PERILAKU INVESTASI PADA ANAK DAN CAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 2-5 TAHUN SITI ULFAH HASANAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERILAKU INVESTASI PADA ANAK DAN CAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 2-5 TAHUN SITI ULFAH HASANAH"

Transkripsi

1 PERILAKU INVESTASI PADA ANAK DAN CAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 2-5 TAHUN SITI ULFAH HASANAH DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015

2 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA* Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Perilaku Investasi Pada Anak dan Capaian Perkembangan Anak Usia 2-5 tahun adalah karya saya dengan arahan dosen pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Februari 2015 Siti Ulfah Hasanah NIM I

3

4 ABSTRAK SITI ULFAH HASANAH. Perilaku Investasi Pada Anak dan Capaian Perkembangan Anak Usia 2-5 Tahun. Dibimbing Oleh HARTOYO dan NETI HERNAWATI Kualitas perkembangan anak ditentukan oleh peran keluarga dan lingkungan yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perilaku investasi anak dengan capaian perkembangan anak usia prasekolah. Desain penelitian menggunakan cross sectional study, bertempat di Kecamatan Cigombong dan Ciomas yang dipilih secara purposive. Contoh dari penelitian ini adalah 60 keluarga yang memiliki anak terakhir usia prasekolah, dipilih secara stratified random sampling berdasarkan status sosial ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku investasi orangtua pada keluarga tidak miskin lebih tinggi dibandingkan keluarga miskin.capaian perkembangan anak pada keluarga miskin lebih rendah dibandingkan keluarga tidak miskin. Model regresi menunjukkan bahwa perilaku investasi anak dipengaruhi oleh lama pendidikan ayah, besar keluarga, dan pendapatan perkapita. Besar keluarga berpengaruh negatif terhadap perilaku investasi ibu. Perilaku investasi ibu berpengaruh terhadap capaian perkembangan anak. Kata kunci : Perilaku investasi anak, perkembangan anak, keluarga tidak miskin, keluarga miskin ABSTRACT SITI ULFAH HASANAH.Perental Investment Behavior on Child and Child Development. Under supervision of HARTOYO and NETI HERNAWATI The quality of a child's development is determined by the role of family and home environment. This study aimed to analyze the effect of parental investment on children developmental achievement of 2-5 ages. Design of this research used a cross sectional study conducted of purposively selected subdistricts of Cigombong and Ciomas. The study involved samples 60 families who have young child within preschool age. Samples selected by stratified random method based on sosio economic status. The result showed the score of parental invesment on children in poor family are lower than non-poor family. The score of child development analysis outcomes in poor families are lower than that of in non-poor family. Regression analysis shows that the investment behavior to children is significant influenced by the husband s education, family size and per capita income. Family size has a negatively effect on the wives investment behaviour. Futhermore, the wives investment behaviour has positive impact on the level of child development. Key words : parental investment on children, child development, non-poor family, poor family

5 PERILAKU INVESTASI PADA ANAK DAN CAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 2-5 TAHUN SITI ULFAH HASANAH Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015

6 JudulSkripsi Nama NIM : Perilaku Investasi Pada Anak dan Capaian Perkembangan Anak Usia 2-5 Tahun : Siti Ulfah Hasanah : I Disetujui oleh Dr. Ir. Hartoyo, M.Sc Pembimbing I Neti Hernawati, SP, M.Si Pembimbing II Diketahui oleh Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc Ketua Departemen Tanggal Lulus:

7 PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas karunia- Nya sehingga karya ilmiah yang berjudul Perilaku Investasi Pada Anak dan Capaian Perkembangan Anak Usia 2-5 Tahun berhasil diselesaikan. Karya ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia. Penyusunan skripi ini pun tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak sehingga penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada: 1. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Ir. Hartoyo, M.Sc dan Neti Hernawati, M,Si selaku pembimbing skripsi yang telah banyak mencurahkan waktu, tenaga, dan pikirannya dengan memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis selama penyusunan skripsi. 2. Dr.Ir. Herien Puspitawati, M.Sc, M.Sc selaku pembimbing akademik penulis atas pemberian dukungan dan arahan kepada penulis selama masa perkuliahan di Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen. 3. Ibu Alfiasari S.P, M.Si selaku dosen pemandu seminar hasil penelitian yang telah memberikan berbagai saran pada penyelesaian tugas akhir S1 ini. 4. Ibu Dr.Ir.Dwi Hastuti, M.Sc dan Bapak Ir.MD.Djamaludin, M.Sc selaku dosen penguji sidang akhir 5. Pihak pemerintahan Kabupaten Bogor, Kecamatan Cigombong dan Cioma yang telah bersedia bekerjasama pada pengambilan data penelitian tugas akhir S1. 6. Penulis juga ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada kedua orangtua yang telah membimbing dan mendidik penulis dengan penuh kasih dan cinta, dan teruntuk enam orang saudara penulis yang selalu memberikan dukungan yang luar biasa. 7. Teman - teman seperjuangan di Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen angkatan 2010 atas kebersamaan, kekompakkan, inspirasi dan motivasinya selama penulis berkuliah di IPB. 8. Saudari-saudari lingkaran atas kehangatan dan persaudaraan yang erat selama penulis berkuliah di IPB. 9. Teman- teman seperjuangan di Aqsho dan adik-adik fema yang sangat luar biasa atas dukungan, motivasi dan sumber inspirasi selama penulis berkuliah di IPB. 10. Teman- teman P&K atas perjuangan bersama dalam jiwa semangat menjalankan aktifitas di kampus selama penulis berkuliah. 11. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan teman teman semua. Akhir kata penulis berharap agar skripsi ini dapat berguna bagi siapapun yang membacanya, dan dapat memberikan sumbangan dan manfaat bagi dunia penelitian dan pendidikan. Bogor, Februari 2015 Siti Ulfah Hasanah

8

9 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL viii DAFTAR GAMBAR viii DAFTAR LAMPIRAN viii PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 2 Tujuan Penelitian 3 Manfaat Penelitian 3 KERANGKA PEMIKIRAN 4 METODE 6 Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian 6 Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh 6 Jenis dan Cara Pengambilan Data 7 Pengolahan dan Analisis Data 8 Definisi Operasional 11 HASIL DAN PEMBAHASAN 12 Hasil 12 Pembahasan 25 SIMPULAN DAN SARAN 27 Simpulan 28 Saran 28 DAFTAR PUSTAKA 29 LAMPIRAN 32 RIWAYAT HIDUP 39

10 DAFTAR TABEL 1. Pengolahan data dari variabel perilaku investasi dan capaian perkembangan anak usia prasekolah 9 2. Sebaran usia ayah dan ibu berdasarkan status kesejahteraan keluarga Sebaran lama pendidikan ayah dan ibu berdasarkan status kesejahteraan keluarga Sebaran bidang pekerjaan ayah dan ibu berdasarkan status kesejahteraan Sebaran besar keluarga contoh dengan status kesejahteraan keluarga Sebaran pendapatan perkapita keluarga berdasarkan status kesejahteraan Sebaran usia dan jenis kelamin anak terakhir keluarga contoh Sebaran pendidikan anak terakhir keluarga contoh Sebaran skor capaian perkembangan anak berdasarkan status kesejahteraan keluarga Persentase rata-rata capaian dimensi perkembangan anak berdasarkan usia anak dan status kesejahteraan Sebaran kategori menurut presentase capaian perkembangan anak usia prasekolah berdasarkan dimensi perkembangan dan status kesejahteraan Nilai koefisien regresi linier faktor- faktor yang mempengaruhi perilaku investasi ayah terhadap anak Nilai koefisien regresi linier faktor- faktor yang mempengaruhi perilaku investasi ibu terhadap anak Pengaruh karakteristik keluarga, karakteristik anak, perilaku investasi orangtua terhadap capaian perkembangan anak usia 2-5 tahun Pengaruh perilaku investasi (waktu dan uang) terhadap capaian perkembangan anak usia 2-5 tahun 24 DAFTAR GAMBAR 1. Kerangka pemikiran 5 2. Skema cara penarikan contoh 7 3. Rata- rata skor investasi orangtua terhadap anak Rata- rata skor investasi ayah terhadap anak Rata- rata skor investasi ibu terhadap anak 19 DAFTAR LAMPIRAN 1. Lampiran 1 Sebaran suami berdasarkan jawaban perilaku investasi pada alokasi waktu Lampiran 2 Sebaran suami berdasarkan jawaban perilaku investasi pada alokasi uang Lampiran 3 Sebaran istri berdasarkan jawaban perilaku investasi pada alokasi waktu 34

11 4. Lampiran 4 Sebaran suami berdasarkan jawaban perilaku investasi pada alokasi uang Lampiran 5 Capaian perkembangan anak usia 2-<3 tahun Lampiran 6 Capaian perkembangan anak usia 3-<4 tahun Lampiran 7 Capaian perkembangan anak usia 4-5 tahun 36

12 PENDAHULUAN Latar Belakang Peningkatan kualitas sumberdaya manusia merupakan hal yang sangat penting dalam pembangunan nasional dan harus dilakukan secara berkesinambungan dan berkelanjutan. Upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia merupakan proses yang panjang, dimulai sejak kecil, yaitu saat manusia berada dalam kandungan. Human Development Index (HDI) merupakan salah satu indikator kualitas sumber daya manusia yang menggambarkan kemampuan manusia dalam meningkatkan kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Berdasarkan data United Nation for Development Program (UNDP), HDI Negara Indonesia pada tahun 2012 meningkat tiga peringkat menjadi 0,629. Meskipun naik tiga peringkat, Indonesia masih di bawah rata- rata dunia 0,649 sehingga Indonesia dikategorikan negara pembangunan menengah. Masalah kemiskinan juga masih menjadi perhatian khusus untuk segera diselesaikan di Indonesia. Dilihat dari segi ekonomi, jumlah penduduk miskin di Indonesia pada bulan Maret tahun 2013 mencapai 28,07 juta (11,37%) dengan proporsi penduduk miskin paling banyak berasal dari keluarga di pedesaan dibandingkan di perkotaan (BPS 2013). Sarana dan prasarana kesehatan, pendidikan, dan ekonomi di wilayah pedesaan maupun di perkotaan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Kabupaten Bogor merupakan daerah dengan proporsi kemiskinan yang tinggi. Menurut penelitian Saputra (2011), tingkat pengangguran akan menyebabkan kemiskinan yang semakin tinggi. Angka jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,2 juta orang di bulan Februari 2014 (BPS 2014). Salah satu indikator utama keberhasilan pembangunan nasional adalah laju penurunan jumlah penduduk miskin. Menurut Rodiyah (2010), pembangunan nasional yang mengarah pada perubahan terencana ke arah yang lebih baik diperlukan pengelolaan sumberdaya manusia yang tidak hanya menjadikan manusia sebagai objek pembangunan tetapi juga sebagai subjek pembangunan. Pembangunan harus dikembangkan dengan memperhitungkan kemampuan penduduk agar dapat berpartisipasi aktif terhadap dinamika pembangunan itu sendiri. Upaya yang dilakukan keluarga miskin dalam memenuhi kebutuhan anggota keluarga cenderung dengan strategi penghematan dibandingkan dengan menambah pendapatan (Puspitawati 1998). Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dapat tercermin dari kualitas anak yang baik. Keluarga dengan penghasilan tinggi akan mencurahkan lebih banyak sumber daya untuk meningkatkan kualitas anak (Hartoyo 1998). Menurut Surachman (2011), keluarga tidak miskin memiliki perilaku investasi yang lebih tinggi daripada keluarga miskin. Investasi terhadap anak dapat didefinisikan sebagai segala aktifitas atau alokasi sumberdaya keluarga yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas anak sehingga diharapkan akan mampu menjadi individu yang produktif dimasa dewasa (Hartoyo 1998). Kualitas capaian perkembangan anak yang baik dinilai dari perilaku investasi orang tua dalam memberikan stimulasi yang baik dan konsisten kepada anak. Bentuk investasi yang diberikan orang tua kepada anak digolongkan menjadi alokasi uang dan alokasi waktu (Hartoyo 1998). Investasi terhadap sumberdaya manusia, terutama dalam hal pendidikan, akan meningkatkan efisiensi ekonomi sehingga akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi (Schultz 1981). Keluarga, dalam hal ini orang tua, termotivasi untuk

13 2 melakukan investasi terhadap anak mereka melalui sumberdaya yang dimilikinya dengan harapan anak-anak tersebut menjadi anak yang sukses di masa depan (Hample 2010). Kualitas anak akan dapat meningkat dengan keluarga melakukan investasi demi produktivitas marginal seorang anak sehingga akan meningkatkan kapasitas pendapatan anak tersebut (Taubman 1996). Investasi orang tua terhadap anak dalam keluarga merupakan suatu hal yang bersifat krusial, terutama pada saat usia dini. Penelitian Leibowitz (1982) dan Hartoyo (1998) memperlihatkan bahwa keluarga memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas individu melalui investasi. Berdasarkan pemaparan, masih sedikit penelitian yang meneliti perilaku investasi anak dengan capaian perkembangan anak. Oleh karena itu, penelitian ini ingin mendapatkan gambaran mengenai persepsi orang tua mengenai perilaku investasi terhadap capaian perkembangan anak usia 2-5 tahun pada keluarga miskin dan tidak miskin. Perumusan Masalah Target Indonesia dalam mengurangi jumlah penduduk miskin sekitar 7,5 persen pada tahun 2015 merupakan tujuan utama dari Millenium Development Goals (MDGs). Berdasarkan data BPS tahun 2013 penduduk miskin di Indonesia mencapai 28,07 persen. Dalam rangka mengurangi kemiskinan di Indonesia, pemerintah mulai memperhatikan Angka partisipasi Sekolah (APS) untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Hal ini sesuai dari adaptasi UNICEF dalam meningkatkan Angka Partisipasi Sekolah (APS) yang dianggap untuk menurunkan kemiskinan. Hal ini terlihat dari perilaku keluarga dalam mengalokasikan sumberdaya yang dipengaruhi oleh nilai yang dianut orangtua terkait nilai anak. Menurut Susenas (2012), Angka Partisipasi Sekolah PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) di Indonesia masih terbilang rendah. Hal tersebut sesuai dengan UNESCO (2005) yang melaporkan bahwa angka partisipasi PAUD Indonesia terendah di dunia. Dunia International mendefinisikan PAUD sebagai pendidikan bagi anak usia 0-8 tahun, sedangkan di Indonesia kategori PAUD berlaku bagi anak usia 0-6 tahun. Menurut Depdiknas (2013), jumlah anak usia dini di Indonesia tercatat sebanyak anak yang telah mengikuti pendidikan PAUD. Dengan demikian hanya sekitar 43 persen anak Indonesia yang memperoleh akses terhadap PAUD. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional disebutkan bahwa sasaran pembangunan pendidikan adalah meningkatnya mutu pendidikan termasuk PAUD yang antara lain ditandai dengan meningkatnya proporsi anak yang terlayani PAUD (BPS 2012). Fenomena tersebut menunjukkan bahwa angka partisipasi sekolah yang masih rendah akan mengakibatkan kualitas SDM yang rendah. Fakta rendahnya kualitas SDM yang terjadi di Indonesia tidak hanya berkaitan dengan tingkat pendidikan, namun berkaitan dengan kesehatan dan eksploitasi anak. Berdasarkan data dari (Unicef 2012), satu dari tiga anak balita terhambat pertumbuhannya dan anak usia 5-17 tahun terlibat dalam pekerjaan anak. Hal tersebut memperlihatkan bahwa masih kurangnya kesadaran dan perhatian orang tua dan pemerintah dalam hal pengembangan kualitas SDM. Rendahnya angka partisipasi sekolah PAUD dapat disebabkan karena dua hal penting; pertama, kesadaran orang tua dalam mengalokasikan anak pada

14 3 pendidikan anak usia dini; kedua, kurangnya akses atau ketersediaan sarana dan prasarana yang mendukung pendidikan. Keluarga miskin memiliki ciri yang menonjol yaitu jumlah anak yang banyak, karena anak bukan dialia sebagai investasi melainkan sumber tenaga kerja untuk menambah pendapatan keluarga (Rusastra dan Napitupulu 2008). Akibatnya orang tua kurang mementingkan pendidikan anak dan memilih untuk menjadikan pekerja untuk meningkatkan perekonomian keluarga (Puspitawati et al. 2009). Hal tersebut memperlihatkan bahwa pentingnya peran orang tua dalam pendidikan anak. Orang tua yang memberikan banyak investasi kepada anaknya terutama dalam hal pengalokasian pengeluaran dan waktu mampu berkontribusi terhadap capaian kualitas perkembangan anak. Hal tersebut tercermin dari hasil penelitian Sunarti (2008) yang menyatakan bahwa investasi anak pada usia dini menjamin keuntungan perkembangan secara kumulatif. Berkaca pada fakta- fakta tersebut, penelitian ini berupaya untuk mencari jawaban atas pertanyaanpertanyaan berikut: 1. Bagaimana perilaku investasi orang tua terhadap anak usia 2-5 tahun? 2. Bagaimana tingkat perkembangan anak usia 2-5 tahun? 3. Faktor- faktor yang mempengaruhi perilaku investasi anak dan capaian perkembangan anak usia 2-5 tahun? Tujuan Penelitian Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perilaku investasi anak terhadap capaian perkembangan anak (gerakan kasar, gerakan halus, mengerti isyarat dan pembicaraan, mengungkap dengan isyarat, kecerdasan, menolong diri sendiri, dan bergaul) usia 2-5 tahun pada keluarga miskin dan tidak miskin. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengidentifikasi perilaku investasi ayah dan ibu pada keluarga miskin dan tidak miskin 2. Mengidentifikasi capaian perkembangan anak usia 2-5 tahun pada keluarga miskin dan tidak miskin 3. Menganalisis faktor- faktor yang mempengaruhi perilaku investasi dan capaian perkembangan anak usia 2-5 tahun Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pemerintah dalam menentukan kebijakan serta membina keluarga miskin agar mampu mengurangi tingkat kemiskinan dan memperbaiki kualitas capaian perkembangan anak. penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi institusi pendidikan sebagai acuan bagi penelitian selanjutnya dan sebagai tambahan pengetahuan bagi civitas academica. Manfaat lain dari penelitian ini bagi masyarakat adalah sebagai bahan pertimbangan dan informasi dalam menentukan capaian perkembangan anak dengan baik.

15 4 KERANGKA PEMIKIRAN Keluarga merupakan unit utama dan pertama dalam pengembangan sumberdaya manusia. Keluarga memiliki kewajiban dalam memenuhi kebutuhan agar mencapai kepuasan bagi setiap anggota keluarga. Peran keluarga tersebut haruslah berfungsi dengan baik sesuai dengan karakteristik setiap keluarga yang bergantung pada latar belakang masing- masing keluarga. Karakteristik keluarga seperti usia orangtua, lama pendidikan orangtua, besar keluarga dan tingkat kesejahteraan keluarga diduga mampu mempengaruhi kualitas hidup keluarga. Status kesejahteraan keluarga pada keluarga miskin akan mempengaruhi bagaimana perkembangan setiap anggota keluarga yang diduga memberikan minimnya bahan stimulasi dan kebutuhan yang seharusnya diperlukan. Anak usia 2-5 tahun memiliki ciri yang khas, dimana anak mulai mengenal dan memahami dunia, orang- orang dan fungsinya masing- masing. Peningkatan kualitas ini dapat terlihat dari perilaku investasi sumber daya manusia yang diberikan orangtua untuk anak. Dalam proses pengembangan sumberdaya manusia dimulai dengan mengalokasikan sumberdaya terutama alokasi waktu dan uang keluarga. Dengan demikian, pemberian berbagai jenis investasi yang dilakukan orang tua akan mempengaruhi kualitas perkembangan anak dimasa mendatang agar sumber daya keluarga dapat dimanfaatkan dengan tepat. Pada Gambar 1 menunjukkan bahwa investasi yang dilakukan oleh orang tua terhadap anak berupa perilaku investasi waktu dan perilaku investasi uang mempengaruhi kualitas perkembangan anak. Orang tua memiliki peranan penting dalam mengoptimalkan kualitas perkembangan anak. Pendidikan akhir yang ditempuh orang tua mampu memberikan tambahan pemahaman dan pengetahuan mengenai berbagai hal. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka kontribusi pemahaman semakin luas. Perilaku investasi orang tua terhadap anak dilihat dari ketersediaan waktu dan uang yang orang tua berikan sesuai dengan kebutuhan dan stimulasi yang diperlukan oleh anak. Karakteristik keluarga dan anak merupakan faktor yang akan mempengaruhi perilaku investasi anak dan kualitas perkembangan anak. Menurut penelitian (Rosidah 2012), pendidikan suami dan pendapatan keluarga berpengaruh signifikan terhadap perilaku investasi anak. Hal ini dikarenakan pendidikan suami yang tinggi membuka peluang suami untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Pendapatan keluarga yang memenuhi kebutuhan mampu menjaga kestabilan kehidupan keluarga. Sedangkan besar keluarga, jumlah anak sekolah, pendidikan suami dan pendapatan keluarga berpengaruh terhadap alokasi pengeluaran uang untuk anak. Jumlah anggota keluarga memiliki pengaruh negatif terhadap investasi anak dalam bentuk uang (Hartoyo 1998). Penambahan jumlah anggota keluarga akan mengurangi dukungan keluarga terhadap anak. Keluarga dengan pendapatan yang tinggi lebih mencurahkan sumber daya yang dimiliki untuk meningkatkan kualitas anak. Kegiatan investasi yang dilakukan orang tua kepada anak disaat usia dini mempengaruhi kualitas perkembangan anak. Pada saat kegiatan ini terjadi stimulasi yang dialami anak, sehingga orang tua penting dalam memberikan alokasi waktu dan uang. Anak terakhir pada keluarga cenderung mendapatkan kesejahteraan yang lebih baik karena kualitas keluarga meningkat dalam hal pendapatan dan pengalaman. Pendidikan anak memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kualitas perkembangan anak. Proses pendidikan membantu

16 5 anak dalam hal mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak. Pencapaian perkembangan anak usia 2-5 tahun tidak terlepas dari peranan lingkungan yang ada disekitarnya termasuk orangtua. Orangtua memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas perkembangan anak. Selain itu, orangtua bertanggung jawab atas ketersediaan dan kebutuhan yang diperlukan anak agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Kehidupan seorang anak dapat dipengaruhi oleh faktor bawaan dan faktor lingkungan. Menurut penelitian Leibowitz (1982) dalam Hartoyo (1998) menyatakan bahwa kualitas anak akan semakin tinggi dengan meningkatnya investasi yang dilakukan orang tua terhadap anak. Sehingga, dalam penelitian ini secara mendalam akan membahas perilaku investasi anak dan kualitas perkembangan anak usia 2-5 tahun. Karakteristik Keluarga : - Usia orang tua - Lama Pendidikan orang tua - Besar Keluarga - Pendapatan perkapita - Status Kesejahteraan keluarga Karakteristik Anak - Usia anak - Jenis kelamin anak - Pendidikan anak Perilaku Investasi Pada Anak: - Perilaku Investasi Waktu - Perilaku Investasi Uang Gaya Pengasuhan Capaian Perkembangan Anak - Gerakan kasar - Gerakan halus - Komunikasi pasif - Komunikasi aktif - Kecerdasan - Menolong diri sendiri - Bergaul (tingkah laku sosial) Gambar 1 Kerangka Pemikiran Keterangan: variabel yang diteliti variabel yang tidak diteliti

17 6 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian besar yang berjudul Transfer Kemiskinan Antargenerasi di Desa dan Kota dengan ketua peneliti Dr. Ir. Hartoyo, M.Sc. Disain penelitian ini adalah cross-sectional study, yang berarti penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan informasi hanya dalam satu waktu dan tidak berkelanjutan. Penelitian dilakukan di Kecamatan Cigombong dan Ciomas, Kabupaten Bogor. Kabupaten Bogor dipilih sebagai lokasi penelitian secara purposive, dengan pertimbangan kemiskinan masih menjadi permasalahan utama di wilayah ini (24,68%) (BPS 2013). Penentuan lokasi penelitian selanjutnya adalah dengan memilih kecamatan dari setiap daerah dengan pertimbangan karakteristik wilayah dan akses yang berbeda di antara kedua wilayah tersebut. Presentase keluarga miskin di Kecamatan Cigombong sebesar 33,09 persen. Sementara presentase keluarga miskin di Kecamatan Ciomas sebesar 19,01 persen. Penelitian yang meliputi penyusunan proposal, pengambilan data, pengolahan data, analisis data dan pelaporan hasil penelitian dilakukan sejak bulan Agustus 2013 sampai Juni Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga yang bertempat tinggal di wilayah Bogor (Kecamatan Cigombong dan Kecamatan Ciomas) yang memiliki anak terakhir usia 2-5 tahun. Contoh dalam penelitian ini adalah 60 keluarga (ayah, ibu dan anak) dan dibedakan menjadi dua kelompok berdasarkan status kesejahteraan, yaitu 30 keluarga miskin dan 30 keluarga tidak miskin. Penggolongan dilakukan berdasarkan penerimaan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM). Penarikan contoh dilakukan dengan metode stratified random sampling dengan status kesejahteraan sebagai kriterianya, selanjutnya pemilihan contoh kemudian dilakukan dengan mengacak keluarga yang memenuhi kriteria di dua kecamatan, empat desa dan delapan RW (Rukun Warga) dengan proporsi masingmasing 30 keluarga untuk setiap kecamatan (15 keluarga miskin dengan anak terakhir usia 2-5 tahun dan 15 keluarga tidak miskin dengan anak terakhir usia prasekolah), sehingga didapatkan total seluruh contoh penelitian adalah 60 keluarga. Berikut adalah gambar skema cara penarikan contoh:

18 7 Pemilihan Kabupaten Kab. Bogor Kec. Ciomas Kec. Cigombong Purposif Desa Ciomas Desa Padasuka Desa Ciadek Desa Ciburayut Purposif RW 01 RW 04 RW 02 RW 07 RW 02 RW 04 RW 06 RW 07 Purposif 15 keluarga miskin yang memiliki anak usia prasekolah 2-5 tahun 15 keluarga tidak miskin yang memiliki anak usia prasekolah 2-5 tahun 15 keluarga miskin yang memiliki anak usia prasekolah 2-5 tahun 15 keluarga tidak miskin yang memiliki anak usia prasekolah 2-5 tahun Stratified n = 30 keluarga n = 30 keluarga Gambar 2 Skema cara penarikan contoh Jenis dan Cara Pengambilan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui wawancara terhadap ayah dan ibu serta pengukuran langsung terhadap anak usia 2-5 tahun. Data primer mencakup karakteristik keluarga, karakteristik anak, perilaku investasi anak dan capaian perkembangan anak usia 2-5 tahun. Karakteristik keluarga meliputi usia orangtua, pendapatan perkapita, besar keluarga, pendidikan orangtua, dan status kesejahteraan. Sementara itu, karakteristik anak meliputi usia anak, jenis kelamin anak, dan pendidikan. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi perilaku investasi orang tua terhadap anak (alokasi waktu dan alokasi uang) dan capaian perkembangan anak usia 2-5 tahun (gerakan kasar, gerakan halus, mengerti isyarat dan pembicaraan, mengungkapkan dengan kata-kata, kecerdasan, menolong diri sendiri, bergaul). Informasi yang diperoleh menggunakan alat bantu kuesioner yang terdiri dari pernyataan-pernyataan terstruktur terkait dengan variabel yang diteliti. Instrumen perilaku investasi orang tua terhadap anak yang digunakan pada penelitian ini adalah instrumen dari Surachman (2011) yang telah diuji reliabilitas dengan nilai cronbach alfa 0,889. Sementara itu, kuesioner untuk mengukur

19 8 perkembangan anak yaitu menggunakan instrument Bina Keluarga Balita (BKB) dari Badan Koordinasi dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Indikator perilaku investasi anak yang diukur meliputi perilaku alokasi waktu (10 item pertanyaan) dan alokasi uang (9 item pertanyaan). Indikator capaian perkembangan anak meliputi tujuh dimensi perkembangan, yaitu; gerakan kasar, gerakan halus, mengerti isyarat dan pembicaraan, mengungkapkan dengan kata-kata, kecerdasan, menolong diri sendiri, bergaul. Indikator dibedakan sesuai dengan usia anak; yaitu 2-<3 tahun, 3-<4 tahun, dan 4-5 tahun. Setiap item dimensi capaian perkembangan memiliki berbagai item pertanyaan yang berbeda pada setiap dimensi. Selain data primer, informasi yang juga digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder. Data tersebut berupa data yang meliputi gambaran umum wilayah dan data kependudukan. Data sekunder tersebut diperoleh dari BPS dan BAPPEDA. Pengolahan dan Analisis Data Data yang telah diperoleh selanjutnya diolah melalui proses coding, entry, editing, scoring, dan analisis data. Data dianalisis secara statistik deskriptif dan inferensia dengan menggunakan program Microsoft excel dan Statistical Package for Social Sciences (SPSS). Analisis statistik yang digunakan meliputi frekuensi, rata-rata, nilai minimum, nilai maksimum dan standard deviasi. Sementara untuk analisis inferensia, pengolahan data menggunakan uji reliabilitas, validitas, uji korelasi, uji beda dan uji regresi linear berganda. Tahapan analisis yang dilakukan untuk menjawab tujuan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Karakteristik keluarga dianalisis secara deskriptif. Besar keluarga dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu; keluarga kecil (1-4 orang), keluarga sedang (5-7 orang), keluarga besar (>7 orang). Usia ayah dan ibu dibagi menjadi tiga kategori, yaitu; tahun, tahun, dan >60 tahun. Lama pendidikan ayah dan ibu dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu; 6 tahun, 7-9 tahun, tahun dan >12 tahun. Sementara itu, pendapatan perkapita per orang dibagi menjadi lima kategori yaitu <202 ribu, 202-<404 ribu, 404-<606 ribu, dan 606 ribu rupiah. 2. Karakteristik anak dianalisis secara deskriptif. Usia anak dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu; 2-<3 tahun, 3-<4 tahun, 4-5 tahun. Jenis kelamin anak dibagi menjadi dua, yaitu; laki- laki dan perempuan. Pendidikan anak dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu; PAUD dan non-paud. 3. Uji beda independent Samples T-test dilakukan untuk menganalisis perbedaan perilaku investasi anak dan capaian perkembangan anak usia prasekolah (2-5 tahun) pada keluarga miskin dan tidak miskin. 4. Hubungan antar variabel perilaku investasi anak dengan capaian perkembangan anak usia 2-5 tahun di uji dengan menggunakan uji korelasi untuk melihat keterkaitan diantara variabel- variabel tersebut. 5. Faktor- faktor yang mempengaruhi perilaku investasi ayah dan ibu, serta capaian perkembangan anak usia 2-5 tahun diuji dengan menggunakan regresi linear berganda.

20 9 Variabel-variabel yang diteliti pada penelitian ini diberi skor penilaian sesuai skala yang digunakan untuk masing-masing variabel. Variabel perilaku investasi anak diukur dengan pertanyaan dimana responden diminta untuk menjawab butir-butir pernyataan perilaku investasi anak (perilaku investasi waktu dan perilaku investasi uang) dengan hasil data ordinal. Skala yang digunakan untuk variabel perilaku investasi orangtua (ayah dan ibu) terhadap anak yaitu skala likert dengan empat pilihan jawaban yaitu, tidak pernah yang diberi skor penilaian 1, kadang-kadang yang diberi skor penilaian 2, sering yang diberi skor penilaian 3, selalu yang diberi skor penilaian 4. Variabel capaian perkembangan anak usia prasekolah diukur dengan pengukuran secara langsung dimana responden diminta untuk melakukan perintah sesuai dengan pernyataan dari instrumen penelitian. Apabila responden dapat mempraktekkan atau melakukan dengan benar, maka diberi skor 1 untuk setiap butirnya dan skor 0 untuk setiap butir yang salah. Dalam menentukkan kategori pada variabel perkembangan anak menggunakan cut off yaitu; rendah <60, sedang 60-80, tinggi 80. Pengolahan data dari variabel pada penelitian ini di jelaskan pada tabel 1. Tabel 1 Pengolahan data dari variabel perilaku investasi dan capaian perkembangan anak usia prasekolah Variabel Sub Variabel Keterangan Pengolahan Data Perilaku investasi Perilaku investasi waktu Hasil scoring data di jumlahkan pada masingmasing sub variabel sehingga diperoleh skor Perilaku investasi uang total, skor total kemudian ditransformasikan ke dalam skor indeks : Perkembangan anak Gerakan kasar Gerakan halus Komunikasi aktif Komunikasi pasif Kecerdasan Menolong diri sendiri Tingkah laku sosial Kemudian skor dibandingkan dengan seluruh sub variabel (investasi waktu, investasi uang, dan investasi keseluruhan) dengan menggunakan grafik. Data yang sudah di scoring, transformasi ke skor indeks. Setelah itu, data kemudian di kategorikan dalam kategori tinggi, sedang, atau rendah menurut cut- off point : Rendah = <60 Sedang = Tinggi = >80 Skor yang semakin tinggi menunjukkan semakin baiknya kualitas capaian perkembangan anak. Data penelitian harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan terlebih dahulu sebelum melakukan uji regresi. Syarat- syarat tersebut meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heterokedastisitas, dan uji autokorelasi. Uji normalitas yang digunakan adalah uji normalitas kolmogorov-smirnov. Data menyebar normal apabila memiliki nilai signifikan lebih dari Selain itu, kenormalan data dapat dilihat dari nilai skewness dan kurtosis. Apabila nilai skewness dan kurtosis berada pada kisaran -2 sampai +2, maka data dapat dikatakan terdistribusi normal.

21 10 Selanjutnya untuk mengetahui adanya multikolinearitas (ada atau tidaknya hubungan antara variabel- variabel bebas yang diteliti) yaitu dengan melihat nilai tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF). Apabila nilai tolerance dibawah 0.1 dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) di atas 10, maka variabel tersebut terdapat multikolinearitas. Apabila nilai korelasi antarvariabel bebas tersebut lebih dari 0.60, maka terjadi multikolinearitas. Uji heterokedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi dikatakan terjadi heterokedastisitas apabila memiliki nilai signifikansi dibawah Apabila model regresi tidak terjadi heterokedastisitas, maka dapat dilakukan uji regresi. Model persamaan regresi pada penelitian ini adalah sebagai berikut : Uji regresi linear terhadap perilaku investasi ayah Keterangan: y = indeks perilaku investasi ayah, b0 = konstanta, b1-5 = koefisien regresi, x1 = usia ayah, x2 = lama pendidikan ayah, x3 = besar keluarga, x4 = pendapatan perkapita, x5 = usia anak, έ = error. Uji regresi linear terhadap perilaku investasi ibu Keterangan: y = indeks perilaku investasi ibu, b0 = konstanta, b1-5 = koefisien regresi, x1 = usia ibu, x2 = lama pendidikan ibu, x3 = besar keluarga, x4 = pendapatan perkapita, x5 = usia anak, έ = error. Uji regresi linear terhadap capaian perkembangan anak Keterangan: y = indeks perkembangan anak, b0 = konstanta, b1-7 = koefisien regresi, x1 = usia ibu, x2 = lama pendidikan ibu, x3 = besar keluarga, x4 = pendapatan perkapita, x5 = usia anak, x6 = perilaku investasi ibu, x7 = perilaku investasi ayah, έ = error. Uji regresi linear terhadap capaian perkembangan anak Keterangan: y = indeks capaian perkembangan anak, b0 = konstanta, b1-4 = koefisien regresi, x1 = investasi perilaku waktu ayah, x2 = investasi perilaku uang ayah, x3 = perilaku investasi waktu ibu, x4 = perilaku investasi uang ibu, έ = error.

22 11 Definisi Operasional Karakteristik keluarga yaitu keadaan keluarga berdasarkan kondisi sosial ekonomi dan demografi keluarga dalam hal usia ibu, pendidikan ibu, usia ayah, pendidikan ayah, pendapatan keluarga dan besar keluarga. Usia ibu adalah jumlah angka lama hidup ibu dalam satuan tahun yang dihitung dari tanggal dan tahun lahir ibu Lama pendidikan ibu adalah lama pendidikan formal yang ditempuh dan ditamatkan oleh ibu dalam satuan tahun Usia ayah adalah jumlah angka lama hidup ayah dalam satuan tahun yang dihitung dari tanggal dan tahun lahir ibu Lama pendidikan ayah adalah lama pendidikan formal yang ditempuh dan ditamatkan oleh ayah dalam satuan tahun Pendapatan keluarga adalah total pendapatan yang diterima keluarga contoh setiap bulan dalam satuan Rupiah Besar keluarga adalah ukuran keluarga berdasarkan jumlah anggota keluarga yang dinyatakan dalam orang Karakteristik anak merupakan kondisi anak yang mencakup usia, jenis kelamin, urutan kelahiran, dan partisipasi pendidikan prasekolah Usia anak adalah jumlah angka lama hidup anak dalam satuan tahun yang dihitung dari tanggal dan tahun lahir anak Jenis kelamin adalah penciri pada anak yang dibedakan menjadi laki-laki dan perempuan Pendidikan anak adalah status keikutsertaan anak dalam pendidikan anak usia dini yang dibedakan menjadi paud dan non-paud Perilaku investasi pada anak adalah perilaku orang tua sebagai bentuk usaha dan aktifitas yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas anak sehingga diharapkan menjadi individu yang produktif Perilaku investasi uang adalah perilaku orang tua dalam mengalokasikan dana pendidikan dan kesehatan bagi anak balitanya Perilaku investasi waktu adalah perilaku orang tua dalam mengalokasikan sumberdaya waktu yang dicurahkan untuk anak untuk meningkatkan produktivitas yang lebih baik Perkembangan anak adalah proses perubahan anak secara fisiologis dan psikologis yang terdiri dari perkembangan gerakan kasar, gerakan halus, komunikasi pasif, komunikasi aktif, kecerdasan, kemandirian, dan tingkah laku sosial anak Perkembangan gerakan kasar adalah tingkat pencapaian kemampuan mengkoordinasikan anggota tubuh dengan salah satu indera sesuai dengan usia Perkembangan gerakan halus adalah perkembangan gerakan anak yang menggunakan otot-otot kecil atau sebagian anggota tubuh tertentu dan dipengaruhi kesempatan anak untuk belajar dan berlatih Perkembangan komunikasi pasif adalah tingkat pencapaian kemampuan dalam berbahasa dalam mengerti isyarat dan pembicaraan Perkembangan komunikasi aktif adalah tingkat pencapaian anak dalam mengungkapkan dengan isyarat atau kata-kata Perkembangan kecerdasan adalah tingkat pencapaian pada daya tangkap, daya pikir, dan daya ingat dalam memecahkan masalah Perkembangan kemandirian merupakan kemampuan anak untuk bertanggung jawab atas sesuatu yang dilakukan tanpa membebani orang lain yang disesuaikan dengan tahap perkembangan Perkembangan tingkah laku sosial adalah tingkat pencapaian anak dalam bergaul dan berinteraksi dengan orang lain sehingga ia mampu di terima

23 12 HASIL Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Kecamatan Cigombong dan Ciomas, Kabupaten Bogor. Kecamatan Cigombong adalah salah satu daerah di wilayah Kabupaten Bogor yang berjarak 30 km dari Ibu Kota kabupaten. Kecamatan Cigombong memiliki kondisi bentangan lahan daratan dan berbukit, terletak pada ketinggian 536 meter dpl. Kecamatan cigombong memiliki luas wilayah meliputi 4.402,519 hektar. Kecamatan Cigombong memiliki penduduk yang cukup banyak dimana jumlah penduduk di tahun 2013 adalah sebesar jiwa. Kondisi kesejahteraan suatu kecamatan harus didukung oleh adanya sarana dan prasarana yang menunjang, seperti tersedianya jaringan transportasi, puskesmas, posyandu, jaringan telekomunikasi, dll. Sarana dan prasarana di Kecamatan Cigombong masih belum cukup memadai dikarenakan akses yang jauh dari desa. Kondisi kesehatan (perilaku hidup bersih sehat) masih belum membudaya, seperti 45 persen tenaga kesehatan masih di ditangani dukun paraji. Jumlah akses pendidikan, khususnya PAUD di kecamatan ini sekitar 21 PAUD di 9 desa. Sementara itu, Kecamatan Ciomas adalah daerah di kabupaten yang memiliki luas 1,810 Ha. Kecamatan Ciomas memiliki bentangan lahan daratan yang tidak berbukit dan cenderung rata. Kecamatan Ciomas memiliki 10 desa. Batas wilayah Kecamatan Ciomas adalah batas utara terdapat Kecamatan Dramaga, batas barat terdapat Kota Bogor, batas selatan terdapat Kecamatan Taman sari, batas timur terdapat Kota Bogor. Jumlah penduduk di Kecamatan Ciomas adalah sebesar jiwa. Kondisi ekonomi pada Kecamatan Ciomas ditandai dengan mayoritas pekerjaan masyarakat yang berprofesi sebagai buruh. Jumlah PAUD di kecamatan ciomas berkisar 62 di 11 desa. Kecamatan Ciomas memiliki ruang akses fasilitas dan sarana prasarana kesehatan, pendidikan, lapangan pekerjaan, dll lebih mudah dibandingkan dengan Kecamatan Cigombong. Karakteristik Keluarga Usia ayah dan ibu. Rata-rata usia ayah yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah tahun, sedangkan rata-rata usia ibu 33.8 tahun. Informasi pada Tabel 2 menunjukkan bahwa lebih dari separuh ayah (66.67%) berada pada usia dewasa muda. Begitu pula dengan ibu, lebih dari separuh ibu (81.67%) berada pada usia dewasa muda. Hasil penelitian pun menunjukkan pada keluarga miskin, ayah lebih banyak berada pada usia dewasa muda, sedangkan kurang dari separuh ibu berada pada usia madya. Sementara itu pada keluarga tidak miskin, lebih dari separuh ayah dan ibu berada pada usia dewasa muda.

24 13 Tabel 2 Sebaran usia ayah dan ibu berdasarkan status kesejahteraan keluarga Kelompok Usia (tahun) Miskin Tidak Miskin Total n % n % n % Ayah Dewasa muda (18-40) Dewasa madya (41-60) Dewasa lanjut (>60) Total Rata- rata (thn) Kisaran (maks-min) Ibu Dewasa muda (18-40) Dewasa madya (41-60) Dewasa lanjut (>60) Total Rata- rata (thn) Kisaran (maks-min) Pendidikan ayah dan ibu. Rata-rata ayah menempuh 8.49 tahun pendidikan formal (sd=3.23), sementara ibu lebih rendah yaitu 8.19 tahun (sd=2.99). Sebesar persen ayah pernah menyelesaikan pendidikan di tingkat menengah atas, sementara pada kelompok ibu hanya 8.33 persen yang mengalami menyelesaikan pendidikan di tingkat menegah atas. Setengah ibu (50%) hanya menempuh atau menyelesaikan pendidikan formal setara sekolah dasar (Tabel 3). Tabel 3 Sebaran lama pendidikan ayah dan ibu berdasarkan status kesejahteraan keluarga Ayah Lama pendidikan (tahun) Miskin Tidak Miskin Total n % n % n % > Total Rata- rata Sd Ibu > Total Rata- rata Sd

25 14 Ayah maupun ibu dari keluarga tidak miskin menempuh pendidikan lebih lama dibandingkan ayah dan ibu dari keluarga miskin. Rata-rata ayah dan ibu dari keluarga tidak miskin berturut-turut tahun (sd=3.02 tahun) dan 9.33 tahun (sd=3.32). Sementara itu, rata-rata lama pendidikan ayah dan ibu dari keluarga miskin berturut- turut 7 tahun (sd=2.13 tahun) dan 7.10 tahun (sd=1.67). Pekerjaan ayah dan ibu. Sebanyak persen ayah dalam penelitian ini bekerja sebagai wiraswasta, sementara lebih dari separuh (78.33%) ibu tidak bekerja atau berperan sebagai ibu rumah tangga (Tabel 4). Meskipun separuh karakteristik wilayah tempat penelitian adalah pedesaan, namun ayah hanya sekitar 5 persen yang bekerja sebagai petani. Lebih dari separuh (68.9%) ayah dari keluarga miskin berprofesi sebagai buruh serabutan dan ayah dari keluarga tidak miskin (56.67%) berprofesi sebagai wiraswasta. Ibu dari keluarga tidak miskin lebih rendah dari keluarga miskin yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Sehingga sebagian besar ibu lebih banyak menghabiskan waktu pada kegiatan domestik keluarga. Tabel 4 Sebaran bidang pekerjaan contoh berdasarkan status kesejahteraan Jenis Pekerjaan Ayah Miskin Tidak Miskin Total n % n % n % Buruh tani Wiraswasta Buruh serabutan Wirausaha/pedagang Lain-lain Total Ibu IRT Buruh Pedagang Wiraswasta Total Besar Keluarga. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari separuh keluarga miskin berada pada keluarga sedang, sedangkan separuh dari keluarga tidak miskin berada pada keluarga sedang. Sementara itu sekitar persen keluarga miskin berada pada keluarga besar. Jumlah anak yang dimiliki oleh keluarga tidak miskin adalah tidak lebih dari delapan orang. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah minimal anggota keluarga adalah 2 orang dan maksimal adalah 13 orang.

26 15 Tabel 5 Sebaran keluarga contoh berdasarkan kategori besar keluarga dengan status kesejahteraan keluarga Besar keluarga Miskin Tidak Miskin Total n % n % n % Keluarga kecil ( 4 orang) Keluarga sedang (5-7 orang) Keluarga besar ( 8 orang) Total Rata- rata Kisaran (min-maks) Pendapatan perkapita. Pendapatan perkapita merupakan hasil pembagian total pendapatan keluarga per bulan dengan jumlah anggota keluarga. Sebesar persen keluarga contoh memiliki pendapatan per kapita lebih dari sama dengan Rp ,00. Rata-rata pendapatan per kapita keseluruhan keluarga contoh adalah Rp ,75 perbulan. Angka tersebut lebih tinggi dari garis kemiskinan Provinsi Jawa Barat (2013) yaitu sebesar Rp ,00. Informasi terkait hal tersebut terdapat pada Tabel 6. Tabel 6 Sebaran rata-rata pendapatan perkapita keluarga contoh dengan status kesejahteraan keluarga Pendapatan perkapita ( rupiah) Miskin Tidak Miskin Total n % n % n % < < < Total Rata- rata Min Maks Sebanyak 100 persen keluarga contoh yang tergolong miskin memiliki pendapatan per kapita kurang dari Rp ,00. Sementara itu, hampir sebagian keluarga contoh yang tergolong tidak miskin memiliki pendapatan per kapita sebesar Rp ,00 sampai Rp ,00. Rata- rata pendapatan per kapita keluarga contoh yang tergolong miskin adalah Rp ,88, lebih rendah dibandingkan dengan pendapatan per kapita pada keluarga yang tergolong tidak miskin yaitu Rp ,29. Rata- rata pendapatan per kapita keluarga contoh yang tergolong miskin berada di bawah garis kemiskinan Jawa Barat. Sementara itu, rata-rata pendapatan keluarga contoh yang tergolong tidak miskin berada di atas garis kemiskinan Jawa Barat.

27 16 Karakteristik Anak Usia dan jenis kelamin. Perbandingan jenis kelamin perempuan anak terakhir dari keluarga contoh lebih banyak daripada jenis kelamin laki-laki. Sementara itu perbandingan jenis kelamin pada keluarga contoh yang tergolong miskin dan tidak miskin sama besar antara laki- laki dan perempuan. Sebaran usia anak pun beragam pada rentang 2-5 tahun. Rata- rata usia anak yaitu 37.78% (sd=11.06 bulan). Presentase terbesar usia anak mencapai 55 persen pada rentang usia 24 hilang kurang dari 36 bulan. Rata- rata usia anak terakhir dari keluarga contoh yang tergolong miskin adalah bulan (sd=9.89 bulan). Sedangkan rata-rata usia anak pada keluarga contoh yang tergolong tidak miskin adalah 39.5 bulan (sd=12.03 bulan). Tabel 7 Sebaran usia dan jenis kelamin responden berdasarkan status kesejahteraan Kelompok Usia (tahun) dan Jenis Kelamin Usia Miskin Tidak Miskin Total n % n % n % 2-< < Total Rata- rata Max Min Sd Jenis Kelamin Laki- laki Perempuan Total Pendidikan anak. Lebih dari separuh (78.33%) anak terakhir keluarga contoh belum mengikuti pendidikan anak usia dini (PAUD). Begitupun pendidikan anak pada keluarga miskin dan tidak miskin lebih dari separuhnya belum mengikuti pendidikan usia dini (PAUD). Sementara itu, jumlah anak prasekolah pada keluarga tidak miskin yang sudah mengikuti PAUD lebih banyak dibandingkan anak pada keluarga miskin. Tabel 8 Sebaran pendidikan anak contoh berdasarkan status kesejahteraan Pendidikan Anak Miskin Tidak Miskin Total n % n % n % PAUD Non-PAUD Total

28 17 Perilaku Investasi Orangtua terhadap Anak Perilaku investasi orangtua terhadap anak merupakan perilaku yang diberikan orangtua kepada anak berupa perilaku investasi waktu yaitu waktu yang dihabiskan orangtua untuk anak dan perilaku investasi uang seperti, makanan, pakaian, rumah, transportasi, pendidikan, dan perawatan kesehatan untuk menunjang proses pertumbuhan dan perkembangan anak menuju arah yang lebih baik. Perilaku investasi yang diukur adalah perilaku investai waktu orang tua terhadap anak dan perilaku investasi uang orang tua terhadap anak. Berikut adalah gambar yang menunjukkan total skor investasi orangtua terhadap anak pada keluarga miskin dan tidak miskin: Gambar 3 rata-rata skor investasi orangtua terhadap anak Secara umum rata-rata skor investasi orang tua terhadap anak, baik perilaku investasi waktu dan perilaku investasi uang pada keluarga yang tergolong miskin lebih rendah di bandingkan dengan keluarga yang tergolong tidak miskin. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat hubungan antara investasi dengan status kesejahteraan seseorang. Keterlibatan orangtua, baik ayah maupun ibu memberikan dukungan penuh terhadap investasi yang diberikan. Berdasarkan Lampiran 1 perilaku investasi waktu yang diberikan orangtua berupa menemani anak yang sedang bermain, mengajak ke posyandu, menyiapkan sarapan, dan lainnya merupakan suatu hal yang penting bagi anak, namun perilaku investasi waktu ini lebih cenderung dilakukan oleh ibu. Sementara itu, perilaku investasi uang yang diberikan orangtua pada penelitian ini dilakukan oleh ayah. Hal ini dikarenakan lebih dari sebagian ibu contoh tidak bekerja atau ibu rumah tangga. Perilaku Investasi Ayah terhadap Anak. Upaya manusia dalam mengembangkan sumberdaya yang dimiliki adalah dengan menggunakan sumberdaya yang berupa investasi sumberdaya manusia. Investasi ayah terhadap anak adalah seluruh perilaku atau tindakan yang dilakukan ayah terhadap anak untuk mencapai kualitas hidup anak.

29 18 Berikut adalah grafik rata-rata skor investasi ayah terhadap anak : Gambar 4 rata-rata skor investasi ayah terhadap anak Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku investasi waktu dan perilaku investasi uang yang dilakukan ayah pada keluarga yang tergolong miskin lebih rendah dibandingkan dengan keluarga yang tergolong tidak miskin. Hal ini mengindikasikan bahwa kondisi ekonomi yang kurang baik mampu memberikan perilaku investasi waktu dan uang yang diberikan oleh ayah. Hasil uji beda menunjukkan rata-rata skor perilaku investasi ayah yang berstatus miskin dan tidak miskin berbeda nyata (t=-6,998 ; p<0,05). Atribut perilaku investasi waktu yang tidak pernah sebagian ayah lakukan adalah menyiapkan sarapan untuk anak, hampir seluruh ayah tidak mengajak anak untuk terlibat memasak, membawa anak ke posyandu setiap bulannya, mengajak anak untuk berolahraga bersama seminggu sekali. Sementara itu, hampir sebagian ayah kadang-kadang memandikan anak di pagi hari, menyuapi anak saat makan. Hal ini menunjukkan bahwa waktu yang diberikan ayah untuk anak tidak lebih banyak dibandingkan ibu. Hal yang sering ibu lakukan adalah sebagian lebih ayah mengajak annak bersosialisasi dengan tetangga, mencurahkan seluruh perhatian saat anak sakit, dan mengajak anak ke acara perkumpulan keluarga. Sementara itu, perilaku investasi uang yang dilakukan ayah lebih dari sebagiannya adalah membawa anak ke dokter, membelikan mainan yang sesuai dengan usianya, menyediakan obat-obatan darurat di rumah, membelikan minyak kayu putih dan bedak, mengajak rekreasi bersama keluarga. Meskipun hampir sebagian ayah kadang-kadang menyediakan menu makanan lengkap setiap hari, menyediakan buah untuk anak dan menyediakan susu untuk anak, namun ayah memberikan uang untuk memenuhi kebutuhan anak. Ayah merupakan kepala keluarga yang bertanggung jawab atas nafkah untuk keluarganya, sehingga dalam hal ini ayah lebih memberikan peran yang lebih dibandingkan ibu. Perilaku Investasi Ibu terhadap Anak Perilaku investasi yang dilakukan oleh ibu merupakan hal terpenting dalam keberlangsungan hidup anak. Investasi yang dilakukan ibu cenderung tinggi pada waktu yang dihabiskan orangtua untuk anak. Ibu contoh dalam penelitian ini, hampir sebagian besar tidak bekerja sehingga ibu mampu menghabiskan waktu dengan anak lebih banyak dibandingkan ayah.

METODE PENELITIAN. Populasi dan Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN. Populasi dan Teknik Pengambilan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan desain cross sectional study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka Penarikan Contoh Penelitian. Purposive. Kecamatan Bogor Barat. Purposive. Kelurahan Bubulak

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka Penarikan Contoh Penelitian. Purposive. Kecamatan Bogor Barat. Purposive. Kelurahan Bubulak 25 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi antara cross sectional study, yaitu penelitian yang hanya dilakukan pada satu waktu

Lebih terperinci

ANALISIS PERSEPSI DAN SIKAP TERHADAP PERAN GENDER PADA MAHASISWA FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR NI NYOMAN SUSI RATNA DEWANTI

ANALISIS PERSEPSI DAN SIKAP TERHADAP PERAN GENDER PADA MAHASISWA FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR NI NYOMAN SUSI RATNA DEWANTI ANALISIS PERSEPSI DAN SIKAP TERHADAP PERAN GENDER PADA MAHASISWA FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR Oleh: NI NYOMAN SUSI RATNA DEWANTI PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study dengan metode survey di Kelurahan Kertamaya, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Pemilihan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian 19 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain retrospektif dan cross sectional karena data yang diambil berkenaan dengan pengalaman masa lalu yaitu saat keluarga

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Dramaga. Siswa kelas 8 (9 kelas) Siswa kelas 8.4 dan 8.6 n= siswa laki-laki 30 siswa perempuan

METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Dramaga. Siswa kelas 8 (9 kelas) Siswa kelas 8.4 dan 8.6 n= siswa laki-laki 30 siswa perempuan 18 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian interaksi keluarga yang memfokuskan pada interaksi antara ibu dengan anak. Desain yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

NILAI ANAK DAN PERILAKU INVESTASI ORANGTUA TERHADAP ANAK USIA PRASEKOLAH DI DESA DAN KOTA MARDIANA

NILAI ANAK DAN PERILAKU INVESTASI ORANGTUA TERHADAP ANAK USIA PRASEKOLAH DI DESA DAN KOTA MARDIANA NILAI ANAK DAN PERILAKU INVESTASI ORANGTUA TERHADAP ANAK USIA PRASEKOLAH DI DESA DAN KOTA MARDIANA ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN MENGENAI

Lebih terperinci

Gambar 2 Metode Penarikan Contoh

Gambar 2 Metode Penarikan Contoh 17 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain Cross Sectional Study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran karakteristik contoh

Lebih terperinci

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian. Karakteristik anak 1. jenis kelamin 2. usia. Status Gizi

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian. Karakteristik anak 1. jenis kelamin 2. usia. Status Gizi KERANGKA PEMIKIRAN Perkembangan kognitif merupakan suatu proses psikologis yang terjadi dalam bentuk pengenalan, pengertian, dan pemahaman dengan menggunakan pengamatan, pendengaran, dan pemikiran (Baraja

Lebih terperinci

NILAI ANAK, STIMULASI PSIKOSOSIAL, DAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 2-5 TAHUN PADA KELUARGA RAWAN PANGAN DI KABUPATEN BANJARNEGARA, JAWA TENGAH

NILAI ANAK, STIMULASI PSIKOSOSIAL, DAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 2-5 TAHUN PADA KELUARGA RAWAN PANGAN DI KABUPATEN BANJARNEGARA, JAWA TENGAH NILAI ANAK, STIMULASI PSIKOSOSIAL, DAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 2-5 TAHUN PADA KELUARGA RAWAN PANGAN DI KABUPATEN BANJARNEGARA, JAWA TENGAH CHANDRIYANI I24051735 DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR PENGARUH STIMULASI PSIKOSOSIAL, PERKEMBANGAN KOGNITIF, DAN PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSI TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA PRASEKOLAH DI KABUPATEN BOGOR GIYARTI PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 19 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Disain penelitian adalah cross sectional study, yakni data dikumpulkan pada satu waktu (Singarimbun & Effendi 1995. Penelitian berlokasi di Kota

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Teknik Penarikan Contoh METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional study, artinya data penelitian dikumpulkan pada satu periode waktu tertentu. Penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH PEMENUHAN TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA REMAJA TERHADAP PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA. Lia Nurjanah

PENGARUH PEMENUHAN TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA REMAJA TERHADAP PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA. Lia Nurjanah PENGARUH PEMENUHAN TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA REMAJA TERHADAP PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA Lia Nurjanah DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT

Lebih terperinci

Karakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG

Karakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG KERANGKA PEMIKIRAN Program konversi minyak tanah ke LPG dilakukan melalui pembagian paket LPG kg beserta tabung, kompor, regulator dan selang secara gratis kepada keluarga miskin yang jumlahnya mencapai.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka pengambilan contoh penelitian. Purposive. Proporsional random sampling. Mahasiswa TPB-IPB 2011/2012 (N=3494)

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka pengambilan contoh penelitian. Purposive. Proporsional random sampling. Mahasiswa TPB-IPB 2011/2012 (N=3494) 19 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional karena pengumpulan data hanya dilakukan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan, serta retrospektif karena

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian 8 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah disain cross sectional study. Disain ini dipilih karena ingin mendapatkan data pada saat yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh 17 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu. Pemillihan tempat dilakukan dengan cara pupossive, yaitu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Contoh dan Metode Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Contoh dan Metode Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 21 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional Study yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu dan menggunakan metode survei. Lokasi penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik dan Cara Pemilihan Sampel

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik dan Cara Pemilihan Sampel 15 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross-sectional study yaitu suatu teknik pengambilan data yang dilakukan melalui survey lapang

Lebih terperinci

Strategi Koping Fungsi Ekonomi: Strategi penghematan Strategi penambahan pendapatan. Dukungan Sosial: Keluarga Besar Tetangga. Input Throughput Output

Strategi Koping Fungsi Ekonomi: Strategi penghematan Strategi penambahan pendapatan. Dukungan Sosial: Keluarga Besar Tetangga. Input Throughput Output 34 KERANGKA PEMIKIRAN Kemiskinan yang melanda bangsa Indonesia selama bertahun-tahun menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah meningkatnya harga kebutuhan pokok yang mengakibatkan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh 20 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, karena data dikumpulkan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan dengan sampel yang dipilih khusus

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh 2 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain cross sectional study, yaitu suatu penelitian dengan teknik pengambilan data melalui survei lapang dalam satu titik

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh 25 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Data dikumpulkan untuk meneliti suatu fenomena dalam satu kurun waktu tertentu (Umar 2006).

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU MEMBELI BUKU BAJAKAN PADA MAHASISWA IPB PUSPA WIDYA UTAMI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU MEMBELI BUKU BAJAKAN PADA MAHASISWA IPB PUSPA WIDYA UTAMI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU MEMBELI BUKU BAJAKAN PADA MAHASISWA IPB PUSPA WIDYA UTAMI DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

Karakteristik Anak Umur Jenis Kelamin Urutan anak Kepribadian Cita-cita dan tujuan. Tingkat Stres Menghadapi UN SMA Negeri SMA Swasta

Karakteristik Anak Umur Jenis Kelamin Urutan anak Kepribadian Cita-cita dan tujuan. Tingkat Stres Menghadapi UN SMA Negeri SMA Swasta 44 KERANGKA PEMIKIRAN Salah satu ciri yang paling sering muncul pada remaja untuk menjalani penanganan psikologisnya adalah stres. Stres pada remaja yang duduk dibangku sekolah dapat dilanda ketika mereka

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh 19 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu tertentu. Lokasi penelitian adalah Desa

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Sekolah di Kota Bogor SMAN 1. Kelas Bertaraf Internasional. 12 Laki-laki 24 Perempuan 12 Laki-laki 25 Perempuan

METODE PENELITIAN. Sekolah di Kota Bogor SMAN 1. Kelas Bertaraf Internasional. 12 Laki-laki 24 Perempuan 12 Laki-laki 25 Perempuan 60 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Bogor, Kota Bogor Provinsi Jawa Barat. Lokasi penelitian dilakukan secara

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEER GROUP DENGAN KARAKTER DAN PERILAKU BULLYING REMAJA KARINA

HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEER GROUP DENGAN KARAKTER DAN PERILAKU BULLYING REMAJA KARINA HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEER GROUP DENGAN KARAKTER DAN PERILAKU BULLYING REMAJA KARINA DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012 Hak Cipta

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh 32 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian interaksi keluarga yang memfokuskan pada interaksi suami istri. Variabel yang diteliti pada penelitian interaksi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi, Contoh, dan Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi, Contoh, dan Teknik Penarikan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study. Penelitian dilakukan di 6 sekolah yang terdiri dari SMA dan SMK negeri dan swasta di Kota Bogor.

Lebih terperinci

Karakteristik TKW Umur Pendidikan Pekerjaan Pendapatan Lama menjadi TKW. Kualitas Perkawinan Kebahagiaan perkawinan Kepuasan Perkawinan

Karakteristik TKW Umur Pendidikan Pekerjaan Pendapatan Lama menjadi TKW. Kualitas Perkawinan Kebahagiaan perkawinan Kepuasan Perkawinan 46 KERANGKA PEMIKIRAN Keluarga Tenaga Kerja Wanita (TKW) merupakan keluarga yang mengalami perpisahan dengan istri dalam jangka waktu yang relatif lama. Ketiadaan istri dalam keluarga menjadi tantangan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian 18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi antara cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan hanya pada satu waktu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh 31 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei dengan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data utama.

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI MASA LALU ANAK DAN PARTISIPASI IBU DI POSYANDU DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PADA MURID TAMAN KANAK-KANAK NINA TRIANA

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI MASA LALU ANAK DAN PARTISIPASI IBU DI POSYANDU DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PADA MURID TAMAN KANAK-KANAK NINA TRIANA HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI MASA LALU ANAK DAN PARTISIPASI IBU DI POSYANDU DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PADA MURID TAMAN KANAK-KANAK NINA TRIANA PROGRAM STUDI S1 GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Kualitas bangsa ditentukan oleh kualitas penduduk yang tercermin pada kualitas sumberdaya manusia (SDM). Salah satu indikator kualitas penduduk adalah Human Development Index

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian 17 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai pengaruh pola penggunaan jejaring sosial terhadap motivasi dan alokasi waktu belajar siswa SMPN 1 Dramaga, menggunakan desain

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n =

METODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n = 27 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan metode survei. Penelitian cross-sectional adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA PENGASUHAN DAN POLA ASUH AKADEMIK TERHADAP PRESTASI SISWA SMP PADA DAERAH PANTAI DAN PEGUNUNGAN DI KABUPATEN FAKFAK PAPUA BARAT

PENGARUH GAYA PENGASUHAN DAN POLA ASUH AKADEMIK TERHADAP PRESTASI SISWA SMP PADA DAERAH PANTAI DAN PEGUNUNGAN DI KABUPATEN FAKFAK PAPUA BARAT PENGARUH GAYA PENGASUHAN DAN POLA ASUH AKADEMIK TERHADAP PRESTASI SISWA SMP PADA DAERAH PANTAI DAN PEGUNUNGAN DI KABUPATEN FAKFAK PAPUA BARAT ULFAH MUSHLIHA ADHANI PUARADA DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian 46 METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini merupakan studi cross-sectional karena data dikumpulkan pada satu waktu tidak berkelanjutan (Singarimbun dan Effendi 1991). Penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini berjudul Konsep Diri, Kecerdasan Emosional, Tingkat Stres, dan Strategi Koping Remaja pada Berbagai Model Pembelajaran di SMA. Disain penelitian

Lebih terperinci

perkembangan kognitif anak. Kerangka pemikiran penelitian secara skematis di sajikan pada Gambar 1.

perkembangan kognitif anak. Kerangka pemikiran penelitian secara skematis di sajikan pada Gambar 1. KERANGKA PEMIKIRAN Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan seorang anak ada dua yaitu, faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal bersifat bawaan atau genetik, merupakan potensi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Teknik Pemilihan Responden

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Teknik Pemilihan Responden 23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari objek dalam satu waktu tertentu, tidak berkesinambungan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Teknik Penarikan Contoh METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional study. Cross sectional study dilakukan untuk mengidentifikasi dan menganalisis karakteristik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yakni data yang dikumpulkan pada suatu waktu dan tidak berkelanjutan (Singarimbun & Efendi 1995). Penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Cara Pemilihan Contoh 25 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study dan restrospective. Cross sectional study yaitu penelitian yang dilakukan hanya pada satu waktu tertentu, desain

Lebih terperinci

Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian 37 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain cross sectional study yaitu data dikumpulkan pada satu waktu tidak berkelanjutan untuk memperoleh karakteristik

Lebih terperinci

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini:

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini: METODA PENELITIAN Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada auditor internal IGE Timor Leste, alasannya bahwa IGE merupakan satu-satunya internal auditor pemerintah di Timor Leste. Desain Penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Contoh dan Metode Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Contoh dan Metode Penarikan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah gabungan antara cross sectional study, yaitu pengamatan yang dilakukan sekaligus pada satu waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Merujuk pada rumusan masalah, maka jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Menurut Arikunto

Lebih terperinci

Gambar 2. Kerangka berpikir mengenai perilaku penggunaan pembalut pada mahasiswi

Gambar 2. Kerangka berpikir mengenai perilaku penggunaan pembalut pada mahasiswi 16 KERANGKA PEMIKIRAN Menstruasi merupakan keadaan yang dialami oleh seorang perempuan normal setiap bulan. Agar cairan menstruasi yang keluar dari dinding rahim tidak menodai pakaian yang dipakai maka

Lebih terperinci

ANALISIS AKSES PANGAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN PROTEIN PADA KELUARGA NELAYAN IDA HILDAWATI A

ANALISIS AKSES PANGAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN PROTEIN PADA KELUARGA NELAYAN IDA HILDAWATI A ANALISIS AKSES PANGAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN PROTEIN PADA KELUARGA NELAYAN IDA HILDAWATI A54104039 PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Indriantoro (2009) populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Indriantoro (2009) populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Indriantoro (2009) populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Sedangkan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Pemilihan Pondok Pesantren Modern Purposive. Santri telah tinggal 1 tahun di pondok pesantren. Laki-laki. Perempuan.

METODE PENELITIAN. Pemilihan Pondok Pesantren Modern Purposive. Santri telah tinggal 1 tahun di pondok pesantren. Laki-laki. Perempuan. 27 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional study yaitu penelitian yang dilakukan dalam satu waktu. Pemilihan tempat dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut karena Universitas Mercu Buana Jakarta merupakan salah satu universitas

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain Cross-Sectional Study yaitu penelitian yang dilakukan dengan cepat, lengkap serta dalam satu waktu dan tidak berkelanjutan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 19 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di dua sekolah menengah atas yaitu Sekolah Menengah Atas Negeri

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Keterangan : n = jumlah mahasiswa yang diambil N = jumlah populasi mahasiswa program sarjana e = batas kesalahan pengambilan contoh

METODE PENELITIAN. Keterangan : n = jumlah mahasiswa yang diambil N = jumlah populasi mahasiswa program sarjana e = batas kesalahan pengambilan contoh 21 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu atau periode tertentu. Lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kabupaten Bengkalis. Jl. Simp. Rangau Km.3 Duri. Sedangkan waktu penelitian. Jenis data dalam penelitian ini berupa :

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kabupaten Bengkalis. Jl. Simp. Rangau Km.3 Duri. Sedangkan waktu penelitian. Jenis data dalam penelitian ini berupa : 81 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi pada PT. Petro Papua Energi Duri Kabupaten Bengkalis. Jl. Simp. Rangau Km.3 Duri. Sedangkan waktu penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian 39 METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian Desain dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan desain cross sectional study, yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Cara Pemilihan Contoh 23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini menggunakan cross sectional study yakni data dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran karakteristik contoh.

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah manajer dan staf yang

BAB III METODA PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah manajer dan staf yang BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah manajer dan staf yang bekerja pada perusahaan BUMN yang ada di Bandarlampung. Dari empat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. = = 95,34 ~ 96 orang

METODE PENELITIAN. = = 95,34 ~ 96 orang METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain crosssectional karena data dikumpulkan dan diteliti pada satu waktu dan tidak berkelanjutan. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

Bab III METODELOGI PENELITIAN

Bab III METODELOGI PENELITIAN Bab III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi pada hotel di Tangerang. Responden dalam

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah konsumen di rumah makan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah. Responden yang menjadi objek penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR MELALUI PENDEKATAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR

PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR MELALUI PENDEKATAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR MELALUI PENDEKATAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR ELIS TRISNAWATI DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada konsumen Warteg yang berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrumen, hingga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrumen, hingga BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Keluarga petani yang merupakan anggota Kelompok Tani Padajaya. RW 4 = 7 orang. RW 5 = 23 orang. Gambar 2 Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN. Keluarga petani yang merupakan anggota Kelompok Tani Padajaya. RW 4 = 7 orang. RW 5 = 23 orang. Gambar 2 Teknik Pengambilan Contoh 24 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, yaitu suatu penelitian dengan teknik pengambilan data dalam satu titik dan waktu tertentu.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu: Kepala Divisi Perusahaan tiap departemen yang bersedia

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu: Kepala Divisi Perusahaan tiap departemen yang bersedia 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini yaitu: Kepala Divisi Perusahaan tiap departemen yang bersedia berpartisipasi dalam pengisian kuesioner pada perusahaan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross-sectional study. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kebon Kopi 2 Bogor. Penentuan lokasi SDN Kebon Kopi

Lebih terperinci

DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR i ANALISIS MANAJEMEN KEUANGAN, TEKANAN EKONOMI, STRATEGI KOPING DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN KELUARGA NELAYAN DI DESA CIKAHURIPAN, KECAMATAN CISOLOK, KABUPATEN SUKABUMI HIDAYAT SYARIFUDDIN DEPARTEMEN ILMU

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di beberapa perusahaan dagang dan jasa di Jakarta yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil sampel

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian payung berjudul Dampak Program Warung Anak Sehat (WAS) terhadap Perilaku Hygiene-Sanitasi Ibu WAS

Lebih terperinci

HUBUNGAN MORBIDITAS DAN STIMULASI DENGAN TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA BERSTATUS GIZI BAIK DAN PENDERITA KURANG ENERGI PROTEIN (KEP) DI KOTA BOGOR

HUBUNGAN MORBIDITAS DAN STIMULASI DENGAN TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA BERSTATUS GIZI BAIK DAN PENDERITA KURANG ENERGI PROTEIN (KEP) DI KOTA BOGOR HUBUNGAN MORBIDITAS DAN STIMULASI DENGAN TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA BERSTATUS GIZI BAIK DAN PENDERITA KURANG ENERGI PROTEIN (KEP) DI KOTA BOGOR Yulia Rimawati PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 1 N

METODE PENELITIAN 1 N 32 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini merupakan bagian dari data baseline pada kajian Studi Ketahanan Pangan dan Coping Mechanism Rumah Tangga di Daerah Kumuh yang dilakukan Departemen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Akademi Keperawatan Karangnyar 17

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Akademi Keperawatan Karangnyar 17 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Akademi Keperawatan Karangnyar 17 Karanganyar pada bulan Juni - Agustus 2015. B. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 19 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini merupakan subsampling dari penelitian utama Hibah Kompetensi DIKTI Sunarti (2012) dengan tema Keragaan Ketahanan Keluarga Indonesia. Disain

Lebih terperinci

Kerangka pemikiran oprasional analisis self-esteem, self-efficacy, motivasi belajar dan prestasi akademik siswa disajikan pada gambar 1.

Kerangka pemikiran oprasional analisis self-esteem, self-efficacy, motivasi belajar dan prestasi akademik siswa disajikan pada gambar 1. 20 KERANGKA PEMIKIRAN Menurut seorang pakar ekologi keluarga yaitu Bronfenbrener menyatakan bahwa anak adalah salah sebuah unsur dalam lingkungan. Hal tersebut ditinjau dari sudut pandang dalam perpsektif

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. nama awalnya Perum Pelabuhan Jakarta Cengkareng berdiri sejak tahun 1984.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. nama awalnya Perum Pelabuhan Jakarta Cengkareng berdiri sejak tahun 1984. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Angkasa Pura II (Persero) adalah perusahaan BUMN yang bergerak di bidang jasa pengelolaan kebandarudaraan. PT. Angkasa Pura II (Persero)

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah Unit Satuan Kerja Rumah Sakit PKU

METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah Unit Satuan Kerja Rumah Sakit PKU BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek atau Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan data primer yang dilakukan pada Unit Rumah Sakit PKU Muhammadiyah

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP TANGGAPAN PERUSAHAAN PASCATINDAKAN KOMPLAIN MELALUI MEDIA MASSA KOMPAS YUZA ANZOLA

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP TANGGAPAN PERUSAHAAN PASCATINDAKAN KOMPLAIN MELALUI MEDIA MASSA KOMPAS YUZA ANZOLA ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP TANGGAPAN PERUSAHAAN PASCATINDAKAN KOMPLAIN MELALUI MEDIA MASSA KOMPAS YUZA ANZOLA PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

PERILAKU INVESTASI ANAK PADA KELUARGA MISKIN DAN TIDAK MISKIN

PERILAKU INVESTASI ANAK PADA KELUARGA MISKIN DAN TIDAK MISKIN Jur. Ilm. Kel. & Kons., September 2013, p : 190-198 Vol. 6, No. 3 ISSN : 1907-6037 PERILAKU INVESTASI ANAK PADA KELUARGA MISKIN DAN TIDAK MISKIN Nofia Mutiara Bahri 1*), Hartoyo 1 1 Departemen Ilmu Keluarga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai salah satu input faktor produksi yang memiliki peran penting. Permintaan

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai salah satu input faktor produksi yang memiliki peran penting. Permintaan 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Petani dalam melakukan kegiatan usahatani membutuhkan benih padi sebagai salah satu input faktor produksi yang memiliki peran penting. Permintaan terhadap

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan kualitas sumberdaya manusia di Indonesia masih perlu mendapat prioritas dalam pembangunan nasional. Berdasarkan laporan United Nation for Development Programme

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian PT Sinar Sosro adalah perusahaan pelopor untuk minuman teh dalam kemasan. Dengan semakin pesatnya pertumbuhan industri minuman di Indonesia, PT

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Dengan menggunakan rumus dan margin error 0,1 diperoleh jumlah contoh sebagai berikut:

METODE PENELITIAN. Dengan menggunakan rumus dan margin error 0,1 diperoleh jumlah contoh sebagai berikut: METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional study dengan metode survei. Penelitian dengan desain cross sectional study adalah penelitian yang dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antar variable yang digunakan dalam penelitian ini. Variable-variable

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antar variable yang digunakan dalam penelitian ini. Variable-variable 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini, korelasi (hubungan) digunakan untuk melihat hubungan antar variable yang digunakan dalam

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian 31 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi cross sectional, karena data dikumpulkan pada satu waktu tidak berkelanjutan (Singarimbun dan Efendi 1995). Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Adapun lokasi perusahaan tempat penulis dalam memperoleh data-data yang dibutuhkan dan dalam proses penelitian yaitu: Nama Perusahaan Alamat Perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk berwirausaha.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Uraian berikut berisi hasil dari pengujian (try-out) dari kuesioner dalam penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Uraian berikut berisi hasil dari pengujian (try-out) dari kuesioner dalam penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Hasil Pengujian Kuesioner Penelitian Uraian berikut berisi hasil dari pengujian (try-out) dari kuesioner dalam penelitian ini. Pengujian ini meliputi analisis

Lebih terperinci

besar dari r tabel maka dinyatakan valid. Secara manual rumus uji tersebut adalah: n xy - xy r xy = n x 2- ( x)2 n y 2 - ( y)2

besar dari r tabel maka dinyatakan valid. Secara manual rumus uji tersebut adalah: n xy - xy r xy = n x 2- ( x)2 n y 2 - ( y)2 besar dari r tabel maka dinyatakan valid. Secara manual rumus uji tersebut adalah: n xy - xy r xy = n x - ( x) n y - ( y) n 00;78) r xy = korelasi antara x dan y x = skor nilai x y = skor nilai total y

Lebih terperinci

PENGARUH POLA ASUH BELAJAR, LINGKUNGAN PEMBELAJARAN, MOTIVASI BELAJAR DAN POTENSI AKADEMIK TERHADAP PRESTASI AKADEMIK SISWA SEKOLAH DASAR

PENGARUH POLA ASUH BELAJAR, LINGKUNGAN PEMBELAJARAN, MOTIVASI BELAJAR DAN POTENSI AKADEMIK TERHADAP PRESTASI AKADEMIK SISWA SEKOLAH DASAR 63 PENGARUH POLA ASUH BELAJAR, LINGKUNGAN PEMBELAJARAN, MOTIVASI BELAJAR DAN POTENSI AKADEMIK TERHADAP PRESTASI AKADEMIK SISWA SEKOLAH DASAR KARTIKA WANDINI PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Teknik Pengambilan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian yang berjudul Analisis Konsumsi Beras Merah (Oryza nivara) dengan Pendekatan Theory of Planned Behavior (TPB).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian (Riduwan, 2012).

Lebih terperinci

KONDISI LINGKUNGAN, PERILAKU HIDUP SEHAT, DAN STATUS KESEHATAN KELUARGA WANITA PEMETIK TEH DI PTPN VIII PENGALENGAN, BANDUNG, JAWA BARAT

KONDISI LINGKUNGAN, PERILAKU HIDUP SEHAT, DAN STATUS KESEHATAN KELUARGA WANITA PEMETIK TEH DI PTPN VIII PENGALENGAN, BANDUNG, JAWA BARAT KONDISI LINGKUNGAN, PERILAKU HIDUP SEHAT, DAN STATUS KESEHATAN KELUARGA WANITA PEMETIK TEH DI PTPN VIII PENGALENGAN, BANDUNG, JAWA BARAT YULI FITRIYANI PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian adalah variabel penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah preferensi konsumen, sedangkan yang menjadi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN 3.1 Pengujian Instrumen Data Sebelum melakukan penelitian sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu terhadap instrumen yang akan digunakan. Ini dilakukan

Lebih terperinci