Penyusun: Ade Vicidian Sugiharto Putra ( ) Pembimbing II: Yudhi Purwananto, S.Kom, M.Kom. Victor Hariadi, S.Si, M.Kom.
|
|
- Verawati Johan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Penyusun: Ade Vicidian Sugiharto Putra ( ) Pembimbing I: Yudhi Purwananto, S.Kom, M.Kom. Pembimbing II: Victor Hariadi, S.Si, M.Kom.
2 PENDAHULUAN
3 Permasalahan pengalokasian sumber-sumber yang terbatas diantara beberapa aktivitas yang bersaing yang harus diselesaikan dengan cara yang terbaik (optimal) yang mungkin untuk dilakukan Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut digunakanlah linier programming (LP) Jika permasalahan yang seluruh variabelnya adalah integer sehingga harus digunakan integer linier programming(ilp) untuk menyelesaikannya Kemudian dicari solusi optimal yang lain atau solusi alternatifnya, salah satu cara yang digunakan adalah menggunakan model general integer cut
4 Untuk membuat aplikasi solusi alternatif pada general ILP yang berfungsi menemukan semua solusi alternatif yang mungkin dari sebuah general ILP Mengusulkan general integer cut untuk meniadakan solusi sebelumnya dan merepresentasikan sebuah algoritma untuk mengidentifikasi semua solusi optimal dari ILP berdasarkan model yang dikembangkan oleh Tsai, Lin dan Hu
5 Bagaimana mendapatkan general integer cut Bagaimana mendapatkan himpunan solusi alternatif yang mungkin dari sebuah permasalahan general ILP
6 Implementasi untuk aplikasi menggunakan LINGO 8.0 Permasalahan yang akan digunakan pada uji coba merupakan permasalahan yang sudah terepresentasi dalam bentuk model matematis Permasalahan yang dibahas hanya permasalahan ILP Solusi alternatif optimal ditulis selama nilai objektif yang dihasilkan setelah menambahkan fungsi kendala baru (general integer cut baru) harus sama dengan nilai objektif awal yaitu sebelum menambahkan fungsi kendala baru
7 TINJAUAN PUSTAKA
8 Dibutuhkan keputusan/variabel yang harus dilakukan dalam bentuk bilangan bulat Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan ILP adalah dengan menggunakan model branch and bound
9 Dibutuhkan variebel keputusan tertentu yang harus dilakukan dalam bentuk bilangan bulat, jadi tidak semua variabelnya adalah bilangan bulat
10 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
11 General Integer Cut dapat digunakan untuk menemukan semua solusi alternatif dari masalah ILP yang berisi variabel biner maupun non- biner dengan cara menambahkan sebuah general integer cut pada model asli untuk membuat model sebelumnya menjadi tidak layak (infeasible) sehingga menghasilkan model baru dengan nilai objektif yang sama
12 Model 1 (teknik absolut)
13 Model 2-1 (teknik IP konvensional) Model diatas untuk permasalahan ILP yang mengandung variabel biner
14 Model 2-2 (teknik IP konvensional) Model diatas untuk permasalahan ILP yang hanya mengandung variabel non-biner
15 Langkah 1 Menentukan sebuah solusi optimal dari permasalahan ILP
16 Langkah 2 Temukan semua solusi alternatif optimal untuk f(x)=q Misalkan j=j+1, tambahkan fungsi kendala: (dapat diganti dengan model (2) sehingga dapat diselesaikan menggunakan teknik IP yang konvensional) Ulangi terus langkah 2 selama kondisi f(x)=q (nilai objektif yang baru dihasilkan masih sama dengan nilai objektif awal) Jika kondisi f(x) Q (nilai objektif baru tidak sama dengan nilai objektif awal), maka solusi yang digunakan hanya solusi-solusi yang sebelumnya dan langsung menuju langkah 3
17 Langkah 3 Yang harus dilakukan pada langkah 3 ini adalah menulis seluruh solusi optimal
18 Alur Proses
19 Data Permasalahan 1
20 Data Permasalahan 2
21 Implementasi input dari data Permasalahan 1
22 Output implementasi dari data permasalahan 1 Nilai objektif = 76 X1 = 23, X2 = 53, X3 = 0, Y1 = 1, Y2 = 1
23 Implementasi general integer cut model (1)
24 Implementasi general integer cut model (2)
25 UJICOBA DAN ANALISIS
26 Menggunakan 2 skenario, skenario 1 untuk data permasalahan 1 dan skenario 2 untuk data permasalahan 2 1 Skenario menggunakan 3 ujicoba yaitu: Menggunakan model (1) teknik absolut Menggunakan model (2) teknik konvensional dengan M=100 Menggunakan model (2) teknik konvensional dengan M=100000
27 Skenario 1 Ujicoba 1 Hasil ujicoba sebagai berikut : Dari data permasalahan 1 dihasilkan 6 solusi optimal dengan nilai objektif 76
28 Skenario 1 Ujicoba 2 Hasil ujicoba sebagai berikut : Dari data permasalahan 1 dihasilkan 5 solusi alternatif dengan nilai objektif 76
29 Skenario 1 Ujicoba 3 Hasil ujicoba sebagai berikut : Dari data permasalahan 1 dihasilkan 5 solusi alternatif dengan nilai objektif 76
30 Analisis skenario 1 Dengan menggunakan model general integer cut dapat dihasilkan suatu hasil optimal alternatif selain hasil optimal awal pada suatu permasalahan ILP yang mengandung variabel integer dan variabel biner Hasil ujicoba 1 lebih baik dari hasil ujicoba 2 dan 3 karena menghasilkan lebih banyak solusi alternatif Hasil ujicoba 2 dan ujicoba 3 menunjukkan bahwa dengan dengan dilakukannya penambahan general integer cut dapat menghasilkan jumlah solusi alternatif yang sama namun berbeda urutan solusi optimalnya bergantung pada besarnya M yang diinputkan
31 Skenario 2 Ujicoba 1 Hasil ujicoba sebagai berikut : Dari data permasalahan 2 dihasilkan 2 solusi alternatif dengan nilai objektif 4516
32 Skenario 2 Ujicoba 2 Hasil ujicoba sebagai berikut : Dari data permasalahan 2 dihasilkan 2 solusi alternatif dengan nilai objektif 4516
33 Skenario 2 Ujicoba 3 Hasil ujicoba sebagai berikut : Dari data permasalahan 2 dihasilkan 2 solusi alternatif dengan nilai objektif 4516
34 Analisis skenario 2 Dengan menggunakan model general integer cut dapat dihasilkan suatu hasil optimal alternatif selain hasil optimal awal pada suatu permasalahan ILP yang hanya mengandung variabel non-biner Seluruh ujicoba menghasilkan 2 solusi alternatif dan nilai objektif yang sama Perbedaan besarnya M yang diinputkan tidak terlihat pada ujicoba 2 dan 3 dikarenakan data permasalahan tersebut jika diselesaikan menggunakan general integer cut hanya menghasilkan dua buah solusi optimal
35 KESIMPULAN DAN SARAN
36 Model general integer cut yang dikembangkan Tsai, Lin dan Hu dapat digunakan untuk mencari solusi alternatif lain diluar solusi optimal awal, dimana general integer cut tersebut didapatkan dengan cara memformulasikan ulang solusi optimal yang didapat sebelumnya sehingga menghasilkan solusi alternatif baru dengan menghilangkan kemungkinan kemunculan solusi yang sudah ada sebelumnya Solusi alternatif dari sebuah permasalahan ILP yang didapatkan dengan menggunakan model general integer cut haruslah solusi optimal yang memiliki nilai objektif yang sama dengan solusi optimal awal yaitu pada saat sebelum ditambahkannya fungsi kendala baru yang berupa general integer cut
37 Dengan menggunakan model general integer cut dapat dihasilkan suatu hasil optimal alternatif selain hasil optimal awal pada suatu permasalahan ILP yang hanya mengandung variabel non-biner maupun juga permasalahan ILP yang mengandung variabel biner Pada model general integer cut, perbedaan besarnya M yang diinputkan akan terlihat jika suatu permasalahan ILP dapat menghasilkan lebih dari 1 solusi alternatif. Karena besarnya M akan mengakibatkan perbedaan urutan solusi alternatif optimal yang ditemukan
38 Model general integer cut ini dapat membantu pengambil keputusan pada suatu badan atau perusahaan untuk mengkombinasikan variabel-variabel keputusan yang berbeda komposisinya yang dianggap sesuai dengan kondisi teraktual perusahaan namun tetap menghasilkan keuntungan yang sama optimalnya, hal ini dikarenakan kemampuan general integer cut dalam memberikan banyak pilihan solusi alternatif
39 Model general integer cut ini seharusnya dapat dikembangkan lebih lanjut karena menjadikan lebih banyak pilihan untuk mencapai keuntungan yang sama Kesulitan dalam melakukan riset yaitu kesulitan dalam menemukan contoh-contoh permasalahan ILP yang menghasilkan lebih dari satu solusi optimal dan juga sedikit sekali riset-riset tentang pencarian solusi alternatif di bidang linier programming
40 Mengacu pada saat terjadi kondisi keuntungan atau nilai objektif yang didapat kemungkinan menjadi lebih besar daripada sebelumnya dapat terjadi, keputusan-keputusan yang harus diambil dan metode-metode yang digunakan untuk mengambil keputusan tersebut belum dapat terjawab sehingga perlu dikembangkan lebih lanjut karena hal tersebut diluar model general integer cut yang hanya menangani permasalahan dengan nilai objektif yang sama
41 Terima Kasih
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Riset Operasi Masalah pengoptimalan timbul sejak adanya usaha untuk menggunakan pendekatan ilmiah dalam memecahkan masalah manajemen suatu organisasi. Sebenarnya kegiatan yang
Lebih terperinciII LANDASAN TEORI. suatu fungsi dalam variabel-variabel. adalah suatu fungsi linear jika dan hanya jika untuk himpunan konstanta,.
II LANDASAN TEORI Pada pembuatan model penjadwalan pertandingan sepak bola babak kualifikasi Piala Dunia FIFA 2014 Zona Amerika Selatan, diperlukan pemahaman beberapa teori yang digunakan di dalam penyelesaiannya,
Lebih terperinciDAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... LEMBAR PERNYATAAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL...
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... LEMBAR PERNYATAAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... INTISARI... ABSTRACT...
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Teknik Informatika Matematika Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2003/2004 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI OPTIMALISASI PRODUKSI PADA PERUSAHAAN GARMENT
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permasalahan pemotongan kayu sering dialami oleh industri yang memproduksi batangan-batangan kayu menjadi persediaan kayu dalam potonganpotongan yang lebih
Lebih terperinciBAB 3 LINEAR PROGRAMMING
BAB 3 LINEAR PROGRAMMING Teori-teori yang dijelaskan pada bab ini sebagai landasan berpikir untuk melakukan penelitian ini dan mempermudah pembahasan hasil utama pada bab selanjutnya. 3.1 Linear Programming
Lebih terperinciINTEGER PROGRAMMING. Rudi Susanto, M.Si
INTEGER PROGRAMMING Rudi Susanto, M.Si 1 Pendahuluan Pemecahan dgn Linier Programing menghasilkan nilai variabel yg biasanya berupa pecahan, padahal banyak masalah memerlukan hasil yg bulat. Misal lokasi
Lebih terperinciPROGRAMA INTEGER 10/31/2012 1
PROGRAMA INTEGER 10/31/2012 1 Programa linier integer (integer linear programming/ilp) pada intinya berkaitan dengan program-program linier dimana beberapa atau semua variabel memiliki nilai-nilai integer
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program linier merupakan metode matematika dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan, seperti memaksimumkan keuntungan dan meminimumkan
Lebih terperinciBAGIAN III OPTIMASI DENGAN SOLVER
BAGIAN III OPTIMASI DENGAN SOLVER DAFTAR ISI 3.1 Konsep Dasar Model Data... 3.2 Fungsi Model Data... 3.3 Jenis Model Data... 3.4 Model Data Berbasis Optimasi... 3.5 Optimasi dengan Program Linear... 3.6
Lebih terperinciBab 2 LANDASAN TEORI
Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Linear Programming Linear Programming (LP) merupakan metode yang digunakan untuk mencapai hasil terbaik (optimal) seperti keuntungan maksimum atau biaya minimum dalam model matematika
Lebih terperinciI PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI
1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar elakang Sepak bola merupakan olahraga yang populer di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Sepak bola sebenarnya memiliki perangkat-perangkat penting yang harus ada dalam penyelenggaraannya,
Lebih terperinciInteger Programming (Pemrograman Bulat)
Integer Programming (Pemrograman Bulat) Pemrograman bulat dibutuhkan ketika keputusan harus dilakukan dalam bentuk bilangan bulat (bukan pecahan yang sering terjadi bila kita gunakan metode simpleks).
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Program Linier Menurut Aminudin (2005), program linier merupakan suatu model matematika untuk mendapatkan alternatif penggunaan terbaik atas sumber-sumber yang tersedia. Kata linier
Lebih terperinciAplikasi Integer Linear Programming (Ilp) untuk Meminimumkan Biaya Produksi pada Siaputo Aluminium
Aplikasi Integer Linear Programming (Ilp) untuk Meminimumkan Biaya Produksi pada Siaputo Aluminium Hikmah *1, Nusyafitri Amin 2 *1 Program Studi Matematika FMIPA Universitas Sulawesi Barat, 2 Program Studi
Lebih terperinciII TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Graf Definisi 1 (Graf, Graf Berarah dan Graf Takberarah) 2.2 Linear Programming
4 II TINJAUAN PUSTAKA Untuk memahami permasalahan yang berhubungan dengan penentuan rute optimal kendaraan dalam mendistribusikan barang serta menentukan solusinya maka diperlukan beberapa konsep teori
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemrograman linier integer atau Integer Linear Programming (ILP) pada intinya berkaitan dengan program-program linier di mana beberapa atau semua variabel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan Kereta api merupakan salah satu angkutan darat yang banyak diminati masyarakat, hal ini dikarenakan biaya yang relatif murah dan waktu tempuh yang
Lebih terperinciI PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin tingginya mobilitas penduduk di suatu negara terutama di kota besar tentulah memiliki banyak permasalahan, mulai dari kemacetan yang tak terselesaikan hingga moda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah suatu tempat dimana sumber daya dasar dikelola dengan proses yang sedemikian rupa sehingga diperoleh suatu hasil berupa barang atau jasa yang
Lebih terperinciBAB 2 KAJIAN PUSTAKA
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Program Linier Penyelesaian program linear dengan algoritma interior point dapat merupakan sebuah penyelesaian persoalan yang kompleks. Permasalahan dalam program linier mungkin
Lebih terperinciBAB III. KERANGKA PEMIKIRAN
BAB III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Teori Produksi Produksi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang mentransformasi masukan (input) menjadi hasil keluaran
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, manusia sering dihadapi oleh permasalahan melibatkan optimasi tujuan ganda (multi-objective), contohnya dalam hal perencanaan atau peramalan pasar yang
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
8 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu instansi atau industri maupun perusahaan, adanya penentuan jumlah produksi yang tepat merupakan suatu hal yang sangat penting. Sistem penentuan jumlah
Lebih terperinciModul 8. PENELITIAN OPERASIONAL INTEGER PROGRAMMING. Oleh : Eliyani PROGRAM KELAS KARYAWAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
Modul 8. PENELITIAN OPERASIONAL INTEGER PROGRAMMING Oleh : Eliyani PROGRAM KELAS KARYAWAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2007 2 PENDAHULUAN Salah
Lebih terperinciI PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bencana alam merupakan interupsi signifikan terhadap kegiatan operasional sehari-hari yang bersifat normal dan berkesinambungan. Interupsi ini dapat menyebabkan entitas
Lebih terperinciUJM 3 (2) (2014) UNNES Journal of Mathematics.
UJM 3 (2) (2014) UNNES Journal of Mathematics http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujm IMPLEMENTASI ALGORITMA BRANCH AND BOUND PADA 0-1 KNAPSACK PROBLEM UNTUK MENGOPTIMALKAN MUATAN BARANG Arum Pratiwi,
Lebih terperinciI PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI
I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah penentuan rute bus karyawan mendapat perhatian dari para peneliti selama lebih kurang 30 tahun belakangan ini. Masalah optimisasi rute bus karyawan secara matematis
Lebih terperinciI PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI
1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kamar darurat (Emergency Room/ER) adalah tempat yang sangat penting peranannya pada rumah sakit. Aktivitas yang cukup padat mengharuskan kamar darurat selalu dijaga oleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Optimasi adalah suatu proses pencarian hasil terbaik. Proses ini dalam analisis sistem diterapkan terhadap alternatif yang dipertimbangkan, kemudian dari hasil tersebut
Lebih terperinci12/15/2014. Apa yang dimaksud dengan Pemrograman Bulat? Solusi yang didapat optimal, tetapi mungkin tidak integer.
1 PEMROGRAMAN LINEAR BULAT (INTEGER LINEAR PROGRAMMING - ILP) Apa yang dimaksud dengan Pemrograman Bulat? METODE SIMPLEKS Solusi yang didapat optimal, tetapi mungkin tidak integer. 2 1 INTEGER LINEAR PROGRAMMING
Lebih terperinciv 2 v 5 v 3 Gambar 3 Graf G 1 dengan 7 simpul dan 10 sisi.
Contoh Dari graf G pada Gambar 1 didapat e 1 incident dengan simpul dan, e incident dengan simpul dan, e 3 tidak incident dengan simpul, v, dan. Definisi 3 (Adjacent) Jika e={p,q} E, maka simpul p dikatakan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Program Linier Program linier adalah suatu teknik penyelesaian optimal atas suatu problema keputusan dengan cara menentukan terlebih dahulu fungsi tujuan (memaksimalkan atau meminimalkan)
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Produksi
BAB 2 LANDASAN TEORI 21 Perencanaan Produksi Produksi yang dalam bahasa inggris disebut production adalah keseluruhan proses yang dilakukan untuk menghasilkan produk atau jasa Produk yang dihasilkan sebagai
Lebih terperinciBerikut merupakan alur penyelesaian masalah nyata secara matematik. pemodelan. penyelesaian
Lecture I: Introduction of NonLinear Programming A. Masalah Optimisasi Dalam kehidupan sehari-hari, manusia cenderung untuk berprinsip ekonomi, yaitu dengan sumber daya sedikit mungkin dapat memperoleh
Lebih terperinciBagaimana cara menyelesaikan persoalan Linier Programming and Integer Programming dengan
I. Pendahuluan A. Latar Belakang (Min. 1 lembar) B. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang ada pada modul 1 ini adalah : Bagaimana cara menyelesaikan persoalan Linier Programming and Integer Programming
Lebih terperinciTENTUKAN MODEL MATEMATISNYA!
INTEGER PROGRAMING CONTOH SOAL! Sebuah perusahaan jus buah curah JASJUS TAMBUNAN memproduksi 2 jenis produk, yaitu jus jeruk dan jus jambu. Masing-masing produk tersebut membutuhkan 2 tahapan produksi,
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Sistem Produksi Secara umum produksi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi hasil
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Teori Produksi Produksi adalah suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi hasil keluaran (output) yang berupa
Lebih terperinciOPTIMASI PENUGASAN GURU PADA KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SMKN 2 SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN INTEGER PROGRAMMING
OPTIMASI PENUGASAN GURU PADA KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SMKN SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN INTEGER PROGRAMMING Anik Perwita Sari dan Abdullah Shahab Program Studi MagisterManajemen Teknologi Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diberikan pendahuluan sebelum memasuki pembahasan pokok. Pendahuluan ini meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan, tinjauan pustaka, batasan
Lebih terperinciBAB 2 OPTIMISASI KOMBINATORIAL. Masalah optimisasi merupakan suatu proses pencarian varibel bebas yang
BAB 2 OPTIMISASI KOMBINATORIAL 2.1 Masalah Model Optimisasi Kombinatorial Masalah optimisasi merupakan suatu proses pencarian varibel bebas yang memenuhi kondisi atau batasan yang disebut kendala dari
Lebih terperincisejumlah variabel keputusan; fungsi yang akan dimaksimumkan atau diminimumkan disebut sebagai fungsi objektif, Ax = b, dengan = dapat
sejumlah variabel keputusan; fungsi yang akan dimaksimumkan atau diminimumkan disebut sebagai fungsi objektif nilai variabel-variabel keputusannya memenuhi suatu himpunan kendala yang berupa persamaan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE BRANCH AND BOUND (B&B)DALAM MENENTUKAN KEUNTUNGAN MAKSIMUM PENJUALAN TEMPE
PENERAPAN METODE BRANCH AND BOUND (B&B)DALAM MENENTUKAN KEUNTUNGAN MAKSIMUM PENJUALAN TEMPE Eagar Marantika 1), Heru Haerul Anwar 2), Muhammad Nur Aliffuddin 3), Rizal Fauzi 4),Robiyana 5), Ryan Agung
Lebih terperinciINTEGER PROGRAMMING. Oleh: Dimas Rahadian AM, S.TP. M.Sc.
INTEGER PROGRAMMING Oleh: Dimas Rahadian AM, S.TP. M.Sc Email: rahadiandimas@yahoo.com JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA CONTOH SOAL! Sebuah perusahaan jus buah curah
Lebih terperinciPENERAPAN METODE BRANCH AND BOUND DALAM MENENTUKAN JUMLAH PRODUKSI OPTIMUM PADA CV. XYZ. Angeline, Iryanto, Gim Tarigan
Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 2, No. 2 (2014), pp. 137 145. PENERAPAN METODE BRANCH AND BOUND DALAM MENENTUKAN JUMLAH PRODUKSI OPTIMUM PADA CV. XYZ Angeline, Iryanto, Gim Tarigan Abstrak. CV.
Lebih terperinciMatematika Bisnis (Linear Programming-Metode Grafik Minimisasi) Dosen Febriyanto, SE, MM.
(Linear Programming-Metode Grafik Minimisasi) Dosen Febriyanto, SE, MM. www.febriyanto79.wordpress.com - Linear Programming Linear programing (LP) adalah salah satu metode matematis yang digunakan untuk
Lebih terperincifungsi keanggotaan dinyatakan sebagai berikut:
LAMPIRAN 74 Lampiran 1 Fungsi Keanggotaan Bahan Baku Beras Ketan Berikut ini merupakan fungsi keanggotaan bahan baku beras ketan 1) Misal bilangan fuzzy menyatakan bahan baku beras ketan yang dibutuhkan
Lebih terperinciINTEGER PROGRAMMING. Widha Kusumaningdyah, ST., MT 2012
INTEGER PROGRAMMING Widha Kusumaningdyah, ST., MT 2012 INTEGER PROGRAMMING INTRODUCTION INTEGER PROGRAMMING (IP) Untuk permasalahan optimasi dengan beberapa atau semua variabel keputusan bernilai bulat(integer).
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Program Integer 2.1.1 Definisi Program Integer Program Integer adalah program linier (Linear Programming) di mana variabelvariabelnya bertipe integer(bulat). Program Integerdigunakan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Model Matematika Model matematika adalah suatu rumusan matematika (dapat berbentuk persamaan, pertidaksamaan, atau fungsi) yang diperoleh dari hasil penafsiran seseorang ketika
Lebih terperinciPEMROGRAMAN KOMPUTER KODE MODUL: TIN 202 MODUL III LINEAR PROGRAMMING DAN VISUALISASI
PEMROGRAMAN KOMPUTER KODE MODUL: TIN 202 MODUL III LINEAR PROGRAMMING DAN VISUALISASI LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 MODUL II LINEAR PROGRAMMING DAN
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Dalam bab ini dibahas beberapa definisi dan konsep-konsep yang
BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini dibahas beberapa definisi dan konsep-konsep yang digunakan untuk membahas aplikasi PLFTG untuk investasi portofolio saham. A. Pemrograman Linear Pemrograman matematis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah kegiatan operasional perusahaan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan hal produksi. Perusahaan melakukan kegiatan produksi untuk memenuhi permintaan.
Lebih terperinciIndeks Produksi Industri Sedang Besar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah penduduk yang semakin banyak mengakibatkan semakin banyaknya peluang usaha. Semakin banyaknya penduduk semakin banyak pula kebutuhan yang perlu dipenuhi. Industri-industri
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis tidak pernah lepas dari berbagai metode untuk mendapatkan keuntungan salah satu cara untuk mendapatkan keuntungan adalah dengan menerapkan semua sumber
Lebih terperinciOPTIMIZATION THE NUMBER OF GENTRY FILLING OIL (BBM) USING A LINEAR PROGRAMMING APPROACH TO FULFILL THE DEMAND (Case Study : PT.
OPTIMASI BANYAKNYA GENTRY PENGISIAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) DENGAN PENDEKATAN PROGRAM LINIER UNTUK MEMENUHI PERMINTAAN (Studi Kasus : PT.XYZ Surabaya) OPTIMIZATION THE NUMBER OF GENTRY FILLING OIL (BBM)
Lebih terperinciRISET OPERASIONAL MINGGU KE-2. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si. Linier Programming: Formulasi Masalah dan Model
RISET OPERASIONAL MINGGU KE- Linier Programming: Formulasi Masalah dan Model Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si Pengertian Linear Programming Linear Programming (LP) adalah salah satu teknik riset operasi
Lebih terperinciLINIER PROGRAMMING Formulasi Masalah dan Pemodelan. Staf Pengajar Kuliah : Fitri Yulianti, MSi.
LINIER PROGRAMMING Formulasi Masalah dan Pemodelan Staf Pengajar Kuliah : Fitri Yulianti, MSi. Tahap-tahap Pemodelan dalam RO (Riset Operasional): 1. Merumuskan masalah 2. Pembentukan model 3. Mencari
Lebih terperinciPENERAPAN METODE BRANCH AND BOUND DALAM PENYELESAIAN MASALAH PADA INTEGER PROGRAMMING
Jurnal Manajemen Informatika dan Teknik Komputer Volume, Nomor, Oktober 05 PENERAPAN METODE BRANCH AND BOUND DALAM PENYELESAIAN MASALAH PADA INTEGER PROGRAMMING Havid Syafwan Program Studi Manajemen Informatika
Lebih terperinciOleh: Dwi Agustina Sapriyanti (1) Khusnul Novianingsih (2) Husty Serviana Husain (2) ABSTRAK
MODEL OPTIMASI PENJADWALAN KERETA API (Studi Kasus pada Jadwal Kereta Api di PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung Lintasan Bandung-Cicalengka) Oleh: Dwi Agustina Sapriyanti (1) Khusnul Novianingsih
Lebih terperinciAlgoritma Pemograman 1 A. Minggu 1
Algoritma Pemograman 1 A Minggu 1 ALGORITMA Adalah inti dari ilmu komputer. Algoritma adalah urutan-urutan dari instruksi langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu masalah. Algoritma adalah blueprint dari
Lebih terperinciPemodelan dan Linier Programming (LP)
Pemodelan dan Linier Programming (LP) Entin Martiana, S.Kom, M.Kom Pemodelan dalam mss Model statistik (analisis regresi) digunakan untuk mencari relasi diantara variabel. Model ini merupakan preprogram
Lebih terperinciMATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 [KODE/SKS : IT / 2 SKS]
MATA KULIAH MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 [KODE/SKS : IT011215 / 2 SKS] LINIER PROGRAMMING Formulasi Masalah dan Pemodelan Pengertian Linear Programming Linear Programming (LP) adalah salah satu teknik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsep program linier (linear programming) ditemukan dan diperkenalkan seorang ahli matematika bangsa Amerika, Dr.George Dantzig yaitu dengan dikembangkannya metode
Lebih terperinciManajemen Operasional
Linear Programming (LP) Dosen Febriyanto, SE. MM. www.febriyanto79.wordpress.com Linear Programming Linear programing (LP) adalah salah satu metode matematis yang digunakan untuk membantu manajer dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah knapsack adalah permasalahan optimasi yang mendasar. Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah knapsack adalah permasalahan optimasi yang mendasar. Masalah ini merupakan permasalahan algoritma yang sudah dikenal dengan luas. Dalam kehidupan sehari-hari
Lebih terperinciAPLIKASI PROGRAM INTEGER PADA PERUMAHAN BUMI SERGAI DI SEI RAMPAH
Saintia Matematika Vol. 2, No. 1 (2014), pp. 13 21. APLIKASI PROGRAM INTEGER PADA PERUMAHAN BUMI SERGAI DI SEI RAMPAH ERLINA, ELLY ROSMAINI, HENRY RANI SITEPU Abstrak. Kebutuhan akan rumah merupakan salah
Lebih terperinciAPLIKASI OPTIMALISASI PRODUKSI DAN KEUNTUNGAN PADA PERUSAHAAN GARMENT HANDUK ABSTRAK
APLIKASI OPTIMALISASI PRODUKSI DAN KEUNTUNGAN PADA PERUSAHAAN GARMENT HANDUK SYARIEF HIDAYAT Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatiukur No. 112-114 Bandung 40132 syarief1010610@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang Program kepaniteraan klinik merupakan suatu bagian penting dalam sistem pendidikan kedokteran, program kepaniteraan klinik yaitu suatu periode pendidikan kedokteran
Lebih terperinciPEMROGRAMAN INTEGER DENGAN FUNGSI OBJEKTIF LINEAR SEPOTONG - SEPOTONG
PEMROGRAMAN INTEGER DENGAN FUNGSI OBJEKTIF LINEAR SEPOTONG - SEPOTONG Oleh : FEBIANA RESI SAPTA G540037 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 008
Lebih terperinciPENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN YANG DIPERUMUM DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA BRANCH-AND-BOUND YANG DIREVISI
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN YANG DIPERUMUM DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA BRANCH-AND-BOUND YANG DIREVISI Siti Nur Aisyah 1), Khusnul Novianingsih 2), Entit Puspita 3) 1), 2), 3) Departemen Pendidikan
Lebih terperinciPENENTUAN POLA PEMOTONGAN PELAT LEMBARAN UNTUK MEMINIMALKAN PELAT SISA PADA PT. X DENGAN METODE INTEGER LINEAR PROGRAMMING
PENENTUAN POLA PEMOTONGAN PELAT LEMBARAN UNTUK MEMINIMALKAN PELAT SISA PADA PT. X DENGAN METODE INTEGER LINEAR PROGRAMMING Andri Sanjaya 1) dan Abdullah Shahab 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi,
Lebih terperinciI PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa isu yang merebak akhir-akhir ini menunukkan bahwa pertumbuhan umlah penduduk di dunia yang saat ini mencapai sekitar 6.8 milyar berdampak pada aktivitasaktivitas
Lebih terperinciOPTIMALISASI HASIL PRODUKSI TAHU DAN TEMPE MENGGUNAKAN METODE BRANCH AND BOUND (STUDI KASUS: PABRIK TEMPE ERI JL. TERATAI NO.
JIMT Vol. 12 No. 1 Juni 2015 (Hal. 53-63) Jurnal Ilmiah Matematika dan Terapan ISSN : 2450 766X OPTIMALISASI HASIL PRODUKSI TAHU DAN TEMPE MENGGUNAKAN METODE BRANCH AND BOUND (STUDI KASUS: PABRIK TEMPE
Lebih terperinciBab 2 LANDASAN TEORI
Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Program Linear Menurut Sitorus, Parlin (1997), Program Linier merupakan suatu teknik penyelesaian optimal atas suatu problema keputusan dengan cara menentukan terlebih dahulu suatu
Lebih terperinciPengantar Integer Programming
Pengantar Integer Programming Model Integer Programming Permasalahan integer programming (IP) adalah suatu Program Linear (LP) yang beberapa atau seluruh variabel yang digunakan merupakan bilangan integer
Lebih terperinciProgram Integer. Riset Operasi TIP FTP UB
Program Integer Riset Operasi TIP FTP UB Model Pemrograman Integer Tipe Model Total Integer Model: Semua variabel keputusan diharuskan mempunyai nilai solusi integer. 0 1 Integer Model: Semua variabel
Lebih terperinciDaerah fisibel untuk masalah IP di atas diberikan pada gambar berikut :
L A M P I R A N 3 4 Lampiran Contoh penyelesaian suatu LP dengan metode branch and bound Dari LP pada Contoh Misalkan diberikan integer programming berikut: Maksimumkan z = 7x + 5x () Terhadap : x + x
Lebih terperinciIII RELAKSASI LAGRANGE
III RELAKSASI LAGRANGE Relaksasi Lagrange merupakan salah satu metode yang terus dikembangkan dalam aplikasi pemrograman matematik. Sebagian besar konsep teoretis dari banyak aplikasi menggunakan metode
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan mengenai teori dan terminologi graph, yaitu bentukbentuk khusus suatu graph dan juga akan diuraikan penjelasan mengenai shortest path. 2.1 Konsep Dasar
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Optimasi Menurut Nash dan Sofer (1996), optimasi adalah sarana untuk mengekspresikan model matematika yang bertujuan memecahkan masalah dengan cara terbaik. Untuk tujuan bisnis,
Lebih terperinciPendekatan Linear Programming untuk Strategi Boarding pada Pesawat. Riska Dhenabayu
Pendekatan Linear Programming untuk Strategi Boarding pada Pesawat Riska Dhenabayu 5104100033 Pendekatan Linear Programming untuk Strategi Boarding pada Pesawat Riska Dhenabayu 5104100033 Pembimbing I:
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Program Integer Program Integer merupakan pengembangan dari Program Linear dimana beberapa atau semua variabel keputusannya harus berupa integer. Jika hanya sebagian variabel
Lebih terperinciMAKSIMALISASI PROFIT DALAM PERENCANAAN PRODUKSI
MAKSIMALISASI PROFIT DALAM PERENCANAAN PRODUKSI Tri Hernawati Staf Pengaar Kopertis Wilayah I Dpk Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara Medan Abstrak Profit yang maksimal merupakan tuuan utama
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Program Linier Program linier adalah suatu cara untuk menyelesaikan persoalan pengalokasian sumber-sumber yang terbatas di antara beberapa aktivitas yang bersaing, dengan cara
Lebih terperinciI PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sukarelawan adalah seseorang atau sekelompok orang yang secara ikhlas karena panggilan nuraninya memberikan apa yang dimilikinya tanpa mengharapkan imbalan. Sukarelawan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Vehicle Routing Problem (VRP) merupakan salah satu permasalahan yang terdapat pada bidang Riset Operasional. Dalam kehidupan nyata, VRP memainkan peranan penting dalam
Lebih terperinciOPERATION RESEARCH-1
OPERATION RESEARCH-1 Prof.Dr.H.M.Yani Syafei,MT MATERI PERKULIAHAN 1.Pemrograman Linier (Linear Programming) Formulasi Model Penyelesaian dengan Metode Grafis Penyelesaian dengan Algoritma Simplex Penyelesaian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENEITIAN
BAB III METODOLOGI PENEITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metodologi penelitian atau langkahlangkah yang mengatur jalannya proses penelitian ini.diagram alir metodologi penelitian dapat dilihat
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini akan melakukan pengembangan dari model yang sudah ada tentang penanganan logistik bantuan. Penentuan rute dan jumlah alokasi komoditi ke setiap titik permintaan
Lebih terperinciIII PEMODELAN MASALAH PENJADWALAN KERETA API DAN APLIKASINYA
8 sidding petak jalan petak blok Keterangan: Stasiun Sinyal Crossing Overtaking Gambar 5 Ilustrasi dari istilah perkeretaapian. III PEMODELAN MASALAH PENJADWALAN KERETA API DAN APLIKASINYA 3.1 Model Matematika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Knapsack adalah suatu permasalahan dalam menentukan pemilihan objek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Knapsack adalah suatu permasalahan dalam menentukan pemilihan objek dari sekumpulan objek yang masing-masing mempunyai bobot/berat (weight) dan nilai/profit (value)
Lebih terperinciAPLIKASI PENJADWALAN RUANG KULIAH DENGAN METODE INTEGER LINEAR PROGRAMMING PADA FTIF ITATS
APLIKASI PENJADWALAN RUANG KULIAH DENGAN METODE INTEGER LINEAR PROGRAMMING PADA FTIF ITATS Anita T. Kurniawati 1 dan Maskur Teknik Informatika ITATS, Jl. Arief Rahman Hakim 100 Surabaya Email 1 : anitateku@yahoo.com
Lebih terperinciLINEAR PROGRAMMING. Pembentukan model bukanlah suatu ilmu pengetahuan tetapi lebih bersifat seni dan akan menjadi dimengerti terutama karena praktek.
LINEAR PROGRAMMING Formulasi Model LP Masalah keputusan yang biasa dihadapi para analis adalah alokasi optimum sumber daya yang langka. Sumber daya dapat berupa modal, tenaga kerja, bahan mentah, kapasitas
Lebih terperinciPROPOSAL PROGRAM HIBAH PENULISAN BUKU AJAR TAHUN 2017
DI KTI 2017 PROPOSAL PROGRAM HIBAH PENULISAN BUKU AJAR TAHUN 2017 MANAJEMEN SAINS: Pemanfaatan Matematika untuk Optimasi Bisnis SUSANA LIMANTO, S.T., M.SI (0706117203) ENDAH ASMAWATI, S.SI., M.SI. (0714057602)
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL DISTRIBUSI LOGISTIK BANTUAN DENGAN PEMERATAAN TINGKAT PEMENUHAN DI SETIAP TITIK PERMINTAAN
PENGEMBANGAN MODEL DISTRIBUSI LOGISTIK BANTUAN DENGAN PEMERATAAN TINGKAT PEMENUHAN DI SETIAP TITIK PERMINTAAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Teknik Industri RANDY
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teori himpunan fuzzy banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu seperti teori kontrol dan manajemen sains, pemodelan matematika dan berbagai aplikasi dalam bidang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Algoritma Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, terbitan Balai Pustaka 1988, algoritma diartikan sebagai urutan logis pengambilan putusan untuk pemecahan masalah. Menurut Munir R.
Lebih terperinciPENCARIAN SOLUSI PEMROGRAMAN NON LINIER MENGGUNAKAN ALGORITMA BRANCH-AND-BOUND
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 009 (SNATI 009) Yogyakarta, 0 Juni 009 ISSN:1907-50 PENCARIAN SOLUSI PEMROGRAMAN NON LINIER MENGGUNAKAN ALGORITMA BRANCH-AND-BOUND Victor Hariadi Jurusan Teknik
Lebih terperinci