PENETAPAN Nomor XXXX/Pdt.P/2014/PA.Ktbm

Transkripsi

1 PENETAPAN Nomor XXXX/Pdt.P/2014/PA.Ktbm BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kotabumi yang memeriksa, mengadili dan memutus perkara-perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan penetapan sebagai berikut dalam perkara permohonan Pengesahan Nikah yang diajukan oleh: PEMOHON I, umur 62 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan petani, tempat tinggal di Desa KDTN Kecamatan AT Kabupaten Lampung Utara, sebagai Pemohon I; dan PEMOHON II, umur 51 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan petani, bertempat tinggal di Desa KDTN Kecamatan AT Kabupaten Lampung Utara, sebagai Pemohon II; Pengadilan Agama tersebut; Telah mempelajari berkas perkara; Telah mendengar keterangan Pemohon I dan Pemohon II, dan memeriksa alat-alat bukti di persidangan; DUDUK PERKARA Menimbang, bahwa Pemohon I dan Pemohon II berdasarkan surat permohonannya tertanggal 16 Oktober 2014 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Kotabumi dengan Nomor XXXX/Pdt.P/2014/PA.Ktbm, tanggal 20 Oktober 2014 telah mengajukan permohonan pengesahan nikah dengan alasan-alasan sebagai berikut: 1. Bahwa pada 13 Oktober 1977 Pemohon I dan Pemohon II melangsungkan pernikahan menurut ajaran Islam di rumah orangtua Pemohon II di Desa KDTN Kecamatan AT Kabupaten Lampung Utara, Hal 1 dari 1, Pen. No. 0096/Pdt.P/2014/PA.Ktbm

2 yang menikahkan Penghulu bernama MN adalah Pembantu Pencatat Nikah Kantor (PPPN) Kantor Urusan Agama Kecamatan AT; 2. Bahwa pada pernikahan tersebut wali nikahnya adalah paman kandung Pemohon II (DRN), dan saksi nikahnya masing-masing bernama bernama KSD, agama Islam dan SPRN, agama Islam, mas kawinnya berupa uang sebesar Rp ,- (seribu rupiah) dibayar tunai; 3. Bahwa pada saat pernikahan tersebut Pemohon I berstatus jejaka dalam usia 25 tahun dan Pemohon II berstatus perawan dalam usia 14 tahun; 4. Bahwa antara Pemohon I dengan Pemohon II tidak ada hubungan darah, semenda dan tidak sesusuan, serta memenuhi syarat dan tidak ada larangan untuk melangsungkan pernikahan, baik menurut ketentuan hukum Islam maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku; 5. Bahwa setelah pernikahan tersebut Pemohon I dan Pemohon II telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami istri dan telah dikaruniai 3 orang anak bernama: a. LU (Alm) binti PEMOHON I; b. LH binti PEMOHON I, umur 31 tahun; c. DS binti PEMOHON I, umur 16 tahun; 6. Bahwa selama masa pernikahan Pemohon I dan Pemohon II tidak pernah ada pihak ketiga yang merasa keberatan atas pernikahan tersebut, salah satu atau keduanya tidak pernah pindah agama (murtad), dan antara keduanya juga tidak pernah becerai, dan Pemohon I tidak mempunyai istri lain selain istrinya yang sekarang (Pemohon II) begitu juga sebaliknya; 7. Bahwa sejak pernikahan sampai saat ini Pemohon I dan Pemohon II tidak pernah menerima buku Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan AT dan setelah Pemohon I dan Pemohon II mengurusnya ternyata pernikahannya tidak tercatat pada register KUA Kecamatan tersebut. Oleh karenanya Pemohon I dan Pemohon II mengajukan pengesahan nikah ini guna mendapatkan buku nikah resmi dari KUA tersebut yanga nantinya akan digunakan untuk melengkapi persyaratan mengurus pendidikan anak; Hal 2 dari 2, Pen. No. 0096/Pdt.P/2014/PA.Ktbm

3 8. Bahwa Pemohon I dan Pemohon II sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini; Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Pemohon I dan Pemohon II mohon agar Bapak Ketua Pengadilan Agama Kotabumi cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini, berkenan untuk menjatuhkan penetapan sebagai berikut: Primeir: 1. Mengabulkan permohonan Pemohon I dan Pemohon II; 2. Menetapkan sah pernikahan antara Pemohon I dengan Pemohon II yang dilaksanakan pada tanggal 13 Oktober 1977 di rumah orangtua Pemohon II Desa KDTN, Kecamatan AT, Kabupaten Lampung Utara; 3. Membebankan biaya perkara kepada Pemohon I dan Pemohon II; Subsideir: Apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya: Bahwa atas permohonan Pengesahan Nikah ini telah diumumkan pada papan pengumuman Pengadilan Agama Kotabumi terhitung sejak tanggal 28 Oktober 2014 selama tenggang waktu 14 (empat belas) hari, namun selama masa tenggang waktu tersebut tidak ada pihak lain yang mengajukan keberatan; Bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan Pemohon I dan Pemohon telah hadir sendiri ke muka persidangan; Bahwa kemudian dibacakan surat permohonan Pemohon I dan Pemohon II yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon I dan Pemohon II, dan atas pertanyaan Majelis Hakim, ia memberikan keterangan tambahan sebagai berikut: Bahwa pada saat Pemohon I dan Pemohon II menikah, orangtua Pemohon II masih hidup dan tinggal di Jawa Timur akan tetapi ia mewakilkan secara tertulis kepada paman Pemohon II yang bernama DRN sebagai wali nikahnya; Bahwa untuk memperkuat dalil-dalilnya, Pemohon I dan Pemohon II telah mengajukan bukti-bukti tertulis yaitu berupa: Hal 3 dari 3, Pen. No. 0096/Pdt.P/2014/PA.Ktbm

4 a. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-ktp) an. PEMOHON I, NIK: XXX tanggal 30 Maret 2013, yang telah bermeterai cukup dan dinazagelen di Kantor Pos, telah dicocokkan dan sesuai dengan aslinya (P.1); b. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-ktp) an. PEMOHON II, NIK: XXX tanggal 21 Nopember 2012, yang telah bermeterai cukup dan dinazagelen di Kantor Pos, telah dicocokkan dan sesuai dengan aslinya (P.2); c. Fotokopi Kartu Keluarga an. PEMOHON I, Nomor: XXX yang dikeluarkan oleh Kepala Disduk Capil Kabupaten Lampung Utara tanggal 14 Oktober 2012, yang telah bermeterai cukup dan dinazagelen di Kantor Pos, telah dicocokkan dan sesuai dengan aslinya (P.3); Bahwa selain mengajukan bukti-bukti tertulis, Pemohon I dan Pemohon II telah pula menghadirkan saksi-saksi yaitu: 1. SAKSI I, di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: Bahwa saksi kenal dengan Pemohon I dan Pemohon II karena saksi sebagai tetangga Pemohon I sekaligus P3N di Desa KDTN; Bahwa Pemohon I dan Pemohon II adalah pasangan suami istri; Bahwa saksi tidak mengetahui pernikahan para Pemohon karena pada saat saksi kenal dengan para Pemohon pada tahun 2001 mereka sudah bersuami istri; Bahwa sampai saat ini para Pemohon tetap beragama Islam, sehingga saksi yakin mereka menikah secara Islam; Bahwa antara Pemohon I dan Pemohon II tidak ada hubungan darah, keduanya sama-sama orang lain dan tidak pula sesusuan; Bahwa selama ini tidak pernah ada orang lain atau masyarakat yang yang keberatan atau mengganggu-gugat pernikahan para Pemohon; Bahwa para Pemohon tetap sebagai pasangan suami-istri yang rukun dan harmonis (tidak pernah bercerai) dan dikaruniai 3 (tiga) orang anak tetapi yang sulung telah meninggal dunia; Bahwa selama masa pernikahan Pemohon I tidak mempunyai istri lain selain Pemohon II, begitu pula sebaliknya; Hal 4 dari 4, Pen. No. 0096/Pdt.P/2014/PA.Ktbm

5 Bahwa para Pemohon mengajukan pengesahan nikah ini tujuannya untuk mendapatkan buku nikah resmi dari KUA; 2. SAKSI II, di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: Bahwa saksi kenal dengan Pemohon I dan Pemohon II karena saksi sebagai tetangga para Pemohon; Bahwa Pemohon I dan Pemohon II adalah pasangan suami istri; Bahwa saksi tidak mengetahui pernikahan para Pemohon karena ketika saksi kenal dengan para Pemohon, mereka sudah bersuami istri; Bahwa sampai saat ini para Pemohon tetap beragama Islam, sehingga saksi yakin mereka menikah secara Islam; Bahwa antara Pemohon I dan Pemohon II tidak ada hubungan darah, hubungan semenda, keduanya sama-sama orang lain dan tidak pula sesusuan; Bahwa selama ini tidak pernah ada orang lain atau masyarakat yang yang keberatan atau mengganggu-gugat pernikahan para Pemohon; Bahwa para Pemohon tetap sebagai pasangan suami-istri yang rukun dan harmonis (tidak pernah bercerai) dan dikaruniai 3 (tiga) orang anak tetapi yang sulung telah meninggal dunia; Bahwa selama masa pernikahan Pemohon I tidak mempunyai istri lain selain Pemohon II, begitu pula sebaliknya; Bahwa para Pemohon mengajukan pengesahan nikah ini tujuannya untuk mendapatkan buku nikah resmi dari KUA; Bahwa Pemohon I dan Pemohon II telah memberikan kesimpulannya secara lisan yang pada pokoknya tetap pada permohonannya semula, menyatakan mencukupkan dengan alat bukti yang telah diajukan dan tidak mengajukan sesuatu apapun lagi kecuali mohon penetapan; Bahwa untuk mempersingkat uraian dalam penetapan ini, Majelis Hakim menunjuk kepada berita acara sidang perkara ini yang kesemuanya dianggap telah dimasukkan dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari penetapan ini; Hal 5 dari 5, Pen. No. 0096/Pdt.P/2014/PA.Ktbm

6 PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan pengesahan nikah Pemohon I dan Pemohon II adalah sebagaimana tersebut di atas; Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan pokok perkara, Majelis perlu mempertimbangkan terlebih dahulu mengenai kewenangan Pengadilan Agama dan kedudukan hukum (legal standing) Penggugat; Kewenangan Pengadilan Agama Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 49 huruf (a) angka (22) Penjelasan Undang-undang No. 7 Tahun 1989 yang diubah dengan Undang-undang No. 3 Tahun 2006 dan diubah kedua dengan Undangundang No. 50 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama (selanjutnya disebut UUPA), yang menjelaskan bahwa Pengadilan Agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam di bidang : a. perkawinan; b. waris; c. wasiat; d. hibah; e. wakaf; f. zakat; g. infaq; h. shadaqah; dan i. ekonomi syari'ah. Menimbang, bahwa permohonan Pemohon I dan Pemohon II adalah mengenai permohonan Isbath (pengesahan) Nikah yang merupakan bagian dari bidang perkawinan, maka Pengadilan Agama berwenang mengadili dan memeriksa perkara a quo; Menimbang, bahwa perkara ini merupakan permohonan yang bersifat volunter dan berdasarkan bukti P.1 dan P.2, ternyata Pemohon I dan Pemohon II berdomisili di wilayah yurisdiksi Pengadilan Agama Kotabumi, maka Pengadilan Agama yang bersangkutan berwenang mengadili dan memeriksa perkara tersebut; Kedudukan Hukum (Legal Standing) Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 7 ayat (4) KHI yang menjelaskan bahwa Yang berhak mengajukan permohonan itsbat nikah ialah suami atau isteri, anak-anak mereka, wali nikah dan pihak yang berkepentingan dengan perkawinan itu. Maka berdasarkan pemeriksaan dalam persidangan yang dikuatkan dengan bukti P.3, para Pemohon Hal 6 dari 6, Pen. No. 0096/Pdt.P/2014/PA.Ktbm

7 merupakan pasangan yang patut diduga mempunyai hubungan sebagai suami istri, oleh karena itu, menurut Majelis Hakim, Pemohon I dan Pemohon II berkualitas legitima persona standi in judicio (pihak yang sah mempunyai wewenang di Pengadilan) dalam perkara a quo; Pokok Perkara Menimbang, bahwa pada pokonya Pemohon I dan Pemohon II mendalilkan bahwa mereka menikah secara agama Islam pada tanggal 13 Oktober 1977 di Desa KDTN Kecamatan AT Kabupaten Lampung Utara. Wali nikahnya paman kandung Pemohon II bernama DRN dan 2 orang saksi masing-masing bernama KSD dan SPRN, dengan mas kawin berupa uang sebesar Rp ,- (seribu rupiah) tunai, namun pernikahan tersebut tidak dicatatkan pada Kantor Urusan Agama Kecamatan setempat sebagaimana telah dikemukakan oleh Pemohon I dan Pemohon II dalam duduk perkara di atas; Menimbang, bahwa permohonan Pemohon I dan Pemohon II tersebut telah diajukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, oleh karenanya permohonan tersebut dapat diterima untuk dipertimbangkan lebih lanjut; Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil permohonannya, Pemohon I dan Pemohon II telah mengajukan alat-alat bukti surat yaitu P.1, P.2, P.3 dan 2 (dua) orang saksi sebagaimana terurai di bagian duduk perkara; Menimbang, bahwa alat-alat bukti surat Pemohon I dan Pemohon II tersebut telah memenuhi syarat formil dan materiil, oleh karena itu patut dipertimbangkan; Menimbang, bahwa bukti P.1 dan P.2 berupa KTP yang berkaitan mengenai Kewenangan Relatif Pengadilan Agama telah dipertimbangkannya sebagaimana tersebut di atas; Menimbang, bahwa bukti P3 berupa Kartu Keluarga yang berkaitan mengenai hubungan para Pemohon telah dipertimbangkan sebagaimana tersebut di atas; Hal 7 dari 7, Pen. No. 0096/Pdt.P/2014/PA.Ktbm

8 Menimbang, bahwa 2 (dua) orang saksi yang diajukan oleh Pemohon I dan Pemohon II telah memenuhi syarat formil sebagaimana ketentuan Pasal 172 ayat (4) R.Bg, selanjutnya akan dipertimbangkan materiilnya sebagai berikut; Menimbang, bahwa kedua saksi tersebut di atas menerangkan bahwa mereka tidak mengetahui langsung dan tidak hadir pada saat Pemohon I dan Pemohon II menikah karena saksi masih kecil dan belum mengenal para Pemohon, akan tetapi mereka mengetahui akibat dari pernikahannya, yaitu bahwa sejak saksi-saksi mengenal Pemohon I dan Pemohon II tidak pernah ada orang yang atau masyarakat yang keberatan atau mengganggu-gugat atas pernikahan mereka, selama masa perkawinan para Pemohon sampai sekarang salah satu atau keduanya tidak pernah pindah agama (murtad), antara keduanya juga tidak pernah bercerai, dan Pemohon I tidak mempunyai istri lain selain istrinya yang sekarang (Pemohon II); Menimbang, bahwa sekalipun keterangan dua orang saksi tersebut di atas secara materiil tidak mengetahui secara langsung peristiwa pernikahan antara Pemohon I dan Pemohon II, akan tetapi saksi mengetahui adanya akibat pernikahannya (akibat hukum/rechts gevolg), maka Majelis Hakim berpendapat keterangan saksi tersebut dapat dianggap mempunyai kekuatan hukum sebagai dalil pembuktian sebagaimana maksud Yurisprudensi No. 299 K/AG/2003 tanggal 8 Juni 2005, yang menyatakan bahwa keterangan dua orang saksi yang menerangkan suatu akibat hukum (rechts gevolg) mempunyai kekuatan hukum sebagai dalil pembuktian, untuk itu dapat dipertimbangkan secara cermat ; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan para Pemohon yang dikuatkan oleh keterangan saksi-saksi sebagaimana terurai di atas, maka telah ditemukan fakta hukum bahwa Pemohon I dan Pemohon II telah menikah secara Islam dan telah memenuhi syarat dan rukun nikah, keduanya tidak terdapat larangan untuk menikah, tidak pernah bercerai dan sampai sekarang tidak beralih ke agama lain (murtad) serta selama ini masyarakat di sekitar tempat tinggalnya tidak ada yang keberatan atas status Hal 8 dari 8, Pen. No. 0096/Pdt.P/2014/PA.Ktbm

9 pernikahannya, akan tetapi pernikahan mereka tidak tercatat di PPN KUA AT; Menimbang, bahwa tidak tercatatnya pernikahan para Pemohon di PPN KUA AT disebabkan karena tidak bertanggungjawabnya dan lalainya PPPN yang bersangkutan meskipun telah diurus oleh para Pemohon, sehingga para Pemohon dianggap tidak memenuhi ketentuan sebagaimana maksud Pasal 2 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 Tentang Perkawinan Jo. Pasal 2 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan Jo. Pasal 34 dan 102 huruf (b) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 Tentang Perubaha atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan; Menimbang, bahwa walaupun pernikahan para Pemohon tidak dicatatkan pada Kantor Urusan Agama, namun pernikahan yang telah dilakukan keduanya tidak menghilangkan keabsahan pernikahannya karena dilakukan sesuai dengan syari'at Islam, tidak ada larangan bagi keduanya untuk menikah, tidak ada pihak yang keberatan atas pernikahannya, maka oleh karenanya permohonan pengesahan nikah para Pemohon telah memenuhi maksud Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 Tentang Perkawinan Jo. Pasal 7 ayat (2) dan ayat (3) huruf (e) dan Pasal 14 Kompilasi Hukum Islam, serta doktrin Hukum Islam yang diambil alih sebagai pendapat Majelis Hakim sebagai berikut: 1. Kitab I anatut Thalibin Juz IV halaman 254 yang berbunyi: و ف ى الد ع و ىب ن ك اح ع ل ى ام ر أ ة ذ ك ر ص حت ھ و ش ر و ط ھ م ن ن ح و و ل ي و ش اھ د ی ن ع د و ل Artinya: dan dalam hal pengakuan telah menikahi seorang wanita, maka harus dapat menyebutkan tentang sahnya pernikahan dahulu dan syarat-syaratnya seperti wali dan dua orang saksi yang adil (terjaga muru ahnya); 2. Kitab Bughyatul Mustarsyidin halaman 298 yang berbunyi : فا ذا شھدت لھا بینة علي وقف الدعوى ثبتت الزوجیة Hal 9 dari 9, Pen. No. 0096/Pdt.P/2014/PA.Ktbm

10 Artinya: jika telah ada saksi-saksi yang menyaksikan perempuan itu atas pengakuan pernikahannya, maka kukuhlah pernikahannya itu. Dengan demikian maka pernikahan para Pemohon tersebut dinyatakan sah, oleh karenanya permohonan pengesahan nikah para Pemohon dapat dikabulkan; Menimbang, bahwa oleh karena pencatatan perkawinan suatu keharusan Undang-Undang sebagaimana diatur dalam Pasal 2 ayat 2 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Jo. Pasal 2 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Jo. Pasal 34 dan Pasal 102 huruf (b) Undang-Undang No. 24 Tahun 2013 Tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan, maka kepada para Pemohon diperintahkan agar mencatatkan perkawinan mereka kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan AT Kabupaten Lampung Utara yang merupakan tempat para Pemohon berdomisili saat ini; Menimbang, bahwa perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, maka berdasarkan ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama jo. Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2008 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Mahkamah Agung dan Badan Peradilan yang Berada di Bawahnya, biaya perkara dibebankan kepada para Pemohon; Memperhatikan dalil-dalil syar'i dan segala ketentuan yang berlaku dan berkaitan dengan perkara ini; M E N E T A P K A N 1. Mengabulkan permohonan Pemohon I dan Pemohon II; 2. Menyatakan sah perkawinan antara Pemohon I dengan Pemohon II yang dilaksanakan pada tanggal 13 Oktober 1977 di Desa KDTN Kecamatan AT Kabupaten Lampung Utara; Hal 10 dari 10, Pen. No. 0096/Pdt.P/2014/PA.Ktbm

11 3. Memerintahkan Pemohon I dan Pemohon II untuk mencatatkan perkawinan mereka ke Kantor Urusan Agama Kecamatan AT Kabupaten Lampung Utara; 4. Membebankan biaya perkara kepada Pemohon I dan Pemohon II sejumlah Rp ,- (empat ratus sembilan puluh satu ribu rupiah); Demikian penetapan ini dijatuhkan dalam permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Kotabumi pada hari Rabu, tanggal 19 Nopember 2014 M. bertepatan dengan tanggal 26 Muharram 1436 H., oleh kami NANA, S.Ag., sebagai Ketua Majelis, H. MOHAMAD MU MIN, S.HI. MH. dan SHOBIRIN, S.HI. M.E.Sy, masing-masing sebagai Hakim Anggota Majelis, penetapan tersebut pada hari itu juga diucapkan oleh Ketua Majelis dalam persidangan yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh ROSITA, S.Ag. sebagai Panitera Pengganti serta dihadiri pula oleh Pemohon I dan Pemohon II; Ketua Majelis, dto. N A N A, S.Ag. Hakim Anggota, dto. H. MOHAMAD MU MIN, S.HI. MH. Hakim Anggota, dto. SHOBIRIN, S.HI. M.E.Sy. Panitera Pengganti, dto. R O S I T A, S.Ag. Hal 11 dari 11, Pen. No. 0096/Pdt.P/2014/PA.Ktbm

12 Perincian Biaya Perkara: 1. Biaya Pendaftaran Rp ,- 2. Biaya Proses Rp ,- 3. Biaya Panggilan Rp ,- 4. Redaksi Rp ,- 5. Meterai Rp ,- J u m l a h Rp ,- (Empat ratus sembilan puluh satu ribu rupiah) Hal 12 dari 12, Pen. No. 0096/Pdt.P/2014/PA.Ktbm