PERANCANGAN KENDALI PID DENGAN MATLAB. Sri Sukamta ABSTRAK
|
|
- Verawati Setiabudi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Jurnal Teknik Elektro Vol. No.1 1 PERANCANGAN ENAL P ENGAN MATLAB Sri Sukamta ABSTRA Perancangan P elama ini menggunakan metoda trial and error dengan erhitungan yang memakan waktu lama. MatLab yang dilengkai Control Toolbox, membantu erancang melihat reon berbagai kombinai kontanta dengan variai inut yang berbeda. Penggunaan MatLab ini angat membantu erancang dalam menentukan kombinai di antara P,, dan menghailkan item engaturan yang baik dan ederhana. ata kunci : Perancangan, endali P A. Pendahuluan ontrol otomati aat ini memberikan eran yang angat bear dalam kehiduan manuia, terutama dalam bidang ilmu engetahuan dan indutri. Beberaa di antaranya adalah robot, engaturan uhu ebuah tangki, engaturan kelembaban udara dalam ebuah ruangan, tekanan udara dalam uatu ia tertutu yang dijaga teta, dll. Penguaaan item kontrol baik dalam hal teori mauun raktek akan menghailkan uatu item dengan reon yang euai dengan kebutuhan. Sebuah item kontrol yang dirancang, erlu dianalia terlebih dahulu mendaatkan gambaran reon itemnya. Gambaran terebut meliuti : 1. Reon item terhada berbagai macam inut (te function, ram function, dan imule function, dll), termauk jika adanya gangguan dari luar.. etabilan item (metode : root locu, frekueni reon, tate ace). 3. Reon item terhada berbagai macam jeni kontroler (P,,, dan/atau kombinainya). function dari item terebut kemudian menganalianya ecara ceat dan mudah. Samai aat ini, ara erancang item kontrol maih mendaatkan keulitan mendaatkan tranfer function uatu item. Namun jika eramaan terebut udah didaatkan, maka roe analianya tidak terlalu ulit. Sebab aat ini udah dikembangkan oftware-oftware yang akan membantu roe di ata. Salah atu oftware terebut adalah MatLab dari Mathwork, nc. B. P P meruakan alah atu jeni engatur yang banyak digunakan. Selain itu item ini mudah digabungkan dengan metoda engaturan yang lain eerti Fuzzy dan Robut. Sehingga akan menjadi uatu item engatur yang emakin baik Tulian ini dibatai ada item dengan Unity Feedback Sytem, yang gambarnya ebagai berikut gambar 1: Plant + Namun demikian, ada aling tidak kendala dalam menganalia item yang akan dibuat, yaitu bagaimana mendaatkan tranfer Gambar 1 Blok diagram Unity Feedback Sytem [1]
2 Jurnal Teknik Elektro Vol. No.1 P memiliki tranfer function ebagai ebagai berikut : + + H () = 3...(1) P ebenarnya terdiri dari 3 jeni cara engaturan yang aling dikombinaikan, yaitu P (Proortional), (erivative), dan (ntegral). Maing-maing memiliki arameter tertentu yang haru diet daat beroerai dengan baik, yang diebut ebagai kontanta. Setia jeni, memiliki kelebihan dan kekurangan maing-maing, hal ini daat dilihat ada tabel 1di bawah ini : Tabel 1 Reon P Terhada Perubahan ontanta[1] Cloed- Loo Reone Rie Time Overho ot Settling Time SS Error ecreae ncreae Small change ecreae i ecreae ncreae ncreae Eliminate d Small change ecreae ecrea e Small change Parameter-arameter terebut, tidak berifat indeenden, ehingga ada aat alah atu nilai kontantanya diubah, maka mungkin item tidak akan bereaki eerti yang diinginkan. Tabel di ata hanya diergunakan ebagai edoman jika akan melakukan erubahan kontanta. Untuk merancang uatu P, biaanya diergunakan metoda trial & error. Sehingga erancang haru mencoba kombinai engatur beerta kontantanya mendaatkan hail terbaik yang aling ederhana. C. Metode onvenional eain ebuah item kontrol, dimulai dengan membuat blok diagram item. Blok diagram (yang berii tranfer function) terebut elanjutnya akan dianalia dengan menggunakan aki engontrolan yang berbeda. engan erubahan inyal inut ehingga erancang daat melihat reon item jika mendaat inut inyal tertentu. ombinai antara inyal inut dan jeni aki engontrolan ini akan menghailkan reon yang berbeda-beda. ahulu melihat reon uatu item dengan berbagai macam kombinai inyal inut dan aki engontrolan meruakan hal yang ulit dan memboankan. Adaun roedur yang haru dilalui adalah ebagai berikut []: 1. Mendaatkan tranfer function item (dalam -domain) dengan Lalace Tranform.. Menentukan jeni aki engontrolan beerta dengan kontantanya. 3. Menggabungkan tranfer function yang udah didaatkan dengan jeni aki engontrolan. 4. Menentukan inyal inut yang akan dimaukkan (biaanya fungi te, fungi ram dan ule) dan menggabungannya ke dalam tranfer function yang baru. 5. Melakukan erhitungan inver Lalace Tranform mendaatkan fungi dalam t-domain. 6. Menggambar reon berdaarkan fungi dalam t-domain. Untuk melakukan langkah-langkah di ata dierlukan ketelitian yang tinggi dan hail enggambarannya ering kali kurang (tidak) akurat. Selain itu, jika erancang ingin mengamati reon item terhada inyal inut yang lain, maka roe-roe terebut ebagian bear akan diulang kembali. Hal ini bertambah komlek jika erubahan yang dilakukan tidak
3 Jurnal Teknik Elektro Vol. No.1 3 terbata ada inyal inut, tetai juga ada jeni aki engontrolannya. Sehingga mendaatkan reon dari berbagai macam kombinai, membutuhkan waktu yang relatif lama. Selain itu, erancang juga melakukan roe erhitungan yang rumit dan memboankan.. Metode Simulai Menggunakann omuter Perkembangan teori kontrol juga diikuti oleh oftware endukungnya. Mulai dari oftware emrograman item, amai dengan oftware roe imulainya. Salah atu oftware yang daat diergunakan imulai terebut adalah MatLab dari Mathwork, nc. Software ini dilengkai dengan berbagai toolbox yang memudahkan emakai melakukan erhitungan-erhitungan tertentu. Bahkan aat ini udah dikembangkan toolbox khuu imulai yang diberi nama Simulink. [3] Alikai MatLab dalam bidang engaturan dilengkai Control Toolbox. Toolbox ini udah dilengkai dengan berbagai macam fungi endukung yang diergunakan dalam analia item kontrol. Beberaa fungi endukung yang ering diergunakan menganalia uatu item adalah : feedback, te, rlocu, erie, dll. Untuk menganalia uatu item, oftware hanya memerlukan maukan berua tranfer function yang dituli dalam Lalace Tranform (dalam -domain) atau matrik. Untuk elanjutnya, emakai tinggal memilih analia yang akan diergunakan. Tulian ini akan membaha enggunaannya ecara khuu merancang P ada uatu item. Sebagai contoh, uatu item kontrol memiliki tranfer function ebagai berikut : 1. memiliki rie time yang ceat. overhoot ekecil mungkin 3. tidak memiliki teady tate error. ari fungi di ata, maka arameter- arameter yang dimaukkan berua koefiien embilang dan enyebutnya. diergunakan variabel num embilang dan den enyebut. terebut tidak mutlak, jadi enggunaan nama variabel yang lain juga dierbolehkan. Setelah itu komuter udah ia menganalia item kontrol. Langkah kedua yang erlu dilakukan adalah memilih jeni dimaukkan ke dalam berua te, ule, ram, inu, dan ebagainya. Sebagai daar analia akan dierlunakan fungi te. Sedang enggunaann jeni inut yang lain akan dibicarakan ada bagian akhir tulian ini. Fungi daar diergunakan adalah te, dengan yntax : te(num,den,t) -domain atau te(a,b,c,) tate ace. Fungi ini menghailkan gambar reon item bila diberi inut unit te dalam t-domain. num = [1]; den = [1 10 0]; te(num,den) title( Oen Loo Reone ) Reon item terbuka (oen loo reone) daat dilihat ada gambar di bawah ini : Biaanya edua nama variabel inut yang akan item. nut ini bia yang akan ering ) = H (...() engan kriteria erancangan ebagai berikut : Gambar Reon Sitem engan Unit Ste nut
4 4 Jurnal Teknik Elektro Vol. No.1 Sitem di ata memilikii teady tate error yang tinggi, yaitu 0,95. Sebab reon tertinggi hanya didaatkan ada amlitudo 0,05. Selain itu, item terebut memiliki rie time yang cuku bear (ekitar 1,5 detik). Hal terebut jela tidak menguntungkan. Untuk menghailkan item kontrol yang baik, dierlukan item yang tertutu (cloe loo ytem). Sitem ini memiliki feedback, yang akan membandingkan kondii eungguhnya dengan eting oin yang diberikan E. Proortional ari tabel 1 diketahui bahwa P daat mengurangi rie time, menambah overhoot, dan mengurangi teady tate error. Cloed-loo tranfer function item di ata dengan menggunakan P adalah ebagai berikut : H() = (0 + )... (3) Mial, diambil kontanta = 300, maka : = 300; num = []; den = [ ]; t = 0 : 0.01 : ; te(num,den) title( Cloed-Loo Ste = 300 ) Penambahan dimakudkan melihat reon item dari t=0 /d t=, dengan te 0,01 detik. ari gambar di ata, daat dilihat bahwa enambahan P mengurangi rie time dan teady tate error, tetai menambah overhoot. Namun, overhoot yang terjadi maih terlalu bear. Jika kontanta dierbear, maka overhoot yang terjadi ettling time juga emakin bear, tetai rie timenya menjadi kecil. ebalikan dari keadaan itu terjadi jika kontanta dierkecil. F. Proortional-erivative Cloed-Loo tranfer function item di ata dengan P r adalah : H() = + ( variabel ) + (0 + Mial, = 300 dan d = 10, maka : = 300; d = 10; num = [d ]; den = [1 10+d 0+]; t = 0 : 0.01 : ; te(num,den) title( Cloed-Loo Ste = =300 d=10 ) t=0:0.01: juga emakin bear, Reon item tergambar eerti di bawah ini. ) (4) Gambar 3 Reon Sitem Tertutu Menggunakan P Gambar 4 Reon Sitem Tertutu Menggunakan P
5 Jurnal Teknik Elektro Vol. No.1 5 Berdaarkan gambar di ata, enggunaan P daat mengurangi overhoot dan ettling time, tetai tidak memberikan damat aa un terhada teady tate error. G. Proortional-ntegral Cloed-Loo tranfer function item di ata dengan P adalah : H() = (0 + ) +.(5) Gambar 5 Reon Sitem Tertutu Menggunakan P ntegral memiliki karakteritik menguraangi rie time, menambah overhoot dan etling time, erta menghilangkan teady tate error (karakteritik inii tidak dimiliki oleh jeni yang lain). Mial, = 30 dan i = 70, maka : = 300; i = 70; num = [ i]; den = [ i]; t = 0 : 0.01 : ; te(num,den) title( Cloed-Loo Ste =30 i=70 ) P dan memiliki karakteritik yang ama dalam hal rie time dan overhoot. Oleh karena itu, nilai haru dikurangi menghindari overhoot yang berlebihan. Nilai i diambil lebih bear dari, karena diinginkan meniadakan teady tate error. Jika > i, makaa teady tate errornya tidak daat dihilangkan. Gambar di bawah ini memerlihatkan reon item dengan P ari gambar di ata terlihat bahwa rie time item menurun, dengan overhoot yang kecil, erta teady tate errornya daat dihilangkan. H. Proortional-ntegral-erivative Bagian akhir dari imulai ini adalah P, yang memiliki tranfer function item di ata adalah : 3 + ( ) + (0 + Mial : = 350; i = 300; d = 50; num = [ i d]; den = [1 10+kd 0+ i]; t = 0 : 0.01 : ; te(num,den) title( Cloed-Loo Ste = =350 i=300 d=50 ) Reon item tergambar di bawah ini ) +...(6)
6 6 Jurnal Teknik Elektro Vol. No.1 5. ombinaikan kontanta yang ada mendaatkan reon yang diinginkan. Gambar 6 Reon Sitem Tertutu Menggunakan P ari gambar di ata terlihat bahwa kriteria item yang diinginkan udah terenuhi, yaitu tidak memiliki overhoot, rie time yang ceat, dan tidak memiliki teady tate error. Nilai-nilai kontanta yang terdaat ada tulian ini dieroleh dari ercobaan (trial and error). Sehingga erancang yang berbeda akan mendaatkan nilai yang berlainan memenuhi kriteria di ata. Hal itu terjadi karena erubahan ada alah atu kontanta akan berengaruh ada kontanta yang lain. Artinya tidak akan didaatkan hail euai dengan tabel 1. Tabel terebut hanya diergunakan ebagai edoman. Berikut ini beberaa ti yang daat diergunakan mendaatkann reon yang diinginkan 1. aatkan reon item terbuka (oenbagian loo) menentukan mana yang haru dierbaiki (rie time, ettling time, overhoot, teady tate error).. Tambahkan P memerbaiki rie time. 3. Tambahkan memerbaiki overhoot. 4. Tambahkan menghilangkan teady tate error. alam mengimlementaikan item kontrol, ebenarnya tidak erlu menggunakan P. Jika item udah memberikan reonyang cuku baik hanya dengan P, maka tidak erlu menambahkan ke dalamnya. Sehingga item menjadi lebih ederhana (kombinai yang main banyak membuat item menjadi makin komlek) Analia ada contoh di ata, dilakukan dengan inut unit te. Aabila diinginkan analia dengan inut yang berbeda, maka haru dilakukan modifikai tranfer function. Untuk menganalia item dengan inut imule function, maka tranfer function dikalikan dengan faktor. emikian juga inut ram function, erlu dikalikan dengan faktor 1/.. eimulan Merancang uatu P memang tidak mudah, ebab enentuan kontantanya dilakukan Selain itu erubahan alah atu kontanta akan berengaruh terhada Namun demikian, keulitan terebut udah edikit teratai dengan bantuan komuter. Sebab reon daat langung dilihat tana melakukan erhitungan yang rumit anjang. ecara trial and error. arameter yang lain. dan memakan waktu Penggunaan MatLab tidak terbata ada erancangan P aja, melainkan ada berbagai macam analia item kontrol eerti Bode iagram, analia ketabilan Nyquit, Root Locu, State Sace, dll. Fungi-fungi keerluan di ata udah teredia di dalam Control Toolbox. Jika tidak teredia, emakai daat membuat m-file yang euai dengan kebutuhan.
7 Jurnal Teknik Elektro Vol. No.1 7 AFTAR PUSTAA MatLab High Performance Numeric Comutation and Viualization Software. The Mathwork, nc. 199 Mener, William and awn Tilbury. Control Tutorial for MatLab and Simulink. A Web Baed Aroach. Addion Weley, nc Ogata, atuhiko. Modern Control Engineering. 3rd ed. Prentice Hall nternational Ogata, atuhiko. Solving Control Engineering Problem with MatLab. Englewood Cliff, New Jerey : Prentice Hall nc BOGRAF r.sri Sukamta, M.Si, oen Teknik Elektro UNNES. Lahir di laten tahun Lulu arjana tahun 1989 di FPT P Semarang ada juruan Pendidikan Teknik Elektro. Meminati bidang kendali dalam STL riukamtote@yahoo.com
PERANCANGAN SISTEM PENGENDALI PID DENGAN BANTUAN METODE SIMULASI SOFTWARE MATLAB
Jurnal Reaki (Journal of Science and Technology) Juruan Teknik imia oliteknik Negeri Lhokeumawe Vol.6 No.11, Juni 008 SSN 1693-48X ERANCANGAN SSTEM ENGENDAL D DENGAN BANTUAN METODE SMULAS SOFTWARE MATLAB
Lebih terperinciSISTEM KENDALI KECEPATAN MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam
SSTEM ENDAL ECEATAN MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdau oliteknik Batam. Tujuan 1. Memahami kelebihan dan kekurangan item kendali lingkar tertutup (cloe-loop) dibandingkan item kendali terbuka (open-loop).
Lebih terperinciSISTEM KENDALI OTOMATIS. PID (Proportional-Integral-Derivative)
SISTEM KENDALI OTOMATIS PID Proportional-Integral-Derivative Diagram Blok Sitem Kendali Pendahuluan Urutan cerita :. Pemodelan item. Analia item 3. Pengendalian item Contoh : motor DC. Pemodelan mendapatkan
Lebih terperinciPerancangan Pengendali PID. Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Perancangan Pengendali PID Intitut Teknologi Seuluh Noember Materi Contoh Soal Latihan Ringkaan Materi Contoh Soal Perancangan Pengendali P Perancangan Pengendali PI Perancangan Pengendali PD Perancangan
Lebih terperinciMODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN
MODUL SISTEM KENDALI KECEPATAN Kurniawan Praetya Nugroho (804005) Aiten: Muhammad Luthfan Tanggal Percobaan: 30/09/06 EL35-Praktikum Sitem Kendali Laboratorium Sitem Kendali dan Komputer STEI ITB Abtrak
Lebih terperinciLaporan Praktikum Teknik Instrumentasi dan Kendali. Permodelan Sistem
Laporan Praktikum Teknik Intrumentai dan Kendali Permodelan Sitem iuun Oleh : Nama :. Yudi Irwanto 0500456. Intan Nafiah 0500436 Prodi : Elektronika Intrumentai SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR BAAN TENAGA
Lebih terperinciPERBANDINGAN TUNING PARAMETER KONTROLER PD MENGGUNAKAN METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC
, Inovtek, Volume 6, Nomor, April 26, hlm. - 5 PERBANDINGAN TUNING PARAMETER ONTROLER PD MENGGUNAAN METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC Abdul Hadi PoliteknikNegeriBengkali Jl.
Lebih terperinciDesain PID Controller Dengan Software MatLab
Desain ID Controller Dengan Software MatLab Hany Ferdinando Dosen Tetap Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro Universitas risten etra Surabaya Abstrak: erancangan ID Controller selama ini menggunakan
Lebih terperinciBAB 3 PEMODELAN MATEMATIS DAN SISTEM PENGENDALI
26 BAB 3 PEMODELAN MATEMATIS DAN SISTEM PENGENDALI Pada tei ini akan dilakukan pemodelan matemati peramaan lingkar tertutup dari item pembangkit litrik tenaga nuklir. Pemodelan matemati dibentuk dari pemodelan
Lebih terperinciTE Dasar Sistem Pengaturan. Kontroler
TE09346 aar Sitem engaturan ontroler r. Jo ramudijanto, M.Eng. Juruan Teknik Elektro FT TS Telp. 5947302 Fax.593237 Email: jo@ee.it.ac.id aar Sitem engaturan - 06 efinii ontroler Struktur ontroler ontroler
Lebih terperinciPerancangan Sliding Mode Controller Untuk Sistem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tanks
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No., (07) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) B-4 Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sitem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tank Boby Dwi Apriyadi
Lebih terperinciDESAIN SISTEM KENDALI MELALUI TANGGAPAN FREKUENSI
BAB VIII DESAIN SISEM ENDALI MELALUI ANGGAPAN FREUENSI Dalam bab ini akan diuraikan langkah-langkah peranangan dan kompenai dari item kendali linier maukan-tunggal keluaran-tunggal yang tidak berubah dengan
Lebih terperinciJURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012
JURNAL TEKNOLOI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : 86 498 VOL. 5 NO. SEPTEMBER PERANCANAN KOMPENSATOR PI LEAD PADA KESTABILAN TEANAN BUCK CONVERTER Irma Hunaini Anil ABSTRACT Thi aer decribe a combination two
Lebih terperinciTE Dasar Sistem Pengaturan. Perancangan Kontroler : Kontroler Proporsional dan Differensial
TE09346 Daar Sitem Pengaturan Perancangan ontroler : ontroler Proorional an Differenial Ir. Jo Pramuijanto, M.Eng. Juruan Teknik Elektro FTI ITS Tel. 5947302 Fax.593237 Email: jo@ee.it.ac.i Daar Sitem
Lebih terperinciSistem Pengendalian Level Cairan Tinta Printer Epson C90 Sebagai Simulasi Pada Industri Percetakan Menggunakan Kontroler PID
6 8 6 8 kecepatan (rpm) kecepatan (rpm) 3 5 67 89 33 55 77 99 3 Sitem Pengendalian Level Cairan Tinta Printer Epon C9 Sebagai Simulai Pada Indutri Percetakan Menggunakan Kontroler PID Firda Ardyani, Erni
Lebih terperinciJURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 7 NO. 1 Maret 2014
JURNAL TEKNOLOI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : 86 498 VOL. 7 NO. Maret 4 IMPLEMENTASI KOMPENSATOR PI-LEAD PADA KESTABILAN TEANAN KELUARAN BUCK KONVERTER. Irma Hunaini Anil Amirin Suriyatno 3 ABSTRACT Thi
Lebih terperinciSimulasi Unjuk Kerja Sistem Kendali PID Pada Proses Evaporasi Dengan Sirkulasi Paksa
1 Simulai Unjuk erja Sitem endali ada roe Evaporai engan Sirkulai aka Ade Elbani Juruan Teknik Elektro Fakulta Teknik, Univerita Tanjungpura ontianak e-mail : adeelbani@yahoo.com Abtract roe evaporai ering
Lebih terperinciDESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS
Bab VI: DESAIN SISEM ENDALI MELALUI OO LOCUS oot Lou dapat digunakan untuk mengamati perpindahan pole-pole (lup tertutup) dengan mengubah-ubah parameter penguatan item lup terbukanya ebagaimana telah ditunjukkan
Lebih terperinciInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. MATERI Konsep Letak Kedudukan Akar
Intitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya MATERI Konep Letak Kedudukan Akar Konep ketabilan, dapat dijelakan melalui pandangan ebuah kerucut lingkaran yang diletakkan tegak diata bidang datar. Bila kerucut
Lebih terperinciInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Intitut Teknologi Seuluh Noember Surabaya Materi Contoh Soal Ringkaan Latihan Aemen Materi Contoh Soal Ringkaan omonen Sitem Sitem Hail Perancangan Proeur Perancangan Pengenali PD Moifikai Latihan Aemen
Lebih terperinciROOT LOCUS. 5.1 Pendahuluan. Bab V:
Bab V: ROOT LOCUS Root Locu yang menggambarkan pergeeran letak pole-pole lup tertutup item dengan berubahnya nilai penguatan lup terbuka item yb memberikan gambaran lengkap tentang perubahan karakteritik
Lebih terperinciTransformasi Laplace dalam Mekatronika
Tranformai Laplace dalam Mekatronika Oleh: Purwadi Raharjo Apakah tranformai Laplace itu dan apa perlunya mempelajarinya? Acapkali pertanyaan ini muncul dari eorang pemula, apalagi begitu mendengar namanya
Lebih terperinci2. Berikut merupakan komponen sistem kendali atau sistem pengaturan, kecuali... a. Sensor b. Tranducer c. Penguat d. Regulator *
ELOMPO I 1. Suunan komponen-komponen yang aling dihubungkan edemikian rupa ehingga dapat mengendalikan atau mengatur keluaran yang euai harapan diebut ebagai... a. Sitem Pengaturan * b. Sitem Otomati c.
Lebih terperinciInduksi Elektromagnetik. Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. Induksi Elektromagnetik.
Bab 13 Induki Elektromagnetik Pada uatu malam, ketika Ani edang belajar IPA. Tiba-tiba ayah Ani mendekat ambil bertanya keada Ani. Aa bedanya aru litrik yang ditimbulkan oleh ebuah baterai dengan aru litrik
Lebih terperinciBAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR
6 BAB VIII METODA TEMPAT EDUDUAN AAR Dekripi : Bab ini memberikan gambaran ecara umum mengenai diagram tempat kedudukan akar dan ringkaan aturan umum untuk menggambarkan tempat kedudukan akar erta contohcontoh
Lebih terperinciPerancangan Pengendali PI. Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Perancangan Pengendal PI Inttut Teknolog Seuluh Noember Mater ontoh Soal Lathan ngkaan Mater ontoh Soal Perancangan Pengendal P Perancangan Pengendal PI Perancangan Pengendal PD Perancangan Pengendal PID
Lebih terperinciController. Fatchul Arifin
PID Controller Fatchul Arifin (fatchul@uny.ac.id) PID Controller merupakan salah satu jenis pengatur yang banyak digunakan. Selain itu sistem ini mudah digabungkan dengan metoda pengaturan yang lain seperti
Lebih terperinciAnalisa Kendali Radar Penjejak Pesawat Terbang dengan Metode Root Locus
ISBN: 978-60-7399-0- Analia Kendali Radar Penjejak Peawat Terbang dengan Metode Root Locu Roalina ) & Pancatatva Heti Gunawan ) ) Program Studi Teknik Elektro Fakulta Teknik ) Program Studi Teknik Mein
Lebih terperinciPengendalian Kadar Keasaman (ph) Pada Sistem Hidroponik Stroberi Menggunakan Kontroler PID Berbasis Arduino Uno
Pengendalian Kadar Keaaman (ph) Pada Sitem Hidroponik Stroberi Menggunakan Kontroler PID Berbai Arduino Uno Ika Kutanti, Pembimbing : M. Aziz Mulim, Pembimbing : Erni Yudaningtya. Abtrak Pengendalian kadar
Lebih terperinciTE Dasar Sistem Pengaturan
TE09346 Daar Stem Pengaturan Perancangan ontroler : ontroler Prooronal Integral Ir Jo Pramudjanto, MEng Juruan Teknk Elektro FTI ITS Tel 594730 Fax59337 Emal: jo@eetacd Daar Stem Pengaturan 06b Objektf:
Lebih terperinciSTEP RESPONS MOTOR DC BY USING COMPRESSION SIGNAL METHOD
STEP RESPONS MOTOR DC BY USING COMPRESSION SIGNAL METHOD Satrio Dewanto Computer Engineering Department, Faculty of Engineering, Binu Univerity Jl.K.H.Syahdan no 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480 dewanto@gmail.com
Lebih terperinciBAB IV AMPLITUDE VARIATION WITH OFFSET (AVO) AVO (Amplitude Variation with Offset) adalah analisa perubahan amplitudo
BAB I AMLITUDE ARIATION WITH OFFSET (AO I. rini Daar AO AO (Amlitude ariation with Offet adalah analia erubahan amlitudo inyal terantul ebagai fungi dari offet. ariai dari amlitudo terhada offet ini diebabkan
Lebih terperinciPEMILIHAN OP-AMP PADA PERANCANGAN TAPIS LOLOS PITA ORDE-DUA DENGAN TOPOLOGI MFB (MULTIPLE FEEDBACK) F. Dalu Setiaji. Intisari
PEMILIHN OP-MP PD PENCNGN TPIS LOLOS PIT ODE-DU DENGN TOPOLOGI MFB MULTIPLE FEEDBCK PEMILIHN OP-MP PD PENCNGN TPIS LOLOS PIT ODE-DU DENGN TOPOLOGI MFB MULTIPLE FEEDBCK Program Studi Teknik Elektro Fakulta
Lebih terperinciSIMULASI PERANCANGAN FASA TERTINGGAL SISTEM KENDALI DIGITAL
JISSN : 58-7 SIMULASI PERANCANAN FASA TERTINAL SISTEM KENALI IITAL Cekma Cekdin Program Studi Teknik Eelektro Fakulta Teknik Univerita Muhammadiyah Palembang Jalan Jenderal Ahmad Yani Ulu Palembang Email
Lebih terperinciLATAR BELAKANG MATEMATIS
8 II LATAR BELAKANG MATEMATIS Derii : Bab ini memberian gambaran tentang latar belaang matemati ang digunaan ada item endali eerti eramaan linear diferenial orde (atu), orde (dua), orde tinggi, tranformai
Lebih terperinciInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Karakteristik Sistem Orde Pertama
Intitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya arakteritik Sitem Orde Pertama Materi Contoh Soal Ringkaan Latihan Materi Contoh Soal Sitem Orde Pertama arakteritik Repon Waktu Ringkaan Latihan Pada bagian
Lebih terperinciPerancangan Pengendali Umpan Balik
04 Peranangan Pengendali Uman Balik Tujuan: Mh mamu meranang item engendalian uman balik ada uatu unit roe dan menganalii ifat dinamik item terkendali. Materi:. ungi Tranfer dan diagram blok Loo Tertutu
Lebih terperinciBahan Ajar Fisika Momentum, Impuls dan Tumbukan SMK Negeri 1 Rangkasbitung Iqro Nuriman, S.Si, M.Pd
ahan jar Fiika Momentum, Imul dan Tumbukan SMK Negeri Rangkabitung PEMERINTH KUPTEN LEK DINS PENDIDIKN & KEUDYN SMK NEGERI RNGKSITUNG Jl. Dewi Sartika No 6L. Tel (05 0895 05349 Rangkabitung 434 MOMENTUM,
Lebih terperinciBAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN
BAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN 5.1. Proe Fluidiai Salah atu faktor yang berpengaruh dalam proe fluidiai adalah kecepatan ga fluidiai (uap pengering). Dalam perancangan ini, peramaan empirik yang digunakan
Lebih terperinciSIMULASI MATLAB UNTUK PERANCANGAN PID CONTROLER. Pandapotan Siagian, ST, M.Eng Dosen Tetap STIKOM-Dinamika Bangsa - Jambi.
SIMULASI MATLAB UNTUK ERANCANGAN ID CONTROLER andapotan Siagian, ST, M.Eng Dosen Tetap STIKOM-Dinamika Bangsa - Jambi Abstrak: erancangan ID Controller dengan simulasi MatLab dapat diterapkan secara tepat.
Lebih terperinciKesalahan Akibat Deferensiasi Numerik pada Sinyal Pengukuran Getaran dengan Metode Beda Maju, Mundur dan Tengah
Kealahan Akibat Defereniai Numerik pada Sinyal Pengukuran Getaran dengan Metode Beda Maju, Mundur Tengah Zainal Abidin Fandi Purnama Lab. Dinamika Puat Rekayaa Indutri, ITB, Bandung E-mail: za@dynamic.pauir.itb.ac.id
Lebih terperinciPENGENDALIAN TEKANAN PADA PRESSURE PROCESS RIG MELALUI MODBUS MENGGUNAKAN KONTROLER FUZZY-PID. Tedy Ade Wijaya
PENGENDALIAN TEKANAN PADA PRESSURE PROCESS RIG 38-714 MELALUI MODBUS MENGGUNAKAN KONTROLER FUZZY-PID Tedy Ade Wijaya 08 100 639 Simulai Sidang Tuga Akhir januari 011 Pembahaan Materi Pendahuluan Perancangan
Lebih terperinciBAB 6 DISAIN LUP TUNGGAL KONTROL BERUMPAN-BALIK
BAB 6 DISAIN LUP TUNGGAL KONTROL BERUMPAN-BALIK 6. KESTABILAN LUP KONTROL 6.. Peramaan Karakteritik R( G c ( G v ( G ( C( H( Gambar 6. Lup kontrol berumpan-balik Peramaan fungi alihnya: C( R( Gc ( Gv (
Lebih terperinciKontrol Kecepatan Motor DC Dengan Metode PID Menggunakan Visual Basic 6.0 Dan Mikrokontroler ATmega 16
Kontrol Kecepatan Motor DC Dengan Metode PID Menggunakan Viual Baic 6.0 Dan Mikrokontroler ATmega 6 Muhammad Rizki Setiawan, M. Aziz Mulim dan Goegoe Dwi Nuantoro Abtrak Dalam penelitian ini telah diimplementaikan
Lebih terperinciInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. MATERI Prosedur Plot Tempat Kedudukan Akar
Intitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya MATERI Proedur Plot Tempat Kedudukan Akar Sub Pokok Bahaan Anda akan belajar. Proedur plot Letak Kedudukan Akar. Proedur plot dengan bantuan Matlab Pengantar.
Lebih terperinciFIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang
Kurikulum 2013 FIika K e l a XI KARAKTERISTIK GELOMBANG Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pengertian gelombang dan jeni-jeninya.
Lebih terperinci1. suara guntur terdengar 12 sekon setelah kilat terlihat. Jika jarak asal kilat dari pengamat adalah 3960 m, berapakah cepat rambat bunyi?
. uara guntur terdengar ekon etelah kilat terlihat. Jika jarak aal kilat dari engamat adalah 3960 m, beraakah ceat rambat bunyi? 3960 330m/ t 3. eorang iwa X berdiri diantara dua dinding dan Q eerti ditunjukan
Lebih terperinciPage 1
MOUL Pengenalan Pengolahan Citra Citra Itilah citra atau citra monochrome digunakan untuk menatakan intenita cahaa dua dimeni dalam fungi f dimana menatakan koordinat aial dan nilai dari f ada titik menatakan
Lebih terperinciStudi Pengendalian Parallel Cascade pada Kolom Distilasi
Proiding SNTP VI 2004 ISSN 14109891 Studi Pengendalian Parallel acade ada olom Ditilai Rudy Agutriyanto, Yuuf H, Tatang Budiman Juruan Teknik imia Univerita Surabaya, Jl.Raya alirungkut, Surabaya 60292
Lebih terperinciPENGAMATAN PERILAKU TRANSIENT
JETri, Volume, Nomor, Februari 00, Halaman 5-40, ISSN 4-037 PENGAMATAN PERIAKU TRANSIENT Irda Winarih Doen Juruan Teknik Elektro-FTI, Univerita Triakti Abtract Obervation on tranient behavior i crucial
Lebih terperinciPengaruh Perubahan Set Point pada Pengendali Fuzzy Logic untuk Pengendalian Suhu Mini Boiler
72 Jurnal Rekayaa Elektrika Vol., No. 4, Oktober 23 Pengaruh Perubahan Set Point pada Pengendali Fuzzy Logic untuk Pengendalian Suhu Mini Boiler Bhakti Yudho Suprapto, Wahidin Wahab 2, dan Mg. Abdu Salam
Lebih terperinciInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Intitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Aturan Ziegler Nichol Perancangan Pengendali Ziegler Nichol Tipe 2 Terkadang pemodelan matemati plant uah untuk dilakukan. Jika hal ini terjadi maka perancangan
Lebih terperinciProsiding SPMIPA; pp: ; 2006 ISBN:
Proiding SPMIPA; : 96-101; 006 ISBN: 979.70.7.0 SUKU BANYAK BIKUADRATIK TAK-TEREDUKSI DENGAN FAKTORISASI MODULO BILANGAN PRIMA Suryoto Juruan Matematika FMIPA Univerita Dionegoro Jl. Prof. H. Soedarto
Lebih terperinciError Kondisi Tunak dan Stabilitas Sistem Kendali
Error Kondii Tunak dan Stabilita Sitem Kendali Aep Najmurrokhman Juruan Teknik Elektro Univerita Jenderal Achmad Yani 2 December 202 EL305 Sitem Kendali Struktur Sitem Berumpan balik 2 December 202 EL305
Lebih terperinciII. DASAR TEORI A. Plant UUV Unmanned Underwater Vehicle (UUV) dimodelkan dengan membuat beberapa asumsi-asumsi sebagai berikut:
Makalah Seminar Tuga Akhir DESAIN SISTEM KENDALI PADA ULISAR (UUV) UNMANNED UNDERWATER VEHICLE Vega Pradana Rachim 1, Ari Triwiyatno 2, Budi Setiyono 2 1,2,3 Juruan Teknik Elektro, Fakulta Teknik, Univerita
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM CONTROL LEVEL DAN PRESSURE PADA BOILER DI WORKSHOP INSTRUMENTASI BERBASIS DCS CENTUM CS3000 YOKOGAWA
PERANCANGAN SISTEM CONTROL LEVEL DAN PRESSURE PADA BOILER DI WORKSHOP INSTRUMENTASI BERBASIS DCS CENTUM CS3000 YOKOGAWA Oleh : Awal Mu amar 2404 100 030 Pembimbing : Hendra Cordova ST, MT Fitri Adi Ikandarianto
Lebih terperinciPengendalian Kadar Keasaman (ph) Pada Pengendapan Tahu Menggunakan Kontroler PID Berbasis ATmega328
Pengendalian Kadar Keaaman (ph) Pada Pengendapan Tahu Menggunakan Kontroler PID Berbai ATmega38 Dyah Ayu Anggreini T, Retnowati, Rahmadwati. Abtrak Pengendalian kadar keaaman pada pengendapan tahu angat
Lebih terperinciDesain Pengaturan Level Pada Coupled Tank Proccess Rig Menggunakan Kontroler Self-Tuning Fuzzy PID Hybrid Tugas Akhir - TE091399
Deain Pengaturan Level Pada Coupled Tank Procce Rig 38-00 Menggunakan ontroler Self-Tuning Fuzzy PID Hybrid Tuga Akhir - TE09399 Leonardu Hara Manggala Putra 08.00.009 Juruan Teknik Elektro FTI ITS, Surabaya
Lebih terperinciAnalisis Hemat Energi Pada Inverter Sebagai Pengatur Kecepatan Motor Induksi 3 Fasa
ELEKTRIKA Volume 01, Nomor 01, September 017 ISSN: 597-796 Analii Hemat Energi Pada Inverter Sebagai Pengatur Kecepatan Motor Induki 3 Faa Bambang Prio Hartono dan Eko Nurcahyo Program Teknik Litrik Diploma
Lebih terperinciPenentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa
Penentuan Jalur Terpendek Ditribui Barang di Pulau Jawa Stanley Santoo /13512086 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Intitut Teknologi Bandung, Jl. Ganeha 10 Bandung
Lebih terperinciBAB 5E UMPAN BALIK NEGATIF
Bab E, Umpan Balik Negati Hal 217 BB 5E UMPN BLIK NEGTIF Dengan pemberian umpan balik negati kualita penguat akan lebih baik hal ini ditunjukkan dari : 1. pengutannya lebih tabil, karena tidak lagi dipengaruhi
Lebih terperinciAplikasi Jaringan Saraf Tiruan pada Shunt Active Power Filter Tiga Fasa
Aplikai Jaringan Saraf iruan pada Shunt Active Power Filter iga Faa Hanny H. umbelaka, hiang, Sorati Fakulta eknologi Indutri, Juruan eknik Elektro, Univerita Kriten Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat matematika menjadi angat penting artinya, bahkan dapat dikatakan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan
Lebih terperinciBAB VII. EVAPORATOR DASAR PERANCANGAN ALAT
BAB VII. EVAPORATOR DASAR PERANCANGAN ALAT Ukuran utama kinerja evaporator adalah kapaita dan ekonomi. Kapaita didefiniikan ebagai jumlah olvent yang mampu diuapkan per atuan lua per atuan Waktu. Sedangkan
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik yang putaran rotornya
BAB MOTOR NDUKS TGA PHASA.1 Umum Motor induki adalah motor litrik aru bolak-balik yang putaran rotornya tidak ama dengan putaran medan tator, dengan kata lain putaran rotor dengan putaran medan pada tator
Lebih terperinciSIMULASI SISTEM PEGAS MASSA
SIMULASI SISTEM PEGAS MASSA TESIS Diajukan guna melengkapi tuga akhir dan memenuhi alah atu yarat untuk menyeleaikan Program Studi Magiter Matematika dan mencapai gelar Magiter Sain oleh DWI CANDRA VITALOKA
Lebih terperinciPerancangan IIR Hilbert Transformers Menggunakan Prosesor Sinyal Digital TMS320C542
Perancangan IIR Hilbert ranformer Menggunakan Proeor Sinyal Digital MS0C54 Endra Juruan Sitem Komputer Univerita Bina Nuantara, Jakarta 480, email : endraoey@binu.ac.id Abtract Pada makalah ini akan dirancang
Lebih terperinciSimulasi numerik gaya dielektroforesis pada biopartikel berbentuk bola
Youngter Phyic Journal ISSN: 232-7371 Simulai numerik gaya dielektroforei ada bioartikel berbentuk bola M. Azam Deartemen Fiika, Fakulta Sain dan Matematika, Univerita Dionegoro, Semarang E-mail: azamfiika@gmail.com
Lebih terperinciANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH SEMARANG ABSTRACT
ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 791-800 Online di: http://ejournal-1.undip.ac.id/index.php/gauian ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH
Lebih terperinciMATEMATIKA IV. MODUL 9 Transformasi Laplace. Zuhair Jurusan Teknik Elektro Universitas Mercu Buana Jakarta 2007 年 12 月 16 日 ( 日 )
MATEMATIKA IV MODUL 9 Tranformai Laplace Zuhair Juruan Teknik Elektro Univerita Mercu Buana Jakarta 2007 年 2 月 6 日 ( 日 ) Tranformai Laplace Tranformai Laplace adalah ebuah metode yangdigunakan untuk menyeleaikan
Lebih terperinciANALISIS PENGONTROL TEGANGAN TIGA FASA TERKENDALI PENUH DENGAN BEBAN RESISTIF INDUKTIF MENGGUNAKAN PROGRAM PSpice
NLISIS PENGONTROL TEGNGN TIG FS TERKENDLI PENUH DENGN BEBN RESISTIF INDUKTIF MENGGUNKN PROGRM PSpice Heber Charli Wibiono Lumban Batu, Syamul mien Konentrai Teknik Energi Litrik, Departemen Teknik Elektro
Lebih terperinciBAB II Dioda dan Rangkaian Dioda
BAB II Dioda dan Rangkaian Dioda 2.1. Pendahuluan Dioda adalah komponen elektronika yang teruun dari bahan emikonduktor tipe-p dan tipe-n ehingga mempunyai ifat dari bahan emikonduktor ebagai berikut.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3. Deain Penelitian yaitu: Pengertian deain penelitian menurut chuman dalam Nazir (999 : 99), Deain penelitian adalah emua proe yang diperlukan dalam perencanaan dan pelakanaan
Lebih terperinciSimulasi dan Deteksi Hubung Singkat Impedansi Tinggi pada Stator Motor Induksi Menggunakan Arus Urutan Negatif
Simulai dan Deteki Hubung Singkat Impedani Tinggi pada Stator Motor Induki Menggunakan Aru Urutan Negatif Muhammad Amirul Arif 0900040. Doen Pembimbing :. Dima Anton Afani, ST., MT., Ph. D.. I G. N. Satriyadi
Lebih terperinciANALISIS SIMULASI STARTING MOTOR INDUKSI ROTOR SANGKAR DENGAN AUTOTRANSFORMATOR
ANALSS SMULAS SARNG MOOR NDUKS ROOR SANGKAR DENGAN AUORANSFORMAOR Aprido Silalahi, Riwan Dinzi Konentrai eknik Energi Litrik, Departemen eknik Elektro Fakulta eknik Univerita Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA
BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA 2.1 Umum Motor litrik merupakan beban litrik yang paling banyak digunakan di dunia, Motor induki tiga faa adalah uatu mein litrik yang mengubah energi litrik menjadi energi
Lebih terperinciDesain Sistem Kendali pada Ulisar (UUV) Unmanned Underwater Vehicle
Available online at TRANSMISI Webite http://ejournal.undip.ac.id/index.php/tranmii TRANSMISI, 14 (2), 2012, 48-54 Reearch Article Deain Sitem Kendali pada Uliar (UUV) Unmanned Underwater Vehicle Vega Pradana
Lebih terperinciDESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS
DESAIN SISEM KENDALI MELALUI ROO LOCUS Pendahuluan ahap Awal Deain Kompenai Lead Kompenai Lag Kompenai Lag-Lead Kontroler P, PI, PD dan PID eknik Elektro IB [EYS-998] hal dari 46 Pendahuluan Speifikai
Lebih terperinciDEFERENSIAL PARSIAL BAGIAN I
DEFEENSAL PASAL BAGAN Diferenial parial olume uatu iliner berjari-jari r engan ketinggian h inatakan oleh r h Yakni bergantung kepaa ua bearan, aitu r an h. Jika r kita jaga tetap an ketinggian h kita
Lebih terperinciBAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS
BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS 2. TEGANGAN IMPULS Tegangan Impul (impule voltage) adalah tegangan yang naik dalam waktu ingkat ekali kemudian diuul dengan penurunan yang relatif lambat menuju nol. Ada tiga
Lebih terperinci1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka
1. Pendahuluan Komunikai merupakan kebutuhan paling menonjol pada kehidupan manuia. Pada awal perkembangannya ebuah pean diampaikan ecara langung kepada komunikan. Namun maalah mulai muncul ketika jarak
Lebih terperinciDesain Kontroler PD Gain Scheduling untuk Stabilisasi dan Pergerakan Two-Wheeled Personal Transporter (TWPT)
eain ontroler Gain Scheduling untuk Stabiliai dan ergerakan Two-Wheeled eronal Tranorter (TWT) Fend tika Sautra Trihatuti gutinah Teknik Elektro Fakulta Teknologi Indutri Intitut Teknologi Seuluh Noember
Lebih terperinciKAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE. Oleh: Gondo Puspito
KAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE Oleh: Gondo Pupito Staf Pengajar Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, PSP - IPB Abtrak Pada penelitian
Lebih terperinciSumber tegangan AC variabel
Kode FIS.3 Ameremeter Ameremeter? Sumber tegangan AC variabel Voltmeter Lamu 5 watt BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN
Lebih terperinciSISTEM PENGENDALI ARUS START MOTOR INDUKSI PHASA TIGA DENGAN VARIASI BEBAN
Sitem Pengendali Aru Start Motor Induki Phaa Tiga dengan Variai Beban SISTEM PENGENDALI ARUS START MOTOR INDUKSI PHASA TIGA DENGAN VARIASI BEBAN Oleh : Yunita, ) Hendro Tjahjono ) ) Teknik Elektro UMSB
Lebih terperinciBAB 8 PEMODELAN DAN SIMULASI REAKTOR CSTR
BB 8 PEMODELN DN SIMULSI REKTOR STR Perhatian gambar eta 3 buah STR (ontinuou Stirred-Tan Reactor) iotermal di bawah ini: F 0 F F 2 F 3 V V 2 2 V 3 3 0 (t) (t) 2 (t) 3 (t) Ketiga STR itu digunaan untu
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA
BAB MOTOR NDUKS TGA FASA.1 Umum Motor induki merupakan motor aru bolak balik (AC) yang paling lua digunakan dan dapat dijumpai dalam etiap aplikai indutri maupun rumah tangga. Penamaannya beraal dari kenyataan
Lebih terperinciPERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER
PERTEMUAN PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER Setelah dapat membuat Model Matematika (merumukan) peroalan Program Linier, maka untuk menentukan penyeleaian Peroalan Program Linier dapat menggunakan metode,
Lebih terperinciAnalisis Perkuatan Wire Rope
Analii Perkuatan Wire Roe dan Tulangan Konvenional Balok Beton Bertulang Tamang T Momen Negatif Menggunakan Metode Layer (Mengabaikan Tulangan Saya) Dima Langga Chandra Galuh Program Studi Teknik Siil,
Lebih terperinciPENGUJIAN MOTOR INDUKSI DENGAN BESAR TAHANAN ROTOR YANG BERBEDA
BAB IV. PENGUJIAN MOTOR INDUKSI DENGAN BESAR TAHANAN ROTOR YANG BERBEDA Bab ini membaha tentang pengujian pengaruh bear tahanan rotor terhadap tori dan efiieni motor induki. Hail yang diinginkan adalah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata. Suspensi dapat
7 BAB 2 LANDASAN TEORI Supeni adalah uatu item yang berfungi meredam kejutan, getaran yang terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata. Supeni dapat meningkatkan kenyamanan berkendaraan
Lebih terperinciSIMULASI KARAKTERISTIK MOTOR INDUKSI TIGA FASA BERBASIS PROGRAM MATLAB
36 SIULASI KAAKTEISTIK OTO INDUKSI TIGA FASA BEBASIS POGA ATLAB Yandri Juruan Teknik Elektro, Fakulta Teknik Univerita Tanjungpura E-mail : yandri_4@yahoo.co.id Abtract otor uki angat lazim digunakan pada
Lebih terperinciTransformasi Laplace. Slide: Tri Harsono PENS - ITS. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) - ITS
Tranformai Laplace Slide: Tri Harono PENS - ITS 1 1. Pendahuluan Tranformai Laplace dapat digunakan untuk menyatakan model matemati dari item linier waktu kontinu tak ubah waktu, Tranformai Laplace dapat
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN MODEL DAN SIMULASI SISTEM
BAB III PERANCANGAN MODEL DAN SIMULASI SISTEM 3.1 Pendahuluan Berikut diagram blok pemodelan ytem yang akan diimulaikan. Seluruh ytem dimodelkan dengan meggunakan program Matlab. Parameter yang diukur
Lebih terperinciANALISA KESTABILAN SISTEM KENDALI EKSITASI GENERATOR TIPE ARUS SEARAH TANPA DAN DENGAN PENGENDALI BERDASARKAN PENDEKATAN TANGGAPAN FREKUENSI
ANALISA ESTABILAN SISTEM ENDALI ESITASI GENERATOR TIPE ARUS SEARAH TANPA DAN DENGAN PENGENDALI BERDASARAN PENDEATAN TANGGAPAN FREUENSI Heru Dibyo Lakono (1)*, Mazue (2), Wayu Diafridho A (3) (1,2) Juruan
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
A IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Dekripi Data Kegiatan penelitian dilakanakan pada tanggal ampai dengan 4 April 03 di Madraah Ibtidaiyah Infarul Ghoy Plamonganari Pedurungan Semarang. Dalam penelitian
Lebih terperinciModul 3 Akuisisi data gravitasi
Modul 3 Akuiii data gravitai 1. Lua Daerah Survey Lua daerah urvey dieuaikan dengan target yang diinginkan. Bila target anomaly berukuran lokal (cukup kecil), maka daerah urvey tidak perlu terlalu lua,
Lebih terperinciPENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS III TERHADAP HASIL BELAJAR
Tuga Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Doen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd. S-1 PGSD Univerita Muhammadiyah Sidoarjo PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN
Lebih terperinciMETODA ROOT LOCUS. Stabilitas suatu sistem tergantung pada akar-akar persamaan karakteristik. E(s) G(s) - B(s) H(s)
METODA ROOT LOCUS item Stailita uatu item tergantung ada akar-akar eramaan karakteritik R E G C - B H Dari Gamar di ata Gamar. Blok Diagram Sitem Pengaturan OLTF adalah GH CLTF adalah C G R GH Akar-akar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan ekperimental. Deain penelitian ini adalah Pottet-Only Control Deign. Dalam deain ini terdapat
Lebih terperinci