ELPINA SYEFNI

Transkripsi

1 PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR SISWA, REWARD,PUNISMHENT DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS XI DI SMA N 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL Oleh : ELPINA SYEFNI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2017

2 r'\ ff {-E-cfufl}-.*...- * HALAMAN PENGESAHAN JURNAL PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR REWARD, PUNISIIMENT DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS XI DI SMA N 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh: Nama NPM Program Studi Institusi Elpina syefni t Pendidikan Ekonomi Sekolah Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat Padang, Maret2}l7 Disetujui Pembimbing II (Rizky E,MM) (Vivina Eprillison M.Pd)

3 PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR REWARD, PUNISHMENT DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS XI DI SMA N 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh :, a,,. 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumatera barat 2,3) Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumatera barat Elpina23@Yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Kreativitas Belajar Reward, Punishment Dan Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Ips di SMAN 3 Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kebiasaan belajar terhadap motivasi belajar hal dibuktikan dengan nilai t hitung 6,723 > t tabel sebesar 1,982 berarti H a diterima dan H 0 ditolak (2) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kreativitas belajar terhadap motivasi belajar hal ini dibuktikan dengan nilai t hitung 2,270 > t tabel 1,982 berarti H a diterima dan H 0 ditolak(3) Terdapat pengaruh secara positif dan signifikan antara status perhatian orang tua terhadap motivasi belajar dengan nilai nilai t hitung, 2,597 > t tabel sebesar 1,982 berarti H a diterima dan H 0 ditolak. (4) terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Fasilitas Belajar terhadap motivasi belajar memiliki t hitung (3,003) nilai t tabel (1,665), sehingga H o4 ditolak H a4 diterima. Kata kunci: kreativitas belajar,reward, punishment dan fasilitas belajar terhadap motivasi belajar siswa ABSTRACT The research to analyze the Influence Creativity Learning Reward, Punishment And Learning Facilities Student Motivation Against the Ips in Class XI SMAN 3 Lengayang South Coastal District. The results showed that (1) there is a positive influence and significant between study habits on motivation to learn it proved with tcount 6.723> ttable of 1,982 means Ha accepted and H0 (2) There is a positive influence and significant correlation between creativity learning on motivation to learn this is evidenced by tcount 2,270> t table 1,982 means Ha accepted and H0 (3) There is influence in a positive and significant correlation between the status of parental supervision of motivation to learn the value tcount, 2.597> ttable of 1,982 means Ha accepted and H0 is rejected. (4) there is positive and significant correlation between Learning Facilities on motivation to learn has tcount (3,003) ttable value (1.665), so Ho4 rejected Ha4 accepted. Keyword: influence of creativity learn student of reward, facility and punishment learn to motivation learn student

4 PENDAHULUAN Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional Bab I pasal I (I) menjelaskan bahwa: Pendidikan didefinisikan sebagai usaha sadar dan tercerna untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara Salah satu indikator motivasi Menurut Ngalim, ( 2010:73) Motivasi adalah untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauanya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu. Motivasi harus ditanamkan kepada siswa agar siswa memiliki hasrat dalam belajar dan keinginan untuk berhasil. Motivasi belajar merupakan sesuatu keadaan yang terdapat pada diri seseorang individu dimana ada suatu dorongan untuk melakukan sesuatu guna mencapai tujuan. Motivasi adalah tenaga pendorong bagi seseorang agar memiliki energi atau kekuatan yang mampu mengubah energi dalam diri seseorang dalam bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu, motivasi terkait erat dengan kebutuhan. Semakin besar kebutuhan seseorang akan sesuatu yang ingin dicapai, maka semakin kuat motivasi untuk mencapainya. motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan adanya tujuan. Apabila fenomena tersebut dibiarkan tanpa ada kerjasama antara orang tua, siswa dan elemen sekolah akan semakin memperburuk mutu pendidikan, sehingga diperlukan kiat-kiat khusus untuk mensinergikan tujuan pendidikan. Bagian penting untuk menumbuhkan hasrat belajar siswa adalah motivasi dalam belajar.. Hal ini dapat dilihat pada pernyataan dalam tabel. 1 dibawah ini : Tabel 1. observasi awal tentang keaktifan siswa dalam membuat tugas di SMAN 3 Lengayang kabupaten pesisir selatan. No Kelas Juml ah siswa 1 XI IPS 1 2 XI IPS 2 Keaktifan siswa dalam belajar Aktif Kurang aktif Tidak aktif XIIPS Jumlah Sumber:Guru Ekonomi SMA N 3 Lengayang TA ajaran 2016 Berdasarkan Tabel 2 diatas data tentang kreativitas, diketahui bahwa siswa yang tidak aktif banyak terdapat di XI IPS 3 dan siswa yang kurang aktif juga terdapat di kelas XI IPS 3, Sedangkan siswa yang aktif terdapat dikelas XI IPS 1dan guru juga mengatakan di kelas XI IPS 1 rata-rata siswa cowok yang kurang aktif, sedangkan kelas XI IPS 2 guru mengatakan kemampuan siswa sama, sedangkan kelas XI IPS 3 rata-rata kemampuannya sama. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap motivasi belajar adalah kreativitas belajar siswa. Menurut Munandar (2012:25) kreativitas sebagai kemampuan umum untuk menciptakan sesuatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur yang sudah ada sebelumnya. Kreativitas seseorang dapat dilihat dari tingkah laku atau kegiatannya yang kreatif. Menurut Slameto (2013:146 ) bahwa yang penting dalam kreativitas bukanlah penemuan sesuatu yang belum pernah diketahui orang sebelumnya, melainkan

5 bahwa produk kreativitas merupakan sesuatu yang baru bagi diri sendiri dan tidak harus merupakan sesuatu yang baru bagi orang lain atau dunia pada umumnya Faktor lain yang mempengaruhi motivasi belajar selain dari kreativitas belajar adalah pemberian reward, Menurut Hasbullah ( 2005:30) pujian dan hadiah merupakan tindakan pendidik yang fungsinya memperkuat penguasaan tujuan pendidikan tertentu yang telah dicapai oleh anak didik. Pujian dan hadiah harus diberikan pada saat yang tepat, yaitu setelah anak didik berhasil dan jangan diberikan sebagai janji karena akan dijadikan sebagai tujuan kegiatan yang dilakukan. Faktor lain yang mempengaruhi motivasi belajar selain dcri kreativitas belajar reward, ada juga punishment Hukuman ( punishment) adalah satu bentuk reinforcement (penguatan) yang negatif yang menjadi alat motivasi jika diberikan secara tepat dan bijak sesuai dengan prinsip-prinsip pemberian hukuman Sardiman (2011:94) Hukuman adalah salah satu alat pendidikan yang juga diperbolehkan dalam pendidikan. Hukuman diberikan sebagai akibat dari pelanggaran, kejahatan, atau kesalahan yang dilakukan anak didik. Tidak seperti ganjaran, hukuman mengakibatkan penderitaan atau kedukaan bagi anak yang menerimanya Faktor lain yang mempengaruhi motivasi belajar selain dari kreativitas belajar, reward, punishment ada juga fasilitas belajar Menurut Djamarah (2010:95), fasilitas yaitu kelengkapan yang menunjang belajar anak didik disekolah. Fasilitas belajar identik dengan sarana dan prasarana pendidikan. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menegaskan bahwa : (a) setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan, (b) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pendidik, ruang TU, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, tempat olahraga, tempat ibadah dan tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran berkelanjutan. TINJAUAN PUSTAKA Teori Motivasi Belajar Menurut Mudjiono (2002:239) motivasi belajar adalah kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar. Menurut Hamzah B. Uno (2010:23) menyatakan bahwa motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur-unsur yang mendukung. Motivasi belajar memegang peran penting dalam memberikan gairah, semangat dan rasa senang dalam belajar sehingga siswa mempunyai kemampuan untuk melaksanakan kegiatan belajar. Fakor faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah sebagai berikut :Menurut Thursam (2008:29), seorang siswa yang memiliki motivasi intrinsik akan aktif belajar sendiri tanpa disuruh guru maupun orang tua. Motivasi intrinsik yang dimiliki siswa dalam belajar akan lebik kuat lagi apa bila memiliki motivasi eksrtrinsik. 1. Motivasi intrinsik Menurut Sri Hapsari (2005:74) faktor yang mempengaruhi motivasi intrinsik pada umumnya terkait dengan faktor intelegensi dan bakat dalam diri siswa.singgih(2008:50), mengemukakan bahwa motivasi intrinsik dipengaruhi oleh faktor endogen, faktor konstitusi, faktor dunia dalam, sesuatu bawaan seperti kreaktivitas anak, sesuatu yang telah ada yang diperoleh sejak dilahirkan. Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk

6 menumbuhkan motivasi belajar siswa, sebagai berikut: Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik, hadiah, saingan, pujian, hukuman, Membangkitkan dorongan kepada anak didik, Membentuk kebiasaan belajar, Membantu kesulitan belajar anak didik, menggunakan metode yang bervariasi, dan menggunakan metode belajar yang baik. 2. Motivasi eksrtrinsik Menurut Elliot et al berpendapat bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi motivasi belajar yang berasal dari luar individu/ ekstrinsik, adalah: kecemasan terhadap hukuman, penghargaan dan hukuman, peran orang tua, pemberian perhatian, pemberian hadiah, pemberian hukuman, peran pengajar dan kondisi lingkungan. Teori Kreativitas Belajar Menurut Munandar (2012:25) kreativitas sebagai kemampuan umum untuk menciptakan sesuatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberikan gagasangagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan untuk melihat hubunganhubungan baru antara unsur yang sudah ada sebelumnya. Kreativitas seseorang dapat dilihat dari tingkah laku atau kegiatannya yang kreatif. Menurut Slameto (2013:146) bahwa yang penting dalam kreativitas bukanlah penemuan sesuatu yang belum pernah diketahui orang sebelumnya, melainkan bahwa produk kreativitas merupakan sesuatu yang baru bagi diri sendiri dan tidak harus merupakan sesuatu yang baru bagi orang lain atau dunia pada umumnya. Cara meningkatkan kreativitas belajar siswa, guru perlu memperhatikan kondisi-kondisi siswa yang memberikan kebebasan pada siswa, untuk mengungkapkan fikiran-fikiran, member penguatan dan kebebasan dalam mengemungkakan pendapatnya. Teori Reward Menurut Djamarah ( 2011:164) pujian adalah bentuk reinforcement (penguatan) yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Guru bisa memanfaatkan pujian untuk memuji keberhasilan anak didik dalam mengerjakan pekerjaan disekolah. Menurut Hasbullah ( 2005:30) pujian dan hadiah merupakan tindakan pendidik yang fungsinya memperkuat penguasaan tujuan pendidikan tertentu yang telah dicapai oleh anak didik. Pujian dan hadiah harus diberikan pada saat yang tepat, yaitu setelah anak didik berhasil dan jangan diberikan sebagai janji karena akan dijadikan sebagai tujuan kegiatan yang dilakukan. Menurut depdiknas dalam Arifin (2009:174) bahwa penghargaan, ganjaran, hadiah, imbalan merupakan rangsangan atau ( stimulus) yang diberikan kepada peserta didik dalam rangka memperkuat suatu tingkah laku tertentu yang dipandang baik. menurut teori behavioristik. Teori Punishment Djamarah (2010:196) Pemberian hukuman tidak bisa sembarangan, ada peraturan yang megaturnya. Tidak ada alasan menghukum seseorang tanpa kesalahan, dalam Djamarah (2010:197) hukuman adalah penderitaan yang diberikan atau ditimbulkan dengan sengaja oleh seseorang sesudah terjadi suatu pelanggaran, kejahatan atau kesalahan yang dibuatnya. Teori Fasilitas Belajar Menurut Djamarah (2010:95), fasilitas yaitu kelengkapan yang menunjang belajar anak didik disekolah. Fasilitas belajar identik dengan sarana dan prasarana pendidikan. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menegaskan bahwa : (a) setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan

7 sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan, (b) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pendidik, ruang TU, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, tempat olahraga, tempat ibadah dan tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran berkelanjutan. Hipotesis 1. Ha : ß1 0,diduga terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kreativitas belajar terhadap motivasi belajar siswa kelas XI SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. Ho : ß1 0, diduga tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kerativitas belajar terhadap motivasi belajar siswa kelas XI SMA N 3 2. Ha : ß2 0, Diduga terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pemberian reward terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelasxi SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. Ho : ß2 0, Diduga tidak terdapat pengaruh positif signifikan antara pemberian reward terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelasxi SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. 3. H a : ß3 0, Diduga tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pemberian punishment oleh guru terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI SMA dilakukan pada siswa-siswi kelas XI di SMAN 3 Lengayang,Kabupaten Pesisir Selatan. Waktu untuk penelitian ini dilakukan pada bulan November 2016.Adapun yang menjadi populasi yang akan diteliti adalah seluruh siswa kelas XI di di SMAN 3 Lengayang, yang berjumlah 80 orang. Sampel pada penelitian ini adalah menggunakan total sampling N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. Ho : ß3 < 0, Diduga terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pemberian punishment oleh guru terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI SMA N 3 4. Ha : ß4 0, Diduga tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pemberian fasilitas belajar terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI SMA N 3 Ho : ß4 < 0, Diduga terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pemberian fasilitas belajar terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI SMA N 3 5. Ha : β 1, β 2, β 3, β 4, β 5 0, Diduga tidak terdapat pengaruh signifikan antara pemberian kreativitas belajar, reward, punismhent dan fasilitas belajar secara bersama-sama oleh guru terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. Ho : β 1, β 2, β 3, β 4, β 5 < 0, Diduga terdapat dan signifikan antara kreativitas belajar, reward, punismhent dan fasilitas belajar secara bersamasama oleh guru terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI SMAN 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif Asosiatif. Penelitian ini Sebelum melakukan penelitian terhadap responden, terlebih dahulu dilakukan uji coba. Uji coba penelitian dilaksakan di SMA 15 padang, karena memiliki karakteristik responden yang sama, kurikulum yang sama dan nilai KKM sama dengan objek penelitian.uji Coba instrumen ini dilakukan dengan

8 menyebarkan angket kepada 30 orang responden pada bulan November Menurut Arikunto (2011:211) Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau keshahihan sesuatu instrumen. Suatu instrument dikatakan valid (sah) jika pernyataan pada suatu angket mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh angket tersebut. Kriteria untuk menentukan valid atau tidaknya angket tersebut adalah dengan membandingkan dengan koefisien korelasi yang dihasilkan dengan kriteria kritis pada = 0,05 dari = 0,361. Jika maka angket dikatakan valid. Menurut Ghozali (2012:47) Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jikamemberikan nilai Cronbach Alpha >0,70. Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas No Variabel Jumlah Nilai Nilai Keterangan Pernyataan Cronbach Alpha Kritis 1 Motivasi Belajar(Y) 18 0,862 0,70 Reliabel 2 Kreativitas Belajar 23 0,863 0,70 Reliabel (X1) 3 Reward(X2) 10 0,869 0,70 Reliabel 4 Punishment (X3) 12 0,834 0,70 Reliabel 5 Fasilitas Belajar (X4) 11 0,802 0,70 Reliabel 1. HASIL DAN PEMBAHASAN Tingkat Capaian Tersponden (TCR) Variabel X Berdasarkan TCR dari masing-masing variabel bahwa rata-rata variabel motivasi belajar adalah dengan rata-rata skor sebesar 3,94 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 78,75% dengan kategori baik. Skor rata-rata variabel kreativitas belajar adalah sebesar 4,33 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 86,67% dengan kategori baik. Skor rata-rata variabel reward adalah sebesar 4,19 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 83,78% dengan kategori baik. Skor ratarata perhatian punishment adalah sebesar 3,72 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 74,38% dengan kategori baik skor rata-rata fasilitas belajar adalah sebesar 3,77 dengan tingkat capaian responden 75,31. Koefisien Determinasi ( ) Berdasarkan tabel di atas dapat terlihat bahwa besarnya nilai R square adalah 0,867 di sumbang variabel kreativitas belajar, reward, punishment, dan fasilitas belajar terhadap motivasi belajar siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI DI SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan sebesar 86,70%, sedangkan sisanya 13,30% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang ada di luar penelitian Hasil Uji Hipotesis Hasil Uji t Pengaruh masing-masing variabel bebas yang mempengaruhi motivasi belajar adalah : 1) Hipotesis 1, terdapat pengaruh Positif dan signifikan antara kreativitas belajar siswa (X 1 ) terhadap motivasi belajar siswa (Y) Untuk mengetahui kreativitas belajar terhadap motivasi belajar sisiwa diperoleh nilai t hitung sebesar 3,721 > t tabel

9 sebesar 1,99210 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05, berarti H a diterima dan H 0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara kreativitas belajar terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI di SMA N 3 Berarti hal ini menunjukkan semakin baik kreativitas belajar sisiwa maka akan semakin baik motivasi belajar 2) Hipotesis 2, terdapat pengaruh Positif dan signifikan antara reward (X 2 ) terhadap motivasi belajar siswa (Y) Untuk mengetahui reward terhadap motivasi belajar sisiwa diperoleh nilai t hitung sebesar 2,591 > t tabel sebesar 1,99210 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05, berarti H a diterima dan H 0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara reward terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI di SMA N 3 Berarti hal ini menunjukkan semakin baik reward siswa maka akan semakin baik motivasi belajar 3) Hipotesis 3, terdapat pengaruh Positif dan signifikan antara punishment (X 2 ) terhadap motivasi belajar siswa (Y) Untuk mengetahui punishment terhadap motivasi belajar sisiwa diperoleh nilai t hitung sebesar 4,679 > t tabel sebesar 1,99210 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05, berarti H a diterima dan H 0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara punishment terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI di SMA N 3 Berarti hal ini menunjukkan semakin baik punishment siswa maka akan semakin baik motivasi belajar 4) Hipotesis 4, terdapat pengaruh Positif dan signifikan antara fasilitas belajar (X 2 ) terhadap motivasi belajar siswa(y) Untuk mengetahui fasilitas belajar terhadap motivasi belajar sisiwa diperoleh nilai t hitung sebesar 3,003 > t tabel sebesar 1,99210 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05, berarti H a diterima dan H 0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara fasilitas belajar terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI di SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. Berarti hal ini menunjukkan semakin baik fasilitas belajar maka akan semakin baik motivasi belajar Hasil Uji F Berdasarkan hasil olahan data diketahui nilai F hitung regresi kreativitas belajar, reward, punishment, dan fasilitas belajar, secara simultan berpengaruh terhadap terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI DI SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan sebesar 122,150. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai F hitung (122,150) nilai F tabel (2,72), sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Dapat disimpulkan bahwa kreativitas belajar, reward,punishment, dan fasilitas belajar, secara simultan berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI DI SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan PENUTUP 1. Kreativitas Belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi Kelas XI DI SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan., hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien regresi sebesar 0,11, dimana diperoleh nilai t hitung (3,721) nilai t tabel (1,665). Jadi dapat disimpulkan H a1 diterimadan H 01 ditolak artinya apabila kreativitas belajar siswa meningkat maka motivasi belajar siswa meningkat sebesar 0, Reward berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi

10 Kelas XI DI SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan., hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien regresi sebesar 0,166 terhadap, dimana memiliki t hitung (2,591) nilai t tabel (1,665). Jadi dapat disimpulkan H a2 diterima dan H 02 ditolak artinya apabila reward meningkat sebesar satu satuan maka motivasi belajar siswa meningkat sebesar 0, Punishment berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajarsiswa pada mata pelajaran ekonomi Kelas XI DI SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan, hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien regresi sebesar 0,431, dimana diperoleh nilai t hitung (4,679) nilai t tabel (1,665). Jadi dapat disimpulkan H a3 diterima dan H 03 ditolak artinya apabila punishment meningkat sebesar satu satuan maka motivasi belajar siswa meningkat sebesar 0, Fasilitas Belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajarsiswa pada mata pelajaran ekonomi Kelas XI DI SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan, hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien regresi sebesar 0,319, dimana diperoleh nilai t hitung (3,003) nilai t tabel (1,665). Jadi dapat disimpulkan H a4 diterima dan H 04 ditolak artinya apabila fasilitas belajar meningkat sebesar satu satuan maka motivasi belajar siswa meningkat sebesar 0, Kreativitas belajar, reward, punishment, dan fasilitas Belajar secara simultan berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi Kelas XI DI SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan, hal ini dapat dilihat dari nilai koefesien determinasi 0,867,dimana diperoleh nilai F hitung (112,150) > nilai F tabel (2,72). Jadi dapat disimpulkan H a5 diterima dan H 05 ditolak Berdasarkan kepada permasalahan dan pernyataan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah penulis uraikan, maka untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMP N 33 Padang menjadi lebih baik untuk masa yang akan datang penulis menyarankan: 1. Bagi siswa Siswa harus meningkatkan persiapan atau perlengkapan terlebih dahulu sebelum mengerjakan tugas IPS dan siswa harus meningkatkan keterampilan memeperinci suatu objek tentang pelajaran IPS. 2. Bagi Kepala Sekolah Kepala sekolah di sarankan untuk selalu memantau dan memperhatikan pelaksanaan pembelajaran siswa disekolah dan memberikan berbagai peraturan yang membangun. 3. Bagi Orang tua Orang tua harus memberikan pengarahan terhadap anak agar mempelajari terlebih dahulu materi pelajaran sebelum pergi sekolah dan memberikan perhatian terhadap proses belajar anak disekolah. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya dapat dijadikan rujukan dalam melakukan penelitian yang sejenis yang lebih mendalam di masa yang akan datang.

11 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2011). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Arifin Z. (2009) evaluasi pebelajaran Bandung rosda Dimiyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran jakarta : PT Abdi Mahasatya Djamarah. (2011). Rahasia Sukses Belajar jakarta : Rineka Cipta Hamzah B. Uno. (2010). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Mudjiono, D. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Munandar. (2009). Pengembangan kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta Ngalim Purwanto 2010 Psikologi belajar Yogjakarta :Aswaja Pressindo Slameto. (2010). Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.