BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap
|
|
- Budi Kartawijaya
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap Pada tanggal 23 Maret 2016 pukul WIB balita bernama R umur 2 tahun, anak pertama dari pasangan Ny.S dan Tn.K bertempat tinggal di Setabelan Banjarsari, Surakarta. Dari hasil anamnesa pada orangtua pasien A dibawa ke rumah sakit dengan keluhan batuk nggrok nggrok sejak 1 minggu yang lalu, muntah, nafsu makan menurun, panas sejak 3 hari yang lalu dan sesak nafas sejak 2 hari yang lalu. Selain itu, ibu mengatakan bahwa anaknya sudah mendapat imunisasi dasar lengkap dan anaknya pernah mengalami riwayat penyakit pneumonia sebelumnya. Ibu mengatakan tinggal di lingkungan yang cukup padat dan suaminya adalah seorang perokok. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan adanya peningkatan suhu tubuh yaitu 38,3ºC. Tidak terlihat adanya sianosis, terdapat nafas cuping hidung, gerakan dada simetris dan terdengar wheezing pada dada kanan dan kiri. Hasil pemeriksaan foto thorax pulmo tampak infiltrat di perihiler kanan kiri dan parakardial kanan. Hasil pemeriksaan hematologi ditemukan jumlah monosit yang meningkat hingga 19% dari batas normal 2 8 % dan menandakan adanya infeksi pada anak. 32
2 digilib.uns.ac.id Interpretasi Data Dasar Tanggal : 23 Maret 2016 Pukul : WIB a. DIAGNOSA KEBIDANAN An. R umur 2 tahun dengan pneumonia Data Dasar : 1) Data Subjektif Ibu mengatakan anaknya batuk nggrok nggrok sejak 1 minggu yang lalu, pilek, demam sejak 3 hari yang lalu dan sesak nafas sejak 2 hari yang lalu 2) Data Obyektif, diperoleh dari : a) Hasil pemeriksaan fisik : Keadaan umum : lemah Kesadaran : composmentis Vital sign : Nadi : 110 x/menit Respirasi Suhu : 40 x/menit : 38,3ºC b) Hasil pemeriksaan sistematis : Muka Hidung : tidak ada sianosis, tidak ada oedema : terdapat pernapasan cuping hidung dan terdapat sekret warna putih kekuningan Dada : terdapat retraksi dada serta bunyi wheezing dan c) Hasil pemeriksaan penunjang : Pemeriksaan laboraturium : Jumlah monosit meningkat hingga 19% dari keadaan normal yaitu 2% - 8%
3 digilib.uns.ac.id 34 Pemeriksaan foto thorax : tampak infiltrat di perihiler kanan kiri dan parakardial kanan. b. MASALAH 1. Anak rewel dan tidak nafsu makan 2. Takut atau cemas pada anak dan orang tua c. KEBUTUHAN 1. Penuhi kebutuhan nutrisi dan cairan pada anak 2. Jelaskan tentang kondisi anak serta libatkan orang tua dalam perawatan anak 3. Identifikasi Diagnosa atau Masalah Potensial dan Antisipasi Penangannya a. Diagnosa potensial : pada kasus pneumonia adalah gagal nafas b. Antisipasi tindakan : bebaskan jalan napas dan observasi vital sign 4. Kebutuhan Terhadap Tindakan Segera Kolaborasi dengan dokter spesialis anak untuk pemberian terapi berupa antibiotik, brokhodilator, antipiretik, suplemen penambah nafsu makan. 5. Perencanaan Asuhan yang Menyeluruh Tanggal : 23 Maret 2016 Pukul : WIB a. Posisikan semi fowler b. Lakukan pemeriksaan batuk dan sesak napas c. Observasi keadaan umum dan vital sign setiap 6 jam d. Jelaskan tentang penyakit yang diderita anak pada ibu dan keluarga serta anjurkan untuk rawat inap di rumah sakit untuk memperbaiki kondisi anak.
4 digilib.uns.ac.id 35 e. Ciptakan lingkungan yang nyaman dan aman pada anak dengan menganjurkan orang tua untuk mendampingi anaknya. f. Lakukan advis sesuai perintah dokter spesialis anak untuk pemberian terapi g. Kolaborasi dengan tim gizi untuk pemberian diit makanan bernutrisi dan inadekuat serta terjaga kebersihannya. h. Dokumentasi asuhan yang diberikan 6. Pelaksanaan Langsung Asuhan dengan Efisien dan Aman Tanggal : 23 Maret 2016 Pukul : WIB a. Memposisikan semi fowler dengan cara memposisikan kepala lebih tinggi dari badan dan kaki diganjal dengan bantal kurang lebih 30 derajat. b. Melakukan pemeriksaan batuk dan sesak napas, apakah terjadi peningkatan batuk dan sesak napas c. Mengobservasi KU dan VS yang meliputi nadi, respirasi dan suhu d. Menjelaskan tentang penyakit yang diderita anak pada ibu, bahwa anaknya menderita penyakit pneumonia yaitu adanya peradangan pada parenkim paru yang ditandai dengan batuk dan sesak napas serta menganjurkan rawat inap di rumah sakit untuk memperbaiki kondisi anak e. Menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman pada anak dengan menganjurkan orang tua untuk selalu mendampingi anaknya. f. Melaksanakan advis sesuai perintah dokter spesialis anak untuk memberikan terapi berupa :
5 digilib.uns.ac.id 36 Terapi yang dberikan bidan : 1) Pasang infus KA-EN 3A 20 tetes per menit (tpm) secara mikro pada tangan kiri 2) Injeksi antibiotik (ampicillin 500 mg/ 6 jam) 3) Injeksi antibiotik (gentamicin 80 mg/ 24 jam) Terapi yang diberikan orang tua : 4) Oral bronkhodilator (Salbutamol 100 ml/3 x ½ ctp) 5) Antipiretik (Paracetamol sirup 125 mg/ 4x1 cc per oral) 6) Suplemen penambah nafsu makan (Mulsanol sirup 60 ml/ 1x1 cc per oral) g. Melakukan kolaborasi dengan tim gizi untuk pemberian diit makanan dengan tinggi kalori, tinggi protein serta menganjurkan orang tua untuk memberikan makanan yang disediakan rumah sakit pada anak agar kebutuhan nutrisinya dapat terpenuhi. h. Melakukan dokumentasi tindakan 7. Evaluasi Tanggal : 23 Maret 2016 Pukul : WIB a. Balita sudah diposisikan semi fowler. b. Melakukan pemeriksaan batuk dan sesak napas telah diusahakan. c. Infus KA-EN 3A terpasang pada pukul WIB dengan 20 tetes per menit (tpm) mikro d. Observasi KU dan VS tiap 6 jam Tabel 4.1. Hasil observasi KU dan VS
6 digilib.uns.ac.id 37 Pukul (WIB) Respirasi (x/menit) Nadi (x/menit) Suhu ( C) KU x/menit 118x/menit 38,3 Cukup x/menit 116x/menit 38,2 Cukup Sumber : Data Sekunder (2016) e. Orang tua telah mengetahui tentang penyakit yang diderita anaknya dan bersedia untuk rawat inap agar kondisi anaknya pulih kembali. f. Orang tua selalu mendampingi anak g. Advis dokter telah dilakukan dengan memberikan terapi : 1) Terapi telah diberikan oleh bidan berupa : a) Pemasangan infus KA-EN 3A 20 tetes per menit (tpm) telah terpasang pukul WIB. b) Skin test telah dilakukan pukul WIB, dengan hasil tidak terdapat alergi. c) Injeksi antibiotik (ampicillin 500 mg/ 6 jam) secara IV telah dilakukan pukul WIB dan akan diberikan malam pukul WIB dan pagi pukul WIB. d) Injeksi antibiotik (gentamicin 80 mg/ 24 jam) telah dilakukan pukul WIB 2) Terapi telah diberikan oleh orang tua berupa : a) Oral bronkhodilator (Salbutamol 100 ml/3 x ½ ctp) telah diberikan pukul WIB b) Antipiretik (Paracetamol sirup 125 mg/ 4x1 cc per oral) pada pukul WIB dan menganjurkan orang tua
7 digilib.uns.ac.id 38 memberikannya setiap 6 jam pada sore pukul WIB, malam pukul WIB dan pagi pukul WIB c) Suplemen penambah nafsu makan (Mulsanol sirup 60 ml/ 1x1 cc per oral) pada pukul WIB dan menganjurkan orangtua memberikannya setiap 24 jam. 3) Kolaborasi dengan tim gizi telah dilakukan dengan pemberian nasi sayur dengan diet tinggi kalori tinggi protein (TKTP) dan orang tua memberi makan anaknya dengan makanan yang disediakan rumah sakit. h. Asuhan yang diberikan telah didokumentasikan dalam rekam medis.
8 digilib.uns.ac.id 39 CATATAN PERKEMBANGAN Pada perawatan hari kedua tanggal 24 Maret 2016 pukul WIB ibu mengatakan anaknya masih batuk, panas, dan sesak nafasnya sudah berkurang. Keadaan umum pasien sedang, frekuensi napas 38x/menit, suhu 38ºC sehingga diagnosanya adalah balita R umur 2 tahun dengan pneumonia dalam perawatan hari kedua. Asuhan yang diberikan oleh bidan antara lain memberitahu orang tua hasil pemeriksaan anaknya yaitu suhu 38ºC, respirasi 38x/menit ; melakukan pemeriksaan batuk dan sesak nafas dengan hasil masih ada batuk dan tidak sesak nafas ; melakukan observasi keadaan umum dan vital sign terlampir ; melanjutkan pemberian terapi sesuai advis dokter spesialis anak yaitu pemberian infus KA-EN 3A 20 tetes per menit (tpm) mikro, injeksi antibiotik (Ampicillin 500 mg/ 6 jam) secara IV per infus diberikan pada pukul WIB, malam pukul WIB dan pagi pukul WIB, injeksi antibiotik (Gentamicin 80 mg/ 24 jam) diberikan pada pukul WIB. Untuk obat yang diberikan secara oral bidan mengingatkan pada ibu untuk pemberian obat secara teratur sesuai dengan perintah dokter spesialis anak berupa antipiretik (Paracetamol sirup 125 mg/ 4x1 cc per oral) setiap 6 jam pada pukul WIB, WIB, malam pukul WIB dan pagi pukul WIB, Oral bronkhodilator (Salbutamol 100 ml/3x½ cc / 8 jam per oral) pada pukul WIB, WIB dan WIB, Suplemen (Mulsanol sirup 60 ml/ 1x1 cc/ 24 jam per oral) pada pukul WIB. Bidan menganjurkan pada orang tua untuk tidak memberikan anaknya makan dan minuman selain dari rumah sakit, hasil orang tua bersedia untuk tidak memberikan anaknya makan dan minuman selain dari rumah sakit.
9 digilib.uns.ac.id 40 Perawatan hari ketiga tanggal 25 Maret 2016 pukul WIB. Ibu mengatakan demam anak sudah tidak demam dan batuk sudah berkurang, nafsu makan anak membaik. Dari hasil pemeriksaan frekuensi nafas 30x/menit dan suhu 37,7ºC. Diagnosa kebidanannya adalah balita R umur 2 tahun dengan pneumonia dalam perawatan hari ketiga. Asuhan yang diberikan oleh bidan antara lain memberitahu orang tua hasil pemeriksaan anaknya yaitu suhu 37,7ºC, respirasi 38x/menit ; melakukan pemeriksaan batuk dan sesak nafas dengan hasil masih ada batuk dan tidak sesak nafas ; melakukan observasi keadaan umum dan vital sign terlampir ; melanjutkan pemberian terapi sesuai advis dokter spesialis anak sebelumnya serta menganjurkan pada orang tua untuk memberikan nutrisi secara adekuat pada anaknya dengan cara memberi makanan secara teratur hasil, orang tua bersedia memberikan kebutuhan nutrisi pada anak dengan memberikan makan secara teratur. Perawatan hari keenam tanggal 28 Maret 2016 pukul WIB, ibu pasien mengatakan anaknya sudah tidak demam, batuk sudah berkurang dan sudah tidak ada sesak nafas. Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan adanya peningkatan frekuensi nafas dan suhu tubuh. Frekuensi nafas dalam batas normal yaitu 36x/menit dan suhu tubuh 36,5ºC. Diagnosa kebidanan berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan adalah balita R umur 2 tahun dengan riwayat pneumonia. Asuhan yang diberikan adalah memberitahu orang tua hasil pemeriksaan anaknya yaitu keadaan umum baik, nadi 100x/menit, suhu 36,5ºC, respirasi 36x/menit ; melakukan pemeriksaan batuk dan sesak nafas hasil, batuk sudah berkurang dan tidak sesak nafas ; melakukan observasi keadaan umum dan vital sign terlampir ; mengingatkan pada ibu untuk pemberian obat secara teratur
10 digilib.uns.ac.id 41 sesuai dengan perintah dokter spesialis anak. Pada hari keenam, pasien diperbolehkan untuk pulang setelah menyelesaikan administrasi. Adapun asuhan yang diberikan yaitu Infus KA-EN 3A 20 tpm dilepas pukul WIB ; pemberian terapi oral untuk dilanjutkan di rumah, yaitu : Antibiotik (Amoxcillin 40mg/ 3x3/4 cth), Oral bronkhodilator (Salbutamol 100 ml/3x½ cth), Suplemen (Mulsanol sirup 60 ml/ 1x1 cc per oral) ; menganjurkan pada orang tua untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat seperti mencuci tangan dengan menggunakan sabun sebelum dan sesudah merawat balita, mencuci bersih pakaian dan alat alat makan serta menganjurkan pada ayah untuk tidak merokok di dekat anaknya hasil, orangtua mengerti dan bersedia melakukannya serta melakukan kunjungan ulang/kontrol tanggal 1 April 2016 di Poli Anak RSUD Surakarta. B. PEMBAHASAN Setelah penulis melakukan studi kasus pada balita R umur 2 tahun dengan pneumonia di RSUD Surakarta, penulis akan membandingkan antara teori dan praktik pelaksanaan asuhan di lapangan dengan menggunakan 7 langkah Varney dan data perkembangan SOAP. 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap Pada kasus balita R umur 2 tahun dengan pneumonia penulis melakukan pengumpulan data secara lengkap meliputi data subjektif, data objektif dan data penunjang. Dalam pengumpulan data subjektif, didapatkan bahwa orang tua balita mengeluhkan anaknya menderita batuk, sesak napas, demam dan nafsu makan menurun. Hal ini sesuai dengan Rahajoe (2008) dan Muttaqin (2008) menyebutkan bahwa keluhan balita
11 digilib.uns.ac.id 42 yang mengalami pneumonia meliputi demam, menggigil, batuk, sakit kepala, dan keluhan gastrointestinal seperti muntah dan diare. Demam, anoreksia dan keluhan gastrointestinal terjadi akibat dari reaksi inflamasi yang hebat. Selain itu orang tua balita mengatakan bahwa mereka bertempat tinggal di lingkungan yang cukup padat. Ayah dari balita R adalah seorang perokok. Hal ini merupakan salah satu faktor pemicu terjadinya resiko pneumonia sesuai dengan Maryunani (2010) yaitu umur balita kurang dari 2 bulan, gizi kurang,bblr dan riwayat BBLR, tidak mendapat ASI yang memadai,polusi udara, kepadatan tempat tinggal, imunisasi yang tidak memadai dan defisiensi vitamin A. Data objektif didapatkan dari hasil pemeriksaan fisik pada anak. Pada kasus balita R dengan pneumonia ini, ditemukan adanya batuk dengan produksi sekret sesuai dengan Muttaqin (2008) yaitu batuk terjadi akibat dari sekresi edema dan prochopasma, terdengar wheezing pada dada kanan dan kiri sesuai Setyoningrum (2006) yaitu wheezing akan ditemui pada anak anak dengan pneumonia, terdapat nafas cuping hidung dan terdapat retraksi dada, gerakan dada seimbang antara kanan dan kiri, terdapat suara redup dan respirasi 40 kali/menit sesuai dengan Said (2010) yaitu frekuensi nafas meningkat pada anak dengan pneumonia >40 kali/menit untuk anak usia 12 bulan 5 tahun. Data penunjang yang mendukung diagnosa menurut Rahajoe (2008) adalah pemeriksaan foto thorax pulmo tampak infiltrat di perihiler kanan kiri dan parakardial kanan.. Pemeriksaan darah lengkap dengan hasil leukosit 9.690/mm 3 dan monosit 19%.
12 digilib.uns.ac.id 43 Penulis tidak menemukan adanya kesenjangan antara teori dan praktik dalam pengumpulan data dasar. 2. Interpretasi Data Dasar Interpretasi data dasar meliputi diagnosa kebidanan, masalah dan kebutuhan. Diagnosa kebidanan yang ditegakkan pada kasus ini adalah balita R umur 2 tahun dengan Pneumonia. Diagnosis ini ditegakkan atas dasar data subjektif dan data objektif yang telah didapatkan pada langkah pertama. Dalam kasus balita R dengan pneumonia ini, masalah yang muncul adalah pola nafas balita yang tidak efektif, nafsu makan menurun dan takut atau cemas pada balita dan orang tua, sehingga muncul kebutuhan yaitu bebaskan jalan napas, penuhi kebutuhan bayi, jelaskan tentang kondisi anak serta libatkan orang tua dalam perawatan anak. Hal ini sesuai dengan teori Hidayat (2006) dan Rahajoe (2008) bahwa masalah yang mungkin timbul pada balita sakit dengan pneumonia yang mungkin timbul pada balita sakit dengan pneumonia yaitu pola nafas yang tidak teratur, takut atau cemas serta nafsu makan menurun. Pada langkah ini tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik. 3. Diagnosa Potensial dan Antisipasi Penanganan Diagnosa potensial dari balita R dengan pneumonia adalah gagal napas. Hal ini sesuai dengan teori Setyoningrum,dkk (2006) yaitu pada kasus balita sakit dengan pneumonia yang mungkin terjadi adalah hipoksia, hiperkapne dan pada keadaan berat dapat terjadi gagal napas. Antisipasi tindakan yang dilakukan bidan dengan membebaskan jalan
13 digilib.uns.ac.id 44 napas dan melakukan observasi vital sign pada balita. Antisipasi tindakan ini sesuai dengan Muttaqin (2008) yaitu memposisikan semi fowler, memantau suhu, nadi dan respirasi. Pada langkah ini tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik. 4. Kebutuhan Terhadap Tindakan Segera Pada langkah ini bidan menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera untuk melakukan konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi klien. Pada kasus balita R dengan pneumonia, kebutuhan tindakan segera yang harus dilakukan adalah kolaborasi dengan dokter spesialis anak untuk pemberian terapi berupa antibiotik, bronkhodilator, antipiretik dan suplemen. Hal ini sesuai dengan teori menurut Hidayat (2006) pada pasien dengan penumonia terapi yang sering diberikan adalah terapi antibiotik, antipiretik dan pemberian bronkhodilator atau ekspektoran sesuai dengan kebutuhan anak. Penulis tidak menemukan adanya kesenjangan teori dan praktik dalam menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera. 5. Perencanaan Asuhan Yang Menyeluruh Dalam kasus balita R dengan pneumonia ini, rencana asuhan yang diperlukan adalah posisikan semi fowler, penuhi kebutuhan cairan elektrolit, observasi tanda tanda vital, observasi batuk dan sesak nafas, menjelaskan pada orang tua tentang penyakit anaknya dan anjurkan untuk rawat inap, ciptakan lingkungan yang nyaman dan aman, kolaborasi dengan dokter sepsialis anak untuk pemberian terapi, kolaborasi dengan
14 digilib.uns.ac.id 45 tim gizi untuk pemberian diit makanan. Hal ini sesuai teori Muttaqin (2008) bahwa perencanaan yang harus dipenuhi yaitu mengatur posisi semi fowler, melibatkan orang tua dalam memberikan perawatan sehingga anak merasakan ketenangan, memberikan nutrisi sesuai kebutuhan, memberikan antibiotik serta pelega tenggorokan. Pada langkah ini tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan praktik. 6. Pelaksanaan Asuhan dengan Efisien dan Aman Pada kasus balita R dengan pneumonia, pelaksanaan asuhan dengan efisien dan aman telah dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan pada langkah sebelumnya, pemberian terapi berupa antibiotik (ampicillin 500 mg/ 6 jam) dikombinasikan dengan antibiotik (gentamicin 80 mg/ 24 jam) secara IV. Hal ini sudah sesuai dengan Noels (2013) pada pengobatan pneumonia terdiri dari antbiotik ampicilin dan dikombinasikan dengan gentamicin. Pada langkah ini tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan praktik. 7. Evaluasi Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada balita R dengan pneumonia selama 6 hari, kondisi klien dinyatakan sembuh berdasarkan gejala klinis yaitu tidak ditemukan batuk, sesak nafas, cuping hidung, retraksi dada, wheezing, demam dan takipnea. Keadaan umum dan vital sign balita R membaik yaitu keadaan umum baik, frekuensi napas 36x/menit, suhu tubuh 36,5ºC dan nafsu makan meningkat. Evaluasi ini
15 digilib.uns.ac.id 46 sesuai dengan Maryunani (2013) yaitu pola napas anak telah membaik, frekuensi napas kurang dari 40x/ menit pada anak usia 12 bulan-5 tahun. Untuk gejala klinik dari pneumonia yang meliputi demam, nyeri dada, dispnea, dan takipnea telah teratasi. Pada langkah ini penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dan pratik.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP Pengumpulan dan penyajian data penulis lakukan pada tanggal 28 Maret 2016 pukul 15.00 WIB,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul WIB Ny Y datang ke
digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL I. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR Pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul 22.07 WIB Ny Y datang ke RSUD Sukoharjo dengan membawa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap Tanggal : 22 Maret 2016 Pukul : 10.30 WIB Data subjektif pasien Ny. T umur 50 tahun bekerja
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap Tanggal : 17 Maret 2015 pukul : 12.30 WIB Pada pemeriksaan didapatkan hasil data
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN A. PENGKAJIAN PERTAMA (11 JUNI 2014) obyektif serta data penunjang (Muslihatun, 2009).
BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini penulis membahas asuhan kebidanan pada bayi S dengan ikterik di RSUD Sunan Kalijaga Demak menggunakan manajemen asuhan kebidanan varney, yang terdiri dari tujuh langkah yaitu
Lebih terperinciBAB III RESUME KEPERAWATAN
BAB III RESUME KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN 1. Identitas pasien Pengkajian dilakukan pada hari/ tanggal Selasa, 23 Juli 2012 pukul: 10.00 WIB dan Tempat : Ruang Inayah RS PKU Muhamadiyah Gombong. Pengkaji
Lebih terperinci5. Pengkajian. a. Riwayat Kesehatan
5. Pengkajian a. Riwayat Kesehatan Adanya riwayat infeksi saluran pernapasan sebelumnya : batuk, pilek, demam. Anoreksia, sukar menelan, mual dan muntah. Riwayat penyakit yang berhubungan dengan imunitas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan atau Penyajian Data Dasar Secara Lengkap
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Pengumpulan atau Penyajian Data Dasar Secara Lengkap Pengumpulan dan penyajian data penulis lakukan pada tanggal 22 Maret 2016 pukul 06.45
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting di Indonesia. ISPA dapat diklasifikasikan menjadi infeksi saluran
Lebih terperinciOleh : Destarita Rahmawati R
ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. R UMUR 2 TAHUN DENGAN PNEUMONIA DI RSUD SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Ujian Akhir Program Kompetensi Bidan Di Program
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. nafas dan nutrisi dengan kesenjangan antara teori dan intervensi sesuai evidance base dan
BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN A. Pembahasan Bab ini membahas tentang gambaran pengelolaan terapi batuk efektif bersihan jalan nafas dan nutrisi dengan kesenjangan antara teori dan intervensi sesuai evidance
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian ini dilakukan pada tanggal 20 Juni 2011 di Ruang Lukman Rumah Sakit Roemani Semarang. Jam 08.00 WIB 1. Biodata a. Identitas pasien Nama : An. S Umur : 9
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan membahas tentang permasalahan yang
27 BAB III PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan membahas tentang permasalahan yang ditemukan pada pasien An.T adapun permasalahan tersebut sebagai berikut: A. Diagnosa 1 Bersihan jalan nafas tidak efektif
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN I. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN I. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP Ibu masuk memeriksakan diri ke poli pada tanggal 14 Maret 2014 pukul 09.00 WIB. Ibu mengatakan
Lebih terperinciASUHAN KEBIDANAN PADA By U USIA 3 BULAN DENGAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS (ISPA)
ASUHAN KEBIDANAN PADA By U USIA 3 BULAN DENGAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS (ISPA) Mimatun Nasihah* Eka Ayu Apriliana** *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan **Mahasiswa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap. tahun, dan ini merupakan kehamilan ibu yang pertama.
digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap Dari data subjektif didapatkan hasil, ibu bernama Ny. R umur 17 tahun, dan ini merupakan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. kebidanan ibu hamil pada Ny. G umur 30 tahun G 3 P 2 A 0 UK minggu. dengan letak sungsang, penulis menyimpulkan bahwa :
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan observasi yang telah dilakukan penulis dalam asuhan kebidanan ibu hamil pada Ny. G umur 30 tahun G 3 P 2 A 0 UK 35 +1 minggu dengan letak sungsang, penulis menyimpulkan
Lebih terperinciLAPORAN KASUS / RESUME DIARE
LAPORAN KASUS / RESUME DIARE A. Identitas pasien Nama lengkap : Ny. G Jenis kelamin : Perempuan Usia : 65 Tahun T.T.L : 01 Januari 1946 Status : Menikah Agama : Islam Suku bangsa : Indonesia Pendidikan
Lebih terperinciPelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Bab 8 Anak menderita HIV/Aids. Catatan untuk fasilitator. Ringkasan Kasus:
Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit Bab 8 Anak menderita HIV/Aids Catatan untuk fasilitator Ringkasan Kasus: Krishna adalah seorang bayi laki-laki berusia 8 bulan yang dibawa ke Rumah Sakit dari sebuah
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam 14.30 1. Identitas klien Nama Umur Jenis kelamin Alamat Agama : An. R : 10 th : Perempuan : Jl. Menoreh I Sampangan
Lebih terperinciRiwayat Penyakit Dahulu: Riwayat sakit serupa sebelumnya, batuk lama, dan asma disangkal Riwayat Penyakit Keluarga: Riwayat TB paru dan Asma
Identitas Pasien Nama: An. J Usia: 5 tahun Alamat: Cikulak, Kab Cirebon Jenis Kelamin: Perempuan Nama Ayah: Tn. T Nama Ibu: Ny. F No RM: 768718 Tanggal Masuk: 12-Mei-2015 Tanggal Periksa: 15-Mei-2015 Anamnesis
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap Pada pemeriksaan didapatkan hasil data subjektif berupa identitas pasien yaitu
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID
ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID Definisi: Typhoid fever ( Demam Tifoid ) adalah suatu penyakit umum yang menimbulkan gejala gejala sistemik berupa kenaikan suhu dan kemungkinan penurunan kesadaran. Etiologi
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Pembuatan karya tulis ilmiah ini di buat dengan menggunakan asuhan
BAB IV PEMBAHASAN Pembuatan karya tulis ilmiah ini di buat dengan menggunakan asuhan kebidanan 7 langkah varney dan asuhan kebidan SOAP, dari bab pembahasan ini membahas kesenjangan yang di temukan saat
Lebih terperinciPelayanan Kesehatan bagi Anak. Bab 7 Gizi Buruk
Pelayanan Kesehatan bagi Anak Bab 7 Gizi Buruk Catatan untuk fasilitator Ringkasan kasus Joshua adalah seorang anak laki-laki berusia 12 bulan yang dibawa ke rumah sakit kabupaten dari rumah yang berlokasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/ Penyajian Data Dasar Secara Lengkap. Pengkajian kasus By Ny A dengan asfiksia sedang di RSUD
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pengumpulan/ Penyajian Data Dasar Secara Lengkap Pengkajian kasus By Ny A dengan asfiksia sedang di RSUD Karanganyar dilakukan dengan manajemen 7 langkah
Lebih terperinciImplementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Dx. Tindakan dan Evaluasi
Lampiran 1 Senin/ 17-06- 2013 21.00 5. 22.00 6. 23.00 200 7. 8. 05.00 05.30 5. 06.00 06.30 07.00 3. Mengkaji derajat kesulitan mengunyah /menelan. Mengkaji warna, jumlah dan frekuensi Memantau perubahan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. pengkajian tujuh langkah Varney. Pembahasan iniakan diuraikan sebagai berikut:
BAB IV PEMBAHASAN Setelah penulis melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan dan memahami penatalaksanaan yang dilakukan pada Ny.M nifas patologi dengan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. BAB ini penulis akan membahas tentang penerapan posisi semi fowler untuk
BAB V PEMBAHASAN DAN SIMPULAN A. Pembahasan BAB ini penulis akan membahas tentang penerapan posisi semi fowler untuk mengurangi sesak nafas pada pasien asma di ruang IGD Rumah Sakit Roemani Semarang tanggal
Lebih terperinciCATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Dx Hari/tanggal Pukul Tindakan Keperawatan
Lampiran CATATAN PERKEMBANGAN Implementasi dan Evaluasi Keperawatan 1 Rabu 11.00 - Mengkaji fungsi pernafasan klien 19 Mei 2015 WIB - Mengkaji suara nafas klien - Mengkaji kemampuan klien untuk mengeluarkan
Lebih terperinciKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA BAGIAN PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI
Data Diri DokterMuda NamaPasien Alamsyah JenisKelamin Laki-laki 59 tahun No. CM 1-07-96-69 Soal 1 ReferensiLiteratur Pasien datang dengan keluhan nyeri dada sebelah kanan. Nyeri dada dirasakan sekitar
Lebih terperinciPelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Bab 4 Batuk dan Kesulitan Bernapas Kasus II. Catatan Fasilitator. Rangkuman Kasus:
Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit Bab 4 Batuk dan Kesulitan Bernapas Kasus II Catatan Fasilitator Rangkuman Kasus: Agus, bayi laki-laki berusia 16 bulan dibawa ke Rumah Sakit Kabupaten dari sebuah
Lebih terperinciMANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN PENDAHULUAN Seorang ibu akan membawa anaknya ke fasilitas kesehatan jika ada suatu masalah atau
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. : Poli Kebidanan dan Kandungan RSUD Surakarta. 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap. Umur : 32 tahun Umur : 35 tahun
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Tanggal masuk : 15 April 2013 Pukul : 10.00 WIB Tempat : Poli Kebidanan dan Kandungan RSUD Surakarta No. Register : 00015748 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN A. PENGKAJIAN DATA. Pada langkah pertama semua informasi yang akurat dan
54 BAB IV PEMBAHASAN A. PENGKAJIAN DATA Pada langkah pertama semua informasi yang akurat dan lengkap dari semua yang berkaitan dengan kondisi klien telah dikumpulkan. Untuk memperoleh data, dilakukan melalui
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PATOLOGI DENGAN IKTERIK DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK. : RSUD Sunan Kalijaga Demak
BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PATOLOGI DENGAN IKTERIK DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK A. TINJAUAN KASUS 1. Pengkajian Tempat : RSUD Sunan Kalijaga Demak Hari / Tanggal : Rabu, 11
Lebih terperinciAsuhan Keperawatan Anak Preschool dengan ISPA A. Definisi Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) adalah radang akut saluran pernafasan atas maupun bawah yang disebabkan oleh infeksi jasad renik atau bakteri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. infeksi virus selain oleh bakteri, parasit, toksin dan obat- obatan. Penyakit
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diare merupakan penyebab kematian ke-5 di dunia dengan jumlah 5-10 juta anak per tahun, penyebab utama diare pada anak usia dini adalah infeksi virus selain oleh bakteri,
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS A. BIODATA 1. Identitas Pasien. Nama Umur Jenis kelamin Suku/Bangsa Agama : An. F : 3 tahun : Perempuan : Jawa / Indonesia : Islam Status pernikahan : - Pekerjaan : - Alamat : Kedung
Lebih terperinciASUHAN KEBIDANAN PADA An. E USIA 8 TAHUN DENGAN VARICELLA. Nur Hasanah* dan Heti Latifah** ABSTRAK
ASUHAN KEBIDANAN PADA An. E USIA 8 TAHUN DENGAN VARICELLA Nur Hasanah* dan Heti Latifah** *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan **Mahasiswa Program Studi Diploma III Kebidanan
Lebih terperinciASUHAN IBU POST PARTUM DI RUMAH
ASUHAN IBU POST PARTUM DI RUMAH Jadwal kunjungan di rumah Manajemen ibu post partum Post partum group Jadwal Kunjungan Rumah Paling sedikit 4 kali kunjungan pada masa nifas, dilakukan untuk menilai keadaan
Lebih terperincicairan berlebih (Doenges, 2001). Tujuan: kekurangan volume cairan tidak terjadi.
I. Rencana Tindakan Keperawatan 1. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan berlebih (Doenges, 2001). Tujuan: kekurangan volume cairan tidak terjadi. a. Tekanan darah siastole
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. khususnya pada keluhan utama yaitu Ny. S G III P II A 0 hamil 40 minggu. mmhg, Nadi: 88 x/menit, Suhu: 36,5 0 c, RR: 26 x/menit, hasil
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pengkajian dapat dilaksanakan dengan mengumpulkan semua data melalui wawancara dan observasi parsipatif. Data subyektif khususnya pada keluhan utama yaitu Ny. S G III P II
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu indikator untuk mengetahui derajat kesehatan masyarakat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu indikator untuk mengetahui derajat kesehatan masyarakat adalah Angka Kematian Bayi (AKB). Angka kematian bayi di Indonesia saat ini masih tergolong tinggi.
Lebih terperinciKOMUNIKASI TENTANG PASIEN KEPADA DPJP DENGAN METODE SBAR SITUATION BACKGROUND ASSESSMENT RECOMMEDATION
KOMUNIKASI EFEKTIF KOMUNIKASI TENTANG PASIEN KEPADA DPJP DENGAN METODE SBAR SITUATION BACKGROUND ASSESSMENT RECOMMEDATION No 1. 2. 3. 4. Jenis kegiatan Situation Mengidentifikasi diri, unit/ ruangan, Menyebutkan
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien
BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien post Sectio Caesaria dengan indikasi Preeklamsia di Ruang Baitu Nisa RS Sultan Agung pada tanggal
Lebih terperinciBAB III ANALISA KASUS
BAB III ANALISA KASUS 3.1 Pengkajian Umum No. Rekam Medis : 10659991 Ruang/Kamar : Flamboyan 3 Tanggal Pengkajian : 20 Mei 2011 Diagnosa Medis : Febris Typhoid a. Identitas Pasien Nama : Nn. Sarifah Jenis
Lebih terperinci2. Pengkajian Kesehatan. a. Aktivitas. Kelemahan. Kelelahan. Malaise. b. Sirkulasi. Bradikardi (hiperbilirubin berat)
. KOMPLIKASI Ensefalopai hepaic terjadi pada kegagalan hai berat yang disebabkan oleh akumulasi amonia serta metabolik toksik merupakan stadium lanjut ensefalopai hepaik. Kerusakan jaringan paremkin hai
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. yang ada di lahan praktek di RSUD Sunan Kalijaga Demak. Dalam pembahasan ini penulis
BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini penulis membahas kesenjangan yang ada di dalam teori dengankesenjangan yang ada di lahan praktek di RSUD Sunan Kalijaga Demak. Dalam pembahasan ini penulis menggunakan Manajemen
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR DINAS KESEHATAN PUSKESMAS LENEK Jln. Raya Mataram Lb. Lombok KM. 50 Desa Lenek Kec. Aikmel
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR DINAS KESEHATAN PUSKESMAS LENEK Jln. Raya Mataram Lb. Lombok KM. 0 Desa Lenek Kec. Aikmel EVALUASI LAYANAN KLINIS PUSKESMAS LENEK 06 GASTROENTERITIS AKUT. Konsistensi
Lebih terperinciKEJANG DEMAM SEDERHANA PADA ANAK YANG DISEBABKAN KARENA INFEKSI TONSIL DAN FARING
KEJANG DEMAM SEDERHANA PADA ANAK YANG DISEBABKAN KARENA INFEKSI TONSIL DAN FARING Pasaribu AS 1) 1) Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung ABSTRAK Latar Belakang. Kejang adalah peristiwa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (droplet infection) dan masih banyak dijumpai di kalangan anak-anak pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Campak merupakan virus yang menyebar melalui percikan ludah (droplet infection) dan masih banyak dijumpai di kalangan anak-anak pada seluruh dunia meskipun sudah terdapat
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan
BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien post partum spontan di Ruang Baitu Nisa RS Sultan Agung Semarang pada tanggal 14 sampai dengan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis membahas kesenjangan yang ada di dalam teori dengan
BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini penulis membahas kesenjangan yang ada di dalam teori dengan kesenjangan yang ada di lahan praktek di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang. Dalam pembahasan ini penulis menggunakan
Lebih terperinciPENGKAJIAN PNC. kelami
PENGKAJIAN PNC Tgl. Pengkajian : 15-02-2016 Puskesmas : Puskesmas Pattingalloang DATA UMUM Inisial klien : Ny. S (36 Tahun) Nama Suami : Tn. A (35 Tahun) Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh Harian Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. biasanya didahului dengan infeksi saluran nafas bagian atas, dan sering dijumpai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bronchopneumonia merupakan penyakit saluran nafas bagian bawah yang biasanya didahului dengan infeksi saluran nafas bagian atas, dan sering dijumpai dengan gejala awal
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/ PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. PENGUMPULAN/ PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP Dari hasil anamnesa yang dilakukan kepada pasien pada tanggal 05 Maret 2014 didapatkan data
Lebih terperinciLAPORAN JAGA 24 Maret 2013
LAPORAN JAGA 24 Maret 2013 Kepaniteraan Klinik Pediatri Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta 2013
Lebih terperinciPRINSIP PENDOKUMENTASIAN MANAJEMEN KEBIDANAN DENGAN PENDEKATAN CATATAN SOAP
Pertemuan 5 PRINSIP PENDOKUMENTASIAN MANAJEMEN KEBIDANAN DENGAN PENDEKATAN CATATAN SOAP 1. Prinsip Pendokumentasian a. Pengertian : o Prinsip adalah suatu hal yang diyakini, yang mendasari sesuatu hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) akan mengalami peningkatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) akan mengalami peningkatan beban kerja pernafasan, yang menimbulkan sesak nafas, sehingga pasien mengalami penurunan
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN : GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG MELATI 1 RSDM MOEWARDI SURAKARTA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN : GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG MELATI 1 RSDM MOEWARDI SURAKARTA Pengkajian dilakukan pada hari selasa tanggal 10 Juni 2014 pukul 14.00 WIB.
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Keberadaan bidan menjadi tolak ukur kesehatan di masyarakat. Hal inilah
BAB IV PEMBAHASAN Keberadaan bidan menjadi tolak ukur kesehatan di masyarakat. Hal inilah yang menjadikan bidan sebagai ujung tombak dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dalam hal ini pelayanan
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Asuhan keperawatan dilakukan pada tanggal 17-20 Mei 2011, pukul 14.30 WIB, di ruang mawar RSUD Tugurejo Semarang. 1. Biodata a. Identitas pasien Pasien bernama Ny.
Lebih terperinciA. lisa Data B. Analisa Data. Analisa data yang dilakukan pada tanggal 18 April 2011 adalah sebagai. berikut:
A. lisa Data B. Analisa Data berikut: Analisa data yang dilakukan pada tanggal 18 April 2011 adalah sebagai No. Data Fokus Problem Etiologi DS: a. badan terasa panas b. mengeluh pusing c. demam selama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menunjukkan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia yaitu sebesar 32
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, menunjukkan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia yaitu sebesar 32 per 1000 kelahiran hidup terutama disebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Asuhan Komprehensif Kebidanan..., Harlina Destri Utami, Kebidanan DIII UMP, 2015
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ukuran yang digunakan untuk menilai baik buruknya keadaan pelayanan kebidanan dalam suatu negara atau daerah ialah angka kematian ibu. Angka Kematian Ibu (AKI) mencerminkan
Lebih terperinciDika Fernanda Satya Wira W Ayu Wulandari Aisyah Rahmawati Hanny Dwi Andini Isti Hidayah Tri Amalia Nungki Kusumawati
Dika Fernanda Satya Wira W Ayu Wulandari Aisyah Rahmawati Hanny Dwi Andini Isti Hidayah Tri Amalia Nungki Kusumawati Siti Sarifah Sonia Mahdalena Ranny Dwi H Novita Sari CANTIK Wardah Afipah Mitha Nur
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tanggal masuk/pukul : 04 Maret 2013 Pukul : WIB. Tempat : Bangsal Perinatologi di RSUD dr.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Tanggal masuk/pukul : 04 Maret 2013 Pukul : 09.45 WIB Tempat : Bangsal Perinatologi di RSUD dr.soehadi Prijonegoro Sragen. No. Register : 365238 1. Pengumpulan Data
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. balita yang menderita ISPA adalah kelompok umur bulan yaitu
BAB V PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Hasil penelitian pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa sebagian besar balita yang menderita ISPA adalah kelompok umur 12-23 bulan yaitu sebanyak 23 balita (44,2%).
Lebih terperinciPENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN
PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN Oleh : Dr. Azwar Djauhari MSc Disampaikan pada : Kuliah Blok 21 Kedokteran Keluarga Tahun Ajaran 2011 / 2012 Program Studi Pendidikan Dokter
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masih tingginya angka morbiditas dan mortalitas (Rampengan, 2008)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang masih menimbulkan masalah kesehatan di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh masih tingginya angka morbiditas
Lebih terperinciBAB III TIJAUAN KASUS. Pada bab ini penulis akan membicarakan tentang tinjauan kasus dari pelaksanaan
BAB III TIJAUAN KASUS Pada bab ini penulis akan membicarakan tentang tinjauan kasus dari pelaksanaan asuhan keperawatan pada An. A dengan Gastroenteritis dehidrasi sedang di ruang luqman Rumah Sakit Roemani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. seluruh dunia, yaitu sebesar 124 juta kasus kematian anak terjadi akibat pneumonia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Pneumonia merupakan penyakit yang mendominasi penyebab kematian pada balita di seluruh dunia, yaitu sebesar 124 juta kasus kematian anak terjadi akibat pneumonia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis 1. Balita a. Pengertian Balita adalah anak berusia dibawah umur lima tahun yang sedang mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Pertumbuhan perkembangan
Lebih terperinciMAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA
MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA ` Di Susun Oleh: Nursyifa Hikmawati (05-511-1111-028) D3 KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI 2014 ASUHAN KEPERAWATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang merupakan salah satu masalah kesehatan. anak yang penting di dunia karena tingginya angka
BAB I PENDAHULUAN Pneumonia 1.1 Latar Belakang merupakan salah satu masalah kesehatan anak yang penting di dunia karena tingginya angka kesakitan dan angka kematiannya, terutama pada anak berumur kurang
Lebih terperinciTemanggung. Persetujuan Studi Pendahuluan RSUD Kabupaten
LAMPIRAN Lampiran 1. urat Temanggung Persetujuan tudi Pendahuluan RUD Kabupaten 63 Lampiran 2. urat Persetujuan Penelitian RUD Kabupaten Temanggung 64 Lampiran 3. Data Rekam Medik Pasien IK di Bangsal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. saluran pernapasan sehingga menimbulkan tanda-tanda infeksi dalam. diklasifikasikan menjadi dua yaitu pneumonia dan non pneumonia.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) adalah penyakit yang disebabkan oleh masuknya kuman atau mikroorganisme kedalam saluran pernapasan sehingga menimbulkan tanda-tanda
Lebih terperinciASUHAN KEBIDANAN PADA Ny F GI P TRIMESTER III INPARTU DENGAN PRE EKLAMPSIA BERAT. Siti Aisyah* dan Sinta Lailiyah** ABSTRAK
ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny F GI P 00000 TRIMESTER III INPARTU DENGAN PRE EKLAMPSIA BERAT Siti Aisyah* dan Sinta Lailiyah** *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan **Mahasiswa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. negara berkembang disebabkan oleh bakteri terutama Streptococcus pneumoniae,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pneumonia merupakan penyakit inflamasi yang mengenai parenkim paru. 1 Penyakit ini sebagian besar disebabkan oleh suatu mikroorganisme (virus/bakteri) dan sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang saat ini terjadi di negara Indonesia. Derajat kesehatan anak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang kesehatan yang saat ini terjadi di negara Indonesia. Derajat kesehatan anak mencerminkan derajat
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan tanggal 5 7 Juni 2007 pukul WIB.
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan tanggal 5 7 Juni 2007 pukul 14.00 WIB. 1. Biodata a. Identitas Pasien Nama Jenis Kelamin Umur Agama Suku Bangsa : An. R : Perempuan : 10 bulan
Lebih terperinciBAB III RESUME KEPERAWATAN. Pengkajian dilakukan pada hari masa tanggal jam WIB di ruang Barokah 3C PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG
BAB III RESUME KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada hari masa tanggal 17-07-2012 jam 10.00 WIB di ruang Barokah 3C PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG 1. Identitas Pasien Nama Nn. S, umur 25 tahun,
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Setelah menguraikan asuhan keperawatan pada Ny. W dengan post
BAB V PENUTUP Setelah menguraikan asuhan keperawatan pada Ny. W dengan post ovarektomi dextra atas indikasi kista ovarium yang merupakan hasil pengamatan langsung pada klien yang dirawat di ruang Bougenvile
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian di sub bagian Pulmologi, bagian Ilmu Penyakit Dalam RSUP Dr Kariadi 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN. Latar belakang pendidikan. : Perumahan Pantai Perak gang 3 no 21 Semarang. Tanggal masuk RS : 6 September 2013 Diagnosa medis
ASUHAN KEPERAWATAN Kasus : Nn.A (20 th) datang ke RS dengan keluhan demam tinggi selama 4 hari. Klien mengatakan nyeri kepala, mual, muntah, dan terdapat bintik merah di lengan kanan atas. A. Pengkajian
Lebih terperinciBAYI BARU LAHIR DARI IBU DM OLEH: KELOMPOK 14
BAYI BARU LAHIR DARI IBU DM OLEH: KELOMPOK 14 1. PENGERTIAN Bayi dari ibu diabetes Bayi yang lahir dari ibu penderita diabetes. Ibu penderita diabetes termasuk ibu yang berisiko tinggi pada saat kehamilan
Lebih terperincihaluaran urin, diet berlebih haluaran urin, diet berlebih dan retensi cairan beserta natrium ditandai dengan - Pemeriksaan lab :
E. Analisa data NO DATA MASALAH PENYEBAB DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. DO : Kelebihan volume Penurunan Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan - Terlihat edema derajat I pada kedua kaki cairan haluaran
Lebih terperincidalam terapi obat (Indrasanto, 2006). Sasaran terapi pada pneumonia adalah bakteri, dimana bakteri merupakan penyebab infeksi.
BAB 1 PENDAHULUAN Infeksi pada Saluran Nafas Akut (ISPA) merupakan penyakit yang umum terjadi pada masyarakat. Adapun penyebab terjadinya infeksi pada saluran nafas adalah mikroorganisme, faktor lingkungan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan terjadi perubahan meliputi perubahan fisik, emosional ibu dan status
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan hasil dari pertemuan sel sperma dan sel telur, kemudian berkembangan menjadi janin di dalam rahim. Masa kehamilan akan terjadi perubahan meliputi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Selama pertumbuhan dan perkembangan kehamilan bisa saja terjadi sebuah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang normal dan alamiah. Selama pertumbuhan dan perkembangan kehamilan bisa saja terjadi sebuah kondisi sehingga membuat kehamilan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tanggal : 26 Februari : RSUD Karanganyar. Umur : 26 tahun Umur : 29 tahun. Agama : Islam Agama : Islam
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Tanggal masuk : 26 Februari 2013 Tempat : RSUD Karanganyar No Register : 267784 1. Pengumpulan Data Dasar Tanggal : 26 Februari 2013 Pukul : 22.00 WIB a. Data Subyektif
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Pengumpulan Data Dasar a. Data Subjektif Pada langkah I Varney yaitu diperoleh identitas ibu berupa nama, umur, riwayat obstetri dan data pemeriksaan.
Lebih terperinciAsuhan Kebidanan Koprehensif..., Dhini Tri Purnama Sari, Kebidanan DIII UMP, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asuhan kebidanan komprehensif merupakan suatu pemeriksaan yang dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan laboratorium dan konseling. Asuhan kebidanan komprehensif
Lebih terperinciMANAJEMEN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS
MANAJEMEN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS I. PENGUMPULAN DATA A. Identitas Nama Ibu : Marni Umur : 26 Tahun Suku/Kebangsaan : Jawa/Indonesia Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan : IRT Alamat : Jl. Tebing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Amerika Serikat, dari 4 juta neonatus yang lahir setiap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Amerika Serikat, dari 4 juta neonatus yang lahir setiap tahunnya, sekitar 65% mengalami ikterus. Ikterus masih merupakan masalah pada bayi baru lahir yang sering
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan pengentasan kemiskinan. Salah satu tujuan MDGs yaitu mengurangi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Millennium Development Goals (MDGs) merupakan komitmen bersama masyarakat internasional untuk mempercepat pembangunan manusia dan pengentasan kemiskinan. Salah satu
Lebih terperinciBAB III RESUME KEPERAWATAN
BAB III RESUME KEPERAWATAN A. Pengkajian Asuhan Keperawatn Keluarga dilakukan pada tanggal 20 Juni 2010 pada keluarga Tn. L (45 th), dengan alamat Sambiroto kecamatan Tembalang, Semarang. Keluarga ini
Lebih terperinciKELOMPOK III. Siti Rafidah K Sri Rezkiana andi L Nadia Intan tiara D Arsini Widya Setianingsih
PERTUSIS KELOMPOK III Amalia Putri Azizah Ayu Nila Sari Asri Nurul Falah Euis Oktaviani P Fitrah Rahmah Mariyatul Qibtiyah Rizqa A. M Selly M.P Susan Eka Putri Siti Rafidah K Sri Rezkiana andi L Nadia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut WHO upaya untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut WHO upaya untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat dapat dilakukan dengan cara memelihara kesehatan.upaya kesehatan masyarakat meliputi : peningkatan
Lebih terperinci