BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN Kutowinangun 09 Salatiga Sekolah ini didirikan pada tahun 1972 dengan biaya INPRES dan merupakan tanah hibah dari masyarakat dan terakreditasi B. Jumlah murid di SD ini ada 117 siswa.kondisi Penelitian ini dilakukan di SDN Kutowinangun 09 Salatiga semester II tahun pelajaran 2011/2012 dengan subyek penelitian kelas IV dengan jumlah siswa sebanyak 24 orang. SDN Kutowinangun 09 Salatiga terletak di desa canden kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Dengan letaknya yang berada dikawasan pinggiran kota menjadikan SDN Kutowinangun 09 ini memiliki suasana yang tenang dan nyaman sehingga cocok untuk dijadikan tempat belajar. Fasilitas pembelajaran di SD Negeri Kutowinangun 09 masih terbatas, yakni masih kurangnya alat peraga. Buku paket di SD ini cukup menunjang untuk sarana belajar siswa dan terdapat juga buku-buku lain yang dapat dijadikan sumber bacaan bagi siswa. Adapun tenaga mengajar di SD Negeri Kutowinangun 09 terdiri dari guru kelas dari kelas 1 sampai kelas 6 dengan setiap kelas diampu oleh 1 guru, 1 guru olahraga, dan 1 guru agama dengan pendidikan terakhir setiap guru adalah S Hasil Penelitian Deskripsi Kondisi Awal Kondisi awal merupakan kondisi sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada kelas VI SDN Kutowinangun 09 Salatiga yang berjumlah 24 siswa pada mata pelajaran IPS, terlihat bahwa hasil belajar siswa masih rendah. Hal ini dapat dilihat pada hasil evaluasi siswa pada mata pelajaran IPS yang telah dilakukan yang dimana, sebagian besar peserta didik memperoleh nilai di bawah KKM =

2 44 Data hasil belajar siswa sebelum dilakukan tindakan, dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4. 1 Rekapitulasi Hasil Belajar IPS Sebelum Tindakan No Nilai Sebelum Tindakan Keterangan Jumlah Siswa Prosentase (%) 1 < Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Tuntas Tuntas Jumlah Rata-rata 60,62 Nilai tertinggi 70 Nilai terendah 50 Mengacu pada tabel di atas, terlihat bahwa perbandingan siswa yang mencapai KKM adalah 9 siswa atau 37.5% dan siswa yang belum mencapai KKM berjumlah 15 siswa atau 62.5%.Nilai rata-rata yang diperoleh kelas adalah 59.37, dengan perolehan nilai terendah yaitu 50 dan tertinggi 70. Adapun data rekapitulasi ketuntasan belajar sebelum diberikan tindakan disajikan pada grafik berikut ini:

3 45 Belum tuntas Tuntas Gambar 4.1. Rekapitulasi Ketuntasan Belajar Sebelum Tindakan Mengacu pada KKM = 65, maka prosentase keseluruhan siswa yang mencapai kriteria ketuntasan maupun belum tuntas belajar, disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 4. 2 No Prosentase Ketuntasan Belajar Sebelum Tindakan Nilai Sebelum Tindakan Jumlah Siswa Prosentase (%) Keterangan 1 < Belum tuntas Tuntas Jumlah Rata-rata Nilai tertinggi 70 Nilai terendah 50 Prosentase ketuntasan hasil belajar siswa kelas IV SDN Kutowinangun 09 Salatiga sebelum dilakukan tindakan, diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai kurang dari Kriteria ketuntasan minimal yaitu (KKM = 65) sebanyak 15 siswa atau 62.5% dari total keseluruhan siswa; sedangkan siswa yang

4 46 mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal sebanyak 9 siswa atau 37.5% dari total seluruh siswa. Berdasarkan pengamatan sebelum dilakukan penelitian, rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh tidak adanya minat dalam belajar terutama dalam IPS, terlihat ketika di kelas, siswa mudah jenuh dalam mengikuti pelajaran karena pelajaran IPS sendiri yang bersifat menghafal. Selain itu, cara guru mengajar yang masih dengan menggunakan metode ceramah membuat kelas menjadi monoton dan sajian pelajaran menjadi kurang menarik perhatian siswa. Berpatokan pada data hasil belajar awal atau data hasil belajar sebelum dilakukan tindakan, penulis melakukan sebuah penelitian tindakan kelas (PTK) sesuai dengan rancangan penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Dalam penelitian di SDN Kutowinangun 09 Kec Tingkir Salatiga, penulis akan menggunakan metode pembelajaran mind mapping. Penelitian ini akan dilakukan dalam dua siklus, dimana tiap siklus akan dilakukan dua pertemuan Siklus I a. Tahap Perencanaan Tindakan Sebelum dilaksanakan tindakan, ada beberapa langkah yang dilakukan oleh penulis, antara lain: 1) Memeriksa RPP yang telah disusun, sambil mencermati kembali setiap butir yang direncakan akan dilaksanakan pada pelaksanaan tindakan. 2) Menyiapkan semua alat peraga dan sarana lain yang akan digunakan. 3) Mengecek kembali kelengkapan dan ketersediaan alat pengumpul data, seperti lembar observasi yang telah disepakati dengan guru yang mendampingi sebagai observer.

5 47 b. Pelaksanaan Tindakan Setelah menyusun langkah-langkah kegiatan pembelajaran, pengajar bersama observer menyepakati untuk melakukan kegiatan pembelajaran yang terdiri dari dua pertemuan pembelajaran yaitu: Pertemuan I 1) Kegiatan Awal Kegiatan awal yang dilakukan oleh pengajar meliputi beberapa kegiatan seperti yang telah didesain dalam rencana pembelajaran yaitu membuka pembelajaran dengan salam, berdoa, mengabsen, dan melakukan apersepsi. Kegiatan apersepsi yang dilakukan adalah mengingatkan kembali kepada para siswa tentang materi perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi, sekaligus menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 2) Kegiatan Inti Pada kegiatan inti, yang dilakukan oleh pengajar adalah menjelaskan materi pembelajaran yaitu perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi, pada kegiatan ini penulis mengambil kata kunci yaitu teknologi kemudian menempelkan gambar tersebut, pada kertas karton putih yang telah disediakan, menempelkan gambar tersebut pada tengah-tengah karton, kemudian membuat cabangcabang dari gambar tersebut dengan spidol berwarna sambil menjelaskan kepada siswa kaitan antara gambar Teknologi dengan cabang-cabang yang dibuat. Cabang pertama yang dibuat adalah teknologi produksi, kemudian cabang yang kedua yang dibuat adalah teknologi transportasi, cabang yang ketiga yang dibuat adalah teknologi komunika. Setelah

6 48 membuat cabang-cabang tersebut, pengajar melanjutkan membuat sub-sub cabang. Pada cabang yang lain, pengajar juga membuat sub cabang yaitu macam macam alat teknologi tersebut. Pada kedua sub cabang yang berbeda, namun ada titik temunya, pengajar membuat garis melengkung, dimana pada ujung garis itu diberikan tanda panah sebagai tanda bahwa dua sub konsep yang berbeda. Setelah pengajar memberikan contoh tentang bagaimana sebuah konsep perkembangan teknologi, diangkat dengan menggunakan salah satu kata sebagai konsep kunci, dan mengacu pada kata tersebut, dapat ditemukan banyak hal melalui metode mind mapping, pengajar meminta siswa untuk melakukan hal yang sama terkait dengan materi yang diberikan. Ketika memulai meminta siswa untuk melakukan hal tersebut, pada saat bersamaan, pengajar juga membagikan angket minat belajar untuk mengetahui bagaimana minat belajar siswa dengan menggunakan metode mind mapping. Persoalan muncul ketika siswa diminta untuk mulai melakukan pembelajaran dengan metode mind mapping. Suasana menjadi agak ribut, karena masih banyak siswa belum memahami dengan benar bagaimana menggunakan metode mind mapping, sehingga kelas menjadi gaduh karena siswa saling bertanya kepada temannya bagaimana memulai sebuah ide dengan kata kunci tertentu. Untuk mengendalikan suasana agar tidak terlalu ribut, pengajar meminta siswa untuk menanyakan saja apa yang belum dipahami. Pengajar kemudian mendampingi para siswa, memperhatikan cara kerja mereka dengan menggunakan metode mind mapping, sambil memberikan stimulus yang dapat memicu pengetahuan-pengetahuan siswa terkait dengan materi perkembangan teknologi

7 49 Setelah waktu membuat mind mapping selesai, pengajar memberikan lembar kerja kepada siswa untuk dikerjakan secara individual. Lembar kerja tersebut dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh siswa mulai memahami materi pelajaran yang sedang dipelajari dengan menggunakan metode mind mapping. 3) Kegiatan penutup Pengajar bersama-sama dengan siswa mengambil kesimpulan tentang materi yang ditelah dipelajari dengan menggunakan metode mind mapping, sekaligus memberikan kesempatan kepada siswa yang masih belum memahami materi pelajaran yang diberikan, guru memberikan pesan kepada siswa untuk mempelajari lagi materi tersebut di rumah, karena masih akan dilakukan lagi pertemuan berikutnya, dan memberikan PR. Pertemuan II 1) Kegiatan awal Pelaksanaan pada pertemuan II guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa, mengabsensi siswa, mengatur suasana di ruangan kelas, dan apersepsi. Kemudian, guru bertanya kepada siswa siapa yang tidak mengerjakan PR?. Guru mencocokkan PR dan mengingatkan kembali tentang materi Perkembangan teknologi. 2) Kegiatan inti Pada kegiatan inti pertemuan kedua ini, yang dilakukan oleh penulis adalah menjelaskan materi pembelajaran tentang teknologi produksi pada masa lalu dan masa kini. Untuk memberikan penjelasan tentang sub materi tersebut, pengajar menggunakan metode mind mapping, dengan memilih kata kunci teknologi produksi sebagai kata kunci utama. Dari konsep utama ini, pengajar membuat cabang-cabang lagi

8 50 yaitu teknologi produksi masa kini, dan teknologi masa lampau. Setelah membuat sub-sub cabang tersebut, pengajar melanjutkan membuat ranting-ranting lagi dengan menyebutkan macam macam alat sesuai perkembangannya.setelah melakukan pemetaan materi dengan menggunakan metode mind mapping, siswa diminta untuk memetakan materi yang sedang dipelajari dengan menggunakan salah satu materi. Pengajar mendampingi selama siswa melakukan pemetaan materi tersebut, sambil membantu siswa mengaitkan materi tersebut dengan pengetahuan-pengetahuan yang telah didapatkan sebelumsebelumnya untuk mempermudah mengembangkan konsepkonsep. Pada pertemuan kedua ini, siswa sudah lebih tenang, dimana masing-masing sudah lebih fokus untuk mengerjakan bagiannya sendiri-sendiri. Tidak terlupakan pula, pengajar membagikan angket minat belajar untuk diisi oleh para siswa, secara khusus minat belajar pada mata pelajaran dengan menggunakan metode mind mapping. 3) Kegiatan penutup Setelah waktu selesai, siswa diberikan tugas secara individual untuk dikerjakan di rumah, penulis sebagai pengajar memberikan kesempatan kepada siswa yang belum memahami pelajaran termasuk metode pembelajarn untuk bertanya, penulis selaku pengajar bersama-sama dengan siswa mengambil kesimpulan dan pengajar mengingatkan untuk mempelajari sub materi berikutnya yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.

9 51 Pertemuan III Pada pertemuan ketiga merupakan akhir pelaksanaan dari siklus 1. Kegiatan pada pertemuan ketiga untuk melaksanakan evaluasi dari pembelajaran yang sudah dilaksanakan pada pertemuan pertama dan kedua pada siklus 1 dan penyebaran angket minat belajar siswa. Evaluasi yang akan diberikan berupa tes tertulis dengan bentuk soal isian pendek dan jumlah soal 20. Langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan ketiga yaitu guru menyampaikan kepada siswa tentang kesiapan dalam mengikuti evaluasi pembelajaran. Guru menjelaskan pada siswa tentang peraturan dalam mengerjakan soal evaluasi, kemudian guru membagikan soal evaluasi pada setiap siswa. Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan baik dan guru mengawasi jalannya tes dari awal sampai akhir. Setelah semua siswa selesai mengerjakan soal evaluasi, guru bersama siswa mencocokkan hasil kerja siswa dan langsung mengumumkan hasil nilai tes kepada siswa. c. Observasi Dalam penelitian ini pengamatan dilaksanakan dengan menggunakan lembar observasi atau pengamatan yang mengacu pada kegiatan guru pada saat melakukan pembelajaran. Hasil observasi digunakan sebagai bahan refleksi dan untuk merencanakan rencana tindakan pada pertemuan berikutnya.

10 52 No Tabel 4.3 Lembar Observasi Guru Indikator Siklus 1 Pertemuan Guru sudah menentukan indikator yang akan dicapai 2 Guru sudah merumuskan tujuan pembelajaran 3 Guru sudah menyusun RPP dengan metode Mind mapping 4 Kesesuaian RPP dengan kegiatan pembelajaran 5 Guru sudah mempersiapkan perlengkapan pembelajaran 6 Guru sudah menyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran dengan doa 7 Guru sudah menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai 8 Guru sudah memotivasi peserta didik 9 Guru sudah melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dalam materi IPS 10 Guru sudah menggunakan metode mind mapping, dengan menggunakan Gambar tentang materi yang diajarkan 11 Guru sudah melakukan tanya jawab tentang materi pembelajaran 12 Guru bersama siswa sudah menemukan ide dalam pembuatan mind mapping tentang materi IPS 13 Guru sudah Memberikan penguatan kepada siswa atas pekerjaan yang sudah mereka kerjakan 14 Sumber belajar guru sudah sesuai dengan mater ajar 15 Guru bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/ simpulan pelajaran 16 Guru sudah melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan 17 Guru sudah memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran 18 Guru sudah merencanakan kegiatan tindak lanjut 19 Guru sudah memberikan PR kepada siswa 20 Guru sudah menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

11 53 1. Paparan Hasil Belajar Belajar Siklus I Hasil observasi hasil belajar dan minat belajar pada siklus I yang diperoleh selama proses pembelajaran IPS dengan menggunakan metode mind mapping kelas IV SDN Kutowinangun 09 Salatiga, adalah sebagai berikut: Tabel 4. 4 Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I No Nilai Tindakan Siklus 1 Keterangan Jumlah Siswa Prosentase (%) 1 < Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Jumlah Rata-rata Nilai tertinggi 80 Nilai terendah 55 Berdasarkan tabel di atas, terlihat jelas perbandingan hasil belajar siswa pada kondisi sebelum tindakan dan setelah diberikan tindakan pada siklus I, yang mencapai kentuntasan belajar (KKM= 65) sebanyak 12 siswa atau 50% sedangkan siswa yang belum mencapai kentuntasan belajar sebanyak 12 siswa atau 50%. Pada kondisi awal, diketahui bahwa ada 16 siswa atau 75% dari total siswa yang memperoleh nilai di bawah 65. Kondisi ini berubah setelah diberikan tindakan pada siklus I. Siswa yang mendapatkan nilai pada rentang 50 54, dan berjumlah 12 siswa. Nilai rata-rata siswa meningkat dari awal sebelum tindakan yaitu menjadi pada siklus I. Nilai

12 54 terendah dicapai dengan nilai 50 dan nilai tertinggi adalah 80. Rekapitulasi perolehan hasil belajar pada siklus I tersebut, disajikan pada gambar berikut ini: Belum tuntas Tuntas Gambar 4. 2 Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I Berikut disajikan dalam tabel, prosentase ketuntasan belajar pada siklus I. hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4. 5 Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I No Nilai Sebelum Tindakan Keterangan Jumlah Siswa Prosentase (%) 1 < Belum tuntas Tuntas Jumlah Rata-rata Nilai tertinggi 80 Nilai terendah 55 Prosentase ketuntasan hasil belajar siswa SDN Kutowinangun 09, sebelum dilakukan tindakan diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal sebanyak 15 siswa atau 62.5%; sedangkan yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal sebanyak 9 siswa dengan prosentase 37.5%. Kondisi ini berubah setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I, dimana siswa yang berhasil lulus KKM

13 55 dan yang sudah berhasil berimbang yaitu masing masing sebanyak 12 siswa atau 50%. 2. Perbandingan hasil belajar sebelum tindakan dan siklus 1 Berdasarkan pengamatan, setelah diadakan penelitian tindakan siklus I, terjadi peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini disebabkan karena siswa mulai merasa senang dalam proses pembelajaran. Selain itu siswa mulai menguasai car menuangkan informasi ke dalam mind mapping. Dari hasil ini tampak bahwa pada saat pembelajaran siklus I dengan menggunakan metode mind mapping, siswa mulai menunjukkan semangat di dalam belajar. Untuk mengetahui terjadinya peningkatan hasil belajar setelah dilakukan tindakan pada siklus I, berikut disajikan dalam tabel nilai siswa sebelum tindakan dan setelah tindakan pada siklus I. Pada studi awal siswa yang tuntas hasil belajar hanya 9 siswa (37.5%). Siswa yang belum tuntas belajar mencapai 15 siswa (62.5%) dari 24 siswa, dengan nilai rata-rata sebelum tindakan Pada siklus I peningkatan hasil belajar meningkat mencapai 12 siswa (50%) dari 24 siswa, nilai rata-rata dari studi awal naik menjadi 63,95. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa, meskipun peningkatan hasil belajar siswa belum sesuai dengan kriteria yang diinginkan yaitu 70% dari 24 siswa. Adapun perbandingan hasil belajar sebelum tindakan dan setelah tindakan pada siklus I disajikan pada tabel berikut ini:

14 56 Tabel 4. 6 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Kondisi Awal dan Siklus I Kondisi Awal Siklus I No. Nilai Siswa Presentase Siswa Presentase 1 Tuntas Belum Tuntas Jumlah % % Mengacu pada tabel di atas, dilihat bahwa terjadi peningkatan jumlah siswa yang tuntas dalam belajar setelah diberikan tindakan pada siklus I. Meskipun, peningkatan tersebut belum mencapai kriteria yaitu 70% dari total jumlah siswa. Adapun perbandingan hasil belajar sebelum tindakan dan tindakan pada siklus I, tersaji pada gambar berikut ini: Gambar 4.3 Perbandingan Hasil Belajar Sebelum Tindakan dan Tindakan Siklus I Mengacu pada tabel di atas, maka terjadi peningkatan hasil belajar dari sebelum siklus hingga setelah siklus I yaitu terjadi peningkatan 12,5%.

15 57 3. Analisis Angket Minat Siklus 1 Penilaian terhadap minat siswa menggunakan skala Likert dengan rentang 4 1, skor 4 (sangat setuju), skor 3 (setuju), skor 2 (tidak setuju), dam skor 1 (sangat tidak setuju). Skor keseluruhannya diperoleh dengan menjumlahkan seluruh skor butir pernyataan. Rentangan yang dipakai 1 sampai 4, maka diperoleh skor terendah adalah 1 dan skor tertinggi adalah 4. Berikut ini dipaparkan hasil pengamatan minat belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS dengan menggunakan metode mind mapping. Patokan untuk mengukur hasil belajar siswa adalah skor perolehan siswa dalam menjawab angket dibagi skor maksimal yairu 15 dikali 4, 15 adalah jumlah item soal dan 4 adalah skor tertinggi, lalu dikalikan 100. Uraiannya adalah seperti berikut: Tabel 4.7 Kategori Interval Skala Likert Angket Minat Belajar Siswa Interval Kategori 60 48,75 Sangat berminat 48,74 37,5 Berminat 37,49 26,25 Kurang berminat 26,24-15 Tidak berminat Hasil angket minat belajar siswa pada siklus 1 dapat diketahui bahwa minat belajar siswa pada siklus 1 dikategorikan sangat berminat sebanyak 17 siswa, 2 siswa berminat dan 5 siswa kurang berminat dalam mengikuti pembelajaran IPS.

16 58 d. Refleksi Pembelajaran IPS kelas IV pada materi perkembangan teknologi produksi pada siklus I ini belum berhasil sesuai kriteria yang ditentukan karena ketuntasan belajar baru 50%. Ini berarti baru 12 dari 24 siswa mempunyai hasil belajar yang tuntas atau mendapat nilai 65 ke atas. Hasil diskusi guru dengan observer dapat mengungkapakan faktor penyebab kekurang keberhasilan dalam pembelajaran yaitu: a) Pembelajaran masih gaduh dan kurang terkendali saat pada saat siswa mulai diminta untuk membuat materinya sendiri dengan menggunakan metode mind mapping. b) Guru masih kaku dalam memandu siswa yang belum memahami langkah-langkah pembuatan mind mapping, juga dalam mengeksplorasi pengetahuan siswa untuk diasosiasikan dengan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa. Berdasarkan data yang telah dianalisis dan data hasil diskusi, penulis melakukan penelaahan dan mencoba menyimpulkan hasil tindakan yang telah dilakukan. Hasil ini menunjukkan bahwa penguasaan siswa sudah meningkat, meskipun belum sesuai dengan kriteria keberhasilan yang ditentukan karena ketuntasan belajar baru 50%, atau baru 12 dari 24 siswayang tuntas belajar atau mendapat nilai 65 ke atas. Berdasarkan hasil evaluasi observasi, peneliti memutuskan untuk mengadakan perbaikan pembelajaran pada siklus II sebagai berikut: 1) Memandu siswa dalam mengeksplorasi pengetahuan siswa untuk diasosiakan dengan materi yang sedang dipelajari melalui metode mind mapping.

17 59 2) Memberi penguatan dalam penggunaan metode mind mapping agar siswa cepat memahami Siklus II a. Tahap Perencanaan Bersama-sama dengan supervisor dan observer penulis yang berperan sebagai pengajar merevisi RPP dan menyiapkan kembali skenario tindakan yang akan dilaksanakan pada perbaikan pembelajaran siklus II. Berdasarkan hasil diskusi dengan observer dan refleksi siklus I maka penulis selaku pengajar melakukan upaya perbaikan pembelajaran, memandu siswa dalam mengeksplorasi pengetahuan siswa untuk diasosiakan dengan materi yang sedang dipelajari melalui metode mind mapping. dan memberikan reward atau penguatan kepada siswa yang menjawab benar. Selain itu penulis juga menyiapkan kembali lembar kerja siswa, lembar evaluasi, dan menyiapakan alat peraga. Juga, observer bersama guru juga menyepakati fokus observer dan kriteria yang akan digunakan. b. Pelaksanaan Pertemuan I 1) Kegiatan awal Pelaksanaan pada pertemuan II guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa, mengabsensi siswa, mengatur suasana di ruangan kelas, dan apersepsi. Kemudian, guru bertanya kepada siswa siapa yang tidak mengerjakan PR?. Guru mencocokkan PR dan mengingatkan kembali tentang materi tentang diajarkan dipertemuan sebelumnya. 2) Kegiatan inti, pengajar menjelaskan kembali materi tentang perkembangan alat produksi,komunikasi, dan transportasi. Setelah bertanya jawab sebentar, pengajar melanjutkan materi perkembangan teknologi tansportasi dan komunikasi.

18 60 Pengajar pmengambil kata kunci yaitu alat transportasi sebagai konsep kunci dalam menjelaskan materi yang diajarkan. Pengajar lebih dahulu menempelkan gambar alat transportasi pada karton yang telah disediakan, kemudian membuat cabang dengan menggunakan spidol berwarna mulai dari alat transportasi masa kini dan masa lalu. Kemudian penulis membuat cabang cabang alat transportasi masa kini yaitu alat transportasi darat, laut serta udara, begitu juga seterusnya.sambil membuat cabang-cabang, pengajar juga ikut menjelaskan isi dari cabang-cabang tersebut kepada siswa. Setelah selesai membuat cabang-cabang, pengajar meminta kepada siswa untuk membuat peta konsep yang sama dengan menambahkan konsep yang dicontohkan. Pada saat siswa diminta untuk memulai menggunakan peta konsep dengan kata kunci di atas, tampak bahwa tidak seperti pada siklus I, siswa sudah mulai lebih tenang, ada siswa yang sudah berani mengangkat tangan dan bertanya tentang melanjutkan dari membuat cabang ke ranting-ranting dan bagaimana mengaitkan antara dua cabang yang berbeda, namun ada titik temu yang sama. Sambil memberikan penjelasan tentang manfaat menggunakan metode mind mapping, penulis bersama dengan observer membagikan angket minat belajar untuk diisi berminat dalam belajar setelah mengerti cara menggunakan metode mind mapping. 3) Kegiatan akhir Setelah waktu selesai, siswa diberikan tugas secara individual untuk dikerjakan di rumah, penulis sebagai pengajar memberikan kesempatan kepada siswa yang belum memahami pelajaran termasuk metode pembelajarn untuk bertanya, pengajar selaku pengajar bersama-sama dengan siswa mengambil kesimpulan dan pengajar mengingatkan

19 61 untuk mempelajari sub materi berikutnya yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. Tidak lupa, pengajar juga memberikan pujian kepada siswa yang aktif bertanya, sambil mengingatkan pada siswa yang lain, bahwa bertanya adalah hal penting dan mendasar di dalam belajar. Pertemuan II 1) Kegiatan awal Seperti pada pertemuan-pertemuan sebelumnya, kegiatan awal dimulai dengan salam, berdoa, mengabsensi siswa, mengatur suasana di ruangan kelas, dan apersepsi. Pengajar kemudian bertanya kepada siswa, siapa yang tahu alat komunikasi itu apa saja?. Kemudian pengajar memberikan kesempatan dari beberapa siswa untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Ada siswa yang menjawab telepon,handphone ada yang menjawab bedug, ketongan, alarm. Setelah siswa selesai menjawab tidak lupa pengajar memberikan pujian. Setelah itu, pengajar menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan itu. 2) Kegiatan inti Melanjutkan materi pada pertemuan sebelumnya, pada pertemuan II siklus II ini, dibahas materi tentang alat alat komunikasi dan trasportasi. Sama seperti pada pertemuan sebelumnya, pengajar menempelkan karton putih, kemudian menempelkan gambar jenis alat komunikasi, kemudian membuat cabang-cabang dimulai dengan menggunakan pertanyaan dasar yaitu (apa, kapan, dimana, dan bagaimana), yang semua itu terkait dengan alat komunikasi. Setelah itu, pengajar meminta siswa

20 62 untuk menjelaskan kegunaan alat tersebut dalam kehidupan sehari hari. Sambil siswa mengerjakan tugasnya, pengajar mengingatkan untuk siswa jangan lupa mengisi angket minat belajar yang telah dibagikan pada pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan kedua siklus II ini, terlihat siswa sangat tenang dalam mengerjakan tugasnya, siswa paham menggunakan metode mind mapping, ini terlihat dengan beragam warna yang digunakan siswa dalam membuat cabang-cabang dan ranting-ranting dari konsep utama yang diberikan. 3) Kegiatan akhir Setelah semua siswa selesai mengerjakan tugasnya, penulis memberikan kesempatan siswa untuk bertanya pada hal-hal yang belum dipahami. Sebelum menutup pelajaran, pengajar melakukan penelitian. Pengajar juga mengingatkan siswa, untuk dapat menggunakan metode mind mapping pada mata pelajaran yang lain, atau mungkin juga dalam membuat rencana-rencana yang lain. Pertemuan III Pada pertemuan ketiga merupakan akhir pelaksanaan dari siklus 2. Kegiatan pada pertemuan ketiga untuk melaksanakan evaluasi dari pembelajaran yang sudah dilaksanakan pada pertemuan pertama dan kedua pada siklus 2 dan penyebaran angket minat belajar siswa. Evaluasi yang akan diberikan berupa tes tertulis dengan bentuk soal isian pendek dan jumlah soal 15. Langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan ketiga yaitu guru menyampaikan kepada siswa tentang kesiapan dalam mengikuti evaluasi pembelajaran. Guru menjelaskan pada

21 63 siswa tentang peraturan dalam mengerjakan soal evaluasi, kemudian guru membagikan soal evaluasi pada setiap siswa. Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan baik dan guru mengawasi jalannya tes dari awal sampai akhir. Setelah semua siswa selesai mengerjakan soal evaluasi, guru bersama siswa mencocokkan hasil kerja siswa dan langsung mengumumkan hasil nilai tes kepada siswa. c. Observasi Bersamaan dengan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar, pengajar meminta observer untuk melakukan observasi dengan menggunakan lembar observasi guru dan siswa yang telah disiapkan sebelumnya. Berikut diuraikan hasil observasi yaitu hasil belajar siswa pada siklus II, pengajar ketika mengajar dengan menggunakan metode mind mapping, termasuk minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan metode mind mapping. Setelah akhir pelaksanaan tindakan pada siklus 1 dan 2, maka di dapatkan kinerja guru dalam mengajar dengan metode mind mapping dapat dilihat di halaman selanjutnya.

22 64 No Tabel 4.8 Hasil obesrvasi aktivitas guru Indikator Siklus 1 pertemuan Guru sudah menentukan indikator yang akan dicapai 2 Guru sudah merumuskan tujuan pembelajaran 3 Guru sudah menyusun RPP dengan metode Mind mapping 4 Kesesuaian RPP dengan kegiatan pembelajaran 5 Guru sudah mempersiapkan perlengkapan pembelajaran 6 Guru sudah menyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran dengan doa 7 Guru sudah menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai 8 Guru sudah memotivasi peserta didik 9 Guru sudah melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dalam materi IPS 10 Guru sudah menggunakan metode mind mapping, dengan menggunakan Gambar tentang materi yang diajarkan 11 Guru sudah melakukan tanya jawab tentang materi pembelajaran 12 Guru bersama siswa sudah menemukan ide dalam pembuatan mind mapping tentang materi IPS 13 Guru sudah Memberikan penguatan kepada siswa atas pekerjaan yang sudah mereka kerjakan? 14 Sumber belajar guru sudah sesuai dengan materi ajar 15 Guru bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/ simpulan pelajaran 16 Guru sudah melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan 17 Guru sudah memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran 18 Guru sudah merencanakan kegiatan tindak lanjut 19 Guru sudah memberikan PR kepada siswa 20 Guru sudah menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

23 65 1. Paparan Hasil Belajar dan Minat Belajar Siklus II Hasil observasi hasil belajar dan minat belajar pada siklus II yang diperoleh selama proses pembelajaran IPS dengan menggunakan metode mind mapping kelas IV SDN Kutowinangun 09 Salatiga, adalah sebagai berikut: Tabel 4. 9 Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II No Nilai Tindakan Siklus II Keterangan Jumlah Siswa Prosentase (%) 1 < ,5 Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Jumlah Rata-rata Nilai tertinggi 90 Nilai terendah 65 Mengacu pada tabel di atas, diketahui bahwa terjadi peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus II dibandingkan dengan pada siklus I. Jika pada siklus I, siswa yang tuntas belajar mencapai 12 siswa, di siklus ini semua siswa mengalami ketuntasan dengan nilai rata rata dengan nilai terendah 70 dan tertinggi 90. Adapun rekapitulasi ketuntasan hasil belajar siswa, disajikan pada grafik berikut ini:

24 66 Gambar 4. 4 Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II Tabel Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar Setelah Pelaksanaan Siklus II No Nilai Sebelum Tindakan Keterangan Jumlah Siswa Prosentase (%) 1 < Belum tuntas Tuntas Jumlah Rata-rata Nilai tertinggi 93 Nilai terendah 66 Ketuntasan hasil belajar Hasil Ketuntasan belajar siswa SD Negeri Kutowinangun 09 Salatiga, sebelum dilakukan tindakan dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=65) sebanyak 15 siswa pada siklus I kemudian terjadi penurunan menjadi 12 siswa setelah dilakukan siklus II tidak ada lagi siswa yang tidak berada pada di bawah KKM. Sedangkan, yang mencapai ketuntasan minimal sebelum dilaksanakan tindakan yaitu sebanyak 9 siswa pada siklus I kemudian meningkat menjadi 12 siswa dan pada siklus II

25 67 mengalami peningkatan lagi menjadi 100% tuntas dalam belajar IPS. Dengan hasil ini membuktikan penelitian yang telah dilakukan telah berhasil karena telah melebihi batas ketuntasan yaitu 70% sedangkan hasil yang didapat adalah 100%. Berdasarkan pengamatan setelah diadakanya penelitian tindakan siklus II, terjadi kenaikan hasil belajar siswa. Terjadinya kenaikan hasil belajar siswa tersebut karena siswa merasa senang dalam proses pembelajaran. Siswa terlihat sangat antusias, aktif dalam bertanya tentang menggunakan metode mind mapping, bahkan ada siswa yang mengatakan jika metode mind mapping sangat menyenangkan karena membantu menggali pengetahuannya. Berikut disajikan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS materi perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan trasnportasi dengan menggunakan metode mind mapping. Mengacu pada lembar observasi siswa, dibantu oleh observer yang mengamati selama proses pembelajaran, diketahui bahwa siswa yang terlibat dalam pembelajaran berada pada nilai aktivitas baik atau 95.06% dari total keseluruhan perolehan nilai aktivitas. Dari hasil ini tampak bahwa pada saat pembelajaran siklus II dengan menggunakan metode mind mapping, siswa berada pada kategori keaktifan belajar sangat baik. 2. Perbandingan Hasil Belajar Siklus I dengan Siklus II Untuk mengetahui terjadinya peningkatan hasil belajar setelah dilakukan tindakan pada siklus II, berikut disajikan dalam tabel nilai yang diperoleh siswa pada siklus I dan setelah tindakan pada siklus II

26 68 Gambar 4. 5 Perbandingan Siklus 1 dan Siklus 2 Dari data tabel di atas menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa. Pada siklus I siswa yang tuntas hasil belajar hanya 12 siswa (50%) Siswa yang belum tuntas belajar mencapai 12 siswa (50%) dari 24 siswa, dengan nilai rata-rata sebelum tindakan Pada siklus II, peningkatan hasil belajar meningkat mencapai 100% yaitu 24 siswa, nilai ratarata dari studi awal naik menjadi Hal ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa, dan pelaksanaan pembelajaran dikatakan berhasil, karena semua siswa berhasil lulus dari KKM. Berikut disajikan perbandingan ketuntasan hasil belajar pada siklus I dengan siklus II. Tabel Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I dengan Siklus II Siklus I Siklus I No Nilai Jumlah Siswa Prosentase (%) Jumlah Siswa Prosentase (%) 1 Tuntas 12 50% Belum Tuntas 12 50% - - Jumlah % % Mengacu pada tabel di atas, berikut akan disajikan dalam bentuk grafik perbandingan hasil belajar pada siklus I dengan siklus II.

27 69 Berikut akan disajikan dalam tabel prosentase perbandingan hasil belajar setelah tindakan pada siklus I dan tindakan pada siklus II. Tabel Prosentase Ketuntasan Belajar Siklus I dan Siklus II Siswa Tuntas Siswa Belum Tuntas No Pembelajaran Persen Persen Frekuensi Frekuensi tase tase 1. Siklus I 12 50% 12 50% 2. Siklus II % - - Berdasarkan tabel 4.15 di atas terlihat jelas peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan, dengan menggunakan metode min mapping. Dari siklus I ke siklus II peningkatan yang terjadi mencapai 50%. Di bawah ini akan disajikan dalam tabel, perbandingan keseluruhan ketuntasan hasil belajar mulai dari kondisi awal, siklus I, sampai siklus II. Tabel Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II No Pembelajaran Jumlah Siswa Tuntas Persentase Jumlah Siswa Belum Tuntas Persentase 1 Kondisi Awal 9 37,5% 15 62,5% 2 Siklus I 12 50% 12 50% 3 Siklus II % - - Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa terjadi peningkatan ketuntasan hasil belajar baik pada siklus I maupun ke siklus II. Pada kondisi awal menuju siklus I, terjadi peningkatan ketuntasan hasil belajar sedangkan ketuntasan hasil belajar pada siklus I ke siklus II meningkat hasil ini dapat disimpulkan

28 70 bahwa pembelajaran dengan metode mind mapping berhasil pada pelajaran IPS materi mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan pada siswa kelas IV SDN Kutowinangun Salatiga semester II tahun pelajaran 2011/2012. Hasil ini disajikan pada grafik perbandingan ketuntasan hasil belajar pada kondisi awal, siklus I dan siklus II yang dapat dilihat pada grafik yang tersaji berikut ini: Gambar 4. 6 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II 3. Analisis Angket Minat Siklus 1 Penilaian terhadap minat siswa menggunakan skala Likert dengan rentang 4 1, skor 4 (sangat setuju), skor 3 (setuju), skor 2 (tidak setuju), dam skor 1 (sangat tidak setuju). Skor keseluruhannya diperoleh dengan menjumlahkan seluruh skor butir pernyataan. Rentangan yang dipakai 1 sampai 4, maka diperoleh skor terendah adalah 1 dan skor tertinggi adalah 4. Berikut ini dipaparkan hasil pengamatan minat belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS dengan menggunakan metode mind mapping. Patokan untuk mengukur hasil belajar siswa adalah skor perolehan siswa dalam menjawab angket dibagi skor maksimal yairu 15 dikali 4, 15 adalah jumlah item

29 71 soal dan 4 adalah skor tertinggi, lalu dikalikan 100. Uraiannya adalah seperti berikut: Tabel 4.14 Kategori Interval Skala Likert Angket Minat Belajar Siswa Interval Kategori 60 48,75 Sangat berminat 48,74 37,5 Berminat 37,49 26,25 Kurang berminat 26,24-15 Tidak berminat Hasil angket minat belajar siswa pada siklus 1 dapat diketahui bahwa minat belajar siswa pada siklus 1 dikategorikan sangat berminat sebanyak 21 siswa, dan 3 siswa berminat dalam mengikuti pembelajaran IPS. Daftar perolehan skor tertera di dalam lampiran skor angket minat belajar. d. Refleksi Setelah dilakukan perbaikan pembelajaran,pada materi perkembangan teknologi transportasi, pengajar bersama observer melakukan refleksi. Ternyata hasil perbaikan pembelajaran memberikan hasil sesuai yang diharapkan, dimana semua siswa pada siklus II berhasil tuntas dalam belajarnya.

30 Pembahasan Penelitian ini dilakukan di SDN Kutowinangun 09 pada kelas IV dengan jumlah siswa yaitu 24 siswa. Pada studi awal, siswa yang tuntas belajar hanya 6 siswa, setelah Kolaborator melaksanakan perbaikan pembelajaran, Lalu pada siklus 1 pembelajaran yang sudah diperbaiki di ujikan. Setelah dilaksanakan perbaikan pembelajaran pada siklus I, jumlah siswa yang tuntas belajar menjadi 12 siswa. Dari hal tersebut dapat dikatakan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar dari kondisi awal ke siklus I Setelah mempertimbangkan berbagai kekurangan-kekurangan yang dilakukan pada siklus I, dilakukan lagi perbaikan pembelajaran pada siklus II. Pada siklus II, diketahui bahwa semua siswa berhasil tuntas dalam belajarnya. Pada siklus II semua siswa mengalami ketuntasan belajar dengan raihan hasil belajar yang memuaskan. Mengacu pada hasil sebelumnya dapat dikatakan bahwa terjadi peningkatan ketuntasan hasil belajar dari siklus I ke siklus II. Berdasarkan pada hasil ini maka dikatakan bahwa pembelajaran dengan metode mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar sesuai dengan yang direncanakan. Pada awal pelaksanan tindakan siklus I, dari hasil observasi bersama dengan observer hal-hal yang ditemui selama proses pembelajaran adalah: a. Pembelajaran masih gaduh pada saat siswa diberikan kesempatan untuk menyusun materi dengan menggunakan metode mind mapping b. Pengajar belum memandu siswa untuk menggali informasi untuk dapat membuat mind mapping secara mandiri. Mengantisipasi hal tersebut, sebelum dilakukan tindakan pada siklus II, terlebih dahulu penulis berdiskusi dengan observer tentang hal-hal yang perlu diperbaiki dan lebih difokuskan pada siklus II. Di atas telah dipaparkan bahwa setelah melakukan perbaikan dari kekurangan-kekurangan pada siklus I, setelah diberikan tindakan pada siklus II, terjadi peningkatan ketuntasan hasil belajar. Semua siswa

31 73 yang terlibat dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode mind mapping pada mata pelajaran IPS.Demikian juga minat belajar siswa. Pada siklus I, minat belajar siswa untuk menggunakan metode mind mapping sangat tinggi terbukti dari pecarian menggunakan skala likert. Namun masih ada beberapa yang kurang masuk kriteria. Maka di Siklus II, pengajar berusaha membangkitkan minat siswa dengan memperjelas penggunaan metode mind mapping. Pada pelaksanaan siklus II terjadi peningkatan minat yang cukup besar. Hasil ini mengindikasikan bahwa metode mind mapping tepat diterapkan dalam pembelajaran, karena metode ini membantu siswa dalam menuangkan suatu informasi dengan imajinasi yang dimiliki.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Karangrejo Kec Selomerto Kab Wonosobo Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 3 Karangrejo Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo semester II

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Semester

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Dadapayam 02 Jumlah murid di SD ini ada 117 siswa. Penelitian ini dilakukan di SDN Dadapayam 02 Kecamatan Suruh semester II tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Deskripsi Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SDN Tambakboyo 02 pada tanggal 5-16 Maret

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I a. Paparan Hasil belajar Hasil penelitian diperoleh dari tes formatif berupa penyelesaian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Proses pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan kelas, guru mengajar secara konvensional atau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di lingkungan rumah warga dan jauh dari pasar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri 1 Kaligentong Ampel Jumlah semua murid di SD Negeri 1 Kaligentong Ampel sebanyak 164 siswa. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gendongan 01 yang terletak di Jl. Margorejo No.580 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Tindakan Penelitian dilakukan di SD Negeri Dukuh 03 Salatiga. Subjek penelitian siswa kelas 1 SD dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 15 siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 01 Salatiga, dengan subyek penelitian yaitu siswa kelas 4. Total subyek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas V SDN Blotongan 2 Salatiga dengan jumlah 39 peserta didik pada mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03 SD Negeri Ampel 03 terletak di Dukuh Ngaduman Desa Kaligentong Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Sekolah ini didirikan pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bagian pelaksanaan tindakan, akan diuraikan empat subbab yaitu kondisi awal, siklus 1, siklus 2 dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Sekolah SD Negeri Karanganyar 03 terletak di Desa Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan. Sekolah Dasar ini berdiri pada tahun 1985, pemerintah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Padaan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2013/2014. Subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di sekolah Dasar Negeri Mangunsari 01 Salatiga yang merupakan salah satu SD dengan subjek penelitian siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 4 SDN Salatiga 09. Total jumlah siswa di kelas 4 berjumlah 38 siswa, dengan total

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan tes uji kompetensi matematika pada pokok bahasan pecahan ternyata hasilnya kurang memuaskan. Begitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo terletak di Jln. Ronggolawe Dsn Kembaran, berdiri sejak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Ringin Harjo 01 kelas 4 Pada mata pelajaran IPS menunjukkan bahwa ppembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini akan menguraikan antara lain: (1) kondisi awal, (2) siklus I, (3) siklus II, dan (4) pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Dukuh 01 Kota Salatiga. Dalam hal ini siswa kelas IV yang berjumlah 35 siswa. Berdasarkan data hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah PTK. Penelitian dilakukan di kelas IV SDN Kutowinangun 09 Kota Salatiga. Waktu penelitian dimulai pada awal semester

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri Mangunsari 02 Salatiga dengan jumlah siswa 17 siswa. Sebelum dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil observasi dan hasil tes, baik tes lesan maupun tes tertulis dapat disimpulkan dan dianalisa bahwa pembelajaran dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas ini mengikuti prosedur penelitian sesuai dengan prosedur pada rencana tindakan yaitu: a. Perencanaan Sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN Rejowinangun Utara 03 Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Rejowinangun Utara 03 Kota Magelang pada semester II tahun pelajaran 2012/

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01 kecamatan Sidorejo Kota Salatiga dengan Subjek Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 5 SD Kristen 04 Salatiga. Jumlah siswa adalah 15 siswa, dimana siswa laki-laki adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sebelum diberikan pembelajaran dengan metode cooperative learning tipe STAD, langkah awal yang dilakukan adalah menguji instrument yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, deskripsi siklus II. Deskripsi pra siklus membahas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri 08 Salatiga. Subyek yang menjadi fokus penelitian adalah siswa kelas 2

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1Deskriptif Kondisi Awal Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Plobangan Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo, dalam hal ini siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua, masing-masing siklus tiga kali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum dilaksanakan penelitian, guru lebih banyak melakukan mengajar dengan menggunakan model konvesional yaitu ceramah. Model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Deskripsi Siklus 1 4.1.1.1. Perencanaan Tindakan 1 Pada tahapan ini, kegiatan penyusunan rencana pembelajaran dilakukan setelah diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kecandran 01 dengan subyek penelitian siswa kelas 4 yang berjumlah 32 siswa yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SD Negeri 02 Ngeluk pada tanggal 8 maret 20 April 2013,

Lebih terperinci

nilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32)

nilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32) 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Subyek yang menjadi penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Candiroto semester II tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 25 siswa.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan membahas hasil penelitian yang telah peneliti lakukan. Pembahasan hasil penelitian meliputi rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini di lakukan di SDN Watuagung 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang dengan subyek penelitian siswa kelas 5 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar Tematik Tema Lingkungan Sekitar Pada Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar Tematik Tema Lingkungan Sekitar Pada Pra Siklus 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Diskripsi Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sebelum siklus I dilaksanakan, perlu diketahui data skor siswa pada pra siklus dari pembelajaran yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan dikelas 4 SD Negeri Gumawang 03 Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang pada pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Baleharjo Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. SDN 1 Baleharjo terletak di lingkungan pedesaan yang jauh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi Prasiklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian SD N Ngrandah 1 yang terletak di desa Ngrandah, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Tenaga pengajar yang ada di SD Negeri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Temuireng Kecamatan Jati Kabupaten Blora. SD ini memiliki halaman di depan sekolahan yang cukup

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan kooperatif tipe group investigation (GI) pada mata pelajaran IPS dengan materi Perjuangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Sidorejo Lor 05 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Tlogodalem. SD Negeri Tlogodalem terletak di Dusun Ngadisari, Desa Tlogodalem, Kecamatan Kertek, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 1.1.1. Deskripsi Kondisi Awal Proses pembelajaran matematika pada pra siklus guru menggunakan metode pembelajaran konvensional, dimana guru

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran SDN Samban 02 Penelitian ini dilakukan di SDN Samban 02 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Dilihat dari letak geografisnya SDN Samban 02 terletak di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali sebelum diadakan penelitian hampir setengah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bagian tumbuhan. Dalam pembelajaran IPA siswa belajar dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bagian tumbuhan. Dalam pembelajaran IPA siswa belajar dengan 60 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Per Siklus Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu melakukan kegiatan survey awal dengan tujuan mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan.

Lebih terperinci

perbaikan pada siklus kedua, berdasarkan hasil diskusi, kemudian RPP yang telah

perbaikan pada siklus kedua, berdasarkan hasil diskusi, kemudian RPP yang telah I. Kegiatan Siklus II 1. Perencanaan Siklus II Pembahasan RPP Teman-teman yang diperoleh pada saat kegiatan siklus pertama kemudian didiskusikan dengan supervisor untuk dijadikan sebagai dasar menyusun

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A Hasil Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal pilihan ganda sebagai post test. Sebelum digunakan untuk mengukur hasil belajar instrumen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pra Siklus Pelaksanaan pra siklus pada minggu ke-2 dan ke-3 bulan Oktober 2012 mata pelajaran IPA tentang tumbuhan hijau dengan hasil belajar yang sangat mengecewakan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi Prasiklus/kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 10 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Krengseng 04 Kec Gringsing Kab Batang semester II

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian 4.1.1 Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Bangsri Kecamatan Jepon Kabupaten Blora Semester Genap Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas IV SDN Watuagung 01 pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 14 siswa pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi awal subjek penelitian Observasi awal yang dilakukan di kelas V SD Negeri Candisari I Ampel, peneliti berhasil menemukan beberapa permasalahan yang terjadi

Lebih terperinci

BAB IV % Tuntas % 3 Tidak tuntas % %

BAB IV % Tuntas % 3 Tidak tuntas % % BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Diskripsi Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SD Negeri Tuntang 02 pada tanggal 4 17 April

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Kondisi awal adalah kondisi belajar siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 SD Negeri Jombor Kec Tuntang Kab Semarang. Jumlah siswa kelas 5 di SD Negeri Jombor Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan pada mata pelajaran matematika materi pecahan ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan aturan metodologi tertentu untuk mendapatkan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan aturan metodologi tertentu untuk mendapatkan data BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian bisa diartikan sebagai kegiatan mencermati suatu obyek dengan menggunakan aturan metodologi tertentu untuk mendapatkan data atau informasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 16 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan tes uji kompetensi IPA pada pokok bahasan mengidentifikasi jenis hewan dan tumbuhan langka yang mendekati

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum PTK dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 2 SD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Sekolah Dasar Negeri 3 Batursari Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo terletak di Jln. Kuncen Ds Batursari, berdiri sejak tahun 1985,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 01 Sumogawe Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Salatiga 03. Alamat Jalan Margosari No. 03 Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di kelas 4 Sekolah Dasar Negeri 1 Pojok semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 31 orang siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas 2 SD Negeri Salatiga 02 dengan jumlah siswa 7 siswa pada mata pelajaran IPA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) terbukti dapat meningkatkan aktivitas belajar siwa dan hasil belajar siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebenarnya di lapangan sebagai data awal siswa sebelum peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebenarnya di lapangan sebagai data awal siswa sebelum peneliti BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pra Siklus Tahap pra siklus dilakukan untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya di lapangan sebagai data awal siswa sebelum peneliti melakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.4. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran dikelas IV SDN Salatiga 01 dengan jumlah 51 siswa pada mata pelajaran Matematika pokok

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Prasiklus Kondisi prasiklus merupakan titik awal munculnya penelitian tindakan kelas ini. Dalam pembelajaran awal pada mata pelajaran PKn tentang globalisasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kondisi Awal Berdasarkan data dan dokumentasi hasil nilai ulangan diketahui siswa memperoleh hasil belajar atau prestasi yang kurang. Hal ini

Lebih terperinci

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dalam 4 langkah, diantaranya perencanaan, pelaksanan, observasi dan refleksi.

Lebih terperinci

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1 Hasil Penelitian Pada bagian pelaksanaan tindakan ini, diuraikan mengenai kondisi awal sebelum tindakan, tindakan pada siklus 1 dan siklus 2, hasil tindakan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan dalam penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas, dilaksanakan dalam 2 siklus, tiap siklus dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua masing masing siklus tiga kali pertemuan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 57 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri 05 Mulyoharjo Jepara Sekolah Dasar Negeri 05 Mulyoharjo Jepara Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara. Di lihat geografisnya SD ini terletak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian yang sesuai dengan rumusan yang telah diajukan oleh peneliti. Hasil penelitian disajikan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Seting Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK), karena penelitian yang dilakukan bertujuan untuk memecahkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran SDN 1 Ringinharjo Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Ringinharjo Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan. Dilihat dari segi geografisnya SDN 1 Ringinharjo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas X.3 Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Berdasarkan hasil observasi di SD Negeri Jogosuran 68 Kecamatan Pasarkliwon Surakarta khususnya di kelas 5 pada mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Sebelum peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terlebih dahulu peneliti melakukan observasi di kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan

Lebih terperinci