PENGARUH KEPEMPINAN, ETOS KERJA, BUDAYA ORGANISASI, KOMUNIKASI DAN KINERJA KARYAWAN DI DINAS PERHUBUNGAN INFOKOM PROPINSI BALI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH KEPEMPINAN, ETOS KERJA, BUDAYA ORGANISASI, KOMUNIKASI DAN KINERJA KARYAWAN DI DINAS PERHUBUNGAN INFOKOM PROPINSI BALI"

Transkripsi

1 26 PENGARUH KEPEMPINAN, ETOS KERJA, BUDAYA ORGANISASI, KOMUNIKASI DAN KINERJA KARYAWAN DI DINAS PERHUBUNGAN INFOKOM PROPINSI BALI Demiyati ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Kepempinan, Etos Kerja, Budaya Organisasi, Komunikasi, Kinerja Karyawan di Dinas Perhubungan Infokom. Prov. Bali Teknik analisis data yang digunakan adalah Kuantitatip Deskritif Hasil analisa, dan pembahasan,disimpukan : (1) Pengaruh Etos Kerja Terhadap Komunikasi, semakin baik etos kerja, komunikasi, semakin baik komunikas di Dinas Perhubungan Infokom Prov. Bali.Untung (2014) etos kerja berpengaruh positif,dan signifikan terhadap komunikasi, (2) Pengaruh komunikasi terhadap Kinerja Pegawai, semakin baik komunikasi maka semakin baik kinerja pegawai Dinas Perhubungan Infokom Prov. Bali.Sebaliknya semakin jelek komunikasi maka semakin rendah pula kinerja pegawai.kinandjar (2008) pengaruh postif dan signifikan komunikasi antar pribadi, kinerja pejabat dan struktural di Semarang. Pengaruh kepemimpinan, etos kerja dan budaya organisasi, komunikasi dan kinerja pegawai Dinas Perhubungan Infokom Prov. Bali :(1) Kepemimpinan berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai, semakin baik kepemimpinan,semakin baik kinerja pegawai (2) Etos kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai, semakin baik etos kerja (3) Budaya organisasi berpengaruh positif,signifikan terhadap kinerja pegawai, semakin baik budaya organisasi,semakin baik kinerja pegawai, (4) Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap komunikasi,semakin baik kepempinan semakin baik komunikasi di Dinas Perhubungan Infokom Prov. Bali, (5) Etos kerja berpengaruh positif,signifikan terhadap komunikasi,baik etos kerja Dinas Perhubungan Infokom Prov.Bali,(6) Komunikasi berpengaruh positif,signifikan terhadap kinerja pegawai, semakin baik komunikasi pegawai Dinas Perhubungan Infokom Prov. Bali, semakin baik kinerja pegawai. Keyword : Pengaruh Kepempinan, Etos Kerja, Budaya Organisasi, Komunikasi dan Kinerja Karyawan di Dinas Perhubungan Informasi Komunikasi Prov. Bali. 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia pada dasarnya memiliki kebutuhan-kebutuhan yang ingin dipenuhi. Untuk memenuhi kebutuhan inilah, setiap manusia melakukan suatu tindakan atau aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan mereka setiap harinya. Tindakan tersebut dengan bekerja menjadi seorang karyawan. Di dalam perusahaan seorang pimpinan tidak hanya mengawasi serta memerintah karyawannya untuk melaksanakan tugas dan kegiatan perusahaan saja, melainkan juga harus meneliti serta mengetahui tentang keinginan atau kebutuhan para karyawannya dalam perusahaan tersebut. Pimpinan dapat mengarahkan dan berlaku adil terhadap semua karyawan. Untuk menggerakkan bawahan, agar mau melakukan pekerjaan tertentu dalam mencapai tujuan. Seorang pemimpin perlu memperhatikan kondisi kerja karyawan dan perlu melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan. npa adanya kepemimpinan tidak akan terjadi interaksi antar orang-orang dalam suatu organisasi.

2 27 Dalam kaitan dengan pengamatan masalah sumber daya manusia di Dinas Perhubungan Infokom Provinsi Bali, timbul keinginan untuk mengetahui lebih jauh permasalahan berkaitan dengan pengaruh kepemimpinan, etos kerja, budaya organisasi, komunikasi dan dampaknya terhadap kinerja karyawan Rumusan Masalah 1. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dapat di rumusan permasalahan sebagai berikut: 2. Apakah kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan di Dinas 3. Perhubungan Infokom Provinsi Bali? 4. Apakah etos kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan di Dinas Perhubungan Infokom Provinsi Bali? 5. Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan di Dinas Perhubungan Infokom Provinsi Bali? 6. Apakah kepemimpinan berpengaruh terhadap komunikasi di Dinas 7. Perhubungan Infokom Provinsi Bali? 8. Apakah etos kerja berpengaruh terhadap komunikasi di Dinas Perhubungan 9. Infokom Provinsi Bali? 10. Apakah komunikasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan di Dinas Perhubungan Infokom Provinsi Bali? 1.3. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kepemimpinan, etos kerja, budaya organisasi komunikasi terhadap kinerja di Dinas Perhubungan Infokom Provinsi Bali Kegunaan Penelitian Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan refrensi tambahan untuk memperkuat teori yang berkaitan dengan pengaruh kepemimpinan, etos kerja, budaya organisasi, komunikasi dan kinerja karyawan. 2. TELAAH PUSTAKA Pengertian Kepempinan Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain untuk memahami dan setuju tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana tugas itu dapat dilakukan secara efektif, dan proses memfasilitasi usaha individu dan kelompok untuk mencapai tujuan bersama (Hasibuan, 2008). Sifat dan syarat pemimpin : Pemimpin harus peka terhadap iklim Lingkungannya,harus menjadi teladan dalam lingkungannya, harus bersikap dan bersifat setia, setia kepada janjinya, setia kepada organisasinya, setia kepada bawahannya dan setia kepada pekerjaannya, harus mampu mengambil keputusan. Unsur-unsur Kepemimpinan : melibatkan orang lain dan adanya situasi kelompok atau organisasi tempat pemimpin dan anggotanya berinteraksi,di dalam kepemimpinan terjadi pembagian kekuasaan dan proses mempengaruhi bawahan oleh pemimpin,adanya tujuan bersama yang harus dicapai (Sukanto:2006). Prinsip-Prinsip Dasar Kepemimpinan : Seorang yang belajar seumur hidup. berorientasi pada pelayanan, membawa energi yang positif. Gaya Kepemimpinan Mas ud (2004), menyatakan gaya kepemimpinan terdiri dari empat dimensi gaya kepemimpinan yaitu: Gaya otoriter, Gaya pengasuh,gaya berorientasi pada tugas, gaya partisipasif. Pengertian Etos Kerja Etos kerja seseorang erat kaitannya dengan kepribadian, perilaku dan karakter. Khasanah (2004). Etos kerja adalah seperangkat perilaku positif yang berakar pada keyakinan fundamental yang disertai komitmen total pada paradigma kerja yang integral. Menurutnya,

3 28 jika seseorang, suatu organisasi, atau suatu komunitas menganut paradigma kerja, mempercayai dan berkomitmen pada paradigma kerja tersebut, semua itu akan melahirkan sikap dan perilaku kerja mereka yang khas. Itulah yang akan menjadi budaya kerja Sinamo (2005). Aspek-aspek Etos Kerja Menurut Petty (2003), etos kerja memiliki tigas aspek atau karakteristik, yaitu keahlian interpersonal, inisiatif dan dapat diandalkan.untuk meningkatkan Etos Kerja dapat dihayati dan diaplikasikan hal hal : Kesadaran,,semangat,Kemauan, Komitmen, Inisiatif, deduktif, peningkatan, Wawasan, yakni konsepsi atau cara pandang tentang bekerja Siregar (2006). Agama, Budaya, Sosial politik. Kondisi lingkungan (geografis) Pendidikan, Motivasi intrinsik individu, Pengertian Budaya Organisasi. Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari tidak terlepas dari ikatan budaya yang diciptakan. Ikatan budaya tercipta oleh masyarakat yang bersangkutan, baik dalam keluarga, organisasi, bisnis maupun bangsa. Pengertian Budaya Budaya organisasi adalah suatu persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi itu Robbins (2006).Budaya organisasi adalah pola dasar yang diterima oleh organisasi untuk bertindak dan memecahkan masalah, membentuk karyawan yang mampu beradaptasi dengan lingkungan dan mempersatukan anggota-anggota organisasi. adalah sistem nilai organisasi yang dianut oleh anggota organisasi, yang kemudian mempengaruhi cara bekerja dan berperilaku dari para anggota organisasi Cushway (2008). Faktor-faktor Budaya Organisasi : Pengaruh umum, Pengaruh dari nilai-nilai,faktorfaktor yang spesifik dari organisasi unandar : 2005). Fungsi Budaya Organisasi : Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang lain,budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi.budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri individual seseorang,budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan.budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan (Robbins : 2006).Ciri-ciri Budaya Organisasi : novasi dan pengambilan resiko, Perhatian terhadap detail, Orientasi hasil,orientasi orang. Orientasi tim. keagresifan. Organisasi menekankan dipertahankannya budaya organisasi yang sudah baik (Robbins : 2006). Manfaat Budaya Organisasi menurut Wibowo (2006) adalah : Membantu mengarahkan sumber daya manusia pada pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi. Karakteristik Budaya OrganisasiMenurut Robbins (2006), menyatakan bahwa terdapat 10 karakteristik budaya organisasi, diantaranya: Inisiatif Individual,parahan,integrasi, dukungan manajemen, kontrol, identitas, sistem imbalan, toleransi terhadap konflik, pola komunikasi.budaya organisasi adalah konsep penting untuk memahami kelompok manusia dalam jangka waktu yang panjang tak terkecuali di dalam sebuah organisasi, memahami budaya organisasi mempengaruhi keberhasilan dalam hal intelektual dalam perusahaan. Indikator-indikator Budaya organisasi yaitu: a. Hubungan karyawan dengan lingkungan organisasi b. Menyadari sifat dasar manusia c. Menyadari hakikat aktivitas manusia d. Hubungan antara sesama manusia

4 29 e. Mampu memecahkan masalah atau kejadian sebagai fakta atau tidak (Munandar : 2005). Pengertian Komunikasi Menurut Berelson dan Steiner dalam Fajar (2009:32), komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain melalui penggunaan simbolsimbol seperti kata-kata, angka-angka, gambar dan lainnya yang mengandung arti dari seseorang komunikator kepada komunikasi dengan tujuan tertentu. Kotler (2009) bahwa komunikasi yang efektif sangat penting bagi semua organisasi. Oleh karena itu, para pemimpin organisasi dan para komunikator dalam organisasi perlu memahami dan menyempurnakan kemampuan komunikasi mereka. Komunikasi adalah suatu proses dimana orang-orang bermaksud memberikan pengertian-pengertian melalui pengiriman berita secara simbolis dapat menghubungkan para anggota berbagai satuan organisasi yang berbeda dan bidang yang berbeda pula, sehingga sering disebut rantai pertukaran informasi. Konsep ini mempunyai unsur-unsur : Suatu kegiatan untuk membuat seseorang mengerti, Suatu sarana pengaliran informasi, Suatu sistem bagi terjalinnya komunikasi diantara individu-individu. Adapun arti penting komunikasi bagi perusahaan menurut Tarigan (2006) adalah sebagai saluran untuk melakukan dan menerima pengaruh mekanisme perubahan, alat untuk mendorong atau mempertinggi motivasi perantara dan sebagai sarana yang memungkinkan suatu organisasi mencapai tujuannya. Oleh sebab itu, pimpinan perusahaan harus dapat berkomunikasi secara efektif dengan semua anggota organisasi agar kegiatan perusahaan tetap berjalan dengan lancar sehingga tujuannya dapat tercapai. Tujuan Komunikasi Effendy (2006) menyatakan paling tidak ada empat tujuan komunikasi : Mengubah sikap,mengubah pendapat atau opini, mengubah perilaku, mengubah masyarakat. Syarat-syarat Komunikasi yang Efektif Menurut Nitisemito (2006) Menciptakan suasana komunikasi yang menguntungkan,dimengerti, Pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat di pihak konsumen, dapat mengunggah kepentingan di pihak konsumen yang dapat menguntungkan. Pengertian Kinerja Karyawan Setiap perusahaan baik perusahaan jasa maupun industri, menginginkan agar perusahaannya dapat terus bersaing dan survive. Hal ini tentu saja harus didorong oleh peningkatan kinerja seluruh karyawan. Mangkunegara (2009), menyatakan bahwa kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Hasibuan (2008), menyatakan bahwa kinerja karyawan adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan serta waktu. Dharma (2006), menyatakan bahwa kinerja merupakan perwujudan kerja yang dilakukan oleh pegawai atau organisasi yang biasanya dipakai sebagai dasar penilaian atas pegawai atau organisasi. Kinerja karyawan adalah hasil kerja yang dicapai seseorang baik berupa produk atau jasa, dalam pelaksanaan pekerjaannya sesuai beban tugas yang harus dilakukan. Kinerja atau prestasi kerja (job performance) didefinisikan dalam beragam rumusan. Akan tetapi pengertian kinerja pada umumnya menunjuk kepada keberhasilan pegawai dalam menjalankan tugas-tugas pekerjaannya menurut kriteria yang ditentukan untuk jangka waktu tertentu.

5 30 Menurut Prawirasoento (2008), kinerja dapat dinilai atau diukur dengan beberapa indicator : Efektivitas,tanggung jawab,disiplin,inisiatif, Kepuasan kerja. Menurut Dharma (2006), cara pengukuran kinerja mempertimbangkan tiga aspek yaitu : Kuantitas, Kualitas Ketepatan waktumenurut Hasibuan (2008), unsur-unsur yang digunakan dalam penilaian kinerja karyawan adalah: Prestasi, Kedisiplinan, kreatifitas, bekerja sama, Kecakapan, tanggung jawab, Dari beberapa pendapat ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa evaluasi kinerja adalah penilaian yang dilakukan secara sistematis untuk mengetahui hasil pekerjaan karyawan dan kinerja organisasi. Di samping itu, juga untuk menentukan kebutuhan pelatihan kerja secara tepat, memberikan tanggung jawab yang sesuai kepada karyawan sehingga dapat melaksanakan pekerjaan yang lebih baik di masa mendatang dan sebagai dasar untuk menentukan kebijakan dalam hal promosi jabatan atau penentuan imbalan. 3. KETERKAITAN ANTAR VARIABEL Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dalam penelitian ini diajukan hipotesis sebagai berikut: Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan Juliana (2012) Berdasarkan landasan teori dan penelitian terdahulunya dapat dikemukakan hipotesis sebagai berikut: H1 Pengeruh Etos Kerja terhadap Kinerja Karyawan Penelitian Deriason (2010) menunjukkan bahwa etos kerja signifikan sebagai indikator yang mempengaruhi kinerja karyawan dalam organisasi. diajukan hipotesis pertama sebagai berikut: H2 Pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan Cokro (2014) diperoleh hasil bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan dari budaya organisasi dan Kinerja karyawan hipotesis menyatakan adanya pengaruh positif dari budaya organisasi terhadap kinerja karyawan. Dari hasil penelitian terdahulu maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut H3 : Semakin baik kepemimpinan, maka semakin baik kinerja karyawan Untung (2014) variabel etos kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap komunikasi.. Etos kerja yang efektif mampu menggunakan pendekatan dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan sehingga dapat meningkatkan komunikasi itu sendiri. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka penelitian ini diajukan hipotesis pertama sebagai berikut: H5 : Semakin baik etos kerja semakin baik pula kinerja karyawan : Semakin baik budaya organisasai semakin baik pula kinerja karyawan Pengaruh komunikasi terhadap kinerja karyawan Komunikasi mempunyai hubungan positif signifikan. Hal ini dapat dibuktikan melalui penelitian yang dilakukan oleh Kinandjar (2008), komunikasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. H6 : Semakin baik etos kerja, maka semakin baik pula komunikasi. : Semakin baik komunikasi semakin baik pula kinerja karyawan.

6 31 4. KERANGKA PEMIKIRAN Berdasarkan telaah pustaka dan temuan-temuan sebelumnya dapat diangkat sebuah model konseptual atau kerangka pemikiran penelitian seperti yang disajikan dalam diagram berikut: Kepemimpinan Komunikasi Etos Kerja H1 H2 H4 H5 H6 Kinerja Karyawan Budaya Organisasi H3 Gambar 1 : Kerangka Pemikiran 5. HIPOTESIS Berdasarkan rumusan masalah, telah pustaka, penelitian-penelitian sebelumnya dan kerangka pemikiran tersebut di atas, maka peneliti menulis kembali hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H1 : Semakin baik kepemimpinan, maka semakin baik kinerja karyawan H2 : Semakin baik etos kerja semakin baik pula kinerja karyawan H3 : Semakin baik budaya organisasi semakin baik pula kinerja karyawan H4 : Semakin baik kepemimpinan, maka semakin baik kinerja karyawan. H5 : Semakin baik etos kerja, maka semakin baik pula komunikasi. H6 : Semakin baik komunikasi semakin baik pula kinerja karyawan. 6. DEFINISI OPERASIONAL Definisi operasional dari masing-masing variabel merupakan suatu definisi yang diberikan kepada variabel dengan cara memberikan arti dan mendefinisikan kegiatan. Singaribun dalam Ridwan (2008), memberikan definisi tentang operasional variabel adalah unsur-unsur penelitian yang memberikan petunjuk bagaimana variabel itu diukur. 7. METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Dinas Perhubungan Infokom Provinsi Bali yang beralat di Jalan Cok. A. Tresna I No. 1 Renon Denpasar. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Bentuk numerical. Sumber adalah : data primer dan data sekunder. Populasi Peneliti ini menggunakan 142 sampel sebagai responden pada penelitian ini merupakan penelitian (sensus). Dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 142 populasi.

7 32 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner. Menurut Jogiyanto (2009) Contoh pengukuran masing-masing variabel tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini: Jawaban Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju Skor/Nilai Teknik Analisis Data : Uji Validitas Uji Reliabilitas Uji Hipotesis Adalah analisis jalur (path analysis). Program statistic AMOS for windows versi 20, Pengembangan Model Goodness of fit (uji kesesuaian) tabel 2 berikut ini: Tabel 2 : Goodness-of-fit Index Goodness-of-fit Index Cut-of Value Chi-square Kecil 67,505 Sig. Probability > 0,05 GFI 0,90 CFI 0,90 TLI 0,90 Sumber: (Ferdinand:2006) 8. GAMBARAN UMUM RESPONDEN Karakteristik Menurut Jenis Kelamin Responden pada penelitian ini adalah pegawai Dinas Perhubungan Infokom Provinsi Bali. Jumlah pegawai yang dijadikan responden sesuai dengan rencana di proposal adalah sebanyak 142 orang. Responden yang berjumlah 142 orang bila dilihat dari karakteristik jenis kelamin maka diperoleh data seperti ditampilkan pada Tabel 4.1 berikut. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persen (%) Laki laki Perempuan ,7% 37,3% Total ,00 Karakteristik Menurut Usia Umur (tahun) Jumlah (orang) Persen (%) < 30 Tahun 4 3,0% Tahun 2 0,7% tahun 33 23,0% tahun 33 23,7% > 50 Tahun 70 49,6% Total ,0%

8 33 Karakteristik Menurut Pendidikan Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Persen (%) SLTA 57 40,0% DIPLOMA 3 2,2% SARJANA (S1) 75 52,6% PASCASARJANA (S2) 7 5,2% Total ,0% Sumber : Data diolah 9. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis Data Penelitian kepemimpinan, etos kerja, budaya organisasi, komunikasi dan kinerja pegawai ditunjukkan dengan mengkonformasi model hipotesis melalui data empirik. Model hipotesis variabel kepemimpinan, etos kerja, budaya organisasi, komunikasi dan kinerja pegawai. Variabel kepemimpinan memuat 4 pernyataan, variabel etos kerja memuat 3 pernyataan, variabel budaya organisasi memuat 3 pernyataan, variabel komunikasi memuat 3 pernyataan dan variabel kinerja pegawai memuat 3 pernyataan. Hasil jawaban responden tentang variabel yang diteliti termuat pada Lampiran 2. Data pada Lampiran 2 selanjutnya dianalisis dengan program statistik Amos for Windows Versi 20 untuk uji normalitas, CFA dan uji pengaruh dengan Structural Equation Modeling (SEM) berdasarkan asumsi-asumsi dalam SEM untuk menguji kelayakan model. 10. EVALUASI TERHADAP NORMALITAS DATA Analisis normalitas data semua menghasilkan normal untuk kurtosis berada datas 3,00 Analisis Pengaruh Dengan SEM Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan, etos kerja, budaya organisasi, komunikasi dan kinerja pegawai serta hipotesis yang dirumuskan maka analisis data dilakukan dengan menggunakan persamaan structural (structural equation model). Teknik ini merupakan sekumpulan teknik statistik yang memungkinkan dilakukannya pengujian serangkaian hubungan yang relatif rumit secara simultan (Ferdinand:2002, Solimun:2004). Adapun hipotesis yang diajukan dalampenelitian ini adalah : 1. Hipotesis 1 (H1) : Semakin baik kepemimpinan, maka semakin rendah kinerja pegawai Dinas Perhubungan Infokom Provinsi Bali. 2. Hipotesis 2 (H2) : Semakin baik etos kerja, maka semakin baik pula kinerja pegawai Dinas Perhubungan Infokom Provinsi Bali. 3. Hipotesis 3 (H3) : Semakin baik budaya organisasi, maka semakin baik pula kinerja pegawai Dinas Perhubungan Infokom Provinsi Bali 4. Hipotesis 4 (H4) : Semakin baik kepemimpinan, maka semakin baik komunikasi Dinas Perhubungan Infokom Provinsi Bali. 5. Hipotesis 5 (H5) : Semakin baik etos kerja, maka semakin baik komunikasi Dinas Perhubungan Infokom Provinsi Bali. 6. Hipotesis 6 (H6) : Semakin baik komunikasi, semakin baik kinerja pegawai Dinas Perhubungan Infokom Provinsi Bali Mengacu pada hipotesis tersebut, maka dikembangkan model hubungan antra variabel seperti pada gambar 2 di bawah ini.

9 34 Kepemimpinan (X1) H 1 H 4 Kinerja Etos Kerja H 2 Pegawai (X2) H 5 Komunikasi (Y) H 6 H 3 Budaya Organisasi (X ) Gambar 2 : Kepemimpinan, Etos kerja, Budaya Organisasi, Komunikasi dan Kinerja Pegawai Berdasarkan gambar 2 di atas, maka dapat dibuat model strukturnya seperti berikut ini. Z = Z.X1 X1 + 2 pengaruh langsung (direct effect) kepemimpinan (X1) terhadap kinerja (Z). Z = Z.X2 X2 + 2 pengaruh langsung (direct effect) etos kerja (X2) terhadap kinerja (Z). Z = Z.X3 X3 + 2 pengaruh langsung (direct effect) budaya organisasi (X2) terhadap kinerja (Z). Y = Y.X1 X1 + 1 pengaruh langsung (direct effect) kepemimpinan (X1) terhadap komunikasi (Y). Y = Y.X2 X2 + 2 pengaruh langsung (direct effect) etos kerja (X2) terhadap komunikasi (Y). Z = Z.Y Y + 2 pengaruh langsung (direct effect) komunikasi (Y) terhadap kinerja pegawai (Z). Model pada gambar 2 di atas dilengkapi dengan hubungan setiap variabel laten dengan indikatornya masing-masing, hingga dapat ditampilkan model yang semakin lengkap seperti pada gambar 3

10 35 Gambar 3 : Full Model Mengacu pada gambar di atas, terlihat jumlah indikator variabel laten kepemimpinan sebanyak 4 indikator, etos kerja 3 indikator, budaya organisasi 3 indikator, komunikasi 3 dan kinerja pegawai 3 indikator. Untuk keperluan analisis pertama-tama ditampilkan gambar hasil pengolahan Structural Equation Modelling (SEM) seperti gambar berikut ini.

11 36 Gambar 4 : Full Model Hasil Pengolahan SEM Berdasarkan gambar di atas, maka dapat dilakukan analisis model pengukuran dengan parameter lamda ( ) untuk pengaruh kepemimpinan, etos kerja, budaya organisasi, komunikasi dan kinerja, analisis goodness of fit, analisis determinasi dan analisis model struktural. Analisis Pengujian Model Pengukuran dengan Parameter Lamda ( i) Pengujian parameter yang dilakukan adalah pengujian parameter lamda ( i). Pengujian ini ditujukan untuk mengetahui validitas data setiap indikator penelitian. Untuk pengujian parameter lamda ( i) digunakan nilai standardized estimate (regression weights) berupa loading factor. Apabila nilai parameter lamda ( i) > 0,50, C.R > 2,000 dan probability < 0,05, maka loading factor parameter lamda ( i) indikator tersebut dinyatakan signifikan (Ferdinand,2002:97). Hal ini berarti, data indikator tersebut valid dengan variabel laten yang bersesuaian. Untuk keperluan tersebut ditampilkan data seperti pada tabel berikut ini.

12 37 Tabel 3 : Regression Weights Estimate Standarized Estimate S.E. C.R. P Ket Y.1 <--- Y Valid Y.2 <--- Y *** Valid Y.3 <--- Y *** Valid X2.3 <--- X Valid X2.2 <--- X *** Valid X2.1 <--- X *** Valid X3.2 <--- X *** Valid X3.1 <--- X Valid Z.3 <--- Z Valid Z.2 <--- Z *** Valid Z.1 <--- Z *** Valid X1.4 <--- X Valid X3.3 <--- X *** Valid X1.1 <--- X *** Valid X1.2 <--- X *** Valid X1.3 <--- X *** Valid Sumber : Data Diolah Berdasarkan data pada tabel 5.11 di atas terlihat bahwa tidak ada indikator yang memiliki standardized estimate (regression weights) berupa loading factor atau lamda ( ) < 0.5. Semua indikator memiliki nilai kritis C.R. > 2,00 dan memiliki probabilitas lebih kecil dari 0,05 (***). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semua indikator adalah adalah valid membentuk variabel laten Analisis Goodness of Fit Berdasarkan kiteria uji, Chi-square ( 2 ), relatif Chi-square ( 2 /df), RMESEA, GFI, AGFI, TLI dan CFI di atas dan nilai Goodness of Fit hasil pengolahan AMOS for Windows Versi 20 sebagaimana ditampilkan pada gambar di atas, maka dapat dibuat tabel berikut. Tabel 4 : Evaluasi Goodness of Fit Goodness of Fit Cut-off Value Hasil Analisis Evaluasi Model Indeks Chi-Square ( 2 ) Diharapkan kecil 131,870 Kurang Baik Probability 0,05 0,007 Kurang Baik RMSEA 0,08 0,052 Baik GFI 0,90 0,900 Baik AGFI 0,90 0,857 Mrginal TLI 0,95 0,974 Baik CFI 0,95 0,980 Baik Sumber : Data Diolah Memperhatikan nilai cut-of-value dan goodness of fit hasil model pada tabel 5.12 di atas, dari tujuh kriteria yang dipakai 4 (empat kriteria) sudah memenuhi syarat goodness of fit yaitu RMSEA, GFI, TLI dan CFI, 1 (satu) kriteria marginal yaitu AGFI dan hanya dua kriteria yang kurang baik.

13 38 Analisis Model Persamaan Struktural Persamaan struktural kepemimpinan, etos kerja, budaya organisasi, komunikasi, dan kinerja pegawai seperti persamaan berikut ini. Z = Z.X1 X1 + 2 pengaruh langsung (direct effect) kepemimpinan (X1) terhadap kinerja (Z). Z = Z.X2 X2 + 2 pengaruh langsung (direct effect) etos kerja (X2) terhadap kinerja (Z). Z = Z.X3 X3 + 2 pengaruh langsung (direct effect) budaya organisasi (X2) terhadap kinerja (Z). Y = Y.X1 X1 + 1 pengaruh langsung (direct effect) kepemimpinan (X1) terhadap komunikasi (Y). Y = Y.X2 X2 + 2 pengaruh langsung (direct effect) etos kerja (X2) terhadap komunikasi (Y). Z = Z.Y Y + 2 pengaruh langsung (direct effect) komunikasi (Y) terhadap kinerja pegawai (Z). Pengujian model dilakukan menggunakan koefesien regresi (regression weights) untuk variabel kepemimpinan (X1), etos kerja (X2), budaya organisasi (X3), komunikasi (Y) dan kinerja pegawai (Z). Berdasarkan data pada lampiran 8 dapat dibuat tabel output seperti berikut ini. Tabel 5 : Regression Weights Kepemimpinan, Etos kerja, Budaya organisasi, Komunikasi dan Kinerja Pegawai Estimate Standarized Estimate S.E. C.R. P Ket Y <--- X Valid Y <--- X *** Valid Z <--- X Valid Z <--- X *** Valid Z <--- X Valid Z <--- Y *** Valid Sumber : Data Diolah Berdasarkan data pada tiga tabel di atas dapat dijelaskan bahwa : 1. Pengaruh langsung (direct effects) variabel kepemimpinan (X1) terhadap kinerja pegawai (Z) memiliki nilai standardized estimate (regression weight) sebesar 0,551, dengan C.R. (critical ratio = identik dengan nilai t-hitung) sebesar 2,097 dan probability = 0,033. Nilai C.R = 2,097 > 2,000 dan probability = 0,033 < 0,05, menunjukkan bahwa pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja pegawai adalah signifikan. 2. Pengaruh langsung (direct effects) variabel etos kerja (X2) terhadap kinerja (Z) memiliki nilai standardized estimate (regression weight) sebesar 0,783, dengan C.R. (critical ratio = identik dengan nilai t-hitung) sebesar 3,197 dan probability = *** (lebih kecil dari 0,001). Nilai C.R = 3,197 > 2,000 dan probability = *** < 0,05, menunjukkan bahwa pengaruh etos kerja terhadap kinerja pegawai adalah signifikan. 3. Pengaruh langsung (direct effects) variabel budaya organisasi (X3) terhadap kinerja pegawai (Z) memiliki nilai standardized estimate (regression weight) sebesar 0,587, dengan C.R. (critical ratio = identik dengan nilai t-hitung) sebesar 2,559 dan probability = 0,016. Nilai C.R = 2,559 > 2,000 dan probability = 0,016 < 0,05, menunjukkan bahwa pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai adalah signifikan.

14 39 4. Pengaruh langsung (direct effects) variabel kepemimpinan (X1) terhadap komunikasi (Y) memiliki nilai standardized estimate (regression weight) sebesar 0,890, dengan C.R. (critical ratio = identik dengan nilai t-hitung) sebesar 5,159 dan probability = *** (lebih kecil dari 0,001). Nilai C.R = 5,159 > 2,000 dan probability = *** < 0,05, menunjukkan bahwa pengaruh kepemimpinan terhadap komunikasi adalah signifikan. 5. Pengaruh langsung (direct effects) variabel etos kerja (X2) terhadap komunikasi (Y) memiliki nilai standardized estimate (regression weight) sebesar 0,783, dengan C.R. (critical ratio = identik dengan nilai t-hitung) sebesar 3,197 dan probability = *** (lebih kecil dari 0,001). Nilai C.R = 3,197 > 2,000 dan probability = *** < 0,05, menunjukkan bahwa pengaruh etos kerja terhadap komunikasi adalah signifikan. 6. Pengaruh langsung (direct effects) variabel komunikasi (Y) terhadap kinerja pegawai (Z) memiliki nilai standardized estimate (regression weight) sebesar 0,814, dengan C.R. (critical ratio = identik dengan nilai t-hitung) sebesar 4,044 dan probability = *** (lebih kecil dari 0,001). Nilai C.R = 4,044 > 2,000 dan probability = *** < 0,05, menunjukkan bahwa pengaruh komunikasi terhadap kinerja pegawai adalah signifikan. Memperhatikan standardized estimate dan koefisien standardized direct effects untuk variabel kepemimpinan (X1), etos kerja (X2), budaya organisasi (X3), komunikasi (Y) terhadap kinerja pegawai (Z) maka dapat dibuat model persamaan struktural sebagai berikut: Z = Z.X1 X1 + 2 = 0,551X1 + 2 Z = Z.X2 X2 + 2 = 0,783 X2 + 2 Z = Z.X3 X3 + 2 = 0,587X3 + 2 Y = Y.X1 X1 + 1 = 0,890X1 + 1 Y = Y.X2 X2 + 1 = 0,579X2 + 1 Z = Z.Y Y + 2 = 0,814 Y + 2 Berdasarkan persamaan di atas, dapat dinyatakan terdapat pola pengaruh kepemimpinan (X1) terhadap kinerja (Z) sebesar 0,551. Terdapat pola pengaruh positif etos kerja (X2) terhadap kinerja (Z) sebesar 0,783. Terdapat pola pengaruh positif budaya organisasi (X3) terhadap kinerja (Z) sebesar 0,587. Terdapat pola pengaruh positif kepemimpinan (X1) terhadap komunikasi (Y) sebesar 0,890. Terdapat pola pengaruh positif etos kerja (X2) terhadap komunikasi (Y) sebesar 0,579 dan terdapat pola pengaruh positif komunikasi (Y) terhadap kinerja pegawai (Y) sebesar 0,814. Artinya bila kepemimpinan (X1), etos kerja (X2) dan budaya organisasi (X3), meningkat maka kinerja (Z) akan meningkat. Sebaliknya, bila kepemimpinan (X1), etos kerja (X2) dan budaya organisasi (X3) mengalami penurunan maka kinerja pegawai (Z) akan mengalami penurunan pula. Kepemimpinan (X1), dan etos kerja (X2) meningkat, maka komunikasi (Y) akan meningkat. Sebaliknya, bila kepemimpinan (X1), dan etos kerja (X2) mengalami penurunan maka kinerja komunikasi (Y) akan mengalami penurunan pula. Serta apabila komunikasi (Y) meningkat maka kinerja pegawai (Z) juga meningkat, begitu pula sebaliknya. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan : 1. Hipotesis 1 (H1) : Semakin baik kepemimpinan, maka semakin rendah kinerja pegawai Dinas Perhubungan Infokom Provinsi Bali adalah tidak teruji kebenarannya. 2. Hipotesis 2 (H2) : Semakin baik etos kerja, maka semakin baik pula kinerja pegawai Dinas Perhubungan Infokom Provinsi Bali adalah teruji kebenarannya.

15 40 3. Hipotesis 3 (H3) : Semakin baik budaya organisasi, maka semakin baik pula kinerja pegawai Dinas Perhubungan Infokom Provinsi Bali adalah teruji kebenarannya. 4. Hipotesis 4 (H4) : Semakin baik kepemimpinan, maka semakin baik komunikasi Dinas Perhubungan Infokom Provinsi Bali adalah teruji kebenarannya. 5. Hipotesis 5 (H5) : Semakin baik etos kerja, maka semakin baik komunikasi Dinas Perhubungan Infokom Provinsi Bali adalah teruji kebenarannya. 6. Hipotesis 6 (H6) : Semakin baik komunikasi, semakin baik kinerja pegawai Dinas Perhubungan Infokom Provinsi Bali adalah teruji kebenarannya. Analisis Model Pengukuran Determinasi Berikut ini akan dianalisis model pengukuran dengan determinasi pengaruh kepemimpinan, etos kerja, budaya organisasi, komunikasi dan kinerja pegawai. Analisis model pengukuran dengan determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya sumbangan variabel kepemimpinan, etos kerja, budaya organisasi dan komunikasi terhadap kinerja pegawai dan besarnya sumbangan variabel kepemimpinan, dan etos kerja, terhadap komunikasi. Untuk itu digunakan square multiple correlation seperti pada tabel berikut ini. Tabel 6 : Squared Multiple Correlations Estimate Komunikasi (Y) 0,744 Kinerja (Z) 0,852 Sumber : Data Diolah Berdasarkan data pada tabel 5.14 di atas tampak bahwa besarnya nilai Squared Multiple Correlations untuk variabel komunikasi adalah 0,744 dan untuk variabel kinerja pegawai 0,852. Menurut Ferdinand (2002:114) nilai Squared Multiple Correlations identik dengan R 2 pada SPSS. Besarnya nilai determinasi (D) adalah Squared Multiple Correlations x 100%. Sehingga besarnya koefesien determinasi (D) variabel komunikasi adalah 0,823 x 100% = 82,3%. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa perubahan komunikasi dipengaruhi oleh kepemimpinan, dan etos kerja sebesar 74,4%. Sedangkan sisanya sebesar 100% - 74,4% = 25,6% dipengaruhi oleh faktor di luar model penelitian ini. Besarnya koefesien determinasi (D) variabel kinerja pegawai adalah sebesar 0,852 x 100% = 85,2%. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa perubahan kinerja pegawai dipengaruhi oleh kepemimpinan, etos kerja, budaya organisasi dan komunikasi sebesar 85,2%. Sedangkan sisanya sebesar 100% - 85,2% = 14,8% dipenga5ruhi oleh faktor di luar model penelitian ini. Dari seluruh analisis di atas dapat disimpulkan bahwa semua indikator untuk variabel laten adalah valid karena memiliki nilai lamda ( ) > 0,50, dan c.r > 2,000 dan probability < 0,05. Dari hasil evaluasi goodness of fit, terlihat bahwa model sudah dianggap baik karena dari 7 (tujuh) kriteria 4 (tiga) kriteria sudah baik dan 1 (dua) kriteria marginal. 11. PEMBAHASAN Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Komunikasi Ditolaknya hipotesis pertama yang menyatakan bahwa semakin baik kepemimpinan, maka semakin rendah kinerja pegawai Dinas Perhubungan Infokom Provinsi Bali. Hasil penelitian ini menolak hasil penelitian yang dilakukan oleh Bawday dan Manal (2014) yang menemukan bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh negative terhadap kinerja karyawan.

16 41 Pengaruh Etos Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Diterimanya hipotesis kedua yang menyatakan bahwa semakin baik etos kerja pegawai, maka semakin baik pula kinerka pegawai Dinas Perhubungan Infokom Provinsi Bali, menunjukkan bahwa semakin baik etos kerja pada Dinas Perhubungan Infokom Provinsi Bali, maka semakin baik pula kinerja pegawai. Hasil temuan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurhayatin(2014) yang menemukan bahwa variabel etos kerjaberpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan di CV. Jaya Abadai Semarang. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Diterimanya hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa semakin baik budaya organisasi, maka semakin baik pula kinerja pegawai Dinas Perhubungan Infokom Provinsi Bali, menunjukkan bahwa semakin baik budaya organisasi di Dinas Perhubungan Infokom Provinsi Bali, maka semakin baik pula kinerja pegawai. Hasil temuan ini selaras dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Coktor (2014) yang menemukan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai. Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Komunikasi Diterimanya hipotesis keempat yang menyatakan bahwa semakin baik kepemimpinan, maka semakin baik pula komunikasi di Dinas Perhubungan Infokom Provinsi Bali, menunjukkan bahwa semakin baik kepemimpinan di Dinas Perhubungan Infokom Provinsi Bali, maka semakin baik pula komunikasi yang ada di Dinas Perhubungan Infokom Provinsi Bali. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ratini (2015) yang menemukan bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Pengaruh Etos Kerja Terhadap Komunikasi Diterimanya hipotesis kelima yang menyatakan bahwa semakin baik etos kerja, maka semakin baik pula komunikasi Dinas Perhubungan Infokom Provinsi Bali, menunjukkan bahwa semakin baik etos kerja di Dinas Perhubungan Infokom Provinsi Bali, maka semakin baik pula komunikasi yang ada di Dinas Perhubungan Infokom Provinsi Bali. Hasil penelitian ini selaras dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Untung (2014) yang menemukan bahawa etos kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap komunikasi. Pengaruh Komunikasi Terhadap Kinerja Pegawai Diterimanya hipotesis keenam yang menyatakan semakin baik komunikasi, maka semakin baik pula kinerja pegawai Dinas Perhubungan Infokom Provinsi Bali, menunjukkan bahwa semakin baik komunikasi maka semakin baik pula kinerja pegawai Dinas Perhubungan Infokom Provinsi Bali. Begitu pula sebaliknya semakin jelek komunikasi maka semakin rendah pula kinerja pegawai. Temuan ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Kinandjar (2008), yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara komunikasi antar pribadi dengan kinerja pejabat dan struktural di Semarang. 12. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasandapat ditarik kesimpulan bahwa kepemimpinan, etos kerja, budaya organisasi memiliki pengaruh positif terhadap komunikasi dan kinerja pegawai Dinas Perhubungan Infokom Provinsi Bali. Pengaruh kepemimpinan, etos kerja dan budaya organisasi terhadap komunikasi dan kinerja pegawai Dinas Perhubungan Infokom Provinsi Bali, dapat dipaparkan sebagai berikut :

17 42 1. Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai, maka semakin baik kepemimpinan maka semakin baik pula kinerja pegawai Dinas Perhubungan Infokom Provinsi Bali. 2. Etos kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai, maka semakin baik etos kerja Dinas Perhubungan Infokom Provinsi Bali, maka semakin baik pula kinerja pegawai. 3. Budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai, maka semakin baik budaya organisasi di Dinas Perhubungan Infokom Provinsi Bali, maka semakin baik pula kinerja pegawai. 4. Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap komunikasi, maka semakin baik kepemimpinan maka semakin baik pula komunikasi yang ada di Dinas Perhubungan Infokom Provinsi Bali. 5. Etos kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap komunikasi, maka semakin baik etos kerja Dinas Perhubungan Infokom Provinsi Bali, maka semakin baik pula komunikasi. 6 Komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai, artinya bahwa semakin baik komunikasi pegawai Dinas Perhubungan Infokom Provinsi Bali, maka semakin baik pula kinerja pegawai. Saran-Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat disampaikan saran-saran yang dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Dari analisis yang telah dilakukan terbukti bahwa kepemimpinan, etos kerja dan budaya organisasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap komunikasi dan kinerja pegawai Dinas Perhubungan Infokom Provinsi Bali. Oleh karena itu, Dinas Perhubungan Infokom Provinsi Bali agar tetap melaksanakan pembinaan kepada pegawai serta meningkatkan pengetahuan pegawai agar komunikasi, kepemimpinan dan etos kerja dapat terpeliahara serta dapat ditingkatkan guna mengubah perilaku pegawai ke arah yang lbih baik. Sehingga akan berdampak pada peningkatan kinerja pegawai. 2. Menyadari adanya faktor-faktor lain yang juga mempengaruhi komunikasi dan kinerja pegawai selain variabel-variabel yang diteliti dalam model penelitian ini, maka sudah selayaknya Dinas Perhubungan Infokom Provinsi Bali juga memperhatikan faktor-faktor tersebut. Apabila semua faktor tersebut diperhatikan, dicarikan jalan keluar atau pemecahannya dan bisa terjadi secara baik dan seimbang, maka komunikasi dan kinerja pegawai Dinas Perhubungan Infokom Provinsi Bali diharapkan akan semakin meningkat. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini masih banyak ketebatasan-keterbatasan sehingga masih banyak perlu perbaikan maupun perubahan-perubahan bagi penelitian lain. Adapun keterbatasanketerbatasan penelitian ini adalah : 1. Untuk peneliti selanjutnya dipandang perlu untuk memperhatikan variabel-variabel lain selain kepemimpinan, etos kerja dan budaya organisasi yang dapat mempengaruhi komunikasi dan kinerja pegawai ataupun karyawan. 2. Bagi peneliti lain di bidang sumber daya manusia perlu mempertimbangkan hasil penelitian ini untuk keperluan penelitian di instansi atau perusahaan lain. Implikasi Kebijakan Tercapai tidaknya tujuan organisasi sangat tergantung dari peran sumber daya manusia. Karena manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan

18 43 organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku dan penentu terwujudnya organisasi. Tujuan tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif pegawai meskipun alat-alat yang dimiliki organisasi begitu canggihnya. Alat-alat canggih yang dimliki tidak ada manfaatnya bagi organisasi, jika peran aktif pegawai tidak diikut sertakan. Mengatur pegawai adalah sangat sulit dan kompleks, karena mereka mempunyai pikiran, perasaan status, keinginan dan latar belekang yang heterogen yang di bawa ke dalam organisasi. Pegawai tidak dapat diatur dan dikuasai sepenuhnya seperti mengatur mesin, modal dan gedung. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka setiap intansi atau organisasi sangat penting memiliki pegawai yang memiliki komunikasi yang baik. Karena komunikasi akan berdampak pada peningkatan kinerja pegawai. Untuk itulah maka instansi atau organisasi perlu mengembangkan sumber daya manusia yang dimilikinya. Pengembangan pegawai hendaknya disusun secara cermat dan didasarkan pada metode-metode ilmiah serta berpedoman pada keterampilan yang dibutuhkan organisasi saat ini maupun untuk masa depan. Pengembangan pegawai harus bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual dan moral pegawai, agar kinerja pegawainya baik dan mencapai hasil yang optimal.

BAB V HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Kantor Sekretariat Pemerintah Provinsi Bali

BAB V HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Kantor Sekretariat Pemerintah Provinsi Bali BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kantor Sekretariat Pemerintah Provinsi Bali Kantor Sekretariat Pemerintah Daerah Provinsi Bali terletak di jalan Niti Mandala Renon Denpasar dengan perangkat Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting untuk melaksanakan kegiatan. Mereka memberi pengaruh besar terhadap kondisi perusahaan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada konsumen Indomaret Point Pandanaran di kota Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dikategorikan sebagai explanatory research yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian yang bertujuan untuk meneliti adanya pengaruh persepsi biaya, persepsi kenyamanan, dan persepsi resiko terhadap minat beli situs tokobagus.com. Karena itulah

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG Bab ini akan memaparkan analisis terhadap faktor-faktor yang menentukan keputusan hutang pada pemilik usaha tenun dengan menggunakan Theory Planned

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI 5.1 Deskripsi Umum Sampel Penelitian Setelah dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden maka hasil kuesioner yang layak dan secara penuh mengisi kuesioner berjumlah 134

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman merupakan salah satu instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak yang terletak di Jalan Ring Road

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan dilakukan pengujian dan analisis model berdasarkan data kuesioner yang terkumpul untuk menjawab pertanyaan penelitian dan hipotesis yang telah diajukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Responden Pada bab IV ini akan menampilkan hasil penelitian yang berupa gambaran umum objek penelitian dan data deskriptif serta menyajikan hasil komputasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Obyek Penelitian. Universitas Trisakti angkatan sebagai respondennya. Dari penyebaran kuesioner

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Obyek Penelitian. Universitas Trisakti angkatan sebagai respondennya. Dari penyebaran kuesioner BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Obyek Penelitian 1. Gambaran Umum Responden Objek penelitian yang ditetapkan adalah mahasiswa Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti angkatan 2006-2010

Lebih terperinci

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA. Structural Equation Modeling (SEM) adalah alat analisis statistik yang dipergunakan untuk menyelesaikan model bertingkat secara serempak yang tidak dapat diselesaikan oleh persamaan regresi linear. SEM

Lebih terperinci

Bab 4. Hasil Penelitian dan Analisis Data

Bab 4. Hasil Penelitian dan Analisis Data Bab 4 Hasil Penelitian dan Analisis Data 4.1. Profil Objek Penelitian dan Data Diskriptif SMP Negeri 3 Banyubiru merupakan unit sekolah baru (USB) yang didirikan pada tahun 2007. Sekolah ini mulai beroperasi

Lebih terperinci

KUALITAS PELAYANAN, INOVASI PELAYANAN, CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM), KEPUASAN PELANGGAN DAN LOYALITAS PELANGGAN DI FAVE HOTEL DENPASAR

KUALITAS PELAYANAN, INOVASI PELAYANAN, CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM), KEPUASAN PELANGGAN DAN LOYALITAS PELANGGAN DI FAVE HOTEL DENPASAR 127 KUALITAS PELAYANAN, INOVASI PELAYANAN, CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM), KEPUASAN PELANGGAN DAN LOYALITAS PELANGGAN DI FAVE HOTEL DENPASAR Atik Sukarti ABSTRACT In the middle of business competition

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA DAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA CILACAP. M u t i a s a r i (ST IE Satri a P u rwokert o )

ANALISIS KINERJA DAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA CILACAP. M u t i a s a r i (ST IE Satri a P u rwokert o ) ANALISIS KINERJA DAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA K A N T O R D I S T RIK NAVIGASI KELAS III CILACAP M u t i a s a r i (ST IE Satri a P u rwokert o ) E-mail: sarimutia09@yahoo.co.id Abstraksi Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di 30 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengumpulan Data Pada penelitian ini, yang menjadi objek penelitiannya adalah mahasiswa program studi akuntansi Universitas Islam Indonesia. Kuesioner

Lebih terperinci

PENGANTAR. Yogyakarta, Penulis, Prof. Dr. H. Siswoyo Haryono, MM, MPd. NIDN : /NIRA :

PENGANTAR. Yogyakarta, Penulis, Prof. Dr. H. Siswoyo Haryono, MM, MPd. NIDN : /NIRA : PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah swt, bahwa akhirnya modul atau hand out yang sederhana ini dapat hadir di hadapan pembaca. Buku tersebut merupakan hasil kompilasi dari materi mengajar Metodologi

Lebih terperinci

VITA ANDYANI EA24. Dosen Pembimbing: Dr. Wardoyo, SE., MM

VITA ANDYANI EA24. Dosen Pembimbing: Dr. Wardoyo, SE., MM Kamis, 29 September 2016 PENGARUH ORIENTASI PASAR, INOVASI PRODUK, DAN ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KINERJA PEMASARAN PADA USAHA MIKRO KECIL MAKANAN DAN MINUMAN DI WILAYAH JAKARTA TIMUR VITA ANDYANI

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel 3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi Penelitian dilaksanakan pada 12 Februari 2016 hingga13 April 2016 di Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Pemilihan lokasi dilakukan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden Demi memberikan deskripsi mengenai responden yang menjadi obyek penelitian, penulis membuat karakteristik responden dimana dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil analisa data Pengaruh Customer Experience dan Perceived Quality terhadap Brand Trust Guna Meningkatkan Customer Loyalty dengan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 1.1. Desain Penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan penelitian menggunakan metode Kausalitas, digunakan untuk meneliti pada pupolasi atau sampel tertentu, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Subjek dari penelitian ini adalah konsumen Hero Supermarket di Kota Yogyakarta, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah Hero Supermarket di

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Rincian waktu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Rincian waktu penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada perusahaan CV. Damai Swalayan, Medan. beralamat di Jl.Setia Budi No.124A, Medan, Sumatera Utara. Tabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penghitungan dengan alat AMOS melalui penyebaran kuisioner yang

BAB III METODE PENELITIAN. penghitungan dengan alat AMOS melalui penyebaran kuisioner yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif yaitu berdasar penghitungan dengan alat AMOS melalui penyebaran kuisioner yang disebar karyawan berbagai hotel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Obyek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data dan obyek pada penelitian ini adalah Waroeng Spesial Sambal di Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah CV Opal Transport, sedangkan subyek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah CV Opal Transport, sedangkan subyek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah CV Opal Transport, sedangkan subyek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV Opal Transport. B. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang dihasilkan dapat dipercaya

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013 PENDEKATAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELLING (SEM) UNTUK ANALISA PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN DI INDUSTRI MANUFAKTUR (STUDI KASUS PT. FERRO SIDOARJO) Sonny Faizal 1) dan Indung Sudarso

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membantu dalam menyelesaikan penelitian ini. BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Studi Literatur Dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini harus sesuai dengan Metode penelitian, langkah awal yaitu melakukan studi literatur dan jurnal yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. CV Opal Transport merupakan perusahaan yang bergerak di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. CV Opal Transport merupakan perusahaan yang bergerak di BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil CV Opal Transport CV Opal Transport merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa rental mobil, paket wisata, dan pengiriman barang. CV Opal Transport

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data, baik data yang bersifat data sekunder maupun data primer, dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN II. METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif kausal, karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel X terhadap Y yang bersifat kausal.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data 1. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan sumber daya organisasi yang paling penting dibanding berbagai sumber daya organisasi lainnya, seperti

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN MELALUI PERILAKU PRODUKTIF KARYAWAN

ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN MELALUI PERILAKU PRODUKTIF KARYAWAN ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN MELALUI PERILAKU PRODUKTIF KARYAWAN Nurul Chairany 1, Nadzirah Ikasari 2, Taufik Nur 3, Noerhayati Amirullah 4 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menjelaskan hubungan mempengaruhi dan dipengaruhi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS TESIS... ABSTRACT... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS TESIS... ABSTRACT... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS TESIS... ABSTRACT.... ABSTRAK.... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis pendekatan dan penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengambil sampel secara langsung dari populasi,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bagian ini bertujuan untuk mengungkap hasil penelitian dan pembahasannya. Tahapan awal dalam menganalisis data yang dilakukan yaitu dimulai dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/ Subyek Penelitian 1. Sejarah Smartphone Xiaomi Salah satu perusahaan yang memproduksi smartphone adalah Xiaomi. Xiaomi sendiri mulai menjual

Lebih terperinci

Kata kunci: Relationship Quality, Service Quality, Loyalty, Structural Equation Modeling (SEM).

Kata kunci: Relationship Quality, Service Quality, Loyalty, Structural Equation Modeling (SEM). ANALISIS SERVICE QUALITY PT. TERMINAL PETI KEMAS SURABAYA BERBASIS STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM) Trinil Muktiningrum, Haryono, Vita Ratnasari Program Studi Magister Manajemen Teknologi ITS Jl. Cokroaminoto

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBYEK/SUBYEK PENELITIAN 1. Obyek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini yaitu Centro yang ada di Mall Ambarrukmo Plaza Jl. Laksda Adisucipto

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini bertujuan untuk mengungkap hasil analisis data penelitian dan pembahasannya. Pembahasan diawali dengan dimulai hasil statistik deskriptif yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah kelompok subyek yang hendak digeneralisasikan oleh hasil penelitian (Sugiyono, 2014). Sedangkan Arikunto (2010) menjelaskan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang merupakan salah satu angkutan umum

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang merupakan salah satu angkutan umum 51 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Objek Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang merupakan salah satu angkutan umum massal yang dikelola Pemerintah melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai metode penelitian yang digunakan, antara lain populasi dan sampel, pengukuran variabelvariabel penelitian, teknik pengambilan sampel, dan teknik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penerimaan SUOT-

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penerimaan SUOT- BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penerimaan SUOT- RD sebagai salah satu media evaluasi pembelajaran. Melalui penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini diantaranya adalah desain penelitian, populasi, sampe, teknik sampling.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini diantaranya adalah desain penelitian, populasi, sampe, teknik sampling. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang metodologi yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah desain penelitian, populasi, sampe, teknik sampling. Dijelaskan pula sumber,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. konsumen yang sedang belanja di Outline store. Sedangkan metode pengambilan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. konsumen yang sedang belanja di Outline store. Sedangkan metode pengambilan 67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada konsumen Outline store di kota Semarang. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

Pengaruh Budaya Perusahaan, Kedisiplinan dan Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan dengan Metode Structural Equation Modeling

Pengaruh Budaya Perusahaan, Kedisiplinan dan Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan dengan Metode Structural Equation Modeling Jurnal Teknik Industri, Vol.1, No.2, Juni 2013, pp.88-95 ISSN 2302-495X Pengaruh Budaya Perusahaan, Kedisiplinan dan Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan dengan Metode Structural Equation Modeling

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Surabaya pada Januari 2014, sebagai repository. Website ini dibuat untuk

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Surabaya pada Januari 2014, sebagai repository. Website ini dibuat untuk BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1. Profil Aplikasi SIR SIR adalah layanan arsip online yang dikelola oleh perpustakaan Stikom Surabaya pada Januari 2014, sebagai repository. Website ini dibuat untuk

Lebih terperinci

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP PRESTASI KERJA STAFF PERUSAHAAN KONSTRUKSI DENGAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELLING(SEM)

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP PRESTASI KERJA STAFF PERUSAHAAN KONSTRUKSI DENGAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELLING(SEM) PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP PRESTASI KERJA STAFF PERUSAHAAN KONSTRUKSI DENGAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELLING(SEM) PRESENTED BY : ANDRI ADRIADI LATAR BELAKANG... PerkembanganbidangmanajemenkonstruksiIndonesia->

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Nusantara Tour di Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pelanggan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Nusantara Tour di Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pelanggan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada pelanggan Nusantara Tour di Semarang. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau penelitian terapan yang mana didalamnya terdapat solusi atas suatu permasalahan

Lebih terperinci

SEM OUTSOURCING. Semua kriteria goodness of fit tidak cut of value sehingga perlu dilakukan modifikasi

SEM OUTSOURCING. Semua kriteria goodness of fit tidak cut of value sehingga perlu dilakukan modifikasi SEM OUTSOURCING Model lstruktural lhubungan Kemampuan, Kepribadian, Motivasi Dan Komitmen terhadap Kinerja e.36.3 X.. e0 X2...08 e X2..2. e2 X2..3.80 e3 X2.2. 2.95.79 4.7 e4 X2.2.2 3.78.49.07 e5 X2.2.3.20.3.9

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karyawan pada bagian perawat. Populasi yang masuk dalam kriteria

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karyawan pada bagian perawat. Populasi yang masuk dalam kriteria BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Populasi Populasi mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal minat yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2006). Dalam penelitian

Lebih terperinci

Abstract 1 This study discusses the factors that affect the performance of generation Y employees for the

Abstract 1 This study discusses the factors that affect the performance of generation Y employees for the Strategi Kepemimpinan, Motivasi Kerja dan Kompensasi terhadap Kepuasan Kerja serta Dampaknya pada Kinerja Karyawan Generasi Y PT. Bank BRI Wilayah I Jakarta Novia Sarittama 1 sarittamanovia26@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai karakteristik tertentu yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPETENSI DAN DISIPLIN TERHADAP KEPUASAN SERTA IMPLIKASINYA PADA PRESTASI KERJA KARYAWAN. Hendra Hadiwijaya 1 Agustina Hanafi 2

PENGARUH KOMPETENSI DAN DISIPLIN TERHADAP KEPUASAN SERTA IMPLIKASINYA PADA PRESTASI KERJA KARYAWAN. Hendra Hadiwijaya 1 Agustina Hanafi 2 PENGARUH KOMPETENSI DAN DISIPLIN TERHADAP KEPUASAN SERTA IMPLIKASINYA PADA PRESTASI KERJA KARYAWAN Hendra Hadiwijaya 1 Agustina Hanafi 2 Abstract Influence of competence and discipline to satisfaction

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 33 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Identifikasi Responden Pada penelitian ini jumlah sampel yang digunakan adalah pemilik usaha laundry di Surabaya, sebanyak 120 responden. Dengan Menggunaan metode

Lebih terperinci

Zanuar Firmanto, Putu Artama Wiguna, Haryono Mahasiswa MMT-ITS, Jurusan Manajemen Proyek ABSTRAK

Zanuar Firmanto, Putu Artama Wiguna, Haryono Mahasiswa MMT-ITS, Jurusan Manajemen Proyek   ABSTRAK PENGARUH PARTISIPASI MASYARAKAT DAN PERAN SERTA PEMERINTAH DALAM PROSES PEMBEBASAN LAHAN UNTUK PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL DI SURABAYA (STUDI KASUS JALAN TOL WARU-BANDARA JUANDA) Zanuar Firmanto, Putu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. contact person kepada WP yang telah diwajibkan menggunakan e-filing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. contact person kepada WP yang telah diwajibkan menggunakan e-filing BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Analisis Karakteristik Responden Data penelitian yang digunakan adalah primer yang diperoleh dengan mengajukan beberapa pertanyaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian 1. Gambaran Objek Penelitian Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah produk Eiger. PT. Eigerindo Multi Produk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Infomedia Solusi Humanika (INSANI) yang beralamatkan di Jl RS Fatmawati No 75 Jakarta Selatan didirikan di Jakarta pada 24 Oktober 2012 berdasarkan

Lebih terperinci

EVALUASI KESUKSESAN PENERAPAN E-GOVERNMENT BERDASARKAN E-GOVSQUAL (STUDI KASUS : PEMERINTAH KOTA DENPASAR)

EVALUASI KESUKSESAN PENERAPAN E-GOVERNMENT BERDASARKAN E-GOVSQUAL (STUDI KASUS : PEMERINTAH KOTA DENPASAR) EVALUASI KESUKSESAN PENERAPAN E-GOVERNMENT BERDASARKAN E-GOVSQUAL (STUDI KASUS : PEMERINTAH KOTA DENPASAR) Ni Putu Yanis Widhiastari 5209 100 002 PEMBIMBING 1 Mudjahidin, S.T, M.T NIP:1970 1010 2003 121

Lebih terperinci

Peranan Matematika Dan Statistika Dalam Menganalisis Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Pertumbuhan Usaha Industri Kecil Di Sulawesi Selatan

Peranan Matematika Dan Statistika Dalam Menganalisis Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Pertumbuhan Usaha Industri Kecil Di Sulawesi Selatan 3 Vol. 9, No., 3-3, Januari 3 Peranan Matematika Dan Statistika Dalam Menganalisis Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Pertumbuhan Usaha Industri Kecil Di Sulawesi Selatan Syamsuddin Abstrak Untuk menganalisis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Obyek Penelitian Deskripsi obyek penelitian dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik dari obyek yang diteliti. Penelitian ini mengambil sampel nasabah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hal yang diukur dalam disiplin belajar mahasiswa ketika berada di kampus

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hal yang diukur dalam disiplin belajar mahasiswa ketika berada di kampus 26 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Analisa Deskripsi Variabel Disiplin Belajar (X 1 ) 4.1.1.1 Disiplin Belajar di kampus (X 1.1 ) Hal yang diukur dalam disiplin belajar

Lebih terperinci

VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS

VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS Faktor faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen dapat diidentifikasi dengan melihat faktor eksternal dan internak yang mempengaruhi

Lebih terperinci

VIII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM)

VIII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) VIII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) Stuctural Equation Model merupakan suatu teknik statistik yang mampu menganalisis pola hubungan antara variabel laten dan indikatornya, variabel laten yang

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance

BAB V PEMBAHASAN. estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisis Konfirmatori Analisis faktor konfirmatori dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh guru PAUD di Salatiga, dengan menggunakan sampel guru PAUD di Salatiga yang diambil dari 3 kecamatan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Deskriptif 1. Analisis secara deskriptif Bagian ini akan membahas hasil pengolahan data yang telah dikumpulkan dari lapangan berdasarkan karakteristik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN. dengan jumlah responden sebanyak 150 orang Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN. dengan jumlah responden sebanyak 150 orang Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 57 BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Data mengenai karakteristik responden dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik dari responden yang bekerja di PT JobsDB Indonesia.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek penelitian. Obyek dalam penelitian ini adalah tempat hiburan karaoke Princess Syahrini F-KTV di Yogyakarta.

Lebih terperinci

Dampak Orientasi Pelanggan Terhadap Performansi Pemasaran IndiHome: Peran mediasi Inovasi Layanan dan Keunggulan Posisional

Dampak Orientasi Pelanggan Terhadap Performansi Pemasaran IndiHome: Peran mediasi Inovasi Layanan dan Keunggulan Posisional Konferensi Nasional Entreprenerial Marketing Indonesian Marketing Academy Dampak Orientasi Pelanggan Terhadap Performansi Pemasaran IndiHome: Peran mediasi Inovasi Layanan dan Keunggulan Posisional ANSHAR

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dari antisipasi teknologi baru. Rancangan penelitian yang disajikan berbentuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dari antisipasi teknologi baru. Rancangan penelitian yang disajikan berbentuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Finger et al (203) yang bertujuan untuk mengetahui anteseden dan konsekuensi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. seluruh karyawan yang menggunakan sistem ERP di PT Angkasa Pura II

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. seluruh karyawan yang menggunakan sistem ERP di PT Angkasa Pura II 62 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Data penelitian ini diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan kepada seluruh karyawan yang menggunakan sistem ERP di PT Angkasa Pura II (Persero).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis mengenai hubungan antar variabel berdasarkan fakta empiris dan dapat diyakini

Lebih terperinci

With AMOS Application

With AMOS Application ASUMSI DAN PERSYARATAN PADA STRUCTURAL EQUATION MODELLING (SEM) With AMOS Application Eko Budi Setiawan, S.Kom., M.T. Asumsi dan persyaratan penting saat menggunakan SEM 1. Sample Size 2. Normalitas Data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Uji validitas dan Reliabilitas Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Uji validitas dan Reliabilitas Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Uji validitas dan Reliabilitas Penelitian Validitas instrumen diuji dengan alat analisis Korelasi Pearson antara item dengan total item. Jika nilai korelasi di atas 0.30,

Lebih terperinci

ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM)

ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) VII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) Strutural Equation Model (SEM) merupakan suatu teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel laten dengan variabel teramati sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Waktu dan Tempat Penelitian Tempat yang dijadikan sebagai objek penelitian ini adalah usaha jasa perjalanan wisata Kili Kili Adventure yang berlokasi

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian konklusif yang bertujuan untuk memverifikasi hipotesis yang diajukan dan untuk menguji beberapa korelasi tertentu.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. faktor yang mempengaruhi niat beli konsumen E-Commerce berdasarkan kerangka

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. faktor yang mempengaruhi niat beli konsumen E-Commerce berdasarkan kerangka BAB IV HASIL DAN ANALISIS Pada bab ini akan membahas tentang analisis data dan hasil penelitian faktor faktor yang mempengaruhi niat beli konsumen E-Commerce berdasarkan kerangka Technology Acceptance

Lebih terperinci

Asri Nur Mutiara / Pembimbing : Dr. Ati Harmoni, Ssi., MM

Asri Nur Mutiara / Pembimbing : Dr. Ati Harmoni, Ssi., MM PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN PRODUK TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DALAM MEMBENTUK LOYALITAS PELANGGAN Asri Nur Mutiara / 10208203 Pembimbing : Dr. Ati Harmoni, Ssi., MM Latar Belakang Masalah Pertumbuhan

Lebih terperinci

HASIL ANALISIS JALUR (PATH ANALYZE) - Amos 22 mix SPSS versi 17 -

HASIL ANALISIS JALUR (PATH ANALYZE) - Amos 22 mix SPSS versi 17 - HASIL ANALISIS JALUR (PATH ANALYZE) - Amos 22 mix SPSS versi 17 - Diagram Path : Hipotesis Penelitian : (1) Semakin meningkat indeks Doow Jones maka IHSG juga akan semakin meningkat (2) Semakin meningkat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2016. Tempat pelaksanaan kegiatan penelitian berada di Kecamatan Getasan, Kabupaten

Lebih terperinci

Endang W, Ujang Suryadi, dan Rizal, Pengaruh Motivasi, Kepemimpinan, Budaya Organisasi melalui Kepuasan Terhadap Kinerja Di PTPN X Jember

Endang W, Ujang Suryadi, dan Rizal, Pengaruh Motivasi, Kepemimpinan, Budaya Organisasi melalui Kepuasan Terhadap Kinerja Di PTPN X Jember PENGARUH MOTIVASI, KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI MELALUI KEPUASAN TERHADAP KARYAWAN DI PTPN X JEMBER Oleh: ENDANG WIDYAWATININGRUM *), UJANG SURYADI DAN RIZAL **) ABSTRAK Sebuah organisasi yang kompetitif

Lebih terperinci

ANALISIS BAURAN PEMASARAN DAN KUALITAS PELAYANAN UNTUK MENINGKATKAN LOYALITAS PELANGGAN DI HOTEL POLONIA

ANALISIS BAURAN PEMASARAN DAN KUALITAS PELAYANAN UNTUK MENINGKATKAN LOYALITAS PELANGGAN DI HOTEL POLONIA ANALISIS BAURAN PEMASARAN DAN KUALITAS PELAYANAN UNTUK MENINGKATKAN LOYALITAS PELANGGAN DI HOTEL POLONIA GELADIKARYA Oleh : Detty Hertati Silaban, ST 087007080 KONSENTRASI : PEMASARAN TEKNOLOGI P R O G

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, yang meneliti adanya pengaruh pemberian upah pungut terhadap kinerja PNS dengan motivasi sebagai variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah PT. Mega Andalan Komponen Logam yang beralamat di Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Dan subyek dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB V DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. analisis kuantitaif data penelitian. Identitas responden meliputi jenis kelamin,

BAB V DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. analisis kuantitaif data penelitian. Identitas responden meliputi jenis kelamin, 51 BAB V DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan deskripsi tentang deskripsi responden dan analisis kuantitaif data penelitian. Identitas responden meliputi jenis kelamin,

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BALAI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BANDUNG

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BALAI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BANDUNG PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BALAI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BANDUNG Eko Yuliawan STIE Mikroskil Jl. Thamrin No. 112, 124, 140 Medan 20212 eko_yuliawan@mikroskil.ac.id

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum PT Sampurna Kuningan Juwana. Sampurna agar lebih mudah dikenal oleh umum terutama para konsumen.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum PT Sampurna Kuningan Juwana. Sampurna agar lebih mudah dikenal oleh umum terutama para konsumen. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum PT Sampurna Kuningan Juwana PT Sampurna Kuningan Juwana adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang kerajinan kuningan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan ditunjukkan hasil perhitungan analisis data penelitian serta pembahasannya yang meliputi gambaran umum lokasi penelitian, karakteristik responden, uji validitas,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini BMT Marhamah dan subyek dalam penelitian ini adalah karyawan tetap di BMT Marhamah. B. Jenis Data Jenis data yang

Lebih terperinci