BAB I PENGANTAR BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi Pelatihan Metode Pelatihan... 16

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENGANTAR BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi Pelatihan Metode Pelatihan... 16"

Transkripsi

1

2 DAFTAR ISI HALAMAN BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Modul Desain Modul Isi Modul Pelaksanaan Modul Pengakuan Kompetensi Terkini (CRCC) Pengertian-Pengertian Istilah... 5 BAB II STANDAR KOMPETENSI Peta Paket Pelatihan Pengertian Unit Standar Unit Kompetensi yang Dipelajari Judul Unit Kode Unit Deskripsi Unit Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja Batasan Variabel Panduan Penilaian Kompetensi Kunci BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi Pelatihan Metode Pelatihan BAB IV BAHAN MATERI UNIT KOMPETENSI Tujuan Instruksional Umum Tujuan Instruksional Khusus i

3 4.3. Pengetahuan Dasar Pelaksanaan Pekerjaan Operator Gondola Pada Bangunan Gedung Definisi Sarana dan Prasarana Pelatihan Peralatan Utama Pelatihan Peralatan Bantu Pelatihan Perangkat Lunak Pelatihan Melakukan pemeriksaan keliling area pada bagian atas gedung di lokasi konstruksi sistem gondola Daftar simak (check list) Pemeriksaan gondola dan peralatan bantu pemeriksaan disiapkan sesuai dengan kebijakan perusahaan Tali keselamatan (safety line) dipakai ketali kekang tubuh (body harness) selama di lokasi konstruksi Bem, arm dan pemberat (counter wight) diperiksa kondisinya dari kemungkinan rusak atau korosi Kondisi rel, bantalan dan roda rel diperiksa dari kemungkinan kendor, rusak atau kotor serta jalur rel harus dalam keadaan bersih dari benda-benda lain Semua baut-baut pengikat diperiksa dari kemungkinan longgar, rusak atau hilang Catatan hasil pemeriksaan keliling area gondola, dibuat sesuai dengan petunjuk pemeliharaan, dan diarsipkan sesuai dengan SOP atau prosedur kerja yang berlaku Melakukan pemeriksaan sistim kerja tali baja (wire rope) Penambat Arm diperiksa dengan cermat dari kemungkinan kendor atau rusak Tali Baja (wire rope) diperiksa dari kemungkinan putus dan ketegangannya sesuai dengan petunjuk pemeliharaan Penggulung tali baja (drum wire winder) diperiksa dari kemungkinan retak atau kerusakan lain Block Stop Wire Rope diperiksa fungsi kerjanya dari ii

4 kemungkinan tidak berfungsi sesuai dengan petunjuk pemeliharaan Catatan hasil pemeriksaan, kondisi tali baja (wire rope) dibuat dan diarsip sesuai dengan petunjuk pemeliharaan, POS atau prosedur kerja yang berlaku Melakukan pemeriksaan sistem kelistrikkan dari gondola Saklar utama (power swioperator gondolah) diperiksa sesuai dengan petunjuk pemeliharaan Kontak panel dan kabel utama diperiksa dari kemungkinan kerusakan Sistem kelistrikan gondola diperiksa untuk memastikan adanya arus listrik dengan menggunakan alat dan prosedur sesuai dengan POS Mesin penggerek (motor hoist) diperiksa fungsinya dengan benar sesuai dengan petunjuk pemeliharaan Tombol pengendali diperiksa fungsinya Catatan hasil pemeriksaan, kondisi sistem kelistrikan dibuat dan diarsipkan sesuai dengan POS atau Prosedur kerja yang berlaku Melakukan pemeriksaan perangkat keranjang (Cart) gondola Pagar keranjang (Cart) diperiksa sesuai dengan kondisi standar yang ditetapkan Kebersihan dan keamanan lantai keranjang (Cart) diperiksa sesuai dengan POS Dudukan drum dan mesin penggerak (motor hoist) diperiksa dari kemungkinan rusak sesuai dengan petunjuk pemeliharaan Roda keranjang (Cart) diperiksa dari kemungkinan terjadinya rusak/patah dll Catatan hasil pemeriksaan kondisi keranjang dibuat dan diarsip sesuai dengan POS atau Prosedur kerja yang berlaku iii

5 BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI Sumber Daya manusia Sumber-Sumber Perpustakaan Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan DAFTAR PUSTAKA 1

6 BAB I PENGANTAR 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Apakah pelatihan berdasarkan kompetensi? Pelatihan berdasarkan kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar dapat melakukan pekerjaan dengan kompeten. Standar Kompetensi dijelaskan oleh Kriteria Unjuk Kerja. Apakah artinya menjadi kompeten ditempat kerja? Jika Anda kompeten dalam pekerjaan tertentu, Anda memiliki seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap yang perlu untuk ditampilkan secara efektif ditempat kerja, sesuai dengan standar yang telah disetujui Penjelasan Modul Modul ini dikonsep agar dapat digunakan pada proses Pelatihan Konvensional/Klasikal dan Pelatihan Individual/Mandiri. Yang dimaksud dengan Pelatihan Konvensional/Klasikal, yaitu pelatihan yang dilakukan dengan melibatkan bantuan seorang pembimbing atau guru seperti proses belajar mengajar sebagaimana biasanya dimana materi hampir sepenuhnya dijelaskan dan disampaikan pelatih/pembimbing yang bersangkutan. Sedangkan yang dimaksud dengan Pelatihan Mandiri/Individual adalah pelatihan yang dilakukan secara mandiri oleh peserta sendiri berdasarkan materi dan sumber-sumber informasi dan pengetahuan yang bersangkutan. Pelatihan mandiri cenderung lebih menekankan pada kemauan belajar peserta itu sendiri. Singkatnya pelatihan ini dilaksanakan peserta dengan menambahkan unsur-unsur atau sumber-sumber yang diperlukan baik dengan usahanya sendiri maupun melalui bantuan dari pelatih. 2

7 Desain Modul Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual/mandiri: Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang pelatih. Pelatihan individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari pelatih Isi Modul Modul ini terdiri dari 3 bagian, antara lain sebagai berikut: a. Buku Informasi Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta pelatihan. b. Buku Kerja Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktik baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual / mandiri. Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi : Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi. Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan peserta pelatihan. Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktik kerja. c. Buku Penilaian Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi: Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan keterampilan. 3

8 Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta pelatihan. Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai keterampilan. Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja. Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik. Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan Pelaksanaan Modul Pada pelatihan klasikal, pelatih akan : Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan. Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan. Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan pelatihan. Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan dan menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja. Pada Pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan : Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan. Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku Kerja. Memberikan jawaban pada Buku Kerja. Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja. Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC) Apakah pengakuan Kompetensi Terkini ( Recognition of Current Competency). Jika anda telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu, anda dapat mengajukan pengakuan kompetensi terkini (RCC). Berarti anda tidak akan dipersyaratkan untuk belajar kembali. Anda mungkin sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan, karena 4

9 anda telah : a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan dan keterampilan yang sama atau. b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan keterampilan yang sama Pengertian-Pengertian Istilah Profesi Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap. Pengetahuan serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan. pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan /jabatan. Standardisasi Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu standar tertentu. Penilaian / Uji Kompetensi Penilaian atau uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui perencanaan, pelaksanan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan. Pelatihan Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari. 5

10 Kompetensi Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap. Pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut ditempat kerja untuk mencapai unjuk kerja yang ditetapkan. Standar Kompetensi Standar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah hasil serta memiliki format standar yang terdiri dari judul unit, deskripsi unit, elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang lingkup serta pedoman bukti. Sertifikat Kompetensi Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi. Sertifikat Kompetensi Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian / uji kompetensi. 6

11 BAB II STANDAR KOMPETENSI 2.1. Peta Paket Pelatihan Modul yang sedang Anda pelajari ini adalah untuk mencapai satu unit kompetensi, yang termasuk dalam satu paket pelatihan, yang terdiri atas unit-unit kompetensi berikut: NO KODE UNIT JUDUL KOMPETENSI I KELOMPOK KOMPETENSI UMUM 1 F I Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Selama Mengoperasikan Gondola. 2 F I Menerapkan Komunikasi yang Efektif di Tempat Kerja 3 F I Menerapkan Kerjasama ditempat kerja II KELOMPOK KOMPETENSI INTI 1 F I Mengidentifikasi Spesifikasi Teknik Gondola 2 Melaksanakan Pemeriksaan Gondola sebelum Dioperasikan Sesuai Petunjuk Pengoperasian 3 F I Melakukan Gerakan Dasar Pengoperasian Gondola 4 F I Melaksanakan Tahapan Operasional Gondola 5 F I Membuat Laporan Harian Operasi III KELOMPOK KOMPETENSI KHUSUS Pengertian Unit Standar Apakah Standar Kompetensi? Setiap Standar Kompetensi Menentukan : a. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi. b. Standar yang diperlukan untuk mendemonstrasikan kompetensi. c. Kondisi dimana kompetensi dicapai. 7

12 Apa yang akan Anda pelajari dari Unit Kompetensi ini? Anda akan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan dipersyaratkan untuk Menerapkan prosedur-prosedur mutu Berapa lama Unit Kompetensi ini dapat diselesaikan? Pada sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian Kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam keterampilan tertentu. Berapa banyak kesempatan yang Anda miliki untuk mencapai kompetensi? Jika Anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih Anda akan mengatur rencana pelatihan dengan Anda. Rencana ini akan memberikan Anda kesempatan kembali untuk meningkatkan level kompetensi Anda sesuai dengan level yang diperlukan. Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali. 2.3 Unit Kompetensi yang dipelajari Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta pelatihan atau siswa untuk dapat : Mengidentifikasi apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan. Mengidentifikasi apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan. Memeriksa kemajuan peserta pelatihan. Meyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian Judul Unit Melaksanakan Pemeriksaan Gondola Sebelum Dioperasikan Sesuai Petunjuk Pengoperasian Kode Unit 8

13 2.3.3 Deskripsi Unit Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan dalam melaksanakan pemeriksaan keliling di lokasi sistem gondola sebelum dioperasikan Elemen Kompetensi ELEMEN KOMPETENSI 1. Melakukan pemeriksaan keliling area pada bagian atas gedung di lokasi konstruksi sistem gondola KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Daftar simak (check list) Pemeriksaan gondola dan peralatan bantu pemeriksaan disiapkan sesuai dengan kebijakan perusahaan 1.2 Tali keselamatan (safety line) dipakai ketali kekang tubuh (body harness) selama di lokasi konstruksi 1.3 Bem, arm dan pemberat (counter wight) diperiksa kondisinya dari kemungkinan rusak atau korosi 1.4 Kondisi rel, bantalan dan roda rel diperiksa dari kemungkinan kendor, rusak atau kotor serta jalur rel harus dalam keadaan bersih dari bendabenda lain 1.5 Semua baut-baut pengikat diperiksa dari kemungkinan longgar, rusak atau hilang 1.6. Catatan hasil pemeriksaan keliling area gondola, dibuat sesuai dengan petunjuk pemeliharaan, dan diarsipkan sesuai dengan SOP atau prosedur kerja yang berlaku 9

14 ELEMEN KOMPETENSI 2. Melakukan pemeriksaan sistim kerja tali baja (wire rope) 3. Melakukan pemeriksaan sistem kelistrikkan dari gondola KRITERIA UNJUK KERJA 2.1. Penambat Arm diperiksa dengan cermat dari kemungkinan kendor atau rusak Tali Baja (wire rope) diperiksa dari kemungkinan putus dan ketegangannya sesuai dengan petunjuk pemeliharaan 2.3. Penggulung tali baja (drum wire winder) diperiksa dari kemungkinan retak atau kerusakan lain 2.4. Block Stop Wire Rope diperiksa fungsi kerjanya dari kemungkinan tidak berfungsi sesuai dengan petunjuk pemeliharaan 2.5. Catatan hasil pemeriksaan, kondisi tali baja (wire rope) dibuat dan diarsip sesuai dengan petunjuk pemeliharaan, POS atau prosedur kerja yang berlaku 3.1. Saklar utama (power swioperator gondola) diperiksa sesuai dengan petunjuk pemeliharaan 3.2. Kontak panel dan kabel utama diperiksa dari kemungkinan kerusakan 3.3. Sistem kelistrikan gondola diperiksa untuk memastikan adanya arus listrik dengan menggunakan alat dan prosedur sesuai dengan POS 3.4. Mesin penggerek (motor hoist) diperiksa fungsinya dengan benar sesuai dengan petunjuk pemeliharaan 10

15 ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 3.5. Tombol pengendali diperiksa fungsinya 3.6. Catatan hasil pemeriksaan, kondisi sistem kelistrikan dibuat dan diarsipkan sesuai dengan POS atau Prosedur kerja yang berlaku 4. Melakukan pemeriksaan perangkat keranjang (Cart) gondola 4.1. Pagar keranjang (Cart) diperiksa sesuai dengan kondisi standar yang ditetapkan Kebersihan dan keamanan lantai keranjang (Cart) diperiksa sesuai dengan POS 4.3. Dudukan drum dan mesin penggerak (motor hoist) diperiksa dari kemungkinan rusak sesuai dengan petunjuk pemeliharaan 4.4. Roda keranjang (Cart) diperiksa dari kemungkinan terjadinya rusak/patah dll 4.5. Catatan hasil pemeriksaan kondisi keranjang dibuat dan diarsip sesuai dengan POS atau Prosedur kerja yang berlaku Batasan Variabel 1. Kontek Variabel 1.1. Kompetensi ini diterapkan secara perorangan pada operator gondola yang bekerja dalam satu kelompok kerja 1.2. Kompetensi ini diterapkan di tempat kerja untuk dapat tercipta sinergi kelompok kerja 11

16 2. Perlengkapan dan Peralatan 2.1. Prosedur standar perusahaan 2.2. Uraian tugas pribadi dalam kelompok 2.3. Spesifikasi dan pedoman dari pabrik 3. Tugas tugas Yang Harus Dilakukan 3.1 Melakukan pemeriksaan keliling area pada bagian atas gedung di lokasi konstruksi sistem gondola 3.2 Melakukan pemeriksaan sistem tali baja (wire rope) 3.3 Melakukan pemeriksaan sistem kelistrikkan dari gondola 3.4 Melakukan pemeriksaan perangkat keranjang (Cart) gondola 4. Peraturan peraturan Yang Diperlukan 4.1 Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja 4.2 Permenakertran tentang Pesawat Angkat dan Angkut yang berlaku 4.3 Prosedur standar perusahaan 4.4 Prosedur kerja di tempat kerja 4.5 Spesifikasi dan petunjuk dari pabrik 4.6 POS yang terkait dan berlaku Panduan Penilaian 1. Kondisi Penilaian Kompetensi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau di luar kerja secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja normal dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar. Metode tersebut antara lain: 1.1 Wawancara/uji lisan, 12

17 1.2 Ujian tertulis. 1.3 Observasi, 1.4 Penugasan/demonstrasi 1.5 Portofolio atau metode lain yang relevan 2. Keterkaitan dengan unit lain: 2.1 Unit kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya: Kaitan Dengan Unit Lain F I Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) selama mengoperasikan gondola F I Menerapkan komunikasi yang efektif di tempat kerja F I Menerapkan kerja sama di tempat kerja F I Mengidentifikasi Spesifikasi Teknik Gondola F I Melakukan gerakan dasar pengoperasian gondola F I Melaksanakan tahapan operasional gondola F I Membuat laporan harian operasi 3. Pengetahuan Yang Dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini : 3.1 Prinsip kerja sistem gondola yang berdasar pada pedoman dan pabrikan 3.2 Peralatan dan perlengkapan sistem gondola yang berdasar pada pedoman dari pabrikan 3.3 Peralatan dan perlengkapan K3 untuk pengoperasian sistem gondola 3.4 Etika profesi dan etos kerja 13

18 4. Keterampilan Yang Dibutuhkan untuk mendukung kompetensi ini 4.1 Menggunakan perlengkapan APD dan APK 4.2 Menggunakan peralatan dan perlengkapan untuk pemeriksaan 5. Aspek Kritis Menemukan kembali sikap kerja yang harus diperhatikan dalam melaksanakan unit ini antara pengetahuan dan keterampilan 5.1 Kemampuan untuk melakukan pemeriksaan dan mengisi daftar simak (check list) secara akurat mengenai kondisi perlengkapan sistem gondola Kompetensi Kunci NO. KOMPETENSI KUNCI TINGKAT 1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 1 2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 1 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1 4. Bekerjasama dengan orang lain dan dalam kelompok 1 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6. Memecahkan masalah 1 7. Menggunakan teknologi 1 14

19 BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN 3.1. Strategi Pelatihan Belajar dalam suatu sistem berdasarkan Kompetensi berbeda dengan yang sedang diajarkan di kelas oleh Pelatih. Pada sistem ini Anda akan bertanggung jawab terhadap belajar Anda sendiri. Artinya bahwa Anda perlu merencanakan belajar Anda dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Persiapan/ Perencanaan a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar Anda. b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca. c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah anda miliki. d. Merencanakan aplikasi praktek pengetahuan dan keterampilan Anda. Permulaan dari proses pembelajaran a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktek yang terdapat pada tahap belajar. b. Merevisi dan meninjau meteri belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan anda. Pengamatan terhadap tugas praktek a. Mengamati keterampilan praktek yang didemonstrasikan oleh Pelatih atau orang yang telah berpengalaman lainnya. b. Mengajukan pertanyaan kepada Pelatih tentang konsep sulit yang Anda temukan. Implementasi a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman. b. Mengamati indikator kemajuan personal melalui kegiatan praktek. c. Mempraktekkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh. 15

20 Penilaian Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda Metode Pelatihan Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus. Kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan. Belajar secara mandiri Belajar secara mandiri membolehkan Anda untuk belajar secara individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas. Anda disarankan untuk menemui Pelatih setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar. Belajar Berkelompok Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk datang bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing. sesi kelompok memberikan interaksi antar peserta. Pelatih dan Pakar / Ahli dari tempat kerja. Belajar terstruktur Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topic tertentu. 16

21 BAB IV MATERI UNIT KOMPETENSI 4.1. Tujuan Instruksional Umum Peserta pelatihan mampu melaksanakan pemeriksaan gondola sebelum dioperasikan sesuai petunjuk pengoperasian 4.2. Tujuan Instruksional Khusus Peserta pelatihan mampu melakukan pemeriksaan keliling area pada bagian atas gedung di lokasi konstruksi sistem gondola Peserta pelatihan mampu melakukan pemeriksaan sistim kerja tali baja (wire rope) Peserta pelatihan mampu melakukan pemeriksaan sistem kelistrikkan dari gondola Peserta pelatihan mampu melakukan pemeriksaan perangkat keranjang (Cart) gondola 4.3. Pengetahuan Dasar Pelaksanaan Pekerjaan Operator Gondola Pada Bangunan Gedung Definisi Pekerjaan adalah salah satu bagian dari pekerjaan konstruksi Bangunan gedung Sarana dan Prasarana Pelatihan Pelatihan pelaksanaan pekerjaan Operator gondola memerlukan sarana dan prasarana gedung bertingkatdan halamannya Peralatan Utama Pelatihan 1. Gondola dan perlengkapannya 2. Barikade 3. Alat-alat K3/APD 17

22 Peralatan Bantu Pelatihan OHP, Infokus, Komputer, HT, HP dan alat-alat tulis Perangkat Lunak Pelatihan Tidak diperlukan perangkat lunak untuk pelatihan 4.4. Melakukan pemeriksaan keliling area pada bagian atas gedung di lokasi konstruksi sistem gondola Sebelum gondola dioperasikan maka koordinator maupun anggota kelompok perlu melakukan pemeriksaan keliling area diantaranya adalah pada bagian atas gedung. Pemeriksaan ini meliputi kondisi rel, bantalan, pemberat, penambat tali keselamatan, panel-panel, remote control, dan barang-barang yang tidak ada hubungannya dengan pengoperasian gondola maupaun barang-barang yang membahayakan keselamatan operator gondola Daftar simak (check list) Pemeriksaan gondola dan peralatan bantu pemeriksaan disiapkan sesuai dengan kebijakan perusahaan. Sebelum operator gondola menjalankan tugasnya mengoperasikan gondola, maka harus dilakukan pemeriksaan terhadap gondola dan peralatan bantunya. Adapun daftar simak yang perlu disiapkan untuk pemeriksaan tersebut adalah sebagai berikut. Contoh Form daftar simak Pemeriksaan Gondola Hasil pemeriksaan No Item /kompoenen yang diperiksa Perlu perbaikan / Keterangan Baik 1. Sistem elektrikal 2. Sistem mekanikal 3. Sistem struktural 18

23 4. Sistem keselamatan dan APD 5. Alat-alat bantu kerja termasuk HT dan HP Tanggal,...,... Diperiksa disetujui Tali keselamatan (safety line) dipakai ketali kekang tubuh (body harness) selama di lokasi konstruksi. Sebelum mulai melakukan pengoperasian gondola, maka tali keselamatan (safety line) harus dipakai lebih dahulu. Dengan demikian maka selama operator gondola bekerja mengoperasikan gondola, maka operator telah mengenakan tali keselamatan. Tahapan memakai tali keselamatan 1. Periksa secara visual kondisi fisik tali keselamatan (sobek, rusak, dll) Jika pada tali keselamatan di temui adanya kondisi sobek, rusak atau putus-putus maka tidak diperbolehkan untuk memakai selanjutnya segera lapor kepada atasan. 2. Jika ditemukan ada yang cacat terlepas maka lapor pada atasan. 3. Jika hasil pengecekan tali keselamatan dinyatakan baik maka dilanjutkan dengan pengecekan body harness. 4. Jika body harmes ditemui adanya kerusakan misal sobek, lepas, cacat dll maka lapor pada atasan. 5. Jika alat pengecekan body harnes dinyatakan baik maka tali keselamatan (safety line) dipakai ke tali pengikat tubuh. 19

24 Body Harnes Safety Layer Safety Line Gambar 4.1. Pemakain safety line, safety layer dan body harness 20

25 Bem, arm dan pemberat (counter wight) diperiksa kondisinya dari kemungkinan rusak atau korosi. Sebelum mulai bekerja, maka operator gondola harus melakukan pemeriksaan lebih dahulu terhadap bem, arm dan pemberat. Jika ditemukan kerusakan pada bem, arm dan pemberat yang membahayakan keselamatan operator gondola, maka gondola tidak boleh dioperasikan. Selanjutnya lapor pada atasan. Jika hasil pemeriksaan terhadap beam, arm dan pemberat dinyatakan memenuhi syarat maka dilanjutkan pada tahap berikutnya. Tahapan pemeriksaan Bem, arm dan pemberat (counter wight) 1. Beam, arm dan pemberat diperiksa apakah ada yang rusak Jika beam, arm dalam kondisi rusak, korosi, pecah atau hilang maka tidak boleh di gunakan dan selanjutnya lapor kepada atasan. Perbaikan selanjutnya dilakukan sesuai petunjuk atasan. 2. Beam dan arm diperiksa dari kemungkina korosi Jika beam, arm dalam kondisi korosi, maka tidak boleh di gunakan dan selanjutnya lapor kepada atasan. Perbaikan selanjutnya dilakukan sesuai petunjuk atasan. 3. Pemberat diperiksa apakah ada yang pecah atau hilang Jika pemberat dalam kondisi pecah atau hilang, maka tidak boleh di gunakan dan selanjutnya lapor kepada atasan. Perbaikan selanjutnya dilakukan sesuai petunjuk atasan. 4. Beam dan arm diperiksa apakah ada yang keropos Jika beam, arm dalam kondisi keropos, maka tidak boleh di gunakan dan selanjutnya lapor kepada atasan. Perbaikan selanjutnya dilakukan sesuai petunjuk atasan. 5. Beam dan arm diperiksa apakah ada baut-baut yang kendor, lepas atau hilang Jika beam, arm dalam kondisi kendor, maka dikencangkan atau tidak boleh di gunakan dan selanjutnya lapor kepada atasan. Perbaikan selanjutnya dilakukan sesuai petunjuk atasan. 6. Beam dan arm diperiksa apakah ada sambungan yang kendor atau lepas 21

26 Jika beam, arm dalam kondisi kendor atau lepas, maka dikencangkan atau tidak boleh di gunakan dan selanjutnya lapor kepada atasan. Perbaikan selanjutnya dilakukan sesuai petunjuk atasan. Arm Pemberat Gambar 4.2. Bem, arm dan pemberat (counter wight) Kondisi rel, bantalan dan roda rel diperiksa dari kemungkinan kendor, rusak atau kotor serta jalur rel harus dalam keadaan bersih dari benda-benda lain Tahapan pemeriksaan Kondisi rel, bantalan dan roda rel 1. Barang-barang atau bahan yang berada di atas rel di singkirkan. Jika di sekitar rel, bantalan dan roda rel ditemui barang-barang yang 22

27 mengganggu pengoperasian gondola atau membahayakan operator gondola maupun pihak lain, maka barang-barang tersebut harus dipindahkan ke tempat yang aman. 2. Rel diperiksa dari retak-retak yang terjadi Jika rel ditemui retak-retak atau barang-barang yang menganggu, maka barang-barang tersebut harus dipindahkan ke tempat yang aman dan kerusakan pada rel dilaporkan pada atasan. Perbaikan terhadap rel tersebut dilakukan berdasarkan persetujuan atasan. 3. Bantalan diperiksa dari retak-retak, kendor dan rusak Jika bantalan ditemui retak-retak atau barang-barang yang menganggu, maka barang-barang tersebut harus dipindahkan ke tempat yang aman dan kerusakan pada bantalan dilaporkan pada atasan. Perbaikan terhadap bantalan tersebut dilakukan berdasarkan persetujuan atasan. 4. Roda rel diperiksa dari kemungkinan kendor, rusak, patah, lepas atau macet dll. Jika roda rel ditemui kendor, rusak patah, lepas atau macet atau barangbarang yang menganggu, maka barang-barang tersebut harus dipindahkan ke tempat yang aman dan kerusakan pada roda rel dilaporkan pada atasan. Perbaikan terhadap roda rel tersebut dilakukan berdasarkan persetujuan atasan. 5. Baut-baut pada rel dan bantalan diperiksa apakah ada yang kendor, lepas atau hilang. Jika baut-baut pada rel dan bantalan ditemui ada yang kendor, lepas dan hilang atau barang-barang yang menganggu, maka barang-barang tersebut harus dipindahkan ke tempat yang aman dan kerusakan pada baut-baut pada rel dan bantalan dilaporkan pada atasan. Perbaikan terhadap baut-baut pada rel dan bantalan tersebut dilakukan berdasarkan persetujuan atasan. 6. Rel diperiksa apakah ada guide relnya yang rusak, kendor, lepas atau hilang. Jika rel pada guide relnya ditemui ada yang rusak, kendor, lepas dan hilang atau barang-barang yang menganggu, maka barang-barang tersebut harus dipindahkan ke tempat yang aman dan kerusakan pada rel 23

28 pada guide relnya dilaporkan pada atasan. Perbaikan terhadap rel pada guide relnya tersebut dilakukan berdasarkan persetujuan atasan. 7. Rel diperiksa apakah ada sambungan yang retak Jika rel pada sambungan ditemui ada yang retak atau barang-barang yang menganggu, maka barang-barang tersebut harus dipindahkan ke tempat yang aman dan kerusakan pada rel pada sambungan dilaporkan pada atasan. Perbaikan terhadap rel pada sambungan tersebut dilakukan berdasarkan persetujuan atasan. 8. Rel diperiksa apakah ada yang keropos. Jika rel ditemui ada yang keropos atau barang-barang yang menganggu, maka barang-barang tersebut harus dipindahkan ke tempat yang aman dan kerusakan pada rel dilaporkan pada atasan. Perbaikan terhadap rel tersebut dilakukan berdasarkan persetujuan atasan. Apabila hasil pemeriksaan tersebut ditemukan ada hal-hal yang membahayakan untuk pengoperasian gondola, maka gondola tidak boleh dioperasikan sebelum dilakukan perbaikan terhadap beam, arm dan pemberat. Laporkan pada atasan kondisi adanya kerusakan tersebut. Jika hasil pemeriksaan rel, bantalan dan roda rel dinyatakan memenuhi syarat, maka dilanjutkan pada tahap berikutnya. Gambar di bawah ini menunjukkan posisi rel, bantalan dan bantalan. 24

29 Guide Rel Rel Bantalan rel Gambar 4.3. Rel, bantalan dan roda Semua baut-baut pengikat diperiksa dari kemungkinan longgar, rusak atau hilang Tahapan pemeriksaan baut-baut pengikat 1. Diperiksa dari kemungkinan rusak / aus. Baut yang rusak atau aus harus segera diganti dengan yang baru agar tidak membahayakan keselamatan operator gondola dan lapor pada atasan untuk memperoleh persetujuan atau perintah lebih lanjut. 2. Diperiksa dari kemungkinan lepas. Baut yang lepas harus segera dipasang lagi, sebelum baut dipasang kembali, gondola tidak boleh dioperasikan, karena hal ini akan membahayakan operator gondola dan lapor pada atasan untuk memperoleh persetujuan atau perintah lebih lanjut. 25

30 3. Diperiksa dari kemungkinan pecah. Baut yang pecah harus segera diganti dengan yang baru agar tdak membahayakan operator gondola ketika sedang bekerja dan lapor pada atasan untuk memperoleh persetujuan atau perintah lebih lanjut. 4. Diperiksa dari kemungkinan hilang Baut yang hilang harus segera dipasang atau diganti dengan yang baru agar tidak membayakan keselamatam operator gondola dan lapor pada atasan untuk memperoleh persetujuan atau perintah lebih lanjut. 5. Diperiksa dari kemungkinan kendor Baut yang kendor harus dikencangkan, tapi jika ternyata tidak bisa dikencangkan lagi, maka baut tersebut harus diganti dengan yang baru. Dengan demikian tidak akan membahayakan operator gondola yang bekerja dan lapor pada atasan untuk memperoleh persetujuan atau perintah lebih lanjut. 6. Diperiksa dari kemungkinan retak Baut yang retak tidak boleh digunakan lagi karena akan membahayakan keselamatan operator gondola yang sedang bekerja. Untuk itu baut yang retak harus diganti dengan yang baru dan lapor pada atasan untuk memperoleh persetujuan atau perintah lebih lanjut. 26

31 Baut Sambungan Las Gambar 4.4. Baut Jika hasil pemeriksaan terhadap baut-baut tersebut ditemukan adanya retak-retak, aus, kendor, lepas, atau hilang maka gondola tidak boleh dioperasikan, selanjutnya lapor pada atasan. Namun bila hasil pemeriksaan dinyatakan memenuhi syarat, maka dilanjutkan pada tahap berikutnya Catatan hasil pemeriksaan keliling area gondola, dibuat sesuai dengan petunjuk pemeliharaan, dan diarsipkan sesuai dengan SOP atau prosedur kerja yang berlaku. Hasil pemeriksaan keliling area gondola dicatat dengan menggunakan format sebagai berikut. 27

32 No Item yang diperiksa Hasil pemeriksaan Keterangan 1. Barang-barang atau benda yang menganggu 2. Kondisi rel 3. Bantalan 4. Baut dan mur 5. Sambungan 6. Arm dan beam 7. Panel 8. Counter weight 9. Rumah gondola 10. Tali keselamatan 11. Roda rel 12. Bantalan Catatan laporan tersebut setelah ditandatangani atasan harus diarsip dengan rapi, aman dan mudah diambil oleh yang berwenang jika sewaktu-waktu diperlukan. Persetujuan Atasan Jakarta, Tanggal:..,...,... Nama Atasan Nama Operator 4.5. Melakukan pemeriksaan sistim kerja tali baja (wire rope) Tali baja merupakan sistem keselamatan yang sangat penting bagi gondola. Oleh karena itu sebelum gondola dioperasikan harus dilakukan pemeriksaan sistem kerja tali baja secara teliti agar dapat dihindari kemungkinan terjadinya halhal yang membahayakan operator gondola. Adapun yang diperiksa meliputi: Penambat arm, tali baja itu sendiri, Penggulung tali baja (wire winder), dan Blocstop Wire Rope, 28

33 Penambat Arm diperiksa dengan cermat dari kemungkinan kendor atau rusak Tahapan pemeriksa penambat Arm 1. Baut-baut, mur diperiksa dari kemungkinan kendor Jika baut-baut, mur ditemukan ada yang kendor maka harus dikencangkan sesuai ketentuan dan dilaporkan kepada atasan untuk mendapat persetujuan atau pendapat perintah selanjutnya. 2. Baut dan mur diperiksa dari kemungkinan lepas dan hilang Jika baut-baut, mur ditemukan ada yang lepas dan hilang maka harus diganti sesuai ketentuan dan dilaporkan kepada atasan untuk mendapat persetujuan atau pendapat perintah selanjutnya. 3. Baut dan mur diperiksa dari kemungkinan rusak / pecah Jika baut dan mur ditemukan ada yang rusak atau pecah maka harus diganti sesuai ketentuan dan dilaporkan kepada atasan untuk mendapat persetujuan atau pendapat perintah selanjutnya. 4. Baut dan mur diperiksa dari kemungkinan karat Jika baut dan mur ditemukan ada yang karatan maka harus diganti sesuai ketentuan dan dilaporkan kepada atasan untuk mendapat persetujuan atau pendapat perintah selanjutnya. 5. Penambat diperiksa apakah ada yang pecah Jika penambat keselamatan ditemukan ada yang pecah maka harus diganti sesuai ketentuan dan dilaporkan kepada atasan untuk mendapat persetujuan atau pendapat perintah selanjutnya. 6. Apakah ada beton tempat penambat yang retak/pecah Jika beton tempat penambat ditemukan ada yang retak /pecah maka melaporkan kepada atasan untuk mendapat persetujuan atau pendapat perintah selanjutnya. 29

34 Apabila hasil pemeriksaan tersebut ditemukan adanya retak, pecah,karat, rusak, hilang dan kendor yang membahayakan pengoperasian gondola maka gondola tidak boleh dioperasikan. Selanjutnya lapor pada atasan. Jika hasil pemeriksaan dinyatakan memenuhi syarat atau baik, maka dilanjutkan pada tahap berikutnya. Arm diperiksa dari perubahan bentuk lengkungan, retak Baut dan mur diperiksa Bantalan diperiksa Arm diperiksa dari kemungkinan rusak Gambar 4.5. Pemeriksaan mur dan baut Arm diperiksa dari perubahan bentuk lengkungan, retak Tali Baja (wire rope) diperiksa dari kemungkinan putus dan ketegangannya sesuai dengan petunjuk pemeliharaan Tali baja harus diperiksa secara rutin sebelum gondola dioperasikan untuk memastikan bahwa kondis tali baja benar-benar aman untuk digunakan. Pemeriksaan dilakukan kemungkinan dari kemungkinan kondisi putus dan ketegangannya. 30

35 Tahapan pemeriksaan tali baja (wire rope) 1. Tali baja diperiksa secara visual fisik tali baja Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengamati apakah tali baja dalam keadaan utuh. Tidak ditemui adanya cacat atau rusak pada tali tersebut. 2. Tali baja diperiksa dari kemungkinan perubahan bentuk Jika tali baja ditemukan ada perubahan bentuk seperti mengecilnya / perubahan ukuran diameter tali baja yang tentunya berakibat pada ketahanan pada ketegangan pada tali baja. Jika hal ini terjadi maka segera lapor pada atasan untuk mendapat arahan lebih lanjut. 3. Tali baja diperiksa dari kemungkinan putus-putus Jika tali baja ditemui kondisi putus-putus maka segera lapor pada atasan untuk mendapat arahan lebih lanjut, apakah tingkat kerusakan putusputus tersebut masih dalam toleransi untuk dioperasikan atau digunakannya tali baja pada pengoperasian gondola. 4. Tali baja diperiksa dari kemungkinan diameter mengecil. Jika tali baja ditemui kondisi diameter mengecil maka segera lapor pada atasan untuk mendapat arahan lebih lanjut, apakah tingkat kerusakan diameter mengecil masih dalam toleransi untuk dioperasikan atau digunakannya tali baja pada pengoperasian gondola. 5. Tali baja di periksa dari kerapuhan Jika tali baja ditemui kondisi rapuh maka segera lapor pada atasan untuk mendapat arahan lebih lanjut, apakah tingkat kerusakan rapuh tersebut masih dalam toleransi untuk dioperasikan atau digunakannya tali baja pada pengoperasian gondola. 6. Tali baja di periksa dari lilitan wire Jika tali baja ditemui adanya lilitan maka lilitan tersebut harus segera diurai sehingga menjadi normal kembali tanpa merusak tali baja itu sendiri dan selanjutnya lapor pada atasan untuk mendapat arahan lebih lanjut dan mendapat persetujuan selanjutnya. 7. Tali baja di periksa dari abrasi Jika tali baja ditemukan ada yang abrasi maka harus melaporkan kepada atasan untuk mendapat persetujuan apakah tali baja itu masih bisa dioperasikan atau perlu diganti. 31

36 8. Tali baja di periksa Panjang yang dibutuhkan dalam hubungan dengan tinggi gedung. Tali baja yang mengalami panjangnya berkurang sehingga mengakibatkan tidak bisa digunakan untuk mengoperasikan gondola secara penuh maka segera lapor pada atasan untuk mendapat arahan dan perintah lebih lanjut. 9. Tali baja diperiksa dari kondisi kabel/kawat yang terkelupas. Jika tali baja setelah diperiksa ditemukan adanya kabel/kawat yang terkelupas maka operator gondola harus lapor pada atasan untuk mendapat persetujuan atau perintah apakah kawat yang terkelupas tersebut dapat digunakan untk mengoperasikan gondola. Hasil pemeriksaan tersebut dilaporkan pada atasan, Jiak ditemukan adanya berubahan bentuk, putus-putus, diameter mengecil, rapuh, lilitan, terkelupas, abarsi dan panjang tali baja ( wire rope ) tidak memenuhi syarat sehingga membahayakan keselamatan operator gondola, maka gondola tidak boleh dioperasikan. Namun jika bila hasil pemeriksaan dinyatakan memenuhi syarat pengoperasian gondola, maka dilakukan berikutnya. tahapan Wire Rope Gambar 4.6. Wire Rope 32

37 Penggulung tali baja (wire winder) diperiksa dari kemungkinan retak atau kerusakan lain Penggulung tali baja (wire winder) ini digunakan untuk menggulung tali baja, karena itu harus dipastikan bahwa kondisinya harus benar-benar aman terbebas dari retak, pecah, kendor dudukannya dan lain-lain. Untuk itu perlu ada pemeriksaan terhadap penggulung tali baja tersebut dengan tahapan pemeriksaan seperti dibawah ini: Tahapan pemeriksaan penggulung tali baja 1. Kondisi wire winder tidak boleh terlalu kencang atau kendor, karena kalau terlalu kencang akan menyebabkan putaran dari winder berat dan akan menimbulkan bunyi sedangkan kalau kendor winder tidak akan berputar jadi harus di setel dengan tepat, dan setiap seling harus mengikuti jalur yang ada. 2. As wire winder diperiksa apakah terjadi karatan Jika terjadi karat pada as wire winder maka bersihkan karatan tersebut, namun jika tidak bisa segera lapor pada atasan untuk mendapat perintah atau arahan berikutnya. Demikian juga setelah dibersihkan juga harus melapor pada atasan untuk mendapat persetujuan penggunaan wire winder untuk pengoperasian gondola. 3. Oil seal harus diperhatikan jika terjadi bocor, harus segera diganti Jika terjadi bocor pada oil seal maka melapor pada atasan untuk mendapat penggantian oil seal tersebut. Jika operator gondola dapat melakukan penggantian oil seal sendiri yang rusak diganti dengan yang baru maka hasil penggantian oil seal dilaporkan pada atasan untuk mendapatkan persetujuan guna dioperasikannya wire winder. Jika penggantian oil seal tidak bisa dilakukan sendiri maka biasanya akan menggunakan tenaga dari luar perusahaan (Out sourcing). 4. Rantai dan gear harus selalu dilihat dan dicek, kalau sudah aus atau patah harus secepatnya lapor pada atasan untuk mendapatkan penggantian rantai dan gear tersebut. Jika penggantian rantai dan gear yang rusak dengan diganti dengan yang baru maka hasil perbaikan ini dilaporkan pada atasan untuk mendapat 33

38 persetujuan pengoperasian wire winder tersebut. Namun jika penggantian rantai dan gear tidak bisa dilakukan oleh operator gondola sendiri maka biasanya akan menggunakan tenaga dari luar perusahaan (Out sourcing). 5. Apakah posisi wire winder kendor atau goyang Jika posisi wire winder terjadi kendor atau goyang maka perlu di kencangkan dan selanjutnya melapor pada atasan untuk mendapatkan persetujuan guna dioperasikannya wire winder. Jika pengencangan pada wire winder tidak bisa dilakukan sendiri maka biasanya akan menggunakan tenaga dari luar perusahaan (Out sourcing). 6. Apakah ada bagian dari pully/kerekan penggulung yang retak atau pecah Jika pully/kerekan terjadi retak atau pecah maka perlu diganti dan selanjutnya melapor pada atasan untuk mendapatkan persetujuan guna dioperasikannya wire winder atau harus dilakukan perbaikan maupun penggantian terhadap pully/kerekan yang pecah atau retak. Gambar 4.7. Penggulung tali baja (wire winder) 34

39 Hasil pemeriksaan penggulung tali baja dilaporkan pada atasan. Jika ditemukan pada penggulung tali baja (wire drum) kondisi atau hal-hal yang diperiksa di atas sehingga membahayakan keselamatan operator gondola, maka gondola tidak boleh dioperasikan. Namun jika hasil pemeriksaan penggulung tali baja ( wire drum ) dinyatakan baik atau memenuhi syarat untuk pengoperasian gondola, maka dilanjutkan pada tahap berikutnya Blocstop Wire Rope diperiksa fungsi kerjanya dari kemungkinan tidak berfungsi sesuai dengan petunjuk pemeliharaan Alat mekanik ini berfungsi sebagai pengamanan apabila terjadi kemiringan pada keranjang sebesar hal ini disebabkan pengunci blocstop mulai bekerja pada kemiringan tersebut. Untuk itu perlu ada pemeriksaan terhadap blockstop wire rope tersebut dengan tahapan pemeriksaan seperti dibawah ini: Tahapan pemeriksaan Block Stop Wire Rope 1. Baut dan mur diperiksa apakah ada yang kendor, lepas atau hilang. Jika baut dan mur ditemui kondisi kendoragar dikencangkan. Namun jika ditemui adanya baut yang lepas atau hilang maka segera lapor pada atasan untuk mendapat penggantian baut dan mur tersebut untuk kemudian dipasang kembali. Hasilnya pemasangan kembali baut dan mur ini dilaporkan pada atasan untuk mendapat arahan dan persetujuan lebih lanjut. 2. Pully atau kerek diperiksa, apakah ada yang retak, tidak rata atau pecah. Jika pully atau kerek ditemui kondisi retak dan / atau pecah maka perlu lapor pada atasan untuk mendapat persetujuan atau petunjuk apakah kondisi Pully atau kerek masih bisa dioperasikan atau tidak. 3. Mur dan baut retak / patah Jika mur dan baut ditemui kondisi retak dan / atau pecah maka perlu lapor pada atasan untuk mendapat persetujuan atau petunjuk apakah kondisi mur dan baut masih bisa dioperasikan atau tidak. 4. Gondola dinaikkan pada ketinggian sekitar 2 (dua) meter, maka difungsikanlah blockstop untuk mengetahui atau uji coba apakah 35

40 blockstop fungsi remnya masih bekerja dengan baik. Jika ternyata tidak berfungsi maka gondola tidak boleh dioperasikan. Selanjutnya lapaor pada atasan untuk dilakukan perbaikan pada blockstop tersebut. Sampai fungsi blockstopnya bekerja dengan baik. Hasil perbaikan blockstop dilaporkan pada atasan. 5. Per diperiksa apakah kendor atau patah Jika per ditemui kondisi kendor langsung di kenjangkan dan jika patah maka perlu di ganti dan lapor pada atasan untuk mendapat persetujuan atau petunjuk apakah kondisi per masih bisa dioperasikan atau tidak. 6. Blockstop diperiksa apakah ada yang pecah komponennya Jika blockstop ditemui kondisi komponennya pecah maka harus diganti dan segera lapor pada atasan untuk mendapat arahan dan persetujuan lebih lanjut. Gambar 4.8. Blocstop Wire Rope Hasil pemeriksaan terhadap bloc stop wire rope dilaporkan pada atasan. Jika hasil pemeriksaan ditemukan adanya kondisi atau hal-hal yang ditemukan pada pemeriksaan diatas sehingga membahayakan keselamatan operator gondola, maka gondola tidak boleh dioperasikan. Namun bila hasil pemeriksaan gondola dinyatakan baik dan memenuhi syarat untuk pengoperasian gondola, maka dilanjutkan dengan kegiatan tahap berikutnya. 36

41 Catatan hasil pemeriksaan, kondisi tali baja (wire rope) dibuat dan diarsip sesuai dengan petunjuk pemeliharaan, POS atau prosedur kerja yang berlaku. Operator gondola harus membuat laporan kepada atasan mengenai hasil pemeriksaan kondisi tali baja. Laporan ini dibuat dalam bentuk catatan yang dituangkan dalam format checklist tertentu, ditandatangani oleh operator gondola dan atasannya. Selanjutnya checklist yang diisi dan ditandatangani secara lengkap kemudian disimpan dan diarsipkan secara rapi di tempat yang aman dan mudah diambil oleh orang-orang yang berwenang. Format checklist tersebut adalah sebagai berikut. No Pemeriksaan wire rope Ada Tidak ada Keterangan 1. Perubahan bentuk 2. Putus kawatnya 3. Diameter mengecil 4. Abrasi 5. Kawat rapuh 6. Lilitan kawat 7. Kawat terkelupas 8. Panjang kabel tidak sesuai 9. Penambat tali baja 10. Penggulung tali baja 11. Bloc stop 12. Ketegangan/putus tali baja Persetujuan Atasan Jakarta, Tanggal:..,...,... Nama Atasan Nama Operator 37

42 4.6. Melakukan pemeriksaan sistem kelistrikkan dari gondola Sistem kelistrikan gondola merupakan bagian yang penting untuk pengoperasian gondola. Oleh karena itu sebelum gondola dioperaikan harus diperiksa sistem kelistrikan gondola agar pengoperasian gondola berjalan lancar dan tidak membahayakan bagi operator gondola khusunya maupun pihak lain pada umumnya. Sistem kelistrikan gondola yang diperiksa meliputi: saklar utama (selector switch gondola), kotak panel dan kabel utama, sistem kelistrikan gondola, mesin pengerek (motor hoist), dan tombol pengendali, Saklar utama (selector switch gondola) diperiksa sesuai dengan petunjuk pemeliharaan Saklar utama (selector switch gondola) ini digunakan untuk menghidupkan gondola, karena itu harus dipastikan bahwa kondisinya benar-benar aman terbebas dari kabel terkelupas, tombol rusak dan lainlain. Untuk itu perlu ada pemeriksaan terhadap saklar utama (selector switch gondola) tersebut dengan tahapan pemeriksaan seperti dibawah ini: Tahapan pemeriksaan saklar utama (selector switch) 1. Tombol On ditekan untuk menghidupkan diperiksa secara visual apakah kendor, lepas, dan rusak a. Jika kendor atau lepas harus di kencangkan kembali, dan jika rusak dilaporkan pada atasan untuk minta penggantian tombol tersebut. b. Kemudian tombol On di uji coba dengan menekan tombol tersebut apakah berfungsi dengan baik atau tidak, jika tidak diperbaiki dan lapor pada atasan untuk mendapat arahan dan persetujuan lebih lanjut. 2. Tombol Off ditekan untuk mematikan gondola, apakah masih berfungsi atau tidak a. Jika kendor atau lepas harus di kencangkan kembali, dan jika rusak dilaporkan pada atasan untuk minta penggantian tombol tersebut b. Jika tombol Off di tekan tidak berfungsi dengan baik maka perlu di perbaiki dan dilaporkan kepada atasan untuk mendapat arahan dan persetujuan lebih lanjut. 38

43 3. Apakah tombol rusak/ terlepas Apakah tombol On/Off rusak/terlepas maka perlu di perbaiki dan dilaporkan kepada atasan untuk mendapat arahan dan persetujuan lebih lanjut. 4. Tombol untuk menaikkan gondola diperiksa, apakah berfungsi a. Jika tombol untuk menaikkan kendor atau lepas harus di kencangkan kembali, dan jika rusak dilaporkan pada atasan untuk minta penggantian tombol tersebut. b. Jika tombol untuk menaikkan gondola di tekan tidak berfungsi dengan baik maka perlu di perbaiki dan dilaporkan kepada atasan untuk mendapat arahan dan persetujuan lebih lanjut. 5. Tombol untuk menurunkan gondola diperiksa, apakah berfungsi a. Jika tombol untuk menurunkan kendor atau lepas harus di kencangkan kembali, dan jika rusak dilaporkan pada atasan untuk minta penggantian tombol tersebut. b. Jika tombol untuk menurunkan gondola di tekan tidak berfungsi dengan baik maka perlu di perbaiki dan dilaporkan kepada atasan untuk mendapat arahan dan persetujuan lebih lanjut. 6. Tombol untuk menggerakkan ke samping diperiksa, apakah berfungsi a. Jika tombol untuk menggerakkan ke samping kendor atau lepas harus di kencangkan kembali, dan jika rusak dilaporkan pada atasan untuk minta penggantian tombol tersebut. b. Jika tombol untuk menggerakkan ke samping di tekan tidak berfungsi dengan baik maka perlu di perbaiki dan dilaporkan kepada atasan untuk mendapat arahan dan persetujuan lebih lanjut. 7. Tombol untuk menstabilkan gondola diperiksa, apakah masih berfungsi a. Jika tombol untuk menstabilkan kendor atau lepas harus di kencangkan kembali, dan jika rusak dilaporkan pada atasan untuk minta penggantian tombol tersebut. b. Jika tombol untuk menstabilkan di tekan tidak berfungsi dengan baik maka perlu di perbaiki dan dilaporkan kepada atasan untuk mendapat arahan dan persetujuan lebih lanjut. 39

DAFTAR ISI. Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur Akan Menilai Tipe Penilaian... 1

DAFTAR ISI. Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur Akan Menilai Tipe Penilaian... 1 DAFTAR ISI Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN... 1 1.1. Bagaimana Instruktur Akan Menilai... 1 1.2. Tipe Penilaian... 1 BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN... 3 2.1. Kunci jawaban Tugas-tugas teori... 3 2.2.

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi Pelatihan Metode Pelatihan... 14

BAB I PENGANTAR BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi Pelatihan Metode Pelatihan... 14 DAFTAR ISI HALAMAN BAB I PENGANTAR... 1 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi... 1 1.2. Penjelasan Modul... 1 1.2.1. Desain Modul... 2 1.2.2. Isi Modul... 2 1.2.3. Pelaksanaan Modul... 3 1.3.

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL NO. KODE : -I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMELIHARAAN HARIAN MESIN PENGGELAR ASPAL NO. KODE : -I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi Pelatihan Metode Pelatihan... 13

BAB I PENGANTAR BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi Pelatihan Metode Pelatihan... 13 DAFTAR ISI HALAMAN BAB I PENGANTAR... 1 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi... 1 1.2. Penjelasan Modul... 1 1.2.1. Desain Modul... 2 1.2.2. Isi Modul... 2 1.2.3. Pelaksanaan Modul... 3 1.3.

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS PEMBINAAN KOMPETENSI KELOMPOK KERJA NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON TEKNIK PEMOMPAAN BETON SEGAR

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON TEKNIK PEMOMPAAN BETON SEGAR MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON TEKNIK PEMOMPAAN BETON SEGAR NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi Pelatihan Metode Pelatihan... 14

BAB I PENGANTAR BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi Pelatihan Metode Pelatihan... 14 DAFTAR ISI HALAMAN BAB I PENGANTAR... 1 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi... 1 1.2. Penjelasan Modul... 1 1.2.1. Desain Modul... 2 1.2.2. Isi Modul... 3 1.2.3. Pelaksanaan Modul... 3 1.3.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1

DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI i BAB I PENGANTAR 1 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi 1 1.2. Penjelasan Materi Pelatihan 1 1.2.1. Desain Materi Pelatihan 1 1.2.2. Isi Modul 2 1.2.3. Pelaksanaan

Lebih terperinci

Kode Unit Kompetensi : SPL.KS Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton

Kode Unit Kompetensi : SPL.KS Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Kode Unit Kompetensi : SPL.KS21.222.00 Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksana Lapangan Perkerasan

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENCAMPUR ASPAL KEGIATAN AKHIR PRODUKSI

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENCAMPUR ASPAL KEGIATAN AKHIR PRODUKSI MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENCAMPUR ASPAL KEGIATAN AKHIR PRODUKSI NO. KODE : FKK.MP.02.006.01-I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi... 1

DAFTAR ISI. Daftar Isi... 1 BUKU INFORMASI DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I PENDAHULUAN... 2 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK)... 2 1.2. Penjelasan Materi Pelatihan... 2 1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini... 3

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur Akan Menilai Tipe Penilaian... 1

DAFTAR ISI. Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur Akan Menilai Tipe Penilaian... 1 DAFTAR ISI Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN... 1 1.1. Bagaimana Instruktur Akan Menilai... 1 1.2. Tipe Penilaian... 1 BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN... 3 2.1. Kunci jawaban Tugas-tugas teori... 3 2.2.

Lebih terperinci

MEMERIKSA SISTEM KEMUDI OTO.KR

MEMERIKSA SISTEM KEMUDI OTO.KR MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR OTOMOTIF SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN MEMERIKSA SISTEM KEMUDI BUKU INFORMASI DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS PENGATURAN PELAKSANAAN PRODUKSI NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI Daftar

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi Pelatihan Metode Pelatihan... 14

BAB I PENGANTAR BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi Pelatihan Metode Pelatihan... 14 DAFTAR ISI HALAMAN BAB I PENGANTAR... 1 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi... 1 1.2. Penjelasan Modul... 1 1.2.1. Desain Modul... 2 1.2.2. Isi Modul... 2 1.2.3. Pelaksanaan Modul... 3 1.3.

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER PEMELIHARAAN HARIAN BACKHOE LOADER SETELAH OPERASI KODE UNIT KOMPETENSI F45.500.2.2.19.II.02.005.01

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE :.K BUKU KERJA DAFTAR

Lebih terperinci

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis PEMBAHASAN A. Konstruksi Gunting Pemotong Plat Mesin pemotong plat mempunyai beberapa jenis, manual dengan menggunakan tuas maupun dengan tenaga hidrolis (gambar 1.1), pada mesin pemotong plat hidrolis

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS KEGIATAN AKHIR PRODUKSI

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS KEGIATAN AKHIR PRODUKSI MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS KEGIATAN AKHIR PRODUKSI NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI Daftar Isi...

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER PEMELIHARAAN HARIAN BACKHOE LOADER SEBELUM OPERASI KODE UNIT KOMPETENSI:.01

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Pesawat Pengangkat Banyak jenis perlengkapan pengangkat yang tersedia membuatnya sulit digolongkan secara tepat. Penggolongan ini masih dipersulit lagi oleh kenyataan

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON KEGIATAN AKHIR PENGOPERASIAN CONCRETE PUMP

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON KEGIATAN AKHIR PENGOPERASIAN CONCRETE PUMP MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON KEGIATAN AKHIR PENGOPERASIAN CONCRETE PUMP NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI Daftar Isi...

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL MEMBUAT LAPORAN KEGIATAN PELAKSANAAN PENGUJIAN BETON ASPAL KODE UNIT KOMPETENSI: F45.TLBA.02.008.02

Lebih terperinci

BAB III TEORI PENUNJANG. penggerak frekuensi variable. KONE Minispace TM

BAB III TEORI PENUNJANG. penggerak frekuensi variable. KONE Minispace TM BAB III TEORI PENUNJANG 3.1. KONE MiniSpace TM KONE Minispace TM adalah lift dengan pengimbang menggunakan EcoDisc, motor sinkronisasi tanpa perseneling yang digerakkan oleh suatu penggerak frekuensi variable.

Lebih terperinci

1. Menyiapkan perlengkapan pemasangan instalasi kelistrikan PLTS tipeterpusat (komunal) on-grid

1. Menyiapkan perlengkapan pemasangan instalasi kelistrikan PLTS tipeterpusat (komunal) on-grid KODE UNIT : D.35EBT24.008.1 JUDUL UNIT : Memasang Instalasi Kelistrikan PLTS Tipe Terpusat (Komunal) On-Grid DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap

Lebih terperinci

SUB BIDANG PERANCANGAN

SUB BIDANG PERANCANGAN LAMPIRAN I : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERANCANGAN DEPARTEMEN

Lebih terperinci

SOP Memelihara Transformator Distribusi Gardu Tiang

SOP Memelihara Transformator Distribusi Gardu Tiang PT. PLN (PERSERO) UDIKLAT PANDAAN SOP Memelihara Transformator Distribusi Gardu Tiang Kode Unit : DIS.HAR.026(2).A PETUGAS : 1. Pengawas 1 orang 2. Pelaksana 2 orang KOORDINASI : 1. Koordinator Perencanaan

Lebih terperinci

Pemindah Gigi Belakang

Pemindah Gigi Belakang (Indonesian) DM-MBRD001-04 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE Pemindah Gigi Belakang SLX RD-M7000 DEORE RD-M6000 DAFTAR ISI PENGUMUMAN PENTING... 3 UNTUK

Lebih terperinci

BAB II TEORI ELEVATOR

BAB II TEORI ELEVATOR BAB II TEORI ELEVATOR 2.1 Definisi Elevator. Elevator atau sering disebut dengan lift merupakan salah satu jenis pesawat pengangkat yang berfungsi untuk membawa barang maupun penumpang dari suatu tempat

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS PENYIAPAN PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN PEKERJAAN PERSIAPAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN PEKERJAAN PERSIAPAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN PEKERJAAN PERSIAPAN NO. KODE :.I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS KOMUNIKASI DAN KERJASAMA DI TEMPAT KERJA NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1

DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI i BAB I PENGANTAR 1 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi 1 1.2. Penjelasan Materi Pelatihan 1 1.2.1. Desain Materi Pelatihan 1 1.2.2. Isi Modul 2 1.2.3. Pelaksanaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 30 Tahun 2009 TANGGAL : 30 September

LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 30 Tahun 2009 TANGGAL : 30 September LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 30 Tahun 2009 TANGGAL : 30 September 2009 STANDAR TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERENCANAAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i ii BAB I STANDAR KOMPETENSI... 1 1.1. Judul Unii Kompetensi... 1 1.2. Kode Unit... 1 1.3. Deskripsi Unit... 1 1.4. Kemampuan Awal... 1 1.5. Elemen Kompetensi

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata. Pembuatan Pasangan Bata Dekoratif F.45 TPB I 08

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata. Pembuatan Pasangan Bata Dekoratif F.45 TPB I 08 MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL Tukang Pasang Bata Pembuatan Pasangan Bata Dekoratif BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I KATA PENGANTAR... 4 1.1 Konsep

Lebih terperinci

Pemindah Gigi (Derailleur) Belakang

Pemindah Gigi (Derailleur) Belakang (Indonesian) DM-RD0004-08 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE XTR RD-M9000 DEORE XT RD-M8000 Pemindah Gigi (Derailleur) Belakang DAFTAR ISI PENGUMUMAN PENTING...

Lebih terperinci

MODUL POWER THRESHER. Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA

MODUL POWER THRESHER. Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA MODUL POWER THRESHER Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN 2015 Sesi Perontok

Lebih terperinci

DM-RBWU (Indonesian) Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Unit Nirkabel EW-WU101

DM-RBWU (Indonesian) Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Unit Nirkabel EW-WU101 (Indonesian) DM-RBWU001-04 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE Unit Nirkabel EW-WU101 DAFTAR ISI PENGUMUMAN PENTING... 3 UNTUK MENJAGA KESELAMATAN... 4 DAFTAR

Lebih terperinci

MENYIAPKAN TEMPAT UNTUK PEMASANGAN KANCING GAR.OO

MENYIAPKAN TEMPAT UNTUK PEMASANGAN KANCING GAR.OO MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR GARMEN MENYIAPKAN TEMPAT UNTUK PEMASANGAN KANCING BUKU INFORMASI DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer. Kode Modul F45.QAE

DAFTAR ISI. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer. Kode Modul F45.QAE DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I STANDAR KOMPETENSI... 2 1.1 Kode Unit... 2 1.2 Judul Unit... 2 1.3 Deskripsi Unit... 2 1.4 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk... 2 1.5 Batasan Variabel... 3 1.6 Panduan

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON TROUBLE SHOOTING

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON TROUBLE SHOOTING MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON TROUBLE SHOOTING NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

DM-RCWH (Indonesian) Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Set Roda. WH-RX31 SM-AX x12 SM-AX x12

DM-RCWH (Indonesian) Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Set Roda. WH-RX31 SM-AX x12 SM-AX x12 (Indonesian) DM-RCWH001-00 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE Set Roda WH-RX31 SM-AX720-100x12 SM-AX720-142x12 DAFTAR ISI PENGUMUMAN PENTING... 3 UNTUK

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN PEKERJAAN PERKERASAN LAPISAN ATAS (BASE COURSE) NO. KODE : -K BUKU KERJA DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BAB IV PEMELIHARAAN TRAFO DISTRIBUSI

BAB IV PEMELIHARAAN TRAFO DISTRIBUSI BAB IV PEMELIHARAAN TRAFO DISTRIBUSI 4.1 Pengerian dan Tujuan Pemeliharaan Pemeliharaan peralatan listrik tegangan tinggi adalah serangkaian tindakan atau proses kegiatan untuk mempertahankan kondisi dan

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI MENERAPKAN KETENTUAN UNDANG-UNDANG JASA KONSTRUKSI (UUJK), KESELAMATAN DAN

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG MANDOR PEKERJAAN TANAH

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG MANDOR PEKERJAAN TANAH MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG MANDOR PEKERJAAN TANAH Pemeriksaan, Pengukuran dan Pelaporan Hasil Pelaksanaan Pekerjaan Tanah BUKU INFORMASI 2011 K E M E N T E R I A

Lebih terperinci

BAB I STANDAR KOMPETENSI

BAB I STANDAR KOMPETENSI BAB I STANDAR KOMPETENSI 1.1 Judul Unit Kompetensi Menyediakan Data Untuk Pembuatan Gambar Kerja. 1.2 Kode Unit. 1.3 Deskripsi Unit Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku

Lebih terperinci

Katalog Sistem Teknis Enklosur Ringkas AE

Katalog Sistem Teknis Enklosur Ringkas AE Katalog Sistem Teknis Enklosur Ringkas AE 3 4 1 6 3 4 8 7 5 2 Enklosur asli dengan persetujuan yang berlaku di seluruh dunia dan tersedia secara langsung. Berbagai dimensi yang praktis dan aksesori sistem

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT)

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT) MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT) PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1

DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI i BAB I PENGANTAR 1 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi 1 1.2. Penjelasan Materi Pelatihan 1 1.2.1. Desain Materi Pelatihan 1 1.2.2. Isi Modul 2 1.2.3. Pelaksanaan

Lebih terperinci

Identifikasi dan Penerapan Norma, Standar, Pedoman, Kriteria dalam Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan Kota

Identifikasi dan Penerapan Norma, Standar, Pedoman, Kriteria dalam Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan Kota MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI SUB SEKTOR TATA LINGKUNGAN JABATAN KERJA AHLI MADYA PERENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KOTA Identifikasi dan Penerapan Norma, Standar, Pedoman,

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PEMASANGAN BATA DAN KUSEN F.45...

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PEMASANGAN BATA DAN KUSEN F.45... MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PEMASANGAN BATA DAN KUSEN F.45...... 05 BUKU INFORMASI 2011 K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M B A

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN SIPIL JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN BRONJONG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN SIPIL JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN BRONJONG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN SIPIL JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN BRONJONG MELAKSANAKAN PEKERJAAN AKHIR KODE UNIT KOMPETENSI: BUKU INFORMASI

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE :.P BUKU PENILAIAN DAFTAR

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Adapun dari hasil analisis dan pembahasan pada penelitian ini dapat disimpulkan : 1. Dari data perbandingan lima proyek konstruksi gedung yang terbaik dalam melakukan

Lebih terperinci

BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR

BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR 3.1 Pemeriksaan Pada Operasi Harian Operasional kompresor memerlukan adanya perawatan tiap harinya, perawatan tersebut antara lain: a. Sediakan

Lebih terperinci

No. Nama Komponen Fungsi

No. Nama Komponen Fungsi Jobsheet Baterai / Aki PROSEDUR MELEPAS BATERAI 1. Matikan mesin atau putar kunci kontak pada posisi OFF. 2. Buka tutup tempat baterai atau body pada sepeda motor. 3. Kendorkan terminal baterai negatif

Lebih terperinci

Rem Kantilever. Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman

Rem Kantilever. Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman (Bahasa Indonesia) DM-RCBR001-00 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE Rem Kantilever BR-CX70 BR-CX50 BL-4700 BL-4600 BL-R780 BL-R3000 ST-7900 ST-6700 ST-5700

Lebih terperinci

Set engkol depan. Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman ACERA FC-M3000 FC-M3000-B2 FC-M ALTUS FC-M2000

Set engkol depan. Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman ACERA FC-M3000 FC-M3000-B2 FC-M ALTUS FC-M2000 (Indonesian) DM-MDFC001-01 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE Set engkol depan ALIVIO FC-M4000 FC-M4050 FC-M4050-B2 FC-M4060 ACERA FC-M3000 FC-M3000-B2

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG MEKANIKAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG MEKANIKAL MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG MEKANIKAL Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Selama Mengoperasikan Gondola F 45 3 1 6 5 2 01 I 08 01 BUKU INFORMASI 2009 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN BAB I PENGANTAR... 1

DAFTAR ISI HALAMAN BAB I PENGANTAR... 1 DAFTAR ISI HALAMAN BAB I PENGANTAR... 1 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi... 1 1.2. Penjelasan Modul... 1 1.2.1. Desain Modul... 1 1.2.2. Isi Modul... 2 1.2.3. Pelaksanaan Modul... 3 1.3.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur Akan Menilai Tipe Penilaian... 1

DAFTAR ISI. Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur Akan Menilai Tipe Penilaian... 1 DAFTAR ISI Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN... 1 1.1. Bagaimana Instruktur Akan Menilai... 1 1.2. Tipe Penilaian... 1 BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN... 3 2.1. Kunci jawaban Tugas-tugas teori... 3 2.2.

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PEMASANGAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PEMASANGAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PEMASANGAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING F.45...... 13 BUKU KERJA 2011 K E M E N T E R I AN P E K E R J A AN U M U

Lebih terperinci

BAB IV PERAWATAN REM CAKRAM TIPE ABS

BAB IV PERAWATAN REM CAKRAM TIPE ABS BAB IV PERAWATAN REM CAKRAM TIPE ABS 4.1. Tujuan Perawatan Perawatan dan perbaikan merupakan suatu hal yang sangat penting agar suatu alat atau mesin dapat bekerja dengan baik. Karena dengan sistem perawatan

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG PLAMBING. Tukang Plambing Melakukan Pengujian Dan Komisioning INA

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG PLAMBING. Tukang Plambing Melakukan Pengujian Dan Komisioning INA MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG PLAMBING Melakukan Pengujian Dan Komisioning BUKU INFORMASI DAFTAR ISI HALAMAN BAB I PENGANTAR... 1 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Gambar 4.1 Alur proses reparasi mesin cuci

BAB IV PEMBAHASAN. Gambar 4.1 Alur proses reparasi mesin cuci BAB IV PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PERBAIKAN/PENGGANTIAN KOMPONEN YANG RUSAK PENGECEKAN CAPASITOR, DINAMO, SAKLAR TIMER PENGECEKAN INSTALASI POWER INPUT UNIT Gambar 4.1 Alur proses reparasi mesin cuci Alur

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN, HASIL PEMBUATAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN, HASIL PEMBUATAN BAB IV PROSES PEMBUATAN, HASIL PEMBUATAN 4.1 Konsep Pembuatan Mesin Potong Sesuai dengan definisi dari mesin potong logam, bahwa sebuah mesin dapat menggantikan pekerjaan manual menjadi otomatis, sehingga

Lebih terperinci

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Sub Sektor/ Bidang Pekerjaan : Mekanikal / Bangunan Gedung

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Sub Sektor/ Bidang Pekerjaan : Mekanikal / Bangunan Gedung KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Judul Pelatihan : AHLI PESAWAT LIFT & ESKALATOR Sub Sektor/ Bidang Pekerjaan : Mekanikal / Bangunan Gedung Klasifikasi Pekerjaan : Perencana, Semua Bagian

Lebih terperinci

PROGRAM PENGELOLAAN PERALATAN RADIOLOGI

PROGRAM PENGELOLAAN PERALATAN RADIOLOGI PROGRAM PENGELOLAAN PERALATAN RADIOLOGI I. Pendahuluan II. Latar belakang a. UU No. 36 thn 2009 tentang Kesehatan. b. UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. c. PP Nomor 38 tahun 2007 Tentang Pembagian

Lebih terperinci

MENGIMPLEMENTASIKAN KOMPONEN- KOMPONEN SISTEM TIK.JK

MENGIMPLEMENTASIKAN KOMPONEN- KOMPONEN SISTEM TIK.JK MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI MENGIMPLEMENTASIKAN KOMPONEN- KOMPONEN SISTEM BUKU INFORMASI DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

SUB BIDANG KONSTRUKSI

SUB BIDANG KONSTRUKSI LAMPIRAN III : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 07 Tahun 2008 TANGGAL : 17 Maret 2008 STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG TRANSMISI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG

Lebih terperinci

PERLENGKAPAN HUBUNG BAGI DAN KONTROL

PERLENGKAPAN HUBUNG BAGI DAN KONTROL PERLENGKAPAN HUBUNG BAGI DAN KONTROL Oleh Maryono SMK Negeri 3 Yogyakarta maryonoam@yahoo.com http://maryonoam.wordpress.com Tujuan Kegiatan Pembelajaran : Siswa memahami macam-macam kriteria pemilihan

Lebih terperinci

MENGELAS DENGAN PROSES PENGELASAN BUSUR BERPERISAI (SAW) LOG.OO

MENGELAS DENGAN PROSES PENGELASAN BUSUR BERPERISAI (SAW) LOG.OO MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR LOGAM MESIN SUB SEKTOR PENGELASAN MENGELAS DENGAN PROSES PENGELASAN BUSUR BERPERISAI (SAW) BUKU KERJA DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER LAPORAN HARIAN OPERASI

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER LAPORAN HARIAN OPERASI MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER LAPORAN HARIAN OPERASI KODE UNIT KOMPETENSI.01 BUKU PENILAIAN KEMENTERIAN PEKERJAAN

Lebih terperinci

SUB BIDANG KONSTRUKSI

SUB BIDANG KONSTRUKSI LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 1313 K/30/MEM/2003 TANGGAL : 28 OKTOBER 2003 STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA

Lebih terperinci

Roda Rantai Depan. Panduan Dealer DURA-ACE FC-R9100 ULTEGRA FC-R8000. Braket bawah BB-R9100 SM-BBR60 SM-BB92-41B SM-BB72-41B. JALANAN MTB Trekking

Roda Rantai Depan. Panduan Dealer DURA-ACE FC-R9100 ULTEGRA FC-R8000. Braket bawah BB-R9100 SM-BBR60 SM-BB92-41B SM-BB72-41B. JALANAN MTB Trekking (Indonesian) DM-RAFC001-02 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE Roda Rantai Depan DURA-ACE FC-R9100 ULTEGRA FC-R8000 Braket bawah BB-R9100 SM-BBR60 SM-BB92-41B

Lebih terperinci

PETUNJUK PERAKITAN DAN PENGOPERASIAN KIPAS ANGIN DEKORASI

PETUNJUK PERAKITAN DAN PENGOPERASIAN KIPAS ANGIN DEKORASI PETUNJUK PERAKITAN DAN PENGOPERASIAN KIPAS ANGIN DEKORASI TIPE : GENERAL CEILING FANS TEGANGAN : 220~20V, FREKUENSI : 50Hz BACA DAN SIMPAN BUKU PETUNJUK INI Terima kasih atas kepercayaan anda membeli kipas

Lebih terperinci

Alat pengangkat baterai tegangan tinggi untuk PHEV (F30 BMW)

Alat pengangkat baterai tegangan tinggi untuk PHEV (F30 BMW) Alat pengangkat baterai tegangan tinggi untuk PHEV (F30 BMW) Sebelum alat pengangkat beban ini pertama kali dipakai harap membaca pedoman pemakaian ini dengan saksama. Anda akan memperoleh petunjuk penting

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA NO. KODE :.I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1

Lebih terperinci

FC-M820 / FC-M825 SM-BB71 / SM-CR82

FC-M820 / FC-M825 SM-BB71 / SM-CR82 (Bahasa Indonesia) DM-FC0001-00 Panduan Dealer FC-M820 / FC-M825 SM-BB71 / SM-CR82 PENGUMUMAN PENTING Panduan dealer ini terutama dimaksudkan untuk digunakan oleh mekanik sepeda profesional. Pengguna yang

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. keselamatan kerja yang diantaranya adalah program Lock Out Tag

BAB V PEMBAHASAN. keselamatan kerja yang diantaranya adalah program Lock Out Tag BAB V PEMBAHASAN Dari hasil penelitian PT. Bina Guna Kimia telah melaksanakan programprogram keselamatan kerja yang diantaranya adalah program Lock Out Tag Out (LOTO) dan Line Breaking merupakan program

Lebih terperinci

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES Pada gambar 4.1 menggambarkan sebuah langkah dari proses pelayanan perawatan kendaraan yang dilakukan oleh menejemen Astrido Daihatsu Kebon Jeruk agar

Lebih terperinci

Lift traksi listrik pada bangunan gedung Bagian 2: Pemeriksaan dan pengujian berkala

Lift traksi listrik pada bangunan gedung Bagian 2: Pemeriksaan dan pengujian berkala Standar Nasional Indonesia Lift traksi listrik pada bangunan gedung Bagian 2: Pemeriksaan dan pengujian berkala ICS 91.140.90 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii Pendahuluan...

Lebih terperinci

DM-SL (Indonesian) Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Tuas Pemindah. RAPIDFIRE Plus 11-kecepatan SL-RS700

DM-SL (Indonesian) Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Tuas Pemindah. RAPIDFIRE Plus 11-kecepatan SL-RS700 (Indonesian) DM-SL0006-02 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE Tuas Pemindah RAPIDFIRE Plus 11-kecepatan SL-RS700 DAFTAR ISI PENGUMUMAN PENTING... 3 UNTUK

Lebih terperinci

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN OPERASI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN OPERASI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN OPERASI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM PAM.MM02.007.01 BUKU KERJA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN PEKERJAAN PERKERASAN LAPISAN BAWAH (SUB BASE COURSE) NO. KODE : -K BUKU KERJA DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

Pemindah Gigi Belakang JALANAN

Pemindah Gigi Belakang JALANAN (Indonesian) DM-RD0003-09 Panduan Dealer Pemindah Gigi Belakang JALANAN RD-9000 RD-6800 RD-5800 RD-4700 DAFTAR ISI PENGUMUMAN PENTING...3 UNTUK MENJAGA KESELAMATAN...4 DAFTAR ALAT YANG AKAN DIGUNAKAN...6

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata Melaksanakan K3 F.45 TPB I BUKU KERJA

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata Melaksanakan K3 F.45 TPB I BUKU KERJA MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL Tukang Pasang Bata Melaksanakan K3 BUKU KERJA DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I STANDAR KOMPETENSI... 2 1.1. Unit Kompetensi yang

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL KOMUNIKASI DAN KERJASAMA DI TEMPAT KERJA KODE UNIT KOMPETENSI F45.TLBA.01.002.02

Lebih terperinci

LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI (LSP) Energi Tenaga Kerja Indonesia Kompeten

LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI (LSP) Energi Tenaga Kerja Indonesia Kompeten LEMBAGA SERTIFIASI PROFESI Tenaga erja Indonesia ompeten FR-APL-0. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIASI OMPETENSI Bagian : Rincian Data Pemohon Sertifikasi Pada bagian ini, cantumkan data pribadi, data pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Alat Pelindung diri dipergunakan untuk melindungi tenaga kerja dari

BAB I PENDAHULUAN. Alat Pelindung diri dipergunakan untuk melindungi tenaga kerja dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Alat Pelindung diri dipergunakan untuk melindungi tenaga kerja dari sumber-sumber potensi bahaya yang ada di lingkungan kerja. Ditempat kerja, tenaga kerja kemungkinan

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG PENERAPAN KETENTUAN K3 DAN KETENTUAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN DI TEMPAT KERJA

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. proses aplikasi power window dan central door lock pada mobil Mitsubishi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. proses aplikasi power window dan central door lock pada mobil Mitsubishi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan uraian pada bab - bab sebelumnya serta pelaksanaan proses aplikasi power window dan central door lock pada mobil Mitsubishi Colt T120 tahun 1977, maka

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PERSIAPAN PENGUJIAN BETON ASPAL KODE UNIT KOMPETENSI: F45.TLBA.02.001.02 BUKU KERJA

Lebih terperinci

MELAKUKAN PERBAIKAN RINGAN PADA RANGKAIAN/SISTEM KELISTRIKAN OTO.KR

MELAKUKAN PERBAIKAN RINGAN PADA RANGKAIAN/SISTEM KELISTRIKAN OTO.KR MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR OTOMOTIF SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN MELAKUKAN PERBAIKAN RINGAN PADA RANGKAIAN/SISTEM KELISTRIKAN BUKU KERJA DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT

Lebih terperinci

BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR SENTRAL DI PT.PLN APP DURIKOSAMBI

BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR SENTRAL DI PT.PLN APP DURIKOSAMBI BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR SENTRAL DI PT.PLN APP DURIKOSAMBI 4.1 In Service / Visual Inspection 4.1.1 Pengertian Merupakan kegiatan inspeksi atau pengecekan yang dilakukan dengan menggunakan 5 sense (panca

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE : -P BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci