Keywords: The Implementation of School Rules, School Environment, Parenting Patterns, Student Learning Motivation

Transkripsi

1 PENGARUH PELAKSANAAN TATA TERTIB SEKOLAH, LINGKUNGAN SEKOLAH, DAN POLA ASUH ORANGTUA TERHADAP DISIPLIN BELAJAR SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SEBAGAI VARIABLE INTERVENING PADA KELAS VII IPS TERPADU SMP N 3 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN Widia Merta Sari 1, Dina Amaluis 2, Erita 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat Mertawidia234@gmail.com ABSTRACT This study aims to analyze: the influence of the implementation of school rules, school environment, and parenting patterns of student learning discipline with motivation to learn as intervening variable in class VII SMP N 3 Batang Anai Padang Pariaman. The results of this study show that: 1) School orderliness have a positive and significant effect on students' learning motivation, which is shown by the coefficient value of the path of and tcount of 8.868> ttable of 1.66 means Ha accepted and H0 rejected. 2) The school environment has a positive and significant effect on the students' learning motivation, which is shown by and the tcount of 2.255> ttable of 1.66 means Ha is accepted and H0 is rejected. 3) Parenting parenting has a positive and significant effect on students' learning motivation, which is shown by the coefficient value of and tcount of 1.701> ttable of 1.66 means Ha accepted and H0 rejected. 4) School discipline has a positive and significant effect on student learning discipline, which is shown by the coefficient value of the path of and the tcount of 7.985> ttable of 1.66 means Ha accepted and H0 rejected. 5) The school environment has a positive and significant effect on the students' learning discipline, which is shown by the coefficient value of and the tcount of 1.668> ttable of 1.66 means Ha accepted and H0 rejected. 6) Parents parenting patterns have a positive and significant impact on student learning discipline, which is shown by the value of the coefficient of the path of and the value of t count of 3.097> ttable of 1.66 means Ha accepted and H0 rejected.7) Learning motivation has a positive and significant impact on Discipline of student learning, shown by the coefficient value of the path of 0, 343 and significant where the value of t count of 5.015> ttable of 1.66 means Ha accepted and H0 rejected. Keywords: The Implementation of School Rules, School Environment, Parenting Patterns, Student Learning Motivation PENDAHULUAN Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat (long life education). Pendidikan sangat penting bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia, dengan demikian pendidikan harus diarahkan untuk menghasilkan

2 manusia yang berkualitas dan mampu bersaing di era globalisasi serta memiliki budi pekerti yang luhur. Salah satu tujuan pendidikan adalah menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan menciptakan ilmu, teknologi dan kesenian. Disiplin dapat tumbuh dan dibina melalui latihan, pendidikan atau penanaman kebiasaan yang dimulai sejak masuk sekolah, mulai pada masa kanak-kanak dan terus tumbuh berkembang sehingga menjadi disiplin yang kuat. Menurut Rohani (2004: ) disiplin merupakan mencakup setiap tindakan dan pengaruh yang ditunjukan untuk membantu peserta didik agar dia dapat memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungannya dan juga penting tentang cara menyelesaikan tuntutan yang mungkin ingin ditujukan peserta didik terhadap lingkungannya. Menurut Sofan (2013:167) faktorfaktor yang mempengaruhi disiplin belajar yaitu kebijaksanaan aturan itu sendiri dan pandangan seseorang terhadap nilai itu sendiri. Dan ada faktor lain yang mempengaruhi disiplin belajar siswa yaitu: Sikap anak itu sendiri, Sikap pendidik, Lingkungan, Tujuan, Pola asuh orang tua, dan Motivasi belajar.berdasarkan observasi awal terdapat bahwa masih banyak siswa yang tidak disiplin dalam belajar di SMP N 3 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman. Faktor yang dapat mempengaruhi disiplin belajar siswa yaitu tata tertib sekolah. Menurut Suryosubroto (2005:41) tata tertib sekolah merupakan ketentuan yang mengatur kegiatan sekolah sehari-hari dan mengandung sanksi terhadap pelanggarannya. Peran dan fungsi tata tertib sekolah sangat penting. Peran tata tertib sebagai peraturan yang dapat mengatur prilaku siswa di sekolah. Sedangkan fungsi tata tertib sebagai alat untuk

3 memberikan pembiasaan pada siswa untuk mentaati peraturan, atau dengan kata lain tata tertib sebagai sarana pendidikan siswa terhadap peraturan. Selain itu tata tertib berfungsi sebagai pengendali prilaku siswa yang menyimpang dan mengandung sanksi bagi siswa yang melanggar tata tertib. Berdasarkan observasi awal terdapat bahwa masih banyak siswa yang tidak mematuhi tata tertib yang berlaku di SMP N 3 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman. Faktor lain yang mempengaruhi disiplin belajar siswa yaitu lingkungan sekolah. Menurut Ahmadi (2001:64-65) lingkungan dalam pengertian umum berarti situasi di sekitar kita. Dalam lapangan pendidikan, arti lingkungan itu luas sekali, yaitu segala sesuatu yang ada diluar anak dalam alam semesta ini. Lingkungan fisik adalah lingkungan alam di sekitar anak, yang meliputi jenis tumbuhtumbuhan, hewan keadaan tanah, rumah, jenis makanan, benda gas, benda cair dan juga benda padat. Berdasarkan observasi awal terdapat bahwa masih kurangnya sarana dan prasarana yang tidak lengkap membuat proses pembelajaran akan terhambat. Dengan kurangnya alat untuk dijadikan media dalam pembelajaran, akan berpengaruh terhadap motivasi belajar, siswa akan mlai merasa bosan dengan pelajaran yang disampaikan oleh guru saat menjelaskan materi yang diajarkan dan akan berdampak pada disiplin belajar siswa. Selain lingkungan sekolah, pola asuh orang tua juga mempengaruhi disiplin belajar siswa. Menurut Djamarah (2014:51-52) pola asuh orang tua adalah upaya orang tua yang konsisten dan persisten dalam menjaga dan membimbing anak dari sejak dilahirkan hingga remaja. Pola asuh orang tua adalah pola perilaku yang diterapkan pada anak dan bersifat relatif konsisten dari waktu ke waktu. Pola perilaku ini dapat dirasakan oleh anak dan bisa memberi efek negatif maupun positif. Berdasarkan

4 observasi awal terdapat bahwa masih kurangnya perhatian orang tua terhadap anaknya sehingga berpengaruh terhadap motivasi belajar dan akan berdampak pada disiplin belajar siswa. Selain itu, faktor yang mempengaruhi disipln belajar siswa yaitu motivasi belajar. Menurut Hamalik (2013:105) motivasi dipandang sebagai suatu proses dan menentukan karakteristik proses ini berdasarkan petunjuk-petunjuk tingkah laku seseorang. Petunjuk-petunjuk tersebut dapat dipercaya apabila tampak kegunaannya untuk meramalkan dan menjelaskan tingkah laku lainnya. Berdasarkan observasi awal terdapat bahwa motivasi belajar siswa masih rendah. Hal itu kurangnya disiplin belajar siswa sehingga masih banyak siswa yang memperoleh nilai yang rendah. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan asosiatif. Irawan (2000:60) bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya. Deskriptif merupakan salah satu bentuk penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan peristiwa atau kejadian variabelvariabel dalam penelitian. Menurut Irawan (2000:61) Penelitian Asosiatif bertujuan untuk menemukan ada atau tidaknya hubungan atau pengaruh antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya dan tingkat signifikansi antara variabel bebas dengan variabel terikat. Menurut Ghozali (2011:52)Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuisioner. Suatu kuisionerdikatakan valid jika pernyataan pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Pernyataan dinyatakan valid jika corrected item-total correlation >0,361. Suatu variabel dikatakan reliabel jika

5 memberikan nilai Cronbach s alpha minimal 0,60 (Siregar, 2013:77) HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengujian hipotesis tahap pertama diketahui bahwa secara parsial tata tertib sekolah signifikan terhadap motivasi 3 Batang Anai. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan nilai koefisien jalur tata tertib sekolah terhadap motivasi belajar sebesar 0,720. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai t hitung sebesar 8,868> t tabel 0,1 (1,66). Sehingga H 0 ditolak H 1 diterima. pengujian hipotesis pertama dikemukan oleh Suryosubroto (2005:41) tata tertib sekolah merupakan ketentuan yang mengatur kegiatan sekolah seharihari dan mengandung sanksi terhadap pelanggarannya. Selain itu teori selanjutnya dikemukakan oleh Iskandar (2009:181) motivasi belajar adalah daya penggerak dari dalam diri individu untuk melakukan kegiatan belajar untuk menambah pengetahuan dan keterampilan serta pengalaman. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis tahap kedua diketahui bahwa secara parsial lingkungan sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas VII SMP N 3 Batang Anai. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan nilai koefisien jalur lingkungan sekolah terhadap motivasi belajarsebesar 0,161. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai t hitung sebesar 2,255> t tabel 0,1 (1,66). Sehingga H 0 ditolak H 1 diterima. pengujian hipotesis kedua dikemukan oleh Slameto (2013:58) dalam proses belajar harus memperhatikan apa yang dapat mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik atau mempunyai motif untuk berpikir dan memusatkan perhatian, merencanakan dan melaksanakan

6 kegiatan yang berhubungan/ menunjang belajar. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis tahap ketiga diketahui bahwa secara parsial pola asuh orang tua signifikan terhadap motivasi 3 Batang Anai. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan nilai koefisien jalur pola asuh orang tua terhadap motivasi belajar sebesar 0,117. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai t hitung sebesar 1,701 > t tabel 0,1 (1,66). Sehingga H 0 ditolak H 1 diterima. pengujian hipotesis ketiga dikemukan Mulyadi (2016: ) pola asuh orang tua dapat diartikan sebagai proses interaksi total antara orang tua dengan anak, yang mencakup proses pemeliharaan (pemberian makan, membersihkan dan melindungi) dan proses sosialisasi (mengajarkan perilaku yang umum dan sesuai dengan aturan dalam masyarakat). Proses ini melibatkan juga bagaimana pengasuh (orang tua) mengkomunikasikan afeksi, nilai, minat, perilaku dan kepercayaan kepada anak-anaknya. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis tahap keempat diketahui bahwa secara parsial tata tertib sekolah 3 Batang Anai. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan nilai koefisien jalur tata tertib sekolah terhadap disiplin belajar sebesar 0,541. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai t hitung sebesar 7,985 > t tabel 0,1 (1,66). Sehingga H 0 ditolak H 1 diterima. pengujian hipotesis keempat dikemukan oleh Suryosubroto (2005:41) tata tertib sekolah merupakan ketentuan yang mengatur kegiatan sekolah seharihari dan mengandung sanksi terhadap pelanggarannya.

7 Berdasarkan hasil pengujian hipotesis tahap kelima diketahui bahwa secara parsial lingkungan sekolah 3 Batang Anai. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan nilai koefisien jalur lingkungan sekolah terhadap disiplin belajar sebesar 0,071. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai t hitung sebesar 1,668 > t tabel 0,1 (1,66). Sehingga H 0 ditolak H 1 diterima. pengujian hipotesis kelima dikemukan oleh Amri (2013:167) lingkungan juga mempengaruhi kedisiplinan seseorang. Lingkungan akan mempengaruhi proses dan hasil pendidikan, situasi lingkungan ini meliputi: lingkungan fisik, lingkungan teknis, dan lingkungan sosiokultural. Lingkungan fisik berupa lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat. Lingkungan teknis berupa fasilitas atau sarana prasarana bersifat kebendaan. Dan lingkungan sosiokultural berupa lingkungan antar individu yang mengacu kepada budaya sosial masyarakat tertentu. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis tahap keenam diketahui bahwa secara parsial pola asuh orang tua 3 Batang Anai. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan nilai koefisien jalur pola asuh orang tua terhadap disiplin belajar siswa sebesar 0,125. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai t hitung sebesar 3,097 > t tabel 0,1 (1,66). Sehingga H 0 ditolak H 1 diterima. pengujian hipotesis keenam dikemukan menurut Menurut Mulyadi (2016: ) pola asuh orang tua dapat diartikan sebagai proses interaksi total antara orang tua dengan anak, yang mencakup proses pemeliharaan (pemberian makan, membersihkan dan melindungi)

8 dan proses sosialisasi (mengajarkan perilaku yang umum dan sesuai dengan aturan dalam masyarakat). Berdasarkan hasil pengujian hipotesis tahap ketujuh diketahui bahwa secara parsial motivasi belajar signifikan terhadap disiplin belajar siswa kelas VII SMP N 3 Batang Anai. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan nilai koefisien jalur motivasi belajar terhadap disiplin belajar sebesar 0,343. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai t hitung sebesar 5,015 > t tabel 0,1 (1,66). Sehingga H 0 ditolak H 1 diterima. pengujian hipotesis ketujuh dikemukan Hamalik (2013:106) bahwa motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yamg ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. KESIMPULAN Berdasarkan kepada permasalahan dan pertanyaan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Tata tertib sekolah signifikan terhadap motivasi 3 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman. Dimana sebesar 0,720 dan t hitung sebesar 8,868 > t tabel sebesar 1,66 dengan nilai signifikan 0,000< 0,1 berarti H a diterima dan H 0 ditolak. 2. Lingkungan sekolah signifikan terhadap motivasi 3 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman.. Dimana sebesar 0,161 dan t hitung sebesar 2,255 > t tabel sebesar 1,66 dengan nilai signifikan 0,027< 0,1 berarti H a diterima dan H 0 ditolak. 3. Pola asuh orang tua signifikan terhadap motivasi

9 3 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman. Dimana sebesar 0,117 dan t hitung sebesar 1,701 > t tabel sebesar 1,66 dengan nilai signifikan 0,093< 0,1 berarti H a diterima dan H 0 ditolak. 4. Tata tertib sekolah 3 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman. Dimana sebesar 0,541 dan t hitung sebesar 7,985 > t tabel sebesar 1,66dengan nilai signifikan 0,000< 0,1 berarti H a diterima dan H 0 ditolak. 5. Lingkungan sekolah 3 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman. Dimana sebesar 0,071 dan t hitung sebesar 1,668 >t tabel sebesar 1,66 dengan nilai signifikan 0,100 0,1 berarti H a diterima dan H 0 ditolak. 6. Pola asuh orang tua 3 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman. Dimana sebesar 0,125 dan t hitung sebesar 3,097 > t tabel sebesar 1,66 dengan nilai signifikan 0,003 < 0,1 berarti H a diterima dan H 0 ditolak. 7. Motivasi belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin belajar siswa kelas VII SMP N 3 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman. Dimana diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,343 dan t hitung sebesar 5,015 > t tabel sebesar 1,66 dengan nilai signifikan 0,000< 0,1 berarti H a diterima dan H 0 ditolak. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, abu (2001). Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

10 Amri, Sofan. (2013). Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya. Djamarah, Syaiful. Bahri. (2014). Pola Asuh Orang Tua dan Komunikasi dalam Keluarga. Jakarta: PT RinekaCipta. Ghozali Imam. (2012). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: Universitas Diponegoro. Hamalik, Oemar (2013). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. Irawan, Prasetyo. (2000). Logika dan Prosedur Penelitian. Jakarta: STIA-LAN. Mulyadi, Seto. dkk. (2016). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatanan Teori-Teori Baru dalam Psikologi. Jakarta: Rajawali Pers. Purwanto. (2007). Psikologi pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Rohani, A Pengelolaan Pelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Siregar. (2013). Statistic Parametric untuk Penelitian Kuantitatif. Bandung: Bumi Aksara. Slameto. (2010). Belajar dan Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta. Suryosubroto. (2005). Tatalaksana Kurikulum. Jakarta: PT Rineka Cpita. Iskandar. (2009). Psikologi pendidikan sebuah Orientasi Baru. Ciputat: Gaung Persada.