BAB IV ANALISIS STATISTIK HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan melakukan Tolak pelurugaya menyamping terhadap pengaruh latihan

Transkripsi

1 26 BAB IV ANALISIS STATISTIK HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Deskripsi Data Penelitian Data yang dideskripsikan dalam penelitian ini adalah data hasil kemampuan melakukan Tolak pelurugaya menyamping terhadap pengaruh latihan Dumbell press. Data ini dideskripsikan dalam bentuk rata-rata atau (X ),mean (M), median (Me), modus (Mo), Varians(S ), standar deviasi (S), distribusi frekuensi dan histogram. Data hasil yang diperoleh siswaterhadap kemampuan melakukan melakukan tolak peluru dijaring melalui tes dalam bentuk pre-test (X 1 ) dan posttest ( X 2 ). Secara umum data hasil kemampuan melakukan Tolak pelurugaya menyamping sebelum dan sesudah diberikan latihan dapat disajikan pada tabel 4.1 dan hasil perhitungannya disajikan pada lampiran 6. Data / Sumber N Skor Min Skor Max Mean (X ) Modus (Mo) Median (Me) St. Deviasi (S) Varians (S 2 ) Pre-test(X 1 ) 20 3,9 7,8 5,2 4,65 4,95 1,07 1,14 Post-tes(X 1 ) 20 4,6 8,6 6,32 5,75 6,05 0,99 0,97

2 27 Uraian deskripsi data hasil kemampuan melakukan Tolak peluru gaya menyampig dapat disajikan sebagai berikut. a. Analisis Uji Statistik Deskriptif Kemampuan Melakukan Tolak Peluru Pre-test (X 1 ) Berdasarkan hasil kemampuan melakukan Tolak pelurugaya menyamping yang diperoleh dari 20 siswa diperoleh skor minimum 3,9 dan skor maksimum 7,8. Dari skor maksimum dan skor minimum tersebut diperoleh rentangan skor 3,9, panjang kelas 0,7 dan banyaknya kelas interval 6. Berdasarkan data tersebut diperoleh nilai rerata (X ) sebesar 5,2; median (Me) sebesar 4,95; modus (Mo) sebesar 4,65; varians (S 2 1 ) sebesar 1,14dan stantar deviasi (S) sebesar 1,07 proses perhitungannya disajikan pada lampiran 6 dan sebaran data tersebut disajikan dalam tabel 4.2 berikut. Tabel 4.2. Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Kemampuan Melakukan Tolak Peluru Gaya Menyamping Pre-test ( X 1 ) Kelas Interval TitikTengah Frekuensi Frekuensi Relatif (%) 3,6 4,3 3, ,3 5,0 4, ,0 5,7 5, ,7 6,4 6, ,4 7,1 6, ,1 7,8 7, Jumlah Lebih jelasnya sebaran data berdasarkan distribusi frekuensi di atas disajikan dalam bentuk histogram seperti tampak pada gambar 4.1.

3 28 Frekuensi Kelas interval/titik tengah Gambar 4.1. Histogram Hasil Kemampuan Melakukan Tolak PeluruGaya Menyamping Pre-test (X 1 ) Selanjutnya analisis hasil kemampuan melakukan Tolak pelurugaya menyamping ditinjau dari skor rata-rata dapat dilihat dari tabel 4.3 berikut. Tabel 4.3. Skor Rata-Rata Hasil Kemampuan Melakukan Tolak Peluru Gaya Menyamping Pre-test (X 1 ) Skor (X = 5,2) Frekuensi Frekuensi Relatif(%) <5, , Jumlah Berdasarkan tabel 4.3 di atas terlihat bahwa ada 11 siswa atau 55% memperoleh skor hasil kemampuan melakukan Tolak pelurugaya menyamping dibawah rata-rata dan 9 siswa atau 45% yang memperoleh skor hasil kemampuan melakukan Tolak pelurugaya menyamping diatas ratarata.

4 29 b. Analisis Uji Statistik Deskriptif Kemampuan Melakukan Tolak Peluru Gaya Menyamping Post-test (X 2 ) Berdasarkan hasil kemampuan melakukan Tolak pelurugaya menyamping diperoleh dari 20 siswa diperoleh skor minimum 4,6 dan skor maksimum 8,6. Dari skor maksimum dan skor minimum tersebut diperoleh rentangan skor 3,7, panjang kelas interval 0,6 dan banyaknya kelas interval 6. Berdasarkan data tersebut diperoleh nilai rerata(x ) sebesar 6,32; modus (Mo) sebesar 5,75; median (Me) sebesar 6,05; Varians (S) sebesar 0,97 dan standar deviasi (S) sebesar 0,99 dimana proses perhitungannya disajikan pada lampiran 6 dan sebaran data tersebut disajikan dalam tabel 4.4 berikut. Tabel 4.4. Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Kemampuan Melakukan Tolak Peluru Gaya Menyamping Post-test (X 2 ) Kelas Interval Titik Tengah Frekuensi Frekuensi Relatif(%) 4,9 5,4 5, ,5 6,0 5, ,1 6,6 6, ,7 7,2 6, ,3 7,9 7, ,0 8,6 8, Jumlah Lebih jelasnya sebaran data berdasarkan distribusi frekuensi di atas disajikan dalam bentuk histogram seperti tampak pada gambar 4.2 berikut.

5 Frekuensi ,30 Kelas interval/titik tengah Gambar 4.2. Histogram Hasil Kemampuan Melakukan Tolak Peluru gaya menyamping Post-test ( X 2 ) Selanjutnya analisis hasil kemampuan melakukan Tolak pelurugaya menyamping ditinjau dari skor rata-rata untuk post-test (X 2 ) dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut. Tabel 4.5. Skor Rata-Rata Hasil Kemampuan Melakukan Tolak Peluru Post-test (X 2 ) Skor ( X = 6,32) Frekuensi Frekuensi Relatif (%) <6, , Jumlah Berdasarkan tabel 4.5 di atas terlihat bahwa ada 10 siswa atau 50% memperoleh skor hasil kemampuan melakukan Tolak pelurugaya menyamping dibawah rata-rata dan 10 siswa atau 50%

6 31 yang memperoleh skor hasil kemampuan melakukan Tolak pelurugaya menyamping diatas ratarata Pengujian Persyaratan Analisis a. Uji Normalitas Dalam penelitian ini pengujian normalitas data menggunakan uji Lilliefors (L 0 ) pada taraf nyata α = 0,05. Hipotesis statistik yang diuji dinyatakan sebagai berikut. H 0 : Populasi berdistribusi normal H 1 : Populasi tidak berdistribusi normal Kriteria pengujiannya adalah terima H 0 jika L 0 L tabel dan tolak H 0 jika L 0 > L tabel pada taraf nyata α yang dipilih. Pengujian ini dilakukan pada dua kelompok yaitu sebagai berikut. a) Uji Normalitas Data Hasil Kemampuan Melakukan Tolak PeluruGaya Menyamping Pretest (X 1 ) Pengujian normalitas data, dilakukan dengan lankah-langkah sebagai berikut: 1) Langkah pertama : Menentukan hipotesis pengujian a) H : µ 1 = µ 2 (Data berdistribusi normal) b) H : µ 1 µ 2 (Data tidak berdistribusi normal) 2) Langkah kedua : Menentukan kriteria pengujian a) Terima H : Jika L hitung L tabel pada α = 0,05; n = 20 b) Tolak H : Jika L hitung > L tabel pada α = 0,05; n = 20 3) Langkah ketiga : Menghitung Zi, F(zi), S(zi) sebagai langkah dalam pengujian normalitas data. 4) Langkah keempat : kesimpulan hasil pengujian normalitas data X 1

7 32 Dari perhitungan pada tabel diperoleh nilai selisih (F(zi) - S(zi)) atau L hitung (L h ) sebesar 0,136 dan L tabel (Lt) = α 0.05; n = 20 ditemukan nilai sebesar 0,190. Jadi L h lebih besar dari Lt (L hitung = 0,136 L tabel = 0,190). Pada kriteria pengujian menyatakan bahwa jika L hitung L tabel pada α = 0,05; n = 20, maka Ho ditrima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pre-test (X 1 ) Kemampuan Melakukan Tolak Pelurugaya menyamping berdistribusi normal. b) Uji Normalitas Data Hasil Kemampuan Melakukan Tolak Peluru Post-test (X 2 ) Pengujian normalitas data, dilakukan dengan lankah-langkah sebagai berikut: 5) Langkah pertama : Menentukan hipotesis pengujian c) H : µ 1 = µ 2 (Data berdistribusi normal) d) H : µ 1 µ 2 (Data tidak berdistribusi normal) 6) Langkah kedua : Menentukan kriteria pengujian c) Terima H : Jika L hitung L tabel pada α = 0,05; n = 20 d) Tolak H : Jika L hitung > L tabel pada α = 0,05; n = 20 7) Langkah ketiga : Menghitung Zi, F(zi), S(zi) sebagai langkah dalam pengujian normalitas data. 8) Langkah keempat : kesimpulan hasil pengujian normalitas data X 2 Dari perhitungan pada tabel diperoleh nilai selisih (F(zi) - S(zi)) atau L hitung (L h ) sebesar 0,168 dan L tabel (Lt) = α 0.05; n = 20 ditemukan nilai sebesar 0,190. Jadi L h lebih besar dari Lt (L hitung = 0,168 L tabel = 0,190). Pada kriteria pengujian menyatakan bahwa jika L hitung L tabel pada α = 0,05; n = 20, maka Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data Post-test (X 2 )Kemampuan Melakukan Tolak Peluru gaya menyamping berdistribusi normal.

8 33 b. Uji Homogenitas Varians Untuk menguji kesamaan varians atau homogenitas dari populasi yang diambil menjadi sampel, digunakan rumus sebagai berikut : F = Pengujian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : a) Langkah pertama : Menentukan Hipotesis Pengujian 1) H : S = S (Varians Homogen) 2) H : S S (Varians tidak Homogen) S = 23,04 b) Langkah kedua : Menentukan kriteria pengujian 1) Terima H : Jika F hitung F tabel pada α = 0,05; dk penyebut 20 dan dk pembilang 20 2) Tolak H : Jika F hitung > F tabel pada α = 0,05; dk penyebut 20 dan dk pembilang 20 c) Langkah ketiga : Menguji kesamaan varians Diketahui varians nilai antara pre-test(x 1 )dan post-test (X 2 ) adalah: S = 23,76 Dengan diketahui nilai varians antara pre-test(x 1 ) dan post-test (X 2 ), maka pengujian dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut : F = F =,, F = 1,03 Dari perhitungan di atas diperoleh nilai F hitung (F h ) sebesar 1,03 dan L tabel (Ft) pada α = 0,05; dk penyebut 20 dan dk pembilang 20 ditemukan nilai sebesar 2,12. Jadi F h lebih kecil dari Ft (F hitung = 1,03 F tabel = 2,12 ). Pada kriteria pengujian menyatakan bahwa jika F hitung F tabel, maka Ho

9 34 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data Kemampuan Melakukan Tolak Peluru gaya menyamping memiliki kesamaan varians atau data berasal dari populasi yang homogen Pengujian Hipotesis Penelitian Berdasarkan rumusan hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa, terdapat pengaruh latihan Kemampuan Melakukan Tolak PeluruGaya Menyamping Terhadap Latihan DumbellPress, dan untuk membuktikan hal tersebut, maka di lakukan langkah-langkah pengujian sebagai berikut : 1. Langkah Pertama : menentukan hipotesis statistik a. H : µ 1 =µ 2 : tidak terdapat pengaruh latihan Dumbell pressterhadapkemampuan melakukan Tolak pelurugaya menyamping. b. H : µ 1 µ 2 : terdapat pengaruh latihan Dumbell pressterhadap kemampuan melakukan Tolak peluru gaya menyamping. 2. Langkah Kedua : menentukan kriteria pengujian a. Terima H : Jika t hitung t tabel pada α = 0,05; n - 1 b. Tolak H : Jika t hitung < t tabel pada α = 0,05; n 1 3. Langkah Ketiga : menetukan uji statistik Untuk menguji hipotesis penelitian yang diajukan, di gunakan rumus uji t pasangan ombervasi Rumus t = ( ) 4. Langkah Keempat : komputasi data Sebelum di lakukan pengujian dengan uji t, untuk keperluan rumus di atas maka perlu di ketahui besaran-besaran statistik yang di sajikan pada lampiran 6 tabel.x. Setelah besaranbesaran statistik diketahui, maka dapat di lanjutkan dengan uji t sebagai berikut :

10 35 t = ( ) t=,, t = -1,804 ( ) 5. Langkah Kelima : kesimpulan pengujian Hasil pengujian di peroleh t hitung = 1,804. nilai t tabel pada lampiran 9 tabel.16 dengan taraf kepercayaanα =0,05; dk = (n 1 +n 2 )-2 = 38) di peroleh harga sebesar 1,684. Dengan demikian t hitung lebih kecil dari t table (t hitung = 1,804 > t tabel = 1,684). Berdasarkan kriteria pengujian bahwa trima H : Jika t hitung < t tabel pada α = 0,05; dk = 38, oleh karena itu hipotesis alternativ atau H a dapat di terima, sehingga dapat dinyatakan terdapat pengaruh latihan Dumbell Press Terhadap Kemampuan Melakukan Tolak Peluru gaya menyamping pada cabang olahraga atletik. Gambar 1. Kurva Penerimaan dan Penolakan Hipotesis 4.2 Pembahasan Cabang atletik khususnya Tolak pelurugaya menyamping pada dasarnya merupakan salah cabang olahraga yang paling banyak digemari oleh masyarakat pada umumnya. Di lingkungan pendidikan khusunya pada jenjang SMP, cabang atletik Tolak peluru telah menjadi bagian dari kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Cabang olahraga ini sangat menarik dan mudah dilaksanakan, karena dapat dimainkan di mana saja dengan tidak membutuhkan lapangan yang luas, baik untuk kepentingan kesehatan jasmani maupun sebagai ajang untuk memacu prestasi.

11 36 Di samping itu, cabang atletik ini juga dapat diarahkan pada pengembangan kemampuan dasar bagi siswa yang mempunyai minat dan bakat dalam atletik Tolak pelurugaya menyamping. Namum untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam cabang atletik Tolak pelurugaya menyampingsangat dibutuhkan proses penyajian latihan kontinu dan terprogram. Dengan latihan yang baik dapat memberikan dampak yang positif terhadap kemampuan siswa dalam atletik ini. Bentuk latihan yang dapat dilakukan antara lain melalui latihan beban Dumbell press. Dalam penelitian ini, penulis melakukan eksperimen dengan menggunakan latihan interval pada siswa SMP Negeri 10 Kota Gorontalo. Hal ini dimaksudkan untuk mengukur dan memperoleh gambaran tentang perubahan/peningkatan kemampuan siswa dalam Pengaruh Latihan beban Dumbell press Terhadap Kemampuan Melakukan Tolak peluru gaya menyamping. Berdasarkan hasil eksperimen yang telah dilakukan menunjukkan adanya peningkatan kemampuan siswa secara signifikan dalam Kemampuan Melakukan Tolak pelurusetelah pelaksanaan eksperimen. Dalam hal ini, terdapat perbedaan kemampuan dalam cabang atletik Tolak pelurugaya menyamping antara sebelum dan sesudah pelaksanaan eksperimen. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis penulis yang berbunyi Terdapat Pengaruh Latihan Dumbell press Terhadap Kemampuan Melakukan Tolak PeluruGaya Menyamping Pada Siswa SMP Negeri 10 Kota Gorontalo, dapat diterima.