MODUL I STATISTIKA DESKRIPTIF

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODUL I STATISTIKA DESKRIPTIF"

Transkripsi

1 MODUL I STATISTIKA DESKRIPTIF

2 MODUL I STATISTIKA DESKRIPTIF 1. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mahasiswa mampu mengumpulkan data dengan tingkat akurasi yang tinggi 2. Mahasiswa mampu mengolah dan menyajikan data dalam bentuk : - Tabel distribusi frekuensi dan distribusi frekuensi relatif - Histogram dari distribusi frekuensi, distribusi frekuensi relatif atau diagram garis sehingga mudah dimengerti 3. Mahasiswa mampu menginterpretasikan tabel dan grafik sehingga memudahkan dalam memahami informasi 2. LANDASAN TEORI Peneliti dalam melakukan percobaan, akan mendapatkan informasiinformasi dari kerja mereka. Data yang dapatkan tidak akan bermanfaat jika tidak bias mempresentasikan dan menganalisis data tersebut.jadi, diperlukan metode ilmiah untuk memudahkan dalam memahami bentuk yang digunakan yang sering disebut dengan statistika. 2.1 Statistika Secara umum, statistika adalah suatu metode ilmiah dalam mengumpulkan, mengklasifikasikan, meringkas, menyajikan, menginterpretasikan dan menganalisis data guna mendukung pengambilan kesimpulan yang valid dan berguna sehingga dapat menjadi dasar pengambilan keputusan yang masuk akal. 2.2 Populasi Populasi adalah kumpulan dari keseluruhan pengukuran dan objek yang dikaji. Jadi, pengertian dari populasi dalam statistik tidak terbatas pada sekelompok / kumpulan orang-orang, namun mengacu pada seluruh ukuran, hitungan, ataupun kualitas yang menjadi fokus perhatian suatu 1

3 kajian. Suatu pengamatan terhadap seluruh anggota populasi disebut dengan sensus. 2.3 Sampel Sampel adalah bagian dari populasi. Populasi dapat berisi data yang besar sekali jumlahnya, yang mengakibatkan sulit dilakukan pengkajian terhadap seluruh data tersebut sehingga pengkajian dilakukan terhadap sampelnya saja. 2.4 Parameter dan Statistik Parameter adalah bilangan yang menggambarkan karakteristik suatu populasi, sedangkan statistik adalah bilangan yang menggambarkan karakteristik suuatu sampel. Seringkali sebuah parameter dari suatu populasi tidak bisa/ sulit diketahui sehingga yang digunakan adalah statistik dari sampelnya. 2.5 Data Data adalah kelompok dari informasi yang menunjukkan sifat kualitatif atau kuantitatif dari suatu variabel. Data ( bentuk jamak dari "datum") adalah bentuk khas dari hasil pengukuran dan menjadi dasar dari grafik, gambar, atau pengamatan dari variabel. Data selalu digambarkan sebagai level terendah dari pemindahan informasi dan pengetahuan yang diperoleh. Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berwujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbolsimbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep. Klasifikasi Jenis Data: Sifat Sumber Cara Memperoleh Waktu Pengumpulan 2

4 Data menurut sifat terbagi sebagai berikut: Data takmetrik (nonmetric data) Data nominal (nominal data) Data ordinal (ordinal data) Data metrik (metric data) Data interval (interval data) Data rasio (ratio data) Data terbagi atas 2 menurut cara memperolehnya : a. Data Primer Data primer diperoleh dari sumber pertama. Contohnya sperti hasil wawancara. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data primer yang didapatkan dari pihak lain dan dipersentasikan dari pengamat primer atau pihak lain. Macam-Macam Data Berdasarkan Sumber Data : a. Data Internal Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara internal. Misal : data keuangan, data pegawai, data produksi, dsb. b. Data Eksternal Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di luarorganisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan sua tu produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain sebagainya. Jenis-jenis Data Menurut Waktu Pengumpulannya : a. Data Cross Section Data cross-section adalah data yang menunjukkan titik waktu tertentu. Contohnya laporan keuangan per 31 desember 2006, data pelanggan PT. Angin Ribut bulan mei 2004, dan lain sebagainya. b. Data Time Series / Berkala 3

5 Data berkala adalah data yang datanya menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu atau periode secara historis. Contoh data time series adalah data perkembangan nilai tukar dollar amerika terhadap euro eropa dari tahun 2004 sampai 2006, jumlah pengikut jamaah nurdin m. top dan doktor azahari dari bulan ke bulan, dll. c. Data dengan Variabel bebas dan variabel terikat : Variabel bebas adalah data unit atau ukuran yang diubah dalam suatu pengamatan. Dalam hubungan sebab-akibat, variable terikat berperan sebagai sebab sementara variable bebas adalah akibat. Data dengan variabel terikat adalah data unit atau ukuran yang berubah sesuai dengan berubahnya variable lain. Variabel terikat menjadi hal yang diperhatikan dalam suatu pengamatan. Berdasarkan nilai, data diklasifikasikan menjadi data kualitatif dan data kuantitatif: a. Pengertian kuantitatif adalah data yang berupa bilangan, nilainya bisa berubah-ubah atau bersifat variatif. Data bentuk kuantitatif terbagi atas 2 bagian, yaitu data cacahan kuantitatif dan data ukuran kuantitatif. Berikut ini contoh data kuantitatif dari data cacahan kuantitatif dan data ukuran kuantitatif. 1) Data cacahan (data diskrit) adalah data yang diperoleh dengan cara membilang. Contoh: Pegawai di perusahaan X terdiri atas 160 laki-laki dan 70 perempuan, Guru yang berpendidikan sarjana di SMA Bina Bangsa berjumlah 6 orang, Peserta SPMB pada tahun 2004 berjumlah orang. 2) Data ukuran (data kontinu) adalah data yang diperoleh dengan cara mengukur. Contoh: Panjang lintasan jalan tol X adalah 12,8 km, Suhu badan penderita penyakit demam berdarah itu 41 C, Kecepatan kereta api ekspres Bandung Jakarta adalah 110 km/jam. b. Pengertian kualitatif adalah data yang bukan merupakan bilangan, atau bisa diartikan juga kualitatif merupakan data berupa ciri-ciri, sifat-sifat, keadaan, atau gambaran dari kualitas objek yang diteliti. Golongan 4

6 kualitatif data ini disebut atribut. Sebagai contoh data kualitatif adalah data bentuk kualitatif mengenai kualitas suatu produk, yaitu baik, sedang, dan kurang. Ukuran penilaian baik, sedang dan kurang inilah yang disebut dengan nilai kualitatif. 2.6 Klasifikasi dari Statistik Berdasarkan defenisi dari statistika yang telah diterangkan sebelumnya, statistik dapat dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu: 1. Statistika Deskriptif Statistika deskriptif digunakan untuk menggambarkan bentuk dasar dari data dalam suatu studi. Statistika deskriptif membentuk dasar dari hampir tiap analisis kuantitatif data. 2. Statistika Inferensial Statistika deskriptif berbeda dengan statistika inferensial.dengan statistika inferensial, dapat ditarik kesimpulan yang melebihi data itu sendiri.dengan demikian, kita menggunakan statistika inferensial untuk membuat kesimpulan dari data kita untuk kondisi yang lebih umum. Pengelompokan data tunggal menjadi data berkelompok : 1. Tentukan jumlah data, data maksimum dan minimum dari data 2. Hitung nilai range (R) = data maks data min 3. Hitung banyak kelas interval (JK) = 1 + 3,3 log N dengan N adalah banyak data. 4. Hitung lebar kelas (LK) = R / JK dengan R adalah range data dan JK adalah banyak kelas interval. Penyajian data terdiri dari data tabel dan data gambar. Data tabel berupa data tunggal dan data berkelompok, sedangkan data gambar terdiri piktogram, diagram batang, diagram lingkaran, dan diagram garis. 1. Bentuk Angka/Tabel Biasanya, kita menggambarkan tiga atau lima karakteristik untuk masing-masing dari variabel dalam studi. 5

7 a. Ukuran Pemusatan Ukuran pemusatan adalah suatu nilai dalam rangkaian data yang dapat mewakili rangkaian data tersebut. Dimana terdapat tiga tipe utama dari perkiraan dalam ukuran pemusatan : Mean Mean adalah jumlah nilai pada data dibagi dengan banyaknya data tersebut. Data Tunggal : X n i 1 n Xi Data Berkelompok : X n i 1 Keterangan: x i = data ke-i XiFi n (1) (2) n fi = banyaknya data = frekuensi data ke-i Median Median adalah suatu nilai tengah yang telah diurutkan dari data terkecil ke data terbesar. Rumus yang digunakan untuk menghitung median adalah Untuk n ganjil: = ( ) (3) Untuk n genap = (4) Untuk data berkelompok Me = L + c ( ( ) (5) Keterangan: 6

8 L1 = Data pada urutan ke setelah diurutkan. = Batas kelas bawah dari kelas median. N = Banyak data ( f) = Jumlah frekuensi semua kelas yang lebih rendah dari kelas median F c Modus = Frekuensi kelas median = Panjang kelas Modus adalah data yang nilai terjadinya sering muncul atau yang mempunyai frekuensi paling tinggi. Mo = L + ( ) c (6) Keterangan : L1 = batas kelas bawah dari kelas modus. = selisih frekuensi kelas modus dan frekuensi kelas sebelumnya = selisih frekuensi kelas modus dan frekuensi kelas sesudahnya c b. Dispersi Dispersi = panjang kelas merupakan penyebaran dari nilai di sekitar ukuran pemusatan. Dimana terdapat tiga ukuran dari dispersi, yaitu jangkauan antar kuartil, standar deviasi dan variansi. Jangkauan Jangkauan antar kuartil adalah selisih dari nilai kuartil ketiga dan kuartil pertama. Keterangan Q3= Kurtil kelas ketiga Q1=Kuartil kelas pertama Standar deviasi H=Q3-Q1 (7) 7

9 Standart deviasi adalah akar dari jumlah kuadrat deviasi dibagi dengan banyaknya data. = ( ) (8) Keterangan:. S= Standar Deviasi Xi= Nilai Tengah = Rata-rata n=banyak data Variansi Variansi adalah nilai kuadrat dari deviasi standar.rumus yang digunakan untuk menghitung varians adalah s = ( ) (9) Keterangan: S 2 = Varians Xi= Nilai Tengah = Rata-rata N=Banyak data c. Fraktil Fraktil adalah nilai-nilai data yang membagi seperangkat data yang telah diurutkan menjadi beberapa bagian yang sama. 1. Kuartil. Adalah fraktil yang membagi data menjadi empat bagian yang sama.nilai-nilai kuartil diberi simbol Q1, Q2 (sama dengan Median) dan Q3. 2. Desil adalah Fraktil yang membagi data menjadi sepuluh bagian yang sama, simbolnya adalah D1, D2,.., D9. 3. Persentil adalah Fraktil yang membagi data menjadi seratus bagian yang sama, simbolnya adalah P1, P2,, P99. d. Skewness (kemencengan) Skewness (kemencengan) adalah derajat ketidaksimetrisan atau penyimpangan dari kesimetrisan suatu distribusi. Skewness terdiri 8

10 dari kemencengan simetris, kemencengan negatif dan kemencengan positif. Gambar 1.Skewness Gambar 2.Skewness e. Kurtosis Kurtosis adalah derajat keruncingan dari suatu distribusi relatif terhadap distribusi normal. Gambar 3. Kurtosis 9

11 2. Bentuk gambar Dalam situasi umum, kita dapat menggambarkan 5 karakteristik untuk masing-masing dari variabel dalam studi. a. Histogram Dalam statistik, histogram adalah suatu gambar yang menampilkan tabel frekuensi, yang telah ditampilkan sebagai batang. Itu menggambarkan proporsi dari kasus pada tiap katagori. Gambar 4. Histogram b. Ogive Dalam statistik, ogive adalah grafik yang menggambarkan kurva dari suatu fungsi distribusi kumulatif. Ogive dikategorikan menjadi ogive positif dan ogive negatif. Gambar 5.Ogive c. Diagram batang daun Data dapat digambarkan dalam suatu variasi pada gambar, grafik, dan tabel.diagram batang daun adalah suatu tipe grafik yang 10

12 similar dari histogram namu n menggambarkan informasi yang lebih. d. Diagram lingkaran Batang Daun Gambar 6. Diagram Batang Daun Diagram lingkaran adalah suatu gambar lingkaran yang dibagi dalam beberapa sektor. Tiap-tiap sektor menggambarkan persentase dari kelompok. Gambar 7. Diagram Lingkaran 3. PROSEDUR PRAKTIKUM Ikuti petunjuk sebelum melakukan praktikum : 1. Praktikan dibagi menjadi beberapa grup. Masing-masing grup terdiri dari 2 anggota. 2. Tempat pengamatan : SMA Negeri/Swasta di Kota padang 3. Pengamatan 1 : Praktikan melakukan survey dengan menggunakan kuisioner. Jumlah Sampel yang harus diambil adalah 100 orang. Survey yang dilakukan terkait dengan minat dan pengetahuan Siswa SMA Negeri/Swasta di Kota Padang terhadap perguruan tinggi serta beberapa pertanyaan lainnya. Data yang dikumpulkan terdiri atas data kualitatif dan data kuantitatif. 11

13 MODUL II PROBABILITAS

14 MODUL II PROBABILITAS I. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mampu memahami konsep-konsep probabilitas dan dapat menentukan contoh dari probabilitas. 2. Mampu memahami perbedaan dari percobaan, kejadian, ruang sampel, dan titik sampel. 3. Mampu memahami kejadian di ruang sampel dari sebuah percobaan dan dapat menggunakan diagram venn serta mampu memahami perbedaan antara irisan dan komplemen. 4. Mampu memahami probabilitas dari sebuah kejadian. 5. Mampu memahami perbedaan antara permutasi dan kombinasi. II. TEORI PROBABILITAS Probabilitas adalah suatu bilangan antara nol sampai satu yang menunjukkan kemungkinan dari suatu kejadian. Ruang sampel berarti seluruh kemungkinan hasil dari kejadian yang mungkin terjadi dalam suatu percobaan atau himpunan semua hasil yang mungkin dari suatu experiment probabilitas.kejadian atau event adalah setiap hasil percobaan yang telah dilakukan. Suatu probabilitas dapat diformulasikan sebagai berikut: n( A) P( A) ; 0 P( A) 1 n( S) Contoh: Percobaan : Sebuah dadu 6 sisi dilemparkan sekali. Tentukan ruang sampel dari percobaan? Tentukan probabilitas munculnya angka ganjil dan probabilitas munculnya angka genap? Ruang sampel : Ruang sampel dari percobaan ini adalah 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. Probabilitas : P(genap)= = = 12

15 P(ganjil)= = = Kejadian terbagi atas dua bagian yaitu : 1. Kejadian Bebas Merupakan suatu kejadian dimana antara yang satu dengan yang lainnya tidak saling mempengaruhi. Kejadian bebas dinamakan juga Mutually Exclusive. Dalam percobaan probabilitas tertentu tidak jarang didefinisikan dua kejadian A dan B yang tidak mungkin terjadi sekaligus. Ke dua kejadian A dan B seperti itu dinamakan saling meniadakan atau saling terpisah. A dan B bersifat Mutually Exclusive jika A gabung B sama dengan 0 (A B = { }). Hal ini terjadi karena P (A B) = n (A B) n (s) Dalam kejadian bebas terdapat peluang yang mungkin terjadi, peluang itu dinamakan Peluang kejadian bebas, yang mana peluang tersebut akan terjadi jika : - P (A B) = P (A) * P (B) - P (B C) = P (B) * P (C) - P (A C) = P (A) * P(C) - P (A B C) = P (A) * P (B) * P (C) Peluang terjadinya A, B, C secara bersama sama adalah : P (ABC) = P (A B C) = P (A) * P (B) * P (C) 2. Kejadian Tak Bebas Kejadian tak bebas dinamakan juga peluang bersyarat atau Not Mutually Exclusive. P (A/B) merupakan peluang terjadi A dengan syarat B telah terjadi terlebih dahulu atau P (B/A) merupakan peluang terjadinya B de ngan syarat A telah terjadi. Jika A dan B tak bebas, maka peluang A dan B terjadi secara bersama sama adalah : - P (AB) = P (A B) = P (A) * P (B/A) - P (BA) = P (A B) = P (B) * P (A/B) Jika A dan B bebas, maka P (A/B) = P (A) dan P (B/A) = P (B). 13

16 Beberapa operasi kejadian yang mungkin terjadi atau digunakan dalam melakukan pengamatan atau percobaan, yaitu : a. irisan dua kejadian, merupakan kejadian yang mengandung semua persekutuan kejadian A dan B b. kejadian saling pisah, A dan B tidak memiliki persekutuan c. paduan dua kejadian atau gabungan dua kejadian, kejadian yang mengandung semua unsur yang termasuk A atau B ataupun keduanya Beberapa aturan yang bisa digunakan dalam mencari atau menentukan suatu probabilitas dari suatu kejadian adalah : - aturan perkalian bila kejadian A dan B dapat terjadi pada suatu percobaan, maka P(A B) = P (A) * P (B/A), jadi peluang A dan B terjadi serentak sama dengan peluang A terjadi dikalikan dengan peluang terjadinya B bila A terjadi. - aturan perkalian khusus bila dua kejadian A dan B bebas jika dan hanya jika P (A B) = P (A) * P (B) - aturan penjumlahan apabila terjadi gabungan dari suatu kejadian, bila A dan B kejadian sembarang, maka P (A U B) = P (A) + P (B) P (A B) - aturan penghapusan atau teorema jumlah misalkan kejadian B1, B2,...,Bk merupakan suatu sekatan (partisi) dari ruang sampel T dengan P (B1) tidak sama dengan nol untuk i = 1, 2,..., k, maka untuk setiap kejadian A anggota T adalah k P (A) = P( Bi A) i1 i1 k P( Bi) P( A/ Bi) - aturan Bayes misalkan kejadian B1, B2,...,Bk merupakan suatu sekatan (partisi) dari ruang sampel T dengan P (B1) tidak sama dengan nol untuk i = 1, 2,..., k. Misalkan A suatu kejadian sembarang dalam T dengan P (A) tidak sama dengan nol maka : 14

17 P (Br/A) = = P( Br A) k i1 k i1 P( Bi A) P( Br) P( A / Br) P( Bi) P( A / Bi) Untuk r = 1, 2,..., k Menghitung titik sampel, dapat digunakan beberapa metode yang dapat membantu untuk mencari nilai titik sampel, diantaranya adalah : a) Permutasi Permutasi ialah suatu susunan yang dapat dibentuk dari suatu kumpulan benda yang diambil sebagian atau seluruhnya. Banyaknya permutasi n benda yang berlainan adalah n!.banyaknya permutasi n benda berlainan bila diambil r sekaligus adalah n! npr = ( n r)! Banyaknya permutasi n benda berlainan yang disusun melingkar adalah (n 1)! Banyaknya permutasi yang berlainan dari n benda bila n1 diantaranya berjenis n! pertama, n2 berjenis ke dua,...,nk berjenis k adalah n1! n2!... nk! b) Kombinasi Merupakan banyaknya kombinasi r benda dari n benda yang berbeda yang n! dirumus ncr =. Suatu kombinasi sesungguhnya merupakan sekatan r!( n r)! dengan dua sel, sel pertama berisi r unsur yang dipilih sedangkan sel lain berisi (n r) sisanya. 15

18 III. PROSEDUR PRAKTIKUM Masing-masing kelompok menghitung probabilitas menggunakan data pada modul Perhitungan Probabilitas Responden Laki-Laki dan Perempuan (Dengan Menggunakan data Modul 1) 2. Penentuan Kombinasi dan probabilitas kesuksesan Responden terhadap Universitas yang dipilih (Berdasarkan Data Modul 1) 16

19 MODUL III DISTRIBUSI VARIABEL RANDOM DISKRIT

20 MODUL III DISTRIBUSI VARIABEL RANDOM DISKRIT 1. TUJUAN PRAKTIKUM Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut: 1. Mampu mengerti dan membedakan distribusi probabilitas untuk sampel binomial dan sampel hipergeometri 2. Menentukan parameter dari distribusi binomial, distribusi hipergeometri dan distribusi poisson 2. LANDASAN TEORI 2.1 Variabel Random Diskrit Definisi 1: Variabel acak adalah fungsi yang mengaitkan suatu bilangan real pada setiap unsur dalam ruang sampel. Peubah acak akan dinyatakan dengan huruf besar, misalnya X, sedangkan nilainya dinyatakan dengan huruf kecil padanannya misalnya x (Walpole, 1995). Variabel random disebut juga peubah acak yang merupakan suatu fungsi yang menghubungkan sebuah bilangan real dengan setiap unsur di dalam ruang contoh. Peubah acak dilambangkan dengan huruf kapital X dan huruf kecilnya dalam hal ini x, untuk menyatakan salah satu diantara nilai-nilainya. Dengan demikian suatu bilangan X merupakan ukuran dari karakteristik yang diletakkan pada setiap kejadian dasar dari ruang contohnya. Contoh 1: Sebuah kantong berisi 10 kelereng yang terdiri dari 4 kelereng merah (M) dan 6 kelereng hitam (H). Dalam kantong diambil 2 kelereng berturut-turut, hasil yang mungkin untuk x sebagai peubah acak X yang menyatakan banyaknya kereng merah yang diambil. Jadi ruang contohnya { HH, MH,, HM, MM } dan peubah acak X = { 0, 1, 1, 2 } Definisi 2 : Ruang sampel diskrit adalah jika suatu ruang sampel mengandung titik yang berhingga banyaknya ( countable number) atau sederetan anggota yang 17

21 banyaknya sebanyak bilangan bulat. Variabel random yang didefinisikan di atas ruang sampel diskrit disebut variabel random diskrit. Definisi 3 : Variabel acak diskret adalah suatu peubah acak yang mengandung titik yang berhingga banyaknya atau sederetan anggota yang banyaknya sebanyak bilangan bulat (Walpole, 1995). Contoh 2 : - banyaknya barang yang cacat, dalam pengambilan sampel sebesar k barang. - banyaknya yang meninggal karena terserang suatu infeksi pernafasan setiap tahun di Surabaya. 2.2 Distribusi Probabilitas Variabel Acak Diskrit Distribusi probabilitas variabel acak menggambarkan bagaimana suatu probabilitas didistribusikan terhadap nilai-nilai dari variabel acak tersebut. Untuk variabel diskrit X, distribusi probabilitas didefinisikan dengan fungsi probabilitas dan dinotasikan sebagai p(x). Fungsi probabilitas p(x) menyatakan probabilitas untuk setiap nilai variabel acak X. Contoh : Tabel 1. Jumlah Mobil Terjual Dalam Sehari Menurut Jumlah Hari Selama 300 Hari Jumlah mobil terjual dalam sehari Jumlah hari Total

22 Tabel 2. Distribusi Probabilitas Jumlah Mobil Terjual dalam Sehari X p(x) ,18 0,39 0,24 0,14 0,04 0,01 Total 1,00 Dalam membuat suatu fungsi probabilitas untuk variabel acak diskrit, kondisi berikut harus dipenuhi. 1. p(x) 0 atau 0 p(x) 1 2. p(x) = 1 Kita juga bisa menyajikan distribusi probabilitas dengan menggunakan grafik p(x) Probabilitas x Gambar 8. Grafik Distribusi Probabilitas 19

23 2.3 Fungsi Probabilitas Kumulatif Variabel Acak diskrit Fungsi probabilitas kumulatif digunakan untuk menyatakan jumlah dari seluruh nilai fungsi probabilitas yang lebih kecil atau sama dengan suatu nilai yang ditetapkan. Secara matematis, fungsi probabilitas kumulatif dinyatakan sebagai berikut. F(x) = P(X x) = X p(x) Dimana F(x) = P(X x) menyatakan fungsi probabilitas kumulatif pada titik X = x yang merupakan jumlah dari seluruh nilai fungsi probabilitas untuk nilai X sama atau kurang dari x. Contoh : Tabel 3. Probabilitas Kumulatif Dari Jumlah Mobil Terjual Dalam Sehari X F(x) ,18 0,57 (= 0,18 + 0,39) 0,81 (= 0,18 + 0,39 + 0,24) 0,95 (= 0,18 + 0,39 + 0,24 + 0,14) 0,99 (= 0,18 + 0,39 + 0,24 + 0,14 + 0,04) 1,00 (= 0,18 + 0,39 + 0,24 + 0,14 + 0,04 + 0,01) Kita bisa menyajikan fungsi probabilitas kumulatif dalam bentuk grafik, sbb P(X) X Gambar 9. Grafik Fungsi Probabilitas Kumulatif 20

24 Himpunan pasangan terurut (x, f(x)) merupakan suatu fungsi peluang, fungsi massa peluang, atau distribusi peluang peubah acak diskrit X bila, untuk setiap kemungkinan hasil X. 1. P(X=x) = f(x) 2. f(x) 0 3. Rata-rata dan varians dari variabel random diskrit X E( X ) 2 E[( X x ) xf ( x) 2 ] x ( x ) 2 f ( x) 2.4 Beberapa Distribusi Variabel Random Diskrit 1. Distribusi Binomial Suatu distribusi binomial dibentuk oleh suatu ekperimen binomial.ekperimen ini merupakan n kali percobaan bernouli, sehingga harus memenuhi kondisi-kondisi berikut: 1. Percobaan tersebut dilakukan berulang-ulang sebanyak n kali. Jumlah percobaan n adalah konstanta yang telah ditentukan sebelumnya (dinyatakan sebelum eksperimen dimulai). 2. Setiap pengulangan eksperimen, biasa disebut percobaan ( trial), hanya dapat menghasilkan satu dari dua keluaran yang mungkin, sukses atau gagal. 3. Probabilitas sukses (p)dan probabilitas gagal (q = 1 p)selalu konstan dalam setiap percobaan. 4. Setiap percobaan yang dilakukan bersifat independen. Definisi 4 : Suatu usaha Bernoulli mempunyai probabilitas sukses p dan gagal q = 1-p, maka distribusi peluang acak binomial X, yaitu banyaknya sukses dalam n usaha bebas ialah b(x; n, p) n x p x q n x, x 0,1,2,... n 21

25 Distribusi binomial b (X ; n ; p) mempunyai rataan dan variansi = np 2 = npq SOAL 1: Probabilitas sebuah komponen mobil tidak rusak ketika dijatuhkan adalah ¾. Berapakah probabilitasnya ada 2 dari 4 komponen yang akan dijatuhkan tidak rusak? Jawab : Misalkan definisikan sukses = tidak rusak, probabilitas sukses, p=3/4. Jadi probabilitas gagal, q= 1- p = ¼. Total percobaan ada n = 4 Jumlah yg tidak rusak, sukses, x=2. Jadi probabilitas 2 dari 4 komponen yg dijatuhkan tidak rusak diberikan oleh: 2. Distribusi Hipergeometrik Cara mudah untuk membedakan distribusi binomial dengan distribusi hipergeometri adalah pada cara pengambilan sampelnya. Bila pada distribusi binomial, sampling harus dikerjakan dengan pengembalian setelah barang diamati, sedangkan pada distribusi hipergeometri didasarkan pada sampling tanpa pengembalian. Suatu distribusi hipergeometrik dibentuk oleh suatu eksperimen yang memenuhi kondisi berikut : 1. Sampel acak ukuran n diambil tanpa pengembalian dari N benda. 2. Sebanyak k benda dapat diberi nama sukses sedangkan N-k, diberi nama gagal. 22

26 Definisi 5: Distribusi peluang peubah acak hipergeometrik X, yaitu banyaknya sukses dalam sampel acak ukuran n yang diambil dari N benda yang mengandung k sukses dan N-k gagal, adalah sebagai berikut : h(x; N, n, k) k N k x n x N n, x 0,1,2,... k Rataan dan variansi distribusi hipergeometrik ( ;,, ) adalah : SOAL 2: nk N 2 N N n. n. 1 k n 1 k N Sekelompok orang terdiri dari 50 orang dan 3 diantaranya lahir pada tanggal 1 januari. Secara acak diambil 5 orang. Berapa peluangtidak ada orang yang lahir pada tanggal 1 januari?? P(tidak lahir pada tanggal 1 januari) , Distribusi Poisson Suatu percobaan yang dilakukan sebanyak N kali, mengahasilkan peubah acak X, misalkan banyaknya sukses selama selang waktu tertentu, dimana peluang terjadinya sangat kecil ( p 0 ), maka percobaan tersebut dinamakan poisson. Suatu distribusi Poisson dapat digunakan dengan tepat dalam suatu eksperimen Poisson yang memenuhi kondisi berikut : 1. Banyaknya hasil percobaan yang terjadi dalam suatu selang waktu tertentu, tidak tergantung pada banyaknya hasil percobaan yang terjadi pada selang waktu lain yang terpisah. 2. Probabilitas terjadinya suatu hasil percobaan selama selang waktu yang singkat, sebanding dengan panjang selang waktu tersebut, dan tidak 23

27 tergantung pada banyaknya hasil percobaan yang terjadi di luar selang waktu tersebut. 3. Probabilitas lebih dari satu hasil percobaan akan terjadi dalam selang waktu yang singkat, dapat diabaikan. Contoh eksperimen Poisson adalah : 1. Banyaknya orang yang menemukan barang yang hilang di suatu tempat tertentu 2. Banyaknya hari sekolah yang libur karena banjir di daerah tertentu 3. Dalam tempo 5 menit, operator telephone banyak menerima permohonan untuk disambungkan dan salah dalam menyambungkan Definisi 6 : Distribusi peluang acak poisson X, yang menyatakan banyaknyasukses yang terjadi dalam suatu selang waktu atau daerah tertentu dinyatakan dengan t, diberikan oleh e p(x; ) t x! x, x 0,1,2,... λ menyatakan rata-rata banyaknya sukses yang terjadi per satuan waktu atau daerah tersebut dan e = 2,71828 Rataan dan variansi distribusi poisson p(x, λ) keduanya sama dengan λ. SOAL 3 : Peluang seseorang akan mendapat reaksi buruk setelah disuntik besarnya adalah 0,0005. Dari 4000 orang yang disuntik, tentukan peluang yang mendapat reaksi buruk : ( dari 4000 orang tersebut, diharapkan hanya ada 2 orang yang mendapat reaksi buruk). a. Tidak ada 2 e 2 p(0) 0! 0 0,1353 b. Ada 2 orang 2 e 2 p(2) 2! 2 0,2706 Adapun bentuk distribusi random diskrit lainnya adalah sebagai berikut : 24

28 a. Distribusi binomial Negatif b. Distribusi Geometrik c. Distribusi Multinomial 3. PROSEDUR PRAKTIKUM 1. Kelompok Seluruh mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari dua orang tiap kelompok. 2. Pengamatan a. Distribusi Binomial Dilakukan pengambilan sampel 5 unit bola plastik secara satu persatu dengan pengembalian dari 50 bola plastik untuk satu kali run menggunakan conveyor dengan jumlah bola plastik yang di nyatakan cacat sebanyak 10 buah dan baik sebanyak 40 buah serta informasi nilai probabilitas produk baik dan cacat. Informasi bola plastik di nyatakan cacat dengan bintik hitam lebih dari 2 titik sedangkan baik dinyatakan dengan titik kecil sama dengan 2 titik dan pengambilan data dilakukan sebanyak 50 trial. b. Distribusi Hipergeometrik Dilakukan pengambilan sampel 5 unit bola plastik sekaligus tanpa pengembalian dari 20 bola plastik untuk satu kali run menggunakan conveyor dengan informasi nilai probabilitas produk baik dan cacat. Informasi bola di nyatakan cacat dengan bintik hitam lebih dari 2 titik sedangkan baik dinyatakan kecil sama dengan 2 titik dan pengambilan data dilakukan sebanyak 50 trial. c. Distribusi Poisson Dilakukan dengan mengambil data waktu Kedatangan Kendaraan di beberapa titik pengamatan di Universitas Andalas. 25

29 MODUL IV DISTRIBUSI VARIABEL RANDOM KONTINU

30 MODUL IV DISTRIBUSI VARIABEL RANDOM KONTINU 1. TUJUAN PRAKTIKUM Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut: 1. Praktikan mengerti tentang kurva distribusi normal dan kurva distribusi eksponensial 2. Praktikan dapat menentukan parameter distribusi normal 3. Praktikan dapat menggunakan tabel distribusi normal untuk : a. Menentukan probabilitas dari setiap nilai di variabel acak b. Menentukan batas variabel acak dan nilai dari probabilitas 2. LANDASAN TEORI 2.1 Variabel Acak Kontinu Distribusi variabel acak kontinu merupakan distribusi peluang yang memiliki ruang sampel yang mengandung titik sampel yang tak berhingga banyaknya. Distribusi peluang peubah acak kontinu tidak dapat disajikan dalam bentuk tabel karena peubah acak kontinu mempunyai peluang nol pada setiap titik x. Contoh variabel acak kontinu : 1. Waktu tunggu pelanggan pada kasir swalayan 2. Curah hujan harian pada daerah tertentu 3. Kekuatan batang besi 4. Intensitas cahaya matahari pada waktu dan daerah tertentu Distribusi probabilitas kontinu adalah distribusi peubah acak kontinu yang dinyatakan dalam persamaan yang merupakan fungsi nilai-nilai peubah acak kontinu dan digambarkan dalam bentuk kurva (Wibisono, 2009). 26

31 Bentuk distribusi kontinu adalah kurva yang halus, dengan luasan di bawah kurva sama dengan probabilitas, sehingga probabilitas bahwa x terletak di dalam interval dari a sampai b di tulis: [ ] = ( ) Misalkan x suatu variabel random yang menunjukkan isi yang sebenarnya dalam ons kaleng kopi 1 pon. Distribusi probabilitas x dianggap sebagai: ( ) = ; Ini adalah distribusi kontinu, karena ruang rentang x adalah interval [15,5 ; 17]. Distribusi ini dinamakan distribusi uniform, dan ditunjukkan dengan grafik dalam gambar 1. Perhatikan bahwa luasan dibawah fungsi f(x) berkaitan dengan probabilitas, sehingga probabilitas suatu kaleng akan berisi kurang dari 16,0 ons adalah, ( 16,0) = ( ), x 2.2 Distribusi Normal Distribusi normal sering pula disebut distribusi Gauss untuk menghormati Karl Friedrich Gauss ( ), yang juga menemukan persamaannya waktu meneliti galat dalam pengukuran yang berulang-ulang mengenai bahan yang sama. Suatu peubah kontinu X yang distribusinya berbentuk lonceng disebut peubah acak normal. Persamaan matematika distribusi peluang peubah normal kontinu bergantung pada dua parameter μ dan σ, yaitu rataan dan simpangan bakunya, jadi fungsi padat X akan dinyatakan dengan n(x;μ,σ). Distribusi normal fungsi pada t peubahacak normal x, dengan rataan μ dan variansi σ², ialah ( ;, ) = ( ( ) ).. - < X <, Dengan = 3, Dan e = 2,

32 Gambar 7. Kurva normal Pemeriksaan turunan pertama dan kedua dari n(x ; μ, σ) dapat diperoleh lima sifat kurva normal berikut : 1. Modus, titik pada sumbu datar yang memberikan maksimum kurva, terdapat pada x = μ 2. Kurva setangkup terhadap garis tegak yang melalui rataan μ 3. Kurva mempunyai titik belok pada x = μ σ, cekung dari bawah bila μ σ < x < μ + σ, dan cekung dari atas untuk harga x lainnya 4. Kedua ujung kurva normal mendekati asimtot sumbu datar bila harga x bergerak menjauhi μ baik ke kiri maupun ke kanan 5. Seluruh luas di bawah kurva di atas sumbu datar sama dengan 1 Bila x menyatakan peubah acak distribusi maka P(x1 < x < x2) diberikan oleh daerah yang diarsir dengan garis yang turun dari kiri ke kanan. Jelas bahwa kedua daerah yang diarsir berlainan luasnya. Jadi, peluang yang berpadanan dengan masing-masing distribusi akan berlainan pula. 2.3 Distribusi Eksponensial dan Distribusi Gamma Distribusi gamma dan eksponensial memaikan peran yang sangat penting di bidang teori antrian dan teori keandalan (reliabilitas). Distribusi eksponensial merupakan keadaan khusus dari distribusi gamma. Distribusi gamma mendapat namanya dari fungsi gamma yang sudah dikenal luas. Fungsi gamma didefinisikan sebagai berikut: 28

33 Γ( ) = Gambar 8.Kurva Gamma Distribusi Eksponensial Ciri dari distribusi ini adalah kurvanya mempunyai ekor di sebelah kanan dan nilai x dimulai dari 0 sampai tak hingga dan memiliki standar deviasi sama dengan rata-rata. Adapun syarat daridistribusi eksponensial yaitu : X 0 λ > 0 Variabel random X berdistribusi Eksponensial dengan parameter β, memiliki fungsi : 1 x / e ; x 0 f ( x) 0; x lainya 2 0 ; E ( X ) ; Var ( X ) 2 Contoh Soal : Suatu sistem mengandung sejenis komponen yang daya tahannya dalam tahun dinyatakan oleh variabel acak X yang berdistribusi eksponensial dengan rata-rata waktu sampai komponen rusak adalah 5 tahun. Bila sebanyak 5 komponen tersebut dipasang dalam sistem yang berlainan, berapakah probabilitas paling sedikit 2 komponen masih akan berfungsi pada akhir tahun ke delapan? 29

34 Jawab : Probabilitas bahwa sebuah komponen masih akan berfungsi setelah 8 tahun : p ( X 8 ) e x / 5 8 / Misalkan Y menyatakan banyaknya komponen yg masih berfungsi setelah 8 tahun, dengan menggunakan distribusi binomial diperoleh: P ( Y 1 2) 1 P ( X 1 c 0 5 (0.2) c c 1) (0.8) dx 5 c e Gambar dari kurva distribusi eksponensial berbeda-beda tergantung dari nilai x dan λ sebagai berikut : Gambar 9. Kurva Eksponensial 2.4 DistribusiKhi-Kuadrat Peubah acak kontinu X berdistribusi Khi-Kuadrat, dengan derajat kebebasan v, bila fungsi padatnya diberikan oleh 1 2 Γ( ), > 0 0, untuk x yang lain Dengan v bilangan bulat positif. 30

35 Gambar 10. Kurva Khi-Kuadrat 2.5 Distribusi Weibull Peubah acak kontinu X berdistribusiweibull, dengan parameter α dan β jika fungsi padatnya berbentuk Dengan α > 0 dan β > 0 =, > 0 0, untuk x lainnya Gambar 11. Kurva Weibull 2.6 Distribusi F Syarat distribusi F Γ ( ) = Γ Γ v v x (v + v x), untuk x > 0 0, Distribusi F dengan derajat kebebasan v dan v disajikan dengan F(v, v ) atau X - F(v, v ). 31

36 Gambar 12. Kurva Distribusi F 2.7 Distribusi Uniform Gambar 1 3. Grafik Fungsi Densitas untuk Distribusi Uniform (A,B) 32

37 Dari definisi tersebut dapat diturunkan sifat mean, variansi dan momennya. Contoh: Sebuah ruang konferensi dapat disewa untuk rapat yang lamanya tidak lebih dari 4 jam. Misalkan X adalah variabel random yang menyatakan waktu rapat, yang berdistribusi seragam. Tentukan fungsi densitas peluang X. Tentukan peluang suatu rapat berlangsung 3 jam atau lebih. Jawaban: Contoh: Di suatu perusahaan pembuat soft drink, suatu mesin yang disetel mengeluarkan minuman sebanyak 12 oz sesungguhnya akan mengeluarkan antara 11.5 and 12.5 oz. Anggap banyaknya minuman yang dikeluarkan berdistribusi uniform. Berapakah probabilitas minuman yang dikeluarkan kurang dari 11.8 oz? 33

38 Jawaban: 3. PROSEDUR PRAKTIKUM 1. Kelompok Semua praktikan dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari dua orang 2. Pengamatan a. Distribusi Eksponensial Tempat: Kelompok Melakukan Observasi di tempat tertentu Waktu: Pengamatan dilakukan selama 1 hari pengamatan selama 3 jam. Menghitung waktu antar kedatangan kendaraan. b. Distribusi Normal Pengukuran waktu perakitan dan Lepas Rakit 1 Dinamo beserta perangkatnya sebanyak 100 kali percobaan 34

39 MODULV DISTRIBUSI SAMPLING

40 MODUL V DISTRIBUSI SAMPLING 1. TUJUAN PRAKTIKUM Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut: 1. Mahasiswa mampu menentukan: a. Mean sampel b. Variansi sampel c. Perbedaan mean dua populasi d. Rasio variansi dua populasi e. Proporsi 2. Mahasiswa mengetahui pengaruh ukuran sampel terhadap ketelitian pada penentuan nilai rata-rata populasi. 3. Mahasiswa mampu membuktikan teorema limit pusat ( central limit theorem). 2. LANDASAN TEORI Sampling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Teknik sampling sangat berguna dalam upaya penarikan kesimpulan (inference) yang valid dan dapat dipercaya. Hal ini disebabkan karena informasi yang diperoleh dari data sampel tidak mungkin lebih baik dari pada informasi yang sesungguhnya pada populasi. Sampel adalah suatu himpunan bagian dari populasi, yang dianggap bias mewakili populasi. Populasi merupakan kumpulan dari keseluruhan elemen-elemen suatu objek yang menjadi perhatianya memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu. Berikut ini hubungan antara populasi dengan sampel yang digambarkan sebagai berikut : 35

41 Gambar 1. Hubungan Populasi dengan sampel Distribusi Sampling merupakan distribusi teoritis (distribusi kemungkinan) dari semua hasil sampel yang mungkin, dengan ukuran sampel yang tetap N, pada statistik (karakteristik sampel) yang digeneralisasikan ke populasi. Cara- cara pengambilan sampel antara lain: Daftar pertanyaan (questionnaire). Wawancara. Observasi atau pengamatan langsung. Melalui pos, telepon, atau alat komunikasi lainnya. 2.1 Parameter dan Statistik Konstanta statistik dari populasi seperti mean/rataan (μ), variansi( ), proporsi (p) disebut dengan parameter. Jadi, parameter adalah bilangan/angka yang menggambarkan karakteristik dari populasi. Sedangkan ukuran statistik seperti mean/rataan ( ), variansi ( ), proporsi (p) yang dihitung dari pengamatan sampel dikenal dengan statistik. Statistik adalah bilangan/angka yang menggambarkan karakteristik suatu sampel. Statistik merupakan perkiraan/taksiran dasar pada sampel data untuk menggambarkan perbedaan tentang parameter populasi. 36

42 Tabel 1. Parameter dan Statisitk 2.2 Metode Penarikan Sampel Gambar 2. Metode Penarikan Sampel (i) Probabilitas sampling atau random sampling a. Probability sampling Simple random sampling merupakan dasar dari probabilitas sampling. Pada kasus khusus probabilitas sampling dalam setiap unit pada populasi memiliki kemungkinan yang sama menjadi sampel.sampling bisa dilakukan dengan atau tanpa penggantian. 37

43 b. Stratified Random Sampling Stratified random sampling meliputi pembagian populasi menjadi kelompok yang disebut dengan strata dimana anggota di dalam satu strata cenderung sama (homogen) dan antara strata cenderung berbeda (heterogen). Langkah selanjutnya adalah mengambil sampel secara acak pada masing-masing strata. Kemudian sampel pada stratum atau subgroup tersebut digabung menjadi satu. c. Systematic sampling Systematicsampling merupakan teknik sampling yang membutuhkan waktu yang sedikit dan biaya yang murah dibandingkan dengan simple random sampling d. Cluster sampling Cluster sampling merupakan teknik sampling dimana populasi dibagi menjadi beberapa group/ gerombol (cluster) yang masingmasingnya dapat memrepresentasikan populasi tersebut. (ii) Non-probability sampling atau non-random sampling a. Purposive sampling Sampel diseleksi dengan tujuan yang jelas berdasarkan sudut pandang dan pemilihan unit sampel bergantung secara menyeluruh pada pertimbangan dan kebijakan dari pengamat. b. Quota sampling Merupakan tipe pembatas dari purpose sampling. Sampling ini terdiri dari kuota sampel yang spesifik yang digambarkan dari kelompok-kelompok yang berbeda dan kemudian menggambarkan kebutuhan sampel dari kelompok tersebut dengan purposive sampling. Quota sampling ini sangat berguna sekali dalam penyelidikan/ survey pasar. c. Expert opinion sampling or expert sampling Expert opinion sampling melibatkan kumpulan dari beberapa orang yang memiliki pengetahuan dan keahlian dalam 38

44 pengambilan keputusan terhadap suatu permasalahan yang sangat penting. 2.3 Distribusi Sampling Rata- Rata Distribusi sampling rata- rata adalah distribusi probabilitas untuk nilainilai yang dapat terjadi dari rata- rata sampel yang didasarkan pada sejumlah sampel tertentu. Mean dan standar deviasinya: Jika sampling tanpa pergantian dari suatu populasi terhingga berukuran N : x x n N n N 1 Jika sampling dengan pergantian, yang berarti populasi tak terhingga : Keterangan: x x s N n x x n Mean daridistribusi mean sampel Mean populasi Deviasi standar dari distribusi mean populasi Deviasi standar sampel Ukuran populasi Ukuran sampel Contoh Soal: Dalam suatu pengujian kelelahan ( fatigue test), material titanium diberi pembebanan berulang sampai deteksi timbulnya retak ( crack initiation). Siklus pembebanan rata-rata sampai mulai retak adalah kali dengan deviasi standar Jika diuji 25 spesimen material titanium yang dipilih secara acak, berapakah : 39

45 Mean dari sampel tersebut? Deviasi standar darisampel tersebut? Jawab: Mean dari sampel x Deviasi standar dari sampel x n Distribusi Proporsi Sampling Distribusi proporsi sampling adalah distribusi proporsi-proporsi dari seluruh sampel acak berukuran n yang mungkin dipilih dari sebuah populasi. Jika populasinya tak berhingga dan probabilitas terjadinya suatu kejadian atau event dikatakan sukses adalah P. Dan Q = 1 P menunjukkan probabilitas gagal. Anggap semua kemungkinan ukuran sampel n digambarkan dari populasi. Sebagai contoh, tentukan proporsi p sukses. Dengan menggunakan Teorema Limit Pusat, jika ukuran sampel besar, distribusi proporsi sampel p mengikuti distribusi normal dengan rataan/mean p = P dan S.D p =. ContohSoal: Divisi pengendalian mutu pabrik perkakas mesin mencatat bahwa 1,5% dari bearing mengalami cacat. Jika dalam pengiriman satu kotak produk terdiri dari 100 bearing, tentukan probabilitas banyaknya bearing yang cacat sebanyak 2% atau lebih! Jawab: Mean dan standar deviasi: p = P = 0,015 0,015(1 0,015) p = = = 0, Faktor koreksi variabel diskrit = 1/2n = 1/200 = 0,005 Proporsi (2%) setelah dikoreksi, p = 0,02 0,005 = 0,015 40

46 Maka, P( p 0,01) 1 P( p 0,01) 1 P Z 1 P( Z p p 0,015 0,015 0,0122 0) 1 0,5 50% 2.5 Distribusi Sampling Beda Rata- Rata Merupakan distribusi dari perbedaan dari besaran rata-rata yang muncul dari sampel-sampel dua populasi. Rata- rata X X Simpangan Baku X X2 n n Distribusi Sampling Beda Proporsi Merupakan distribusi dari perbedaan dua besaran proporsi yang muncul dari sampel dua populasi. Rata- rata p1 p P 2 1 P2 Simpangan Baku p p P 1 (1 P1 ) P2 (1 P2 ) 1 2 n n Teorema Limit Pusat (Central Limit Theorem) Suatu populasi yang memiliki distribusi normal, distribusi mean sampling juga terdistribusi normal untuk nilai n berapapun (tidak tergantung ukuran sampel). Dengan kata lain, jika dimisalkan X1, X2,X3,...,Xn adalah suatu sampel acak dari suatu populasi yang terdistribusi normal dengan mean μ dan standar deviasi σ maka untuk sembarang nilai n. 41

47 Sementara itu dari suatu populasi yang tidak terdistribusi secara normal, jika ukuran sampel cukup besar ( n > 30), distribusi mean sampling akan mendekati suatu distribusi normal (gaussian) apapun bentuk asli distribusi probabilitasnya. Pernyataan ini dikenal sebagai Teorema Limit Pusat). Dengan kata lain, seandainya X1, X2,X3,...,Xnadalah suatu sampel acak dari suatu populasi tidak terdistribusi secara normal dengan mean μ dan standar deviasi σ, maka untuk nilai n yang cukup besar (n > 30). X 2 N, n DistribusiPopulasi (tidakterdistribusi normal) DistribusiX jika n > 30 DistribusiX jika n < 30 Gambar 14. Ilustrasi Teorema Limit Pusat Contoh: 1) Suatu perusahaan memproduksi bola lampu yang umurnya berdistribusi hampir normal dengan rataan 800 jam dan simpangan baku 40 jam. Hitunglah peluangnya bahwa suatu sampel acak dengan 16 bola lampu akan mempunyai umur rata- rata kurang dari 775 jam. Jawab: Misalkan: X = bola lampu. X ~ N[800, 40]. 42

48 X = rataan/mean mean sampel. Kemudian X ~ N, n N800, N800, Maka, P( X < 775) = P(Z < -2.5) = ) Suatu pabrik dapat memproduksi voltmeter dengan kemampuan pengukuran tegangan, rataan 40 volt dan standar deviasi 2 volt. Misalkan tegangan tersebut berdistribusi normal. Dari 1000 voltmeter yang diproduksi, berapa voltmeter yang tegangannya melebihi 43 volt? Jawab: Misalkan: X = Tegangan voltmeter. X ~ N[40, 2]. Dengan transformasi = P(X > 43) = P (Z > ) = P (Z > 1,5) = 1 P (Z 1,5) = 1-0,9332 = 0, Standard error Standar deviasi dari distribusi sampling pada statistik disebut standard error. Standar deviasi dari distribusi mean sampel disebut standard errorof the mean. Begitu guja dengan standar deviasi pada distribusi proporsi sampel disebut standard error of the proportion.standard errors dari ratan sampel/mean sampel dan proporsi sampel p digunakan untuk memperoleh limit kepercayaan untuk rataan populasi and proporsi populasi P masing-masing. Tabel 2. Tabel Perbedaan Mean SampeldanProporsiSampel 43

49 Statistik Standar Error Keterangan Ukuran populasi tak Mean sampel X Proporsi sampel p terhingga atau sampel dengan penggantian Ukuran populasi N terhingga atau sampel tanpa penggantian Ukuran populasi tak terhingga atau sampel dengan penggantian Ukuran populasi N terhingga atau sampel tanpa penggantian 3. PROSEDUR PRAKTIKUM 1. Bangkitkan populasi data dengan menggunakan Microsot Excel yang terdiri dari 2000 bilangan random dengan distribusi normal, dengan kondisi sebagai berikut: Mean = dua digit terakhir dari No.BP (mahasiswa 1) Standard deviasi = dua digit terakhir dari No.BP (mahasiswa 2) 2. Selanjutnya ikuti langkah langkah berikut ini : a. Tentukan mean and standar deviasi dari populasi (2000 bilangan random) b. Ambil 10 sampel sebanyak 100 kali dan tentukan mean dan standar deviasi dari tiap-tiap sampel tersebut. c. Hitung Mean dan Standar deviasi dari 100 sampel tersebut d. Buat Histogram dari 100 sampel tersebut. Bandingkan Histogram Populasi dengan Sampel tersebut 3. Ulangi poin 2 untuk disribusi yang sama dengan ukuran sampel 30, 50, dan 100 sampel sebanyak 100 trial. 4. Ulangi poin 1 2, dan 3 untuk distribusi : Uniform (rate interval = No.BP minimum sampai No.BP maksimum) Poisson (Lamda = dua digit terakhir No.BP Maksimum) Binomial (Number of trial = 100, p = (Jumlah 2 digit No.BP Maksimum dan Minimum) / 100) 44

MODUL II DISTRIBUSI PELUANG DISKRIT DAN KONTINU

MODUL II DISTRIBUSI PELUANG DISKRIT DAN KONTINU DISTRIBUSI PELUANG DISKRIT DAN KONTINU A. TUJUAN PRAKTIKUM Melalui praktikum Modul II ini diharapkan praktikan dapat: 1. Mengenal jenis dan karakteristik dari beberapa distribusi peluang. 2. Menguji dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Probabilitas (Peluang) Probabilitas adalah suatu nilai untuk mengukur tingkat kemungkinan terjadinya suatu peristiwa (event) akan terjadi di masa mendatang yang hasilnya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Distribusi Normal Salah satu distribusi frekuensi yang paling penting dalam statistika adalah distribusi normal. Distribusi normal berupa kurva berbentuk lonceng setangkup yang

Lebih terperinci

BAB II DISTRIBUSI PROBABILITAS

BAB II DISTRIBUSI PROBABILITAS BAB II DISTRIBUSI PROBABILITAS.1. VARIABEL RANDOM Definisi 1: Variabel random adalah suatu fungsi yang memetakan ruang sampel (S) ke himpunan bilangan Real (R), dan ditulis X : S R Contoh (Variabel random)

Lebih terperinci

Statistik Dasar. 1. Pendahuluan Persamaan Statistika Dalam Penelitian. 2. Penyusunan Data Dan Penyajian Data

Statistik Dasar. 1. Pendahuluan Persamaan Statistika Dalam Penelitian. 2. Penyusunan Data Dan Penyajian Data Statistik Dasar 1. Pendahuluan Persamaan Statistika Dalam Penelitian 2. Penyusunan Data Dan Penyajian Data 3. Ukuran Tendensi Sentral, Ukuran Penyimpangan 4. Momen Kemiringan 5. Distribusi Normal t Dan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Data Data adalah bentuk jamak dari datum, yang dapat diartikan sebagai informasi yang diterima yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau dalam bentuk lisan dan tulisan

Lebih terperinci

PENS. Probability and Random Process. Topik 5. Beberapa jenis Distribusi Variabel Acak. Prima Kristalina April 2015

PENS. Probability and Random Process. Topik 5. Beberapa jenis Distribusi Variabel Acak. Prima Kristalina April 2015 Program Pasca Sarjana Terapan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Probability and Random Process Topik 5. Beberapa jenis Distribusi Variabel Acak Prima Kristalina April 215 1 Outline 1. Beberapa macam

Lebih terperinci

Distribusi Diskrit dan Kontinu yang Penting. Oleh Azimmatul Ihwah

Distribusi Diskrit dan Kontinu yang Penting. Oleh Azimmatul Ihwah Distribusi Diskrit dan Kontinu yang Penting Oleh Azimmatul Ihwah Distribusi Diskrit Fungsi probabilitas dari variabel random diskrit dapat dinyatakan dalam formula matematik tertentu yang dinamakan fungsi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2. Probabilitas Probabilitas adalah suatu nilai untuk mengukur tingkat kemungkinan terjadinya suatu peristiwa (event) akan terjadi di masa mendatang yang hasilnya tidak pasti (uncertain

Lebih terperinci

KONSEP DASAR PROBABILITAS DAN DISTRIBUSI PROBABILITAS LELY RIAWATI, ST, MT.

KONSEP DASAR PROBABILITAS DAN DISTRIBUSI PROBABILITAS LELY RIAWATI, ST, MT. KONSEP DASAR PROBABILITAS DAN DISTRIBUSI PROBABILITAS LELY RIAWATI, ST, MT. EKSPERIMEN suatu percobaan yang dapat diulang-ulang dengan kondisi yang sama CONTOH : Eksperimen : melempar dadu 1 kali Hasilnya

Lebih terperinci

ANALISIS DATA SECARA RANDOM PADA APLIKASI MINITAB DENGAN MENGGUNAKAN DISTRIBUSI PELUANG

ANALISIS DATA SECARA RANDOM PADA APLIKASI MINITAB DENGAN MENGGUNAKAN DISTRIBUSI PELUANG LAPORAN RESMI PRAKTIKUM PENGANTAR METODE STATISTIKA MODUL 3 ANALISIS DATA SECARA RANDOM PADA APLIKASI MINITAB DENGAN MENGGUNAKAN DISTRIBUSI PELUANG Oleh : Diana Nafkiyah 1314030028 Nilamsari Farah Millatina

Lebih terperinci

Bab 2 DISTRIBUSI PELUANG

Bab 2 DISTRIBUSI PELUANG Bab 2 DISTRIBUSI PELUANG PENDAHULUAN Setiap peristiwa akan mempunyai peluangnya masingmasing, dan peluang terjadinya peristiwa itu akan mempunyai penyebaran yang mengikuti suatu pola tertentu yang di sebut

Lebih terperinci

DISTRIBUSI TEORITIS. P(M) = p = probabilitas untuk mendapat bola merah (sukses) 30

DISTRIBUSI TEORITIS. P(M) = p = probabilitas untuk mendapat bola merah (sukses) 30 DISTRIBUSI TEORITIS Distribusi teoritis merupakan alat bagi kita untuk menentukan apa yang dapat kita harapkan, apabila asumsi-asumsi yang kita buat benar. Distribusi teoritis memungkinkan para pembuat

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 STATISTIKA DASAR MAT 130

PERTEMUAN 2 STATISTIKA DASAR MAT 130 PERTEMUAN 2 STATISTIKA DASAR MAT 130 Data 1. Besaran Statistika berbicara tentang data dalam bentuk besaran (dimensi) Besaran adalah sesuatu yang dapat dipaparkan secara jelas dan pada prinsipnya dapat

Lebih terperinci

STK 511 Analisis statistika. Materi 3 Sebaran Peubah Acak

STK 511 Analisis statistika. Materi 3 Sebaran Peubah Acak STK 511 Analisis statistika Materi 3 Sebaran Peubah Acak 1 Konsep Peluang 2 Peluang Peluang dapat diartikan sebagai ukuran kemungkinan terjadinya suatu kejadian Untuk memahami peluang diperlukan pemahaman

Lebih terperinci

Statistika (MMS-1403)

Statistika (MMS-1403) Statistika (MMS-1403) Dr. Danardono, MPH danardono@ugm.ac.id Program Studi Statistika Jurusan Matematika FMIPA UGM Materi dan Jadual Minggu ke- Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan 1. Pendahuluan 1 Perkuliahan

Lebih terperinci

Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 26

Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 26 Distribusi probabilita kontinu, yaitu apabila random variabel yang digunakan kontinu. Probabilita dihitung untuk nilai dalam suatu interval tertentu. Probabilita di suatu titik = 0. Probabilita untuk random

Lebih terperinci

Statistika (MMS-1001)

Statistika (MMS-1001) Statistika (MMS-1001) Dr. Danardono, MPH danardono@ugm.ac.id Program Studi Statistika Jurusan Matematika FMIPA UGM Materi dan Jadual Tatap Muka Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan 1. Statistika Deskriptif

Lebih terperinci

Bagian 2. Probabilitas. Struktur Probabilitas. Probabilitas Subyektif. Metode Frekuensi Relatif Kejadian untuk Menentukan Probabilitas

Bagian 2. Probabilitas. Struktur Probabilitas. Probabilitas Subyektif. Metode Frekuensi Relatif Kejadian untuk Menentukan Probabilitas Probabilitas Bagian Probabilitas A) = peluang (probabilitas) bahwa kejadian A terjadi 0 < A) < 1 A) = 0 artinya A pasti terjadi A) = 1 artinya A tidak mungkin terjadi Penentuan nilai probabilitas: Metode

Lebih terperinci

Tugas Kelompok. Mata Kuliah Metodologi Penelitian Kuantitatif. Judul Makalah Revisi DISTRIBUSI PELUANG

Tugas Kelompok. Mata Kuliah Metodologi Penelitian Kuantitatif. Judul Makalah Revisi DISTRIBUSI PELUANG Tugas Kelompok Mata Kuliah Metodologi Penelitian Kuantitatif Judul Makalah Revisi DISTRIBUSI PELUANG Kajian Buku Pengantar Statistika Pengarang Nana Sudjana Tugas dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah

Lebih terperinci

Kumpulan pasangan nilai-nilai dari variabel acak X dengan probabilitas nilai-nilai variabel random X, yaitu P(X=x) disebut distribusi probabilitas X

Kumpulan pasangan nilai-nilai dari variabel acak X dengan probabilitas nilai-nilai variabel random X, yaitu P(X=x) disebut distribusi probabilitas X Kumpulan pasangan nilai-nilai dari variabel acak X dengan probabilitas nilai-nilai variabel random X, yaitu P(X=) disebut distribusi probabilitas X (distribusi X) Diskrit Seragam Binomial Hipergeometrik

Lebih terperinci

Probabilitas dan Statistika Distribusi Peluang Kontinyu 1. Adam Hendra Brata

Probabilitas dan Statistika Distribusi Peluang Kontinyu 1. Adam Hendra Brata Probabilitas dan Statistika Distribusi Peluang Kontinyu 1 Adam Hendra Brata Variabel Acak Kontinyu - Variabel Acak Kontinyu Suatu variabel yang memiliki nilai pecahan didalam range tertentu Distribusi

Lebih terperinci

PROBABILITAS &STATISTIK. Oleh: Kholistianingsih, S.T., M.Eng.

PROBABILITAS &STATISTIK. Oleh: Kholistianingsih, S.T., M.Eng. PROBABILITAS &STATISTIK ke-1 Oleh: Kholistianingsih, S.T., M.Eng. KONTRAK PEMBELAJARAN UAS : 35% UTS : 35% TUGAS : 20% KEHADIRAN :10% SEMUA KOMPONEN HARUS ADA KEHADIRAN 0 NILAI MAKS D PEUBAH DAN GRAFIK

Lebih terperinci

STK 211 Metode statistika. Materi 4 Peubah Acak dan Sebaran Peluang

STK 211 Metode statistika. Materi 4 Peubah Acak dan Sebaran Peluang STK 211 Metode statistika Materi 4 Peubah Acak dan Sebaran Peluang 1 Pendahuluan Soal ujian masuk PT diselenggarakan dengan sistem pilihan berganda. Jika jawaban benar diberi nilai 4, salah dikurangi 1

Lebih terperinci

Statistika (MMS-1001)

Statistika (MMS-1001) Statistika (MMS-1001) Dr. Danardono, MPH danardono@ugm.ac.id Program Studi Statistika Jurusan Matematika FMIPA UGM Materi dan Jadual Tatap Muka Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan 1. Statistika Deskriptif

Lebih terperinci

DISTRIBUSI NORMAL. Pertemuan 3. Distribusi Normal_M. Jainuri, M.Pd 1

DISTRIBUSI NORMAL. Pertemuan 3. Distribusi Normal_M. Jainuri, M.Pd 1 DISTRIBUSI NORMAL Pertemuan 3 1 Distribusi Normal Pertama kali diperkenalkan oleh Abraham de Moivre (1733). De Moivre menemukan persamaan matematika untuk kurva normal yang menjadi dasar dalam banyak teori

Lebih terperinci

DISTRIBUSI PELUANG KONTINYU DISTRIBUSI PROBABILITAS

DISTRIBUSI PELUANG KONTINYU DISTRIBUSI PROBABILITAS DISTRIBUSI PROBABILITAS Berbeda dengan variabel random diskrit, sebuah variabel random kontinyu adalah variabel yang dapat mencakup nilai pecahan maupun mencakup range/ rentang nilai tertentu. Karena terdapat

Lebih terperinci

Hidup penuh dengan ketidakpastian

Hidup penuh dengan ketidakpastian BAB 2 Probabilitas Hidup penuh dengan ketidakpastian Tidak mungkin bagi kita untuk dapat mengatakan dengan pasti apa yang akan terjadi dalam 1 menit ke depan tapi Probabilitas akan memprediksikan masa

Lebih terperinci

BAHAN AJAR STATISTIKA DASAR Matematika STKIP Tuanku Tambusai Bangkinang 4. BEBERAPA DISTRIBUSI PELUANG DISKRET

BAHAN AJAR STATISTIKA DASAR Matematika STKIP Tuanku Tambusai Bangkinang 4. BEBERAPA DISTRIBUSI PELUANG DISKRET Pertemuan 7. BAHAN AJAR STATISTIKA DASAR Matematika STKIP Tuanku Tambusai Bangkinang 4. BEBERAPA DISTRIBUSI PELUANG DISKRET 4. Pendahuluan 4.2 Distribusi seragam diskret 4.3 Distribusi binomial dan multinomial

Lebih terperinci

REVIEW BIOSTATISTIK DESKRIPTIF

REVIEW BIOSTATISTIK DESKRIPTIF REVIEW BIOSTATISTIK DESKRIPTIF POKOK BAHASAN 1. Konsep statistik deskriptif 2. Data dan variabel 3. Nilai Tengah (Ukuran Pusat), posisi dan variasi) pada data tunggal dan kelompok 4. Penyajian data 5.

Lebih terperinci

Beberapa Distribusi Peluang. Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

Beberapa Distribusi Peluang. Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB Beberapa Distribusi Peluang Kontinu Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB 1 Distribusi Seragam Kontinu Distribusi Seragam kontinu

Lebih terperinci

LAB MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 1

LAB MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 1 LAB MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 1 Nama : NPM/Kelas : Fakultas/Jurusan : Hari dan Shift Praktikum : Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Kelapa dua E531 1 UKURAN STATISTIK Pendahuluan Ukuran statistik

Lebih terperinci

STATISTIKA. Muhamad Nursalman Pendilkom/Ilkom UPI

STATISTIKA. Muhamad Nursalman Pendilkom/Ilkom UPI STATISTIKA Muhamad Nursalman Pendilkom/Ilkom UPI 1 Daftar Isi Bab 1 Peluang Bab Peubah Acak Bab 3 Distribusi Peluang Diskret Bab 4 Distribusi Peluang Kontinu Bab 5 Fungsi Peubah Acak Bab 6 Teori Penaksiran

Lebih terperinci

King s Learning Be Smart Without Limits NAMA : KELAS :

King s Learning Be Smart Without Limits NAMA : KELAS : NAMA : KELAS : A. PENGERTIAN STATISTIKA Statistika adalah ilmu yang mempelajari cara mengumpulkan dan menyusun data, mengolah dan menganalisis data, serta menyajikan data. Statistik adalah hasil dari pengolahan

Lebih terperinci

DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT TEORITIS 2. Distribusi Hipergeometrik

DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT TEORITIS 2. Distribusi Hipergeometrik DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT TEORITIS 2 TI2131 TEORI PROBABILITAS MINGGU KE-10 Distribusi Hipergeometrik Eksperimen hipergeometrik memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. sebuah sampel random berukuran

Lebih terperinci

Metode Statistika (STK 211) Pertemuan ke-5

Metode Statistika (STK 211) Pertemuan ke-5 Metode Statistika (STK 211) Pertemuan ke-5 rrahmaanisa@apps.ipb.ac.id Memahami definisi dan aplikasi peubah acak (peubah acak sebagai fungsi, peubah acak diskrit dan kontinu) Memahami sebaran peubah acak

Lebih terperinci

DISPERSI DATA. - Jangkauan (Range) - Simpangan/deviasi Rata-rata (Mean Deviation) - Variansi (Variance) - Standar Deviasi (Standart Deviation)

DISPERSI DATA. - Jangkauan (Range) - Simpangan/deviasi Rata-rata (Mean Deviation) - Variansi (Variance) - Standar Deviasi (Standart Deviation) DISPERSI DISPERSI DATA Ukuran penyebaran suatu kelompok data terhadap pusat data. - Jangkauan (Range) - Simpangan/deviasi Rata-rata (Mean Deviation) - Variansi (Variance) - Standar Deviasi (Standart Deviation)

Lebih terperinci

BAB 8 DISTRIBUSI PELUANG DISKRIT

BAB 8 DISTRIBUSI PELUANG DISKRIT BAB 8 DISTRIBUSI PELUANG DISKRIT A. Peluang Peluang atau yang sering disebut sebagai probabilitas dapat dipandang sebagai cara untuk mengungkapkan ukuran ketidakpastian/ ketidakyakinan/ kemungkinan suatu

Lebih terperinci

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 3 Sebaran Peluang Peubah Acak

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 3 Sebaran Peluang Peubah Acak STK511 Analisis Statistika Pertemuan 3 Sebaran Peluang Peubah Acak Beberapa Konsep Dasar Percobaan statistika: kegiatan yang hasil akhir keluarannya tidak diketahui di awal, tetapi kemungkinan-kemungkinannya

Lebih terperinci

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Pokok Bahasan Variabel Acak Pola Distribusi Masukan Pendugaan Pola Distribusi Uji Distribusi

Lebih terperinci

MK Statistik Bisnis 2 MultiVariate. Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 1

MK Statistik Bisnis 2 MultiVariate. Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 1 Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 1 Descriptive Statistics mengandung metoda dan prosedur yang digunakan untuk pengumpulan, pengorganisasian, presentasi dan memberikan karakteristik terhadap himpunan

Lebih terperinci

PENS. Probability and Random Process. Topik 2. Statistik Deskriptif. Prima Kristalina Maret 2016

PENS. Probability and Random Process. Topik 2. Statistik Deskriptif. Prima Kristalina Maret 2016 Program Pasca Sarjana Terapan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Probability and Random Process Topik 2. Statistik Deskriptif Prima Kristalina Maret 2016 1 Outline [2][1] 1. Penyajian Data o Tabel

Lebih terperinci

SATUAN ACARA TUTORIAL (SAT) Mata Kuliah : Statistika Dasar/PAMA 3226 SKS : 3 SKS Tutorial : ke-1 Nama Tutor : Adi Nur Cahyono, S.Pd., M.Pd.

SATUAN ACARA TUTORIAL (SAT) Mata Kuliah : Statistika Dasar/PAMA 3226 SKS : 3 SKS Tutorial : ke-1 Nama Tutor : Adi Nur Cahyono, S.Pd., M.Pd. Tutorial : ke-1 Nama Tutor : a. Menjelaskan pengertian statistik; b. Menjelaskan pengertian statistika; c. Menjelaskan pengertian data statistik; d. Menjelaskan contoh macam-macam data; e. Menjelaskan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Menurut Darnius, O (2006, Hal : 53) simulasi dapat diartikan sebagai suatu

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Menurut Darnius, O (2006, Hal : 53) simulasi dapat diartikan sebagai suatu BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pendahulauan Menurut Darnius, O (2006, Hal : 53) simulasi dapat diartikan sebagai suatu rekayasa suatu model logika ilmiah untuk melihat kebenaran/kenyataan model tersebut.

Lebih terperinci

statistika untuk penelitian

statistika untuk penelitian statistika untuk penelitian Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) Delayota Experiment Team (D Expert) 2013 Freeaninationwallpaper.blogspot.com Apa itu Statistika? Statistika adalah ilmu yang mempelajari cara pengumpulan,

Lebih terperinci

4.1.1 Distribusi Binomial

4.1.1 Distribusi Binomial 4.1.1 Distribusi Binomial Perhatikan sebuah percobaan dengan ciri-ciri sebagai berikut : Hanya menghasilkan (diperhatikan) dua peristiwa atau kategori, misal S (sukses) dan G (gagal) Dilakukan sebanyak

Lebih terperinci

Pengantar Proses Stokastik

Pengantar Proses Stokastik Bab 1: Dasar-Dasar Probabilitas Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Peluang Percobaan adalah kegiatan yang menghasilkan keluaran/hasil yang mungkin secara acak. Contoh: pelemparan sebuah dadu.

Lebih terperinci

STATISTIKA. A Pengertian Statistik dan Statistika. B Populasi dan Sampel. C Pengertian Data PENGERTIAN STATISTIKA, POPULASI, DAN SAMPEL

STATISTIKA. A Pengertian Statistik dan Statistika. B Populasi dan Sampel. C Pengertian Data PENGERTIAN STATISTIKA, POPULASI, DAN SAMPEL STATISTIKA PENGERTIAN STATISTIKA, POPULASI, DAN SAMPEL A Pengertian Statistik dan Statistika Statistik adalah kumpulan akta berbentuk angka yang disusun dalam datar atau tabel, yang menggambarkan suatu

Lebih terperinci

STATISTIK DAN STATISTIKA

STATISTIK DAN STATISTIKA STATISTIK DAN STATISTIKA MAKNA DARI PENGERTIAN STATISTIK DAN STATISTIKA DATA STATISTIK Pengertian : Data adalah keterangan atau fakta mengenai suatu persoalan bisa berupa kategori (rusak, baik senang,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI.1 Peubah Acak dan Distribusinya.1.1 Peubah Acak Definisi.1: Peubah acak adalah suatu fungsi yang menghubungkan sebuah bilangan real dengan setiap unsur di dalam ruang contoh, (Walpole

Lebih terperinci

Statistika Farmasi

Statistika Farmasi Bab 3: Distribusi Data Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Distribusi Data Teori dalam statistika berkaitan dengan peluang Konsep dasar peluang tersebut berkaitan dengan peluang distribusi, yaitu

Lebih terperinci

Menjelaskan pengertian distribusi binomial, mengidentifikasi eksperimen binomial dan menghitung probabilitas binomial, menghitung ukuran pemusatan

Menjelaskan pengertian distribusi binomial, mengidentifikasi eksperimen binomial dan menghitung probabilitas binomial, menghitung ukuran pemusatan Tujuan Pembelajaran Menjelaskan pengertian distribusi binomial, mengidentifikasi eksperimen binomial dan menghitung probabilitas binomial, menghitung ukuran pemusatan dan penyebaran distribusi binomial

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON S T A T I S T I K A Oleh : WIJAYA email : zeamays_hibrida@yahoo.com FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2010 Wijaya : Statistika 0 I. PENDAHULUAN Statistika adalah

Lebih terperinci

PENGUKURAN DESKRIPTIF

PENGUKURAN DESKRIPTIF PENGUKURAN DESKRIPTIF STATISTIK INDUSTRI I Jurusan Teknik Industri Universitas Brawijaya Malang 1 PENGUKURAN DESKRIPTIF Suatu pengukuran yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang data yang diperoleh

Lebih terperinci

STATISTICS. Oleh: Hanung N. Prasetyo DISTRIBUSI NORMAL WEEK 6 TELKOM POLTECH/HANUNG NP

STATISTICS. Oleh: Hanung N. Prasetyo DISTRIBUSI NORMAL WEEK 6 TELKOM POLTECH/HANUNG NP STATISTICS WEEK 6 Oleh: Hanung N. Prasetyo DISTRIBUSI NORMAL Pengantar: Dalam pokok bahasan disini memuat beberapa distribusi kontinyu yang sangat penting di bidang statistika. diantaranya distribusi normal.

Lebih terperinci

DISTRIBUSI PELUANG TEORITIS

DISTRIBUSI PELUANG TEORITIS Distribusi Teoritis 1/ 15 DISTRIBUSI PELUANG TEORITIS 1. Pendahuluan Titik-titik contoh di dalam Ruang Sampel (S) dapat disajikan dalam bentuk numerik/bilangan.. PEUBAH ACAK Fungsi yang mendefinisikan

Lebih terperinci

Pengantar Proses Stokastik

Pengantar Proses Stokastik Bab 1: Dasar-Dasar Probabilitas Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Peluang Percobaan adalah kegiatan yang menghasilkan keluaran/hasil yang mungkin secara acak. Contoh: pelemparan sebuah dadu.

Lebih terperinci

MA2181 Analisis Data - U. Mukhaiyar 1

MA2181 Analisis Data - U. Mukhaiyar 1 DISTRIBUSI KONTINU Uniform Normal Gamma & Eksponensial MA 2181 Analisis Data Utriweni Mukhaiyar September 20 By NN 2008 DISTRIBUSI UNIFORM Distribusi kontinu yang paling sederhana Notasi: X ~ U (a,b) f.k.p:

Lebih terperinci

DISTRIBUSI PROBABILITAS (PELUANG)

DISTRIBUSI PROBABILITAS (PELUANG) DISTRIBUSI PROBABILITAS (PELUANG) Distribusi Probabilitas (Peluang) Distribusi? Probabilitas? Distribusi Probabilitas? JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Distribusi = sebaran,

Lebih terperinci

DISTRIBUSI NORMAL. Pertemuan 3. 1 Pertemuan 3_Statistik Inferensial

DISTRIBUSI NORMAL. Pertemuan 3. 1 Pertemuan 3_Statistik Inferensial DISTRIBUSI NORMAL Pertemuan 3 1 Pertemuan 3_Statistik Inferensial Distribusi Normal Pertama kali diperkenalkan oleh Abraham de Moivre (1733). De Moivre menemukan persamaan matematika untuk kurva normal

Lebih terperinci

DISTRIBUSI KONTINU. Utriweni Mukhaiyar

DISTRIBUSI KONTINU. Utriweni Mukhaiyar DISTRIBUSI KONTINU Uniform Normal Gamma & Eksponensial MA 2081 Statistika ti tik Dasar Utriweni Mukhaiyar Maret 2012 By NN 2008 Distribusi Uniform Distribusi kontinu yang paling sederhana Notasi: X ~ U

Lebih terperinci

STATISTIKA EKONOMI I Chapter 4 Distribusi Probabilitas Normal dan Binomial Chapter 5 Teori Sampling

STATISTIKA EKONOMI I Chapter 4 Distribusi Probabilitas Normal dan Binomial Chapter 5 Teori Sampling STATISTIKA EKONOMI I Chapter 4 Distribusi Probabilitas Normal dan Binomial Chapter 5 Teori Sampling Rengganis Banitya Rachmat rengganis.rachmat@gmail.com 4. Distribusi Probabilitas Normal dan Binomial

Lebih terperinci

Metode Penelitian Kuantitatif Aswad Analisis Deskriptif

Metode Penelitian Kuantitatif Aswad Analisis Deskriptif Analisis Deskriptif Tanpa mengurangi keterumuman, pembahasan analisis deskriptif kali ini difokuskan kepada pembahasan tentang Ukuran Pemusatan Data, dan Ukuran Penyebaran Data Terlebih dahulu penting

Lebih terperinci

PEMBAHASAN UTS 2015/2016 STATISTIKA 1

PEMBAHASAN UTS 2015/2016 STATISTIKA 1 PEMBAHASAN UTS 2015/2016 STATISTIKA 1 1. pernyataan berikut ini menjelaskan definisi dan cakupan statistika deskriptif, KECUALI : a. statistika deskriptif mendeskripsikan data yang telah dikumpulkan (Organizing)

Lebih terperinci

DISTRIBUSI PROBABILITAS KONTINYU. Nur Hayati, S.ST, MT Yogyakarta, Maret 2016

DISTRIBUSI PROBABILITAS KONTINYU. Nur Hayati, S.ST, MT Yogyakarta, Maret 2016 DISTRIBUSI PROBABILITAS KONTINYU Nur Hayati, S.ST, MT Yogyakarta, Maret 2016 DISTRIBUSI PELUANG KONTINYU Berbeda dengan variabel random diskrit, sebuah variabel random kontinyu adalah variabel yang dapat

Lebih terperinci

Pertemuan ke Nilai Harapan (Mean atau Rata rata) dan Varians Distribusi Kontinu

Pertemuan ke Nilai Harapan (Mean atau Rata rata) dan Varians Distribusi Kontinu Pertemuan ke 5 4.1 Nilai Harapan (Mean atau Rata rata) dan Varians Distribusi Kontinu Fungsi Probabilitas dengan variabel kontinu terdiri dari : 1. Distribusi Normal 2. Distribusi T 3. Distribusi Chi Kuadrat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. ilmiah. Pencacahan atau pengukuran karakteristik suatu objek kajian yang

BAB II LANDASAN TEORI. ilmiah. Pencacahan atau pengukuran karakteristik suatu objek kajian yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Peluang Pada dasarnya statistika berkaitan dengan penyajian dan penafsiran hasil yang berkemungkinan (hasil yang belum dapat ditentukan sebelumnya) yang muncul dalam

Lebih terperinci

Statistik dan Statistika Populasi dan Sampel Jenis-jenis Observasi Statistika Deskriptif

Statistik dan Statistika Populasi dan Sampel Jenis-jenis Observasi Statistika Deskriptif 1. 2 2. 3. 4. Statistik dan Statistika Populasi dan Sampel Jenis-jenis Observasi Statistika Deskriptif Sari Numerik Penyajian Data 2008 by USP & UM ; last edited Jan 11 MA 2081 Statistika Dasar 24 Januari

Lebih terperinci

25/09/2013. Konsep Peubah Acak. Metode Statistika (STK211) Peubah Acak Diskret. Kuis. Tipe Peubah Acak

25/09/2013. Konsep Peubah Acak. Metode Statistika (STK211) Peubah Acak Diskret. Kuis. Tipe Peubah Acak Konsep Peubah Acak Metode Statistika (STK11) Pertemuan V Konsep Peubah Acak dan Sebaran Peluang (Random Variable Concept and Probability Distribution) Peubah acak merupakan suatu fungsi yang memetakan

Lebih terperinci

DISTRIBUSI KONTINU. Uniform Normal Gamma & Eksponensial. MA3181 Teori Peluang 3 November 2014 Utriweni Mukhaiyar

DISTRIBUSI KONTINU. Uniform Normal Gamma & Eksponensial. MA3181 Teori Peluang 3 November 2014 Utriweni Mukhaiyar DISTRIBUSI KONTINU Uniform Normal Gamma & Eksponensial MA3181 Teori Peluang 3 November 2014 Utriweni Mukhaiyar Distribusi Uniform 2 Distribusi kontinu yang paling sederhana Notasi: X ~ U (a,b) f.k.p: f(x)

Lebih terperinci

Distribusi Normal Distribusi normal, disebut pula distribusi Gauss, adalah distribusi probabilitas yang paling banyak digunakan dalam berbagai

Distribusi Normal Distribusi normal, disebut pula distribusi Gauss, adalah distribusi probabilitas yang paling banyak digunakan dalam berbagai Distribusi Normal Distribusi normal, disebut pula distribusi Gauss, adalah distribusi probabilitas yang paling banyak digunakan dalam berbagai analisis statistika. Distribusi normal baku adalah distribusi

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Beuemer, B.J.M Ilmu Bahan Logam Jilid I. Penerbit Bharatara, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Beuemer, B.J.M Ilmu Bahan Logam Jilid I. Penerbit Bharatara, Jakarta. DAFTAR PUSTAKA Amanto, Hari & Daryanto. 2003. ilmu Bahan. (Cetakan Kedua). Bumi Aksara, Jakarta. Beuemer, B.J.M. 1994. Ilmu Bahan Logam Jilid I. Penerbit Bharatara, Jakarta. Djaprie, Sriati. 1997. Teknologi

Lebih terperinci

Bab 5 Distribusi Sampling

Bab 5 Distribusi Sampling Bab 5 Distribusi Sampling Pendahuluan Untuk mempelajari populasi kita memerlukan sampel yang diambil dari populasi yang bersangkutan. Meskipun kita dapat mengambil lebih dari sebuah sampel berukuran n

Lebih terperinci

Distribusi Peluang Teoritis. Titik-titik contoh di dalam Ruang Sampel (S) dapat disajikan dalam bentuk numerik/bilangan.

Distribusi Peluang Teoritis. Titik-titik contoh di dalam Ruang Sampel (S) dapat disajikan dalam bentuk numerik/bilangan. Distribusi Peluang Teoritis. Pendahuluan Titik-titik contoh di dalam Ruang Sampel (S) dapat disajikan dalam bentuk numerik/bilangan. Peubah Acak Fungsi yang mendefinisikan titik-titik contoh dalam ruang

Lebih terperinci

Peranan Statistika. Disusun oleh Putriaji Hendikawati, S.Si., M.Pd., M.Sc. Dr. Scolastika Mariani, M.Si.

Peranan Statistika. Disusun oleh Putriaji Hendikawati, S.Si., M.Pd., M.Sc. Dr. Scolastika Mariani, M.Si. Peranan Statistika Disusun oleh Putriaji Hendikawati, S.Si., M.Pd., M.Sc. Dr. Scolastika Mariani, M.Si. 1. Pengertian Statistika Statistika banyak dimanfaatkan dalam berbagai aspek dan bidang kehidupan

Lebih terperinci

DISTRIBUSI PROBABILITAS

DISTRIBUSI PROBABILITAS BAB 7 DISTRIBUSI PROBABILITAS Kompetensi Menjelaskan distribusi probabilitas Indikator 1. Menjelaskan distribusi hipergeometris 2. Menjelaskan distribusi binomial 3. Menjelaskan distribusi multinomial

Lebih terperinci

MATERI STATISTIK II. Genrawan Hoendarto

MATERI STATISTIK II. Genrawan Hoendarto MATERI STATISTIK II Teori Probabilitas Variabel Acak dan Nilai Harapan Distribusi Teoritis Distribusi Sampling Pengujian Hipotesis Regresi dan Korelasi Linear Sederhana Statistik Nonparametrik Daftar Pustaka

Lebih terperinci

DISTRIBUSI TEORITIS DISTRIBUSI TEORITIS

DISTRIBUSI TEORITIS DISTRIBUSI TEORITIS DISTRIBUSI TEORITIS DISTRIBUSI TEORITIS Variabel Acak Distribusi Teoritis Binomial Normal 1 Variabel acak adalah sebuah besaran yang merupakan hasil dari percobaan acak yang secara untung-untungan, dapat

Lebih terperinci

BAB 9 DISTRIBUSI PELUANG KONTINU

BAB 9 DISTRIBUSI PELUANG KONTINU BAB 9 DISTRIBUSI PELUANG KONTINU A. Pengertian Distribusi Peluang Kontinu Distribusi peluang kontinu adalah peubah acak yang dapat memperoleh semua nilai pada skala kontinu. Ruang sampel kontinu adalah

Lebih terperinci

Metode Statistika. Konsep Peubah Acak dan Sebaran Peluang (Random Variable Concept and Probability Distribution)

Metode Statistika. Konsep Peubah Acak dan Sebaran Peluang (Random Variable Concept and Probability Distribution) Metode Statistika Konsep Peubah Acak dan Sebaran Peluang (Random Variable Concept and Probability Distribution) Konsep Peubah Acak Peubah acak merupakan suatu fungsi yang memetakan ruang kejadian (daerah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada sub bab ini akan diberikan beberapa definisi dan teori yang mendukung rancangan Sequential Probability Ratio Test (SPRT) yaitu percobaan dan ruang sampel, peubah acak dan fungsi

Lebih terperinci

CIRI-CIRI DISTRIBUSI NORMAL

CIRI-CIRI DISTRIBUSI NORMAL DISTRIBUSI NORMAL CIRI-CIRI DISTRIBUSI NORMAL Berbentuk lonceng simetris terhadap x = μ distribusi normal atau kurva normal disebut juga dengan nama distribusi Gauss, karena persamaan matematisnya ditemukan

Lebih terperinci

Contoh: Aturan Penjumlahan. Independen. P(A dan B) = P(A) x P(B)

Contoh: Aturan Penjumlahan. Independen. P(A dan B) = P(A) x P(B) Aturan Penjumlahan Mutually Exclusive: Kemungkinan terjadi peristiwa A dan B: P(A atau B)= P(A)+P(B) Not Mutually Exclusive: Kemungkinan terjadi peristiwa A dan B: P(Aatau B): P(A)+P(B) P(A dan B) Contoh:

Lebih terperinci

TATAP MUKA IV UKURAN PENYIMPANGAN SKEWNESS DAN KURTOSIS. Fitri Yulianti, SP. MSi.

TATAP MUKA IV UKURAN PENYIMPANGAN SKEWNESS DAN KURTOSIS. Fitri Yulianti, SP. MSi. TATAP MUKA IV UKURAN PENYIMPANGAN SKEWNESS DAN KURTOSIS Fitri Yulianti, SP. MSi. UKURAN PENYIMPANGAN Pengukuran penyimpangan adalah suatu ukuran yang menunjukkan tinggi rendahnya perbedaan data yang diperoleh

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada kehidupan sehari-hari, distribusi probabilitas dapat ditemukan dalam banyak hal yang dapat memberikan manfaat dalam penerapannya. Distribusi probabilitas merupakan

Lebih terperinci

Pertemuan V Konsep Peubah Acak dan Sebaran Peluang (Random Variable Concept and Probability Distribution)

Pertemuan V Konsep Peubah Acak dan Sebaran Peluang (Random Variable Concept and Probability Distribution) Pertemuan V Konsep Peubah Acak dan Sebaran Peluang (Random Variable Concept and Probability Distribution) Peubah acak merupakan suatu fungsi yang memetakan ruang kejadian (daerah fungsi) ke ruang bilangan

Lebih terperinci

RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL (RAT)

RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL (RAT) RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL (RAT) Nama Mata Kuliah/ sks/ Kode : Statistika Dasar/ 3/ PAMA 3226 Nama Tutor/ NPP : Adi Nur Cahyono, S.Pd., M.Pd./088201206 Deskripsi Singkat Mata Kuliah : Mata kuliah ini

Lebih terperinci

Sampling, Estimasi dan Uji Hipotesis

Sampling, Estimasi dan Uji Hipotesis Sampling, Estimasi dan Uji Hipotesis Tujuan Pembelajaran Memahami perlunya suatu sampling (pengambilan sampel) serta keuntungan- keuntungan melakukannya Menjelaskan pengertian sampel acak untuk sampling

Lebih terperinci

Pengantar Proses Stokastik

Pengantar Proses Stokastik Bab 1: Dasar-Dasar Probabilitas Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia 2015 Percobaan adalah kegiatan yang menghasilkan keluaran/hasil yang mungkin secara acak. Contoh: pelemparan sebuah dadu. Ruang

Lebih terperinci

Distribusi Probabilitas Kontinyu Teoritis

Distribusi Probabilitas Kontinyu Teoritis Distribusi Probabilitas Kontinyu Teoritis Suprayogi Dist. Prob. Teoritis Kontinyu () Distribusi seragam kontinyu (continuous uniform distribution) Distribusi segitiga (triangular distribution) Distribusi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam teori probabilitas dan statistika, distribusi binomial adalah distribusi probabilitas diskret jumlah keberhasilan dalam n percobaan ya/tidak (berhasil/gagal)

Lebih terperinci

DISTRIBUSI TEORITIS. Variabel Acak Distribusi Teoritis Binomial Normal

DISTRIBUSI TEORITIS. Variabel Acak Distribusi Teoritis Binomial Normal DISTRIBUSI TEORITIS DISTRIBUSI TEORITIS Variabel Acak Distribusi Teoritis Binomial Normal Variabel acak adalah sebuah besaran yang merupakan hasil dari percobaan acak yang secara untung-untungan, dapat

Lebih terperinci

STATISTIKA INDUSTRI I. Agustina Eunike, ST., MT., MBA.

STATISTIKA INDUSTRI I. Agustina Eunike, ST., MT., MBA. STATISTIKA INDUSTRI I Agustina Eunike, ST., MT., MBA. PERTEMUAN-1 DATA Data Hasil pengamatan pada suatu populasi Untuk mendapatkan informasi yang akurat Pengumpulan data Pengolahan data Penyajian data

Lebih terperinci

STK 211 Metode statistika. Agus Mohamad Soleh

STK 211 Metode statistika. Agus Mohamad Soleh STK 211 Metode statistika Merupakan teknik penyajian dan peringkasan data sehingga menjadi informasi yang mudah dipahami Apa yang disajikan dan diringkas? --> PEUBAH Univariate vs Bivariate vs Multivariate

Lebih terperinci

matematika DISTRIBUSI VARIABEL ACAK DAN DISTRIBUSI BINOMIAL K e l a s A. Penarikan Sampel dari Suatu Populasi Kurikulum 2013 Tujuan Pembelajaran

matematika DISTRIBUSI VARIABEL ACAK DAN DISTRIBUSI BINOMIAL K e l a s A. Penarikan Sampel dari Suatu Populasi Kurikulum 2013 Tujuan Pembelajaran Kurikulum 20 matematika K e l a s XI DISTRIBUSI VARIABEL ACAK DAN DISTRIBUSI BINOMIAL Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Memahami perbedaan

Lebih terperinci

Pengertian Statistika (1) Statistika: Ilmu mengumpulkan, menata, menyajikan, menganalisis, dan menginterprestasikan data menjadi informasi untuk

Pengertian Statistika (1) Statistika: Ilmu mengumpulkan, menata, menyajikan, menganalisis, dan menginterprestasikan data menjadi informasi untuk Pengertian Statistika (1) Statistika: Ilmu mengumpulkan, menata, menyajikan, menganalisis, dan menginterprestasikan data menjadi informasi untuk membantu pengambilan keputusan yang efektif. Statistik:

Lebih terperinci

SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN. Membaca sajian data dalam bentuk diagram garis, dan diagram batang.

SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN. Membaca sajian data dalam bentuk diagram garis, dan diagram batang. Nama Sekolah : SMA Mata Pelajaran : MATEMATIKA Kelas/Program : XI / IPS Semester : 1 SILABUS STANDAR KOMPETENSI: 1. Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan, dan sifat-sifat peluang dalam pemecahan

Lebih terperinci

MA5182 Topik dalam Statistika I: Statistika Spasial. Utriweni Mukhaiyar

MA5182 Topik dalam Statistika I: Statistika Spasial. Utriweni Mukhaiyar Review 1: Statistika Deskriptif MA5182 Topik dalam Statistika I: Statistika Spasial 28 Agustus 2012 28 Agustus 2012 Utriweni Mukhaiyar Ilustrasi Berikut adalah data rata-rata curah hujan bulanan yang diamati

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS RENCANA PROGRAM & KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER(RPKPS) Nama Mata Kuliah Kode Mata Kuliah : Beban sks : 3 sks (1) (2) Minggu

Lebih terperinci

STATISTIKA. Statistika pengkuantifikasian (pengkuantitatifan) hasil-hasil pengamatan terhadap kejadian, keberadaan, sifat/karakterisitik, tempat, dll.

STATISTIKA. Statistika pengkuantifikasian (pengkuantitatifan) hasil-hasil pengamatan terhadap kejadian, keberadaan, sifat/karakterisitik, tempat, dll. STATISTIKA Statistika pengkuantifikasian (pengkuantitatifan) hasil-hasil pengamatan terhadap kejadian, keberadaan, sifat/karakterisitik, tempat, dll. Statistika deskriptif: pencatatan dan peringkasan hasil

Lebih terperinci