BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan"

Transkripsi

1 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara kepribadian kompetitif dengan perilaku mengemudi agresif pada remaja di kota Yogyakarta. Pengambilan data pada dilakukan pada subjek di 2 tempat, yaitu di SMAN 2 Ngaglik, Sleman serta di lingkungan kampus Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia. Pengambilan data dilakukan di 2 tempat yaitu di SMA dan kampus karena rentang usia subjek dalam penelitian ini yaitu remaja usia tahun, dimana usia tersebut mencakup subjek dengan status sebagai pelajar serta mahasiswa. Dalam penelitian ini subjek yang digunakan adalah siswa kelas XI dan XII serta beberapa mahasiswa dengan total subjek sejumlah 40 orang. Pada tingkatan tersebut subjek berada pada usia tahun. 2. Persiapan a. Perijinan Penelitian Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan berbagai persiapan seperti mengajukan surat permohonan izin untuk melakukan penelitian kepada Dekan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia Yogyakarta dengan Nomor 469/Dek/70/Div.Um&RT/V/

2 Surat izin tersebut digunakan peneliti sebagai pengantar kepada Kepala Sekolah SMAN 2 Ngaglik. Berdasarkan surat pengantar tersebut, pihak sekolah berkenan memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan pengambilan data, baik ambil data uji coba (try out) maupun pengambilan data penelitian. Pihak sekolah juga memberikan surat keterangan sebagai bentuk bukti telah melakukan penelitian setelah pengambilan data selesai dilakukan yaitu surat dengan nomor 422/322/2015 pada tanggal 3 Agustus 2015 yang menyatakan bahwa peneliti telah melaksanakan penelitian di SMAN 2 Ngaglik dengan judul hubungan antara kepribadian kompetitif dengan perilaku mengemudi agresif pada remaja. b. Persiapan Alat ukur Persiapan penelitian dilakukan dengan mempersiapkan skala yang akan diuji cobakan. Skala yang telah disusun dan digandakan kemudian dibagikan kepada subjek dengan diberikan secara langsung. Alat ukur yang digunakan menggunakan skala kepribadian kompetitif dan skala mengemudi agresif. Dalam persiapan skala penelitian ini, peneliti mempersiapkan skala dari tata penulisan, tata bahasa, urutan pernyataan dan format yang efisien. Alat ukur pertama dalam penelitian ini adalah untuk menyusun skala nilai kepribadian kompetitif dengan mencangkup aspek dari Ryckman, Kaczor, Gold (1990), yaitu kebutuhan untuk bersaing dan menang, serta meningkatkan nilai diri dengan manipulasi, agresifitas, dan eksploitasi. 32

3 Skala ini merupakan skala adaptasi yang terdapat 13 aitem favorable dan 13 aitem unfavorable. Alat ukur yang kedua adalah alat ukur yang digunakan untuk mengetahui nilai perilaku mengemudi agresif dengan mencangkup 2 aspek dari Houston (2003) yaitu konflik dalam perilaku (conflict behavior) dan kecepatan (speeding). Setelah penyebaran instrumen (skala) dikumpulkan dan direkapitulasi, kemudian peneliti melakukan analisis item dan uji reliabilitas instrumen. Indeks daya diskriminasi item berdasarkan correlation if item deleted, adapun reliabilitas instrumen menggunakan alpha (Cronbach). Analisis item menggunakan bantuan perangkat lunak program SPSS 16 for Windows. 1. Skala Kepribadian Kompetitif Skala kepribadian kompetitif dalam penelitian ini berdasarkan skala yang dibuat oleh Ryckman, Kaczor, Gold (1990), yaitu kebutuhan untuk bersaing dan menang, serta meningkatkan nilai diri dengan manipulasi, agresifitas, dan eksploitasi. Skala ini terdiri dari 26 aitem yang terdiri dari 13 aitem favorable dan 13 aitem unfavorable. Aitem favorable merupakan aitem yang memihak atau mendukung pada atribut yang akan diukur, sedangkan aitem unfavorable merupakan aitem yang menentang atau menolak atribut yang akan diukur. Skor total diperoleh dari keseluruhan jumlah skor aitem pada skala ini, semakin tinggi skor menunjukkan semakin tinggi kepribadian kompetitif dan sebaliknya semakin rendah skor menunjukkan semakin rendah kepribadian kompetitif. 33

4 2. Skala Mengemudi Agresif Skala mengemudi agresif yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan teori Aggressive Driving Houston (2003), yaitu konflik dalam perilaku (conflict behavior) dan kecepatan (speeding). Skala inti terdiri dari 10 item, yang semuanya merupakan aitem favorable. Aitem favorable merupakan aitem yang memihak atau mendukung pada atribut yang akan diukur. Skor total diperoleh dari keseluruhan jumlah skor aitem pada skala ini, semakin tinggi skor menunjukkan semakin tinggi perilaku mengemudi agresif dan sebaliknya semakin rendah skor menunjukkan semakin rendah perilaku mengemudi agresif. c. Uji Coba Alat Ukur Uji coba ini dilakukan agar alat ukur tersebut layak digunakan karena memiliki validitas dan reliabilitas yang baik. Peneliti melakukan uji coba terhadap kedua alat ukur, yaitu skala kepribadian kompetitif (HCA) dan skala mengemudi agresif (ADBS). Uji coba alat ukur dilakukan pada hari Kamis tanggal 28 Mei 2015 pukul WIB. Subjek yang terlibat yaitu siswa dan siswi kelas XI dan XII SMAN 2 Ngaglik sejumlah 33 siswa. Secara teknik penyebaran skala pada uji coba dilakukan sendiri oleh peneliti dibantu oleh guru BK. Selain itu, uji coba alat ukur juga dilakukan pada hari Jum at 29 Mei 2015 pukul WIB. Subjek yang terlibat yaitu mahasiswa semester 2 dan 4 di kampus FPSB UII sejumlah 7 orang, sehingga total subjek dalam uji coba penelitian ini berjumlah 40 orang. 34

5 Berdasarkan perjanjian dengan bagian kurikulum dan guru BK, Kegiatan uji coba di SMAN 2 Ngaglik untuk kelas XI dilakukan ketika jam pelajaran Bimbingan Konseling. Pada hari itu guru BK mengajar di kelas XI IPA 1, sehingga peneliti dipersilakan melakukan proses pengambilan data uji coba di kelas XI IPA 1. Di dalam kelas, siswa diminta untuk mengisi angket yang dibagikan oleh peneliti. Penyebaran angket untuk siswa kelas XII dilakukan pada hari yang sama. Pada hari itu, siswa kelas XII datang ke sekolah untuk melakukan cap 3 jari ijazah, sehingga proses pengambilan data uji coba untuk siswa kelas XII dilakukan setelah mereka melakukan proses cap 3 jari. Untuk penelitian dengan subjek mahasiswa semester 2 dan 4, peneliti meminta mahasiswa tersebut untuk mengisi angket ketika jam kuliah berakhir dan mahasiswa sudah keluar dari kelas. Dari hasil analisis aitem yang telah dilakukan maka akan didapatkan aitem yang layak untuk digunakan dalam alat ukur penelitian. d. Hasil Uji Coba Alat Ukur 1. Uji Validitas Validitas merupakan sejauh mana ketepatan dan kecermatan skala dalam memberikan hasil pengukuran yang sesuai dengan tujuan pengukuran dan sejauh mana skala tersebut mampu mengukur atribut yang dirancang untuk mengukurnya (Azwar, 2008). Dari hasil pengujian alat ukur yang telah dilakukan diketahui bahwa: 35

6 a. Skala kepribadian kompetitif Skala kepribadian kompetitif terdiri dari 26 aitem. Hasil analisis menunjukaan bahwa terdapat 12 aitem yang gugur dari keseluruhan aitem. Sehingga total dari aitem yang valid berjumlah 14 aitem. Semua aitem pernyataan yang sahih mempunyai nilai korelasi berkisar antara dan 0.678, distribusi aitem sahih dan gugur skala kepribadian kompetitif dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.1 Distribusi Aitem Skala Kepribadian Kompetitif Setelah Uji Coba Aspek Butir Favorable Butir Unfavorable Nomor Jumlah Nomor Jumlah 1. Kebutuhan untuk 1, 4, 7, 12, bersaing dan 21 menang 5 3, 6, 13, 18, Meningkatkan nilai diri dengan manipulasi, 8, 9, agresifitas, dan eksploitasi Total 8 6 Dari tabel distribusi diatas, aitem pernyataan yang gugur dalam uji coba skala kepribadian kompetitif adalah aitem nomor 2, 5, 10, 14, 15, 16, 17, 19, 22, 23, 25, dan 26. Aitem-aitem tersebut kemudian dikeluarkan dari model dan ditabulasi kembali sehingga jumlah aitem yang dipakai dalam penelitian sebanyak 14 aitem. 36

7 b. Skala Mengemudi Agresif Skala mengemudi agresif terdiri dari 10 aitem yang dikembangkan dari 2 komponen mengemudi agresif. Hasil analisis aitem menunjukkan 7 aitem yang dapat dinyatakan valid dan 3 aitem yang gugur. Semua aitem yang valid mempunyai korelasi bekisar antara distribusi aitem yang dapat digunakan dalam skala mengemudi agresif dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.2 Distribusi aitem skala mengemudi agresif setelah uji coba Butir Favorable Aspek Nomor Jumlah 1. Konflik dalam perilaku 3, 5, 6, 7, 4 2. Kecepatan 4, 8, 9 3 Total 7 Dari tabel distribusi di atas, diketahui bahwa terdapat 3 aitem pernyataan yang gugur yaitu aitem nomor 1,2, dan 10. Aitem-aitem tersebut kemudian dikeluarkan dari model dan ditabulasi kembali sehingga jumlah aitem yang dipakai dalam penelitian sebanyak 7 aitem. 2. Reliabilitas Reliabilitas adalah keakuratan dan ketepatan dari suatu alat ukur dalam suatu prosedur pengukuran. Koefisien reliabilitas mengindikasikan adanya stabilitas skor yang didapatkan. Suatu instrumen dapat dikatakan memiliki nilai reliabel jika instrumen tersebut dipakai 2 kali pengukuran 37

8 atau lebih untuk mengukur gejala yang sama dengan hasil pengukuran yang relatif konsisten (Azwar, 2008). Koefisien relibilitas berada dalam rentang 0 sampai 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas yaitu 1,00 atau mendekati 1,00 maka semakin baik reliabilitas alat ukur yang digunakan. Sebaliknya, jika koefisien yang mendekati 0 berarti reliabilitas alat ukur tersebut semakin rendah. Hasil uji reliabilitas skala kepribadian kompetitif diperoleh koefisien alpha (α) sebesar Hasil uji reliabilitas skala mengemudi agresif diperoleh koefisisen alpha (α) sebesar Nilai koefisien alpha kedua skala tersebut menunjukkan tingkat keandalan skala atau reliabel. B. Laporan Pelaksanaan Penelitian Sebelum mengambil data penelitian di sekolah, peneliti meminta izin terlebih dahulu kepada pihak sekolah. Peneliti menemui pegawai bagian kurikulum dan guru BK di SMAN 2 Ngaglik untuk meminta izin dan mencari informasi terkait sekolah tersebut. Setelah mendapat persetujuan dari pihak sekolah, peneliti menetapkan tanggal diselenggarakannya penelitian. Pengambilan data penelitian untuk subjek siswa SMA dilakukan selama 1 hari, yaitu pada hari Senin tanggal 3 Agustus 2015 pukul WIB. Pengambilan data penelitian dilakukan di ruang kelas XI IPA 2. Proses persiapan pelaksanaan penelitian dibantu oleh guru BK. Peneliti memasuki kelas dan membagikan angket. Bersamaan dengan pembagian angket, peneliti memberikan 38

9 instruksi cara pengisian angket kepada siswa-siswa. Selama dalam pelaksanaan penelitian tidak ada masalah yang cukup berarti dan proses penelitian dapat berjalan dengan baik. Peneliti juga melakukan pengambilan data di kampus Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia. Pengambilan data dilakukan pada hari Selasa, tanggal 30 Juni 2015 pukul Peneliti memberikan angket kepada subjek dan menjelaskan instruksi cara pengisian angket. Selama proses ini juga tidak ada masalah yang cukup berarti dan proses pengambilan data berjalan dengan baik. C. Hasil Penelitian Data yang diperoleh peneliti dari pengambilan data pada hari Selasa tanggal 30 Juni 2015 dan hari Senin tanggal 3 Agustus 2015 direkapitulasi ke dalam bentuk tabel tabulasi data. Sebelum melakukan analisis dengan teknik analisis korelasi product moment Spearman rho, peneliti terlebih dahulu melakukan kategorisasi, uji normalitas sebaran data dan uji linieritas hubungan sebagai prasyarat analisis statistik non-parametrik. 1. Deskripsi Subjek Penelitian Gambaran umum mengenai subjek penelitian berdasarkan data yang diperoleh dari skala yang disebarkan yaitu berjenis kelamin laki-laki dan perempuan dengan jumlah 80 subjek dengan rentang usia tahun. Subjek 39

10 merupakan siswa-siswi SMAN 2 Ngaglik dan mahasiswa Universitas Islam Indonesia. 2. Deskripsi Data Penelitian Deskripsi data variabel pada penelitian ini peneliti mengelompokkan skor skala kepribadian kompetitif dan perilaku mengemudi agresif berdasarkan jawaban responden menjadi lima kategorisasi yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Kategorisasi bertujuan untuk menempatkan individu kedalam kelompok terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan variabel yang diukur (Azwar, 2008). Berdasarkan analisis deskriptif data penelitian yang telah dilakukan, maka didapatkan hasil sebagai berikut: Tabel 4.3 Deskripsi Statistik Kepribadian Kompetitif. Mengemudi Agresif. N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Dari tabel diatas menunjukkan jumlah pengukuran yang dilakukan (N) sebesar 80 subjek dengan nilai minimum, maksimum, range, rata-rata (Mean) dan standar deviasi dapat dilihat pada tabel diatas. Selain analisis deskriptif, didapati pula norma deskripsi data penelitian yang dapat memberikan informasi tambahan mengenai gambaran keadaan distribusi. Hasil data tersebut dapat dilihat sebagai berikut: 40

11 Tabel 4.4 Kategori Norma Percentil Percentil X < P20 P20 X < P40 P40 X < P60 P60 X P80 X > P80 Kategorisasi Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi Tabel diatas merupakan tabel kategori norma percentil yang digunakan dalam penelitian ini. Tabel 4.5 Rumus Kategorisasi Rumus Nilai Kepribadian Kompetitif Kategorisasi Rumus Nilai Mengemudi Agresif X < P34 Sangat Rendah X < P12,2 P34 X < P37 Rendah P12,2 X < P15,4 P37 X < P39,6 Sedang P15,4 X < P18 P39,6 X P42 Tinggi P18 X P20 X > P42 Sangat Tinggi X > P20 Tabel diatas merupakan rumus kategorisasi yang digunakan untuk mengetahui jumlah atau frekuensi dari masing-masing kategori. Tabel 4.6 Norma Data Penelitian Nilai Kepribadian Kompetitif Nilai Mengemudi Agresif Kategorisasi % Frekuensi Frekuensi % 17,5% 14 Sangat Rendah 16 20% 21,25% 17 Rendah 16 20% 21,25% 17 Sedang 14 17,5% 23,75% 19 Tinggi 20 25% 16,25% 13 Sangat Tinggi 14 17,5% 100% 80 Total % 41

12 Berdasarkan hasil pengkategorisasian di atas maka dapat disimpulkan sebagian besar subjek yang diteliti memiliki nilai kepribadian kompetitif pada kategorisasi tinggi yaitu sebesar 19 frekuensi atau 23,75%. Pada nilai mengemudi agresif sebagian besar subjek termasuk pada kategori tinggi yaitu sebesar 20 frekuensi atau 25%. 3. Uji Asumsi Sebelum melakukan analisis data dengan menggunakan correlation product moment Spearman rho, peneliti terlebih dahulu melakukan uji asumsi yang meliputi uji normalitas dan uji linieritas. Hal tersebut dilakukan agar penarikan kesimpulan tidak menyimpang dari kebenaran yang seharusnya. a. Uji Normalitas Uji normalitas sebaran bertujuan untuk melihat normal atau tidaknya distribusi sebaran data skor subjek pada suatu variabel yang dianalisis. Dalam uji normalitas kaidah uji signifikansi yang digunakan adalah jika p >0.05, maka tidak ada perbedaan sebaran skor subjek sampel penelitian dan sebaran skor subjek pada populasi dapat dikatakan normal. Tabel 4.7 Uji Normalitas Variabel KS-Z p Normalitas Kepribadian Kompetitif 0, Normal Mengemudi Agresif 0, Normal 42

13 Hasil uji normalitas didapat dengan menggunakan one-sample kolmogorov-smirnov test. Dari data tersebut didapat hasil sebaran skor kepribadian kompetitif KS-Z sebesar 0,868 dan skor p sebesar (p>0.05) yang berarti menunjukkan sebaran normal. Sedangkan skor mengemudi agresif KS-Z yang didapat sebesar 0,561 dan skor p sebesar 0,911 (p>0.05) yang menunjukkan bahwa sebaran normal. b. Uji Linieritas Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui bagaimana dua variabel yang akan dianalisis dengan statistik korelasional menunjukkan hubungan yang linier atau tidak (Priyatno, 2010). Untuk menguji linieritas antara variabel kepribadian kompetitif dengan variabel mengemudi agresif maka peneliti menggunakan kaidah jika p<0.05 maka hubungan antara kedua variabel dapat dinyatakan linier dan jika p>0.05 maka hubungan antara kedua variabel tidak dapat dinyatakan linier atau tidak linier. Tabel 4.8 Uji Linieritas Variabel F p Linieritas Kepribadian Kompetitif Mengemudi Agresif 3,233 0,077 Tidak Linier Hasil uji linieritas hubungan antara variabel kepribadian kompetitif dengan variabel mengemudi agresif menunjukkan bahwa skor F sebesar 3,233 dan skor p sebesar (p>0.05) yang berarti bahwa tidak ada 43

14 hubungan linier atau tidak membentuk garis lurus antara variabel kepribadian kompetitif dengan variabel mengemudi agresif. 4. Uji Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan yang positif antara kepribadian kompetitif dengan perilaku mengemudi agresif pada remaja. Hasil analisis correlation product moment Spearman rho menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi yang diperoleh adalah (r)=0.276 dengan p=0.007 (p<0.05) yang memiliki arti bahwa hipotesis yang diajukan dapat diterima, yaitu ada hubungan positif antara kepribadian kompetitif dengan perilaku mengemudi agresif pada remaja. Artinya, semakin tinggi kepribadian kompetitif yang dimiliki oleh remaja, maka semakin tinggi perilaku mengemudi agresifnya. Tabel 4.9 Uji Korelasi Variabel R r² p Keterangan Kepribadian Kompetitif Mengemudi Agresif , signifikan 5. Analisis Tambahan Analisis tambahan dilakukan oleh peneliti dengan tujuan untuk melengkapi informasi dalam penelitian ini. Analisis tambahan yang dilakukan peneliti adalah menguji ada atau tidaknya perbedaan perilaku mengemudi agresif pada responden laki-laki dan perempuan dan menguji ada atau tidaknya perbedaan kepribadian kompetitif pada responden laki-laki dan perempuan. Analisis tambahan ini dilakukan dengan menggunakan independent sample t- test. Berdasarkan hasil yang didapatkan, diketahui bahwa tidak ada perbedaan 44

15 perilaku mengemudi agresif antara laki-laki dan perempuan atau homogen. Hal ini diketahui dari hasil analisis dengan nilai signifikansi sebesar 0,523. Sebab signifikansi yang bernilai diatas 0,05 memiliki arti bahwa data tersebut homogen atau tidak ditemukan adanya perbedaan. Berdasarkan hasil analisis tambahan, pada kepribadian kompetitif juga memberikan hasil bahwa tidak ada perbedaan kepribadian kompetitif antara laki-laki dan perempuan atau homogen. Hal ini diketahui dari hasil analisis dengan nilai signifikansi sebesar 0,961 (>0,05). Dari hasil uji korelasi juga didapatkan hasil sumbangan efektif kepribadian kompetitif terhadap mengemudi agresif yaitu sebesar 7,6 %. D. Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima, yaitu ada hubungan yang positif antara kepribadian kompetitif dengan perilaku mengemudi agresif pada remaja. Hal tersebut telah ditunjukkan melalui uji hipotesis yang telah dilakukan oleh peneliti yaitu skor koefisien korelasi (r) sebesar dengan nilai p sebesar (p<0.05). Dengan skor tersebut dapat diartikan bahwa semakin tinggi kepribadian kompetitif yang dimiliki remaja maka semakin tinggi perilaku mengemudi agresifnya. Hal tersebut dapat diterangkan pula oleh Blanchard, 2000 (dalam Gurda, 2012) ketika melakukan pengukuran psikometris pada Larson s Driver Stress Profile, dimana salah satu faktor yang memprediksi perilaku agresif saat mengemudi yaitu karena persaingan atau kompetisi. Faktor lain yang mempengaruhi yaitu kemarahan, ketidaksabaran, dan hukuman. Selama 45

16 mengemudi didasarkan pada prinsip-prinsip kerjasama dalam interaksi sosial, terlibat dalam perilaku yang kompetitif ketika mengemudi dapat menyebabkan pola mengemudi yang dianggap agresif. Hal tersebut juga diungkapkan oleh Houston (2003) ketika melakukan pembuatan alat ukur Aggressive Driving Behavior Scale (ADBS). Dalam penelitiannya, ditemukan bahwa perilaku mengemudi agresif berkorelasi positif dengan permusuhan, pemikiran agresif ketika mengemudi, dan salah satunya yaitu dengan kepribadian kompetitif. Dalam hal mengemudi, seseorang yang memiliki kepribadian kompetitif akan meningkatkan kecepatan kendaraannya dengan tujuan agar kendaraan lain tidak dapat mendahuluinya karena seseorang yang memiliki kepribadian kompetitif cenderung menganggap orang atau pengendara lain sebagai pesaingnya. Selain itu, seseorang yang memiliki kepribadian kompetitif akan selalu berusaha meningkatkan nilai diri yang dimilikinya dengan melakukan manipulasi, agresifitas, dan eksploitasi. Dalam mengemudi, mereka cenderung melakukan perilaku-perilaku yang berguna untuk meningkatkan nilai diri yang dimiliki kepada orang lain yaitu dengan sengaja menekan rem ketika mobil lain mengikuti terlalu dekat, membuat gerak-gerik kasar terhadap pengemudi lain ketika mereka melakukan sesuatu yang tidak kita sukai, membunyikan klakson ketika pengemudi lain melakukan sesuatu yang tidak pantas atau dengan mempercepat ketika mobil lain mencoba untuk menyalip. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku mengemudi agresif menurut Tasca (2000) yaitu karena usia dan jenis kelamin, anonimitas, faktor sosial, gaya hidup, tingkah laku, faktor lingkungan, dan kepribadian. Grey, dkk. (1989) 46

17 melaporkan bahwa faktor kepribadian telah diidentifikasi berhubungan dengan kecelakaan kendaraan yaitu karena agresi tingkat tinggi dan permusuhan, kurang kepedulian terhadap orang lain, sikap pengemudi yang tidak baik, mengemudi untuk pelepasan emosional, impulsif, dan mengambil resiko, serta salah satunya karena daya saing atau kompetisi (dalam Tasca, 2000). Naatanen and Summala (Shinar, 2005) mengatakan bahwa motif utama yang berkaitan dengan kecepatan dan keselamatan juga dipengaruhi oleh motivasi tambahan seperti aggressiveness, sensation seeking, dan competitiveness. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ali (2010), mengemudi dalam kondisi tidak aman dan liar merupakan contoh dari tindakan mengemudi agresif yang dapat dikaitkan dengan faktor personal pengemudi yaitu kemampuan, pengetahuan, keterampilan, stres, dan motivasi. Mengemudi dalam kondisi tidak aman dan liar yang dimaksud yaitu tidak memperhatikan keselamatan dan kecepatan kendaraan. Horney, 1936 (Ryckman, Hammer, Kazor dan Gold, 1990) menyebutkan dua aspek dalam kepribadian kompetitif yaitu kebutuhan untuk bersaing dan menang, serta meningkatkan nilai diri dengan manipulasi, agresifitas dan eksploitasi. Individu dengan kepribadian kompetitif yang tinggi akan berusaha untuk bersaing dan selalu memenangkan sesuatu serta berusaha menghindari kekalahan. Mereka menjadikan hal tersebut sebagai suatu kebutuhan yaitu untuk meningkatkan tingkat keberhargaan diri dalam diri mereka. Ketika mengemudi, mereka melihat pengemudi lain sebagai pesaing dan berusaha untuk menghindari kekalalahan dengan cara apapun untuk meningkatkan keberhargaan diri mereka. 47

18 Upaya untuk menghindari kekalahan tersebut tidak jarang dilakukan dengan tindakan-tindakan yang bersifat agresif, manipulatif ataupun eksploitasi. Dalam melakukan penelitian ini, masih terdapat beberapa kekurangan yaitu dalam penentuan kriteria subjek penelitian, dimana subjek penelitian bersifat umum atau tidak dikhususkan kepada remaja yang memiliki perilaku mengemudi agresif saja. Selain itu juga terdapat social desirability dari kalimat alat ukur yang berisi pernyataan-pernyataan yang menunjuk pada kondisi subjek, sehingga terdapat kecenderungan subjek untuk memenuhi harapan-harapan sosial dalam mengisi skala dan dapat mempengaruhi hasil penelitian. Kedua kekurangan tersebut menyebabkan cukup banyak aitem yang gugur saat tryout. 48

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. 1. Variabel Dependen: Perilaku mengemudi agresif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. 1. Variabel Dependen: Perilaku mengemudi agresif BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian 1. Variabel Dependen: Perilaku mengemudi agresif 2. Variabel Independen: Kepribadian kompetitif B. Definisi Operasional 1. Perilaku

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 37 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan di dua lokasi yaitu di kampus program studi Teknik Sipil Universitas

Lebih terperinci

BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. sekolah negeri milik pemerintah setingkat menengah atas dengan visi

BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. sekolah negeri milik pemerintah setingkat menengah atas dengan visi 33 BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Sedayu. Sekolah ini terletak di Argomulyo Sedayu Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku bullying pada siswa

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku bullying pada siswa 31 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini. BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk menguji hipotesis penelitian, sebelumnya akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subjek dalam penelitian ini adalah pengendara motor berusia tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subjek dalam penelitian ini adalah pengendara motor berusia tahun A. Deskripsi Subjek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Subjek dalam penelitian ini adalah pengendara motor berusia 17-23 tahun yang berjumlah 80 orang. Dalam 80 orang subjek penelitian dapat dikelompokkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel adalah sesuatu yang dapat berubah-ubah dan mempunyai nilai yang berbeda-beda ( Turmudi, 2008).

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Yogyakarta angkatan 2015 yang berjenis kelamin laki-laki dan

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Yogyakarta angkatan 2015 yang berjenis kelamin laki-laki dan 34 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa hubungan antara konformitas pada produk dan perilaku konsumtif

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya. Siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya kelas XI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Pendekatan pendekatan kuantitatif menekankan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian Persiapan penelitian dimulai dengan mempersiapkan alat ukur, yaitu menggunakan satu macam skala untuk mengukur self esteem dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. lain yang harus dilakukan yaitu: yang akan dicapai.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. lain yang harus dilakukan yaitu: yang akan dicapai. 59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian Sebelum mengadakan penelitian, langkah awal yang perlu dilakukan adalah persiapan penelitian agar tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian 39 BAB 3 Metode Penelitian Bab ini akan membahas metode penelitian yang terdiri atas perumusan masalah, hipotesis penelitian, variabel penelitian, subyek penelitian, alat ukur atau instrumen akan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Untuk dapat meneliti konsep empirik, konsep tersebut harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Menurut Arikunto (2006), variabel adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. DESKRIPSI SUBJEK Pada bagian ini, peneliti akan mendeskripsikan skor brand image dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif. Penelitian ini menggunakan analisis komparatif atau analisis perbedaan yang artinya bentuk analisis variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif, menurut Sudijono (2010) penelitian komparatif adalah salah satu teknik analisis statistik yang dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Theresiana Salatiga yang terletak di jalan Kemiri Raya II Salatiga dengan akreditasi A. SMA Theresiana merupakan

Lebih terperinci

Total 202 orang 100 %

Total 202 orang 100 % BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, peneliti akan membahas mengenai laporan pelaksanaan penelitian yang terdiri dari gambaran umum subjek, hasil uji validitas dan reliabilitas, uji normalitas

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelit ian yang digunakan dalam

BAB 3 METODE PENELITIAN. metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelit ian yang digunakan dalam BAB 3 METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menekankan analisinya pada data-data numerikal (angka) tentang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian ini adalah penelitian populasi, sehingga tidak digunakan sampel untuk mengambil data penelitian. Semua populasi dijadikan subyek penelitian. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian SMU N 1 Getasan adalah salah satu sekolah yang ada di Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan yang beralamat di Jl. Raya Kopeng KM. 08 Getasan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan analisis korelasi. Korelasi merupakan istilah statistik yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 2 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identitas Variabel Variabel merupakan suatu yang dapat berubah-ubah dan mempunyai nilai yang berbeda-beda, menurut (Sugiyanto, 2001),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional 1 Variabel Variabel penelitian pada dasarnya merupakan sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional yaitu suatu cara untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) TOTAL

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) TOTAL BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Subyek dalam penelitian ini adalah pasien diabetes melitus tipe 2 yang melakukan rawat jalan di RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo, Kabupaten Pamekasan. Selanjutnya akan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki 23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional yang menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional 1. Variabel penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah 20 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah atau prosedur kerja sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah 23 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah atau prosedur kerja sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identitas Variabel Variabel merupakan suatu yang dapat berubah-ubah dan mempunyai nilai yang berbeda-beda, menurut (Sugioyo, 2001), variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan Kontrol diri (variabel bebas) dan Perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan Kontrol diri (variabel bebas) dan Perilaku BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Rancangan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka-angka, mulai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan 68 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian Proses pengambilan data penelitian ini dimulai pada hari Selasa, 5 April 2016 hingga 13 April

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yaitu variabel independent (bebas) dan variabel dependet (terikat).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara komunikasi interpersonal anak-orangtua (X) dengan manajemen konflik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara komunikasi interpersonal anak-orangtua (X) dengan manajemen konflik 9 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara komunikasi interpersonal anak-orangtua (X) dengan manajemen konflik pada remaja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain komparasional menurut Arikunto (2010:310) menyebutkan bahwa penelitian membandingkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identivikasi Variabel Penelitian Dalam penelitian ini rancangan penelitian yang akan digunakan adalah jenis penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Uji Coba Alat Ukur Penelitian 4.1.1. Persiapan Uji Coba Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua buah skala berupa skala regulasi emosi yaitu kuesioner AERQ (Academic

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Variabel Tergantung : Perilaku mengemudi berisiko 2. Variabel Bebas : Kontrol

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari 2013 semester genap tahun

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari 2013 semester genap tahun 29 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari 2013 semester genap tahun ajaran 2012/2013 di SMA Negeri 1 Pesisir Tengah Krui Kabupaten Lampung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan 36 BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABEL DAN DEFENISI OPERASIONAL 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel independen (bebas) adalah Brand Image sedangkan variabel dependen

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dimulai dengan pembuatan Skala Intensitas Penggunaan Gadgets dan Skala Perilaku Prososial yang telah disusun sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan Survei (metode survei). Kasiram (2008) dalam bukunya Metodologi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga yang beralamat di Jalan Diponegoro No. 52-60 Salatiga. Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pemilihan dan penggunaan metode sangat menentukan keberhasilan suatu penelitian, oleh karena itu penentuan metode yang dipakai harus tepat dan sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998). BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melalui berbagai penelitian terdahulu tentang kepuasan kerja dan work life

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melalui berbagai penelitian terdahulu tentang kepuasan kerja dan work life BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Subjek Penelitian ini dimulai dengan merumuskan variabel penelitian melalui berbagai penelitian terdahulu tentang kepuasan kerja dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data, serta penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2006: 12). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data, serta penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2006: 12). Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan angka-angka dari mulai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 4 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pedoman Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan jenis studi korelasi. Alasan peneliti menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung. 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung. 2. Populasi Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Fakultas Psikologi dan Kesehatan dan Fakultas Ekonomi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Fakultas Psikologi dan Kesehatan dan Fakultas Ekonomi 68 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Subjek Subyek penelitian atau populasi ini adalah Mahasiswa Semester 8 yang berada di Fakultas Psikologi dan Kesehatan dan Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan analisisnya pada data-data numerik dan diolah dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan analisisnya pada data-data numerik dan diolah dengan metode 52 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian 66 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian a. Persiapan Awal Tahap awal persiapan penelitian ini, sebelumnya peneliti telah melakukan observasi

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Penelitian Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu peneliti menentukan lokasi yang akan dijadikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya

BAB III METODE PENELITIAN. informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya BAB III METODE PENELITIAN 1. Identifikasi Variabel Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara sense of humor dengan work-life balance pada karyawan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas tentang orientasi kancah penelitian, subjek penelitian, prosedur penelitian, hasil uji coba, hasil uji asumsi, hasil uji hipotesa dan pembahasan.

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Perusahaan Daerah Air Minum Salatiga adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang sudah dirintis oleh Pemerintah Belanda sejak tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian 1. Variabel Penelitian Untuk menguji hipotesis penelitian, akan dilakukan pengidentifikasian variabel-variabel yang diambil dalam

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. tempat penelitian di SMK PL Tarcisius I Semarang, dikarenakan SMK

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. tempat penelitian di SMK PL Tarcisius I Semarang, dikarenakan SMK BAB IV LAPORAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti mengambil subyek penelitian dengan karakteristik populasi yaitu remaja putri yang berusia 16-18 tahun dan masih duduk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. (dependent variabel) dan variabel bebas (independent variabel).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. (dependent variabel) dan variabel bebas (independent variabel). BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Hadi (1996) mengemukakan variabel adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran penyelidikan menunjukkan variasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisisnya pada data data numerikal (angka angka) tentang perilaku. yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 2010).

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisisnya pada data data numerikal (angka angka) tentang perilaku. yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 2010). BAB 3 METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menekankan analisisnya pada data data numerikal (angka angka)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Yakni penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada pola-pola numerikal (angka)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasioanal berganda ( Multiple Corelation) yang menunjukkan arah dan

BAB III METODE PENELITIAN. korelasioanal berganda ( Multiple Corelation) yang menunjukkan arah dan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian yang menggunakan teknik korelasioanal berganda ( Multiple Corelation) yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan salah satu elemen penting dalam suatu penelitian, sebab metode penelitian menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, peneliti akan membahas mengenai laporan pelaksanaan penelitian yang terdiri dari gambaran umum subjek, hasil uji validitas dan reliabilitas, uji normalitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian komparatif untuk mengetahui perbedaan kinerja pegawai pria dan pegawai wanita Kantor

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini peneliti akan menguraikan mengenai presentasi dan analisis data yang terdiri dari gambaran umum penelitian, deskripsi hasil penelitian, dan hasil uji

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian Sebelum mengadakan penelitian, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan tempat penelitian. Orientasi tempat penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel terikat : Learned Helplessness Variabel bebas : Status kelas: - Kelas Reguler - Kelas Unggulan B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. terhubungdengan internet seperti Smartphone dan I-phone serta berbagai macam

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. terhubungdengan internet seperti Smartphone dan I-phone serta berbagai macam BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Salah satu tahap yang harus dilalui sebelum peneltian dilaksanakan adalah perlunya memahami orientasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian a. Persiapan Awal Salah satu tahap yang harus dilalui sebelum penelitian dilaksanakan adalah perlunya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Ghony rancangan penelitian adalah strategi suatu penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Ghony rancangan penelitian adalah strategi suatu penelitian, BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Menurut Ghony rancangan penelitian adalah strategi suatu penelitian, yaitu merupakan upaya yang menggambarkan keseluruhan pemikiran atau program penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. subyek dengan rentang usia dari 15 tahun sampai 60 tahun dan

BAB IV PEMBAHASAN. subyek dengan rentang usia dari 15 tahun sampai 60 tahun dan BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Sampel dalam penelitian ini adalah 75 anggota aktif. Selanjutnya akan dijelaskan mengenai gambaran sampel berdasarkan usia dan Masa bekerja. Selanjutnya akan dijelaskan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Item

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Item BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Validitas dan Reliabilitas Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan terpercaya dan terandalkan. Dalam pengujian ini peneliti

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. responden disetiap rangkap kuesioner yang terdiri dari :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. responden disetiap rangkap kuesioner yang terdiri dari : BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Subyek Penelitian Sebelum melakukan pengujian statistik terlebih dahulu penelitit melihat profil remaja sebagai responden. Peneliti menyertakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Data dari metode penelitian kuantitatif ini berupa angka-angka dan. analisisnya mengunakan statistik (Sugiyono,2010:7).

BAB III METODE PENELITIAN. Data dari metode penelitian kuantitatif ini berupa angka-angka dan. analisisnya mengunakan statistik (Sugiyono,2010:7). 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian studi komparasi atau perbandingan yang bermaksud untuk mengadakan perbandingan kondisi yang ada di dua tempat, apakah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan metode korelasional, yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu dukungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Surabaya. Universitas ini beralamatkan di jl. Ketintang Surabaya.

BAB IV HASIL PENELITIAN. Surabaya. Universitas ini beralamatkan di jl. Ketintang Surabaya. 57 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Subjek Universitas Negeri Surabaya merupakan sebuah kampus yang berdiri pada tahun 1964. Universitas ini berfokus pada bidang pendidikan. Universitas ini berfokus

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN O. Orientasi Kancah Penelitian Sebelum memulai sebuah penelitian, peneliti terlebih dahulu harus menentukan tempat dan mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian korelasional yang bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variasivariasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang mencari ada tidaknya hubungan dua variabel penelitian. Pendekatan yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL 1. Identifikasi Variabel Margono (2007) menyatakan bahwa variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai. Variabel dapat juga diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi variabel-variabel penelitian. 1. Variabel tergantung : Persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi variabel-variabel penelitian. 1. Variabel tergantung : Persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi variabel-variabel penelitian 1. Variabel tergantung : Persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi 2. Variabel bebas : Komunikasi efektif bidan-pasien B. Definisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Melihat rumusan masalah yang hendak dipecahkan, pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara sikap terhadap iklan rokok (X1) dan konformitas teman sebaya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara sikap terhadap iklan rokok (X1) dan konformitas teman sebaya BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pada penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang menggunakan data yang dikualifikasikan/dikelompokkan dan

Lebih terperinci