Nama : Rizky Amelia NPM : Jurusan : Psikologi Pembimbing : Dr. M.M. Nilam Widyarini, M.Si., Psikolog

Transkripsi

1 PERBEDAAN PERILAKU KONSUMTIF PADA MAHASISWA DALAM BERBELANJA ONLINE BERDASARKAN TIPE KEPRIBADIAN EKSTROVERT DAN INTROVERT Nama : Rizky Amelia NPM : Jurusan : Psikologi Pembimbing : Dr. M.M. Nilam Widyarini, M.Si., Psikolog

2 LATAR BELAKANG Saat ini, internet menjadi pilihan alternatif pencarian informasi bagi mahasiswa selain perpustakaan. Seiring perkembangannya, selain untuk mencari informasi, internet memberikan fasilitas-fasilitas yang ternyata membawa banyak perubahan dalam gaya hidup mahasiswa. Salah satu fasilitas internet adalah belanja via toko online Mahasiswa yang sudah merasakan keuntungan dan kemudahan dengan berbelanja online, akan merasa kecanduan untuk terus berbelanja via online namun umumnya mahasiswa melakukan belanja online bukan didasarkan pada kebutuhan semata, melainkan demi kesenangan dan gaya hidup sehingga menyebabkan seseorang menjadi boros atau yang lebih dikenal dengan istilah perilaku konsumtif Secara psikologis, perilaku konsumtif seseorang disebabkan oleh faktor kepribadian. Eysenck membedakan kepribadian menjadi dua tipe, yaitu introvert dan ekstrovert untuk menyatakan adanya perbedaan dalam reaksireaksi terhadap lingkungan sosial dan tingkah laku sosial

3 TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji perbedaan perilaku konsumtif dalam berbelanja online pada mahasiswa dengan tipe kepribadian ekstrovert-stable, ekstrovert-unstable, introvert-stable, introvert- unstable.

4 LANDASAN TEORI 1. Perilaku Konsumtif Mowen & Minor (2002) mengemukakan bahwa perilaku konsumtif merupakan perilaku individu yang tidak didasarkan pada pertimbangan rasional, melainkan membeli produk atau jasa tertentu untuk memperoleh kesenangan dan kepuasan sesaat. Indikator perilaku konsumtif: Impulsive, Non-Rational, Wasteful 2. Kepribadian Menurut Hall & Lindzey (1993) kepribadian merupakan istilah untuk menunjukkan hal-hal khusus tentang individu dan yang membedakannya dengan orang lain.

5 LANDASAN TEORI 3. Tipe Kepribadian Eysenck dalam penelitiannya menemukan dua dimensi dasar kepribadian yaitu introversionekstroversion dan neuroticism. (dikenal pula dengan istilah emotional stability atau kestabilan emosional versus instability atau ketidakstabilan emosional). Tipe Introvert (stabil) : tenang atau kalem, mempunyai tempramen yang mantap, dapat dipercaya, terkontrol, merasa damai, penuh perhatian, pasif. Tipe Introvert (neurotik) : murung, mudah cemas, kaku, bijaksana, pesimis, hati-hati, sulit berpartisipasi sosial dan diam. Tipe Ekstrovert (stabil) : mempunyai jiwa pemimpin, periang, lincah, bebas, responsif, aktif bicara, mudah berpartisipasi sosial. Tipe Ekstrovert (neurotik) : agresif, mudah menerima rangsangan, menyukai perubahan, optimis dan aktif

6 Perbedaan Perilaku Konsumtif dalam Berbelanja Online pada Mahasiswa berdasarkan Tipe Kepribadian Ekstrovert dan Introvert Sihombing dan Yuniasanti (2014) dalam penelitiannya perbedaan perilaku konsumtif terhadap pembelian pakaian berdasarkan tipe kepribadian ekstrovert dan introvert pada remaja perempuan menunjukkan remaja dengan kepribadian ekstrovert lebih tinggi perilaku konsumtifnya dibandingkan remaja dengan kepribadian introvert Mathai dan Haridas (2014) dalam penelitiannya pengaruh kepribadian terhadap perilaku pembelian impulsif di kota Kochin menunjukkan hasil bahwa konsumen dengan kepribadian ekstrovert memiliki perbedaan yang signifikan dengan kepribadian yang lain artinya konsumen dengan kepribadian ekstrovert memiliki dorongan yang tinggi dalam melakukan pembelian secara tiba-tiba yang dilakukan tanpa melalui pertimbangan dan perencanaan (impulsif) sehingga kepribadian ekstrovert lebih tinggi dalam berperilaku konsumtif dibandingkan kepribadian introvert. Oktafida (2012) dalam penelitiannya yang berjudul pengaruh kepribadian ekstrovert terhadap perilaku konsumtif wanita karier di kantor imigrasi malang menunjukkan hasil bahwa wanita karier di kantor imigrasi Malang yang berkepribadian introvert cenderung berperilaku konsumtif daripada yang berkepribadian ekstrovert

7 HIPOTESIS Terdapat perbedaan perilaku konsumtif dalam berbelanja online pada mahasiswa berdasarkan tipe kepribadian ekstrovert dan introvert, baik yang stabil maupun tidak stabil (neurotik).

8 METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel : 1. Variabel tergantung (dependent variable) : Perilaku Konsumtif 2. Variabel bebas (independent variable) : Tipe Kepribadian Ekstrovert dan Introvert Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah 100 orang mahasiswa yang berasal dari berbagai jurusan yang ada di Universitas Gunadarma yang sering melakukan belanja online Teknik Pengumpulan Data Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Perilaku konsumtif dikembangkan dengan mengambil tiga indikator yang dikemukakan oleh Engel, Blackwell dan Miniard (1994) yaitu: Impulsive, Non-Rational dan Wasteful terdiri dari 18 item Alat ukur tipe kepribadian ekstrovert dan introvert menggunakan alat ukur Eysenck Personality Inventory (EPI) untuk menentukan kecenderungan ekstravert, introvert, neuroticism dan stability, sehingga subjek dapat dimasukkan ke dalam ekstravert-stable, ekstravert-unstable, introvert-stable, dan intovert-unstable terdiri dari 56 item.

9 PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Persiapan Penelitian Penyusunan item skala Penetapan Subjek B. Hasil Penelitian 1. Deskripsi subjek berdasarkan data biografi 2. Validitas, Daya Diskriminasi Item, Reliabilitas 3. Uji Asumsi Uji Normalitas Tipe Kepribadian Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic df Sig. Ekstrovert -Stable,124 5,200 *,970 5,875 Perilaku Konsumtif Ekstrovert-Unstable,096 17,200 *,961 17,646 Introvert-Stable,157 16,200 *,973 16,890 Introvert-Unstable,121 62,200 *,965 62,072 *. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction

10 PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN Uji Homogenitas : skala perilaku konsumtif berdasarkan tipe kepribadian diketahui based on mean sebesar 0,720 (p>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa data pada skala perilaku konsumtif adalah homogen. 4. Uji Hipotesis Perilaku Konsumtif ANOVA Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Between Groups 2557, ,626 8,880,000 Within Groups 9217, ,015 Total 11775, Hasil uji hipotesis antara tipe kepribadian dengan perilaku konsumtif berdasarkan analisis data yang dilakukan dengan teknik Anova satu jalur atau One Way Anova diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 (p<0,01).b erarti hipotesis diterima, artinya ada perbedaan perilaku konsumtif dalam belanja online pada mahasiswa yang sangat signifikan berdasarkan tipe kepribadian ekstrovert dan introvert. baik yang stabil maupun tidak stabil (neurotik)

11 KATEGORISASI PERILAKU KONSUMTIF

12 KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengumpulan data dan dan hasil analisis data yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini diterima, yaitu terdapat perbedaan yang sangat signifikan perilaku konsumtif dalam belanja online pada mahasiswa berdasarkan tipe kepribadian ekstrovert dan introvert, baik yang stabil maupun tidak stabil (neurotik). Dimana mahasiswa bertipe kepribadian ekstrovert unstable lebih tinggi perilaku konsumtifnya dibandingkan mahasiswa dengan tipe kepribadian lainnya. Sehingga perilaku konsumtif yang tertinggi hingga terendah mempunyai urutan sebagai berikut: Ekstrovert unstable, introvert unstable, ekstrovert stable, introvert stable. Selain itu, didapat pula hasil bahwa perilaku konsumtif yang lebih tinggi ditemukan pada kelompok mahasiswa dengan tipe kepribadian unstable (ekstrovert maupun introvert), dan perilaku konsumtif yang lebih rendah ditemukan pada kelompok mahasiswa dengan tipe kepribadian stable (ekstrovert maupun introvert). Hal ini menunjukkan bahwa kepribadian merupakan salah satu faktor internal yang mempengaruhi perilaku konsumtif individu, dimana setiap tipe kepribadian mempunyai perilaku konsumtif yang berbeda-beda.

13 Terima Kasih