BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, yang meneliti adanya pengaruh pemberian upah pungut terhadap kinerja PNS dengan motivasi sebagai variabel pemediasi dan team work sebagai variabel moderasi pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan metodenya penelitian ini dapat digolongkan sebagai penelitian survai (survey research). Penelitian survai adalah penelitian yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah (Hasan, 2002) Populasi dan Sampel Sugiyono (2008) berpendapat bahwa populasi wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian di tarik kesimpulanya. Populasi yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah seluruh staff PNS di lingkungan Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah Provinsi Jawa Tengah yang 28

2 berjumlah 109. Alasan diambil populasi tersebut karena DPPAD merupakan instansi yang membidangi urusan pajak dan retribusi daerah. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, pegawai honorer tidak berhak mendapatkan upah pungut, sehingga hanya pegawai yang berstatus PNS saja berhak mendapatkannya. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan teknik saturation sampling (sampling jenuh), yaitu semua populasi yang ada dijadikan sampel. Jadi sampel yang diambil adalah keseluruhan dari populasi sebanyak 109 orang yaitu seluruh staf PNS di lingkungan Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah Provinsi Jawa Tengah Metode Pengumpulan Data Ada dua (2) jenis data dalam penelitian ini antara lain: a. Data primer, yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan. b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan melalui sumber-sumber yang telah ada. Adapun data sekunder yang akan diambil berupa data base kepegawaian DPPAD Provinsi Jawa Tengah, data realisasi pendapatan tahun 2015, dan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pemberian upah pungut serta data lain yang berhubungan dengan 29

3 manajemen kepegawaian yang ada pada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Untuk mengumpulkan data penelitian dari responden digunakan teknik pengumpulan data melalui penyebaran kuisioner yang bersifat tertutup yaitu setiap item atau butir pertanyaan telah diberikan 5 (lima) alternatif jawaban. Setiap alternatif jawaban diberikan skor/nilai berdasarkan Skala Likert sebagai berikut : o Alternatif jawaban Sangat Setuju (SS) = bobot nilai 5 o Alternatif jawaban Setuju (S) = bobot nilai 4 o Alternatif jawaban Kurang Setuju (KS) = bobot nilai 3 o Alternatif jawaban Tidak Setuju (TS) = bobot nilai 2 o Alternatif jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) = bobot nilai Pengukuran Konsep Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian upah pungut terhadap kinerja PNS dengan motivasi sebagai variabel pemediasi dan team work sebagai variabel moderasi. Untuk membantu pemahaman terhadap kagai -konsep yang terkait dalam pembahasannya, maka perlu adanya operasionalisasi terhadap variabel yang akan dibahas serta indikatornya. Secara garis besar variabel operasional dari penelitian ini tampak pada tabel berikut ini: 30

4 Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel Penelitian No Variabel Dimensi Indikator Upah pungut Kewajaran Memperhatikan merupakan salah jumlah gaji satu faktor yang tertinggi dan gaji memotivasi terendah, biaya karyawan untuk hidup dan prinsip bekerja lebih giat kewajaran lainnya dan terus berusaha Keadilan Ada jaminan meningkatkan keadilan terkait kinerjanya. waktu dan prestasi kerja Keamanan Memperhatikan hal yang tidak terkait langsung dengan, misal sakit Kejelasan Mudah dihitung dan dimengerti karyawan Pengendalian Biaya Tidak mengandung unsur pemborosan Kesepakatan Kesepakatan antara organisasi dan karyawan Keseimbangan Memperhatikan keseimbangan terkait atau jabatan 31

5 2. Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dalam segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. 3. Kinerja adalah ukuran performance yang meliputi efektivitas dan effisiensi. Efektif berkaitan dengan pencapaian sasaran, sedang efisien adalah ratio antara output yang Lanjutan... Rangsangan Mampu memberikan rangsangan kerja pada karyawan Pengawasan Pengawasan dan bimbingan oleh atasan langsung Suasana kerja Pemberian imbalan Kualitas (quality work) Kecepatan (promptness) of Suasana lingkungan kerja baik yang dapat memberikan kenyamanan Kompensasi diberikan sesuai beban kerja dan tepat waktu Output yang dihasilkan Ketelitian dalam Waktu untuk Kesesuaian kuantitas hasil dengan waktu penyelesaian 32

6 efektif dengan input yang diperlukan untuk mencapai sasaran Inisiatif (initiative) Kemampuan (capability) Komunikasi (communication) Lanjutan... Upaya peningkatan kuantitas hasil Kemampuan menghadapi hambatan dalam Kesesuaian pengetahuan yang dimilikii dengan jenis Kemampuan mengoperasikan alat bantu Komunikasi antar sesama pegawai dalam Komunikasi dengan atasan dalam Komunikasi dengan pihak luar dalam 33

7 4. Tim kerja (team work) merupakan kelompok yang upaya upaya individualnya menghasilkan suatu kinerja yang lebih besar daripada jumlah dari masukan individu individu. Suatu tim kerja membangkitkan sinergi positif lewat upaya yang terkoordinasi. Berbagi pengetahuan (sharing knowledge) Lanjutan... Saling bertukar pengetahuan dan pengalaman untuk memperkaya informasi Komitmen Komunikasi Komitmen karyawan terhadap visi dan misi organisasi Terjalin komunikasi yang baik dan bersinergi 34

8 3.5. Metode Analisis Data Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, instrumen penelitian ini berupa daftar pertanyaan atau kuesioner. Uji Kualitas Data 1. Uji Keabsahan (Validitas) Uji validitas ini dimaksudkan untuk menguji seberapa baik instrument penelitian mengukur konsep yang seharusnya diukur. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Item pertanyaan dianggap valid jika nilai dari rhitung lebih besar dari rtabel. 2. Uji Keandalan (Reliabilitas) Pengujian instrumen keandalan atau tidak menggunakan metode Cronbach Alpha yang mana diukur berdasarkan skala Alpha yang berkisar antara 0-1. Instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi jika nilai koefisien reliabilitas yang diperoleh > 0.60 (Ghozali, 2011). Uji Asumsi Klasik Pada penelitian ulang menguji hipotesis perlu didapatkan persamaan regresi yang baik, maka perlu dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi: 1. Uji Normalitas Pengujian asumsi normalitas digunakan untuk menguji data variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) pada 35

9 persamaan regresi yang dihasilkan, apakah berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal. Dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov smirnov, jika p value < 0,05 berarti data terdistribusi tidak normal (Supramono, 2001). Pengujian ini dimaksudkan untuk memeriksa apakah data residual terdistribusi normal atau tidak. Pengujian ini menggunakan metode Kalmogrof-smirnov dengan kriteria pengujian α sebesar 0,05 sebagai berikut : o Jika sig α berarti data sampel yang diambil terdistribusi normal; o Jika sig α berarti data sampel yang diambil tidak terdistribusi normal. 2. Uji Multikolinearitas Uji asumsi klasik Multikolinieritas ini bertujuan untuk mengukur tingkat asosiasi hubungan atau pengaruh antar variabel bebas tersebut melalui besaran koefisien korelasi (r). Ghozali (2005) menuliskan jika nilai tolerance > 0,10 berarti tidak terjadi multikolinearitas. Jika dilihat dari nilai VIF (Varian Inflation Factor) < 10,00 maka tidak terjadi multikolinearitas. Sedangkan jika nilai VIF > 10,00 maka terjadi multikolinearitas pada data yang diuji. 3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan 36

10 variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Uji Hipotesis Sebagai analisis lanjutan yaitu dengan mengunakan uji hipotesis untuk mencari ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara variabel x dan y. Untuk memudahkan peneliti dalam menganalisis data yang diperoleh maka peneliti menggunakaan bantuan program statistik berbasis komputer yaitu SPSS (Statistic Program Social Sciences) Release 22,0. Uji F dilakukan untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel bebas dan mediasi secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel terikat. Pengujian seluruh hipotesis menggunakan taraf signifikan atau confidence level 95% atau alpha sebesar 0,050 dengan kriteria pengujian jika p >0,050 maka H 0 diterima, sebaliknya jika p <0,050 maka H 0 ditolak. Uji hipotesis 1 dan hipotesis 2 menggunakan analisis regresi sederhana melalui software SPSS versi 22.0 for windows. Sedangkan untuk uji hipotesis 3 menggunakan uji moderasi melalui software SPSS versi 22.0 for windows. 37