AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT SERASI TUNGGAL MANDIRI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT SERASI TUNGGAL MANDIRI"

Transkripsi

1 AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT SERASI TUNGGAL MANDIRI 1 Michael Samjaya, Drs. Komar Darya, AK., M.M., CA. Binus University, Jl. 26 No. 129 Duren Sawit, Jakarta Timur, , michael.samjaya@yahoo.com ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi sistem pengendalian internal dan aktivitas operasional dari fungsi SDM pada aktivitas penilaian dan pelatihan karyawan di PT Serasi Tunggal Mandiri. PT Serasi Tunggal Mandiri adalah perusahaan yang bergerak dalam manajemen gedung yang menyewakan ruang kantor dan penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yang membandingkan antara fakta dan teori yang seharusnya dilaksanakan dan data dapat diperoleh melalui wawancara, observasi, kuesioner dan beberapa dokumen dari perusahaan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa masih terdapat masalah di dalam aktivitas penilaian kinerja dan pelatihan dan pengembangan karyawan, seperti tidak adanya KPI dalam melakukan penilaian sehingga hasil penilaian tersebut bersifat subjektif dan dalam aktivitas pelatihan karyawan tidak ada perencanaan yang baik didalam melakukan aktivitas ini dan tidak ada pelatihan yang berkelanjutan. Dapat disimpulkan bahwa penilaian kinerja serta pelatihan dan pengembangan karyawan dari fungsi SDM masih memiliki kekurangan yang mengakibatkan aktivitas tersebut tidak berjalan dengan efektif, efisien, dan ekonomis, sehingga diperlukan beberapa perbaikan bagi perusahaan supaya aktivitas penilaian dan pelatihan karyawan tersebut dapat memberikan dampak yang baik bagi perusahaan. (MS) Kata Kunci: Audit Operasional, Sumber Daya Manusia, Fungsi Sumber Daya Manusia PENDAHULUAN Seperti yang kita ketahui bahwa perusahaan badan usaha milik negara maupun swasta dan sebagai pelaku ekonomi di suatu negara tidak dapat lepas dari kondisi ekonomi sekarang ini, sebab dengan adanya era globalisasi dan pasar bebas ASEAN akan membuat pesaingan diantara perusahaan semakin tinggi. Dengan adanya kondisi tersebut berarti ada tiga konsekuensi yang harus diterima perusahaan dari timbulnya persaingan yang semakin tinggi yaitu mundurnya dari persaingan, bertahan, atau semakin maju dan semakin berkembang. Agar perusahaan dapat bertahan bahkan berkembang menjadi lebih baik lagi diperlukan adanya upaya pemeliharaan, pengawasan, dan penyempurnaan meliputi peningkatan produktivitas, efisiensi serta efektifitas demi pencapaian tujuan perusahaan. Salah satu bagian yang terdapat di perusahaan yang sangat membutuhkan pengawasan dan penilaian yang sangat cermat dan benar-benar baik adalah fungsi sumber daya manusia. Hal ini sangat penting, sebab perlu di ketahui sumber daya manusia merupakan salah satu faktor utama di suatu perusahaan yang berguna menunjang semua aktivitas perusahaan serta meningkatkan efisiensi dan aktivitas di dalam operasional perusahaan, dan juga berguna sebagai penggerak roda perusahaan dalam usaha mewujudkan visi, misi, dan tujuan organisasi seperti aspek keuangan, pemasaran, mutu, dan lingkungan. Sebab itu dalam aktivitas operasionalnya perusahaan juga memerlukan adanya audit operasional untuk

2 memeriksa, melihat dan menilai sejauh mana fungsi sumber daya manusia dapat memberikan dampak dan kontribusi di dalam perusahaan guna memenuhi prinsip ekonomisan, efektifitas, dan efisiensi dalam tercapainya tujuan dan sasaran organisasi secara keseluruhan. Dengan adanya audit operasional yang efektif, perusahaan diharapkan dapat mengurangi atau bahkan mencegah risiko yang akan terjadi dan dapat merugikan perusahaan. Berdasarkan penelitian terdahulu diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Anissa Syafira (2013), Audit Operasional Atas Pengelolaan Sumber Daya Manusia Pada Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Kerta Rahaja Kabupaten Tangerang. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mewujudkan aktivitas yang efektif dan efisien dalam pengelolaan recruitment dan training departement Sumber Daya Manusia pada PDAM Tirta Kerta Raharja dan untuk mengetahui masalah-masalah yang muncul sehingga dapat memberikan rekomendasi kepada manajemen perusahaan atas kekurangan yang berkaitan dengan pelaksanaan aktivitas pengelolaan Sumber Daya Manusia guna memenuhi efektivitas dan efisiensi perusahaan. Dari penelitian tersebut bisa di tarik kesimpulan bahwa PDAM Tirta Kerta Raharja mempunyai beberapa kekurangan dan masalah dalam proses perekrutan dan pelatihan karyawan, seperti tidak adanya wawancara dan tes keahlian kepada calon karyawan dan memberikan pelatihan bukan kepada karyawan yang memang membutuhkan pelatihan. Hal tersebut memberikan kerugian kepada PDAM Tirta Kerta Raharja karena mimiliki karyawan yang bekerja secara tidak efektif dan efisien sesuai dengan tujuan perusahaan. Dengan dilakukannya audit operasional atas fungsi sumber daya manusia pada PDAM Tirta Kerta Raharja diharapkan dapat memberikan saran yang dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja dari sumber daya manusia pada PDAM Tirta Kerta Raharja. Ada juga penelitian yang dilakukan oleh Adhe Rizkiyanto (2014), Audit Operasional Atas Fungsi Sumber Daya Manusia Pada PT. Takenaka Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi fungsi sumber daya manusia agar sesuai dengan kriteria yang ditetapkan perusahaan dan mengetahui apakah sumber daya manusia pada PT Takenaka Indonesia sudah dikelola dengan efektif, serta untuk memberikan perbaikan-perbaikan yang diperlukan agar sumber daya manusia pada PT Takenaka Indonesia dapat berjalan efektif dan efisien. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap fungsi sumber daya manusia menunjukkan bahwa secara umum fungsi SDM sudah berjalan dengan baik namun beberapa kelemahan dalam pengelolaan fungsi sumber daya manusia pada PT Takenaka Indonesia. Kelemahan dalam pengelolaan tersebut diketahui dari hasil evaluasi manajemen sumber daya manusia perusahaan, yang dilakukan antara lain dengan melakukan observasi, wawancara dengan manajer HRD, kuesioner pengendalian internal, dan konfirmasi yang di dapat dari pihak terkait,bahwa, fungsi perencanaan SDM, fungsi rekrutmen. Kelemahan tersebut seperti pada fungsi penilaian yang dilakukan hanya sebagai formalitas saja dan tidak ada tindak lanjut dari penilaian tersebut, karyawan tidak melakukan tugas sesuai dengan job description sehingga terjadi perangkapan tugas, dan tidak adanya exit interview sehingga perusahaan tidak mengetahui persepsi karyawan kepada perusahaan selama karyawan tersebut bekerja. Pada penelitian ini mempunyai perbedaan ruang lingkup dibanding dengan penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mengevaluasi sitem pengendalian internal yang dimiliki perusahaan serta mengetahui lebih dalam dari kegiatan operasional fungsi 2

3 sumber daya manusia pada perusahaan supaya dapat berjalan secara maksimal dan juga untuk memberikan masukan atau rekomendasi yang diperlukan perusahaan supaya fungsi sumber daya manusia pada PT Serasi Tunggal Mandiri dapat berjalan efektif dan efisien sesuai dengan tujuan perusahaan. METODE PENELITIAN Metodologi penelitian yang dilakukan adalah metodologi kualitatif. Metodologi Kualitatif tersebut, meliputi : a. Penelitian Literatur Penelitian ini dilakukan dengan mencari dan mempelajari semua informasi yang di dapat berdasarkan teori-teori dari buku ataupun media internet, karya tertulis atau jurnal-jurnal terdahulu termasuk hasil penelitian baik yang telah dipublikasikan maupun yang belum dipublikasikan, dan referensi dari sumber lain yang berhubungan dengan penelitian ini. b. Penelitian Lapangan Penelitian ini adalah salah satu metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yang tidak diperlukan pengetahuan mendalam akan literatur yang digunakan. Karena penelitian dilakukan dengan melkukan survey langsung ke perusahaan tersebut untuk memperoleh bukti atau informasi yang diinginkan. Aktivitas yang dilakukan : a) Pengamatan (Observation) Penulis melakukan pengamatan langsung semua aktivitas yang berhubungan dengan bagian sumber daya manusia atau HRD PT Serasi Tunggal Mandiri. b) Wawancara (Interview) Penulis melakukan wawancara kepada bagian HRD mengenai prosedur yang ada di dalam perusahaan sesuai dengan judul penelitian penulis. c) Internal Control Questionnaire Penulis mengajukan pertanyaan seputar aktivitas kerja yang karyawan lakukan dengan jawaban yang lebih bebas dan jujur daripada wawancara. HASIL DAN BAHASAN Sesuai dengan prosedur audit yang sudah dilakukan, maka penulis melakukan evaluasi dari hasil pelaksanaan audit atas fungsi SDM pada aktivitas penilaian kinerja dan pelatihan dan pengembangan karyawan dan telah menemukan beberapa masalah yang ada dalam aktivitas tersebut pada PT. Serasi Tunggal Mandiri. Berdasarkan hasil survey pendahuluan,wawancara, observasi, dan questionare Temuan audit tersebut diperinci sebagai berikut: 1. Perusahaan sudah memiliki struktur organisasi yang jelas. 2. Perusahaan sudah meiliki SOP yang berlaku secara tertulis. 3. Perusahaan sudah mempunyai job description secara tertulis. Sehingga para karyawan dapat bekerja sesuai bagian masing masing, namun tidak dipungkiri terkadang karyawan melakukan pekerjaan diluar dari job description yang diberikan. 4. Perusahaan sudah memiliki job requirements secara tertulis yang di dalam job requirement berisi tentang penetapan persyaratan minimum dari tenaga kerja yang akan direkrut 5. Perusahaan sudah mempunyai prosedur mengenai penyampaian keluhan dari karyawan. 6. Sistem promosi jabatan dan jenjang karir sudah mempunyai prosedur secara tertulis 7. Dalam perekrutan karyawan, perusahaan mengutamakan sumber tenaga kerja melalui referensi dari karyawan yang telah bekerja terlebih dahulu di PT Serasi Tunggal Mandiri. Jika tidak ada yang memenuhi klasifikasi yang dibutuhkan perusaan barulah perusahaan mengambil karyawan dari luar atau dari pengiklanan. 3

4 8. Penempatan karyawan sudah sesuai dengan apa yang disetujui pada saat proses rekruitment, namum terkadang ada ketidak sesuai dengan posisi yang disetujui saat rekrutmen. Hal ini disebabkan karena adanya penilaian karyawan dan hasil dari penilai tersebut dapat mempengaruhi posisi karyawan tersebut atau ketika terjadi kekosongan pada posisi tertentu akibat adanya promosi, cuti tahunan, atau pensiun/phk. 9. Karyawan yang telah melakukan masa percobaan akan diberi tahu hasil penilaian kinerja. 10. Perusahaan belum melakukan exit interview bagi karyawan yang keluar, sehingga berdampak terhadap kemajuan perusahaan di masa depan karena tidak mengetahui alasan karyawan berhenti serta kekurangan dan kelebihan perusahaan yang dirasakan oleh karyawan. 11. Secara keseluruhan peraturann atau SOP yang di buat oleh perusahaan sudah mengacu kepada Undang Undang Ketenagakerjaan. Berdasarkan hasil audit terinci, wawancara, observasi, dan questionare Temuan audit tersebut diperinci sebagai berikut 1. Dalam melakukan penilaian kinerja para karyawannya perusahaan melakukannya secara internal. Seperti yang sudah ada pada bahasan di atas, jika kita melihat proses yang dilakukan seperti itu tidak mengungkiri bahwa hasil penilaian tidak objektif dan dapat bersifat subjektif. Penilaian karyawan ini sebenarnya harus dilakukan dengan objektif karena dengan begitu perusahaan dapat menilai dan mengetahui bagaimana kinerja para karyawan dalam melakukan pekerjaannya dan menyelesaikan pekerjaannya. Sehingga jika terjadi kekurangan dalam kinerjanya perusahaan dapat melakukan pelatihan dan pengembangan bagi karyawan tersebut. Hal tersebut dapat terjadi karena perusahaan tidak memiliki suatu acuan atau Key Performance Indikator (KPI) yang dijadikan sebagai dasar dalam suatu penilaian. Jadi jika para atasan yang melakukan penilaian mempunyai kepentingan pribadi terhadap bawahannya yang di luar kepentingan kantor mereka dapat bertindak secara tidak profesional. Jika itu terjadi dapat menghambat karir seorang karyawan yang mendapatkan penilaian buruk akibat kepentingan para atasan. Akibatnya, dapat menjadi penghambat kemajuan karir seorang karyawan dan mengakibatkan perusahaan akan kehilangan karyawan yang kompetensi akibat adanya kepentingan pribadi para atasan karena adanya ketidak nyamanan dan perasaan yang tidak dihargai. Jika dibiarkan hal ini dapat berakibat kepada kinerja perusahaan dimasa yang akan datang. Oleh karena itu, sebaiknya dalam melakukan penilaian kinerja para karyawannya perusahaan harus melakukannya dengan objektif seperti dengan membuat Key Performance Indikator (KPI) di setiap bagian dan manager lebih sering melakukan monitoring atau inspeksi kepada bawahannya secara rutin untuk melihat secara langsung kinerja para bawahannya. 2. Dalam melakukan program pelatihan dan pengembangan, perusahaan tidak memiliki perencanaan yang jelas jadi perusahaan hanya melakukannya berdasarkan kebutuhan perusahaan saja dan hanya dilakukan di beberapa bagian tertentu, seperti bagian security dan teknik. Hal tersebut dikarenakan pada bagian tersebut perusahaan merasa bahwa dibutuhkan beberapa pemahaman dan pengetahuan dalam melakukan pekerjaannya. Namun pada bagian teknik pelatihan ini juga hanya dilakukan kepada karyawan baru yang sekedar untuk mengetahui job description para karyawan dan juga pengenalan kepada produk baru yang akan digunakan oleh perusahaan. Jadi para karyawan tidak melakukan pelatihan dan pengembangan ini untuk 4

5 5 pengembangan kemampuannya yang masih kurang. Karena pelatihan dan pengembangan karyawan ini dilakukan hanya sebatas kebutuhan perusahaan saja bukan pelatihan dan pengembangan yang dapat memberikan dampak jangka panjang bagi perusahaan atau individu nya karyawan, maka program pelatihan dan pengembangan ini menjadi tidak efektif, efisien, dan ekonomis. Proses pelatihan dan pengembangan sebenarnya telah diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dan program ini wajib dilakukan kepada karyawannya hal ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan karyawan agar karyawan menjadi lebih kompeten lagi dalam bekerja, menambah pengetahuan para karyawan, dan kemampuannya sesuai dengan standar perusahaan demi tercapainya tujuan perusahaan. Hal ini terjadi karena di perusahaan belum ada perencanaan yang matang dalam hal pelatihan karyawan secara berkelanjutan yang mempunyai tujuan bukan hanya sesuai kebutuhan tetapi untuk mengembangkan keahlian si karyawannya tersebut dan kurangnya ketegasan dari pihak manajemen untuk melakukan program pelatihan dan pengembangan ini dengan Akibatnya, perusahaan tidak dapat menilai secara pasti bagaimana kinerja dan perkembangan atau kemajuan kompetensi karyawan dalam melakukan tugasnya sehari hari. Hal tersebut dapat berakibat juga terhadap kurangnya efektif dan efisiensi aktivitas operasi perusahaan dan tidak ada peningkatan kinerja perusahaan dalam mencapai tujuannya. Perusahaan harus melakukan perencanaan yang matang mengenai pelatihan ini dan juga mengambil tindakan tegas bagi karyawan yang tidak mau melakukan pelatihan. Program pelatihan ini jangan hanya dilakukan sebatas dengan kebutuhan perusahaan dan pengenalan kepada produk atau teknologi baru yang akan digunakan perusahaan tetapi harus dilakukan secara berkelanjutan sehingga keahlian karyawan akan berkembang dan memperbaiki kekurangan yang dimiliki, serta mengambil tindakan tegas terhadap para karyawan yang tidak mempunyai niat dan inisiatif dalam melakukan program pelatihan dan pengembangan. Karena tujuan dengan mengadakan program ini adalah untuk meningkatkan kompetensi karyawan yang di kemudian hari dapat menjadi sesuatu harta yang berharga bagi kemajuan perusahaan karena dapat memperbaiki kinerja dan keahlian karyawan pada bagian tersebut, juga sebagai keuntungan dari karyawan itu sendiri karena akan mendapatkan tambahan ilmu yang lebih lagi yang dimiliki sebelumnya. Ada beberapa jenis pelatihan yang dapat dilakukan oleh perusahaan terhadap karyawannya berdasarkan dari Info Pelatihan Manajemen, yaitu : 1. Skill Training Skill training atau yang dikenal juga dengan pelatihan keahlian adalah jenis training yang diadakan dengan tujuan agar peserta mampu menguasai sebuah skill atau keterampilan baru yang berhubungan dengan pekerjaannya. Keahlian yang diajarkan dalam training biasanya akan diberikan kepada karyawan yang dianggap belum menguasai atau masih kurang nilainya dalam sebuah keahlian tertentu. Contoh skill training adalah training manajemen atau training leadership. 2. Retraining Retraining atau pelatihan ulang adalah Training SDM yang diberikan kepada karyawan untuk menghadapi tuntutan kerja yang semakin berskembang. Teknologi, ilmu pengetahuan, dan dunia yang semakin berkembang memaksa semua orang untuk terus maju dan menyesuaikan diri tidak terkecuali karyawan perusahaan. Mereka harus selalu menyesuaikan diri dengan kemajuan jaman dan inovasi terbaru sehingga mereka memiliki kompetensi yang tidak kalah dengan karyawan dari perusahaan perusahaan lain.

6 Contoh dari retraining adalah training penggunaan komputer hingga internet bagi karyawan yang selama ini hanya menggunakan mesin ketik untuk membuat dokumen dokumen perusahaan. 3. Cross Functional Training Cross functional training merupakan training yang dilakukan dengan meminta karyawan untuk melakukan aktivitas pekerjaan tertentu diluar bidang pekerjaan yang ditugaskan kepadanya. Cross training sangat bermanfaat bagi semua karyawan sehingga mereka mampu memahami cara kerja organisasi perusahaan secara lebih luas tidak hanya berkutat pada tugas kerjanya saja. Contoh cross functional training adalah meminta staff bagian keuangan untuk membantu tugas staff HRD dalam menyeleksi karyawan baru. 4. Creativity Training Training kreatifitas merupakan sebuah Training SDM yang bertolak belakang dari anggapan bahwa kreatifitas sebenarnya bukan bakat melainkan sebuah skill yang bisa dipelajari. Dalam perusahaan sendiri, ada berbagai posisi dan jabatan yang membutuhkan kreatifitas tinggi diantaranya adalah marketing, manajer, promosi, supervisor, dan lain sebagainya. Mereka dituntut untuk bisa kreatif dalam memimpin anak buahnya serta bisa kreatif menelurkan ide ide baru yang segar dan inovatif untuk kepentingan perusahaan. Training kreatifitas harus ditunjang dengan kebebasan berpendapat dan mengeluarkan gagasan selama gagasan dan pendapat tersebut rasional, penuh perhitungan, dan sudah dikalkulasi untung ruginya bagi perusahaan. 5. Team Training Dalam sebuah perusahaan karyawan tidak hanya dituntut untuk bekerja sendiri namun juga bekerja secara tim dalam sebuah divisi, bagian, dan bahkan dituntut untuk bisa bekerja dalam keseluruhan tim organisasi perusahaan. Training SDM yang satu ini ditujukan bagi sekelompok karyawan agar mereka bisa terbiasa bekerja dalam tim, mampu menempatkan diri dalam sebuah tim, dan mampu bekerja sama dengan anggota tim yang lain sehingga pekerjaan dan tujuan bisa diselesaikan dengan lebih cepat dan efektif. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan dari hasil pembahasan dan penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui sebagai berikut : 1. Berdasarkan dari hasil pembahasan dan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa secara umum sistem pengendalian internal fungsi SDM yang diterapkan pada perusahaan cukup memadahi. Hal ini dibuktikan dengan adanya: A. Struktur organisasi perusahaan dan job description yang jelas dan secara tertulis yang diberikan kepada para karyawannya sehingga para karyawan dapat melakukan pekerjaan dan tanggung jawabnya dengan baik. Perusahaan juga telah memiliki job requirements tertulis yang mengatur ketetapan persyaratan minimum dari tenaga kerja yang akan direkrut. B. Dalam aktivitas operasinya Perusahaan terutama pada bagian SDM telah memiliki prosedur yang mengatur nya, seperti : a) dalam melakukan promosi jabatan dan jenjang karir. b) prosedur mengenai penyampaian keluhan tersebut c) program pelatihan dan pengembangan yang bertujuan untuk mengenbangkan kemampuan karyawannya. 6

7 7 d) penilaian karyawan yang secara rutin untuk melihat kinerja para karyawannya. C. Perusahaan telah menjalankan kewajibannya sesuai dengan ketentuan pemerintah perihal dengan besaran jumlah tunjangan karyawan, kesehatan, dan pajak. D. Perusahaan juga telah menjalankan semua fungsi SDM sesuai dengan SOP yang ada dan telah dibuat oleh perusahaan. E. Peraturan yang dimiliki dan dibuat oleh perusahaan telah sesuai dengan undang undang ketenagakerjaan. 2. Pada fungsi penilaian karyawan dan pelatihan dan pengembangan karyawan pada PT Serasi Tunggal Mandiri belum berjalan sesuai dengan standar operasional perusahaan yang telah dibuat oleh perusahaan dan belum berfungsi dengan efektif, efisien, dan ekonomis. Hal ini dibuktikan dengan adanya : 1) Penilaian karyawan bersifat subjektif. Aktivitas penilaian ini tidak efektif, efisien, dan ekonomis, karena tidak memberikan dampak perbaikan bagi individu yang di nilai yang memberikan kemajuan bagi perusahaan ke depannya. Dalam melakukan penilaian kinerja para karyawannya perusahaan melakukannya secara internal dan penilaian tidak objektif karen penilaian dilakukan dengan subjektif. Hal tersebut dapat terjadi karena perusahaan tidak memiliki suatu acuan atau Key Performance Indikator (KPI) yang dijadikan sebagai dasar dalam suatu penilaian. Jadi jika para atasan yang melakukan penilaian mempunyai kepentingan pribadi terhadap bawahannya yang di luar kepentingan kantor mereka dapat bertindak secara tidak profesional. Jika itu terjadi dapat menghambat karir seorang karyawan yang mendapatkan penilaian buruk akibat kepentingan para atasan. 2) Program pelatihan yang tidak efektif, efisien dan ekonomis serta tidak memiliki perencanaan dan hanya tergantung kebutuhan perusahaan. Dalam melakukan program pelatihan dan pengembangan, perusahaan melakukannya hanya di beberapa bagian saja, yaitu bagian security dan teknik. Hal tersebut dikarenakan pada bagian tersebut dibutuhkan beberapa pemahaman dan pengetahuan dalam melakukan pekerjaannya. Namun pada bagian teknik pelatihan ini hanya dilakukan kepada karyawan baru yang sekedar untuk mengetahui job description para karyawan dan juga hanya kepada pengenalan produk baru. Jadi para karyawan tidak melakukan pelatihan dan pengembangan ini untuk pengembangan kemampuannya yang masih kurang. Pelatihan dan pengembangan karyawan ini dilakukan hanya sebatas kebutuhan perusahaan saja bukan pelatihan dan pengembangan yang dapat memberikan dampak jangka panjang bagi perusahaan atau individu nya sendiri. Saran Dari kesimpulan yang telah didapat dibutuhkanlah beberapa saran yang berguna untuk memperbaiki setiap masalah yang telah ditemukan diatas sehingga fungsi penilaian dan fungsi pelatihan tersebut dapat berjalan dengan efektif, efisien dan ekonomis serta dapat memberikan perbaikan - perbaikan yang diperlukan perusahaan di berbagai bagaian serta mendukung perusahaan dalam mencapai tujuannya. Maka, penulis akan memberikan saran kepada PT Serasi Tunggal Mandiri yang dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk memperbaiki serta meningkatkan kualitas kinerja dari bagian SDM PT Serasi Tunggal Mandiri, saran tersebut adalah sebagai berikut : 1. Dalam melakukan penilaian kinerja para karyawannya perusahaan harus melakukannya dengan objektif seperti dengan membuat Key Performance Indikator

8 (KPI) yang di jadikan acuan sebagai dasar atau standart penilaian karyawan di setiap divisi supaya perusahaan dapat melakukan perbaikan - perbaikan berkelanjutan yang berhubungan dengan peningkatan kinerja perusahaan dan juga para manager di haruskan untuk lebih melakukan monitoring atau inspeksi kepada bawahannya secara rutin untuk melihat secara langsung aktivitas operasional yang dilakukan para bawahannya. 2. Perusahaan harus melakukan perencanaan yang matang mengenai pelatihan ini dan juga mengambil tindakan tegas bagi karyawan yang tidak mau melakukan pelatihan. Program pelatihan ini jangan hanya dilakukan sebatas dengan kebutuhan perusahaan dan pengenalan kepada produk atau teknologi baru yang akan digunakan perusahaan tetapi harus dilakukan secara berkelanjutan sehingga keahlian karyawan akan berkembang dan memperbaiki kekurangan yang dimiliki, serta mengambil tindakan tegas terhadap para karyawan yang tidak mempunyai niat dan inisiatif dalam melakukan program pelatihan dan pengembangan. Karena tujuan dengan mengadakan program ini adalah untuk meningkatkan kompetensi karyawan yang di kemudian hari dapat menjadi sesuatu harta yang berharga bagi kemajuan perusahaan karena dapat memperbaiki kinerja dan keahlian karyawan pada bagian tersebut, juga sebagai keuntungan dari karyawan itu sendiri karena akan mendapatkan tambahan ilmu yang lebih lagi yang dimiliki sebelumnya. REFERENSI Adhe Rizkiyanto Audit Operasional Atas Fungsi Sumber Daya Manusia Pada PT. Takenaka Indonesia. Thesis S1 tidak dipublikasikan, Universitas Bina Nusantara, Jakarta. Agoes, Soekrisno ; Hoesada, Jan Bunga Rampai Auditing. Jakarta: Salemba Empat. Andayani, Wuryan Audit Internal, cet. 2 Ed. 1. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta Anissa Syafira Audit Operasional Atas Pengelolaan Sumber Daya Manusia Pada Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Kerta Rahaja Kabupaten Tangerang. Thesis S1 tidak dipublikasikan, Universitas Bina Nusantara, Jakarta. Arens, A.A., Elder, J.E., dan Beasley, M.S Auditing and Assurance Service An Integrated Approach. USA: Pearson. Bayangkara, IBK Audit Manajemen Prosedur dan Implementasi. Jakarta: Salemba Empat. Gaol, Jimmy Human Capital Manajemen Sumber Daya Konsep Teori, dan Pengembangan Dalam Konteks Organisasi Publik dan Bisnis. Jakarta : Grasindo Hery Tinjauan Teoritis Atas Audit Sumber Daya Manusia Dan Kinerja Karyawan. Jakarta: Universitas Kristen Krida Wacana. ejournal.ukrida.ac.id. Info Pelatihan Manajemen Lima Jenis Training SDM Untuk Karyawan Perusahaan. Diakses 31 Agustus 2015 dari Islahuzzaman Istilah-istilah akuntansi dan auditing. Jakarta: Bumi Aksara. Jha, K Human Resource Audit: Optimization of Effectiveness and Efficiency of Human Resources. Indian Journal of Research, Volume 3,Issue 10, pages Diakses 14 Januari 2015 dari file.php?val=october_2013_ _fdea0_33.pdf. Junni Priansa, Donni Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung : Alfabeta. Laksmi Riani, Asri Manajemen Sumber Daya Manusia Masa Kini. Yogyakarta : Graha Ilmu. 8

9 Luh Gede, Maria Persepsi Karyawan Atas Audit Manajemen Sumber Daya Manusia Pada Kinerja Karyawan. Bali: Universitas Udayana. E-Journal Akuntansi, ojs.unud.ac.id. Mangkuprawira, Tb. Sjafri Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik, Cet. 1 Ed. 2. Bogor: Ghalia Indonesia. Mangkunegara, Nawar Prabu Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : PT Remaja Rosdakata. Marwansyah Manajemen Sumber Daya Manusia, Ed. 2. Bandung : Alfabeta. Media Industri Mengukur kesiapan Industri Nasional Jelang AEC Halaman 3. Diakses 30 Januari 2015 dari Namawi, Hadari Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Gajah Mada University Press. Rahayu, Siti Kurnia ; Suhayati, Ely AUDITING: Konsep Dasar dan Pedoman Pemeriksaan Akuntan Publik. Jakarta: Graha Ilmu. Shaban, Osama Auditing Human Resource as a Method to Evaluate the Efficiency of Human Resource Functions and to Control Quality Check on HR Activities. International Business Research Vol 5, Issue 3, Page , diakses 14 Januari 2015 dari Shiri, Shammy Strategic Role of HR Audit in Organizational Effectiveness. Journal of Management & Public Policy Vol 3, No, 2, Page Diakses 23 Januari 2015 dari Sutrisno, Edy Manajemen Sumber Daya Mnusia.. Jakarta : Kencana Tunggal, Amin Widjaja Pengetahuan Dasar Auditing. Jakarta: Graha Ilmu. Tunggal, Amin Widjaja Pokok Pokok Auditing & Jasa Asurans. Jakarta: Harvarindo. RIWAYAT PENULIS Nama : Michael Samjaya Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 29 April 1993 Pendidikan Terakhir : S1 Universitas Bina Nusantara jurusan Akuntansi tahun

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT TAKENAKA INDONESIA

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT TAKENAKA INDONESIA AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT TAKENAKA INDONESIA Adhe Rizkiyanto (1401078355) Universitas Bina Nusantara 081286230853 adhe.rizkiyanto@yahoo.com Drs. Sudarmo, M.M. (D1138) ABSTRAK

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KERTA RAHARJA KABUPATEN TANGERANG

AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KERTA RAHARJA KABUPATEN TANGERANG AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KERTA RAHARJA KABUPATEN TANGERANG ANNISA SYAFIRA Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon jeruk Raya No 27, Telp:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan, sebagai badan usaha baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku ekonomi tidak dapat lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era globalisasi

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN TERHADAP FUNGSI REKRUTMEN DAN SELEKSI PEGAWAI PADA BANK BNI 46

AUDIT MANAJEMEN TERHADAP FUNGSI REKRUTMEN DAN SELEKSI PEGAWAI PADA BANK BNI 46 AUDIT MANAJEMEN TERHADAP FUNGSI REKRUTMEN DAN SELEKSI PEGAWAI PADA BANK BNI 46 Putra Yudhistira Putra Jl. Tumaritis No 4B Cilandak Barat, Jakarta Selatan 081288150748 putra@resvogue.com Pembimbing Martin

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT EVERBEST

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT EVERBEST AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT EVERBEST Monica Noveline Fuad DOSEN PEMBIMBING : Gen Norman Thomas, S.E., M.M., Ak., CA Binus University, novelinemonica@gmail.com ABSTRAK Tujuan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 43 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengelolaan SDM yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan. Untuk itu, perlu dilakukan audit operasional atas fungsi SDM di

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Ruang lingkup audit operasional atas fungsi Sumber Daya Manusia pada PT.

BAB IV PEMBAHASAN. Ruang lingkup audit operasional atas fungsi Sumber Daya Manusia pada PT. BAB IV PEMBAHASAN Ruang lingkup audit operasional atas fungsi Sumber Daya Manusia pada PT. Danayasa Arthatama Tbk. mencakup pelaksanaan seluruh fungsi manajemen dan ketaatan manajemen terhadap kebijakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, manajemen perusahaan harus memiliki tata kelola manajemen yang baik khususnya pada era globalisasi saat ini.

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA (Studi Kasus Pada PT Bank X Tbk. Kantor Cabang Y)

AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA (Studi Kasus Pada PT Bank X Tbk. Kantor Cabang Y) AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA (Studi Kasus Pada PT Bank X Tbk. Kantor Cabang Y) Disusun Oleh: Shafira Aqobah Azzahra NIM. 125020301111039 SKRIPSI Diajukan Sebagai

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Prosedur Rekrutmen Pada PDAM TKR Kabupaten Tangerang 1. Tahap Awal Prosedur Rekrutmen Pegawai

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Prosedur Rekrutmen Pada PDAM TKR Kabupaten Tangerang 1. Tahap Awal Prosedur Rekrutmen Pegawai BAB 4 PEMBAHASAN Pentingnya pengelolaan Sumber Daya Manusia yang baik di suatu perusahaan dapat meningkatkan kinerja dari perusahaan tersebut. Dengan demikian, audit operasional atas pengelolaan Sumber

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI SDM (STUDI KASUS: PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES) PERIODE MEI 2006-MARET 2007

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI SDM (STUDI KASUS: PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES) PERIODE MEI 2006-MARET 2007 AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI SDM (STUDI KASUS: PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES) PERIODE MEI 2006-MARET 2007 Abstrak Tujuan dari penelitian yang diadakan pada PT Toyota Astra Financial Services adalah

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Pengelolaan Sumber Daya Manusia dapat mempengaruhi kinerja di suatu perusahaan sehingga perlu dilakukan audit operasional atas fungsi SDM yang dilaksanakan secara sistematis

Lebih terperinci

Kata Kunci : Audit Manajemen, Pelayanan Jasa, dan Hotel

Kata Kunci : Audit Manajemen, Pelayanan Jasa, dan Hotel AUDIT MANAJEMEN ATAS PELAYANAN JASA PADA BLUE SKY PANDURATA BOUTIQUE HOTEL JESISCA NATALIA Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon jeruk Raya No 27, Telp: (021) 53696969 Email: jesisca.natalia@gmail.com

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SDM PADA PT XL AXIATA TBK

AUDIT OPERASIONAL ATAS PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SDM PADA PT XL AXIATA TBK AUDIT OPERASIONAL ATAS PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SDM PADA PT XL AXIATA TBK Shelly, Gen Norman T, S.E. Ak. M.M. Binus University, Jl. Batu sari raya no.80 Jakarta Barat, 0819863810, zoomama.mia@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM REKRUTMEN DAN SELEKSI SERTA PENEMPATAN POSISI KERJA

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM REKRUTMEN DAN SELEKSI SERTA PENEMPATAN POSISI KERJA 109 BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM REKRUTMEN DAN SELEKSI SERTA PENEMPATAN POSISI KERJA A. Analisis Tentang Sistem Rekrutmen di PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Dharmawangsa Surabaya Karyawan merupakan

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PEMASARAN PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE INDONESIA (CABANG INSPIRING AGENCY)

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PEMASARAN PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE INDONESIA (CABANG INSPIRING AGENCY) AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PEMASARAN PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE INDONESIA (CABANG INSPIRING AGENCY) RENDY IRAWAN Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon jeruk Raya No 27, Telp: (021) 53696969 Email:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pemeriksaan operasional yang dilakukan peneliti terhadap aktivitas penjualan di PT KKM maka peneliti dapat menyimpulkan : 1. Kebijakan dan prosedur

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. ANINDOJAYA SWAKARSA

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. ANINDOJAYA SWAKARSA AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. ANINDOJAYA SWAKARSA DIMAS RADITO SURYO Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon jeruk Raya No 27, Telp: (021) 53696969 Email : radito.dimas@gmail.com Dosen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. teori-teori yang digunakan dalam pembuatan proyek tugas akhir:

BAB II LANDASAN TEORI. teori-teori yang digunakan dalam pembuatan proyek tugas akhir: BAB II LANDASAN TEORI Landasan teori merupakan dasar-dasar atau teori yang digunakan dalam melakukan sebuah penelitian, dengan demikian akan memudahkan dalam melakukan agar sesuai dengan teori-teori yang

Lebih terperinci

PENERAPAN AUDIT KINERJA UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS PROSES PRODUKSI DAN OPERASI PADA CV.TRIAS ADHICITRA

PENERAPAN AUDIT KINERJA UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS PROSES PRODUKSI DAN OPERASI PADA CV.TRIAS ADHICITRA PENERAPAN AUDIT KINERJA UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS PROSES PRODUKSI DAN OPERASI PADA CV.TRIAS ADHICITRA Hizkia Rendy Sutantijo Gatot Imam Nugroho, Drs, Ak, MBA BINUS UNIVERSITY, Jl. Kemanggisan Ilir III/45,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan timbulnya persaingan yang ketat di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan timbulnya persaingan yang ketat di berbagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi menyebabkan timbulnya persaingan yang ketat di berbagai bidang industri, tak terkecuali pada industri Pariwisata. Persaingan tidak hanya terjadi

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA DI HOTEL BOROBUDUR JAKARTA

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA DI HOTEL BOROBUDUR JAKARTA PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA DI HOTEL BOROBUDUR JAKARTA Felicia Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 7, felicia_fc@ymail.com Agung Gita Subakti,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan bangsa dan negara sekarang ini adalah koperasi. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, organisasi harus memperoleh dan

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan bangsa dan negara sekarang ini adalah koperasi. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, organisasi harus memperoleh dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan yang pesat di negara kita telah mendorong suatu organisasi pemerintah untuk meningkatkan kegiatan usahanya yang berorientasi pada pelayanan publik,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Definisi Audit Internal Perkembangan suatu perusahaan ditandai dengan semakin banyaknya unitunit operasi perusahaan, jenis usaha, meluasnya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN. 1. Pengendalian Intern berpengaruh positif dan signifikan terhadap

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN. 1. Pengendalian Intern berpengaruh positif dan signifikan terhadap 113 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN A. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil analisis data tentang Pengaruh Pengendalian, Kepatuhan dan Kompesasi Manajemen

Lebih terperinci

PENERAPAN AUDIT OPERASIONAL ATAS MANAJEMEN FUNGSI SDM UNTUK MENILAI KINERJA KARYAWAN PADA PT.PIONEER FLOUR MILL INDUSTRIES SIDOARJO

PENERAPAN AUDIT OPERASIONAL ATAS MANAJEMEN FUNGSI SDM UNTUK MENILAI KINERJA KARYAWAN PADA PT.PIONEER FLOUR MILL INDUSTRIES SIDOARJO PENERAPAN AUDIT OPERASIONAL ATAS MANAJEMEN FUNGSI SDM UNTUK MENILAI KINERJA KARYAWAN PADA PT.PIONEER FLOUR MILL INDUSTRIES SIDOARJO Arie Hendra Septiani, A.Syafi i, Ali Rasyidi Prodi Akuntansi Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ROMANCE BEDDING AND FURNITURE

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ROMANCE BEDDING AND FURNITURE BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ROMANCE BEDDING AND FURNITURE Pengelolaan SDM yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini Bangsa Indonesia sedang mengalami masa-masa sulit khususnya dibidang ekonomi. Banyak perusahaan yang mengalami kegagalan dalam menjalankan kegiatan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Ruang lingkup audit operasional atas fungsi SDM pada PT FUI meliputi

BAB IV PEMBAHASAN. Ruang lingkup audit operasional atas fungsi SDM pada PT FUI meliputi BAB IV PEMBAHASAN Ruang lingkup audit operasional atas fungsi SDM pada PT FUI meliputi penyelengaraan seluruh fungsi dan aktivitas manajemen SDM. Tujuan audit operasional ini adalah untuk menilai tingkat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. a. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. a. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Manajemen Sumber Daya Manusia a. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia dalam organisasi merupakan human

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan bersifat profit oriented, walaupun beberapa diantaranya merupakan perusahaan non profit oriented dan sudah pasti memiliki tujuan. Keberhasilan

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERGURUAN TINGGI ILMU KEPOLISISAN

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERGURUAN TINGGI ILMU KEPOLISISAN AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERGURUAN TINGGI ILMU KEPOLISISAN ALIF WISNU BARATA GATOT IMAM NUGROHO Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon jeruk Raya No 27, Telp: (021) 53696969

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. Pada masa sekarang ini perekonomian bangsa Indonesia telah memasuki era

BAB I. Pendahuluan. Pada masa sekarang ini perekonomian bangsa Indonesia telah memasuki era BAB I Pendahuluan 1.1. Latar belakang Pada masa sekarang ini perekonomian bangsa Indonesia telah memasuki era perdagangan bebas, sehingga setiap perusahaan atau organisasi membutuhkan banyak tenaga ahli

Lebih terperinci

7 SUMBER DAYA MANUSIA

7 SUMBER DAYA MANUSIA 7 SUMBER DAYA MANUSIA Dalam implementasi manajemen sumber daya manusia, kami menerapkan budaya sharing session sebagai bentuk aktivitas mempertajam nilai organisasi Perseroan. Pencapaian positif dalam

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA LOTTEMART WHOLESALE YOGYAKARTA

AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA LOTTEMART WHOLESALE YOGYAKARTA Audit Manajemen untuk. (Antonyella Papina) 1 AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA LOTTEMART WHOLESALE YOGYAKARTA THE MANAGEMENT AUDIT TO ASSESS EFFECTIVENESS ON

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada PT. Winiharto,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada PT. Winiharto, BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada PT. Winiharto, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Sistem pengendalian internal pada PT. Winiharto secara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan dan tumpuan bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan dan tumpuan bagi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan dan tumpuan bagi perusahaan untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Sumber daya manusia mempunyai peran

Lebih terperinci

BAB IV SISTEM REKRUTMEN DAN PELATIHAN DALAM MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN DI BMT UGT PUSAT SIDOGIRI BANGIL

BAB IV SISTEM REKRUTMEN DAN PELATIHAN DALAM MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN DI BMT UGT PUSAT SIDOGIRI BANGIL BAB IV SISTEM REKRUTMEN DAN PELATIHAN DALAM MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN DI BMT UGT PUSAT SIDOGIRI BANGIL A. Analisis tentang sistem rekrutmen dan pelatihan dalam meningkatkan kinerja karyawan di BMT

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Al rasyid, Harun. Teknik Penarikan Sampel Dan Penyusunan Skala. Bandung : Program Pasca Sarjana, Universitas Padjadjaran, 1996.

DAFTAR PUSTAKA. Al rasyid, Harun. Teknik Penarikan Sampel Dan Penyusunan Skala. Bandung : Program Pasca Sarjana, Universitas Padjadjaran, 1996. DAFTAR PUSTAKA Al rasyid, Harun. Teknik Penarikan Sampel Dan Penyusunan Skala. Bandung : Program Pasca Sarjana, Universitas Padjadjaran, 1996. Agoes, Sukrisno. Auditing: Pemeriksaan Akuntansi oleh Kantor

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. BUMI MAESTROAYU

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. BUMI MAESTROAYU AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. BUMI MAESTROAYU Susanti Jln. Kepa Duri Mas no.413c 08176739949 uchanz_13@yahoo.com Dosen Pembimbing Sudarmo, Drs., MM ABSTRAK Penjualan

Lebih terperinci

BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN 5.1 Karakteristik Kepemimpinan Pemimpin di Showa Indonesia Manufacturing yang ada menggunakan prinsip keterbukaan terhadap karyawan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA MANAJEMEN AUDIT ATAS FUNGSI PERSONALIA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN

BAB 4 ANALISA MANAJEMEN AUDIT ATAS FUNGSI PERSONALIA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN 39 BAB 4 ANALISA MANAJEMEN AUDIT ATAS FUNGSI PERSONALIA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN 4.1 Analisa terhadap Fungsi Personalia Pada bagian ini, akan dipaparkan hasil analisa atas fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan bersifat profit oriented, walaupun beberapa diantaranya merupakan perusahaan non profit oriented dan sudah pasti memiliki tujuan. Keberhasilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang semakin pesat dalam berbagai bidang atau sektor kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang semakin pesat dalam berbagai bidang atau sektor kehidupan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi dewasa ini, negara Indonesia mengalami perkembangan yang semakin pesat dalam berbagai bidang atau sektor kehidupan. Perkembangan ini

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI SDM PADA PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI SDM PADA PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI SDM PADA PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES Ruang lingkup audit operasional atas fungsi SDM pada PT TAFS mencakup penyelenggaraan seluruh fungsi manajemen SDM dan ketaatan

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN SEBAGAI SARANA PENGUKUR EFEKTIVITAS SUMBER DAYA MANUSIA (Studi Kasus PT Grand Pesona Utama Malang)

AUDIT MANAJEMEN SEBAGAI SARANA PENGUKUR EFEKTIVITAS SUMBER DAYA MANUSIA (Studi Kasus PT Grand Pesona Utama Malang) AUDIT MANAJEMEN SEBAGAI SARANA PENGUKUR EFEKTIVITAS SUMBER DAYA MANUSIA (Studi Kasus PT Grand Pesona Utama Malang) Disusun oleh : Hafid Rizky Satrio Wicaksono Dra. Grace Widijoko, MSA., Ak. Jurusan Akuntansi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi yang penuh persaingan. Ritel adalah salah satu cara pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi yang penuh persaingan. Ritel adalah salah satu cara pemasaran 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha ritel modern merupakan peluang usaha yang sangat menjanjikan di era globalisasi yang penuh persaingan. Ritel adalah salah satu cara pemasaran produk meliputi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan perhatian khusus karena unsur tersebut yang mengendalikan unsur-unsur

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan perhatian khusus karena unsur tersebut yang mengendalikan unsur-unsur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan elemen organisasi yang sangat penting dan memerlukan perhatian khusus karena unsur tersebut yang mengendalikan unsur-unsur yang lainnya.sumber

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Agoes, Sukrisno Auditing (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik). Edisi 4. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

DAFTAR PUSTAKA. Agoes, Sukrisno Auditing (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik). Edisi 4. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat. DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku Agoes, Sukrisno. 2012. Auditing (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik). Edisi 4. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat. Arens, Alvin A., Randal J. Elder, Mark S.

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis pada PT. PLN (Persero) serta pembahasan yang telah dikemukakan pada Bab IV yaitu menjawab identifikasi

Lebih terperinci

5. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pemeriksaan operasional yang penulis lakukan atas aktivitas penjualan Hotel Alqueby, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Siklus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Perusahaan, baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era globalisasi akan mempertajam

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha i ABSTRAK Memasuki era globalisasi sekarang ini, kebiasaan untuk melakukan audit operasional mulai cukup populer di kalangan bisnis baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun swasta. Audit operasional

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi ini, perekonomian dunia dihadapkan pada perdagangan bebas dan pasar terbuka. Semua produk dan jasa dari suatu negara akan bebas

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN ATAS SUMBER DAYA MANUSIA UNTUK MENGEVALUASI TINGKAT EFEKTIVITAS PEREKRUTAN DAN PENGEMBANGAN KARYAWAN PADA PT CATALYT

AUDIT MANAJEMEN ATAS SUMBER DAYA MANUSIA UNTUK MENGEVALUASI TINGKAT EFEKTIVITAS PEREKRUTAN DAN PENGEMBANGAN KARYAWAN PADA PT CATALYT AUDIT MANAJEMEN ATAS SUMBER DAYA MANUSIA UNTUK MENGEVALUASI TINGKAT EFEKTIVITAS PEREKRUTAN DAN PENGEMBANGAN KARYAWAN PADA PT CATALYT Anggiar Novia Fanti, Syafi i, Arief Rahman Prodi Akuntansi Fakultas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karyawan merupakan sumber daya yang memiliki peranan sangat penting pada suatu perusahaan. Hal tersebut dikarenakan karyawan itulah yang nantinya akan memberdayakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Dalam perubahan zaman yang begitu cepat ini, setiap instansi/perusahaan otomatis harus siap untuk menghadapinya, karena kalau tidak siap perusahaan

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL PELAYANAN CUSTOMER SERVICE PADA PELANGGAN DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURYA SEMBADA KOTA SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

AUDIT OPERASIONAL PELAYANAN CUSTOMER SERVICE PADA PELANGGAN DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURYA SEMBADA KOTA SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR AUDIT OPERASIONAL PELAYANAN CUSTOMER SERVICE PADA PELANGGAN DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURYA SEMBADA KOTA SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : ILVIA AULIA RACHMAH NIM : 2013411039 SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN Pembahasan audit operasional atas fungsi penjualan dan penerimaan kas pada Lei Garden Restaurant dijelaskan pada bab keempat ini. Berdasarkan ruang lingkup yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi akan mempertajam persaingan-persaingan diantara perusahaan, sehingga diperlukan pemikiran yang lebih kritis atas pemanfaatan secara optimal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Dalam suatu organisasi, manajemen adalah salah satu elemen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Dalam suatu organisasi, manajemen adalah salah satu elemen BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Dalam suatu organisasi, manajemen adalah salah satu elemen penting untuk kelangsungan organisasi. Sistem manajemen yang dipakai oleh suatu organisasi adalah

Lebih terperinci

- Struktur Organisasi PT. Pos Indonesia (Persero) - Struktur Organisasi Sekretariat Perusahaan - Struktur Organisasi Direktorat Sumber Daya Manusia

- Struktur Organisasi PT. Pos Indonesia (Persero) - Struktur Organisasi Sekretariat Perusahaan - Struktur Organisasi Direktorat Sumber Daya Manusia Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 - Kuesioner Kememadaian Audit Operasional, Efektifitas Fungsi Personalia, dan Peranan Audit Operasional Dalam Menunjang Efektifitas Pengelolaan Fungsi Personalia. - Hasil

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian "Audit Operasional PT. Sari Coffee Indonesia Atas Pengelolaan Sumber Daya Manusia".

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Audit Operasional PT. Sari Coffee Indonesia Atas Pengelolaan Sumber Daya Manusia. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam setiap organisasi pasti memiliki tujuan. Keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya sangat ditentukan oleh sumber daya yang dimilikinya. Salah

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC IV.1. Survei Pendahuluan (Preliminary Survey) Tahap survei pendahuluan merupakan tahap awal yang harus dilaksanakan oleh seorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dalam suatu bidang pekerjaan banyak ditentukan oleh tingkat

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dalam suatu bidang pekerjaan banyak ditentukan oleh tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan asset berharga yang perlu dipertahankan oleh perusahaan, karena sumber daya manusia menjadi penentu keefektifan suatu perusahaan.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Tujuan audit operasional atas fungsi SDM pada PT Satata Neka Tama adalah

BAB IV PEMBAHASAN. Tujuan audit operasional atas fungsi SDM pada PT Satata Neka Tama adalah BAB IV PEMBAHASAN Tujuan audit operasional atas fungsi SDM pada PT Satata Neka Tama adalah untuk menilai tingkat ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas dari fungsi dan aktivitas tersebut. Oleh karena

Lebih terperinci

PERANAN AUDIT INTERN PIUTANG UNTUK MENINGKATKAN KELANCARAN PENYELESAIAN PROYEK DAN EFEKTIVITAS PENDAPATAN PADA PT. BUKAKA TEKNIK UTAMA, TBK

PERANAN AUDIT INTERN PIUTANG UNTUK MENINGKATKAN KELANCARAN PENYELESAIAN PROYEK DAN EFEKTIVITAS PENDAPATAN PADA PT. BUKAKA TEKNIK UTAMA, TBK PERANAN AUDIT INTERN PIUTANG UNTUK MENINGKATKAN KELANCARAN PENYELESAIAN PROYEK DAN EFEKTIVITAS PENDAPATAN PADA PT. BUKAKA TEKNIK UTAMA, TBK Retno Martanti Endah L Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pada era globalisasi seperti saat ini ditandai dengan semakin berkembang dan semakin meningkatnya persaingan antar perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh laba dari

Lebih terperinci

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM Setelah kita mempelajari proses perencanaan, kemudian dilakukan proses rekrutmen, seleksi, selanjutnya yang akan kita bahas adalah tentang pelatihan dan pengembangan karyawan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan salah satu intangible assets yang berharga. Intangible assets

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan salah satu intangible assets yang berharga. Intangible assets BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tantangan yang dihadapi organisasi saat ini semakin ketat. Perusahaan dituntut tidak hanya untuk survive namun bagaimana caranya agar sebuah organisasi atau perusahaan

Lebih terperinci

Cendekia Akuntansi Vol 3 No 1 Jan 2015 ISSN

Cendekia Akuntansi Vol 3 No 1 Jan 2015 ISSN AUDIT FUNGSI PEMASARAN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI KINERJA PEMASARAN (Studi Kasus pada Perusahaan Kecap MURNI JAYA Kediri) Oleh: Novita Rahmawati ABSTRAK Penelitian ini dilakukan pada perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. efisien dan efektif. Startegi management perusahaan dalam hal ini haruslah

BAB I PENDAHULUAN. efisien dan efektif. Startegi management perusahaan dalam hal ini haruslah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Dengan perkembangan jaman yang semakin canggih maka semakin meningkat kebutuhan setiap manusia, dalam hal ini tentu akan menimbulkan banyak peluang dalam berbisnis.

Lebih terperinci

AUDIT SISTEM INFORMASI RSUD SLEMAN UNTUK MONITORING DAN EVALUASI KINERJA SISTEM

AUDIT SISTEM INFORMASI RSUD SLEMAN UNTUK MONITORING DAN EVALUASI KINERJA SISTEM AUDIT SISTEM INFORMASI RSUD SLEMAN UNTUK MONITORING DAN EVALUASI KINERJA SISTEM Beni Suranto 1, Farah Fauziyah Hanum, Kholid Haryono 3 1,,3 Jurusan Teknik Informatika Universitas islam Indonesia Jl. Kaliurang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ini menuntut perusahaan untuk terus berbenah diri dengan melakukan perubahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. ini menuntut perusahaan untuk terus berbenah diri dengan melakukan perubahaan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi sebagai era tanpa batas yang tercermin dengan adanya kebebasan dalam berusaha, kebebasan dalam berpendapat dan dalam bersaing. Hal ini menuntut perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era globalisasi

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan uraian dan analisis dari bab-bab sebelumnya, peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan atas prosedur rekrutmen dan seleksi. Berdasarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. data yang saya perlukan sehubungan dengan masalah yang diteliti.

KATA PENGANTAR. data yang saya perlukan sehubungan dengan masalah yang diteliti. Lampiran 1 Alat Ukur Iklim Kerja KATA PENGANTAR Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menempuh gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) di Universitas Kristen Maranatha Bandung, saya membutuhkan beberapa informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Pada era globalisasi ini, persaingan antar perusahaan semakin meningkat. Banyak perusahaan berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas dari produk atau

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PDAM KABUPATEN SITUBONDO SKRIPSI

AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PDAM KABUPATEN SITUBONDO SKRIPSI AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PDAM KABUPATEN SITUBONDO SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Derajat Sarjana Ekonomi Dan Bisnis Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maraknya perusahaan pembiayaan yang bergerak di bidang perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. maraknya perusahaan pembiayaan yang bergerak di bidang perekonomian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemajuan perekonomian menuju arah persaingan dunia semakin dekat, maraknya perusahaan pembiayaan yang bergerak di bidang perekonomian semakin menambah ketatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan aktivitas usahanya sehari-hari, pada dasarnya memiliki tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan aktivitas usahanya sehari-hari, pada dasarnya memiliki tujuan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan baik itu perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa dalam menjalankan aktivitas usahanya sehari-hari, pada dasarnya memiliki tujuan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DEPARTEMEN HUMAN RESOURCE PT EXTRUPACK DENGAN METODE HUMAN RESOURCE SCORECARD

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DEPARTEMEN HUMAN RESOURCE PT EXTRUPACK DENGAN METODE HUMAN RESOURCE SCORECARD PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DEPARTEMEN HUMAN RESOURCE PT EXTRUPACK DENGAN METODE HUMAN RESOURCE SCORECARD Didien Suhardini dan Citra Kurniawan Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Orang yang melaksanakan fungsi auditing dinamakan pemeriksa atau auditor. Pada mulanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Orang yang melaksanakan fungsi auditing dinamakan pemeriksa atau auditor. Pada mulanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis a. Pengertian Auditing dan Internal Auditing Istilah auditing dikenal berasal dari bahasa latin yaitu : audire, yang artinya mendengar. Orang yang melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur atau jasa. Jika membicarakan mengenai sebuah bisnis maka ada

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur atau jasa. Jika membicarakan mengenai sebuah bisnis maka ada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman dan teknologi yang semakin pesat mendorong berbagai sektor usaha untuk lebih maju dan berkembang. Tidak dapat dipungkiri bahwa kehidupan manusia tidak

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang bergerak dibidang perdagangan umum, supplier, kontraktor dengan bisnis

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang bergerak dibidang perdagangan umum, supplier, kontraktor dengan bisnis BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Multi Clean Jaya Lestari merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak dibidang perdagangan umum, supplier, kontraktor dengan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Pengelolaan SDM yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Pengelolaan SDM yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Pengelolaan SDM yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan. Untuk itu, perlu dilakukan audit manajemen SDM di perusahaan, agar dapat

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA (Studi Kasus pada PG Kebon Agung)

AUDIT MANAJEMEN BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA (Studi Kasus pada PG Kebon Agung) AUDIT MANAJEMEN BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA (Studi Kasus pada PG Kebon Agung) Eftin Ula Kurnia Dwiatmanto Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang Email: eftinulakurnia@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan sumber daya yang paling penting dan menentukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan sumber daya yang paling penting dan menentukan dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan sumber daya yang paling penting dan menentukan dalam arah dan perubahan organisasi. Tanpa manusia sebagai penggeraknya, organisasi menjadi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pelaksanaan Pelatihan dan Pengembangan Karyawan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pelaksanaan Pelatihan dan Pengembangan Karyawan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Pelaksanaan Pelatihan dan Pengembangan Karyawan a. Dalam pelaksanaan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ajeng Wind, Forensic Accounting untuk Pemula dan Awam, Dunia Cerdas, Yogyakarta, 2015.

DAFTAR PUSTAKA. Ajeng Wind, Forensic Accounting untuk Pemula dan Awam, Dunia Cerdas, Yogyakarta, 2015. 77 DAFTAR PUSTAKA Ajeng Wind, Forensic Accounting untuk Pemula dan Awam, Dunia Cerdas, Yogyakarta, 2015. Alison, Artikel Fraud Auditing, 2006. Arens, Elder Beasly, Auditing & Pelayanan Verifikasi, Indeks,

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMBERIAN KREDIT PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG JATIWARINGIN

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMBERIAN KREDIT PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG JATIWARINGIN EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMBERIAN KREDIT PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG JATIWARINGIN Robert Paulus Binus University, Jl.Kebun Jeruk Raya No.27 Kebun Jeruk Jakarta Barat, 021-53696969, paul_rajaoloan@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perlengkapan, dan asset finansial merupakan sumber daya yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. perlengkapan, dan asset finansial merupakan sumber daya yang dibutuhkan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Setiap organisasi mempunyai berbagai tujuan yang hendak dicapainya. Tujuan tersebut diraih dengan mendayagunakan sumber-sumber dayanya yang ada. Salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia menjadi pilar penyangga utama sekaligus penggerak

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia menjadi pilar penyangga utama sekaligus penggerak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia menjadi pilar penyangga utama sekaligus penggerak roda perusahaan dalam usaha mewujudkan visi misi serta tujuannya. karenanya harus dipastikan sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis ekonomi pada tahun 1998 yang ditandai dengan jatuhnya nilai mata uang menyebabkan banyak perusahaan yang dalam tiga dekade terakhir ini berhasil keluar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi sekarang ini terlihat sangat pesat. Perkembangan ini tidak hanya melahirkan era informasi global tetapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atau Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) sebagai pelaku ekonomi tidak bisa lepas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan istilah human capital yang memandang sumber daya manusia atau

BAB I PENDAHULUAN. dengan istilah human capital yang memandang sumber daya manusia atau 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan yang unggul dalam persaingan di era globalisasi saat ini adalah perusahaan yang menempatkan karyawan (pegawai) tidak sebagai faktor produksi semata,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan dapat berkembang serta berjalan dengan baik jika memiliki sumber daya manusia (SDM) yang tepat. SDM yang tepat mampu menunjang kinerja suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 ayat 9 UU No. 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 ayat 9 UU No. 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perubahan di segala bidang terus berkembang pesat, dan kita harus mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan itu, terutama dalam meningkatkan

Lebih terperinci