BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu:"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu: 1. Variabel bebas : locus of control, terbagi dua yaitu locus of control internal dan locus of control eksternal. 2. Variabel terikat : social loafing B. Definisi Operasional Penelitian 1. Social loafing Social loafing adalah kecenderungan individu untuk mengurangi usahanya saat bekerja di dalam kelompok dibandingkan saat bekerja sendirian. Social loafing diukur dengan menggunakan Social Loafing Tendency Questionnaire (SLTQ). Semakin tinggi skor yang diperoleh individu dalam skala ini berarti semakin tinggi pula kecenderungan social loafing yang dimiliki individu, sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh, berarti semakin rendah kecenderungan social loafing yang dimiliki individu. 2. Locus of control Locus of control adalah keyakinan individu tentang penyebab kejadian yang terjadi di dalam hidupnya. Locus of control terbagi atas dua jenis, yaituinternal dan eksternal. Locus of control internal adalah keyakinan 26

2 27 individu bahwa peristiwa apapun yang terjadi pada dirinya merupakan hasil dari tindakan dirinya sendiri. Sementara locus of control eksternal adalah keyakinan individu bahwa peristiwa apapun yang terjadi pada dirinya berasal dari pengaruh di luar kendali dirinya. Locus of control diukur dengan menggunakan skala internal-external locus of control yang disusun oleh peneliti berdasarkan teori Rotter (1966). Seseorang dianggap memiliki locus of control internal atau eksternal dengan melihat skor yang diperoleh individu pada skala locus of control. Jika individu memperoleh skor yang tinggi, maka individu dianggap memiliki kecenderungan locus of control eksternal, sebaliknya, jika skor yang diperoleh individu rendah, maka individu dianggap memiliki kecenderungan locus of control internal. C. Populasi dan Metode Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut: a. Mahasiswa S1 b. Berstatus sebagai mahasiswa angkatan di Universitas Sumatera Utara 2. Metode Pengambilan Sampel Berdasarkan kriteria tersebut metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode non-probability sampling yakni metode pengambilan sampel

3 28 yang digunakan apabila tidak semua orang di dalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi subjek penelitian. Jenis metode yang digunakan dalam penelitian adalah incidental sampling. Metode ini digunakan karena akses yang lebih mudah dan lebih praktis. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 304 orang. D. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala psikologi karena data yang ingin diukur berupa konsep psikologis yang dapat diungkapkan secara tidak langsung melalui indikatorindikator perilaku yang diterjemahkan dalam bentuk aitem-aitem pernyataan (Azwar, 2000). Metode skala juga dapat menggambarkan aspek kepribadian individu, dapat merefleksikan diri yang biasanya tidak disadari responden yang bersangkutan, responden tidak menyadari arah jawaban ataupun kesimpulan yang diungkapkan pernyataan atau pertanyaan (Azwar, 2010). 1. Skala social loafing Alat ukur yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah Social Loafing Tendency Questionnaire yang dikemukakan oleh Ying (2014). Skala ini diadaptasi dan ditranslasi ke bahasa Indonesia dengan meminta bantuan dari beberapa orang dibidang linguistik untuk menterjemahkan kembali (back translations) ke dalam bahasa Inggris dan diterjemahkan kembali ke bahasa Indonesia. Alat ukur ini terdiri dari 7 pernyataan dan menggunakan empat

4 29 pilihan respon, yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Blue print dari skala Social loafing dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Blue Print Skala social loafing Social Loafing Tendency Questionnaire Favorable Unfavorable Total 1,4,5,7 2,3, Skala locus of control Skala locus of control yang digunakan adalah skala yang disusun peneliti berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Rotter (1966). Skala ini terdiri dari 23 pernyataan dan dengan tambahan 6 pernyataan filler yang bertujuan untuk mengaburkan tujuan skala yang sebenarnya sehingga total ada 29 pernyataan dalam skala ini. Skala ini menggunakan dua respon yaitu ya dan tidak dimana para subjek diminta untuk memilih satu diantara dua pilihan yang tersedia. Nilai skor yang tinggi menandakan bahwa seseorang memiliki locus of control internal, sebaliknya nilai skor yang rendah menandakan bahwa seseorang memiliki locus of control eksternal. Blue print dari skala locus of control dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Blue Print Skala Locus of control Locus of Control Item 2.b, 3.a, 4.a, 5.a, 6.b, 7.b, 9.b, 10.a, 11.a, 12.a, Internal 13.a, 15.a, 16.b, 17.b, 18.b, 20.b, 21.b, 22.a, 23.b, 25.b, 26.a, 28.a, 29.b 2.a, 3.b, 4.b, 5.b, 6.a, 7.a, 9.a, 10.b, 11.b, 12.b, Eksternal 13.b, 15.b, 16.a, 17.a, 18.a, 20.a, 21.a, 22.b, 23.a, 25.a, 26.b, 28.b, 29.a Filler 1,8,14,19,24,27

5 30 E. Uji Coba Alat Ukur 1. Validitas Validitas alat ukur adalah sejauh mana tes itu dapat mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas menurut Azwar (2010) diperlukan untuk mengetahui apakah sebuah alat ukur mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi (content validity). Validitas isi mengukur sejauh mana aitem-aitem dalam tes mencakup keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur atau sejauh mana isi tes mencerminkan ciri atribut yang hendak diukur. Selain itu, validitas lainnya adalah validitas tampilan (face validity). Validitas ini menunjukkan apakah tes tersebut terlihat valid bagi peserta tes yang mengikutinya, bagi administator yang memutuskan untuk menggunakannya, dan bagi orang lain (Anastasi & Urbina, 1997). 2. Reliabilitas Reliabilitas alat ukur merupakan konsistensi atau kepercayaan hasil ukur, yang mengandung makna kecermatan pengukuran (Azwar, 2000). Teknik yang digunakan untuk pengukuran reliabilitasalatukurpenelitianiniadalahteknik koefisienalphacronbach.reliabilitas dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan bantuan programspss versi16.0 forwindows. Penelitian ini memakai alat ukur yang sudah baku, yaitu Social Loafing Tendency Questionnaire dengan koefisien alfa0,58sampai 0,74 (Ying, 2014), dan skala

6 31 locus of control memiliki nilai koefisien alfa 0,49 sampai 0,83 (Rotter, 1966). Pada penelitian ini didapatkan reliabilitas pada Social Loafing Tendency Questionnaire sebesar 0,808 dan skala locus of control sebesar 0,622. F. Prosedur Penelitian Adapun persiapan yang dilakukan peneliti antara lain sebagai berikut : 1. Tahap Persiapan Penelitian Tahap pertama yang dilakukan peneliti adalah mempersiapkan penelitian yang terdiri dari langkah-langkah berikut. Peneliti menggunakan skala adaptasi yaitu Social Loafing Tendency Questionnaire (2014), dan skala Internal-External Locus of Control Scale (1966). Peneliti lalu melakukan translasi skala sehingga skala bisa dipahami oleh subjek. 2. Tahap Pelaksanaan Penelitian Setelah melakukan tahap persiapan penelitian peneliti melanjutkan ke tahap pelaksanaan penelitian. Pada tahap ini, peneliti akan memberikan skala kepada sampel penelitian sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, yaitu sebanyak 304 orang. Pengambilan sampel dilakukan di beberapa fakultas di. 3. Tahap Pengolahan Data Setelah data diperoleh maka peneliti melakukan analisis data dengan menggunakan program SPSS versi 16 for windows.

7 32 G. Metode Pengolahan Data Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan dengan program Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 16. Sebelum data-data yang terkumpul dianalisa, maka terlebih dahulu dilakukan uji asumsi yang meliputi: 1. Uji Normalitas Uji normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data. Penggunaan uji normalitas karena pada analisis statistik parametrik, asumsi yang harus dimiliki oleh data adalah bahwa data tersebut terdistribusi secara normal. Uji normalitas pada penelitian ini dengan melihat koefisien dengan menggunakan teknik One-SampleKolmogorov Smirnov. Data dikatakan terdistribusi normal jika nilai koefisien p > Uji Linearitas Uji linearitas ini digunakan untuk mengetahui apakah dua variabel yaitu variabel bebas (locus of control) dan variabel terikat (social loafing) mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji linearitas dalam penelitian ini dilakukan melalui Test for Linearity pada program SPSS.

8 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diberikan gambaran umum tentang subjek penelitian dan hasil penelitian yang berkaitan dengan analisa terhadap data penelitian yang diperoleh. Analisa data pada bab ini berkaitan dengan masalah yang akan dijawab maupun variabel yang akan diteliti peneliti, serta berkaitan dengan analisa tambahan. A. ANALISA DATA 1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Subjek penelitian ini berjumlah 304 mahasiswa yang menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi di Medan. Berikut ini merupakan deskripsi dari subjek penelitian berdasarkan usia dan jenis kelamin Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan jenis kelamin, penyebaran subjek penelitian dapat digambarkan seperti pada tabel berikut ini: Tabel 3. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah (N) Persentase Laki-laki 120 orang 39,47% Perempuan 184 orang 60,53% Total 304 orang 100% 33

9 34 Dari tabel 3 dapat diketahui bahwa mayoritas subjek penelitian adalah perempuan. Subjek perempuan berjumlah 184 orang (60,53%) sedangkan subjek laki-laki berjumlah 120 orang (39,47%) Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Berdasarkan usia, penyebaran subjek penelitian dapat digambarkan seperti pada tabel berikut ini: Tabel 4. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase 18 tahun 39 orang 12,83% 19 tahun 192 orang 63,16% 20 tahun 67 orang 22,04% 21 tahun 5 orang 1,64% 22 tahun 1 orang 0,33% Total 304 orang 100% Dari tabel 4, dapat diketahui bahwa mayoritas subjek penelitian adalah subjek yang berusia 19 tahun yang berjumlah 192 orang (63,16%), dan subjek yang paling sedikit berusia 22 tahun sebanyak 1 orang (0,33%) Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Fakultas/Jurusan Berdasarkan fakultas atau jurusan subjek, penyebaran subjek penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:

10 35 Tabel 5. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Fakultas/Jurusan Fakultas/Jurusan Jumlah (N) Persentase Hukum 95 orang 31,25% Fisip/Ilmu Komunikasi 70 orang 23,03% Pertanian/Agribisnis 62 orang 20,39% Kedokteran 45 orang 14,80% Ekonomi/Manajemen 17 orang 5,59% Fasilkom/TI 15 orang 4,93% Total 304 orang 100% Dari tabel 5, dapat diketahui bahwa mayoritas subjek penelitian berasal dari fakultas hukum yaitu sebanyak 95 orang (31,25%), dan subjek paling sedikit berasal dari fakultas ilmu komputer yaitu sebanyak 15 orang (4,93%) Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Preferensi Jumlah Anggota Kelompok Berdasarkan preferensi jumlah anggota kelompok, penyebaran penelitian dapat digambarkan sebagai berikut: Tabel 6. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Preferensi Jumlah Anggota Kelompok Jumlah Anggota Jumlah (N) Persentase 2-5 orang 206 orang 67,76% 6-10 orang 98 orag 32,24% Total 304 orang 100% Dari tabel 6, dapat diketahui bahwa mayoritas subjek penelitian adalah memilih untuk berada dalam kelompok yang berjumlah 2-5 orang (67,76%)

11 36 dan 98 orang (32,24%) subjek yang memilih untuk berada di dalam kelompok yang berjumlah 6-10 orang. 2. Hasil Penelitian 2.1. Hasil Uji Asumsi Sebelum data yang terkumpul dianalisis, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi yang meliputi: Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian telah menyebar secara normal. Uji normalitas menggunakan teknik One Sample Kolmogorov-Smirnov. Data dikatakan terdistribusi normal jika nilai p > Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 8 berikut ini. Tabel 7. Normalitas Sebaran Variabel Locus of Control dan Variabel Social-Loafing Variabel Sig. Locus of Control 0,191 Social Loafing 0,064 Dari tabel 7, dapat dilihat bahwa data penelitian alat ukur locus of control terdistribusi normal (p>0,05), dan untuk alat ukur social loafing juga terdistribusi normal (p>0,05).

12 Uji Linieritas Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian, yaitu variabel locus of control dan social loafing memiliki hubungan linear atau tidak. Kedua variabel dikatakan memiliki hubungan yang linear jika nilai p<0,05. Hasil uji linearitas adalah sebagai berikut: Tabel 8. Hasil Pengujian Linearitas Variabel F P Keterangan Locus of control dengan Social loafing 55,442 0,000 Linear Berdasarkan tabel 8, diperoleh linearitas 0,000 (p<0,05) untuk variabel locus of control dan social loafing. Hal ini dapat menunjukkan bahwa terdapat hubungan linear antara variabel locus of control terhadap social loafing Hasil Utama Penelitian Uji Korelasi Untuk menjawab hipotesa yang diajukan oleh peneliti, digunakan uji analisis korelasi Person product moment. Adapun hipotesa penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Hₒ (hipotesa nihil) : tidak ada hubungan antara locus of control dengan social loafing pada mahasiswa. 2. Hₐ (Hipotesa alternatif) : ada hubungan antara locus of control dengan social loafing pada mahasiswa.

13 38 Tabel 9. Korelasi Antara Locus Of Control dengan Social Loafing Locus of control Social loafing Locus of Control Social Loafing Pearson Correlation 1,393 Sig. (2-tailed),000 N Pearson Correlation,393 1 Sig. (2-tailed),000 N Tabel di atas menunjukkan bahwa ada hubungan antara locus of control dengan social loafing pada mahasiswa dengan nilai p=0,000 (lebih kecil dari 0,05), maka hipotesis nihil (H0) yang menyatakan tidak ada hubungan antara locus of control dengan social loafing ditolak. Hubungan antara locus of control dan social loafing adalah positif, yaitu semakin rendah skor (artinya semakin internal) locus of control yang diperoleh individu, maka semakin rendah juga kecenderungan individu melakukan social loafing, begitu juga dengan sebaliknya Hasil Tambahan Penelitian Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik a. Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik Locus of Control dan Social Loafing Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran mengenai locus of control dan social loafing dari subjek penelitian. Berikut adalah perbandingan nilai empirik dan nilai hipotetik pada locus of control dan social loafing:

14 39 Tabel 10. Deskripsi Data Penelitian Locus of Control dan Social Loafing Variabel Data Hipotetik Data Empirik Mean Min Maks SD Mean Min Maks SD LoC 11, ,83 9, ,481 SL 17, ,5 12, ,311 Berdasarkan tabel 10, dapat dilihat bahwa mean empirik locus of control adalah sebesar 9,84 dengan standar deviasi sebesar 3,481 dan mean hipotetik sebesar 11,5 dengan standar deviasi 3,83. Nilai mean hipotetik lebih besar daripada mean empirik dengan selisih 1,66. Hasil ini menunjukkan bahwa locus of control yang dimiliki subjek penelitian relatif internal. Berdasarkan tabel 10 diperoleh mean empirik social loafing adalah sebesar 12,62 dengan standar deviasi sebesar 3,311 dan mean hipotetik sebesar 17,5 dengan standar deviasi sebesar 3,5. Nilai mean hipotetik lebih besar daripada mean empirik dengan selisih 4,88. Hasil ini menunjukkan bahwa social loafing yang dimiliki subjek penelitian relatif rendah Kategorisasi Data Kategorisasi Locus of Control Norma kategorisasi yang digunakan pada locus of control adalah sebagai berikut: Tabel 11. Norma Kategorisasi Locus of Control Rentang Nilai Kategorisasi (µ+0.5 SD) < X Internal (µ-0.5sd) X (µ+0.5 SD) Netral X < (µ-0.5 SD) Internal

15 40 berikut: Adapun kategorisasi locus of control pada subjek penelitian adalah sebagai Tabel 12. Kategorisasi Skor Locus of Control Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase 13,41 X Eksternal 51 16,78% Locus of 9,58 X < 13,41 Netral ,51% Control X < 9,58 Internal ,71% Total % Berdasarkan tabel 12 diketahui bahwa terdapat subjek penelitian dengan locus of control eksternal sebanyak 51 orang (16,78%), subjek yang memiliki locus of control internal dan eksternal (netral) sebanyak 111 orang (36,51%), dan 141 (46,71%) subjek memiliki locus of control internal Kategorisasi Social Loafing Norma kategorisasi yang digunakan pada social loafing adalah sebagai berikut: Tabel 13. Norma Kategorisasi Social Loafing Rentang Nilai Kategorisasi (µ+0.5 SD) < X Tinggi (µ-0.5sd) X (µ+0.5 SD) Sedang X < (µ-0.5 SD) Rendah Adapun kategorisasi social loafing pada subjek penelitian adalah sebagai berikut: Tabel 14. KategorisasiSocial Loafing Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase 19,25 X Tinggi 7 2,30% Social 19,25 X < Sedang 54 17,76% loafing 15,75 X < 15,75 Rendah ,93%

16 41 Berdasarkan tabel 14 dapat dilihat bahwa subjek dengan tingkat social loafing yang tinggi ada sebanyak 7 orang (2,30%), subjek dengan social loafing sedang sebanyak 54 orang (17,76%), dan 243 (79,93%) subjek berada di kategori dengan tingkat social loafing yang rendah Gambaran Locus of Control dan Social loafing Berdasarkan Jenis Kelamin Pada penelitian ini diperoleh gambaran locus of control dan social loafing berdasarkan jenis kelamin dilihat dari mean skor subjek. Tabel 15. Gambaran SkorBerdasarkan Jenis Kelamin Subjek Jenis Kelamin N Variabel Mean Laki-laki 120 Locus of Control 9,76 Social Loafing 12,65 Perempuan 184 Locus of Control 9,88 Social Loafing 12,59 Dari tabel 15, dapat dilihat bahwa nilai mean skor yang didapatkan subjek yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan nyaris sama. Hal ini menunjukkan tidak begitu ada perbedaan pada locus of control dan social loafing pada laki-laki dan perempuan Gambaran Locus of Control dan Social Loafing Berdasarkan Usia Pada penelitian ini diperoleh gambaran locus of control dan social loafing berdasarkan usia dilihat dari mean skor subjek.

17 42 Tabel 16. Gambaran SkorBerdasarkan Usia Subjek Penelitian Usia N Variabel Mean Locus of Control 10,06 Social Loafing 12, Locus of Control 9,10 Social Loafing 12,82 Dari tabel 16, meskipun tidak ada perbedaan yang signifikan dapat dilihat bahwa nilai mean skor locus of control lebih tinggi dimiliki subjek berusia tahun, sedangkan mean skor social loafing lebih tinggi dimiliki oleh subjek berusia tahun Gambaran Social Loafing Berdasarkan Fakultas Pada penelitian ini diperoleh gambaran locus of control dan social loafing berdasarkan fakultas dilihat dari mean skor subjek. Tabel 17. Gambaran SkorBerdasarkan Fakultas Subjek Penelitian Fakultas N Variabel Mean Hukum 95 Locus of Control 9,69 Social Loafing 12,58 Fisip/Ilmu Locus of Control 10,37 70 Komunikasi Social Loafing 12,38 Ekonomi/Manajemen 17 Locus of Control 7,35 Social Loafing 11,52 Pertanian/Agribisnis 62 Locus of Control 9,66 Social Loafing 12,91 Kedokteran 45 Locus of Control 9,82 Social Loafing 13,28 Fasilkom/TI 15 Locus of Control 11,8 Social Loafing 11,8

18 43 Dari tabel 17, dapat dilihat bahwa mean skor locus of control yang tertinggi dimiliki subjek penelitian yang berasal dari Fakultas Ilmu Komputer dengan nilai mean 11,8 dan mean skor locus of control terendah dimiliki subjek yang berasal dari Fakultas Ekonomi dengan nilai mean 7,35 dan mean skor locus of control tertinggi berasal dari Fakultas Ilmu Komputer. Hanya mean skor dari Fakultas Ekonomi yang masuk ke dalam kategori locus of control internal. Sedangkan mean skor social loafing dimiliki subjek yang berasal dari Fakultas Kedokteran dengan nilai mean 13,28 dan mean skor social loafing terendah dimiliki oleh subjek yang berasal dari Fakultas Ekonomi dengan nilai mean 11,8. Semua nilai mean subjek dari setiap fakultas termasuk ke dalam kategori social loafing yang rendah. B. PEMBAHASAN Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa locus of control memiliki hubungan dengan social loafing pada mahasiswa. Hal ini dapat dilihat dari besar nilai korelasinya (r) yaitu 0,393 dengan p=0,00. Nilai r yang positif menunjukkan bahwa arah hubungan locus of control dengan social loafing adalah positif, yang berarti semakin internal locus of control subjek maka semakin rendah kecenderungan subjek melakukan social loafing, begitu juga sebaliknya. Penelitian oleh Fini dan Yousefzadeh (2006) menyatakan bahwa mahasiswa dengan locus of control internal bertanggung jawab pada tugas

19 44 yang diberikan kepada mereka dan percaya prestasi mereka akan sangat bergantung pada usaha yang mereka berikan. Didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Hart dkk (2004) yang menyatakan bahwa siswa yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi akan kebal terhadap kecenderungan melakukan social loafing karena mereka akan bekerja keras pada bentukbentuk tugas yang bisa meningkatkan prestasi mereka. Menurut Bernardi (2001), Schultz & Schultz (2009), dan Stewart (2012) individu dengan locus of control internal memiliki ciri-ciri seperti memiliki kontrol diri yang baik, memiliki aspirasi dan inisiatif yang tinggi dalam mencapai tujuan, dan aktif mencari informasi. Berdasarkan karakteristik tersebut, mahasiswa dengan locus of control internal diprediksi memiliki kecenderungan yang rendah untuk melakukan social loafing. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Suryaningrum dkk (2012) individu dengan locus of control internal akan enggan untuk melakukan perilaku yang tidak etis dan bertanggung jawab pada pekerjaan mereka. Berdasarkan pemaparan sebelumnya, individu dengan locus of control internal akan memiliki kecenderungan untuk melakukan social loafing yang kecil. Mereka akan merasa bertanggung jawab pada tugas yang diberikan baik tugas individual maupun tugas kelompok. Berdasarkan hasil penelitian tambahan pada Tabel 12 terlihat bahwa mayoritas subjek penelitian berada di kategori internal dan diikuti dengan subjek penelitian yang berada di kategori netral. Menurut Schultz & Schultz (2009) penelitian menunjukkan bahwa usia berpengaruh pada locus of control

20 45 seseorang, dimana seseorang cenderung lebih internal seiring dengan bertambahnya usia, dan puncaknya pada usia dewasa madya. Mereka juga menyebutkan bahwa kebanyakan mahasiswa cenderung memiliki locus of control internal. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa yang berusia tahun, jika berpedoman pada penjelasan di atas, wajar jika 46,71% subjek penelitian termasuk dalam kategori. Akan tetapi perlu diingat bahwa faktor usia bukan menjadi faktor utama yang bisa mempengaruhi locus of control, ada juga faktor lain seperti faktor ras, kondisi ekonomi, dan keluarga. Dari tabel 14, diperoleh hasil bahwa 79,93% subjek penelitian memiliki kecenderungan untuk melakukan social loafing yang rendah, 17,76% subjek dengan kecenderungan yang sedang, dan 2,30% subjek dengan kecenderungan yang tinggi. Dapat dilihat berarti mahasiswa pada beberapa fakultas di memiliki kecenderungan untuk melakukan social loafing yang rendah. Hal ini mungkin bisa disebabkan oleh faktor jumlah kelompok yang biasanya dibentuk saat subjek melakukan tugas kelompok. Tabel 6 menunjukkan bahwa mayoritas subjek (67,76%) lebih menyukai untuk bekerja di dalam kelompok yang beranggotakan 2-5 orang dibandingkan bekerja di dalam kelompok yang beranggotakan lebih dari 5 orang. Salah satu faktor yang mempengaruhi social loafing adalah besarnya ukuran kelompok. Latane, Williams, & Harkins (1979) menyatakan bahwa semakin besar anggota kelompok akan meningkatkan kecenderungan seseorang untuk melakukan social loafing. Individu akan merasa kontribusinya terbagi dengan anggota kelompok yang lain.

21 46 Hasil tambahan lainnya adalah tidak terdapat perbedaan gender yang mencolok baik dari variabel locus of control maupun variabel social loafing. Tidak ada gender yang mendominasi salah satu variabel, dilihat dari tabel 15, mean skor laki-laki dan perempuan nyaris sama dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Pada tabel 17, hasil mean skor subjek berdasarkan fakultas menyatakan bahwa mayoritas subjek berada pada kategori locus of control yang netral, hanya subjek dari Fakultas Ekonomi yang berada pada kategori locus of control internal. Sedangkan pada mean skor social loafing, semua fakultas berada pada kategori social loafing yang rendah, tetapi fakultas Kedokteran memperoleh skor mean yang paling tinggi yang berarti subjek dari Fakultas Kedokteran memiliki kecenderungan untuk melakukan social loafing yang lebih besar dibandingkan subjek penelitian dari fakultas-fakultas lain. Salah satu metode pembelajaran dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) adalah tugas kelompok. Dari hasil penelitian, mahasiswa menunjukkan bahwa mereka memiliki kecenderungan yang rendah untuk melakukan social loafing, hal ini berarti metode pembelajaran tugas kelompok dari KBK berhasil diterapkan karena dari hasil penelitian mahasiswa tidak menunjukkan hambatan dalam melakukan tugas secara berkelompok. Faktor budaya juga mungkin berperan dalam rendahnya kecenderungan mahasiswa melakukan social loafing. Alasan mahasiswa enggan melakukan loafing bisa disebabkan oleh budaya kolektivisme yang dianut oleh masyarakat Indonesia. Penelitian oleh Early (1989) menyatakan bahwa social loafing lebih sering terjadi pada budaya individualis daripada kolektivis. Individu dengan budaya kolektivis

22 47 akan menempatkan tujuan dan pekerjaan kelompok sebagai hal yang utama. Selain itu, mereka juga percaya bahwa kontribusi individu sangat penting bagi keberhasilan kelompok (Earley, 1989). Faktor budaya kolektivisme inilah yang bisa menjadi penyebab mahasiswa USU cenderung enggan melakukan social loafing saat mengerjakan tugas kelompok.

23 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab berikut ini akan berisi mengenai kesimpulan atas sejumlah hasil yang diperoleh dalam penelitian ini. Diawali dengan penjabaran kesimpulan dari penelitian ini dilanjutkan dengan penjabaran saran-saran yang diharapkan dapat berguna bagi penelitian yang akan datang dengan tema yang diangkat dalam penelitian ini. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa data yang telah dilakukan pada bagian sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan penelitian sebagai berikut. 1. Sesuai dengan hasil penelitian, locus of control terbukti memiliki hubungan positif dengan social loafing. Semakin internal locus of control yang dimiliki individu maka semakin rendah kecenderungan mahasiswa untuk mengurangi usahanya saat mengerjakan tugas kelompok, demikian sebaliknya. 2. Hasil penelitian menunjukkan kebanyakan subjek penelitian memiliki locus of control internal. 3. Mayoritas subjek penelitian memiliki kecenderungan social loafing yang rendah dan hanya 7 subjek penelitian yang memiliki kecenderungan social loafing yang tinggi. 48

24 49 4. Mayoritas subjek penelitian memilih untuk bekerja di dalam kelompok yang beranggotakan 2-5 orang dibandingkan bekerja di kelompok yang anggotanya lebih dari 5 orang. 5. Tidak ada perbedaan gender baik pada variabel locus of control maupun pada variabel social loafing pada subjek penelitian. 6. Metode pembelajaran tugas kelompok dari Kurikulum Berbasis Kompetensi berhasil diterapkan oleh mahasiswa, terbukti dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa memiliki kecenderungan social loafing yang rendah. 7. Budaya kolektivisme yang dianut di Indonesia bisa menjadi penyebab mahasiswa USU enggan melakukan social loafing. B. Saran Adapun saran-saran yang diberikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah: 1. Saran Metodologis a. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengungkap variabel lainnya yang berhubungan dengan locus of control dan social loafing. b. Diharapkan penelitian selanjutnya dapat mengontrol pengambilan data dengan lebih baik untuk meminimalisir kesalahan yang muncul baik dari partisipan maupun peneliti.

25 50 2. Saran Praktis a. Untuk mengurangi social loafing pada tugas berbasis kelompok maka mahasiswa diharapkan melakukan evaluasi atau pertemuan rutin agar dapat meningkatkan kohesivitas kelompok dan bisa mengurangi hal-hal yang menjadi penyebab social loafing. b. Pemberian tugas kelompok sebaiknya disertai dengan reward yang bisa memacu motivasi berprestasi mahasiswa sehingga mahasiswa bisa mengurangi alasan untuk melakukan social loafing. c. Sebaiknya jenis tugas kelompok yang diberikan disesuaikan juga dengan ukuran kelompok untuk menghindari pembagian tugas yang tidak sama rata yang bisa menjadi penyebab social loafing.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat korelasional, yaitu penelitian yang digunakan untuk melihat hubungan antara variabel yang diprediksi memiliki hubungan. A. IDENTIFIKASI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi, karena penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas kehidupan bekerja dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN III.1 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel I : Pet Attachment 2. Variabel II : Well-being

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 37 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan di dua lokasi yaitu di kampus program studi Teknik Sipil Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan di uraikan tentang tipe penelitian, identifikasi variabel penelitian, defenisi operasional variabel penelitian, populasi dan teknik pengambilan sampel, metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian populasi. Arikunto (2010) menjelaskan bahwa penelitian populasi hanya dapat dilakukan bagi populasi terhingga dan subjeknya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya. Siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya kelas XI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. DESKRIPSI SUBJEK Pada bagian ini, peneliti akan mendeskripsikan skor brand image dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Yakni penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada pola-pola numerikal (angka)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Untuk dapat meneliti konsep empirik, konsep tersebut harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Menurut Arikunto (2006), variabel adalah

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) TOTAL

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) TOTAL BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Subyek dalam penelitian ini adalah pasien diabetes melitus tipe 2 yang melakukan rawat jalan di RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo, Kabupaten Pamekasan. Selanjutnya akan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menurut Usman (1996:

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian ini adalah penelitian populasi, sehingga tidak digunakan sampel untuk mengambil data penelitian. Semua populasi dijadikan subyek penelitian. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Di bagian lain Kerlinger menyatakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Fakultas Psikologi dan Kesehatan dan Fakultas Ekonomi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Fakultas Psikologi dan Kesehatan dan Fakultas Ekonomi 68 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Subjek Subyek penelitian atau populasi ini adalah Mahasiswa Semester 8 yang berada di Fakultas Psikologi dan Kesehatan dan Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Pendekatan pendekatan kuantitatif menekankan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepimpinan. Peneliti mendeskripsikan skor kepemimpinan dan kinerja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepimpinan. Peneliti mendeskripsikan skor kepemimpinan dan kinerja BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas hasil penelitian baik secara deskriptif maupun uji hipotesis serta Pembahasan. A. Analisis Deskripsi Subjek Pada bagian ini, peneliti akan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Deskripsi data adalah kegiatan menyajikan data dari data yang dikumpulkan. 1 Dalam penelitian ini data diambil dari masing-masing variabel yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Melihat rumusan masalah yang hendak dipecahkan, pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, peneliti akan membahas mengenai laporan pelaksanaan penelitian yang terdiri dari gambaran umum subjek, hasil uji validitas dan reliabilitas, uji normalitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan menampilkan hasil berupa angka-angka. Sedangkan metode dalam

BAB III METODE PENELITIAN. dan menampilkan hasil berupa angka-angka. Sedangkan metode dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Karena dalam pengolahan data peneliti menggunakan perhitungan statistik yang telah baku dan menampilkan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku bullying pada siswa

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku bullying pada siswa 31 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini pada dasarnya adalah penelitian kuantitatif, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini pada dasarnya adalah penelitian kuantitatif, penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini pada dasarnya adalah penelitian kuantitatif, penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan angkaangka

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. hasil perhitungan distribusi frekuensi yang telah dilakukan. Tabel 4.1 Demografi Responden. Demografi Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN. hasil perhitungan distribusi frekuensi yang telah dilakukan. Tabel 4.1 Demografi Responden. Demografi Jumlah % BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Partisipan Penelitian dilakukan kepada 70 karyawan PT. YMMI. Gambaran umum partisipan penelitian merupakan gambaran demografis penyebaran partisipan dilihat berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HASIL. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus

BAB 4 ANALISIS HASIL. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Profil Subjek Penelitian Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus University angkatan 2011 dan angkatan 2012 dengan hasil yang mengisi 124 orang.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian. efikasi diri akademik pada remaja yang tinggal di panti asuhan, untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian. efikasi diri akademik pada remaja yang tinggal di panti asuhan, untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian Hipotesis dalam penelitian ini adalah Hubungan dukungan sosial dengan efikasi diri akademik pada remaja yang tinggal di panti asuhan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerik dan. signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerik dan. signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 2004). 53 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi. Penyebaran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi. Penyebaran BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Responden Responden terdiri dari 200 orang dan merupakan mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi. Penyebaran rentang usia responden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian Penelitian ini dilakukan di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang asuransi jiwa, yaitu PT. Prudential Life Assurance (Prudential

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Rancangan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka-angka, mulai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yaitu variabel independent (bebas) dan variabel dependet (terikat).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. benar dalam mengumpulkan data, analisa data, pengambilan kesimpulan penelitian dan dapat

BAB III METODE PENELITIAN. benar dalam mengumpulkan data, analisa data, pengambilan kesimpulan penelitian dan dapat BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian sangat menentukan suatu penelitian karena menyangkut cara yang benar dalam mengumpulkan data, analisa data, pengambilan kesimpulan penelitian dan dapat menentukan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Perusahaan Daerah Air Minum Salatiga adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang sudah dirintis oleh Pemerintah Belanda sejak tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1996). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1996). Dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian kuantitatif, seperti yang dijelaskan oleh Arikunto (006. 1) bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian adalah merupakan suatu rangkain kegiatan ilmiah yaitu dalam rangka pemecahan suatu permalasahan. Hasil penelitian tidak perna dimaksudkan sebagai suatu pemecahan langsung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel Tergantung : Perilaku konsumtif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel Tergantung : Perilaku konsumtif BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini akan menggunakan desain penelitian korelasional dengan melibatkan variabel-variabel berikut: 1. Variabel Tergantung : Perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif. Penelitian ini menggunakan analisis komparatif atau analisis perbedaan yang artinya bentuk analisis variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. b. Regulasi emosi. B. Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. b. Regulasi emosi. B. Definisi Operasional BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel tergantung : Harga diri 2. Varibel bebas : a. Dukungan sosial b. Regulasi emosi B. Definisi Operasional 1. Harga Diri Harga

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang terdiri atas dua bagian. Bagian pertama berisi hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian. 4.1

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identivikasi Variabel Penelitian Dalam penelitian ini rancangan penelitian yang akan digunakan adalah jenis penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di SMP Methodist-an Pancurbatu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di SMP Methodist-an Pancurbatu. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilakukan di SMP Methodist-an Pancurbatu. 3.1.2. Waktu Penelitian Waktu Penelitian akan dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini. BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk menguji hipotesis penelitian, sebelumnya akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi pada penelitian ini adalah di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. 2. Populasi Penelitian Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dibuat secara sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang

BAB III METODE PENELITIAN. dibuat secara sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan pedoman dan langkah-langkah yang diikuti oleh peneliti untuk melakukan penelitian. Rancangan penelitian harus dibuat secara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional 1. Variabel penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Profil Responden Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji coba terpakai, yaitu pengambilan data dilakukan satu kali yang digunakan untuk uji alat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara sense of humor dengan work-life balance pada karyawan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subjek dalam penelitian ini adalah pengendara motor berusia tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subjek dalam penelitian ini adalah pengendara motor berusia tahun A. Deskripsi Subjek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Subjek dalam penelitian ini adalah pengendara motor berusia 17-23 tahun yang berjumlah 80 orang. Dalam 80 orang subjek penelitian dapat dikelompokkan

Lebih terperinci

Bab III METODE. analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode

Bab III METODE. analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode Bab III METODE A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif yaitu menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. sekolah negeri milik pemerintah setingkat menengah atas dengan visi

BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. sekolah negeri milik pemerintah setingkat menengah atas dengan visi 33 BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Sedayu. Sekolah ini terletak di Argomulyo Sedayu Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di sekolah SMK NEGERI 1 Kecamatan SUTERA Kabupaten Pesisir Selatan. 4.2. Pelaksanaan Penelitian 4.2.1. Tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerical

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisikan pernyataan penelitian, hipotesis penelitian, variabel penelitian, responden penelitian, alat ukur penelitian, prosedur penelitian, dan metode analisis data.

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi Sebelum menggunakan teknik analisis korelasi product moment untuk uji hipotesis, maka terlebih dahulu dilakukan uji asumsi. Uji asumsi terdiri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dan mengkorelasikan variabel tanpa melakukan treatmen selama

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dan mengkorelasikan variabel tanpa melakukan treatmen selama BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif korelasional, di sini penulis hanya bermaksud untuk mengumpulkan data dan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelit ian yang digunakan dalam

BAB 3 METODE PENELITIAN. metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelit ian yang digunakan dalam BAB 3 METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menekankan analisinya pada data-data numerikal (angka) tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998). BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dapat diklasifikasikan ke dalam penelitian pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan data yang dinyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. gambaran umum partisipan. mengenai gambaran umum partisipan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. gambaran umum partisipan. mengenai gambaran umum partisipan. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Partisipan Penelitian Gambaran umum partisipan terlihat dari tabel distribusi frekuensi.distribusi frekuensi juga digunakan untuk memaparkan persentase

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 25 3. METODE PENELITIAN Pada bagian ketiga ini, peneliti akan menjelaskan mengenai permasalahan penelitian, hipotesis penelitian, variabel-variabel penelitian, tipe dan desain penelitian, partisipan penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Alasannya adalah peneliti ingin mengeneralisasikan suatu fenomena pada suatu kelompok. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel terikat : Learned Helplessness Variabel bebas : Status kelas: - Kelas Reguler - Kelas Unggulan B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN Bab ini membahas mengenai persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan yang terdiri dari uji validitas, uji reliabilitas, serta

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan BAB 4 ANALISIS PENELITIAN 4.1. Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan sebanyak 150 remaja dengan rentang usia 15-18 tahun dan berjenis kelamin laki-laki dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional kuantitatif. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dimulai dengan pembuatan Skala Intensitas Penggunaan Gadgets dan Skala Perilaku Prososial yang telah disusun sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang digunakan Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif adalah metode yang menekankan analisisnya pada datadata numerical (angka)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional yang melihat hubungan antara satu atau beberapa ubahan dengan satu atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. a. Variabel terikat (Y), yaitu Perilaku Prososial. b. Variabel bebas (X), yaitu Gender

BAB III METODE PENELITIAN. a. Variabel terikat (Y), yaitu Perilaku Prososial. b. Variabel bebas (X), yaitu Gender BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Variabel variabel penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : a. Variabel terikat (Y), yaitu Perilaku Prososial

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 2 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identitas Variabel Variabel merupakan suatu yang dapat berubah-ubah dan mempunyai nilai yang berbeda-beda, menurut (Sugiyanto, 2001),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian korelasi yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara kepercayaan diri dan kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa. BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian yang bersifat kuantitatif, karena menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif. Metode yang digunakan adalah multikorelasional yakni menghubungkan dua variabel konsep diri dan kinerja,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Ngablak yang berada di desa Ngablak, kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. Alasan pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Identifikasi variabel yang terdapat dalam sebuah penelitian berfungsi untuk menentukan alat pengumpulan data dan teknik analisis yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y) BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Korelasi (hubungan) dalam penelitian ini, digunakan untuk melihat hubungan antar variabel yang digunakan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel penelitian ini terdiri dari tiga variabel yang diamati, yaitu: b. Kecerdasan Adversitas

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel penelitian ini terdiri dari tiga variabel yang diamati, yaitu: b. Kecerdasan Adversitas BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel penelitian ini terdiri dari tiga variabel yang diamati, yaitu: 1. Variabel tergantung : Stres Kerja 2. Variabel bebas : a. Hardiness b. Kecerdasan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya kepemimpinan partisipatif dan Work

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif korelasional. Deskriptif digunakan untuk melukiskan secara sistematis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan 36 BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABEL DAN DEFENISI OPERASIONAL 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel independen (bebas) adalah Brand Image sedangkan variabel dependen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian dalam suatu penelitian ilmiah digunakan sebagai pedoman bagi peneliti untuk melakukan penelitian. Jenis penelitian pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel adalah sesuatu yang dapat berubah-ubah dan mempunyai nilai yang berbeda-beda ( Turmudi, 2008).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metodologi dalam penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan untuk

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN. 25 Universitas Indonesia. Gambaran Optimisme..., Binta Fitria Armina, F.PSI UI, 2008

3. METODE PENELITIAN. 25 Universitas Indonesia. Gambaran Optimisme..., Binta Fitria Armina, F.PSI UI, 2008 3. METODE PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan menjelaskan tentang metode yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun metode penelitian ini meliputi permasalahan, hipotesis, dan variabel yang diajukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Sampel Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06 Kelurahan Isola yang berjumlah 61 orang. Peneliti menggunakan teknik sampling

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Azwar (2007; 59) menjelaskan, setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada fenomena

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HASIL. (10%); 31, 34, dan 35 tahun berjumlah 3 orang (7,5%); 27 tahun. tahun masing-masing 1 orang (2,5%).

BAB 4 ANALISIS HASIL. (10%); 31, 34, dan 35 tahun berjumlah 3 orang (7,5%); 27 tahun. tahun masing-masing 1 orang (2,5%). BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Paparan Demografis Responden 4.1.1 Gambaran Usia Rentang usia responden pada penelitian ini adalah 21-39 tahun dengan mean usai 31,5 tahun. Jumlah responden terbanyak ada pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013) BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu dilakukan dengan mengumpulakan data yang berupa angka. Data tersebut kemudian diolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menganalisis data dengan menggunakan angka-angka, rumus atau model

BAB III METODE PENELITIAN. menganalisis data dengan menggunakan angka-angka, rumus atau model BAB III METODE PENELITIAN H. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan kuantitatif, maksudnya bahwa dalam menganalisis data dengan menggunakan angka-angka, rumus atau model matematis berdasarkan permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. yaitu sebuah metode yang datanya dinyatakan dalam bentuk nilai atau angka (Sugiyono, 2009). Desain ini sangat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian korelasional yang bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variasivariasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi dan metode

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi dan metode BAB III METODE PEELITIA Metode penelitian merupakan usaha untuk menjawab permasalahan, memahami peraturan, dan memprediksikan keadaan dimasa yang akan dating (ursalam, 2001). Pada bab ini akan diuraikan

Lebih terperinci