Identifikasi Kesulitan Belajar Siswa pada Materi Persamaan Reaksi di Kelas X dan XI IPA MAN Batudaa

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Identifikasi Kesulitan Belajar Siswa pada Materi Persamaan Reaksi di Kelas X dan XI IPA MAN Batudaa"

Transkripsi

1 Identifikasi Kesulitan Belajar Siswa pada Materi Persamaan Reaksi di Kelas X dan XI IPA MAN Batudaa Fatmawati 1, Mardjan Paputungan 2, Rakhmawaty A. Asui 3 Pendidikan Kimia, Fakultas MIPA Universitas Negeri Gorontalo fatmawati_kimung@yahoo.co.id Abstract: The research aimed to investigate the students learning difficulties on reaction equation material at class X and XI IPA of MAN Batudaa. The research applied qualitative descriptive method. The subjects of research were 84 students of MAN Batudaa which consisted of 24 students of class X.A, 14 students of class X.B, 25 students of class XI IPA.I, and 21 students of class XI IPA.2. The instrument of research was reaction equation tes made based on indicator, then it was used to know the students learning difficulties on reaction equation material. The research result showed that the students had difficulties on reaction equation material. It was showed by the lack of students understanding to material which related to the completeness of the instrument, the students difficulties such as unable to distinguish the coefficient and index so that the students were wrong in applying conservation laws of mass, writing the compound nomenclature, writing the molecular formula, writing the formation of compounds. Therefore, the students could not equalize the reaction equation correctly. Keywords: Student Learning Difficulties, Reaction Equation. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan belajar siswa pada materi persamaan reaksi di kelas X dan XI IPA MAN Batudaa. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MAN Batudaa sebanyak 84 orang siswa yang terdiri dari kelas X.A 24 orang siswa, kelas X.B 14 orang siswa, kelas XI IPA.I, 25 orang siswa, kelas XI IPA.2, 21 orang siswa. Instrumen yang digunakan adalah berupa tes persamaan reaksi yang dibuat sesuai indikator, selanjutnya digunakan untuk melihat kesulitan belajar siswa pada materi persamaan reaksi. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam materi persamaan reaksi, hal ini ditunjukkan dengan rendahnya pemahaman siswa terhadap materi yang terkait dengan penyelesaian instrumen, kesulitan siswa tidak dapat membedakan antara koefisien dan indeks sehingga siswa salah menerapakan hukum kekekalan massa, penulisan tata nama senyawa, menuliskan rumus molekul, menuliskan pembentukan senyawa, sehingga siswa tidak dapat menyetarakan persamaan reaksi dengan benar. Kata kunci: Kesulitan Belajar Siswa, Persamaan Reaksi 1 Mahasiswa FMIPA Jurusan Pendidikan Kimia 2 Dosen UNG 3 Dosen UNG 1

2 Di dalam ilmu kimia terdapat materi yang beraneka ragam yang meliputi konsep yang abstrak, teori, dan soal-soal. Sehingga ketika dalam memahami materi kimia, siswa sering mengalami kesulitan dalam memahami ilmu kimia tersebut. Konsep yang kompleks dan abstrak dalam ilmu kimia menjadikan siswa beranggapan bahwa pelajaran kimia merupakan pelajaran yang sulit. Kesulitan siswa dalam memahami konsep persamaan reaksi di identifikasi untuk mengetahui penyebab kesulitan tersebut, sehingga nantinya dapat dicari pemecahannya. Identifikasi kesulitan belajar siswa MAN Batudaa kelas X dan XI IPA dalam memahami materi persamaan reaksi ini dilakukan dengan menggunakan instrumen untuk di identifikasi penyebab kesulitan yang dialami oleh siswa dalam memahami materi tersebut. Dalam belajar ilmu kimia siswa dituntut memahami dan menguasai konsep-konsep dengan benar dan dituntut kemampuan berfikir yang bersifat abstrak serta penguasaan dalam perhitungan. Sehingga hal ini mengakibatkan adanya kesulitan belajar pada siswa. Dalam kesulitan belajar yaitu suatu kondisi dalam proses belajar ada hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar. Sedangkan untuk mengetahui pemahaman konsep siswa yaitu dengan cara melihat data hasil belajar siswa. Apabila prestasi belajar siswa di bawah standar kelulusan 70, maka siswa tersebut belum mencapai kemampuan minimal yang dipersyaratkan, sehingga dapat diprediksikan siswa tersebut mengalami kesulitan belajar. Sedangkan jika prestasi belajar siswa di atas standar, maka siswa tersebut sudah mencapai kemampuan minimal standar kelulusan yang dipersyaratkan, sehingga dapat dikatakan siswa sudah memahami konsep dengan baik. Menurut Sapuroh (2010) Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan. Maka dalam pelaksanaannya berada dalam suatu proses yang berkesinambungan dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan, semuanya berkaitan dalam suatu sistem pendidikan yang integral. Belajar merupakan proses dasar dari perkembangan hidup manusia. Dengan belajar, manusia melakukan perubahan-perubahan kualitatif individu sehingga tingkah lakunya berkembang. Semua aktivitas dan prestasi hidup manusia tidak lain adalah hasil dari belajar. Belajar itu bukan sekedar pengalaman, akan tetapi belajar adalah suatu proses, dan bukan suatu hasil. Karena itu belajar berlangsung secara aktif dan integratif dengan menggunakan berbagai bentuk perbuatan untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Sapii (2011) Gejala yang banyak ditemukan di sekolah adalah kesulitan belajar siswa dalam memahami konsep dasar kimia secara terstruktur dan berkesinambungan. Kesulitan ini akan mengakibatkan masalah yang lebih luas terutama dalam memahami tingkat penguasaan konsep kimia yang tinggi, oleh karena itu sebagai langkah awal yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi kesulitan belajar konsep pada siswa terutama pada konsep-konsep dasar ilmu kimia Menurut Aturut (2007) karena kebanyakan konsep-konsep dalam ilmu kimia maupun materi kimia secara keseluruhan 2

3 merupakan konsep atau materi yang bersifat abstrak dan kompleks, sehingga siswa dituntut untuk memahami konsep-konsep tersebut dengan benar dan mendalam. Hal ini sinergis dengan laporan-laporan dari peneliti yang menyatakan siswa mengalami kesulitan belajar konsep terutama pada materi persamaan reaksi. Melalui Observasi awal yang dilaksanakan di MAN Batudaa kelas X teramati pemahaman siswa pada materi kimia memiliki konsep-konsep yang sangat abstrak dan memerlukan pemahaman yang tinggi, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari konsep-konsep dasar materi persamaan reaksi. Untuk memahami konsep persamaan reaksi, siswa diharapkan mampu memahami pengertian persamaan reaksi, menuliskan persamaan reaksi, dan menyetarakan persamaan reaksi. Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan ini akan diangkat untuk di identifikasi melalui suatu penelitian dalam satu judul Identifikasi Kesulitan Belajar Siswa Pada Materi Persamaan Reaksi di Kelas X dan XI IPA MAN Batudaa. Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah kesulitan belajar siswa pada materi persamaaan reaksi di kelas X dan XI IPA MAN Batudaa. Dari rumusan masalah di atas yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesulitan belajar siswa pada materi persamaan reaksi di Kelas X dan XI IPA MAN Batudaa METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif studi kasus. Penelitian deskriptif bertujuan untuk menguraikan atau mendeskripsikan peristiwa-peristiwa sebagaimana adanya. Sesuai dengan tujuan penelitian ini maka yang dideskripsikan adalah kesulitan belajar pada materi persamaan reaksi. Data dalam penelitian ini adalah hasil tes materi persamaan reaksi, sebelum tes ini digunakan diuji validitas dan reliabilitas, dalam tes ini yang menjadi tolak ukur dalam kesulitan belajar konsep persamaan reaksi yaitu menuliskan persamaan reaksi dan menyetarakan persamaan reaksi serta langkahlangkah menyelesaikan persamaan reaksi, selain itu data hasil observasi, wawan cara dan dokumentasi peneliti dengan sumber data lainnya disekolah. Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah siswa MAN Batudaa Kelas X dan XI IPA TA yang terdiri dari 4 kelas seperti yang terlihat pada Tabel 1 berikut ini: Tabel 1: Distribusi sampel penelitian pada kelas X dan XI IPA MAN Batudaa (2013) Kelas Jumlah Siswa X.A 24 X.B 14 XI. IPA 1 25 XI. IPA 2 21 Jumlah 84 Pengumpulan data dalam penelitian ini berupa observasi, tes, wawancara dan dokumentasi. Tes digunakan untuk menginterpretasi datanya agar dapat dikumpulkan untuk di identifikasi kesulitan belajar pada materi persamaan reaksi. 3

4 Observasi digunakan untuk pengamatan langsung proses pembelajaran kimia di kelas X.A, X.B, XI IPA 1 dan XI IPA 2, letak geografis, sarana prasarana serta keadaan guru. wawancaraa digunakan untuk memperoleh data yang valid yang berhubungan dengan pembelajaran di sekolah. Sedangkan dokumentasi digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkip, buku dan data lain dalam lembaga pendidikan. Sedangkan tes digunakan menjaring data yang menunjukkan soal yang sulit diselesaikan yang menimbulkan kesulitan belajar pada materi persamaan reaksi. Adapun tes yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada sebaran materi yang berhubungan persamaan reaksi, yang berjumlah 19 item yang diberikan kepada siswa, seperti yang terlihat pada Tabel 2 berikut ini : Tabel 2: Kisi-kisi Instrumen Tes konsep persamaan reaksi Indikator Konsep Item Soal persamaan reaksi a,b,c,d,e,f,g & h Persamaan Reaksi dan menyetarakan persamaan reaksi Menulislah kemungkinan hasil reaksi dan metarakan reaksi a,b,c,d,e & f a,b,c,d, & e Pemberian skor atas jawaban siswa terhadap tes kesulitan belajar siswa pada materi persamaan reaksi didasarkan atas kesesuaian jawaban dengan kunci jawaban yang telah dibuat. Pemberian skor disesuaikan dengan rubrik yang telah ditetapkan yaitu dengan skor 0, 1 dan 2. Diberi skor 2 jika jawaban siswa benar,lengkap, semua unsur ada dan sesuai dengan kunci jawaban; skor 1 jawaban siswa kurang benar atau kurang lengkap dan tidak relevan dengan pertanyaan; skor 0 jika siswa tidak menjawab pertanyaan. Menurut (Sugiono 2009) bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyususn secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif untuk menjawab masalah bagaimanakan kesulitan belajar siswa pada materi persamaan reaksi. Setelah semua data terkumpul maka selanjutnya data tersebut diolah dan disajikan dengan menggunakan teknis analisis data deskriptif dengan beberapa tahapan yang telah ditentukan yaitu identifikasi, klasifikasi dan langkah-langkah selanjutnya di interpretasikan dengan cara menjelaskan secara deskriptif. HASIL PENELITIAN Kesulitan belajar siswa pada materi persamaan reaksi dapat diamati indikator yang terdistribusi pada item soal Nomor 1 yaitu a,b,c,d,e,f,g dan h. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat dideskripsikan kesulitan belajar siswa pada materi persamaan reaksi berdasarkan Tabel 3 dibawah ini. 4

5 Tabel. 3: Kesulitan siswa MAN Batudaa Kelas X dan XI IPA dalam menyelesaikan soal-soal Persamaan reaksi No Soal Jawaban Siswa Skor Jumlah 1.a Na (s) +O 2(g) Na 2 O (s) 4Na (s) + O 2(g) 2Na 2 O (s) Na (s) + 2 O 2(g) 1 Na 2 O (s) 2Na (s) +2O 2(g) 2 Na 2 O (s) 2 NaO (s) 2 Na 2 O (s) b C 5H 10(g) + O 2(g) CO 2(g) + H 2O (l) C 5 H 10(g) + 15O 2(g) 10CO 2(g) + 10H 2 O (l) 2 2 C 5 H 10(g) + O 2(g) C 10(g) + H 20 O (l). 5CH 5(g) + O 2(g) C 5 O 2(g) + H 5 O 2(l) 16CHO (g) 4CHO 2(g) C 5 H 10(g) + 3O 2(g) 5CO 2(g) + 5H 2 O (l) c NH 3(g) + O 2(g) NO (g) + H 2 O (l) NH 3(g) + 5O 2(g) 4NO (g) 6H 2 O (l) 2 4 2NH 3(g) + O 2(g) 2NO (g) +3 H 2 O (l) 1.d CO 3(s) + HCl (aq) CaCl 2(aq) + CO 2(g) + H 2O (l) 5NHO (g) 3NHO 2 (g) NH 3(g) + O 2(g) 1NO (g) + H 2 O (l) 1 53 NH 3(g) +2 O 2(g) NO (g) + 3H 2 O (l) CaCO 3(s) + 4HCl (aq) 2CaCl 2(aq) + 3CO 2(g) + 2H 2 O (l) 2 4 CaCO 3(s) +2HCl (aq) CaCl 2 (aq) + CO 2(g) + H 2 O (l) 3CaCO 3(s) + HCl (aq) 9CaClCOH 2 O CaCO 3(s) + 2HCl (aq) 2CaCl 2(aq) + 3CO 2(g) + 2H 2 O (l) e PI 3(s) + H 2O (l) H 3PO 3(aq) + HI (l) PI 3(s) + 3H 2 O (l) H 3 PO 3(aq) + 3HI (l) 2 2 2PI 3(s) + 3H 2 O (l) 3H 3 PO 3(aq) + 3HI (l) PI 3(s) + 6H 2 O (l) 18H 3 PO 3(aq) + 3HI (l) PIH 3(s) CH 2 POI (aq) f NaOH(aq) + H3PO4(aq ) Na3PO4(aq) + H2O(l) 6NaOH (aq) + 2H 3 PO 4(aq) 2Na 3 PO 4(aq) + 6H 2 O (l) 2-2NaOH (aq) + 6H 3 PO 4(aq) 2Na 3 PO 4(aq) + H 2 O (l) 3NaOH (aq) + H 3 PO 4(aq) Na 3 PO 4(aq) + 3H 2 O (l) 3NaOH (aq) + H 3 PO 4(aq) Na 3 PO 4(aq) + 2H 2 O (l) g Al2O3(s) + H2SO4(aq) Al2(SO4)3(aq) + H2O(l) Al 2 O 3(s) + 3H 2 SO 4(aq) Al 2 (SO 4 ) 3(aq) + 3H 2 O (l) 2 - Al 2 O 3(s) + H 2 3SO 4(aq) Al 2 (SO 4 ) 3(aq) + H 2 O (l) 9AlHO 2(s) 5Al 2 (4SO 4 ) 2(aq) + H 2 O (l) Al 2 O 3(s) + 5H 2 SO 4(aq) 2Al 2 (SO 4 ) 3(aq) + 5H 2 O (l) h 2(CO 3) 3(s) + H 2O (l) Fe(OH) 3(s) + CO 2(g) Fe 2 (CO 3 ) 3(s) + 6H 2 O (l) 4Fe(OH) 3(s) + 6CO 2(g) 2-2Fe 2 (CO 3 ) 3(s) + 3H 2 O (l) 4Fe(OH) 3(s) +3CO 2(g) 4Fe 2 (CO 3 ) 3(s) 5FeCO(OH (s) Fe 2 (CO 3 ) 3(s) + 2H 2 O (l) 2Fe(OH) 3(s) + 3CO 2(g) Berdasarkan Tabel 2. dapat dilihat bahwa siswa Kelas X dan XI IPA paling banyak menjawab tidak relevan dengan pertanyaan diberi skor 0 yaitu pada item soal e,f,g dan h. Hal ini mengindikasikan bahwa siswa tidak mampu menguraikian apapun yang berhubungan dengan pertanyaan. Sedangkan pada gambaran pengetahuan siswa mampu menulis jawaban tidak spesifik dan tidak berhubungan dengan pertanyaan di beri skor 1 paling banyak siswa yang menjawab pada item soal bagian b,c dan d.sedangkan siswa yang mampu menjawab dengan jelas dan terkait dengan pertanyaan diberi skor 2 paling 5

6 banyak siswa menjawab pada soal bagian a ada 37 orang. Berdasarkan tabel 2, Kenyataan ini menunjukkan kesulitan siswa tidak mampu menghubungkan informasi atau konsep yang suda ada dengan pertanyaan. Hal ini yang menyebabkan siswa tidak mampu menggunakan strategi tertentu untuk memecahkan masalah yang ada. Kesulitan siswa tentang konsep persamaan reaksi dalam menuliskan dan menyetarakan persamaan reaksi diamati dengan menggunakan item soal nomor 2 yaitu bagian a,b,c,d,e dan f. Berdasarkan temuan penelitian, maka dapat dideskripsikan kesulitan siswa dalam Tabel.4 Tabel 4. Kesulitan siswa MAN Batudaa Kelas X dan XI IPA dalam menyelesaikan soal-soal dan menyetarakan persamaan reaksi No Soal Jawaban Siswa Skor Jumlah 2.a Gas hidrogen bereaksi dengan gas oksigen membentuk air 2.b Kalsium oksida padat bereaksi dengan air membentuk larutan kalsium hidroksida 2.c Difosforus pentaoksida padat dengan larutan kalium hidroksida membentuk larutan kalium fosfat dan air 2.d Larutan natrium karbonat dengan larutan asam sulfat membentuk larutan natrium sulfat, gas karbon dioksida, dan air 4 H 2 (g) + O2(g) 2H2O(l) 2 1 CH 4(g) + O 2(g) CO 2(g) + H 2 O (l) 1CH 4(g) +2 O 2(g) 1CO 2(g) + 2H 2 O (l) H 2 + O 2 H 2 O CaO (s) + H 2 O (l) Ca(OH 2 4 CaO (s) + H 2O (l) Ca(OH) 2 + H 2O (l) 2CaO (s) + 1H 2 O (l) 2Ca(OH) 2 + H 2 O (l) CaO (s) + H 2 O (l) Ca(OH) 2(aq) 2CaO (s) + 1H 2 O (l) 2Ca(OH) 2(aq) 1 40 CaO + H 2 O CaOH P 2 O 5(s) +6KOH (aq) 2 K 3 PO 4(aq) + 3H 2 O (l) 2 - P 2 O 5(s) + KOH (aq) KPO 4(aq) + H 2 O (l) Menyetaraka P 2 O 5(s) +K(OH) 3(aq) K(PO 4)2(aq) + 2H 2 O (l) P 2 O 5(s) +KOH (aq) KPO 4(aq) + H 2 O (l) P 2 O 5(s) + KOH (aq) KPO 4(aq) + H 2 O (l) P 2 O 5(s) + 2KOH (aq) 2KPO 4(aq) + H 2 O 2(l) Na 2CO 3(aq) + H 2SO 4(aq) Na 2SO 4(aq) + CO 2(g) + H 2O (l) 2 2 Na 2 CO 3(aq) +H 2S O 4(aq) Na 2 SO 4(aq) + H 2 O (l), NaCO 3(aq) + H 2S O 4(aq) NaSO 4(aq) +CO 2(l)

7 Lanjutan tabel.4: 2.e Besi(III) oksida padat dengan larutan asam sulfat membentuk larutan besi (III) sulfat dan air 2.f Larutan tembaga (II) sulfat dengan larutan natrium hidroksida membentuk endapan tembaga (II) hidroksida dan larutan natrium sulfat Fe 2 O 3(s) +3H 2 SO 4(aq) Fe 2 (SO 4 ) 3 + 3H 2 O (l) 2 17 Fe 2 O 3 + H 2 SO 4 FeSO 4 Fe 2 O 3(s) +H 2 SO 4(aq) Fe 2 (SO 4 ) 3 + H 2 O (l) Fe 2 O 3(s) + H 2 SO 4(aq) Fe 2 SO 4 + H 2 O 2(l) CuSO 4(aq) + 2NaOH (aq) Cu(OH) 2(s) + Na 2SO 4(aq) 2 1 CuS + NaOH CuOH + NaS C 2 SO 4(aq) +NaOH (aq) CuOH (aq) +NaSO 4(aq) Berdasarkan Tabel.4 menunjukkan bahwa untuk siswa yang tidak menguraikan strategi tertentu yang digunakan dalam memecahkan masalah pada item soal bagian a ada 45 orang, item soal bagian b ada 40 orang, bagian c ada 55 orang, bagian d ada 44 orang, bagian e ada 40 orang dan bagian f ada 49 orang. Selanjutnya siswa yang memahami tujuan tugas, tetapi dalam menjawab tidak spesifik yang tidak saling berhubungan antara informasi dan pertanyaan, ternyata paling banyak siswa yang menjawab pada soal bagian b ada 40 orang dan bagian f ada 39 orang, sedangkan bagian a ada 38 orang, bagian c ada 29 orang, bagian d ada 38 orang dan bagian e ada 27 orang. Hal ini yang menyebabkan siswa tidak mampu menggunakan strategi tertentu untuk memecahkan masalah yang ada. Selain itu siswa yang mampu mengerjakan soal dalam menuliskan dan menyetarakan persamaan reaksi ada 17 orang pada bagian e dan yang lainnya hanya ada 1 orang pada bagian a, ada 4 orang pada bagian b, 2 orang bagian d, dan 1 orang bagian f, kemudian siswa tidak ada yang dapat menjawab pada bagian c. Hal ini sangat dipengaruhi oleh faktor kebiasaan siswa dalam menyelesaikan soal persamaan reaksi hanya berdasarkan hafalan dan tidak menggunakan pengetahuan prosedural mereka, yang seharusnya diperoleh dari kegemaran siswa dalam menyelesaikan soal yang menggunakan strategi dengan cara memecahkan masalah secara bertahap. Kesulitan belajar siswa pada materi persamaan reaksi dalam menuliskan kemungkinan hasil reaksi dan menyetarakannya dapat diamati dengan menggunakan item soal nomor 3 pada bagian a,b,c,d dan e. maka dapat dideskripsikan kesulitan siswa berdasarkan Tabel.5 Tabel 5: Kesulitan siswa MAN Batudaa Kelas X dan XI IPA dalam menyelesaikan soalsoal kemungkinan hasil reaksi dan menyetarakan persamaan reaksi. No Soal Jawaban Siswa Skor Jumlah 3.a Na (s) + Cl (g).... Na (s) + Cl (g) NaCl (s) 2 36 Na (s) + Cl (g) NaCl 2(s) 2Na (s) + Cl (g) Na 2 Cl 2(s) 1 15 Na (s) + 2Cl (g) 2NaCl (s)

8 Lanjutan tabel.5: 3.b Na 2 O (s) + SO 3(g).... Na 2 O (s) + SO 3(g) Na 2 SO 4(s) 2 4 Na 2 O (s) + SO 3(g) Na 2 SO (s) Na 2 O (s) + SO 3(g) Na 3 SO 2(s) Na 2 O (s) + SO 3(g) Na 3 S(O 2 ) 3(s) Na 2 O (s) + SO 3(g) 2Na 3 S(O 2 ) 3(s) c Al (s) + HCl (aq) Al (s) + 6HCl (aq) 2AlCl 3(aq) + 3H 2(g) 2 - Hasil Reaksi Al (s) + HCl (aq) AlCl 3(aq) + H 2(g) Al (s) +6 HCl (aq) AlCl 3(aq) + 3H 2(g) Al (s) + HCl (aq) AlCl 3(aq) + H (g) Al (s) + HCl (aq) AlCl 3(aq) + H 2(g) 2Al (s) +6HCl (aq) AlCl 3(aq) + 3H 2(g) d HCl (aq) + KOH (aq).+ HCl (aq) + KOH (aq) KCl (aq) + H 2 O (l) 2 2 HCl (aq) + KOH (aq) HCl + KO HCl (aq) + KOH (aq) 2HCl + KO 1 38 HCl (aq) + KOH (aq) ClO + KH 2 O e Mg(OH) 2(aq)+HCl (aq Mg(OH) 2(aq) + 2HCl (aq) MgCl 2(aq) +2H 2 O (l) 2 17 Mg(OH) 2(aq) + HCl (aq) MO 2 Cl + H 2 O Mg(OH) 2(aq) + HCl (aq) Mg 2 HCl + H 2 O Mg(OH) 2(aq) + HCl (aq) Mg 2 HC + H 2 O 1 27 Mg(OH) 2(aq) + 2HCl (aq) MgCl 2(aq) +2H 2 O (l) Mg(OH) 2(aq) + HCl (aq) MgCl 2(aq) + 2H 2 O (l) Berdasarkan Tabel 4, menunjukkan bahwa siswa yang tidak mampu menjawab dengan benar dalam memecahkan masalah terdapat pada item soal bagian e sebanyak 37 orang dan bagian d sebanyak 36 orang, kemudian bagian a ada 33 orang, bagian b ada 33 orang dan bagian c ada 22 orang. Sedangkan pada pengetahuan siswa menggunakan strategi umum untuk memecahkan masalah, tetapi tidak sesuai sesuai dengan pertanyaan yang diberikan tidak spesifik ternyata paling banyak siswa yang menjawab pada soal bagian e ada 44 orang, bagian d ada 24 orang, bagian c ada 30 orang, bagian b 30 orang dan bagian a ada 15 orang. Selain itu siswa yang mampu menguraikan dan menjawab dengan tepat untuk menyelesaikan masalah pada konsep menuliskan kemungkinan hasil reaksi dan menyetarakan 8

9 persamaan reaksi ada 36 orang pada bagian a, ada 21 orang bagian b, ada 32 orang bagian c, ada 24 orang bagian d dan 3 orang bagian e. siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal persamaan reaksi. Pembahasan Berdasarkan data kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal-soal persamaan reaksi, bahwa pengetahuan siswa tidak menunjukkan kerelevenan jawaban dengan pertanyaan yang diberikan dari 19 butir soal yang diujikan untuk 84 orang siswa. Hal ini disebabkan oleh pengetahuan siswa tentang konsep dasar persamaan reaksi belum memadai, siswa hanya terbiasa dengan pola belajar yang sifatnya menunggu apa yang di transfer oleh guru tanpa mau mengembangkan pengetahuannya melalui belajar mandiri, padahal siswa yang memiliki pengetahuan deklaratif adalah siswa yang mampu menjelaskan atau menuliskan konsep dasar dari persamaan reaksi. Sedangkan Persamaan reaksi merupakan materi yang menurut kurikulum di MAN Batudaa di ajarkan di kelas X semester I. Materi persamaan reaksi sarat akan konsep dan untuk memahami konsep ini dibutuhkan pemahaman konsep-konsep yang lebih sederhana sebagai dasarnya. Misalnya pengertian persamaan reaksi, menyetarakan persamaan reaksi, menuliskan dan menyetarakan persamaan reaksi. Pada pokok bahasan persamaan reaksi di indikasikan dari beberapa aspek yaitu, 1) menyetarakan persamaan reaksi, 2) menuliskan dan menyetarakan persamaan reaksi, 3) menuliskan hasil reaksi dan menyetarakan persamaan reaksi. Berdasarkan temuan hasil penelitian diperoleh jawaban siswa yang tidak spesifik dengan pertanyan pada soal no 1 bagain a ada 27 orang atau 32%, bagian b ada 57 orang atau 67%, bagian c ada 53 orang atau 63%, bagian d ada 39 orang atau 46%, bagian e ada 38 orang atau 45%, bagian f ada 39 orang atau 46%, bagian g ada 37 orang atau 44% dan bagian h ada 37 orang atau 44%. Selanjutnya pada soal no 2 bagian a ada 38 orang atau 45%, bagian b ada 40 orang atau 47%, bagian c ada 29 orang atau 34%, bagian d ada 38 orang atau 45%, bagian e ada 27 orang atau 32% dan bagian f ada 39 orang atau 46%. Kemudian pada soal no 3 bagian a ada 15 orang atau 17%, bagian b ada 30 orang atau 35%, bagian c ada 30 orang atau 35%, bagian d ada 24 orang atau 28% dan bagian e ada 44 orang atau 52%. Sedangkan siswa yang tidak mampu menjawab soal pada soal no 1 bagian a ada 20 orang atau 23%, bagian b ada 25 orang atau 29%, bagian c ada 27 orang atau 32%, bagian d ada 41 orang atau 48%, bagian e ada 44 orang atau 52%, bagian f ada 45 orang atau 53%, bagian g ada 47 orang atau 55% dan bagian h ada 47 orang atau 55%. Kemudian pada soal no 2 bagian a ada 45 orang atau 53%, bagian b ada 40 orang atau 47%, bagian c ada 55 orang atau 65%, bagian d ada 44 orang atau 52%, bagian e ada 40 orang atau 47% dan bagian f ada 44 orang atau 52%. Selanjutnya pada soal no 3 bagian a ada 33 orang atau 39%, bagian b ada 33 orang atau 39%, bagian c ada 22 orang atau 26%, bagian 9

10 d ada 36 orang atau 42% dan bagian e ada 37 orang atau 44%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep persamaan reaksi. Sedangkan siswa yang dapat menjawab pertanyan pada soal no 1 bagain a ada 37 orang atau 44%%, bagian b ada 2 orang atau 2%, bagian c ada 4 orang atau 4%, bagian d ada 4 orang atau 4%, bagian e ada 2 orang atau 2%, bagian f, g, dan h tidak ada siswa yang dapat menjawab dengan benar. Selanjutnya pada soal no 2 bagian a ada 1 orang atau 1%, bagian b ada 4 orang atau 4%, bagian c tidak ada siswa yang dapat menjawab soal dengan benar, bagian d ada 2 orang atau 2%, bagian e ada 17 orang atau 20% dan bagian f ada 1 orang atau 1%. Kemudian pada soal no 3 bagian a ada 36 orang atau 42%, bagian b ada 21 orang atau 25%, bagian c ada 32 orang atau 38%, bagian d ada 24 orang atau 28% dan bagian e ada 3 orang atau 3%. Kesulitan siswa untuk setiap aspek dalam memahami konsep persamaan reaksi. Jawaban siswa yang menjawab tidak relevan dengan pertanyaan disebabkan kurang telitinya menganalisis soal dan lemahnya pemahaman siswa tentang pembentukan senyawa yang telah di ajarkan oleh guru, Selain itu, para siswa juga kurang berminat mempelajari kembali dirumah apa yang telah mereka pelajari. Umumnya para siswa mau belajar hanya di dalam kelas saja, sehingga siswa sulit mengerjakan soal-soal yang diberikan dalam menentukan hasil reaksi kemudian menyetarakan persamaan reaksi. Siswa ini menunjukkan bahwa belum memahami konsep persamaan reaksi dengan baik. Siswa yang tidak dapat menjawab pertanyaan disebabkan oleh daya ingat siswa yang lemah. Selain faktor daya ingat yang lemah, para siswa juga sulit dalam memahami contoh-contoh soal menyetarakan persamaan reaksi. Kesulitan siswa yang ditemukan dalam penelitian ini yaitu siswa sulit menuliskan unsur dan wujud zat, siswa juga sulit dalam menyetarakan persamaan reaksi yang rumit, siswa sulit menuliskan rumus molekul dan siswa juga sulit menuliskan pembentukan senyawa. Kesulitan ini disebabkan dari siswa itu sendiri. Kesulitan yang berasal dari siswa adalah kesulitan dalam memahami konsep kimia itu sendiri karena kebanyakan konsepkonsep dalam materi kimia secara keseluruhan merupakan konsep atau materi bersifat abstrak. Menurut Johnston & Kellett dalam Sirham 2007, Kesulitan dalam pemahaman konseptual berhubungan dengan ruang kerja memory dan ide yang terputus-putus. Sehingga siswa tidak dapat atau lupa dengan materi yang telah di ajarkan sebelumnya. Maka siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan soalsoal yang diberikan. Dalam Penelitian ini didukung dengan hasil penelitian sebelumnya menurut (Ali 2011), dilihat dari hasil penelitian dalam menyetarakan persamaan reaksi menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menyetarakan persamaan reaksi kimia termaksud dalam kategori sedang dan rendah. Jesen dalam Sidauruk 2006 menyatakan bahwa logika struktur kimia didasarkan pada komposisi dan struktur, energi, serta waktu. Maka berpendapat bahwa salah satu konsep yang diperlukan sepanjang 10

11 mempelajari kimia adalah konsep stoikiometri termasuk didalamnya konsep persamaan reaksi. Artinya, konsep ini merupakan jembatan untuk mempelajari seluruh konsep kimia. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan kesulitan belajar siswa pada materi persamaan reaksi di kelas X dan XI IPA MAN Batudaa dapat dilihat dari tiga komponen soal yang diberikan yaitu menyetarakan persamaan reaksi, menuliskan persamaan reaksi kemudian menyetarakannya dan menuliskan kemungkinan hasil reaksi kemudian menyetarakannya. Untuk item soal menyeterakan persamaan reaksi sebagian besar siswa hanya mampu memberikan jawaban tidak relevan dengan pertanyaan, dan kesulitan siswa tidak dapat membedakan antara koefisien dan indeks sehingga siswa salah menerapkan hukum kekekalan massa. Untuk item soal menuliskan persamaan reaksi kemudian menyetarakannya, kesulitan siswa dalam penulisan tatanama senyawa dan kesulitan dalam menuliskan rumus molekul sehingga menyebabkan siswa salah dalam menyetarakan persamaan reaksi. Sedangkan pada item soal menuliskan kemungkinan hasil reaksi kemudian menyetarakannya, kesulitan siswa dalam menuliskan pembentukan senyawa sehingga siswa tidak dapat menyetarakan persamaan reaksi dengan benar. Saran Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut: 1. Dengan melihat letak kesulitan cukup besar dalam memahami konsep persamaan reaksi, diharapkan kepada guru kimia sebaiknya menitik beratkan pada konsep dimana siswa mengalami kesulitan belajar. 2. Mengingat keterbatasan yang ada dalam penelitian ini diharapkan dapat dilakukan penelitian yang sejenis dengan penelitian ini, dengan meninjau beberapa aspek seperti guru,peserta didik serta pelaksanaan proses belajar mengajar dengan menggunakan instrumen yang lebih baik dan mengambil subyek penelitian untuk daerah yang lebih luas dan lebih detail lagi. UCAPAN TERIMAKASIH Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Drs.Mardjan Paputungan, M.Si dan Rakhmawaty A. Asui, S.Pd, M.Si, atas bimbingan, motivasi dan saran yang membangun isi jurnal ini. DAFTAR PUSTAKA Ali, Ramdan, 2011: Identifikasi kemampuan siswa Kelas XI MAN Model Gorontalo dalam memahami tatanama senyawa sederhana dan menyelesaikan soal-soal persamaan reaksi kimia tahun pelajaran Universitas Negeri Gorontali Aturut, Lodrik Kajian pemahaman konsep teori asam basa melalui persamaan reaksi kimia pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Gorontalo.Tahun Pelajaran Skripsi. Universitas Negeri Gorontalo 11

12 Sapii, Yunarsi, 2011; Identifikasi kemampuan memahami konsep hukum-hukum dasar kimia siswa kelas x MA Alkhairat kota gorontalo T.A 2010/2011. Skripsi. Universitas NegeriGorontalo Sapuroh, Siti, 2010: Analisis kesulitan belajar siswa dalam memahami konsep biologi pada konsep monera. Universitas Islam Negeri syarif hidayatullah Sidauruk, Suandi kesalahan siswa SMA memahami konsep persamaan reaksi kimia senior high school students misunderstanding in studying chemical equation concept, jurnal JPP, vol 4, no 2, september 2006, hlm Sirham, Ghassan Learning Difficulties in Chemistry: An Overview. Journal of Turkish Science Education, Vol 4, Issue 2, September Sugiono, Metode penelitian kuntitatif Kualitatif dan R dan D. Bandung: CV Alfabet 12

13 13

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Penelitian Pada dasarnya tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui kesulitan belajar siswa pada materi persamaan reaksi di Kelas X dan XI IPA

Lebih terperinci

LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2

LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2 Pilihlah jawaban yang paling benar LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2 TATANAMA 1. Nama senyawa berikut ini sesuai dengan rumus kimianya, kecuali. A. NO = nitrogen oksida B. CO 2 = karbon dioksida C. PCl

Lebih terperinci

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI BAB V KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI Dalam ilmu fisika, dikenal satuan mol untuk besaran jumlah zat. Dalam bab ini, akan dibahas mengenai konsep mol yang mendasari perhitungan kimia (stoikiometri). A. KONSEP

Lebih terperinci

BAB III TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI

BAB III TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI BAB III TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI A. STANDAR KOMPETENSI Mendiskripsikan hukumhukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia. B. Kompetensi Dasar : Menuliskan nama senyawa anorganik

Lebih terperinci

Rumus Kimia. Mol unsur =

Rumus Kimia. Mol unsur = Rumus Kimia Menentukan Rumus Kimia Zat Rumus kimia zat dapat dibedakan menjadi rumus empiris dan rumus molekul. Rumus empiris dapat ditentukan dengan menghitung mol komponen penyusun zat dengan menggunakan

Lebih terperinci

Reaksi dan Stoikiometri Larutan

Reaksi dan Stoikiometri Larutan Reaksi dan Stoikiometri Larutan A. PERSAMAAN REAKSI ION Persamaan reaksi ion adalah persamaan reaksi yang menjelaskan bagaimana reaksi antar-ion terjadi pada larutan elektrolit. Persamaan reaksi ion terdiri

Lebih terperinci

Reaksi Dan Stoikiometri Larutan

Reaksi Dan Stoikiometri Larutan A. PERSAMAAN REAKSI ION Reaksi Dan Stoikiometri Larutan Persamaan reaksi ion adalah persamaan reaksi yang menjelaskan bagaimana reaksi antar-ion terjadi pada elektrolit. Persamaan reaksi ion terdiri dari:

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KEMAMPUAN SISWA KELAS X SMA PRASETYA GORONTALO DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PERSAMAAN REAKSI KIMIA. Jurnal

IDENTIFIKASI KEMAMPUAN SISWA KELAS X SMA PRASETYA GORONTALO DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PERSAMAAN REAKSI KIMIA. Jurnal IDENTIFIKASI KEMAMPUAN SISWA KELAS X SMA PRASETYA GORONTALO DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PERSAMAAN REAKSI KIMIA Jurnal Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Menempuh Ujian Sarjana Pendidikan Pada Fakultas

Lebih terperinci

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.1 HASIL PENELITIAN BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data hasil penelitian, persentase kemampuan siswa kelas dalam menyelesaikan soal-soal persamaan reaksi kimia dapat dilihat pada tabel dibawah

Lebih terperinci

STOKIOMETRI BAB. B. Konsep Mol 1. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel. Contoh: Jika Ar Ca = 40, Ar O = 16, Ar H = 1, tentukan Mr Ca(OH) 2!

STOKIOMETRI BAB. B. Konsep Mol 1. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel. Contoh: Jika Ar Ca = 40, Ar O = 16, Ar H = 1, tentukan Mr Ca(OH) 2! BAB 7 STOKIOMETRI A. Massa Molekul Relatif Massa Molekul Relatif (Mr) biasanya dihitung menggunakan data Ar masing-masing atom yang ada dalam molekul tersebut. Mr senyawa = (indeks atom x Ar atom) Contoh:

Lebih terperinci

Soal 5 Jumlah mol dari 29,8 gram amonium fosfat ((NH4)3PO4) (Ar N = 14, H = 1, dan P = 31) adalah. A. 0,05 mol

Soal 5 Jumlah mol dari 29,8 gram amonium fosfat ((NH4)3PO4) (Ar N = 14, H = 1, dan P = 31) adalah. A. 0,05 mol Bank Soal Stoikiometri Kimia Bagian 2 Soal 1 Satu liter campuran gas terdiri dari 60% volume metana (CH4) dan sisanya gas etana (C2H6) dibakar sempurna sesuai reaksi: CH4 + 3 O2 2 CO2 + 2 H2O 2 C2H6 +

Lebih terperinci

BAB 2. PERSAMAAN KIMIA DAN HASIL REAKSI

BAB 2. PERSAMAAN KIMIA DAN HASIL REAKSI BAB 2. PERSAMAAN KIMIA DAN HASIL REAKSI 1. RUMUS KIMIA 2. MENULISKAN PERSAMAAN KIMIA YANG BALANS 3. HUBUNGAN MASSA DALAM REAKSI KIMIA 4. REAKTAN PEMBATAS 5. HASIL PERSENTASE Reaktan (Pereaksi) Produk (Hasil

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia Stoikiometri Larutan - Soal Doc. Name: RK13AR11KIM0601 Doc. Version : 2016-12 01. Zat-zat berikut ini dapat bereaksi dengan larutan asam sulfat, kecuali... (A) kalsium

Lebih terperinci

Rangkuman Materi Larutan Elektrolit dan Non elektrolit

Rangkuman Materi Larutan Elektrolit dan Non elektrolit Rangkuman Materi Larutan Elektrolit dan Non elektrolit LARUTAN ELEKTROLIT DAN LARUTAN NON ELEKTROLIT LARUTAN ELEKTROLIT 1. Pengertian Larutan Elektrolit Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan

Lebih terperinci

Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Kimia Kelas X Wacana berikut digunakan untuk menjawab soal no 1 dan 2. Ditentukan 5 unsur dengan konfigurasi

Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Kimia Kelas X Wacana berikut digunakan untuk menjawab soal no 1 dan 2. Ditentukan 5 unsur dengan konfigurasi Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Kimia Kelas X Wacana berikut digunakan untuk menjawab soal no 1 dan 2. Ditentukan 5 unsur dengan konfigurasi elektron sebagai berikut: P : 2 8 7 S : 2 8 8 Q : 2 8 8

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL 4. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

LEMBARAN SOAL 4. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA ) LEMBARAN SOAL 4 Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah

Lebih terperinci

TES PRESTASI BELAJAR. Hari/tanggal : Senin/7 Mei 2012 Mata Pelajaran: Kimia Waktu : 90 menit

TES PRESTASI BELAJAR. Hari/tanggal : Senin/7 Mei 2012 Mata Pelajaran: Kimia Waktu : 90 menit TES PRESTASI BELAJAR Hari/tanggal : Senin/7 Mei 2012 Mata Pelajaran: Kimia Waktu : 90 menit Petunjuk : 1. Berdoalah sebelum mengerjakan soal 2. Bacalah petunjuk soal terlebih dahulu 3. Pilih salah satu

Lebih terperinci

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar LOGO Stoikiometri Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar Konsep Mol Satuan jumlah zat dalam ilmu kimia disebut mol. 1 mol zat mengandung jumlah partikel yang sama dengan jumlah partikel dalam 12 gram C 12,

Lebih terperinci

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10 SMA IPA Kelas 0 A. Massa Atom. Massa Atom Relatif (Ar) Massa atom relatif (Ar) merupakan perbandingan massa atom dengan massa satu atom yang tetap. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut. sma

Lebih terperinci

kimia ASAM-BASA III Tujuan Pembelajaran

kimia ASAM-BASA III Tujuan Pembelajaran KTSP K-13 kimia K e l a s XI ASAM-BASA III Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami mekanisme reaksi asam-basa. 2. Memahami stoikiometri

Lebih terperinci

STOIKIOMETRI. STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya.

STOIKIOMETRI. STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya. STOIKIOMETRI STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya. 1.HUKUM KEKEKALAN MASSA = HUKUM LAVOISIER "Massa zat-zat sebelum

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB II RUMUS KIMIA DAN TATANAMA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB II RUMUS KIMIA DAN TATANAMA No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 6 BAB II RUMUS KIMIA DAN TATANAMA A. Rumus Kimia Rumus kimia merupakan kumpulan lambang atom dengan komposisi tertentu. Rumus kimia terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV BILANGAN OKSIDASI DAN TATA NAMA SENYAWA

BAB IV BILANGAN OKSIDASI DAN TATA NAMA SENYAWA BAB IV BILANGAN OKSIDASI DAN TATA NAMA SENYAWA 1. BILANGAN OKSIDASI Bilangan oksidasi suatu unsur menggambarkan kemampuan unsur tersebut berikatan dengan unsur lain dan menunjukkan bagaimana peranan elektron

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 11 Kimia

Antiremed Kelas 11 Kimia Antiremed Kelas 11 Kimia Stoikiometri Larutan - Latihan Soal Doc. Name: AR11KIM0699 Doc. Version : 2012-07 01. Zat-zat berikut ini dapat bereaksi dengan larutan asam sulfat, kecuali... (A) kalsium oksida

Lebih terperinci

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan STOIKIOMETRI Pengertian Stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia (persamaan kimia) Stoikiometri adalah hitungan kimia Hubungan

Lebih terperinci

STOIKIOMETRI STOIKIOMETRI

STOIKIOMETRI STOIKIOMETRI BAB V STOIKIOMETRI Standar Kompetensi Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia (stoikiometri) Kompetensi Dasar Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana

Lebih terperinci

ANALISIS LANGKAH-LANGKAH PENYELESAIAN SOAL STOIKIOMETRI SISWA SMA KELAS X SMAN 5 MALANG

ANALISIS LANGKAH-LANGKAH PENYELESAIAN SOAL STOIKIOMETRI SISWA SMA KELAS X SMAN 5 MALANG ANALISIS LANGKAH-LANGKAH PENYELESAIAN SOAL STOIKIOMETRI SISWA SMA KELAS X SMAN 5 MALANG Nike Indriyani Hasim, Suhadi Ibnu, Ida Bagus Suryadharma Universitas Negeri Malang E-mail: nikeindriyani20@yahoo.co.id

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL 11. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH )

LEMBARAN SOAL 11. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH ) LEMBARAN SOAL 11 Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan. Periksa dan bacalah soal dengan

Lebih terperinci

Stoikiometri. OLEH Lie Miah

Stoikiometri. OLEH Lie Miah Stoikiometri OLEH Lie Miah 1 STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR KARAKTERISTIK MATERI KESULITAN BELAJAR SISWA STANDAR KOMPETENSI Memahami hukum-hukum dasar Kimia dan penerapannya dalam perhitungan

Lebih terperinci

LEMBAR AKTIVITAS SISWA ( LAS )

LEMBAR AKTIVITAS SISWA ( LAS ) LEMBAR AKTIVITAS SISWA ( LAS ) 1. Sebanyak 2 gram suatu logam alkali tanah dilarutkan dalam asam klorida menghasilan 1,25 liter gas hidrogen ( T,P ).Pada ( T,P ) yang sama 5,6 gram N 2 mempunyai volume

Lebih terperinci

SKL 2 RINGKASAN MATERI. 1. Konsep mol dan Bagan Stoikiometri ( kelas X )

SKL 2 RINGKASAN MATERI. 1. Konsep mol dan Bagan Stoikiometri ( kelas X ) SKL 2 Menerapkan hukum-hukum dasar kimia untuk memecahkan masalah dalam perhitungan kimia. o Menganalisis persamaan reaksi kimia o Menyelesaikan perhitungan kimia yang berkaitan dengan hukum dasar kimia

Lebih terperinci

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya.

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya. 30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya. 1. Semua pernyataan berikut benar, kecuali: A. Energi kimia ialah energi

Lebih terperinci

1. Hukum Lavoisier 2. Hukum Proust 3. Hukum Dalton 4. Hukum Gay Lussac & Hipotesis Avogadro

1. Hukum Lavoisier 2. Hukum Proust 3. Hukum Dalton 4. Hukum Gay Lussac & Hipotesis Avogadro - - 1. Hukum Lavoisier 2. Hukum Proust 3. Hukum Dalton 4. Hukum Gay Lussac & Hipotesis Avogadro 1. Hukum Lavoisier (Hukum Kekekalan Massa) : Dalam sistem tertutup, massa zat sebelum dan sesudah reaksi

Lebih terperinci

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT (Diskusi Informasi) INFORMASI Larutan adalah campuran yang homogen antara zat terlarut dan zat pelarut.

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT (Diskusi Informasi) INFORMASI Larutan adalah campuran yang homogen antara zat terlarut dan zat pelarut. LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT (Diskusi Informasi) INFORMASI Larutan adalah campuran yang homogen antara zat terlarut dan zat pelarut. Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan dapat digolongkan

Lebih terperinci

Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change

Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change Bab V Perhitungan Kimia Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change Jumlah permen dalam stoples dapat diketahui jika berat dari satu permen dan seluruh permen diketahui. Cara

Lebih terperinci

ASAM -BASA, STOIKIOMETRI LARUTAN DAN TITRASI ASAM-BASA

ASAM -BASA, STOIKIOMETRI LARUTAN DAN TITRASI ASAM-BASA ASAM -BASA, STOIKIOMETRI LARUTAN DAN TITRASI ASAM-BASA Asam merupakan zat yang yang mengion dalam air menghasilkan ion H + dan basa merupakan zat yang mengion dalam air menghasilkan ion OH -. ASAM Asam

Lebih terperinci

UJIAN MASUK BERSAMA (UMB) Mata Pelajaran : Kimia Tanggal : 07 Juni 009 Kode Soal : 9. Penamaan yang tepat untuk : CH CH CH CH CH CH OH CH CH adalah A. -etil-5-metil-6-heksanol B.,5-dimetil-1-heptanol C.

Lebih terperinci

STOIKIOMETRI. Oleh. Sitti Rahmawati S.Pd.

STOIKIOMETRI. Oleh. Sitti Rahmawati S.Pd. STOIKIOMETRI Oleh Sitti Rahmawati S.Pd Copyright oke.or.id Artikel ini boleh dicopy,diubah, dikutip, di cetak dalam media kertas atau yang lain, dipublikasikan kembali dalam berbagai bentuk dengan tetap

Lebih terperinci

Bab VIII Reaksi Penetralan dan Titrasi Asam-Basa

Bab VIII Reaksi Penetralan dan Titrasi Asam-Basa Bab VIII Reaksi Penetralan dan Titrasi Asam-Basa Sumber: James Mapple, Chemistry an Enquiry-Based Approach Pengukuran ph selama titrasi akan lebih akurat dengan menggunakan alat ph-meter. TUJUAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

REAKSI REDOKS dan ELEKTROKIMIA

REAKSI REDOKS dan ELEKTROKIMIA REAKSI REDOKS dan ELEKTROKIMIA 1. Konsep Reduksi Oksidasi (Redoks) No Reaksi Oksidasi Reaksi Reduksi 1 reaksi penambahan oksigen reaksi pengurangan oksigen 2 peristiwa pelepasan elektron Contoh : Cu Cu

Lebih terperinci

TES PRESTASI BELAJAR

TES PRESTASI BELAJAR TES PRESTASI BELAJAR Hari/tanggal : selasa/8 Mei 2012 Mata Pelajaran: Kimia Waktu : 90 menit Petunjuk : 1. Berdoalah sebelum mengerjakan soal 2. Bacalah petunjuk soal terlebih dahulu 3. Pilih salah satu

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB IV STOIKIOMETRI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB IV STOIKIOMETRI No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 6 BAB IV STOIKIOMETRI A. HUKUM GAY LUSSAC Bila diukur pada suhu dan tekanan yang sama, volum gas yang bereaksi dan volum gas hasil reaksi berbanding

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Kimia

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Kimia K1 Revisi Antiremed Kelas 10 Kimia Stoikiometri - Soal Doc. Name:RK1AR10KIM0901 Version : 2016-10 halaman 1 1. Jika diketahui massa atom C-12= p gram dan massa 1 atom unsur X adalah a gram. Massa atom

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL 9. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH )

LEMBARAN SOAL 9. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH ) LEMBARAN SOAL 9 Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan. Periksa dan bacalah soal dengan

Lebih terperinci

Materi Pokok Bahasan :

Materi Pokok Bahasan : STOIKIOMETRI Kompetensi : Memiliki kemampuan untuk menginterpretasikan serta menerapkan dalam perhitungan kimia. Memiliki kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan yang dimilikinya dan terbiasa menggunakan

Lebih terperinci

Soal 2.1. unsurnya dan menghasilkan. Penyelesaian. Perbandingan unsur-unsur Zn : O : P 25,40 : 16,58 : 8,02 65,

Soal 2.1. unsurnya dan menghasilkan. Penyelesaian. Perbandingan unsur-unsur Zn : O : P 25,40 : 16,58 : 8,02 65, Soal. Seng fosfat digunakan sebagai semen gigi. Sebanyak 50,00 mg sampel dihancurkan menjadi unsur-unsurnya unsurnya dan menghasilkan 6,58 mg oksigen,, 8,0 mg fosforus, dan 5,40 mg seng. Tentukan rumus

Lebih terperinci

MODUL STOIKIOMETRI 1

MODUL STOIKIOMETRI 1 MODUL STOIKIOMETRI 1 1. Pengertian Mol Mol merupakan suatu satuan jumlah, yang berasal dari kata moles yang artinya sejumlah massa / sejumlah kecil massa, hampir sama dengan lusin. 1 mol = 6,02 X 10 23

Lebih terperinci

Chapter 7 Larutan tirtawi (aqueous solution)

Chapter 7 Larutan tirtawi (aqueous solution) Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi modif oleh Dr I Kartini Chapter 7 Larutan tirtawi (aqueous solution) Larutan adalah campuran yang homogen dari dua atau lebih

Lebih terperinci

soal stoikiometri larutan I. KEGIATAN: 1. Logam aluminium sebanyak 2,7 gram direaksikan dengan larutan asam sulfat. Hitunglah: (a) Volume gas yang

soal stoikiometri larutan I. KEGIATAN: 1. Logam aluminium sebanyak 2,7 gram direaksikan dengan larutan asam sulfat. Hitunglah: (a) Volume gas yang soal stoikiometri larutan I. KEGIATAN: 1. Logam aluminium sebanyak 2,7 gram direaksikan dengan larutan asam sulfat. Hitunglah: (a) Volume gas yang dihasilkan pada t,p tertentu bila 8 gram gas oksigen volumenya

Lebih terperinci

Asam + Oksida Basa Garam + air

Asam + Oksida Basa Garam + air MODUL JENIS - JENIS REAKSI dalam LARUTAN Jenis-Jenis reaksi antara lain : Reaksi Asam dan Basa Reaksi pendesakan logam Reaksi Metatesis ( Dekomposisi ) A. PENGGARAMAN Jenis-jenis Reaksi penggaraman : 1.

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 10 KIMIA

Antiremed Kelas 10 KIMIA Antiremed Kelas 10 KIMIA Persiapan UAS 1 Kimia Doc Name: AR10KIM01UAS Version : 2016-07 halaman 1 01. Partikel berikut yang muatannya sebesar 19 1,6 10 C dan bermassa 1 sma (A) elektron (B) proton (C)

Lebih terperinci

WEEK 3, 4 & 5 Bag 3:STOIKIOMETRI. Joko Sedyono Benyamin

WEEK 3, 4 & 5 Bag 3:STOIKIOMETRI. Joko Sedyono Benyamin WEEK 3, 4 & 5 Bag 3:STOIKIOMETRI Joko Sedyono Benyamin 1 Diskripsi Stoikiometri adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif/jumlah zat yang terlibat dalam reaksi kimia. Kata ini berasal

Lebih terperinci

Abdul Wahid Surhim 2014

Abdul Wahid Surhim 2014 Abdul Wahid Surhim 2014 Kerangka Pembelajaran Persamaan Kimia Pola Reaktivitas Kimia Berat Atom dan Molekul Mol Rumus Empirik dari Analisis Informasi Kuantitatif dari Persamaan yang Disetarakan Membatasi

Lebih terperinci

A. HUKUM PERBANDINGAN VOLUM DAN HIPOTESIS AVOGADRO*

A. HUKUM PERBANDINGAN VOLUM DAN HIPOTESIS AVOGADRO* Di muka kita telah membahas tentang jenis perubahan materi. Bagian dari Kimia yang membahas hubungan kuantitatif (jumlah) antara zat-zat yang terlibat dalam suatu perubahan kimia atau reaksi kimia dikenal

Lebih terperinci

TINGKAT KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PERHITUNGAN KIMIA SISWA KELAS XI IPA 2 DI SMA NEGERI 1 TELAGA

TINGKAT KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PERHITUNGAN KIMIA SISWA KELAS XI IPA 2 DI SMA NEGERI 1 TELAGA TINGKAT KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PERHITUNGAN KIMIA SISWA KELAS XI IPA 2 DI SMA NEGERI 1 TELAGA Ni Wayan Ekawati 1, Wenny J.A. Musa 2, Lukman A.R Laliyo 3 Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas

Lebih terperinci

SMA NEGERI 6 SURABAYA LARUTAN ASAM & BASA. K a = 2.M a. 2. H 2 SO 4 (asam kuat) α = 1 H 2 SO 4 2H + 2

SMA NEGERI 6 SURABAYA LARUTAN ASAM & BASA. K a = 2.M a. 2. H 2 SO 4 (asam kuat) α = 1 H 2 SO 4 2H + 2 SMA NEGERI 6 SURABAYA LARUTAN ASAM & BASA K I M I A 1). TEORI ARCHENIUS Asam adalah zat yang jika di dalam air melepaskan ion H +, dengan kata lain pembawa sifat asam adalah ion H +. jumlah ion H+ yang

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMAN Mata Pelajaran : Kimia Kelas / Semester : X / 2 Materi Pokok : STOIKIOMETRI (Persamaan Reaksi) Alokasi Waktu : 2 x 45 menit A. KOMPETENSI INTI

Lebih terperinci

Reaksi dalam larutan berair

Reaksi dalam larutan berair Reaksi dalam larutan berair Drs. Iqmal Tahir, M.Si. iqmal@gadjahmada.edu Larutan - Suatu campuran homogen dua atau lebih senyawa. Pelarut (solven) - komponen dalam larutan yang membuat penuh larutan (ditandai

Lebih terperinci

ANALISIS PENCAPAIAN KOMPETENSI KOGNITIF PADA MATERI HUKUM DASAR KIMIA MELALUI TWO-TIER TEST

ANALISIS PENCAPAIAN KOMPETENSI KOGNITIF PADA MATERI HUKUM DASAR KIMIA MELALUI TWO-TIER TEST ANALISIS PENCAPAIAN KOMPETENSI KOGNITIF PADA MATERI HUKUM DASAR KIMIA MELALUI TWO-TIER TEST Ita Asfuriyah 1), Sri Haryani 2), dan Harjito 2) 1 FMIPA, Universitas Negeri Semarang E-mail: aittata051@gmail.com

Lebih terperinci

Review II. 1. Pada elektrolisis larutan NaCl dengan elektroda karbon, reaksi yang terjadi pada katoda adalah... A. 2H 2

Review II. 1. Pada elektrolisis larutan NaCl dengan elektroda karbon, reaksi yang terjadi pada katoda adalah... A. 2H 2 KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 14 Sesi NGAN Review II A. ELEKTROLISIS 1. Pada elektrolisis larutan NaCl dengan elektroda karbon, reaksi yang terjadi pada katoda adalah... A. 2H 2 O 4H + + O 2

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI PEMAHAMAN MATERI PERHITUNGAN KIMIA (STOIKIOMETRI) PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 MALANG SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012/2013

IDENTIFIKASI PEMAHAMAN MATERI PERHITUNGAN KIMIA (STOIKIOMETRI) PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 MALANG SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012/2013 IDENTIFIKASI PEMAHAMAN MATERI PERHITUNGAN KIMIA (STOIKIOMETRI) PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 MALANG SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012/2013 Dwi Fajar Yanti, Dermawan Afandy, Muhammad Su aidy Universitas

Lebih terperinci

Yusria Izzatul Ulva, Santosa, Parlan Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Malang Abstrak

Yusria Izzatul Ulva, Santosa, Parlan Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Malang Abstrak IDENTIFIKASI TINGKAT PEMAHAMAN KONSEP LARUTAN PENYANGGA ASPEK MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK, DAN SIMBOLIK PADA SISWA KELAS XI IPA SMAN 3 MALANG TAHUN AJARAN 2013/ 2014 Yusria Izzatul Ulva, Santosa, Parlan

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 11 BAB VIII LARUTAN ASAM DAN BASA Asam dan basa sudah dikenal sejak dahulu. Istilah asam (acid) berasal dari bahasa Latin acetum yang berarti

Lebih terperinci

LOGO STOIKIOMETRI. Marselinus Laga Nur

LOGO STOIKIOMETRI. Marselinus Laga Nur LOGO STOIKIOMETRI Marselinus Laga Nur Materi Pokok Bahasan : A. Konsep Mol B. Penentuan Rumus Kimia C. Koefisien Reaksi D. Hukum-hukum Gas A. Konsep Mol Pengertian konsep mol Hubungan mol dengan jumlah

Lebih terperinci

SOAL LAJU REAKSI. Mol CaCO 3 = = 0.25 mol = 25. m Mr

SOAL LAJU REAKSI. Mol CaCO 3 = = 0.25 mol = 25. m Mr SOAL LAJU REAKSI 1. Untuk membuat 500 ml larutan H 2 SO 4 0.05 M dibutuhkan larutan H 2 SO 4 5 M sebanyak ml A. 5 ml B. 10 ml C. 2.5 ml D. 15 ml E. 5.5 ml : A Mencari volume yang dibutuhkan pada proses

Lebih terperinci

L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA

L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA 1. Larutan Elektrolit 2. Persamaan Ionik 3. Reaksi Asam Basa 4. Perlakuan Larutan

Lebih terperinci

Elektrokimia. Tim Kimia FTP

Elektrokimia. Tim Kimia FTP Elektrokimia Tim Kimia FTP KONSEP ELEKTROKIMIA Dalam arti yang sempit elektrokimia adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam sel elektrokimia. Sel jenis ini merupakan

Lebih terperinci

Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Sumber: Dokumentasi Penerbit Air laut merupakan elektrolit karena di dalamnya terdapat ion-ion seperti Na, K, Ca 2, Cl, 2, dan CO 3 2. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah

Lebih terperinci

Ikatan kimia. 1. Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia. Ikatan kimia

Ikatan kimia. 1. Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia. Ikatan kimia Ikatan kimia 1. Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia Ikatan kimia Gaya tarik menarik antara atom sehingga atom tersebut tetap berada bersama-sama dan terkombinasi dalam senyawaan. gol 8 A sangat

Lebih terperinci

kimia ASAM-BASA I Tujuan Pembelajaran

kimia ASAM-BASA I Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 kimia K e l a s XI ASAM-BASA I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami definisi dan sifat asam serta basa. 2. Memahami teori

Lebih terperinci

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI 1. Untuk membuat 500 ml larutan H 2 SO 4 0.05 M dibutuhkan larutan H 2 SO 4 5 M sebanyak ml a. 5 ml b. 10 ml c. 2.5 ml d. 15 ml e. 5.5 ml 2. Konsentrasi larutan yang

Lebih terperinci

Hukum Dasar Kimia Dan Konsep Mol

Hukum Dasar Kimia Dan Konsep Mol A. PENDAHULUAN Hukum Dasar Kimia Dan Konsep Mol Hukum dasar kimia merupakan hukum dasar yang digunakan dalam stoikiometri (perhitungan kimia), antara lain: 1) Hukum Lavoisier atau hukum kekekalan massa.

Lebih terperinci

BAB I STOIKHIOMETRI I - 1

BAB I STOIKHIOMETRI I - 1 BAB I STOIKHIOMETRI 1.1 PENDAHULUAN Setiap zat, unsur, senyawa dalam kimia mempunyai nama dan rumus uniknya sendiri. Cara tersingkat untuk memerikan suatu reaksi kimia adalah dengan menuliskan rumus untuk

Lebih terperinci

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI 1. Untuk membuat 500 ml larutan H2SO4 0.05 M dibutuhkan larutan H2SO4 5 M sebanyak ml a. 5 ml b. 10 ml c. 2.5 ml d. 15 ml e. 5.5

Lebih terperinci

OAL TES SEMESTER I. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

OAL TES SEMESTER I. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! KIMIA X SMA 103 S AL TES SEMESTER I I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Partikel penyusun inti atom terdiri dari... a. proton dan elektron b. proton dan netron c. elektron dan netron d. elektron

Lebih terperinci

II. DESKRIPSI PROSES. Pembuatan kalsium klorida dihidrat dapat dilakukan dengan beberapa macam proses:

II. DESKRIPSI PROSES. Pembuatan kalsium klorida dihidrat dapat dilakukan dengan beberapa macam proses: II. DESKRIPSI PROSES A. Jenis Proses Pembuatan kalsium klorida dihidrat dapat dilakukan dengan beberapa macam proses: 1. Proses Recovery reaksi samping pembuatan soda ash ( proses solvay ) Proses solvay

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 10 Kimia

Antiremed Kelas 10 Kimia Antiremed Kelas 10 Kimia Stokiometri - Latihan Soal Doc. Name:K1 AR10KIM0901 Version : 201-09 halaman 1 1. Jika diketahui massa atom C-12= p gram dan massa 1 atom unsur X adalah a gram. Massa atom relatif

Lebih terperinci

Reaksi dalam Larutan Encer (Reactions in Aqueous Solution) Abdul Wahid Surhim 2014

Reaksi dalam Larutan Encer (Reactions in Aqueous Solution) Abdul Wahid Surhim 2014 Reaksi dalam Larutan Encer (Reactions in Aqueous Solution) Abdul Wahid Surhim 2014 Molaritas Sasaran Pembelajaran Elektrolit dan non-elektrolit Persamaan kimia Menuliskan persamaan molekul, ion, dan net

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI TINGKAT PEMAHAMAN KONSEP STOIKIOMETRI PADA PEREAKSI PEMBATAS DALAM JENIS-JENIS REAKSI KIMIA SISWA KELAS X MIA SMA NEGERI 4 MALANG

IDENTIFIKASI TINGKAT PEMAHAMAN KONSEP STOIKIOMETRI PADA PEREAKSI PEMBATAS DALAM JENIS-JENIS REAKSI KIMIA SISWA KELAS X MIA SMA NEGERI 4 MALANG IDENTIFIKASI TINGKAT PEMAHAMAN KONSEP STOIKIOMETRI PADA PEREAKSI PEMBATAS DALAM JENIS-JENIS REAKSI KIMIA SISWA KELAS X MIA SMA NEGERI 4 MALANG Lailatul Maghfiroh, Santosa, Ida Bagus Suryadharma Jurusan

Lebih terperinci

BAB VI REAKSI KIMIA. Reaksi Kimia. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas IX 67

BAB VI REAKSI KIMIA. Reaksi Kimia. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas IX 67 BAB VI REAKSI KIMIA Pada bab ini akan dipelajari tentang: 1. Ciri-ciri reaksi kimia dan faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi kimia. 2. Pengelompokan materi kimia berdasarkan sifat keasamannya.

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Jurnal yang berjudul : Identifikasi Kemampuan Siswa Menyelesaikan Soal Persamaan Reaksi dan Perhitungan Kimia Menggunakan Three-Tier Multiple Choice Diagnostic Instrument

Lebih terperinci

TATA NAMA SENYAWA, PERSAMAAN REAKSI SEDERHANA, & HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA

TATA NAMA SENYAWA, PERSAMAAN REAKSI SEDERHANA, & HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA Bidang: KIMIA DASAR Materi ini dapat diunduh di https://arisarianto.wordpress.com Materi tambahan lainnya, kunjungi portal https://school.quipper.com/id/index.html buka kelas khusus SMAN MODEL TERPADU

Lebih terperinci

BAB 8. Jika Anda memasukkan satu sendok gula ke dalam segelas air, kemudian Anda. Kelarutan Garam Sukar Larut. Kata Kunci.

BAB 8. Jika Anda memasukkan satu sendok gula ke dalam segelas air, kemudian Anda. Kelarutan Garam Sukar Larut. Kata Kunci. Kimia XI SMA 205 BAB 8 Kelarutan Garam Sukar Larut Gambar Larutan Tujuan Pembelajaran: Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu: 1. Menjelaskan kesetimbangan dalam larutan jenuh atau larutan

Lebih terperinci

MODUL 9. Satuan Pendidikan : SMA SEDES SAPIENTIAE JAMBU Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X/2

MODUL 9. Satuan Pendidikan : SMA SEDES SAPIENTIAE JAMBU Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X/2 MODUL 9 Satuan Pendidikan : SMA SEDES SAPIENTIAE JAMBU Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X/2 I. Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat larutan nonelektrolit dan elektrolit, serta oksidasi-reduksi.

Lebih terperinci

KAJIAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEORI ASAM BASA PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 LIMBOTO

KAJIAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEORI ASAM BASA PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 LIMBOTO KAJIAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEORI ASAM BASA PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 LIMBOTO Ira K. Dali, Mardjan Paputungan, Rakhmawaty A. Asui Jurusan Pendidikan Kimia Faklutas Matematika dan IPA Universitas

Lebih terperinci

SOAL dan PEMBAHASAN Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

SOAL dan PEMBAHASAN Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan SOAL dan PEMBAHASAN Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan 1. Diketahui kelarutan PbSO 4 dalam air pada suhu tertentu adalah 1,4 10 4 mol/l. Tentukan massa PbSO 4 yang dapat larut dalam 500 ml air, nyatakan

Lebih terperinci

PERSETUJUAN PEMBIMBING. Analisis Kesalahan Konsep Mahasiswa Pada Pokok Bahasan Reaksi Reduksi Oksidasi. Oleh. Sriningsih NIM.

PERSETUJUAN PEMBIMBING. Analisis Kesalahan Konsep Mahasiswa Pada Pokok Bahasan Reaksi Reduksi Oksidasi. Oleh. Sriningsih NIM. Jurnal yang berjudul: PERSETUJUAN PEMBIMBING Analisis Kesalahan Konsep Mahasiswa Pada Pokok Bahasan Reaksi Reduksi Oksidasi Oleh Sriningsih NIM. 441 411 040 Telah diperiksa dan disetujui Pembimbing I Pembimbing

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Bandung. Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa SMA kelas X dan XI yang telah mempelajari

Lebih terperinci

III. REAKSI KIMIA. Jenis kelima adalah reaksi penetralan, merupakan reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air.

III. REAKSI KIMIA. Jenis kelima adalah reaksi penetralan, merupakan reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air. III. REAKSI KIMIA Tujuan 1. Mengamati bukti terjadinya suatu reaksi kimia. 2. Menuliskan persamaan reaksi kimia. 3. Mempelajari secara sistematis lima jenis reaksi utama. 4. Membuat logam tembaga dari

Lebih terperinci

Emas yang terbentuk sebanyak 20 gram, jika ArAu = 198, maka tentukan Ar M!

Emas yang terbentuk sebanyak 20 gram, jika ArAu = 198, maka tentukan Ar M! 1. Suatu senyawa mengandung kadar unsur (% berat) sebagai berikut : S = 35,97%; O = 62,9%; dan H = 1,13%. Rumus molekul senyawa tersebut adalah. 2. Gas hidrogen dapat dibuat dari reaksi antara logam magnesium

Lebih terperinci

STOIKIOMETRI. Massa molekul relatif suatu zat sama dengan jumlah massa atom relatif atomatom penyusun molekul zat tersebut.

STOIKIOMETRI. Massa molekul relatif suatu zat sama dengan jumlah massa atom relatif atomatom penyusun molekul zat tersebut. STOIKIOMETRI Istilah STOIKIOMETRI berasal dari kata-kata Yunani yaitu Stoicheion (partikel) dan metron (pengukuran). STOIKIOMETRI akhirnya mengacu kepada cara perhitungan dan pengukuran zat serta campuran

Lebih terperinci

Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP

Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP KONSEP ELEKTROKIMIA Dalam arti yang sempit elektrokimia adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam sel elektrokimia. Sel jenis

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI 1.1 Kemampuan siswa

BAB II KAJIAN TEORI 1.1 Kemampuan siswa BAB II KAJIAN TEORI 1.1 Kemampuan siswa Kemampuan siswa dalam belajar adalah kecakapan seorang peserta didik, yang dimiliki dari hasil apa yang telah dipelajari yang dapat ditunjukkan atau dilihat melalui

Lebih terperinci

KIMIa ASAM-BASA II. K e l a s. A. Kesetimbangan Air. Kurikulum 2006/2013

KIMIa ASAM-BASA II. K e l a s. A. Kesetimbangan Air. Kurikulum 2006/2013 Kurikulum 2006/2013 KIMIa K e l a s XI ASAM-BASA II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami kesetimbangan air. 2. Memahami pengaruh asam

Lebih terperinci

Bab IV Hasil dan Diskusi

Bab IV Hasil dan Diskusi Bab IV Hasil dan Diskusi IV.1 Hasil Eksperimen Eksperimen dikerjakan di laboratorium penelitian Kimia Analitik. Suhu ruang saat bekerja berkisar 24-25 C. Data yang diperoleh mencakup data hasil kalibrasi

Lebih terperinci

1.)sebanyak 5,4 gram suatu unsur logam L bervalensi 3 dilarutkan ke dalam larutan asam sulfat berlebihan 2L + 3H 2 SO 4 L 2 (SO 4 ) 3 + 3H 2

1.)sebanyak 5,4 gram suatu unsur logam L bervalensi 3 dilarutkan ke dalam larutan asam sulfat berlebihan 2L + 3H 2 SO 4 L 2 (SO 4 ) 3 + 3H 2 KHOLIS HAPSARI PRATIWI/22/XI IA 5 1.)sebanyak 5,4 gram suatu unsur logam L bervalensi 3 dilarutkan ke dalam larutan asam sulfat berlebihan 2L + 3H 2 SO 4 L 2 (SO 4 ) 3 + 3H 2 Apabila volum gas hydrogen

Lebih terperinci

Amin Fatoni, M.Si 2008

Amin Fatoni, M.Si 2008 Amin Fatoni, M.Si 2008 Massa rumus (Mr) = massa molekul = bobot molekul (BM) merupakan penjumlahan dari massa atom penyusun-penyusunnya Contoh: Air - H 2 O 1 atom Oksigen 2(1.0079 u) + 15.9994 u = 18.0152

Lebih terperinci

HUKUM DASAR KIMIA. 2CUO. 28GRAM NITROGEN 52 GRAM MAGNESIUM NITRIDA 3 MG + N 2 MG 3 N 2

HUKUM DASAR KIMIA. 2CUO. 28GRAM NITROGEN 52 GRAM MAGNESIUM NITRIDA 3 MG + N 2 MG 3 N 2 HUKUM DASAR KIMIA. 2CUO. 28GRAM NITROGEN 52 GRAM MAGNESIUM NITRIDA 3 MG + N 2 MG 3 N 2 HUKUM DASAR KIMIA 1) Hukum Kekekalan Massa ( Hukum Lavoisier ). Yaitu : Dalam sistem tertutup, massa zat sebelum

Lebih terperinci

DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP PADA MATERI UNSUR, SENYAWA DAN CAMPURAN SMP NEGERI 4 SUNGAI RAYA

DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP PADA MATERI UNSUR, SENYAWA DAN CAMPURAN SMP NEGERI 4 SUNGAI RAYA DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP PADA MATERI UNSUR, SENYAWA DAN CAMPURAN SMP NEGERI 4 SUNGAI RAYA Ahan Juniarti, A. Ifriany Harun, Lukman Hadi Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan Pontianak Email: ahanjuniarti06@gmail.com

Lebih terperinci

: Komposisi impurities air permukaan cenderung tidak konstan

: Komposisi impurities air permukaan cenderung tidak konstan AIR Sumber Air 1. Air laut 2. Air tawar a. Air hujan b. Air permukaan Impurities (Pengotor) air permukaan akan sangat tergantung kepada lingkungannya, seperti - Peptisida - Herbisida - Limbah industry

Lebih terperinci