BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 62 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Untuk mengetahui apakah model pembelajarandan jenis kelamin memberikan pengaruh terhadap keterampilan sosial serta untuk mengetahui apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran dan jenis kelamin terhadap keterampilan siswa adalah dengan menggunakan analisis ANCOVA. Untuk mendapatkan empat kelompok data yang akan diolah, maka hasil dari pretest dijumlahkan dengan hasil posttest untuk keempat kelompok data sehingga didapat empat kelompok data. Data yang dipaparkan dalam pemaparan data berupa ratarata, standar deviasi dan perolehan prosentasi keterampilan sosial siswa. Sedangkan pada bagian pengujian hipotesis berisi uji prasyarat statistik dan uji hipotesis terhadap hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. 1. Pemaparan Data Perolehan rata-rata dan standar deviasi keterampilan sosial siswa pada setiap kelompok koperatif dan kelompok konvensional disajikan pada tabel berikut : Tabel 4.1. Kelompok Data Penelitian Between-Subjects Factors Value Label N gender laki-laki 1 26 perempuan 2 30 model konvensional 2 28 koperatif 1 28 Untuk kelompok laki-laki jumlah N Koperatif = 11 orang dan N Konvensional = 15 orang, sehingga jumlah untuk siswa laki-laki adalah 26 orang. Untuk kelompok siswa perempuan, N Koperatif = 17 orang dan N Konvensional = 13 orang, sehingga jumlah untuk siswa perempuan adalah 30 orang.

2 d i m e n s i o n 1 d i m e n s i o n 2 d i m e n s i o n 2 d i m e n s i o n 2 63 Tabel 4.2. Nilai Rata-Rata dan Standar Deviasi Kelompok Data Descriptive Statistics Dependent Variable:posttest gender model Mean Std. Deviation N 1 2 Total 2 37,2667 7, ,9091 6, Total 39,2308 7, ,3846 8, ,2941 5, Total 39,3000 7, ,3929 7, ,1429 5, Total 39,2679 7, Untuk lebih memudahkan dalam menginterpretasikan data tabel di atas dapat disederhanakan dengan membaca tabel 4.3. di bawah ini : Tabel 4.3. Nilai Rata-Rata Kelompok Data Berdasarkan Pada Desain Faktorial 2x2 L GENDER P MODEL KOPERATIF 41,9 42,29 KONVENSIONAL 37,26 35,38 Berdasarkan pada tabel di atas, diketahui bahwa rata-rata pada kelas eksperimen kelompok laki-laki adalah 41,90, sedangkan untuk kelompok perempuan adalah 42,29. Untuk kelas konvensional rata-rata untuk kelompok laki-laki adalah 37,26 sedangkan untuk kelompok perempuan adalah 35,38. Sehingga dapat kita ambil kesimpulan bahwa rata-rata pada kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan rata-rata kelas konvensional. Berdasarkan pada nilai rata-rata setiap kelompok, dapat diketahui bahwa model pembelajaran koperatif berpengaruh secara signifikan terhadap keterampilan sosial siswa, baik untuk kelompok siswa laki-laki ataupun perempuan. Namun model pembelajaran

3 64 koperatif cenderung memberikan hasil yang lebih baik pada kelompok siswa perempuan. Untuk model pembelajaran konvensional didapatkan hasil bahwa model pembelajaran konvensional berpengaruh akan tetapi tidak signifikan terhadap keterampilan sosial siswa. Namun model pembelajaran konvensional cenderung memberikan hasil yang lebih baik pada kelompok siswa laki-laki. 2. Uji Asumsi Statistik Uji asumsi statistik yang dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian yakni uji normalitas dan uji homogenitas data. Uji normalitas dilakukan pada data pretest dan posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak, sehingga penggunaan analisis statistik dapat ditentukan. Apakah menggunakan statistik parametrik (data normal) atau non parametrik (tidak normal). Selanjutnya uji homogenitas dilakukan terhadap data pretest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hal ini dilakukan untuk melihat apakah kedua kelompok tersebut berasal dari variansi yang sama atau tidak. Apabila kedua kelompok berasal dari variansi yang berbeda, maka kedua kelompok tersebut tidak bisa dibandingkan. a. Uji Normalitas Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov pada tingkat kepercayaan 95%. Pedoman untuk pengambilan keputusan adalah : Bila Sig. atau nilai probabilitas p > 0,05 (data berdistribusi normal), tetapi Bila Sig. atau nilai probabilitas p < 0,05 (data berdistribusi tidak normal) Dalam penelitian ini, pengujian normalitas dan homogenitas delapan kelompok data dibagi menjadi dua kelompok yakni untuk pretest dan posttest. Hasilnya adalah sebagai berikut :

4 65 Tabel 4.4. Hasil Uji Normalitas Data Kelompok Pretest Tests of Normality kode Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statis tic df Sig. Statistic df Sig. skor x l pre,154 11,200 *,975 11,930 x p pre,144 17,200 *,967 17,773 y l pre,189 15,154,911 15,139 y p pre,174 13,200 *,897 13,121 a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance. Keterangan : x l = kelompok eksperimen laki-laki x p = kelompok eksperimen perempuan y l = kelompok konvensional laki-laki y p = kelompok konvensional perempuan Dari hasil uji normalitas pada tabel menunjukkan bahwa nilai sig. dalam kolom Kolmogorov-Smirnov untuk pretest semua kelompok > 0,05. Untuk kelompok pretest eksperimen laki-laki nilai sig. (0,200) > 0,05, jadi data berditribusi normal. Untuk kelompok pretest eksperimen perempuan nilai sig. (0,200) > 0,05, jadi data berditribusi normal. Untuk kelompok pretest konvensional laki-laki nilai sig. (0,154) > 0,05, jadi data berditribusi normal. Untuk kelompok pretest konvensional laki-laki nilai sig. (0,200) > 0,05, jadi data berditribusi normal. Gambar 4.1. Plot Kelompok Pretest Eksperimen Laki-Laki

5 66 Gambar 4.2. Plot Kelompok Pretest Eksperimen Perempuan Gambar 4.3. Plot Kelompok Pretest Konvensional Laki-Laki Gambar 4.4. Plot Kelompok Pretest Konvensional Perempuan

6 67 Berikut pengujian normalitas data untuk posttest untuk keempat kelompok data : Tabel 4.5. Hasil Uji Normalitas Data Kelompok Posttest Tests of Normality kode Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. skor x l post,163 11,200 *,943 11,560 x p post,126 17,200 *,952 17,495 y l post,165 15,200 *,888 15,062 y p post,169 12,200 *,913 12,230 a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance. Keterangan : x l = kelompok eksperimen laki-laki X p = kelompok eksperimen perempuan Y l = kelompok konvensional laki-laki Y p = kelompok konvensional perempuan Dari hasil uji normalitas pada tabel menunjukkan bahwa nilai sig. dalam kolom Kolmogorov-Smirnov untuk pretest semua kelompok > 0,05. Untuk lebih jelasnya yakni : Untuk kelompok posttest eksperimen laki-laki nilai sig. (0,200) > 0,05, jadi data berditribusi normal. Untuk kelompok posttest eksperimen perempuan nilai sig. (0,200) > 0,05, jadi data berditribusi normal. Untuk kelompok posttest konvensional laki-laki nilai sig. (0,200) > 0,05, jadi data berditribusi normal. Untuk kelompok posttest konvensional laki-laki nilai sig. (0,200) > 0,05, jadi data berditribusi normal.

7 68 Gambar 4.5. Plot Kelompok Posttest Eksperimen Laki-Laki Gambar 4.6. Plot Kelompok Posttest Eksperimen Perempuan Gambar 4.7. Plot Kelompok Posttest Konvensional Laki-laki

8 69 Gambar 4.8. Plot Kelompok Posttest Konvensional Perempuan b. Uji Homogenitas Pengujian kesamaan ragam (Homogenity of variances) dengan menggunakan Lavene Tes. Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: Bila sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05, data yang berasal dari populasi memiliki varians sama (homogen) Bila sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05, data yang berasal dari populasi memiliki varians tidak sama ( tidak homogen) Tabel 4.6. Hasil Uji Homogenitas Data Pretest Test of Homogeneity of Variance Levene Statistic df1 df2 Sig. skor Based on Mean, ,882 Based on Median, ,891 Based on Median and with, ,698,891 adjusted df Based on trimmed mean, ,887

9 70 Tabel Hasil Uji Homogenitas Data Posttest Test of Homogeneity of Variance Levene Statistic df1 df2 Sig. skor Based on Mean 1, ,335 Based on Median, ,582 Based on Median and with, ,523,584 adjusted df Based on trimmed mean 1, ,381 Interpretasi dilakukan dengan memilih salah satu statistik, yaitu statistik yang didasarkan pada rata-rata (Based on Mean). Berdasarkan pada tabel 4.5 dan 4.6 didapat nilai sig. Based on Mean untuk pretest sebesar 0,882. Dan nilai sig. Based on Mean untuk posttest adalah 0,335. Bila nilai-nilai tersebut dibandingkan dengan 0,05, maka 0,882 > 0,05. Dan 0,335 > 0,05. Oleh karena itu data pretest dan posttest memiliki varians yang sama atau homogen. Dari hasil uji asumsi statistik yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa data berdistribusi normal dan homogen, sehingga pengujian dilakukan dengan analisis statistik parametrik. 3. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis ANCOVA Faktorial. Dalam pengujian dengan ANCOVA Faktorial, skor pretest dijadikan sebagai covariate karena pretest merupakan variabel berskala kuantitatif, sedangkan skor posttest dijadikan sebagai dependent variabel. Nilai ini menunjukkan berapa besar pengaruh covariate terhadap variabel dependen. Signifikan < 0,05 berarti pengaruh signifikan. Model pembelajaran dan gender merupakan variabel berskala kualitatif, maka ia menjadi peubah bebas atau disebut juga fixed factor. Nilai ini menunjukkan berapa besar pengaruh peubah bebas terhadap variabel dependen. Signifikan < 0,05 berarti pengaruh signifikan. Berikut adalah hasil uji data penelitian :

10 71 Tabel 4.8. Hasil Uji ANCOVA Faktorial Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable:posttest Source Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig. Corrected Model 1845,816 a 4 461,454 19,084,000 Intercept 82, ,532 3,413,070 pretest 1357, ,283 56,133,000 gender 78, ,141 3,232,078 model 195, ,428 8,082,006 gender * model 35, ,549 1,470,231 Error 1233, ,180 Total 89429, Corrected Total 3078, a. R Squared =,599 (Adjusted R Squared =,568) Tabel 4.9. Uji Homogenitas Levene's Test of Equality of Error Variances a Dependent Variable:posttest F df1 df2 Sig. 1, ,179 Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is equal across groups. a. Design: Intercept + pretest + gender + model + gender * model Dari tabel 4.8 di atas dapat kita ketahui beberapa hasil, antara lain: Nilai Sig. pretest sebesar 0,000. < 0,05. Artinya, pretest berpengaruh signifikan terhadap posttest. Gender : Diketahui bahwa nilai Sig. gender adalah 0,078 > 0,05. Model : Diketahui nilai Sig. model 0,006 < 0,05. Gender*model : Diketahui bahwa nilai sig. 0,231 > 0,05. Dengan demikian sesuai dengan rumusan masalah penelitian, didapatkan hasil antara lain : 1. Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap keterampilan sosial siswa? Hipotesis : H 0 : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara model pembelajaran terhadap keterampilan sosial siswa

11 72 H 1 : Terdapat pengaruh signifikan antara model pembelajaran terhadap keterampilan sosial siswa Dengan kriteria apabila sig. < 0,05, maka H 0 ditolak, dan apabila sig. >0,05 maka H 0 diterima. Berdasarkan pada tabel 4.8., Diketahui nilai Sig. model 0,006 < 0,05. maka H 0 ditolak sehingga H 1 diterima, artinya model pembelajaran berpengaruh signifikan terhadap keterampilan sosial siswa. 2. Apakah terdapat pengaruh gender terhadap keterampilan sosial siswa? Hipotesis : H 0 : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara gender terhadap keterampilan sosial siswa H 1 : Terdapat pengaruh signifikan antara gender terhadap keterampilan sosial siswa Dengan kriteria apabila sig. < 0,05, maka H 0 ditolak, dan apabila sig. > 0,05 maka H 0 diterima. Dari tabel 4.8., diketahui bahwa nilai Sig. gender adalah 0,078 > 0,05. maka H 0 diterima. Artinya, gender (jenis kelamin) tidak berpengaruh signifikan terhadap keterampilan sosial siswa. 3. Apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran dan jenis kelamin terhadap keterampilan sosial? Hipotesis : H 0 : Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan gender terhadap keterampilan sosial siswa H 1 : Terdapat interaksi antara model pembelajaran dan gender terhadap keterampilan sosial siswa Dengan kriteria apabila sig. < 0,05, maka H 0 ditolak, dan apabila sig. > 0,05 maka H 0 diterima. Dari tabel 4.8. diketahui bahwa nilai bahwa nilai sig. 0,231 > 0,05. maka H 0 diterima. Artinya, tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan gender (jenis kelamin) terhadap keterampilan sosial. Hal ini berarti peningkatan keterampilan sosial dalam kelompok eksperimen hanya dipengaruhi oleh model

12 73 pembelajaran pada pendidikan jasmani, tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin siswa. Gambar Plot Interaksi Model Pembelajaran dan Jenis Kelamin Keterangan : Model 1 = Model Koperatif Model 2 = model Konvensional Gender 1 = Laki-Laki Gender 2 = Perempuan B. Pembahasan Hasil 1. Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap keterampilan sosial? Berdasarkan pada hasil uji analisis yang dilakukan diketahui nilai Sig. model 0,006 < 0,05., maka H 0 ditolak sehingga H 1 diterima, artinya model pembelajaran berpengaruh signifikan terhadap keterampilan sosial siswa. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa pendidikan merupakan salah satu media untuk membentuk siswa menjadi individu yang siap untuk hidup bersosialisasi dalam kehidupan bermasyarakat. Pendidikan formal membentuk siswa tidak hanya cerdas secara akal tetapi cerdas secara emosi dan hati dan berkembang secara menyeluruh (Suherman, 2009, hlm. 3). Dalam upaya

13 74 membentuk pribadi berkarakter tersebut, lingkungan pendidikan formal atau sekolah dikondisikan seperti tatanan kehidupan dalam masyarakat dimana saling menghormati dan saling menghargai menjadi nilai yang harus terus tercermin dan dikembangkan sehingga siswa akan bisa berkembang tidak hanya menjadi individu yang berkarakter akan tetapi menjadi anggota dari masyarakat yang mampu memberikan peranan dan sumbangsih terhadap kehidupan masyarakat pada umumnya. Pendidikan yang ada di sekolah pada dasarnya berfungsi sebagai alat tranformasi nilai. Dengan tujuan dan fungsi sekolah atau pendidikan formal yang telah dijelaskan tersebut, sudah seyogyanya pendidikan menjadi sebuah fase penting dalam perkembangan anak karena merupakan proses pembentukan individu secara holistik dan dari proses tersebut diharapkan akan menghasilkan individuindividu yang berkualitas, yang bertanggungjawab, menghormati, menghargai dirinya sendiri dan menyadari bahwa dirinya merupakan bagian dari masyarakat sehingga nilai-nilai sosial masyarakat bisa terjaga dengan sikap saling menghargai dan menghormati sesama. Pendidikan jasmani sebagai bagian dari pendidikan menyeluruh memiliki potensi untuk bisa memberikan kontribusi yang maksimal dalam perkembangan anak. Bailey (2006, hlm. 397) mengungkapkan bahwa hasil dari pendidikan jasmani dapat dipahami dalam 5 domain perkembangan anak yakni : (1) fisik, (2) gaya hidup, (3) afektif, (4) sosial, (5) kognitif. Pendidikan jasmani merupakan waktu pembelajaran yang menyenangkan setelah para siswa berkutat dengan pelajaran teori di dalam kelas. Dalam pembelajaran pendidikan jasmani banyak model pembelajaran yang biasa digunakan salah satunya adalah model cooperative learning. Cooperative learning merupakan model pembelajaran yang menjadikan siswa sebagai pusat pembelajaran, yang mendorong siswa untuk tidak hanya fokus terhadap dirinya sendiri tetapi juga membantu temannya dalam proses pembelajaran (Dyson (2005) dalam Casey dkk, 2009, hlm. 409). Siswa dibagi ke dalam kelompok kecil yang terstruktur heterogen berdasarkan pada tingkat keterampilan, ras, sosial ekonomi dan jenis kelamin. Dalam model pembelajaran ini siswa harus bekerja sama dalam

14 75 kelompok untuk bisa melaksanakan tugas dan mencapai tujuan bersama (Wang, 2012, hlm. 109). Dengan demikian akan terjalin komunikasi interpersonal termasuk ke dalamnya adalah kemauan untuk mendengarkan orang lain, bertanggung jawab terhadap tugas, belajar untuk memberi dan menerima umpan balik, dan kemampuan untuk saling menolong satu sama lain antara anggota kelompok (Polvi & Telama, 2000, hlm. 106). Siswa diberi kesempatan untuk bisa mengatasi permasalahan yang dihadapinya dengan cara dialog dan diskusi kelompok. TGT merupakan salah satu model cooperative learning yang telah dikembangkan oleh Slavin. Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktifitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement (Sinaga, 2012). Aktivitas belajar yang di dalamnya berisikan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks dan menyenangkan. Di samping menyenangkan, hal itu juga menumbuhkan rasa tanggung jawab, kerja sama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar. TGT merupakan model cooperative learning yang menekankan pada pembelajaran dalam kelompok-kelompok. Oleh karena dalam TGT menambahkan dimensi kegembiraan yang diperoleh dari penggunaan permainan dalam pembelajaran, sehingga sebagian besar guru lebih memilih TGT karena faktor menyenangkan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajarannya (Slavin, 2005, hlm. 14). Dalam cooperative learning tipe TGT, kompetisi terjadi tidak hanya anggota dalam satu kelompok akan tetapi terjadi secara eksternal antar tim. (Slavin, 2005, hlm. 166; Suherman, 2009, hlm. 29). Dalam TGT, setiap anggota kelompok memiliki kesempatan untuk bisa sukses. Setiap komponen dalam pembelajaran tipe TGT saling terkait dan bersinergi dalam proses pembentukan interaksi di antara siswa. Slavin (2005, hlm. 166) menjelaskan komponenkomponen TGT, antara lain : presentasi di kelas, tim, game, turnamen dan rekognisi tim.

15 76 Presentasi di kelas. Menurut Slavin, presentasi di kelas akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyadari bahwa mereka harus memperhatikan materi yang akan dipelajari dalam pertemuan itu karena dengan demikian mereka akan sangat membantu mereka dalam proses pembelajaran selanjutnya. Tim. Pembelajaran dalam TGT terjadi dalam kelompok yang terdiri dari latar belakang yang berbeda (heterogen). Mereka harus belajara dalam kelompok. Siswa harus bisa membangun kondisi lingkungan belajar yang kondusif guna mencapai tujuan pembelajaran. Game. Model TGT memberikan kesempatan kepada anak untuk bisa mengembangkan beberapa keterampilan dan sifat positif melalui permainan (game). Sifat menyenangkan dari permainan menjadi kelebihan karena anak merasa senang dan ketika mereka sudah merasa senang, maka mereka akan terlibat secara aktif dalam pembelajaran. Melalui permainan pula, anak akan belajar bagaimana berusaha maksimal untuk menang, menerima kekalahan, sportif, bertanggung jawab dan menumbuhkan rasa kepercayaan diri mereka. Turnamen. Turnamen adalah sebuah struktur di mana game berlangsung. Kompetisi yang seimbang akan memungkinkan para siswa untuk berkontribusi secara maksimal terhadap skor tim mereka jika mereka melakukan yang terbaik. Siswa akan termotivasi untuk berusaha semaksimal mungkin, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk timnya. Mereka akan belajar bersama dan bekerja sama untuk kemenangan timnya sehingga komunikasi, saling menghormati dan menghargai akan terjalin secara intens. Rekognisi tim. Komponen terakhir dari TGT adalah rekognisi tim. Tahapan ini merupakan pemberian penghargaan terhadap kelompok pemenang. Rekognisi tim merupakan bukti dari hasil kerjasama tim. Model cooperative learning TGT memberikan kesempatan yang sama kepada anak untuk bisa berpartisipasi dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Memberikan mereka kesempatan untuk berkomunikasi dengan anggota kelompoknya agar menjadi kelompok yang menang dalam kompetisi. Dengan adanya interaksi dan komunikasi yang intens dengan anggota kelompoknya, maka keterampilan sosial siswa meningkat. Berdasarkan pada penjelasan-penjelasan

16 77 tersebut dapat disimpulkan bahwa model cooperative learning tipe TGT memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan interpesonalnya dengan cara interaksi dengan teman dalam kelompok belajarnya. Selain itu, model TGT memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari solusi untuk menghadapi setiap masalah yang dihadapinya. Siswa menyadari akan peranan dan kontribusinya terhadap kemajuan kelompok sehingga mereka akan bekerja sama, saling menghormati dan menghargai peranan dan keberadaan orang lain. Dengan demikian, model TGT memberikan pengaruh terhadap keterampilan sosial anak. 2. Apakah terdapat pengaruh jenis kelamin terhadap keterampilan sosial siswa? Dari tabel 4.8., diketahui bahwa nilai Sig. gender adalah 0,078 > 0,05. maka H 0 diterima. Artinya, gender (jenis kelamin) tidak berpengaruh signifikan terhadap keterampilan sosial siswa. Keterampilan sosial sebagai kemampuan yang harus dimiliki oleh anak berkembang secara alami sesuai dengan pertumbuhan mereka. Namun dalam tahapan perkembangannya, keterampilan sosial dipelajari oleh anak dari interaksi sehari-hari mereka dengan orang lain. Artinya, perkembangan keterampilan sosial anak tidak hanya terbentuk di lingkungan sekolah saja, tetapi di semua lingkungan tempat dia hidup sebagai media dan sarana pembelajaran. Dalam perkembangannya, keterampilan sosial dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah (Muzaiyin, 2013) : a. Kondisi anak Beberapa kondisi anak yang mempengaruhi tingkat keterampilan sosial anak antara lain adalah temperamen anak, regulasi emosi dan kemampuan sosial kognitif. Anak-anak yang memiliki temperamen sulit dan cenderung mudah terluka secara psikis, biasanya akan takut dan malu-malu dalam menghadapi stimulus sosial yang baru, sedangkan anak-anak yang ramah dan terbuka lebih responsif terhadap lingkungan sosial. Selain itu anak dengan temperamen sulit ini cenderung lebih agresif dan impulsif sehingga sering ditolak oleh teman sebaya. Kedua kondisi ini menyebabkan kesempatan mereka untuk berinteraksi dengan

17 78 teman sebaya berkurang, padahal interaksi merupakan media yang penting dalam proses belajar keterampilan sosial. Anak yang mampu bersosialisasi dan mengatur emosi akan memiliki keterampilan sosial yang baik sehingga kompetensi sosialnya juga tinggi. Anak yang kurang mampu bersosialisasi namun mampu mengatur emosi, maka walaupun jaringan sosialnya tidak luas tetapi ia tetap mampu bermain secara konstruktif dan berani bereksplorasi saat bermain sendiri. Sedangkan anak anak yang mampu bersosialisasi namun kurang dapat mengontrol emosi cenderung akan berperilaku agresif dan merusak interaksi anak dengan lingkungan. Perkembangan keterampilan sosial anak juga dipengaruhi oleh kemampuan sosial kognitifnya yaitu keterampilan memproses semua informasi yang ada dalam proses sosial. Kemampuan ini antara lain kemampuan mengenali isyarat sosial, menginterprestasi isyarat sosial dengan cara yang tepat dan bermakna, mengevaluasi konsekuensi dari beberapa kemungkinan respon serta memilih respon yang akan dilakukan. b. Usia Anak yang masih usia pra sekolah masih belum memiliki kemampuan untuk mencerna berbagai macam informasi secara baik dan sulit memahami orang lain. Namun setelah memasuki usia sekolah, anak akan bertahap mendapatkan pemahaman akan peranan orang lain dan mulai berinteraksi dengan orang lain. c. Interaksi anak dengan lingkungan Lingkungan berpengaruh terhadap perkembangan keterampilan sosial anak mulai dari lingkungan terdekat yakni keluarga, sekolah dan masyarakat. Secara umum, pola interaksi anak dengan orang tua, kualitas hubungan pertemanan dan penerimaan anak dalam kelompok merupakan dua faktor eksternal atau lingkungan yang cukup berpengaruh bagi perkembangan sosial anak. Anak banyak belajar mengembangkan keterampilan sosial baik dengan proses modeling (peniruan) terhadap perilaku orang tua dan teman sebaya, ataupun melalui penerimaan penghargaan saat melakukan sesuatu yang tepat dan penerimaan hukuman saat melakukan sesuatu yang tidak pantas menurut orang tua dan teman sebaya.

18 79 d. Jenis kelamin Anak perempuan dan anak laki-laki memiliki perbedaan pola interaksi, hal ini mempengaruhi pula pada keterampilan sosial anak. Dua anak yang usianya sama tetapi berjenis kelamin berbeda, maka keterampilan sosialnya pada aspek aspek tertentu juga berbeda. e. Keadaan sosial ekonomi Kondisi perekonomian keluarga akan berdampak pada sosial anak. Anakanak yang memiliki kondisi sosial ekonomi lebih baik akan memiliki kepercayaan yang baik. Mereka memiliki kesempatan untuk mengembangkan kemampuan sosialnya pada berbagai kesempatan dan kondisi lingkungan yang berbeda. f. Pendidikan orang tua Secara garis besar, pendidikan orang tua berpengaruh terhadap peranan dan pemahaman orang tua terhadap berbagai kondisi tahapan perkembangan anak dan memposisikan diri dalam berbagai kondisi yang dihadapi oleh anak. g. Jumlah saudara Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa para guru menilai siswa yang mempunyai satu saudara kandung mempunyai keterampilan interpersonal lebih baik dibandingkan yang tidak mempunyai saudara kandung. h. Pekerjaan orang tua Hasil penelitian dari Liebling (2004) yang menyatakan bahwa pada kondisi ibu bekerja di luar rumah mengakibatkan waktu bertemu dengan anak akan menjadi berkurang, sehingga ibu tidak bisa maksimal dalam mendidik dan membimbing anak, sehingga akan berpengaruh terhadap keterampilan sosial anak. Pada penelitian ini diketahui hasil bahwa model pembelajaran memberikan pengaruh signifikan terhadap keterampilan sosial sedangkan jenis kelamin tidak berpengaruh signifikan terhadap keterampilan sosial siswa. Hal ini terjadi mungkin karena siswa memang lebih tertarik pada model pembelajaran dalam pendidikan jasmani baik itu untuk anak laki-laki ataupun anak perempuan. Hal ini terjadi karena model pembelajaran yang diberikan pada kelas eksperimen yakni model TGT merupakan model pembelajaran yang jarang mereka dapatkan dalam pembelajaran penjas sebelumnya. Sehingga, baik siswa laki-laki dan

19 80 perempuan menunjukkan ketertarikannya dalam pembelajaran penjas dengan partisipasi aktif mereka. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa keterampilan sosial dalam perkembangan anak dipengaruhi oleh banyak faktor. Siswa di SMP Percontohan Labschool UPI berasal dari latar belakang yang berbeda, seperti tingkat pendidikan dan pekerjaan orang tuanya serta keadaan sosial ekonomi keluarga. Frekuensi mata pelajaran penjas yang hanya diberikan selama satu kali dalam satu minggu memberikan indikasi bahwa anak lebih banyak berinteraksi di luar dari pelajaran penjas bahkan di luar lingkungan sekolah. Interaksi anak di luar lingkungan sekolah tidak bisa terkontrol. Dalam penelitian ini, hanya faktor jenis kelamin yang dijadikan variabel penelitian sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi keterampilan sosial lainnya tidak menjadi variabel dalam penelitian ini. Oleh karena itu, untuk penelitian lebih lanjut perlu menjadikan faktor lainnya seperti faktor status ekonomi keluarga, pendidikan dan pekerjaan orang tua dan jumlah saudara menjadi variabel penelitian sehingga faktor-faktor tersebut bisa lebih terkontrol. 3. Apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran dan jenis kelamin terhadap keterampilan sosial? Dari tabel 4.8. diketahui bahwa nilai bahwa nilai sig. 0,231 > 0,05. maka H 0 diterima. Artinya, tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan gender (jenis kelamin) terhadap keterampilan sosial. Hal ini berarti peningkatan keterampilan sosial dalam kelompok eksperimen hanya dipengaruhi oleh model pembelajaran pada pendidikan jasmani, tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin siswa. Dari hasil analisis yang telah dilakukan dan dari pembahasan sebelumnya diketahui bahwa model pembelajaran memberikan pengaruh signifikan terhadap keterampilan sosial sedangkan gender tidak berpengaruh signifikan terhadap keterampilan sosial. Hal ini terjadi mungkin karena siswa memang lebih tertarik pada model pembelajaran dalam pendidikan jasmani baik itu untuk anak laki-laki ataupun anak perempuan. Hal ini terjadi karena model pembelajaran yang diberikan pada kelas eksperimen yakni model TGT merupakan model

20 81 pembelajaran yang jarang mereka dapatkan dalam pembelajaran penjas sebelumnya. Sehingga, baik siswa laki-laki dan perempuan menunjukkan ketertarikannya dalam pembelajaran penjas dengan partisipasi aktif mereka. Proses pembelajaran dalam model TGT lebih menarik untuk siswa karena melibatkan permainan dan reinforcement (Sinaga, 2012). Proses pembelajaran merupakan salah satu pendekatan yang bisa digunakan untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa (Sudrajat, 2010, hlm. 163; Rohmah, 2010, hlm. 120). Dari gambar Plot Interaksi Model Pembelajaran dan Jenis Kelamin, diketahui bahwa tidak terdapat pertemuan garis antara model pembelajaran dan jenis kelamin, sehingga diketahui bahwa tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan jenis kelamin terhadap keterampilan sosial siswa. Hal ini bisa dikarenakan pada hasil penelitian yang kedua yakni tidak ada pengaruh jenis kelamin terhadap keterampilan sosial siswa. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa keterampilan sosial sebagai kemampuan yang harus dimiliki oleh anak berkembang secara alami sesuai dengan pertumbuhan mereka. Namun dalam tahapan perkembangannya, keterampilan sosial dipelajari oleh anak dari interaksi sehari-hari mereka dengan orang lain. Artinya, perkembangan keterampilan sosial anak tidak hanya terbentuk di lingkungan sekolah saja, tetapi di semua lingkungan tempat dia hidup sebagai media dan sarana pembelajaran. Dalam perkembangannya, keterampilan sosial dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah (Muzaiyin, 2013) : 1). kondisi anak, 2). Usia, 3). Interaksi anak dengan lingkungan, 4). Jenis Kelamin, 5). Keadaan sosial ekonomi, 6). Pendidikan orang tua, 7). Jumlah saudara, dan 8). Pekerjaan orang tua. Namun jika kita tarik garis putus-putus dari kedua garis, baik untuk garis model pembelajaran dan garis jenis kelamin maka terdapat pertemuan antara kedua garis tersebut. Hal ini mengindikasikan kecenderungan adanya interaksi antara model pembelajaran dan jenis kelamin terhadap keterampilan sosial. Jika waktu penelitian dilakukan lebih lama, jumlah sampel penelitian yang digunakan ditambah, kecenderungan adanya interaksi antara model pembelajaran dan jenis kelamin terhadap keterampilan sosial bisa saja terjadi. Oleh karena itu,

21 82 untuk penelitian lebih lanjut, jumlah pertemuan dan jumlah sampel penelitian ditambah sehingga hasil penelitian menjadi semakin kuat dan tidak bias.

BAB IV HASIL PENELITIAN N PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN N PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN N PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri II Ngadipiro Wonogiri sebagai kelas eksperimen yang merupakan salah satu SD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Tuntang, Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang beralamat

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Eksperimen

Lampiran 1. Data Eksperimen 1 Lampiran 1. Data Eksperimen No. Kelas Kelompok Lingkungan Produksi Insentif Moneter Kinerja Kelompok Uji Manipulasi 1 A 0 Lini Perakitan Piece Rate 13 Lolos 2 A 1 Lini Perakitan Piece Rate 6 Lolos 3

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen 01 dan SD Kristen 03 Kabupaten Woosobo. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N I BERGAS yang beralamat di Karangjati, Kec. Bergas, Kab. Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 3 Tuntang, suatu sekolah yang berlokasi di kampung Beran, Kelurahan Karang Tengah, Kecamatan

Lebih terperinci

Kelompok Tes Ketegori Rata-rata Simpangan Baku Pretes 5,38 1,44 Kelompok Postes 7,69 1,25 Eksperimen Hasil Latihan 2,31 0,19 Kelompok Kontrol

Kelompok Tes Ketegori Rata-rata Simpangan Baku Pretes 5,38 1,44 Kelompok Postes 7,69 1,25 Eksperimen Hasil Latihan 2,31 0,19 Kelompok Kontrol BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian dan Pengolahan Data Statistika (Manual) Setelah dilakukan penelitian di lapangan maka langkah yang dilakukan peneliti selanjutnya yaitu melakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan pada siswa XI IPS 2 dan XI IPS 3 SMA Negeri I Pabelan semester 1. SMA Negeri I Pabelan merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Diskripsi Data 4.1.1.1 Objek Dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran

Lebih terperinci

Interpretasi: Output Test of Homogenity of Variance Dari hasil output diatas dapat diketahui nilai probabilitas untuk hasil belajar dengan nilai

Interpretasi: Output Test of Homogenity of Variance Dari hasil output diatas dapat diketahui nilai probabilitas untuk hasil belajar dengan nilai 1. Seorang mahasiswa melakukan penelitian eksperimen pendidikan dengan judul Perbandingan Model Pembelajaran Picture And Picture Dan Reciprocal Teaching Dengan Media Power Point Terhadap Biologi Pokok

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Obyek dan Subyek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Obyek dan Subyek Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Data 4.1.1.1. Deskripsi Obyek dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 8A dan 8C SMP Stella Matutina

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang diterapkan adalah penelitian eksperimen dengan dua kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang diterapkan adalah penelitian eksperimen dengan dua kelompok 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Disain penelitian Melalui uraian yang dikemukakan dalam latar belakang dan rumusan masalah, penelitian yang diterapkan adalah penelitian eksperimen dengan dua kelompok sampel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan 6162 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan komunikasi matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian 1. Kemampuan Awal Siswa Dalam penelitian ini seperti telah dijelaskan pada bab III, analisis tentang data kemampuan awal digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilakukan pada siswa kelas IV SDN Gendongan 02 yang berjumlah 37 siswa yang menjadi kelas eksperimen. Jumlah siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Deskripsi Statistik Nilai Pretest

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Deskripsi Statistik Nilai Pretest BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kemampuan Awal Hasil Belajar a. Deskripsi Data Kemampuan Awal Data nilai pretest digunakan untuk melihat hasil belajar matematika siswa sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK Diponegoro Salatiga yang terletak di jalan Kartini No 2 Salatiga. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Akuntansi

Lebih terperinci

DIKTAT MATA KULIAH STATISTIKA PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

DIKTAT MATA KULIAH STATISTIKA PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DIKTAT MATA KULIAH STATISTIKA PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA Oleh : Wahyu Hidayat, S.Pd., M.Pd. NIDN. 0404088402 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)

Lebih terperinci

Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Data Kadar Estrogen

Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Data Kadar Estrogen Lampiran 1. Analisis Data Kadar atau Estradiol Tabel 1. Data Kadar pada berbagai perlakuan penelitian (pg/ml) Perlakuan Ulangan 1 16,17 19,23 57,52 47,20 36,77 40,78 2 16,32 18,20 62,00 47,23 13,74 31,14

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang hasil penelitian yang telah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang hasil penelitian yang telah 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini diuraikan tentang hasil penelitian yang telah dilakukan di SMAN 5 Padang tentang perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian menggunakan model Inquiri dan metode konvensional dilakukan di Gugus Kartini dengan 2 SD sebagai subjek penelitian yaitu SD N Mangunsari 04 dan SD N Mangunsari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMPN 2 Pogalan dengan mengambil populasi seluruh siswa kelas VIII yang ada sebanyak 3 kelas yaitu kelas VIII-A, VIII-B, VIII-C, Terbuka dengan jumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41. Deskripsi Data Deskripsi data dalam hasil penelitian dan pembahasan akan dibahas mengenai data hasil belajar pretes kelas yang akan menggunakan teori Van Hiele

Lebih terperinci

Analisis Varians Multivariats

Analisis Varians Multivariats Analisis Varians Multivariats Wahyu Widhiarso Fakultas Psikologi UGM wahyupsy@gmail.com A. Apa Bedanya Anava Univariats dan Multivariats Bedanya adalah anava univariats dipakai ketika variabel yang dibandingkan

Lebih terperinci

Pengaruh Penggunaan WhatsApp Messenger Sebagai Mobile Learning Terintegrasi Metode Group Investigation Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis

Pengaruh Penggunaan WhatsApp Messenger Sebagai Mobile Learning Terintegrasi Metode Group Investigation Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Pengaruh Penggunaan WhatsApp Messenger Sebagai Mobile Learning Terintegrasi Metode Group Investigation Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Sulistyaning Kartikawati, Hendrik Pratama Universitas PGRI Madiun

Lebih terperinci

!"#$%#& Interval Kelas =!"#$"%#$"!"#$%&'(

!#$%#& Interval Kelas =!#$%#$!#$%&'( BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Awal Deskripsi data awal dari kedua kelas sebelum diberi perlakuan dapat dilihat pada Tabel 6 dibawah ini : Tabel 6 Deskripsi Nilai Pretest N Minimum

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian eksperimen dengan desain faktorial dilakukan dari bulan Februari sampai dengan Maret 2012, pada tanggal 27 Februari 2012 dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Kristen Satya Wacana Salatiga tahun ajaran 2013/2014 yang terbagi atas tiga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dari hasil tes maupun pengukuran masih belum berarti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dari hasil tes maupun pengukuran masih belum berarti BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengolahan dan Analisis Data 1. Deskripsi Statistik Data yang diperoleh dari hasil tes maupun pengukuran masih belum berarti karena masih merupakan skor-skor

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN SUBJEK PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMP Kristen 2 Salatiga yang beralamat di Jalan Jendral Sudirman No. 111b Kecamatan Tingkir Salatiga.

Lebih terperinci

Langkah-Langkah: 1. Buka program aplikasi SPSS 2. Buatlah variabel logika, perasaan, dan gender pada halaman Variable View

Langkah-Langkah: 1. Buka program aplikasi SPSS 2. Buatlah variabel logika, perasaan, dan gender pada halaman Variable View BAB VII ANALISIS VARIANSI MULTIVARIABEL Tujuan: Menguji apakah dua atau lebih variabel dependen berbeda berdasarkan satu atau lebih variabel independen Hipotesis: Ho: dua atau lebih variabel dependen sama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 04 dan SD Negeri Mangunsari 07 tahun ajaran 2015/2016. Pemilihan

Lebih terperinci

Anacova Dua Jalur ( 3 x 3,

Anacova Dua Jalur ( 3 x 3, Komang Suardika, S.Pd, Pendidikan Fisika 013 Anacova Dua Jalur ( 3 x 3, I. Judul Penelitian : Pengaruh Model Pembelajaran ( CTL, PBL dan Model Kooperative) terhadap hasil belajar mahasiswa semester V untuk

Lebih terperinci

MODUL III LINGKUNGAN KERJA FISIK

MODUL III LINGKUNGAN KERJA FISIK BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia industri, sumber daya manusia merupakan salah satu aspek terpenting dalam jalannya sistem. Namun seringkali banyak ditemui halangan keberhasilan dikarenakan

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 72 IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Penelitian Data yang diperoleh dari hasil penelitian adalah data dengan rentang nilai 10-100. Data dikelompokkan menurut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini berisi analisis instrumen penelitian, uji keseimbangan pretest dan uji beda rerata posttest, deskripsi data hasil belajar, normalitas data hasil

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar lokasi pengambilan sampel daun singkong di desa Sumampir

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar lokasi pengambilan sampel daun singkong di desa Sumampir LAMPIRA Lampiran 1. Gambar lokasi pengambilan sampel daun singkong di desa Sumampir Lampiran 2. Gambar rearing area yang berisi tungau predator Phytoseius sp. dengan Tetranychus urticae (2, 4, dan 6) 17

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Kristen 1 Salatiga. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Kristen 1 Salatiga Tahun Ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil dan Temuan Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan pemahaman matematis siswa dan data hasil skala sikap.

Lebih terperinci

Hasil Uji Validitas Skala CPRS (Conduct Problem Risk Screen)

Hasil Uji Validitas Skala CPRS (Conduct Problem Risk Screen) 80 Lampiran 1 Hasil Uji Validitas Skala CPRS (Conduct Problem Risk Screen) Case Processing Summary N % Cases Valid 30 100,0 Excluded a 0,0 Total 30 100,0 a. Listwise deletion based on all variables in

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. sebagaimana yang diharapkan. Adapun yang dimaksud dari desain penelitian

III. METODELOGI PENELITIAN. sebagaimana yang diharapkan. Adapun yang dimaksud dari desain penelitian 30 III. METODELOGI PENELITIAN A. Metodelogi Penelitian Metode penelitian ini merupakan cara, agar penelitian dapat dilakukan dengan efektif dan efisien sehingga suatu penelitian dapat mencapai tujuan sebagaimana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sebagai kelas kontrol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sebagai kelas kontrol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan 80 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi dan Analisis Data Penelitian yang telah penulis lakukan di SMPN 1 Batang Anai terdiri dari tiga kelas sampel, yaitu dua kelas sebagai kelas eksperimen dan satu

Lebih terperinci

UJI PERSYARATAN ANALISIS DATA

UJI PERSYARATAN ANALISIS DATA PERTEMUAN KE-6 Materi : UJI PERSYARATAN ANALISIS DATA Uji nonparametrik digunakan apabila asumsi-asumsi pada uji parametrik tidak dipenuhi. Asumsi yang paling lazim pada uji parametrik adalah sampel acak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 55 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Langkah awal dari pelaksanaan penelitian di SDN Tingkir Lor 01 dan SDN Tingkir Tengah 01 diawali dengan melakukan permintaan izin kepada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Distribusi Nilai Pre Test pada Kelas Kontrol. siswa. Jumlah soal yang diberikan peneliti kepada siswa sebanyak 40 soal.

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Distribusi Nilai Pre Test pada Kelas Kontrol. siswa. Jumlah soal yang diberikan peneliti kepada siswa sebanyak 40 soal. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Distribusi Nilai Pre Test pada Kelas Kontrol Pada tanggal 03 Agustus 2015, peneliti melaksanakan Pre Test di kelas kontrol dengan alokasi waktu 2x40 menit yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Sampel yang diambil adalah 2 kelas yaitu kelas VIIA dan VIIB yang masing-masing kelas terdiri dari 23 siswa. Kelas VIIB ditetapkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Deskripsi Data Tentang Hasil Belajar Siswa. kelas eksperimen ( kelas VII.3 ) berjumlah 36 orang, dan pada kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Deskripsi Data Tentang Hasil Belajar Siswa. kelas eksperimen ( kelas VII.3 ) berjumlah 36 orang, dan pada kelas BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Data Tentang Hasil Belajar Siswa Data yang dideskripsikan adalah data motivasi belajar dan tes hasil belajar matematika siswa. Data tentang hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V SDN Sidorejo Lor 02 yang menjadi kelas eksperimen dengan jumlah siswa 22 orang. Jumlah

Lebih terperinci

ANALISIS VARIANSI MANOVA (MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE)

ANALISIS VARIANSI MANOVA (MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE) ANALISIS VARIANSI MANOVA (MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE) Manova merupakan uji beda varian. Jika pada anava varian yang dibandingkan berasal dari satu variable terikat (Y), pada manova varian yang dibandingkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA dan VIIIB di SMP Muhammadiyah Salatiga tahun ajaran 2013/2014. Kelas VIIIA sebagai kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Bab IV pada laporan penelitian ini berisi mengenai hasil penelitian, analisis hasil penelitian dan pembahasannya. Hasil penelitian yang diperoleh, nantinya diolah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. syarat, jika harga koefisien rhitung 0,300 (Riduwan, 2005:109;

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. syarat, jika harga koefisien rhitung 0,300 (Riduwan, 2005:109; BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Validitas dan Realiabilitas Hasil uji coba instrumen dilakukan pada 25 responden. Suatu instrument/angket atau bahan test dinyatakan valid atau dianggap memenuhi syarat,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian eksperimen dengan jenis penelitian semu (quasi eksperimental research).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kondisi Awal a. Deskripsi hasil belajar Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data dari nilai tes kemampuan awal. Nilai tes kemampuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Salatiga yang beralamat Jalan Stadion Nomor 4. Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil dan Temuan Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil dan Temuan Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan pemahaman matematis siswa dan data hasil skala sikap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD N 02 Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan dan SD N 03 Karanganyar Kecamatan Geyer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan tentang gambaran pelaksanaan pembelajaran dengan metode problem-based learning, deskripsi kemampuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas 4 SDN Harjosari I dan SDN Harjosari II tahun pelajaran 2011/2012.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen yaitu desain eksperimen dengan kelompok kontrol dan kelompok

Lebih terperinci

Skenario Payoff Magnitude terhadap Kecenderungan Pengambilan Risiko. Skenario Pengambilan Keputusan Investasi (Baird et al., 2008)

Skenario Payoff Magnitude terhadap Kecenderungan Pengambilan Risiko. Skenario Pengambilan Keputusan Investasi (Baird et al., 2008) LAMPIRAN Skenario Payoff Magnitude terhadap Kecenderungan Pengambilan Risiko Data Responden NIM : Jenis Kelamin : L / P Usia : Skenario Pengambilan Keputusan Investasi (Baird et al., 2008) Bayangkan anda

Lebih terperinci

INSTRUMEN KASUS PENELITIAN. Tujuan penelitian ini adalah untuk lebih mengetahui mengenai Pengaruh

INSTRUMEN KASUS PENELITIAN. Tujuan penelitian ini adalah untuk lebih mengetahui mengenai Pengaruh LAMPIRAN LAMPIRAN 1 INSTRUMEN KASUS PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah untuk lebih mengetahui mengenai Pengaruh Penerapan Reward and Punishment dan Job Rotation Terhadap Fraud: Sebuah Studi Eksperimen.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan di MTsN Bandung Tulungagung (sejarah MTsN Bandung: lihat lampiran 5). Kelas yang dipilih sebagai

Lebih terperinci

Oleh: Lulut Sunarya ( ) Ghufran Rahmat Putra ( ) Debbiela Fajrina Septierly ( ) Miranti Nurbayani ( )

Oleh: Lulut Sunarya ( ) Ghufran Rahmat Putra ( ) Debbiela Fajrina Septierly ( ) Miranti Nurbayani ( ) LAPORAN Analisis Perbedaan Rata-Rata Menggunakan Uji Scheffe Laporan ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Desain Eksperimen I Dosen : Yeny Krista Franty, S.Si., M.Si. Oleh: Lulut Sunarya (140610009007)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini akan dilakukan pembahasan mengenai deskripsi tempat penelitian yaitu di Yayasan Pendidikan Eben Haezer Salatiga, deskripsi responden penelitian yaitu guru-guru

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang pada kelas VA dan VB. Populasi penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Populasi dan Sampel. Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah siswa kelas X SMK Yos Sudarso Rembang yang terdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Bringin dan SDN 02 karanggeneng yang terletak di desa Bringin dan Desa karanggeneng kecamatan

Lebih terperinci

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pamona Utara yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman no 21 Tentena, Kecamatan Pamona Puselemba, Kabupaten

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Cases. VolumeUdem KontrolNegatif % 0.0% % VolumeUdem KontrolNegatif Mean % Confidence Interval for Mean

LAMPIRAN. Cases. VolumeUdem KontrolNegatif % 0.0% % VolumeUdem KontrolNegatif Mean % Confidence Interval for Mean LAMPIRAN Lampiran 1. Interpretasi hasil SPSS Case Processing Summary Cases Kelompok Perlakuan Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent VolumeUdem KontrolNegatif 13 100.0% 0.0% 13 100.0% Pembanding

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 3 semester II SD Negeri Tlogo yang berjumlah 42 siswa yang dibagi menjadi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2016 di SMAN 1 Tulungagung dengan popoulasi siswa kelas X sebanyak 250 siswa. Dari opulasi tersebut peneliti

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS MAHASISWA

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS MAHASISWA PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS MAHASISWA Hugo Aries Suprapto Universitas Indraprasta PGRI Jakarta Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen desain faktorial 2x3

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen desain faktorial 2x3 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Pelaksanaan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen desain faktorial 2x3 antarsubjek (between-subjek). Sampel yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bagian ini dibahas hasil penelitian dengan analisis data yang diperoleh, perbedaan hasil tendangan sebelum diberi perlakuan dan sesudah diberi

Lebih terperinci

ANALISIS KOMPARASI PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI MINAT BELAJAR DAN IPK PADA MATA KULIAH STATISTIKA. Herlina

ANALISIS KOMPARASI PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI MINAT BELAJAR DAN IPK PADA MATA KULIAH STATISTIKA. Herlina JMP : VoL 8 No. 2, Des. 2016, hal. 1-18 ANALISIS KOMPARASI PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI MINAT BELAJAR DAN IPK PADA MATA KULIAH STATISTIKA Herlina Jurusan Teknik Informatika, Universitas Bunda Mulia Jakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis quasi experiment. Quasi experiment merupakan penelitian yang hampir mendekati penelitian

Lebih terperinci

LAMPIRAN. KETERANGAN PRIBADI Mohon isilah keterangan pribadi di bawah ini dengan lengkap dan benar.

LAMPIRAN. KETERANGAN PRIBADI Mohon isilah keterangan pribadi di bawah ini dengan lengkap dan benar. LAMPIRAN Kuesioner academic efficacy: KETERANGAN PRIBADI Mohon isilah keterangan pribadi di bawah ini dengan lengkap dan benar. 1. No. Absen siswa:... 2. Jenis kelamin: a. Laki-laki b. Perempuan 3. Usia:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Unit Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD N 1 Nambuhan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan. Subyek penelitian adalah semua kelas 3A yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. ONE WAY ANOVA

LAMPIRAN 1. ONE WAY ANOVA 50 LAMPIRAN 1. ONE WAY ANOVA Descriptives Konsentrasi Xylitol Statistic Std. Error Komposisi Kalsium konsentrasi 20% Mean 42,8020 1,95318 95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 37,3791 Upper Bound

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini dibahas hasil penelitian dengan analisis data yang diperoleh, perbedaan kemampuan berpikir kreatif siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa nilai pretest dan posttest siswa dan hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran. Data tersebut kemudian dianalisis melalui

Lebih terperinci

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Volume 5 Nomor 1 Maret 2016 http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Konsep Diri Kelayan Gangguan Penglihatan Sejak Lahir (Neo-Natal) Dengan Setelah Lahir

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Lokasi pengambilan sampel daun singkong daerah sekitar Purwokerto

LAMPIRAN. Lampiran 1. Lokasi pengambilan sampel daun singkong daerah sekitar Purwokerto LAMPIRA Lampiran 1. Lokasi pengambilan sampel daun singkong daerah sekitar Purwokerto Lampiran 2. Rearing yang berisi tungau predator Amblysieus sp. (1 individu) dengan Tetranychus urticae (2, 4, dan 6

Lebih terperinci

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Sampel yang diambil adalah 2 kelas yaitu kelas X-1 yang terdiri dari 21 siswa dan X-2 yang terdiri dari 20 siswa. Siswa kelas X-1 ditetapkan sebagai

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Pada bagian ini akan disajikan deskripsi data hasil penelitian terhadap variabelvariabel penelitian. Data hasil penelitian berupa skor yang diambil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 5 Putatsari yang terletak di Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan. SD Negeri 5 Putatsari

Lebih terperinci

Statistics. BWTsebelum1 BWTsesudah1 BWTselisih1 BWTsebelum2 BWTsesudah2 BWTselisih2. N Valid

Statistics. BWTsebelum1 BWTsesudah1 BWTselisih1 BWTsebelum2 BWTsesudah2 BWTselisih2. N Valid Lampiran 1 Uji Stastitik Statistics BWTsebelum1 BWTsesudah1 BWTselisih1 BWTsebelum2 BWTsesudah2 BWTselisih2 N Valid 13 13 13 13 13 13 Missing 13 13 13 13 13 13 Mean 5,538 7,308 1,769 5,385 7,115 1,731

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin Penelitian di Laboratorium Mikrobiologi FK UKM

Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin Penelitian di Laboratorium Mikrobiologi FK UKM Lampiran 1 Surat Permohonan Ijin Penelitian di Laboratorium Mikrobiologi FK UKM 79 80 Lampiran 2 Surat Permohonan Ijin Peminjaman Alat di Laboratorium Biologi FK UKM 81 Lampiran 3 Perhitungan Statistik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai program kegiatan masjid,

Lebih terperinci

BAB 14 UJI DESKRIPTIF, VALIDITAS DAN NORMALITAS DATA

BAB 14 UJI DESKRIPTIF, VALIDITAS DAN NORMALITAS DATA BAB 14 UJI DESKRIPTIF, VALIDITAS DAN NORMALITAS DATA SPSS menyediakan fasilitas untuk melakukan analisis deskriptif data seperti uji deskriptif, validitas dan normalitas data. Uji deskriptif yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 01 Nampu dan Sekolah Dasar Negeri 01 Jetis Kecamatan Karangrayung Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Subyek penelitian berasal dari dua sekolah negeri yang berada di Kabupaten Semarang. SMP Negeri 1 Bringin terletak di desa Gogodalem

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Pengujian Hipotesis Data Bimbingan Kelompok Berbasis

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Pengujian Hipotesis Data Bimbingan Kelompok Berbasis 112 BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Pengujian Hipotesis Data Bimbingan Kelompok Berbasis Assertive Training dalam Meningkatkan Self Concept Anggota Karang Taruna Yodha Mandiri Menggunakan Pengujian Hipotesis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian Penelitian ini dilaksanakan SDN Kutowinangun 08 dan SDN Kutowinangun 09 tahunpelajaran 2016/2017.Adapun populasi dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan langkah-langkah atau cara-cara yang akan dilakukan oleh peneliti. Metode penelitian ini lebih sebagai suatu pertanggung jawaban cara-cara atau langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab empat ini, berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang akan membahas tentang empat bagian yaitu, sebagai berikut: 1) Gambaran umum penelitian, 2)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V di SD Negeri Sumberejo 01 yang berjumlah 21 orang dengan rincian 12 orang putra

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMP

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMP BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMP N 28 Padang, yang terdiri dari deskripsi data dan analisis data, penguraian hipotesis dan pembahasan

Lebih terperinci