LAMPIRAN 1 LANGKAH PERMODELAN PENELITIAN EFEK PERBEDAAN JARAK ANTAR TIANG DAN TEBAL PILE CAP TERHADAP KAPASITAS GRUP TIANG PONDASI DENGAN PLAXIS 3D
|
|
- Suparman Hardja
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAMPIRAN 1 LANGKAH PERMODELAN PENELITIAN EFEK PERBEDAAN JARAK ANTAR TIANG DAN TEBAL PILE CAP TERHADAP KAPASITAS GRUP TIANG PONDASI DENGAN PLAXIS 3D Di dalam lampiran ini akan dijelaskan tahapan-tahapan permodelan yang telah dilakukan untuk penelitian ini dengan menggunakan program elemen hingga Plaxis 3D. LANGKAH 1: Membuka Program Plaxis 3D Input Klik pada short cut Plaxis 3D Input untuk memulai permodelan. Input dan Calculation hanya dapat dilakukan dengan Plaxis 3D Input. Pastikan CodeMeter Key Container flash drive (USB) telah terhubung dengan komputer untuk memastikan program berjalan. Gambar L1.1 Short cut Plaxis 3D Input LANGKAH 2: Memasukkan General Project Properties Setelah program dibuka, pengguna dapat memilih Start a new project (membuat file baru) atau Open an existing project (membuka file yang sudah ada). Apabila memilih Start a new project, maka akan masuk ke Project Properties. Pada L1-1
2 L1-2 tahap ini dilakukan input data-data yang bersifat umum seperti title (nama file / proyek), comments (keterangan mengenai isi file), company logo (logo perusahaan pengguna Plaxis 3D), satuan yang digunakan (panjang, gaya, waktu), gravitasi bumi, berat jenis air, dan batas kontur permukaan tanah (x min, y min, x max, dan y max ). Jika sudah dimasukkan, klik OK. Gambar L1.2 Project Window dari Project Properties Gambar L1.3 Model window dari Project Properties
3 L1-3 LANGKAH 3: Memasukkan Data Kontur Tanah dan Data Material Pada bagian side toolbar yang ada di sisi kiri dari gambar kerja, klik create borehole untuk memasukkan stratigrafi tanah. Setelah di-klik, arahkan kursor ke koordinat titik borehole. Gambar L1.4 Letak tombol create borehole pada Side Toolbar Gambar L1.5 Contoh Menentukan Koordinat Titik Borehole Setelah titik borehole ditentukan, maka akan muncul window Modify Soil Layers di mana akan ditentukan stratigrafi tanah untuk permodelan. Tampilan dari window Modify Soil Layers beserta keterangannya ditunjukkan pada Gambar L1.6.
4 L1-4 Gambar L1.6 Window Modify Soil Layers Pada window ini, dapat ditentukan kedalaman muka air tanah (Head), tebal dan posisi setiap lapisan tanah (Top dan Bottom), dan melakukan input materials dengan melakukan klik pada button Materials. Pada window Materials, pada pilihan Set Type, pastikan berada pada pilihan Soil and Interfaces saat ingin memasukkan data tanah. Material yang termasuk Soil and Interfaces pada permodelan ini adalah material tanah kohesif (clay), lapisan anti friksi (dummy soil), dan pile cap (cap). Sedangkan untuk data tiang pondasi, pilih Set Type pada Embedded Pile. Kemudian buatlah material baru sesuai properti tiang pondasi. Untuk nilai-nilai pada setiap properti material telah dijelaskan pada Bab 4.
5 L1-5 Gambar L1.7 Tampilan Materials Sets (kiri) dan Tampilan Window untuk Memasukkan Data Material (kanan) LANGKAH 4: Menggambar Geometri Struktur Setelah data kontur tanah dan data material telah ditentukan, klik tombol Structures pada bagian label di bawah Main Toolbar untuk ke tahap selanjutnya yaitu menggambar geometri struktur. Gambar L1.8 Tombol Structures di Bawah Main Toolbar Setelah masuk pada window Structures, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menggambar permukaan sesuai dimensi panjang dan lebar pile cap. Untuk itu, klik create surface pada side toolbar dan input koordinat permukaan pada Plaxis.
6 L1-6 Gambar L1.9 Tombol Create Surface pada Toolbar Input koordinat dapat dilakukan dengan cara langsung klik kursor pada gambar kerja atau dengan mengetik input koordinat pada bagian command line di bawah dengan format angka koordinat x, y, dan z. Masukkan 4 koordinat untuk membuat sebuah permukaan persegi. Gambar L1.10 Bentuk kursor pada Kondisi Create Surface Setelah permukaan terbentuk, untuk membuat bentuk solid dari pile cap, permukaan tersebut harus dipilih, kemudian diberi extrude atau ketebalan dengan klik pada tombol extrude object pada side toolbar. Gambar L1.11 Tombol Extrude Object pada Side Toolbar
7 L1-7 Apabila tombol extrude object di-klik, maka akan muncul window seperti pada Gambar L1.12. Pada window ini diberikan pilihan untuk memberi ketebalan pada permukaan searah x, y, atau z dengan memberi input angka pada extrusion vector. Untuk permodelan ini, input angka pada label z sesuai dengan ketebalan pile cap yang dibuat. Gambar L1.12 Window dari Extrude Object Apabila pile cap sudah terbentuk, maka langkah selanjutnya adalah membuat tiang pondasi di bawah pile cap. Tiang pondasi dapat dibuat dengan klik line create embedded pile pada side toolbar. Setelah itu, masukkan koordinat titik atas dan bawah tiang pada command line.
8 L1-8 Gambar L1.13 Tombol Create Embedded Pile pada Side Toolbar Setelah membuat tiang pondasi, maka tentukan jenis material dari pile cap dan tiang pondasi dengan cara klik pada window Materials, kemudian klik dan drag material yang diinginkan ke cluster yang bersangkutan. Untuk pile cap, material yang digunakan ada pada Soil and Interfaces, sedangkan untuk tiang pondasi ada pada Embedded Pile. Apabila material telah ditentukan, geometri yang bersangkutan akan memiliki warna sama dengan material tersebut. Gambar L1.14 Contoh Permodelan yang Telah Diberi Material Selanjutnya tiang pondasi yang telah jadi akan diperbanyak sesuai dengan kombinasi geometri yang dibutuhkan. Untuk itu pilih tiang pondasi dan klik create array pada side toolbar.
9 L1-9 Gambar L1.15 Tombol Create Array pada Side Toolbar Setelah di-klik akan muncul window seperti Gambar L1.16. Pilih jenis Shape 2D in xy plane, kemudian input jumlah tiang dan jaraknya secara arah x dan arah y. Gambar L1.16 Window Create Array untuk Input Konfigurasi Jumlah dan Jarak Tiang
10 L1-10 Gambar L1.17 Contoh Permodelan yang Telah Diberi Array Sesuai Kombinasi Tiang Selanjutnya pada langkah menggambar geometri struktur, beban yang digunakan sebagai beban lateral dimasukkan dengan klik create point create point load pada side toolbar. Beban yang dimasukkan adalah beban titik dengan satu koordinat pembebanan. Untuk konfigurasi besar beban yang diberikan, dapat dilakukan pada Tab Model Explorer pada sisi kiri bawah gambar kerja. Gambar L1.18 Tombol Create Point Load pada Side Toolbar
11 L1-11 Gambar L1.19 Tab Model Explorer LANGKAH 5: Melakukan Mesh Modeling Langkah berikutnya adalah Mesh Modeling. Untuk masuk ke mesh modeling, klik tombol Mesh pada bagian bawah Main Toolbar sebagai tahap kelanjutan dari Structures. Pada bagian ini, klik Mesh, kemudian pilih Element Distribution pada medium agar mendapatkan keakuratan hasil yang diinginkan. kemudian klik OK. Gambar L1.20 Tahap Mesh Modeling untuk Melakukan Mesh pada Tanah dan Struktur
12 L1-12 LANGKAH 6: Menentukan Water Levels Setelah mesh modeling selesai, klik tahapan berikutnya yaitu Water Levels. Pada permodelan dalam penelitian ini, tidak dilakukan konfigurasi pada permukaan air selain input data yang telah dilakukan pada tahap Soil. Sehingga tidak dilakukan apaapa pada tahapan ini. Gambar L1.21 Tahap Water Levels untuk Konfigurasi Muka Air Tanah LANGKAH 7: Menentukan Tahapan pada Staged Construction Tahapan berikutnya dalam permodelan ini adalah menentukan fase-fase yang dibutuhkan dalam perhitungan pada Staged Construction. Untuk permodelan ini ada 3 fase yang perlu dibuat yaitu fase Initial Condition, fase konstruksi tiang dan pile cap, dan fase pembebanan kelompok tiang pondasi. Klik pada Staged Construction tab untuk masuk tahap ini. Di tahap ini, fase Initial Phase sudah ada secara otomatis. Kemudian untuk menambah fase, klik create phase pada tab Phase Explorer. Checklist Embedded piles dan Soil_3 (pile cap) untuk Phase_1. Kemudian klik create phase lagi untuk membuat Phase_2 dan checklist Point Load pada fase ini.
13 L1-13 Gambar L1.22 Phase Explorer pada Tahap Staged Construction Gambar L1.23 Checklist yang Dilakukan untuk Initial Phase (kiri), Phase 1 (tengah), dan Phase 2 (kanan) LANGKAH 8: Menentukan Titik-titik Peninjauan Data Pergerakan Tiang Untuk mendapatkan hasil data perhitungan yang digunakan di dalam analisis, maka titik-titik peninjauan data perlu ditentukan. Untuk menentukan titik-titik mana saja yang akan ditinjau, maka klik select points for curves pada bagian side toolbar. Kemudian window output akan terbuka dan muncul bentuk permodelan dengan nodal-nodal stress dan strain. Pilih nodal strain untuk setiap bagian atas tiang, kemudian klik update.
14 L1-14 Gambar L1.24 Tombol Select Points for Curves pada Side Toolbar Gambar L1.25 Window Output untuk Memilih Titik Nodal Tiap Tiang LANGKAH 9: Calculation Tahapan berikutnya dalam penelitian ini adalah perhitungan atau kalkulasi data. Jika titik-titik nodal telah dipilih dan di-update, maka klik tombol calculate pada side toolbar. Kemudian Plaxis akan melakukan kalkulasi untuk setiap fase hingga selesai. Gambar L1.26 Tombol Calculate pada Side Toolbar
15 L1-15 Gambar L1.27 Penampilan Plaxis yang Sedang Melakukan Kalkulasi LANGKAH 10: Mengambil Output Data dalam Bentuk Grafik Displacement vs Load Tahapan terakhir yang dilakukan di dalam penelitian ini adalah mengambil data pergerakan dengan beban yang akan dijadikan hasil data. Pada tahap ini klik view calculation results pada side toolbar. Kemudian akan keluar output pertama dalam bentuk deformed mesh dari permodelan. Pada Main Toolbar, klik icon curves untuk menampilkan kurva yang diinginkan. Gambar L1.28 Tombol view calculation results pada side toolbar
16 L1-16 Gambar L1.29 Bentuk Output Dalam Deformed Mesh Gambar L1.30 Bentuk Kurva Pergerakan terhadap Beban
17 L1-17 LAMPIRAN 2 GEOMETRI PERMODELAN UNTUK SETIAP KOMBINASI JUMLAH TIANG YANG DIPERGUNAKAN DALAM PENELITIAN Di dalam lampiran ini akan diberikan gambar-gambar geometri permodelan untuk setiap kombinasi jumlah tiang di dalam penelitian ini dengan program Plaxis 3D. Sedangkan untuk modifikasi tebal pile cap dilakukan dengan merubah bagian sepanjang garis kuning, dan untuk modifikasi jarak antar tiang dilakukan dengan merubah bagian sepanjang garis merah pada masing-masing gambar. Permodelan Kombinasi 3 x 3 Gambar L2.1 Contoh Permodelan Kombinasi 3 x 3 Permodelan Kombinasi 5 x 5
18 L1-18 Gambar L2.2 Contoh Permodelan Kombinasi 5 x 5 Permodelan Kombinasi 9 x 9
19 Gambar L2.3 Contoh Permodelan Kombinasi 9 x 9 L1-19
LANGKAH PEMODELAN ANALISA KAPASITAS LATERAL KELOMPOK TIANG PADA PROGRAM PLAXIS 3D FOUNDSTION
LANGKAH PEMODELAN ANALISA KAPASITAS LATERAL KELOMPOK TIANG PADA PROGRAM PLAXIS 3D FOUNDSTION Berikut ini langkah-langkah pemodelan analisa kapasitas lateral kelompok tiang pada program PLAXIS 3D foundation:
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 LANGKAH PEMODELAN ANALISA STABILITAS TIMBUNAN PADA PROGRAM PLAXIS 8.6
LAMPIRAN 1 LANGKAH PEMODELAN ANALISA STABILITAS TIMBUNAN PADA PROGRAM PLAXIS 8.6 LANGKAH PEMODELAN ANALISA STABILITAS TIMBUNAN PADA PROGRAM PLAXIS 8.6 Berikut ini merupakan langkah-langkah pemodelan analisa
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Langkah Program PLAXIS V.8.2
L1-1 LAMPIRAN 1 Langkah Program PLAXIS V.8.2 Analisa Beban Gempa Pada Dinding Basement Dengan Metode Pseudo-statik dan Dinamik L1-2 LANGKAH PEMODELAN ANALISA BEBAN GEMPA PADA DINDING BASEMENT DENGAN PROGRAM
Lebih terperinciLaporan Tugas Akhir Analisis Pondasi Jembatan dengan Permodelan Metoda Elemen Hingga dan Beda Hingga BAB III METODOLOGI
a BAB III METODOLOGI 3.1 Umum Pada pelaksanaan Tugas Akhir ini, kami menggunakan software PLAXIS 3D Tunnel 1.2 dan Group 5.0 sebagai alat bantu perhitungan. Kedua hasil perhitungan software ini akan dibandingkan
Lebih terperinciDAFTAR ISI PERNYATAAN ABSTRAK. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR NOTASI
DAFTAR ISI PERNYATAAN ABSTRAK. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR NOTASI BAB I PENDAHULUAN.. 1.1 Latar Belakang.. 1.2 Perumusan Masalah. 1.3 Tujuan Penelitian.. 1.4 Pembatasan
Lebih terperinciPertemuan 13 ANALISIS P- DELTA
Halaman 1 dari Pertemuan 13 Pertemuan 13 ANALISIS P- DELTA 13.1 Pengertian Efek P-Delta (P-Δ) P X B P Y 1 2x A H A = P x V A = P y (a) (b) Gambar 13.1 Model Struktur yang mengalami Efek P-Delta M A2 =
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI. Penelitian ini dimulai dengan melakukan identifikasi masalah tentang
BAB 3 METODOLOGI 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini dimulai dengan melakukan identifikasi masalah tentang pembebanan pada arah lateral pada kelompok tiang pondasi. Setelah itu, dilakukan tinjauan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
15 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian Tugas Akhir ini adalah pemodelan variasi trucuk bambu dengan program PLAXIS versi 7 dan perhitungan manual daya dukung serta penurunan
Lebih terperinciVISUALISASI 3D PRAKTIKUM MULTIMEDIA 2017
Anugerah Bagus Wijaya M.Kom, NUPN 9906966405, NIK 2017.01.2.107 VISUALISASI 3D PRAKTIKUM MULTIMEDIA 2017 STMIK AMIKOM PURWOKERTO 089-697-151-664 Jl. Riyanto, Gg Kemuning RT/RW 5/3 Sumampir anugerahbagus03@yahhoo.com
Lebih terperinciBab 3 METODOLOGI. penyelidikan tanah di lapangan dan pengujian tanah di laboratorium. Untuk memperoleh
Bab 3 METODOLOGI 3.1. Teknik Pengumpulan Data Terdapat berbagai teknik untuk mengumpulkan data tanah seperti melalui penyelidikan tanah di lapangan dan pengujian tanah di laboratorium. Untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Studi literatur. Pemodelan numerik Plaxis 2D. Input data 1. Geometri model 2. Parameter material
BAB III METODE PENELITIAN A. Bagan Alir Penelitian Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis dengan program PLAXIS untuk mengetahu deformasi yang terjadi pada struktur jalan rel. Tahap
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Disusun Oleh : Maulana Abidin ( )
TUGAS AKHIR PERENCANAAN SECANT PILE SEBAGAI DINDING PENAHAN TANAH BASEMENT DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM PLAXIS v8.2 (Proyek Apartemen, Jl. Intan Ujung - Jakarta Selatan) Diajukan sebagai syarat untuk meraih
Lebih terperinciBAB I MENGENAL PLANNER
Bab I Mengenal Planner BAB I MENGENAL PLANNER Planner adalah tool manajemen proyek yang general purpose dan menyediakan berbagai fitur, yang tersedia melalui 4 layar terpisah yang disebut layout views.
Lebih terperinciLANGKAH-LANGKAH PEMODELAN MENGGUNAKAN PLAXIS V8.2. Pada bagian ini dijelaskan tentang cara-cara yang dilakukan untuk memodelkan proyek
LANGKAH-LANGKAH PEMODELAN MENGGUNAKAN PLAXIS V8.2 Pada bagian ini dijelaskan tentang cara-cara yang dilakukan untuk memodelkan proyek 5 ke dalam bentuk model analisa yang bisa dihitung oleh Plaxis. Adapun
Lebih terperinciBAB 4 PERHITUNGAN DAN ANALISIS
BAB 4 PERHITUNGAN DAN ANALISIS Dari hasil analisis desain awal pada bab 3, diketahui bahwa desain awal pondasi Jembatan Cable Stayed Menado memerlukan tambahan perkuatan untuk memikul beban yang bekerja.
Lebih terperinciPOINT. 1. Klik ikon POINT, pada tab Home dan panel Create Ground Data, dan pilih Point Creation Tools maka akan dimunculkan toolbar Create Point
POINT A. Import Point 1. Klik ikon POINT, pada tab Home dan panel Create Ground Data, dan pilih Point Creation Tools maka akan dimunculkan toolbar Create Point 2. Klik icon Import Point 3. Akan muncul
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 PENDAHULUAN Penggunaan program PLAXIS untuk simulasi Low Strain Integrity Testing pada dinding penahan tanah akan dijelaskan pada bab ini, tentunya dengan acuan tahap
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Stabilitas Lereng Pada permukaan tanah yang miring, komponen gravitasi cenderung untuk menggerakkan tanah ke bawah. Jika komponen gravitasi sedemikian besar sehingga perlawanan
Lebih terperinciBAB 2 FASILITAS BANTU GAMBAR
BAB 2 FASILITAS BANTU GAMBAR 2.1 Quick Properties Quick Properties adalah fasilitas untuk menampilkan informasi properties yang terdapat pada tiap-tiap objek secara umum, sehingga bisa mempermudah untuk
Lebih terperinci1. MENGENAL VISUAL BASIC
1. MENGENAL VISUAL BASIC 1.1 Mengenal Visual Basic 6.0 Bahasa Basic pada dasarnya adalah bahasa yang mudah dimengerti sehingga pemrograman di dalam bahasa Basic dapat dengan mudah dilakukan meskipun oleh
Lebih terperinciTUTORIAL GEO-SLOPE. Contoh Soal: Gambar Profil Lereng Tanah. Hitunglah Safety Factor stabilitas lereng jenis tanah diatas!
TUTORIAL GEO-SLOPE Contoh Soal: Gambar Profil Lereng Tanah Hitunglah Safety Factor stabilitas lereng jenis tanah diatas! Penyelesaian : Untuk menyelesaikan soal diatas, penulis menggunakan geo-slope student
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii BERITA ACARA BIMBINGAN TUGAS AKHIR... iii MOTTO... iv PERSEMBAHAN... v KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL...
Lebih terperinciTRANSFORMASI SUMBU KOORDINAT
TRANSFORMASI SUMBU KOORDINAT Tujuan Pembelajaran Umum Mahasiswa mampu menyelesaikan analisa struktur dengan cara Analisa Struktur Metode Matriks (ASMM) 3.5 Pendahuluan Transformasi Sumbu Koordinat Tujuan
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR ANALISIS
BAB III PROSEDUR ANALISIS Dalam melakukan perencanaan desain, secara umum perhitungan dapat dibagi menjadi 2 yaitu: perencanaan secara manual dan perencanaan dengan bantuan program. Dalam perhitungan secara
Lebih terperinciGRAFIK (CHART) Aplikasi Manajemen Perkantoran B 1
GRAFIK (CHART) Grafik (Chart) biasanya sering digunakan untuk mengetahui suatu kenaikan atau penurunan dari angka-angka yang terjadi pada suatu data, apakah data tersebut semakin lama semakin meningkat
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, Januari Ir. Sofi Ansori Penulis
KATA PENGANTAR Sebagai prakata, pertama kali yang sangat ingin penulis sampaikan adalah ucapan terima kasih kepada beberapa pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu proses penulisan
Lebih terperinci3. Pilih A new existing map, klik ceckbox Do not show this dialog again dan akhiri dengan klik Button OK. Maka layar ArcMap akan terbuka.
4.1. Tujuan Intruksional: Tujuan Instruksional Khusus pemberian materi ini adalah setelah mendapatkan materi ini, para mahasiswa diharapkan dapat : a. Membuka data spasial dengan ArcMap dan mengeditnya
Lebih terperinciMicrosoft Access 2007
Microsoft Access 2007 Alam Santosa 2011 MENGENAL MICROSOFT ACCESS Teknik Industri Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatiukur 1114 Bandung 1 Memulai Access 2007 Klik Start > All Program > Microsoft Office
Lebih terperinciTEKNIK DAN LATIHAN MODELING 3D I
3 TEKNIK DAN LATIHAN MODELING 3D I Teknik Modeling 3D Teknik menggambar merupakan bekal untuk dapat membuat suatu karya. Oleh karena itu, hal yang sangat penting untuk dimengerti adalah sifat atau karakter
Lebih terperinciPETUNJUK PRAKTIKUM GEOGEBRA
Email: dwilestar@uny.ac.id Pelatihan GeoGebra untuk Pembelajaran Matematika, 2013 PETUNJUK PRAKTIKUM GEOGEBRA Geogebra merupakan software yang berisi aplikasi aljabar dan geometri. Berikut ini diberikan
Lebih terperinciKONSTRUKSI RANGKA BATANG
KONSTRUKSI RANGKA BATANG Tujuan Pembelajaran Umum Mahasiswa mampu menyelesaikan analisa struktur dengan cara Analisa Struktur Metode Matriks (ASMM) 3.6 Konstruksi Rangka Batang Tujuan Pembelajaran Khusus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk tiap tahunnya, maka secara langsung kebutuhan akan lahan sebagai penunjang kehidupan pun semakin besar. Pada kota-kota
Lebih terperinci3 MEMBUAT DATA SPASIAL
3 MEMBUAT DATA SPASIAL 3.1 Pengertian Digitasi Peta Digitasi secara umum dapat didefinisikan sebagai proses konversi data analog ke dalam format digital. Objek-objek tertentu seperti jalan, rumah, sawah
Lebih terperinciBAB II. Ringkasan Modul:
BAB II PENGENALAN ArcMAP Ringkasan Modul: Membuka Data Spasial atau Peta yang Telah Ada dengan ArcMap Melihat Data Atribut Sebuah Layer Menggunakan Map Tips Penyusunan Layer Mengaktifkan dan Menonaktifkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... BERITA ACARA... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR NOTASI... i ii
Lebih terperinciMiftah Fahmi
Tutorial 3ds max Modeling 1: Mengubah Logo 2D menjadi 3D (Bag.2) Miftah Fahmi miftahfahmi@yahoo.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara
Lebih terperinciLOGO. Semester Genap
LOGO Semester Genap Pointer Beberapa fungsi pointer: 1. Klik kiri, untuk memilih objek/perintah 2. Klik kanan untuk menampilkan pilihan tambahan/enter 3. Roda untuk memperbesar atau mempercecil tampiran
Lebih terperinciAdapun langkah-langkah metodologi dalam menyelesaikan tugas akhir ini dapat dilihat pada flow chart sebagai berikut. Mulai.
Bab 3 3 METODOLOGI Adapun langkah-langkah metodologi dalam menyelesaikan tugas akhir ini dapat dilihat pada flow chart sebagai berikut. Mulai Pemilihan tema Pengumpulan data Studi literatur Menentukan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Aplikasi Program aplikasi adalah program komputer yang dibuat untuk mengerjakan atau menyelesaikam masalah masalah khusus, seperti penggajian. 1 2.2 Pengertian Visualisasi
Lebih terperinciHALAMAN PENGESAHAN BERITA ACARA BIMBINGAN TUGAS AKHIR MOTTO PERSEMBAHAN
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii BERITA ACARA BIMBINGAN TUGAS AKHIR... iii MOTTO... iv PERSEMBAHAN... v KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... x DAFTAR NOTASI... xiii DAFTAR GAMBAR...
Lebih terperinciBAB V ANALISIS STRUKTUR
66 BAB V ANALISIS STRUKTUR A. Model Pengoprasian Etabs Untuk menganalisis sebuah bangunan diperlukan tahapan perhitungan beban struktur, setelah itu baru analisis struktur. Perhitungan beban struktur sudah
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM 1 DASAR VISUAL BASIC 6.0
MODUL PRAKTIKUM 1 DASAR VISUAL BASIC 6.0 Setelah melaksanakan praktikum pada bab ini diharapkan mahasiswa dapat: Mengetahui konsep properti, event, methode dalam VB 6 Mengetahui lingkungan kerja IDE VB
Lebih terperinciJUDUL HALAMAN PENGESAHAN BERITA ACARA MOTTO DAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii BERITA ACARA... iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... vii ABSTRAK... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR TABEL... xvi DAFTAR
Lebih terperinciA. Memulai dan Struktur Visual Basic
BAB II PEMOGRAMAN VISUAL BASIC A. Memulai dan Struktur Visual Basic Jika program visual basic terinstalasi pada sistem operasi Microsoft Windows XP, maka Microsoft Visual Basic dapat dimulai dengan langkah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... BERITA ACARA... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR NOTASI... i ii iii iv vii ix
Lebih terperinciVISUAL BASIC.NET. 1. Apa Itu VB.NET?
VISUAL BASIC.NET 1. Apa Itu VB.NET? VB.NET adalah salah satu bahasa pemrograman Komputer Tingkat Tinggi. Bahasa Pemrograman Adalah Perintah-perintah yang dimengerti oleh computer untuk melakukan tugas-tugas
Lebih terperinci3D STUDIO MAX. Setting awal 3D Studio Max 9
3D STUDIO MAX Setting awal 3D Studio Max 9 1. Untuk kerja yang leluasa, aturlah resolusi desktop windows anda setinggi mungkin di Control Panel Display. Disarankan menggunakan monitor 17 atau lebih besar.
Lebih terperinciPROSES PEMBUATAN MODELING ARSITEKTUR 1. PENGATURAN BACKGROUND IMAGE
PROSES PEMBUATAN MODELING ARSITEKTUR 1. PENGATURAN BACKGROUND IMAGE Untuk memunculkan tab Transform yang ada di sebelah kanan klik N pada keyboard.lalu scroll ke bawah dan cari option background image
Lebih terperinciANALISIS PONDASI JEMBATAN DENGAN PERMODELAN METODA ELEMEN HINGGA DAN BEDA HINGGA
ANALISIS PONDASI JEMBATAN DENGAN PERMODELAN METODA ELEMEN HINGGA DAN BEDA HINGGA TUGAS AKHIR SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN PENDIDIKAN SARJANA TEKNIK DI PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL OLEH BERLI
Lebih terperinciPENGANTAR SAP2000. Model Struktur. Menu. Toolbar. Window 2. Window 1. Satuan
MODUL SAP2000 V 11 PENGANTAR SAP2000 Program SAP2000 sebagai salah satu program rekayasa teknik sipil yang berbeda dengan program komputer pada umumnya. Hal ini disebabkan pengguna program ini dituntut
Lebih terperinciBy SUGITO Call :
By SUGITO 075534007 Call : 085655141009 ANALISIS TANGGA 3D SAP2000 15.0 Data perencanaan tangga Tinggi antar lantai = 4 m Lebar tanga = 1 m Tebal pelat tanga = 12 cm Tebal pelat bordes = 12 cm Beban hidup
Lebih terperinci03ILMU. Microsoft Word Mata Kuliah: Aplikasi Komputer. Sabar Rudiarto, S.Kom., M.Kom. KOMPUTER. Modul ke: Fakultas
Modul ke: Microsoft Word 2007 Mata Kuliah: Aplikasi Komputer Fakultas 03ILMU KOMPUTER Sabar Rudiarto, S.Kom., M.Kom. Program Studi Teknik Informatika Materi Yang Akan Disampaikan Pendahuluan Membuat Dokumen
Lebih terperinciMiftah Fahmi
Tutorial 3ds max Modeling 1: Mengubah Logo 2D menjadi 3D (Bag.1) Miftah Fahmi miftahfahmi@yahoo.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara
Lebih terperinciMembuat Sketch 2D Sederhana dalam Autodesk Inventor
Membuat Sketch 2D Sederhana dalam Autodesk Inventor Gede Andrian Widya Perwira gede.andrian@raharja.info Abstrak Sketch memiliki peranan penting karena merupakan rangka dalam membuat gambar 3D Model atau
Lebih terperinciBuka Start -> All Programs -> Microsoft Visual Studio - > Microsoft Visual Fox Pro 6.0
PAKET PEMROGRAMAN II Buka Start -> All Programs -> Microsoft Visual Studio - > Microsoft Visual Fox Pro 6.0 A. Menu Bar B. Standar ToolBar E. Jendela Command D. Jendela Kode C. Form Designer F. Form Controls
Lebih terperinciCARA MEMBUAT KONTUR DAN MENGHITUNG VOLUME
CARA MEMBUAT KONTUR DAN MENGHITUNG VOLUME Berikut merupakan cara dan langkah langkah yang dilakukan untuk membuat kontur dan menghitung volume pada autocad civil 3D 2013 : 1. Pembuatan Kontur a) Buka software
Lebih terperinciIBM LOTUS SYMPHONY PRESENTATIOM
TUTORIAL MEMBUAT PRESENTASI MENGGUNAKAN IBM LOTUS SYMPHONY PRESENTATIOM Tugas Aplikasi Komputer II Dosen : Ni Komang Yossy Trisna Sukawati Disusun Oleh : JEFFRY RAHMATULLAH KHOIRI 131020700074 SEKOLAH
Lebih terperinciTutorial Pro/Engineer Wildfire: Pengenalan
Tutorial Pro/Engineer Wildfire: Pengenalan Disusun oleh: Ahmad Isni Kurniawan ahmadisni.wordpress.com Pendahuluan Pro/Engineer adalah computer aided design (CAD) software yang digunakan untuk membuat 3D
Lebih terperinciPENGENALAN INTERFACE MACROMEDIA DITECTOR MX
PENGENALAN INTERFACE MACROMEDIA DITECTOR MX Sebelum kita mempraktekkan tutorial singkat ini, sebaiknya software Macromedia Director di-install terlebih dahulu. Untuk menjalankan program Macromedia Director
Lebih terperinciBAB IV ALTERNATIF DESAIN DAN ANALISIS PERKUATAN FONDASI
BAB IV ALTERNATIF DESAIN DAN ANALISIS PERKUATAN FONDASI 4.1 ALTERNATIF PERKUATAN FONDASI CAISSON Dari hasil bab sebelumnya, didapatkan kondisi tiang-tiang sekunder dari secant pile yang membentuk fondasi
Lebih terperinciLAPORAN PENGGUNAAN PROGRAM CAMTASIA
LAPORAN PENGGUNAAN PROGRAM CAMTASIA PENDAHULUAN. Program Camtasia merupakan sebuah program aplikasi yang dapat berfungsi untuk Video Editing dan juga dapat digunakan untuk membuat video tutorial. Selain
Lebih terperinciBAB 6 LAYAR WINDOW 6.1. WINDOW VIEW
BAB 6 LAYAR WINDOW 6.1. WINDOW VIEW View menampilkan data data input file yang sudah didefinisikan.a pada jendela ini mempunyai format seperti spredsheet. Data dapat dengan mudah diperiksa baik terhadap
Lebih terperinciMenggunakan Microsoft Access (perhatikan untuk red text)
Menggunakan Microsoft Access (perhatikan untuk red text) 1. Membuat Database dan Tabel Materi ini akan menjelaskan bagaimana membangun database, tabel dan field. Akan dijelaskan pula mengenai format dan
Lebih terperinciBAB IV METODE PERHITUNGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE
BAB IV METODE PERHITUNGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE 4.1 Umum Analisis mengenai kebutuhan panjang dan stabilitas sheet pile pada studi ini akan dilakukan dengan menggunakan program komputer. Adapun program komputer
Lebih terperinciMateri 2 Membuat Lemari, Membuat Pintu Lemari, Memindahkan Pintu Lemari, Meng-Copy Pintu Lemari, Mengolah Bukaan Pintu Lemari, Membuat Lantai
3D Graphic Architecture - 1 04 POKOK BAHASAN Materi 2 Membuat Lemari, Membuat Pintu Lemari, Memindahkan Pintu Lemari, Meng-Copy Pintu Lemari, Mengolah Bukaan Pintu Lemari, Membuat Lantai Materi Ini Bertujuan
Lebih terperinciPEMODELAN DERMAGA DENGAN SAP 2000
BAB 5 PEMODELAN DERMAGA DENGAN SAP 2000 Dalam mendesain struktur dermaga, analisis kekuatan struktur dan dilanjutkan dengan menentukan jumlah maupun jenis tulangan yang akan digunakan. Dalam melakukan
Lebih terperinciMODUL PRAKTEK KOMPUTER
POKOK BAHASAN Pengenalan Software AutoCAD I 1. PENDAHULUAN 1.1. Deskripsi Singkat AutoCAD adalah sebuah program aplikasi (software) yang digunakan untuk menggambar dan mendisain gambar, seperti bidang
Lebih terperinciANALISIS INSTRUKSISONAL ANIMASI II
ANALISIS INSTRUKSISONAL ANIMASI II Setelah Mengikuti Perkuliahan ini mahasiswa dapat mengiperasikan aplikasi sofware 3dMax untuk keperluan grafis audiovisual Membuat animasi untuk keperluan grafis OBB
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Materi Penelitian Materi penelitian diambil dari hasil pengujian eksperimental oleh Tjahjono dan Purnomo (2004). Benda uji sambungan balok-kolom pracetak bagian sisi luar
Lebih terperinciSTUDI PERILAKU TIANG PANCANG KELOMPOK MENGGUNAKAN PLAXIS 2D PADA TANAH LUNAK ( VERY SOFT SOIL SOFT SOIL )
TUGAS AKHIR STUDI PERILAKU TIANG PANCANG KELOMPOK MENGGUNAKAN PLAXIS 2D PADA TANAH LUNAK ( VERY SOFT SOIL SOFT SOIL ) Oleh : WILDAN FIRDAUS 3107 100 107 Dosen Konsultasi : MUSTA IN ARIF, ST., MT. PENDAHULUAN
Lebih terperinciMODUL 1 FINITE ELEMENT MODELLING
ODUL FINITE ELEENT ODELLIN. Sekilas Sejarah Finite Element a. Th 96 à diajukan suatu konsep lattice analogy, dimana media continuum dibagi menjadi pola teratur dari batang-batang elastis. Konsep ini di
Lebih terperinciMembuat Program Animasi Bentuk Shape Dengan Visual Basic 6.0
Membuat Program Animasi Bentuk Shape Dengan Visual Basic 6.0 Ini adalah tulisan kedua saya yang membahas mengenai bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 atau kita sebut saja VB(ViBi). Berbeda dengan tulisan
Lebih terperinciLAMPIRAN PEMBUATAN SIMULASI RUMAH TURBIN VORTEX. 1. Pembuatan model CAD digambar pada Software SolidWorks 2010.
LAMPIRAN PEMBUATAN SIMULASI RUMAH TURBIN VORTEX 1. Pembuatan model CAD digambar pada Software SolidWorks 2010. 10 00 m m Tiga Variasi Diameter Lubang Buang : D 1outlet = 90mm D 2outlet = 75mm D 3outlet
Lebih terperinciBab 15 Menggunakan Menu Navigasi Berupa Switchboard dan Form
Bab 15 Menggunakan Menu Navigasi Berupa Switchboard dan Form Pokok Bahasan Membuat dan Menggunakan Switchboard Membuat Menu Navigasi Berupa Form Untuk memudahkan navigasi semua obyek pada file database
Lebih terperinciWorkshop Singkat Membuat Game Shooter
Workshop Singkat Membuat Game Shooter Membuat project baru Dari start menu, aktifkan Construct 2 Buatlah sebuah project baru dengan memilih menu New Pilih New empty project, kemudian klik Open 1 Pada bagian
Lebih terperinciANALISIS ANGKA KEAMANAN (SF) LERENG SUNGAI CIGEMBOL KARAWANG DENGAN PERKUATAN PILE DAN SHEET PILE SKRIPSI
ANALISIS ANGKA KEAMANAN (SF) LERENG SUNGAI CIGEMBOL KARAWANG DENGAN PERKUATAN PILE DAN SHEET PILE SLOPE SAFETY FACTOR (SF) ANALYSIS IN CIGEMBOL RIVER KARAWANG WITH PILE AND SHEET PILE REINFORCEMENT SKRIPSI
Lebih terperinciIBM LOTUS SYMPHONY PRESENTATIOM
IBM LOTUS SYMPHONY PRESENTATIOM TUTORIAL MEMBUAT PRESENTASI MENGGUNAKAN IBM LOTUS SYMPHONY PRESENTATIOM Tugas Aplikasi Komputer II Dosen : Ni Komang Yossy Trisna Sukawati Disusun Oleh : JEFFRY RAHMATULLAH
Lebih terperinciMembuat Kuis Dengan Menggunakan Template Macromedia Flash 8
Membuat Kuis Dengan Menggunakan Template Macromedia Flash 8 1. Buka Program Macromedia Flash oleh: Didik Hariyanto Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNY 3 4 2 1 2. Terdapat 3 pilihan yang terletak pada
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. adalah perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu.
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Visual Basic 6.0 Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa pemrograman adalah perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu.
Lebih terperinci2. GEO REFERENCING. A. Georeferencing menggunakan koordinat yang tertcantum dalam peta analog.
G e o r e f e r e n c i n g 12 2. GEO REFERENCING Georeferencing merupakan proses pemberian reference geografi dari objek berupa raster atau image yang belum mempunyai acuan sistem koordinat ke dalam sistem
Lebih terperinciTECHNICAL DRAWING FARIDWAJDI 2013 WIREFRAME. Merupakan SURFACE SOLID. Bentuk 3D. bentuk dapat
12.1 BENTUK OBJEK 3D WIREFRAME Merupakan rangka objek 3D. pada wireframee tidak ada surface, hanya terdiri dari titik, garis, kurva yang menggambarkan batasan objek 3D. SURFACE Bentuk objek 3D ini sudah
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN SISTEM
BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 DESAIN LAYOUT 3D MODEL Proses desain layout 3D Model dilakukan menggunakan aplikasi Blender 2.77. Dalam Blender 3D, proses desain dilakukan pada sebuah jendela yang bernama
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL ANALISIS. MRT (twin tunnel) dengan shield pada tanah lempung berlanau konsistensi lunak
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL ANALISIS Plaxis mempunyai fasilitas khusus untuk pembuatan terowongan dengan penampang lingkaran maupun non lingkaran serta proses simulasi konstruksi terowongan. Dalam bab
Lebih terperinciTrik Seleksi SAP2000
2 Trik Seleksi SAP2000 Seleksi sangat diperlukan dalam aplikasi grafis. SAP2000 adalah komputer aplikasi dengan tampilan grafis yang sangat baik sehingga keterampilan kita dalam seleksi objek akan memberi
Lebih terperinciBAHAN PRAKTIKUM GEOGEBRA
BAHAN PRAKTIKUM GEOGEBRA Berikut ini diberikan petunjuk praktikum pembelajaran Matematika Aljabar dan Kalkulus menggunakan Geogebra. Geogebra merupakan software yang berisi aplikasi aljabar dan geometri.
Lebih terperinciKSI B ~ M.S. WULANDARI
1 MODUL I : TABEL Microsoft Access adalah perangkat lunak database management system (DBMS). Database dalam Microsoft Access dapat terdiri atas satu atau beberapa tabel, query, form, report, makro, dan
Lebih terperinciPELATIHAN GEOGEBRA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
PETUNJUK PRAKTIKUM PELATIHAN GEOGEBRA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DISUSUN OLEH: Atmini Dhoruri, MS Emi Nugroho RS, M.Sc Dwi Lestari, M.Sc. (dwilestari@uny.ac.id) JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS
Lebih terperinci[Tutorial VB6] Bab 4 Penggunaan Data dan Variabel
[Tutorial VB6] Bab 4 Penggunaan Data dan Variabel 1. Buka Microsoft Visual Basic 6.0. 2. Pada jendela New Project, klik Existing Pilih file Latihan.vbp klik Open 3. Tambahkan form baru ke dalam Project,
Lebih terperinciTutorial Singkat Menggunakan Altium Design Winter/ Protel Dxp. Oleh : Ardya Dipta N 13206180 ardviri2002@yahoo.com / ardyadipta@gmail.
Oleh : Ardya Dipta N 13206180 ardviri2002@yahoo.com / ardyadipta@gmail.com Altium Design Winter adalah program yang digunakan untuk mendesain PCB. Pada altium 2009 ini, fitur yang diberikan Altium sudah
Lebih terperinciTABEL DATABASE TABEL - KODE BARANG TOKO INFOMART BARANG - NAMA BARANG - HARGA
TABEL Dalam pembuatan database, data yang pertama dibuat adalah tabel. Tabel merupakan kumpulan data yang tersusun menurut aturan tertentu dan merupakan komponen utama pada database. Table disusun dalam
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ANTENA HORN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE WIPL-D
BAB III PERANCANGAN ANTENA HORN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE WIPL-D Pada perancangan antena horn ini, meliputi beberapa tahapan diantaranya perancangan melalui software WIPL-D, pembuatan struktur fisik
Lebih terperinciAnalysis Slope Stability dengan Plaxis 8.x. ANALYSIS SLOPE STABILITY Site ID : Site Name : I. Data Boring LOG. By: dedy trianda Hal.
ANALYSIS SLOPE STABILITY Site ID : Site Name : I. Data Boring LOG By: dedy trianda Hal. 1 II. Nilai- Nilai Parameter Tanah Parameter Humus Berpasir Lempung Material Model Mohr-coulomb Mohr-coulomb Type
Lebih terperinciAlat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
MODUL 2 GEOSTATISTIK A. TUJUAN Tujuan praktikum ini adalah sebagai berikut: 1. Praktikan dapat membuat data membuat data yang dapat dibaca oleh perangkat lunak SGeMS 2. Praktikan dapat menginput dan menampilkan
Lebih terperinciCARA MENGHITUNG CUT AND FILL ANTARA 2 KONTUR DENGAN PROGRAM LAND DESKTOP DEVELOPMENT
CARA MENGHITUNG CUT AND FILL ANTARA 2 KONTUR DENGAN PROGRAM LAND DESKTOP DEVELOPMENT Buat 3 gambar kontur yang terdiri dari kontur awal sebelum di hitung cut and fill, gambar kontur yang berisi rencana
Lebih terperinciLAMPIRAN A CONTOH PERHITUNGAN. parameter yang digunakan dalam perhitungan ini adalah:
A-1 LAMPIRAN A CONTOH PERHITUNGAN 1. Perhitungan Manual Perhitungan manual yang dilakukan dalam penelitian mengacu pada Metode Baji (Wedge Method), dengan bidang longsor planar. Beberapa parameter yang
Lebih terperinciAplikasi Komputer. Bekerja Dengan Microsoft Power Point 2010 (1) Ita Novita, S.Kom, M.T.I. Modul ke: Fakultas Ilmu Komputer. Program Studi Informatika
Modul ke: Aplikasi Komputer Bekerja Dengan Microsoft Power Point 2010 (1) Fakultas Ilmu Komputer Ita Novita, S.Kom, M.T.I Program Studi Informatika www.mercubuana.ac.id Pengenalan Tentang Ms. Power Point
Lebih terperinciBab I Pengenalan ArcGIS Desktop
Bab I Pengenalan ArcGIS Desktop Bab ini akan membahas tentang: - Pengenalan ArcGIS Desktop - Pembuatan project pada ArcMap - Penambahan layer pada ArcMap 1.1 Sekilas tentang ArcGIS Desktop ArcGIS Desktop
Lebih terperinciBAB VI. Ringkasan Modul. Mengedit Data Vektor Membuat Setting Snap Menambah Feature Linier Menambahkan Feature Titik Menggunakan Koordinat Absolut
BAB VI MENGEDIT DATA VEKTOR Ringkasan Modul Mengedit Data Vektor Membuat Setting Snap Menambah Feature Linier Menambahkan Feature Titik Menggunakan Koordinat Absolut 6.1. Mengedit Data Vektor Langkah awal
Lebih terperinciMEAN, MEDIAN DAN MODUS
MEAN, MEDIAN DAN MODUS Geogebra dapat digunakan pada bidang statistika. Dengan menggunakan Geogebra, pelajaran statistika akan lebih mudah. Pada dasarnya untuk mencari hal-hal yang berkaitan dengan statistika
Lebih terperinciTUTORIAL AUTODESK 3DS MAX 2011 MEMBUAT BALON ANEKA WARNA 3 DIMENSI
MEMBUAT BALON ANEKA WARNA 3 DIMENSI Gambar 1. Balon Aneka Warna Untuk membuat balon aneka warna dengan Autodesk 3DS max 2011 ada beberapa langkah yang harus kita lakukan. Dalam langkah-langkah tersebut
Lebih terperinci