BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. oleh Bina Nusantara International University (JWC). Adapun arahan strategi yang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. oleh Bina Nusantara International University (JWC). Adapun arahan strategi yang"

Transkripsi

1 186 BAB HASIL DAN PEMBAHASAN.1 Rencana Strategi Bisnis Rencana strategi bisnis berisi kumpulan arahan strategi yang akan dijalankan oleh Bina Nusantara International University (JWC). Adapun arahan strategi yang diperoleh adalah sebagai berikut : Peningkatan penggunaan TI Terciptanya service yang good and excellent Peningkatan pengelolaan bisnis pendidikan di Bina Nusantara International University (JWC) Arahan strategi tersebut dimaksudkan untuk memposisikan Bina Nusantara International University (JWC) menjadi perusahaan terdepan dan inovatif di bidang pendidikan terutama pada dukungan penggunaan IT untuk pendidikan, siap untuk bersaing dan mampu beradaptasi dengan perkembangan jaman. Atau dengan kata lain, ketiga arahan strategis tersebut merupakan acuan yang dipakai untuk mencapai visi dan misi perusahaan.. Analisis Portfolio Lights-On Analisis terhadap portfolio lights-on dilakukan dengan dukungan data portfolio dari semua sumber daya TI yaitu aplikasi, infrastruktur, manajemen, dan service yang sedang berjalan di Bina Nusantara International University (JWC).

2 187 Persentasi Biaya TI 1% Lights-On Project 86% Gambar.1 Persentase Biaya TI..1 Persentase Biaya Lights-On Persentase Biaya Lights-On % 1% 31% Aplikasi Infrastruktur Service Manajemen 66% Gambar. Persentase Biaya Lights-On

3 .. Hubungan Penyelarasan (Alignment) dan Kualitas (Quality) Terhadap Biaya 188 Perbandingan Biaya Aplikasi Berdasarkan Penyelarasan dan Kulitas (dalam jutaan rupiah) 6 SISFO Operasional Administrasi Akademik SISFO Talent Management Penyelarasan Binus Executive Information System Management Report Corporate Knowledge Management Lotus Notes Kualitas Gambar.3 Bubble Diagram Perbandingan Biaya Aplikasi Berdasarkan Nilai Penyelarasan dan Kulitas Bagian 1 Perbandingan Biaya Aplikasi Berdasarkan Penyelarasan dan Kualitas (dalam jutaan rupiah) 5 Penyelarasan,5 3,5 3,5 1, SISFO Operasional Keuangan Sistem Admisi Sistem Informasi Perpustakaan 1 SISFO S,5,5 1 1,5,5 3 3,5,5 5 Kualitas Gambar. Bubble Diagram Perbandingan Biaya Aplikasi Berdasarkan Nilai Penyelarasan dan Kulitas Bagian

4 189 Keterangan Gambar.3 dan. tentang perbandingan biaya aplikasi berdasarkan penyelarasan (alignment) dan kualitas (quality) adalah sebagai berikut : 1. Aplikasi SISFO Operasional Administrasi Akademik memiliki tingkat penyelarasan sebesar dan tingkat kualitas sebesar,5 dengan biaya sebesar Rp. 9..,-. Aplikasi SISFO Operasional Keuangan memiliki tingkat penyelarasan sebesar 3,76 dan tingkat kualitas sebesar, dengan biaya sebesar Rp. 75..,- 3. Aplikasi SISFO Talent Management memiliki tingkat penyelarasan sebesar 5,1 dan tingkat kualitas sebesar 3,75 dengan biaya sebesar Rp. 6..,-. Aplikasi Binus Executive Information System memiliki tingkat penyelarasan sebesar,9 dan tingakt kualitas sebesar,875 dengan biaya sebesar Rp. 35..,- 5. Aplikasi Management Report memiliki tingkat penyelarasan sebesar 3,76 dan tingkat kualitas sebesar 3,15 dengan biaya sebesar Rp...,- 6. Aplikasi Sistem Admisi memiliki tingkat penyelarasan sebesar,16 dan tingkat kualitas sebesar 3,5 dengan biaya sebesar Rp. 85..,- 7. Aplikasi Corporate Knowledge Management memiliki tingkat penyelarasan sebesar, dan tingkat kualitas sebesar 3,65 dengan biaya sebesar Rp. 3..,- 8. Aplikasi Lotus Notes memiliki tingkat penyelarasan sebesar dan tingkat kualitas sebesar 3, dengan biaya sebesar Rp. 15..,- 9. Aplikasi SISFO Perpustakaan memiliki tingkat penyelarasan sebesar 3,8 dan tingkat kualitas sebesar 3,8 dengan biaya sebesar Rp. 65..,-

5 1. Aplikasi SISFO S memiliki tingakt penyelarasan sebesar 3,96 dan tingkat kualitas sebesar 3,35 dengan biaya sebesar Rp. 6..,- 19 Perbandingan Biaya Infrastruktur BerdasarkanNilai Penyelarasan dan Kualitas (dalam jutaan rupiah) 6 5 Penyelarasan Infrastruktur Hardware Infrastruktur Software Series3 1,5 1 1,5,5 3 3,5,5 Kualitas Gambar.5 Bubble Diagram Perbandingan Biaya Infrastruktur Berdasarkan Nilai Penyelarasan dan Kualitas Bagian 1

6 191 Perbandingan Biaya Infrastruktur Berdasarkan Nilai Penyelarasan dan Kualitas (dalam jutaan rupiah) 5 Penyelarasan,5 3,5 3,5 1,5 3,36 66 Infrastruktur Server Infrastruktur Netwoking Series3 1,5,5 1 1,5,5 3 3,5,5 5 Kualitas Gambar.6 Bubble Diagram Perbandingan Biaya Infrastruktur Berdasarkan Nilai Penyelarasan dan Kualitas Bagian Keterangan Gambar.5 dan Gambar.6 tentang perbandingan biaya infrastruktur berdasarkan nilai penyelarasan dan kualitas adalah sebagai berikut ; 1. Infrastruktur Software memiliki tingkat penyelarasan sebesar,5 dan tingkat kualitas sebesar 3,75 dengan biaya sebesar Rp ,-. Infrastruktur Hardware memiliki tingkat penyelarasan sebesar 3,75 dan tingkat kualitas sebesar 3,815 dengan biaya sebesar Rp ,- 3. Infrastruktur Server memiliki tingkat penyelarasan sebesar 3, dan tingkat kualitas sebesar,65 dengan biaya sebesar Rp. 66..,-. Infrastruktur Networking memiliki tingkat penyelarasan sebesar 3,95 dan tingkat kualitas sebesar 3,9375 dengan biaya sebesar Rp ,-

7 19 Perbandingan Biaya Service Berdasarkan Nilai Penyelarasan dan Kualitas (dalam jutaan rupiah) 5 Penyelarasan,5 3,5 3,5 1, Service Software Service Hardware Series3 1,5,5 1 1,5,5 3 3,5,5 5 Kualitas Gambar.7 Bubble Diagram Perbandingan Biaya Service Berdasarkan Nilai Penyelarasan dan Kualitas Keterangan Gambar.7 tentang perbandingan biaya service berdasarkan nilai penyelarasan dan kualitas adalah sebagai berikut : 1. Service Software memiliki tingkat penyelarasan sebesar,15 dan tingakt kualitas sebesar 3,815 dengan biaya sebesar Rp. 75..,-. Service Hardware memiliki tingkat penyelarasan sebesar 3,5 dan tingkat kualitas sebesar dengan biaya sebesar Rp. 1..,-

8 193 Perbandingan Biaya Manjemen Berdasarkan Nilai Penyelarasan dan Kualitas (dalam jutaan rupiah) 3, Panyelarasan,5 1,5 Manajemen Training 1,5,5 1 1,5,5 3 3,5 Kualitas Gambar.8 Bubble Diagram Perbandingan Biaya Manajemen Berdasarkan Nilai Penyelarasan dan Kualitas Keterangan Gambar.8 tentang perbandingan biaya manajemen berdasarkan nilai penyelarasan dan kualitas adalah sebagai berikut : Manajemen Training memiliki tingkat penyelarasan 3,36 dan tingkat kualitas,8 dengan biaya sebesar Rp. 98..,-

9 ..3 Strategi Investasi Berdasarkan Nilai Penyelarasan (Alignment) dan Kualitas (Quality) 19 Kategori Investasi Aplikasi Lights-On Berdasarkan Penyelarasan dan Kualitas SISFO Operasional Administrasi Akademik SISFO Operasional Keuangan SISFO Talent Management Binus Executive Information System Management Report Sistem Admisi Corporate Knowledge Management Lotus Notes Sistem Informasi Perpustakaan Abandon Crisis Non Critical Improve Excellent SISFO S Gambar.9 Diagram Batang Strategi Investasi Aplikasi Lights-On Berdasarkan Penyelarasan dan Kualitas Keterangan Gambar.9 tentang strategi investasi aplikasi lights-on berdasarkan penyelarasan dan kualitas adalah sebagai berikut : 1. Kategori Abandon memiliki jumlah biaya sebesar Rp. 15..,- yang terdiri dari aplikasi Lotus Notes.. Kategori Non Critical memiliki jumlah biaya sebesar Rp. 65..,- yang terdiri dari aplikasi Sistem Informasi Perpustakaan.

10 Kategori Improve memiliki jumlah biaya sebesar Rp. 1...,- yang terdiri dari aplikasi Management Report dan SISFO S.. Kategori Excellent memiliki jumlah biaya terbesar yaitu Rp ,- yang terdiri dari aplikasi SISFO Operasional Akademik, SISFO Operasional Keuangan, SISFO Talent Management, Binus Executive Information System, Sistem Admisi, dan Corporate Knowledge Management... Hubungan Ketergantungan (Dependency) dan Kualitas (Quality) Terhadap Biaya Perbandingan Biaya Aplikasi Berdasarkan Ketergantungan dan Kualitas (dalam jutaan rupiah) Ketergantungan SISFO Operasional Administrasi Akademik SISFO Operasional Keuangan SISFO Talent Management Binus Executive Information System Management Report 1 Corporate Knowledge Management Kualitas Lotus Notes Gambar.1 Bubble Diagram Perbandingan Biaya Aplikasi Berdasarkan Ketergantungan dan Kualitas Bagian 1

11 196 Perbandingan Biaya Aplikasi Berdasarkan Ketergantungan dan Kualitas (dalam jutaan rupiah) 5 Ketergantungan,5 3,5 3,5 1, Sistem Admisi Sistem Informasi Perpustakaan SISFO S Series 1,5,5 1 1,5,5 3 3,5,5 Kualitas Gambar.11 Bubble Diagram Perbandingan Biaya Aplikasi Berdasarkan Ketergantungan dan Kualitas Bagian Keterangan Gambar.1 dan.11 tentang perbandingan biaya berdasarkan ketergantungan dan kualitas adalah sebagai berikut : 1. Aplikasi SISFO Operasional Administrasi Akademik memiliki tingkat ketergantungan sebesar,6 dan tingkat kualitas sebesar,5 dengan biaya sebesar Rp. 9..,-. Aplikasi SISFO Operasional Keuangan memiliki tingkat ketergantungan sebesar, dan tingkat kualitas sebesar, dengan biaya sebesar Rp. 75..,- 3. Aplikasi SISFO Talent Management memiliki tingkat ketergantungan sebesar, dan tingkat kualitas sebesar 3,75 dengan biaya sebesar Rp. 6..,-

12 197. Aplikasi Binus Executive Information System memiliki tingkat ketergantungan 5 sebesar dan tingkat kualitas sebesar,875 dengan biaya sebesar Rp. 35..,- 5. Aplikasi Management Report memiliki tingkat ketergantungan sebesar 3,6 dan tingkat kualitas sebesar 3,15 dengan biaya sebesar Rp...,- 6. Aplikasi Sistem Admisi memiliki tingkat ketergantungan sebesar dan tingkat kualitas sebesar 3,5 dengan biaya sebesar Rp. 85..,- 7. Aplikasi Corporate Knowledge Management memiliki tingkat ketergantungan 3, sebesar dan tingkat kualitas sebesar 3,65 dengan biaya sebesar Rp. 3..,- 8. Aplikasi Lotus Notes memiliki tingkat ketergantungan sebesar, dan tingkat kualitas sebesar 3, dengan biaya sebesar Rp. 15..,- 9. Aplikasi SISFO Perpustakaan memiliki tingkat ketergantungan sebesar, dan tingkat kualitas sebesar 3,8 dengan biaya sebesar Rp. 65..,- 1. Aplikasi SISFO S memiliki tingakt ketergantungan sebesar 3, dan tingkat kualitas sebesar 3,35 dengan biaya sebesar Rp. 6..,-

13 198 Perbandingan Biaya Infrastruktur Berdasarkan Nilai Ketergantungan dan Kualitas (dalam jutaan rupiah) Ketergantungan 3 7 Infrastruktur Hardware Infrastruktur Software Series3 1,5 1 1,5,5 3 3,5,5 Kualitas Gambar.1 Bubble Diagram Perbandingan Biaya Infrastruktur Berdasarkan Nilai Ketergantungan dan Kualitas Bagian 1 Perbandingan Biaya Infrastruktur Berdasarkan Nilai Ketergantungan dan Kualitas (dalam jutaan rupiah) 6 5 3,36 Ketergantungan 3 66 Infrastruktur Server Infrastruktur Netwoking Series3 1,5 1 1,5,5 3 3,5,5 5 Kualitas Gambar.13 Bubble Diagram Perbandingan Biaya Infrastruktur Berdasarkan Nilai Ketergantungan dan Kualitas Bagian

14 199 Keterangan Gambar.1 dan Gambar,13 tentang perbandingan biaya infrastruktur berdasarkan nilai ketergantungan dan kualitas adalah sebagai berikut ; 1. Infrastruktur Software memiliki tingkat ketergantungan sebesar,5 dan tingkat kualitas sebesar 3,75 dengan biaya sebesar Rp ,-. Infrastruktur Hardware memiliki tingkat ketergantungan sebesar,5 dan tingkat kualitas sebesar 3,815 dengan biaya sebesar Rp ,- 3. Infrastruktur Server memiliki tingkat ketergantungan sebesar 3,8 dan tingkat kualitas sebesar,65 dengan biaya sebesar Rp. 66..,-. Infrastruktur Networking memiliki tingkat ketergantungan sebesar,5 dan tingkat kualitas sebesar 3,9375 dengan biaya sebesar Rp ,- Perbandingan Biaya Service Berdasarkan Ketergantungan dan Kualitas (dalam jutaan rupiah) 5 Ketergantungan,5 3,5 3,5 1, Service Software Service Hardware Series3 1,5,5 1 1,5,5 3 3,5,5 5 Kualitas Gambar.1 Bubble Diagram Perbandingan Biaya Service Berdasarkan Ketergantungan dan Kualitas

15 Keterangan Gambar.1 tentang perbandingan biaya service berdasarkan nilai ketergantungan dan kualitas adalah sebagai berikut : 1. Service Software memiliki tingkat ketergantungan sebesar,5 dan tingakt kualitas sebesar 3,815 dengan biaya sebesar Rp. 75..,-. Service Hardware memiliki tingkat ketergantungan sebesar 3,75 dan tingkat kualitas sebesar dengan biaya sebesar Rp. 1..,- Perbandingan Biaya Manajemen Berdasarkan Ketergantungan dan Kualitas (dalam jutaan rupiah) 3, Ketergantungan,5 1,5 1 Manajemen Training,5,5 1 1,5,5 3 3,5 Kualitas Gambar.15 Bubble Diagram Perbandingan Biaya Manajemen Berdasarkan Ketergantungan dan Kualitas Keterangan Gambar.15 tentang perbandingan biaya manajemen berdasarkan nilai ketergantungan dan kualitas adalah sebagai berikut :

16 1 Manajemen Training memiliki tingkat ketergantungan 3, dan tingkat kualitas,8 dengan biaya sebesar Rp. 98..,-..5 Strategi Investasi Berdasarkan Nilai Ketergantungan (Dependency) dan Kualitas (Quality) Kategori Investasi Aplikasi Lights-On Berdasarkan Ketergantungan dan Kualitas SISFO Operasional Administrasi Akademik SISFO Operasional Keuangan SISFO Talent Management Binus Executive Information System Management Report Sistem Admisi Corporate Knowledge Management Lotus Notes 1 Sistem Informasi Perpustakaan Abandon Crisis Non Critical Improve Excellent SISFO S Gambar.16 Diagram Batang Strategi Investasi Aplikasi Lights-On Berdasrakan Ketergantungan dan Kualitas Keterangan Gambar.16 tentang strategi investasi aplikasi lights-on berdasarkan ketergantungan dan kualitas adalah sebagai berikut : 1. Kategori Crisis memiliki jumlah biaya sebesar Rp. 15..,- yang terdiri dari aplikasi Lotus Notes.

17 . Kategori Non Critical memiliki jumlah biaya sebesar Rp. 9..,- yang terdiri dari aplikasi Corporate Knowledge Management dan SISFO S. 3. Kategori Improve memiliki jumlah biaya sebesar Rp...,- yang terdiri dari aplikasi Management Report.. Kategori Excellent memiliki jumlah biaya terbesar yaitu Rp..1..,- yang terdiri dari aplikasi SISFO Operasional Akademik, SISFO Operasional Keuangan, SISFO Talent Management, Binus Executive Information System, Sistem Admisi, dan Sistem Administrasi Perpustakaan...6 Hubungan Ketergantungan (Dependency) dan Breadth Terhadap Biaya Perbandingan Biaya Aplikasi Berdasarkan Ketergantungan dan Breadth (dalam jutaan rupiah) Breadth SISFO Operasional Administrasi Akademik SISFO Operasional Keuangan SISFO Talent Management Binus Executive Information System Management Report 1 Corporate Knowledge Management Lotus Notes Ketergantungan Gambar.17 Bubble Chart Perbandingan Biaya Aplikasi Berdasarkan Ketergantungan dan Breadth Bagian 1

18 3 Perbandingan Biaya Aplikasi Berdasarkan Ketergantungan dan Breadth (dalam jutaan rupiah) 3, Sistem Admisi Breadth,5 1,5 Sistem Informasi Perpustakaan SISFO S Series 1,5,5 1 1,5,5 3 3,5,5 5 Ketergantungan Gambar.18 Bubble Chart Perbandingan Biaya Aplikasi Berdasarkan Ketergantungan dan Breadth Bagian Keterangan Gambar.17 dan.18 tentang perbandingan biaya berdasarkan ketergantungan dan breadth adalah sebagai berikut : 1. Aplikasi SISFO Operasional Administrasi Akademik memiliki tingkat ketergantungan sebesar,6 dan tingkat breadth sebesar 3 dengan biaya sebesar Rp. 9..,-. Aplikasi SISFO Operasional Keuangan memiliki tingkat ketergantungan sebesar, dan tingkat breadth sebesar 3 dengan biaya sebesar Rp. 75..,- 3. Aplikasi SISFO Talent Management memiliki tingkat ketergantungan sebesar, dan tingkat breadth sebesar 3 dengan biaya sebesar Rp. 6..,-. Aplikasi Binus Executive Information System memiliki tingkat ketergantungan 5 sebesar dan tingakt breadth sebesar dengan biaya sebesar Rp. 35..,-

19 5. Aplikasi Management Report memiliki tingkat ketergantungan sebesar 3,6 dan tingkat breadth sebesar 5 dengan biaya sebesar Rp...,- 6. Aplikasi Sistem Admisi memiliki tingkat ketergantungan sebesar dan tingkat breadth sebesar 3 dengan biaya sebesar Rp. 85..,- 7. Aplikasi Corporate Knowledge Management memiliki tingkat ketergantungan 3, sebesar dan tingkat breadth sebesar 5 dengan biaya sebesar Rp. 3..,- 8. Aplikasi Lotus Notes memiliki tingkat ketergantungan sebesar, dan tingkat breadth sebesar 5 dengan biaya sebesar Rp. 15..,- 9. Aplikasi SISFO Perpustakaan memiliki tingkat ketergantungan sebesar, dan tingkat breadth sebesar 3 dengan biaya sebesar Rp. 65..,- 1. Aplikasi SISFO S memiliki tingakt ketergantungan sebesar 3, dan tingkat breadth sebesar 3 dengan biaya sebesar Rp. 6..,-

20 5 Perbandingan Biaya Infrastruktur Berdasarkan Nilai Ketergantungan dan Breadth (dalam jutaan rupiah) Breadth 3 Infrastruktur Hardware Infrastruktur Software Series Ketergantungan Gambar.19 Bubble Diagram Perbandingan Biaya Infrastruktur Berdasarkan Nilai Ketergantungan dan Breadth Bagian 1 Perbandingan Biaya Infrastruktur Berdasarkan Nilai Ketergantungan dan Breadth (dalam jutaan rupiah) 5,5 3,36 Breadth 3,5 3,5 66 Infrastruktur Server Infrastruktur Netwoking Series3 1,5 1, Ketergantungan Gambar. Bubble Diagram Perbandingan Biaya Infrastruktur Berdasarkan Nilai Ketergantungan dan Breadth Bagian

21 6 Keterangan Gambar.19 dan Gambar. tentang perbandingan biaya infrastruktur berdasarkan nilai ketergantungan dan breadth adalah sebagai berikut ; 1. Infrastruktur Software memiliki tingkat ketergantungan sebesar,5 dan tingkat breadth sebesar 5 dengan biaya sebesar Rp ,-. Infrastruktur Hardware memiliki tingkat ketergantungan sebesar,5 dan tingkat breadth sebesar 5 dengan biaya sebesar Rp ,- 3. Infrastruktur Server memiliki tingkat ketergantungan sebesar 3,8 dan tingkat breadth sebesar 5 dengan biaya sebesar Rp. 66..,-. Infrastruktur Networking memiliki tingkat ketergantungan sebesar,5 dan tingkat breadth sebesar 5 dengan biaya sebesar Rp ,- Perbandingan Biaya Service Berdasarkan Ketergantungan dan Breadth (dalam jutaan rupiah) 5,5 3, Breadth 3,5 Service Software Service Hardware Series3 1,5 1,5,5 1 1,5,5 3 3,5,5 5 Ketergantungan Gambar.1 Bubble Chart Perbandingan Biaya Service Berdasarkan Ketergantungan dan Breadth

22 7 Keterangan Gambar.1 tentang perbandingan biaya service berdasarkan nilai ketergantungan dan breadth adalah sebagai berikut : 1. Service Software memiliki tingkat ketergantungan sebesar,5 dan tingkat breadth sebesar 3 dengan biaya sebesar Rp. 75..,-. Service Hardware memiliki tingkat ketergantungan sebesar 3,75 dan tingkat breadth sebesar 3 dengan biaya sebesar Rp. 1..,- Perbandingan Biaya Manajemen Berdasarkan Ketergantungan dan Breadth (dalam jutaan rupiah) 3, Braedth,5 1,5 Manajemen Training 1,5,5 1 1,5,5 3 3,5 Ketergantungan Gambar. Bubble Chart Perbandingan Biaya Manajemen Berdasarkan Ketergantungan dan Breadth

23 8 Keterangan Gambar. tentang perbandingan biaya manajemen berdasarkan nilai ketergantungan dan breadth adalah sebagai berikut : Manajemen Training memiliki tingkat ketergantungan sebesar 3, dan tingkat breadth sebesar 3 dengan biaya sebesar Rp. 98..,-..7 Hasil Analisis Strategi Investasi bersadarkan Penyelarasan dan Kualitas serta Ketergantungan dan Kualitas SISFO Operasional Administrasi Akademik Berdasarkan data portofolio, dapat diketahui bahwa aplikasi SISFO Operasional Administrasi Akademik menurut tingkat penyelarasan dan kualitas masuk dalam kategori Excellent, Monitor dengan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 9..,- Pada gambar.3, dapat dilihat aplikasi ini memiliki nilai kualitas sebesar,5 dan nilai penyelarasan sebesar. Kemudian pada gambar.1, dapat dilihat aplikasi ini memiliki nilai ketergantungan sebesar,6. Pada gambar.17, dapat dilihat aplikasi ini memiliki nilai breadth sebesar,6. Nilai ketergantungan, kualitas, penyelarasan, dan breadth yang relatif tinggi ini disebabkan karena frekuensi penggunaan aplikasi ini sangat tinggi untuk kegiatan sehari-hari Bina Nusantara International University (JWC) terutama dalam penanganan seluruh kegiatan operasional mahasiswa dan dosen, seperti perencanaan dalam

24 9 penyusuan jadwal kuliah, distribusi perkuliahan, mata kuliah, ujian, serta pengelolaan nilai...7. SISFO Operasional Keuangan Berdasarkan data portofolio, dapat diketahui bahwa aplikasi SISFO Operasional Keuangan menurut tingkat penyelarasan dan kualitas termasuk dalam kategori Excellent, Monitor dengan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 75..,- Pada gambar.3, dapat dilihat aplikasi ini memiliki nilai kualitas sebesar, dan nilai penyelarasan sebesar 3,76. Kemudian pada gambar.1, dapat dilihat apliaksi ini memiliki nilai ketergantungan sebesar,. Pada gambar.17, dapat dilihat aplikasi ini memiliki nilai breadth sebesar. Nilai ketergantungan, kualitas, penyelarasan, dan breadth yang relatif tinggi ini disebabkan karena frekuensi penggunaan aplikasi ini sangat tinggi terutama untuk mempermudah segala transakasi keuangan antara Bina Nusantara International University (JWC), dimana penggunaan aplikasi ini selain untuk mempermudah juga membantu memanage transaksi keuangan secara lebih mendetail dan untuk menghindari kesalahpahaman dengan menampilkan transparansi transaksi keuangan dari aplikasi ini kepada mahasiswa.

25 SISFO Talent Management Berdasarkan data portofolio, dapat diketahui bahwa aplikasi SISFO Talent Management menurut tingkat penyelarasan dan kualitas masuk dalam kategori Excellent, Monitor dengan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 6..,- Pada gambar.3, dapat dilihat aplikasi ini memiliki nilai kualitas sebesar 3,75 dan nilai penyelarasan sebesar 5,1. Kemudian pada gambar.1, dapat dilihat aplikasi ini memiliki nilai ketergantungan sebesar,. Nilai ketergantungan, kualitas, dan penyelarasan yang relatif tinggi ini disebabkan karena frekuensi penggunaan aplikasi ini sangat tinggi terutama untuk mempermudah dalam mengelola data pegawai serta hal-hal lain yang berhubungan dengan data kepegawaian. Dimana SDM merupakan aset penting dalam suatu perusahaan...7. Binus Executive Information System Berdasarkan data portofolio, dapat diketahui bahwa aplikasi Binus Executive Information System menurut tingkat penyelarasan dan kualitas masuk dalam kategori Excellent, Monitor dengan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 35..,- Pada gambar.3, dapat dilihat aplikasi ini memiliki nilai kualitas sebesar,875 dan nilai penyelarasan sebesar,9. Kemudian pada gambar.1, dapat dilihat apliaksi ini memiliki nilai ketergantungan sebesar 5.

26 11 Nilai ketergantungan, kualitas, dan penyelarasan yang relatif tinggi ini disebabkan karena frekuensi penggunaan aplikasi ini sangat tinggi terutama untuk mempermudah eksekutif dalam memperoleh informasi mengenai dosen, mahasiswa, mahasiswa baru, dan alumni Sistem Admisi Berdasarkan data portofolio, dapat diketahui bahwa aplikasi Sistem Admisi menurut tingkat penyelarasan dan kualitas masuk dalam kategori Excellent, Monitor dengan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 35..,- Pada gambar., dapat dilihat aplikasi ini memiliki nilai kualitas sebesar 3,5 dan nilai penyelarasan sebesar,16. Kemudian pada gambar.11, dapat dilihat apliaksi ini memiliki nilai ketergantungan sebesar. Nilai ketergantungan, kualitas, dan penyelarasan yang relatif tinggi ini disebabkan karena frekuensi penggunaan aplikasi ini sangat tinggi terutama untuk mempermudah bagian admisi dalam memproses pendaftaran, melakukan perencanaan perkuliahan yang mencakup pendataan jadwal ujian, cetak blanko nilai, cetak rekap nilai, cetak kartu ujian, dan laporan penjualan formulir Corporate Knowledge Managemet Berdasarkan tingkat penyelarasan dan kualitas pada gambar.9, Corporate Knowledge Management termasuk dalam kategori

27 1 Excellent, Monitor dimana memiliki nilai penyelarasan sebesar, dan nilai kualitas sebesar 3,65. Nilai penyelarasan yang relatif tinggi ini dikarenakan nilai penyelarasan searah dengan arahan strategis untuk menetapkan service yang good and excellent, karena informasi yang ada dalam aplikasi ini mendukung SLA (Service Level Agreement) Bina Nusantara International University (JWC) yang menjadi tolak ukur untuk mencapai service yang good and excellent. Sedangkan nilai kualitas yang relatif tinggi pula dikarenakan aplikasi ini memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan, memberikan data yang akurat, dan membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat dengan cepat. Akan tetapi, berdasarkan tingkat ketergantungan dan kualitas pada gambar.16, aplikasi ini termasuk dalam kategori Non Critical, Stabilize dimana memiliki nilai ketergantungan sebesar 3,. Hal ini dikarenakan penggunaan aplikasi ini penting tetapi tidak setiap saat digunakan oleh unit-unit yang bersangkutan. Contoh Rekapitulasi audit dan temuan hasil audit Sistem Informasi Perpustakaan Berdasarkan tingkat penyelarasan dan kualitas pada gambar.9, aplikasi ini termasuk dalam kategori Non Critical, Stabilize dimana memiliki nili penyelarasan sebesar 3,8 dan nilai kualitas sebesar 3,8. Nilai penyelarasan yang moderat dikarenakan pengembangan / perluasan serta maintenance tidak terlalu diperlukan selama aplikasi

28 13 masih dapat berjalan sesuai dengan fungsi yang ada. Selain itu aplikasi yang ada kurang dapat menciptakan service yang good and excellent dikarenakan kurangnya pengadaan buku di perpustakaan sehingga kurangnya pelayanan dari universitas untuk pembelajaran mahasiswa. Sedangkan nilai kualitas yang realtif tinggi dikarenakan aplikasi ini dapat memenuhi kebutuhan kita akan data-data yang berkaitan dengan kepustakaan secara akurat. Akan tetapi, berdasrakan tingkat ketergantungan dan kualitas pada gambar.16, aplikasi ini termasuk dalam kategori Excellent, Monitor dimana memiliki nilai ketergantungan sebesar,. Hal ini dikarenakan frekuensi penggunaan aplikasi ini relatif tinggi sebab digunakan untuk kegiatan kepustakaan sehari-hari. Untuk itu disarankan, aplikasi sistem informasi perpustakaan ini dapat dihubungkan dengan aplikasi diperpustakaan-perpustakaan lain sehingga apabila buku yang diinginkan tidak ada perpustakaan Bina Nusantara International University maka bisa diberikan alternatif dimana buku tersebut bisa didapatkan Management Report Berdasarkan data portfolio, dapat diketahui bahwa aplikasi Management Report menurut penyelarasan, kualitas, dan ketergantungan masuk dalam kategori Improve dengan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp..,-, dimana nilai penyelarasan 3,76, nilai kualitas 3,15 dan nilai ketergantungan 3,6. Hal ini

29 1 dikarenakan kebutuhan dalam Management Report selalu berubahubah dan perlu dimanage untuk itu perlu dilakukan pengembangan secara terus menerus untuk memenuhi kebutuhan dari perusahaan Lotus Notes Berdasarkan data portfolio, dapat diketahui bahwa aplikasi Lotus Notes menurut penyelarasan dan kualitas, masuk dalam kategori Abandon dengan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 15..,-, dimana nilai penyelarasan dan nilai kualitas 3,. Sedangkan berdasarkan gambar.1 Ketergantungan dan kualitas, aplikasi ini masuk dalam kategori Crisis, dimana nilai ketergantungan,. Dapat disimpulkan bahwa nilai ketergantungan yang tinggi dari aplikasi Lotus Notes ini disebabkan karena aplikasi Lotus Notes ini digunakan sebagai tempat penyimpanan utama data-data penting organisasi. Sedangkan nilai penyelarasan dan nilai kualitas yang relatif rendah disebabkan adanya alih teknologi, dimana mulai terjadinya pergeseran beberapa fungsi yang ada ke teknologi yang baru. Dalam kasus di Bina Nusantara International University, beberapa fungsi aplikasi Lotus Notes seperti sarana chatting dan messaging dialihkan ke aplikasi Microsoft Outlook. Untuk itu disarankan pengalihan teknologi secara total sehingga semua fungsi dapat berjalan dalam satu aplikasi secara maximal.

30 SISFO S Berdasarkan data portfolio, dapat diketahui bahwa aplikasi SISFO S menurut penyelarasan dan kualitas, masuk dalam kategori Improve, dengan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 6..,- dimana nilai penyelarasan 3,96 dan nilai kualitas 3.35 sedangkan berdasarkan gambar.16, aplikasi ini masuk dalam kategori Non Critical, dimana nilai ketergantungan 3, dan nilai kualitas 3,35. Dapat disimpulkan bahwa nilai ketergantungan dan nilai kualitas yang moderat dikarenakan aplikasi SISFO S ini belum dipakai secara maximal disebabkan kurangnya jumlah peminat S yang tidak sesuai dengan minumin capacity yang ditentukan. Hal ini dapat mempengaruhi aplikasi yang digunakan. Contoh S terdiri dari 3 kategori : Young Proffesional, Proffesional, dan Excecutive. Apabila peminat disalah satu kategori tidak mencapai minimun capacity, maka fungsi dari aplikasi SISFO S tersebut tidak dijalankan secara keseluruhan tetapi sebagian saja. Sedangkan nilai penyelarasan SISFO S yang relatif tinggi dikarenakan di Bina Nusantara International University aplikasi ini selaras dengan strategi pengembangan kerjasama bisnis pendidikan di Bina Nusantara International University terutama untuk menghasilkan lulusan yang dapat diterima di perusahaanperusahaan yang bekerjasama dengan Bina Nusantara International University.

31 16 Dengan masuknya aplikasi Sistem Operasional Administrasi Akademik, Sistem Operasional Keuangan, Sistem Operasional Talent Management, Bina Nusantara Executive Information System, dan Sistem Admisi dalam kategori Excellent berdasarkan tingkat penyelarasan, kualitas, dan ketergantungan, maka yang sebaiknya dilakukan adalah dengan melakukan perencanaan pemantauan dan pengukuran kinerja aplikasi secara berkelanjutan. Kegiatan ini dilakukan agar aplikasi-aplikasi yang sudah baik kinerjanya mampu beroperasi dengan optimal. Untuk memantau dan mengukur aplikasi yang sudah ada, dilakukan melalui evaluasi fungsi aplikasi yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis saat ini. Jika ditemukan kebutuhan baru maka dapat dilakukan pengembangan untuk menambah fitur dari aplikasi tersebut sehingga aplikasi yang ada tetap dalam kategori Excellent, Monitor.

32 ..8 Hubungan Nilai Penyelarasan (Alignment), Kualitas (Quality), Ketergantungan (Dependency), dan Breadth 17 Hubungan Antara Alignment, Quality, Dependency, dan Breadth Pada Aplikasi ,6, 1,,875 3,, 3, 1 3,75 3,6 1,5, 3,5 3,65, 3,15 3,8 3,35 8,3,75 6,5 3,8 3,85 3, 3, 3, 3,85 3,8 5,1 3,76,9,1 3,76,16, 3,8 3,96 SISFO Operasional Administrasi Akademik SISFO Operasional Keuangan SISFO Talent Management Binus Executive Information System Management Report Sistem Admisi Aplikasi Corporate Knowledge Management Lotus Notes Sistem Informasi Perpustakaan SISFO S Dependency Quality Service Alignment Gambar.3 Stack Chart Hubungan Antara Alignment, Quality, Dependency, dan Breadth Pada Aplikasi

33 18 Hubungan Antara Alignment, Quality, Dependency, dan Breadth Pada Infrastruktur ,5,5 3,8, ,75 3,815,65 3,9375 Dependency Quality 8 6,5 3,815,5 3,875 Service Alignment,5 3,75 3, 3,95 Infrastruktur Software Infrastruktur Hardware Infrastruktur Server Infrastruktur Netwoking Infrastruktur Gambar. Stack Chart Hubungan Antara Alignment, Quality, Dependency, dan Breadth Pada Infrastruktur Hubungan Antara Alignment, Quality, Dependency, dan Breadth Pada Service ,5 3,815 3,9 3,75 3,815 Dependency Quality Service Alignment,15 3,5 Service Software Service Hardware Service Gambar.5 Stack Chart Hubungan Antara Alignment, Quality, Dependency, dan Breadth Pada Service

34 19 Hubungan Antara Alignment, Quality, Dependency, dan Breadth Pada Manajemen ,,8,55 3,36 Dependency Quality Service Alignment Manajemen Training Manajemen Gambar.6 Stack Chart Hubungan Antara Alignment, Quality, Dependency, dan Breadth Pada Manajemen.3 Hasil Analisis Demand/Supply Planning Hasil keluaran dari praktek demand/supply planning adalah Strategic IT Agenda, Strategic IT Plan, dan Strategic IT Requirement yang diuraikan sebagai berikut :

35 .3.1 Strategic IT Agenda Arahan Strategi Tujuan Strategi Inisiatif Strategi Semua unit bisnis dapat terlibat dalam penggunaan aplikasi perusahaan. Perusahaan memperkuat pendukung bisnis secara internal dan eksternal. Lingkungan eksternal dapat menikmati layanan perusahaan secara lebih mudah dan nyaman. Keterlibatan unit bisnis menghasilkan masukan mengenai kinerja aplikasi. Aplikasi mana yang bisa terus dikembangkan atau aplikasi mana yang dapat digeser fungsinya. Menghasilkan lulusan yang dapat diterima di perusahaan perusahaan yang bekerja sama dengan Bina Nusantara International University (JWC). Mendapatkan ukuran KPI yang digunakan untuk perbaikan dalam mencapai peningkatan performa internal perusahaan untuk memberikan layanan yang lebih baik lagi untuk lingkungan eksternal. Mengintegrasikan aplikasi yang semula berdiri sendiri agar semua unit bisnis dapat saling berinteraksi. Aplikasi operasional sebagai pendukung internal perusahaan untuk mencapai peningkatan pengelolaan bisnis pendidikan. Melakukan penilaian oleh manajemen terhadap KPI yang ada untuk melihat apakah harapan yang diinginkan telah tercapai atau belum tercapai. Tabel.1 Strategic IT Agenda.3. Strategic IT Plan Perencanaan strategis TI untuk mendukung kebutuhan TI adalah sebagai berikut : Pengadaan infrastruktur, sarana dan prasarana, staf pendukung, serta penyelarasan proses bisnis dengan proses system informasi.

36 1 Menggunakan aplikasi yang user friendly yang memudahkan kerja karyawan. Menyediakan informasi yang dibutuhkan secara cepat dan kemudahan akses data yang mendukung jalannya operasional perusahaan. Meningkatkan peranan divisi TI sebagai penyedia dukungan TI yang menyediakan aplikasi dan pelayanan TI yang berkualitas serta menyediakan infrastruktur yang mendukung kebutuhan perusahaan. Menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dalam bidang TI..3.3 Strategic IT Requirements Hasil penyediaan strategis adalah sebagai berikut : Pengembangan Access BI ditujukan untuk menambahkan fungsi yang lebih flexible sehingga mendukung pembelajaran. Aplikasi ini membangun interaksi secara langsung antara dosen dengan mahasiswa. Pengembangan aplikasi billing telepon dengan menggunakan Aoutomatic Routing yang dapat mengurangi anggaran biaya telepon serta memaksimalkan penggunaan telpon. Aplikasi ini dapat menyimpan semua record pengguna telpon sehingga penggunaan telepon dapat di monitor.

37 Rencana pengelolaan aplikasi proyek dan Lights-On untuk 3 tahun ke depan adalah sebagai berikut : Tahun 1 Pembangunan proyek Billing Telpon Sosialisasi dan Trial proyek Billing Telpon Evaluasi hasil Sosialisasi dan Trial proyek Billing Telpon Optimalisasi penggunaan aplikasi Billing Telpon Pemantauan dan pengukuran kinerja aplikasi Billing Telpon yang digunakan Tahun Perencanaan pengembangan Access BI Penambahan fitur kuis online pada Access BI Sosialisasi fitur Pemantauan, pengukuran kinerja, dan optimalisasi aplikasi-aplikasi Lights-On Tahun 3 Pemantauan, pengukuran kinerja, dan optimalisasi aplikasi-aplikasi Lights-On Pemantauan dan pengukuran kinerja aplikasi Billing Telpon dan Access BI.

38 3. Innovation Innovation merubah kesempatan TI menjadi strategi bisnis baru yang mendukung arahan strategi yang sudah ada untuk menjawab kebutuhan dari Bina Nusantara International University (JWC). Perencanaan innovation dalam NIE terdiri dari komponen, antara lain :..1 Business and Technology Monitoring (Apa saja perubahan yang mempengaruhi perusahaan). Berikut adalah beberapa hal yang dimonitoring perusahaan untuk memperbaiki atau mengarahkan kinerja perusahaan menjadi lebih baik, antara lain : Memantau pengalihan dari Lotus Notes ke Microsoft Outlook. Hal ini dikarenakan beberapa fungi dari Lotus Notes yang ada telah berpindah ke Microsoft Outlook. Dari data yang diperoleh, penggunaan Lotus Notes hanya sebesar 5%, dimana hanya digunakan oleh orang (1 orang di bagian Admisi dan 1 orang lagi di bagian Operasional). Sedangkan penggunaan Microsoft Outlook sebesar 95%, karena sudah digunakan hampir di seluruh bagian dalam perusahaan. Pemantauan ini diharapkan mampu menjadi pertimbangan untuk pengalihan teknologi sepenuhnya dari Lotus Notes ke Microsoft Outlook, sehingga Bina Nusantara International University (JWC) mampu mengurangi biaya untuk maintenance Lotus Notes dan menggunakan satu aplikasi yang sama secara maximal daripada menggunakan dua aplikasi secara terpisah-pisah. Lihat data di L1.

39 .. Innovation Visioning (Apa yang dapat dilakukan). Alternatif yang dapat mendukung strategi bisnis baru adalah sebagai berikut: Pengembangan TI yang mengarah ke satelit untuk memudahkan interaksi dan komunikasi antara Bina Nusantara International University (JWC) dengan masyarakat luas hal ini dapat dilakukan dengan cara pengimplementasian ABIOS dan AS, media berbasis web untuk mendukung E-Learning dan aplikasi Billing Telp untuk mengurangi anggaran telpon. Mengembangkan kerjasama dengan universitas dan perusahaan yang lain, hal ini dapat dilakukan dengan cara menambah fitur konsultasi dengan dosen diluar, mendolot modul pembelajaran dari universitas luar, dan fitur untuk kuis online. Mencapai ukuran service yang good dan excellent yang sesuai dengan SLA (Service Level Agreement) yang dibuat oleh Bina Nusantara International University, dimana standard tersebut sudah dibandingkan dengan standar SLA dari luar untuk mencapai world class, hal ini dapat dilakukan dengan cara pengembangan aplikasi Talent Management dengan menambahkan fitur pengukuran KPI per departmen.

40 5..3 Business Context and Choices (Apa yang seharusnya dilakukan perusahaan). Mempersiapkan dan menyediakan infrastruktur, sarana dan prasarana serta semua sumber daya yang dibutuhkan dalam proses pengembangan automatic routing system untuk aplikasi Billing Telpon. Mempersiapkan dan mengembangkan fitur kuis online untuk diimplementasikan pada Access BI... Actionable Innovation (Apa yang akan kita lakukan?) Meningkatkan penggunaan Access BI yang telah diimplementasikan dengan menambahkan fitur konsultasi dengan dosen yang ada di luar negeri ataupun download materi pembelajaran dari universitas luar, selain itu juga mengoptimalkan fungsi-fungsi yang sudah ada sebelumnya. Pengimplementasian media berbasis web untuk mendukung E-Learning yang bertujuan mendukung arahan strategis dalam mengembangkan TI secara terus menerus. Pengembangan aplikasi Talent Management dengan menambahkan fitur pengukuran KPI (Key Performance Indication) per department agar dapat mencapai ukuran service yang good and excellent yang sesuai dengan SLA (Service Level Agreement) yang dibuat oleh Bina Nusantara International University.

41 6.5 Hasil Analisis Portfolio Project Berdasarkan data dari portfolio, terdapat beberapa hubungan yang mendukung pembuat keputusan melalui Analisis Portfolio Project maka dapat membantu manajemen dalam membuat keputusan tentang project..5.1 Persentase Biaya Portfolio Project Persentase Biaya Project (dalam jutaan rupiah) 3% Billing Telepon Access BI 97% Gambar.7 Persentase Biaya Project Berdasarkan Gambar.7 dapat dilihat bahwa persentase biaya proyek Billing Telepon sebesar 3% dengan biaya Rp. 1..,-. Kemudian persentase untuk proyek Access BI sebesar 97% dengan biaya Rp. 3..,-

42 7.5. Prioritazion Melakukan prioritasi berdasarkan analisis dampak dan resiko dengan hasil sebagai berikut : Analisa Dampak dan Resiko Terhadap Biaya (dalam jutaan rupiah) Resiko 5 Access BI Billing Telpon Dampak Gambar.8 Bubble Diagram Analisis Dampak dan Resiko Terhadap Biaya Pada proyek yang akan dilakukan oleh Bina Nusantara International University (JWC), resiko terbesar dimiliki oleh proyek Billing Telpon dengan nilai resiko,. Resiko terendah dimiliki oleh proyek Access BI dengan nilai resiko 33,6. Sedangkan untuk dampak yang tertinggi adalah proyek Billing Telpon Sistem dengan nilai 396 dan dampak terendah adalah proyek Access BI dengan nilai 38.

43 8 Proyek Billing Telpon memiliki dampak yang tinggi dan resiko yang sedang. Dampak yang tinggi karena proyek billing telpon ini berpengaruh pada pengurangan biaya operasional khususnya biaya telepon karena memanfaatkan fasilitas Automatic Routing. Sedangkan resiko yang sedang dikarenakan proyek ini sudah memiliki infrastruktur, hanya tinggal menambahkan sistem yang mendukung proyek dan melakukan penyesuaian antara infrastruktur dengan sistem yang akan dikembangkan. Proyek Access BI memiliki dampak dan resiko yang paling rendah dari proyek lainnya dikarenakan proyek ini hanya merupakan pengembangan dari Access BI yang sudah ada sebelumnya dengan menambahkan fitur seperti kuis online..6 Hasil Management Agenda Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang diambil dari manajemen agenda yang perlu mendapatkan perhatian khusus sehingga dapat ditarik beberapa kesimpulan, antara lain : Pada Bina Nusantara International University (JWC) penggunaan biaya yang sudah dikeluarkan memang dapat mendukung proyek tetapi tergantung dari jenis proyek yang dilakukan Bina Nusantara International University (JWC) mendapatkan hasil dan nilai yang cukup dari semua sumber daya operasional tetapi tidak semua unit bisnis karena masing-masing unir bisnis memiliki perilaku yang berbeda.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Rencana Strategis Bisnis Rencana strategis bisnis berisi sekumpulan arahan strategi yang akan dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada. Adapun arahan strategi yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. dijalankan oleh PT. Huabei Petroleum Service. Adapun arahan strategi yang diperoleh adalah sebagai berikut:

BAB 4 HASIL PENELITIAN. dijalankan oleh PT. Huabei Petroleum Service. Adapun arahan strategi yang diperoleh adalah sebagai berikut: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Rencana Strategi Bisnis Rencana strategis bisnis berisi sekumpulan arahan strategi yang akan dijalankan oleh PT. Huabei Petroleum Service. Adapun arahan strategi yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan penelitian yang telah dilakukan pada lights-on dan proyek pada PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang, maka simpulan yang dapat penulis buat

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS PADA PT. NOAH ARKINDO

EVALUASI KINERJA INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS PADA PT. NOAH ARKINDO EVALUASI KINERJA INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS PADA PT. NOAH ARKINDO SKRIPSI Oleh DANIEL SULIPTO 1100029551 NOBERT HELIE WIJAYA 1100041084 KELAS/KELOMPOK

Lebih terperinci

Contoh Kuesioner Portfolio Lights-On

Contoh Kuesioner Portfolio Lights-On L1 Contoh Kuesioner Portfolio Lights-On Mohon kesediaan anda untuk mengisi kuesioner ini dengan baik guna pengembangan operasional perusahaan dan peningkatan kualitas teknologi informasi BINA NUSANTARA

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. maupun rencana proyek pada PT. Marein, maka dapat disimpulkan bahwa manfaat

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. maupun rencana proyek pada PT. Marein, maka dapat disimpulkan bahwa manfaat BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan analisis portfolio yang telah dilakukan pada sistem berjalan maupun rencana proyek pada PT. Marein, maka dapat disimpulkan bahwa manfaat yang diperoleh

Lebih terperinci

Jurusan Sistem Informasi, Universitas Bina Nusantara; 2) Fakultas Ekonomi, Universitas Bina Nusantara; 3)

Jurusan Sistem Informasi, Universitas Bina Nusantara; 2) Fakultas Ekonomi, Universitas Bina Nusantara; 3) ANALISIS INVESTASI SISTEM APLIKASI YANG BERJALAN DAN PROYEK SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS PADA ADANDU (PT NUANSA ASPIRASI BENING, JAKARTA) Hudiarto 1) ; E.A. Kuncoro 2)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai sudut pandang yang meliputi tujuan, manfaat maupun finansial.

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai sudut pandang yang meliputi tujuan, manfaat maupun finansial. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dalam dunia bisnis tidak lepas kaitannya dengan sisi ekonomi dari bisnis tersebut. Segala bentuk implementasi teknologi informasi selalu

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Peminatan Corporate Information System Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2005/2006 ANALISIS SISTEM APLIKASI YANG BERJALAN DAN RENCANA PROYEK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada saat ini persaingan didalam dunia bisnis semakin ketat sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada saat ini persaingan didalam dunia bisnis semakin ketat sehingga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini persaingan didalam dunia bisnis semakin ketat sehingga berbagai cara dilakukan oleh perusahaan agar mampu bersaing dengan para kompetitornya. Salah satu

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI. menghubungkan strategi dan perencanaan TI dengan bisnis strategic intention. Konteks strategi bisnis

BAB 4 PERENCANAAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI. menghubungkan strategi dan perencanaan TI dengan bisnis strategic intention. Konteks strategi bisnis BAB 4 PERENCANAAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Demand/ Supply Planning Demand/ Supply Planning merupakan kebutuhan strategi TI sebagai demand dan perencanaan strategi TI sebagai solusi kebutuhan TI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat dilihat dengan munculnya teknologi-teknologi baru yang lebih inovatif

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat dilihat dengan munculnya teknologi-teknologi baru yang lebih inovatif BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi (TI) saat ini berkembang cukup pesat. Hal ini dapat dilihat dengan munculnya teknologi-teknologi baru yang lebih inovatif dibandingkan

Lebih terperinci

Bab 5 SIMPULAN DAN SARAN

Bab 5 SIMPULAN DAN SARAN Bab 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 1. Setiap kegiatan bisnis di dalam CV.Yakin masih manual dan belum terkompouterisasi. Oleh

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis hasil penelitian yang telah dilakukan pada sistem berjalan (lights-on) maupun rencana project WCS, maka simpulan yang didapat dari laporan tugas

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2005/2006 ANALISIS SISTEM APLIKASI YANG BERJALAN DAN RENCANA PROYEK DENGAN

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Strata I Skripsi Sarjana Komputer

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Strata I Skripsi Sarjana Komputer UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Strata I Skripsi Sarjana Komputer ANALISIS MANFAAT KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN DAN RENCANA PROYEK DENGAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS PADA PT. PANIN CAPITAL

ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN DAN RENCANA PROYEK DENGAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS PADA PT. PANIN CAPITAL UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Peminatan Corporate Information System Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN DAN RENCANA PROYEK

Lebih terperinci

ž ž Blueprint bangunan Formalisasi perencanaan pengembangan sumber daya ICT Sebagai guide/panduan/acuan pelaksanaan proyek IT

ž ž Blueprint bangunan Formalisasi perencanaan pengembangan sumber daya ICT Sebagai guide/panduan/acuan pelaksanaan proyek IT Blueprint bangunan Formalisasi perencanaan pengembangan sumber daya ICT Sebagai guide/panduan/acuan pelaksanaan proyek IT Didukung oleh semua pihak dalam organisasi Mendukung tujuan dan memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada sistem berjalan maupun rencana

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada sistem berjalan maupun rencana BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada sistem berjalan maupun rencana proyek Bank XYZ, maka simpulan yang didapat dari skripsi ini adalah sebagai berikut :

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Skema Kerangka Pemikiran 80 Penentuan dasar permasalahan Adalah tahapan dimana digunakan untuk menentukan skripsi yang akan dibuat, beserta penentuan ruang lingkup pembuatan

Lebih terperinci

BINUS UNIVERSITY ANALISIS APLIKASI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. MULTI ARTHA PRATAMA DENGAN MENGGUNAKAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS

BINUS UNIVERSITY ANALISIS APLIKASI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. MULTI ARTHA PRATAMA DENGAN MENGGUNAKAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS BINUS UNIVERSITY Program Ganda Sistem Informasi - Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil tahun 2007/2008 ANALISIS APLIKASI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. MULTI ARTHA PRATAMA DENGAN

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 MENGEVALUASI KINERJA APLIKASI K SOFT DAN MENENTUKAN PRIORITAS PENERAPAN APLIKASI SHAGA ERP DENGAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Teknologi informasi (TI) yang terus berkembang memberi berbagai kemudahan bagi banyak dunia bisnis dalam meningkatkan efisiensi. Manfaatnya yang besar khususnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh pengimplementasian Teknologi SI/TI. Penggunaan Teknologi Informasi (TI) di

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh pengimplementasian Teknologi SI/TI. Penggunaan Teknologi Informasi (TI) di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di masa sekarang ini, proses bisnis di setiap perusahaan maju, telah didukung oleh pengimplementasian Teknologi SI/TI. Penggunaan Teknologi Informasi (TI) di perusahaan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi dan Ekonomi Manajemen Program Studi Sistem Informasi dan Ekonomi Manajemen Skripsi Sarjana Komputer dan Sarjana Ekonomi Semester Ganjil tahun 2006/2007

Lebih terperinci

Yulia Wati ABSTRAK

Yulia Wati ABSTRAK ANALISIS TEKNOLOGI DAN SISTEM INFORMASI YANG SEDANG BERJALAN DAN RENCANA PROYEK E-PROCUREMENT DENGAN MENGGUNAKAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS (STUDI KASUS : DIREKTORAT KEUANGAN, LEMBAGA XYZ) Yulia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Rencana Strategis Organisasi di Politeknik Sawunggalih Aji Perencanaan strategis teknologi informasi di Politeknik Sawunggalih Aji ini dimulai dengan melakukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. konsep-konsep New Information Economics (NIE).

BAB 2 LANDASAN TEORI. konsep-konsep New Information Economics (NIE). BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori-teori berikut merupakan teori yang digunakan untuk mendukung konsep-konsep New Information Economics (NIE). 2.2.1 Sistem Menurut Mathiassen (2000, p9), system

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran BAB 3 METODELOGI PENELITIAN Topik New Information Economics Referensi From Business Strategi To IT Action, Benson et al (2004) Gambaran Umum Perusahaan Identifikasi Masalah Analisis

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. melakukan Penelitian ini dengan menggunakan beberapa metode antara lain:

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. melakukan Penelitian ini dengan menggunakan beberapa metode antara lain: BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN Agar hasil Penelitian yang diperoleh dapat berjalan dengan baik maka saya melakukan Penelitian ini dengan menggunakan beberapa metode antara lain: 4.1 Skema Kerangka Pemikiran

Lebih terperinci

BINUS UNIVERSITY. Program Studi Ganda Sistem Informasi - Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008

BINUS UNIVERSITY. Program Studi Ganda Sistem Informasi - Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 BINUS UNIVERSITY Program Studi Ganda Sistem Informasi - Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 ANALISIS DAN PERENCANAAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Umum Teori teori berikut adalah teori yang digunakan untuk mendukung konsep New Information Economics (NIE). 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi menurut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. signifikan. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan sumber bahan bakar fosil yang

BAB 1 PENDAHULUAN. signifikan. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan sumber bahan bakar fosil yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsumsi energi dunia setiap tahunnya mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan sumber bahan bakar fosil yang cukup besar

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada sub bab ini berisi teori-teori umum yang digunakan sebagai

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada sub bab ini berisi teori-teori umum yang digunakan sebagai BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum Pada sub bab ini berisi teori-teori umum yang digunakan sebagai landasan dasar dalam penulisan skripsi New Information Economics (NIE). 2.1.1 Sistem Menurut McLeod

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI DAN SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS (NIE) PADA PT. SRIWIJAYA AIR

ANALISIS INVESTASI DAN SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS (NIE) PADA PT. SRIWIJAYA AIR ANALISIS INVESTASI DAN SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS (NIE) PADA PT. SRIWIJAYA AIR Wimora Sarwindo Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia, 021-5605890,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dimilikinya. Binus International merupakan salah satu universitas yang dikelola

BAB 1 PENDAHULUAN. dimilikinya. Binus International merupakan salah satu universitas yang dikelola BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bina Nusantara merupakan salah satu institusi pendidikan swasta yang ada di Indonesia yang menawarkan berbagai program studi kepada pelajar-pelajar yang ingin mengembangkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. efektivitas dan efisiensi bisnis dari berbagai segi terutama waktu dan

BAB 1 PENDAHULUAN. efektivitas dan efisiensi bisnis dari berbagai segi terutama waktu dan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketatnya persaingan yang dihadapi perusahaan-perusahaan di Indonesia saat ini membuat pihak manajemen perusahaan harus melihat efektivitas dan efisiensi bisnis dari

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER APLIKASI

LAMPIRAN 1 KUESIONER APLIKASI L1 LAMPIRAN 1 KUESIONER APLIKASI Mohon kesediaan anda untuk mengisi kuesioner ini dengan baik guna pengembangan operasional perusahaan dan peningkatan kualitas teknologi informasi PT Smart Naco Indonesia

Lebih terperinci

Wawancara Hubungan Lights- On dan Proyek dengan. Arahan Strategi ( Strategic Intention)

Wawancara Hubungan Lights- On dan Proyek dengan. Arahan Strategi ( Strategic Intention) L1 Wawancara Hubungan Lights- On dan Proyek dengan Arahan Strategi ( Strategic Intention) Untuk menjawab pertanyaan dibawah ini menggunakan format skor dengan skala ( 0-5 ) dan lingkari skor yang akan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Kuesioner ini dibuat untuk mengukur nilai dari beberapa hal :

LAMPIRAN. Kuesioner ini dibuat untuk mengukur nilai dari beberapa hal : L1 LAMPIRAN Questionnaire Lights On Portfolio Kuesioner ini dibuat untuk mengukur nilai dari beberapa hal : Service o Availability (Ketersediaan) o Responsiveness (Responsif) Quality o Functionality (Fungsionalitas)

Lebih terperinci

LAMPIRAN LAMPIRAN ARAHAN STRATEGI (STRATEGIC INTENTION) Wawancara dilakukan pada pengguna aplikasi (user) yang berhubungan

LAMPIRAN LAMPIRAN ARAHAN STRATEGI (STRATEGIC INTENTION) Wawancara dilakukan pada pengguna aplikasi (user) yang berhubungan LAMPIRAN LAMPIRAN I. KUISIONER HUBUNGAN LIGHTS-ON DAN PROYEK DENGAN ARAHAN STRATEGI (STRATEGIC INTENTION) Wawancara dilakukan pada pengguna aplikasi (user) yang berhubungan dan staf senior dari departemen

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Dan Manajemen Program Studi Ganda Skripsi Sarjana Ilmu Komputer dan Ekonomi Semester Ganjil tahun 2006/2007 ANALISIS SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Binus University adalah sebuah institusi pendidikan yang menyediakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Binus University adalah sebuah institusi pendidikan yang menyediakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Binus University adalah sebuah institusi pendidikan yang menyediakan pendidikan di berbagai bidang mulai dari ilmu komputer, teknik, ekonomi, komunikasi, psikologi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Sastra, Fakultas MIPA, dan Program Pascasarjana.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Sastra, Fakultas MIPA, dan Program Pascasarjana. BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan Pada tanggal 8 Agustus 1996, Binus University berdiri dan secara sah diakui oleh pemerintah. STMIK Bina Nusantara kemudian melebur ke dalam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. dalam penulisan skripsi New Information Economics (NIE).

BAB 2 LANDASAN TEORI. dalam penulisan skripsi New Information Economics (NIE). 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum Pada sub bab ini berisi teori-teori umum yang menjadi landasan dasar dalam penulisan skripsi New Information Economics (NIE). 2.1.1 Sistem Menurut O Brien (2003,p8),

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi Informasi saat ini akhirnya menjadi salah satu kebutuhan dan keseharian

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi Informasi saat ini akhirnya menjadi salah satu kebutuhan dan keseharian 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi Informasi saat ini akhirnya menjadi salah satu kebutuhan dan keseharian dalam setiap perilaku bisnis. Seiring dengan dinamika zaman, perspektif bisnis pun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengumpulan Dokumen BSI UMY Penelitian memerlukan dokumen visi dan misi BSI UMY.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengumpulan Dokumen BSI UMY Penelitian memerlukan dokumen visi dan misi BSI UMY. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Dokumen BSI UMY Penelitian memerlukan dokumen visi dan misi BSI UMY. Visi yang dimiliki oleh BSI UMY adalah menjadi Biro yang mampu meningkatkan posisi UMY sebagai

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 124 BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 4.1 Evaluasi Perspektif dalam IT Balanced Scorecard Sesudah menetapkan ukuran dan sasaran strategis dari masing-masing perspektif IT balanced

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. manusia, tempat, barang dan kejadian).

BAB 2 LANDASAN TEORI. manusia, tempat, barang dan kejadian). BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Data Menurut O'Brien (2005, p35) data adalah fakta atau observasi mentah, yang biasanya mengenai fenomena fisik atau transaksi bisnis. Lebih rincinya, data

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengetian Evaluasi dan Efektivitas 2.1.1 Pengertian Evaluasi Menurut Umar (2005, p36) evaluasi adalah suatu proses untuk menyediakan informasi tentang sejauh mana suatu kegiatan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Kuesioner Portfolio Lights-On

LAMPIRAN 1. Kuesioner Portfolio Lights-On LAMPIRAN Kuesioner Portfolio Lights-On Kuesioner ini dibuat untuk memperoleh data mengenai service level, kualitas, intensitas penggunaan dan ruang lingkup penggunaan Sistem Informasi /Teknologi Informasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori-teori berikut adalah teori yang digunakan untuk mendukung konsep New Information Economics (NIE). 2.1.1 Teknologi Informasi 2.1.1.1 Pengertian Informasi Menurut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi merupakan teknologi yang dapat digunakan untuk membantu manusia dalam memproses data untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

Hudiarto; Hernanda Raditya; Cecep Supriyatna; M. Ichsan Amrin

Hudiarto; Hernanda Raditya; Cecep Supriyatna; M. Ichsan Amrin METODE NEW INFORMATION ECONOMICS UNTUK MENGANALISIS MANAJEMEN DEPARTEMEN TEKNOLOGI INFORMASI PT. TEIJIN INDONESIA FIBER CORPORATION (TIFICO), Tbk. TANGERANG Hudiarto; Hernanda Raditya; Cecep Supriyatna;

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mempengaruhi kehidupan manusia. Teknologi yang saat ini banyak dibutuhkan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. mempengaruhi kehidupan manusia. Teknologi yang saat ini banyak dibutuhkan dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi adalah sesuatu yang tak dapat dipungkiri telah banyak merubah dan mempengaruhi kehidupan manusia. Teknologi yang saat ini banyak dibutuhkan dan dikembangkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. TEORI DASAR 2.1.1. Peranan COBIT dalam tata kelola TI COBIT adalah seperangkat pedoman umum (best practice) untuk manajemen teknologi informasi yang dibuat oleh sebuah lembaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Berdasarkan hasil riset dan survei yang dilakukan oleh lembagalembaga konsultasi IT ternama, ternyata banyak investasi IT yang gagal atau memberikan manfaat

Lebih terperinci

Mengenal COBIT: Framework untuk Tata Kelola TI

Mengenal COBIT: Framework untuk Tata Kelola TI Mengenal COBIT: Framework untuk Tata Kelola TI Reza Pahlava reza.pahlava@gmail.com :: http://rezapahlava.com Abstrak Penelitian yang dilakukan MIT (Massachusetts Institute of Technology) menyimpulkan bahwa

Lebih terperinci

BAB 3 DATA DAN ANALISIS. Arahan strategi bisnis diperoleh dari analisis terhadap kondisi perusahaan

BAB 3 DATA DAN ANALISIS. Arahan strategi bisnis diperoleh dari analisis terhadap kondisi perusahaan BAB 3 DATA DAN ANALISIS 3.1 Arahan Strategi Bisnis Arahan strategi bisnis diperoleh dari analisis terhadap kondisi perusahaan sekarang, khususnya pada Human Resource Department (HRD) Bank XYZ. Analisa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era data digital saat ini teknologi informasi merupakan hal yang sangat penting dalam memberikan dukungan operasional bagi perusahaan yang mana itu adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan menggunakan metode New Information Economic (NIE) untuk mengukur

BAB I PENDAHULUAN. dengan menggunakan metode New Information Economic (NIE) untuk mengukur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Dalam dunia industri saat ini, tuntutan perusahaan akan kebutuhan IS/IT untuk bersaing sangat mutlak dibutuhkan agar dapat berkompetisi dengan perusahaan lainnya. dalam

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. SUMITOMO-MITSUI CONSTRUCTION CO. UTAMA INDONESIA

PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. SUMITOMO-MITSUI CONSTRUCTION CO. UTAMA INDONESIA i PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. SUMITOMO-MITSUI CONSTRUCTION CO. UTAMA INDONESIA SKRIPSI Oleh Sukma Merdeka Bayuputra (0900790746) Danung Satrio Wicaksono (0900790752) Pandu

Lebih terperinci

BINUS UNIVERSITY. Program Ganda Sistem Informasi - Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008

BINUS UNIVERSITY. Program Ganda Sistem Informasi - Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 BINUS UNIVERSITY Program Ganda Sistem Informasi - Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN DAN PERENCANAAN PROYEK SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

BINUS UNIVERSITY. Program Ganda Manajemen - Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008

BINUS UNIVERSITY. Program Ganda Manajemen - Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 BINUS UNIVERSITY Program Ganda Manajemen - Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 ANALISIS APLIKASI YANG BERJALAN DAN RENCANA PROYEK DENGAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Landasan Pemikiran Menurut Benson et al(2004) berpendapat bahwa nilai dari penggunaan IT dalam suatu perusahaan dapat diraih dengan penerapan manajemen strategis IT. Dan

Lebih terperinci

PENGUKURAN PEMANFAATAN INVESTASI TI TERHADAP PELAYANAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

PENGUKURAN PEMANFAATAN INVESTASI TI TERHADAP PELAYANAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN PENGUKURAN PEMANFAATAN INVESTASI TI TERHADAP PELAYANAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN AYU KHARIZSA 1022201003 MANAJEMEN SISTEM INFORMASI JENJANG S2 UNIVERSITAS BINANUSANTARA JAKARTA 2011 i PENGUKURAN PEMANFAATAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. proses penyusunan perencanaan strategi, terdapat beberapa komponen yang perlu. diperhatikan. Komponen-komponen tersebut adalah :

BAB III METODOLOGI. proses penyusunan perencanaan strategi, terdapat beberapa komponen yang perlu. diperhatikan. Komponen-komponen tersebut adalah : 19 BAB III METODOLOGI 3.1. Komponen Sebuah Perencanaan Penyusunan sebuah perencanaan terdiri atas beberapa komponen. Pada proses penyusunan perencanaan strategi, terdapat beberapa komponen yang perlu diperhatikan.

Lebih terperinci

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM)

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM) KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM) N. Tri Suswanto Saptadi POKOK PEMBAHASAN 1.Kendali Manajemen Atas 2.Kendali Manajemen Pengembangan Sistem 3.Kendali Manajemen Pemrograman 4.Kendali Manajemen Sumber

Lebih terperinci

Lampiran 1. Questionnaire Biaya sub modul Aplikasi Lights-On

Lampiran 1. Questionnaire Biaya sub modul Aplikasi Lights-On L1 Lampiran 1 Questionnaire Biaya sub modul Aplikasi Lights-On Application Integrated Sales and Distribution Rincian biaya sub modul aplikasi Index perkiraan 1 100 % Nominal dalam angka Rupiah Create Sales

Lebih terperinci

COBIT 5: ENABLING PROCESSES

COBIT 5: ENABLING PROCESSES COBIT 5: ENABLING PROCESSES COBIT 5: Enabling Processes (cont.) Source: COBIT 5, figure 29. 2012 ISACA All rights reserved. 2 Enabling Process COBIT 5 cont... Stakeholder : tiap proses memiliki stakeholder

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi semakin menyadari manfaat potensial yang dihasilkan oleh Information

BAB I PENDAHULUAN. organisasi semakin menyadari manfaat potensial yang dihasilkan oleh Information BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam lingkungan bisnis yang begitu kompetitif dan cepat berubah, organisasi semakin menyadari manfaat potensial yang dihasilkan oleh Information Technology (IT).Kunci

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah RS.Immanuel merupakan suatu badan usaha swasta di kota Bandung yang memberikan pelayanan jasa kesehatan terhadap masyarakat. Pelayanan yang diberikan oleh pihak

Lebih terperinci

ICT STRATEGIC INITIATIVES BERBASIS PENGUKURAN KINERJA TI MENGGUNAKAN METODE IT SCORECARD

ICT STRATEGIC INITIATIVES BERBASIS PENGUKURAN KINERJA TI MENGGUNAKAN METODE IT SCORECARD TESIS ICT STRATEGIC INITIATIVES BERBASIS PENGUKURAN KINERJA TI MENGGUNAKAN METODE IT SCORECARD Prof. Ir.Gamantyo Hendrantoro,M.Eng.,Ph.D Naning Wessiani, ST.,MM IKE HARUM DIANTI [2210 206 717] Program

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum Pada sub bab ini berisi tentang teori-teori dasar atau umum dari berbagai sumber yang menjadi landasan dalam pembuatan skripsi New Information Economics.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Layanan Sistem dan Teknologi Informasi Layanan Sistem dan Teknologi Informasi (STI) merupakan sebuah layanan yang memanfaatkan kegunaan dari software, hardware, dan fasilitas

Lebih terperinci

PERANCANGAN BUSINESS PERFORMANCE MANAGEMENT UNTUK MANAJEMEN PROYEK PADA ASTRA CREDIT COMPANIES DEPARTEMEN IT DIVISI IT SOLUTION

PERANCANGAN BUSINESS PERFORMANCE MANAGEMENT UNTUK MANAJEMEN PROYEK PADA ASTRA CREDIT COMPANIES DEPARTEMEN IT DIVISI IT SOLUTION PERANCANGAN BUSINESS PERFORMANCE MANAGEMENT UNTUK MANAJEMEN PROYEK PADA ASTRA CREDIT COMPANIES DEPARTEMEN IT DIVISI IT SOLUTION Vincent Artha Binus University, Jakarta, Indonesia, arthavincent@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil kegiatan studi kelayakan yang dimulai dari pengumpulan, analisa dan pengolahan data dengan menggunakan metode Information Economics pada rencana

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Bab ini memberikan beberapa landasan teori, meliputi teori di bidang tata kelola TI, dan pengelolaan investasi TI yang digunakan dalam penelitian. 2.1 Definisi Sebelum lebih jauh,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, pertumbuhan teknologi informasi berkembang sangat pesat. Teknologi Informasi dapat dimanfaatkan guna memenuhi berbagai macam jenis kebutuhan, salah satunya

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berada di Universitas Bina Nusantara yang memiliki tanggung jawab untuk

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berada di Universitas Bina Nusantara yang memiliki tanggung jawab untuk BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Organisasi Quality Management Center (QMC) merupakan salah satu organisasi internal yang berada di Universitas Bina Nusantara yang memiliki tanggung jawab

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (2009, p2) yang dibuat

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (2009, p2) yang dibuat BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alur /Kerangka Desain Penelitian Dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (2009, p2) yang dibuat oleh Sugiyono, dikutip bahwa: Metodologi penelitian

Lebih terperinci

Sistem Informasi Akademik Terpadu

Sistem Informasi Akademik Terpadu P R O P O S A L KEGIATAN PERANCANGAN & PEMBUATAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK TERPADU I Latar Belakang Dunia telah berubah dalam era digital, perubahan besar dapat dilihat pada segala bidang, terutama penyampaian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 3.1 Landasan Pemikiran

BAB III METODOLOGI. 3.1 Landasan Pemikiran BAB III METODOLOGI 3.1 Landasan Pemikiran Nilai/value dari penggunaan IT dalam suatu perusahaan dapat diraih dengan penerapan manajemen strategis IT. Nilai/ value ini bisa saja berupa penghematan biaya

Lebih terperinci

ANALISIS TATA KELOLA TI PADA INNOVATION CENTER (IC) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA MENGGUNAKAN MODEL 6 MATURITY ATTRIBUTE

ANALISIS TATA KELOLA TI PADA INNOVATION CENTER (IC) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA MENGGUNAKAN MODEL 6 MATURITY ATTRIBUTE ANALISIS TATA KELOLA TI PADA INNOVATION CENTER (IC) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA MENGGUNAKAN MODEL 6 MATURITY ATTRIBUTE Aullya Rachmawati1), Asro Nasiri2) 1,2) Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Sejarah Metode New Information Economics (NIE) mengkuantifikasikan biaya (cost) dan manfaat (benefit) dari proyek TI.

BAB 2 LANDASAN TEORI Sejarah Metode New Information Economics (NIE) mengkuantifikasikan biaya (cost) dan manfaat (benefit) dari proyek TI. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Khusus 2.1.1 Sejarah Metode New Information Economics (NIE) 2.1.1.1 Information Economics (IE) Information Economics merupakan sekumpulan peralatan (tools) komputasional

Lebih terperinci

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI Titien S. Sukamto Pengantar Dalam proses mencapai keselarasan dan dampaknya, diperlukan adanya pemahaman akan lingkungan bisnis dan teknologi,

Lebih terperinci

Cobit memiliki 4 Cakupan Domain : 1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and organise)

Cobit memiliki 4 Cakupan Domain : 1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and organise) COBIT Control Objective for Information and related Technology Dikeluarkan dan disusun oleh IT Governance Institute yang merupakan bagian dari ISACA (Information Systems Audit and Control Association)

Lebih terperinci

Daftar Pertanyaan Wawancara. 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap

Daftar Pertanyaan Wawancara. 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap L1 Daftar Pertanyaan Wawancara 1. Apa visi dan misi instansi? 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap bagian? 3. Bagaimana proses bisnis instansi? 4. Sejak tahun

Lebih terperinci

TUGAS KELOMPOK TECHNOLOGY MANAGEMENT AND VALUATION REVIEW: PERFORMANCE MEASUREMENT OF HIGHER EDUCATION INFORMATION SYSTEM USING IT BALANCED SCORECARD

TUGAS KELOMPOK TECHNOLOGY MANAGEMENT AND VALUATION REVIEW: PERFORMANCE MEASUREMENT OF HIGHER EDUCATION INFORMATION SYSTEM USING IT BALANCED SCORECARD TUGAS KELOMPOK TECHNOLOGY MANAGEMENT AND VALUATION REVIEW: PERFORMANCE MEASUREMENT OF HIGHER EDUCATION INFORMATION SYSTEM USING IT BALANCED SCORECARD Kelas : LMA3 Andy Gracia 1701498540 Junaidy 1701498534

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk

BAB III METODOLOGI. Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Berpikir Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk menjawab pertanyaan Apakah Strategi TI Bank Indonesia sudah sesuai dan sejalan dengan

Lebih terperinci

IS/IT STRATEGIC PLANNING PADA PT. AWINDO INTERNATIONAL. Laporan Teknis

IS/IT STRATEGIC PLANNING PADA PT. AWINDO INTERNATIONAL. Laporan Teknis IS/IT STRATEGIC PLANNING PADA PT. AWINDO INTERNATIONAL Adhitya Ariestianto, Andre M.R. Wajong Laporan Teknis Jakarta, 13/02/12 Menyetujui : Pembimbing Andre M. R. Wajong ABSTRAK PT. Awindo International

Lebih terperinci

Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi

Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi IV.1 Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi dengan Val IT Perencanaan investasi TI yang dilakukan oleh Politeknik Caltex Riau yang dilakukan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEGIATAN ADMINISTRASI SERTIFIKASI PADA PT. PLN (PERSERO) PUSDIKLAT UNIT SERTIFIKASI

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEGIATAN ADMINISTRASI SERTIFIKASI PADA PT. PLN (PERSERO) PUSDIKLAT UNIT SERTIFIKASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEGIATAN ADMINISTRASI SERTIFIKASI PADA PT. PLN (PERSERO) PUSDIKLAT UNIT SERTIFIKASI Nugroho Sihraharja Handoko Jurusan Sistem Informasi dan Manajemen, Binus University, Jl. K.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Praktek New Information Economics (NIE). Setiap perusahaan yang me-investasikan IT, mengharapkan adanya nilai dari investasi IT itu sendiri bagi kelangsungan bisnis perusahaan.

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat. BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Pengembangan sistem yang diusulkan Dengan memperkirakan terhadap trend bisnis di masa yang akan datang untuk bisnis dibidang pendistribusian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 484 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Kesimpulan ini disusun merujuk kepada hasil dan pembahasan penelitian studi tentang Struktur, Pelaksanaan, Perangkat, dan Pengendalian Sistem Manajemen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan tentunya memiliki tujuan yang sama yaitu memperoleh laba (keuntungan). Berbagai strategi dan teknik telah banyak digunakan dalam upaya untuk memperoleh

Lebih terperinci

LAMPIRAN - LAMPIRAN. Berilah tanda centang ( ) pada pernyataan yang anda anggap sesuai

LAMPIRAN - LAMPIRAN. Berilah tanda centang ( ) pada pernyataan yang anda anggap sesuai LAMPIRAN - LAMPIRAN Lampiran Kuisioner Jenis kelamin : Departemen : Keterangan ( ) STS = Sangat Tidak Setuju ( )TS = Tidak Setuju ( ) S = Setuju ( ) SS = Sangat Setuju Berilah tanda centang ( ) pada pernyataan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER-37PJ/2010 TENTANG : KEBIJAKAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT

Lebih terperinci

USULAN PENGELOLAAN DIVISI TEKNOLOGI INFORMASI PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA TBK. DENGAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS

USULAN PENGELOLAAN DIVISI TEKNOLOGI INFORMASI PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA TBK. DENGAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS USULAN PENGELOLAAN DIVISI TEKNOLOGI INFORMASI PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA TBK. DENGAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS Hudiarto 1 ; Chandra Wibowo 2 ; Agus Prima Halim 3 1, 2, 3 Jurusan Sistem Informasi,

Lebih terperinci