RANCANG BANGUN PROTOTIPE PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMH)
|
|
- Djaja Wibowo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 RANCANG BANGUN PROTOTIPE PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROIRO (PLTM) Fifi ety Sholihah, Ir. Joke Pratilatiaro, MT. Mahaiwa Juruan Teknik Elektro Indutri, PENS-ITS, Surabaya,Indoneia, oen Juruan Teknik Elektro Indutri, PENS-ITS,Surabaya,Indoneia. Abtrak Krii litrik yang terjadi mendorong pengimplementaian energi terbarukan ebagai upaya untuk memenuhi paokan litrik Negara. Pada proyek akhir ini telah dirancang ebuah prototip pembangkit litrik tenaga mikrohidro (PLTM) ebagai upaya pemanfaatan energi potenial air. PLTM beroperai dengan cara memanfaatkan beda ketinggian air (head) yang menghailkan debit. ebit berfungi untuk menggerakkan turbin air yang akan memutar ebagai tujuan untuk menghailkan litrik. Pada proyek akhir ini telah dibuat PLTM dengan head. meter dan debit lt/ mampu menghailkan daya output 0.4 W. Kurang makimalnya daya output dikarenakan pemilihan yang alah. Seharunya yang digunakan adalah dengan tori yang kecil karena debit yang dihailkan juga kecil. Kata kunci : krii litrik, energi alternatif, PLTM Abtract Solution for electricity crii i the implementation of renewable energy a an effort to fullfil country electric neceary. In thi final project, prototype of microhydro power plant ha been created a an effort of hydropower implementation. Operation of microhydro power i by uing level difference of water that create debit. ebit can rotate a water turbin o can be rotated by turbin for generate electricity. In thi final project, microhydro ha a head. meter and debit lt/ can generate output power 0.4 W. Output power i far of optimal becaue of wrong election. Generator for thi plant hould be ha a mall torque becaue output debit i jut lt/. Key word : electricity crii, renewable energy, microhydro power plant. Pendahuluan Litrik adalah umber daya yang paling banyak digunakan karena memiliki banyak fungi, diantaranya dalam menunjang kehidupan manuia, litrik digunakan ebagai catu alat-alat elektronik dan alat lainnya yang membutuhkan litrik. Litrik menopang kelangungan di berbagai bidang, eperti halnya bidang indutri, bidang pendidikan, dan lain ebagainya. engan demikian litrik menempatkan dirinya pada poii pertama ebagai kebutuhan primer banga. Namun hal ini berbanding terbalik dengan terbatanya bahan bakar yang digunakan untuk membangkitkan tenaga litrik, karena pembangkit litrik dengan bahan bakar foil maih angat diandalkan. al ini membuat banyak negara termauk Indoneia mencari cara dalam pemanfaatan energi untuk menambah paokan litrik guna memenuhi kebutuhan di berbagai bidang dan apek kehidupan. Selain mengandalkan pembangkit litrik berbahan bakar foil, aplikai yang diarahkan dalam pemanfaatan energi terbarukan yang ada di alam adalah pemanfaatan energi air, energi angin, energi matahari, dan pana bumi. Salah atu umber energi terbarukan yang angat berpoteni di Indoneia adalah pemanfaatan energi air dan apabila pemanfaatan energi terebut ecara melua di eluruh wilayah Indoneia maka peluang keluar dari krii litrik akan emakin bear mengingat bahwa terdapat banyak ungai yang berpoteni untuk dimanfaatkan dan emuanya menyebar di eluruh pulau-pulau bear yang ada di Indoneia. Pada proyek akhir ini akan diuraikan tentang implementai tenaga mikrohidro ebagai uaha untuk membangkitkan litrik. Untuk mendukung proyek akhir ini maka akan dilakukan imulai dan perancangan.. Konfigurai Sitem Pada gambar. ditunjukkan blok diagram daar dari pembangkit litrik tenaga mikrohidro yang dibuat pada proyek akhir ini Bak Pipa Turbin Generator Energi Potenial Tran Energi Mekanik Energi Litrik
2 . Perencanaan Sitem ata perencanaan item pembangkit mikrohidro diajikan dalam tabel di bawah ini. engan mengetahui nilai head dan diameter pipa peat maka kapaita aliran air dapat diketahui. Tabel. ata Rancangan Sitem Parameter Volume bendungan ead Gro Jarak turbin ke bak penampung ead Netto Panjang pipa peat iameter pipa peat Lua penampang (A) pipa ¾ dim= m Lua penampang (A) pipa ½ dim=0.0006m Kecepatan aliran air V C g 6. 8 ft ebit air dihitung dengan rumu Q = A.V Q ft lt pentock Q ft lt pentock Q cf lt total Perencanaan Turbin ead item.m dan debit air.06 lt/ maka turbin yang cocok adalah turbin croflow. Tabel. ata Rancangan Turbin* Parameter Value Lebar udu 5 cm iameter turbin 8 cm Kecepatan turbin 5.08 rpm Kecepatan peifik turbin 9.9 Jumlah udu 0 aya output turbin 6.06 Watt. Perencanaan Tranmii aya Mekanik Pada proyek akhir ini menggunakan motor dc ebagai dengan peifikai 4V, 5A, 75rpm. Kecepatan nominal 75 rpm dan kecepatan putaran turbin 5 rpm, maka tranmii daya mekanik dapat dihitung ebagai berikut : nturbin n 5 turbin turbin Value 450 liter. m.97 m. m.6 m ¾ dan ½ dim. ail Perencanaan Pengujian dilakukan dengan cara pengukuran dan membandingkannya dengan perencanaan.. Pengujian Kapaita Aliran Air Pada gambar di bawah ini ditunjukkan cara pengukuran kapaita aliran air. ebit Volume bejana / bak Waktu untuk memenuhi bejana Bejana yang digunakan memiliki volume 0.85 liter. ehingga pengukuran debit dapat dihitung ebagai berikut : 0.85 ebit. 09 lt ebit 0. 6 lt ebit total. 0 lt 5.7 Nilai debit terukur memiliki proentae error ebagai berikut : ebit teori ebit praktek % error 00% ebit teori % % P Q g P P 5.76Watt Terdapat eliih antara daya output turbin hail rancangan dengan pengukuran yaitu : aya teori aya praktek % error 00% aya teori % %. Pengujian Kecepatan Putaran Turbin Pengukuran kecepatan turbin dengan menggunakan tachometer menghailkan pembacaan 0 rpm. Putaran teori Putaran praktek % error 00% Putaran teori % %. Pengukuran aya Output Generator Pengukuran kecepatan putaran turbin etelah dikopel dengan menjadi turun yaitu 60 rpm dengan tegangan output.4 Volt. Selanjutnya dilakukan pengukuran aru output dengan memberikan beban pada. Beban yang digunakan adalah dc.5 V dengan aru 0. A. ail pengukuran diajikan dalam tabel ebagai berikut :
3 Tabel. ata Pengukuran aya Output V terukur I terukur P terukur (Ω) (Volt) (Ampere) (Watt) R beban.4 Analia Penurunan kecepatan turbin etelah dikopel dengan eharunya tidak terjadi karena kecepatan turbin dan telah diamakan dengan menggunakan raio pulley. Sedangkan pembebanan yang gagal dilakukan juga eharunya tidak terjadi karena bila berputar pada kecepatan 60 rpm maka daya output yang eharunya terukur adalah 9. watt, tentu dengan daya ini dapat mencatu beban dengan kapaita 0.75 watt. Kedua kau di ata memiliki inti permaalahan yang ama yaitu tidak memiliki kekuatan untuk berputar atau dengan kata lain turbin tidak memberikan kekuatan atau tenaga untuk memutar. Atau dapat dikatakan tori pada lebih bear daripada tori yang diberikan turbin kepada. aya nominal adalah 0 Watt. Maka tori dapat dihitung ebagai berikut : P T n P 0 T Nm n 75 aya output turbin adalah 5.76 Watt. Maka tori turbin dapat dihitung ebagai berikut : P 5.76 T Nm n 0 Tori yang dimiliki turbin adalah 0.08Nm edangkan tori adalah 0.05Nm. al ini berarti turbin kurang mampu untuk memutar ehingga kedua kau di ata dapat terjadi pada item ini. Untuk memutar, turbin haru memiliki tori 0.05Nm. Agar tori turbin 0.05 Nm, maka cara-cara di bawah ini dapat ditempuh. Tori turbin 0.05 Nm dengan kecepatan putaran turbin yang tetap P Watt Untuk menghailkan tori ebear 0.05 Nm maka turbin haru dapat menghailkan daya output ebear 7.66 watt. al ini berarti turbin haru meningkatkan daya outputnya kali lebih bear dari perencanaan awal yaitu 5.76 Watt. Agar turbin dapat menghailkan daya ebear 7.66 watt maka ketinggian jatuh air dan kapaita aliran air haru diubah agar dapat menghailkan daya yang diinginkan. P Q g Q 9.8 Q Jika nilai tinggi jatuhan air atau head item () tetap yaitu. meter, maka debit (Q) atau kapaita aliran air haru ditambah menjadi liter per ekon. Jika untuk mendapatkan debit.0 liter per ekon membutuhkan pipa peat, maka jika debit yang dikehendaki 6 liter per ekon maka haru ada 6 pipa peat yang terpaang dari bak penampung menuju turbin. al ini angat tidak efiien karena nozzle turbin tidak mampu memuat 6 pipa peat lagipula bak penampung pada aluran pelimpah akan cepat penuh karena air yang keluar dari turbin angat banyak. Semakin banyak air yang keluar dari turbin maka emakin berkurang volume bak penampung utama, ehingga debit air elanjutnya akan berkurang. an bila ingin \volume bak penampung tetap maka haru ada 6 pompa untuk mengembalikan air dari aluran pelimpah menuju bak penampung utama. Jika nilai debit (Q) tetap, maka head () haru ditambah menjadi.7 meter ehingga head total menjadi 4.5 meter. al ini juga diraa maih kurang efiien karena pada proyek akhir ini pembuatan pembangkit litrik tenaga mikrohidro dalam bentuk prototip, head dengan ketinggian 4.5 meter terlalu tinggi untuk bentuk yang prototip. Tori turbin 0.05 Nm dengan daya ouput turbin yang tetap Tori turbin dibuat agar bernilai 0.05 Nm dengan daya output yang tetap yaitu 5.76, ehingga bear ketinggian head dan bear kapaita aliran air tidak berubah n 5.76 n 0.05 n 80.4rpm Kecepatan putaran turbin yang rendah akan menghailkan tori yang cukup untuk memutar. Perubahan kecepatan putaran turbin dapat dilakukan dengan menggunakan raio pulley. Agar kecepatan turbin lebih rendah dari maka pulley yang kecil dipaang di turbin dan pulley yang bear dipaang di. Raio pulley yang digunakan 80.4 : 75 atau ama dengan : 4.6. engan menggunakan raio pulley untuk mendapatkan tori turbin yang
4 dikehendaki jauh lebih efektif daripada menambah kapaita aliran air atau head item..5 Pembuktian Analia.5. Pengukuran Kecepatan Analia dibuktikan dengan mengubah raio pulley yang awalnya 4: menjadi :4. Pengukuran kecepatan putaran dilakukan pada poro turbin dengan menggunakan tachometer. Kecepatan putaran turbin ketika open loop atau tanpa beban yang terukur adalah 80 rpm. Sedangkan putaran turbin yang diinginkan adalah 80.4 rpm. Seliih ini menghailkan proentae error ebear : % error 00% % Jika turbin berputar dengan kecepatan 80 rpm maka kecepatan adalah 45 rpm, namun pengukuran kecepatan putaran pada poro dengan menggunakan tachometer 5 rpm. Tegangan output tanpa beban adalah.6 Volt. Tegangan output ecara teori dapat dihitung ebagai berikut 5 V out 4V. 6V 75 5 Iout 5A 0. A 75 engan demikian dayaoutput makimal adalah 0.5 Watt..5. Pengukuran aya Output Generator Beban yang digunakan adalah C.5 V 0. A (0.75 Watt) yang diuun eri dan C V 0.5 A (6 Watt). Lampu C 0.75 watt dihubungkan eri untuk mendapatkan daya yang bear. Tabel di bawah ini menyajikan hail pengukuran tegangan output, aru output, dan putaran pada poro turbin. Tabel. ata Pengukuran aya Output Beban V I P RPM (Volt) (Ampere) (Watt) Tanpa beban Lampu 6W Tabel. ail Pengujian aya Output Beban aya yg dibutuhkan beban (W) aya output makimal (W) aya yang diterima beban (W) Lampu 6W Keimpulan Setelah dilakukan proe perencanaan, pembuatan dan pengujian alat erta dari data yang didapat dari perencanaan dan pembuatan rancang bangun prototip pembangkit litrik tenaga mikrohidro, maka dapat diimpulkan bahwa :. engan head netto. m dan debit.0 lt/, turbin menghailkan daya output ebear 5.76 Watt. Unjuk kerja turbin udah euai dengan perancangan karena proentae error yang dihailkan angat kecil yaitu 0.98%. Tranmii menggunakan pulley-belt tidak hanya berdaarkan dari raio kecepatan antara turbin dan aja tetapi juga berdaarkan tori turbin dan. 4. Pada proyek akhir ini bila menggunakan raio pulley berdaarkan kecepatan putaran maka tidak menghailkan daya, namun bila menggunakan raio pulley berdaarkan tori mampu menghailkan daya output. 5. engan menggunakan raio pulley berdaarkan tori maka aru litrik dapat dihailkan namun tegangan yang dihailkan angat kecil. Karena tegangan berhubungan dengan RPM, menggunakan raio pulley berdaarkan tori menghailkan RPM yang kecil. 6. aya output makimal yang dihailkan oleh adalah 0.4W 7. Permaalahan utama yang mengakibatkan daya output angat kecil adalah pemilihan yang kurang tepat
5 5. aftar Putaka [] Norman, Jim. ABS ydro. ABS Alakan Inc [] Penche, Celo dan r Ingeniero de Mina, Layman Guidebook on ow to evelop a Small ydroite.european Small ydropower Aociation, Belgia,998. [] Bayirun, Mein Konveri Energi.008 [4] Mockmore, C.A dan Fred Merryfield, The Banki Water Turbine.Oregon State College, 949. [5] Integrated Microhydro evelopment and Application Program, Studi Kelayakan Pembangunan Mikrohidro.irektorat Jenderal Litrik dan Pemanfaatan Energi epartemen Energi dan Sumber aya Mineral.00 5
6 LAMPIRAN eain Lebar Sudu dan iameter Turbin 44 Q N L 86 C k g imana L adalah lebar udu turbin, Q adalah debit, N adalah kecepatan turbin air, C adalah koefiien air pada nozzle yang bernilai 0.98, k adalah koefiien yang bernilai antara , adalah head netto, dan g adalah percepatan gravitai bumi. 44 Q N L Q N g engan nilai k = Jika 86 N, L L. 44 Q g Q ail terebut udah dikonverikan ke atuan inchi. dari hail terebut dilakukan pemilihan lebar udu turbin dan diameter turbin. Namun perancangan yang dilakukan juga perlu mempertimbangkan beberapa apek. Mialnya pemilihan lebar udu turbin adalah 5 cm atau etara dengan.9685 inchi. Nilai ini dipilih karena terdapat dua pipa peat yang mauk ke turbin dengan diameter maing-maing adalah dan dim. 4 Jika lebar udu turbin adalah.9685 inchi, maka diameterluar turbin adalah : L cm iameter turbin 9.45 cm terlalu kecil jika nantinya akan dikopel dengan. Oleh karena itu dipilih diameter luar turbin 8cm. iameter dalam turbin 8 cm eain Kecepatan dan Perhitungan aya Turbin 86 N rpm aya turbin pada efiieni makimum : P.. Q. g watt Kecepatan peifik turbin : n. N P eain Ketebalan Semburan dan Jumlah Sudu Turbin Ketebalan emburan ( o ) dapat didekati dengan perhitungan di bawah ini : 44 A o L imana A adalah lua area emburan atau lua penampang pipa peat yang mauk ke dalam turbin. Namun karena terdapat dua pipa maka lua area emburan dapat dihitung dari pembagian debit total dengan kecepatan air. Q A V total ft 6.8 Nilai lua area emburan diubituikan ke peramaan ketebalan emburan o cm.9685 Jarak antar udu pada turbin dapat dilakukan dengan perhitungan di bawah ini : ketebalan udu turbin ( ) k Jarak antar udu ( t) in Jumlah cm cm in udu ( n) t (digunakan 0 udu) Kecepatan turbin dapat dihitung dengan menggunakan rumu 86 N. imana nilai diameter luar turbin ( ) adalah 8cm atau etara dengan inchi dan head netto () adalah. meter atau etara dengan 4.65ft. 6
BAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibaha mengenai perancangan dan realiai dari kripi meliputi gambaran alat, cara kerja ytem dan modul yang digunakan. Gambar 3.1 merupakan diagram cara kerja
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA
BAB MOTOR NDUKS TGA PHASA.1 Umum Motor induki merupakan motor aru bolak balik ( AC ) yang paling lua digunakan dan dapat dijumpai dalam etiap aplikai indutri maupun rumah tangga. Penamaannya beraal dari
Lebih terperinciBAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS
BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS 2. TEGANGAN IMPULS Tegangan Impul (impule voltage) adalah tegangan yang naik dalam waktu ingkat ekali kemudian diuul dengan penurunan yang relatif lambat menuju nol. Ada tiga
Lebih terperinciBAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN
BAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN 5.1. Proe Fluidiai Salah atu faktor yang berpengaruh dalam proe fluidiai adalah kecepatan ga fluidiai (uap pengering). Dalam perancangan ini, peramaan empirik yang digunakan
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA
BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA 2.1 Umum Motor litrik merupakan beban litrik yang paling banyak digunakan di dunia, Motor induki tiga faa adalah uatu mein litrik yang mengubah energi litrik menjadi energi
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA
BAB MOTOR NDUKS TGA FASA.1 Umum Motor induki merupakan motor aru bolak balik (AC) yang paling lua digunakan dan dapat dijumpai dalam etiap aplikai indutri maupun rumah tangga. Penamaannya beraal dari kenyataan
Lebih terperinciPERANCANGAN TURBIN FRANCIS PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO SISTEM PENDINGIN DENGAN VARIASI PUTARAN KOMPRESOR
PERACAGA TURBI FRACIS PEMBAGKIT LISTRIK TEAGA MIKRO HIRO SISTEM PEIGI EGA VARIASI PUTARA KOMPRESOR Studi Kau i ea Manggian Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember Ade Wira K Program Sarjana Juruan Teknik Mein,
Lebih terperinciPERBANDINGAN TUNING PARAMETER KONTROLER PD MENGGUNAKAN METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC
, Inovtek, Volume 6, Nomor, April 26, hlm. - 5 PERBANDINGAN TUNING PARAMETER ONTROLER PD MENGGUNAAN METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC Abdul Hadi PoliteknikNegeriBengkali Jl.
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik yang putaran rotornya
BAB MOTOR NDUKS TGA PHASA.1 Umum Motor induki adalah motor litrik aru bolak-balik yang putaran rotornya tidak ama dengan putaran medan tator, dengan kata lain putaran rotor dengan putaran medan pada tator
Lebih terperinciSISTEM KENDALI KECEPATAN MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam
SSTEM ENDAL ECEATAN MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdau oliteknik Batam. Tujuan 1. Memahami kelebihan dan kekurangan item kendali lingkar tertutup (cloe-loop) dibandingkan item kendali terbuka (open-loop).
Lebih terperinciPerancangan Sliding Mode Controller Untuk Sistem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tanks
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No., (07) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) B-4 Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sitem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tank Boby Dwi Apriyadi
Lebih terperinciSistem Pengendalian Level Cairan Tinta Printer Epson C90 Sebagai Simulasi Pada Industri Percetakan Menggunakan Kontroler PID
6 8 6 8 kecepatan (rpm) kecepatan (rpm) 3 5 67 89 33 55 77 99 3 Sitem Pengendalian Level Cairan Tinta Printer Epon C9 Sebagai Simulai Pada Indutri Percetakan Menggunakan Kontroler PID Firda Ardyani, Erni
Lebih terperinciSISTEM PENGENDALI ARUS START MOTOR INDUKSI PHASA TIGA DENGAN VARIASI BEBAN
Sitem Pengendali Aru Start Motor Induki Phaa Tiga dengan Variai Beban SISTEM PENGENDALI ARUS START MOTOR INDUKSI PHASA TIGA DENGAN VARIASI BEBAN Oleh : Yunita, ) Hendro Tjahjono ) ) Teknik Elektro UMSB
Lebih terperinciDesain Pengaturan Level Pada Coupled Tank Proccess Rig Menggunakan Kontroler Self-Tuning Fuzzy PID Hybrid Tugas Akhir - TE091399
Deain Pengaturan Level Pada Coupled Tank Procce Rig 38-00 Menggunakan ontroler Self-Tuning Fuzzy PID Hybrid Tuga Akhir - TE09399 Leonardu Hara Manggala Putra 08.00.009 Juruan Teknik Elektro FTI ITS, Surabaya
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH TEGANGAN INJEKSI TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)
ANALISIS PENGARUH TEGANGAN INJEKSI TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikai pada Laboratorium Konveri Energi Litrik FT-USU) Tondy Zulfadly Ritonga, Syamul Amien Konentrai Teknik
Lebih terperinciMODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN
MODUL SISTEM KENDALI KECEPATAN Kurniawan Praetya Nugroho (804005) Aiten: Muhammad Luthfan Tanggal Percobaan: 30/09/06 EL35-Praktikum Sitem Kendali Laboratorium Sitem Kendali dan Komputer STEI ITB Abtrak
Lebih terperinciLaporan Praktikum Teknik Instrumentasi dan Kendali. Permodelan Sistem
Laporan Praktikum Teknik Intrumentai dan Kendali Permodelan Sitem iuun Oleh : Nama :. Yudi Irwanto 0500456. Intan Nafiah 0500436 Prodi : Elektronika Intrumentai SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR BAAN TENAGA
Lebih terperinciKAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE. Oleh: Gondo Puspito
KAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE Oleh: Gondo Pupito Staf Pengajar Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, PSP - IPB Abtrak Pada penelitian
Lebih terperinciANALISIS PENGONTROL TEGANGAN TIGA FASA TERKENDALI PENUH DENGAN BEBAN RESISTIF INDUKTIF MENGGUNAKAN PROGRAM PSpice
NLISIS PENGONTROL TEGNGN TIG FS TERKENDLI PENUH DENGN BEBN RESISTIF INDUKTIF MENGGUNKN PROGRM PSpice Heber Charli Wibiono Lumban Batu, Syamul mien Konentrai Teknik Energi Litrik, Departemen Teknik Elektro
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA. Motor-motor pada dasarnya digunakan sebagai sumber beban untuk
BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA.1. Secara Umum Motor-motor pada daarnya digunakan ebagai umber beban untuk menjalankan alat-alat tertentu atau membantu manuia dalam menjalankan pekejaannya ehari-hari,
Lebih terperinciTransformasi Laplace dalam Mekatronika
Tranformai Laplace dalam Mekatronika Oleh: Purwadi Raharjo Apakah tranformai Laplace itu dan apa perlunya mempelajarinya? Acapkali pertanyaan ini muncul dari eorang pemula, apalagi begitu mendengar namanya
Lebih terperinciBAB III PENGERTIAN SUSUT DAYA DAN ENERGI
BAB III PENGERTIAN SUSUT DAYA DAN ENERGI 3.1 UMUM Parameter yang digunakan dalam mengukur tingkat penyaluran/penyampaian tenaga litrik dari penyedia tenaga litrik ke konumen adalah efiieni, efiieni yang
Lebih terperinciSIMULASI KARAKTERISTIK MOTOR INDUKSI TIGA FASA BERBASIS PROGRAM MATLAB
36 SIULASI KAAKTEISTIK OTO INDUKSI TIGA FASA BEBASIS POGA ATLAB Yandri Juruan Teknik Elektro, Fakulta Teknik Univerita Tanjungpura E-mail : yandri_4@yahoo.co.id Abtract otor uki angat lazim digunakan pada
Lebih terperinciANALISIS SIMULASI STARTING MOTOR INDUKSI ROTOR SANGKAR DENGAN AUTOTRANSFORMATOR
ANALSS SMULAS SARNG MOOR NDUKS ROOR SANGKAR DENGAN AUORANSFORMAOR Aprido Silalahi, Riwan Dinzi Konentrai eknik Energi Litrik, Departemen eknik Elektro Fakulta eknik Univerita Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic
BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. Umum Karena keederhanaanya,kontruki yang kuat dan karakteritik kerjanya yang baik,motor induki merupakan motor ac yang paling banyak digunakan.penamaannya beraal dari kenyataan
Lebih terperinciKata Kunci : PLTMH, Sudut Nozzle, Debit Air, Torsi, Efisiensi
ABSTRAK Ketergantungan pembangkit listrik terhadap sumber energi seperti solar, gas alam dan batubara yang hampir mencapai 75%, mendorong dikembangkannya energi terbarukan sebagai upaya untuk memenuhi
Lebih terperinciRancang Bangun Pemodelan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Menggunakan Kincir Overshot Wheel
48 Teknologi Elektro, Vol. 16, No. 2, Mei - Agustus 217 Rancang Bangun Pemodelan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Menggunakan Kincir Overshot Wheel I Wayan Budiarsana Saputra 1, Antonius Ibi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman yang cepat seperti sekarang ini, perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan jaman yang cepat eperti ekarang ini, peruahaan dituntut untuk memberikan laporan keuangan yang benar dan akurat. Laporan keuangan terebut
Lebih terperinciPENGUJIAN MOTOR INDUKSI DENGAN BESAR TAHANAN ROTOR YANG BERBEDA
BAB IV. PENGUJIAN MOTOR INDUKSI DENGAN BESAR TAHANAN ROTOR YANG BERBEDA Bab ini membaha tentang pengujian pengaruh bear tahanan rotor terhadap tori dan efiieni motor induki. Hail yang diinginkan adalah
Lebih terperinciSTUDI PERBANDINGAN BELITAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PENGGUNAAN TAP CHANGER (Aplikasi pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRANSBUANA)
STUDI PERBADIGA BELITA TRASFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PEGGUAA TAP CHAGER (Aplikai pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRASBUAA) Bayu T. Sianipar, Ir. Panuur S.M. L.Tobing Konentrai Teknik Energi Litrik,
Lebih terperinciBAB 3 PEMODELAN MATEMATIS DAN SISTEM PENGENDALI
26 BAB 3 PEMODELAN MATEMATIS DAN SISTEM PENGENDALI Pada tei ini akan dilakukan pemodelan matemati peramaan lingkar tertutup dari item pembangkit litrik tenaga nuklir. Pemodelan matemati dibentuk dari pemodelan
Lebih terperinciPOTENSIOMETER. Metode potensiometer adalah suatu metode yang membandingkan dalam keadaan setimbang dari suatu rangkaian jembatan. Pengukuran tahanan
POTNSOMT Metode poteniometer adalah uatu metode yang membandingkan dalam keadaan etimbang dari uatu rangkaian jembatan Pengukuran tahanan S t t G angkah kerja :. Atur heotat ehingga aru tetap, ehingga
Lebih terperinciBAB III PARAMETER DAN TORSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA. beban nol motor induksi dapat disimulasikan dengan memaksimalkan tahanan
BAB III PAAMETE DAN TOSI MOTO INDUKSI TIGA FASA 3.1. Parameter Motor Induki Tiga Faa Parameter rangkaian ekivalen dapat dicari dengan melakukan pengukuran pada percobaan tahanan DC, percobaan beban nol,
Lebih terperinciPEMILIHAN OP-AMP PADA PERANCANGAN TAPIS LOLOS PITA ORDE-DUA DENGAN TOPOLOGI MFB (MULTIPLE FEEDBACK) F. Dalu Setiaji. Intisari
PEMILIHN OP-MP PD PENCNGN TPIS LOLOS PIT ODE-DU DENGN TOPOLOGI MFB MULTIPLE FEEDBCK PEMILIHN OP-MP PD PENCNGN TPIS LOLOS PIT ODE-DU DENGN TOPOLOGI MFB MULTIPLE FEEDBCK Program Studi Teknik Elektro Fakulta
Lebih terperinciPERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER
PERTEMUAN PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER Setelah dapat membuat Model Matematika (merumukan) peroalan Program Linier, maka untuk menentukan penyeleaian Peroalan Program Linier dapat menggunakan metode,
Lebih terperinciPenentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa
Penentuan Jalur Terpendek Ditribui Barang di Pulau Jawa Stanley Santoo /13512086 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Intitut Teknologi Bandung, Jl. Ganeha 10 Bandung
Lebih terperinciPERILAKU HIDRAULIK FLAP GATE PADA ALIRAN BEBAS DAN ALIRAN TENGGELAM ABSTRAK
Konfereni Naional Teknik Sipil (KoNTekS ) Sanur-Bali, - Juni PERILAKU HIDRAULIK FLAP GATE PADA ALIRAN BEBAS DAN ALIRAN TENGGELAM Zufrimar, Budi Wignyoukarto dan Itiarto Program Studi Teknik Sipil, STT-Payakumbuh,
Lebih terperinciFIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang
Kurikulum 2013 FIika K e l a XI KARAKTERISTIK GELOMBANG Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pengertian gelombang dan jeni-jeninya.
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA. Motor induksi merupakan motor arus bolak balik (AC) yang paling luas
BAB MOTOR NDUKS TGA PHASA. Umum Motor induki merupakan motor aru bolak balik (AC) yang paling lua digunakan dan dapat dijumpai dalam etiap aplikai indutri maupun rumah tangga. Penamaannya beraal dari kenyataan
Lebih terperinciMotor Asinkron. Oleh: Sudaryatno Sudirham
Motor Ainkron Oleh: Sudaryatno Sudirham. Kontruki Dan Cara Kerja Motor merupakan piranti konveri dari energi elektrik ke energi mekanik. Salah atu jeni yang banyak dipakai adalah motor ainkron atau motor
Lebih terperinciRancang Bangun Mesin Potong Singkong Gerak Reciprocating dengan 4 cam follower, 6 pisau potong dan 6 hopper
Rancang Bangun Mein Potong Singkong Gerak Reciprocating dengan cam follower, 6 piau potong dan 6 hopper Sri Bangun S., Nur Huodo, Winarto 3, Agung Subiyakto. 3, Agu Surono.,,3) Program Studi iploma 3 Teknik
Lebih terperinciSudaryatno Sudirham. Analisis Keadaan Mantap Rangkaian Sistem Tenaga
Sudaryatno Sudirham Analii Keadaan Mantap angkaian Sitem Tenaga ii BAB 4 Motor Ainkron 4.. Kontruki Dan Cara Kerja Motor merupakan piranti konveri dari energi elektrik ke energi mekanik. Salah a atu jeni
Lebih terperinciPERANCANGAN MOTOR INDUKSI SATU FASA JENIS ROTOR SANGKAR (SQIRREL CAGE)
Abtrak MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR PERANCANGAN MOTOR INDUKSI SATU FASA JENIS ROTOR SANGKAR (SQIRREL CAGE) Anton Suila L2F 399366 Juruan Teknik Elektro Fakulta Teknik Univeita Diponegoro Sermarang 2004
Lebih terperinciSISTEM KENDALI OTOMATIS. PID (Proportional-Integral-Derivative)
SISTEM KENDALI OTOMATIS PID Proportional-Integral-Derivative Diagram Blok Sitem Kendali Pendahuluan Urutan cerita :. Pemodelan item. Analia item 3. Pengendalian item Contoh : motor DC. Pemodelan mendapatkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3. Deain Penelitian yaitu: Pengertian deain penelitian menurut chuman dalam Nazir (999 : 99), Deain penelitian adalah emua proe yang diperlukan dalam perencanaan dan pelakanaan
Lebih terperinciANALISIS DAYA DAN TORSI PADA MOTOR INDUKSI
SEMINAR NASIONAL V YOGYAKARTA, 5 NOVEMBER 009 ISSN 978-076 ANALISIS DAYA DAN TORSI PADA MOTOR INDUKSI SUYAMTO Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Naional Jl. Babarari Kotak Po 60 YKBB
Lebih terperinciPENGARUH PERAWATAN KOMPRESOR DENGAN METODE CHEMICAL WASH TERHADAP UNJUK KERJA SIKLUS TURBIN GAS dan KARAKTERISTIK ALIRAN ISENTROPIK PADA TURBIN IMPULS
PENGARUH PERAWAAN KOMPRESOR DENGAN MEODE CHEMICAL WASH ERHADAP UNJUK KERJA SIKLUS URBIN GAS dan KARAKERISIK ALIRAN ISENROPIK PADA URBIN IMPULS GE MS 600B di PERAMINA UP III PLAJU Imail hamrin, Rahmadi
Lebih terperinci1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka
1. Pendahuluan Komunikai merupakan kebutuhan paling menonjol pada kehidupan manuia. Pada awal perkembangannya ebuah pean diampaikan ecara langung kepada komunikan. Namun maalah mulai muncul ketika jarak
Lebih terperinciBAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA
BAB III EACA ZAT DALAM SISTIM YAG MELIBATKA EAKSI KIMIA Pada Bab II telah dibaha neraca zat dalam yang melibatkan atu atau multi unit tanpa reaki. Pada Bab ini akan dibaha neraca zat yang melibatkan reaki
Lebih terperinciAnalisis Hemat Energi Pada Inverter Sebagai Pengatur Kecepatan Motor Induksi 3 Fasa
ELEKTRIKA Volume 01, Nomor 01, September 017 ISSN: 597-796 Analii Hemat Energi Pada Inverter Sebagai Pengatur Kecepatan Motor Induki 3 Faa Bambang Prio Hartono dan Eko Nurcahyo Program Teknik Litrik Diploma
Lebih terperinciFISIKA. Sesi GELOMBANG BUNYI A. CEPAT RAMBAT BUNYI
FSKA KELAS X A - KURKULUM GABUNGAN 0 Sei NGAN GELOMBANG BUNY Bunyi merupakan gelombang longitudinal (arah rambatan dan arah getarannya ejajar) yang merambat melalui medium erta ditimbulkan oleh umber bunyi
Lebih terperinciBAB 5E UMPAN BALIK NEGATIF
Bab E, Umpan Balik Negati Hal 217 BB 5E UMPN BLIK NEGTIF Dengan pemberian umpan balik negati kualita penguat akan lebih baik hal ini ditunjukkan dari : 1. pengutannya lebih tabil, karena tidak lagi dipengaruhi
Lebih terperinciPENAKSIR VARIANSI POPULASI YANG EFISIEN PADA SAMPLING ACAK SEDERHANA MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI
PENAKIR VARIANI POPLAI YANG EFIIEN PADA AMPLING ACAK EDERHANA MENGGNAKAN KOEFIIEN REGREI Neneng Gutiana Rutam Efendi Harion Mahaiwa Program Matematika Doen Juruan Matematika Fakulta Matematika dan Ilmu
Lebih terperinciHarrij Mukti K. Kata kunci: Slip energy recovery, Motor Induksi, Rotor Belitan, Konverter, Chopper
Harrij Mukti, Penggunaan Modified Slip Energy Recovery Drive (Merd) Pada Sitem Pengaturan Kecepatan Motor Induki Rotor Belitan PENGGUNAAN MODIFIED SLIP ENERGY RECOVERY DRIVE () PADA SISTEM PENGATURAN KECEPATAN
Lebih terperinciSISTEM KIPAS ANGIN MENGGUNAKAN BLUETOOTH
SISTEM KIPAS ANGIN MENGGUNAKAN BLUETOOTH Benny Raharjo *), Munawar Agu Riyadi, and Achmad Hidayatno Departemen Teknik Elektro, Fakulta Teknik, Univerita Diponegoro, Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampu UNDIP
Lebih terperinciUsulan Penentuan Waktu Garansi Perakitan Alat Medis Examination Lamp di PT. Tesena Inovindo
Uulan Penentuan Waktu Garani Perakitan Alat Medi Examination Lamp di PT. Teena Inovindo Johnon Saragih,Dedy Sugiarto 2,Grace Litiani 3 Juruan Teknik Indutri Univerita Triakti 2 Juruan Teknik Informatika
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN FLYWHEEL MAGNET SEPEDA MOTOR DENGAN 8 RUMAH BELITAN SEBAGAI GENERATOR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO
NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN FLYWHEEL MAGNET SEPEDA MOTOR DENGAN 8 RUMAH BELITAN SEBAGAI GENERATOR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO Diajukan oleh : ARI WIJAYANTO D 400 100 014 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
Lebih terperinciNina membeli sebuah aksesoris komputer sebagai hadiah ulang tahun. Kubus dan Balok. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com
Bab Kubu dan Balok ujuan embelajaran etelah mempelajari bab ini iwa diharapkan mampu: Mengenal dan menyebutkan bidang, ruuk, diagonal bidang, diagonal ruang, bidang diagonal kubu dan balok; Menggambar
Lebih terperinciRancang Bangun Prototipe Portable Mikro Hydro Menggunakan Turbin Tipe Cross Flow
Rancang Bangun Prototipe Portable Mikro Hydro Menggunakan Turbin Tipe Cross Flow Roy Hadiyanto*, Fauzi Bakri Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Jakarta Jl. Pemuda No.10, Rawamangun, Jakarta
Lebih terperinciBAB II IMPEDANSI SURJA MENARA DAN PEMBUMIAN
BAB II IMPEDANI UJA MENAA DAN PEMBUMIAN II. Umum Pada aluran tranmii, kawat-kawat penghantar ditopang oleh menara yang bentuknya dieuaikan dengan konfigurai aluran tranmii terebut. Jeni-jeni bangunan penopang
Lebih terperinciRANCANG BANGUN DRAFT TUBE,TRANSMISI DAN PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS DENGAN KAPASITAS 500 L/MIN DAN HEAD 3,5 M
RANCANG BANGUN DRAFT TUBE,TRANSMISI DAN PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS DENGAN KAPASITAS 500 L/MIN DAN HEAD 3,5 M D III TEKNIK MESIN FTI-ITS Oleh: TRISNA MANGGALA Y 2107030056 Dosen Pembimbing: Dr. Ir. HERU
Lebih terperinciBAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR
6 BAB VIII METODA TEMPAT EDUDUAN AAR Dekripi : Bab ini memberikan gambaran ecara umum mengenai diagram tempat kedudukan akar dan ringkaan aturan umum untuk menggambarkan tempat kedudukan akar erta contohcontoh
Lebih terperinciPERBANDINGAN PENGGUNAAN DAYA LISTRIK MOTOR INDUKSI SEBAGAI PENGGERAK KOMPRESOR PADA SIANG HARI DAN MALAM HARI PADA INDUSTRI ES BALOK
JETri, Volume 4, Nomor, Februari 005, Halaman 1-16, ISSN 141-037 ERBANDINGAN ENGGUNAAN DAYA LISTRIK MOTOR INDUKSI SEBAGAI ENGGERAK KOMRESOR ADA SIANG HARI DAN MALAM HARI ADA INDUSTRI ES BALOK Liem Ek Bien
Lebih terperinciPenentuan Parameter-Parameter Karakteristik Sel Surya untuk Kondisi Gelap dan Kondisi Penyinaran dari Kurva Karakteristik Arus-Tegangan (I-V)
Penentuan Parameter-Parameter Karakteritik Sel Surya untuk Kondii Gelap dan Kondii Penyinaran dari Kurva Karakteritik Aru-Tegangan (-) A. Suhandi, Y. R. Tayubi, Hikmat, A. Eliyana Juruan Pendidikan Fiika
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan yang aman
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembebanan Dalam perencanaan uatu truktur bangunan haru memenuhi peraturanperaturan ang berlaku untuk mendapatkan uatu truktur bangunan ang aman ecara kontruki. Struktur bangunan
Lebih terperinciINVERTER HALF-BRIDE DENGAN TRANSFORMATOR STEP-UP TANPA DAN MENGGUNAKAN FILTER PASIF BERBASIS IC SG3524 SEBAGAI APLIKASI DARI PHOTOVOLTAIC
INVERTER HALF-BRIDE DENGAN TRANSFORMATOR STEP-UP TANPA DAN MENGGUNAKAN FILTER PASIF BERBASIS IC SG3524 SEBAGAI APLIKASI DARI PHOTOVOLTAIC Byan Baga Pradana *), Mochammad Facta, dan Iwan Setiawan Departemen
Lebih terperinciBAB VII PERENCANAAN BALOK INDUK PORTAL MELINTANG
GROUP BAB VII PERENANAAN BALOK INDUK PORTAL MELINTANG 7. Perenanaan Balok Induk Portal Melintang Perenanaan balok induk meliputi perhitungan tulangan utama, tulangan geer/ engkang, tulangan badan, dan
Lebih terperinciFisika adalah ilmu yang mempelajari benda-benda di alam, gejala-gejala fisis, dan kejadian-kejadian yang berlaku di alam ini.
Fiika adalah ilmu yang mempelajari benda-benda di alam, gejala-gejala fii, dan kejadian-kejadian yang berlaku di alam ini. Kajian-kajian dalam bidang fiika banyak melibatkan pengukuran bearanbearan fiika.
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENGENDALI PID DENGAN BANTUAN METODE SIMULASI SOFTWARE MATLAB
Jurnal Reaki (Journal of Science and Technology) Juruan Teknik imia oliteknik Negeri Lhokeumawe Vol.6 No.11, Juni 008 SSN 1693-48X ERANCANGAN SSTEM ENGENDAL D DENGAN BANTUAN METODE SMULAS SOFTWARE MATLAB
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM GASIFIKASI BATU BARA SEBAGAI PENGHASIL SYNGAS UNTUK SUPLAI BAHAN BAKAR MESIN DIESEL (PERANCANGAN REAKTOR)
PERANCANGAN SISTEM GASIFIKASI BATU BARA SEBAGAI PENGHASIL SYNGAS UNTUK SUPLAI BAHAN BAKAR MESIN DIESEL (PERANCANGAN REAKTOR) Dioniiu Ramaditya Putra Fatruan Program Sarjana Departemen Teknik Mein Fakulta
Lebih terperinciPEMANFAATAN GENERATOR MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO
NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN GENERATOR MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMh) MENGGUNAKAN KINCIR TIPE OVERSHOT Disusun untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi
Lebih terperinciPENGARUH SUDUT PIPA PESAT TERHADAP EFISIENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO ( PLTMH )
PENGARUH SUDUT PIPA PESAT TERHADAP EFISIENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO ( PLTMH ) Naif Fuhaid 1) ABSTRAK Kebutuhan listrik bagi masyarakat masih menjadi permasalahan penting di Indonesia, khususnya
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...
DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DEPAN. i SAMPUL DALAM... ii PRASYARAT GELAR. iii LEMBAR PERSETUJUAN.. iv PENETAPAN PANITIA PENGUJI.. v UCAPAN TERIMA KASIH... vi ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii RINGKASAN. ix
Lebih terperinciPerancangan IIR Hilbert Transformers Menggunakan Prosesor Sinyal Digital TMS320C542
Perancangan IIR Hilbert ranformer Menggunakan Proeor Sinyal Digital MS0C54 Endra Juruan Sitem Komputer Univerita Bina Nuantara, Jakarta 480, email : endraoey@binu.ac.id Abtract Pada makalah ini akan dirancang
Lebih terperinciBAB II Dioda dan Rangkaian Dioda
BAB II Dioda dan Rangkaian Dioda 2.1. Pendahuluan Dioda adalah komponen elektronika yang teruun dari bahan emikonduktor tipe-p dan tipe-n ehingga mempunyai ifat dari bahan emikonduktor ebagai berikut.
Lebih terperinciPengaruh Perubahan Set Point pada Pengendali Fuzzy Logic untuk Pengendalian Suhu Mini Boiler
72 Jurnal Rekayaa Elektrika Vol., No. 4, Oktober 23 Pengaruh Perubahan Set Point pada Pengendali Fuzzy Logic untuk Pengendalian Suhu Mini Boiler Bhakti Yudho Suprapto, Wahidin Wahab 2, dan Mg. Abdu Salam
Lebih terperinciSET 2 KINEMATIKA - DINAMIKA: GERAK LURUS & MELINGKAR. Gerak adalah perubahan kedudukan suatu benda terhadap titik acuannya.
MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA FISIKA SET KINEMATIKA - DINAMIKA: GERAK LURUS & MELINGKAR a. Gerak Gerak adalah perubahan kedudukan uatu benda terhadap titik acuannya. B. Gerak Luru
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM KONTROL KOMPRESSOR AC BERBASISKAN PC
PERANCANGAN SISTEM KONTROL KOMPRESSOR AC BERBASISKAN PC Makalah Seminar Tuga Akhir SATIYONO MARSUKAT PUTRO LF300553 Juruan Teknik Elektro Fakulta teknik Univerita Diponegoro Semarang 003 ABSTRAK Implementai
Lebih terperinciSTEP RESPONS MOTOR DC BY USING COMPRESSION SIGNAL METHOD
STEP RESPONS MOTOR DC BY USING COMPRESSION SIGNAL METHOD Satrio Dewanto Computer Engineering Department, Faculty of Engineering, Binu Univerity Jl.K.H.Syahdan no 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480 dewanto@gmail.com
Lebih terperinci[roof top system solution] Solusi alternatif sumber energi listrik ramah lingkungan untuk daerah perkotaan RENEWABLE E N E R G Y.
rekaurya RENEWABLE E N E R G Y E X P E R T S image ource : www.pvolarreport.com [roof top ytem olution] Solui alternatif umber energi litrik ramah lingkungan untuk daerah perkotaan w w w. r e k a u r y
Lebih terperinciFISIKA. Sesi INDUKSI ELEKTROMAGNETIK A. FLUKS MAGNETIK ( Ф )
FSKA KELAS X PA - KURKULUM GABUNGAN 08 Sei NGAN NDUKS ELEKTROMAGNETK nduki elektromagnetik adalah gejala terjadinya GGL induki ada enghantar karena erubahan fluk magnetik yang melingkuinya. A. FLUKS MAGNETK
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
3.1.Bahan Perancangan BAB III PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem pembangkit listrik Turbin Impuls menggunakan boiler mini yang sudah dirancang dengan anometer dan berfungsi sebagai pemasukan energi
Lebih terperinciMetode Penentuan Parameter Kelistrikan Sel Surya Organik Single Heterojunction
Metode Penentuan Parameter Kelitrikan Sel Surya Organik Single Heterojunction Setianto 1*, Awad H.S. 1, Kuwat T. 2, M.F. oyid 2 1 Departemen Fiika-FMIPA, Univerita Padjadjaran l. aya atinangor KM. 21,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat matematika menjadi angat penting artinya, bahkan dapat dikatakan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan
Lebih terperinciTRANSFORMASI LAPLACE. Asep Najmurrokhman Jurusan Teknik Elektro Universitas Jenderal Achmad Yani. 11 April 2011 EL2032 Sinyal dan Sistem 1
TRANSFORMASI LAPLACE Aep Najmurrokhman Juruan Teknik Elektro Univerita Jenderal Achmad Yani April 20 EL2032 Sinyal dan Sitem Tujuan Belajar : mengetahui ide penggunaan dan definii tranformai Laplace. menurunkan
Lebih terperinciX. ANTENA. Z 0 : Impedansi karakteristik saluran. Transformator. Gbr.X-1 : Rangkaian ekivalen dari suatu antena pancar.
X. ANTENA X.1 PENDAHULUAN Dalam hubungan radio, baik pada pemancar maupun pada penerima elalu dijumpai antena. Antena adalah uatu item / truktur tranii antara gelombang yang dibimbing ( guided wave ) dan
Lebih terperinciPERANCANGAN TURBIN FRANCIS PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO Studi Kasus Di Desa Manggisan Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember
TUGAS AKHIR KOVERSI EERGI PERACAGA TURBI FRACIS PEMBAGKIT LISTRIK TEAGA MIKRO HIDRO Studi Kau Di Dea Manggian Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember Oleh : Ade Wira Kuuma 10810063 DOSE PEMBIMBIG : Dr. Ir.
Lebih terperinciMATEMATIKA IV. MODUL 9 Transformasi Laplace. Zuhair Jurusan Teknik Elektro Universitas Mercu Buana Jakarta 2007 年 12 月 16 日 ( 日 )
MATEMATIKA IV MODUL 9 Tranformai Laplace Zuhair Juruan Teknik Elektro Univerita Mercu Buana Jakarta 2007 年 2 月 6 日 ( 日 ) Tranformai Laplace Tranformai Laplace adalah ebuah metode yangdigunakan untuk menyeleaikan
Lebih terperinciAplikasi Jaringan Saraf Tiruan pada Shunt Active Power Filter Tiga Fasa
Aplikai Jaringan Saraf iruan pada Shunt Active Power Filter iga Faa Hanny H. umbelaka, hiang, Sorati Fakulta eknologi Indutri, Juruan eknik Elektro, Univerita Kriten Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
Lebih terperinciTEORI ANTRIAN. Pertemuan Ke-12. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia
TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12 Riani Lubi Juruan Teknik Informatika Univerita Komputer Indoneia Pendahuluan (1) Pertamakali dipublikaikan pada tahun 1909 oleh Agner Kraup Erlang
Lebih terperinciDRAFT PATEN (HKI) Judul Invensi: PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PIKOHIDRO PORTABLE. Inventor : Dr. Ramadoni Syahputra, S.T.,M.T. Syahrial Shaddiq, S.T.
0 DRAFT PATEN (HKI) Judul Invensi: PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PIKOHIDRO PORTABLE Inventor : Dr. Ramadoni Syahputra, S.T.,M.T. Syahrial Shaddiq, S.T. Institusi Pengusul: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Lebih terperinciPengasutan Konvensional Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Sangkar Tupai
engautan Konvenional Motor nduki Tiga Faa Rotor Sangkar Tupai Yunan Badruzzaman Juruan Teknik Elektro, oliteknik Negeri Semarang E-mail : yunan.badruzzaman@gmail.com Abtrak enggunaan motor induki tiga
Lebih terperinciTransformasi Laplace. Slide: Tri Harsono PENS - ITS. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) - ITS
Tranformai Laplace Slide: Tri Harono PENS - ITS 1 1. Pendahuluan Tranformai Laplace dapat digunakan untuk menyatakan model matemati dari item linier waktu kontinu tak ubah waktu, Tranformai Laplace dapat
Lebih terperinciPengendalian Kadar Keasaman (ph) Pada Sistem Hidroponik Stroberi Menggunakan Kontroler PID Berbasis Arduino Uno
Pengendalian Kadar Keaaman (ph) Pada Sitem Hidroponik Stroberi Menggunakan Kontroler PID Berbai Arduino Uno Ika Kutanti, Pembimbing : M. Aziz Mulim, Pembimbing : Erni Yudaningtya. Abtrak Pengendalian kadar
Lebih terperinciTOPIK: ENERGI DAN TRANSFER ENERGI
TOPIK: ENERGI DN TRNSFER ENERGI SOL-SOL KONSEP: 1 Ketika ebuah partikel berotai (berputar terhadap uatu umbu putar tertentu) dalam uatu lingkaran, ebuah gaya bekerja padanya mengarah menuju puat rotai.
Lebih terperinciBAB XIV CAHAYA DAN PEMANTULANYA
227 BAB XIV CAHAYA DAN PEMANTULANYA. Apakah cahaya terebut? 2. Bagaimana ifat perambatan cahaya? 3. Bagaimana ifat pemantulan cahaya? 4. Bagaimana pembentukan dan ifat bayangan pada cermin? 5. Bagaimana
Lebih terperinciRancang Bangun PLTMH Menggunakan Turbin Cross-Flow berkapasitas 1 Kw untuk Daerah Terpencil dengan Sumber Air yang Terbatas
Rancang Bangun PLTMH Menggunakan Turbin Cross-Flow berkapasitas 1 Kw untuk Daerah Terpencil dengan Sumber Air yang Terbatas Joke Pratilastiarso, Mohamad Hamka Program Studi Sistem Pembangkit Energi, Departemen
Lebih terperinciDESAIN SISTEM KENDALI MELALUI TANGGAPAN FREKUENSI
BAB VIII DESAIN SISEM ENDALI MELALUI ANGGAPAN FREUENSI Dalam bab ini akan diuraikan langkah-langkah peranangan dan kompenai dari item kendali linier maukan-tunggal keluaran-tunggal yang tidak berubah dengan
Lebih terperinciANALISA PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN TARIK SERAT PELEPAH PISANG EPOKSI
ANALISA PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN TARIK SERAT PELEPAH PISANG EPOKSI Nanang Endriatno Staf Pengajar Program Studi Teknik Mein Fakulta Teknik Univerita Halu Oleo, Kendari
Lebih terperinciPENGAMATAN PERILAKU TRANSIENT
JETri, Volume, Nomor, Februari 00, Halaman 5-40, ISSN 4-037 PENGAMATAN PERIAKU TRANSIENT Irda Winarih Doen Juruan Teknik Elektro-FTI, Univerita Triakti Abtract Obervation on tranient behavior i crucial
Lebih terperinci