PETUNJUK PRAKTIKUM MATLAB 2

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PETUNJUK PRAKTIKUM MATLAB 2"

Transkripsi

1 Materi PERTEMUAN I : Pemograman M-file dengan Struktur for Tujuan : Mahasiswa dapat membangun algoritma komputasi menggunakan Sintax struktur for untuk menghitung nilai faktorial, Permutasi, Kombinasi, Barisan dan Deret Fibonacci : for. perintah... End 1.1 Rasionalisasi Dalam penyelesaian masalah matematika terdapat banyak kasus yang membutuhkan proses perhitungan berulang. Misalnya dalam menghitung nilai n! yang terdefinisi sebagai perkalian bilangan asli dari 1 sampai dengan n. Secara matematis hal tersebut ditulis sebagai n! = n x (n-1) x (n-2) x x 2 x 1. Lebih lanjut n! digunakan sebagai dasar untuk menghitung nilai permutasi dan kombinasi dimana dalam penerapannya untuk menentukan banyaknya titik sampel dalam suatu pengamatan data statistik peluang. Dalam kasus tersebut, parameter berhentinya proses perhitungan ditentukan dari banyaknya proses pengulangan. Misalnya untuk mendapatkan perhitungan 5! dilakukan proses pengulangan sebanyak 4 kali, yaitu 5 x 4 = 20, 20 x 3 = 60, 60 x 2 = 120 dan 120 x 1 = 120, sehingga 5! =120. Dalam bahasa pemograman komputer, apabila parameter berhentinya proses pengulangan ditentukan dari banyaknya proses pengulangan, maka bahasa program yang dapat digunakan adalah struktur for. Berikut dalam kegiatan di bawah ini, diberikan petunjuk algoritma komputasi untuk membangun bahasa pemograman perhitungan nilai faktorial, permutasi, kombinasi serta barisan dan deret Fibonacci dengan inputan bilangan asli menggunakan struktur for. Doc/RipaiMath/2010 Page 1

2 1.2 Kegiatan Kegiatan 1.1 Membangun algoritma komputasi untuk menentukan nilai faktorial. Teori: n! = n x (n-1) x (n-2) x x 2 x 1 dengan n bilangan asli dan 0! = 1. Algoritma program: Step 1: Definisikan nilai n Step 2: Untuk i = (n-1), (n-2),, 2, 1 Step 3: Hitung nilai n = n x i Step 4: Akhiri Step 2 Step 5: Cetak nilai n Bersesuain dengan tiap step di atas, berikut bahasa Matlab yang dapat dibangun Untuk menjalankan program tersebut, pada menu file, pilih Debug Save and Run. Selanjutnya simpan dengan nama Kegiatan1_1 pada folder kerja anda. Setelah itu, anda menuju command window untuk memberikan inputan dari program yang telah dijalankan sebagai berikut Setelah muncul sebagaimana gambar di atas, anda kemudian memasukkan bilangan yang hendak dicari nilai faktorialnnya, misalnya akan dihitung nilai dari 5!, maka inputan n= 5 diberikan dan diperoleh hasil sebagai berikut. Doc/RipaiMath/2010 Page 2

3 Setelah itu kemudian enter dan akan diperoleh hasil sebagai berikut Mula-mula n bernilai 5, kemudian n diganti dengan n yang baru dengan nilai dari hasil perkalian 5 x 4 = 20, Selanjutnya n =20 diganti dengan n yang baru yang diperoleh dari hasil kali antara 20 x 3 = 60. Begitu seterusnya hingga nilai terakhir n = 120 x 1 = 120. Jika proses perhitungan tidak ingin di tampilkan, maka pada ujung step ke-3 anta akhiri dengan tanda titi koma (;), maka akan diperoleh eksekusi program sebagai berikut: Untuk lebih meningkatkan kemapuan komputasi dengan struktur for, maka kerjakan kegiatan di bawah ini dengan sungguh-sungguh. Berfikirlah untuk menemukan konsep logika yang digunakan, jika kurang dipahami minta bimbingan Co Asisten Doc/RipaiMath/2010 Page 3

4 Kegiatan 1.2. Membangun algoritma komputasi untuk menentukan nilai permutasi Teori: P r n n! ( n r)! Algoritma program: Step 1. Definisikan n Step 2. Definisikan r Step 3. Hitung nilai n-r, misal sebut sebagai m Step 4-6. Hitung nilai dari n! (gunakan program pada kegiatan 1 di atas) Step 7-9. Hitung nilai dari m! (gunakan program pada kegiatan 1 di atas) Step 10. Hitung nilai P=(n/m) Step 11. Cetak nilai P Konversilah bahasa tersebut ke dalam bahasa Matlab, kemudian simpan program tersebut dengan nama file Kegiatan2_1 dan pastikan anda memperoleh output eksekusi program sebagai berikut: Jika belum berhasil, mintalah bimbingan co-asisten Kegiatan 1.3. Buat program untuk menghitung nilai suatu Combinasi Teori: C r n n! ( n r)! r! Algoritma program: Step 1: Definisikan n Step 2. Definisikan nilai r Step 3: Hitung nilai dari n-r, misal sebut sebagai m Doc/RipaiMath/2010 Page 4

5 Step 4: Hitung nilai dari n! (gunakan program pada kegiatan 1 di atas) Step 5: Hitung nilai dari r! (gunakan program pada kegiatan 1 di atas) Step 6: Hitung nilai m!, (gunakan program pada kegiatan 1 di atas) Step 7: Hitung nilai dari C=n/(m.*r); Step 8: Cetak nilai dari C Setelah algortima tersebut dikonversi ke dalam bahasa matlab, maka dapatkan output program sebagai berikut Jika belum berhasil, mintalah bimbingan Co Asisten. Kegiatan 1.4: Buatlah program membentuk barisan Fibonacci hingga suku ke-n Teori: Barisan Fibonacci adalah barisan dengan pola 0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, Algoritma program Step 1: Definisikan n sebagai suku ke-n dari barisan fibonacci Step 2: Definisikan dua suku pertama, misal sebut sebagi F=[0 1] Step 3: Untuk i = 3:n Step 4: Bentuk barisan Fibonacci, yaitu F(i)=F(i-1)+F(i-2) Step 5: Akhiri Step Step 6: Cetak barisan Fibonaccit Konversilah algoritma di atas ke dalam bahasa Matlab dan dapatkan contoh output program sebagai berikut: Doc/RipaiMath/2010 Page 5

6 Kegiatan 1.5: Kontruksi program menghitung deret Fibonacci hingga suku ke-n Teori: Deret Fibonacci adalah Algoritma program: Step 1: Definisikan nilai n Step 2: Buat barisan Fibonacci, misal sebut sebagai F (Lihat Kegiatan 4) Step 3: Buat tempat penyimpanan dari hasil penjumlahan tiap 2 suku, misal sebut sebagai JF, dengan JF = 0 Step 4: Untuk i=1:n Step 5: Hitung nilai dari JF, yakni JF=JF+F(i) Step 4: Cetak barisan Fibonacci (F) dan deretnya (JF) Konversilah bahasa program tersebut ke dalam bahasa matlab, dan pastikan contoh output anda adalah sebagai berikut: 1.3 Tugas 1 1. Jelaskan fungsi dari struktur for 2. Tuliskan output dari program berikut Doc/RipaiMath/2010 Page 6

7 3. Dari soal no 2 di atas a. Jelaskan arti dan fungsi dari [b1 k1]=size(a), [b2 k2]=size(b) dan c=zeros(b1,k1) b. Tuliskan himpunan bilangan dari i, j dan k c. Identifikasi dan jelaskan konsep matematika yang terbentuk dari perhitungan berulang dengan struktur for tersebut. 4. Buatlah skrip program dengan struktur for sedemikian sehingga outputnya sebagai berikut 5. Buatlah algoritma program dalam bahasa Matlab untuk membentuk dan menghitung a. Barisan dan deret aritmatika b. Barisan dan deret geometri SELAMAT BEKERJA SEMOGA ALLAH MERIDHOI Doc/RipaiMath/2010 Page 7

8 Materi : Struktur if PERTEMUAN KE II Tujuan : Mahasiswa dapat membangun algoritma komputasi menggunakan Sintax struktur if untuk menyempurnakan program faktorial dan pengurutan data matriks : if. End perintah Rasionalisasi Pada kegiatan praktikum I, telah dibangun algoritma komputasi untuk menghitung nilai faktorial. Sesungguhnya program tersebut belumlah sempurna karena apabila inputan n diberikan bukan bilangan asli, akan memberikan respon program yang bernilai salah, sebagai contoh berikut ini. Respon yang diberikan bernilai salah, karena program tidak diseting untuk dapat menyeleksi data inputan bilangan asli atau tidak. Oleh karena itu diperlukan suatu bahasa program yang dapat melakukan seleksi terhadap bilangan n yang diinputkan. Dalam hal ini, struktur program yang dapat digunakan adalah struktur if. Dalam bahasa Indonesia, if berarti jika yang dapat digunakan untuk mengkondisikan bilangan n yang dinputkan. Dalam hal ini, jika n bilangan asli, maka perhitungan dilakukan, dan sebaliknya jika bukan bilangan real, maka perhitungan tidak dilakukan. Untuk mencapai tujuan itu, maka beberapa bentuk kondisi yang harus diterapkan adalah 1. Jika n>=1, dan n bilangan asli, maka n! = n x (n-1) x (n-2) x x 1 2. Jika n = 0, maka 0! = 1 3. Jika n<1, maka n! tidakterdefinisi Doc/RipaiMath/2010 Page 8

9 Dalam penggunaan struktur if, bahasa logika yang dapat digunakan untuk melakukan kondisional atau seleksi data adalah sebagai berikut. 2.2 Kegiatan Kegiatan 2.1. Kontruksi program lengkap untuk menghitung nilai faktorial (n!) Teori : n! = n x (n-1) x (n-2) x x 2 x 1 dengan n bilangan Asli dan 0! = 1 Algoritma program Step 1: Definisikan nilai n Step 2: Jika n>=1 Step 3 : Buat barisan bilngan Asli dari 1 sd n, misal sebut dengan nama A=[1:n] Step 4 : Baca ukuran ordo matriks A, misal seagai b dan k Step 5 : Jika selisisih dari n dengan elemen terakhir dari A sama dengan 0 Step 6-9 : Hitung dan cetak nilai dari n! (Referensi lihat kegiatan 1.1) Step 10: Lainnya (selisisih n dengan elemen terakhir dari A tidak sama dengan 0) Step 11 : Cetak peringatan, n! tidak terdefinisi Step 12 : Akhiri perintah step 5 Step 13 : LainnyaJika n==0 Step 14 : Cetak 0! = 1 Doc/RipaiMath/2010 Page 9

10 Step 15 : Lainnya Step 16: Cetak n! tidak terdefinisi Step 17: Akhiri step 2 Konversilah bahasa algoritma tersebut ke dalam bahasa matlab kemudian simpan dengan nama file Kegiatan2_1. Setelah itu lakukan eksekusi program dan dapatkan contoh outputnya sebagai berikut: Jika anda belum berhasil, mintalah bimbingan Co asisten Kegiatan 2.2: Kontruksi program untuk pengurutan data dalam bentuk baris Pada kegiatan ini, anda akan berlatih membangun program komputasi untuk mengurutkan data matriks. Sebagai ilustrasi sebagai berikut: Pada ilstrasi di atas, mula-mula dimiliki data yang tidak terurut, kemudian dibentuk menjadi terurut dari terkecil. Teknik komputasi yang digunakan adalah dengan menyeleksi untuk tiap elemen data dengan elemen data berikutnya. Apabila elemen Doc/RipaiMath/2010 Page 10

11 data ke-i lebih dari data ke-i+1, maka dilakukan proses penukaran data. Sebagai contoh berikut ini. Pada ilustrasi di atas, dilakukan penukaran posisi elemen pertama dengan elemen kedua. Untuk mencapai itu, sebelumnya elemen pertama disimpan T, kemudian kemudian elemen kedua dipindahkan ke lemen pertama dan elemen kedua yang baru diambil dari T. Untuk lebih memantapkan pemahaman tentang hal ini, maka berikut diberikan algoritma yang akan anda konversi ke dalam bahasa Matlab. Algortima Program Step 1: Input Data Step 2: Baca ukuran data, misal sebut sebagai b dan k Step 3. Untuk i=1:k-1 Step 4. Untuk j=i+1:k Step 5. Simpan elemen Data ke-i di T Doc/RipaiMath/2010 Page 11

12 Step 6. Ganti data ke-i dengan data ke-i+1 Step 7. Ganti data ke-i+1 dengan data ke-i (data ke-i ambil dari T) Step 8. Akhiri step 4 Step 9. Akhiri step 3 Step 10. Tampilkan data Terurut Setelah program terbentuk, simpan dan lakukan simulasi. Contoh output program dapat disesuaikan dengan ilustrasi di ats. Jika masih belum berhasil mintalah bimbingan Co-Asistennya. Kegiatan 2.3 Kontruksi algoritma komputasi untuk mengurutkan data matriks Pada kegiatan 2.2 di atas, program yang terkontruksi hanya dapat diterapkan pada data yang inputannya dalam bentuk satu baris. Program tersebut tidak akan dapat memberikan eksekusi yang benar jika inputannya dalam bentuk kolom atau m baris atau n kolom. Sebagai ilustrasi dapat dilihat berikut ini Terlihat bahwa terjadi error program pada step ke-10. Kesalahan ini terjadi karena perintah disp(['data Terurut = ',num2str(d)]) hanya dapat digunakan untuk data dalam bentuk satu baris. Untuk itu model tampilan data dengan perintah disp(['data Terurut = ',num2str(d)] dapat diganti dengan bentuk perintah berikut: Doc/RipaiMath/2010 Page 12

13 disp('data Terurut = ') disp(d) Output program dari perubahan tersebut adalah sebagai berikut Pada simulasi di atas, inputan data yang pertama pertama, dimana data dalam bentuk satu baris, telah memberikan respon yang bernilai benar. Akan tetapi simulasi berikutnya dengan inputan data 3 baris dan 3 kolom tidak dapat memberikan respon benar (data tidak terurut). Oleh karena itu perlu dilakukan tambahan program pada kegiatan 2.2 di atas sehingga dapat memberikan output data terurut apabila data dinputkan dalam bentuk m baris dan n kolom. Teknik pemograman yang dapat dikontruksi adalah sebagai berikut 1. Data dalam bentuk m baris dan n kolom diubah menjadi data 1 baris dan m x n kolom. 2. Setelah itu, data diurutkan dengan menerapkan algortima komputasi sebagaimana pada kegiatan 2.2 di atas. 3. Setelah data terurut, yang terkontruksi dalam 1 baris dengan m x n kolom, kemudian dikembalikan lagi menjadi data m baris dan n kolom. Doc/RipaiMath/2010 Page 13

14 Berikut diberikan algoritma komputasi yang harus anda konversi ke dalam bahasa Matlab. Algoritma Pemogram Step 1. Input data, missal sebut sebagai D Step 2. Baca ordo data, missal sebagai b dan k Step 3. Simpan k sebagai K (K=k) Step 4: Jika b>1 Step 5: Simpan elemen baris pertama dari D pada d Step 6: Untuk i=2:b Step 7: d=[d D(i,:)] Step 8: Akhiri Step 6 Step 9: Hitung k=b*k Step 10: Simpan d sebagai D (Artinya D=d) Step 11: Akhiri Step 4 Step 12-20: Ururtkan data d dari terkecil hingga terbesar (Terapkan kegitan 2.2 dan perhatikan ordo matriks d ) Step 21: Jika b>1, Step 22: Simpan baris pertama D pada d Step 23: untuk i=1:k+1:k:k Step 24: Bentuk penyusunan data, yakni d=[d;d(1,i:i+k-1)] Step 25: Akhri Step 23 Step 26: Simpan D sebagai d; Step 27: Akhiri Step 21 Step 28: Cetak pesan Data terurut ) Step 29: Tampilkan Data Setelah anda mengkonversi algoritma tersebut kedalam bahasa Matlab, maka lakukanlah simulasi dan dapatkan contoh output program sebagai berikut: Doc/RipaiMath/2010 Page 14

15 2.4 Tugas 2 1. Pada kegiatan 2.3 di atas, jelaskan a. Fungsi dari penyimpanan k pada K sebagaimana pada step 3 b. Alasan pembentukan dan fungsi dari k=b*k sebagaimana pada step c. Arti dan fungsi dari d=[d D(i,:)] sebagaimana pada step 7 2. Pada kegiatan pertemuan pertama, telah dibuat program permutasi, kombinasi, barisan dan deret Fibonacci. Program tersebut akan memberikan respon yang salah jika diberikan inputan bilangan negatif, bukan bilangan bulat dan pada pada permutasi dan kombinasi pemberian inputan n < r. Oleh karena itu, buatkan tambahan program menggunakan struktur if agar kondisi tersebut terseleksi sehingga respon program memberikan output sesuai dengan definisi. 3. Buatlah program konversi nilai dengan inputan, nilai Tugas, UTS dan UAS dengan perhitungan nilai akhir (NA)= 20% Tugas + 30% UTS dan 50% UAS serta konversi nilai, A jika NA >=80, B jika 65<=NA<80, C jika 50<=NA<65, D jika 40<=NA<50 dan E jika 0<=<NA<40. SELAMAT BEKERJA SEMOGA ALLAH MERIDHOI Doc/RipaiMath/2010 Page 15

16 Materi : Struktur while PERTEMUAN III Tujuan : Mahasiswa dapat membangun algoritma komputasi menggunakan Sintax struktur while untuk menentukan Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dari dua buah bilangan bulat menggunakan algoritma Eucliden : while. perintah... End 3.1 Rasionalisasi Struktur while merupakan perintah pengulangan dengan parameter berhenti pengulangan berdasarkan suatu kriteria logika, tidak berdasarkan banyaknya kali pengulangan sebagaimana pada struktur for. Sebagai ilustrasi, misalkan dimiliki sebidang kolam yang penuh dengan air dan anda diperintahkan untuk menguras air kolam tersebut dengan ember hingga habis. Dalam hal ini, tentunya kita tidak tahu kapan akan berhenti melakukan pengurasan. Akan tetapi kondisi berhenti pengurasan sudah jelas, yakni hingga air kolam habis. Proses matematika dalam ilustrasi tadi merupakan konsep pembagian sebagai pengurangan berulang. Lebih lanjut dalam perkuliahan telah diurangan dengan detil aplikasi struktur while untuk membentuk algoritma pembagian dan telah dikembangkan menjadi algoritma eucliden untuk menentukan FPB dari dua buah bilangan bulat. Adapaun skrip program yang telah dihasilkan adalah sebagai berikut: Doc/RipaiMath/2010 Page 16

17 Bentuk contoh output program sebagai berikut: Telah jelaskan juga dalam perkuliahan bahwa, program tersebut belum sempurna. Hal ini disebabkan karena struktur program terdisain dengan inputan a<b. Oleh karena itu output program akan memberikan nilai yang tidak dijamin kebenarannya apabila diberikan inputan a>b, a<0, b<0, a bukan bilangan bulat dan b bukan bilangan bulat. Oleh karena itu perlu dilakukan kontrol dengan memperhatikan kondisi tersebut dan teorema eucliden yang mensyaratkan b a dengan a dan b bilngan bulat. Kontrol yang harus dilakukan sebagai berikut: 1. Algoritma Eucliden diterapkan/dijalankan jika a>0 dan b>0 dan a bilangan bulat dan b bilangan bulat. Dalam hal ini sub kontrol lagi adalah, jika inputan a>b, maka tukar a dengan b sehingga b>a. 2. Algoritma Eucliden tidak dapat diterapkan/dijalankan jika a<0 atau b<0a atau a bukan bilangan bulat atau b bukan bilangan bulat. 3.2 Prosedur Kerja 1. Tempatkan kursor anda pada ujung kalimat pada statement 2 kemudian enter 2. Tuliskan perintah dalam bahasa MATLAB dari Jika a>=0 dan b>=0, kemudian enter 3. Bentuk barisan bilangan cacah hingga a, misal sebut sebagai A, kemudian enter 4. Bentuk barisan bilangan cacah hingga b, misal sebut sebagai B, kemudian enter 5. Baca panjang data A misal sebut sebagai n1, kemudian enter 6. Baca panjang data B misal sebut sebagai n2, kemudian enter Doc/RipaiMath/2010 Page 17

18 7. Definisikan selisih a dengan elemen terakhir dari A, misal sebut sebagai s1 8. Definisikan selisih b dengan elemen terakhir dari B, misal sebut sebagai s2 9. Tuliskan perintah dalam bahasa MATLAB dari Jika s1 sama dengan 0 dan s2 sama dengan 0, kemudian enter 10. Tuliskan perintah dalam bahasa MATLAB dari jika a lebih dari b, kemudian enter 11. Desain pertukaran nilai a dengan b sehingga b lebih dari a (fikirkan bagaimana model programnnya), kemudian enter 12. Tuliskan perintah akhiri dalam bahasa MATLAB kemudian enter 13. Tempatkan kursor pada ujung statement terakhir program kemudian enter 14. Tuliskan perintah kondisi lainya dalam bahasa MATLAB, kemudian enter 15. Tuliskan peringatan Maaf tidak dapat diproses, ok! kemudian enter 16. Tuliskan perintah akhiri dalam bahasa MATLAB. 17. Tuliskan perintah kondisi lainya dalam bahasa MATLAB, kemudian enter 18. Tuliskan peringatan Maaf tidak dapat diproses, ok! kemudian enter 19. Tuliskan perintah akhiri dalam bahasa MATLAB Selanjutnya lakukan simulasi dan pastikan anda mendapatkan hasil sebagai berikut: Doc/RipaiMath/2010 Page 18

19 Mencermati simulasi di atas, insyaallah program algoritma Eucliden telah terkontruksi optimal dan dapat diterapkan. 3.3 Tugas 1. Jelaskan fungsi pembentukan barisan bilangan cacah sebagaimana pada prosedur kerja nomor 3 dan 4 di atas. 2. Jelaskan tujuan pembacaan data sebagaimana pada prosedur kerja nomor 5 dan 6 di atas. 3. Pada prosedur ke-2, 9 dan 10, terdapat seleksi dengan perintah jika, jelaskan apakah yang diseleksi 4. Tuliskan himpunan bilangan yang dimaksudkan pada prosedur kerja ke-14 dan 17 sebagai implenetasi dari perintah lainnya. 5. Kembangkan algoritma yang sudah dikontruksi di atas sehingga tampilan outputnya sebagai berikut Doc/RipaiMath/2010 Page 19

20 Materi : Struktur switch PERTEMUAN IV Tujuan : Mahasiswa dapat membangun algoritma komputasi menggunakan Sintax struktur switch untuk : switch. case perintah case. perintah otherwise perintah end 4.1 Rasionalisasi Pada praktikum sebelumnya, telah dibuat program faktorial, permutasi, kombinasi, barisan dan deret fibonacci, algoritma eucliden dan sejumlah tugas-tugas. Programprogram tersebut dapat digabung menjadi sebuah program tunggal dalam sebuah nama file yang terkontruksi dalam beberapa kasus, dimana tiap kasus memuat tiap program. Untuk keperluan itu, bahasa pemograman yang dapat digunakan adalah switch case. Berikut prosedur kerja untuk menggabungkan program-program yang sudah dibuat pada kegiatan sebelumnya menjadi sebuah program tunggal menggunakan struktur switch Prosedur Kerja Kegiatan 4.1 Kontruksi program komputasi yang merupakan penggabungan program faktorial, pengurutan data, dan algoritma Eucliden 1. Definisikan inputan p 2. Tuliskan switch p 3. Tuliskan case 1 4. Kemudian copykan program faktorial sebagaimana pada kegiatan Tuliskan case 2 6. Kemudian copykan program Pengurutan data sebagaimana pada kegiatan 2.3 Doc/RipaiMath/2010 Page 20

21 7. Tuliskan case 3 8. Kemudian copykan program Algoritma Eucliden sebagaimana pada kegiatan Tuliskan otherwise 10. Tampilkan pernyataan Maaf pilihan salah, mohon di periksa ualang, ok! 11. Akhiri perintah prosedur ke-2 Simpan program anda dengan nama Kegiatan4_1, kemudian jalankan program dan dapatkan contoh output program sebagai berikut: Dari simulasi di atas, jelas terlihat bahwa ketika input pilihan di berikan 1, program kemudian mengeksekusi kepada case 1, yakni program faktorial. Kemudian ketika inputan pilihan diberikan 2, program mengeksekusi kepada case 2, yakni program Doc/RipaiMath/2010 Page 21

22 pengurutan data, demikian seterusnya. Pada inputan diberikan 5, program memberikan informasi bahwa pilihan salah, hal ini merupakan eksekusi dari perintah otherwise. Metode inputan case tidak hanya dapat dilakukan dengan pemberian bilangan, akan tetapi dapat juga berupa setring sebagai berikut: 4.2. Prosedur Kerja Kegiatan 4.2 Kontruksi program komputasi yang merupakan penggabungan program faktorial, pengurutan data, dan algoritma Eucliden dengan inputan string 1. Definisikan inputan p 2. Tuliskan switch p 3. Tuliskan case {'Faktorial'} 4. Kemudian copykan program faktorial sebagaimana pada kegiatan Tuliskan case {'Pengurutan Data'} 6. Kemudian copykan program Pengurutan data sebagaimana pada kegiatan Tuliskan case {'Eucliden'} 8. Kemudian copykan program Algoritma Eucliden sebagaimana pada kegiatan Tuliskan otherwise 10. Tampilkan pernyataan Maaf pilihan salah, mohon di periksa ualang, ok! 11. Akhiri perintah prosedur ke-2 Simpan program anda dengan nama Kegiatan4_2, kemudian jalankan program dan dapatkan contoh output program sebagai berikut: Doc/RipaiMath/2010 Page 22

23 Kegiatan 4.3 Membangun algoritma komputasi untuk menghitung luas bangun datar Berikut ini diberikan skrip program dalam bahasa matlab yang tidak lengkap untuk membangun pemograman luas bangun datas. Silahkan anda lengkapi dan dapatkan output program sebagaimana yang diberikan. disp('program Luas dan Keliling Bangun Datar') P=input('Pilihan -->'); switch P case {'Persegi'} case {'Persegi Panjang'} case {'Segitiga'} Doc/RipaiMath/2010 Page 23

24 case {'Jajaran Genjang'} case {'Belah Ketupat'} case {'Trapesium'} case {'Layang-layang'} case {'lingkaran'} end otherwise disp('maaf, pilihan tidak ada, ok...!') Masukkan rumus-rumus yang bersesuaian dengan bangun datar yang diberikan tiap kasus. Berikut adalah salah satu contoh eksekusi program yang harus diberikan. 4.3 Tugas Setelah mengikuti kegiatan di atas, maka untuk lebih mendalami materi tersebut, silahkan dikerjakan tugas berikut: 1. Buat program untuk mengabungkan keseluruhan program (termasuk tugas-tugas) yang telah dimuat sejak awal kegiatan praktikum ini menjadi program tunggal. 2. Buatlah program komputasi dengan struktur switch untuk menghitung volume dan luas permukaan bangun ruang. 3. Gabungkan kembali menjadi sebuah program antara program pada kegiatan 4.3 di atas dengan program pada soal no 2 di atas menjadi sebuah program tunggal dengan struktur switch. 4. Buat program dengan struktur switch untuk membuat dan menghitugn barisan dan deret aritmatika, geometri dan Fibonacci. SELAMAT BEKERJA, SEMOGA ALLAH MERIDHOI Doc/RipaiMath/2010 Page 24

25 PERTEMUAN V Materi Tujuan : Pemograman Faktorial dengan Graphical User Interfaces (GUI) : Mahasiswa dapat membangun algoritma komputasi berbasis GUI untuk menghitung nilai factorial. 5.1 Rasionalisasi: Pada praktikum pertemuan pertama telah dibangun algoritma komputasi untuk menghitung nilai faktorial dengan strutur for. Lebih lanjut program tersebut telah disempurnakan pada pertemuan ke-2 dengan struktur if sehingga memenuhi definisi dari faktorial. Program tersebut masih kurang interaktif dengan pengguna, karena untuk setiap perhitungan nilai faktorial, harus dilakukan pemaggilan program kembali pada command window. Oleh karena itu, berikut ini akan dibangun algoritma komputasi berbasis GUI untuk menghitung nilai faktorial sehingga pengguna lebih interaktif dengan program. Berikut adalah Kegiatan model GUI yang dimaksud dan untukk lebih detailnya, prkatikan dapat meminta co-asisten untuk melakukan simulasi pendahuluan sehingga praktikan dapat memilki gambaran tetang program yang akan dibuat. 5.2 Prosedur Kerja. 1. Pada command Window, ketik guide kemudian enter Doc/RipaiMath/2010 Page 25

26 2. Pilih ok pada Guide Quick Start dan Blank GUI (Depault) 3. Pilih Static Text, kemudian lakukan drag sehingga tampilan sebagai berikut 4. Double klik pada Static text yang dibuat tadi untuk menuju ke Property Inspector dan kemudian lakukan editing sebagai berikut: a. Pada String, klik Statistic text dan ganti dengan kalimat PROGRAM MENGHITUNG NILAI FAKTORIAL b. Pada FontSize, klik 8 dan ganti dengan 15 (dapat diatur sesuai keinginan) Doc/RipaiMath/2010 Page 26

27 c. Pada BackGroundColor, lakukan pemilihan warna yang anda inginkan d. Setelah a, b dan c dilakukan, kemudian klik di daerah untitled.fig dan dapatkan tampilan sebagai berikut 5. Dengan cara pada 4 (kalimat, warna dan ukuran huruf disesuaikan) lakukan desain sehingga diperoleh tampilan sebagai berikut. Jia mengalami esulitan, mintalah bimbingan co-asisten. 6. Pilih Edit Text, dengan mendrag buat tampilan sebagaimana gambar berikut Doc/RipaiMath/2010 Page 27

28 7. Double klik pada Edit Text yang telah dibuat tadi untuk menuju ke Property Inspector dan lakukan editing sebagai berikut: a. pada String, hapus kata Edit Text b. Pada Tag, ganti Edit1 dengan n 8. Pada GUI pilih Listbox, kemudian dengan mendrag dapatkan tampilan sebagai berikut Doc/RipaiMath/2010 Page 28

29 9. Double klik pada Listbox yang dibuat tadi untuk menuju ke Property Inspector dan lakukan lakukan editing sebagai berikut: a. Pada String hapus Listbox b. Pada Tag ganti Listbox1 dengan hasil 10. Pada GUI klik Push Button, kemudian drag dan buat tampulan sebagai berikut 11. Double klik pada Push Button yang telah dibuat tadi untuk menuju ke Property Inspector, dan pada String, ganti kalimat Push Button dengan HITUNG 12. Klik menu Tool, kemudian Run dan simpan nama file dengan nama faktorial 13. Selnajutnya klik kanan pada Tombol HITUNG, kemudian pilih View Callbacks dan Callback. Anda akan tertuntun otomatis ke program Mfile. Hati-hati, jangan ada yang terhapus 14. Tempatkan kursor di ujung kalimat yang terblok kemudian enter 15. Selanjutnnya buat program faktorial dengan algoritma sebagai berikut ripai = guidata(gcbo) Doc/RipaiMath/2010 Page 29

30 n=str2double(get(ripai.n,'string')); Step 1: Jika n>=1 Step 3 : Buat barisan bilngan Asli dari 1 sd n, misal sebut dengan nama A=[1:n] Step 4 : Baca ordo matriks A, misal seagai b dan k Step 5 : Jika selisisih dari n dengan elemen terakhir dari A sama dengan 0 Step 6 : Buat tempat penyimpanan hasil perkalian, misal T=1 Step 7 : Untuk i=1:k Step 8: Hitung T =T * A(i) Step 9: Akhiri Step 7 Step 10 : Cetak nilai faktorial dengan perintah set(ripai.hasil,'string',num2str(t)); Step 11: Jika selisisih dari n dengan elemen terakhir dari A tidak sama dengan 0 Step 12 : Cetak peringatan, n! tidak terdefinisi dengan perintah set(ripai.hasil,'string','tidak terdefinisi'); Step 13 : Akhiri perintah step 5 Step 14 : jika n==0 Step 15 : Cetak 0! = 1 (fikirkan bagaimana bahasanya, refernsi step 10 atau 12) Step 16 : Jika yang lainnya Step 17: Cetak peringatan n! tidak terdefinisi (fikirkan bagaimana bahasanya, refernsi step 12) Step 18: Ahiri step 14 Doc/RipaiMath/2010 Page 30

31 16. Selanjutnya simpan M-File dan jalankan program sehingga diperoleh hasil simulasi sebagai berikut: Doc/RipaiMath/2010 Page 31

32 5.3 Tugas praktikum 5 1. Berdasaran kegiatan yang telah dilaukan, jelaskan fungsi dari statistic text, Edit Text, Lisbox, Property Inspector, tag dan Callback. 2. Jelasan arti dan fungsi dari a. ripai b. str2double c. get(ripai.n,'string') sebagaimana pada prosedur ke Jelaskan Arti dan fungsi dari kalimat set(ripai.hasil,'string',num2str(t)) pada prosedur ke-15 step Buat aplikasi GUI untuk menghitung nilai a. Permutasi dan Kombinasi b. Barisan dan deret Fibonacci c. Barisan dan deret aritmatika d. Barisan dan deret geometri SELAMAT BEKERJA, SEMOGA ALLAH MERIDHOI Doc/RipaiMath/2010 Page 32

33 PERTEMUAN VI Materi Tujuan : Pemograman Algortima Eucliden dengan Graphical User Interfaces (GUI) : Mahasiswa dapat membangun algoritma komputasi berbasis GUI untuk menghitung nilai FPB dengan algoritma Eucliden 6.1 Rasionalisasi Pada praktikum pertemuan ketiga telah dibangun algoritma komputasi untuk menghitung FPB dengan strutur while. Program tersebut masih kurang interaktif dengan pengguna, karena untuk setiap perhitungan nilai faktorial, harus dilakukan pemaggilan program kembali pada command window. Oleh karena itu, berikut ini akan dibangun algoritma komputasi berbasis GUI untuk menghitung nilai faktorial sehingga pengguna lebih interaktif dengan program. Berikut adalah Kegiatan model GUI yang dimaksud dan untukk lebih detailnya, prkatikan dapat meminta co-asisten untuk melakukan simulasi pendahuluan sehingga praktikan dapat memilki gambaran tetang program yang akan dibuat. 6.2 Prosedur Kerja 1. Dengan tutorial dari Co-Asisten desain tampilan GUI sebagai berikut Doc/RipaiMath/2010 Page 33

34 2. Untuk memudahkan pemograman, maka pada Property Inspector definisikan ulang pada Tag 3. Pada tombol Keluar buatkan program untuk keluar. Jika kesulitan caranya, minta bimbingan Co. Asisten 4. Pada tombol Hitung, buatkan skrip program dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Ketikkan perintah berikut 2. Kemudian copy skrip program Eucliden yang sudah dibuat pada kegiatan 3.1 mulai dari pernyataan setelah inputan. 3. Ganti perintah disp yang pertama dengan perintah berikut: 4. Ganti perintah disp yang kedua dengan perintah berikut: Doc/RipaiMath/2010 Page 34

35 5. Ganti perintah disp yang ketiga dan keempat dengan perintah berikut: 6. Simpan program dan jalankan program anda. Pastikan simulasi yang anda peroleh sebagai berikut: 6.3. Tugas 1. Jelaskan maksud dan tujuan dari bahasa program sebagaimana pada aitem 1, 3, 4 dan 5 kegiatan di atas. 2. Buatlah aplikasi GUI untu mensimulasikan Doc/RipaiMath/2010 Page 35

36 PERTEMUAN VII Materi Tujuan : Pemograman Eliminasi Gauss Jordan dengan Graphical User Interfaces (GUI) : Mahasiswa dapat membangun algoritma komputasi berbasis GUI untuk menyelesaiakan SPL Simultan dengan metode Eliminasi Gauss Jordan 7.1 Rasionalisasi Dalam penyelesaian masalah kehidupan yang dimodelkan dengan Sistem Persamaan Linier (SPL) dua Variabel atau tiga variabel, tentunya dengan mudah dapat kita selesaikan dengan metode-metode yang telah dipelajarai, seperti metode eliminasi, subtitusi, gabungan eliminasi-subtitusi, invers matriks dan lainnya. Akan tetapi jika model dari SPL tersebut terkontruksi dalam 50 atau 100 variabel, maka tentunya sangat sulit untuk dapat diselesaikan dengan cara analitik (manual dihitung dengan tangan). Sementara dalam kondisi nyata di dalam kehidupan, permasalahan yang dimodelkan dengan SPL multi variabel merupakan permasalahan yang kompleks dan umumnya sangat dibutuhkan penyelesaian secara matematis. Oleh karena itu, maka pemograman computer untuk penyelesaian SPL multivariable menjadi sangat diperlukan. Dalam kegiatan ini, akan dibangun pemograman unutk menyelesaikan SPL multi variabel dengan menerapkan metode Eliminasi Gauss Jordan. 7.2 Prosedur Kerja Kegiatan 7.1 Menyeleksi dan membentuk elemen diagonal augmented matriks koefesien SPL tidak bernilai 0 (nol) Step 1. Inputkan Augmented Matriks SPL, missal sebut sebagai M Step 2. Jika M(i,i)=0 Step 3. Kerjakan pencarian elemen tidak nol pada baris ke-i, jika M(i,i) = 0. Step 4. Buat tempat pencatatan elemen kolom ke-i yang tidak 0(nol),misal sebut dengan c Step 5. Cari terus elemen kolom ke-i yang tidak bernilai 0 (nol) Step 6. Lakukan pencatatan pencarian ke-c Doc/RipaiMath/2010 Page 36

37 Step 7. Akhiri pencarian pada step 5 Step 8. Akhiri Step 2 Doc/RipaiMath/2010 Page 37

38 PERTEMUAN VII Materi Tujuan : Simulasi Fungsi, Integral Fungsi, Turunan Fungsi, Limit fungsi dan Akar dan bentuk Faktor Persamaan Fungsi Polinomial : Mahasiswa dapat 1. Mendefinisikan simbol matematika pada Matlab 2. Membuat grafik fungsi 3. Membuat grafik dari turunan fungsi 4. Membuat grafik dari integral fungsi 5. Menghitung nilai limit fungsi 6. Menghitung akar persamaan fungsi polynomial 7. Menuliskan bentuk faktor dari fungsi polinomial 7.1 Rasionalisasi 7.2 Prosedur Kerja Tuliskan skrip berikut pada command windows. Perhatikan bentuk hasil yang diperoleh. Renungkan dan hubungkan dengan teori pada kalkulus dasar >> %mendefinisikan simbol matematika >> syms x >> %menuliskan fungsi matematika >> f=x^2+5*x+6 f = x^2+5*x+6 >> %Melukis contoh grafik f(x) >> ezplot(f) 80 x 2 +5 x x >> %Melukis contoh grafik pada domain -10<x<10 >> ezplot(f,[-10 10]) Doc/RipaiMath/2010 Page 38

39 160 x 2 +5 x x >> %Mengambil elemen fungsi polinomial >> p=sym2poly(f) p = >> %menentukan akar dari fungsi f(x) >> x=roots(p) x = >> %Menuliskan f(x) dalam bentuk faktor >> factor(f) ans = (x+3)*(x+2) >> %Menentukan turunan dari f >> diff(f) ans = 2*x+5 >> %menentukan integral dari f >> int(f) ans = 1/3*x^3+5/2*x^2+6*x >> %Menghitung nilai dari f(1) >> polyval(sym2poly(f),1) ans = 12 >> %Menghitung luas daerah dibawah kurva f(x) pada domain 0<x<5 >> polyval(sym2poly(int(f)),5)-polyval(sym2poly(int(f)),0) ans = >> %atau >> int(f,0,5) ans = 805/6 >> 805/6 ans = Doc/RipaiMath/2010 Page 39

40 >> x=[0:0.01:5]; p=sym2poly(f); P=polyval(p,x); for i=1:length(x) plot([x(i) x(i)],[0 P(i)]) hold on end >> %Membuat keterangan luas grafik >> L=polyval(sym2poly(int(f)),5)-polyval(sym2poly(int(f)),0) L = >> legend(['luas Daerah = ',num2str(l)]) 60 Luas Daerah = >> %simulasi kurva dengan luas daerah >> hold on >> ezplot(f,[-10 10]) >> grid on Doc/RipaiMath/2010 Page 40

41 x 2 +5 x Luas Daerah = x >> %Menggambar grafik bentuk kutub dari f(x) >> ezpolar(f) r = x 2 +5 x >> %menghitung nilai limt f(x) untuk x mendekati 0 >> limit(f) ans = 6 >> %Menghitung nilai limit f(x) untuk x mendekati 1 >> limit(f,1) ans = 12 >> %menuliskan fungsi dalam betuk rasional >> pretty(f) 2 x + 5 x + 6 >> pretty(diff(f)) 2 x + 5 >> pretty(int(f)) 3 2 1/3 x + 5/2 x + 6 x Doc/RipaiMath/2010 Page 41

42 Tugas; Dengan menggunakan bahasa program sebagaimana yang diatas, maka buatkan program aplikasi GUI sebagaimana format berikut Doc/RipaiMath/2010 Page 42

PETUNJUK PRAKTIKUM MATLAB LANJUT

PETUNJUK PRAKTIKUM MATLAB LANJUT PRAKTIKUM KE-1 Materi : Solusi Persamaan Non Linier Tujuan : Mahasiswa dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan non linier 1.1 Rasionalisasi Misalkan dimiliki model permasalahan sebagai

Lebih terperinci

PRAKTIKUM ISYARAT DAN SISTEM TOPIK 0 TUTORIAL PENGENALAN MATLAB

PRAKTIKUM ISYARAT DAN SISTEM TOPIK 0 TUTORIAL PENGENALAN MATLAB PRAKTIKUM ISYARAT DAN SISTEM TOPIK 0 TUTORIAL PENGENALAN MATLAB A. Tujuan 1. Mahasiswa mengenal lingkungan MATLAB dan mampu menggunakannya. 2. Mahasiswa mampu menggunakan fungsi-fungsi dasar MATLAB yang

Lebih terperinci

BAGIAN 1 SINTAK DASAR MATLAB

BAGIAN 1 SINTAK DASAR MATLAB BAGIAN 1 SINTAK DASAR MATLAB Pada bagian 1 ini, akan diuraikan tentang bagaimana mendefinisikan data, operasi data dan teknik mengakses data pada Matlab. Untuk lebih memahami, pembaca sebaiknya mecobanya

Lebih terperinci

GUI Matlab untuk membuat grafik fungsi

GUI Matlab untuk membuat grafik fungsi GUI Matlab untuk membuat grafik fungsi Memulai GUI Matlab Panggil program MATLAB, Start program Matlab. Melalui editor window Matlab, ketiklah >> guide. Akan ditampilkan kotak dialog seperti tampak dalam

Lebih terperinci

PENGENALAN MATLAB UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER ILHAM SAIFUDIN PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK. Senin, 06 Maret 2017

PENGENALAN MATLAB UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER ILHAM SAIFUDIN PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK. Senin, 06 Maret 2017 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER PENGENALAN MATLAB ILHAM SAIFUDIN Senin, 06 Maret 2017 Universitas Muhammadiyah Jember Ilham Saifudin MI MATEMATIKA DASAR

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR MENGGUNAKAN MATLAB

PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR MENGGUNAKAN MATLAB PETUNJUK PRAKTIKUM PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR MENGGUNAKAN MATLAB Oleh Ahmad Kamsyakawuni JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS JEMBER 2009 MODUL 1 MENGENAL MATLAB A.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Penulis. Raizal Dzil Wafa M.

KATA PENGANTAR. Penulis. Raizal Dzil Wafa M. i KATA PENGANTAR Buku ini dibuat untuk memudahkan siapa saja yang ingin belajar MATLAB terutama bagi yang baru mengenal MATLAB. Buku ini sangat cocok untuk pemula terutama untuk pelajar yang sedang menempuh

Lebih terperinci

Pemrograman pada MATLAB

Pemrograman pada MATLAB Pemrograman pada MATLAB 5.1 Struktur dan Tipe Data Sebelum membahas tentang pemrograman, akan lebih baik jika kita mengetahui tentang struktur data dan tipenya dalam MATLAB. Tipe data yang digunakan pada

Lebih terperinci

Pertemuan2 Percabangan & Perulangan pada Python

Pertemuan2 Percabangan & Perulangan pada Python Pertemuan2 Percabangan & Perulangan pada Python Objektif: 1. Mahasiswa mengetahui percabangan dan perulangan pada Python. 2. Mahasiswa mengetahui bentuk umum dari percabangan dan perulangan pada Python.

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) 0 KISI-KISI UJIAN SEKOLAH SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) MATA PELAJARAN : MATEMATIKA KELAS : XII KELOMPOK : TEKNOLOGI, PERTANIAN DAN KESEHATAN BENTUK & JMl : PILIHAN GANDA = 35 DAN URAIAN = 5 WAKTU :

Lebih terperinci

MODUL 1. Command History Window ini berfungsi untuk menyimpan perintah-perintah apa saja yang sebelumnya dilakukan oleh pengguna terhadap matlab.

MODUL 1. Command History Window ini berfungsi untuk menyimpan perintah-perintah apa saja yang sebelumnya dilakukan oleh pengguna terhadap matlab. MODUL 1 1. Pahuluan Matlab merupakan bahasa pemrograman yang hadir dengan fungsi dan karakteristik yang berbeda dengan bahasa pemrograman lain yang sudah ada lebih dahulu seperti Delphi, Basic maupun C++.

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM. MODUL I - VIII Modul penuntun dan bahan praktikum matakuliah algoritma dan pemograman

MODUL PRAKTIKUM. MODUL I - VIII Modul penuntun dan bahan praktikum matakuliah algoritma dan pemograman I - VIII Modul penuntun dan bahan praktikum matakuliah algoritma dan pemograman Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Maritim Raja Ali Haji ALGORITMA DAN PEMOGRAMAN I. ALGORITMA II. BAHASA

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 1 PENGENALAN PROGRAM APLIKASI MATEMATIKA MAPLE 7

PRAKTIKUM 1 PENGENALAN PROGRAM APLIKASI MATEMATIKA MAPLE 7 PRAKTIKUM 1 PENGENALAN PROGRAM APLIKASI MATEMATIKA MAPLE 7 1. MINGGU KE : 1 2. PERALATAN : LCD, E-LEARNING 3. SOFTWARE : MAPLE 4. TUJUAN Mahasiswa dapat: Mengaktifkan Maple. Mengetahui lingkungan Maple.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Apakah Maple itu? Maple adalah suatu program interaktif yang mengintegrasikan kemampuan komputasi baik numerik ataupun simbolik, visualisasi (grafik) dan pemrograman.

Lebih terperinci

Praktikum Sistem Pakar Jumat 16 Desember 2013 Pertemuan 12. Tabel 1. Rancangan Variabel fuzzy Fungsi Nama Variabel Rentang Nilai Keterangan

Praktikum Sistem Pakar Jumat 16 Desember 2013 Pertemuan 12. Tabel 1. Rancangan Variabel fuzzy Fungsi Nama Variabel Rentang Nilai Keterangan Praktikum Sistem Pakar Jumat 16 Desember 2013 Pertemuan 12 Studi Kasus : Studi Permasalahan: Suatu Perusahaan akan melakukan perkiraan terhadap produksi suatu barang tiap bulan. Untuk menentukan jumlah

Lebih terperinci

MODUL I MENGENAL MATLAB

MODUL I MENGENAL MATLAB MODUL I MENGENAL MATLAB TUJUAN Mahasiswa dapat mengenal MATLAB Mahasiswa dapat menggunakan fungsi Help Mahasiswa dapat menggunakan operasi pada MATLAB TEORI Gambaran sederhana tentang MATLAB adalah sebuah

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM FISIKA KOMPUTASI. Disusun Oleh:

MODUL PRAKTIKUM FISIKA KOMPUTASI. Disusun Oleh: MODUL PRAKTIKUM FISIKA KOMPUTASI Disusun Oleh: JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 2017 i PRAKATA Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha

Lebih terperinci

MODUL I PENGENALAN MATLAB

MODUL I PENGENALAN MATLAB MODUL I PENGENALAN MATLAB 1. Apa Matlab itu? Matlab merupakan bahasa pemrograman dengan kemampuan tinggi dalam bidang komputasi. Matlab memiliki kemampuan mengintegrasikan komputasi, visualisasi, dan pemrograman.

Lebih terperinci

Aplikasi Komputer 2. Catatan Kuliah. Lusiana Prastiwi. Prodi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Dr.

Aplikasi Komputer 2. Catatan Kuliah. Lusiana Prastiwi. Prodi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Dr. Catatan Kuliah Prastiwi Universitas Dr. Soetomo Prodi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Materi Kuliah Dan Referensi Materi Kuliah Dan Referensi Materi kuliah : Materi Kuliah Dan

Lebih terperinci

2.3 Algoritma Tidak Berhubungan dengan Bahasa Pemrograman Tertentu

2.3 Algoritma Tidak Berhubungan dengan Bahasa Pemrograman Tertentu DAFTAR ISI BAB 1 Pengantar Sistem Komputer Dan Pemrograman 1.1 Sistem Komputer 1.2 Program, Aplikasi, Pemrogram, dan Pemrograman 1.3 Kompiler dan Interpreter 1.4 Kesalahan Program BAB 2 Pengantar Algoritma

Lebih terperinci

MATEMATIKA KOMPUTASI

MATEMATIKA KOMPUTASI SILABUS MATEMATIKA KOMPUTASI DOSEN PENGASUH MATA KULIAH : DR. JEFRI MARZAL, MSC PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2016 SILABUS 1. Identitas Mata

Lebih terperinci

Bahasa FORTRAN. Saifoe El Unas. Apa FORTRAN itu?

Bahasa FORTRAN. Saifoe El Unas. Apa FORTRAN itu? Bahasa FORTRAN Saifoe El Unas Apa FORTRAN itu? FORTRAN = Formula Translation Merupakan bahasa pemrograman pertama (1957) untuk Scientists& Engineers. Perkembangan FORTRAN : FORTRAN 66 FORTRAN 77 FORTRAN

Lebih terperinci

DURASI PEMELAJARAN KURIKULUM SMK EDISI 2004

DURASI PEMELAJARAN KURIKULUM SMK EDISI 2004 DESKRIPSI PEMELAJARAN MATA DIKLAT TUJUAN : MATEMATIKA : Melatih berfikir dan bernalar secara logis dan kritis serta mengembangkan aktifitas kreatif dalam memecahkan masalah dan mengkomunikasikan ide/gagasan

Lebih terperinci

Pertemuan 1 Sistem Persamaan Linier dan Matriks

Pertemuan 1 Sistem Persamaan Linier dan Matriks Matriks & Ruang Vektor Pertemuan Sistem Persamaan Linier dan Matriks Start Matriks & Ruang Vektor Outline Materi Pengenalan Sistem Persamaan Linier (SPL) SPL & Matriks Matriks & Ruang Vektor Persamaan

Lebih terperinci

EKONOMETRI MENGGUNAKAN EVIEWS 4

EKONOMETRI MENGGUNAKAN EVIEWS 4 MODUL PRAKTIKUM EKONOMETRI MENGGUNAKAN EVIEWS 4 Oleh: Eko Yuliasih JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009 BAB 1 PENDAHULUAN Program Eviews

Lebih terperinci

Ada 5 GUI tools yang dapat dipergunakan untuk membangun, mengedit, dan mengobservasi sistem penalaran, yaitu :

Ada 5 GUI tools yang dapat dipergunakan untuk membangun, mengedit, dan mengobservasi sistem penalaran, yaitu : BAB V FUZZY LOGIC MATLAB TOOLBOX Agar dapat mengunakan fungsi-fungsi logika fuzzy yang ada paad Matlab, maka harus diinstallkan terlebih dahulu TOOLBOX FUZZY. Toolbox. Fuzzy Logic Toolbox adalah fasilitas

Lebih terperinci

BAB 5 PERULANGAN DAN ARRAY

BAB 5 PERULANGAN DAN ARRAY Bab 5 Perulangan dan Array 66 BAB 5 PERULANGAN DAN ARRAY TUJUAN PRAKTIKUM 1. Praktikan mengerti apa yang dimaksud dengan perulangan 2. Praktikan mengerti apa yang dimaksud dengan seleksi kondisi 3. Praktikan

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA MATA PELAJARAN : MATEMATIKA

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA MATA PELAJARAN : MATEMATIKA KISI-KISI PENLISAN JIAN SEKOLAH SEKOLAH MENENGAH KEJRAN (SMK) MATA PELAJARAN : MATEMATIKA KELAS : XII KELOMPOK : TEKLOGI, PERTANIAN DAN KESEHATAN KRIKLM : KTSP & JML : PILIHAN GANDA = 40, RAIAN = 5 BTIR

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa konsep dasar yang akan digunakan sebagai landasan berpikir seperti beberapa literatur yang berkaitan dengan penelitian ini. Dengan begitu akan mempermudah

Lebih terperinci

PETUNJUK PRAKTIKUM GEOGEBRA

PETUNJUK PRAKTIKUM GEOGEBRA Email: dwilestar@uny.ac.id Pelatihan GeoGebra untuk Pembelajaran Matematika, 2013 PETUNJUK PRAKTIKUM GEOGEBRA Geogebra merupakan software yang berisi aplikasi aljabar dan geometri. Berikut ini diberikan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1. Fakultas/Program Studi : MIPA/Pendidikan Matematika. Mata Kuliah/Kode : Aplikasi Komputer/MAT33 3. Jumlah SKS : Teori = Praktek

Lebih terperinci

MODUL 2 SELECTION & LOOPING PADA FORM

MODUL 2 SELECTION & LOOPING PADA FORM MODUL 2 SELECTION & LOOPING PADA FORM TUJUAN : Mahasiswa mampu menguasai dan memahami penggunaan logika selection dan looping di Visual Basic.Net dengan implementasi pada Form dan object. Materi : Selection

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET 1 (TEKNIK KOMPUTASI)

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET 1 (TEKNIK KOMPUTASI) No. LSKD/EKO/DEL221/01 Revisi : 03 Tgl : 30/10/2012 Hal 1 dari 8 1. Kompetensi Setelah melakukan praktik, mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi dapat memahami operasi matematika sederhana pada Matlab.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Pengantar Bahasa ISETL

BAB I PENDAHULUAN Pengantar Bahasa ISETL BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengantar Bahasa ISETL 1.1.1. Pemrograman Dewasa ini perkembangan teknologi berkembang dengan pesatnya dan dapat digunakan dalam segala bidang, diantaranya bidang kesehatan, bidang

Lebih terperinci

1.1 Sistem Komputer... 2

1.1 Sistem Komputer... 2 PRAKATA... DAFTAR lsi... III V BAB 1 PENGANTAR SISTEM KOMPUTER DAN PEMROGRAMAN... 1 1.1 Sistem Komputer... 2 1.2 Program, Aplikasi, Pemrogram, dan Pemrograman... 3 1.3 Kompiler dan Interpreter.... 3 1.4

Lebih terperinci

Modul Praktikum 1 Pemograman Berorientasi Objek

Modul Praktikum 1 Pemograman Berorientasi Objek Modul Praktikum 1 Pemograman Berorientasi Objek 1. Judul : Mengenal Lingkup Pemograman 2. Tujuan Percobaan : Diakhir praktikum, mahasiswa diharapkan mampu : Menuliskan program Java menggunakan text editor

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. LSKD/EKO/DEL221/01 Revisi : 02 Tgl : 27/11/2012 Hal 1 dari 14 1. Kompetensi Setelah melakukan praktik, mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi: dapat memahami script files dan struktur pengaturan

Lebih terperinci

22. MATEMATIKA SMA/MA (PROGRAM IPA)

22. MATEMATIKA SMA/MA (PROGRAM IPA) 22. MATEMATIKA SMA/MA (PROGRAM IPA) NO. 1. Memahami pernyataan dalam matematika dan ingkarannya, menentukan nilai kebenaran pernyataan majemuk serta menggunakan prinsip logika matematika dalam pemecahan

Lebih terperinci

DURASI PEMELAJARAN KURIKULUM SMK EDISI 2004

DURASI PEMELAJARAN KURIKULUM SMK EDISI 2004 DESKRIPSI PEMELAJARAN MATA DIKLAT TUJUAN : MATEMATIKA : Melatih berfikir dan bernalar secara logis dan kritis serta mengembangkan aktifitas kreatif dalam memecahkan masalah dan mengkomunikasikan ide/gagasan

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 1 INPUT - OUTPUT

PRAKTIKUM 1 INPUT - OUTPUT PRAKTIKUM 1 INPUT - OUTPUT I. TUJUAN Tujuan praktikum 1 adalah mahasiswa bisa membuat program untuk memasukkan (input) data dan menampilkan (output) data. Ada 2 program yang akan disusun, pertama mengunakan

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM TI014 STRUKTUR DATA Season 1

MODUL PRAKTIKUM TI014 STRUKTUR DATA Season 1 2017 MODUL PRAKTIKUM TI014 STRUKTUR DATA Season 1 Modul praktikum ini berisikan materi praktikum struktur data yang telah dipelajari dalam perkuliahan teori, harapannya mahasiswa dapat memahami dan menerapkan

Lebih terperinci

DESKRIPSI PEMELAJARAN

DESKRIPSI PEMELAJARAN DESKRIPSI PEMELAJARAN MATA DIKLAT : Matematika TUJUAN : Melatih berfikir dan bernalar secara logis dan kritis serta mengembangkan aktifitas kreatif dalam memecahkan masalah dan mengkomunikasikan ide/gagasan

Lebih terperinci

Pengenalan Microsoft Excel 2007

Pengenalan Microsoft Excel 2007 Pengenalan Microsoft Excel 2007 Microsoft Excel merupakan perangkat lunak untuk mengolah data secara otomatis meliputi perhitungan dasar, penggunaan fungsi-fungsi, pembuatan grafik dan manajemen data.

Lebih terperinci

WORKSHOP DAN PELATIHAN MATLAB : PENUNJANG PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMU DALAM RANGKA IMPLEMENTASI CONTEXTUAL TEACHING LEARNING ABSTRAK

WORKSHOP DAN PELATIHAN MATLAB : PENUNJANG PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMU DALAM RANGKA IMPLEMENTASI CONTEXTUAL TEACHING LEARNING ABSTRAK WORKSHOP DAN PELATIHAN MATLAB : PENUNJANG PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMU DALAM RANGKA IMPLEMENTASI CONTEXTUAL TEACHING LEARNING Tim Pengabdi:. Agus Maman Abadi. Dhoriva UW. Sri Andayani 4. Karyati 5. Caturiyati

Lebih terperinci

Pendahuluan. Praktikum Pengantar Pengolahan Citra Digital Departemen Ilmu Komputer Copyright 2008 All Rights Reserved

Pendahuluan. Praktikum Pengantar Pengolahan Citra Digital Departemen Ilmu Komputer Copyright 2008 All Rights Reserved 1 Pengenalan Matlab Pendahuluan Matlab adalah perangkat lunak yang dapat digunakan untuk analisis dan visualisasi data. Matlab didesain untuk mengolah data dengan menggunakan operasi matriks. Matlab juga

Lebih terperinci

BAB 3 PENYELESAIAN KONDISI

BAB 3 PENYELESAIAN KONDISI BAB 3 PENYELESAIAN KONDISI 3.1. Struktur IF..THEN Perintah IF digunakan untuk memeriksa sebuah kondisi dan mengeksekusi satu atau lebih baris program, jika dan hanya jika kondisi terpenuhi. Program 3.1

Lebih terperinci

A.Firmansyah 1. Pendahuluan. 2. Lingkungan Kerja Matlab. Lisensi Dokumen: 2.1 Beberapa Bagian dari Window Matlab

A.Firmansyah 1. Pendahuluan. 2. Lingkungan Kerja Matlab. Lisensi Dokumen: 2.1 Beberapa Bagian dari Window Matlab Dasar-dasar Pemrograman Matlab A.Firmansyah firman03@gmail.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

Lebih terperinci

51. Mata Pelajaran Matematika Kelompok Teknologi, Kesehatan dan Pertanian untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) A.

51. Mata Pelajaran Matematika Kelompok Teknologi, Kesehatan dan Pertanian untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) A. 51. Mata Pelajaran Matematika Kelompok Teknologi, Kesehatan dan Pertanian untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang

Lebih terperinci

Penggunaan Metode Numerik dan MATLAB dalam Fisika

Penggunaan Metode Numerik dan MATLAB dalam Fisika Tugas Akhir Mata Kuliah Metode Numerik Dr. Kebamoto Penggunaan Metode Numerik dan MATLAB dalam Fisika Oleh : A. Arif Sartono 6305220017 DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 ANALISIS

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 ANALISIS 29 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 ANALISIS Dengan menggunakan Visual Basic 6.0 aplikasi perangkat ajar pengelolaan dan perhitungan ekspresi matematika yang akan dibangun dalam penelitian

Lebih terperinci

Pengenalan Visual Basic

Pengenalan Visual Basic Pengenalan Visual Basic KETERANGAN : 1. Baris Menu, digunakan untuk memilih tugas-tugas tertentu seperti menyimpan project, membuka project, dll. 2. Main Toolbar, digunakan untuk melakukan tugastugas tertentu

Lebih terperinci

1. Algoritma & Pemrograman

1. Algoritma & Pemrograman 1. Algoritma & Pemrograman A. Teori algoritma Suatu himpunan hingga Intruksi yang secara jelas memperinci langkahlangkah proses pelaksanaan pemecahan suatu masalah. Himpunan intruksi yang dimaksud harus

Lebih terperinci

METODE NUMERIK 3SKS-TEKNIK INFORMATIKA-S1. Mohamad Sidiq PERTEMUAN-1

METODE NUMERIK 3SKS-TEKNIK INFORMATIKA-S1. Mohamad Sidiq PERTEMUAN-1 METODE NUMERIK 3SKS-TEKNIK INFORMATIKA-S1 Mohamad Sidiq PERTEMUAN-1 KONTRAK KULIAH METODE NUMERIK TEKNIK INFORMATIKA S1 3 SKS Mohamad Sidiq MATERI PERKULIAHAN SEBELUM-UTS Pengantar Metode Numerik Sistem

Lebih terperinci

Pengantar Pemrograman MATLAB

Pengantar Pemrograman MATLAB Pengantar Pemrograman MATLAB Pengantar Pemrograman MATLAB Amir Tjolleng, M.Sc. PENERBIT PT ELEX MEDIA KOMPUTINDO Pengantar Pemrograman MATLAB Amir Tjolleng, M.Sc. 2017, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta

Lebih terperinci

Pengenalan Geogebra. Oleh: Hazrul Iswadi. Disampaikan pada seminar internal Departemen MIPA. Tanggal 10 September 2011

Pengenalan Geogebra. Oleh: Hazrul Iswadi. Disampaikan pada seminar internal Departemen MIPA. Tanggal 10 September 2011 Pengenalan Geogebra Oleh: Hazrul Iswadi Disampaikan pada seminar internal Departemen MIPA Tanggal 10 September 2011 Departemen MIPA Universitas Surabaya A. Apa itu GeoGebra? GeoGebra adalah software gratis

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM ALJABAR LINIER

MODUL PRAKTIKUM ALJABAR LINIER 2012 MODUL PRAKTIKUM ALJABAR LINIER LABORATORIUM MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM NIVERSITAS NEGERI GORONTALO KATA PENGANTAR Penuntun Praktikum dirancang untuk memberikan tuntunan

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN SKL UN MATEMATIKA SMA TAHUN 2007 s/d 2012 By Pak Anang ( )

ANALISIS PERBANDINGAN SKL UN MATEMATIKA SMA TAHUN 2007 s/d 2012 By Pak Anang (  ) ANALISIS PERBANDINGAN SKL UN MATEMATIKA SMA TAHUN 2007 s/d 2012 By Pak Anang ( http://www.facebook.com/pak.anang ) Email: anangmath@gmail.com STANDAR 1. Memahami pernyataan dalam matematika dan ingkarannya,

Lebih terperinci

MENGENAL DAN BEKERJA DENGAN PROGRAM PENGOLAH ANGKA (MS. EXCEL) Oleh EDI SETIAWAN

MENGENAL DAN BEKERJA DENGAN PROGRAM PENGOLAH ANGKA (MS. EXCEL) Oleh EDI SETIAWAN MENGENAL DAN BEKERJA DENGAN PROGRAM PENGOLAH ANGKA (MS. EXCEL) Oleh EDI SETIAWAN ELEMEN-ELEMEN DASAR JENDELA KERJA MICROSOFT EXCEL Baris Judul (Tittle Bar), bagian ini berisi nama file dan nama program

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. LSKD/EKO/DEL221/1 Revisi : 2 Tgl : 27/11/212 Hal 1 dari 13 1. Kompetensi Setelah melakukan praktik, mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi: dapat memahami script files dan struktur pengaturan aliran.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS, ALGORITMA, DAN CONTOH PENERAPAN

BAB III ANALISIS, ALGORITMA, DAN CONTOH PENERAPAN BAB III ANALISIS, ALGORITMA, DAN CONTOH PENERAPAN 3.1 Analisis Berdasarkan cara menghitung besaran-besaran yang telah disebutkan pada Bab II, diperoleh perumusan untuk besaran-besaran tersebut sebagai

Lebih terperinci

SILABUS ALOKASI WAKTU T M P S P D SUMBER BELAJAR MATERI PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

SILABUS ALOKASI WAKTU T M P S P D SUMBER BELAJAR MATERI PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SILABUS KELAS / SEMESTER : X / 1 STANDAR : Memecahkan masalah berkaitan dengan konsep operasi bilangan riil KODE : D.9 : 44 x 45 menit 1. Menerapkan operasi pada bilangan riil Dua atau lebih bilangan bulat

Lebih terperinci

Membuat Program dengan GUI pada MATLAB

Membuat Program dengan GUI pada MATLAB Membuat Program dengan GUI pada MATLAB Karena pada pertemuan sebelumnya sudah dijelaskan fungsi dari fitur GUIDE pada Matlab beserta bagianbagiannya. Maka pada kesempatan ini kami akan mencoba menerangkan

Lebih terperinci

PELATIHAN GEOGEBRA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

PELATIHAN GEOGEBRA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PETUNJUK PRAKTIKUM PELATIHAN GEOGEBRA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DISUSUN OLEH: Atmini Dhoruri, MS Emi Nugroho RS, M.Sc Dwi Lestari, M.Sc. (dwilestari@uny.ac.id) JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

AP2B Dini Triasanti STRUKTUR PEMROGRAMAN PYTHON

AP2B Dini Triasanti STRUKTUR PEMROGRAMAN PYTHON STRUKTUR PEMROGRAMAN PYTHON 1. Aturan Penulisan Program-program yang ditulis dalam Python secara khas jauh lebih pendek dibandingkan dengan program-program C atau C++, karena beberapa pertimbangan: tipe

Lebih terperinci

Teori Algoritma. Algoritma Perulangan

Teori Algoritma. Algoritma Perulangan Alam Santosa Teori Algoritma Perulangan Algoritma Perulangan Seperti pernah dibahas sebelumnya, kemampuan komputer adalah melakukan pekerjaan yang sama tanpa merasa lelah maupun bosan. Syarat utama memanfaatkan

Lebih terperinci

GUIDE. maupun menu. Aplikasi yang menggunakan GUI umumnya lebih mudah dipelajari dan

GUIDE. maupun menu. Aplikasi yang menggunakan GUI umumnya lebih mudah dipelajari dan GUIDE GUIDE atau GUI builder merupakan sebuah graphical user interface (GUI) yang dibangun dengan obyek grafis seperti tombol (button),kotak teks,slider,sumbu (axes), maupun menu. Aplikasi yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB 4 PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR

BAB 4 PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR BAB 4 PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR A. Latar Belakang Persoalan yang melibatkan model matematika banyak muncul dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, seperti dalam bidang fisika, kimia, ekonomi,

Lebih terperinci

Modul 1 Pengenalan MATLAB

Modul 1 Pengenalan MATLAB Modul 1 Pengenalan MATLAB MATLAB singkatan dari MATrix LABoratory, merupakan bahasa pemrograman yang dikembangkan oleh The Mathwork.inc (http://www.mathwork.com). Bahasa pemrograman ini banyak digunakan

Lebih terperinci

Turbo C adalah tool yang dipakai untuk membuat code program dalam bahasa C ataupun C++. Berikut adalah jendela utama Turbo C

Turbo C adalah tool yang dipakai untuk membuat code program dalam bahasa C ataupun C++. Berikut adalah jendela utama Turbo C 1. Pendahuluan Lingkungan Turbo C++ 4.5 Turbo C++ 4.5 adalah tool yang dipakai untuk membuat code program dalam bahasa C ataupun C++. Berikut adalah jendela utama Turbo C++ 4.5. 1 2 3 4 1 : Menu Utama

Lebih terperinci

B. Tujuan Mata pelajaran Matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

B. Tujuan Mata pelajaran Matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 49. Mata Pelajaran Matematika Kelompok Seni, Pariwisata, Sosial, Administrasi Perkantoran, dan Teknologi Kerumahtanggaan untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) A. Latar Belakang

Lebih terperinci

MICROSOFT WORD. Berikut ini adalah beberapa istilah yang akan dipakai dalam mengoperasikan Microsoft Word 2007:

MICROSOFT WORD. Berikut ini adalah beberapa istilah yang akan dipakai dalam mengoperasikan Microsoft Word 2007: MICROSOFT WORD 1. Mengenal Microsoft Word Microsoft Word merupakan program aplikasi pengolah kata (word processor) yang yang biasa digunakan untuk membuat laporan, dokumen berbentuk surat kabar, label

Lebih terperinci

Pengenalan Dan Contoh Penggunaan Sederhana Fungsi Looping Pada Visual Basic

Pengenalan Dan Contoh Penggunaan Sederhana Fungsi Looping Pada Visual Basic Pengenalan Dan Contoh Penggunaan Sederhana Fungsi Looping Pada Visual Basic Muhamad Burhanudin Muhamadburhanudin981@gmail.com Abstrak Looping atau perulangan merupakan salah satu hal terpenting yang harus

Lebih terperinci

MODUL PETUNJUK PRAKTIKUM KALKULUS I. OLEH : Drs. J. V. A. Tambelu, M.Pd Dra. T. A. S. Rembet, M.Sc Navel O. Mangelep, S.Pd

MODUL PETUNJUK PRAKTIKUM KALKULUS I. OLEH : Drs. J. V. A. Tambelu, M.Pd Dra. T. A. S. Rembet, M.Sc Navel O. Mangelep, S.Pd MODUL PETUNJUK PRAKTIKUM KALKULUS I OLEH : Drs. J. V. A. Tambelu, M.Pd Dra. T. A. S. Rembet, M.Sc Navel O. Mangelep, S.Pd UNIVERSITAS NEGERI MANADO FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUANN ALAM JURUSAN

Lebih terperinci

Pertemuan Ke 2 SISTEM PERSAMAAN LINEAR (SPL) By SUTOYO,ST.,MT

Pertemuan Ke 2 SISTEM PERSAMAAN LINEAR (SPL) By SUTOYO,ST.,MT Pertemuan Ke SISTEM PERSAMAAN LINEAR (SPL) By SUTOYO,ST,MT Pendahuluan Suatu sistem persamaan linier (atau himpunan persaman linier simultan) adalah satu set persamaan dari sejumlah unsur yang tak diketahui

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM ALGORITMA & BAHASA PEMROGRAMAN I (BASIC) Dosen Pengasuh : Suroto, S.Kom, M.Ak

MODUL PRAKTIKUM ALGORITMA & BAHASA PEMROGRAMAN I (BASIC) Dosen Pengasuh : Suroto, S.Kom, M.Ak MODUL PRAKTIKUM ALGORITMA & BAHASA PEMROGRAMAN I (BASIC) Dosen Pengasuh : Suroto, S.Kom, M.Ak UNIVERSITAS BATAM PRAKTIKUM I FLOWCHART 1. Buatlah flowchart untuk menghitung luas segitiga 2. Buatlah flowchart

Lebih terperinci

Seperti yang ada dalam storyboard, multimedia pembelajaran saya terdiri dari empat menu utama yaitu:

Seperti yang ada dalam storyboard, multimedia pembelajaran saya terdiri dari empat menu utama yaitu: Belajar Matriks Mudah dan Menyenangkan (Chapter 2) Assalammualaikum.. Salam Matematika!! Pada chapter sebelumnya, saya telah sedikit memberikan penjelasan mengenai Multimedia Pembelajaran Interaktif dan

Lebih terperinci

uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg

uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd Qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg

Lebih terperinci

KISI KISI LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROVINSI JAWA TIMUR 2014

KISI KISI LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROVINSI JAWA TIMUR 2014 LKS SMK 214 Bidang : Matematika Teknologi KISI KISI LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROVINSI JAWA TIMUR 214 1 Memecahkan masalah berkaitan dengan konsep aljabar memaham, mengaplikasikan, menganalisai

Lebih terperinci

PERTEMUAN I PENGENALAN SHEET

PERTEMUAN I PENGENALAN SHEET PERTEMUAN I PENGENALAN SHEET Microsoft Excel merupakan program aplikasi spreadsheet (lembar kerja elektronik). Fungsi dari Microsoft Excel adalah untuk melakukan operasi perhitungan serta dapat mempresentasikan

Lebih terperinci

PENGENALAN INTERFACE MACROMEDIA DITECTOR MX

PENGENALAN INTERFACE MACROMEDIA DITECTOR MX PENGENALAN INTERFACE MACROMEDIA DITECTOR MX Sebelum kita mempraktekkan tutorial singkat ini, sebaiknya software Macromedia Director di-install terlebih dahulu. Untuk menjalankan program Macromedia Director

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa inggris dari kata computer yang berarti menghitung. Dapat

Lebih terperinci

Petunjuk Singkat Komputerisasi Dengan Software WAYout Toko Advance

Petunjuk Singkat Komputerisasi Dengan Software WAYout Toko Advance Petunjuk Singkat Komputerisasi Dengan Software WAYout Toko Advance Petunjuk singkat komputerisasi dengan Software WAYout Toko Advance Pendahuluan Terima kasih atas kepercayaan Anda memilih software WAYout

Lebih terperinci

URAIAN POKOK PERKULIAHAN

URAIAN POKOK PERKULIAHAN Minggu ke : 1 Penyusun : Dian Usdiyana Rini Marwati Materi : 1. Pengenalan Delphi 1.1 IDE 1.2 Bagian-bagian IDE 1.3 Membuat & Menyimpan Program 1.4 Memanggil & Mengedit Program 1.5 Simbol Button 1.6 Label

Lebih terperinci

Bab III Metodologi Penelitian

Bab III Metodologi Penelitian Bab III Metodologi Penelitian III.1 Umum Agar penelitian ini dapat dilakukan secara terstruktur dan sistematis, maka penelitian ini dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut: 1. Identifikasi masalah

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN

MODUL PRAKTIKUM ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN MODUL PRAKTIKUM ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN TIM PENYUSUN : GERLAN A. MANU, ST., M.Kom ELLEN TANTRISNA, SKom., MMS YONLY A. BENUFINIT, S.Kom.,MT DIANA Y.A FALLO, S.Kom.,M.T PROGRAM STUDI PENDIDIKAN INFORMATIKA

Lebih terperinci

Metode Numerik (Pendahuluan) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs.

Metode Numerik (Pendahuluan) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs. Metode Numerik (Pendahuluan) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs. Kajian Pokok Metode Numerik Tujuan: Menyelesaikan suatu persamaan menggunakan model matematika. Pemodelan penyelesaian matematika

Lebih terperinci

F/751/WKS1/ SMK NEGERI 2 WONOGIRI KISI-KISI PEMBUATAN SOAL UJIAN SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012

F/751/WKS1/ SMK NEGERI 2 WONOGIRI KISI-KISI PEMBUATAN SOAL UJIAN SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SMK NEGERI 2 WONOGIRI KISI-KISI PEMBUATAN SOAL UJIAN SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012 F/751/WKS1/6 01 07-07-2010 Mata Pelajaran/ Kompetensi : Matematika Tingkat : 3 Program Studi Keahlian : Semua

Lebih terperinci

STRUKTUR PROGRAM MATLAB

STRUKTUR PROGRAM MATLAB STRUKTUR PROGRAM MATLAB Emy Setyaningsih, S.Si, M.Kom 1 Beberapa Bagian dari Window Matlab Current Directory menampilkan isi dari direktori kerja saat menggunakan matlab. Command History berfungsi untuk

Lebih terperinci

DESKRIPSI PEMELAJARAN - MATEMATIKA

DESKRIPSI PEMELAJARAN - MATEMATIKA DESKRIPSI PEMELAJARAN MATA DIKLAT : MATEMATIKA TUJUAN : Melatih berfikir dan bernalar secara logis dan kritis serta mengembangkan aktifitas kreatif dalam memecahkan masalah dan mengkomunikasikan ide/gagasan

Lebih terperinci

Percobaan 1. setelah muncul jendela kaya gini, pilih yang atas sendiri (GUI default) jika ingin yang kosongan, kemudian langsung aja klik OK.

Percobaan 1. setelah muncul jendela kaya gini, pilih yang atas sendiri (GUI default) jika ingin yang kosongan, kemudian langsung aja klik OK. Percobaan 1 buka MATLAB kalian, di sini saya memakai yang versi 7.8 atau R2009a. Kalau sudah terbuka, lanjutkan dengan membuka GUI yang di MATLAB dengan cara klik FILE kemudian NEW dan klik GUI, penampakannya

Lebih terperinci

Latihan 1: Mengoperasikan Excel

Latihan 1: Mengoperasikan Excel Student Exercise Series: Microsoft Office Excel 007l Latihan : Mengoperasikan Excel Buatlah sebuah buku kerja baru, kemudian ketikkan teks-teks berikut ini. Simpan hasilnya dengan nama Lat-0 dalam folder

Lebih terperinci

MODUL GUIDE MATLAB. Gambar 1: Memulai GUIDE. EEPIS-ITS Praktikum Pengolahan Sinyal Digital 1

MODUL GUIDE MATLAB. Gambar 1: Memulai GUIDE. EEPIS-ITS Praktikum Pengolahan Sinyal Digital 1 MODUL GUIDE MATLAB 1. Pendahuluan GUIDE atau GUI builder merupakan sebuah graphical user interface (GUI) yang dibangun dengan obyek grafik seperti tombol (button), kotak teks, slider, menu dan lain-lain.

Lebih terperinci

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN MATEMATIKA

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN MATEMATIKA KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN MATEMATIKA Inti Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual. Menguasai karakteristik peserta

Lebih terperinci

PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Metode Langsung Metode Langsung Eliminasi Gauss (EGAUSS) Metode Eliminasi Gauss Dekomposisi LU (DECOLU),

PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Metode Langsung Metode Langsung Eliminasi Gauss (EGAUSS) Metode Eliminasi Gauss Dekomposisi LU (DECOLU), PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persoalan yang melibatkan model matematika banyak muncul dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, seperti dalam bidang fisika, kimia, ekonomi, atau pada persoalan rekayasa.

Lebih terperinci

VISUAL BASIC.NET. 1. Apa Itu VB.NET?

VISUAL BASIC.NET. 1. Apa Itu VB.NET? VISUAL BASIC.NET 1. Apa Itu VB.NET? VB.NET adalah salah satu bahasa pemrograman Komputer Tingkat Tinggi. Bahasa Pemrograman Adalah Perintah-perintah yang dimengerti oleh computer untuk melakukan tugas-tugas

Lebih terperinci

PENGENALAN VISUAL FOXPRO

PENGENALAN VISUAL FOXPRO PENGENALAN VISUAL FOXPRO BAHASA PEMROGRAMAN VISUAL FOXPRO Microsoft Visual FoxPro atau sering disingkat dengan FoxPro merupakan suatu bahasa pemrograman visual yang berorientasi pada database. Microsoft

Lebih terperinci

Program. Instruksi-instruksi yang diberikan kepada komputer agar dapat melaksanakan tugas-tugas tertentu

Program. Instruksi-instruksi yang diberikan kepada komputer agar dapat melaksanakan tugas-tugas tertentu Pengenalan QBasic 1 Program Instruksi-instruksi yang diberikan kepada komputer agar dapat melaksanakan tugas-tugas tertentu 2 Bahasa Pemrograman Bahasa yang digunakan untuk membuat program Klasifikasi

Lebih terperinci

Buka Start -> All Programs -> Microsoft Visual Studio - > Microsoft Visual Fox Pro 6.0

Buka Start -> All Programs -> Microsoft Visual Studio - > Microsoft Visual Fox Pro 6.0 PAKET PEMROGRAMAN II Buka Start -> All Programs -> Microsoft Visual Studio - > Microsoft Visual Fox Pro 6.0 A. Menu Bar B. Standar ToolBar E. Jendela Command D. Jendela Kode C. Form Designer F. Form Controls

Lebih terperinci

Modul 2 Kontrol Program. Tujuan Memahami logika alur program Mampu menggunakan sintaks kontrol program dalam pemrograman

Modul 2 Kontrol Program. Tujuan Memahami logika alur program Mampu menggunakan sintaks kontrol program dalam pemrograman Modul 2 Kontrol Program Tujuan Memahami logika alur program Mampu menggunakan sintaks kontrol program dalam pemrograman Teori dasar dan Praktikum Matlab bisa berlaku seperti bahasa pemrograman C ataupun

Lebih terperinci

LOGIKA FUZZY MENGGUNAKAN MATLAB

LOGIKA FUZZY MENGGUNAKAN MATLAB LOGIKA FUZZY MENGGUNAKAN MATLAB T.SUTOJO,Ssi,M.Kom 5.10 Fuzzy Logic Toolbox Matlab menyediakan fungsi-fungsi khusus untuk perhitungan logika Fuzzy dimulai dari perhitungan fungsi keanggotaan sampai dengan

Lebih terperinci