A. Kelas : VIII G. B. Semester/ Tahun : II/ C. Tanggal : 4,11, 16, 23, Februari 2012, D. Alokasi Waktu / Pertemuan : 45 menit/ I - VIII

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "A. Kelas : VIII G. B. Semester/ Tahun : II/ C. Tanggal : 4,11, 16, 23, Februari 2012, D. Alokasi Waktu / Pertemuan : 45 menit/ I - VIII"

Transkripsi

1 LAMPIRAN

2 PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 2 AMBARAWA Jl. Kartini 1A, Telp. (0298) Ambarawa SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING A. Kelas : VIII G B. Semester/ Tahun : II/ C. Tanggal : 4,11, 16, 23, Februari 2012, 1, 8, 15, 22 Maret 2012 D. Alokasi Waktu / Pertemuan : 45 menit/ I - VIII E. Tempat : Kelas VIII G SMP N 2 Ambarawa F. Layanan / Bidang : Konseling Kelompok/ Pribadi G. Topik / Spesifikasi Layanan : Agresivitas/ Konseling kelompok teknik self-management H. Fungsi Layanan : Pengentasan I. Tujuan (umum) : mengurangi frekuensi agresivitas yang dilakukan oleh siswa dengan menggunakan strategi, selfmonitoring, stimulus control, self-reward self as model. J. Tujuan (khusus) : 1. Agar siswa terampil menggunakan self-management dan dapat mempraktekkan dalam kehidupan sehari hari. 2. Agar siswa menguasai strategi self-monitoring, stimulus control, selfreward self as model. K. Metode : ceramah, diskusi, tanya jawab dan role play.

3 L. Uraian Kegiatan Pertemuan Kegiatan Sesi I Konseli mengidentifikasi Sesi I : Pembentukan Kelompok Berdoa permasalahannya Menjelaskan pengertian dan tujuan sendiri dan konseling kelompok mencatatkan perilaku yang ingin Menjelaskan cara pelaksanaan dirubah konseling kelompok Menjelaskan asas-asas konseling kelompok Perkenalan dilanjutkan dengan permainan Sesi II: Pemberian Informasi Penulis memberikan informasi mengenai pengertian dan bentuk agresivitas. Penulis dan siswa mendiskusikan tindakan agresivitas. Siswa menceritakan pengalamannya yang berhubungan dengan agresivitas dan penyebab tindakan tersebut. II Konseli mengidentifikasi strategi strategi dalam self- Sesi III : Pemberian Informasi Penulis memberikan penjelasan kepada siswa mengenai strategi strategi yang ada pada teknik self

4 management III Konseli memilih satu atau lebih strategi yang akan digunakan IV Konseli menyusun langkah langkah pelaksanaan strategi yang dipilih V Konseli mengikuti langkah strategi yang dicontohkan konselor. management yaitu self monitoring, stimulus control, self reward dan self as model. Sesi IV : Penentuan Strategi yang akan dipilih Penulis meminta siswa untuk memahami 4 strategi yang terdapat dalam self management. Penulis meminta siswa untuk menulis kelebihan dan kesulitan masing-masing strategi. Penulis meminta siswa untuk memilih strategi yang sesuai dengan keadaan konseli tu sendiri. Sesi V : Penyusunan Langkah - langkah Siswa diminta menuliskan strategi ang aka dipilih. Penlis memfasilitasi siswa untuk menuliskan langkah-langkah perubahan perilak secara detail. Sesi VI : Meltihkan Strategi yangt dipilih Penulis memberikan contoh startegi-strategi yang telah dipilih siswa Penulis menjelaskan langkahlangkah yang sistematis dari setiap strategi. Siswa melatihkan strategi yang dipilih sesuai dengan panduan dari penulis.

5 Sesi VII : Pekerjaan Rumah Siswa diberi tugas untuk berlatih menerapkan strategi yang diperoleh pada latihan bersama penulis. VI Konseli mendemonstrasikan startegi yang dipilih. Sesi VIII : Tindak Lanjut ( Pembahasan hasil pekerjaan rumah ) Penulis mengamati dan memonitori pelaksanaan pekerjaan rumah yang telah diberikan penulis. Sesi IX : Latihan - latihan Siswa mendemonstrasikan strategi yang dipilihnya didepan penulis dan siswa lainnya secara berkelompok dan berpasangan. VII Konseli menerangkan tingkatan perubahan target tingkah laku. Sesi X : Diskusi siswa diharapkan melakukan diskusi dan melaporkan hasilnya kepada penulis untuk melihat kemajuan terhadap teknik yang diajarkan. Penulis kemudian mengajarkan siswa menggambarkan diagram keberhasilan dari hasil yang telah dilaporkan. VIII Konseli menelaah Sesi XI : Diskusi

6 perubahan yang terjadi dan melanjutkan atau merevisi program. Penulis meminta kepada siswa untuk mendiskusikan mengenai hasl program yang elah dilaksanakan yait mengenai kelebihyan dan kelemahan serta kesulitan dari teknik dan strategi tersebut. Sesi XII : Revisi Program siswa diberikan kesempatan untuk merevisi langkah langkah pelaksanaan strategi yang dirasakan gagal atau sulit. Siswa boleh mengkombinasikan dengan strategi yang lainnya atau mengganti strategi yang telah dilaksanakan apabila dirasa strategi terdahulu kurang sesuai. Penutup dan perpisahan. M. Alat dan Media : Kertas dan alat tulis N. Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut : Penilaian Proses : Keaktifan setiap anggota dalam mengikuti kegiatan konseling kelompok (menggunakan observasi) Keterbukaan setiap anggota dalam mengungkapkan masalah yang dihadapinya. Penilaian Hasil : Pencapaian masalah yang dihadapi oleh setiap anggota dalam kelompok (menggunakan laiseg) O. Buku Sumber :

7 Cormier & Nurius. (2003). Interviewing and Changes Strategies for Helpers: Fundamental Skills and Cognitive Interventions-5 th ed. U.S : Brooks/Cole. Mengetahui, Guru BK Ambarawa, 4 Februari 2012 Perencana Layanan, Zaenatun, S.Pd Lusia Wahyu E NIP NIM

8 LAPORAN PELAKSANAANEVALUASI, ANALISIS, DAN TINDAK LANJUTSATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING A. Topik Permasalahan : Agresivitas B. Spesifikasi Kegiatan 1. Bidang Bimbingan : Pribadi-Sosial 2. Jenis Layanan :Konseling Kelompok (teknik self management) 3. Fungsi layanan :Pengentasan 4. Sasaran Layanan :Siswa Kelas VIII G SMP N 2 Ambarawa C. Pelaksanaan Layanan 1. Waktu : 1 x 45 menit / 4 Februari Tempat : Aula SMP N 2 Ambarawa 3. Deskripsi : Dengan diadakan konseling kelompok, siswa merasa lebih banyak menemukan pemecahan masalah yang dihadapi. Hal ini juga melatih siswa mau terbuka dan mengungkapkan masalah yang mereka rasakan, dan serta belajar saling menjaga rahasia satu sama lain dalam kelompok. Kegiatan ini diawali dengan berdoa, selanjutnya perkenalan disertai dengan permainanan tujuannya agar suasana lebih akrab dan nyaman. Kemudian dilanjutkan konselor menjelaskan pengertian konseling kelompok, dan memberikan gambaran cara pelaksanaan dalam kegiatan konseling kelompok ini. Setelah itu konselor memberikan pengarahan atau contoh permasalahan yang dapat dibahas dalam konseling kelompok ini, kemudian konselor meminta untuk anggota atau konseli mengungkapkan permasalahan yang mereka hadapi serta mencatat tingkah laku atau sikap agresif yang mereka lakuakan dalam secarik kertas. Masalah yang akan dibahas adalah masalah mengenai sikap agresivitas dari siswa. Selanjutnya dari setiap masalah yang telah diungkapkan pada setiap siswa dibahas bersama-sama untuk mencari jalan pemecahan yang harus ditempuh

9 dengan menggunakan teknik self management. Setelah proses konselor selesai, konselor meminta pada setiap anggotanya untuk mengungkapkan hasil yang diperoleh setelah mengikuti konseling kelompok setiap sesi akhir. Lalu konseling kelompok diakhiri dengan berdoa bersama-sama. D. Evaluasi 1. Cara penilaian. Dalam hal ini yang dinilai adalah ketaatan siswa dalam mengikuti aturan-aturan konseling kelompok, keaktifan siswa, keseriusan dalam diskusi dan menyimpulkan yang sedang berlangsung atau diberikan 2. Deskripsi dan evaluasi tentang hasil kegiatan. Dilihat dari keantusiasan, keterbukaan dan keaktifan siswa dalam mengikuti layanan konseling kelompok, maka dengan adanya konseling kelompok ini, berhasil karena tujuan dari bahasan tercapai, yaitu siswa mengikuti layanan konseling kelompok dengan semangat serta adanya peningkatan dari siswa dan mereka juga mulai mampu mengidentifikasi dan mamahami masalah yang ingin dirubahnya. Mengetahui, Salatiga, 4 Februari 2012 Guru BK Praktikan Zaenatun, S.Pd NIP Lusia Wahyu Erniyati

10 LAPORAN PELAKSANAANEVALUASI, ANALISIS, DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING A. Topik Permasalahan : Strategi Self Management B. Spesifikasi Kegiatan 1. Bidang Bimbingan : Pribadi-Sosial 2. Jenis Layanan :Konseling Kelompok (teknik Self Management) 3. Fungsi layanan : Pengentasan 4. Sasaran Layanan :Siswa Kelas VIII G SMP N 2 Ambarawa C. Pelaksanaan Layanan 1. Waktu : 1 x 45 menit / 11 Februari Tempat : Aula SMP N 2 Ambarawa 3. Deskripsi : Dengan diadakan Konseling Kelompok, siswa merasa lebih banyak menemukan pemecahan masalah yang dihadapi. Hal ini juga melatih siswa mau terbuka dan mengungkapkan masalah yang mereka rasakan, dan serta belajar saling menjaga rahasia satu sama lain dalam kelompok. Kegiatan ini diawali dengan berdoa, selanjutnya tanya kabar disertai dengan permainanan tujuannya agar suasana lebih akrab dan nyaman. Lalu konselor menjelaskan kemungkinan mengenai strategi self management agar konseli mampu mengidentifikasi strategi self management yang akan dipilih siswa dalam mengatasi masalah yang akan dihadapi siswa. Setelah proses konselor selesai, konselor meminta pada setiap anggotanya untuk mengungkapkan hasil yang diperoleh setelah mengikuti konseling kelompok setiap sesi akhir. Lalu konseling kelompok diakhiri dengan berdoa bersama-sama.

11 D. Evaluasi 1. Cara penilaian Dalam hal ini yang dinilai dari layanan ini adalah keaktifan siswa dalam mengikuti layanan yang sedang diberikan. Selain itu juga proses dan suasana kelompok pada saat layanan diberikan. 2. Deskripsi dan evaluasi tentang hasil kegiatan Dilihat dari keantusiaasan, keterbukaan dan keaktifan siswa dalam mengikuti layanan konseling kelompok, maka dengan adanya konseling kelompok ini, berhasil karena tujuan dari bahasan tercapai, yaitu siswa mengikuti layanan konseling kelompok dengan semangat serta adanya peningkatan dari siswa dan mereka juga mulai dapat mengidentifikasi dan menerepkan strategi dari konseling kelompok teknik self management dari pemecahan masalah yang dihadapi siswa kelas VIII G SMP N 2 Ambarawa. Mengetahui, Salatiga, 11 Februari 2012 Guru BK Praktikan Zaenatun, S.Pd NIP Lusia Wahyu Erniyati

12 LAPORAN PELAKSANAANEVALUASI, ANALISIS, DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING A. Topik Permasalahan : Strategi Self Management B. Spesifikasi Kegiatan 1. Bidang Bimbingan : Pribadi-Sosial 2. Jenis Layanan :Konseling Kelompok (teknik self management) 3. Fungsi layanan :Pengentasan 4. Sasaran Layanan :Siswa Kelas VIII G SMP N 2 Ambarawa C. Pelaksanaan Layanan 1. Waktu : 1 x 45 menit / 16 Februari Tempat : Aula SMP N 2 Ambarawa 3. Deskripsi : Dengan diadakan konseling kelompok, siswa merasa lebih banyak menemukan pemecahan masalah yang dihadapi. Hal ini juga melatih siswa mau terbuka dan mengungkapkan masalah yang mereka rasakan, dan serta belajar saling menjaga rahasia satu sama lain dalam kelompok. Kegiatan ini diawali dengan berdoa, selanjutnya permainanan tujuannya agar suasana lebih akrab dan nyaman. Kemudian dilanjutkan konselor menjelaskan pengertian konseling kelompok, dan memberikan gambaran cara pelaksanaan dalam kegiatan konseling kelompok ini. Setelah itu konselor memberikan gambaran beberapa strategi yanag akan dipilh dalam proses terapi nantinya untuk menurunkan tingkat agresif, strategi ada empat pilihan yang terdapat pada teknik self management, dan nantinya konseli dapat memilih salah satu atau dua dari strategi yang sudah dijelaskan oleh konselor, sesuai dengan keinginan mereka masing-masing. Setelah proses konselor selesai, konselor meminta pada setiap anggotanya untuk mengungkapkan hasil yang diperoleh setelah mengikuti

13 konseling kelompok setiap sesi akhir. Lalu konseling kelompok diakhiri dengan berdoa bersama-sama. D. Evaluasi 1. Cara penilaian. Dalam hal ini yang dinilai adalah ketaatan siswa dalam mengikuti aturan-aturan konseling kelompok, keaktifan siswa, keseriusan dalam diskusi dan menyimpulkan yang sedang berlangsung atau diberikan 2. Deskripsi dan evaluasi tentang hasil kegiatan. Dilihat dari keantusiasan, keterbukaan dan keaktifan siswa dalam mengikuti layanan konseling kelompok, maka dengan adanya konseling kelompok ini, berhasil karena tujuan dari bahasan tercapai, yaitu siswa mengikuti layanan konseling kelompok dengan semangat serta adanya peningkatan dari siswa dan mereka juga mulai mampu mengidentifikasi dalam pemilihan strategi yang akan mereka pilih nantinya dalam proses terapi menurunkan sikap agresif mereka. Mengetahui, Salatiga, 16 Februari 2012 Guru BK Praktikan Zaenatun, S.Pd NIP Lusia Wahyu Erniyati

14 LAPORAN PELAKSANAANEVALUASI, ANALISIS, DAN TINDAK LANJUTSATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING A. Topik Permasalahan :Langkah-langkah strategi Self Management B. Spesifikasi Kegiatan 1. Bidang Bimbingan : Pribadi-Sosial 2. Jenis Layanan :Konseling kelompok (teknik self management) 3. Fungsi layanan :Pengentasan 4. Sasaran Layanan :Siswa Kelas VIII G SMP N 2 Ambarawa C. Pelaksanaan Layanan 1. Waktu : 1 x 45 menit / 23 Februari Tempat : Aula SMP N 2 Ambarawa 3. Deskripsi : Dengan diadakan konseling kelompok, siswa merasa lebih banyak menemukan pemecahan masalah yang dihadapi. Hal ini juga melatih siswa mau terbuka dan mengungkapkan masalah yang mereka rasakan, dan serta belajar saling menjaga rahasia satu sama lain dalam kelompok. Kegiatan ini diawali dengan berdoa, selanjutnya permainanan tujuannya agar suasana lebih akrab dan nyaman. Kemudian dilanjutkan konselor menjelaskan pengertian konseling kelompok, dan memberikan gambaran cara pelaksanaan dalam kegiatan konseling kelompok ini. Setelah itu konselor memberikan pengarahan atau contoh permasalahan yang dapat dibahas dalam konseling kelompok ini, kemudian konselor meminta untuk anggota atau konseli mengungkapkan permasalahan yang mereka hadapi serta mencatat tingkah laku atau sikap agresif yang mereka lakuakan dalam secarik kertas. Selanjutnya siswa disuruh menulis langkah-langkah yang akan mereka ambil dalam proses terapi nantinya sesuai dengan strategi yang sudah mereka pilih dipertemuan sebelumnya. Setelah proses konselor selesai, konselor meminta pada setiap anggotanya

15 untuk mengungkapkan hasil yang diperoleh setelah mengikuti konseling kelompok setiap sesi akhir. Lalu konseling kelompok diakhiri dengan berdoa bersama-sama. D. Evaluasi 1. Cara penilaian. Dalam hal ini yang dinilai adalah ketaatan siswa dalam mengikuti aturan-aturan konseling kelompok, keaktifan siswa, keseriusan dalam diskusi dan menyimpulkan yang sedang berlangsung atau diberikan 2. Deskripsi dan evaluasi tentang hasil kegiatan. Dilihat dari keantusiasan, kataatan, keterbukaan dan keaktifan siswa dalam mengikuti layanan konseling kelompok, maka dengan adanya konseling kelompok ini, berhasil karena tujuan dari bahasan tercapai, yaitu siswa mengikuti layanan konseling kelompok dengan semangat serta adanya peningkatan dari siswa dan mereka juga mulai mampu memahami stratgi self management yang dipilihnya serta menyusun langkah-langkah yang mereka pilih sesuai dengan strategi self management yang mereka pilih untuk menurunkan sikap agresif dari siswa. Mengetahui, Salatiga, 23 Februari 2012 Guru Pamong Praktikan Zaenatun, S.Pd NIP Lusia Wahyu Erniyati

16 LAPORAN PELAKSANAANEVALUASI, ANALISIS, DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING A. Topik Permasalahan : Langkah-langkah Strategi Self Management B. Spesifikasi Kegiatan 1. Bidang Bimbingan : Pribadi-Sosial 2. Jenis Layanan :Konseling Kelompok (teknik Self Management) 3. Fungsi layanan : Pengentasan 4. Sasaran Layanan :Siswa Kelas VIII G SMP N 2 Ambarawa C. Pelaksanaan Layanan 1. Waktu : 1 x 45 menit / 1 Maret Tempat : Aula SMP N 2 Ambarawa 3. Deskripsi : Dengan diadakan konseling kelompok, siswa merasa lebih banyak menemukan pemecahan masalah yang dihadapi. Hal ini juga melatih siswa mau terbuka dan mengungkapkan masalah yang mereka rasakan, dan serta belajar saling menjaga rahasia satu sama lain dalam kelompok. Kegiatan ini diawali dengan berdoa, selanjutnya tanya kabar disertai dengan permainanan tujuannya agar suasana lebih akrab dan nyaman. Lalu konselor memberi contoh kepada konseli tentang langkah-langkah yang diambil oleh konseli, yang sudah mereka tulis dipertemuan sebelumnya, tujuannya agar konseli dapat mencontoh atau mengikuti langkah tersebut dan melaksanakannya sesuai yang dicontohkan konselor. Setelah proses konselor selesai, konselor meminta pada setiap anggotanya untuk mengungkapkan hasil yang diperoleh setelah mengikuti konseling kelompok setiap sesi akhir. Lalu konseling kelompok diakhiri dengan berdoa bersama-sama.

17 D. Evaluasi 1. Cara penilaian Dalam hal ini yang dinilai dari layanan ini adalah ketaatan dalam pelaksanaan kegiatan, keaktifan siswa dalam mengikuti layanan yang sedang diberikan, dan pemahaman mereka tentang apa yang sudah diberikan selama proses kegiatan konseling kelompok berlangsung. Selain itu juga proses dan suasana kelompok pada saat layanan diberikan. 2. Deskripsi dan evaluasi tentang hasil kegiatan Dilihat dari keantusiaasan, keterbukaan dan keaktifan siswa dalam mengikuti layanan konseling kelompok, maka dengan adanya konseling kelompok ini, berhasil karena tujuan dari bahasan tercapai, yaitu siswa mengikuti layanan konseling kelompok dengan semangat serta adanya peningkatan dari siswa dan mereka juga mulai dapat menerapkan dikehidupan nyata mengenai langkah-langkah yang mereka ambil dalam menurunkan sikap agresif mereka, serta mereka sudah dapat menyadari bahwa sikap mereka selama ini adalah perlu dirubah dan dihilangkan. Mengetahui, Salatiga, 1 Maret 2012 Guru BK Praktikan Zaenatun, S.Pd NIP Lusia Wahyu Erniyati

18 LAPORAN PELAKSANAANEVALUASI, ANALISIS, DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING A. Topik Permasalahan : Strategi Self Management yang dipilih B. Spesifikasi Kegiatan 1. Bidang Bimbingan : Pribadi-Sosial 2. Jenis Layanan :Konseling Kelompok (teknik Self Management) 3. Fungsi layanan : Pengentasan 4. Sasaran Layanan :Siswa Kelas VIII G SMP N 2 Ambarawa C. Pelaksanaan Layanan 1. Waktu : 1 x 45 menit / 8 Maret Tempat : Aula SMP N 2 Ambarawa 3. Deskripsi : Dengan diadakan konseling kelompok, siswa merasa lebih banyak menemukan pemecahan masalah yang dihadapi. Hal ini juga melatih siswa mau terbuka dan mengungkapkan masalah yang mereka rasakan, dan serta belajar saling menjaga rahasia satu sama lain dalam kelompok. Kegiatan ini diawali dengan berdoa, selanjutnya tanya kabar disertai dengan permainanan tujuannya agar suasana lebih akrab dan nyaman. Lalu konselor meminta kepada konseli untuk mempraktekkan atau mendemonstarasikkan langkah-langkah atau strategi yang ia pilih, secara berpasangan dengan temannya, tujuannya agar konseli lebih jelas dalam mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari nantinya sesuai dengan langkah-langkah yang mereka inginkan. Setelah proses konselor selesai, konselor meminta pada setiap anggotanya untuk mengungkapkan hasil yang diperoleh setelah mengikuti konseling kelompok setiap sesi akhir. Lalu konseling kelompok diakhiri dengan berdoa bersama-sama.

19 D. Evaluasi 1. Cara penilaian Dalam hal ini yang dinilai dari layanan ini adalah keaktifan, ketaatan, siswa dalam mengikuti layanan yang sedang diberikan, dan pemahamna mereka tentang apa yang sudah diberikan selama proses kegiatan konseling kelompok berlangsung. Selain itu juga proses dan suasana kelompok pada saat layanan diberikan. 2. Deskripsi dan evaluasi tentang hasil kegiatan Dilihat dari keantusiaasan, keterbukaan,ketaatan dan keaktifan siswa dalam mengikuti layanan konseling kelompok, maka dengan adanya konseling kelompok ini, berhasil karena tujuan dari bahasan tercapai, yaitu siswa mengikuti layanan konseling kelompok dengan semangat serta adanya peningkatan dari siswa dan mereka juga mampu mendemonstrasikan apa yang sudah mereka tulis, sesuia dengan strategi yang mereka pilih untuk menjalankan langkah-langkah dari stategi tersebut untuk menurunkan sikap agresiv mereka masingmasing. Mengetahui, Salatiga, 8 Maret 2012 Guru BK Praktikan Zaenatun, S.Pd NIP Lusia Wahyu Erniyati

20 LAPORAN PELAKSANAANEVALUASI, ANALISIS, DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING A. Topik Permasalahan : Perubahan tingkah laku B. Spesifikasi Kegiatan 1. Bidang Bimbingan : Pribadi-Sosial 5. Jenis Layanan :Konseling Kelompok (teknik Self Management) 6. Fungsi layanan : Pengentasan 7. Sasaran Layanan :Siswa Kelas VIII G SMP N 2 Ambarawa C. Pelaksanaan Layanan 1. Waktu : 1 x 45 menit / 15 Maret Tempat : Aula SMP N 2 Ambarawa 3. Deskripsi : Dengan diadakan Konseling Kelompok, siswa merasa lebih banyak menemukan pemecahan masalah yang dihadapi. Hal ini juga melatih siswa mau terbuka dan mengungkapkan masalah yang mereka rasakan, dan serta belajar saling menjaga rahasia satu sama lain dalam kelompok. Kegiatan ini diawali dengan berdoa, selanjutnya tanya kabar disertai dengan permainanan tujuannya agar suasana lebih akrab dan nyaman. Lalu konselor meminta kepada konseli untuk menerangkan tingkat perubahan target tingkah laku yang diinginkan oleh konseli, tujuannnya agar konseli mampu merumuskan dan mengidentifikasi tingkat perubahan yang sudah dilakukan selama treatment. Setelah proses konselor selesai, konselor meminta pada setiap anggotanya untuk mengungkapkan hasil yang diperoleh setelah mengikuti konseling kelompok setiap sesi akhir. Lalu konseling kelompok diakhiri dengan berdoa bersama-sama.

21 D. Evaluasi 1. Cara penilaian Dalam hal ini yang dinilai dari layanan ini adalah keaktifan dan ketaatan siswa dalam mengikuti layanan yang sedang diberikan, dan pemahaman konseli tentang apa yang sudah diberikan selama proses kegiatan konseling kelompok berlangsung. Selain itu juga proses dan suasana kelompok pada saat layanan diberikan. 3. Deskripsi dan evaluasi tentang hasil kegiatan Dilihat dari keantusiaasan, ketaatan, keterbukaan dan keaktifan siswa dalam mengikuti layanan konseling kelompok, maka dengan adanya konseling kelompok ini, berhasil karena tujuan dari bahasan tercapai, yaitu siswa mengikuti layanan konseling kelompok dengan semangat serta adanya peningkatan dari siswa dan mereka juga mampu merumuskan serta mengidentifikasi tingkatan perubahan dari target tingkah laku yang mereka inginkan. Mengetahui, Salatiga, 15 Maret 2012 Guru BK Praktikan Zaenatun, S.Pd NIP Lusia Wahyu Erniyati

22 LAPORAN PELAKSANAANEVALUASI, ANALISIS, DAN TINDAK LANJUTSATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING A. Topik Permasalahan : Program Perubahan Tingkah Laku B. Spesifikasi Kegiatan 1. Bidang Bimbingan : Pribadi-Sosial 2. Jenis Layanan :Konseling Kelompok (teknik self management) 3. Fungsi layanan :Pengentasan 4. Sasaran Layanan :Siswa Kelas VIII G SMP N 2 Ambarawa C. Pelaksanaan Layanan 1. Waktu : 1 x 45 menit / 22 Maret Tempat : Aula SMP N 2 Ambarawa 3. Deskripsi : Dengan diadakan Konseling Kelompok, siswa merasa lebih banyak menemukan pemecahan masalah yang dihadapi. Hal ini juga melatih siswa mau terbuka dan mengungkapkan masalah yang mereka rasakan, dan serta belajar saling menjaga rahasia satu sama lain dalam kelompok. Kegiatan ini diawali dengan berdoa, selanjutnya permainanan tujuannya agar suasana lebih akrab dan nyaman. Kemudian dilanjutkan konselor menjelaskan pengertian konseling kelompok, dan memberikan gambaran cara pelaksanaan dalam kegiatan konseling kelompok ini. Kemudian konselor meminta kepada konseli untuk menerangkan satu per satu perubahan yang terjadi pada diri konseli sehingga konseli mampu mengidentifikasi perubahan yang terjadi serta konselor meminta kepada konseli untuk tetap menggunakan strategi yang mereka pilih apabila dirasa cocok, ataukah mengganti strategi yang mereka pilih apabila dirasa tidak cocok, ataupun merevisi dari program yang telah mereka buat sebelumnya apabila dirasa konseli tidak sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Setelah proses konselor selesai, konselor meminta pada setiap

23 anggotanya untuk mengungkapkan hasil yang diperoleh setelah mengikuti konseling kelompok setiap sesi akhir. Lalu konseling kelompok diakhiri dengan berdoa bersama-sama. D. Evaluasi 1. Cara penilaian. Dalam hal ini yang dinilai adalah ketaatan siswa dalam mengikuti aturan-aturan konseling kelompok, keaktifan siswa, keseriusan dalam diskusi dan menyimpulkan yang sedang berlangsung atau diberikan 2. Deskripsi dan evaluasi tentang hasil kegiatan. Dilihat dari keantusiasan, keterbukaan dan keaktifan siswa dalam mengikuti layanan konseling kelompok, maka dengan adanya konseling kelompok ini, berhasil karena tujuan dari bahasan tercapai, yaitu siswa mengikuti layanan konseling kelompok dengan semangat serta adanya peningkatan dari siswa dan mereka juga mulai mampu mengidentifikasi dan mamahami masalah yang ingin dirubahnya serta mengetahui tingkat perubahan yang meraka rasakan sesuai dengan program dalam strategi yang mereka pilih. Mengetahui, Salatiga, 22 Maret 2012 Guru BK Praktikan Zaenatun, S.Pd NIP Lusia Wahyu Erniyati

24 PENILAIAN HASIL LAYANAN KONSELING KELOMPOK Hari, Tanggal Layanan : Jenis Layanan : Isilah titik titik ini dengan singkat! 1. Topik topik apakah yang telah dibahas melalui layanan tersebut? 2. Hal atau pemahaman baru apakah yang Anda peroleh dari layanan tersebut? 3. Bagaimana perasaan Anda setelah mengikuti layanan tersebut? 4. Hal hal apakah yang akan Anda lakukan setelah megikuti layanan tesebut? 5. Apakah layanan yang Anda ikut berkaitan langsung dengan masalah yang Anda alami? a. ApabilaYA, keuntungan apa yang Anda peroleh? b. Apabila TIDAK, keuntungan apa yang Anda peroleh? 6. Tanggapan, saran, pesan, atau harapan apa yang ingin Anda sampaikan kepada pemberi layanan?

25 Hari/ Tanggal : Observer : Pertemuan/ Topik : Lembar Observasi kegiatan No Nama Pemahaman Keaktifan Keantusiasan Keterangan

26 Lampiran PANDUAN PELAKSANAAN KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK SELF MANAGEMENT UNTUK MENGURANGI AGRESIVITAS PADA SISWA KELAS VIII G SMP N 2 AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2012

27 A. Pendahuluan Konseling kelompok merupakan salah satu layanan BK yang diadakan secara berkelompok untuk memecahkan suatu permasalahan pribadi. Konseling kelompok biasanya dilakukan dalam kelompok kecil beranggotakan 6-10 orang. Ada banyakteknik yang dilakukan di dalam konseling kelompok, salah satunya self-management. Teknik ini merupakan salah satu teknik yang menuntut konseli untuk mengarahkan perubahan tingkah lakunya sendiri dengan strategi strategi yang ada. B. Tujuan Tujuan umum konseling kelompok dengan teknik self-management adalah untuk mengurangi frekuensi agresivitas yang dilakukan oleh siswa dengan menggunakan strategi, self-monitoring, stimulus control, self-reward self as model. Tujuan khusus konseling kelompok : 3. Agar siswa terampi lmenggunakan self-management dan dapat mempraktekkan dalam kehidupan sehari hari. 4. Agar siswa menguasai strategiself-monitoring, stimulus control, selfreward self as model. C. Sasaran Sasaran pemberian layanan konseling kelompok dengan teknikselfmanagement adalah siswa kelas VIII G SMP N 2 Ambarawa yang memiliki agresivitas sangat tinggi dan tinggi. D. Sistematika Kegiatan dan Alokasi Waktu Kegiatan Konseling Kelompok Konseling kelompok dirancang dengan sistematika dan alokasi waktu sebagai berikut : Tahap Kegiatan Sesi Frekuensi I Konseli mengidentifikasi permasalahannya Pembentukan 1xpertemuan sendiri dan kelompok (45menit) mencatatkan perilaku yang ingin dirubah Pemberian informasi Penilaian kegiatan

28 II Konseli mengidentifikasi strategi strategi dalam selfmanagement III Konseli memilih satu atau lebih strategi yang akan digunakan IV Konseli menyusun langkah langkah pelaksanaan strategi yang dipilih V Konseli mengikuti langkah strategi yang dicontohkan konselor. VI Konseli mendemonstrasikan startegi yang dipilih. VII Konseli menerangkan tingkatan perubahan target tingkah laku. VIII Konseli menelaah perubahan yang terjadi dan melanjutkan atau merevisi program. Pemberian informasi Evaluasi kegiatan Penentuan strategi yang akan dilaksanakan Evaluasi kegiatan Penyusunan langkah langkah strategi Evaluasi kegiatan Melatihkan strategi yang dipilih Pekerjaan rumah Evaluasi kegiatan Melatihkan strategi yang telah dipilih Role play Pekerjaan rumah Mendiskusikan perubahan yang telah dialami konseli Mendiskusikan kelemahan dan kelebihan strategi yang diambil Revisi program selfmanagement yang kurang sesu ai dengan kondisi konseli 1xpertemuan (45menit) 1xpertemuan (45menit) 1xpertemuan (45menit) 1xpertemuan (45menit) 1xpertemuan (45menit) 1xpertemuan (45menit) 1xpertemuan (45menit)

29 PERTEMUAN 1 Sesi 1 : Pembentukan kelompok Kegiatan ini merupakan kegiatan awal pertemuan dalam pelatihan konseling kelompok. Tujuannya adalah agar terjadi dinamika kelompok, di mana konselor dan siswa saling berkenalan satu sama lain sehingga terjalin ikatan dalam kelompok. Sesi 2 : Pemberian informasi Konselor memberikan informasi mengenai pengertian agresivitas, bentuk agresivitas yang biasa dilakukan. Kemudian konselor dan siswa mendiskusikan tindakan agresivitas yang sering dilakukan oleh siswa. Siswa diminta menceritakan pengalamannya yang berhubungan dengan agresivitas dan penyebab tindakan tersebut dilakukan. 1) Pengertian agresivitas Agresi merupakan perilaku yang dimaksudkan menyakiti orang lain baik secara fisik maupun psikis. Tingkah laku agresif adalah tingkah laku yang tertuju pada keberhasilan menyakiti atau melukai hidup yang tidak ingin diperlakukan demikian (Bron& Byrne, dalamsarwono, 2009) 2) Bentuk bentuk agresivitas Buss dan Perry (1992) berpendapat bahwa ada empat bentuk pola agresi yang biasa dilakukan oleh individu, yaitu : a. Agresi fisik. Agresi yang dilakukan untuk melukai diri sendiri maupun orang lain secara fisik seperti memukul, menendang, dan lain-lain. b. Agresi verbal. Agresi yang dilakukan secara verbal kepada lawan, seperti mengumpat, menyebarkan cerita yang tidak menyenangkan tentang seseorang kepada orang lain, memaki, mengejek, membentak, dan berdebat.

30 c. Kemarahan. Agresi yang semata-mata dilakukan sebagai pelampiasan keinginan untuk melukai, menyakiti atau agresi yang tanpa tujuan selain untuk menimbulkan efek kerusakan, kesakitan atau kematian pada sasaran atau korban. Reaksi emosional akut yang ditimbulkan oleh sejumlah situasi yang merangsang termasuk ancaman agresi lahiriah, pengekangan diri, serangan lisan, kekecewaan atau frustasi dan dicirikan oleh reaksi kuat pada system syaraf otonomik, khususnya oleh reaksi darurat pada bagian simpatik, dan secara implicit disebabkan oleh reaksi serangan lahiriah, baik yang bersifat sematik atau jasmaniah maupun yang verbal. d. Permusuhan. Agresi yang dilakukan oleh individu sebagai cara untuk mencapai tujuan tertentu. Permusuhan cenderung untuk menimbulkan kerugian, kejahatan, gangguan atau kerusakan pada orang lain, kecenderungan melontarkan rasa kemarahan pada orang lain. PERTEMUAN 2 Sesi 3 : Pemberian Informasi Siswa diberikan penjelasan mengenai strategi strategi yang ada pada teknik self-management. Diharapkan siswa memahami materi yang diberikan oleh penulis sehingga siswa nantinya dapat mempraktekkan secara benar. Strategi strategi yang dijelaskan antara lain strategi self-monitoring, stimulus control, selfreward self as model. Strategi Self -Management e. Self Monitoring Self monitoring adalah suatu proses di mana konseli mengamati dan mencatat hal hal tentang diri dan interaksi dengan situasi lingkungan. Langkah langkah self monitoring yaitu : 7) Rasional

31 Konselor memberi penjelasan tentang apa yang akan dimonitor dan mengapa, menekankan bahwa hal ini dapat dilakukan sendiri, dan dapat dilakukan sesering mungkin. 8) Penentuan respon Konselor membantu konseli menentukan usaha yang ditargetkan secara eksplisit. 9) Mencatat respon Konselor mengajarkan konseli tentang waktu, metode dan alat alat untuk mencatat. Dalam hal ini menggunakan post behavior monitoring. 10) Membuat peta respon Setiap minggu konseli dapat menjumlahkan frekuensi dan membuat petanya. 11) Memperlihatkan data Konseli dapat menempelkan di tempat tertentu agar dapat mendorong kemajuan perilaku yang baru. 12) Analisis data Selama periode self monitoring konseli hendaknya membawa data ke konselor untuk ditinjau kembali. Konseli dapat memulai sendiri data dengan membandingkan data sebelumnya dengan tingkah laku yang diinginkan dan tingkat perubahannya. f. Stimulus Control Stimulus control adalah penyusunan/ perancangan kondisi kondisi lingkungan yang telah ditentukan sebelumnya, yang membuat terlaksanakan/ dilakukannya tingkah laku tertentu. g. Self Reward Self reward digunakan untuk memperkuat atau menambah respon yang diinginkan. Self reward berfungsi mempercepat target tingkah laku. Ada 4 komponen yang merupakan bagian integral dari prosedur self reward yang efektif. 5) Pemilihan hadiah yang memadai/ cocok : f) Hadiah bersifat mendidik.

32 g) Gunakan hadiah yang terjangkau. h) Gunakan beberapa hadiah. i) Gunakan bermacam jenis (verbal, material, mutakhir, potensial,dan sebagainya). j) Tukar hadiah bila tidak cocok. 6) Pengadaan hadiah c) Konseli sendiri yang menentukan kelayakan respon yang ditargetkan. d) Tentukan sendiri seberapa banyak yang akan dilakukan dalam hubungan dengan hadiah yang telah dipilih. 7) Pengaturan waktu self reward d) Hadiah harus dilakukan sesudahnya, bukan sebelum tingkah laku. e) Hadiah harus disegerakan. f) Hadiah harus mengikuti perubahan, bukan janji janji. 8) Rencana untuk mempertahankan pengubahan diri c) Cari bantuan orang lain untuk sharing atau menyalurkan hadiah. d) Tinjauan dengan konselor. h. Self As Model Prosedur Self as model menggunakan konseli sebagai model. Hosford dan de Visser( dalam Cormier dannurius, 2003) mendeskripsikan self-modeling sebagai prosedur yang mana konseli melihat dirinya sebagai model dan menampilkan tujuan sikap yang ingin dirubah. Latihan yang berhasil diberi hadiah, dan yang salah dikoreksi. Sebagai catatan bahwa prosedur ini tidak hanya modeling tetapi juga latihan dan umpan balik. Dowrick ( dalam Cormier dannurius, 2003) menelaah mengenaiself as model, digunakan dari anak- anak sampai orang tua dan mencakup target seperti keterampilan fisik ( rehabilitasi dan olahraga), akademik dan tujuan vokasional, komunkasi, serta penyesuaian pribadi dan sosial. Tingkah laku yang dimodelkan hendaknya disesuaikan dengan usia konseli, gender, dan budaya. Diadopsi 5 langkah yang diasosiasikan dengan prosedur self as model dari Hosforddan de Visser. 5 komponen tersebut sebagai berikut : 6) Dasar pemikiran tentang strategi.

33 7) Merekam perilaku yang diinginkan. 8) Mengedit perilaku. 9) Mendemonstrasikan 10) Pekerjaan rumah : konseli mengobservasi dan melatihkan secara rutin. PERTEMUAN 3 Sesi 4 : Penentuan Strategi yang akan dipilih Pada sesi ini, siswa diminta untuk memahami 4 strategi yang terdapat dalam self-management. Siswa diminta menuliskan kelebihan dan kesulitan masing- masing strategi. Setelah itu siswa diminta memilih strategi mana yang sekiranya sesuai dengan keadaan konseli itu sendiri. PERTEMUAN 4 Sesi 5 : Penyusunan Langkah langkah Pada pertemuan ini siswa telah memahami strategi strategi yang ada dan telah mengidentifikasi kelebihan serta kesulitan dari masing masing strategi. Siswa diminta menuliskan strategi yang dipilih. Penulis memfasilitasi siswa untuk menuliskan langkah langkah perubahan perilaku secara detail. Langkah langkah tersebut terdiri dari assesmen awal, kegiatan inti, latihan, assesmen akhir, evaluasi program, revisi program.

34 PERTEMUAN 5 Sesi 6 : Melatihkan strategi yang dipilih Penulis memberikan contoh strategi strategi yang telah dipilih siswa. Penulis menjelaskan langkah langkah yang sistematis dari tiap strategi. Siswa kemudian melatihkan strategi tersebut sesuai dengan panduan dari penulis. Tujuan kegiatan ini agar siswa mampu mendemonstrasikan strategi yang telah dipilih. Sesi 7 : Pekerjaan Rumah Siswa diberi tugas untuk berlatih menerapkan strategi yang diperoleh pada latihan bersama penulis. Pekerjaan rumah tersebut akan didiskusikan dan dibahas pada pertemuan berikutnya. PERTEMUAN 6 Sesi 8 : Tindak lanjut (Pembahasan hasil pekerjaan rumah) Kegiatan ini merupakan usaha untuk memonitor pelaksanaan pekerjaan rumah yang telah diberikan penulis. Sesi 9 : Latihan latihan Kegiatan ini merupakan penugasan kepada siswa untuk mempraktekkan strategi yang telah dipilih dengan panduan penulis. Latihan ini dilaksanakan pada kelompok dan berpasangan. Tujuannya adalah agar siswa mampu mempraktekkan teknik self-management secara mandiri tanpa bantuan penulis.

35 PERTEMUAN 7 Sesi 10 : Diskusi Pada tahap ini siswa diharapkan melakukan diskusi dan melaporkan hasilnya kepada penulis untuk melihat kemajuan terhadap teknik yang diajarkan. Penulis kemudian mengajarkan siswa menggambarkan diagram keberhasilan dari hasil yang telah dilaporkan. PERTEMUAN 8 Sesi 11 : Diskusi Sesi ini mendiskusikan mengenai hasil program yang telah dilaksanakan. Siswa mengidentifikasi kelebihan dari teknik yang telah dilaksanakan serta kelemahan dan kesulitan. Sesi 12 : Revisi Program Pada tahap ini siswa diberikan kesempatan untuk merevisi langkah langkah pelaksanaan strategi yang dirasakan gagal atau sulit. Siswa boleh mengkombinasikan dengan strategi yang lainnya atau mengganti strategi yang telah dilaksanakan apabila dirasa strategi terdahulu kurang sesuai.

36 Pertemuan I. Konseli mengidentifikasi permasalahannya sendiri dan mencatatkan perilaku yang ingin dirubah Pertemuan II. Konseli mengidentifikasi strategi-strategi dalam self management

37 Pertemuan III. Konseli memilih satu atau lebih strategi yang akan digunakan Pertemuan IV. Konseli menyusun langkah langkah menyusun pelaksanaan strategi yang dipilih

38 Pertemuan V. Konseli Mengikuti lamgkah langkah yang dicontohkan konselor Pertemuan VI. Konseli mendemonstrasikan strategi yang dipilih

39 Pertemuan VII. Konseli menerangkan tingkatan perubahan terget tingkah laku Pertemuan VIII. Konseli menelaah perubahan yang terjadi dan melanjutkan atau merevisi program

40

41

42

43 ANGKET Nama : Kelas : Jenis Kelamin : PETUNJUK Angket berikut berisi beberapa jumlah pertanyaan. Jawablah dengan jujur semua pertanyaan, tanpa ada yang terlewatkan. Berilah tanda ( ) pada salah satu dari 2 kemungknan jawaban yang sesuai dengan penilaian Anda. Pilihan jawaban terdiri dari YA = Bila jawaban Anda YA dengan pernyataaan TIDAK = Bila jawaban Anda TIDAK dengan pernyataan Contoh : Pernyataan YA TIDAK Memanas-manasi seseorang adalah hal yang paling menyenangkan Jika Anda merasa sesuai dengan pernyataan tersebut, maka silahkan Anda memberi tanda () pada jawaban YA Tetapi jika Anda ingin mempebaiki jawaban yang sudah Anda berikan dengan jawaban TIDAK, maka Anda bisa memberi tanda () untuk jawaban TIDAK, dan memberi tanda (=) untuk jawabansebelumnya, seperti dalam contoh berikut: Pernyataan YA TIDAK Memanas-manasi seseorang adalah hal yang paling menyenangkan

44 SELAMAT MENGERJAKAN GBU NO Pernyataan YA TIDAK 1. Sesekalai saya tidak bisa mengontrol keinginan saya untuk memukul orang lain 2. Hanya dengan hasutan seadanya saya bisa memukul orang lain 3. Jika seseorang memukul saya, saya akan membalasnya 4. Saya terlibat perkelahian sedikit lebih sering dibandingkan orang lain 5. Jika saya harus terlibat dalam perkelahian demi membela hak-hak saya, akan saya lakukan 6. Ada orang yang meengusik saya terlalu jauh, sehingga saya terikat dalam perkelahian 7. Menurut saya tidak ada alasan yang mebenarkan saya untuk melukai seseorang 8. Saya sudah pernah mengancam orang-orang yang saya kenal 9. Jika saya marah, saya suka merusak barang yang berada didekat saya 10. Saya akan mengatakan pada teman saya secara terbuka bila saya tidak setuju dengan pendapatnya 11. Saya sering tidak setuju dengan orang lain 12. Jika seseorang membuat saya jengkel, saya akan mengatakan kepadanya apa pendapat saya tentang dia 13. Saya tidak bisa menahan diri untuk mempertahankan pendapat saya, jika orang lain tidak setuju dengan saya 14. Teman saya mengatakan bahwa saya lebih sering

45 membantah 15. Saya marah dengan cepat, tetapi juga cepat melupakannya 16. Ketika jengkel, saya akan memperlihatkan kejengkelan saya 17. Saya kadang-kadang seperti bubuk mesiu, yang sewaktu-waktu siap untuk meledak. 18. Saya aalah seseorang yang berwatak tenang 19. Sebagian dari teman-teman saya berpikir bahwa saya adalah seorang yang pemarah 20. Kadang-kadang saya menjadi marah tanpa alasan yang jelas 21. Saya mengalami kesulitan untuk mengontrol tempramen saya 22. Kadang-kadang saya mudah sekali cemburu 23. Kadang-kadang saya mendaptkan perlakuan yang kasar dalam hidup ini 24. Orang lain lebih beruntung daripada saya 25. Saya ingin tahu, mengapa kadang-kadang saya merasakan kepahitan dalam berbagai hal 26. Saya tahu bahwa teman saya suka membicarakan saya secara sembunyi-sembunyi 27. Saya merasa curiga, bila ada orang asing yang bersikap ramah kepada saya 28. Saya kadang-kadang merasa orang-orang menertawakan saya secara sembunyi-sembunyi 29. Bila seseorang bersikapa manis kepada saya, saya ingin tahu apa yang mereka inginkan.

46

47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanaan di SMP Negeri 2 Ambarawa Kabupaten Semarang. Lokasi penelitian tersebut berada di Jl.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Agresivitas 1. Pengertian Agresivitas Agresi merupakan perilaku yang dimaksudkan menyakiti orang lain baik secara fisik maupun psikis. Tingkah laku agresif adalah tingkah laku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimental semu. Menurut Azwar (1999) penelitian eksperimental semu adalah jenis penelitian yang meniru kondisi penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembinaan generasi muda diarahkan untuk mempersiapkan kader penerus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembinaan generasi muda diarahkan untuk mempersiapkan kader penerus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembinaan generasi muda diarahkan untuk mempersiapkan kader penerus bangsa dan pembangunan nasional dengan memberikan bekal ketrampilan, kepemimpinan, kesegaran jasmani,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Siswa Sekolah Menengah

BAB I PENDAHULUAN. mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Siswa Sekolah Menengah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada siswa Sekolah Menengah Pertama berusia 12 tahun sampai 15 tahun, mereka membutuhkan bimbingan dan arahan dari pihak keluarga dan sekolah agar mereka dapat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1. Perilaku Agresif 2.1.1. Pengertian Perilaku Agresif Perasaan kecewa, emosi, amarah dan sebagainya dapat memicu munculnya perilaku agresif pada individu. Pemicu yang umum dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu kebijakan pemerintah di sektor pendidikan yang mendukung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu kebijakan pemerintah di sektor pendidikan yang mendukung 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu kebijakan pemerintah di sektor pendidikan yang mendukung pendidikan sepanjang hayat adalah diakuinya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). PAUD adalah pendidikan

Lebih terperinci

SATUAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK SIKLUS I

SATUAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK SIKLUS I SATUAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK SIKLUS I 1. Topik Permasalahan : Tidak mampu menolak ajakan teman 2. Bidang Bimbingan : Pribadi 3. Kompetensi Dasar : Siswa dapat menemukan masalah yang dihadapi dan belajar

Lebih terperinci

Jurnal Psikologi Pendidikan dan bimbingan Vol. 13. No.1, Juli 2012

Jurnal Psikologi Pendidikan dan bimbingan Vol. 13. No.1, Juli 2012 PENGGUNAAN STRATEGI PENGELOLAAN DIRI (SELF- MANAGEMENT)UNTUK MENGURANGI TINGKAT KEMALASAN BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII E MTs AL ROSYID DANDER-BOJONEGORO Trio Isnansyah Marwi 1, Drs. Sutijono, M.M 2 ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Sugiyono (2010) penelitian korelasional merupakan penelitian untuk mengetahui ada atau tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersama, terdapat kerja sama ekonomi, dan terjadi proses reproduksi (Lestari,

BAB I PENDAHULUAN. bersama, terdapat kerja sama ekonomi, dan terjadi proses reproduksi (Lestari, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keluarga adalah dua orang atau lebih yang terhubung karena ikatan perkawinan yang berkumpul dan tinggal dalam satu atap dan satu sama lain saling bergantung. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan fase yang disebut Hall sebagai fase storm and stress

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan fase yang disebut Hall sebagai fase storm and stress BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja merupakan fase yang disebut Hall sebagai fase storm and stress (santrock, 2007 : 200). Masa remaja adalah masa pergolakan yang dipenuhi oleh konflik dan

Lebih terperinci

Lampiran A : TABULASI DATA HASIL UJI COBA JIKA ITEM TIDAK VALID DIIKUTSERTAKAN

Lampiran A : TABULASI DATA HASIL UJI COBA JIKA ITEM TIDAK VALID DIIKUTSERTAKAN Lampiran A : TABULASI DATA HASIL UJI COBA JIKA ITEM TIDAK VALID DIIKUTSERTAKAN Lampiran B : HASIL UJI VALIDITAS JIKA ITEM TIDAK VALID DIIKUTSERTAKAN Lampiran C : HASIL UJI RELIABELITAS JIKA ITEM TIDAK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. didapatkan 10 siswa termasuk dalam kategori sangat rendah dan rendah yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. didapatkan 10 siswa termasuk dalam kategori sangat rendah dan rendah yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Salatiga. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas IX A dan Kelas IX B yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1, tabel 4.2 dan tabel 4.3 sebagai berikut: Tabel 4.1 Sampel penelitian dilihat dari usia (N=134)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1, tabel 4.2 dan tabel 4.3 sebagai berikut: Tabel 4.1 Sampel penelitian dilihat dari usia (N=134) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian SMP Mardi Rahayu Ungaran terletak di jalan Diponegoro No. 741, Ungaran, Kabupaten Semarang. Subjek dalam penelitian ada 134 siswa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan manusia untuk mengubah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan manusia untuk mengubah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan manusia untuk mengubah sikap dan tata laku seseorang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. kepada Kepala Sekolah SMP Negeri 8 Salatiga. Sebelumnya penulis telah

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. kepada Kepala Sekolah SMP Negeri 8 Salatiga. Sebelumnya penulis telah BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Izin Penelitian Pada tanggal 11 September 2011 penulis meminta surat permohonan izin penelitian dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang ditujukan

Lebih terperinci

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK MODELING UNTUK MENGURANGI PERILAKU AGRESIF PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 WERU TAHUN PELAJARAN 2017/2018

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK MODELING UNTUK MENGURANGI PERILAKU AGRESIF PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 WERU TAHUN PELAJARAN 2017/2018 PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK MODELING UNTUK MENGURANGI PERILAKU AGRESIF PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 WERU TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Ardhitya Dwi Yulianto 1 ABSTRAK Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah pada dasarnya merupakan lingkungan sosial yang berfungsi sebagai tempat bertemunya individu satu dengan yang lainnya dengan tujuan dan maksud yang

Lebih terperinci

Kelas : Waktu : Hari/ tanggal : Nama Guru : A. TINDAK MENGAJAR A. TINDAK BELAJAR A. PENARIKAN MAKNA. Pengamat (NOVIANA RAHMAWATI) NIM.

Kelas : Waktu : Hari/ tanggal : Nama Guru : A. TINDAK MENGAJAR A. TINDAK BELAJAR A. PENARIKAN MAKNA. Pengamat (NOVIANA RAHMAWATI) NIM. 90 CATATAN OBSERVASI PENDAHULUAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INSTRUKSI LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA (PTK bagi Siswa Kelas VIII Semester Genap di SMPIT Nur Hidayah Surakarta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tidak adanya hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan teknik korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. tidak adanya hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan teknik korelasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional. Menurut Arikunto (1998), penelitian korelasional merupakan penelitian untuk mengetahui ada atau tidak

Lebih terperinci

NO. Hal yang diungkap Daftar Pertanyaan

NO. Hal yang diungkap Daftar Pertanyaan 179 LAMPIRAN 180 181 A. Pedoman Wawancara NO. Hal yang diungkap Daftar Pertanyaan 1. Perkenalan dan Rapport 2. Riwayat Penyakit 3. Dampak penyakit terhadap kehidupan secara keseluruhan 4. Aspek Tujuan

Lebih terperinci

SKALA SELF EFFICACY KARIR

SKALA SELF EFFICACY KARIR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Nama : Kelas : SKALA SELF EFFICACY KARIR PETUNJUK PENGISIAN SKALA Pada skala ini terdapat 25 pernyataan. Baca dan pahamilah baik-baik setiap pernyataan. Anda diminta untuk memilih salah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Wonoyoso, yaitu sebuah Sekolah Dasar di desa Wonoyoso Kecamatan Pringapus Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lain, saling memberikan pengaruh antara satu dengan yang lain dan ingin

BAB I PENDAHULUAN. lain, saling memberikan pengaruh antara satu dengan yang lain dan ingin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu dengan yang lain, saling memberikan pengaruh antara satu dengan yang lain dan ingin berkumpul untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto (2002) bahwa penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. metode pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto (2002) bahwa penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Rancangan penelitian dalam suatu penelitian ilmiah digunakan sebagai pedoman bagi peneliti untuk melakukan penelitian. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan

Lebih terperinci

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING BIMBINGAN BELAJAR

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING BIMBINGAN BELAJAR SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING BIMBINGAN BELAJAR Topik Bimbingan Bidang Bimbingan Jenis Layanan Fungsi Layanan Kompetensi Sasaran Layanan : Mengatasi Penyakit Malas : Bimbingan Belajar : Bimbingan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikn : SD N Percobaan 2. Kelas/ Semester : V/ I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikn : SD N Percobaan 2. Kelas/ Semester : V/ I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikn : SD N Percobaan 2 Kelas/ Semester : V/ I Mata Pelajaran Alokasi Waktu : Matematika : 2 x 35 menit A. Standar Kompetensi 1. Melakukan operasi hitung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Penyesuaian Diri. Manusia dalam perkembangannya, sebagai makhluk sosial tidak lepas dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Penyesuaian Diri. Manusia dalam perkembangannya, sebagai makhluk sosial tidak lepas dari 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyesuaian Diri 1. Definisi Penyesuaian Diri Manusia dalam perkembangannya, sebagai makhluk sosial tidak lepas dari berinteraksi dengan orang lain maupun lingkungannya. Berbicara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Pra Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Pra Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Pra Tindakan Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelompok A di TK Pertiwi Banaran 5 Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 yang dapat diidentifikasi adanya masalah yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experimental

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experimental BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experimental design). Desain

Lebih terperinci

5. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

5. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 5. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan, diskusi dan saran. Kesimpulan dalam penelitian ini berisi gambaran sibling rivalry pada anak ADHD dan saudara kandungnya

Lebih terperinci

Selamat Mengerjakan!!!

Selamat Mengerjakan!!! 55 ANGKET Nama Siswa : Kelas : Petunjuk Pengisian 1. Bacalah dan pahami setiap pernyataan dengan teliti. 2. Jawaban Anda tidak akan mempengaruhi nilai akademis Anda maupun hubungan Anda dengan orang lain.

Lebih terperinci

MENURUNKAN PERILAKU AGRESIF MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ROLE PLAY SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 10 SALATIGA TAHUN AJARAN 2015/2016

MENURUNKAN PERILAKU AGRESIF MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ROLE PLAY SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 10 SALATIGA TAHUN AJARAN 2015/2016 MENURUNKAN PERILAKU AGRESIF MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ROLE PLAY SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 10 SALATIGA TAHUN AJARAN 2015/2016 ARTIKEL SKRIPSI Oleh Fitriana Pratiwi 132012026 PROGRAM STUDI BIMBINGAN

Lebih terperinci

UJI COBA INSTRUMEN A. Uji Validitas

UJI COBA INSTRUMEN A. Uji Validitas UJI COBA INSTRUMEN A. Uji Validitas Case Processing Summary N % Cases Valid 15 100.0 Excluded a 0.0 Total 15 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Item Statistics Mean Std.

Lebih terperinci

keberhasilan belajar yang semakin tinggi dan tanggung jawab terhadap perilaku

keberhasilan belajar yang semakin tinggi dan tanggung jawab terhadap perilaku BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan jalur pendidikan formal yang berfungsi untuk mendidik, mengajar dan melatih siswa mempersiapkan dirinya di masa yang akan datang. Sekolah Menengah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. studi kasus. Poerwandari (1998), penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. studi kasus. Poerwandari (1998), penelitian kualitatif 57 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Poerwandari (1998), penelitian kualitatif adalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dalam bentuk pengerusakan terhadap orang atau benda dengan unsur

BAB II LANDASAN TEORI. dalam bentuk pengerusakan terhadap orang atau benda dengan unsur BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Perilaku Agresi 2.1.1. DefinisiPerilaku Agresi Menurut Scheneiders (1955) perilaku agresif merupakan luapan emosi sebagai reaksi terhadap kegagalan individu yang ditampilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. minat, sikap, perilaku, maupun dalam hal emosi. Tingkat perubahan dalam sikap

BAB I PENDAHULUAN. minat, sikap, perilaku, maupun dalam hal emosi. Tingkat perubahan dalam sikap 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Balakang Masalah Remaja dipandang sebagai periode perubahan, baik dalam hal fisik, minat, sikap, perilaku, maupun dalam hal emosi. Tingkat perubahan dalam sikap dan perilaku

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Persiapan Penelitian Sebelum melaksanakan penelitian pada tanggal 3 Maret 2012 penulis terlebih dahulu meminta surat ijin penelitian dari Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini sering kita dengar tentang banyaknya kasus kekerasan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini sering kita dengar tentang banyaknya kasus kekerasan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini sering kita dengar tentang banyaknya kasus kekerasan yang dilakukan dilingkungan institusi pendidikan yang semakin menjadi permasalahan dan menimbulkan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : SMP Negeri 41 Semarang Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : VII/ Gasal Alokasi Waktu : 2 x 40 menit ( 1 pertemuan) A Standar Kompetensi 2 Memahami bentuk,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL 1. IDENTITAS

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL 1. IDENTITAS RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL 1. IDENTITAS a. Satuan Pendidikan SMP Bina Dharma 2 Bandung b. Tahun Ajaran 2015-2016, Semester 1 c. Sasaran Layanan Seluruh Kelas VIII d. Pelaksana Annisa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Semester

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perubahan zaman yang semakin pesat ini membawa dampak ke berbagai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perubahan zaman yang semakin pesat ini membawa dampak ke berbagai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perubahan zaman yang semakin pesat ini membawa dampak ke berbagai aspek kehidupan terutama dalam bidang pendidikan. Terselenggaranya pendidikan yang efektif

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB I HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Perijinan Penelitian Langkah yang harus ditempuh penulis sebelum melakukan penelitian adalah melakukan izin pra penelitian dengan

Lebih terperinci

Intervensi Kelompok (pengantar II) Danang Setyo Budi Baskoro, M.Psi

Intervensi Kelompok (pengantar II) Danang Setyo Budi Baskoro, M.Psi Intervensi Kelompok (pengantar II) Danang Setyo Budi Baskoro, M.Psi Konseling Kelompok Salah satu bentuk konseling dengan memanfaatkan kelompok untuk membantu, memberi umpan balik dan pengalaman belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas XI IPS 3 di SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta. Sebagaimana diuraikan pada bab III, tindakan penelitian

Lebih terperinci

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Ngastorejo Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati terletak di Desa Ngastorejo Kecamatan Jakenan. Tenaga pengajar SD

Lebih terperinci

Petunjuk pengisian Anda akan diminta untuk mengisi 2 (dua) bagian, yaitu:

Petunjuk pengisian Anda akan diminta untuk mengisi 2 (dua) bagian, yaitu: Dengan hormat, Perkenankan saya untuk meminta kesediaan anda dalam menjawab skala Perilaku Agresif dan skala Dukungan Sosial Keluarga yang telah disediakan. Untuk diketahui bahwa hasil dari data ini tidak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti yang menggunakan rancangan penelitian model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Seperti yang telah dikatakan pada pembahasan sebelumnya, dalam penelitian kali ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif. Dimana peneliti secara langsung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Sidorejo Lor 05 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Penelitian

Lebih terperinci

1 Terkadang, saya begitu ingin memukul teman saya Bila saya tidak setuju dengan teman saya, saya akan langsung membantahnya.

1 Terkadang, saya begitu ingin memukul teman saya Bila saya tidak setuju dengan teman saya, saya akan langsung membantahnya. Lampiran I Kuesioner Perilaku Agresif KUESIONER PERILAKU AGRESIF BUSS PERRY Adik-adik, bacalah pernyataan-pernyataan di bawah ini, kemudian silanglah salah satu angka dari 1 hingga 4 untuk menyatakan sikap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pratindakan Peneliti melakukan observasi sebelum melaksanakan penelitian. Observasi bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERMAINAN SIMULASI KETERBUKAAN DIRI UNTUK SISWA SMP

PENGEMBANGAN PERMAINAN SIMULASI KETERBUKAAN DIRI UNTUK SISWA SMP 74 Jurnal Jurnal Kajian Kajian Bimbingan Bimbingan dan dan Konseling Konseling Vol. 1, No. 2, 2016, hlm. 74 78 Vol 1, No. 2, 2016, hlm. 74 78 Tersedia Online di http://journal.um.ac.id/index.php/bk eissn:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo terletak di Jln. Ronggolawe Dsn Kembaran, berdiri sejak

Lebih terperinci

Hasil observasi peneliti terhadap subjek penelitian sebelum diadakan treatment. bimbingan kelompok. Ruang multimedia SMA 1 Mejobo.

Hasil observasi peneliti terhadap subjek penelitian sebelum diadakan treatment. bimbingan kelompok. Ruang multimedia SMA 1 Mejobo. 147 Hasil observasi peneliti terhadap subjek penelitian sebelum diadakan treatment bimbingan Kelas XI IPS 4 Tempat Waktu Observer Aspek yang diobservasi Ruang multimedia SMA 1 Mejobo 35 Menit Hendri Setiawan

Lebih terperinci

SIMPOSIUM GURU. Oleh ASEP INDRAYANA, S.Pd., M.Pd.,M.Pd.,Kons NIP Guru Bimbingan Konseling SMK Negeri 5 Surakarta

SIMPOSIUM GURU. Oleh ASEP INDRAYANA, S.Pd., M.Pd.,M.Pd.,Kons NIP Guru Bimbingan Konseling SMK Negeri 5 Surakarta SIMPOSIUM GURU JUDUL : Upaya Meningkatkan Kesehatan Mental Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Siswa Kelas X TS A SMK Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014 Oleh ASEP INDRAYANA, S.Pd., M.Pd.,M.Pd.,Kons

Lebih terperinci

Lampiran 3 Data Reabilitas Reliability Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items.904.907 55 Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Scale Variance

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGISIAN ANGKET PENELITIAN. pernyataan tersebut. Selanjutnya pilihlah salah satu dari beberapa alternative

PETUNJUK PENGISIAN ANGKET PENELITIAN. pernyataan tersebut. Selanjutnya pilihlah salah satu dari beberapa alternative Lampiran 10 PETUNJUK PENGISIAN ANGKET PENELITIAN Pada bagian berikut terdapat beberapa butir pernyataan dengan lima pilihan jawaban. Peserta didik di minta untuk membaca dan memahami pernyataan tersebut.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Theresiana Salatiga, dengan mengambil subjek penelitian di kelas XI. Diperoleh subjek penelitian sebanyak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Sugihrejo 02 Kecamatan Gabus Kabupaten Pati terletak di Desa Sugihrejo Kecamatan Gabus. Tenaga pengajar SD Sugihrejo

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. peneliti, maka peneliti menganalisis dengan analisis deskriptif komparatif.

BAB IV ANALISIS DATA. peneliti, maka peneliti menganalisis dengan analisis deskriptif komparatif. 92 BAB IV ANALISIS DATA Setelah data diperoleh dari lapangan yang berupa wawancara, observasi dan dokumentasi yang disajikan pada awal bab yang telah dipaparkan oleh peneliti, maka peneliti menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Nawa Kartika, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, yang berlokasi di Jalan Raya Solo Wonogiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agresif atau korban dari perilaku agresif orang lain tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. agresif atau korban dari perilaku agresif orang lain tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perilaku agresif kini dilakukan oleh berbagai usia baik itu anak anak, remaja, maupun dewasa, bahkan lansia. Perilaku agresif ini pula dilakukan oleh perseorangan

Lebih terperinci

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN oleh Rosita E.K., M.Si Konsep dasar dari konseling adalah mengerti

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Mahasiswa Jurusan BKI Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN. perolehan data pengembangan paket.

BAB IV ANALISIS DATA. Mahasiswa Jurusan BKI Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN. perolehan data pengembangan paket. 98 BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Data tentang Pengembangan Paket Pelatihan Grooming bagi Mahasiswa Jurusan BKI Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya Dalam pembahasan ini ada dua point

Lebih terperinci

INSTRUMEN KEBIASAAN BELAJAR

INSTRUMEN KEBIASAAN BELAJAR LAMPIRAN 48 INSTRUMEN KEBIASAAN BELAJAR IDENTITAS Nama : Kelas : No Absen : PETUNJUK 1. Angket ini terdiri atas 31 item pertanyaan dengan 4 alternatif jawaban yaitu: Hampir Tidak Pernah (HTP) Kadang-kadang

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SDN. PETEMON Kelas / Semester : IV / I Tema : (3) Peduli Terhadap Makhluk Hidup Sub Tema :

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SDN. PETEMON Kelas / Semester : IV / I Tema : (3) Peduli Terhadap Makhluk Hidup Sub Tema : RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SDN. PETEMON Kelas / Semester : IV / I Tema : (3) Peduli Terhadap Makhluk Hidup Sub Tema : (1) Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku Semester

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Tujuan akhir penelitian ini adalah untuk menghasilkan model bimbingan belajar berdasarkan analisis kebiasaan belajar siswa kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga. Bidang bimbingan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN Kutowinangun 09 Salatiga Sekolah ini didirikan pada tahun 1972 dengan biaya INPRES dan merupakan tanah hibah dari masyarakat dan terakreditasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo, 2005). Komunikasi antar

BAB II KAJIAN TEORI. yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo, 2005). Komunikasi antar BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian komunikasi antar pribadi Komunikasi antar pribadi merupakan proses sosial dimana individu-individu yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Saptosari,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Saptosari, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Saptosari, yang terletak di jalan Wonosari-Panggang Km.

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN GURU KELAS III. No. Pertanyaan Jawaban

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN GURU KELAS III. No. Pertanyaan Jawaban LAMPIRAN LAMPIRAN WAWANCARA LAMPIRAN 1 PEDOMAN WAWANCARA DENGAN GURU KELAS III No. Pertanyaan Jawaban 1. Bagaimana keadaan siswa di kelas III di SDN Sukabumi Selatana 06 Pagi? 2. Apa yang menjadi kendala/

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab tiga membahas mengenai desain penelitian yang digunakan, populasi dan lokasi penelitian, pengembangan instrumen, serta pengumpulan dan pengolahan data. 3.1. DesainPenelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Lokasi cukup

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Lokasi cukup BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian SMP Negeri 3 Pakem berlokasi di Dusun Pojok, Desa Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Lokasi cukup

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dtujukan kepada Kepala Sekolah SMP N 2 Pabelan. Sebelumnya, penulis telah meminta izin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dtujukan kepada Kepala Sekolah SMP N 2 Pabelan. Sebelumnya, penulis telah meminta izin BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Izin Penelitian Mengurus izin penelitian pada tanggal 9 Mei 2014, penulis memiinta surat permohonan izin penelitian dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN KARANGMLATI 1 DEMAK

BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN KARANGMLATI 1 DEMAK BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN KARANGMLATI 1 DEMAK A. Analisis Aspek-Aspek yang Diteliti Antara Pembelajaran Tutor Sebaya dan Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tingginya hubungan tersebut dinyatakan dalam koefisien korelasi. Di dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. tingginya hubungan tersebut dinyatakan dalam koefisien korelasi. Di dalam penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional. Menurut Arikunto (998), penelitian korelasional merupakan penelitian untuk mengetahui ada atau tidak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Tlogodalem. SD Negeri Tlogodalem terletak di Dusun Ngadisari, Desa Tlogodalem, Kecamatan Kertek, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dimanipulasi atau diubah ubah. Dengan teknik regresi linier sederhana, peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. dimanipulasi atau diubah ubah. Dengan teknik regresi linier sederhana, peneliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian regresi. Menurut Sugiyono (2007) regresi adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikn : SD N Percobaan 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikn : SD N Percobaan 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikn : SD N Percobaan 2 Kelas/ Semester : III/ I Mata Pelajaran Alokasi Waktu : IPA : 2 x 35 menit A. Standar Kompetensi 1. Memahami ciri-ciri dan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Langlangbuana 2 Bandung yang berlokasi di Jl. Rusbandi, SH (Aspol) Sukamiskin. Alasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN DALAM PRESTASI, TERAMPIL DALAM KARYA DAN BUDAYA, BERWAWASAN IPTEK, BERLANDASKAN IMTAQ.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN DALAM PRESTASI, TERAMPIL DALAM KARYA DAN BUDAYA, BERWAWASAN IPTEK, BERLANDASKAN IMTAQ. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian SMP Negeri 2 Suruh Kabupaten Semarang, terletak di Jalan Salatiga- Dadapayam Km. 11 Desa Cukilan, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 4.1.Interaksi Sosial Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol. No Nama Skor Kategori Kelompok

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 4.1.Interaksi Sosial Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol. No Nama Skor Kategori Kelompok BAB IV PEMBAHASAN 1.1.Deskripsi Subjek Penelitian 1.1.1. Lokasi Penelitian Penulis memilih melakukan penelitian di SMP Negeri 02 Kaliwungu yang beralamat di desa Papringan, kecamatan Kaliwungu, kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi awal Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 5 SD Negeri 3 Karangwuni pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan pendidikan kedua setelah lingkungan keluarga, manfaat

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan pendidikan kedua setelah lingkungan keluarga, manfaat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1.Latar Belakang Sekolah merupakan pendidikan kedua setelah lingkungan keluarga, manfaat dari sekolah bagi siswa ialah melatih kemampuan akademis siswa,

Lebih terperinci

ANGKET PENELITIAN HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN AGRESIVITAS SISWA DI SEKOLAH

ANGKET PENELITIAN HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN AGRESIVITAS SISWA DI SEKOLAH LAMPIRAN VI ANGKET PENELITIAN HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN AGRESIVITAS SISWA DI SEKOLAH A. Pengantar Assalamualaikum warahmatullahi Wabarakatuh, Pertama-tama saya mendoakan semoga Ananda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nurlaela Damayanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nurlaela Damayanti, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa dimana pada masa ini remaja memiliki kematangan emosi, sosial, fisik dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray dalam Mata Pelajaran PKn Organisasi Pemerintahan Pusat 1. Hasil Penelitian Siklus I Siklus

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Disiplin mempunyai makna yang luas dan berbeda beda, oleh karena itu. batasan lain apabila dibandingkan dengan ahli lainnya.

BAB II LANDASAN TEORI. Disiplin mempunyai makna yang luas dan berbeda beda, oleh karena itu. batasan lain apabila dibandingkan dengan ahli lainnya. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Disiplinan Belajar 2.1.1. Pengertian Disiplinan Belajar Disiplin mempunyai makna yang luas dan berbeda beda, oleh karena itu disiplin mempunyai berbagai macam pengertian. Pengertian

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini merupakan siswa kelas XI SMK Saraswati Salatiga yang populasinya berjumlah 478 siswa. Kelas XI SMK Saraswati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hasil proyeksi sensus penduduk 2011, jumlah penduduk Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hasil proyeksi sensus penduduk 2011, jumlah penduduk Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hasil proyeksi sensus penduduk 2011, jumlah penduduk Indonesia mencapai 243,8 juta jiwa dan sekitar 33,9 persen diantaranya adalah anakanak usia 0-17 tahun (Badan

Lebih terperinci

D. Hipotesis Penelitian. social emotional learning dalam menurunkan tingkat agresivitas pada siswa sekolah

D. Hipotesis Penelitian. social emotional learning dalam menurunkan tingkat agresivitas pada siswa sekolah 61 D. Hipotesis Penelitian Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini ialah adanya pengaruh pelatihan social emotional learning dalam menurunkan tingkat agresivitas pada siswa sekolah dasar H Yogyakarta.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING LAYANAN KLASIKAL

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING LAYANAN KLASIKAL RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING LAYANAN KLASIKAL 1. Topik : Manajemen Waktu 2. Bidang Bimbingan : Belajar 3. Tujuan Layanan Tujuan umum : Mengatur waktu belajar Tujuan khusus : Siswa dapat

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA AGRESIF VERBAL. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling

PEDOMAN WAWANCARA AGRESIF VERBAL. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling AGRESIF VERBAL Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling Dosen Pengampu: Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd Dr. Ali Muhtadi, M.Pd Oleh: DESY WISMASARI 16713251012

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1. Perilaku Agresif pada Siswa 2.1.1. Pengertian Perilaku Agresif Siswa Sobur (2009) Agresif adalah mengekspresikan pikiran, perasaa dan keyakinan kita dengan cara yang kurang

Lebih terperinci