P U T U S A N 37/Pdt.G/2012/PA.Dgl BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi

1 Salinan Nomor : P U T U S A N 37/Pdt.G/2012/PA.Dgl BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Donggala yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Cerai Gugat antara : PENGGUGAT, tempat tinggal di Kabupaten Donggala, selanjutnya disebut sebagai ; PENGGUGAT ; MELAWAN TERGUGAT, tempat tinggal Kabupaten Donggala, selanjutnya disebut sebagai ; TERGUGAT ; Pengadilan Agama tersebut ; Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang bersangkutan ; Telah memeriksa alat-alat bukti Penggugat ; Telah mendengar keterangan Penggugat dan Tergugat serta saksi-saksi Penggugat ; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Penggugat dalam surat gugatannya tertanggal 03 Februari 2012 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Donggala dengan Nomor : /Pdt.G/2012/PA.Dgl, tanggal 03 Februari 2012 telah mengemukakan hal-hal sebagai berikut : 1. Bahwa Penggugat adalah istri sah Tergugat, nikah pada tanggal 18 Januari 2007 dihadapan Pejabat Kantor Urusan Agama Kecamatan Sojol, Kabupaten Donggala Propinsi Sulawesi Tengah sebagaimana terdaftar dalam Duplikat Kutipan Akta Nikah Nomor : Kk /PW.01/027/2012 tanggal 10 Februari 2012 ; 2. Bahwa setelah pernikahan tersebut Penggugat dengan Tergugat bertempat tinggal di rumah kakak kandung Penggugat di Desa Balukang, Kecamatan

2 Sojol, Kabupaten Donggala Propinsi Sulawesi Tengah selama kurang lebih 5 tahun, selama pernikahan tersebut Penggugat dengan Tergugat hidup rukun sebagaimana layaknya suami istri dan telah dikaruniai 1 orang anak laki-laki yang berumur 3 Tahun, dan anak tersebut berada dalam asuhan Penggugat ; 3. Bahwa sejak awal bulan Mei 2011 antara Penggugat dengan Tergugat sering terjadi perselisihandan pertengkaran yang disebabkan antara lain : a. Tergugat sering marah-marah dan membentak Penggugat bahkan dalam keadaan marah Tergugat mendatangi kakak Penggugat sambil mengeluarkan kata-kata yang intinya ingin menceraikan Penggugat ; b. Tergugat tidak pernah lagi menghargai Penggugat dan keluarga Penggugat ; c. Tergugat masih sering minum-minuman keras hingga mabuk ; 4. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut puncaknya pada bulan Juli 2011, Tergugat pergi meninggalkan Penggugat dan pulang kerumah orang tuanya dengan membawa semua pakaiannya sehingga Penggugat dan Tergugat saat ini sudah pisah tempat tinggal sudah kurang lebih 7 bulan ; 5. Bahwa antara Penggugat dengan Tergugat sudah membuat surat pernyataan cerai yang disaksikan sendiri oleh orang tua Penggugat dan Tergugat ; 6. Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah dipanggil oleh Kantor Urusan Agama setempat untuk dirukunkan, namun tidak berhasil ; 7. Bahwa kini Penggugat tidak sanggup lagi untuk melanjutkan perkawinan dengan Tergugat, dan untuk mendapatkan ketenangan hidup serta kepastian hukum bagi status perkawinan Penggugat dan Tergugat, maka Penggugat memilih jalan untuk menceraikan Tergugat melalui sidang Pengadilan Agama ; 8. Bahwa Penggugat sanggup membayar biaya yang timbul akibat dari perkara ini; Berdasarkan alasan/dalil-dalil di atas, Penggugat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Donggala cq. Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi : Primair : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat ; Hal. 2 dari 12 Nomor :037/Pdt.G/2012/PA.Dgl.

3 2. Menyatakan bahwa perkawinan Penggugat dan Tergugat putus karena perceraian ; 3. Membebankan biaya perkara menurut hukum yang berlaku ; Subsidair : Apabila Pengadilan Agama Donggala cq. Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya ; Menimbang, bahwa dalam persidangan yang telah ditetapkan kedua belah pihak hadir menghadap sendiri di depan sidang ; Menimbang, bahwa sebelum pemeriksaan perkara dilakukan, Majelis Hakim memerintahkan kepada kedua belah pihak untuk menempuh proses mediasi sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 7 Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2008 dan untuk melakukan mediasi tersebut Penggugat dan Tergugat menyatakan telah memilih dan atau menunjuk seorang Hakim dari Pengadilan Agama Donggala bernama (MAZIDAH, S.Ag., M.H.) sebagai mediator ; Menimbang, bahwa mediator telah melaksanakan proses mediasi, akan tetapi proses mediasi gagal memperoleh kesepakatan sebagaimana laporan mediator tanggal 27 Maret 2012 ; Menimbang, bahwa sehubungan dengan proses mediasi gagal, Majelis Hakim melanjutkan pemeriksaan perkara tersebut dengan terlebih dahulu mendamaikan Penggugat dan Tergugat, namun tetap tidak berhasil lalu dibacakanlah surat gugatan Penggugat yang isi dan redaksinya tetap dipertahankan oleh Penggugat tanpa ada penambahan ataupun pengurangan ; Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Tergugat memberikan jawaban secara lisan yang pada pokoknya membenarkan dalil-dalil gugatan penggugat dan tidak berkeberatan untuk bercerai dengan Penggugat ; Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim menyampaikan kepada para pihak, bahwa sekalipun dalil-dalil gugatan Penggugat telah diakui secara tegas oleh Tergugat, akan tetapi oleh karena perkara ini termasuk dalam ruang lingkup sengketa Hal. 3 dari 12 Nomor :037/Pdt.G/2012/PA.Dgl.

4 perkawinan, dengan masalah pokok telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus, maka Majelis Hakim akan menerapkan hukum acara khusus dan tetap membebankan wajib bukti kepada kedua belah pihak yang berperkara (lex specialis derogat lex generalis) ; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya, Penggugat mengajukan bukti surat berupa : - Fotocopy Kutipan Akta Nikah a/n. Tergugat dan Penggugat dengan Nomor : 029/29/I/2007 tertanggal 16 Januari 2007 yang dikeluarkan oleh PPN Kantor Urusan Agama Kecamatan Sojol, Kabupaten Donggala, bukti tersebut telah dicocokkan dan sesuai aslinya dan diberi tanda (P.) ; Menimbang, bahwa terhadap bukti surat Penggugat tersebut Tergugat membenarkan dan tidak keberatan ; Menimbang, bahwa selain bukti surat tersebut Penggugat telah pula menghadirkan saksi-saksi yang dibawah sumpahnya mengaku dan menerangkan sebagai berikut : Saksi I : tempat tinggal di Kabupaten Donggala; Bahwa saksi kenal Penggugat dan Tergugat karena saksi kakak kandung Penggugat ; Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri sah, yang menikah pada tahun 2007 di Desa Balukang dan saksi hadir waktu pernikahan tersebut ; Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah kakak Penggugat kemudian pindah ke rumah sendiri dan hidup rukun hingga dikaruniai 1 orang anak ; Bahwa sejak 7 bulan terakhir ini rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah goyah karena sering berselisih dan bertengkar ; Bahwa penyebabnya adalah hanya karena Penggugat disuruh Tergugat meminjam uang sebesar Rp ,- ditempat langganannya, dan ternyata Penggugat meminjam sebanyak Rp ,- ; Hal. 4 dari 12 Nomor :037/Pdt.G/2012/PA.Dgl.

5 Bahwa sekarang ini Penggugat dan Tergugat sudah pisah tempat tinggal selama kurang lebih 7 bulan setelah Tergugat marah-marah dan pergi meninggalkan Penggugat ; Bahwa pihak keluarga dan BP.4 Kecamatan Sojol sudah berupaya merukunkan Penggugat dengan Tergugat, namun tidak berhasil karena Penggugat dan Tergugat tetap ingin bercerai ; Saksi II : tempat tinggal di Kabupaten Donggala; Bahwa saksi kenal Penggugat dan Tergugat karena Penggugat adik kandung saksi ; Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri sah yang menikah pada tahun 2007 dan saksi hadir waktu pernikahan tersebut ; Bahwa semula Penggugat dan Tergugat hidup rukun dan harmonis hingga dikaruniai 1 orang anak, namun setelah 1 tahun usia perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat sudah mulai terjadi perselisihan dan pertengkaran; Bahwa penyebabnya adalah pada tahun 2010 Penggugat pernah berhutang tanpa sepengetahuan Tergugat sehingga Tergugat marah-marah kepada Penggugat, kemudian Tergugat datang kepada saksi sambil mengatakan ambil saja adik kamu karena saya sudah tidak mau lagi ; Bahwa sejak kurang lebih 7 bulan yang lalu, antara Penggugat dengan Tergugat tidak tinggal bersama lagi, dan Tergugat yang pergi meninggalkan Penggugat hingga sekarang ; Bahwa antara Penggugat dengan Tergugat sudah pernah dirukunkan, namun tidak berhasil, karena baik Penggugat maupun Tergugat sama-sama tidak mau rukun kembali ; Menimbang, bahwa atas keterangan saksi-saksi tersebut, Penggugat dan Tergugat membenarkannya serta tidak keberatan ; Menimbang, bahwa para saksi dari pihak Penggugat tersebut telah memberikan keterangan dibawah sumpahnya masing-masing telah dicatat Hal. 5 dari 12 Nomor :037/Pdt.G/2012/PA.Dgl.

6 selengkapnya dalam berita acara persidangan in casu. Sedangkan yang dinilai ada relevansinya guna pembuktian perkara, akan dikutip dan dipertimbangkan dalam uraian putusan ini sebagaimana mestinya; Menimbang, bahwa Tergugat dipersidangan tidak akan mengajukan bukti ataupun saksi-saksi meskipun Tergugat telah diberikan kesempatan untuk mengajukannya ; Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat telah mencukupkan keterangannya kemudian Penggugat dan Tergugat menyampaikan kesimpulannya secara lisan yang pada pokoknya tetap dengan pendiriannya masing-masing untuk bercerai ; Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, maka ditunjuk berita acara persidangan perkara ini, adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan putusan ini ; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat sebagaimana tersebut di atas ; Menimbang, bahwa perkara ini termasuk dalam lingkup perkawinan, karenanya menjadi kewenangan absolut Pengadilan Agama berdasarkan Pasal 49 huruf (a) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 ; Menimbang, bahwa berdasarkan Pengakuan Penggugat ditambah dengan keterangan saksi-saksi, maka Penggugat berada dalam wilayah Hukum Pengadilan Agama Donggala, dengan demikian Pengadilan Agama Donggala berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini ; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha maksimal mendamaikan Penggugat dan Tergugat dengan memberikan waktu untuk melakukan mediasi Hal. 6 dari 12 Nomor :037/Pdt.G/2012/PA.Dgl.

7 melalui mediator (MAZIDAH, S.Ag., M.H.) namun mediasi tersebut gagal sehingga PERMA Nomor 1 Tahun 2008 telah terpenuhi ; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah pula berusaha mendamaikan Penggugat dan Tergugat sesuai dengan ketentuan Pasal 65 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 jo. Pasal 39 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 dan Pasal 31 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 serta Pasal 131 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam, ternyata tidak berhasil ; Menimbang, bahwa oleh karena upaya mediasi gagal dan upaya damai tidak berhasil, maka pemeriksaan perkara ini selanjutnya dilaksanakan dalam persidangan yang tertutup untuk umum, sesuai ketentuan Pasal 80 ayat (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 jo. Pasal 33 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 ; Menimbang, bahwa pokok perkara ini adalah cerai gugat dengan alasan hubungan Penggugat dan Tergugat sebagai suami istri sudah tidak terdapat keharmonisan karena sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang berawal dari kabiasaan buruk Tergugat minum-minuman kerasa hingga mabuk dan Tergugat sering marah-marah kepada Penggugat dengan mengeluarkan kata-kata akan menceraikan Penggugat ; Menimbang, bahwa dari jawab menjawab antara Penggugat dengan Tergugat ternyata dalil-dalil Penggugat telah diakui dan dibenarkan oleh Tergugat ; Menimbang, bahwa karena pengakuan Tergugat di Persidangan merupakan alat bukti yang mempunyai kekuatan pembuktian sempurna, maka Majelis Hakim dalam menjatuhkan perkara ini wajib mendasarkan pada pengakuan Tergugat tersebut sebagaimana dimaksud Pasal 311 R.Bg ; Hal. 7 dari 12 Nomor :037/Pdt.G/2012/PA.Dgl.

8 Menimbang, bahwa meskipun tidak ada bantahan dari Tergugat, namun karena perkara aquo perkara perceraian, maka kepada Penggugat tetap dibebani wajib bukti saksi yang berasal dari keluarga atau orang dekat suami istri itu sebagaimana ketentuan dalam Pasal 76 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama ; Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan bukti-bukti berupa surat (P.) serta saksi-saksi dibawah sumpahnya, selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan alat-alat bukti tersebut ; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti (P.) yang merupakan alat bukti autentik, maka harus dinyatakan terbukti bahwa Penggugat dan Tergugat telah terikat dalam perkawinan yang sah sesuai dengan ketentuan Pasal 7 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam ; Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan saksi-saksi di bawah sumpah dan saksi-saksi tersebut telah memenuhi syarat formal kesaksian, maka keterangan saksi-saksi yang telah dibenarkan oleh Tergugat tersebut dapat diterima sebagai alat bukti ; Menimbang, bahwa di persidangan Tergugat menyatakan tidak mengajukan alat bukti apapun meskipun Tergugat telah diberikan kesempatan untuk mengajukannya ; Menimbang, bahwa bila keterangan saksi-saksi dihubungkan dengan bukti tertulis Penggugat serta dalil-dalil Penggugat, maka telah diketemukan fakta hukum sebagai berikut : Penggugat dan Tergugat adalah suami istri sah yang menikah pada tahun 2007 dan telah dikaruniai 1 orang anak ; Antara Penggugat dengan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan masalah hutang dimana Penggugat disuruh Tergugat untuk berhutang kepada langganannya sebesar Rp ,- akan tetapi Penggugat berhutang sebanyak Rp ,- dan setelah Tergugat mengetahui itu Hal. 8 dari 12 Nomor :037/Pdt.G/2012/PA.Dgl.

9 Tergugat marah-marah kepada Penggugat dan kemudian menyerahkan Penggugat kepada kakak Penggugat ; Antara Penggugat dengan Tergugat telah berpisah tempat tinggal selama sekurang-kurangnya 7 bulan dan Tergugat yang pergi meninggalkan Penggugat; Penggugat dan Tergugat sudah tidak mau lagi menerima nasihat untuk tetap hidup rukun kembali dalam membina rumah tangga ; Menimbang, bahwa dari fakta hukum di atas, maka Penggugat telah membuktikan bahwa rumah tangganya dengan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran terus menerus dan tidak ada harapan untuk dirukunkan lagi ; Menimbang, bahwa Penggugat selama dipersidangan telah menunjukkan sikap dan tekadnya untuk tetap bercerai serta tidak ada upaya konkrit dari keduanya, hal itu berarti Penggugat sudah tidak mau lagi mempertahankan perkawinannya, dan apabila salah satu pihak atau bahkan kedua belah pihak menyatakan sudah tidak mau mempertahankan perkawinannya, maka sudah ada bukti bahkan petunjuk (persangkaan) bahwa antara suami istri itu sudah tidak ada ikatan lahir bathin, sehingga perkawinannya sudah tidak utuh lagi ; Menimbang, bahwa dengan mengesampingkan siapa yang terlebih dahulu melakukan kesalahan dan atau apa yang menjadi penyebab terjadinya perselisihan, Majelis Hakim berpendapat bahwa ternyata perselisihan dan pertengkaran tersebut telah mengakibatkan retaknya perkawinan mereka, sehingga tidak sesuai dengan tujuan perkawinan sebagaimana yang dikehendaki Pasal 2 dan 3 Kompilasi Hukum Islam ; Menimbang, bahwa perceraian itu sedapat mungkin untuk dihindari, namun apabila kondisi sebuah rumah tangga sudah sebagaimana yang telah diuraikan diatas, maka mempertahankan perkawinan seperti itu adalah usaha sia-sia saja, juga akan menimbulkan dampak yang negatif bagi semua pihak dengan demikian kemadharatan (keadaan membahayakan) harus dihilangkan, dan oleh karena itu untuk menghindarkan para pihak dari kemelut rumah tangga yang berkepanjangan, maka pintu perceraian dapat dibuka sejalan dengan kaidah Fiqhiyah yang berbunyi : Hal. 9 dari 12 Nomor :037/Pdt.G/2012/PA.Dgl.

10 Artinya : Menolak kerusakan itu lebih utama dari mengambil kemaslahatan ; Menimbang, bahwa sejalan dengan pertimbangan tersebut di atas, Majelis Hakim berkesimpulan bahwa telah terdapat cukup alasan untuk mengabulkan gugatan Penggugat berdasarkan Pasal 19 (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam ; Menimbang, bahwa untuk memenuhi ketentuan Pasal 84 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama jo. Pasal 35 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun1975, dan SEMA No. 28/TUADA-AG/X/2002 tanggal 22 Oktober 2002, Majelis Hakim memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Donggala untuk mengirimkan salinan putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Penggugat dan Tergugat dan kepada Pegawai Pencatat Nikah di tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan, guna didaftarkan dalam daftar yang disediakan untuk itu ; Menimbang, bahwa perkara ini termasuk bidang perkawinan maka berdasarkan ketentuan Pasal 89 ayat 1 Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama, maka semua biaya perkara yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada Penggugat ;-- Mengingat dan memperhatikan segala peraturan perundang undangan yang berlaku dan hukum Islam yang berkaitan dengan perkara ini ; M E N G A D I L I 1. Mengabulkan gugatan Penggugat ; 2. Menjatuhkan talak satu ba in shughra Tergugat (Tergugat) terhadap Penggugat (Penggugat); Hal. 10 dari 12 Nomor :037/Pdt.G/2012/PA.Dgl.

11 3. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Donggala untuk mengirimkan salinan putusan ini setelah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah (PPN) pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Sojol, Kabupaten Donggala guna dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu ; 4. Membebankan kepada Penggugat membayar biaya perkara sebesar Rp ,- (dua ratus sembilan puluh satu ribu rupiah) ; Demikian Putusan ini dijatuhkan dalam permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Donggala pada Hari Senin Tanggal 19 Maret 2012 M. bertepatan dengan Tanggal 26 Rabiul Akhir 1433 H. oleh kami Drs. H. RAHMATULLAH, M.H. sebagai Ketua Majelis, ADI MARTHA PUTERA, S.H.I. dan ADE AHMAD HANIF,S.H.I. masingmasing sebagai Hakim Anggota dibantu oleh BULGIS, S.Ag. sebagai Panitera Pengganti, putusan mana pada hari itu juga diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota dan Panitera Pengganti tersebut dan dihadiri pula oleh Penggugat dan Tergugat ; KETUA MAJELIS ttd Drs. H. RAHMATULLAH, M.H. HAKIM ANGGOTA I ttd ADI MARTHA PUTERA, S.H.I. HAKIM ANGGOTA II ttd ADE AHMAD HANIF, S.H.I. PANITERA PENGGANTI ttd BULGIS, S.Ag. RINCIAN BIAYA : 1.Biaya Pendaftaran Rp ,- 2.Biaya Proses Rp ,- 3.Biaya Panggilan Rp ,- 4.Redaksi Rp ,- Hal. 11 dari 12 Nomor :037/Pdt.G/2012/PA.Dgl.

12 5.Meterai Rp ,- J U M L A H Rp ,- (dua ratus sembilan puluh satu ribu rupiah) Salinan sesuai aslinya Pengadilan Agama Donggala PANITERA, MAHFUDZ, S.H. Hal. 12 dari 12 Nomor :037/Pdt.G/2012/PA.Dgl.