Anak sebagaimana dalam Surat Pemberitahuan Penyerahan Akta Memori Banding tanggal 20 Nopember 2017; Menimbang, bahwa Anak tidak mengajukan Risalah Kontra Memori Banding terhadap Risalah Memori Banding tersebut; Menimbang, bahwa Jurusita Pengadilan Negeri Lubukpakam telah memberitahukan masing-masing kepada Anak maupun kepada Penuntut Umum untuk mempelajari berkas perkara sebagaimana tersebut dalam Surat Pemberitahuan Mempelajari Berkas Perkara masing-masing Nomor : W2.U4/13152/HK.01/XI/2017 tanggal 20 Nopember 2017, dalam tenggang waktu selama 7 (tujuh) hari sejak tanggal 20 Nopember 2017 sampai dengan tanggal 26 Nopember 2017 sebelum berkas perkara ini dikirimkan ke Pengadilan Tinggi Medan; Menimbang, bahwa permintaan akan pemeriksaan dalam tingkat banding oleh Penuntut Umum tersebut telah diajukan dalam tenggang waktu dan cara serta syarat-syarat yang ditentukan dalam pasal 233 KUHAP. maka permintaan banding tersebut secara formil dapat diterima; Menimbang, bahwa keberatan Penuntut Umum terhadap putusan Majelis Hakim tingkat pertama pada pokoknya adalah sebagai berikut : Terhadap pertimbangan hukum dan penjatuhan hukuman (straftmacht) Majelis Hakim pada Pengadilan Negeri Lubuk Pakam dalam putusannya tersebut, Jaksa Penuntut Umum tidak sependapat dengan Hakim Majelis yang memeriksa dan mengadili perkara dan sangat keberatan terhadap penjatuhan pemidanaan/hukuman (straftmacht) terhadap Anak xxxxx berupa hukuman pidana selama 2 (dua) bulan penjara subsidair 3 (tiga) bulan pelatihan kerja, Halaman 5 dari 13 halaman Putusan Nomor 49/Pid.Sus-Anak/2017/PT.MDN

6 dengan alasan bahwa perbuatan yang dilakukan oleh Anak merupakan tindak pidana Cabul dimana Anak telah melakukan perbuatan memaksa saksi korban xxxxx yang masih berusia 15 tahun 2 bulan untuk melakukan persetubuhan dengannya dan membiarkan dilakukan perbuatan cabul tersebut, yaitu awalnya saksi korban xxxxx (15 tahun 2 bulan) kenal dengan anak xxxxx (16 tahun 3 bulan) sejak awal bulan September 2017 atau pada saat acara O2SN (Olimpiade Olahraga Seluruh Nasional), sejak saat itu antara saksi korban xxxxx sering berhubungan, kemudian pada hari Rabu tanggal 20 September 2017 sekira pukul Wib anak xxxxx mengirim pesan kepada saksi korban xxxxx meminta bertemu di depan sekolah, namun tidak jadi karena anak xxxxx pergi melayat, kemudian setelah pulang sekolah, anak xxxxx meminta saksi korban xxxxx untuk menemani anak xxxxx membeli baju praktek ke Auto 2000, kemudian sekira pukul Wib saksi korban xxxxx pergi bersama dengan anak xxxxx menuju ke Auto 2000 Medan, namun sekira pukul Wib ketika melintas di Kuburan Cina Tanjung Morawa, oleh xxxxx membawa saksi korban xxxxx ke Vihara Kuburan Cina Desa Bangun Rejo Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang, kemudian di Kuburan Cina tersebut saksi korban xxxxx duduk berdua, ketika itu anak xxxxx menarik tangan saksi korban xxxxx lalu mencium bibir dan mencupang leher kiri saksi xxxxx, selanjutnya meremas payudara sebelah kiri saksi korban dengan menggunakan tangan kanan anak xxxxx, setelah itu anak xxxxx berdiri didepan saksi korban xxxxx kemudian membuka resleting celananya dan mengeluarkan kemaluannya yang sudah menegang kemudian berkata PEGANG, lalu tangan kanan xxxxx menyelip dari celah celana dan perut saksi korban xxxxx ke dalam kemaluan dankemudian memasukkan jarinya kedalam kemaluan saksi korban xxxxx, sehingga saksi korban xxxxx berusaha untuk menarik tangan anak xxxxx, namun pada saat itu anak xxxxx mengatakan NGGAK APA APA, SEBENTAR AJA tetapi saksi korban xxxxx tetap menarik tangan dan menolak tubuh anak xxxxx, kemudian anak xxxxx kembali mendekati saksi korban xxxxx sambil memegang kemaluannya, dengan berkata EMMUT tetapi saksi korban xxxxx tidak mau, lalu anak xxxxx melakukan pemaksaan dengan cara memegang tengkuk kepala saksi korban xxxxx, dan mengarahkan kemaluannya ke mulut saksi korban xxxxx, sambil berkata EMMUT SEBENTAR SAJA sehingga kemaluannya masuk kedalam mulut saksi korban xxxxx, dan oleh saksi korban xxxxx menggigit kemaluan anak xxxxx, kemudian anak xxxxx menarik kemaluannya dan berkata JANGAN KAU GIGIT, setelah itu saksi korban xxxxx berdiri dan dipeluk oleh anak xxxxx, kemudian anak xxxxx berusaha memasukkan tangan Halaman 6 dari 13 halaman Putusan Nomor 49/Pid.Sus-Anak/2017/PT.MDN

7 kanannya kecelah celana saksi xxxxx namun saksi korban xxxxx berontak sambil berkata JANGAN, setelah itu anak xxxxx onani disamping saksi korban xxxxx hingga mengeluarkan spermanya dan mengenai pakaian saksi korban xxxxx, akibat perbuatan anak xxxxx maka saksi korban xxxxx mengalami robekan pada selaput dara pada jam 5,6 dan 7 sampai kedasar sesuai dengan hasil Visum Et Repertum dari Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang No /RSUD/IX/2017 tanggal 22 September 2017 yang dibuat dan ditanda tangani dengan mengingat sumpah jabatan oleh Dr. Jekson Lubis, Sp.OG Bahwa dalam hal ini perbuatan anak xxxxx telah merugikan dan membuat malu keluarga dan saksi korban sendiri, sehingga dalam hal ini kami mohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan dalam memutus perkara ini agar memberikan putusan yang mencerminkan rasa keadilan yang tumbuh di dalam masyarakat sehingga dapat menimbulkan efek jera terhadap pelakunya yaitu anak xxxxx yang dikemudian hari dikhawatirkan akan mengulangi perbuatannya sehingga putusan Hakim tersebut mempunyai daya tangkal terhadap orang-orang atau calon pelaku tindak pidana yang dikemudian hari akan mengikuti perbuatan anak xxxxx sehingga putusan tersebut sepatutnya ditolak oleh Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Sumatera Utara mengingat hukuman yang dijatuhkan oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam sangatlah ringan dan tidak membuat efek jera bagi pelaku dalam hal ini anak xxxxx. Maka terhadap Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam tersebut, kami Jaksa Penuntut Umum dalam perkara ini memohon supaya Majelis Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk memutuskan : 1. Menerima Permohonan Banding kami untuk seluruhnya. 2. Memperbaiki Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor : 67/Pid.B/P.A/2017/PN-Lbp tanggal 14 Nopember 2017 tersebut, sehingga amar putusannya adalah sebagai berikut : Menyatakan anak xxxxx, bersalah melakukan tindak pidana Cabul sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 82 ayat (1) UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU RI No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak jo UU RI No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak. 3. Menjatuhkan pidana terhadap Anak MUHAMMAD KHOIRI NASUTION alias KHOIRI dengan pidana penjara selama 4 (empat) tahun dikurangi dengan masa penahanan yang telah dijalaninya dan denda sebesar Rp. Halaman 7 dari 13 halaman Putusan Nomor 49/Pid.Sus-Anak/2017/PT.MDN

8 ,- (enam puluh juta rupiah) subsidair 3 (tiga) bulan latihan kerja, dengan perintah agar Anak tetap ditahan. 4. Menetapkan supaya Anak tersebut dibebani untuk membayar biaya perkara sebesar Rp ,- (dua ribu rupiah). Atau Bilamana Majelis Hakim pada Pengadilan Tinggi Medan yang mengadili dan memeriksa perkara ini berpendapat lain, mohon putusan yang seadiladilnya; Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim Tingkat Banding mempelajari dengan seksama berkas perkara yang dimohonkan banding oleh Jaksa Penuntut Umum, yang terdiri dari Berita Acara Pemeriksaan dari Penyidik, Berita Acara Pemeriksaan Persidangan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam, salinan putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor 67/Pid.Sus- Anak/2017/PN Lbp., pada tanggal 14 Nopember 2017, Risalah Memori Banding yang diajukan oleh Penuntut Umum, maka Majelis Hakim Tingkat Banding pada Pengadilan Tinggi Medan berpendapat bahwa pertimbangan hukum Majelis Hakim Tingkat Pertama pada Pengadilan Negeri Medan tersebut telah tepat dan benar, karena kesalahan Anak telah sesuai dengan fakta hukum yang terungkap didalam persidangan yang termuat didalam berita acara serta fakta hukum tersebut telah memenuhi semua unsur hukum dalam Dakwaan pasal 82 ayat (1) UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU RI No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak jo UU RI No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak yaitu Anak bersalah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana Perbuatan Cabul terhadap Anak serta Penuntut Umum tidak keberatan sebagaimana dalam Risalah Memori Bandingnnya dan karena pertimbangan hukum tersebut telah tepat dan benar, maka diambil alih oleh Majelis Hakim Tingkat Banding sebagai pertimbangan hukum sendiri dalam mengadili perkara ini pada tingkat banding; Menimbang, bahwa namun demikian Majelis Hakim Tingkat Banding pada Pengadilan Tinggi Medan tidak sependapat dengan Majelis Hakim Tingkat Pertama pada Pengadilan Negeri Medan sekedar mengenai lamanya penjatuhan pidana kepada Anak, karena penjatuhan pidana yang terlalu ringan kepada Anak oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama tersebut tidak sesuai dengan kesalahan Anak yang telah mengakibatkan kerusakan permanen pada selaput dara vagina saksi anak korban nama xxxxx (15 tahun) pada arah jam 5, 6, 7 dan oleh karena itu penjatuhan pidananya harus diperberat yang seimbang dengan kesalahan Anak dan akibat yang diderita oleh saksi Anak korban tersebut; Halaman 8 dari 13 halaman Putusan Nomor 49/Pid.Sus-Anak/2017/PT.MDN

9 Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor 67/Pid.Sus-Anak/2017/PN Lbp., pada tanggal 14 Nopember 2017 yang dimintakan banding harus diubah sekedar mengenai lamanya pidana yang dijatuhkan oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama kepada Anak sebagaimana akan disebut didalam amar putusan di bawah ini; Menimbang, bahwa Penuntut Umum telah mengajukan banding terhadap Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor 67/Pid.Sus-Anak/2017/PN Lbp., pada tanggal 14 Nopember 2017, dan telah mengajukan keberatannya sekedar mengenai ringannya penjatuhan pidana penjara terhadap Anak dan selanjutnya memohon kepada Majelis Hakim Tingkat Banding agar menjatuhkan pidana penjara kepada Anak selama 4 tahun dan denda sebesar Rp ,- (enam puluh juta rupiah) Subsidair 3 (tiga) bulan latihan kerja; Menimbang, bahwa terhadap keberatan Penuntut Umum tersebut, Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat bahwa keberatannya cukup beralasan dan demi keadilan serta kemanfaatan, maka keberatan Peununtut Umum tersebut beralasan untuk dikabulkan; Menimbang, bahwa oleh karena Anak telah menjalani masa penangkapan dan penahanan, maka berdasarkan Pasal 22 ayat (4) KUHAP lamanya masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh Anak harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 21, 27, 193 ayat (2) KUHAP terhadap Anak telah dilakukan penahanan pada pemeriksaan perkara tingkat banding dan tidak ada alasan untuk mengeluarkan Anak dari tahanan, maka terhadap Anak tersebut ditetapkan untuk tetap berada dalam tahanan; Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 222 ayat (1) KUHAP, karena Anak dipersalahkan dalam kedua tingkat peradilan yaitu pada tingkat pertama dan tingkat banding, maka kepada Anak harus dibebani membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan ini, yang dalam tingkat banding akan disebutkan sebagaimana dalam amar putusan dibawah ini; Mengingat Pasal 82 ayat (1) UU Nomor 35 Tahun 2014 dan Undang- Undang Nomor 8 tahun 1981 tentang KUHAP, Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman jo. Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 Tentang Peradilan Umum serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan; Halaman 9 dari 13 halaman Putusan Nomor 49/Pid.Sus-Anak/2017/PT.MDN

10 Menimbang, bahwa setelah Hakim Pengadilan Tinggi memeriksa dan meneliti dengan seksama berkas perkara beserta turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Lubukpakam tanggal 14 Nopember 2017 Nomor 67/Pid.Sus-Anak/2017/PN Lbp., serta risalah memori banding dari Penuntut Umum, maka Hakim Pengadilan Tinggi berpendapat bahwa keberatan dari Penuntut Umum agar anak dijatuhi Pidana lebih berat dari putusan Pengadilan Negeri Lubukpakam, Hakim Tingkat Banding sependapat karena Pemidanaan yang dijatuhkan oleh Hakim tingkat pertama terlalu ringan dan tidak menimbulkan efek jera terhadap Anak; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka Hakim Tingkat Banding akan mengubah putusan Pengadilan Negeri Lubukpakam Nomor 67/Pid.Sus-Anak/2017/PN Lbp., tanggal 14 Nopember 2017 tersebut sekedar mengenai lamanya pidana yang dijatuhkan sebagaimana akan disebutkan dalam amar putusan dibawah ini; Menimbang, bahwa karena anak telah menjalani masa penahanan pada pemeriksaan tingkat banding, maka berdasarkan pasal 22 ayat (4) KUHAP lamanya masa penahanan tersebut harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 21, 27, 193 (2) KUHAP terhadap anak telah dilakukan penahanan pada pemeriksaan perkara tingkat banding dan tidak ada alasan untuk mengeluarkan anak dari tahanan, maka terhadap anak ditetapkan untuk tetap ditahan; Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 222 ayat (1) KUHAP, karena Anak dipersalahkan dalam kedua tingkat peradilan yaitu pada tingkat pertama dan tingkat banding, maka Anak harus dibebani membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan ini, yang dalam tingkat banding akan disebutkan sebagaimana dalam amar putusan dibawah ini; Memperhatikan, pasal 82 Ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU RI No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak jo UU Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan; MENGADILI : Halaman 10 dari 13 halaman Putusan Nomor 49/Pid.Sus-Anak/2017/PT.MDN

11 - Menerima permintaan banding dari Penuntut Umum; - Mengubah putusan Pengadilan Negeri Lubukpakam Nomor 67/Pid.Sus-Anak/2017/PN Lbp., tanggal 14 Nopember 2017, yang dimintakan banding tersebut sekedar mengenai lamanya pidana yang dijatuhkan, sehingga amar selengkapnya berbunyi sebagai berikut : 1. Menyatakan Anak xxxxx tersebut di atas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Perbuatan Cabul terhadap Anak ; 2. Menjatuhkan pidana penjara kepada Anak xxxxx tersebut selama 4 (empat) tahun penjara dan denda sebesar Rp ,- (enam puluh juta rupiah), apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan 3 (tiga) bulan latihan kerja pada Kantor Balai Pemasyarakatan Kelas I Medan di Jalan Asrama Gang Jayak 33 Telp dengan ketentuan tidak lebih dari 4 jam kerja perhari; 3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Anak, dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; 4. Menetapkan Anak dalam menjalani pidana penjara tersebut ditempatkan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Medan; 5. Menetapkan Anak tetap ditahan; 6. Membebankan Anak untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan yang dalam tingkat banding sebesar Rp.2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah); Demikianlah diputuskan dan diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum pada hari Kamis, tanggal 7 Desember 2017 oleh DALIUN SAILAN,SH.MH., Hakim Anak pada Pengadilan Tinggi Medan dengan dibantu oleh FARIDA MALEM, SH.MH Panitera Pengganti Pengadilan Tinggi Medan, dengan tidak dihadiri oleh Penuntut Umum, Pembimbing Kemasyarakatan serta Anak maupun Penasihat Hukum Anak tersebut; Panitera Pengganti, Hakim Anak, ttd FARIDA MALEM,SH.MH ttd DALIUN SAILAN,SH.MH Halaman 11 dari 13 halaman Putusan Nomor 49/Pid.Sus-Anak/2017/PT.MDN