BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Pra Siklus Pelaksanaan pra siklus bertujuan untuk melihat kondisi awal siswa sebelum dilakukan tindakan siklus I dan siklus II dengan menggunakan pembelajaran melalui model Examples Non Examples dengan media visual. Kondisi pra siklus dapat diketahui melalui nilai hasil ulangan harian IPA materi gaya. Adapun rincian nilai hasil ulangan IPA pra siklus dengan materi gaya pada kelas 5 SD Negeri Sidorejo Lor 01 disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 10 Hasil Belajar IPA Pra Siklus Nilai X i F i X i F i Fk (%) Keterangan ,5 1 26,5 3,7 Tidak tuntas , ,5 25,9 Tidak tuntas , ,5 11,1 Tidak tuntas , ,0 Tuntas , ,2 Tuntas Total ,5 Rata-rata =X i F i : F i = 1787,5 : 27 = 66,2 Sesuai hasil belajar pra siklus materi gaya pada siswa kelas 5 SD Negeri Sidorejo Lor 01 yang telah diterangkan pada tabel 10 dapat disajikan ketuntasan hasil belajar siswa secara lebih rinci dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 11 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus No. Nilai Keterangan Jumlah Siswa Presentase (%) 1. <67 Tidak tuntas 11 40, Tuntas 16 59,2 Jumlah Dari data ketuntasan hasil belajar IPA pra siklus yang telah diterangkan pada tabel 11 maka dapat disajikan ketuntasan hasil belajar IPA pada pra siklus dalam bentuk grafik sebagai berikut: 35

2 Tidak Tuntas (< 67) Tuntas ( 67) Gambar 3 Grafik Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus Berdasarkan data hasil belajar pra siklus diperoleh rata-rata 66,2 dan masih banyak siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang ditentukan yaitu 67. Siswa yang mendapat nilai 67 hanya 16 orang dengan ketuntasan hasil belajar sebesar 59,25 % sedangkan siswa yang mendapatkan nilai < 67 ada 11 orang yang dapat diartikan bahwa ketuntasan hasil belajar yang dicapai masih jauh dari harapan yang diinginkan yaitu mencapai ketuntasan hasil belajar sebesar 85 %. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya peningkatan hasil belajar IPA melalui model pembelajaran Examples Non Examples dengan media visual guna meningkatkan hasil belajar siswa. 4.2 Pelaksanaan Siklus I Pelaksanaan siklus I terdiri dari tiga kali pertemuan dengan pokok bahasan yang berbeda-beda. Adapun rincian pelaksanaan siklus I sebagai berikut: Tahap Perencanaan Siklus I Pada tahap perencanaan peneliti berdiskusi dengan guru kelas tentang materi dan model pembelajaran yang akan diterapkan pada pembelajaran siklus I sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Siklus I dilaksanakan tiga kali pertemuan dengan menggunakan model pembelajaran Examples Non Examples dengan media visual. a. Pertemuan Pertama Proses awal sebelum melaksanakan pembelajaran peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan materi yang telah disetujui

3 37 yaitu pesawat sederhana jenis pengungkit. Selain itu, peneliti juga membuat lembar kerja siswa, lembar observasi untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran, lembar observasi hasil belajar afektif dan psikomotorik. Pada pertemuan pertama peneliti menggunakan standar kompetensi yaitu memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya dan menggunakan kompetensi dasar yaitu menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat. Ada tiga indikator pembelajaran yang harus dicapai yaitu menyebutkan jenis-jenis tuas/pengungkit, menggolongkan alat-alat yang termasuk pengungkit, serta menjelaskan prinsip kerja pengungkit. Pada tahap kegiatan pembelajaran siswa bersama kelompok menemukan pokok materi yang dipelajari melalui media pembelajaran visual berupa gambar dan benda nyata. Melalui gambar dan benda nyata yang disediakan guru, siswa diharuskan mengatagorikan contoh dan tidak contoh materi yang terdapat dalam media. Proses pembelajaran akan dinilai oleh guru kelas yang bertindak sebagai observer pertama dan mahasiswa sebagai observer kedua. Penilaian dilakukan dengan cara mengisi lembar observasi implementasi RPP, lembar observasi afektif siswa, dan lembar observasi psikomotorik siswa. Pada akhir pembelajaran siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran dan bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari. a. Pertemuan Kedua Perencanaan pembelajaran pada pertemuan kedua merupakan tindak lanjut untuk memperbaiki pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan sebelumnya, perencanaan diawali dengan menyusun RPP, lembar kerja siswa, dan lembar observasi. Materi yang digunakan masih pesawat sederhana namun jenis bidang miring. Standar kompetensi yaitu memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya dan kompetensi dasar yaitu menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat. Ada dua indikator yang harus dicapai dalam pembelajaran ini yaitu menyebutkan contoh alat yang menggunakan prinsip bidang miring dan menjelaskan manfaat penggunaan bidang miring. Selanjutnya, guru menyiapkan media pembelajaran berupa gambar dan benda nyata berupa bidang miring. Bidang miring yang

4 38 digunakan adalah papan dan balok kayu sebagai bebannya. Kegiatan pembelajaran difokuskan pada percobaan guna membuktian bahwa menggunakan bidang miring dalam memindahkan suatu beban akan jauh lebih mudah dibandingkan langsung mengangkat beban secara langsung. b. Pertemuan Ketiga Pada pertemuan ketiga difokuskan pada penggulangan materi dan evaluasi siklus I. Perencanaan masih diawali dengan menyusun RPP dan instrumen penelitian berupa soal tes dan lembar observasi. Selain itu, guru mempersiapkan gambar berupa pengungkit dan bidang miring. Pada awal pembelajaran siswa mengamati gambar pengungkit dan bidang yang telah disajikan, guru memberikan pertanyaan kepada siswa tentang jenis-jenis pengungkit dan alat-alat yang menggunakan prinsip bidang miring. Pada kegiatan diskusi siswa bersama kelompok diberi kesempatan untuk mempelajari materi pengungkit dan bidang miring. Setelah dirasa mereka menguasi materi, guru memberikan kuis rebutan pada setiap kelompok. Hal ini dilakukan agar siswa lebih bersemangat dan mengingat materi yang telah dipelajari. Pada akhir pembelajaran siswa mengerjakan soal evaluasi siklus I Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pelaksanaan siklus I dilakukan dalam tiga kali pertemuan yaitu pada hari Kamis 27 Februari 2014, Jumat 28 Februari 2014, dan Senin 3 Maret Pada penelitian ini, peneliti bertindak sebagai guru/pengajar di bawah bimbingan guru kelas 5 sebagai observer 1 dan dibantu oleh mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar sebagai observer II. Pada pertemuan pertama dan kedua pembelajaran menerapkan model Examples Non Examples dengan bantuan media visual serta pertemuan tiga digunakan untuk pengulangan materi pada pertemuan pertama dan kedua, dilanjutkan dengan pemberian evaluasi guna mengetahui hasil belajar kognitif, afektif, psikomotorik setelah dilakukan tindakan dalam pembelajaran. a. Pertemuan Pertama Pertemuan pertama siklus I dilakukan pada tanggal 27 Februari 2014 pada jam pembelajaran 1-2 dengan alokasi waktu 2 35 menit. Materi yang

5 39 disampaikan pada pertemuan I adalah pesawat sederhana berupa pengungkit golongan I, pengungkit golongan II, pengungkit golongan III. Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran dibagi menjadi tiga kegiatan pokok yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegitan penutup. Adapun rinciannya sebagai berikut: a) Kegiatan awal pembelajaran dimulai dengan guru memberikan salam pembuka, berdoa, mengabsen kehadiran siswa, mempersiapkan siswa secara fisik dan psikis. Selanjutnya, guru memberikan apersepsi dengan menyajikan gambar tentang kegiatan menggunakan pengungkit. Gambar yang disajikan terdiri dari gambar contoh berupa kegiatan orang merobek kain dengan gunting dan gambar tidak contoh berupa kegiatan orang merobek kain dengan menggunakan tangan. Melalui kedua gambar tersebut, guru bertanya kepada siswa tentang kegiatan pada gambar yang paling mudah dilakukan beserta alasan pendukungnya. Setelah siswa memberikan pendapatnya, guru menyampaikan tujuan pembelajaran tentang pengungkit. b) Kegiatan inti pembelajaran meliputi kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Kegiatan eksplorasi siswa melakukan demonstrasi merobek kain dengan menggunakan tangan dan gunting, dan guru mulai bertanya jawab tentang prinsip kerja gunting. Pada kegiatan elaborasi siswa bersama kelompok menetukkan letak titik tumpu, beban, dan kuasa terhadap alat-alat yang berbeda golongannya, setelah mengetahui letak titik tumpu, kuasa, dan beban pada masing-masing alat, siswa bersama kelompok mengelompokkan alat-alat yang memiliki kesamaan letak titik tumpu, beban, dan kuasa. Berdasarkan hasil temuannya tersebut siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dengan bimbingan guru. Jika semua kelompok sudah mempresentasikan hasil diskusinya, dilanjutkan dengan kegiatan konfimasi yaitu guru membimbing siswa dalam menentukan golongan pengungkit, semua siswa berperan aktif dalam menemukkan dan menggolongkan alat mana yang termsuk pengungkit golongan pertama, golongan kedua, dan golongan ketiga. c) Kegiatan penutup yaitu siswa membuat rangkuman dengan mencatat inti materi yang telah dipelajari. Pada akhir pembelajaran guru bersama siswa bertanya jawab tentang materi serta tidak lupa guru memberikan motivasi untuk mempelajari materi berikutnya.

6 40 b. Pertemuan Kedua Pertemuan kedua siklus I dilakukan pada tanggal 28 Februari 2014 pada jam pembelajaran 1-2 dengan alokasi waktu 2 35 menit. Materi yang dipelajari pada pertemuan kedua merupakan lanjutan dari materi pada pertemuan pertama yaitu pesawat sederhana berupa bidang miring. Langkah-langkah pembelajaran dibagi menjadi tiga kegiatan pokok yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegitan penutup. Adapun rinciannya sebagai berikut: a) Kegiatan awal pembelajaran diawali dengan salam pembuka, doa, mengabsen kehadiran siswa. Selanjutnya, guru memberikan apersepsi dengan bertanya kepada siswa tentang bagaimana cara memindahkan beban berat dari suatu tempat ke tempat lainnya. Setelah siswa bisa menjawab pertanyaan, guru menyampaikan tujuan pembelajaran tentang bidang miring. b) Kegiatan inti pembelajaran meliputi eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi, siswa mengamati dua gambar yang merupakan contoh dan bukan contoh dari materi yang akan dipelajari. Gambar yang disajikan berupa gambar orang memindahkan beban dengan cara mengangkatnya langsung dan gambar orang memindahkan beban dengan cara menggunakan bantuan bidang miring. Melalui gambar tersebut siswa menganalisis penggunaan bidang miring dalam mempermudah pekerjaan manusia. Kegiatan elaborasi, siswa bersama kelompok membuktikan secara langsung mengangkat balok kayu secara langsung tanpa bantuan bidang miring dan mengangkat balok kayu dengan batuan papan sebagai bidang miring. Hal ini dilakukan agar siswa dapat menganalisis manfaat bidang miring. Selanjutnya setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dan sesuai hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi yang dipelajari. Kegiatan konfirmasi, siswa bersama guru membuat kesimpulan tentang prinsip kerja bidang miring serta macam-macam alat-alat yang menggunakan prinsip bidang miring. c) Kegiatan penutup, siswa mencatat hasil kesimpulan di buku catatan, guru memberikan pertanyaan tentang materi yang telah dipelajari guna mengetahui kemapuan siswanya. Pada akhir pembelajaran guru memberikan motivasi untuk memperdalam kembali materi yang telah dipelajari agar hasil evalusi pada pertemuan berikutnya tercapai secara maksimal.

7 41 c. Pertemuan Ketiga Pertemuan ketiga siklus I dilakukan pada tanggal 3 Maret 2014 pada jam pembelajaran 1-2 dengan alokasi waktu 2 35 menit. Kegiatan pembelajaran ini memfokuskan pada pengulangan materi pada pertemuan pertama dan ketiga. Setelah itu akan dilakukan evaluasi guna mengetahui tingkat keberhasilan siswa selama mengikuti pembelajaran. Langkah-langkah pembelajaran dibagi menjadi tiga kegiatan pokok yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegitan penutup. Adapun rinciannya sebagai berikut: a) Kegiatan awal pembelajaran diawali dengan salam, doa, absensi kehadiran siswa. Selanjutnya guru memberikan apersepsi berupa pertanyaanpertanyaan tentang pengungkit dan bidang miring. Setelah mengingatkan kembali tentang pelajaran sebelumnya, guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b) Kegiatan inti terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi guru menyajikan berbagai macam gambar pengungkit dan bidang miring. Guru bersama siswa bertanya jawab tentang alat-alat yang termasuk pengungkit dan bidang miring. Pada kegiatan elaborasi, siswa bersama kelompok berdiskusi menentukan dan menggolongkan alat-alat yang merupakan contoh dan bukan contoh pengungkit dan bidang miring. Selanjutnya pada kegiatan konfirmasi siswa bersama guru membuat kesimpulan mengenai pengungkit golongan pertama, golongan kedua, golongan ketiga, dan bidang miring. serta memberikan kuis tebak kata tentang pengungkit. c) Kegiatan penutup, siswa mengerjakan soal evaluasi siklus I Hasil Observasi Siklus I Pada setiap implementasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dilakukan observasi terhadap proses pembelajaran yang berlangsung. Observasi yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran, sikap siswa, serta keterampilan siswa selama mengikuti pembelajaran IPA melalui model Examples Non Examples dengan media visual. a. Pertemuan Pertama Observasi kegiatan pembelajaran dilakukan oleh guru kelas sebagai obsever pertama dan mahasiswa sebagai observer kedua. Observasi dilakukan

8 42 dengan cara mengisi lembar observasi guru dan siswa. Hasil observasi kegiatan guru dan siswa dalam pembelajaran tersaji pada tabel di bawah ini: Tabel 12 Hasil Observasi Kegiatan Guru dan Siswa PadaSiklus 1 Pertemuan Pertama No. Skor Aspek yang Diamati Penilaian 1. Mempersiapkan dan menyajikan gambar 3,2 2. Memberikan pentunjuk 3 3. Berdiskusi menganalisis gambar 3,2 4. Membahas hasil analisis gambar 3,2 5. Menjelaskan materi berdasarkan 3,2 hasil analisis gambar. 6. Kesimpulan 3 Jumlah skor 18,8 Rata-rata keseluruhan 3,1 Kategori Baik Berdasarkan data observasi kegiatan guru dan sisw dalam melaksanakan pembelajaran menunjukkan bahwa guru sudah mempersiapkan dan menyajikan media pembelajaran berupa gambar dan benda nyata berupa macam-macam pengungkit. Kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran terlihat baik terbukti peralatan dan perlengkapan belajar sudah terta rapi di atas meja maing-masing. Pada kegiatan inti pembelajaran guru sudah memfasilitasi siswa untuk berdiskusi menganalisis media pembelajaran yang disediakan dan terlihat kerjasama diantara siswa sudah mulai terjalin dengan baik. Namun saat siswa berdiskusi mengerjakan lembar kerja, guru belum secara rinci menjelaskan petunjuk kerja sesuai Examples Non Examples dengan media visual sehingga siswa merasa kebingungan saat mengerjakan lembar kerja. Manajemen waktu yang diterapkan oleh guru kurang sesuai dengan alokasi yang ditentukan sehingga pembelajaran terkesan terburuburu. Pada akhir pembelajaran siswa kurang terlibat dalam menyimpulkan materi, justru siswa hanya sekedar membaca ulang kesimpulan yang telah ditulis di papan tulis. Berdasarkan kelemahan yang muncul selama proses pembelajaran berlangsung pada pertemuan pertama maka peneliti berusaha berdiskusi dengan guru kelas selaku observer 1 dan mahasiswa sebagai observer II untuk mencari

9 43 solusi yang tepat agar kelemahan-kelamahan dalam pembelajaran di atas tidak terulang lagi pada pembelajaran selanjutnya. Solusi yang diperoleh setelah melakukan diskusi diantaranya guru harus memberikan pentunjuk kerja yang lebih terstruktur dan jelas sebelum siswa mengerjakan lembar diskusi serta melakukan kegiatan percobaan. Berilah waktu yang cukup untuk semua siswa dalam menggunakan setiap alat-alat pengungkit yang telah disediakan. Selain itu menunjuk siswa yang ribut untuk mempresentasikan hasil diskusi serta berikan penghargaan terhadap siswa apapun hasil diskusinya. Ajaklah siswa untuk lebih aktif dalam membuat kesimpulan di akhir pembelajaran, sehingga mereka akan mengetahui mana yang termasuk contoh dan bukan contoh pengungkit. a. Pertemuan Kedua Berdasarkan observasi kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran menunjukkan bahwa secara keseluruhan pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai dengan RPP. Adapun hasil observasi tersaji dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 13 Hasil Observasi Kegiatan Guru dan Siswa Pada Siklus I Pertemuan Kedua No. Aspek yang Diamati Skor Penilaian 1. Mempersiapkan dan menyajikan gambar. 3,5 2. Memberikan pentunjuk 3,4 3. Berdiskusi menganalisis gambar 3,2 4. Membahas hasil analisis gambar 3 5. Menjelaskan materi berdasarkan hasil 3,2 analisis gambar 6. Kesimpulan 3,2 Jumlah skor 19,5 Rata-rata keseluruhan 3,2 Kategori Baik Berdasarkan data observasi terbukti bahwa kesiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran lebih baik, siswa duduk rapi, tenang dan memperhatikan setiap petunjuk belajar yang disampaikan oleh guru. Kerjasama serta sikap saling membantu di antara siswa satu dengan siswa lainnya juga sudah

10 44 tumbuh dengan baik. Manjemen waktu yang digunakan sudah sesuai dengan alokasi yang ditentukan. Namun pembelajaran sedikit terkendala manakala siswa tidak senang dengan pembagian kelompok secara berhitung serta ada salah satu siswa yang tidak mau berkelompok dengan anggota kelompoknya. Pada saat membahas hasil analisis percobaan ada beberapa kelompok yang menyimpulkan hasil percobaan yang tidak tepat, sehingga kelompok tersebut diberikan kesempatan lagi untuk mengulang percobaan. Hal tersebut menyebabkan kelompok yang sudah benar menjadi gaduh. Setelah pembelajaran berakhir, guru berkonsultasi kepada guru kelas untuk menemukan solusi yang tepat untuk mengendalikan siswa yang susah diatur. Solusi untuk mengatasi kelemahan tersebut guru harus bersikap tegas terhadap siswa yang tidak mau mengikuti perintah guru, bahkan pemberian hukuman yang mendidik diperlukan agar siswa jera. b. Pertemuan Ketiga Berdasarkan observasi terlihat bahwa guru dan siswa sudah terbiasa dengan model pembelajaran yang digunakan sehingga pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Hasil observasi kegiatan guru dan siswa tersaji dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 14 Hasil Observasi Kegiatan Guru dan Siswa Pada Siklus I Petemuan Ketiga No. Aspek yang Diamati Skor Penilaian 1. Mempersiapkan dan menyajikan gambar 3,5 2. Memberikan pentunjuk 3,1 3. Berdiskusi menganalisis gambar 3 4. Membahas hasil analisis gambar 3,2 5. Menjelaskan materi berdasarkan hasil analisis gambar 3 6. Kesimpulan 3 Jumlah skor 18,8 Rata-rata keseluruhan 3,1 Kategori Baik Berdasarkan data observasi menunjukkan dari awal pembelajaran guru sudah menekankan pada keseriusan siswa dalam mengikuti pembelajaran agar

11 45 dapat mengerjakan soal evaluasi dengan baik. Guru menyajikan gambar-gambar pengungkit dan bidang miring sebagai upaya untuk mengingatkan kembali pengetahuan mereka akan pengungkit dan bidang miring. Pengelolaan kelas telah terstruktur dengan baik, siswa tetap antusias namun tidak ramai. Siswa bergantian menjawab setiap pertanyaan yang diberikan guru, siswa memberikan komentar terhadap jawaban teman mereka yang dianggap kurang tepat. Namun saat diskusi berlangsung mereka terkesan tergesa-gesa dalam mengerjakan lembar diskusi bahkan banyak siswa yang berpendapat bahwa mereka sudah mengerti tentang pengungkit dan bidang miring sehingga mereka berharap langsung saja dilakukan evaluasi Hasil Tindakan Siklus I Hasil pemberian tindakan terhadap mata pelajaran IPA melalui pembelajaran Examples Non Examples dengan media visual pada kelas 5 SD Negeri Sidorejo Lor 01 tahun pelajaran 2013/2014 terdiri dari hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil pemberian tindakan dianalisis dengan teknik analisis deskriptif yang disajikan melalui bentuk tabel dan grafik. Adapun hasil belajar IPA ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik pada siklus I sebagai berikut: Tabel 15 Hasil Belajar IPA Aspek Kognitif Pada Siklus 1 Nilai X 1 F 1 X 1 F 1 Fk (%) Keterangan ,6 Tidak tuntas ,4 Tuntas ,2 Tuntas ,9 Tuntas ,8 Tuntas Total Rata-rata = X 1 F 1 : F 1 = 2018 : 27 = 74,7 Berdasarkan tabel 15 tentang hasil belajar IPA ranah kognitif pada siklus I tentang materi pesawat sederhana berupa pengungkit dan bidang miring dapat diketahui bahwa ketuntasan hasil belajar mengalami peningkatan dibandingkan pada ketuntasan hasil belajar pada pra siklus. Namun demikian masih banyak

12 46 siswa yang belum mencapai KKM yatu 67. Sesuai tabel di atas ketuntasan hasil belajar disajikan dalam bentuk tabel yang lebih sederhana sebagai berikut: Tabel 16 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Aspek Kognitif Pada Siklus I No. Nilai Keterangan Jumlah Siswa Presentase (%) 1. <67 Tidak tuntas 8 29, Tuntas 19 70,4 Jumlah Berdasarkan data hasil belajar IPA terbukti dari 27 siswa hanya 19 siswa yang mendapat nilai 67 dengan ketuntasan hasil belajar 70,4% sedangkan 8 siswa masih mendapatkan nilai < 67 dengan ketuntasan hasil belajar 29,6%. Jadi dapat dikatakan bahwa ketuntasan hasil belajar pada siklus I belum mencapai target ketuntasan yang ditetapkan, maka perlu diadakan pemberian tindakan pada siklus II guna meningkatkan hasil belajar siswa. Dari data ketuntasan hasil belajar IPA kognitif yang telah diterangkan pada tabel 16 maka dapat disajikan bentuk grafik sebagai berikut: 19 8 Tidak tuntas (< 67) Tuntas ( 67) Gambar 4 Grafik Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pada Siklus I Pada penilitian ini, penilaian tidak hanyadigunakan untuk mengetahaui hasil belajar aspek kognitif saja, namun digunakan juga untuk mengetahui hasil belajar aspek afektif dan aspek psikomotrik siswa. Adapun hasil belajar IPA ranah afektif pada siklus I tersaji pada tabel sebagai berikut:

13 47 Tabel 17 Hasil Belajar Aspek Afektif Pada Siklus 1 No. Aspek yang Diamati Rata-Rata Per Aspek 1. Sikap 3,2 2. Perhatian 2,9 3. Antuasiasme 3,2 Jumlah 9,3 Rata-rata keseluruhan 3,1 Kategori Baik Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa kualitas sikap siswa selama mengikuti pembelajaran melalui model pembelajaran Examples Non Examples dengan media visual masuk dalam kategori baik dengan rata-rata keseluruhan mendapatkan skor 3,1. Pada awal pembelajaran peralatan dan perlengkapan belajar siswa seperti alat tulis dan buku paket pelajaran sudah tertata rapi di atas meja masing-masing. Sikap menghargai dan kerjasama diantara siswa mulai tumbuh ketika mereka saling membantu dalam menyelesaikan tugas diskusi. Mereka bertanggung jawab terhadap tugas-tugas masing-masing yang diberikan oleh anggota kelompok. Jika ada hal-hal yang belum dimengerti, mereka tidak ragu untuk bertanya kepada guru. Siswa terlihat sangat antusias manakalah saat berdiskusi guru membagikan media pembelajaran yang akan dianalisis. Namun saat kelompok mempresentasikan hasil diskusi masih ada beberapa siswa yang ribut sendiri dan mereka masih sibuk dengan media pembelajaran yang disediakan sehingga guru harus sering mengingatkan untuk tidak ramai dan memperhatikan presentasi kelompok yang sedang maju. Sedangkan hasil belajar psikomotorik dapat dilihat melalui tabel di bawah ini: Tabel 18 Hasil Belajar Aspek Psikomotorik Pada Siklus 1 No. Aspek yang Diamati Rata-Rata Per Aspek 1. Respon kompleks secara lancar 3,4 2. Respon tertentu dengan bimbingan guru 3,3 3. Mempresepsikan 3,3 Berdasarkan tabel diatas Jumlah menunjukkan bahwa kualitas keterampilan 10 siswa selama mengikuti Rata-rata keseluruhan 3,3 Kategori Baik

14 48 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa kualitas keterampilan siswa selama mengikuti pembelajaran melalui model pembelajaran Examples Non Examples melalui media visual masuk dalam kategori baik dengan rata-rata keseluruhan mendapatkan skor 3,3. Keterampilan siswa terlihat ketika mereka mampu mengoprasikan setiap media pembelajaran dan menyelesaikan setiap tugasnya dengan tepat waktu. Respon siswa terhadap setiap kegiatan pembelajaran sudah baik terbukti mereka aktif untuk mencatat setiap hasil diskusi secara lengkap dan mempresentasikan jawaban hasil diskusi secara runtut. Mereka menemukan secara mandiri materi yang dipelajari melalui pengamatan dengan bantuan media pembelajaran seperti mampu menentukkan letak kuasa, titik tumpu, dan beban pada gambar atau benda nyata yang disajikan serta mampu mendaftar setiap alat-alat sesuai jenis peswat sederhana. Selain itu, mereka aktif untuk mencoba setiap media yang disediakan dengan penuh rasa ingin tahu, bahkan berulang-ulang mereka mencoba setiap media yang ada Refleksi Siklus I Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pembelajaran IPA melalui model Examples Non Examples dengan media visual pada siklus I maka secara keseluruhan hasil refleksi yang diperoleh selama tiga kali pertemuan pada siklus I adalah sebagai berikut: A. Kelebihan 1. Siswa lebih antusias mengikuti pembelajaran dengan media gambar dan benda nyata. 2. Siswa berbartisipasi aktif dalam menemukan sendiri pokok materi yang sedang dipelajari. 3. Siswa dapat belajar menganalisis gambar berupa contoh dan tidak contoh yang terdapat materi yang dipelajari sehingga siswa akan berusaha untuk selalui berpikir kritis. 4. Kegiatan pembelajaran sudah berjalan lancar sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran.

15 49 B. Kekurangan 1. Penerapan model pembelajaran Examples Non Examples dengan media visual merupakan hal baru bagi siswa sehingga saat menganalisis contoh dan tidak contoh materi melalui gambar atau benda nyata masih memerlukan bimbingan intensif oleh guru. 2. Guru terkadang masih kurang jelas dalam memberikan petunjuk kerja, sehingga pada saat diskusi kelompok masih banyak kelompok yang tidak mengerti dengan lembar kerja yang dibagikan. 3. Pada setiap pembuktikan contoh dan tidak contoh materi dengan menggunakan benda nyata masih diperlukan pengulangan sampai mendapat hasil analisis yang benar. 4. Kesimpulan materi pada akhir pembelajaran kadang hanya membahas contoh yang terkait dengan materi sedangkan tidak contoh kurang ditekankan. C. Penyelesaian 1. Guru harus selalu memberikan bimbingan pada setiap kelompok dalam mengerjakan lembar kerja. 2. Guru mengajak siswa untuk bersama-sama memahami petunjuk kerja yang terdapat dalam lembar kerja siswa. 3. Memberikan penguatan materi dengan membuktikan permasalahan yang telah didiskusikan oleh para siswa secara bersama-sama di depan kelas. 4. Memberikan kesempatan penuh pada siswa untuk menemukan sendiri contoh dan tidak contoh materi melalui media yang telah disedikan. 4.3 Pelaksanaan Siklus II Pelaksanaa Siklus II merupakan tindak lanjut pada siklus I yang belum mencapai hasil belajar secara maksimal. Siklus II terdiri dari tiga kali pertemuan dengan pokok bahasan yang berbeda-beda dan merupakan pokok bahasan lanjutan dari siklus I. Adapun rinciannya pelaksanaan siklus II sebagai berikut:

16 Tahap Perencanaan Siklus II Melalui hasil refleksi pada siklus I, peneliti membuat perencanaan pelaksanaan pembelajaran pada siklus II yang merupakan perbaikan terhadap kekurangan yang terdapat pada siklus I sehingga hasil belajar siswa diharapkan dapat meningkat sesuai dengan tujuan pembelajaran. a. Pertemuan Pertama Perencanaan pembelajaran pada pertemuan pertama siklus II diawali dengan berkonsultasi dengan guru kelas terkait model pembelajaran Examples Non Examples dengan media visual yang akan diterapkan pada kegiatan pembelajaran dengan materi katrol. Menurut saran dari guru kelas, peneliti lebih baik memanfaatkan media pembelajaran berupa KIT katrol yang ada di sekolah. Setelah mendapat izin dari sekolah, peneliti memperiksa kelengkapan KIT katrol dan menyiapkan untuk pembelajaran pada pertemuan pertama. Selain itu, peneliti menyusun RPP, lembar kerja siswa, lembar observasi agar pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan lancar. Standar kompetensi dan kompetensi dasar yang digunakan masih sama dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar pada siklus I, namun indikator yang dicapai berbeda. Adapun indikatornya yaitu menyebutkan jenis-jenis katrol, menjelaskan prinsip kerja katrol, menyebutkan penggunaan katrol dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan kegiatan inti pembelajaran, siswa bersama kelompok menganalisis gambar untuk mengetahui jenis-jenis katrol. Setelah itu, siswa bersama kelompok merakit jenis-jenis katrol (katrol tetap, katrol bebas, dan katrol majemuk) untuk mengetahui prinsip kerja katrol. Sesuai Pada akhir pembelajaran siswa bersama guru membuat kesimpulan dan saling bertanya jawab terkait materi yang belum dipahami. b. Pertemuan Kedua Perencanaan pembelajaran pada pertemuan kedua dimulai dengan mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran kedua, setelah itu peneliti berkonsultasi kembali dengan guru kelas terkait materi roda berporos. Selanjutnya, peneliti menyusun RPP dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang masih sama dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar pada pertemuan pertama siklus II, namun indikator yang digunakan tetap berbeda. Indikator pada

17 51 pertemuan kedua yaitu menyebutkan contoh alat-alat yang menggunakan prinsip roda berporos dan menjelaskan manfaat penggunaan roda berporos. Peneliti juga menyiapkan lembar kerja siswa, lembar observasi, dan media pembejaran. Media pembelajaran yang digunakan seperti gambar alat-alat yang menggunakan prinsip roda berporos dan benda nyata berupa semen yang dipadatkan sebagai beban dan spidol sebagai roda. Kegiatan pembelajaran dilaksankan dengan menerapkan pembelajaran Examples Non Examples sehingga siswa diharuskan dapat menemukan yang termasuk contoh roda berporos dan bukan roda berporos pada kegiatan pembelajaran yang telah diranncang oleh guru. Siswa bersama kelompok melakukan pengamatan melalui percobaan memindahkan beban tanpa menggunakan roda dan menggunakan beban, sehingga siswa dapat menjelaskan manfaat peggunaan roda berporos. Setelah mengetahui manfaat penggunaan roda berporos, guru menyajikan beberapa gambar yang berbeda dan siswa bersama kelompok menentukan alat-alat yang menggunakan prinsip kerja roda berporos. Pada akhir pembelajaran siswa bersama guru membuat kesimpulan dan guru mengingatkan siswa untuk mempelajari kembali materi sebagai persiapan menghadapi evaluasi pada pertemuan ketiga. c. Pertemuan Ketiga Pembelajaran pada pertemuan ketiga difokuskan terhadap pengulangan materi dan evaluasi siklus II. Perencanaan diawali dengan menyusun RPP, lembar kerja siswa, lembar observasi, butir-butir soal, serta menyiapkan media pembelajaran. Pada awal pembelajaran guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari dengan bertanya jawab tentang jenis katrol, alat-alat yang menggunakan prinsip kerja katrol, dan roda berporos. Pada kegiatan inti, guru guru memberikan kuis tebak kata pada setiap kelompok diskusi. Sebelum kuis tebak kata dimulai, guru menunjukkan gambar katrol dan roda berporos pada setiap kelompok, kemudian setiap kelompok diharuskan membuat catatan secara singkat tentang gambar yang disajikan dan catatan tersebut digunakan sebagai panduan untuk menjawab kuis.pada akhir pembelajaran siswa bersama guru membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari dan siswa mengerjakan soal evaluasi siklus II secara individu.

18 Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pelaksanaan siklus I dilakukan dalam tiga kali pertemuan yaitu pada hari Rabu 5 Maret 2014, Kamis 6 Maret 2014, dan 7 Maret Pada penelitian ini, peneliti bertindak sebagai guru/pengajar di bawah bimbingan guru kelas 5 sebagai observer pertama dan dibantu oleh mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar sebagai observer kedua. Pada pertemuan pertama dan kedua pembelajaran menerapkan model Examples Non Examples dengan media visual serta pertemuan tiga digunakan untuk pengulangan materi pada pertemuan pertama dan kedua, dilanjutkan dengan pemberian evaluasi guna mengetahuai hasil belajar kognitif, afektif, psikomotorik setelah dilakukan tindakan dalam pembelajaran. a. Pertemuan Pertama Pertemuan pertama siklus I dilakukan pada tanggal 5 Maret 2014 pada jam pembelajaran 2-3 dengan alokasi waktu 2 35 menit. Peneliti melakukan pembelajaran dengan kompetensi dasar yang sama pada siklus I namun dengan indikator yang berbeda. Materi yang disampaikan pada pertemuan pertama merupakan materi lanjutan pada siklus I yaitu pesawat sederhana jenis katrol. Langkah-langkah pembelajaran dibagi menjadi tiga kegiatan pokok yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegitan penutup. Adapun rinciannya sebagai berikut: a) Kegiatan awal dibuka dengan salam pembuka doa, presensi, dan dilanjutkan dengan memberikan apersepsi dengan bertanya pada siswa tentang cara orang mengambil air dari sumur. Setelah itu, guru menyampaikan tujuan pembelajaran tentang katrol. b) Kegiatan inti terdiri dari tiga kegiatan yaitu kegiatan eksplorasi, kegiatan elaborasi, dan kegiatan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi siswa mengamati dua kegiatan orang yang sedang mengambil air dari sumur yang terdapat pada gambar. Kemudian siswa bertugas untuk menjelaskan kegiatan pada gambar yang lebih mudah dilakukan beserta alasannya. Pada kegiatan elaboasi, siswa bersama kelompok menganalisis jenis-jenis katrol melalui pengamatan terhadap gambar. Setelah mengetahui jenis-jenis katrol, siswa bersama kelompok merakit katrol tetap, katrol bebas, dan katrol ganda dengan menggunakan KIT katrol. Berdasarkan hasil percobaan merakit katrol, siswa bersama guru membahas tentang prinsip kerja katrol dan alat-alat yang

19 53 menggunakan prinsip kerja katrol. Kegiatan konfirmasi, siswa bersama guru membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari. c) Kegiatan penutup, siswa membuat rangkuman dan guru memberikan beberapa pertanyaan setiap kelompok untuk mengetahui sejauh mana penguasaan mereka terhadap materi. b. Pertemuan Kedua Pertemuan kedua siklus II dilakukan pada tanggal 6 Maret 2014 pada jam pembelajaran 1-2 dengan alokasi waktu 2 35 menit. Materi pembelajaran yang disampaikan adalah pesawat sederhana jenis roda berporos. Media pembelajaran yang digunakan berupa gambar dan benda nyata. Benda nyata berupa spidol yang digunakan sebagai roda dan semen sebagai bebannya. Langkah-langkah pembelajaran dibagi menjadi tiga kegiatan pokok yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegitan penutup. Adapun rinciannya sebagai berikut: a) Kegiatan awal pembelajaran diawali dengan salam pembuka, doa, presensi. Selanjutnya guru memberikan apersepsi dengan bertanya kepada siswa mengenai bagian-bagian yang terdapat pada sepeda. Melalui contoh roda sepeda, siswa diajak untuk menganalisis prinsip kerja roda berporos. Setelah itu, guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b) Kegiatan Inti terdiri dari tiga kegiatan yaitu kegiatan eksplorasi, kegiatan elaborasi, dan kegiatan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi siswa bersama kelompok mengamati beberapa gambar yang merupakan alat-alat yang menggunakan prinsip kerja roda berporos. Pada kegiatan elaborasi, siswa bersama kelompok melakukan percobaan tentang penggunaan roda berporos dalam memindahkan suatu beban. Setelah itu siswa bersama kelompok menentukan alat/benda yang menggunakan prinsip kerja roda berporos pada gambar. Pada kegiatan Konfirmasi, siswa bersama guru menarik kesimpulan tentang manfaat penggunaan roda berporos dan contoh alat/benda yang menggunakan prinsip kerja roda berporos. c) Kegiatan penutup, siswa membuat rangkuman mengenai materi yang telah dipelajari, dan untuk mengetahui kemampuan siswa, guru memberikan beberapa pertanyaan rebutan kepada siswa.

20 54 c. Pertemuan Ketiga Pertemuan ketiga siklus II dilakukan pada tanggal 7 Maret 2014 pada jam pembelajaran 1-2 dengan alokasi waktu 2 35 menit. Pada pertemuan ini guru akan mengulang materi pada pertemuan sebelumnya yaitu pesawat sederhana jenis katrol dan roda berporos. Setelah dilakukan pengulangan materi, guru akan memberikan soal evaluasi siklus II. Langkah-langkah pembelajaran dibagi menjadi tiga kegiatan pokok yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegitan penutup. Adapun rinciannya sebagai berikut: a) Kegiatan awal diawali dengan salam pembuka, doa, presensi kehadiran siswa. Guru memberikan apersepsi dengan bertanya jawab tentang jenis-jenis katrol, alat-alat yang menggunakan prinsip kerja katrol, dan roda berporos. Selanjutnya, guru menyampaikan tujuan pembelajaran.b) Kegiatan Inti terdiri dari tiga kegiatan yaitu kegiatan eksplorasi, kegiatan elaborasi, dan kegitan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi, guru menunjukkan dua gambar yang berbeda, gambar pertama menunjukkan alat yang menggunakan prinsip katrol dan gambar yang menggunakan prinsip kerja roda berporos. Pada kegiatan elaborasi, siswa bersama kelompok diberikan kesempatan untuk mengamati gambar tentang katrol dan roda berporos serta membuat catatan kecil tentang gambar yang telah diamati karena akan digunakan sebagai panduan menjawab kuis. Setelah siswa mengamati setiap gambar yang disajikan, guru meberikan kuis tebak kata. Pada kegiatan konfirmasi, siswa bersama guru mebuat kesimpulan tentang materi yang dipelajari. c) Kegiatan penutup, siswa mengerjakan soal evaluasi siklus II Hasil Observasi Siklus II Pada setiap pelaksanaan pembelajaran dilakukan pengamatan oleh observer. Observer dalam penelitian ini terdiri dari dua yaitu guru kelas sebagai observer satu dan mahasiswa sebagai observer dua. Observer bertugas untuk mengamati proses pembelajaran yang sedang berlangsung dengan mengisi lembar observarsi yang terdiri dari lembar observasi aspek kognitif, aspek afektif, aspek psikomotorik, dan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran guru dan siswa. Adapun hasil pengamatan sebagai berikut:

21 55 a. Pertemuan Pertama Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh di lapangan menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran yang berlangsung sudah terpogram sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat. Kerjasama guru dan siswa sudah terjalin dengan baik. Hasil observasi kegiatan guru dan siswa selama pembelajaran dapat dilihat melalui tabel di bawah ini: No. Tabel 19 Hasil Observasi Kegiatan Guru dan Siswa Pada Siklus II Pertemuan Pertama Aspek yang Diamati Skor Penilaian 1. Mempersiapkan dan menyajikan gambar 4 2. Memberikan pentunjuk 3,4 3. Berdiskusi menganalisis gambar 3,6 4. Membahas hasil analisis gambar 3,8 5. Menjelaskan materi berdasarkan hasil analisis gambar 3,3 6. Kesimpulan 3,6 Jumlah skor 21,7 Rata-rata keseluruhan 3,6 Kategori Sangat Baik Sesuai data observasi guru dan siswa sudah terbiasa dengan pembelajaran melalui model Examples Non Examples dengan media visual terbukti siswa memliki rasa ingin tahu yang besar terhadap media pembelajaran seperti gambar dan KIT katrol, mereka sangat penasaran terhadap penggunaan media yang disediakan. Setelah media pembelajaran dibagikan kepada setiap kelompok diskusi, guru menjelaskan petunjuk kerja yang terdapat pada lembar diskusi. Walaupun tidak semua kelompok mendapatkan KIT katrol yang lengkap siswa tetap antusias dan aktif untuk merakit setiap jenis katrol bahkan mereka saling berebut untuk mendapatkan bimbingan dari guru. Suasana kelas menjadi gaduh manakala banyak kelompok yang masih belum mengerti cara merakit katrol dengan benar. Pada akhirnya guru harus menunjukkan cara merakit katrol bersama-sama di depan kelas. Setelah itu, siswa bersama kelompok mempraktekan kembali cara merakit katrol dengan benar. Akhirnya mereka dapat

22 56 menunjukkan perbedaan setip jenis katrol melalui pengalaman langsung merakit katrol. Berdasarkan hasil diskusi guru bersama siswa membuat kesimpulan terhadap materi yang telah dipelajari. Setelah pembelajaran guru berkonsultasi pada observasi untuk mengatasi permasalahan tersebut dan solusi yang didapat diantaranya guru seharusnya menjelaskan bagian media pembelajaran secara rinci bahkan jika perlu guru harus mendemonstrasikan terlebih dahulu media pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan diskusi sehingga saat diskusi berlangsung siswa tidak akan mengalami kesulitan. b. Pertemuan Kedua Berdasarkan hasil observasi kegiatan guru dan siswa selama pembelajaran menunjukkan bahawa kualitas pembelajaran secara keseluruhan sudah baik dan guru sudah berusaha maksimal memfasilitasi siswa untuk belajar dengan baik. Adapun hasil observasi kegiatan guru dan siswa tersaji pada tabel sebagai berikut: No. Tabel 20 Hasil Observasi Kegiatan Guru dan Siswa Pada Siklus II Pertemuan Kedua Aspek yang Diamati Skor Penilaian 1. Mempersiapkan dan menyajikan gambar 4 2. Memberikan pentunjuk 3,8 3. Berdiskusi menganalisis gambar 3,5 4. Membahas hasil analisis gambar 3,8 5. Menjelaskan materi berdasarkan hasil analisis gambar 3,6 6. Kesimpulan 3,8 Jumlah skor 22,5 Rata-rata keseluruhan 3,8 Kategori Sangat Baik Dari data observasi yang diterangkan pada tabel di atas menunjukkan guru sudah menyajikan media pembelajaran dengan lebih baik sehingga setiap kelompok mendapatkan media pembelajaran yang lengkap. Guru sudah menyapaikan tujuan pembelajaran serta memberikan petunjuk kerja secara lebih rinci dan jelas kepada setiap kelompok diskusi. Kerjasama di antara siswa juga sudah terjalin dengan baik, tumbuh sikap saling menghargai dan menghormati

23 57 saat perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusinya. Namun diskusi kelompok membutuhkan waktu yang cukup lama karena harus dilakukan pengulangan terhadap analisis hasil diskusi. Siswa sudah memiliki keberanian untuk mengemukan pendapatnya saat diskusi maupun dalam membuat kesimpulan di akhir pembelajaran. c. Pertemuan Ketiga Berdasarkan hasil observasi menunjukkan bahwa siswa semakin tertarik dalam mengikuti pembelajaran, mereka merasa bahwa pembelajaran dengan menggunakan model dan media pembelajaran lebih menyenangkan dan dapat membuat mereka lebih mudah mengingat materi yang dipelajari. Adapun hasil observasi kegiatan guru dan siswa tersaji pada tabel sebagai berikut: No. Tabel 21 Hasil Observasi Kegiatan Guru dan Siswa Pada Siklus II Pertemuan Ketiga Aspek yang Diamati Skor Penilaian 1. Mempersiapkan dan menyajikan gambar 3,7 2. Memberikan pentunjuk 3,4 3. Berdiskusi menganalisis gambar 3,5 4. Membahas hasil analisis gambar 3,5 5. Menjelaskan materi berdasarkan hasil analisis gambar 3,2 6. Kesimpulan 3,4 Jumlah skor 20,7 Rata-rata keseluruhan 3,4 Kategori Sangat Baik Sesuai data observasi yang tersaji pada tabel di atas mengisyaratkan bahwa guru mempersiapkan perangkat pembelajaran dengan baik terbukti berbagai macam gambar katrol dan roda berporos sudah tersaji rapi di depan kelas.guru memfasilitasi dan membimbing setiap kelompok diskusi dalam menentukan perbedaan setiap gambar pesawat sederhana sehingga mereka tidak akan salah dalam mengategorikan setiap jenis pesawat sederhana. Pembelajaran pada pertemuan ketiga memang difokuskan pada pengulangan materi pada pertemuan pertama dan kedua. Hal ini dilakukan agar siswa dapat mereview kembali materi

24 58 yang sudah dipelajari dan diharapkan siswa dapat mengerjakan soal evaluasi dengan baik. Setelah pengulangan dirasa cukup, siswa mengerjakan soal evaluasi siklus II secara mandiri Hasil Tindakan Siklus II Hasil pemberian tindakan terhadap mata pelajaran IPA melalui pembelajaran Examples Non Examples dengan media visual pada kelas 5 SD Negeri Sidorejo Lor 01 tahun pelajaran 2013/2014 terdiri dari hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil pemberian tindakan dianalisis dengan teknik analisis deskriptif yang disajikan melalui bentuk tabel dan grafik. Adapun hasil belajar IPA ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik pada siklus II tersaji dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 22 Hasil Belajar IPA Aspek Kognitif Pada Siklus II Nilai X i F i X i F i Fk (%) Keterangan ,5 1 62,5 3,7 Tidak tuntas , ,4 Tuntas , ,5 11,1 Tuntas , ,7 Tuntas , ,5 11,1 Tuntas Total ,5 Rata-rata=X i F i : F i = 2279 : 27 = 84,4 Melalui data hasil belajar ranah kognitif yang tersaji dalam tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah siswa yang masuk kategori tuntas pada siklus II mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan siklus II dengan skor ratarata sebesar 84,4. Ketuntasan hasil belajar disajikan secara lebih rinci melalui tabel di bawah ini: Tabel 23 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Aspek Kognitif Pada Siklus II No. Nilai Keterangan Jumlah Siswa Presentase (%) 1. < 67 Tidak tuntas 1 3, Tuntas 26 96,3 Jumlah Berdasarkan data tentang hasil belajar kognitif siswa dalam tabel diatas menunjukkan dapat bahwa 26 siswa dari jumlah keseluruhan siswa 27 sudah mencapai KKM (67) atau sudah mencapai ketuntasan hasil belajar 96,3 %. Hal ini

25 59 dapat dikatakan bahwa pada siklus II hasil belajar siswa sudah mencapai target yang ditentukan yaitu mencapai 85 %. Guna memperjelas jumlah siswa yang tuntas dan tidak tuntas maka disajikan data dalam bentuk grafik sebagai berikut: 1 26 Tidak tuntas (<67) Tuntas ( 67) Gambar 5 Grafik Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pada Siklus II Pada penelitian ini tidak hanya menilai aspek kognitif saja, namun juga menilai aspek afektif dan aspek psikomotorik. Adapun hasil penilaian aspek afketif selama tiga kali pertemuan pada siklus II disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 24 Hasil Observasi Aspek Afektif Pada Siklus II No. Aspek yang Diamati Rata-Rata Per Aspek 1. Sikap 3,6 2. Perhatian 3,3 3. Antuasiasme 3,5 Jumlah 10,4 Rata-rata keseluruhan 3,5 Kategori Sangat Baik Sesuai dengan tabel di atas menunjukkan bahwa afektif siswa menunjukkan kualitas yang lebih baik tercermin manakala guru menjelaskan materi mereka duduk tenang, rapi dan memperhatikan setiap pengarahan yang diberikan oleh guru. Kerjasama dan sikap saling menghormati sudah tumbuh dengan sangat baik ketika mereka berdiskusi kelompok. Setiap siswa berpartisipasi aktif untuk ikut berdiskusi serta bertanggung jawab dalam menyelesaikan setiap tugas yang diberikan. Saat presentasi kelompok, mereka

26 60 sudah berani bertanya terhadap hasil diskusi yang tidak sesuai dengan hasil diskusinya. Selain itu, mereka yang sudah menemukan jawaban hasil diskusi, tidak ragu untuk membantu kelompok lain dalam menjawab pertanyaan kelompok lain. Sikap saling membantu juga tercermin saat melakukan percobaan merakit katrol, mereka saling bergantian dengan anggota kelompok sehingga setiap siswa bisa mencoba merakit katrol dengan benar. Sedangkan hasil observasi psikomotorik tersaji melalui tabel di bawah ini. Tabel 25 Hasil Observasi Aspek Psikomotorik Pada Siklus II No. Aspek yang Diamati Rata-Rata Per Aspek 1. Respon Kompleks secara lancar 3,5 2. Respon tertentu dengan bimbingan guru 3,5 3. Mempresepsikan 3,6 Jumlah 10,6 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa aspek psikomotorik siswa berkualitas sangat baik, mereka sudah terbiasa dengan pembelajaran menggunakan model dan media sehingga banyak dari mereka yang saling berebut untuk mendapatkan media pembelajaran dan guru pun harus selektif dalam membagikan setiap media yang diberikan agar setiap siswa mendapatkan hak yang sama. Mereka memiliki kecakapan dalam mengoperasikan setiap media yang disajikan dan tidak merasa sungkan untuk mencoba setiap media yang ada. Bahkan, ada sebagain kelompok yang tanpa bimbingan guru dapat mengoperasikan media. Mereka juga melakukan setiap langkah kerja sesuai dengan petunjuk kerja yang diberikan, dan ketepatan dalam menjawab setiap pertanyaan diskusi sudah didukung dengan alasan-alasan yang tepat sesuai pembuktiaan dengan menggunakan benda nyata yang disediakan. Selain itu, mereka sudah bisa menyusun hasil diskusi secara lengkap dan runtut sehingga mudah untuk dipahami. Rata-rata keseluruhan 3,5 Kategori Sangat Baik

27 Refleksi Siklus II Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pembelajaran IPA melalui model Examples Non Examples dengan media visual pada siklus II maka secara keseluruhan hasil refleksi yang di peroleh selama tiga kali pertemuan pada siklus II menunjukkan peningkatan kualitas pembelajaran yang semakin baik dibandingkan pertemuan pada siklus I. Adapun hasil refleksi yang diperoleh pada pertemuan siklus II adalah sebagai berikut. A. Kelebihan 1. Pelaksanaan pembelajaran sudah terstruktur sesuai dengan rancangan pembelajaran yang telah dibuat. 2. Kegiatan diskusi sudah menumbuhkan kebiasaan siswa untuk berpikir kritis. 3. Rasa ingin tahu terhadap materi pembelajaran semakin meningkat manakala mereka mempraktekannya dengan media yang telah disediakan. 4. Keberanian siswa sudah tumbuh dengan baik ketika mereka sudah berani bertanya tentang hal-hal yang belum dimengerti. B. Kekurangan 1. Penggunaan waktu saat diskusi yang dilakukan oleh guru belum sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. 2. Siswa belum menguasai cara penggunaan media pembelajaraan yang disediakan. C. Penyelesaian 1. Guru harus lebih tegas dalam pembatasan waktu dalam berdiskusi, mengerjakan LKS, dan presentasi hasil diskusi. 2. Guru harus menjelaskan cara penggunaan media pembelajaran secara lebih jelas jika perlu guru memberikan contoh cara penggunaannya. 4.4 Analisis Data Hasil Penelitian Hasil Belajar Siswa Perbandingan hasil belajar siswa aspek kognitif pra siklus, siklus I, dan Siklus II dapat dilihat pada tabel 26 di bawah ini:

28 62 Tabel 26 Rekapitulasi Perbandingan Skor Ketuntasan Hasil Belajar IPA Aspek Kognitif Pra Siklus, Siklu I, dan Siklus II No Ketuntasan Pra Siklus Siklus I Siklus II Hasil Belajar Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi % Tidak tuntas (< 67) 11 40,7 8 29,6 1 3,7 Tuntas ( 67) 16 59, , ,3 Jumlah Dari data yang telah diterangkan pada tabel di atas maka disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut: Tidak Tuntas Tuntas Presentase Tidak Tuntas Presentase Tuntas 96,3 59,2 70,4 40,7 29, ,7 26 Pra Siklus Siklus I Siklus II Gambar 6 Grafik Rekapitulasi Perbandingan hasil belajar aspek kognitif Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan jumlah siswa yang mendapatkan nilai ( 67) dalam mata pelajaran IPA terbukti untuk kategori tuntas pada pra siklus ada 16 siswa yang tuntas dengan presentasi ketuntasan hasil belajar sebesar 40,7 % dan 11 siswa yang tidak tuntas dengan presentasi ketidaktuntasan hasil belajar sebesar 59,2 %. Pada siklus I terdapat 19 siswa yang tuntas dengan presentasi ketuntasan hasil belajar sebesar 70,4 % dan 8 siswa yang tidak tuntas dengan presentasi ketidaktuntasan hasil belajar sebesar 29,6 %, sedangkan pada siklus II terdapat 26 siswa yang tuntas dengan presentasi

29 63 ketuntasan hasil belajar sebesar 96,3 % dan 1 siswa yang tidak tuntas dengan presentase ketidaktuntasan hasil belajar sebesar 3,7 %. Hal ini dapat membuktikan bahwa pembelajaran menggunakan model pembelajaran Examples Non Examples dengan media visual dapat meningkatkan hasil belajar. Sedangkan rekapitulasi perbandingan skor maksimal, minimal, dan rata-rata hasil belajar pada pra siklus, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada grafik 7 sebagai berikut: Nilai Min Nilai Max Rata-Rata ,2 74, , Pra Siklus Siklus I Siklus II Gambar 7 Grafik Perbandingan Nilai Maksimal, Minimal, Rata-Rata Hasil Belajar IPA Aspek Kognitif Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II Sesuai grafik di atas dapat dilihat bahwa nilai maksimal mengalami peningkatan pada setiap siklus, walaupun tidak terlalu signifikan. Nilai maksimal pra siklus 90, siklus I tetap 90 dan naik menjadi 95 pada siklus II. Sedangkan nilai minimal pada setiap siklus mengalami peningkatan yang signifikan terbukti dari pra siklus 20, naik menjadi 50 dan naik menjadi 65 pada siklus II. Nilai rata-rata pra siklus 66,2 naik menjadi 74,7 pada siklus I, dan mencapai 84,4 pada siklus II. Selain hasil belajar aspek kognitif, juga disajikan hasil belajar aspek afektif siklus I dan siklus II dalam bentuk grafik sebagai berikut:

30 64 Rata-Rata Hasil Belajar Aspek Afektif 3,5 3,1 Siklus I Siklus II Gambar 8 Grafik Perbandingan Nilai Rata-Rata Hasil BelajarAspek Afektif Siklus I dan Siklus II Dilihat grafik di atas terjadi kenaikan nilai rata-rata hasil belajar aspek afektif pada setiap siklus. Pada siklus I dapat diketahui bahwa rata-rata hasil belajar aspek afektif sebesar 3,1 yang masuk dalam kategori baik dan naik menjadi 3,5 yang masuk dalam kategori sangat baik pada siklus II. Pada gambar 9 disajikan grafik rata-rata hasil belajar aspek psikomotorik sebagai berikut: Rata-Rata Hasil Belajar Aspek Psikomotorik 3,5 3,3 Siklus I Siklus II Gambar 9 Grafik Perbandingan Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Aspek Psikomotorik Siklus I dan Siklus II Berdasarkan grafik 9 terjadi kenaikan nilai rata-rata hasil belajar aspek psikomotorik pada setiap siklus. Pada siklus I dapat dilihat bahwa nilai rata-rata hasil belajar aspek psikomotorik sebesar 3,3 yang masuk dalam kategori baik, dan naik menjadi 3,5 yang masuk dalam kategori sangat baik pada siklus II.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidorejo Lor 0 Semester II Tahun Pelajaran 03/04. Subyek penelitian adalah siswa kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada pelaksanaan kegiatan ini akan di cantumkan pemabahasan siklus I, siklus II serta pembahasan hubungan anatar siklus tersebut. 4.1.1 Deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 SD Negeri Jombor Kec Tuntang Kab Semarang. Jumlah siswa kelas 5 di SD Negeri Jombor Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan Penelitian ini dalam pelaksanaannya melalui tahap pratindakan dengan melakukan observasi, wawancara, dan uji pratindakan. Hasil wawancara dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di kelas V SD Negeri Kadirejo 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Jumlah siswa di kelas V berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Kondisi awal adalah kondisi belajar siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, deskripsi siklus II. Deskripsi pra siklus membahas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebenarnya di lapangan sebagai data awal siswa sebelum peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebenarnya di lapangan sebagai data awal siswa sebelum peneliti BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pra Siklus Tahap pra siklus dilakukan untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya di lapangan sebagai data awal siswa sebelum peneliti melakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di lingkungan rumah warga dan jauh dari pasar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus Berdasarkan hasil observasi hasil belajar siswa di kelas 4 SD N 3 Gedong dengan jumlah siswa 28 anak pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Tahap Pra Siklus Penelitian pada tahap pra siklus ini diawali dengan kegiatan pencarian datadata untuk mengetahui kondisi awal yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Ringin Harjo 01 kelas 4 Pada mata pelajaran IPS menunjukkan bahwa ppembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 69 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). PTK dipilih karena mempunyai beberapa keistimewaan yaitu mudah dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Penelitian ini berawal dari rendahnya hasil belajar matematika siswa SDN Wonomerto 03 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang, berdasarkan observasi awal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar IPA kelas IV Pada Prasiklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar IPA kelas IV Pada Prasiklus 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Tindakan Proses perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat di uraikan secara singkat tentang hasil-hasil yang diperoleh dari setiap tahap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan yang memaparkan uraian masing-masing siklus, mulai dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaaan Tindakan Pada pelaksanaan tindakan ini akan diuraikan tentang deskripsi sebelum tindakan, deskripsi siklus I yang terdiri dari tahap perencanaan tahap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Rejowinangun Utara 03 Kota Magelang. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas 5 tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum PTK dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 2 SD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Gambaran yang dijadikan pangkal menentukan permasalahan upaya peningkatan hasil belajar IPA di kelas V SD menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Pra Siklus Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas III Sekolah Dasar Negeri 1 Tleter Semester 2 Tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas V SDN Blotongan 2 Salatiga dengan jumlah 39 peserta didik pada mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti yang menggunakan rancangan penelitian model

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Singocandi Kudus melalui model pembelajaran examples non examples

BAB V PEMBAHASAN. Singocandi Kudus melalui model pembelajaran examples non examples BAB V PEMBAHASAN 5.1 Keterampilan Guru Pada Mata Pelajaran IPA Materi Sumber Daya Alam Melalui Model Pembelajaran Examples Non Examples Hasil observasi keterampilan guru dalam pembelajaran IPA kelas IV

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan di kelas 5 SD Negeri Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Jumlah siswa di kelas 5 sebanyak 19 terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Padaan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2013/2014. Subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian Pada pembelajaran yang guru lakukan sebagian besar materi disampaikan dengan metode ceramah. Pembelajaran hanya memberikan rumus dan media

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 1.1.1. Deskripsi Kondisi Awal Proses pembelajaran matematika pada pra siklus guru menggunakan metode pembelajaran konvensional, dimana guru

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I a. Paparan Hasil belajar Hasil penelitian diperoleh dari tes formatif berupa penyelesaian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN Rejowinangun Utara 03 Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Rejowinangun Utara 03 Kota Magelang pada semester II tahun pelajaran 2012/

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada bagian ini akan dijelaskan berbagai uraian tentang pelaksanaan tindakan siklus 1 dan siklus 2. Analisis data berdasrkan pengamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Berdasarkan pengamatan hasil belajar kelas I SD Negeri 4 Boloh pada awal semester 2 Tahun pelajaran 2011 / 2012, banyak siswa yang kurang aktif,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Diskripsi Pra Siklus Berdasarkan hasil penelitian siswa kelas V SDN Candirejo 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang pada semester II

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini menyajikan tentang hasil penelitian dan pembahasannya. Adapun hasil penelitian ini dijabarkan dalam pelaksanaan tindakan. 4.1 Pelaksanaan Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 104 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Refleksi Awal Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Penelitian ini dilaksanakan di kelas VA SD Negeri 71 Kota Bengkulu. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan pada mata pelajaran matematika materi pecahan ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo terletak di Jln. Ronggolawe Dsn Kembaran, berdiri sejak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kecandran 01 dengan subyek penelitian siswa kelas 4 yang berjumlah 32 siswa yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Soal 4.1.1.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Setelah dilakukan uji reliabilitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Salatiga 03. Alamat Jalan Margosari No. 03 Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Diskripsi Kondisi Pra Siklus Penelitian ini dilaksanakan di SD Kanisius Jimbaran yang terletak di jalan Mawar 6 Desa Jimbaran Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan di kelas V yang berjumlah 29 siswa di SDN Lemahireng 2 Kecamatan Bawen tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Sidorejo Lor 05 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Ada beberapa aspek dalam hasil penelitian yaitu meliputi pelaksanaan tindakan, deskripsi data dan analisis data sebagai berikut : 4.2. Siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan 69 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Siklus I Kelas X ATPH dan X ATU Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 06. Alamat Jalan Imam Bonjol 24 Salatiga, Kecamatan Sidorejo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri Batiombo 02 masih rendah. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Deskripsi Siklus 1 4.1.1.1. Perencanaan Tindakan 1 Pada tahapan ini, kegiatan penyusunan rencana pembelajaran dilakukan setelah diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01 kecamatan Sidorejo Kota Salatiga dengan Subjek Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang hasil penelitian dari pelaksanaan pembelajaran siklus I dan siklus II. Berikut ini akan diuraikan tentang perencanaan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngajaran 03, yaitu sekolah dasar di desa Ngajaran Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Pratindakan Kegiatan pratindakan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keadaan awal objek penelitian sebelum diberi tindakan. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 06 Kecamatan Sidorejo Kota Sal atiga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Hasil belajar siswa di kelas 4 SD Negeri Kauman Lor 01 tergolong rendah. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 23

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. eksperimen dapat dideskripsikan sebagai berikut.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. eksperimen dapat dideskripsikan sebagai berikut. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penjabaran hasil penelitian pada siswa kelas IV SD N 2 Karangturi, Gantiwarno, Klaten dalam pembelajaran IPA menggunakan metode eksperimen dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. meningkatkan sikap peduli lingkungan dan prestasi belajar siswa materi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. meningkatkan sikap peduli lingkungan dan prestasi belajar siswa materi 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam upaya meningkatkan sikap peduli lingkungan dan prestasi belajar siswa materi ekonomi pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil observasi dan hasil tes, baik tes lesan maupun tes tertulis dapat disimpulkan dan dianalisa bahwa pembelajaran dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian 4.1.1. Deskripsi Kondisi Awal ( Pra Siklus) Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 5 SD Negeri Mrisi 2 Semester 2 Tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Setiap tahap pelaksanaan tindakan merupakan tahapan yang dilaksanakan sebagai realisasi dari perencanaan yang telah disusun. Perencanaan yang telah disusun, belum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Negeri Tlahap cenderung bersifat konvensional ceramah yang berpusat pada guru.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Negeri Tlahap cenderung bersifat konvensional ceramah yang berpusat pada guru. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Observasi awal yang dilakukan di kelas IIIA SD Negeri Tlahap, peneliti berhasil menemukan beberapa permasalahan yang terjadi di dalam proses

Lebih terperinci

Kategori Frekuensi Persentase (%) 1. < 65 Tidak Tuntas 6 23, Tuntas 20 76,92 Jumlah

Kategori Frekuensi Persentase (%) 1. < 65 Tidak Tuntas 6 23, Tuntas 20 76,92 Jumlah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 04 Salatiga. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan tahap-tahap penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran dikelas 4 SDN Mongunsari 05 salatiga dengan jumlah siswa 21 pada pembelajaran IPA pokok

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dilaksanakan dalam dua siklus dengan tiga langkah, yaitu perencanaan, pelaksanan dan observasi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan di M.Ts. Tarbiyatul Islamiyah (Taris) Lengkong yang letaknya di Desa Lengkong, Batangan, Pati, Jawa Tengah. M.Ts. ini berstatus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Hasil observasi dan Kondisi Real Pembelajaran Matematika di SD Negeri 2 Metro Pusat.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Hasil observasi dan Kondisi Real Pembelajaran Matematika di SD Negeri 2 Metro Pusat. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian a. Hasil observasi dan Kondisi Real Pembelajaran Matematika di SD Negeri 2 Metro Pusat. 1. Deskripsi Awal Untuk memperoleh data awal sebelum melaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Action Research ) terhadap proses pembelajaran IPA SD

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Action Research ) terhadap proses pembelajaran IPA SD BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research ) terhadap proses pembelajaran IPA SD dikelas V dengan kajian berdaur

Lebih terperinci

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan 1.1.1. Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan hasil pengamatan yang sudah dilakukan saat pembelajaran IPA, siswa terlihat kurang semangat dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Proses perbaikan pembelajaran yang peneliti laksanakan dapat peneliti uraikan secara singkat tentang hasil-hasil yang diperoleh dari setiap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Sebelum peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terlebih dahulu peneliti melakukan observasi di kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan pretes atau uji kompetensi kondisi awal sebelum diadakan pembelajaran ternyata hasil belajarnya rendah dengan nilai rata-rata

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Awal Penelitian dilakukan di kelas V Sekolah Dasar Negeri 03 Nglinduk Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012 yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Dari hasil observasi yang dilakukan di kelas V SD Negeri Dukuh 0 Salatiga, semester II tahun ajaran 01/01 dalam kegiatan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di sekolah Dasar Negeri Mangunsari 01 Salatiga yang merupakan salah satu SD dengan subjek penelitian siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan Kelas yang di gunakan untuk penelitian adalah kelas IV yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan, dengan guru kelas yang bernama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Deskripsi Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SDN Tambakboyo 02 pada tanggal 5-16 Maret

Lebih terperinci

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Deskripsi Kondisi awal Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning Tipe STAD diketahui ketuntasan hasil belajar IPA semester I kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Blotongan 03 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Letak SD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan membahas hasil penelitian yang telah peneliti lakukan. Pembahasan hasil penelitian di bab IV ini meliputi deskripsi siklus I, deskripsi siklus

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SEKOLAH DASAR KELAS 1 TEMA : KEBERSIHAN

SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SEKOLAH DASAR KELAS 1 TEMA : KEBERSIHAN LAMPIRAN STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SEKOLAH DASAR KELAS 1 TEMA : KEBERSIHAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI LANGKAH PEMBELAJARAN ALOKASI WAKTU SARANA DAN SUMBER PENILAIAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan Sesuai dengan perencanaan penelitian yang telah dirancang, maka pelaksanaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan Sesuai dengan perencanaan penelitian yang telah dirancang, maka pelaksanaan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan Sesuai dengan perencanaan penelitian yang telah dirancang, maka pelaksanaan penelitian akan dilaksanakan melalui tahap dan proses yang terstruktur.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekolah tempat penelitian berlangsung. Penelitian yang dilaksanakan di kelas IV

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekolah tempat penelitian berlangsung. Penelitian yang dilaksanakan di kelas IV 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sekolah Sebelum pembahasan hasil penelitian, penulis akan membahas deskripsi sekolah tempat penelitian berlangsung. Penelitian yang dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan tes uji kompetensi matematika pada pokok bahasan pecahan ternyata hasilnya kurang memuaskan. Begitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai proses pembelajaran pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai proses pembelajaran pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Deskripsi Awal Untuk memperoleh data awal sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu dilakukan orientasi dan observasi terhadap guru kelas mengenai proses

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengadakan persiapan penelitian sebagai berikut: 1. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Koripan 04 dengan subjek penelitian seluruh siswa kelas 5 sebanyak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian 4.1.1. Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Ledok 07 sebelum tindakan masih banyak siswa yang hasil belajarnya belum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas tentang peningkatan pemahaman materi jenisjenis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas tentang peningkatan pemahaman materi jenisjenis BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas tentang peningkatan pemahaman materi jenisjenis pekerjaan pada mata pelajaran IPS melalui metode Course Review Horray di kelas III MI Miftahul

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tindakan penelitian adalah sebagai berikut. a. Observasi awal dan wawancara dengan guru kelas II SD Negeri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tindakan penelitian adalah sebagai berikut. a. Observasi awal dan wawancara dengan guru kelas II SD Negeri BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Tahap Prasiklus Tahapan yang dilakukan oleh peneliti sebelum melaksanakan tindakan penelitian adalah sebagai berikut. a. Observasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian tindakan ini akan dideskripsikan berdasarkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian tindakan ini akan dideskripsikan berdasarkan 49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian tindakan ini akan dideskripsikan berdasarkan permasalahan yang dikemukakan dalam rumusan masalah, yaitu deskripsi tentang bagaimana penerapan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 72 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Pesawat Sederhana Melalui Strategi Take and Give Pada Siswa Kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Tipe Think Pair Share

BAB IV HASIL PENELITIAN. Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Tipe Think Pair Share BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Prasiklus Penelitian Tindakan Kelas dengan judul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Tipe Think Pair Share Berbantuan Video Pembelajaran

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Sekolah Mata Pelajaran : SDN 02 Kopeng : Ilmu Pengetahuan Alam Pokok Bahasan : Pesawat Sederhana Kelas/Semester : V/2 Alokasi Waktu : 4 x 35 menit A. Standar

Lebih terperinci

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada Pra Siklus No Aspek yang Diamati Kategori Kemunculan Jumlah Siswa

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada Pra Siklus No Aspek yang Diamati Kategori Kemunculan Jumlah Siswa 26 dapat dilihat dari hasil observasi yang penulis laksanakan terhadap aktivitas belajar siswa seperti yang disajikan dalam tabel 4.1 di halaman berikut. Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas IV SDN Randuacir 01 Salatiga semester 2 tahun 2013/2014 nampak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran SDN 1 Ringinharjo Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Ringinharjo Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan. Dilihat dari segi geografisnya SDN 1 Ringinharjo

Lebih terperinci