BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode da Desai Peelitia Metode peelitia pada dasarya merupaka cara ilmiah utuk medapatka data dega tujua da keguaa tertetu. Metode peelitia juga cara utuk meempuh data, megaalisis da meyimpa hasil peelitia. Pegguaa metode dalam pelaksaaa peelitia merupaka hal yag sagat petig, karea dalam megguaka metode peelitia yag tepat diharapka dapat mecapai tujua yag diigika. Jeis metode yag dipilih da diguaka dalam pegumpula data, tetu saja harus sesuai dega sifat, karakteristik da permasalaha peelitia yag dilakuka. Hal ii berarti metode peelitia mempuyai keduduka yag sagat petig dalam pelaksaaa pegumpula da aalisis data. Adapu yag dimaksud metode itu sediri yag dikemukaka oleh Surakhmad (2006, hlm. 131) bahwa metode adalah merupaka cara utama yag diperguaka utuk mecapai tujua, misalya utuk meguji hipotesis dega memperguaka tekik serta alat-alat tertetu. Sedagka Arikuto (2006, hlm. 206) megemukaka bahwa peelitia adalah suatu proses yag dilakuka oleh peeliti yag bertujua utuk mecari jawaba atas pertayaa yag diajuka melalui prosedur ilmiah yag telah ditetuka. Dalam suatu peelitia diperluka metode utuk memecahka masalah yag igi diteliti. Metode peelitia memberika gambara kepada peeliti tetag lagkah-lagkah bagaimaa peelitia dilakuka sehigga masalah yag diteliti dapat dipecahka. Dalam peelitia ii diguaka metode peelitia deskriptif dega pedekata korelasioal yag melihat hubuga atara dua variabel. Megeai hal ii Sudjaa, (2006, hlm. 64) megemukaka bahwa 25

2 26 Peelitia deskriptif adalah peelitia yag berusaha medeskriptifka suatu gejala, kejadia yag terjadi pada saat sekarag, dega perkataa lai peelitia deskriptif megambil masalah atau memusatka perhatia pada masalah-masalah aktual sebagaimaa adaya pada saat peelitia dilaksaaka. Selajutya Surakhmad (2006, hlm. 139) megemukaka ciri-ciri dari metode deskriptif adalah : 1. Memusatka diri pada pemecaha masalah-masalah yag ada pada masa sekarag, pada masalah aktual. 2. Data yag dikumpulka mula-mula disusu, dijelaska da kemudia diaalisa. Megeai tujua peelitia korelasioal, Arikuto (2006, hlm. 207) megemukaka bahwa... peelitia korelasi bertujua utuk meemuka ada tidakya hubuga da apabila ada, berapa eratya hubuga serta berarti atau tidakya hubuga itu. Berdasarka pejelasa di atas, maka dapat diambil keputusa bahwa metode deskriptif ii merupaka peelitia yag dilakuka utuk mempelajari masalahmasalah yag terjadi pada masa sekarag, aktual da membuat gambara megeai situasi atau kejadia yag ada pada saat peelitia dilaksaaka. Peulis memilih megguaka metode deskriptif karea atas dasar pertimbaga dari tujua peelitia itu, yaki memecahka masalah yag ada pada saat sekarag dega megguaka tekik pegambila da aalisis data. Dalam peelitia perlu adaya suatu desai peelitia yag sesuai dega variabel-variabel yag terkadug dalam tujua peelitia da hipotesis yag aka diuji kebearaya. Peulis megguaka desai peelitia deskriptif, dega pegelompoka variabel peelitia sebagai berikut : a. Variabel bebas (X) adalah kecerdasa emosioal b. Variabel terikat (Y) adalah tigkat agresivitas atlet

3 27 Adapu racaga dalam peelitia ii dapat digambarka pada gambar 3.1. X Γ XY Y Gambar 3.1. Hubuga Atara Variabel Peelitia (Sumber : Sugiyoo, 2013, hlm. 216) Ket : X : kecerdasa emosioal Y : tigkat agresivitas Γ XY : koefisie korelasi variabel X dega Y B. Populasi da Sampel Utuk medapatka suatu fakta yag akurat, maka diperluka adaya sumber data yag sesuai dega masalah yag sedag diteliti. Sumber data tersebut adalah populasi da sampel yag sifat atau karakteristikya sesuai dega masalah yag aka diteliti. Populasi tidak terbatas jumlahya, bahka ada yag tidak dapat dihitug baik dalam jumlah ataupu besarya, kalaupu ada yag meeliti memerluka biaya, waktu da teaga yag bayak da sagat mahal. Oleh karea itu dipilih sebagia saja dari populasi, asalka memiliki sifat-sifat yag sama dega populasi atau disebut sebagai pegambila sampel. Sudjaa (2006, hlm. 84) megemukaka bahwa populasi makaya berkaita dega eleme, yaki uit tempat diperolehya iformasi. Eleme tersebut dapat berupa idividu, keluarga, rumah tagga, kelompok sosial, sekolah, kelas, orgaisasi da lai-lai. Berdasarka pejelasa diatas dapat peulis gambarka bahwa populasi adalah jumlah keseluruha sumber data yag hedak dipelajari atau dikeai peelitia. Sedagka sampel merupaka sebagia dari populasi. Dega demikia atara

4 28 populasi da sampel merupaka dua pegertia yag harus dibedaka secara tegas da jelas, haya perbedaaya terletak pada jumlah objekya. Riduwa da Kucoro (2011, hlm. 49) megemukaka bahwa sampel peelitia adalah bagia dari populasi peelitia dari populasi terjagkau. Sampel adalah sebagia dari populasi. Sampel terdiri dari atas sejumlah aggota yag dipilih dari populasi. Sebagaimaa dikemukaka oleh Riduwa da Kucoro(2011, hlm. 49) bahwa apabila populasiya kurag dari 100 maka lebih baik diambil semua, sehigga peelitia merupaka peelitia populasi. Populasi yag diguaka dalam peelitia ii adalah atlet karate UPI berjumlah 15 atlet. Sampel yag diguaka adalah jumlah keseluraha populasi, yag berarti seluruh aggota populasi mejadi sampel. Tekik yag diguaka adalah total samplig. C. Defiisi Operasioal Utuk meghidari salah tafsir terhadap defiisi-defiisi yag diperguaka dalam peelitia ii, peulis jelaska defiisi-defiisi petig yag terdapat dalam peelitia ii. Defiisi tersebut adalah sebagai berikut : 1. Kecerdasa Emosioal Kecerdasa emosioal dalam hal ii adalah kecakapa da keterampila emosi, yaitu kecakapa yag didasarka pada kecerdasa emosi da karea itu meghasilka kierja meojol dalam pekerjaa. Seperti kata Kotter, motivasi da ispirasi dapat meggerakka orag, tidak dega medorog mereka ke arah yag bear sebagai mekaisme kotrol tetapi dega cara memuaska kebutuha mausiawi yag medasar utuk berprestasi, rasa memiliki, rasa megedalika hidup sediri, da kemampua hidup meurut harapa seseorag. Hal ii sesuai dega yag diugkapka oleh Golema (2000, hlm. 39) Alihbahasa: Alex bahwa kecerdasa emosi meetuka potesi kita utuk mempelajari keterampila-keterampila praktis yag didasarka pada lima

5 29 usurya: kesadara diri, motivasi, pegatura diri, empati da kecakapa dalam membia hubuga dega orag lai. 2. Agresivitas Agresivitas adalah perilaku meyerag orag lai yag timbul dari doroga dalam diri yag bertujua utuk melukai pihak orag lai baik secara fisik, perasaa maupu metal. Agresivitas adalah perilaku meyerag pihak lai adapu Baro da Byre (dalam Admis, 2010) megemukaka agresivitas adalah doroga dasar yag dimiliki oleh mausia da hewa, dega tujua meyakiti bada atau melukai perasaa orag lai. Dapat diartika agresivitas adalah doroga dalam diri utuk melukai orag lai baik perasaa maupu melukai fisik pihak orag lai. Hal ii diperkuat oleh Berkowitz (dalam Pratama, 2010, hlm. 3) yag medefiisaika agresi sebagai segala betuk perilaku yag dimaksudka utuk meyakiti seseorag baik fisik maupu metal. Dalam peelitia ii peulis meekaka pada tigkat agresivitas yag tapa beci atau istrumetal aggressio buka tigkat agresevitas beci atau hostility aggresio. D. Pembatasa Peelitia Atas dasar pertimbaga peulis, maka perlu adaya pembatasa masalah yaitu ruag ligkup peelitia. Dalam hal ii Nasutio (2006, hlm. 31) megemukaka bahwa aalisis masalah juga membatasi ruag ligkup masalah agar peelitia lebih lajut terarah, lagi pula dega demikia memperoleh gambara yag lebih jelas apabila peelitia itu diaggap selesai da berakhir. 1. Ruag ligkup peelitia ii adalah hubuga atara kecerdasa emosioal dega tigkat agresivitas atlet. 2. Variabel bebas adalah kecerdasa emosioal. 3. Variabel terikatya adalah tigkat agresivitas atlet.

6 30 4. Populasi dari peelitia ii adalah atlet karate UPI. E. Istrume Peelitia Utuk megumpulka data-data yag diperluka, peulis megguaka alat ukur sebagai media pegumpula data. Istrume peelitia meurut Arikuto (2010, hlm. 219) adalah alat batu yag diguaka dalam megumpulka data. Sedagka alat ukur yag dikemukaka oleh Nurhasa (2002, hlm. 2) bahwa dalam proses pegukura membutuhka alat ukur, dega alat ii kita medapatka data yag merupaka hasil pegukura. Dalam peelitia ii peulis megguaka istrume atau alat pegumpul data degates tulis memberika pertayaa-pertayaa berupa agket. Isi agket berupa pertayaa seputar kecerdasa emosioal utuk megukur kecerdasa emosioal atlet beladiri karete UKM UPI da agket agresivitas utuk megukur tigkat agresivitas atlet beradiri karate UKM UPI. Agket dalam peelitia ii terdiri dari kompoe variabel yag dijabarka melalui sub kompoe, idikator, da daftar pertayaa. Diberika kepada yag bersedia memberika respo (respode). Butir-butir peryataa atau pertayaa merupaka gambara tetag hubuga kecerdasa emosioal dega tigkat agresivitas atlet. Agket/kuesioer yag diguaka dalam peelitia ii memiliki ilai validitas sebesar 0,89 da reliabilitas sebesar 0,86 diadopsi dari Lae, et, al (dalam Agusliai, 2014, hlm. 42). Jeis agket yag diguaka dalam peelitia ii adalah agket tertutup (agket berstruktur). Agket disajika dalam betuk sedemikia rupa atau telah tersusu atas peryataa yag tegas, kokrit, da legkap sehigga respode haya diperkeaka utuk mejawab satu alterative jawaba dega karakteristik diriya. F. Produser Peelitia

7 31 Dalam pelaksaaa peelitia ii, peulis meyusu prosedur atau lagkahlagkah peelitia sebagaimaa tertera dalam Gambar 3.2. POPULASI SAMPEL TES KECERDASAN EMOSIONAL TES TINGKAT AGRESIVITAS PENGOLAHAN & ANALISIS DATA KESIMPULAN Gambar 3.2. Prosedur/Lagkah Peelitia (Sumber : Arikuto, 2006, hlm. 16) Dari prosedur atau lagkah-lagkah di atas, dapat dijelaska bahwa lagkah pertama ialah meetuka populasi, kemudia memilih sampel yag aka diteliti. Setelah memperoleh sampel lagkah berikutya ialah melakuka tes da pegukura tehadap sampel yag telah dipilih. Tes da pegukura yag dilakuka ialah tes megguaka agket kecerdasa emosioal da tigkat agresivitas. Setelah diperoleh data, lagkah berikutya ialah megolah da megaalisis data. Dari hasil pegolaha da aalisis data maka dapat diketahui koefisie korelasi kecerdasa emosioal dega tigkat agresivitas atlet. G. Tekik Pegumpula da Aalisis Data 1. Pegumpula Data Tigkat Kecerdasa Emosioal

8 32 Agket yag diguaka utuk megukur tigkat kecerdasa emosioal atlet dalam peelitia ii peulis megadopsi dari Lae, et al (dalam Agusliai, 2014, hlm. 42). Kuesioer berisi sejumlah pertayaa/peryataa yag diajuka utuk megetahui bagaimaa kecerdasa emosi para atlet karate UPI. Kuesioer (agket) merupaka tekik pegumpula data yag dilakuka dega cara memberika seperagkat pertayaa/peryataa tertulis kepada respode utuk dijawabya. Kuesioer merupaka tekik pegumpula data yag efisie bila peulis tahu dega pasti variabel yag aka diukur da apa yag bisa diharapka dari respode. 2. Pegumpula Data Tigkat Agresivitas Utuk megukur variabel tigkat agresivitas dalam peelitia, itrume variabel tigkat agresivitas ii megguaka istrume yag diadaptasi dari peelitia Profil Tigkat Agresivitas Karateka UKM KKI UPI tahu 2013 yag dikembagka oleh Sadi Novia. Istrume yag berpedoma skala likert ii, skala yag megguaka haya item yag secara pasti baik da secara pasti buruk, tidak dimasukka yag agak baik, yag agak kurag, etral, da ragkig lai diatara dua sikap yag pasti diatas (Nazir dalam, Arif, 2013, hlm. 32), memiliki dua dimesi yaitu agresif istrumetal da agresif beci, serta disusu mejadi empat belas idikator. Kisi-kisi itrume Agresivitas dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. Kisi-Kisi Istrume Peelitia Variabel Tigkat Agresivitas Kompoe Sub Kompoe Idikator No. Soal Jml. Soal

9 33 Agresivitas Agresif Kemeaga tujua utama 1, 15 2 Istrumetal Dapat mecedrai 2, 16, 23 3 (Istrumetal Tidak segaja 28 1 Aggresio) Tidak disertai rasa marah 14, 17 2 Verbal 3, 13 2 Meyerag secara agresif 4, 18, 30 3 Agresif Beci Frustasi 5, 19 2 (hostile aggressio) Marah 6,12,20,25, 5 26 Mecedrai 7, 27 2 Segaja 24 1 Kemeaga tujua kedua 11, 12 2 Megguaka segala cara 8, 21, 29 3 Tekaa pertadiga 9 1 Tututa harga diri 10 1 Jumlah Total 30 Dalam peyusua agket ii, peulis melakuka peilaia terhadap butir peryataa alteratif jawaba dega megguaka skala likert. Ibrahim da Sudjaa (dalam Agusliai, 2014, hlm. 36) megemukaka bahwa : Skala likert diyataka dalam betuk peryataa utuk diilai oleh respode, apakah peryataa itu didukug atau ditolak, melalui retaga ilai tertetu. Oleh sebab itu peryataa yag diajuka ada dua kategori, yaki peryataa positif da peryataa egatif. Salah satu skala sikap yag serig diguaka dalam peelitia pedidika ialah skala likert. Dalam skala likert, peryataaperyataa yag diajuka baik peryataa positif maupu egatif diilai subyek sagat setuju, setuju, tidak puya piliha, tidak setuju da sagat tidak setuju.

10 34 Berdasarka uraia tetag alteratif jawaba dalam agket, peulis meetapka kategori skor sebagai berikut, kategori utuk setiap butir peyataa positif, yaitu sagat setuju = 5, setuju = 4, ragu-ragu = 3, tidak setuju = 2 da sagat tidak setuju = 1. Kategori utuk setiap butir peryataa egatif, yaitu sagat setuju = 1, setuju = 2, ragu-ragu = 3, tidak setuju = 4 da sagat tidak setuju = 5. Alteratif Jawaba Sagat setuju (SS) Setuju (S) Ragu-ragu (R) Tidak Setuju (TS) Sagat Tidak Setuju (STS) Tabel 3.2. Kategori Pemberia Skor Alteratif Jawaba Positif Skor Alteratif Jawaba Negatif Perlu dijelaska bahwa dalam meyusu peryataa-peryataa agar respode dapat mejawab salah satu alteratif jawaba tersebut, maka peryataa-peryataa itu disusu dega berpedoma pada pejelasa Surakhmad (dalam Agusliai, 2014, hlm. 37) sebagai berikut : (1) Rumuska setiap peryataa sejelas-jelasya da serigkas-rigkasya. (2) Megajuka peryataa-peryataa yag memag dapat dijawaboleh respode, peryataa maa yag tidak meimbulka kesa egatif. (3) Sifat peryataa harus etral da obyektif. (4) Megajuka haya peryataa yag jawabaya tidak dapat diperoleh dari sumber lai. (5) Keseluruha peryataa dalam agket harus saggup megumpulka kebulata jawaba utuk masalah yag kita hadapi. Setelah dibuat soal utuk agket kecerdasa emosioal da agresivitas, maka selajutya diuji cobaka kepada respode yag memiliki karakteristik yag sama

11 35 dega sampel yag hedak diteliti. Data dari hasil uji coba tersebut lalu diolah da diaalisis utuk megetahui derajat validitas da reliabilitasya. 3. Uji Validitas da Reliabilitas Istrume Suatu istrume mebutuhka tigkat keteradala yag baik. Keteradala tersebut dapat dilihat dari ilai validitas da reliabilitas yag dimiliki oleh itrume tersebut.utuk membuktika keteradala tersebut, maka dilakuka uji coba utuk melihat validitas da reliabilitas itume. a. Validitas Validitas adalah suatu ukura yag meujukka tigkat-tigkat kevalida atau kesahiha sesuatu istrume (Arikuto, 2010, hlm. 211). Suatu istrume dikataka valid apabila mampu megukur apa yag diigika da memberika hasil ukur yag sesuai dega maksud dilakukaya pegukura tersebut. Arikuto (2010, hlm. 212) megataka bahwa ada dua macam validitas sesuai dega cara pegujiaya, yaitu validitas eksteral da validitas iteral. Dalam peelitia ii dilakuka pegujia validitas eksteral. Validitas eksteral istrume yag dicapai apabila data yag dihasilka dari istrume tersebut sesuai dega data atau iformasi lai yag megeai variabel peelitia yag dimaksud (Arikuto, 2010, hlm. 212). Validitas eksteral ii megguaka rumus yag dikemukaka oleh Pearso yag dikeal dega rumus korelasi product momet. r xy = Keteraga: r xy = Nilai validitas X = skor rata-rata dari soal gajil N XY ( X)( Y) {N X 2 ( X 2 )}{N Y 2 ( Y 2 )}

12 36 Y = skor rata-rata dari soal geap Item-item soal yag tidak memeuhi kriteria aka dibuag terlebih dahulu sebelum dapat mejadi bagia dari skala. Sebagai kriteria pemiliha item berdasarka korelasi item total megguaka r ix > 0,30, semua item yag mecapai koefisie korelasi daya pembedaya diaggap memuaska (Azwar, dalam Arif, 2013, hlm. 33). Namu Azwar (dalam Arif, 2013, hlm. 33) melajutka bahwa batas kriteria koefisie dapat dituruka mejadi r xy > 0,25, apabila item-item yag lolos uji validitas kurag mecukupi, sehigga jumlah item yag diigika tercapai. Berdasarka hasil uji coba yag dilakuka taggal 3 juli 2015, diperoleh dari 30 butir soal kecerdasa emosioal yag disebar yag valid 30 butir soal da dari 30 butir soal agresivtas yag disebar yag valid 30 butir soal. b. Uji Reliabilitas Agar suatu istrume dapat meghasilka data yag terpercaya, maka harus memiliki reliabilitas yag baik. Reliabilitas meujuka pada suatu pegertia bahwa sesuatu istrumet cukup dapat dipercaya utuk diguaka sebagai alat pegumpul data karea istrume tersebut sudah baik (Arikuto, 2010, hlm. 221). Dalam peelitia ii, uji reliabilitas megguaka rumus Spearma-Brow. Rumus dari Spearme-Brow adalah : Keteraga: r 11 = 2 r 1/21/2 1 + r 1/21/2 r 11 r 1/21/2 = reliabilitas istrumet = r xy yag disebutka sebagai ideks korelasi atara dua belaha istrume Jika kita sudah memperoleh agka reliabilitas, lagkah selajutya adalah megkosultasika harga tersebut dega table r product momet (Arikuto, 2010,

13 37 hlm. 319). Hasil dari uji coba reliabilitas yag dilakuka taggal 3 juli diperoleh reliabilitas r 11 = 0,92935 utuk kecerdasa emosioal da r 11 = 0,93108 utuk reliabilitas tigkat agresivitas. H. Tekik da Aalisa Data Dalam peelitia ii data yag terkumpul selajutya diolah da diaalisi megguaka pedekata statistika. Adapu beberapa lagkah pegolaha da aalisis data yag dilakuka sebagai berikut : 1. Meguji Normalitas Data dega Uji Keormala Liliefors Pegujia ii bertujua utuk meguji tigkat keormala data peelitia. Prosedur yag diguaka utuk meguji ormalitas data meurut Nurhasa et al. (2008 : ) adalah : a. Hitug ilai rata-rata da simpaga baku (S). b. Hitug ilai Zi masig-masig skor yag didapat dega pedekata Zi = Xi X S c. Tetuka luas derah dega batua tabel F (ilai-ilai Z). jika ila Zi-ya egative, maka ketetuaya (0,5 hasil tabel Zi) da jika ila Zi positif, maka dalam meetuka F (Zi) adalah 0,5 + hasil tabel Z. d. Selajutya dihitug proporsi S (Zi) dega pedekata uruta skor dibagi jumlah keseluruha. S(Zi) = uruta e. Meghitug selisih F(Zi) S(Zi) kemudia tetuka harga mutlakya ( F(Zi) S(Zi) ). f. Hasil selisih tersebut ambil harga terbesar (Lo).

14 38 g. Utuk meolah atau meerima hipotesis, kita badigka Lo dega ilai kritis L yag diambil dari daftar utuk taraf yata α yag dipilih. Kriteria peerimaa atau peolaka hipotesisya adalah : hipotesis diterima apabila Lo < Lα tabel, da hipotesis ditolak apabila Lo > Lα tabel. 2. Meghitug Korelasi Atara Varibel X dega Variabel Y Setelah megetahui ormalitas data, lagkah selajutya yag dilakuka adalah meghitug korelasi atar variabel dega tekik korelasi skor berpasaga. Lagkah ii dimaksudka utuk meghitug tigkat korelasi atar variabel. Utuk meghitug korelasi ii dapat diguaka pedekata statistika dari Pearso dega rumus (Sugiyoo, 2013, hlm. 255) : r yx i1 x 2 i i1 i1 x y i i xi i1 i1 2 xi i 1 y 2 i y i (Sumber : Sugiyoo, 2013, hlm. 255) i1 2 yi Keteraga: r = Koefisie Korelasi X = Kebugara Jasmai Y = Kecerdasa Emosioal = Bayakya data Apabila (-) : Terdapat hubuga yag egatif atau berlawaa. Apabila (+) : Terdapat hubuga yag positif atau searah. 1) Apabila r = +1 atau medekati +1, maka hubuga kedua variabel sagat kuat da searah, apabila X aik maka Y aik juga. 2) Apabila r = 0 atau medekati 0, maka hubuga kedua variabel sagat redah atau tidak terdapat hubuga sama sekali. 3) Apabila r = -1 atau medekati -1, maka hubuga kedua variabel sagat kuat da berlawaa arah, apabila X aik maka Y turu.

15 39 Hasil dari koefisie korelasi tersebut lalu dihubugka dega iterprestasi koefisie korelasi dari sugiyoo yag terdapat pada Tabel 3.3. Tabel 3.3. Pedoma Iterpretasi Koefisie Korelasi Iterval Koefisie Tigkat Hubuga 0,00 0,199 Sagat Redah 0,20 0,399 Redah 0,40 0,599 Sedag 0,60 0,799 Kuat 0,80 1,000 Sagat Kuat (Sumber: Sugiyoo, 2013, hlm. 257) 3. Meguji Sigifikasi Korelasi Atara Varibel X da Variabel Y Utuk megetahui tigkat sigifikasi korelasi atar variabel, dilakuka uji t dari koefisie korelasi dega megguaka rumus yag diugkapka Nurhasa et al. (2008 :195) sebagai berikut : Keteraga : t r = ilai t-hitug yag dicari = koefisie korelasi variabel = bayakya sampel 4. Meghitug Determia Data t = r 2 1 r 2

16 40 Lagkah terakhir yag dilakuka dalam pegolaha da aalisis data adalah meghitug determia utuk megetahui seberapa besar kotribusi tiap variabel dega megguaka rumus berikut ii: Keteraga : D = Persetase yag dicari r 2 = Kuadrat dari korelasi D = r 2 x 100%