BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian dilakukan pada masyarakat yang melakukan pembelian ikan laut baik di pasar tradisional maupun pasar modern di wilayah Kabupaten Ngawi. Kabupaten Ngawi terletak di wilayah barat Provinsi Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah. Luas wilayah Kabupaten Ngawi adalah 1.298,58 km2, di mana sekitar 40 persen atau sekitar 506,6 km2 berupa lahan sawah. Secara administrasi wilayah ini terbagi ke dalam 19 kecamatan dan 217 desa, dimana 4 dari 217 desa tersebut adalah kelurahan. Penelitian dilakukan dengan menyebar kuesioner sebanyak 300 eksemplar, sehingga diperoleh data sebanyak 300 responden. Dari data yang dikumpulkan selanjutnya dilakukan pengolahan data untuk menjelaskan pengaruh persepsi kesehatan, keamanan, ramah lingkungan dan persepsi kualitas pada produk iklan laut terhadap niat beli dan perilaku pembelian aktual di kabupaten Ngawi. Analisis data dalam penelitian ini meliputi, uji instrumen penelitian, analisis profil responden, analisis deskriptif persepsi responden terhadap variabel penelitian, analisis Structural Equation Model (SEM) dengan program AMOS dan pembahasan hasil penelitian. 47

2 4.1. Uji Instrumen 1. Uji Validitas Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan Pearson Correlation, dihitung dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 16.0.Suatu instrumen dinyatakan valid jika memiliki koefisien korelasi Pearson Product Moment >r tabel (0,306), (Sugiyono, 2013). Hasil uji validitas dapat ditunjukkan pada Tabel 4.1. berikut : Tabel 4.1. Hasil Uji Validitas Var. Item r hitung r tabel Ket. Var. Item r hitung r tabel Ket. P. Ke S Valid P. K Valid seha tan S Valid Kua K Valid S Valid litas K Valid S Valid K Valid S Valid K Valid S Valid K Valid P. Kea manan S Valid Niat Beli N Valid A Valid N Valid A Valid N Valid A Valid N Valid A Valid N Valid A Valid N Valid N Valid 48

3 P. Ra RL Valid PB Valid mah lingku ngan RL Valid P. Beli PB Valid RL Valid PB Valid RL Valid PB Valid RL Valid PB Valid RL Valid PB Valid RL Valid PB Valid RL Valid PB Valid RL Valid PB Valid PB Valid Sumber ; Data primer diolah, 2015 Dari Tabel 4.1 dapat diketahui seluruh butir pertanyaan memiliki nilai r hitung >r tabel (0,306), sehingga dapat dinyatakan bahwa seluruh butir pertanyaan yang terkandung dalam kuesioner dapat dinyatakan valid. 2. Hasil Uji Reliabilitas Uji reliabilitas menggunakan Cronboach s Alpha, dimana tingkat signifikan yang dipakai adalah 5% dengan dasar pengambilan keputusan. Instrumen penelitian dikatakan reliabel jika memiliki Cranboach Alpha Coefisien di atas 0,6 (Ghozali, 2005). Hasil uji reliabilitas pertanyaan tentang variabel kualitas pelayanan, kepuasan konsumen, dan loyalitas dapat diringkas sebagaimana yang tersaji dalam Tabel 4.2 berikut ini : 49

4 Tabel 4.2 Ringkasan Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Koefisien Cronbach s Alpha Keterangan Perpsepsi Kesehatan 0,884 Reliabel/Handal Persepsi Keamanan 0,791 Reliabel/Handal Persepsi Ramah Lingkungan 0,902 Reliabel/Handal Persepsi Kualitas 0,863 Reliabel/Handal Niat Beli 0,874 Reliabel/Handal Perilaku Beli 0,810 Reliabel/Handal Sumber : Data primer diolah, 2015 Berdasarkan ringkasan hasil uji reliabilitas seperti yang terangkum dalam Tabel 4.2 di atas, dapat diketahui bahwa nilai koefisien Cronbach s Alpha pada masing-masing variabel nilainya lebih besar dari 0,6. Dengan mengacu pada pendapat yang dikemukakan oleh Ghozali (2005) semua butir pertanyaan dalam variabel penelitian adalah handal. Sehingga butir-butir pertanyaan dalam variabel penelitian dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya Analisis Deskriptif Responden Analisis deskriptif responden menjelaskan tentang gambaran responden yang diteliti meliputi jenis kelamin, usia, status perkawinan, jumlah anggota keluarga, 50

5 pendidikan terakhir, pekerjaan, pendapatan, tempat tinggal, dan pengambil keputusan menu makanan Jenis Kelamin Deskriptif jenis kelamin responden ditunjukkan pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin Jumlah Persentase Laki laki % Perempuan % Total % Sumber : Data primer, 2015 Ditinjau dari jenis kelamin mayoritas responden adalah perempuan yaitu sebanyak 197 orang atau 65,7%. Perempuan merupakan anggota keluarga yang memiliki tugas utama adalah menentukan menu makanan di keluarganya, sehingga sangat berpengaruh dalam memilih produk-produk makanan seperti ikan laut Usia Responden Dari data yang diperoleh dengan responden, dapat digambarkan pada tabel 4.4 sebagai berikut: Tabel 4.4 Usia Responden Usia Jumlah Persentase < 20 tahun % 51

6 20-30 tahun % tahun % tahun % > 50 tahun % Total % Sumber : Data primer diolah, 2015 Ditinjau dari usia responden mayoritas responden berusia antara tahun yaitu sebanyak 105 orang atau 35%. Hal ini menunjukkan bahwa responden berusia produktif, sehingga memiliki kepedulian yang tinggi terhadap produk-produk makanan yang sehat, aman, halal dan ramah lingkungan seperti produk ikan laut Status Perkawinan Hasil deskriptif tentang status perkawinan ditunjukkan pada tabel 4.5 : Tabel 4.5 Status Perkawinan Status Jumlah Persentase Belum Menikah % Menikah % Janda/Duda/Pisah % Total % Sumber : Data primer diolah, 2015 Hasil deskriptif tentang status perkawinan menunjukkan mayoritas responden telah menikah yaitu sebanyak 199 orang atau 66,3%. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan keluarga akan makanan yang sehat lebih tinggi 52

7 pada kelompok responden ini, karena orang yang menikah tidak hanya memenuhi kebutuhan pribadinya tetapi juga keluarganya Jumlah Anggota Keluarga Hasil deskriptif pada jumlah anggota keluarga ditunjukkan pada tabel 4.6 : Tabel 4.6 Jumlah Anggota Keluarga Jumlah anggota keluarga Jumlah Persentase < 3 orang % 3-4 orang % 5-6 orang % > 6 orang % Total % Sumber : Data primer, diolah 2015 Dari tabel 4.6 dapat diketahui bahwa jumlah anggota keluarga mayoritas adalah antara 3 4 orang yaitu sebesar 41,7% (125 orang). Hal ini menunjukkan bahwa tanggungan keluarga yang cukup besar berpengaruh terhadap banyak sedikitnya tingkat konsumen ikan laut Pendidikan Responden tabel 4.7 : Hasil deskriptif berdasarkan tingkat pendidikan, seperti ditunjukkan pada 53

8 Tabel 4.7 Tingkat Pendidikan Terakhir Pendidikan terakhir Jumlah Persentase s/d SD % s/d SMP % s/d SMA % s/d Diploma % s/d Sarjana % s/d Pasca Sarjana % Total % Sumber : Data primer, diolah 2015 Dari tabel 4.7 dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan konsumen yang membeli ikan laut di kabupaten Ngawi mayoritas adalah SMA / sederajat yaitu sebesar 35% (105 orang). Hal ini berarti responden telah berpendidikan menengah keatas, sehingga memiliki kepedulian yang tinggi akan gizi keluarga dengan mengkonsumsi ikan laut Jenis Pekerjaan Responden Berdasarkan jenis pekerjaan responden, dapat ditunjukkan pada tabel 4.8 berikut: Tabel 4.8 Jenis Pekerjaan Responden Pekerjaan Jumlah Persentase Pelajar / Mahasiswa % Pegawai Swasta % Wirausaha / Pengusaha % 54

9 PNS % Guru / Dosen % TNI / POLRI % Ibu Rumah Tangga % Lain-Lain % Total % Sumber : Data primer diolah, 2015 Berdasarkan jenis pekerjaan konsumen mayoritas adalah pegawai swasta yaitu sebesar 31% (93 orang). Hal ini menunjukkan bahwa konsumen telah memiliki pekerjaan tetap sehingga memiliki kemampuan untuk melakukan pembelian produk ikan laut untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarganya Tingkat Penghasilan Responden Hasil analisis data ini diperoleh nilai distribusi frekuensi terhadap tingkat penghasilan konsumen seperti ditunjukkan pada tabel berikut : Tabel 4.9 Tingkat Pennghasilan per Bulan Responden Penghasilan Jumlah Persentase < Rp % Rp % Rp % Rp % Rp % > Rp % Total % 55

10 Sumber : Data primer, 2015 Dari tabel 4.9 dapat diketahui bahwa tingkat pendapatan per bulan responden mayoritas adalah antara Rp Rp yaitu sebesar 29 % (87 orang). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden telah memiliki penghasilan yang cukup tinggi, sehingga berpengaruh terhadap daya beli terhadap produk ikan laut Pengambil Keputusan 4.10 : Pengambil keputusan menu makanan di keluarga ditunjukkan pada Tabel Tabel 4.10 Pihak yang mengambil keputusan Pengambil Keputusan Jumlah Persentase Ayah % Ibu % Ayah dan Ibu % Anak % Pembantu RT 0 0% Total % Sumber : Data primer, 2015 Dari tabel 4.10 dari 300 responden yang diteliti menyatakan bahwa pengambil keputusan (yang menentukan) menu makanan mayoritas ditentukan oleh seorang Ibu yaitu sebanyak 149 orang atau 49,7%. Ibu merupakan anggota keluarga yang berhak dalam menentukan menu makanan apa yang akan dipilih, karena 56

11 tanggung jawab terbesar dalam menyediakan menu makanan di keluarga adalah seorang ibu Analisis Deskriptif Penelitian Untuk menilai persepsi konsumen terhadap variabel persepsi kesehatan pangan, keselamatan pangan, ramah lingkungan, kualitas produk, niat beli dan perilaku pembelian berdasarkan mean aritmathic atau rata-rata hasil jawaban responden. Dalam penelitian ini penilaian responden diukur dengan skor 1 untuk jawaban sangat tidak setuju dan tertinggi 4 untuk jawaban sangat setuju. Dengan demikian batasan interval dapat ditentukan sebagai berikut : Skor persepsi terendah adalah : 1 Skor persepsi tertinggi adalah : Interval = = 0,75 4 Sehingga diperoleh batasan persepsi seperti pada Tabel 4.11 berikut : Tabel 4.11 Kriteria Persepsi Konsumen Interval Persepsi Konsumen 1,00 1,75 Sangat tidak baik 1,76 2,50 Tidak baik 2,51 3,25 Baik 3,25 4,00 Sangat Baik 57

12 Hasil analisis deskriptif terhadap persepsi kesehatan pangan dapat ditunjukkan dengan Tabel 4.12 berikut : Tabel 4.12 Deskriptif Variabel Persepsi terkait kesehatan pangan No. Variabel Persepsi Rata-rata Kategori 1 Ikan laut mengandung lebih banyak nutrisi berupa protein hewani, omega3, mineral dan vitamin 2.98 Baik 2 Mengkonsumsi ikan laut lebih baik untuk kesehatan 2.84 Baik Ikan laut memiliki protein yang lebih mudah diserap oleh tubuh dan melancarkan pencernaan dibanding protein dari ikan tawar dan daging sapi atau kambing 2.91 Baik Kandungan omega3 pada ikan laut dapat membantu merangsang pertumbuhan otak dan meningkatkan kecerdasan & kekebalan tubuh 2.84 Baik Kandungan vitamin dan mineral pada ikan laut baik untuk pertumbuhan tulang dan menjaga metabolisme tubuh 2.93 Baik Ikan laut lebih sehat dibanding ikan darat, daging sapi, kerbau, atau kambing karena budidayanya alamiah (tanpa obat2-an) 2.81 Baik Ikan laut lebih sehat karena pakan ikan laut sudah tersedia di habitatnya secara alami, bukan pakan buatan seperti pelet yang mengandung bahan kimia 2.87 Baik Rata-rata Indikator 2.88 Baik Sumber : Data primer diolah, 2015 Berdasarkan hasil analisis deskriptif seperti pada Tabel 4.12 menunjukkan bahwa rata-rata penilaian responden pada kesehatan pangan adalah sebesar 2,88. Penilaian responden ini termasuk dalam kriteria yang baik karena berada pada interval 2,51 3,25. Sedangkan penilaian tertinggi terjadi pada item Ikan laut mengandung lebih 58

13 banyak nutrisi berupa protein hewani, omega3, mineral dan vitamin dengan rata-rata sebesar 2,98 (baik), dan penilaian terendah terjadi pada item yakin Ikan laut lebih sehat dibanding ikan darat, daging sapi, kerbau, atau kambing karena budidayanya alamiah (tanpa obat-obatan) dengan rata-rata sebesar 2,81 (baik). Hal ini berarti konsumen telah memberikan penilaian yang baik terhadapkesehatan pada produk-produk ikan laut. Hasil jawaban responden yang telah dikumpulkan maka dapat dijelaskan distribusi penilaian responden atas variabel Persepsi tentang Keselamatan Pangan. Tabel 4.13 Penilaian Variabel Keselamatan Pangan No. Indikator Kualitas Pelayanan Rata-rata Kategori Perikanan laut adalah cara yang paling aman untuk memenuhi kebutuhan pangan 2.95 Baik Ikan laut lebih aman dikonsumsi dibanding ikan darat, daging sapi, kerbau, atau kambing yang pemeliharaannya tidak alami 2.93 Baik Ikan laut aman dikonsumsi bahkan bangkainya pun halal/ boleh dimakan 2.99 Baik 4 Ikan laut bebas dari bahan kimia berbahaya 2.89 Baik 5 Ikan laut dapat mengurangi resiko keracunan makanan 3.01 Baik Rata-rata 2.95 Baik Sumber : Data primer 2015 Berdasarkan hasil analisis deskriptif tentang persepsi responden terhadap kesehatan pangan seperti pada Tabel 4.13 menunjukkan bahwa rata-rata penilaian responden terhadap variabel ini dipersepsikan konsumen dengan persepsi yang baik dengan rata-rata sebesar 2,95 (baik). Penilaian tertinggi terjadi pada indicator Ikan laut 59

14 dapat mengurangi resiko keracunan makanan dengan rata-rata 3,01 (baik) dan penilaian terendah pada indikator Ikan laut bebas dari bahan kimia berbahaya dengan rata-rata sebesar 2,89 (baik). Hasil deskriptif terhadap variabel persepsi Ramah Lingkungan dapat ditunjukkan pada Tabel 4.14 berikut : Tabel 4.14 Deskriptif Variabel Ramah Lingkungan No Indikator Kepuasan Mean Kategori Perikanan laut adalah kegiatan yang ramah lingkungan Penangkapan ikan laut menggunakan cara dan alat yang ramah lingkungan Penangkapan ikan laut secara bijak dapat menjaga ekosistem laut Perikanan laut dapat mencegah kontaminasi polusi air dan suplai makanan Wilayah kelautan di Indonesia yang luas dan kaya akan sumber daya laut dapat menjadi penyuplai makanan yang tepat, murah dan sehat Pakan ikan laut disediakan alam (tidak menggunakan pelet), hal ini dapat mencegah kontaminasi polusi air sehingga ramah lingkungan Perikanan laut menggunakan energi yang lebih sedikit dalam proses produksinya sehingga ramah lingkungan Pengelolaan perikanan laut tidak memerlukan tenaga manusia dalam pemberian pakan 2.95 Baik 2.95 Baik 2.99 Baik 2.95 Baik 2.93 Baik 2.94 Baik 2.95 Baik 2.98 Baik 60

15 9 Perikanan laut dapat melindungi lingkungan karena tidak menggunakan pestisida berbahaya 3.05 Baik Mean Total Ramah Lingkungan 2.97 Baik Sumber : Data primer diolah, 2015 Berdasarkan hasil analisis deskriptif seperti pada Tabel 4.14 menunjukkan bahwa rata-rata penilaian responden terhadap persepsi terkait ramah lingkungan adalah sebesar 2,97. Hal ini berarti konsumen telah memberikan persepsi yang baik terhadap variabel ini karena berada pada interval 2,51 3,25. Persepsi tertinggi ditunjukkan pada item Perikanan laut dapat melindungi lingkungan karena tidak menggunakan pestisida berbahaya dengan rata-rata sebesar 3,05 (baik), dan penilaian terendah pada item wilayah kelautan di Indonesia yang luas dan kaya akan sumber daya laut dapat menjadi penyuplai makanan yang tepat, murah dan sehat dengan rata-rata sebesar 2,93 (baik). Hasil deskriptif terhadap variabel persepsi terkait kualitas dapat ditunjukkan pada Tabel 4.15 berikut : Tabel 4.15 Deskriptif Variabel Persepsi Terkait Kualitas No. Indikator Loyalitas Mean Kategori 1 Ikan laut lebih sehat 2.94 Baik 2 Ikan laut lebih lezat 3.00 Baik 3 Ikan laut lebih hemat 2.88 Baik 4 Ikan laut dapat mengurangi resiko terkena penyakit 2.93 Baik 5 Ikan laut banyak macam ragam nya sehingga lebih banyak pilihan, dibanding ikan darat, daging sapi, kerbau, atau kambing 2.94 Baik 61

16 6 Ikan laut lebih bernilai (lebih banyak manfaat dari pada harganya) dibanding ikan darat, daging sapi, kerbau, atau kambing 2.91 Baik Mean Persepsi Kualitas 2.93 Baik Sumber : Data primer diolah, 2015 Berdasarkan Tabel 4.15 tentang deskriptif terhadap persepsi terkait kualitas pada ikan laut memiliki rata-rata sebesar 2,93. Hal ini berarti konsumen telah memberikan persepsi yang baik terhadap variabel ini karena berada pada interval 2,51 3,25. Persepsi tertinggi ditunjukkan pada item Ikan laut lebih lezat dengan rata-rata sebesar 3,00 (baik), dan penilaian terendah pada item Ikan laut lebih hemat dengan ratarata sebesar 2,88 (baik). Hasil deskriptif terhadap variabel niat beli ikan laut dapat ditunjukkan pada Tabel 4.16 berikut : Tabel 4.16 Deskriptif Variabel Niat Beli Ikan Laut No. Indikator Loyalitas Mean Kategori 1 Berniat akan membeli ikan laut dalam waktu dekat 2.97 Baik 2 Berencana membeli ikan laut karena murah 2.83 Baik Berencana membeli ikan laut karena mudah didapatkan Berencana membeli ikan laut karena manfaat kesehatan jangka panjang Berencana membeli ikan laut karena terjamin keamanannya 2.98 Baik 2.92 Baik 2.99 Baik 6 Berencana membeli ikan laut karena terjamin ke Baik 62

17 7 halal-annya Berencana membeli ikan laut karena perikanan laut lebih ramah lingkungan 3.00 Baik Mean Persepsi Kualitas 2.95 Baik Sumber : Data primer diolah, 2015 Berdasarkan Tabel 4.16 tentang deskriptif terhadap Niat beli ikan laut memiliki rata-rata sebesar 2,95. Hal ini berarti konsumen telah memberikan persepsi yang baik terhadap variabel ini karena berada pada interval 2,51 3,25. Persepsi tertinggi ditunjukkan pada item berencana membeli ikan laut karena perikanan laut lebih ramah lingkungan dengan rata-rata sebesar 3,00 (baik), dan penilaian terendah pada item berencana membeli ikan laut karena murah dengan rata-rata sebesar 2,83 (baik). Hasil deskriptif terhadap variabel Perilaku pembelian aktual ikan laut dapat ditunjukkan pada Tabel 4.17 berikut : Tabel 4.17 Deskriptif Variabel Perilaku Pembelian Aktual Ikan Laut No Indikator Loyalitas Mean Kategori 1 Sudah membeli ikan laut 2.80 Baik 2 Sudah membeli ikan laut secara rutin 3.00 Baik 3 Membeli ikan laut karena murah 2.88 Baik 4 Membeli ikan laut di pasar tradisional 2.90 Baik 5 Membeli ikan laut di super market 2.90 Baik 6 Membeli ikan laut karena ramah lingkungan 2.97 Baik 7 Membeli ikan laut karena aman dikonsumsi 2.96 Baik 63

18 8 Membeli ikan laut karena terjamin kehalalannya 2.91 Baik 9 Membeli ikan laut karena lebih berkualitas 2.94 Baik 10 Membeli ikan laut untuk menjaga kesehatan 2.91 Baik Mean Persepsi Kualitas 2.92 Baik Sumber : Data primer diolah, 2015 Berdasarkan Tabel 4.17 tentang deskriptif terhadap perilaku pembelian ikan laut memiliki rata-rata sebesar 2,92. Hal ini berarti konsumen telah memberikan persepsi yang baik terhadap variabel ini karena berada pada interval 2,51 3,25. Persepsi tertinggi ditunjukkan pada item sudah membeli ikan laut secara rutin dengan rata-rata sebesar 3,00 (baik), dan penilaian terendah pada item sudah membeli ikan laut dengan rata-rata sebesar 2,80 (baik) Analisis Structural Equation Model Analisis kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur ataupath Analisys dan uji asumsi SEM. Model analisis jalur ini digunakan analisis SEM (Structural Equation Model) yaitu sekumpulan teknik-teknik statistikal yang memungkinkan pengujian sebuah rangkaian hubungan yang relatif rumit secara simultan. Analisis ini dipilih untuk mengetahui pengaruh secara bertahap yaitupengaruh menganalisis pengaruh persepsi konsumen pada kesehatan, keamanan, ramah lingkungan dan persepsi kualitas terhadap niat beli ikan laut dan untuk mengetahui pengaruh niat beli terhadap perilaku pembelian nyata ikan laut. Analisis ini sekaligus untuk membuktikan hipotesis penelitian ini yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya. 64

19 Untuk melakukan analisis data dengan metode SEM diperlukan tahap-tahap pengujian yaitu : Evaluasi Estimasi Parameter atau Bobot Faktor Analisis measurement model pada dasarnya adalah untuk menguji unidimensionalitas dari indikator-indikator yang menjelaskan sebuah faktor atau sebuah variabel laten. Untuk tujuan tersebut setiap indikator dalam penelitian ini diuji apakah secara bersama-sama cukup kuat mencerminkan sebuah dimensi dari suatu faktor. Evaluasi yang dipakai untuk tujuan tersebut adalah melihat nilai t hitung dari parameter dan nilai signifikansinya. Holmes dan Smith (2001) menyatakan bahwa pada α = 0,05 parameter yang memiliki nilai t 1,96 menunjukkan parameter tersebut signifikan atau valid. Disamping itu nilai signifikansi dibawah 0,05 juga menunjukkan parameter tersebut signifikan merupakan unidimensionalitas dari suatu faktor yang diuji. Hasil uji t pada seluruh indikator menunjukkan bahwa setiap variabel terdapat 1 item yang tidak terhitung nilai t hitung dan probabilitasnya, karena item tersebut merupakan item dari preferensi variabel tersebut, yaitu item yang memiliki loading faktor terbesar. Table 4.18 t values and Level of Significant Variabel Item t hitung sig t Keterangan Perpsepsi Kesehatan S1 - - S Signifikan S Signifikan 65

20 S Signifikan S Signifikan S Signifikan S Signifikan Persepsi Keamanan A1 - - A Signifikan A Signifikan A Signifikan A Signifikan Persepsi Ramah Lingkungan RL9 - - RL Signifikan RL Signifikan RL Signifikan RL Signifikan RL Signifikan RL Signifikan RL Signifikan RL Signifikan Persepsi Kualitas K1 - - K Signifikan K Signifikan K Signifikan K Signifikan K Signifikan Niat Beli N1 - - N Signifikan 66

21 N Signifikan N Signifikan N Signifikan N Signifikan N Signifikan Perilaku Beli PB1 - - PB Signifikan PB Signifikan PB Signifikan PB Signifikan PB Signifikan PB Signifikan PB Signifikan PB Signifikan PB Signifikan Sumber : Hasil Olah Data Structural Equation Modeling (SEM), Menilai Goodness of FitPer Variabel Tidak ada alat uji statistik tunggal untuk mengukur atau menguji hipotesis dalam SEM. Peneliti dapat melakukan pengujian dengan menggunakan beberapa goodness of fit indeks untuk mengukur baik tidaknya atau kebenaran model yang diajukan (Hair et al., 1998). Berikut ini akan diulas beberapa goodness of fit indeks dan cut-off value nya yang dipakai dalam penelitian ini yang nantinya akan digunakan dalam menguji apakah sebuah model dapat diterima atau ditolak. 67

22 Chi Square ( 2 ). Tes ini mengukur ada tidaknya perbedaan antara matriks kovarians populasi dengan matriks kovarian sampel. Ho dalam pengujian ini menyatakan bahwa matriks kovarians populasi sama dengan matriks kovarian sampel. Model yang baik apabila justru Ho diterima, jadi model yang diuji akan dipandang baik apabila nilai chi square nya rendah dan memiliki probabilitas dengan cut-off value sebesar p > 0,05 (Holmes, 2001). The Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA). Tes ini digunakan untuk mengkompensasi chi-square statistic dalam sampel yang besar. RMSEA menunjukkan goodness of fit dari model yang diestimasi dalam populasi. Model dapat diterima jika nilai RMSEA 0,08 (Brown san Cudeck, 1993). The Goodness of Fit Index (GFI). GFI adalah analog dengan harga R 2 dalam regresi ganda (Tabachnick, 2001). Indeks kesesuaian GFI digunakan untuk menghitung proporsi tertimbang dari varians dalam matriks kovarians sampel yang dijelaskan oleh matriks kovarians populasi yang diestimasikan. Rentang nilai GFI antara 0 sampai dengan 1, nilai yang melebihi 0,90 menunjukkan model yang baik (Joreskog dan Sorbom, 1996). Tucker Lewis Index (TLI). Tes ini adalah sebuah alternatif incremental fit index yang membandingkan sebuah model yang diuji terhadap baseline model. Nilai yang direkomendasikan untuk diterimanya sebuah model adalah 0,90 dan jika model tersebut semakin mendekati satu menunjukkan tingkat kesesuaian model yang sangat baik (Hair et al., 1998). 68

23 The Comparative Fit Index (CFI). Tes ini bersama dengan TLI dianjurkan dipakai dalam penilaian model karena indeks ini relatif tidak sensitif terhadap besarnya sampel dan kurang dipengaruhi pula oleh kerumitan model. Rentang nilai CFI dari 0 sampai dengan 1. Model yang baik mempunyai nilai CFI 0,95, meskipun demikian nilai diatas 0,90 sudah bisa diterima (Holmes, 2001). Hasil uji goodness of fit ditunjukkan pada Tabel 4.19 Tabel 4.19 Hasil Goodness of Fit Index Full Model Goodness of Fit Cut off Value Hasil Kesimpulan Chi square Diharapkan kecil Probability > Tidak Baik Cmin/DF <2, Baik RMSEA <0, Baik GFI >0, Baik AGFI >0, Baik TLI >0, Baik CFI >0, Baik Sumber : Data Primer yang Diolah 2015 Hasil analisis pengolahan data terlihat bahwa sebagian besar konstruk yang digunakan untuk membentuk sebuah model penelitian (Full Model), pada proses analisis full model SEM memenuhi kriteria goodness of fit yang telah ditetapkan. Ukuran goodness of fit menunjukkan pada kondisi yang baik yaitu TLI (0,945>0,9); CFI (0,950>0,9); CMIN/DF (1,568<3); RMSEA (0,0044<0,08), GFI (0,936>0,9) dan AGFI (0,910>0,9). Hanya Chi Square saja yang memiliki nilai probabilitas (sig) 69

24 dibawah 0,05. Dengan demikian secara keseluruhan ukuran goodness of fit dalam model penelitian dapat dinyatakan baik, sehingga model penelitian ini telah memenuhi kriteria goodness of fit Hasil Pengujian Hipotesis Hasil pengujian terhadap model penelitian dapat digambarkan sebagai berikut: Sumber : Data Primer yang Diolah 2015 Gambar 4.1. Hasil Model Penelitian Berdasarkan analisis statistik dengan menggunakan program AMOS versi 21.0, diperoleh hasil uji hipotesis yang merupakan uji hubungan kausalitas dari masingmasing variabel penelitian sebagaimana disajikan pada tabel berikut ini. Tabel

25 Hasil Estimasi Dengan Model AMOS No Model Koef. Jalur CR (t hitung) p-value Keterangan 1 Sehat Niat Beli H1 diterima 2 Aman Niat Beli H2 diterima 3 Ramah Niat Beli H3 diterima 4 Kualitas Niat Beli H4 diterima 5 Niat Beli Perilaku Beli H5 diterima Sumber: Data Primer yang Diolah, 2015 Berdasarkan Tabel 4.21 dapat ditulis persamaan : N = 0,215 S + 0,265 A + 0,178 RL + 0,302 K PB = 0,847 N Hasil Pengujian Hipotesis Pertama Hipotesis pertama dalam penelitian ini yang menyatakan Persepsi kesehatan produk ikan laut positif akan mempengaruhi niat beli. Hasil analisis Amos pengaruh persepsi kesehatan pangan terhadap niat beli diperoleh t hitung sebesar 4,556 dan p=0,000<0,05, dengan demikian hipotesis pertama penelitian ini didterima. Hasil koefisien path positif sebesar 0,215 berarti hubungan antara persepsi kesehatan pangan dan niat beli ikan laut adalah searah, artinya setiap peningkatan persepsi konsumen pada ksehatan sebesar maka niat beli konsumen akan semakin meningkat. 71

26 Hasil Pengujian Hipotesis Kedua Hipotesis kedua dalam penelitian ini yang menyatakan Persepsi keamanan produk ikan laut positif akan mempengaruhi niat beli. Hasil analisis AMOS pengaruh persepsi keselamatan pangan (keamanan) terhadap niat beli ikan laut, diperoleh t hitung sebesar 4,659 dan p=0,000<0,05, maka Hipotesis kedua diterima. Hasil koefisien path positif sebesar 0,200 berarti hubungan antara persepsi keamanan dan niat beli adalah searah, artinya jika persepsi konsumen pada keamanan mengalami peningkatan maka niat beli konsumen semakin meningkat Hasil Pengujian Hipotesis Ketiga Hipotesis ketiga dalam penelitian ini yang menyatakan Persepsi ramah lingkungan ikan laut akan berdampak positif terhadap niat beli. Hasil analisis AMOS pengaruh persepsi ramah lingkungan terhadap niat beli diperoleh nilai t hitung sebesar 3,094 dan p-value sebesar 0,0002<0,05, maka hipotesis ketiga diterima. Hasil koefisien path positif sebesar 0,178 berarti hubungan antara persepsi ramah lingkungan dan niat beli ikan laut adalah positif, artinya jika persepsi konsumen pada ramah lingkungan mengalami peningkatan maka niat beli konsumen akan mengalami peningkatan. 72

27 Hasil Pengujian Hipotesis Keempat Hipotesis keempat dalam penelitian ini yang menyatakan Persepsi kualitas produk ikan laut positif akan mempengaruhi niat beli. Hasil analisis AMOS pengaruh persepsi kualitas terhadap niat beli ikan laut diperoleh t hitung sebesar 5,937 dan p=0,000<0,05, maka Hipotesis empat diterima. Hasil koefisien Path positif sebesar 0,302 yang berarti jika persepsi konsumen pada kualitas mengalami peningkatan maka niat beli konsumen akan semakin meningkat Hasil Pengujian Hipotesis Kelima Hipotesis kelima dalam penelitian ini yang menyatakan Niat untuk membeli produk ikan laut adalah positif dan signifikan mempengaruhi perilaku pembelian aktual dari produk. Hasil analisis AMOS pengaruh niat beli terhadap perilaku pembelian aktual ikan laut diketahui nilai t hitung sebesar 8,441 dan p=0,000<0,05, maka hipotesis kelima diterima. Ditinjau dari koefisien path positif sebesar 0,847, menunjukkan hubungan antara niat beli dan perilaku pembelian nyata adalah positif. Artinya semakin tinggi niat beli konsumen semakin tinggi pula perilaku pembelian aktual Pembahasan Hasil Penelitian Pengaruh Persepsi terhadap Niat Beli Ikan Laut Hasil analisis dari menemukan bahwa persepsi kesehatan berpengaruh signifikan terhadap niat beli ikan laut di Kabupaten Ngawi. Artinya semakin baikpersepsi konsumen akan kesehatan maka semakin baik pula niat untuk membeli ikan laut. Ditinjau dari kesehatan pangan, ikan laut merupakan ikan yang sehat. Ikan 73

28 laut mengandung lebih banyak nutrisi berupa protein hewani, omega3, mineral dan vitamin, ikan laut memiliki protein yang lebih mudah diserap oleh tubuh dan melancarkan pencernaan dibanding protein dari ikan tawar dan daging sapi atau kambing, kandungan omega3 pada ikan laut dapat membantu merangsang pertumbuhan otak dan meningkatkan kecerdasan & kekebalan tubuh, kandungan vitamin dan mineral pada ikan laut baik untuk pertumbuhan tulang dan menjaga metabolisme tubuh, ikan laut lebih sehat dibanding ikan darat, daging sapi, kerbau, atau kambing karena budidayanya alamiah (tanpa obat-obatan) dan ikan laut lebih sehat karena pakan ikan laut sudah tersedia di habitatnya secara alami, bukan pakan buatan seperti pelet yang mengandung bahan kimia. Hal ini tentunya akan mendorong masyarakat untuk berniat membeli ikan laut. Hasil penelitian mendukung penelitian Roitner-Schobesberger et al., (2008) yang menemukan bahwa kesadaran kesehatan adalah alasan utama untuk membeli makanan organik di Thailand, terutama ketika konsumen prihatin dengan residu dari bahan kimia sintetis yang digunakan dalam pertanian. Molyneaux (2007) mendukung hubungan positif antara kesadaran kesehatan dan pembelian produk makanan organik Pengaruh Persepsi Keamanan Terhadap Niat Beli Ikan Laut Hasil analisis dari menemukan bahwa persepsi keamanan berpengaruh signifikan terhadap niat beli ikan laut di Kabupaten Ngawi. Artinya semakin baik persepsi konsumen akan keamanan maka semakin baik pula niat untuk membeli ikan laut. Ditinjau dari keamanan ikan laut merupakan produk makanan yang aman untuk dikonsumsi. Hal ini disebabkan karena perikanan laut adalah cara yang paling aman untuk memenuhi kebutuhan pangan, sehingga ikan laut ini lebih aman dikonsumsi 74

29 dibanding ikan darat, daging sapi, kerbau, atau kambing yang pemeliharaannya tidak alami. Selain itu secara syariah agama Islam, ikan laut aman dikonsumsi bahkan bangkainya pun halal/boleh dimakan, bebas dari bahan kimia berbahaya sehingga dapat mengurangi resiko keracunan makanan. Hal ini tentunya akan mendorong niat masyarakat untuk melakukan pembelian ikan laut dibandingkan produk lainnya. Hasil penelitian mendukung penelitian Williams dan Hammitt (2001) menemukan bahwa konsumen percaya bahwa produk organik menimbulkan risiko yang lebih sedikit untuk konsumen daripada produk konvensional Pengaruh Persepsi Ramah Lingkungan Terhadap Niat Beli Ikan Laut Hasil analisis dari menemukan bahwa persepsi ramah lingkungan berpengaruh signifikan terhadap niat beli ikan laut di Kabupaten Ngawi. Artinya semakin baikpersepsi konsumen akan ramah lingkungan maka semakin baik pula niat untuk membeli ikan laut. Ditinjau dari penangkapan dan perkembangbiakan ikan laut lebih ramah lingkungan dibandingkan ikan atau daging hewan lainnya. Ikan laut yang diperoleh nelayan dengan menggunakan metode konvensional lebih ramah lingkungan sehingga tetap menjaga ekosistem laut. Dibandingkan daratan yang sudah terkontaminasi polusi, perikanan laut dapat mencegah kontaminasi polusi air dan suplai makanan karena wilayah kelautan di Indonesia yang luas dan kaya akan sumber daya laut dapat menjadi penyuplai makanan yang tepat, murah dan sehat. Begitu juga ditinjau dari jenis pakan ikan laut disediakan alam (tidak menggunakan pelet), hal ini dapat mencegah kontaminasi polusi air sehingga ramah lingkungan tetap terjaga. Ditinjau dari proses produksinya perikanan laut menggunakan energi yang lebih sedikit dalam proses produksinya sehingga ramah lingkungan. Kepedulian lingkungan yang tinggi inilah 75

30 yang mendorong niat konsumen untuk melakukan pembelian ikan laut. Hasil penelitian mendukung penelitian Chinnici et al., (2002) yang menyatakan bahwa terjadi peningkatan permintaan konsumen untuk produk pertanian yang diperoleh dengan proses yang memiliki sedikit dampak terhadap lingkungan, terutama untuk produk organik Pengaruh Persepsi Kualitas Terhadap Niat Beli Ikan Laut Hasil analisis dari menemukan bahwa persepsi kualitas berpengaruh signifikan terhadap niat beli ikan laut di Kabupaten Ngawi. Artinya semakin baikpersepsi konsumen akan kualitas maka semakin baik pula niat untuk membeli ikan laut. Kualitas ikan laut jauh lebih tinggi dibandingkan ikan air tawar atau daging hewan lainnya. Ikan laut banyak macam ragamnya sehingga lebih banyak pilihan, dibanding ikan darat, daging sapi, kerbau, atau kambing. Selain itu ikan laut lebih bernilai (lebih banyak manfaat dari pada harganya) dibanding ikan darat, daging sapi, kerbau, atau kambing, dan juga ikan ini lebih sehat, lebih lezat dan hemat. Kualitas yang unggul dari produk ikan laut inilah akan mendorong niat konsumen untuk melakukan pembelian ikan laut. Hasil penelitian mendukung penelitian Magnusson et al, (2001) dan Padel et al., (2005) yang menyatakan bahwa Persepsi kualitas makanan organik oleh konsumen menjadi semakin penting untuk konsumsi yang cepat. Sebagian besar konsumen membeli produk organik karena persepsi bahwa produk ini memiliki atribut unik dibandingkan dengan produk konvensional (Vindigni et al., 2002). 76

31 Pengaruh Niat Beli Terhadap Perilaku Pembelian Nyata Ikan Laut Hasil analisis dari menemukan bahwa niat beli berpengaruh signifikan terhadap perilaku pembelian aktual ikan laut di Kabupaten Ngawi. Artinya semakin baikniat konsumen untuk membeli ikan laut maka semakin baik pula perilaku pembeliannya. Konsumen yang memiliki niat yang tinggi untuk membeli ikan laut karena berbagai pertimbangan seperti murah, mudah didapatkan, manfaat kesehatan jangka panjang, terjamin keamanannya, terjamin kehalalannya, dan perikanan laut lebih ramah lingkungan akan meningkatkan perilaku konsumen untuk melakukan pembelian nyata. Niat didefinisikan sebagai persepsi individu terhadap kinerja dari suatu perilaku tertentu. Perilaku dan niat menunjukkan korelasi yang tinggi jika interval waktu antara niat dan perilaku pembelian itu rendah (Fishbein dan Ajzen, 1981). Dalam penelitian ini niat merupakan prediktor dominan untuk menjelaskan perilaku pembelian nyata pada ikan laut. Menurut Teori Aksi, semakin kuat niat seseorang untuk melakukan perilaku tertentu, semakin besar perilaku tertentu akan dilakukan (Ajzen, 1991). Hasil penelitian mendukung penelitian Saba dan Messina, (2003); Tarkiainen dan Sundqvist, (2005); Thøgersen, (2007) yang menyatakan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan niat membeli makanan organik terhadap perilaku pembelian nyata. 77

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan pada masyarakat yang melakukan pembelian ikan laut baik di pasar tradisional maupun pasar modern di wilayah Kabupaten Purbalingga. Secara geografis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan memilih Kabupaten Ngawi, Jawa Timur karena untuk memudahkan penulis melakukan penelitian

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel 3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi Penelitian dilaksanakan pada 12 Februari 2016 hingga13 April 2016 di Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Pemilihan lokasi dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2016. Tempat pelaksanaan kegiatan penelitian berada di Kecamatan Getasan, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Alasan memilih Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah karena untuk memudahkan penulis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada konsumen Indomaret Point Pandanaran di kota Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing, BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Camison dan Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara satu dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2005).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara satu dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2005). BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan penelitian eksplanatori adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta

Lebih terperinci

PENGARUH PERSEPSI TERHADAP PEMBELIAN AKTUAL MELALUI NIAT BELI PADA IKAN LAUT. (Studi Kasus di Kabupaten Ngawi) JURNAL

PENGARUH PERSEPSI TERHADAP PEMBELIAN AKTUAL MELALUI NIAT BELI PADA IKAN LAUT. (Studi Kasus di Kabupaten Ngawi) JURNAL PENGARUH PERSEPSI TERHADAP PEMBELIAN AKTUAL MELALUI NIAT BELI PADA IKAN LAUT (Studi Kasus di Kabupaten Ngawi) JURNAL Ditulis oleh : Nama : Sigit Wahyu Dwi Saputro Nomor Mahasiswa : 10311550 Jurusan Bidang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dari antisipasi teknologi baru. Rancangan penelitian yang disajikan berbentuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dari antisipasi teknologi baru. Rancangan penelitian yang disajikan berbentuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Finger et al (203) yang bertujuan untuk mengetahui anteseden dan konsekuensi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Responden Pada bab IV ini akan menampilkan hasil penelitian yang berupa gambaran umum objek penelitian dan data deskriptif serta menyajikan hasil komputasi

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu 3.1 Jenis Penelitian BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu merupakaan jenis penelitian untuk mendapatkan penjelasan hubungan antar variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau penelitian terapan yang mana didalamnya terdapat solusi atas suatu permasalahan

Lebih terperinci

BAB 3 DESAIN PENELITIAN

BAB 3 DESAIN PENELITIAN BAB 3 DESAIN PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan desain yang dipergunakan dalam penelitian antara lain : jenis penelitian, populasi dan sampel, pengukuran konsep, jenis data

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU BELI MAKANAN ORGANIK LAUT. (Studi Kasus Konsumen Ikan Laut di Kabupaten Purbalingga) JURNAL SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU BELI MAKANAN ORGANIK LAUT. (Studi Kasus Konsumen Ikan Laut di Kabupaten Purbalingga) JURNAL SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU BELI MAKANAN ORGANIK LAUT (Studi Kasus Konsumen Ikan Laut di Kabupaten Purbalingga) JURNAL SKRIPSI Ditulis Oleh : Nama : Muhammad Yafie Afrizal Nomor Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB IV BAB ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Kuisioner yang disebar kepada responden sebanyak 120 buah. Pada saat

BAB IV BAB ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Kuisioner yang disebar kepada responden sebanyak 120 buah. Pada saat BAB IV BAB ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4. Profil Responden Penelitian Kuisioner yang disebar kepada responden sebanyak 20 buah. Pada saat pengembalian hanya kembali 3 kuesioner, dimana terdapat 4 kuesioner

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di 30 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengumpulan Data Pada penelitian ini, yang menjadi objek penelitiannya adalah mahasiswa program studi akuntansi Universitas Islam Indonesia. Kuesioner

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data, baik data yang bersifat data sekunder maupun data primer, dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Subjek dari penelitian ini adalah konsumen Hero Supermarket di Kota Yogyakarta, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah Hero Supermarket di

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI 5.1 Deskripsi Umum Sampel Penelitian Setelah dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden maka hasil kuesioner yang layak dan secara penuh mengisi kuesioner berjumlah 134

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu. pelaksanaan penelitian bulan Juni 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu. pelaksanaan penelitian bulan Juni 2015. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA. Structural Equation Modeling (SEM) adalah alat analisis statistik yang dipergunakan untuk menyelesaikan model bertingkat secara serempak yang tidak dapat diselesaikan oleh persamaan regresi linear. SEM

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh guru PAUD di Salatiga, dengan menggunakan sampel guru PAUD di Salatiga yang diambil dari 3 kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman pada bulan Januari 2016, dengan subjek penelitian adalah Pegawai Negeri Sipil

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013 PENDEKATAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELLING (SEM) UNTUK ANALISA PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN DI INDUSTRI MANUFAKTUR (STUDI KASUS PT. FERRO SIDOARJO) Sonny Faizal 1) dan Indung Sudarso

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang akan menjadi sasaran dalam penelitian ilmiah, objek penelitian yang akan dilakukan menjadi sasaran dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBYEK/SUBYEK PENELITIAN 1. Obyek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini yaitu Centro yang ada di Mall Ambarrukmo Plaza Jl. Laksda Adisucipto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

VITA ANDYANI EA24. Dosen Pembimbing: Dr. Wardoyo, SE., MM

VITA ANDYANI EA24. Dosen Pembimbing: Dr. Wardoyo, SE., MM Kamis, 29 September 2016 PENGARUH ORIENTASI PASAR, INOVASI PRODUK, DAN ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KINERJA PEMASARAN PADA USAHA MIKRO KECIL MAKANAN DAN MINUMAN DI WILAYAH JAKARTA TIMUR VITA ANDYANI

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance

BAB V PEMBAHASAN. estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisis Konfirmatori Analisis faktor konfirmatori dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah kelompok subyek yang hendak digeneralisasikan oleh hasil penelitian (Sugiyono, 2014). Sedangkan Arikunto (2010) menjelaskan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian yang bertujuan untuk meneliti adanya pengaruh persepsi biaya, persepsi kenyamanan, dan persepsi resiko terhadap minat beli situs tokobagus.com. Karena itulah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil analisa data Pengaruh Customer Experience dan Perceived Quality terhadap Brand Trust Guna Meningkatkan Customer Loyalty dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang dihasilkan dapat dipercaya

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Deskriptif 1. Analisis secara deskriptif Bagian ini akan membahas hasil pengolahan data yang telah dikumpulkan dari lapangan berdasarkan karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menjelaskan hubungan mempengaruhi dan dipengaruhi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi merupakan jumlah keseluruhan elemen yang diteliti (Cooper dan

III. METODE PENELITIAN. Populasi merupakan jumlah keseluruhan elemen yang diteliti (Cooper dan III. METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi merupakan jumlah keseluruhan elemen yang diteliti (Cooper dan Schindler, 2003). Dengan demikian populasi adalah individu yang memiliki informasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Profil Responden Bagian ini akan membahas karakteristik responden. Karakteristik dasar responden yang ditanyakan adalah jenis kelamin, pendidikan formal terakhir, usia, jenis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang ditinjau dari nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di Pusat Traing Perbankan (PTP) Yogyakarta dengan alamat Perum Candi Gebang Permai Blok T. No. 1,3,4,5 Wedomartani Sleman Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan dengan penelitian, melakukan perumusan masalah dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini bertujuan untuk mengungkap hasil analisis data penelitian dan pembahasannya. Pembahasan diawali dengan dimulai hasil statistik deskriptif yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan ditunjukkan hasil perhitungan analisis data penelitian serta pembahasannya yang meliputi gambaran umum lokasi penelitian, karakteristik responden, uji validitas,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting untuk melaksanakan kegiatan. Mereka memberi pengaruh besar terhadap kondisi perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Secara keseluruhan, bab ini berisi tentang desain penelitian, ruang lingkup penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. Secara keseluruhan, bab ini berisi tentang desain penelitian, ruang lingkup penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya. Sehingga informasi yang dihasilkan dapat dipercaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan analisis data yang disesuaikan dengan pola penelitian dan variabel yang diteliti. Model yang digunakan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Obyek Penelitian. Universitas Trisakti angkatan sebagai respondennya. Dari penyebaran kuesioner

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Obyek Penelitian. Universitas Trisakti angkatan sebagai respondennya. Dari penyebaran kuesioner BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Obyek Penelitian 1. Gambaran Umum Responden Objek penelitian yang ditetapkan adalah mahasiswa Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti angkatan 2006-2010

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek penelitian Subjek penelitian yang akan kami ambil adalah mahasiswa yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta yang mengetahui perbedaan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 1.1. Desain Penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan penelitian menggunakan metode Kausalitas, digunakan untuk meneliti pada pupolasi atau sampel tertentu, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian Penelitian ini menganalisa bagaimana pengaruh kepribadian, komunikasi, dan kelompok referensi terhadap pengambilan keputusan konsumen menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Obyek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data dan obyek pada penelitian ini adalah Waroeng Spesial Sambal di Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat penelitian, melakukan perumusan masalah

Lebih terperinci

Holland Bakery merupakan salah satu pelopor dalam usaha modern bakery yang. dikenal dengan Holland Bakery. Holland Bakery selalu berusaha untuk

Holland Bakery merupakan salah satu pelopor dalam usaha modern bakery yang. dikenal dengan Holland Bakery. Holland Bakery selalu berusaha untuk IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan (Holland Bakery) Holland Bakery merupakan salah satu pelopor dalam usaha modern bakery yang dikenal dengan Holland Bakery. Holland Bakery selalu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek pada penelitian ini adalah produk Fashion muslimah merek Rabbani.

BAB III METODE PENELITIAN. Objek pada penelitian ini adalah produk Fashion muslimah merek Rabbani. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai paradigma penelitian, objek/subjek penelitian, teknik pengambilan sampel, jenis data, metode pengumpulan data, identifikasi variabel, definisi

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Penelitian

Bab 3. Metode Penelitian Bab 3 Metode Penelitian 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian mengenai pengujian model Theory Planned Behavior dalam menentukan pengaruh sikap siswa, norma subjektif,

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG Bab ini akan memaparkan analisis terhadap faktor-faktor yang menentukan keputusan hutang pada pemilik usaha tenun dengan menggunakan Theory Planned

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sejarah ipad ipad adalah sebuah produk komputer tablet buatan Apple Inc. (AI). ipad memiliki bentuk tampilan yang hampir serupa dengan ipod Touch dan iphone, hanya saja ukurannya

Lebih terperinci

VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS

VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS Faktor faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen dapat diidentifikasi dengan melihat faktor eksternal dan internak yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini diantaranya adalah desain penelitian, populasi, sampe, teknik sampling.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini diantaranya adalah desain penelitian, populasi, sampe, teknik sampling. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang metodologi yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah desain penelitian, populasi, sampe, teknik sampling. Dijelaskan pula sumber,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bagian ini bertujuan untuk mengungkap hasil penelitian dan pembahasannya. Tahapan awal dalam menganalisis data yang dilakukan yaitu dimulai dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membantu dalam menyelesaikan penelitian ini. BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Studi Literatur Dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini harus sesuai dengan Metode penelitian, langkah awal yaitu melakukan studi literatur dan jurnal yang

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Rancangan Penelitian. Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

BAB III METODA PENELITIAN. Rancangan Penelitian. Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh BAB III METODA PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Porral dan Mangin (206) dengan judul Food Private Labels Brands:The Role Of Consumer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Objek Penelitian Sayur organik pada prinsipnya adalah sayur yang ditanam dengan menggunakan pupuk, pestisida, dan perawatan serba organik. Dengan kata lain, seminimal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis pendekatan dan penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengambil sampel secara langsung dari populasi,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Nusantara Tour di Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pelanggan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Nusantara Tour di Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pelanggan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada pelanggan Nusantara Tour di Semarang. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi nilai (perceived sacrifice, convenience value, emotional value, social value, monetary value) terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data dan Tehnik Pengumpulan Data Data yang di gunakan dalam penelitian ini bersumber dari data primer. Menurut Azwar (2009) data primer adalah data yang di peroleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. wilayah kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Penelitian yang dilakukan terbagi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. wilayah kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Penelitian yang dilakukan terbagi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Dalam penelitian ini peneliti mengambil waktu dan lokasi penelitian pada wilayah kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek pada penelitian ini adalah produk fashion pada online shop. Online shop atau Toko online

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di D.I. Yogyakarta, yang berlokasi di Purwomartani, Kalasan, Sleman, dan Nitipuran, Yogyakarta. Sedangkan subyek dari

BAB III METODE PENELITIAN. di D.I. Yogyakarta, yang berlokasi di Purwomartani, Kalasan, Sleman, dan Nitipuran, Yogyakarta. Sedangkan subyek dari BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Obyek dan subyek penelitian Obyek penelitian adalah di kantor UPT Kementerian Sosial di D.I. Yogyakarta, yang berlokasi di Purwomartani, Kalasan, Sleman,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman merupakan salah satu instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak yang terletak di Jalan Ring Road

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini BMT Marhamah dan subyek dalam penelitian ini adalah karyawan tetap di BMT Marhamah. B. Jenis Data Jenis data yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Surabaya pada Januari 2014, sebagai repository. Website ini dibuat untuk

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Surabaya pada Januari 2014, sebagai repository. Website ini dibuat untuk BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1. Profil Aplikasi SIR SIR adalah layanan arsip online yang dikelola oleh perpustakaan Stikom Surabaya pada Januari 2014, sebagai repository. Website ini dibuat untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang relevan untuk mendesain suatu studi penelitian, menjamin

BAB III METODE PENELITIAN. yang relevan untuk mendesain suatu studi penelitian, menjamin BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian merupakan suatu kesatuan dari beberapa desain yang menggambarkan secara detail dari suatu penelitian. Tujuan memahami desain penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Industri ini mengacu pada kegiatan operasional percetakan dan obyek penelitian ini ialah untuk mengetahui besarnya pengaruh Kepercayaan Pelanggan dan Kualitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai karakteristik tertentu yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1 1 BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakterisitik Responden Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar sebanyak 100 orang yang penulis temui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Proses penelitian ini di awali dengan mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di tempat penelitian, melakukan perumusan masalah dan

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Subyek yang diteliti pada penelitian ini adalah istri (wanita) pada pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan. Istri

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP MINAT BELI KENDARAAN TOYOTA YARIS DI KOTA SURABAYA

ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP MINAT BELI KENDARAAN TOYOTA YARIS DI KOTA SURABAYA ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP MINAT BELI KENDARAAN TOYOTA YARIS DI KOTA SURABAYA Oleh : Ardhika Suryana P NRP : 907 20 34 Magister Manajemen Teknologi Manajemen Industri Latar Belakang 300000

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Indonesia telah dikeluarkan, baik dalam bentuk peraturan perundang-undangan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Indonesia telah dikeluarkan, baik dalam bentuk peraturan perundang-undangan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Jumlah perokok dari waktu ke waktu mengalami peningkatan, baik dikalangan laki-laki maupun perempuan. Meskipun regulasi pengendalian masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa peneliti memilih subyek tersebut karena peneliti menemukan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa peneliti memilih subyek tersebut karena peneliti menemukan bahwa BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek & Subyek Penelitian Obyek dari penelitian ini yaitu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan subyeknya ialah para Mahasiswa Magister UMY. Alasan mengapa peneliti memilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian ini dilakukan organisasi pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate, dengan alamat di desa Potorono, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DALAM MEMBENTUK LOYALITAS PELANGGAN PADA PENGGUNA JASA GARUDA INDONESIA DI SURABAYA

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DALAM MEMBENTUK LOYALITAS PELANGGAN PADA PENGGUNA JASA GARUDA INDONESIA DI SURABAYA PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DALAM MEMBENTUK LOYALITAS PELANGGAN PADA PENGGUNA JASA GARUDA INDONESIA DI SURABAYA Eka cipta Wijaya Oey Manajemen / Fakultas Bisnis dan Ekonomika

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. faktor yang mempengaruhi niat beli konsumen E-Commerce berdasarkan kerangka

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. faktor yang mempengaruhi niat beli konsumen E-Commerce berdasarkan kerangka BAB IV HASIL DAN ANALISIS Pada bab ini akan membahas tentang analisis data dan hasil penelitian faktor faktor yang mempengaruhi niat beli konsumen E-Commerce berdasarkan kerangka Technology Acceptance

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian konklusif yang bertujuan untuk memverifikasi hipotesis yang diajukan dan untuk menguji beberapa korelasi tertentu.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/ Subjek penelitian Objek penelitian yang akan digunakan penulis yaitu produk makanan organik, yang bertujuan untuk mengetahui perilaku pembelian produk ramah lingkungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA. subyek penelitian. Subyek penelitian ini adalah konsumen yang pernah

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA. subyek penelitian. Subyek penelitian ini adalah konsumen yang pernah BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Gambaran Subyek Penelitian Pembahasan dalam uraian ini adalah tentang gambaran subyek penelitian, dimana subyek penelitian ini menggambarkan karakteristik

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Kantor Sekretariat Pemerintah Provinsi Bali

BAB V HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Kantor Sekretariat Pemerintah Provinsi Bali BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kantor Sekretariat Pemerintah Provinsi Bali Kantor Sekretariat Pemerintah Daerah Provinsi Bali terletak di jalan Niti Mandala Renon Denpasar dengan perangkat Daerah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. konsumen yang sedang belanja di Outline store. Sedangkan metode pengambilan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. konsumen yang sedang belanja di Outline store. Sedangkan metode pengambilan 67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada konsumen Outline store di kota Semarang. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data Pada bagian ini dilakukan proses pengumpulan dan pengolahan data tahap awal serta pengumpulan data tahap akhir. Pengumpulan data pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah produk Honda PGM-FI. Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah produk Honda PGM-FI. Dalam penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah produk Honda PGM-FI. Dalam penelitian ini subyek yang di pilih adalah konsumen yang merupakan masyarakat D.I Yogyakarta.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Salah satu merek es krim PT Unilever, Magnum kini hadir dengan varian baru. Magnum bukanlah merek produk es krim yang baru bagi masyarakat. Diluncurkannya

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERIPIK KENTANG (Studi Kasus pada Agronas Gizi Food, Kota Batu) ABSTRAK

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERIPIK KENTANG (Studi Kasus pada Agronas Gizi Food, Kota Batu) ABSTRAK PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERIPIK KENTANG (Studi Kasus pada Agronas Gizi Food, Kota Batu) Nur Amalia Ma rufah 1, Panji Deoranto 2, Rizky Luthfian Ramadhan Silalahi 2* 1 Alumni,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden. Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan salah satu teknik Non-Probability Sampling, yaitu purposive sampling.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Penelitian survei merupakan sebuah sistem untuk mengumpulkan informasi dari atau tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, yaitu data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono,2010).

Lebih terperinci