BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN
|
|
- Doddy Lesmana
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Business Modelling Understand The Business Environement Dalam memahami lingkungan bisnis, diperlukan penelitian untuk mencari permasalahan pada proses bisnis berjalan yang harus diselesaikan. Sangat penting untuk mengetahui siapa saja pihak-pihak yang akan terkena dampak dari adanya sistem yang baru. Selain terhadap manusia, harus diketahui juga sistem informasi lain apa sajakah yang akan terkena dampak dari sistem baru yang akan digunakan. Pada akhirnya, proyek pada sistem baru harus dapat menyesuaikan dengan arsitektur teknologi yang sudah ada, dan menyesuaikan dengan standar sistem informasi yang dimiliki oleh organisasi Profil Perusahaan Penelitian dalam skripsi ini dilakukan di PT. PLN (Persero) Unit Pendidikan dan Pelatihan (UDIKLAT) Jakarta, yakni unit pendidikan dan pelatihan kedua yang berada di lingkungan PT. PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan (PUSDIKLAT), dimana yang pertama adalah PT PLN (Persero) UDIKLAT Bogor. PT. PLN (Persero) UDIKLAT Jakarta yang berdiri sejak tahun 1997, merupakan gabungan antara UDIKLAT Slipi dengan UDIKLAT Ciracas yang beralamatkan di Jl. S. Parman No. 27 Slipi, Jakarta Barat. Pada tanggal 14 November 2012 dilakukan launching PLN Corporate University oleh Direktur Utama PT. PLN (Persero). Seiring dengan perkembangannya, PT. PLN (Persero) PUSDIKLAT berubah menjadi PLN Corporate University dalam melayani permintaan para pelanggan intern PT. PLN (Persero). Pada tanggal 3 Maret 2013, PT. PLN (Persero) UDIKLAT Jakarta diresmikan oleh Direktur SDM PT. PLN (Persero) menjadi Leadership Academy dan Corporate Culture Academy. Sesuai dengan namanya, Leadership Academy, PT. PLN (Persero) UDIKLAT Jakarta diharapkan dapat menciptakan calon-calon pemimpin masa depan bagi PT. PLN (Persero) yang berkualitas, serta dapat menanamkan budaya perusahaan yang positif serta mendukung PT PLN (Persero) untuk terus maju. 31
2 Visi dan Misi Perusahaan Visi dari PT. PLN (Persero) UDIKLAT Jakarta adalah: Menjadi pusat pendidikan setara kelas dunia dalam menyiapkan insan PLN yang profesional, bersemangat, dan berintegritas guna mendukung penciptaan nilai korporasi yang berkelanjutan. Sedangkan misi PT. PLN (Persero) UDIKLAT Jakarta adalah: Mengembangkan, memelihara, dan meningkatkan kualitas insan PLN melalui penyelenggaraan pembelajaran dan asesmen untuk mewujudkan nilai tambah bagi stakeholder Struktur Organisasi Struktur organisasi yang ada pada PT. PLN (Persero) UDIKLAT Jakarta adalah sebagai berikut: Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) UDIKLAT Jakarta Proses Bisnis Berjalan Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan dan wawancara yang dilakukan kepada pihak PT. PLN (Persero) UDIKLAT Jakarta, proses bisnis yang berjalan di PT. PLN (Persero) UDIKLAT Jakarta untuk tiap bagian utama yaitu:
3 33 1. Bagian Pelaksanaan Pembelajaran Di bagian Pelaksanaan Pembelajaran proses bisnis yang berjalan dibagi menjadi tiga bagian yaitu: Pra-pelaksanaan: 1. Meninjau KALENDER DIKLAT yang telah dibuat tahun sebelumnya, dari kalender diklat yang ada akan dibuat RENDIKLAT mingguan sebagai acuan pelaksaan mingguan di UDIKLAT Jakarta. Rendiklat mingguan ini akan disebarkan ke semua pegawai disemua bidang. 2. Setelah menerima rendiklat mingguan, akan dibuat surat pemanggilan peserta diklat untuk peserta diklat dan surat bantuan instruktur untuk menjadi fasilitator pada tiap diklat yang akan dilaksanakan. Daftar peserta diklat dan instruktur untuk tiap diklat dapat diambil dari aplikasi SIMDIKLAT. 3. Setelah surat pemanggilan mendapat persetujuan dari manajer, surat pemanggilan peserta diklat dikirimkan ke peserta diklat dan bagian SDM unit peserta, sedangkan surat bantuan instruktur akan dikirim ke instruktur dan SDM unit instruktur melalui maupun faximile. 4. Selain mengirimkan surat via dan faximile juga dilakukan konfirmasi ke peserta diklat dengan menggunakan telepon. 5. Menyiapkan perlengkapan dan kegiatan pembelajaran dikelas antara lain: Mengecek dan memastikan Laptop untuk instruktur tidak ada masalah Mengecek dan memestikan LCD tidak ada masalah Menyiapkan ATK siswa Menyiapkan materi Menyiapkan daftar hadir Menyiapkan nama meja Membuat Judul Diklat untuk ditempel di pintu masuk kelas Mengecek isi kertas flip chart Menyiapkan ATK kelas Berikut adalah Activity Diagram dari Pra-Pelaksanaan Bagian Pelansanaan Pembelajaran:
4 34 Gambar 3.2 Proses Pra-Pelaksanaan di Bagian Pelaksanaan Pembelajaran
5 35 Pelaksanaan 1. Menyiapkan dan menyalakan laptop untuk Instruktur. 2. Menyalakan LCD/infocus. 3. Memastikan peralatan yang sudah disiapkan sudah siap di masing-masing kelas. 4. Menginformasikan kepada siswa untuk update biodata dan isi evalusi level satu pada aplikasi SIMDIKLAT (simdiklat.pln-pusdiklat.co.id). 5. Meningatkan Instruktur untuk mengisi daftar hadir. 6. Mengambil daftar hadir Instruktur maksimal pukul untuk diserahkan kepada bagian pengajaran lantai 4 untuk dibuatkan honor. 7. Mengeksekusi kehadiran peserta diklat pada aplikasi SIMDIKLAT. 8. Memastikan siswa mengetahui dan dapat mengisi formulir evaluasi level satu pada aplikasi SIMDIKLAT di tempat yang telah disediakan. 9. Kontrol Kelas pada saat jam kritis. 10. Menyiapkan formulir penilaian peserta diklat dan menyerahkan kepada instruktur, serta meminta kembali formulir yang sudah berisi nilai dari instruktur. 11. Memberitahu peserta untuk mengisi evaluasi pembelajaran. Pembelajaran: Berikut adalah Activity Diagram dari Pelaksanaan Bagian Pelaksanaan
6 36 Gambar 3.3 Proses Pelaksanaan di Bagian Pelaksanaan Pembelajaran
7 37 Pasca Pelaksanaan: 1. Berkoordinasi dengan petugas cleaning service untuk membersihkan kelas. 2. Merapikan kembali ATK kelas & mengembalikan ke bagian gudang. 3. Merapikan kembali nama meja. 4. Mematikan Laptop, LCD/infocus. 5. Mematikan AC dan lampu kelas. 6. Membereskan Judul Diklat yang masih menempel di pintu kelas. 7. Mengumpulkan nilai dari instruktur. 8. Memastikan bahwa tiap peserta sudah mengisi evaluasi diklat. 9. Mencetak sertifikat untuk peserta diklat yang lulus diklat. Berikut adalah Activity Diagram dari Pasca-Pelaksanaan Bagian Pelaksanaan Pembelajaran:
8 38 Gambar 3.4 Proses Pasca-Pelaksanaan di Bagian Pelaksanaan Pembelajaran
9 39 2. Bagian Pelayanan, Administrasi, dan Keuangan Di bagian Pelayanan, Administrasi, dan Keuangan proses bisnis yang berjalan yaitu: 1. Melaksanakan pembayaran untuk seluruh kegiatan pengadaan diklat dan operasional di PT. PLN (Persero) Udiklat Jakarta. 2. Pembayaran Honor: membayarkan honor ke instruktur atau provider yang bekerja sama dalam pelaksanaan diklat. 3. Pembayaran Restitusi Kesehatan Pegawai & Pegawai Pensiun: pembayaran restitusi kesehatan pegawai & pegawai pensiun kepada para pegawai dan pegawai pensiun. 4. Penyampaian Informasi Internal kepada pegawai: penyampaian informasi internal ini dilaksanakan oleh bagian Sekretariat yaitu menyampaikan informasi penting kepada setiap pegawai PT. PLN (Persero) UDIKLAT Jakarta, misalkan: kegiatan rapat internal dan knowledge sharing. Berikut adalah Activity Diagram dari Bagian Keuangan pada Bagian Pelayanan, Administras, dan Keuangan:
10 40 Gambar 3.5 Proses pada Bagian Keuangan pada Bagian Pelayanan, Administrasi, dan Keuangan
11 41 Berikut adalah Activity Diagram dari Bagian Sekretariat pada Bagian Pelayanan, Administras, dan Keuangan: Gambar 3.6 Proses pada Bagian Sekretariat pada Bagian Pelayanan, Administrasi, dan Keuangan 3. Bagian Pengembangan dan Evaluasi Mutu Pembelajaran Di bagian Pengembangan dan Evaluasi Mutu Pembelajaran proses bisnis yang berjalan yaitu: Menjadi PIC untuk pengembangan materi ataupun revisi materi yang akan diajarkan di PT. PLN (Persero) UDIKLAT Jakarta. Pengembangan materi diklat dilaksankan agar materi yang diberikan kepada peserta pelatihan selalu up-to-date dan sesuai dengan perkembangan untuk disampaikan di proses pembelajaran ke peserta diklat. Saat ini pemanggilan narasumber juga dilaksanakan secara manual dengan mengirimkan surat undangan melalui maupun faximile yang kemudian harus dikonfirmasi secara satupersatu menggunakan telepon. Berikut adalah Activity Diagram dari Bagian Pengembangan dan Evaluasi Mutu Pembelajaran:
12 42 Gambar 3.7 Proses pada Bagian Pengembangan dan Evaluasi Mutu Pembelajaran
13 Permasalahan Pada Proses Bisnis Berdasarkan pengamatan dan menarik dari hasil wawancara yang telah dilakukan, permasalahan yang dihadapi oleh PT. PLN (Persero) UDIKLAT Jakarta dalam proses bisnis yang dijalani tiap bagian yaitu: Bagian Pelaksanaan Pembelajaran: 1. Pada saat pengiriman surat pemanggilan peserta diklat ke peserta, seringkali e- mail gagal masuk dikarenakan kecilnya kapasitas korporat untuk peserta yang menggunakan korporat 2. Adanya alamat peserta yang salah pada SIMDIKLAT, sehingga tidak sampai kepada peserta. 3. Pada saat melakukan konfirmasi kepada peserta, konfirmasi dilakukan secara manual dengan menggunakan telepon ke peserta diklat secara satu-persatu. Hal ini tentunya membutuhkan waktu yang sangat lama dan petugas untuk konfirmasi yang banyak. Sedangkan petugas dari bagian pelaksanaan pembelajaran tidak banyak (rata-rata pelaksanaan diklat dalam sehari adalah 3 sampai 5 diklat, untuk 1 diklat minimal berisi 20 peserta diklat). Bagian Pelayanan, Administrasi, dan Keuangan: 1. Sampai saat ini belum dilakukan konfirmasi mengenai pembayaran honor melalui transfer bank kepada instruktur ataupun provider yang bekerja sama untuk pelaksanaan diklat, karena terbatasnya waktu dan jumlah SDM, serta banyaknya kegiatan di bagian keuangan. Hal ini sering menyebabkan adanya informasi mengenai pembayaran honor yang tidak terkomunikasikan antara bagian keuangan dengan pihak lain terkait pembayaran (instruktur diklat ataupun provider). 2. Seperti hal diatas, sampai saat ini juga belum dilakukan konfirmasi mengenai pembayaran restitusi kesehatan untuk pegawai dan pegawai pensiun. Hal ini menyebabkan adanya informasi yang tidak tersampaikan antara bagian keuangan dengan pegawai dan pegawai pensiun. 3. Pada bagian sekretariat untuk menyampaikan suatu informasi penting kepada setiap pegawai (misalkan untuk rapat, kegiatan sharing knowledge, dan sebagainya) masih dilakukan secara manual ke line pesawat telepon masingmasing pegawai ataupun pembuatan nota dinas. Hal ini menyebabkan informasi tidak diterima oleh pegawai terkait apabila sedang tidak berada di
14 44 kantor. Dan proses melakukan penyampaian informasi dengan menggunakan line telepon ke masing-masing pegawai memakan waktu yang sangat lama. Bagian Pengembangan dan Evaluasi Mutu Pembelajaran: 1. Dalam melakukan pemanggilan narasumber masih dilakukan secara manual dengan surat undangan melalui dan faximile, dan kemudian harus dikonfirmasi satu-persatu yang memakan waktu lama dan ketersediaan SDM yang tidak mencukupiadanya alamat peserta yang salah pada SIMDIKLAT, sehingga tidak sampai kepada peserta Analisa Keputusan Strategi Tahap Masukan Evaluasi Faktor Eksternal (Matriks EFE) Faktor-faktor yang menjadi peluang (opportunity) pada PT. PLN (Persero) UDIKLAT Jakarta adalah: 1. Berkembangnya teknologi informasi Seperti yang dipaparkan pada bagian latar belakang, perkembangan teknologi informasi saat ini dapat mempengaruhi proses bisnis pada suatu perusahaan. Beberapa perkembangan teknologi informasi yang dapat dimanfaatkan oleh PT. PLN (Persero) UDIKLAT Jakarta adalah semakin berkembangnya teknologi jaringan komputer dan semakin meningkatnya jumlah pengguna telepon genggam yang didukung oleh harga telepon genggam yang semakin terjangkau oleh masyarakat. Berdasarkan data US Cencus Bureau pada Januari 2014, Indonesia memiliki 251 juta penduduk, dan jumlah itu kalah dengan pengguna ponsel yang mencapai angka berkisar 281 juta, hal ini berarti ada 1 orang yang memiliki lebih dari 1 telepon genggam, dan jumlah tersebut naik dari tahun 2013 dimana pengguna ponsel adalah 236,8 juta. Jumlah pengguna ponsel ini diperkirakan oleh VNI Forecast Cisco akan terus bertambah hingga tahun 2017 mencapai 370 juta pengguna. Berikut adalah grafik pertumbuhan jumlah pengguna ponsel di Indonesia:
15 45 Gambar 3.8 Grafik Pertumbuhan Pengguna Ponsel di Indonesia Tahun Dengan meningkatnya jumlah pengguna telepon genggam menjadi potensi bagi PT. PLN (Persero) UDIKLAT Jakarta dalam memudahkan menghubungi peserta ataupun instruktur diklat secara langsung ke telepon genggam yang digunakan oleh peserta atau instruktur. 2. Adanya kewajiban dari PLN Pusat kepada seluruh pegawai PT. PLN (Persero) untuk mengikuti diklat minimal dua kali dalam setahun Pelaksanaan diklat ini juga mendukung visi dari PT. PLN (Persero) sendiri yaitu: Untuk diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul, dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani. Karena hal tersebut di PT. PLN (Persero) dibuatlah suatu peraturan untuk mewajibakan setiap pegawainya mengikuti diklat minimal dua kali dalam setahun, dan dimana hal ini juga menjadi salah satu dasar penilaian bagi pegawai tersebut di unit tempatnya bekerja. 3. Antusiasme peserta menanggapi pemanggilan diklat Dikarenakan adanya kewajiban untuk mengikuti diklat dan hasil dari mengikuti diklat itu sendiri menjadi salah satu dasar penilaian untuk pegawai, maka banyak peserta sangat antusias ketika menerima pemanggilan diklat atas nama dirinya. Selain hal tersebut, meninggalkan pekerjaan untuk sementara, pergi ke luar
16 46 kota tempat diklat berlangsung, bertemu relasi dari unit PLN lainnya, dan kebutuhan untuk meningkatkan kompetensi diri menjadi hal-hal yang membuat para peserta diklat antusias menerima pemanggilan diklat. 4. Partnership dengan perusahaan ternama Dalam pelaksanaan proses pembelajaran, PT. PLN (Persero) UDIKLAT Jakarta menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan ternama baik itu yang ditunjuk oleh PT. PLN (Persero) PUSDIKLAT ataupun dipilih sendiri oleh PT. PLN (Persero) UDIKLAT Jakarta. Contohnya dalam pelaksaaan in class training bekerja sama dengan PPM School Management, Authentic Learning System Indonesia (ALESI), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Bina Nusantara (BINUS). Dan dalam pelaksanaan outbound bekerja sama dengan PT. Prima Kompetensi (PRIMASI). Selain itu juga bekerja sama dengan perusahaan lain baik itu sesama BUMN seperti PT. Pertamina dan PT. Garuda Indonesia, ataupun dengan perusahaan swasta untuk mengadakan kegiatan seperti seminar, informasi instruktur yang dapat dihubungi, ataupun pelatihan dengan sesama training centre yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. 5. Best practice Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lain Saat ini PLN Corporate University yang dimiliki oleh PT. PLN (Persero) menjadi contoh bagi kementrian dan perusahaan BUMN lain untuk dipelajari dan diterapkan di unit pendidikan dan pelatihan masing-masing kementrian dan perusahaan BUMN tersebut. Hal ini menjadi bukti bahwa PLN Corporate University memilki kualitas yang baik dalam memberikan proses pembelajaran. Contoh yang sudah terjadi saat ini adalah: 1. Kementrian Hukum dan HAM mempelajari metode pelaksanaan diklat secara keseluruhan, seperti pembuatan kalender diklat (tahunan, bulanan, dan mingguan), tata cara pemanggilan peserta diklat, pelaksanaan diklat (secara kelas dan e-learning), serta untuk membuat laporan dan sertifikasi peserta diklatnya. 2. PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) mempelajari tata cara pelaksanaan dan konsep materi diklat untuk diklat leadership, yaitu diklat untuk posisi manajerial menengah keatas yaitu diklat Executive Education 1 sampai 3.
17 47 Faktor-faktor yang menjadi ancaman (threat) pada PT. PLN (Persero) UDIKLAT Jakarta adalah: 1. Pembelajaran di luar PLN Corporate University Berdasarkan data yang ada pada Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (DITJEN BINALATTAS) pada saat ini terdapat Lembaga Pelatihan Swasta di seluruh Indonesia. Banyaknya lembaga pelatihan swasta ini dapat menjadi ancaman bagi pihak PT. PLN (Persero) UDIKLAT Jakarta dan juga PT. PLN (Persero) PUSDIKLAT beserta UDIKLAT lainnya. Hal ini terjadi apabila ada suatu unit atau banyak unit PLN merasa tidak puas dengan diklat yang diberikan oleh UDIKLAT yang dimilikinya, baik itu dari segi pelayanan ataupun materi yang diberikan, maka besar kemungkinan unit-unit tersebut lebih memilih menggunakan diklat yang diberikan oleh perusahaan swasta. Apabila hal ini terjadi, maka kinerja dari PT. PLN (Persero) UDIKLAT Jakarta, PT.PLN (Persero) PUSDIKLAT, dan UDIKLAT lainnya akan dipertanyakan dan menjadi nilai buruk untuk penilaian penyelenggaraan diklat. 2. Ada keluhan dari peserta yang tidak mengetahui informasi pemanggilan diklat dirinya Ada kalanya suatu peserta tidak mengetahui mengenai pemanggilan diklat atas nama dirinya, hal ini diketahui saat Staf Pelaksanaan Pembelajaran sedang melakukan konfirmasi kehadiran ke peserta, atau apabila tidak sempat dilakukan konfirmasi, yaitu pada saat pelaksanaan di kelas dan peserta tersebut tidak hadir. Hal seperti ini seringkali diakibatkan karena yang berisi surat pemanggilan tidak sampai ke peserta, peserta tidak rutin mengecek -nya, kapasitas korporat peserta penuh dikarenakan kecilnya kapasitas yaitu hanya 60MB tidak seperti layanan dari Gmail yang sebesar 15GB ataupun Yahoo dengan kapasitas tak terbatas, peserta tidak melengkapi data dirinya dengan lengkap (no telepon genggam dan alamat ) pada profile pegawai perusahaan PT. PLN (Persero), dan pihak SDM unit tempatnya bekerja tidak atau lupa memberitahu ke peserta diklat tersebut mengenai pemanggilan diklat atas nama dirinya. Berikut adalah tabel matriks EFE dari PT. PLN (Persero) UDIKLAT Jakarta:
18 48 Tabel 3.1 Matriks EFE PT. PLN (Persero) UDIKLAT Jakarta Faktor Eksternal Bobot Peringkat Nilai Tertimbang Peluang (Opportunities) O1 Berkembangnya teknologi informasi Adanya kebijakan dari PLN Pusat kepada seluruh O2 pegawai PT. PLN (Persero) untuk mengikuti diklat minimal dua kali dalam setahun O3 Antusiasme peserta menanggapi pemanggilan diklat O4 Partnership dengan perusahaan ternama O5 Best practice Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lain Ancaman (Threats) T1 Pembelajaran di luar PLN Corporate University T2 Ada keluhan dari peserta yang tidak mengetahui informasi pemanggilan diklat dirinya Total Evaluasi Faktor Internal (Matriks IFE) Faktor-faktor yang menjadi kekuatan (strength) pada PT. PLN (Persero) UDIKLAT Jakarta adalah: 1. Realisasi pelaksanaan diklat tinggi Berikut adalah grafik yang menunjukan data jumlah rencana diklat, jumlah diklat yang terealisasi, dan jumlah diklat yang tidak berjalan dari tahun 2011 sampai tahun 2013:
19 49 Gambar 3.9 Grafik realisasi pelaksanaan diklat di PT. PLN (Persero) UDIKLAT Jakarta tahun Dari grafik diatas, dapat dilihat tingginya realisasi pelaksanaan diklat untuk tahun 2011 sampai 2013, yang menjadikan PT. PLN (Persero) UDIKLAT Jakarta menjadi salah satu UDIKLAT yang memiliki realisasi pelaksanaan diklat yang tinggi. Hal ini membuktikan adanya performa kerja yang baik dari PT. PLN (Persero) UDIKLAT Jakarta. Sehingga para peserta diklat merasa percaya saat mendapat panggilan diklat dan mengikuti diklat di PT. PLN (Persero) UDIKLAT Jakarta. 2. Keunggulan dalam hal memberikan pelayanan diklat PT. PLN (Persero) UDIKLAT Jakarta memiliki keunggulan dalam hal memberikan pelayanan diklat kepada pesertanya. Hal ini mengikuti prosedur yang telah diberikan dari PT. PLN (Persero) PUSDIKLAT dan dikembangkan lagi oleh pihak internal PT. PLN (Persero) UDIKLAT Jakarta demi tercapainya pelayanan yang lebih baik dan mendapat kepuasan dari para peserta diklat. Selain pelayanan dalam kelas diklat seperti materi dan pemilihan instruktur, keunggulan pelayanan diklat juga ada di luar kelas seperti pemberian akomodasi peserta, dan pendukung proses pembelajaran lainnya.
20 50 3. Lokasi yang berada di ibu kota, dan mudah dicapai peserta diklat Berlokasi di Jakarta yang merupakan ibu kota Indonesia, dan banyak juga kantor unit PLN yang berada di Jakarta menjadikan PT. PLN (Persero) UDIKLAT Jakarta tempat favorit untuk mengikuti diklat. Selain itu beralamatkan di salah satu jalan utama ibu kota yaitu Jl. Letjen S. Parman, Slipi, semakin memudahkan pencarian alamat dan akses bagi peserta diklat baik yang dari Jakarta ataupun dari unit luar kota karena kemudahan akses dari bandara dan stasiun. 4. Fasilitas lengkap gedung diklat dan wisma penginapan Mengacu kepada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 101 tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil, Bab VII Sarana dan Prasarana Diklat pasal 20 yaitu: 1. Sarana dan prasarana Diklat ditetapkan sesuai dengan jenis Diklat dan jumlah peserta Diklat. 2. Instansi Pembina menerapkan standar kelengkapan sarana dan prasarana Diklat. Maka demi memenuhi kebutuhan pelaksanaan diklat yang tinggi yaitu 40 sampai 50 diklat per bulan dan kebutuhan jumlah peserta 20 sampai 35 orang per diklat, PT. PLN (Persero) UDIKLAT Jakarta memiliki dua gedung utama (Gedung A dan B) di Slipi, satu rumah dinas tambahan, dan satu gedung diklat di Unit Satelit Cengkareng. Detail fasilitas yang dimiliki antara lain: 1. Gedung A: 24 kamar penginapan, 7 ruangan kelas dengan kapasitas beragam untuk 20 sampai 40 orang, ruang dokter, perpustakaan, dan ruang makan dengan kapasitas 70 orang. 2. Gedung B: 43 kamar penginapan (termasuk 2 kamar VIP), ruang serbaguna dengan kapasitas 50 sampai 70 orang, ruang rapat kapasitas 10 sampai 15 orang, ruang fitness, dan ruang makan dengan kapasitas 70 orang. 3. Rumah dinas no. 16: ruang kelas / ruang rapat kapasitas orang, dan lapangan olahraga. 4. Unit Satelit Cengkareng: 54 kamar penginapan, 11 ruangan kelas dengan kapasitas bergam 20 sampai 45 orang, dan ruang makan kapasitas 100 orang. Selain itu untuk kenyamanan peserta didukung juga dengan fasilitas free wifi, laundry pakaian, dan makanan serta snack selama peserta mengikuti diklat. Hal ini
21 51 tentunya untuk menjaga kondisi kesehatan peserta, kenyamanan peserta, dan juga agar peserta puas dengan mengikuti diklat di PT. PLN (Persero) UDIKLAT JAKARTA. Tidak adanya fasilitas laboraturium di PT. PLN (Persero) UDIKLAT Jakarta karena telah diatur oleh PT. PLN (Persero) PUSDIKLAT yaitu fungsi pembelajaran di PT. PLN (Persero) UDIKLAT Jakarta meliputi: Diklat Executive, Hukum dan Komunikasi, Distribusi dan Niaga, Konstruksi, Keuangan dan Akuntansi, dan Sumberdaya Manusia (SDM), dimana untuk pelaksanaan materi-materi pembelajaran tersebut tidak diperlukan adanya laboratorium baik untuk simulasi ataupun bahasa. Faktor-faktor yang menjadi kelemahan (weakness) pada PT. PLN (Persero) UDIKLAT Jakarta adalah: 1. Tidak adanya divisi ataupun pegawai yang bertugas khusus untuk menangani komunikasi dengan peserta diklat ataupun instruktur/provider Saat ini di PT. PLN (Persero) UDIKLAT Jakarta belum memiliki divisi ataupun pegawai khusus yang bertugas untuk menangani komunikasi dengan peserta diklat dan instruktur ataupun provider terkait proses pelaksanaan diklat, sehingga saat ini terdapat pegawai-pegawai yang berfungsi ganda dalam pekerjaannya. Hal ini tentunya memengaruhi kinerja pegawai tersebut menjadi kurang efektif. Disamping itu kurang fokusnya dalam membuat strategi yang berhubungan dengan komunikasi dengan peserta diklat. 2. Kurang maksimalnya teknologi yang ada untuk menyebarkan informasi dan melakukan konfirmasi Untuk saat ini penyampaian informasi pemanggilan diklat hanya melalui e- mail pemanggilan peserta dan fax ke unit peserta, serta untuk konfirmasi kehadiran atau penyampaian informasi penting mengenai diklat (informasi mengenai diklat dibatalkan karena alasan tertentu, atau perubahan tempat pelaksanaan) dilakukan menggunakan telepon ke satu-persatu peserta, dan hal ini memakan waktu yang sangat lama. Padahal, informasi mengenai diklat dan konfirmasi kehadiran peserta sangat penting bagi kelancaran proses pelaksanaan diklat di PT. PLN (Persero) UDIKLAT Jakarta. Oleh karena itu dibutuhkan adanya suatu teknologi komunikasi lain untuk penyampaian informasi secara massal dan cepat ke para peserta, dan juga memungkinkan bagi para peserta untuk dapat segera memberikan balasan / response.
22 52 Berikut adalah tabel matriks IFE dari PT. PLN (Persero) UDIKLAT Jakarta: Tabel 3.2 Matriks IFE PT. PLN (Persero) UDIKLAT Jakarta Faktor Internal Bobot Peringkat Nilai Tertimbang Kekuatan (Strength) S1 Realisasi pelaksanaan diklat tertinggi S2 Keunggulan dalam hal memberikan pelayanan diklat S3 Lokasi yang berada di ibu kota, dan mudah dicapai peserta diklat S4 Fasilitas lengkap gedung diklat dan wisma penginapan Kelemahan (Weakness) Tidak adanya divisi ataupun pegawai yang W2 bertugas khusus untuk menangani komunikasi dengan peserta diklat ataupun instruktur/provider Kurang maksimalnya teknologi yang ada untuk W3 menyebarkan informasi dan melakukan konfirmasi Total Tahap Pencocokan Matriks SWOT Matriks SWOT digunakan untuk mencocokan antara faktor-faktor eksternal yang terdiri dari peluang dan ancaman, dengan faktor-faktor internal yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan untuk merumuskan berbagai strategi alternatif. Berikut adalah tabel matriks SWOT dari PT. PLN (Persero) UDIKLAT Jakarta:
23 53 Tabel 3.3 Matriks SWOT PT. PLN (Persero) UDIKLAT Jakarta Fakor Internal Faktor Eksternal Peluang (Opportunity): 1. Berkembangnya teknologi informasi. 2. Adanya kebijakan dari PLN Pusat kepada seluruh pegawai PT. PLN (Persero) untuk mengikuti diklat minimal dua kali dalam setahun. 3. Antusiasme peserta menanggapi pemanggilan diklat. 4. Partnership dengan perusahaan ternama. 5. Best Practice BUMN lain. Kekuatan (Strength): 1. Realisasi pelaksanaan diklat tertinggi. 2. Keunggulan dalam hal memberikan pelayanan diklat. 3. Lokasi yang berada di ibu kota, dan mudah dicapai peserta diklat. 4. Fasilitas lengkap gedung diklat dan wisma penginapan. Strategi SO: 1. Melakukan inovasi dalam pelayanan peserta diklat, dengan memanfaatkan teknologi informasi. (S1, S2, S4, O1, O2, O3, O5) 2. Optimalisasi teknologi informasi untuk melakukan monitoring informasi. (S1, S2, O1, O3, O4, O5) 3. Meningkatkan pelayanan kepada peserta diklat, demi tercapainya kepuasan peserta. (S1, S2, S3, S4, O2, O3, O5) Kelemahan (Weakness): 1. Tidak adanya divisi khusus untuk menangani komunikasi dengan peserta diklat ataupun instruktur/provider. 2. Tidak adanya teknologi khusus unuk meyebarkan informasi dan melakukan konfirmasi. Strategi WO: 1. Memanfaatkan teknologi informasi untuk membantu pegawai mengirimkan informasi terkait diklat dengan peserta diklat ataupun instruktur / provider. (W1, W2, O1, O3, O4)
24 54 Ancaman (Threats): 1. Pembelajaran di luar PLN Corporate University 2. Ada keluhan dari peserta yang tidak mengetahui informasi pemanggilan diklat dirinya. Strategi ST: 1. Pemanfaatan teknologi informasi sebagai salah satu cara untuk kelancaran komunikasi penyampaian informasi diklat. (S1, S2, T1, T2) 2. Mengembangkan suatu sarana informasi yang bisa memberikan informasi pelaksanaan diklat langsung kepada peserta diklat. (S1, S2, T1, T2) Strategi WT: 1. Fokus pada keunggulan perusahaan yaitu dalam memberikan pelayanan diklat kepada peserta. (W1, W2, T1, T2) 2. Membuat suatu sistem komunikasi yang digunakan untuk mempercepat penyampaian informasi dan konfirmasi dengan peserta. (W1,W2, T1, T2) Tahap Keputusan (Matriks QSPM) Matriks QSPM adalah suatu teknik yang memungkinkan penyusun strategi untuk mengevaluasi berbagai strategi alternatif yang ada secara objektif berdasarkan faktor-faktor penting eksternal dan internal yang diidentifikasi pada tahap-tahap sebelumnya. Matriks QSPM ini dapat berguna bagi PT. PLN (Persero) UDIKLAT Jakarta dalam menentukan strategi alternatif mana yang terbaik untuk diterapkan pada perusahaan dengan menggunakan analisis dari tahap pemasukan dan tahap pencocokan sebelumnya. Dan dari analisis yang telah dilakukan pada tahap pencocokan, telah menghasilkan beberapa strategi alternatif. Dari beberapa strategi tersebut, strategi yang paling dominan, memungkinkan, dan disarankan untuk dilakukan evaluasi lebih lanjut adalah: 1. Membangun suatu sistem berbasis teknologi informasi untuk sarana penyampaian informasi kepada para peserta diklat, provider, dan instruktur Strategi ini didapat dari menyimpulkan strategi-strategi alternatif yang terdapat pada matriks SWOT:
25 55 Strategi SO 1. Melakukan inovasi dalam pelayanan peserta diklat, dengan memanfaatkan teknologi informasi. (S1, S2, S4, O1, O2, O3, O5) 2. Optimalisasi teknologi informasi untuk melakukan monitoring informasi. (S1, S2, O1, O3, O4, O5) Strategi WO 1. Memanfaatkan teknologi informasi untuk membantu pegawai mengirimkan informasi terkait diklat dengan peserta diklat ataupun instruktur / provider. (W1, W2, O1, O3, O4) Strategi ST 1. Pemanfaatan teknologi informasi sebagai salah satu cara untuk kelancaran komunikasi penyampaian informasi diklat. (S1, S2, T1, T2) 2. Mengembangkan suatu sarana informasi yang bisa memberikan informasi pelaksanaan diklat langsung kepada peserta diklat. (S1, S2, T1, T2) Strategi WT 1. Membuat suatu sistem komunikasi yang digunakan untuk mempercepat penyampaian informasi dan konfirmasi dengan peserta. (W1,W2, T1, T2) PT. PLN (Persero) UDIKLAT Jakarta membangun suatu sistem berbasis teknologi informasi untuk mendukung penyampaian informasi secara massal, cepat, efektif, dan efisien kepada peserta diklat serta kepada instruktur/provider, ataupun narasumber. Dan dengan adanya sistem tersebut, diharapkan juga akan memotong waktu pada proses bisnis yang berjalan untuk melakukan konfirmasi kepada para peserta diklat. 2. Berfokus pada meningkatkan pelayanan kepada peserta diklat Strategi ini didapat dari menyimpulkan strategi-strategi alternatif yang terdapat pada matriks SWOT: Strategi SO 1. Meningkatkan pelayanan kepada peserta diklat, demi tercapainya kepuasan peserta. (S1, S2, S3, S4, O2, O3, O5)
26 56 Strategi WT 1. Fokus pada keunggulan perusahaan yaitu dalam memberikan pelayanan diklat kepada peserta. (W1, W2, T1, T2) PT. PLN (Persero) UDIKLAT Jakarta melakukan review dari pelaksanaan diklat selama ini, kemudian membuat prosedur baru yang lebih lengkap untuk meningkatkan pelayanan diklatnya dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki (proses pengajaran dalam kelas, wisma penginapan, dan fasilitas pelaksanaan diklat). Berikut adalah tabel QSPM yang berisi faktor-faktor kunci eksternal dan internal, saran strategi alternatif yang dapat digunakan, dan skor pembobotannya: Tabel 3.4 Matriks QSPM PT. PLN (Persero) UDIKLAT Jakarta Alternatif Strategi Membangun suatu sistem berbasis Faktor Kunci Bobot teknologi informasi untuk sarana penyampaian informasi kepada para peserta diklat, provider, dan instruktur Berfokus pada meningkatkan pelayanan kepada peserta diklat AS TAS AS TAS Peluang (Opportunity) 1 Berkembangnya teknologi informasi Adanya kebijakan dari PLN Pusat 2 kepada seluruh pegawai PT. PLN (Persero) untuk mengikuti diklat minimal dua kali dalam setahun
27 57 3 Antusiasme peserta menanggapi pemanggilan diklat Partnership dengan perusahaan ternama Best practice Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lain Ancaman (Threat) 1 Pembelajaran di luar PLN Corporate University Ada keluhan dari peserta yang tidak 2 mengetahui informasi pemanggilan diklat dirinya Kekuatan (Strength) 1 Realisasi pelaksanaan diklat tertinggi Keunggulan dalam hal memberikan pelayanan diklat Lokasi yang berada di ibu kota, dan mudah dicapai peserta diklat Fasilitas lengkap gedung diklat dan wisma penginapan Kelemahan (Weakness) Tidak adanya divisi ataupun pegawai 1 yang bertugas khusus untuk menangani komunikasi dengan peserta diklat ataupun instruktur/provider 2 Kurang maksimalnya teknologi yang ada untuk menyebarkan informasi dan melakukan konfirmasi TOTAL
28 58 Dari tabel QSPM diatas dapat dilihat jumlah Total Attractiveness Scores (TAS) untuk Membangun Suatu Sistem Berbasis Teknologi Informasi untuk Sarana Penyampaian Informasi kepada Peserta Diklat, Provider, dan Instruktur sebesar 6,866 dan Fokus pada Meningkatkan Pelayanan kepada Para Peserta Diklat sebesar Maka hasil dari analisa yang telah dilakukan mulai dari tahap pemasukan hingga tahap keputusan strategi, maka strategi yang paling tepat untuk dilakukan PT. PLN (Persero) UDIKLAT Jakarta adalah dengan membangun suatu sistem berbasis teknologi informasi untuk sarana penyampaian informasi kepada para peserta diklat, provider, dan instruktur. Salah satu yang dapat dilakukan oleh PT. PLN (Persero) UDIKLAT Jakarta dengan kekuatan internal yang dimiliki dan peluang yang ada dan berpotensi dalam membangun sistem untuk penyampaian informasi yaitu dengan pengembangan E- CRM. E-CRM memiliki kemampuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Dimana disini E-CRM memfasilitasi PT. PLN (Persero) UDIKLAT Jakarta untuk melakukan komunikasi dan memberikan pelayanan bagi peserta diklatnya Create The System Vision Jadi permasalahan pada proses bisnis yang ditemukan pada PT. PLN (Persero) Udiklat Jakarta dan bentuk solusi yang akan dibangun berdasarkan tahapan analisa Keputusan strategi yaitu Membangun Suatu Sistem Berbasis Teknologi Informasi untuk Sarana Penyampaian Informasi untuk menyelesaikan permasalahan pada proses bisnis adalah: Tabel 3.5 Permasalahan dan Bentuk Solusi di PT. PLN (Persero) UDIKLAT Jakarta No. Permasalahan pada proses bisnis Solusi untuk permasalahan Suatu sistem untuk melakukan 1. Pengiriman surat pemanggilan melalui seringkali tidak sampai kepada peserta. komunikasi pengiriman informasi secara massal, cepat, dan efisien. Dan media komunikasi tersebut bukanlah berbasis .
29 Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk konfirmasi peserta, karena masih dilakukan secara manual. Belum dilakukannya konfirmasi pembayaran honor untuk instruktur atau provider yang bekerjasama. Belum dilakukannya konfirmasi untuk pembayaran restitusi kesehatan kepada pegawai dan karyawan pensiun. Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk penyampaian informasi dari bagian sekretariat kepada seluruh pegawai, dan informasi tidak diterima pegawai apabila pegawai tersebut tidak berada di kantor. Lamanya waktu yang diperlukan untuk melakukan pemanggilan narasumber untuk melakukan validasi materi pembelajaran. Suatu sistem untuk mengirimkan informasi secara massal, cepat, dan efisien kepada para peserta diklat yang berlokasi kerja tersebar di seluruh Indonesia. Suatu sistem untuk melakukan komunikasi pengiriman informasi secara cepat dan efisien. Suatu sistem untuk melakukan komunikasi pengiriman informasi secara cepat dan efisien. Suatu sistem untuk melakukan komunikasi pengiriman informasi secara massal dan cepat kepada para pegawai khususnya apabila pegawai tersebut tidak berada di ruangan kantor. Suatu sistem untuk melakukan komunikasi pengiriman informasi secara massal, cepat, dan efisien. Dari tabel diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa PT. PLN (Persero) UDIKLAT Jakarta saat ini membutuhkan suatu sistem pada proses bisnisnya untuk melakukan komunikasi pengiriman informasi secara massal, cepat, dan efisien yang dapat diterima oleh seluruh peserta diklat, pegawai, dan instruktur atau provider, dan dimana media komunikasi tersebut bukanlah berbasis . Dari tabel permalasahan diatas, solusi berupa sistem yang disarankan adalah dengan membangun suatu sistem komunikasi yang medianya dapat melakukan pengiriman informasi langsung ke telepon genggam peserta diklat, pegawai, dan instruktur atau provider. Dan sistem yang cocok untuk menjadi solusi permasalahan tersebut adalah SMS Gateway.
30 Create Business Model Pada perancangan model proses bisnis yang baru, permodelan proses bisnis dibagi menjadi tiga bagian yaitu: Pelaksanaan pembelajaran, pembayaran dan sekretariat, dan pengembangan materi Pelaksanaan Pembelajaran Pada pelaksanaan pembelajaran ini, sistem digunakan oleh pegawai Bagian Pelaksanaan Pembelajaran dan dibagi menjadi tiga bagian yaitu: 1. Pra-Pelaksanaan Proses yang dilakukan pada tahap pra-pelaksanaan yaitu: 1. Meninjau KALENDER DIKLAT yang telah dibuat tahun sebelumnya, dari kalender diklat yang ada akan dibuat RENDIKLAT mingguan sebagai acuan pelaksanaan mingguan di UDIKLAT Jakarta. Rendiklat mingguan ini akan disebarkan ke semua pegawai di semua divisi yaitu: Pelaksanaan Pembelajaran, Pelayanan, Adminisrasi, dan Keuangan, dan Pengembangan dan Evaluasi Mutu Pembelajaran 2. Setelah menerima rendiklat mingguan, akan dibuat surat pemanggilan peserta diklat untuk peserta diklat dan surat bantuan instruktur untuk menjadi fasilitator pada tiap diklat yang akan dilaksanakan. Daftar peserta diklat dan instruktur untuk tiap diklat dapat diambil dari aplikasi SIMDIKLAT. 3. Setelah surat pemanggilan mendapat persetujuan dari Manajer, waktu pelaksanaan diklat dimasukan ke dalam reminder sistem SMS Gateway. 4. Surat pemanggilan dikirimkan ke peserta diklat melalui dan SMS pemberitahuan dengan sistem SMS Gateway, dan ke bagian SDM unit tempat peserta diklat bekerja melalui faximile. Sedangkan surat bantuan mengajar untuk instruktur akan dikirim ke instruktur melalui dan sistem SMS Gateway. 5. Selain mengirimkan surat pemanggilan kepada peserta diklat, juga dilakukan konfirmasi ke peserta diklat dengan menggunakan sistem SMS Gateway beberapa hari sebelum pelaksanaan untuk kepastian berapa peserta yang hadir sehingga dapat menyiapkan kelas, keperluan ATK, dan penginapan dengan kapasitas yang sesuai. 6. Menyiapkan perlengkapan dan kegiatan pembelajaran dikelas antara lain : Mengecek dan memastikan Laptop untuk instruktur tidak ada masalah Mengecek dan memestikan LCD tidak ada masalah
31 61 Menyiapkan ATK siswa Menyiapkan materi Menyiapkan Daftar Hadir Menyiapkan nama meja Membuat Judul Diklat dan periode pelaksanaan untuk ditempel di pintu masuk kelas Mengecek isi kertas flip chart Menyiapkan ATK Kelas. Berikut adalah Activity Diagram dari Usulan Proses Bisnis Pra-Pelaksanaan Bagian Pelaksanaan Pembelajaran:
32 62 Gambar 3.10 Usulan Proses Bisnis Pra-Pelaksanaan Bagian Pelaksanaan Pembelajaran
33 63 2. Pelaksanaan Proses yang dilaksanakan pada bagian pelaksanaan yaitu: 1. Menyiapkan dan menyalakan Laptop untuk Instruktur. 2. Menyalakan LCD/infocus. 3. Memastikan peralatan yang sudah disiapkan sudah siap di masing-masing kelas. 4. Menginformasikan kepada siswa untuk update biodata dan isi evalusi. level satu pada aplikasi SIMDIKLAT (simdiklat.pln-pusdiklat.co.id). 5. Meningatkan Instruktur untuk mengisi daftar hadir. 6. Mengambil daftar hadir Instruktur maksimal pukul untuk diserahkan kepada bagian pengajaran di lantai 4 untuk dibuatkan honor. 7. Mengeksekusi kehadiran peserta diklat pada aplikasi SIMDIKLAT. 8. Memastikan siswa mengetahui dan dapat mengisi formulir evaluasi level satu pada aplikasi SIMDIKLAT di tempat yang telah disediakan. 9. Kontrol Kelas pada saat jam kritis. 10. Menyiapkan formulir penilaian peserta diklat dan menyerahkan kepada instruktur, serta meminta kembali formulir yang sudah berisi nilai dari instruktur. 11. Memberitahu peserta untuk mengisi evaluasi pembelajaran 12. Pada pelaksanaan diklat penjenjangan, sistem SMS Gateway dapat digunakan untuk mengingatkan peserta untuk mengumpulkan tugas dan memberitahukan mengenai tanggal-tanggal penting pelaksanaan. Berikut adalah Activity Diagram dari Usulan Proses Bisnis Pelaksanaan Bagian Pelaksanaan Pembelajaran:
34 64 Gambar 3.11 Usulan Proses Bisnis Pelaksanaan Bagian Pelaksanaan Pembelajaran 3. Pasca Pelaksanaan Proses yang dilaksanakan pada bagian pasca pelaksanaan yaitu:
35 65 1. Berkoordinasi dengan petugas cleaning service untuk membersihkan kelas. 2. Merapikan kembali ATK Kelas & mengembalikan ke bagian gudang. 3. Merapikan kembali nama meja. 4. Mematikan Laptop, LCD/infocus. 5. Mematikan AC dan lampu kelas. 6. Membereskan Judul Diklat yang masih menempel di pintu kelas. 7. Mengumpulkan nilai dari instruktur. 8. Memastikan bahwa tiap peserta sudah mengisi evaluasi diklat. Konfirmasi dilakukan dengan cara mengirim SMS menggunakan sistem SMS Gateway kepada peserta yang belum mengisi evaluasi diklat. 9. Mencetak sertifikat untuk peserta diklat yang lulus diklat. Berikut adalah Activity Diagram dari Usulan Proses Bisnis Pasca- Pelaksanaan Bagian Pelaksanaan Pembelajaran:
36 66 Gambar 3.12 Usulan Proses Bisnis Pasca-Pelaksanaan Bagian Pelaksanaan Pembelajaran
37 Pembayaran dan Sekretariat Proses yang dilakukan pada pembayaran dan sekretariat yaitu: 1. Melaksanakan pembayaran untuk seluruh kegiatan pengadaan diklat dan operasional di PT. PLN (Persero) Udiklat Jakarta. 2. Pembayaran Honor: membayarkan honor ke instruktur atau provider yang bekerja sama dalam pelaksanaan diklat. 3. Mengkonfirmasi pembayaran kepada instruktur dan provider yang bekerja sama dengan mengirimkan SMS menggunakan sistem SMS Gateway. 4. Pembayaran Restitusi Kesehatan Pegawai & Pegawai Pensiun: pembayaran restitusi kesehatan pegawai dan pegawai pensiun kepada para pegawai dan pegawai pensiun. 5. Mengkonfirmasi pembayaran restitusi kesehatan kepada pegawai dan pegawai pensiun dengan mengirimkan pesan SMS menggunakan sistem SMS Gateway. Berikut adalah Activity Diagram dari Usulan Proses Bisnis Bagian Keuangan pada Bagian Pelayanan, Administrasi, dan Keuangan:
38 68 Gambar 3.13 Usulan Proses Bisnis Bagian Keuangan pada Bagian Pelayanan, Administrasi, dan Keuangan
39 69 Dan untuk Bagian Sekretariat perancangan proses bisnisnya adalah sebagi berikut: Penyampaian Informasi Internal kepada pegawai, penyampaian informasi internal ini dilaksanakan oleh bagian Sekretariat yaitu menyampaikan informasi penting kepada setiap pegawai PT. PLN (Persero) UDIKLAT Jakarta. Misal: kegiatan rapat internal dan knowledge sharing. Berikut adalah Activity Diagram dari Usulan Proses Bisnis Bagian Sekretariat pada Bagian Pelayanan, Administrasi, dan Keuangan: Gambar 3.14 Usulan Proses Bisnis Bagian Sekretariat pada Bagian Pelayanan, Administrasi, dan Keuangan Pengembangan Materi Pada bagian ini sistem digunakan oleh Bagian Pengembangan dan Evaluasi Mutu Pembelajaran untuk mengundang dan mengkonfirmasi para narasumber untuk melakukan validasi materi diklat. Usulan proses baru yang dilaksanakan adalah: 1. Menunggu perintah dan menerima keputusan dari PUSDIKLAT atau menentukan apakah suatu materi diklat sudah perlu dilakukan pembaharuan atau belum. Apabila dirasa perlu, maka akan dipanggil instruktur-instruktur terkait ataupun narasumber yang kompeten untuk membahas materi tersebut. 2. Membuat surat undangan untuk instruktur atau narsumber tarkait.
40 70 3. Apabila surat undangan sudah disetujui oleh Manajer, maka surat undangan dikirimkan dengan menggunakan dan sistem SMS Gateway kepada para instruktur atau narasumber terkait. 4. Setelah itu dilakukan konfirmasi menggunakan sistem SMS Gateway kepada para narasumber. Berikut adalah Activity Diagram dari Usulan Proses Bisnis Bagian Pengembangan dan Evaluasi Mutu Pembelajaran:
41 Gambar 3.15 Usulan Proses Bisnis Bagian Pengembangan dan Evaluasi Mutu Pembelajaran 71
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini dimana teknologi informasi sangat maju dan terus berkembang, sangat penting bagi perusahaan untuk menerapkannya dalam proses bisnis yang dijalani.
Lebih terperinciBAB II PROFIL ORGANISASI
BAB II PROFIL ORGANISASI 2.1 Sejarah Umum PT. PLN (Persero) Udiklat Semarang (Transmission and Live Maintenance Academy) merupakan salah satu unit Pendidikan dan Pelatihan bagi Pegawai PLN, maka dengan
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
53 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Nabatindah Sejahtera adalah sebuah perusahaan nasional yang resmi didirikan di Jakarta, sejak tanggal
Lebih terperinciBAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN
BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Berikut ini adalah informasi tentang perusahaan dan sistem yang berjalan di dalamnya : 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. XYZ adalah sebuah perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dalam meningkatkan kinerja dalam dunia bisnis.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, Teknologi Informasi mengalami pengembangan yang sangat pesat dari waktu ke waktu. Teknologi Informasi menjadi sesuatu yang sangat penting dalam meningkatkan
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CAL ON PEJABAT FUNGSIONAL PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN NOMOR: 38 TAHUN 2016
DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1. Umum 2. Maksud dan Tujuan 3. Ruang Lingkup 4. Pengertian BAB II LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CALON PEJABAT FUNGSIONAL PERANCANG PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN BAB III
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Martabak Air Mancur Bogor yang terletak di Jl. Sudirman, untuk pemilihan lokasinya dilakukan secara sengaja (purposive)
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITIAN
IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Ciapus Bromel yang terletak di Ciapus Jl. Tamansari Rt 03/04, Desa Tamansari, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa
Lebih terperinciPROSEDUR PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROSEDUR PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA No. Dokumen : PT-KITSBS-16 No. Revisi : 00 Halaman : i dari iv LEMBAR PENGESAHAN DOKUMEN DIBUAT OLEH No Nama Jabatan Tanda Tangan 1. RM. Yasin Effendi PLT DM ADM
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT. Putra Mas Prima PT. Putra Mas Prima merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jual beli bijih plastik yang berdiri
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR.. i DAFTAR ISI.. iii DAFTAR TABEL.. v DAFTAR GAMBAR. ix DAFTAR LAMPIRAN.. x
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR.. i DAFTAR ISI.. iii DAFTAR TABEL.. v DAFTAR GAMBAR. ix DAFTAR LAMPIRAN.. x I. PENDAHULUAN. 1 1.1 Latar Belakang. 1 1.2 Rumusan Masalah 4 1.3 Tujuan Penelitian.. 5 1.4
Lebih terperinciBab 3. Metode Perancangan
Bab 3 Metode Perancangan 3.1. Sistem Informasi UKSW Sistem informasi merupakan suatu sistem yang sangat penting untuk diterapkan pada suatu instansi terlebih instansi pendidikan. Sistem informasi yang
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN
25 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Rumah Sakit Satya Negara didirikan sejak tanggal 20 Agustus 1990 dengan pelayanan Spesialistik yang lengkap beserta
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berada di Universitas Bina Nusantara yang memiliki tanggung jawab untuk
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Organisasi Quality Management Center (QMC) merupakan salah satu organisasi internal yang berada di Universitas Bina Nusantara yang memiliki tanggung jawab
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Melalui hasil wawancara dengan salah satu panitia fungsional rumah sakit
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis SWOT Melalui hasil wawancara dengan salah satu panitia fungsional rumah sakit RS Bersalin Asih, maka penulis dapat menganalisis data mengenai kekuatan (Strength),
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Simpan Pinjam Warga Sepakats beralamat di Jalan Raya Cibanteng Bogor No. 02 Cihideung Ilir- Ciampea
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEGIATAN ADMINISTRASI SERTIFIKASI PADA PT. PLN (PERSERO) PUSDIKLAT UNIT SERTIFIKASI
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEGIATAN ADMINISTRASI SERTIFIKASI PADA PT. PLN (PERSERO) PUSDIKLAT UNIT SERTIFIKASI Nugroho Sihraharja Handoko Jurusan Sistem Informasi dan Manajemen, Binus University, Jl. K.
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS
BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS 5.1. Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan strategi, dan kebijakan perusahaan.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan CV Mokolay Mitra Utama sendiri merupakan salah satu unit usaha yang bergerak di bidang perkebunan manggis dan durian di Desa Samongari Kabupaten,
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari
59 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari tiga BUMN Niaga yaitu PT. Dharma Niaga, PT. Pantja Niaga dan PT.
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai
KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Riwayat PT PLN (Persero) Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Setelah melakukan analisis dan perancangan sistem e-crm yang telah dilakukan oleh penulis terhadap PT. Herona Express, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pelatihan Kerja PT Jasa Marga (persero) Tbk Cabang Jakarta - Tangerang Salah satu upaya PT Jasa Marga (persero) Tbk Cabang Jakarta - Tangerang untuk mempersiapkan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah PT Godongijo Asri yang beralamat di Desa Serua, Kecamatan Cinangka, Sawangan, Depok, Jawa
Lebih terperinciIII. METODE KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kajian
III. METODE KAJIAN 3.. Kerangka Pemikiran Kajian Sinergi yang saling menguntungkan antara petani dan perusahaan (PT ATB) dalam pengusahaan perkebunan merupakan faktor penting dalam usaha pengembangan perkebunan
Lebih terperinciANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT. INDOVICKERS FURNITAMA SKRIPSI
ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT. INDOVICKERS FURNITAMA Oleh TIARA YUNIANDARI 1200996404 ISMANINGTIAS 1201002381 SKRIPSI PROGRAM SARJANA EKONOMI MANAGEMENT DEPARTMENT SCHOOL OF BUSINESS MANAGEMENT BINUS
Lebih terperinciINSTRUKSI KERJA. Pemantauan dan Pengukuran Proses Bimbingan Teknis Handling Semen Beku LEMBAR PENGESAHAN. Kepala BIB Lembang
Halaman : 1 dari 8 LEMBAR PENGESAHAN Kegiatan Nama Jabatan TandaTangan Tanggal Diperiksaoleh KRISMONO, SST Kasubag TU 31 Oktober 2016 Disyahkanoleh Ir. TRI HARSI, MP Kepala BIB Lembang 31 Oktober 2016
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada usaha Durian Jatohan Haji Arif (DJHA), yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM. 14 Kecamatan Baros, Kabupaten
Lebih terperinciBAB III ANALISIS SISTEM
BAB III ANALISIS SISTEM Analisis sistem adalah penguraian dari sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan dan hambatan-hambatan
Lebih terperinciVII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY
VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY 7.1. Tahapan Masukan Tahapan masukan terdiri dari matriks EFE (External Factors Evaluation) dan IFE (Internal
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. konsultasi, pelatihan, penilaian independen dan outsourcing untuk perbaikan
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Profil Perusahaan PT Proxsis Manajemen Internasional merupakan perusahaan yang bergerak di bidang konsultasi bisnis dan jasa. PT Proxsis Manajemen Internasional adalah
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kedua tempat usaha di kota Bogor, yaitu KFC Taman Topi dan Rahat cafe. KFC Taman Topi berlokasi di Jalan Kapten Muslihat
Lebih terperinciTATA CARA BIMBINGAN TEKNIS IB, PKb DAN ATR
TATA CARA BIMBINGAN TEKNIS IB, PKb DAN ATR A. PERSIAPAN 1. Alokasi masing-masing provinsi (seluruh provinsi di Indonesia) dan atau UPT ditetapkan oleh Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak 2. Panitia
Lebih terperinciS1 : Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkompetensi 1. S2 : Mengutamakan kesejahteraan karyawan 4
L-1 L.1 Tahap Pengumpulan Data A. INDIKATOR SWOT HRD L.1.1. Tabel Indikator Kekuatan Internal HRD (Human Resources Development) KEKUATAN (STREGHTS) Peringkat S1 : Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkompetensi
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Lembar judul... Lembar pengesahan... Lembar pernyataan... Kata pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Intisari...
DAFTAR ISI Lembar judul... Lembar pengesahan... Lembar pernyataan... Kata pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Intisari... Abstract...... i ii iii iv vi xi xiii xv xvi BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Sastra, Fakultas MIPA, dan Program Pascasarjana.
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan Pada tanggal 8 Agustus 1996, Binus University berdiri dan secara sah diakui oleh pemerintah. STMIK Bina Nusantara kemudian melebur ke dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1. Bentuk Usaha PT.Angkasa Pura II (Persero) adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara di Lingkungan Departemen Perhubungan yang bergerak
Lebih terperinciLATAR BELAKANG TUJUAN IN-HOUSE TRAINING
LATAR BELAKANG Bagaimana Strategi Rumah Sakit dalam menyusun target Peningkatan kompetensi staf..?? Menyusun Program diklat RS berdasarkan Training Need Assesment (TNA), hingga melakukan Evaluasi program
Lebih terperinciBAB 3 ANALISA TERHADAP SISTEM YANG BERJALAN. dan jasa yang didirikan pada tahun 1970 dengan nama perdana PO. PO. Limas Express seperti sekarang ini.
29 BAB 3 ANALISA TERHADAP SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan PO. Limas Express adalah perusahaan yang bergerak di bidang angkutan dan jasa yang didirikan pada tahun 1970 dengan nama perdana
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di tempat produksi sate bandeng pada UKM Awal Putra Mandiri yang berlokasi di Jl. Ratu Rangga Blok B No.252 Rt. 02/11, Kampung
Lebih terperinciKepada Yth, DIREKTUR RUMAH SAKIT DAERAH, SWASTA, POLRI, TNI, BUMN Di SELURUH INDONESIA
Kepada Yth, DIREKTUR RUMAH SAKIT DAERAH, SWASTA, POLRI, TNI, BUMN Di SELURUH INDONESIA Dengan hormat, Salam hangat dari Jaya Institute, The Best Leading Training & Conference Specialist Dalam pengelolaan,
Lebih terperinciPENYELENGGARAAN DIKLAT KEWIDYAISWARAAN BERJENJANG TINGKAT MADYA TAHUN 2014 DI PUSAT DIKLAT KEHUTANAN
PENYELENGGARAAN DIKLAT KEWIDYAISWARAAN BERJENJANG TINGKAT MADYA TAHUN 2014 DI PUSAT DIKLAT KEHUTANAN Oleh : Harmini Sudjiman Widyaiswara Pusat Diklat Kehutanan Abstrak Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang
Lebih terperinciTATA CARA BIMBINGAN TEKNIS HANDLING SEMEN BEKU
TATA CARA BIMBINGAN TEKNIS HANDLING SEMEN BEKU A. PERSIAPAN 1. Alokasi masing-masing provinsi (seluruh provinsi di Indonesia) dan atau UPT ditetapkan oleh Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak 2. Panitia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 1 Lokasi dan Obyek Penelitian Penelitian lapangan (field research) adalah penelitian yang langsung dilakukan di lapangan atau kepada responden. (Fowler, F.J, 2004 dalam Sangadji,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis terhadap lingkungan eksternal dan internal melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil kesimpulan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km
37 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perusahaan AAPS, perusahaan yang bergerak di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dikerjakan guna mendapatkan informasi yang diinginkan demi tercapainya tujuan penelitian. Berikut cara mengumpulkan data yang dilaksanakan
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012 KATA PENGANTAR Sebagai
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat Perumahan Base Camp Perumahan Base Camp merupakan salah satu perumahan yang berada di wilayah kelurahan Jurumudi Baru,
Lebih terperinciBAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. dengan misi menyediakan software yang bermutu tapi terjangkau oleh
BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT Cipta Piranti Sejahtera atau lebih dikenal dengan nama komersial, CPSSoft, merupakan perusahaan pengembang piranti lunak Indonesia yang
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis pengolahan data pada PT Tiga Desain Indonesia, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dapat diketahui
Lebih terperinciBUKU PANDUAN PESERTA UJI KOMPETENSI MANAJEMEN RISIKO
BUKU PANDUAN PESERTA UJI KOMPETENSI MANAJEMEN RISIKO Edisi Januari 2009 1 PANDUAN PESERTA UJI KOMPETENSI MANAJEMEN RISIKO Pendaftaran Uji Kompetensi Manajemen Risiko dapat dilakukan secara kolektif dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi, khususnya di era globalisasi saat ini tidak dapat dielakkan lagi. Untuk dapat berkembang dan bertahan di dunia bisnis, suatu perusahaan harus
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard.
BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Mega Cipta Mandiri didirikan pada tanggal 6 Februari 1996 di Jakarta. PT. Mega Cipta Mandiri bergerak pada bidang periklanan yaitu billboard. Banyak
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN BAGI CPNS GOLONGAN I DAN II KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2017
PETUNJUK PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN BAGI CPNS GOLONGAN I DAN II KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN A. NAMA DIKLAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN BAGI CALON PEGAWAI
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Deskripsi PT Proxsis Manajemen Internasional
5 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Deskripsi PT Proxsis Manajemen Internasional PT Proxsis Manajemen Internasional merupakan perusahaan yang bergerak di bidang konsultasi bisnis dan jasa. PT Proxsis
Lebih terperinciBAB 3 DAN PEN ERIMAAN KAS PADA S IS TEM YANG BERJALAN. di Bandung. PT Gemilang Elektrik Indonesia telah mendapat Surat Keputusan
52 BAB 3 ANALIS IS S IS TEM INFORMAS I AKUNTANS I PENJUALAN JAS A, PIUTANG DAN PEN ERIMAAN KAS PADA S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Profil Perusahaan PT Gemilang Elektrik Indonesia didirikan pada tahun 2000
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa (KUD) Puspa Mekar yang berlokasi di Jl. Kolonel Masturi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERENCANAAN
BAB IV ANALISIS DAN PERENCANAAN 4.1 Analisis Proses Bisnis Lama PTGI adalah sebuah divisi yang mempunyai otoritas penuh dalam mengelola usahanya di PGN yang mempunyai bisnis inti membuat jaringan pipa
Lebih terperinciRencana Pengembangan Strategi Perusahaan Untuk Meningkatkan Kualitas Perusahaan
Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Rencana Pengembangan Strategi Perusahaan Untuk Meningkatkan Kualitas Perusahaan Nyoman Ayu Nila Dewi STMIK STIKOM BALI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi informasi terutama penggunaan internet saat ini
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi informasi terutama penggunaan internet saat ini berkembang pesat setiap tahunnya. Menurut data Internet World Stats, Indonesia termasuk
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
30 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Organisasi Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUKM) adalah sebuah lembaga yang dibentuk oleh Kementerian Negara
Lebih terperinciLAMPIRAN I. WAWANCARA PENELITIAN Analisis SWOT Dalam Menciptakan Strategi Bisnis Untuk Meningkatkan Daya Saing Perusahaan PT. ELECTRONIC INDONESIA
L1 LAMPIRAN I WAWANCARA PENELITIAN Analisis SWOT Dalam Menciptakan Strategi Bisnis Untuk Meningkatkan Daya Saing Perusahaan PT. ELECTRONIC INDONESIA Kuesioner ini merupakan model kuesioner terbuka karena
Lebih terperinciUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI
UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI DISUSUN OLEH : NAMA : Metta Mustika Septiani NPM : 10208799 JURUSAN : Manajemen (S-1) PEMBIMBING
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.122, 2015 KEMENAKER. Izin Usaha. Pelatihan Kerja. Pelayanan Satu Pintu. BKPM. Standar Operasional Prosedur. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciSTMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2010 / 2011
STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2010 / 2011 ANALISIS DAN PERANCANGAN CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT BERBASIS SMS GATEWAY PADA CV. MITRA SEJATI
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang PT. Natura Foods Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang industri minuman dalam kemasan gelas dan sachet. Perusahaan ini didirikan oleh
Lebih terperinciSTANDAR PELAYANAN PELATIHAN PPR INDUSTRI TK. 1, TK.2 DAN MEDIK TK.1 PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
STANDAR PELAYANAN PELATIHAN PPR INDUSTRI TK. 1, TK.2 DAN MEDIK TK.1 1 Dasar Hukum 1. Perka BATAN No. 14 tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Tenaga Nuklir Nasional, 2. Keputusan Kepala LAN
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PT RACKINDO SETARA PERKASA
41 BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PT RACKINDO SETARA PERKASA 3.1 Profile Perusahaan PT Rackindo Setara Perkasa merupakan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. Humas merencanakan beragam jenis program Corporate Social
BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan penelitian Humas merencanakan beragam jenis program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dikategorikan untuk pelayanan pelanggan loyal yang sangat mengesankan para
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Homestay The Rumah Kita merupakan city hotel di kota Lumajang, strategis dan berada pada pusat kota, Homestay The Rumah Kita sering
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Homestay The Rumah Kita merupakan city hotel di kota Lumajang, Jawa Timur yang memiliki konsep penginapan keluarga. Karena letaknya yang strategis dan berada
Lebih terperinciEnterprise Architecture Planning Untuk Proses Pengelolaan Manajemen Aset Dengan Zachman Framework
Enterprise Architecture Planning Untuk Proses Pengelolaan Manajemen Aset Dengan Zachman Framework Titus Kristanto Teknik Informatika Institut Teknologi Adhi Tama, Surabaya E-mail: tintus.chris@gmail.com
Lebih terperinciANALISIS SISTEM YANG BERJALAN Sejarah PT. Jaya Wahana Terpadu. yang berhubungan dengan perpajakan seperti konsultasi, identifikasi,
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum PT. Jaya Wahana Terpadu 3.1.1 Sejarah PT. Jaya Wahana Terpadu PT. Jaya Wahana Terpadu adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa konsultasi perpajakan,
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. hotel, dan pemesanan paket tour. Pembentukan Prima Vacation didirikan oleh
28 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Prima Vacation merupakan sebuah perusahaan jasa yang bergerak di bidang pariwisata yang melayani pemesanan tiket
Lebih terperinci3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN Industri farmasi merupakan salah satu industri besar dan berpengaruh di Indonesia, karena Indonesia merupakan pasar obat potensial (Pharos, 2008) Hingga saat
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN Riwayat Singkat PT.Datacomindo Mitrausaha
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Riwayat Singkat PT.Datacomindo Mitrausaha PT.Datacomindo Mitrausaha adalah perusahaan importir barang-barang elektronik komunikasi
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT. Mulia Lestari adalah salah satu perusahaan tekstil terkemuka yang beralamatkan di Jl. Cibaligo no. 70 Cimindi-Cimahi. Produk yang dihasilkan adalah kain rajut, yang sebagian besar adalah berbentuk
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel
39 I. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan cara
Lebih terperinciLATAR BELAKANG TUJUAN IN-HOUSE TRAINING
LATAR BELAKANG Key Performance Indicator (KPI) sebagai unsur yang sangat terpenting dalam sistem manajemen kinerja, yang merupakan jantung dalam siklus performance management, berupa Performance Planning,
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS TENTANG RESERVASI HOTEL
BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG RESERVASI HOTEL 2.1 Pengertian Reservasi Berbicara mengenai reservasi (pemesanan kamar), terlebih dahulu kita perlu mengetahui defenisi dari reservasi itu sendiri. Reservasi
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Berawal dari kebutuhan pokok yang harus dipenuhi oleh setiap insan, yaitu kebutuhan sandang, telah memberikan
Lebih terperinciKepada Yth, DIREKTUR RUMAH SAKIT DAERAH, SWASTA, POLRI, TNI, BUMN Di SELURUH INDONESIA
Kepada Yth, DIREKTUR RUMAH SAKIT DAERAH, SWASTA, POLRI, TNI, BUMN Di SELURUH INDONESIA Dengan hormat, Salam hangat dari Jaya Institute, The Best Leading Training & Conference Specialist Hormat Kami, dr.
Lebih terperinciPANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KUNJUNGAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 07/PUI/P-Teknis/Litbang/2016
PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KUNJUNGAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016 Nomor : 07/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA PENYULUH DAN PENENTUAN PENGEMBANGAN STRATEGI KINERJA PENYULUH PERTANIAN ORGANIK ATAS DASAR FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL KOTA BATU
P R O S I D I N G 447 EVALUASI KINERJA PENYULUH DAN PENENTUAN PENGEMBANGAN STRATEGI KINERJA PENYULUH PERTANIAN ORGANIK ATAS DASAR FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL KOTA BATU Hendro prasetyo 1 dan Tri Oktavianto
Lebih terperinciBAB III OBJEK LAPORAN KKL. Balai besar pengembangan latihan kerja dalam negeri (BBPLKDN)
BAB III OBJEK LAPORAN KKL 3.1 Gambaran Umum BBPLKDN Bandung 3.1.1 Sejarah BBPLKDN Bandung Balai besar pengembangan latihan kerja dalam negeri (BBPLKDN) bandung adalah lembaga pelatihan pemerintah yang
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. dengan akta bernomor 26 oleh notaris Silvia, SH yang bertempat di Jalan Suryopranoto
BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan PT Cakra Supra Aditia didirikan pada tanggal 11 Juni 1998 oleh Ibu Lily Liu sebagai salah satu pemegang saham utama dan beberapa pemegang saham
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu mengirinkan barang dalam skala besar. Sejarah serta perkembangannya
Lebih terperinciSTANDAR PELAYANAN PELATIHAN RADIOGRAFI LEVEL I PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
STANDAR PELAYANAN PELATIHAN RADIOGRAFI LEVEL I 1 Dasar Hukum 1. Perka BATAN No. 14 tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Tenaga Nuklir Nasional, 2. Keputusan Kepala LAN Nomor 7 Tahun 2003
Lebih terperinciPedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik Melalui Dana Dekonsentrasi
00 PEDOMAN PELAKSANAAN PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI MELALUI DANA DEKONSENTRASI DIREKTORAT PROFESI PENDIDIK DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
Lebih terperinciBAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN
BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Organisasi PT. Kairos Utama Indonesia adalah perusahaan konsultan IT yang didirikan pada tahun 2005. Kairos fokus pada solusi IT melalui teknologi Microsoft,
Lebih terperinciFebruary 15, 2016 BAPPEDA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah merupakan dasar untuk terselenggaranya Good Governance yang artinya penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,
35 III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Pemilihan daerah penelitian dilakukan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan CV. Hikmah Utama adalah sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dibidang Kontraktor Mekanikal dan Elektrikal telah ikut menyumbangkan partisipasinya
Lebih terperinciKEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS NOMOR KEP.57/LATTAS/IV/2014 TENTANG
KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jalan Jenderal Gatot Subroto Kavling 51 Lt. VI A. Telp. : 021-52901142 Fax. 021-52900925 Jakarta
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. SURYAPRABHA JATISATYA merupakan suatu perusahaan swasta yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA
Lebih terperinciStruktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang
134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,
Lebih terperinci