ANALISA INVESTASI MESIN HEAT STABILIZER POWDER DOSING UNIT SEBAGAI PENGGANTI MESIN HEAT STABILIZER PELLET DOSING UNIT di PT.

Transkripsi

1 NLIS INVESTSI MESIN HET STBILIZER POWDER DOSING UNIT SEBGI PENGGNTI MESIN HET STBILIZER PELLET DOSING UNIT di PT. FILMENDO SKTI Erry Rimawa Program Studi Tekik Idustri Fakultas Tekik, Uiversitas Mercu Buaa BSTRK Kualitas yag berorietasi pada sisi ekoomi saat ii mejadi tred baru di duia idustri. Efisiesi adalah tujua utama dari semua itu. PT. Filamedo Sakti sebagai salah satu produse beag ba terus mecoba utuk megaplikasikaya dalam kegiata operasioal perusahaa. Dipicu oleh melambugya harga baha baku perusahaa yag berbaha dasar miyak bumi, perusahaa melakuka berbagai macam efisiesi dega harapa mampu meeka tiggiya biaya operasioal produksi dega tetap mempertimbagka sisi kualitas produk. Pegguaa Heat Stabilizer ( HST ) powder sebagai salah peggati dari HST pellet mejadi sagat petig megigat mahalya harga baha peujag itu. Dega melakuka modifikasi da pembelia alat baru, hasil yag didapatka dari koversi HST ii sagat luar biasa. Dega mejadika metode NPV, IRR, PBP da BEP sebagai metode utuk melakuka aalisa ekoomi tekik, hasil yag didapatka teryata meujukka bahwa ivestasi utuk proyek ii sagat megutugka utuk dijalaka. Kata Kuci : Efesiesi, Koversi HST, Kelayata Ivestasi BSTRCT Ecoomical quality owadays become a ew tred i idustrial world. Eficiecy become the most of its goal. PT. Filameto Sakti as oe of the producer of Tire Cord Yar always keep o tryig to applícate this i the compay operatioal activity. Because the price of raw material made from crude oil become higher day by day, the compay do a lot of eficiecy program so that ca decrease the operatioal cost of productio i cosideratio o the quality of product. The usig of powder Heat Stabilizer ( HST ) istead of pellet HST become more importat due to the expesive cost of HST. With make some modificatio ad buy a ew machie, the amazig result was got by the compay. With the usig of NPV, IRR, PBP ad BEP method as the method to do the Egieerig ecoomic aalysis, the result show that the ivestmets to this project are frofitable to be applicated. PENDHULUN Berkomitme utuk meciptaka kepuasa pelagga dega memproduksi produk berkualitas tiggi dega harga yag bersaig adalah sebagia dari kebijaka perusahaa PT Filamedo Sakti yag sesugguhya pasti diterapka juga oleh sebagia besar pelaku idustri saat ii. Ii semua dapat dimegerti karea suhu persaiga di duia 75

2 idustri pada saat ii sudah sagat tiggi. Siapapu dia da apapu betuk idustriya jika igi tetap dapat bertaha maka harus mampu memproduksi produk berkualitas dega harga yag kompetitif. PT. Filamedo Sakti adalah salah satu perusahaa yag memproduksi beag ba ilo 6 ( Tyre Cord Yar Nylo 6 ) yag berlokasi di Tagerag. Karea komitme perusahaa yag igi memberika kepuasa kepada pelagga dega produk yag berkualitas da harga yag kompetitif, maka PT. Filamedo Sakti melakuka berbagai riset utuk meuruka biaya produksi tapa harus meuruka kualitas produk. Diatara yag palig serig dijadika adala utuk meuruka biaya produksi adalah efisiesi di segala aspek. Meskipu secara keseluruha biaya produksi total tidak mugki utuk dituruka ( karea harga baha baku berbasis miyak bumi yag semaki melambug ), setidakya berbagai efisiesi yag dilakuka dapat membatu meeka membegkakya biaya produksi total. Pegguaa Heat Stabilizer ( HST ) dalam betuk pellet - yag hargaya jauh lebih mahal jika dibadigka dega harga HST dalam betuk powder - saat ii diilai sudah kurag efektif. Dega megaalisa kebutuha ivestasi total utuk megubah sistem produksi dari pemakaia HST pellet mejadi HST powder da membadigkaya dega sistem yag sudah ada, diharapka keutuga - keutuga dari efisiesi aka segera didapatka oleh perusahaa. LNDSN TEORI 1. Ilmu Tekik da Ekoomi Tekik a. Ilmu Tekik Tekik ( egieerig ) adalah profesi dimaa pegetahua matematis da sais yag diperoleh dari studi, pegalama da praktek diaplikasika dega pertimbaga alar utuk megembagka berbagai cara pegguaa baha da kekuata alam secara ekoomis demi kemafaata bagi umat mausia. Ilmu tekik merupaka sei yag merupaka perpadua atara kemahira da kecerdika dalam megadaptasi pegetahua utuk keguaa umat mausia b. Efisiesi Fisik da Ekoomi Efisiesi fisik merupaka ukura kesuksesa aktivitas tekik di ligkuga fisik yag selalu aka lebih sedikit dibadigka keseluruha atau kurag dari 100 %. Tujua utamaya adalah utuk medapatka hasil akhir per uit terbaik dari pembelajaa sumber daya. fisik ) Efisiesi ( secara fisik ) = fisik ) Output ( uit Iput ( uit Sedagka efisiesi ekoomi adalah efisiesi yag diyataka dalam hituga uit output ekoomi dibagi uit iput ekoomi yag masig masig diyataka dalam hituga alat tukar seperti uag. Efisiesi ekoomi harus selalu lebih besar dari 100 % utuk suksesya suatu usaha ekoomi. Harga Efisiesi ( secara ekoomi ) = Biaya c. Ekoomi Tekik Utuk peigkata kompetisi pasar global, kelayaka ekoomis merupaka sebuah pertimbaga yag sagat petig. Pedekata tekik kepada pemecaha masalah telah berkembag da meluas sehigga keberhasila serigkali tergatug pada kemampua yag dihadapka dega faktor ekoomis da fisik. Faktor ekoomis dalam operasi sistem da peralata tidak dapat lagi diserahka pada kesempata tapi 76

3 harus dipertimbagka dalam proses desai. 2. alisa Ekoomi Utuk Pegambila Keputusa Dalam Proses Produksi kebutuha yag serba pasti ( diasumsika demad aka kosta ). Nilai uag tidak aka berubah seirig dega periode waktu berjala ( Time Value of Moey). Idetifikasi da Formulasi Permasalaha Pegumpula da Pegolaha Data yag Diperluka Pegembaga lteratif-lteratif Racaga Proyek alisa da Evaluasi spek Tekis spek Ekoomis Pegambila Keputusa Utuk lteratif Yag Terbaik Ditijau Dari : Kelayaka Tekis Kelayaka Ekoomis Gambar 2.1 Baga lira Proses Pegambila Keputusa Maajerial utuk Suatu Racaga / Proyek Egieerig 3. alisa Titik Pulag Pokok ( Break Eve Poit alysis ) alisa titik pulag pokok ( break eve poit aalysis ) merupaka aalisa ekoomi yag umum diaplikasika dalam proses pegambila keputusa. alisa dibuat dega mempertimbagka uit uit biaya tetap, biaya variable da harga per uit produkya. alisa ii dibuat dega megabaika hal hal seperti: Kodisi masa yag aka datag yag berkaita dega perubaha tigkat Total Cost ( TC ) > Total Reveue ( TR ) Rugi ( Loss ) Total Cost ( TC ) < Total Reveue ( TR ) Utug ( Profit ) Utug ( Profit ) atau Rugi ( Loss ) = Total Peerimaa Total Biaya Z = TR TC Pada kodisi BEP maka berlaku Z = 0 atau TR = TC sehigga diperoleh aalisa sebagai berikut : TFC NBEP P V NBEP : Jumlah output produksi pulag pokok ( BEP ) TFC : Total biaya tetap P : Harga jual per uit produk V : Biaya variabel per uit produk sumsi : a. Harga jual per uit produk ( P ) aka selalu kosta. b. Biaya variabel per uit produk ( V ) juga diaggap kosta, tidak dikeal adaya potoga harga ( discout price ). c. Semua yag berhubuga dega biaya ataupu peerimaa aka liier. d. alisa ii haya bisa diaplikasika utuk megaalisa fasilitas produksi yag meghasilka produk atas jasa tuggal (sigle output). Dega aalisa BEP, ketika terjadi kodisi merugi maka dapat dikembagka alteratif alteratif sebagai berikut : a. Meeka atau meuruka Total Biaya Tetap ( TFC ). b. Meeka atau meuruka Biaya Variabel per uit output ( V ). 77

4 c. Meaikka harga jual per uit produk ( P ). d. Meaikka jumlah atau volume uit output (N) yag dibuat. 4. Ivestasi Ivestasi adalah pegeluara utuk suatu harapa di masa yag aka datag da bertujua utuk memperoleh mafaat (beefit) yag layak. da dua faktor yag mempegaruhi satu ivestasi. Kedua faktor itu adalah waktu da resiko. 5. Buga Buga (iterest) adalah sejumlah uag yag dibayarka akibat pemakaia uag yag dipijam sebelumya utuk suatu waktu tertetu. Selai itu buga bisa pula diartika sebagai laju pegembalia (rate of retur) dari sejumlah uag yag diivestasika yag berasal dari milik sediri atau pijama.. Tigkat Suku Buga Tigkat suku buga (rate of iterest) merupaka rasio atau perbadiga atara buga yag dibebaka per periode waktu dega jumlah uag yag dipijam awal periode dikalika dega 100% atau dapat diformulasika sebagai berikut : Rate of Iterest = Buga / satua waktu x 100% Jumlah pijama awal B. Buga Sederhaa Sistem buga sederhaa ( simple iterest ) yaitu sistem perhituga buga yag haya didasarka atas besarya pijama semula da buga periode sebelumya yag belum dibayar tidak termasuk faktor pegali buga. I = P x x i I : Besarya buga P : Besarya uag yag dipijamka atau diivestasika : Periode waktu pemijama i : Tigkat suku buga ( iterest rate ) C. Buga Majemuk Sistem buga majemuk ( Compoud Iterest ), yaitu sistem perhituga buga dimaa buga tidak haya dihitug terhadap besarya pijama awal, tetapi perhituga didasarka atas besarya utag awal periode yag bersagkuta. Dega kata lai sistem buga berbuga. 6. Perubaha Nilai Uag Terhadap Waktu da plikasiya dalam alisa Ekoomi Tekik Simbol atau otasi yag biasa diguaka adalah : i : Iterest rate / tigkat suku buga ( % ). : Periode buga yag ditetapka dalam jagka waktu tertetu. P : Besarya uag pokok yag ilaiya dihitug atau diekuivalesika pada saat sekarag ( Preset Worth ) F : Besarya uag pokok yag ilaiya diekuivalesika di masa medatag ( Future Worth ) yaitu pada akhir periode buga ( ) : Jumlah pembayara tuggal dari pembayara yag sama berturut turut ( Uiform Series ) yag dilakuka pada setiap akhir periode buga tahua ( ual Paymet atau uity ) 6.1 Pembayara Tuggal ( Sigle Paymets ) a. Faktor Pembayara Tuggal Bergada ( Sigle mout Paymet Compoud Factor ) F = P ( F/P, i%, ) atau F = P ( 1 + i ) 0 P Gambar 6.1 Cash Flow Diagram Sigle mout Paymet Compoud Factor 78

5 b. Faktor Nilai Sekarag Dari Pembayara Tuggal ( Sigle Paymet Preset Worth Factor ) P = F ( P/F, i%, ) atau 1 P F 1 i 6.2 Pembayara dalam Jumlah Sama Secara Seri ( Berturut turut ) pada Setiap khir Tahu Pembayara atau Peerimaa ( Uiform ual Series Ed-of-Year Paymets or Receipts ) a. Faktor Daa Tersimpa atau Terbayarka dalam Jumlah yag Sama Secara Seri ( Uiform Series the Sikig Fud Factor ) 1 F atau 1 i 1 = F ( /F, i%, ) 0????? c. Faktor Daa Terkumpul dari Pembayara yag Sama Secara Berturut turut (Uiform Series Compoud Factor) F = ( F/, i%, ) atau 1 i 1 F i d. Nilai Uag Sekarag dari Pembayara yag Sama Secara Berturut turut (Uiform Series Preset Worth Factor) 1 i 1 P atau i1 i P = ( P/, i%, ) 6.3 Cash Flow Gradiet ( G ) Cash flow gradiet adalah cash flow di maa jumlah alira uagya meigkat dalam jumlah tertetu setiap periodik. P i%, G G Gambar 6.2 Cash Flow Diagram Uiform Series the Sikig Fud Factor G b. Faktor Daa atau modal yag Terserap Kembali dalam Jumlah Sama Secara Berturut turut ( Uiform Series Capital Recovery Factor ) i P 1 atau 1 i 1 = P ( /P, i%, ) atau i1 i P 1 i Gambar 6.3 Cash Flow Gradiet ( G ) a. Future ( F ) dega Gradiet ( G ) G 1 i 1 F i i b. Preset ( P ) dega Gradiet ( G ) 79

6 1 i i P G 2 i 1 i P = G ( P/G, i%, ) 1 atau c. ual ( ) dega Gradiet ( G ) G 1 i i i 1 i 1 i 1 atau = G ( /G, i%, ) 7. Kriteria atau Evaluasi utuk Megaalisa Ivestasi MRR ( Miimum tractive Rate of Retur ) adalah tigkat suku buga yag dipakai sebagai patoka dasar oleh perusahaa dalam megevaluasi atau megaalisa serta membadigka berbagai alteratif. MRR merupaka ilai miimal dari tigkat pegembalia atau buga yag diterima oleh ivestor. a. Net Preset Value ( NPV ) Metode ii megadaika bahwa semua alira kas dikoversika mejadi ilai sekarag ( P ) da dijumlahka sehigga ilai P yag diperoleh mecermika ilai etto dari keseluruha alira kas yag tejadi selama perecaaa. Tigkat suku buga yag dipakai utuk melakuka koversi adalah MRR. Secara sistematis, ilai sekarag dari suatu alira kas diyataka sebagai berikut : t Pi atau t t0 1 i Pi t0 t ( P / F, i%, t) Dimaa : Pi = Nilai sekarag alira kas pada tigkat suku buga i% t = lira kas pada akhir periode t i = MRR = Horiso perecaaa pabila NPV 0 = proyek tersebut layak utuk dilaksaaka. pabila NPV 0 = proyek tersebut tidak layak utuk dilaksaaka. b. Iteral Rate of Retur ( IRR ) Metode NPV umumya mecari ilai ekuivalesi cash flow dega megguaka suku buga sebagai faktor peetu utamaya, maka pada metode IRR yag dicari adalah suku buga di saat NPV = 0. Jadi metode IRR memberika iformasi yag berkaita dega tigkat kemampua cash flow dalam megembalika ivestasi yag dijelaska dalam betuk % periode waktu. t Pi 0 t t0 1 r Di maa : t = Cash flow periode t r = Tigkat suku buga yag mejadika PV proceeds sama dega PV dari capital outlay = Periode terakhir dari cash flow yag diharapka. c. Periode Peggatia ( Pay Back Period ) Periode peggatia ( pay back period ) pada dasarya adalah jumlah periode yag diperluka utuk megembalika ogkos ivestasi awal dega tigkat pegembalia tertetu. Pay Back Period adalah ilai terkecil yag memeuhi persamaa F t t0 0 Di maa : F0 = Besarya biaya ivestasi F t = Kumulatif jumlah uag pada saat 80

7 METODOLOGI PENELITIN 1. Tempat da Waktu Peelitia Peelitia dilakuka di PT. FILMENDO SKTI yag berlokasi di Kompleks Idustri Gajah Tuggal jala Gajah Tuggal, desa Pasir Jaya kecamata Jatiuwug, Tagerag pada bula Jauari 2007 Desember Perumusa Masalah Harga miyak bumi yag semaki melambug megakibatka biaya utuk memproduksi beag ba ilo 6 ( Tire Cord Yar Nylo 6 ) juga ikut meragsek aik. Utuk megimbagi lojaka keaika tersebut, pegguaa HST powder mulai dilirik lagi utuk meggatika pegguaa HST pellet yag hargaya jauh lebih mahal. Namu sebelum memulai itu semua, harus dilakuka aalisa secara tepat dari segala sisi agar peerapa keputusa yag megharuska ivestasi modal dalam jumlah sagat besar ii dapat meghasilka keutuga bagi perusahaa, buka sebalikya. 3. Tujua Peelitia Tujua dari peelitia yag dilakuka dalam Jural peelitia ii adalah sebagai berikut : 1. Meuruka biaya produksi dari peghemata yag dilakuka dega meggati pegguaa HST pellet dega HST powder. 2. Meetuka layak atau tidakya proyek koversi ii utuk dijalaka. 3. Meghitug berapa lama Break Eve Poit ( BEP ) dari ivestasi yag dikeluarka seadaiya proyek koversi ii jadi dijalaka. 4. Pegumpula Data Dalam ragka pegumpula iformasi yag bergua bagi perusahaa, ada dua jeis data yag diambil : 1. Data Primer Yaitu hasil pegamata da aalisa peulis. 2. Data Sekuder Yaitu data yag sudah diolah oleh perusahaa. Data data yag dikumpulka meliputi : 1. Data Umum Perusahaa 2. Data kapasitas produksi aktual perusahaa, biaya depresiasi, tigkat suku buga yag berlaku, biaya baha baku, biaya ivestasi da lai lai. 5. Tahapa Pegolaha Data da alisa Data data yag telah peulis dapatka aka diolah sedemikia rupa sehigga data data tersebut bisa diguaka utuk megevaluasi da megukur tepat atau tidakya kebijaka yag telah diambil oleh perusahaa dega mejalaka alteratif tersebut serta seberapa besar keutuga yag diperoleh oleh perusahaa. PENGUMPULN DN PENGOLHN DT 1. Data Ivestasi Tabel 1 Umur Ekoomis Mesi da Nilai Sisa Harga Beli Umur ekoomis Nilai sisa HST Dosig Uit Pellet Rp tahu Rp HST Dosig Uit Powder Rp tahu Rp Total biaya ivestasi koversi HST pellet ke HST Powder utuk satu uit / satu area adalah sebesar Rp Data Hasil Produksi Data hasil produksi diambil dari data produksi total selama periode peelitia yaitu bula jauari 2007 sampai dega bula desember

8 Tabel 2 Data Hasil Produksi rea 61 ( deier 1260 ) Periode Jauari Desember 2007 Periode Total Produksi ( Kg ) Ja Feb Mar pr Mei Ju Sub Total Jul gust Sep Okt Nop Des Sub Total TOTL Rata- rata produksi bula Mar 07-Des Utuk data hasil produksi 20 tahu ke depa ( umur ekoomis mesi ) diperkiraka tidak aka berubah. Tabel 3 Data Hasil Produksi rea 61 ( deier 1260 ) Periode tahu Periode Total Produksi ( Kg ) Kebutuha Heat Stabilizer ( HST ) Kebutuha HST = Total Produksi bula jauari 2007 x = Kg x = Kg Tabel 4 Data Hasil Produksi & Kosumsi HST rea 61 ( deier 1260 ) Periode Jauari Desember 2007 Periode Total Produksi ( Kg ) Kosumsi HST (Kg ) ( 0,435 % ) Ja ,09 Feb ,56 Mar ,47 pr ,90 Mei ,24 Ju ,83 Sub Total ,09 Jul ,12 gust ,79 Sep ,83 Okt ,90 Nop ,45 Des ,57 Sub Total ,65 TOTL ,73 Tabel 5 Data Hasil Produksi & Kosumsi HST utuk rea 61 ( deier 1260 ) Periode tahu HST Periode Total Produksi ( Kg ) Kosumsi HST ( 0,435 % )( Kg ) , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,27 Tabel 6 Harga HST Powder & HST Pellet Harga / Kg Harga / Kg Harga / Kg ( % Kebutuha ( Ye ) ( Euro ) Rupiah ) Rp Rp B Rp ,63 Rp C Rp ,37 Rp D Rp Rp1.049 E Rp Rp8.824 Harga 1 Kg HST Powder Rp Pellet - 12,5 Rp Rp sumsi kurs 1 Ye = Rp 86 1 EURO = Rp Harga x % Kebutuha utuk 1 Kg ( Rp ) ( Kurs valuta asig Bak BTN : 21 gustus 2008 ) Harga ii merupaka ilai saat ii ( P ) utuk tahu Dega asumsi harga HST aka aik sebesar 5 % pertahu maka utuk meghitug harga HST tahu berikutya diperguaka rumus ( 2-14 & 2-15 ) pembugaa majemuk tuggal (F = P ( 1 + i ) ) atau F = P ( F/P, i%, ). Dalam hal ii, i adalah asumsi rata rata keaika harga HST pertahu ( 5 % ). Maka cotoh perhituga harga HST pellet pada tahu 2011 (periode peramala ke-4) dimaa : P = Rp peramala ) = 4 ( periode 82

9 i = 5 % Utuk diketahui bahwa adalah periode peramala utuk meghitug keaika harga buka merupaka periode utuk aalisa ivestasi. Perhituga : F 4 = P ( 1 + i ) F 4 = Rp ( % ) 4 F 4 = Rp ( 1, ) F 4 = Rp ,- Tabel 7 Prediksi harga HST Tahu Harga HST Powder / Kg Harga HST Pellet / Kg Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Data Peghemata yag Diperoleh daya perbedaa harga atara HST pellet dega HST powder meimbulka perbedaa aggara yag harus dikeluarka utuk membeli HST. Dega megalika jumlah kebutuha kosumsi HST dega harga HST utuk masig masig jeis maka aka diperoleh besarya kebutuha biaya utuk membeli HST. Dega meguragka biaya HST pellet dega biaya HST powder maka aka diperoleh besarya peghemata utuk pembelia HST. Tabel 8 Total Peghemata dari selisih harga HST Pellet dega HST Powder Tahu 2007 Periode Kosumsi HST Harga HST Powder ( Kg ) ( 0,435 % ) Harga HST Pellet Total Peghemata Ja ,09 Rp Rp Rp Feb ,56 Rp Rp Rp Mar ,47 Rp Rp Rp pr ,90 Rp Rp Rp Mei ,24 Rp Rp Rp Ju ,83 Rp Rp Rp Sub Total 5.022,09 Rp Rp Rp Jul ,12 Rp Rp Rp gust ,79 Rp Rp Rp Sep ,83 Rp Rp Rp Okt ,90 Rp Rp Rp Nop ,45 Rp Rp Rp Des ,57 Rp Rp Rp Sub Total 6.115,65 Rp Rp Rp TOTL ,73 Rp Rp Rp Perhituga besarya peghemata selama periode tahu 2008 higa 2027 dilakuka dega cara yag sama dega metode perhituga utuk tahu Data hasil perhituga ditampilka pada tabel di bawah ii. Tabel 9 Total Peghemata dari selisih harga HST Pellet dega HST Powder Periode tahu Tahu Kebutuha Biaya HST Powder HST (Kg) Biaya HST Pellet Total Peghemata ,73 Rp Rp Rp ,27 Rp Rp Rp ,27 Rp Rp Rp ,27 Rp Rp Rp ,27 Rp Rp Rp ,27 Rp Rp Rp ,27 Rp Rp Rp ,27 Rp Rp Rp ,27 Rp Rp Rp ,27 Rp Rp Rp ,27 Rp Rp Rp ,27 Rp Rp Rp ,27 Rp Rp Rp ,27 Rp Rp Rp ,27 Rp Rp Rp ,27 Rp Rp Rp ,27 Rp Rp Rp ,27 Rp Rp Rp ,27 Rp Rp Rp ,27 Rp Rp Rp ,27 Rp Rp Rp Biaya Biaya Operasioal Mesi HST Dosig Uit Biaya Perawata mesi da biaya utilitas berdasarka pegalama perusahaa diprediksika aka aik sebesar 5 % per tahu. 83

10 Tabel 10 Biaya - Biaya mesi HST Pellet Dosig Uit Tahu Biaya perawata Biaya Utilitas peujag TOTL Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Tabel 11 Biaya - Biaya mesi HST Powder Dosig Uit Tahu Biaya perawata Biaya teaga kerja Biaya Utilitas peujag TOTL Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Beba Biaya kibat Peurua Kualitas Produk Setelah alteratif baru ii dijalaka, teryata bayak ditemuka permasalaha tekis yag megakibatka adaya peurua koalitas produk. Peurua kualitas produk tetuya berdampak secara lagsug terhadap peerimaa perusahaa dari segi pejuala produk karea harga produk yag bermasalah lebih redah dibadigka harga produk yag bagus. Periode Ivestasi Tabel 12 Total Peurua Pedapata Tahu Peurua Pedapata Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp TOTL Rp Rp Peurua pedapata ii bisa diperhitugka sebagai peghemata yag dihasilka oleh pegguaa mesi HST pellet dosig Uit. Sehigga dapat diperguaka dalam perhituga aalisa ekoomi tekik pada bab selajutya. NLIS PEMECHN MSLH 1. alisa Pegguaa HST Pellet a. alisa dega Metode Net Preset Value ( NPV ) Tabel 5.1 Ivestasi, Nilai Sisa, Total Peghemata da Total Biaya Periode Total Tahu Ivestasi Nilai Sisa ( ) Peghemata Total Biaya Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Tigkat suku buga yag dipakai diasumsika sebesar 9 % ( 84

11 Suku Buga Sertifikat Bak Idoesia, gustus 2008 ). Dega demikia NPV dapat dihitug dega rumus Pi t0 ( P / F, i%, t) t atau rumus P = F ( P/F, i%, ). Sebagai cotoh utuk perhituga peride ke 1 adalah sebagai berikut : P 1 = ( NS Peghemata 1 + NS Nilai Sisa 1 ) ( NS Ivestasi 1 + NS Biaya 1 ) = [ F peghemata 1 ( P/F,i %, ) - ( F Biaya 1 ( P/F, i %, )] = [ F peghemata 1 ( P/F,9%, 1 ) ( F Biaya 1 ( P/F, 9%, 1 )] = [ ( ) ( ( )] = Rp ,- Tabel 1. NPV Mesi HST Pellet Dosig Uit Periode Discout Factor Nilai Saat Ii ( P ) Tahu ( ) ( p/f,9%,) per Periode Rp ,9174 Rp ,8417 Rp ,7722 Rp ,7084 Rp ,6499 Rp ,5963 Rp ,5470 Rp ,5019 Rp ,4604 Rp ,4224 Rp ,3875 Rp ,3555 Rp ,3262 Rp ,2992 Rp ,2745 Rp ,2519 Rp ,2311 Rp ,2120 Rp ,1945 Rp ,1784 Rp TOTL Rp Dapat dilihat bahwa bila mempertahaka mesi HST Pellet dosig uit aka meghasilka NPV positif yaitu sebesar Rp ,-. Ii berarti ivestasi peggua mesi HST pellet dosig uit masih layak secara ekoomi utuk dipertahaka. b. alisa Iteral Rate of Retur ( IRR ) Perhituga dilakuka dega melakuka perhituga secara coba coba higga ditemuka ilai NPV positif da ilai NPV egatif. Selajutya dilakuka iterpolasi utuk memperoleh IRR yag diigika. Periode Tabel 2 Perhituga IRR mesi HST pellet dosig uit ( p/f,i%,) i = 70% Nilai Saat Ii ( P ) ( p/f,i%,) i = 90% Nilai Saat Ii ( P ) ( ) per Periode per Periode 0 -Rp Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp1.019 TOTL Rp TOTL Rp Dari tabel di atas diketahui bahwa pada perhituga dega megguaka tigkat suku buga ( i ) 70 % da 90 % teryata total NPV masih berilai positif. Ii meujukka bahwa ilai IRR berada di atas agka 90 %. Hal ii dapat terjadi karea biaya ivestasi dari mesi yag sagat kecil bila dibadigka dega hasil peghemata yag diperoleh dalam jagka waktu ( periode ) yag sagat lama. Sagat besarya jumlah peghemata yag diperoleh juga dipegaruhi oleh sagat tiggiya harga da cukup bayakya jumlah baha baku yag diproses. c. alisa dega Metode Payback Period ( PBP ) Pay Back Period ( PBP ) yag dihitug disii adalah periode pegembalia terdiskoto dimaa pada proses perhitugaya dipegaruhi oleh ilai uag terhadap waktu. Perhituga pada periode ( ) 0 : 85

12 0 t0 F 0 t (Rp 0 ( P / F, i %, ) )- Rp > Rp > 0 - Rp > 0 Nilai = 0 tidak memeuhi persamaa, sehigga PBPya bukalah 0. Utuk perhituga pada periode ( ) = 1 Rp ( ) (P / F, 9 %, 1 ) )- Rp > 0 Rp ( ) - Rp > 0 Rp Rp > 0 Rp > 0 Dari perhituga di atas diketahui bahwa = 1 memeuhi persamaa yag diigika. Nilai PBP secara tepat diperoleh dega iterpolasi sebagai berikut : = 1 ( / ) = 1-0,6361 = 0,3639 tahu = 132,8 hari atau 4 bula 13 hari Tabel 3 Perhituga PBP Periode ( ) kumulasi rus Kas (Ft) Ivestasi wal (Fo) Selisih ( Ft - Fo ) 0 Rp0 Rp Rp Rp Rp Rp ,3639 Rp Rp Rp0 d. alisa dega Metode Break Eve Poit ( BEP ) Pada aalisa titik pulag pokok ( Break Eve Poit / BEP ), diasumsika bahwa ilai uag tidak aka berubah seirig dega periode waktu berjala ( time value of moey ). BEP aka terjadi bilamaa : Total Reveue = Total Cost Pembatasa pembatasa : Nilai peerimaa ( reveue ) diambil dari besarya peghemata yag dihasilka per kilogram produk. Peghemata yag dimaksud sama dega peghemata mesi HST pellet dosig uit yag dipakai dalam perhituga NPV sebelumya. Peghemata tahu 2007 = Rp Total Produksi tahu 2007 = Kg, maka peghemata per kilogram produk : Peghemata ( P )= Rp / Kg = Rp 92,- / Kg produk. Biaya Tetap ( TFC ) adalah biaya ivestasi mesi HST pellet dosig uit yaitu sebesar Rp ,-. Biaya variabel ( V ) adalah biaya operasioal tahu 2007 dibagi total produk yag dihasilka pada tahu 2007 sehigga mejadi V = Rp / Kg = Rp. 16,4037 / Kg Dari data data di atas maka dapat dihitug jumlah / volume produk yag mejadika BEP ( NBEP ). TFC NBEP P V NBEP NBEP = ,4 Kg 2. alisa Pegguaa HST Powder a. alisa dega Metode Net Preset Value ( NPV ) Tabel 4 NPV Mesi HST Powder Dosig Uit 86

13 Periode Discout Factor Nilai Saat Ii ( P ) Tahu ( ) ( p/f,9%,) per Periode Rp ,9174 Rp ,8417 Rp ,7722 Rp ,7084 Rp ,6499 Rp ,5963 Rp ,5470 Rp ,5019 Rp ,4604 Rp ,4224 Rp ,3875 Rp ,3555 Rp ,3262 Rp ,2992 Rp ,2745 Rp ,2519 Rp ,2311 Rp ,2120 Rp ,1945 Rp ,1784 Rp TOTL Rp Dapat dilihat bahwa dega bila meggati mesi HST Pellet dega mesi HST Powder aka meghasilka NPV positif yaitu sebesar Rp ,-. Ii berarti ivestasi peggua mesi HST powder dosig uit layak secara ekoomi utuk dilaksaaka. b. alisa dega Metode Iteral Rate of Retur ( IRR ) Periode Tabel 5 Perhituga IRR mesi HST powder dosig uit ( p/f,i%,) i = 70% Nilai Saat Ii ( P ) ( p/f,i%,) i = 90% Nilai Saat Ii ( P ) ( ) per Periode per Periode 0 -Rp Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp6.202 TOTL Rp TOTL Rp Dari tabel di atas diketahui bahwa pada perhituga dega megguaka tigkat suku buga ( i ) 70 % da 90 % teryata total NPV masih berilai positif. Ii meujukka bahwa ilai IRR berada di atas agka 90 %. Hal ii dapat terjadi karea biaya ivestasi dari mesi yag sagat kecil bila dibadigka dega hasil peghemata yag diperoleh dalam jagka waktu ( periode ) yag sagat lama pula. Sagat besarya jumlah peghemata yag diperoleh juga dipegaruhi oleh sagat tiggiya harga da cukup bayakya jumlah baha baku yag diproses. c. alisa dega Metode Payback Period ( PBP ) Tabel 5.8 Perhituga PBP Periode ( ) kumulasi rus Kas (Ft) Ivestasi wal (Fo) Selisih ( Ft - Fo ) 0 Rp0 Rp Rp Rp Rp Rp ,2149 Rp Rp Rp0 Dari data di tabel dapat kita lihat bahwa PBP adalah tahu atau 78.4 hari atau 2 bula 18.4 hari 2 bula 18 hari. d. alisa dega Metode Break Eve Poit ( BEP ) Pembatasa pembatasa : Nilai peerimaa ( reveue ) diambil dari besarya peurua biaya yag harus dikeluarka utuk membeli HST per kilogram produk. Peurua biaya = harga 1 Kg HST pellet harga 1 Kg HST powder. = Rp Rp = Rp / Kg HST Karea 1 kg produk haya membutuhka % HST, maka dari 1 kg HST dapat diguaka utuk meghasilka 229,885 Kg produk. Sehigga peurua harga akibat peggatia HST Pellet ke HST Powder adalah sebesar Rp381 / kg produk ( P ). Biaya Tetap ( TFC ) adalah biaya ivestasi mesi HST powder dosig uit yaitu sebesar Rp ,-. 87

14 Biaya variabel ( V ) adalah biaya operasioal tahu 2007 dibagi total produk yag dihasilka pada tahu 2007 sehigga mejadi V = Rp / Kg = Rp. 38,2753 / Kg Dari data data di atas maka dapat dihitug jumlah / volume produk yag mejadika BEP ( NBEP ). TFC NBEP P V NBEP NBEP = ,1 Kg 3. Perbadiga Kedua Mesi a. Mesi HST Pellet Dosig Uit Memiliki ilai NPV positif yaitu Rp ii meujukka bahwa secara ekoomi tekik, mesi HST pellet dosig uit masih layak utuk dipertahaka ( NPV > 0 ) Memiliki ilai IRR > 90 %. Dega ilai MRR ( suku buga bak ) yag haya 9 % pertahu, maka IRR yag ada jauh di atas ilai MRR ( IRR > MRR ). Mempuyai tigkat pegembalia ( PBP ) yag sagat cepat ( hari ), jauh di bawah umur ekoomis mesi yag mecapai 20 tahu. Mempuyai NBEP yag sagat kecil yitu sebesar ,4 Kg produk yag jauh lebih kecil dari hasil produksi tahu 2007 ( Kg ). b. Mesi HST Powder Dosig Uit Memiliki ilai NPV positif yaitu Rp ii meujukka bahwa secara ekoomi tekik, mesi HST powder dosig uit sagat layak utuk dioperasika ( NPV > 0 ) Memiliki ilai IRR > 90 %. Dega ilai MRR ( suku buga bak ) yag haya 9 % pertahu, maka IRR yag ada jauh di atas ilai MRR ( IRR > MRR ). Mempuyai tigkat pegembalia ( PBP ) yag sagat cepat ( 78.4 hari ), jauh di bawah umur ekoomis mesi yag mecapai 20 tahu. Mempuyai NBEP yag sagat kecil yitu sebesar ,1 Kg produk yag jauh lebih kecil dari hasil produksi tahu 2007 ( Kg ). KESIMPULN DN SRN 1. Kesimpula Mesi HST pellet dosig uit memiliki ilai NPV positif sebesar Rp , mempuyai ilai IRR sebesr > 90 %, tigkat PBP selama hari da NBEP sebayak ,4 Kg produk. Mesi HST powder dosig uit memiliki ilai NPV positif sebesar Rp , mempuyai ilai IRR sebesr > 90 %, tigkat PBP selama 78.4 hari da NBEP sebayak ,1 Kg produk. Dari kedua mesi di atas, teryata mesi HST powder dosig uit memiliki ilai NPV da IRR yag lebih besar dari mesi HST pellet dosig uit. Selai itu, mesi HST powder dosig uit juga memiliki PBP & NBEP yag lebih kecil dari mesi HST pellet dosig uit. Semua itu meujukka bahwa mesi HST powder dosig uit lebih memiliki keuggula dibadigka mesi HST pellet dosig uit meskipu keduaya layak utuk di operasika. 2. Sara Bagi PT. Filamedo Sakti, kemugkia utuk melakuka efisiesi di uit produsi lai masih ada, amu jaga sampai melupaka kebijaka perusahaa yag aka tetus megedepaka mutu da kepuasa pelagga. 88

15 DFTR PUSTK DeGarmo.Paul.E, 1997, Ekoomi Tekik. Jilid 1 (Ecoomy Egieerig Teth Editio), Prehallido, Jakarta DeGarmo.Paul.E, 1997, Ekoomi Tekik. Jilid 2 (Ecoomy Egieerig Teth Editio), Prehallido, Jakarta Giatma M, 2006, Ekoomi Tekik, Edisi 1, PT. Raja Grafida Persada, Jakarta Kholil M., 2006, Modul Ekoomi Tekik Uiversitas Mercu Buaa, Jakarta Sritomo Wigjosoebroto, Pegatar Tekik da Maajeme Idustri, Edisi Pertama, Jakarta ; Peerbit Gua Widya Raharjo, Feriyato, 2007, Ekoomi Tekik : alisis Pegambila Keputusa Thuese.Gerald.J, Fabrycky.W.J, 2001, Ekoomi Tekik, Prehallido, Jakarta 89