Tuning Parameter Linear Quadratic Tracking Menggunakan Algoritma Genetika untuk Pengendalian Gerak Lateral Quadcopter

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Tuning Parameter Linear Quadratic Tracking Menggunakan Algoritma Genetika untuk Pengendalian Gerak Lateral Quadcopter"

Transkripsi

1 JRNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No., (206) ISSN: ( Print) A3 Tuning Paraeter Linear Quadratic Tracking Menggunakan Algorita Genetika untuk Pengendalian Gerak Lateral Quadcopter Farid Choirul Akbar, Rushdianto Effendie A. K., dan Eka Iskandar Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopeber (ITS) Jl. Arief Rahan Haki, Surabaya 60 E-ail: Abstrak Gerakan lateral quadcopter dapat dilakukan apabila quadcopter dapat enjaga kestabilan pada saat hover, sehingga quadcopter dapat elakukan gerak rotasi. Perubahan sudut roll akan engakibatkan gerak translasi pada subu Y, sedangkan perubahan sudut pitch akan engakibatkan gerak translasi pada subu X. Disisi lain, quadcopter erupakan suatu siste non-linear dan eiliki kestabilan yang rendah sehingga rentan terhadap gangguan. Pada penelitian Tugas Akhir ini dirancang pengendalian gerak rotasi quadcopter enggunakan Linear Quadratic Regulator (LQR) dan Linear Quadratic Tracking (LQT) untuk pengendalian gerak translasi. ntuk endapatkan paraeter dari LQT digunakan Algorita Genetika (GA). Hasil tuning GA yang digunakan pada LQT eiliki nilai Qx 700,884, nilai Qy 700,635, nilai Rx 0,568, dan nilai Ry 0,579. Respon LQT tersebut eiliki RMSE pada subu X dan subu Y sebesar,99 % serta eiliki tie lagging 0,35 detik. Dengan hasil tersebut quadcopter apu en-tracking trajectory berbentuk segitiga. Kata Kunci Quadcopter, lateral, Linear Quadratic Regulator, Linear Quadratic Tracking, Algorita Genetika I. PENDAHLAN PADA saat ini, teknologi bidang penerbangan berkebang dengan pesat. Salah satu contohnya ialah nanned Aerial Vehicle (AV) atau pesawat tanpa awak. AV banyak endapat perhatian dari berbagai kalangan, karena dapat enggantikan peran pilot anusia sebagai siste kendalinya. Hal tersebut enjadikan AV banyak dianfaatkan untuk keperluan iliter ataupun sipil []. Salah satu contoh AV adalah Quadcopter eiliki dua aca gerakan, yaitu gerak rotasi dan gerak translasi. Gerak rotasi erupakan gerakan yang terjadi pada poros quadcopter diana terdiri dari gerak roll, pitch, dan yaw. Sedangkan gerak translasi erupakan gerakan yang dihasilkan akibat adanya gerak rotasi. Gerakan ini dibagi enjadi dua, yaitu gerak lateral dan gerak longitudinal. Gerak longitudinal eliputi tiga fase utaa, yaitu take-off (tinggal landas), hovering (elayang), dan landing (pendaratan), sedangkan gerak lateral encakup gerakan dari satu titik ke titik lain secara horisontal (waypoint)[2]. Gerakan lateral quadcopter dapat dilakukan apabila quadcopter dapat enjaga kestabilan saat elakukan hover, karena gerak ini terjadi akibat adanya perubahan sudut dari gerak rotasi quadcopter. Perubahan sudut roll akan engakibatkan gerak translasi pada subu Y, sedangkan perubahan sudut pitch akan engakibatkan gerak translasi pada subu X. Sehingga untuk elakukan gerakan lateral quadcopter, harus dilakukan gerak rotasi terlebih dahulu. Disisi lain, quadcopter erupakan suatu siste nonlinear dan eiliki kestabilan yang rendah sehingga rentan terhadap gangguan. ntuk itu perlu suatu pengendalian yang dapat enjaga kestabilan quadcopter ketika ekaukan gerak rotasi aupun ketika elakukan gerak translasi. Pada penelitian yang sudah ada, banyak digunakan etode kontrol konvensional PI, PID, Linear Quadratic Control, dan lainlain [3]. Pada penelitian dengan enggunkan Linear Quadratic Control, hasil yang didapatkan cukup baik. Naun penentuan paraeternya asih enggunakan etode try and error [3]. Pada penelitian ini akan digunakan etode Linear Quadratic Regulator (LQR) untuk pengendalian gerak rotasi quadcopter. Pada gerak lateral akan digunakan etode Linear Quadratic Tracking (LQT). Nilai gain feedback dan indeks perforasi dari LQT bergantung pada kobinasi dari Q dan R. ntuk endapatkan kobinasi Q dan R dapat digunakan etode tuning anual (try and error). Naun sering kali didapatkan hasil yang tidak optial. Oleh karena itu pada penelitian ini digunakan etode Algorita Genetika (GA) untuk enggantikan etode tuning anual. II. TEORI PENNJANG A. Quadcopter [2]. Quadcopter yang digunakan sebagai robot terbang kecil eiliki odel ekanik yang terdiri dari epat rotor yang dipasang pada subu plus (+) sietris. Bentuk ini diharapkan tipis dan kaku, sehingga diperoleh friksi udara yang kecil dan koponen yang bergerak pada quadcopter hanyalah putaran propeller. Setiap propeller pada quadcopter diputar oleh satu otor elektrik, sehingga terdapat epat otor sebagai aktuator untuk enghasilkan gaya angkat dari quadcopter. Gabar Konfigurasi Quadcopter dengan Dua Motor Bergerak Searah Jaru Ja dan Dua Motor Bergerak Berlawanan Jaru Ja Dengan batasan enggunakan karakteristik otor dan propeller yang relatif saa, aka kondisi elayang yang

2 JRNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No., (206) ISSN: ( Print) A32 stabil akan diperoleh kecepatan otor yang saa ditiap propeller. Konfigurasi propeller terdiri dari dua aca, yaitu dua propeller yang bergerak searah jaru ja dan dua propeller yang bergerak berlawanan arah jaru ja diana setiap satu subu, propeller berputar dengan arah yang saa. Pada Gabar, sketsa dari struktur ditunjukkan bahwa terdapat epat input yang terdapat pada quadrotor, yaitu roll, pitch, yaw dan thrust. B. Linear Quadratic Regulator (LQR)[4] LQR erupakan salah satu kontrol optial diana epunyai aksud hasil paling baik yang dapat dicapai dengan eperhatikan kondisi dan kendala dari suatu siste. Dala siste kontrol optial, istilah optial sering kali erujuk pada inial, isalnya einialkan bahan bakar (input), waktu, dan kesalahan (error). Kontrol optial secara uu digunakan untuk eilih input plant u dengan indeks perforansi yang iniu. Pada suatu siste, indeks perforansi dipilih sesuai dengan bagian yang akan dioptialkan. Bentuk uu dari persaaan state siste linear ditunjukkan oleh Persaaan (). x Ax Bu y Cx () Matriks Q dan R dapat diasusikan sesuai dengan perforansi yang diinginkan siste. Setelah endapatkan persaaan Riccati, persaaan diferensial vektor nonhoogen dapat dicari enggunakan Persaaan (9). g [ A BR B' P]' g C' Qz (9) Setelah endapatkan atriks P yang erupakan atriks definit positif yang sietris dan g, nilai gain feedback K dapat dicari dengan enggunakan Persaaan (0). K R B' P (0) D. Algorita Genetika [5][6] Pada bidang kontrol, GA dapat digunakan untuk eningkatkan perforansi siste. Salah satunya ialah pada etode Linear Quadratic Tracking (LQT). Tujuan dari etode LQT ialah untuk eperoleh aksi kontrol optial yang einialisasi indeks perforansi dan eerintahkan plant agar dapat elakukan tracking sesuai dengan odel (trajectory) yang telah ditentukan. ntuk endapatkan aksi kontrol yang optial bergantung pada besarnya nilai Q dan R. Nilai Q dan R didapatkan dengan hasil tuning anual (try and error). Indeks perforansi dari iniu energi (cost function/quadratic function) ditunjukkan oleh Persaaan (2). J 2 0 ( x T Q u T Ru) dt (2) Persaaan regulator dapat diselesaikan dengan enyelesaikan persaaan aljabar Riccati sesuai dengan Persaaan (3)-(5). T T A P PA PBR B P Q 0 (3) T K R B P (4) u Kx (5) C. Linear Quadratic Tracking [4] LQT erupakan siste pengaturan linear yang output siste engikuti referensi (trajectory) yang diinginkan. Suatu siste epunyai persaaan state () dan vektor kesalahan seperti Persaaan (6). Indeks perforansi didefinisikan pada Persaaan (7). e z y (6) J e' ( t 2 f t f ) F( t f ) e( t f ) 2 t0 e' Qe u' Ru dt Setelah endapatkan odel ateatika siste dala bentuk state-space, atriks penyelesaian persaaan differential Riccati dapat didapatkan dengan Persaaan (8) untuk infinite-tie case. (7) Gabar 2 Flowchart Proses GA Metode tuning try and error sering kali didapatkan hasil kontrol yang tidak optial. ntuk endapatkan kobinasi nilai Q dan R digunakan etode tuning enggunakan GA. Setelah didapatkan nilai Q dan R yang optial, aka akan didapatkan nilai gain feedback yang optial sehingga didapatkan hasil desain yang optial. Flowchart pada proses GA ditunjukkan pada Gabar 2. III. PEMODELAN DAN PERANCANGAN 0 PA A' P PBR B' P C' QC (8)

3 JRNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No., (206) ISSN: ( Print) A33 A. Model Mateatika Quadcopter Persaaan odel ateatika quadcopter diperoleh dari analisis kineatika dan dinaika pada buku [2] [3] dinyatakan pada Persaaan () (6) X (sin sin cos sin cos ) () Y ( cos sin sin sin cos ) (2) Z g (cos cos ) (3) I XX IYY JTP p 2 qr q I I I (4) I XX I J XX ZZ XX TP q 3 pr p (5) IYY IYY IYY I I (6) XX YY 4 r pq IZZ IZZ Sinyal kontrol (torsi) yang digunakan untuk elakukan gaya thrust, gerakan sudut roll, pitch, dan yaw didefinisikan sebagai penjulahan kuadarat dari setiap otor. Hubungan dari setiap kecepatan otor untuk enghasilkan sinyal kontrol (torsi) terdapat pada dala Persaaan (7)-(2) l b( 2 4) l b( 3) d( b( ) (7) (8) (9) ) (20) (2) Paraeter hasil pengukuran terdapat pada Tabel. Tabel Paraeter Quadcopter Hasil Pengukuran No Paraeter Nilai Satuan Massa quadcopter (),26 kg 2 Jari-jari quadcopter (l) 0,206 Meter 3 Gravitasi (g) 9,8 N/ 2 4 Konstanta Thrust,6898 x0-5 N s 2 5 Konstanta Drag 4,9 x 0-6 Ns 2 Pada Persaaan (4)-(6) terdapat variabel dari odel ateatika untuk gerak rotasi quadcopter yang belu diketahui. Pada penelitian ini digunakan identifikasi paraetrik dengan data penerbangan quadcopter. Persaaan (4)-(6) diodifikasi enjadi Persaaan (2)-(23). p a (2) q a (22) r a (23) qr b q c 2 2 pr b2 p c2 3 3 pq b3 4 Dari data hasil penerbangan didapatkan odel ateatika quadcopter pada Persaaan (24)-(26). p 0,5495qr 0,007q 0, (24) q 0,6775pr 0,0094p 2,955 3 (25) r 2,0257 pq 0,0594 (26) 4 XX B. Perancangan Kontroler Gerak Rotasi Pada penelitian ini perancangan gerak rotasi enggunaknakan LQR. Langkah pertaa ialah endefinisikan hubungan linear antar variabel. Hubungan linear tersebut ditunjukkan pada Persaaan (27)-(29) p, p (27) q, q (28) r, r (29) ntuk ebuat state space dari LQR pengendalian sudut roll, Persaaan (2) harus diodifikasi pada Persaaan (30)-(35). a qr b q (30) c 2 c 2 a qr b q c (3) 2 2 a qr b q c (32) c 2 (33) c (34) Y 0 (35) Sedangkan untuk sudut pitch Persaaan (22) harus diodifikasi pada Persaaan (36)-(4). a pr b p (36) c c2 3 a2 pr b2 p c2 (37) 3 3 a2 pr b2 p c2 (38) c 2 3 (39) c 2 (40) Y 0 (4) ntuk perancangan sudut yaw Persaaan (23) harus diodifikasi pada Persaaan (42)-(47) a pq (42) b3 4 3 b3 4 a3 pq b3 (43) 4 4 a3 pq b3 (44) b 3 4 (45) b 3 (46)

4 JRNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No., (206) ISSN: ( Print) A34 Y 0 (47) ntuk endapatkan gain feedback dari LQR digunakan tuning anual (try and error) pada Tabel 2. Tabel 2 Nilai Q dan R LQR Pengendalian Gerak Rotasi No Paraeter Nilai K Q Roll [ ] R Roll Q Pitch [ ] R Pitch 0. 3 Q Yaw [3.62 x ] R Yaw C. Perancangan Kontroler Gerak Translasi Gerak translasi erupakan gerakan yang diakibatkan karena adanya gerak rotasi. Sehingga pada gerak translasi subu X dan subu Y, digunakan etode kontrol cascade diana sinyal kontrol dari kontroler translasi enjadi set point (referensi) untuk kontroler rotasi. ntuk pengendalian subu Z, tidak eerlukan gerak rotasi karena tidak bergantung pada perubahan sudut quadcopter. Perancangan gerak translasi quadcopter digunakan pendekatan bahwa quadcopter bersifat rigit untuk sudut yaw sehingga besarnya perubahan sudut yaw bernilai sangat kecil (endekati nol). Oleh karena itu odel ateatika gerak translasi subu X pada Persaaan () akan enjadi Persaaan (48). X (sin cos ) (48) ntuk eghilangkan efek nonlinear dari odel, digunakan odifikasi pada Persaaan (49)-(52). x (sin cos ) (49) X x (50) X 0 X 0 x X 0 0 X (5) Y X 0 X (52) Sinyal kontrol LQT erupakan θref aka dilakukan konversi sinyal kontrol x enjadi θ pada Persaaan (53)- (54). sin x (53) cos x arcsin cos (54) Pada pengendalian gerak translasi subu Y saa seperti subu X, diana Persaaan (2) akan enjadi Persaaan (55) Y ( sin) (55) ntuk eghilangkan efek nonlinear dari odel, digunakan odifikasi pada Persaaan (56)-(59). ( y sin) (56).26 Y y (57) Y 0 Y 0 y Y 0 0 Y (58) Y Y 0 (59) Y Sinyal kontrol LQT erupakan ϕref aka dilakukan konversi sinyal kontrol y enjadi ϕ pada Persaaan (60)- (6). y (.26) sin (60) (.26) y arcsin (6) Pada perancangan gerak subu Z, Persaaan (3) harus diodifikasi pada Persaaan (62)-(66) Z g (cos cos ) (62) g (cos cos ) (63) Z (64) Z 0 Z 0 Z 0 0 Z (65) Y Z 0 Z (66) Pada penelitian ini, pengendalian gerak translasi dengan tuning GA dibatasi hanya pada oengendalian gerak translasi subu X dan subu Y. ntuk subu Z digunakan etode tuning try and error pada Tabel 3 Tabel 3 Nilai Q dan R LQT Pengendalian Quadcopter pada Subu Z No Paraeter Nilai Qz Rz D. Perancangan Algorita Genetika (GA) Perancangan GA didefinisikan individu Q dan R pada sebuah populasi seperti pada Gabar 3. Nilai fitness yang digunakan ditunjukkan pada Persaaan (66).

5 JRNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No., (206) ISSN: ( Print) A35 Gabar 3 Perancangan Individu GA f (66) IPx 0. 2 RMSEx 0. 3 IPy 0. 2 RMSEy 0. 3 Seleksi pada individu digunakan untuk eilih krooso yang eiliki nilai fitness tinggi. Seleksi yang digunakan terdiri dari 2 aca, yaitu truncking dan esin roullete. Seleksi truncking digunakan untuk eilih individu yang eiliki nilai fitness tinggi. Banyaknya individu yang hilang bergantung pada besarnya rasio dari seleksi (selection rate). Individu yang tersisa selanjutnya diseleksi secara acak dengan enggunakan esin roullete. Crossover dilakukan pada seua individu. Metode yang digunakan ialah dengan ebangkitkan nilai rando integer yang erepresentasikan nilai cut poin untuk enghasilkan individu baru. Banyaknya gen yang engalai utasi bergantung pada rasio utasi. ntuk eilih posisi gen yang engalai utasi, dibangkitkan nilai rando dari banyaknya gen yang engalai utasi. IV. PENGJIAN DAN ANALISIS A. Siulasi Pengujian LQR dengan Nilai Q dan R Berbeda Hasil dari pengujian sudut roll dan pitch ditunjukkan pada Gabar 4 dan 5. Sedangkan karakteristik respon tersebut ditunjukkan pada Tabel 4 dan 5. Tabel 4 Karakteristik Respon Variasi Nilai Q pada LQR Pengendalian Sudut Roll Q K τ ts tr 0 0 [000 33,28] 0,332 0,996 0, [3,62 x ] 0,0 0,33 0, [0 4 0,044] 0,048 0,46 0, [0 4 0,07] 0,073 0,29 0, [9,94 x 0 3 0,698] 0,080 0,24 0, [7,07 x 0 3 0,685] 0,099 0,2982 0, Gabar 4 Respon Variasi Nilai Q pada Pengendalian LQR Sudut Roll Tabel 5 Karakteristik Respon Variasi Nilai Q pada LQR Pengendalian Sudut Pitch Q K τ ts tr 0 0 [0 4,095] [3,623 5,604] [00 8,83] [00 0,3764] [89,443 0,026] 0,24 0,372 0, [70,7 9,373] 0,442 0,4326 0, Gabar 5 Respon Variasi Nilai Q pada Pengendalian LQR Sudut Pitch Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa seakin besar nilai Q, aka akan eperbesar nilai gain feedback, sehingga respon akan seakin cepat encapai keadaan tunak. ntuk LQR sudut roll dipilih paraeter 3 karena lebih cepat enuju keadaan tunak. Sedangkan untuk LQR sudut pitch dipilih paraeter 4 dikarenakan pada paraeter 3 terdapat overshoot sebesar 0,25 %. Respon gerak rotasi harus eiliki tie constant yang lebih cepat karena erupakan inner loop dari pengendalian gerak translasi quadcopter.

6 JRNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No., (206) ISSN: ( Print) A36 B. Siulasi Pengujian Algorita Genetika (GA) Pengujian GA dilakukan dengan variasi paraeter, diantaranya ialah julah populasi (P), julah generasi (G), rasio seleksi (RS), rasio crossover (RC), dan rasio utasi (RM). Pada pengujian GA digunakan signal builder yang erepresentasikan lintasan segitiga. Hasil dari tuning GA ditunjukkan pada Tabel 6 Tabel 6 Data Perbandingan Hasil Tuning LQT enggunakan GA Paraeter GA- GA-2 GA-3 GA-4 GA-5 Populasi Generasi R.Seleksi 0,5 0,7 0,3 0,2 0, R.Crossover 0,5 0,7 0,3 0,2 0, R.Mutasi 0,5 0,7 0,3 0,2 0, Qx 74,773 74,773 7,09 70,28 700,88 Qy 756, , ,28 700, ,63 Rx 0,026 0,470 0,504 0,575 0,568 Ry 0,402 0,275 0,584 0,572 0,579 RMSEx,78 %,95 %,99 %,99 %,99 % RMSEy,89 %,85 %,99 %,99 %,99 % IPx 68,777 82, , , ,0934 IPy 82, ,24 84,036 83,532 83,5227 Respon gerak translasi pada subu X ditunjukkan pada Gabar 6 dan Subu Y ditunjukkan pada Gabar 7. Kedua respon tersebut eiliki tie lagging sebesar 0,35 detik dan RMSE sebesar,99 %. Gabar 7 Respon Siulasi LQT Pergerakan Quadcopter pada Subu Y dengan Menggunakan Paraeter GA-5 C. Siulasi Pengujian LQT pada Gerak Lateral Gerak lateral atau gerak translasi terdiri dari dua aca yaitu gerak translasi subu X dan gerak translasi subu Y. Gerak translasi dapat dilaksanakan jika quadcopter dapat enjaga kestabilan di udara dan selanjutnya bergerak rotasi. Pengujian dilakukan dengan ensiulasikan siste yang telah dirancang dengan enggunakan signal builder. Hal tersebut dikarenakan untuk en-tracking suatu trajecktory, quadcopter eerlukan proses untuk enuju trajectory tersebut. Pada signal builder dapat dibuat sinyal sesuai dengan keinginan. Sinyal yang dirancang berbentuk sinyal rap. Lintasan segitiga dipilih karena eiliki sisi iring, di ana untuk elewati sisi iring tersebut, quadcopter harus elakukan perubahan sudut kurang dari 90º. Jika pergerakan sudut tersebut tidak seibang, aka akan enyebabkan quadcopter bergerak pada satu subu dan dapat enyebabkan quadcopter jatuhrespon gerak lateral quadcopter pada lintasan segitiga terdapat pada Gabar 8. Gabar 6 Respon Siulasi LQT Pergerakan Quadcopter pada Subu X dengan Menggunakan Paraeter GA-5 Gabar 8 Respon Siulasi LQT untuk Pengendalian Gerak Lateral Quadcopter pada Lintasan Berbentuk Segitiga tanpa Noise V. KESIMPLAN Metode tuning GA dapat enggantikan tuning anual (try and error). Dengan paraeter tersebut, quadcopter apu engikuti trajectory berbentuk segitiga. Hasil tuning GA yang digunakan pada LQT eiliki nilai Qx 700,884, Qy 700,635, Rx 0,568, dan Ry 0,579. Respon LQT

7 JRNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No., (206) ISSN: ( Print) A37 tersebut eiliki RMSE pada subu X dan Y sebesar,99% serta eiliki tie lagging 0,35 detik. DAFTAR PSTAKA []. Haider A. F. Alurib, Preeela T. Nathan, and Nandha Kuar, Control and Path Planning of Quadrotor Aerial Vehicles for Search and Rescue, SICA Annual Conference, 20 [2]. Toaso Bresciani, Modelling, Identification and Control of a Quadcopter Helicopter, thesis, Departent of Autoatic Control Lund niversity, October [3]. Argentin, L.M dkk, PID, LQR, and LQR-PID on a Quadcopter Platfor, IEEE Transaction on Aerospace and Electrical Systes, 203 [4]. Naidu, Subbara D, Optial Control Systes, CRC Press Idaho, Ch.3-4, 2002 [5]. M. Ashari and M. Purnoo, "Linear Quadratic Regulator Design For Modular Matrix Converter sing Genetic Algorith," IEEE Control Systes Magazines, pp , 20 [6]. Vishal, Ohri Jyoti, GA Tuned LQR and PID Controller for Aircraft Pitch Control, IEEE 6th India International Conference on Power Electronics (IICPE), 204

Perancangan Sistem Tracking Quadrotor untuk Sebuah Target Bergerak di Darat Menggunakan Sistem Fuzzy

Perancangan Sistem Tracking Quadrotor untuk Sebuah Target Bergerak di Darat Menggunakan Sistem Fuzzy JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-58 Perancangan Siste Tracking Quadrotor untuk Sebuah Target Bergerak di Darat Menggunakan Siste Fuzzy Mochaad Raa Raadhan,

Lebih terperinci

Perancangan dan Implementasi Kontroler PID Gain Scheduling untuk Gerakan Lateral Way-to-Way Point pada UAVQuadcopter

Perancangan dan Implementasi Kontroler PID Gain Scheduling untuk Gerakan Lateral Way-to-Way Point pada UAVQuadcopter JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Prin B-234 Perancangan dan Implementasi Kontroler PID Gain Scheduling untuk Gerakan Lateral Way-to-Way Point pada UAVQuadcopter Tri

Lebih terperinci

Perancangan dan Implementasi Kontroler PID dengan Nonlinear Decoupling pada Sistem Kendali Way-to-Way Point UAV Quadcopter

Perancangan dan Implementasi Kontroler PID dengan Nonlinear Decoupling pada Sistem Kendali Way-to-Way Point UAV Quadcopter JRNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (203) ISSN: 2337-3539 (230-927 Print) B-23 Perancangan dan Implementasi Kontroler PID dengan Nonlinear Decoupling pada Sistem Kendali Way-to-Way Point AV Quadcopter Muhammad

Lebih terperinci

Proceeding Tugas Akhir-Januari

Proceeding Tugas Akhir-Januari Proceeding Tugas Akhir-Januari 214 1 Swing-up dan Stabilisasi pada Sistem Pendulum Kereta menggunakan Metode Fuzzy dan Linear Quadratic Regulator Renditia Rachman, Trihastuti Agustinah Jurusan Teknik Elektro,

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) B-58

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) B-58 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (214) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) B-58 Swing-up dan Stabilisasi pada Sistem Pendulum Kereta menggunakan Metode Fuzzy dan Linear Quadratic Regulator Renditia Rachman,

Lebih terperinci

Perancangan dan Implementasi Sistem Kendali PID untuk Pengendalian Gerakan Hover pada UAV Quadcopter

Perancangan dan Implementasi Sistem Kendali PID untuk Pengendalian Gerakan Hover pada UAV Quadcopter JRNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (22) -5 Perancangan dan Implementasi Sistem Kendali PID untuk Pengendalian Gerakan Hover pada AV Quadcopter Ardy Seto Priambodo, Katjuk Astrowulan, Joko Susila Teknik Elektro,

Lebih terperinci

MODUL 3 SISTEM KENDALI POSISI

MODUL 3 SISTEM KENDALI POSISI MODUL 3 SISTEM KENDALI POSISI Muhaad Aldo Aditiya Nugroho (13213108) Asisten: Dede Irawan (23214031) Tanggal Percobaan: 29/03/16 EL3215 Praktiku Siste Kendali Laboratoriu Siste Kendali dan Koputer - Sekolah

Lebih terperinci

DESAIN KONTROL PATH FOLLOWING QUADCOPTER DENGAN ALGORITMA LINE OF SIGHT

DESAIN KONTROL PATH FOLLOWING QUADCOPTER DENGAN ALGORITMA LINE OF SIGHT Seinar Nasional Inoasi Dan Aplikasi eknologi Di Industri 27 ISSN 285-428 IN Malang 4 Pebruari 27 DESAIN KONROL PAH FOLLOWING QADCOPER DENGAN ALGORIMA LINE OF SIGH Anggara risna Nugraha urusan eknik Elektro

Lebih terperinci

PERANCANGAN KONTROL NON-LINIER UNTUK KESTABILAN HOVER PADA UAV TRICOPTER DENGAN SLIDING MODE CONTROL

PERANCANGAN KONTROL NON-LINIER UNTUK KESTABILAN HOVER PADA UAV TRICOPTER DENGAN SLIDING MODE CONTROL Presentasi Tesis PERANCANGAN KONTROL NON-LNER UNTUK KESTABLAN HOVER PADA UAV TRCOPTER DENGAN SLDNG MODE CONTROL RUDY KURNAWAN 2211202009 Dosen Pembimbing: DR. r. Mochammad Rameli r. Rusdhianto Effendie

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (23) -6 Pengendalian Rasio Bahan Bakar dan Udara Pada Boiler Menggunakan Metode Kontrol Optimal Linier Quadratic Regulator (LQR) Virtu Adila, Rusdhianto Effendie AK, Eka

Lebih terperinci

TUNING PARAMETER LINEAR QUADRATIC TRACKING MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENGENDALIAN GERAK LATERAL QUADCOPTER

TUNING PARAMETER LINEAR QUADRATIC TRACKING MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENGENDALIAN GERAK LATERAL QUADCOPTER TUGAS AKHIR TE91399 TUNING PARAMETER LINEAR QUADRATIC TRACKING MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENGENDALIAN GERAK LATERAL QUADCOPTER Farid Choirul Akbar NRP 2212 1 8 Dosen Pembimbing Ir. Rusdhianto

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) F-62

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) F-62 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-62 Desain Linear Quadratic Tracking Untuk PendaratanVertikal Pada Pesawat Tanpa Awak Quadrotor Luthfi Andria, Ir. Katjuk Astrowulan,MSEE.

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONTROLER PID UNTUK AUTONOMOUS MOVING FORWARD MANUEVER PADA QUADCOPTER

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONTROLER PID UNTUK AUTONOMOUS MOVING FORWARD MANUEVER PADA QUADCOPTER PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONTROLER PID UNTUK AUTONOMOUS MOVING FORWARD MANUEVER PADA QUADCOPTER By : Zam Yusuf / 10105063 Dosen Pembimbing : Ir. Ali Fatoni,MT. AGENDA PRESENTASI 1. Pendahuluan. Perancangan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONTROLER PID OPTIMAL UNTUK TRACKING LINTASAN GERAKAN LATERAL PADA UAV (UNMANNED AERIAL VEHICLE)

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONTROLER PID OPTIMAL UNTUK TRACKING LINTASAN GERAKAN LATERAL PADA UAV (UNMANNED AERIAL VEHICLE) PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONTROLER PID OPTIMAL UNTUK TRACKING LINTASAN GERAKAN LATERAL PADA UAV (UNMANNED AERIAL VEHICLE) Rahmat Fauzi - 0906077 Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

KONTROL TRACKING FUZZY UNTUK SISTEM PENDULUM KERETA MENGGUNAKAN PENDEKATAN LINEAR MATRIX INEQUALITIES

KONTROL TRACKING FUZZY UNTUK SISTEM PENDULUM KERETA MENGGUNAKAN PENDEKATAN LINEAR MATRIX INEQUALITIES JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (15) ISSN: 337-3539 (31-971 Print) A-594 KONTROL TRACKING FUZZY UNTUK SISTEM PENDULUM KERETA MENGGUNAKAN PENDEKATAN LINEAR MATRIX INEQUALITIES Rizki Wijayanti, Trihastuti

Lebih terperinci

Pengaturan Gerakan Hover dan Roll pada Quadcopter dengan Menggunakan Metode PI Ziegler-Nichols dan PID Tyreus-Luyben

Pengaturan Gerakan Hover dan Roll pada Quadcopter dengan Menggunakan Metode PI Ziegler-Nichols dan PID Tyreus-Luyben Prosiding ANNUAL RESEARCH SEMINAR Desember, Vol No. ISBN : 979-587-- UNSRI Pengaturan Gerakan Hover dan Roll pada Quadcopter dengan Menggunakan Metode PI Ziegler-Nichols dan PID Tyreus-Luyben Huda Ubaya,

Lebih terperinci

Penentuan Akar-Akar Sistem Persamaan Tak Linier dengan Kombinasi Differential Evolution dan Clustering

Penentuan Akar-Akar Sistem Persamaan Tak Linier dengan Kombinasi Differential Evolution dan Clustering Jurnal Kubik, Volue No. ISSN : 338-0896 Penentuan Akar-Akar Siste Persaaan Tak Linier dengan Kobinasi Differential Evolution dan Clustering Jaaliatul Badriyah Jurusan Mateatika, Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN QUADROTOR DENGAN GRIPPER UNTUK EVAKUASI SECARA NIRKABEL

PENGEMBANGAN QUADROTOR DENGAN GRIPPER UNTUK EVAKUASI SECARA NIRKABEL HK-146 1137: J.D. Setiawan dkk. PENGEMBANGAN QADROTOR DENGAN GRIPPER NTK EVAKASI SECARA NIRKABEL Joga Dhara Setiawan 1,*, Munadi, Mochaad Ariyanto 1, Agus Mukhtar 1, dan Tri Bagus Susilo 3 1 Laboratoriu

Lebih terperinci

Perancangan dan Implementasi Kontroler Nonlinier Quadratic Regulator untuk Kestabilan Hover pada Quadcopter

Perancangan dan Implementasi Kontroler Nonlinier Quadratic Regulator untuk Kestabilan Hover pada Quadcopter 1 Perancangan dan Implementasi Kontroler Nonlinier Quadratic Regulator untuk Kestabilan Hover pada Quadcopter Sonny Prismanto, Rusdhianto Effendi AK Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

Pendaratan Otomatis Quadcopter AR Drone Menggunakan Metode Linear Quadratic Regulator (LQR)

Pendaratan Otomatis Quadcopter AR Drone Menggunakan Metode Linear Quadratic Regulator (LQR) Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 10, Oktober 2017, hlm. 1028-1035 http://j-ptiik.ub.ac.id Pendaratan Otomatis Quadcopter AR Drone Menggunakan Metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang UAV (Unmanned Aireal Vehicle) adalah pesawat tanpa awak yang dapat berotasi secara mandiri atau dikendalikan dari jarak jauh oleh seorang pilot (Bone, 2003). Pada

Lebih terperinci

Kontrol Tracking Fuzzy untuk Sistem Pendulum Kereta Menggunakan Pendekatan Linear Matrix Inequalities

Kontrol Tracking Fuzzy untuk Sistem Pendulum Kereta Menggunakan Pendekatan Linear Matrix Inequalities JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. (17), 337-35 (31-98X Print) A49 Kontrol Tracking Fuzzy untuk Sistem Pendulum Kereta Menggunakan Pendekatan Linear Matrix Inequalities Rizki Wijayanti, Trihastuti Agustinah

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia APLIKASI KENDALI ADAPTIF PADA SISTEM PENGATURAN TEMPERATUR CAIRAN DENGAN TIPOLOGI KENDALI MODEL REFERENCE ADAPTIVE CONTROLLER (MRAC) Ferry Rusawan, Iwan Setiawan, ST. MT., Wahyudi, ST. MT. Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Abdul Halim Dosen Pembimbing Dr. Trihastuti Agustinah, ST., MT

Abdul Halim Dosen Pembimbing Dr. Trihastuti Agustinah, ST., MT Abdul Halim 22 05 053 Dosen Pembimbing Dr. Trihastuti Agustinah, ST., T JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 203 PENDAHULUAN PERANCANGAN HASIL

Lebih terperinci

PENYEARAH TERKENDALI SATU FASA BERUMPAN BALIK DENGAN PERUBAHAN GAIN PENGENDALI PI (PROPORSIONAL INTEGRAL)

PENYEARAH TERKENDALI SATU FASA BERUMPAN BALIK DENGAN PERUBAHAN GAIN PENGENDALI PI (PROPORSIONAL INTEGRAL) Media Elektrika, ol. 8, No. 1, Juni 015 ISSN 1979-7451 PENYEARAH TERKENDALI SATU FASA BERUMPAN BALIK DENGAN PERUBAHAN GAIN PENGENDALI PI (PROPORSIONAL INTEGRAL) Adhi Kusantoro, ST, MT [1] Ir.Agus Nuwolo,

Lebih terperinci

Implementasi Histogram Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segmentasi Citra Berwarna

Implementasi Histogram Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segmentasi Citra Berwarna JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (03) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) Ipleentasi Histogra Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segentasi Citra Berwarna Risky Agnesta Kusua Wati, Diana Purwitasari, Rully Soelaian

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) B-47

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) B-47 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (214) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) B-47 Swing-Up menggunakan Energy Control Method dan Stabilisasi Menggunakan Fuzzy-LQR pada Pendulum Cart System Agus Lesmana,

Lebih terperinci

Kontrol Fuzzy Takagi-Sugeno Berbasis Sistem Servo Tipe 1 Untuk Sistem Pendulum Kereta

Kontrol Fuzzy Takagi-Sugeno Berbasis Sistem Servo Tipe 1 Untuk Sistem Pendulum Kereta Kontrol Fuzzy Takagi-Sugeno Berbasis Sistem Servo Tipe Untuk Sistem Pendulum Kereta Helvin Indrawati, Trihastuti Agustinah Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

Perbandingan Kontrol Manuver dan Pendaratan Quadrotor dengan PID, Gain Scheduling, dan PID Sinyal Kontrol Termodifikasi

Perbandingan Kontrol Manuver dan Pendaratan Quadrotor dengan PID, Gain Scheduling, dan PID Sinyal Kontrol Termodifikasi Perbandingan Kontrol Manuver dan Pendaratan Quadrotor dengan PD, Gain Scheduling, dan PD Sinyal Kontrol Termodifikasi mmanuel N. Ricardo, Katjuk Astrowulan, Eka skandar Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Takeoff Unmanned Aerial Vehicle Quadrotor Berbasis Sensor Jarak Inframerah

Rancang Bangun Sistem Takeoff Unmanned Aerial Vehicle Quadrotor Berbasis Sensor Jarak Inframerah JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 F-50 Rancang Bangun Sistem Takeoff Unmanned Aerial Vehicle Quadrotor Berbasis Sensor Jarak Inframerah Bardo Wenang, Rudy Dikairono, ST., MT.,

Lebih terperinci

Perancangan dan Implementasi Kontroler PID Optimal Untuk Tracking Lintasan Gerakan Lateral Pada UAV(Unmanned Aerial Vehicle)

Perancangan dan Implementasi Kontroler PID Optimal Untuk Tracking Lintasan Gerakan Lateral Pada UAV(Unmanned Aerial Vehicle) Perancangan dan Implementasi Kontroler PID Optimal Untuk Tracking Lintasan Gerakan Lateral Pada UAV(Unmanned Aerial Vehicle) Rahmat Fauzi 2209106077 Pembimbing : Surabaya, 26 Januari 2012 Ir. Rusdhianto

Lebih terperinci

PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL

PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL Waris Wibowo Staf Pengajar Akadei Mariti Yogyakarta (AMY) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk endapatkan

Lebih terperinci

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2013 TINGKAT PROPINSI

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2013 TINGKAT PROPINSI SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 013 TINGKAT PROPINSI FISIKA Waktu : 3,5 ja KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH

Lebih terperinci

ANALISA PENGGUNAAN GENEATOR INDUKSI TIGA FASA PENGUATAN SENDIRI UNTUK SUPLAI SISTEM SATU FASA

ANALISA PENGGUNAAN GENEATOR INDUKSI TIGA FASA PENGUATAN SENDIRI UNTUK SUPLAI SISTEM SATU FASA ANALISA PENGGUNAAN GENEATOR INDUKSI TIGA ASA PENGUATAN SENDIRI UNTUK SUPLAI SISTEM SATU ASA Maulana Ardiansyah, Teguh Yuwono, Dedet Candra Riawan Jurusan Teknik Elektro TI - ITS Abstrak Generator induksi

Lebih terperinci

Perancangan dan Implementasi Autonomous Landing Menggunakan Behavior-Based dan Fuzzy Controller pada Quadcopter

Perancangan dan Implementasi Autonomous Landing Menggunakan Behavior-Based dan Fuzzy Controller pada Quadcopter JRNAL TEKNIK ITS Vol., No., (Sept. ) ISSN: 3-97 A-9 Perancangan dan Implementasi Autonomous Landing Menggunakan Behavior-Based dan Fuzzy Controller pada Quadcopter Fadjri Andika Permadi, Rusdhianto Effendi

Lebih terperinci

Desain dan Implementasi Automatic Flare Maneuver pada Proses Landing Pesawat Terbang Menggunakan Kontroler PID

Desain dan Implementasi Automatic Flare Maneuver pada Proses Landing Pesawat Terbang Menggunakan Kontroler PID Desain dan Implementasi Automatic Flare Maneuver pada Proses Landing Pesawat Terbang Menggunakan Kontroler PID Mokhamad Khozin-2207100092 Bidang Studi Teknik Sistem Pengaturan, Jurusan Teknik Elektro,

Lebih terperinci

BAB III METODE ANALISIS

BAB III METODE ANALISIS BAB III METODE ANALISIS 3.1 Penyajian Laporan Dala penyajian bab ini dibuat kerangka agar eudahkan dala pengerjaan laporan. Berikut ini adalah diagra alir tersebut : Studi Pustaka Model-odel Eleen Struktur

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI.1. Uu Transforator erupakan suatu alat listrik yang engubah tegangan arus bolak balik dari satu tingkat ke tingkat yang lain elalui suatu gandengan agnet dan berdasarkan prinsip-prinsip

Lebih terperinci

Desain dan Implementasi Self Tuning LQR Adaptif untuk Pengaturan Tegangan Generator Sinkron 3 Fasa

Desain dan Implementasi Self Tuning LQR Adaptif untuk Pengaturan Tegangan Generator Sinkron 3 Fasa Desain dan Implementasi Self Tuning LQR Adaptif untuk Pengaturan Tegangan Generator Sinkron 3 Fasa Oleh : Arif Hermawan (05-176) Dosen Pembimbing : 1. Dr.Ir.Mochammad Rameli 2. Ir. Rusdhianto Effendie

Lebih terperinci

Kontrol Fuzzy Takagi-Sugeno Berbasis Sistem Servo Tipe 1 untuk Sistem Pendulum-Kereta

Kontrol Fuzzy Takagi-Sugeno Berbasis Sistem Servo Tipe 1 untuk Sistem Pendulum-Kereta JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., () ISSN: 7-59 (-97 Print) B-7 Kontrol Fuzzy Takagi-Sugeno Berbasis Sistem Servo Tipe untuk Sistem Pendulum-Kereta Helvin Indrawati dan Trihastuti Agustinah Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB IV GENERATOR BILANGAN RANDOM

BAB IV GENERATOR BILANGAN RANDOM BAB IV GENERATOR BILANGAN RANDOM 4.1. Generator Bilangan Rando dan Fungsi Distribusi Pada siulasi seringkali dibutuhkan bilangan-bilangan yang ewakili keadaan siste yang disiulasikan. Biasanya, kegiatan

Lebih terperinci

Simulasi dan Analisis Kinerja Prediktor Smith pada Kontrol Proses yang Disertai Tundaan Waktu

Simulasi dan Analisis Kinerja Prediktor Smith pada Kontrol Proses yang Disertai Tundaan Waktu 6 Siulasi dan Analisis Kinerja Prediktor Sith pada Kontrol Proses yang Disertai Tundaan Waktu Neilcy Tjahja Mooniarsih Progra Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan dan pembuatan sistem kontrol, baik secara software maupun hardware yang digunakan untuk mendukung keseluruhan sistem

Lebih terperinci

Soal-Soal dan Pembahasan Matematika IPA SBMPTN/SNMPTN 2008

Soal-Soal dan Pembahasan Matematika IPA SBMPTN/SNMPTN 2008 Soal-Soal dan Pebahasan Mateatika IPA SBMPTN/SNMPTN 008. Diketahui fungsi-fungsi f dan g dengan f(x) g(x) x - x untuk setiap bilangan real x. Jika g(), f ' () f(), dan g ' () f(), aka g ' () A. C. 0 E.

Lebih terperinci

Desain Kontrol Optimal Fuzzy Menggunakan Pendekatan PDC Modifikasi Untuk Sistem Pendulum Kereta

Desain Kontrol Optimal Fuzzy Menggunakan Pendekatan PDC Modifikasi Untuk Sistem Pendulum Kereta JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No., (5) ISSN: 337-3539 (3-97 Print) A-89 Desain Kontrol Optimal Fuzzy Menggunakan Pendekatan PDC Modifikasi Untuk Sistem Pendulum Kereta Syfa Almira dan Trihastuti Agustinah

Lebih terperinci

Sistem Linear Max-Plus Interval Waktu Invariant

Sistem Linear Max-Plus Interval Waktu Invariant Siste Linear Max-Plus Interval Waktu Invariant A 11 M. Andy udhito Progra Studi Pendidikan Mateatika FKIP Universitas Sanata Dhara Paingan Maguwoharjo Yogyakarta eail: arudhito@yahoo.co.id Abstrak elah

Lebih terperinci

Desain Kontroler Fuzzy untuk Sistem Gantry Crane

Desain Kontroler Fuzzy untuk Sistem Gantry Crane JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (214) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) A-75 Desain Kontroler Fuzzy untuk Sistem Gantry Crane Rosita Melindawati, Trihastuti Agustinah Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data dan Variabel 2.1.1 Data Pengertian data enurut Webster New World Dictionary adalah things known or assued, yang berarti bahwa data itu sesuatu yang diketahui atau dianggap.

Lebih terperinci

Disain dan Implementasi Kontrol PID Model Reference Adaptive Control untuk Automatic Safe Landing Pada Pesawat UAV Quadcopter

Disain dan Implementasi Kontrol PID Model Reference Adaptive Control untuk Automatic Safe Landing Pada Pesawat UAV Quadcopter JURNAL TEKNIK ITS Vol, No Sept ISSN: -97 A-78 Disain dan Implementasi Kontrol PID Model Reference Adaptive Control untuk Automatic Safe Landing Pada Pesawat UAV Quadcopter Teddy Sudewo, Eka Iskandar, dan

Lebih terperinci

ANALISA DAN SIMULASI MODEL QUATERNION UNTUK KESEIMBANGAN PESAWAT TERBANG

ANALISA DAN SIMULASI MODEL QUATERNION UNTUK KESEIMBANGAN PESAWAT TERBANG ANALISA DAN SIMULASI MODEL QUATERNION UNTUK KESEIMBANGAN PESAWAT TERBANG Dosen Pembimbing: Drs. Kamiran, M.Si RIZKI FAUZIAH 1209100028 JURUSAN MATEMATIKA ITS FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN SIMULASI MODEL HODGKIN-HUXLEY

BAB 3 ANALISIS DAN SIMULASI MODEL HODGKIN-HUXLEY BAB 3 ANALISIS DAN SIMULASI MODEL HODGKIN-HUXLEY 3.1 Analisis Dinaika Model Hodgkin Huxley Persaaan Hodgkin-Huxley berisi epat persaaan ODE terkopel dengan derajat nonlinear yang tinggi dan sangat sulit

Lebih terperinci

PEMODELAN DAN SIMULASI ROLL, PITCH DAN YAW PADA QUADROTOR

PEMODELAN DAN SIMULASI ROLL, PITCH DAN YAW PADA QUADROTOR PEMODELAN DAN SIMULASI ROLL, PITCH DAN YAW PADA QUADROTOR Oka Danil Saputra [1], Dr. Aris Triwiyatno, S.T., M.T. [2], Budi Setiyono, S.T., M.T. [2] Laboratorium Teknik Kontrol Otomatik, Jurusan Teknik

Lebih terperinci

SIMULASI SUSPENSI SEMI-AKTIF SETENGAH KENDARAAN MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC CONTROLLER

SIMULASI SUSPENSI SEMI-AKTIF SETENGAH KENDARAAN MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC CONTROLLER Siulasi Suspensi Sei-Aktif Setengah Kendaraan SIMULASI SUSPENSI SEMI-AKTIF SETENGAH KENDARAAN MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC CONTROLLER Efan Yacha Rezkyanto S1 Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri

Lebih terperinci

Dinamika 3 TIM FISIKA FTP UB. Fisika-TEP FTP UB 10/16/2013. Contoh PUSAT MASSA. Titik pusat massa / centroid suatu benda ditentukan dengan rumus

Dinamika 3 TIM FISIKA FTP UB. Fisika-TEP FTP UB 10/16/2013. Contoh PUSAT MASSA. Titik pusat massa / centroid suatu benda ditentukan dengan rumus Fisika-TEP FTP UB /6/3 Dinaika 3 TIM FISIKA FTP UB PUSAT MASSA Titik pusat assa / centroid suatu benda ditentukan dengan ruus ~ x x ~ y y ~ z z Diana: x, y, z adalah koordinat titik pusat assa benda koposit.

Lebih terperinci

BAB III METODE BEDA HINGGA CRANK-NICOLSON

BAB III METODE BEDA HINGGA CRANK-NICOLSON BAB III METODE BEDA HINGGA CRANK-NICOLSON 3. Metode Beda Hingga Crank-Nicolson (C-N) Metode Crank-Nicolson dikebangkan oleh Crank John dan Phyllips Nicholson pada pertengahan abad ke-, etode ini erupakan

Lebih terperinci

Studi Perancangan Sistem Kontrol Kinematik Dan Dinamik Non Linier Watanabe Pada Wahana Nirawak Quadrotor

Studi Perancangan Sistem Kontrol Kinematik Dan Dinamik Non Linier Watanabe Pada Wahana Nirawak Quadrotor Studi Perancangan Sistem Kontrol Kinematik Dan Dinamik Non Linier Watanabe Pada Wahana Nirawak Quadrotor Abstrak Steven Aurecianus, Estiyanti Ekawati dan Endra Joelianto Program Studi Teknik Fisika Institut

Lebih terperinci

PEMODELAN DAN SIMULASI ROLL, PITCH DAN YAW PADA QUADROTOR

PEMODELAN DAN SIMULASI ROLL, PITCH DAN YAW PADA QUADROTOR PEMODELAN DAN SIMULASI ROLL, PITCH DAN YAW PADA QUADROTOR Oka Danil Saputra *), Aris Triwiyatno dan Budi Setiyono Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Graph Sebelu sapai pada pendefinisian asalah network flow, terlebih dahulu pada bagian ini akan diuraikan engenai konsep-konsep dasar dari odel graph dan representasinya

Lebih terperinci

Getaran adalah gerakan bolak-balik dalam suatu interval waktu tertentu. Getaran berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang berhubungan

Getaran adalah gerakan bolak-balik dalam suatu interval waktu tertentu. Getaran berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang berhubungan 2.1.2. Pengertian Getaran Getaran adalah gerakan bolak-balik dala suatu interval waktu tertentu. Getaran berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang berhubungan dengan gerak tersebut. Seua benda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Internasional Batam

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Internasional Batam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesawat terbang model UAV (Unmanned Aerial Vehicle) telah berkembang dengan sangat pesat dan menjadi salah satu area penelitian yang diprioritaskan. Beberapa jenis

Lebih terperinci

Model Produksi dan Distribusi Energi

Model Produksi dan Distribusi Energi Model Produksi dan Distribusi Energi Yayat Priyatna Jurusan Mateatika FMIPA UNPAD Jl. Raya Jatinangor Bdg Sd K 11 E ail : yatpriyatna@yahoo.co Abstrak Salah satu tujuan utaa proses produksi dan distribusi

Lebih terperinci

KONTROL TRACKING PADA QUADROTOR MENGGUNAKAN NONLINEAR QUADRATIC TRACKING DENGAN EXTENDED KALMAN FILTER

KONTROL TRACKING PADA QUADROTOR MENGGUNAKAN NONLINEAR QUADRATIC TRACKING DENGAN EXTENDED KALMAN FILTER TESIS TE142599 KONTROL TRACKING PADA QUADROTOR MENGGUNAKAN NONLINEAR QUADRATIC TRACKING DENGAN EXTENDED KALMAN FILTER MOHAMMAD NUR 2214 202 008 DOSEN PEMBIMBING Dr. Trihastuti Agustinah, ST.,MT Ir. Rusdhianto

Lebih terperinci

KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA

KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA Jurnal Mateatika UNAND Vol. 3 No. 4 Hal. 160 167 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA

Lebih terperinci

Kendalian Pada Sistem Suspensi Kendaraan Dengan Metoda Pole Placement dan Linier Quadratic Optimal Control.

Kendalian Pada Sistem Suspensi Kendaraan Dengan Metoda Pole Placement dan Linier Quadratic Optimal Control. Kendalian Pada Siste Suspensi Kendaraan Dengan Metoda Pole Placeent dan Linier Quadratic Optial Control. Ade Elbani Jurusan eknik Elektro Fakultas eknik, Universitas anjungpura Pontianak eail : adeelbani@yahoo.co

Lebih terperinci

Oleh: Dimas Avian Maulana Dosen Pembimbing: Subchan, Ph.D

Oleh: Dimas Avian Maulana Dosen Pembimbing: Subchan, Ph.D Oleh: Dimas Avian Maulana-1207100045 Dosen Pembimbing: Subchan, Ph.D Robot mobil adalah salah satu contoh dari wahana nir awak (WaNA) yang dapat dikendalikan dari jauh atau memiliki sistem pengendali otomatis

Lebih terperinci

BENTUK GELOMBANG AC SINUSOIDAL

BENTUK GELOMBANG AC SINUSOIDAL BENTUK GELOMBANG AC SINUSOIDAL. PENDAHULUAN Pada bab sebelunya telah dibahas rangkaian resistif dengan tegangan dan arus dc. Bab ini akan eperkenalkan analisis rangkaian ac diana isyarat listriknya berubah

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM KONTROL LQIT-GAIN SCHEDULLING PID UNTUK WAY POINT TRACKING CONTROL QUADROTOR UAV

DESAIN SISTEM KONTROL LQIT-GAIN SCHEDULLING PID UNTUK WAY POINT TRACKING CONTROL QUADROTOR UAV DESAIN SISTEM KONTROL LQIT-GAIN SCHEDULLING PID UNTUK WAY POINT TRACKING CONTROL QUADROTOR UAV Aditya Eka Mulyono ), Aris Triwiyatno 2), dan Sumardi 2) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

1 1. POLA RADIASI. P r Dengan : = ½ (1) E = (resultan dari magnitude medan listrik) : komponen medan listrik. : komponen medan listrik

1 1. POLA RADIASI. P r Dengan : = ½ (1) E = (resultan dari magnitude medan listrik) : komponen medan listrik. : komponen medan listrik 1 1. POLA RADIASI Pola radiasi (radiation pattern) suatu antena : pernyataan grafis yang enggabarkan sifat radiasi suatu antena pada edan jauh sebagai fungsi arah. pola edan (field pattern) apabila yang

Lebih terperinci

Desain Sistem Kontrol LQIT-Gain Scheduling PID untuk Way Point Tracking Control Quadrotor UAV

Desain Sistem Kontrol LQIT-Gain Scheduling PID untuk Way Point Tracking Control Quadrotor UAV JNTETI, Vol. 3, No. 2, Mei 2014 129 Desain Sistem Kontrol LQIT-Gain Scheduling PID untuk Way Point Tracking Control Quadrotor UAV Aditya Eka Mulyono 1, Aris Triwiyatno 2, dan Sumardi 3 Abstract Quadrotor

Lebih terperinci

ANALISIS ANTRIAN TIPE M/M/c DENGAN SISTEM PELAYANAN FASE CEPAT DAN FASE LAMBAT

ANALISIS ANTRIAN TIPE M/M/c DENGAN SISTEM PELAYANAN FASE CEPAT DAN FASE LAMBAT ANALISIS ANTRIAN TIPE M/M/c DENGAN SISTEM PELAYANAN FASE CEPAT DAN FASE LAMBAT OLEH : Budi Setiawan 106 100 034 Dosen Pebibing : Dra. Laksi Prita W, M.Si. Drs. Sulistiyo, MT. JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA HEURISTIK RAJENDRAN UNTUK PENJADUALAN PRODUKSI JENIS FLOW SHOP

PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA HEURISTIK RAJENDRAN UNTUK PENJADUALAN PRODUKSI JENIS FLOW SHOP PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA HEURISTIK RAJENDRAN UNTUK PERJADUALAN PRODUKSI JENIS FLOW SHOP (Didik Wahyudi) PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA HEURISTIK RAJENDRAN

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 Desain dan Ipleentasi Kontroler Fuzzy- Model Reference Adaptive Control (Fuzzy- MRAC) untuk Proses Take-off pada Unanned Aerial Vehicle (UAV) Quadcopter

Lebih terperinci

Perancangan Autonomous Landing pada Quadcopter Menggunakan Behavior-Based Intelligent Fuzzy Control

Perancangan Autonomous Landing pada Quadcopter Menggunakan Behavior-Based Intelligent Fuzzy Control JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) E-63 Perancangan Autonomous Landing pada Quadcopter Menggunakan Behavior-Based Intelligent Fuzzy Control Chalidia Nurin Hamdani,

Lebih terperinci

Stabilisasi Robot Pendulum Terbalik Beroda Dua Menggunakan Kontrol Fuzzy Hybrid

Stabilisasi Robot Pendulum Terbalik Beroda Dua Menggunakan Kontrol Fuzzy Hybrid Stabilisasi Robot Pendulum Terbalik Beroda Dua Menggunakan Kontrol Fuzzy Hybrid Made Rahmawaty, Trihastuti Agustinah Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Lebih terperinci

BAB III ANALISA TEORETIK

BAB III ANALISA TEORETIK BAB III ANALISA TEORETIK Pada bab ini, akan dibahas apakah ide awal layak untuk direalisasikan dengan enggunakan perhitungan dan analisa teoretik. Analisa ini diperlukan agar percobaan yang dilakukan keudian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENGUKURAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENGUKURAN 35 BAB IV ANALISIS HASIL PENGUKURAN Skripsi ini bertujuan untuk elihat perbedaan hasil pengukuran yang didapat dengan enjulahkan hasil pengukuran enggunakan kwh-eter satu fasa pada jalur fasa-fasa dengan

Lebih terperinci

Perbandingan Mean Squared Error (MSE) Metode Prasad-Rao dan Jiang-Lahiri-Wan Pada Pendugaan Area Kecil

Perbandingan Mean Squared Error (MSE) Metode Prasad-Rao dan Jiang-Lahiri-Wan Pada Pendugaan Area Kecil Vol. 2, 2017 Perbandingan Mean Squared Error (MSE) Metode Prasad-Rao dan Jiang-Lahiri-Wan Pada Pendugaan Area Kecil Widiarti 1*, Rifa Raha Pertiwi 2, & Agus Sutrisno 3 Jurusan Mateatika, Fakultas Mateatika

Lebih terperinci

Estimasi Sinyal Quantitative Ultrasound QUS dengan Algoritma Space Alternate Generalized Expectation (SAGE)

Estimasi Sinyal Quantitative Ultrasound QUS dengan Algoritma Space Alternate Generalized Expectation (SAGE) JUISI, Vol. 03, No. 02, Agustus 2017 1 Estiasi Sinyal Quantitative Ultrasound QUS dengan Algorita Space Alternate Generalized Expectation (SAGE) Musayyanah 1, Yosefine Triwidyastuti 2, Heri Pratikno 3

Lebih terperinci

PENGARUH VARIASI TABUNG UDARA TERHHADAP DEBIT PEMOMPAAN POMPA HIDRAM

PENGARUH VARIASI TABUNG UDARA TERHHADAP DEBIT PEMOMPAAN POMPA HIDRAM 25 PENGARUH VARIASI TABUNG UDARA TERHHADAP DEBIT PEMOMPAAN POMPA HIDRAM Budi Hartono Fakultas Teknik, Universitas Ibnu Chaldun, Jl. Raya Serang Cilegon K.5, Serang Banten. Telp. 254-82357 / Fax. 254-82358

Lebih terperinci

Sistem Kendali PID pada Modus Transisi Terbang Tiltrotor

Sistem Kendali PID pada Modus Transisi Terbang Tiltrotor IJEIS, Vol.5, No.2, October 2015, pp. 199~210 ISSN: 2088-3714 199 Sistem Kendali PID pada Modus Transisi Terbang Tiltrotor Syafrizal Akhzan* 1, Andi Dharmawan 2 1 Program Studi Elektronika dan Instrumentasi,

Lebih terperinci

Desain Kontroler Fuzzy untuk Sistem Gantry Crane

Desain Kontroler Fuzzy untuk Sistem Gantry Crane 1 Desain Kontroler Fuzzy untuk Sistem Gantry Crane Rosita Melindawati, Trihastuti Agustinah Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH GANGGUAN HEAT TRANSFER KONDENSOR TERHADAP PERFORMANSI AIR CONDITIONING. Puji Saksono 1) ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH GANGGUAN HEAT TRANSFER KONDENSOR TERHADAP PERFORMANSI AIR CONDITIONING. Puji Saksono 1) ABSTRAK ANALISIS PENGARUH GANGGUAN HEAT TRANSFER KONDENSOR TERHADAP PERFORMANSI AIR CONDITIONING Puji Saksono 1) ABSTRAK Kondensor erupakan alat penukar kalor pada sisti refrigerasi yang berfungsi untuk elepaskan

Lebih terperinci

PERCOBAAN 6 VOLTAGE RATION IN COAXIAL LINES

PERCOBAAN 6 VOLTAGE RATION IN COAXIAL LINES PERCOBAAN 6 VOLTAGE RATION IN COAXIAL LINES I. TUJUAN PERCOBAAN a. Mengukur distribusi tegangan pada kondisi diterinasi 60 oh, ujung saluran terbuka dan Short circuit b. Mengukur distribusi λ/4, λ/2 pada

Lebih terperinci

Perancangan Autonomous Landing pada Quadcopter dengan Menggunakan Behavior-Based Intelligent Fuzzy Control

Perancangan Autonomous Landing pada Quadcopter dengan Menggunakan Behavior-Based Intelligent Fuzzy Control 1 Perancangan Autonomous Landing pada Quadcopter dengan Menggunakan Behavior-Based Intelligent Fuzzy Control Chalidia Nurin Hamdani, Ir. Rusdhianto Effendie A.K., MT. dan Eka Iskandar, ST.,MT. Jurusan

Lebih terperinci

Pengaturan Kecepatan pada Simulator Parallel Hybrid Electric Vehicle Menggunakan Metode PID Linear Quadratic Regulator

Pengaturan Kecepatan pada Simulator Parallel Hybrid Electric Vehicle Menggunakan Metode PID Linear Quadratic Regulator JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 2, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) E-31 Pengaturan Kecepatan pada Simulator Parallel Hybrid Electric Vehicle Menggunakan Metode PID Linear Quadratic Regulator Fanniesha

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Konsep teori graf diperkenalkan pertama kali oleh seorang matematikawan Swiss,

I. PENDAHULUAN. Konsep teori graf diperkenalkan pertama kali oleh seorang matematikawan Swiss, I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Konsep teori graf diperkenalkan pertaa kali oleh seorang ateatikawan Swiss, Leonard Euler pada tahun 736, dala perasalahan jebatan Konigsberg. Teori graf erupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti

BAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air erupakan kebutuhan yang penting bagi kehidupan anusia. Manusia tidak dapat elanjutkan kehidupannya tanpa penyediaan air yang cukup dala segi kuantitas dan kualitasnya.

Lebih terperinci

Pemasangan LC Filter Pada SCR (Silicon Controlled Rectifier) Sebagai Pengendali Motor DC

Pemasangan LC Filter Pada SCR (Silicon Controlled Rectifier) Sebagai Pengendali Motor DC SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI 15 ISSN: 47 7534 Peasangan LC Filter Pada SCR (Silicon Controlled Rectifier Sebagai Pengendali Motor DC Babang Prio Hartono, Choirul Saleh, Taufik Hidayat Progra Studi Teknik

Lebih terperinci

ABSTRAK. Inverted Pendulum, Proporsional Integral Derivative, Simulink Matlab. Kata kunci:

ABSTRAK. Inverted Pendulum, Proporsional Integral Derivative, Simulink Matlab. Kata kunci: PROJECT OF AN INTELLIGENT DIFFERENTIALY DRIVEN TWO WHEELS PERSONAL VEHICLE (ID2TWV) SUBTITLE MODELING AND EXPERIMENT OF ID2TWV BASED ON AN INVERTED PENDULUM MODEL USING MATLAB SIMULINK Febry C.N*, EndraPitowarno**

Lebih terperinci

REVIEW GERAK HARMONIS SEDERHANA

REVIEW GERAK HARMONIS SEDERHANA REVIEW GERAK HARMONIS SEDERHANA Di sekitar kita banyak benda yang bergetar atau berosilasi, isalnya assa yang terikat di ujung pegas, garpu tala, gerigi pada ja ekanis, penggaris elastis yang salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional

Lebih terperinci

BAB III PEMODELAN SISTEM DINAMIK PLANT. terbuat dari acrylic tembus pandang. Saluran masukan udara panas ditandai dengan

BAB III PEMODELAN SISTEM DINAMIK PLANT. terbuat dari acrylic tembus pandang. Saluran masukan udara panas ditandai dengan BAB III PEMODELAN SISTEM DINAMIK PLANT 31 Kriteria rancangan plant Diensi plant yang dirancang berukuran 40cx60cx50c, dinding terbuat dari acrylic tebus pandang Saluran asukan udara panas ditandai dengan

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) E-13

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) E-13 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (214) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) E-13 Pengaturan Kecepatan pada Simulator Parallel Hybrid Electric Vehicle (PHEV) Menggunakan Linear Quadratic Regulator (LQR)

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL

PENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL PENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL JAHARUDDIN Departeen Mateatika Fakultas Mateatika Ilu Pengetahuan Ala Institut Pertanian Bogor Jl Meranti, Kapus IPB Daraga, Bogor

Lebih terperinci

SOAL OLIMPIADE SAINS NASIONAL (OSN) 2007 Bidang studi : FISIKA Tingkat : SMA Waktu : 4 jam

SOAL OLIMPIADE SAINS NASIONAL (OSN) 2007 Bidang studi : FISIKA Tingkat : SMA Waktu : 4 jam Dapatkan soal-soal lainnya di http://foru.pelatihan-osn.co SOAL OLIPIADE SAINS NASIONAL (OSN) 007 Bidang studi : FISIKA Tingkat : SA Waktu : 4 ja 1. (nilai 0) A. Sebuah obil bergerak enuruni suatu jalan

Lebih terperinci

Rancang Bangun Prototype Unmanned Aerial Vehicle (UAV) dengan Tiga Rotor

Rancang Bangun Prototype Unmanned Aerial Vehicle (UAV) dengan Tiga Rotor JURNAL TEKNIK POMITS Vol, No 1, (1) ISSN: 7-59 (1-971 Print) B-47 Rancang Bangun Prototype Unmanned Aerial Vehicle (UAV) dengan Tiga Rotor Darmawan Rasyid Hadi Saputra dan Bambang Pramujati Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB II Model Aliran Multifasa Dalam Pipa

BAB II Model Aliran Multifasa Dalam Pipa BAB II Model Aliran Multifasa Dala Pipa Sebelu elakukan proses optiasi diaeter pipa transisi inyak dibutuhkan beberapa odel ateatika untuk enyelesaikan hal-hal yan epenaruhi biaya total. Pihak produsen

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM KENDALI GERAK SURGE DAN ROLL PADA SISTEM AUTONOMOUS UNDERWATER VEHICLE DENGAN METODE SLIDING MODE CONTROL (SMC)

DESAIN SISTEM KENDALI GERAK SURGE DAN ROLL PADA SISTEM AUTONOMOUS UNDERWATER VEHICLE DENGAN METODE SLIDING MODE CONTROL (SMC) PROSEDING DESAIN SISTEM KENDALI GERAK SURGE DAN ROLL PADA SISTEM AUTONOMOUS UNDERWATER VEHICLE DENGAN METODE SLIDING MODE CONTROL (SMC) Teguh Herlambang, Hendro Nurhadi Program Studi Sistem Informasi Universitas

Lebih terperinci

Laporan akhir fenomena dasar mesin BAB I PENDAHULUAN

Laporan akhir fenomena dasar mesin BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dala bidang konstruksi sifat aterial yang dapat terdefleksi erupakan suatu hal yantg sangat enakutkan karena bila saja hal tersebut terjadi aka struktur yang dibangun

Lebih terperinci