BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku bullying pada siswa

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku bullying pada siswa"

Transkripsi

1 31 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku bullying pada siswa SMA. Penelitian ini melibatkan penelitian sebanyak 53 siswa yang sedang duduk di bangku kelas X (sepuluh). Keseluruhan subjek merupakan siswa siswi yang sedang duduk di bangku kelas X (sepuluh) Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 1 Sleman. Sekolah yang sekarang dikenal dengan nama SMAN 1 Sleman ini mempunyai sejarah yang cukup panjang karena berdiri sejak Dalam perkembangannya, beberapa kali mengalami perubahan nomenklatur dan terakhir dipimpin oleh Dra Hermintarsih sejak 2012 (PLt) & Januari 2013 (definitif) hingga sekarang. Berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru Bimbingan Konseling (BK) yang berada di SMAN 1 sleman, peneliti menemukan ada beberapa indikator bullying yang terjadi pada sekolah ini. Menurut salah seorang guru BK, beberapa kali terjadi kasus bullying di sekolah ini. Ada beberapa kecenderungan perilaku bullying terjadi di Kelas X seperti ; seorang siswa senang membuat temannya yang lain kebingungan dengan menyembunyikan suatu barang milik temannya tersebut, selain itu ada satu kelas yang memberikan ejekan terhadap satu orang didalam kelas tersebut.

2 32 Menurut peneliti para siswa SMA yang memiliki visi Unggul dalam prestasi, berbudi pekerti luhur, dan menguasai teknologi maju ini sudah memiliki kecerdasan emosi yang cukup baik, hal ini terbukti dengan temuan temuan peneliti pada saat melakukan penelitian di SMA tersebut. Pada saat peneliti berada didalam kelas untuk melakukan penelitian para siswa mampu mengkondisikan diri mereka dengan baik dengan memperhatikan peneliti dengan baik dan juga mau berinteraksi dengan peneliti, selain itu setelah selesai pengambilan data para siswa juga tidak canggung untuk bertanya dan bercanda dengan peneliti. Hal tersebut menunjukan para siswa mampu membina hubungan dengan orang lain secara baik yang dimana membina hubungan adalah salah satu aspek dari kecerdasan emosi. 2. Persiapan Penelitian a. Persiapan Administrasi Dalam persiapan administrasi, Peneliti menyiapkan surat permohonan izin penelitian untuk skripsi yang dikeluarkan oleh Dekan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia dengan nomor 727/Dek/70/Div.Um&RT/V/2015. Selanjutnya peneliti mendapatkan surat izin untuk melakukan penelitian dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan nomor 070 / Bappeda / 3163 / 2015 sebagai syarat melakukan penelitian di SMAN 1 Sleman. Surat izin ini digunakan untuk mendapatkan kesediaan pihak yang akan menjadi responden untuk mengizinkan peneliti melakukan penelitian dan pengambilan data.

3 33 b. Persiapan Alat Ukur Alat ukur disusun dengan membuat blue print terlebih dahulu. Blue print dibuat berdasarkan aspek-aspek dari definisi operasional. Peneliti menggunakan skala perilaku bullying dan skala kecerdasa emosi yang disusun sendiri. Skala perilaku bullying terdiri dari 18 aitem dengan 9 aitem favourable dan 9 aitem unfavourable. Sedangkan pada skala kecerdasan emosi, terdiri dari 20 aitem dengan 10 aitem favourable dan 10 aitem unfavourable. c. Uji Coba Alat Ukur Sebelum melakukan pengambilan data penelitian, peneliti melakukan tahap uji coba atau try out terlebih dahulu yang bertujuan untuk mengurangi hambatan hambatan yang mungkin muncul saat pelaksanaan penelitian dan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas pada alat ukur. Uji coba alat ukur dilakukan terhadap 30 subjek yang merupakan siswa SMA N 1 Pakem. Try out dilaksanakan pada hari Kamis, 10 September 2015 yang dilakukan pada jam mata pelajaran BK pada hari itu yaitu pada pukul WIB.

4 34 d. Hasil Uji Coba Alat Ukur Berdasarkan data yang diperoleh dari uji coba, peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan aplikasi statistik. Uji validitas digunakan untuk menyeleksi aitem untuk skala perilaku bullying dan kecerdasan emosi. Batas yang digunakan untuk menguji validitas adalah 0,30. Artinya, aitem yang memiliki nilai sama atau lebih besar dari 0,30 valid dan dapat digunakan dalam penelitian. Validitas diukur dengan membandingkan nilai korelasi aitem dengan nilai keseluruhan aitem. Sementara itu, uji reliabilitas digunakan untuk mengukur kepercayaan skala yang telah disusun. Skala dikatakan reliabel apabila memiliki koefisien Cronbach alpha lebih besar dari 0,5. Dari uji coba yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut: 1) Skala Perilaku Bullying Hasil uji coba skala perilaku bullying menghasilkan 14 aitem sahih dan 4 aitem gugur, yaitu aitem dengan nomor 1, 2, 14, 15 (r < 0,30). Berdasarkan hasil uji reliabilitas, didapatkan koefisien reliabilitas alpha sebesar 0,817. Hasil tersebut menunjukkan bahwa skala perilaku bullying yang disusun peneliti reliabel untuk dijadikan alat ukur.

5 35 Tabel 4.1 Distribusi Aitem Skala Perilaku Bullying Setelah Try out NO Aspek Nomor Butir Jumlah Favourable Unfavourable 1. Physical 8 (6), 18 (14) 6 (4), 10 (8), 11 (9) 2. Verbal 4 (2), 7 (5), 16 (12), 3. Indirect 3 (1), 12 (10), 5 (3), 9 (7), 6 13 (11) 17 (13) Jumlah Catatan: angka dalam kurung ( ) adalah nomor urut butir baru setelah uji coba. 2) Skala Kecerdasan Emosi Hasil uji coba skala kecerdasan emosi menghasilkan 14 aitem sahih dan 6 aitem gugur, yaitu aitem dengan nomor 2, 7, 11, 12, 14, 17 (r < 0,30). Berdasarkan hasil uji reliabilitas, didapatkan koefisien reliabilitas alpha sebesar 0,776. Hasil tersebut menunjukkan bahwa skala kecerdasan emosi yang disusun peneliti reliabel untuk dijadikan alat ukur. Tabel 4.2 Distribusi Aitem Skala Kecerdasan Emosi Setelah Try out No Aspek Nomor Butir Total Favourable Unfavourable 1 Kesadaran diri 8 (6), 13 (9) 6 (5), 18 (12) 4 2 Pengaturan diri 4 (3), 5 (4) 2 3 Memotivasi diri 9 (7), 19 (13) 3 (2), 16 (11) 4 4 Empati 20 (14) 15 (10) 2 5 Membina hubungan 1 10 (8), 2 Jumlah Catatan: angka dalam kurung ( ) adalah nomor urut butir baru setelah uji coba. 5 3

6 36 B. Laporan Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian (pengambilan data) di SMAN 1 Sleman dilakukan pada tanggal 1 dan 2 Oktober 2015 pukul WIB. Pengambilan data dilaksanakan dalam dua hari dikarenakan peneliti mengambil sampel 2 kelas di hari yang berbeda. Pengambilan data dilakukan dengan membagikan angket kepada subjek sebanyak 53. Pelaksanaan pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan 53 eksemplar angket. Keseluruhan angket terisi dengan lengkap sehingga semua dapat digunakan untuk di analisis. Sebelum subjek diminta untuk mengisi angket, peneliti terlebih dahulu memeberi penjeasan tentang tujuan pengisian data dan tata cara mengisinya. 1. Deskripsi Subjek Penelitian C. Hasil Penelitian Keseluruhan subjek dalam penelitian ini berjumlah 53 subjek. Subjek tersebut terdiri dari 25 subjek dari kelas X IPS 2 dan 28 subjek dari kelas X IPA 1 Subjek berada dalam rentang usia 14 sampai 16 tahun dengan 19 subjek laki-laki, 34 subjek perempuan. Berikut gambaran umum dari subjek penelitian: Tabel 4.3 Jumlah Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Persentase Laki-laki 19 36% Perempuan 34 64% Total %

7 37 Tabel 4.4 Jumlah Subjek Berdasarkan Kelas Kelas Jumlah Persentase X IPS % X IPA % Total % 2. Deskripsi Data Penelitian Deskripsi data penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat perilaku bullying dan kecerdasan emosi pada siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Sleman. Deskripsi data penelitian secara umum dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.5 Deskripsi Hasil Penelitian Variabel Hipotetik Empirik X min X max Mean SD X min X max Mean SD Perilaku Bullying ,5 3,87 Kecerdasan Emosi ,9 3,69 Data di atas kemudian digunakan untuk membuat kategorisasi masing-masing variabel penelitian. Kategorisasi dibuat untuk mengetahui perilaku bullying dan kecerdasan emosi tiap individu. Pada penelitian ini, Peneliti membagi kategorisasi menjadi lima yaitu, sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah berdasarkan rumus norma berikut:

8 38 Tabel 4.6 Kriteria Kategorisasi Skala Kategorisasi Rumus Norma Sangat Tinggi X > μ + 1,8σ Tinggi μ + 0,6σ < X < μ + 1,8σ Sedang μ 0,6σ < X < μ + 0,6σ Rendah μ 1,8σ < X < μ 0,6σ Sangat Rendah X < μ 1,8σ Keterangan: X = Skor Total μ = Mean Hipotetik σ = Standar Deviasi Hipotetik (SD) Berdasarkan norma kategorisasi tersebut, subjek dikelompokkan ke dalam lima kategori pada masing-masing variabel. Kategorisasi subjek penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 4.7 Kategorisasi Variabel Perilaku Bullying Kategorisasi Skor Jumlah Persentase Sangat Tinggi X > 47,6 0 0% Tinggi 39,2 < X < 47,6 0 0% Sedang 30,8 < X < 39,2 2 4% Rendah 22,4 < X < 30, % Sangat Rendah X < 22, % Total % Tabel di atas menunjukkan tidak ada subjek yang memiliki tingkat perilaku bullying pada kategori sangat tinggi maupun kategori tinggi, pada kategori sedang sebanyak 2 subjek (4%), kategori rendah sebanyak 35 subjek (66%) dan kategori sangat rendah sebanyak 16 subjek (30%). Berdasarkan kategorisasi pada tabel di atas, persentase tingkat kecenderungan perilaku bullying siswa SMA N 1 Sleman yang paling

9 39 banyak berada pada kategori rendah yaitu, 66% dengan jumlah sebanyak 35 subjek. Tabel 4.8 Kategorisasi Variabel Kecerdasan Emosi Kategorisasi Skor Jumlah Persentase Sangat Tinggi X > 47,6 1 2% Tinggi 39,2 < X < 47, % Sedang 30,8 < X < 39, % Rendah 22,4 < X < 30,8 0 0% Sangat Rendah X < 22,4 0 0% Total % Tabel di atas menunjukkan subjek yang memiliki tingkat kecerdasan emosi pada kategori sangat tinggi sebanya 1 subjek (2%), pada kategori tinggi sebanyak 29 subjek (55%), kategori sedang sebanyak 23 subjek (43%), dan tidak ada subjek yang memiliki tingkat kecerdasan emosi pada kategori rendah dan sangat rendah. Berdasarkan kategorisasi pada tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa tingkat kecerdasan emosi pada siswa SMA N 1 Sleman paling banyak berada pada kategori tinggi dengan jumlah 29 subjek (55%). 3. Uji Asumsi Uji asumsi perlu dilakukan sebagai syarat untuk melakukan uji hipotesis. Uji asumsi meliputi uji normalitas dan uji linearitas. Pengujian tersebut perlu dilakukan agar menghasilkan kesimpulan yang tepat, tidak menyimpang dari kebenaran yang seharusnya.

10 40 a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui kenormalan sebaran data variabel bebas maupun variabel tergantung. Sebaran dikatakan normal apabila p>0.05. Teknik yang digunakan untuk menguji normalitas dalam penelitian ini adalah teknik One Sample Kolmogorov-Smirnov. Hasil analisis data pada variabel perilaku bullying, diperoleh K-SZ = 0,64 dengan p = 0,80 (p>0,05). Sedangkan untuk variabel kecerdasan emosi diperoleh (K-SZ) = 0,72 dengan p = 0,67 (p>0,05). Hasil uji normalitas kedua variabel tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Variabel K-SZ Signifikansi (p) Keterangan Normalitas Perilaku Bullying 0,64 0,80 Normal Kecerdasan Emosi 0,72 0,67 Normal b. Uji Linearitas Uji linearitas digunakan untuk mengetahui linearitas hubungan antara variabel perilaku bullying dengan variabel kecerdasan emosi. Hubungan antar variabel dapat dikatakan linear apabila p<0,05. Nilai yang diperoleh dari analisis data menunjukkan nilai F = 11,616 dengan p = Hasil tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara kecenderungan perilaku bullying dengan kecerdasan emosi linear atau berada dalam satu garis lurus. Hasil uji linearitas dapat dilihat pada tabel berikut ini:

11 41 Tabel 4.10 Hasil Uji Linearitas Variabel Perilaku Bullying dengan Kecerdasan Emosi Koefisien Linearitas (F) Signifikansi (p) Keterangan Linearitas 11,616 0,002 Linear 4. Uji Hipotesis Hasil uji asumsi sebelumnya telah memenuhi syarat untuk melakukan uji hipotesis. Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui korelasi antar variabel dalam penelitian. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu adanya hubungan negatif antara kecenderungan perilaku bullying dengan kecerdasan emosi pada siswa SMA N 1 Sleman. Hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima apabila nilai p<0,05 yang berarti menunjukkan adanya hubungan. Tabel 4.11 Hasil Uji Hipotesis Perilaku Bullying dengan Kecerdasan Emosi Pearson Correlation (r) Sig. (p) -0,414 0,002 Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi product moment Pearson. Berdasarkan hasil analisis data didapat nilai r = - 0,414 dengan p = 0,002 (p<0,05). Hal ini menunjukkan adanya korelasi antara variabel perilaku bullying dengan variabel kecerdasan emosi.

12 42 Nilai koefisien korelasi yang negatif menunjukkan hubungan yang negatif antara kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku bullying, artinya, semakin tinggi tingkat kecerdasan emosi maka semakin tinggi tingkat kecenderungan perilaku bullying pada siswa, dan sebaliknya. Berdasarkan hasil tersebut, maka hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima. Tabel 4.12 Sumbangan efektif kecerdasan emosi terhadap perilaku bullying r r 2 Perilaku Bullying dengan Kecerdasan Emosi -0,414 0,171 Sumbangan efektif kecerdasan emosi terhadap kecenderungan perilaku bullying adalah sebesar 0,171 artinya, kecerdasan emosi memiliki pengaruh sebesar 17,1% terhadap turunnya tingkat kecenderungan perilaku bullying. Sedangkan sisanya dipengaruhi beberapa variabel lain di luar variabel tersebut. 5. Analisis Tambahan Setelah melakukan uji hipotesis dan mendapatkan hasil yaitu hipotesis diterima, selanjutnya peneliti melakukan beberapa analisis tambahan yakni manguji variabel bullying manakah yang paling tinggi, uji beda tingkat kecenderungan perilaku bullying berdasarkan jenis kelamin dan uji beda tingkat kecenderungan perilaku bullying berdasarkan kelas.

13 43 Berikut adalah tabel aspek perilaku bullying: Tabel 4.13 Kecenderungan Aspek Perilaku Bullying Tertinggi Aspek Perilaku Bullying Mean SD F Sig Physic 9,26 1,689 Verbal 5,53 1,186 2,605 0,119 Indirect 9,71 1,905 Hasil perihitungan diatas menunjukan bahwa aspek yang memiliki nilai paling tinggi dalam variabel perilaku bullying adalah aspek indirect dengan nilai mean = 9,71. Dengan demikian aspek perilaku bullying yang memiliki kecenderungan paling tinggi adalah aspek indirect. Selanjutnya peneliti melakukan analisis uji beda untuk mengetahui adakah perbedaan kecenderungan perilaku bullying subjek berdasarkan jenis kelamin yakni laki-laki dan perempuan. Berikut adalah hasil uji beda berdasarkan jenis kelamin : Tabel 4.14 Uji Beda Kecenderungan Perilaku Bullying Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Mean F Sig. Laki-laki 26,4 0,335 0,008 Perempuan 23,5 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai p sebesar 0,008 (p<0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa ada perbedaan tingkat kecenderungan melakukan perilaku bullying antara jenis kelamin laki-laki dan jenis kelamin perempuan. Dimana laki-laki memiliki kecenderungan melakukan bullying lebih banyak dengan nilai mean = 26,4.

14 44 Selanjutnya peneliti melakukan analisis uji beda untuk mengetahui adakah perbedaan kecenderungan perilaku bullying subjek berdasarkan kelas siswa yakni X IPS dan X IPA. Berikut adalah hasil uji beda berdasarkan kelas : Tabel 4.15 Uji Beda Kecenderungan Perilaku Bullying Berdasarkan Kelas Kelas Mean F Sig. X IPS 24,5 0,879 0,985 X IPA 24,5 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai p sebesar 0,985 (p>0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat kecenderungan perilaku bullying berdasarkan kelas di sekolah. D. Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi terhadap kecenderungan perilaku bullying pada siswa SMA N 1 Sleman. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara Kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku bullying. Hal ini ditunjukkan dengan besar nya nila r = -0,414 dengan p= 0,002 (p<0,05). Hubungan yang negatif ini menunjukkan semakin tinggi tingkat kecerdasan emosi maka akan semakin rendah tingkat kecenderungan perilaku bullying siswa. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah tingkat kecerdasan emosi, maka akan semakin

15 45 tinggi tingkat kecenderungan perilaku bullying siswa. Berdasarkan hasil tersebut, maka hipotesis yang diajukan Peneliti dapat diterima. Hubungan yang negatif antara kecerdasan emosi dan kecenderungan perilaku bullying menunjukkan bahwa kecerdasan emosi dapat menjadi salah satu faktor untuk menahan atau mengurangi tingkat kecenderungan perilaku bullying pada siswa. Siswa dengan kecerdasan emosi yang baik dapat mempu mengatur dirinya sendiri agar dapat melakukan apa yang baik bagi diri sendiri serta bagi orang lain. Selain itu siswa dengan kecerdasan emosi yang baik dan dapat memotivasi sendiri diharapkan mampu untuk memberikan masukan-masukan positif kepada diri sendiri agar tidak melakukan perbuatan yang tidak baik termasuk bullying. Goleman (2009) menambahkan kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang mengatur kehidupan emosinya dengan inteligensi, menjaga keselarasan emosi dan pengungkapannya melalui keterampilan kesadaran diri. Jika dikaitkan dengan teori tersebut maka dapat terlihat bahwa kecenderungan perilaku bullying akan berkurang dengan adanya kecerdasan emosi dalam diri individu karena individu dapat mengatur kehidupan emosinya dan menyelaraskan emosi dalam diri. Salovey (Jensen dkk, 2007) percaya bahwa pengaturan dan juga kecerdasan emosi mungkin yang paling penting bagi interaksi sosial karena langsung mempengaruhi ekspresi emosinal dan perilaku, dalam konteks ini adalah bagai mana kecerdasan emosi dapat mempengaruhi turunnya tingkat kecenderungan siswa melakukan perilaku bullying.

16 46 Subjek dalam penelitian ini berjumlah 53 subjek yang terdiri dari 25 siswa kelas X IPS 2 dan 28 siswa dari kelas X IPA 1 di SMA N 1 Sleman. Subjek berada dalam rentang usia 14 sampai 16 tahun dengan 19 subjek laki-laki, 34 subjek perempuan. Adapun deskripsi tingkat kecenderungan perilaku bullying siswa menunjukkan tidak ada subjek yang memiliki tingkat perilaku bullying pada kategori sangat tinggi maupun kategori tinggi, pada kategori sedang sebanyak 2 subjek (4%), kategori rendah sebanyak 35 subjek (66%) dan kategori sangat rendah sebanyak 16 subjek (30%). Dapat dikatakan bahwa tingkat kecenderungan perilaku bullying pasa siswa SMA N 1 Sleman tergolong rendah. Hal tersebut merupakan suatu kondisi yang baik, karena Sanders, Cheryl, Garym dan Phye (2003) dalam bukunya menjelaskan bahwa jika tingkat bullying di suatu sekolah tinggi maka siswa tidak akan merasa aman di sekolah dan iklim pendidikan akan memburuk. Sementara itu, untuk deskripsi kecerdasan emosi pada Siswa SMA N 1 Sleman menunjukkan subjek yang memiliki tingkat kecerdasan emosi pada kategori sangat tinggi sebanya 1 subjek (2%), pada kategori tinggi sebanyak 29 subjek (55%), kategori sedang sebanyak 23 subjek (43%), dan tidak ada subjek yang memiliki tingkat kecerdasan emosi pada kategori rendah dan sangat rendah. Tingkat kecerdasan emosi siswa SMA N 1 Sleman cendering tinggi yang dapat dilihat dari perolehan presentase yaitu 60,39%. Individu yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi akan mengendalikan diri dan dapat menangani kesulitan dengan cara yang adaptif

17 47 (Habel dan Prihastuti, 2013). Dengan tingkat kecerdasan emosi yang tinggi diharapkan siswa dapat mengontrol diri mereka untuk tidak berbuat perbuatan yang mengarah kearah perilaku bullying. Hal ini sejalan dengan pendapat Goleman (2003) yang mengatakan bahwa individu yang memiliki kecerdasan emosi yang baik akan memiliki kemampuan untuk menyadari keseluruhan proses yang terjadi pada dirinya. Melalui analisis tambahan diketahui kecenderungan perilaku bullying yang paling tinggi yang terjadi di SMA N 1 Sleman adalah aspek indirect dengan nilai mean = 9,26. Dengan demikian aspek perilaku bullying yang memiliki kecenderungan paling tinggi adalah aspek indirect. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa perilaku bullying di SMA N 1 Sleman lebih sering dlakukan oleh laki-laki daripada perempuan, dengan taraf signifikansi 0,008 (p<0,05), dengan rata-rata nilai mean pada laki-laki sebesar 26,4 dan nilai mean perempuan 23,5. Sesuai dengan apa yang diungkapkan Olweus (1993) bahwa 80% pelaku bullying adalah laki-laki. Hal tersebut juga sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Soedjatmiko, Nurhamzah, Maureen, Wiguna (2013) yang menyebutkan bahwa anak laki- laki memiliki kecenderungan yang lebih tinggi sebagai pelaku perbuatan bullying terhadap sesama laki-laki ataupun terhadap perempuan dari pada kecenderungan perempuan sebagai pelaku perbuatan bullying. Disisi lain, dari hasil penelitian untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kecenderungan melakukan perilaku bullying berdasarkan kelas di SMAN 1 Sleman dengan nilai p sebesar 0,985 (p>0,05). Hal tersebut

18 48 menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat kecenderungan perilaku bullying berdasarkan kelas di sekolah Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa kecenderungan perilaku bullying siswa SMA N 1 Sleman dalam kategori rendah, walaupun terdapat beberapa subjek yang memiliki tingkat perilaku bullying yang sedang. Selain itu pada variabel kecerdasan emosi pada subjek di SMA N 1 Sleman berada dalam kategori yang tinggi dan dapat dikatakan baik. Diterima hipotesis penelitian ini menunjukan bahwa kecerdasan emosi memberikan sumbangan sebesar 17,1% terhadap kurangnya kecenderungan perilaku bullying pada siswa. Hal ini membuktikan bahwa kecerdasan emosi menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perilaku bullying pada siswa. Faktor lain yang dapat mempengaruhi perilaku bullying sebesar 84.3% dapat berupa faktor dari dalam maupun luar individu seperti, Faktor lingkungan, kearakteristik kepribadian seseorang, budaya, dan pengalaman yang terjadi dimasa lalu. Terlepas dari hasil penelitian yang didapat, peneliti merasa masih terdapat kelemahan dalam penelitian ini. Kelemahan tersebut diantaranya kurangnya penjelasan dan ketika sedang melakukan pengambilan data serta adanya beberapa subjek yang kurang mengerti beberapa kata yang ada didalam kuesioner. Walaupun pada kuesioner terdapat petunjuk pengerjaan, akan lebih baik apabila ditambah dengan penjelasan dari Peneliti agar subjek penelitian yang tidak membaca juga akan tetap mengerti petunjuk pengisian kuesioner. Selain itu, Peneliti dapat memberikan contoh petunjuk

19 49 pengisian pada kuesioner maupun penjelasan. Selain itu kelemahan penelitian adalah kurangnya pendekatan dengan subjek penelitian, dan metode penelitian yang hanya menggunakan satu teknik penelitian

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 37 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan di dua lokasi yaitu di kampus program studi Teknik Sipil Universitas

Lebih terperinci

BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. sekolah negeri milik pemerintah setingkat menengah atas dengan visi

BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. sekolah negeri milik pemerintah setingkat menengah atas dengan visi 33 BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Sedayu. Sekolah ini terletak di Argomulyo Sedayu Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, peneliti akan membahas mengenai laporan pelaksanaan penelitian yang terdiri dari gambaran umum subjek, hasil uji validitas dan reliabilitas, uji normalitas

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. terhubungdengan internet seperti Smartphone dan I-phone serta berbagai macam

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. terhubungdengan internet seperti Smartphone dan I-phone serta berbagai macam BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Salah satu tahap yang harus dilalui sebelum peneltian dilaksanakan adalah perlunya memahami orientasi

Lebih terperinci

BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Penelitian ini dilakukan di PT. Bank BRI Yogyakarta.

BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Penelitian ini dilakukan di PT. Bank BRI Yogyakarta. BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan di PT. Bank BRI Yogyakarta. Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank

Lebih terperinci

Total 202 orang 100 %

Total 202 orang 100 % BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, peneliti akan membahas mengenai laporan pelaksanaan penelitian yang terdiri dari gambaran umum subjek, hasil uji validitas dan reliabilitas, uji normalitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi variabel-variabel penelitian. 1. Variabel tergantung : Persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi variabel-variabel penelitian. 1. Variabel tergantung : Persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi variabel-variabel penelitian 1. Variabel tergantung : Persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi 2. Variabel bebas : Komunikasi efektif bidan-pasien B. Definisi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Theresiana Salatiga yang terletak di jalan Kemiri Raya II Salatiga dengan akreditasi A. SMA Theresiana merupakan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara kepribadian kompetitif dengan perilaku mengemudi

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Yogyakarta angkatan 2015 yang berjenis kelamin laki-laki dan

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Yogyakarta angkatan 2015 yang berjenis kelamin laki-laki dan 34 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa hubungan antara konformitas pada produk dan perilaku konsumtif

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN PENELITIAN

BAB IV LAPORAN PENELITIAN BAB IV LAPORAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Di dalam melakukan sebuah penelitian ada berbagai hal yang perlu untuk dipersiapkan terlebih dahulu, yaitu menentukan tempat untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Madrasah Aliyah Negeri 1 Model Banjarmasin terletak di Jl.Kampung Melayu Darat RT.11 No.31. Merupakan Sekolah Tingkat Menengah sederajat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. diri dengan kualitas hidup pada penderita penyakit kanker.

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. diri dengan kualitas hidup pada penderita penyakit kanker. BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dengan kualitas hidup pada penderita

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Penelitian Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu peneliti menentukan lokasi yang akan dijadikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya. Siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya kelas XI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Subyek Penelitian Gambaran umum subjek penelitian ini diperoleh dari data yang diisi responden, yaitu inisial, usia, jenis kelamin responden,

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah & Penelitian. Penelitian ini penulis lakukan pada remaja di SMK-SMTI Yogyakarta yang terletak di Jalan Kusumanegara

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Perusahaan Daerah Air Minum Salatiga adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang sudah dirintis oleh Pemerintah Belanda sejak tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. hasil perhitungan distribusi frekuensi yang telah dilakukan. Tabel 4.1 Demografi Responden. Demografi Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN. hasil perhitungan distribusi frekuensi yang telah dilakukan. Tabel 4.1 Demografi Responden. Demografi Jumlah % BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Partisipan Penelitian dilakukan kepada 70 karyawan PT. YMMI. Gambaran umum partisipan penelitian merupakan gambaran demografis penyebaran partisipan dilihat berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identivikasi Variabel Penelitian Dalam penelitian ini rancangan penelitian yang akan digunakan adalah jenis penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Uji Coba Alat Ukur Penelitian 4.1.1. Persiapan Uji Coba Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua buah skala berupa skala regulasi emosi yaitu kuesioner AERQ (Academic

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. subjek, yaitu jenis kelamin dan kelas. Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. subjek, yaitu jenis kelamin dan kelas. Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Gambaran umum subjek penelitian ini diperoleh dari data yang diisi subjek, yaitu jenis kelamin dan kelas. Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas tentang orientasi kancah penelitian, subjek penelitian, prosedur penelitian, hasil uji coba, hasil uji asumsi, hasil uji hipotesa dan pembahasan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian adalah proses yang sistematik, terencana, dan dan terkontrol

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian adalah proses yang sistematik, terencana, dan dan terkontrol BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian adalah proses yang sistematik, terencana, dan dan terkontrol dari beberapa tahapan yang logis. Sedangkan rancangan penelitian merupakan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melalui berbagai penelitian terdahulu tentang kepuasan kerja dan work life

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melalui berbagai penelitian terdahulu tentang kepuasan kerja dan work life BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Subjek Penelitian ini dimulai dengan merumuskan variabel penelitian melalui berbagai penelitian terdahulu tentang kepuasan kerja dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. DESKRIPSI SUBJEK Pada bagian ini, peneliti akan mendeskripsikan skor brand image dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Uji Asumsi. Sebelum melakukan analisis dengan menggunakan analisis regresi,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Uji Asumsi. Sebelum melakukan analisis dengan menggunakan analisis regresi, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Asumsi Sebelum melakukan analisis dengan menggunakan analisis regresi, terlebih dahulu perlu dilakukan uji asumsi terhadap data penelitian. Uji asumsi yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah MAN 1 Yogyakarta berusaha menyelenggarakan sistem pendidikan yang menunjang kegiatan belajar mengajar, mendukung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu: 1. Variabel bebas : locus of control, terbagi dua yaitu locus of control internal

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN PENELITIAN

BAB IV LAPORAN PENELITIAN BAB IV LAPORAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Di dalam sebuah penelitian tahap pertama yang harus dilalui sebelum penelitian adalah menetapkan dahulu kancah atau tempat penelitian. Tempat dalam

Lebih terperinci

PERBEDAAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AWAL DAN TINGKAT AKHIR FARHAND DIANSYAH FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2012

PERBEDAAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AWAL DAN TINGKAT AKHIR FARHAND DIANSYAH FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2012 PERBEDAAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AWAL DAN TINGKAT AKHIR FARHAND DIANSYAH 10508075 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2012 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Mahasiswa Tingkat

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Sebelum penelitian dilaksanakan, tahap awal yang harus dilakukan adalah menentukan tempat di mana penelitian akan dilakukan serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Pendekatan pendekatan kuantitatif menekankan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian Persiapan penelitian dimulai dengan mempersiapkan alat ukur, yaitu menggunakan satu macam skala untuk mengukur self esteem dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dimulai dengan pembuatan Skala Intensitas Penggunaan Gadgets dan Skala Perilaku Prososial yang telah disusun sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian Hipotesis dalam penelitian ini adalah hubungan kontrol diri dan perilaku bullying. Untuk membuktikan secara empiris hipotesis tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam penelitian ini, yang meliputi: desain penelitian, variabel penelitian, definisi konseptual dan operasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dalam usaha menguji hipotesis yang disusun. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Jenis Kelamin Frekuensi Presentase. Laki-Laki % Perempuan % Total %

BAB IV ANALISIS DATA. Jenis Kelamin Frekuensi Presentase. Laki-Laki % Perempuan % Total % BAB IV ANALISIS DATA A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Gambaran umum subyek penelitian ini diperoleh dari data yang diisi subyek, yaitu berupa jenis kelamin dan divisi. Subyek penelitian ini adalah karyawan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 80 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian adalah proses yang sistematik, terencana, dan dan terkontrol dari beberapa tahapan yang logis. Sedangkan rancangan penelitian merupakan pedoman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian kuantitatif, seperti yang dijelaskan oleh Arikunto (006. 1) bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. melakukan persiapan yang nantinya akan digunkan dalam penelitian.

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. melakukan persiapan yang nantinya akan digunkan dalam penelitian. 41 BAB IV LAPORAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Langkah awal yang dilakukan peneliti sebelum melakukan penelitian yaitu menentukan subyek penelitian, mengenali tempat peneletian, dan melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian dibagi atas dua macam, yaitu:

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian ini adalah penelitian populasi, sehingga tidak digunakan sampel untuk mengambil data penelitian. Semua populasi dijadikan subyek penelitian. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Gambaran umum subjek penelitian ini diperoleh dari data yang diisi subjek, yaitu jenis kelamin dan umur. Subjek penelitian ini adalah siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Yakni penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada pola-pola numerikal (angka)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan 68 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian Proses pengambilan data penelitian ini dimulai pada hari Selasa, 5 April 2016 hingga 13 April

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa. BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian yang bersifat kuantitatif, karena menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif 64 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pada penelitian ini peneliti mengajukan metode penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian SMU N 1 Getasan adalah salah satu sekolah yang ada di Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan yang beralamat di Jl. Raya Kopeng KM. 08 Getasan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pemilihan dan penggunaan metode sangat menentukan keberhasilan suatu penelitian, oleh karena itu penentuan metode yang dipakai harus tepat dan sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga yang beralamat di Jalan Diponegoro No. 52-60 Salatiga. Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Deskripsi data adalah kegiatan menyajikan data dari data yang dikumpulkan. 1 Dalam penelitian ini data diambil dari masing-masing variabel yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dimana gejala ini adalah objek penelitian, sehingga variabel adalah objek

BAB III METODE PENELITIAN. Dimana gejala ini adalah objek penelitian, sehingga variabel adalah objek BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Sutrisno Hadi mendefinisikan variabel sebagai gejala yang bervariasi. Dimana gejala ini adalah objek penelitian, sehingga variabel adalah objek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. A. Persiapan Penelitian. di jalan A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura Surakarta Jawa Tengah

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. A. Persiapan Penelitian. di jalan A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura Surakarta Jawa Tengah BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Persiapan Penelitian 1. Orientasi Lapangan Persiapan penelitian diawali dengan menentukan lokasi yang akan dijadikan tempat penelitian. Adapun tempat yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah guru pembimbing dan siswa kelas XI di SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah guru pembimbing dan siswa kelas XI di SMA 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga bulan Juni tahun 2014 yang dilaksanakan di kelas XI SMA Negeri 1 Kampar Kiri pada saat semester

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya

BAB III METODE PENELITIAN. informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya BAB III METODE PENELITIAN 1. Identifikasi Variabel Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) TOTAL

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) TOTAL BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Subyek dalam penelitian ini adalah pasien diabetes melitus tipe 2 yang melakukan rawat jalan di RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo, Kabupaten Pamekasan. Selanjutnya akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan strategi yang mengatur latar penelitian agar peneliti memperoleh data yang tetap sesuai dengan karakteristik dan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. numerical (angka) yang diolah dengan metode statistik. Pada dasarnya,

BAB III METODE PENELITIAN. numerical (angka) yang diolah dengan metode statistik. Pada dasarnya, 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka)

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. JBT II. Organisasi UIP JBT II dibentuk dengan Surat Peraturan Direksi PT

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. JBT II. Organisasi UIP JBT II dibentuk dengan Surat Peraturan Direksi PT BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian ini meneliti tentang hubungan antara kebermaknaan dalam bekerja dan kepuasan kerja karyawan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian agar peneliti memperoleh data yang tepat dan sesuai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian agar peneliti memperoleh data yang tepat dan sesuai dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian merupakan strategi yang mengatur latar (setting) penelitian agar peneliti memperoleh data yang tepat dan sesuai dengan karakteristik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. responden disetiap rangkap kuesioner yang terdiri dari :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. responden disetiap rangkap kuesioner yang terdiri dari : BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Subyek Penelitian Sebelum melakukan pengujian statistik terlebih dahulu penelitit melihat profil remaja sebagai responden. Peneliti menyertakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi, karena penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas kehidupan bekerja dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Penelitian korelasional yakni suatu jenis penelitian yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepimpinan. Peneliti mendeskripsikan skor kepemimpinan dan kinerja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepimpinan. Peneliti mendeskripsikan skor kepemimpinan dan kinerja BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas hasil penelitian baik secara deskriptif maupun uji hipotesis serta Pembahasan. A. Analisis Deskripsi Subjek Pada bagian ini, peneliti akan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Salatiga. Letak sekolah ini mudah diakses dan sangat strategis yang berada di tengah kota

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN. HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... PRAKATA... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN. HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... PRAKATA... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN..... HALAMAN PERNYATAAN. HALAMAN PERSEMBAHAN.... HALAMAN MOTTO...... PRAKATA..... DAFTAR ISI...... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRACT.. i

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian 39 BAB 3 Metode Penelitian Bab ini akan membahas metode penelitian yang terdiri atas perumusan masalah, hipotesis penelitian, variabel penelitian, subyek penelitian, alat ukur atau instrumen akan yang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. subyek dengan rentang usia dari 15 tahun sampai 60 tahun dan

BAB IV PEMBAHASAN. subyek dengan rentang usia dari 15 tahun sampai 60 tahun dan BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Sampel dalam penelitian ini adalah 75 anggota aktif. Selanjutnya akan dijelaskan mengenai gambaran sampel berdasarkan usia dan Masa bekerja. Selanjutnya akan dijelaskan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. lain yang harus dilakukan yaitu: yang akan dicapai.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. lain yang harus dilakukan yaitu: yang akan dicapai. 59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian Sebelum mengadakan penelitian, langkah awal yang perlu dilakukan adalah persiapan penelitian agar tidak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang telah peneliti lakukan menunjukkan bahwa di sekolah tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang telah peneliti lakukan menunjukkan bahwa di sekolah tersebut BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu sekolah di Kota Indramayu yaitu SMA PGRI 2 Sindang yang beralamat di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dapat diklasifikasikan ke dalam penelitian pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan data yang dinyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, yang suatu penelitian dituntut menggunakan angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi dan metode

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi dan metode BAB III METODE PEELITIA Metode penelitian merupakan usaha untuk menjawab permasalahan, memahami peraturan, dan memprediksikan keadaan dimasa yang akan dating (ursalam, 2001). Pada bab ini akan diuraikan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN. berada di Jl. Asri Lestari Raya, Jakasetia, Bekasi Selatan.

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN. berada di Jl. Asri Lestari Raya, Jakasetia, Bekasi Selatan. BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian dilaksanakan di salah satu Sekolah Menengah Atas di Kota Bekasi, yaitu SMA Negeri 6 Bekasi. SMA Negeri 6 Bekasi berada di Jl. Asri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan Penelitian Penilitian ini dimulai dengan merumuskan variabel penelitian melalui berbagai penelitian terdahulu tentang self control

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Persiapan Penelitian. pelaksanaan penelitian, adapun tahap yang dilakukan adalah sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Persiapan Penelitian. pelaksanaan penelitian, adapun tahap yang dilakukan adalah sebagai berikut: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Persiapan Penelitian Tahap persiapan penelitian merupakan tahap yang dilakukan sebelum pelaksanaan penelitian, adapun tahap yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Orientasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian Sebelum mengadakan penelitian, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan tempat penelitian. Orientasi tempat penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dalam penelitian dapat menemukan apakah penelitian tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dalam penelitian dapat menemukan apakah penelitian tersebut BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan unsur penting dalam penelitian ilmiah, karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menemukan apakah penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan hasilnya.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Subjek Penelitian. Unit Kegiatan Mahasiswa Forum Mahasiswa Islam Psikologi Ar-Ruuh.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Subjek Penelitian. Unit Kegiatan Mahasiswa Forum Mahasiswa Islam Psikologi Ar-Ruuh. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai pelaksanaan penelitian berupa kancah penelitian dan segala persiapan yang telah dilakukan, pelaksanaan penelitian, hasil perhitungan analisis

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN MINAT MEMBELI BARANG - BARANG BERMEREK

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN MINAT MEMBELI BARANG - BARANG BERMEREK NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN MINAT MEMBELI BARANG - BARANG BERMEREK Oleh: Amalia Gia Puspita Fuad Nashori PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variabel terikat (Y): Motivasi Kerja Karyawan

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variabel terikat (Y): Motivasi Kerja Karyawan BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variabel terikat (Y): Motivasi Kerja Karyawan. Variabel bebas (X):

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. PERNYATAAN i ABSTRAK. ii KATA PENGANTAR. iv UCAPAN TERIMA KASIH... v DAFTAR ISI. viii

DAFTAR ISI. PERNYATAAN i ABSTRAK. ii KATA PENGANTAR. iv UCAPAN TERIMA KASIH... v DAFTAR ISI. viii DAFTAR ISI Hal PERNYATAAN i ABSTRAK. ii KATA PENGANTAR. iv UCAPAN TERIMA KASIH... v DAFTAR ISI. viii BAB I PENDAHULUAN. 1 A. Latar Belakang Masalah.. 1 B. Identifikasi dan Rumusan Masalah. 6 C. Tujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Coba Angket

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Coba Angket BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Coba Angket 1) Validitas Pengujian validitas penelitian ini dimaksudkan sebagai upaya untuk menunjukkan sejauh mana alat

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Langkah awal yang dilakukan sebelum mengambil data adalah menentukan lokasi. Penelitian ini dilakukan di SMA St.Bernardus yang

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Kaliurang KM. 14.5, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Kaliurang KM. 14.5, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara dukungan orang tua dan minat berwirausaha pada mahasiswa.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 83 yaitu mahasiswa

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 83 yaitu mahasiswa BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Sampel Penelitian Pada penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 83 yaitu mahasiswa Psikologi Bina Nusantara angkatan 2015. Setelah peneliti melakukan penyebaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah metode yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Pada penelitian ini, responden berjumlah 160. Responden terdiri dari karyawan yang berstatus menikah. Adapun gambaran responden

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. subyek, nama subyek, usia subyek dan subyek penelitian berjumlah 70 sampel ibu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. subyek, nama subyek, usia subyek dan subyek penelitian berjumlah 70 sampel ibu 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Gambaran umum subyek penelitian ini diperoleh dari data yang di isi subyek, nama subyek, usia subyek dan subyek penelitian berjumlah 70

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya. BAB III METODE PENELITIAN A. RANCANGAN PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Menurut Arikunto (006) penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional 1. Variabel Menurut Sugiyono (2011), variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian ini berjudul Pengaruh kecerdasan emosional dan selfefficacy terhadap psychological well-being (PWB) pada mahasiswa tahun

Lebih terperinci