KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS IVYOGYAKARTA LAPORAN TAHUNAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS IVYOGYAKARTA LAPORAN TAHUNAN"

Transkripsi

1 KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS IVYOGYAKARTA LAPORAN TAHUNAN

2 KATA PENGANTAR Berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Tahunan Tahun 2017 ini telah dapat disusun dengan kerjasama yang baik dari berbagai pihak. Berdasarkan DIPA Tahun 2017 dan Permenkes No. 2348Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Permenkes No. 356 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan, maka telah melakukan berbagai kegiatan di dalam menunjang tupoksinya sebagai UPT Kementerian Kesehatan yaitu melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak risiko lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA serta pengamatan terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara. Adapun tujuan dari laporan Tahunan ini untuk memberikan gambaran mengenai kegiatanselama satu tahun (bulan Januari s/d Desember) Tahun Kami berharap laporan ini dapat bermanfaat dalam rencana tindak lanjut dan peningkatan kinerja. Untuk itu mohon saran dan kritik yang bersifat membangun. Yogyakarta, 3 Januari 2017 Kepala, dr. Hj. Chamidah NIP i

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I... 1 ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN... 1 A. Hambatan Tahun Lalu Sub Bagian Tata Usaha Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan Seksi Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah... 1 B. Kelembagaan... 2 C. Sumber Daya Sumber Daya Manusia Sumber Daya Sarana Prasarana Sumber Dana... 5 BAB II... 6 TUJUAN DAN SASARAN KERJA... 6 A. Dasar Hukum... 6 B. Tujuan, Sasaran dan Indikator Tujuan Sasaran Strategis dan Indikator Sasaran... 6 BAB III... 9 STRATEGI PELAKSANAAN... 9 A. Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran... 9 B. Hambatan dalam Pelaksanaan Strategi C. Terobosan yang Dilakukan ii

4 BAB IV HASIL KERJA A. Pencapaian Tujuan dan Sasaran B. Hasil Kegiatan Sub Bagian Tata Usaha Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan Seksi Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah C. Hambatan dan Rencana Tindak lanjut Sub Bagian Tata Usaha Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan Seksi Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah iii

5 BAB I ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN A. Hambatan Tahun Lalu Pada tahun 2017 masih terdapat beberapa hambatan yang mengakibatkanprogram dan kegiatan tidak terlaksana dengan maksimal. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor antara lain: 1. Bagian Tata Usaha Adapun hambatan yang dihadapi Bagian Tata Usaha selama tahun 2017 di antaranya: a. Adanya bongkaran bekas gedung lama yang belum dilelang b. Kurangnya tenaga arsiparis di Kantor Kesehatan Pelabuhan Yogyakarta 2. Bagian Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi Adapun hambatan yang dihadapi Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi selama tahun 2017di antaranya: a. Perlunya pendidikan dan pelatihan bagi petugas Seksi PKSE Perlunya peningkatan SDM di Seksi PKSE dilakukan agar para tenaga teknis di bidang kekarantinaan selalu mendapatkan update ilmu terbaru terkait kekarantinaan. b. Kurangnya SDM terkait penambahan terminal dan jam operasional bandara 3. Bagian Pengendalian Risiko Lingkungan Adapun hambatan yang dihadapi Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan selama tahun 2017di antaranya: a. Kurangnya koordinasi dengan pihak otoritas bandara terkait kegiatan Pengendalian Risiko Lingkungan b. Perlunya pendidikan dan pelatihan bagi petugas Seksi PRL 4. Bagian Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah Dalam menjalankan tugas selama Tahun 2017, tentunya hambatan dalam pelaksanaan tugas di Seksi Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah KKP Kelas IV Yogyakarta selalu ada. Beberapa hambatan yang pernah terjadi di antaranya: a. Kehabisan Stok Vaksin Yellow fever Pengadaan Vaksin Yellow fever untuk Tahun 2017 masih berasal dari Pusat di Kementerian Kesehatan RI. Dalam pelaksanaannya ternyata masih belum mampu mencukupi kebutuhan yang ada di KKP Kelas IV Yogyakarta. Berkaitan dengan hal tersebut tindak lanjut yang dapat dilakukan adalah petugas kami menyarankan untuk dilakukan vaksinasi di KKP lain yang terdekat dan masih mempunyai stok vaksin tersebut, misalnya KKP Kelas II Semarang dan KKP Kelas II Cilacap. b. Kurangnya peran aktif masyarakat 1

6 Kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, diperlukan peran lebih aktif lagi untuk memberikan edukasi dan penyuluhan agar terjalin hubungan yang lebih harmonis. Masyarakat yang telah diberikan KIE dan penyuluhan hendaknya semakin aktif untuk mengikuti kegiatan tersebut secara rutin terutama Posbindu yang telah disepakati sebulan sekali. Kegiatan ini sangat penting untuk melihat faktor risiko kejadian penyakit tidak menular terutama obesitas dan hipertensi. Langkah yang perlu dilakukan adalah petugas KKP selalu siap untuk melakukan pendampingan dalam kegiatan ini terutama kesiapan ketersediaan peralatan dan memberikan konsultasi saat kegiatan berlangsung yang berhubungan dengan faktor risiko penyakit menular yang dialaminya. B. Kelembagaan Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2348/Menkes/Per/XI/2011, merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat di lingkungan Kementrian Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. mempunyai tugas pokok melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA serta pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat Negara. Untuk melaksanakan Tugas Pokok tersebut maka KKP Kelas IV Yogyakarta menyelenggarakan fungsinya sebagai berikut. 1. Pelaksanaan Kekarantinaan; 2. Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan; 3. Pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan di Bandara, Pelabuhan, dan lintas batas darat Negara; 4. Pelaksanaan pengamatan penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit baru, dan penyakit yang muncul kembali; 5. Pelaksanaan pengamanan radiasi pengion dan non pengion, biologi, dan kimia; 6. Pelaksanaan sentra/simpul jejaring surveilans epidemiologi sesuai penyakit yang berkaitan dengan lalu lintas nasional, regional, dan internasional; 7. Pelaksanaan, fasilitasi dan advokasi kesiapsiagaan dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan bencana bidang kesehatan, serta kesehatan matra termasukpenyelenggaraan kesehatan haji dan perpindahan penduduk; 2

7 8. Pelaksanaan, fasilitasi, dan advokasi kesehatan kerja di lingkungan bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara; 9. Pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan obat, makanan, kosmetika dan alat kesehatan serta bahan adiktif (OMKABA) ekspor dan mengawasi persyaratan dokumenkesehatan OMKABA impor; 10. Pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut dan muatannya; 11. Pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan diwilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara; 12. Pelaksanaan jejaring informasi dan teknologi bidang kesehatan bandara, pelabuhan,dan lintas batas darat negara; 13. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kesehatan di bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara; 14. Pelaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian risiko lingkungan, dan surveilans kesehatan pelabuhan; 15. Pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan bandara, pelabuhan dan lintas batas darat negara; 16. Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumah tanggaan KKP. Ketentuan lain yang diperhatikan dalam pelaksanaan tugas Kantor Kesehatan Pelabuhan adalah berlakunya International Health Regulation (IHR) IHR 2005 mengamanatkan setiap negara mempunyai kemampuan untuk mencegah dan menangkal transmisi penyakit potensial wabah serta penyakit lainnya yang berpotensi menimbulkan kedaruratan kesehatan serta meresahkan dunia (PHEIC). C. Sumber Daya 1. Sumber Daya Manusia Pegawai per 31 Desember 2017 sebanyak 35 orang. Series 1; Kantor Induk; 29 Series 1; Wilker Baron ; 3 Series 1; Wilker Paiton; 3 3

8 Gambar 1.1 Distribusi Pegawai Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta Berdasarkan Lokasi Bertugas Berdasarkan lokasi bertugas terdapat 29pegawai bertugas di Kantor Induk Yogyakarta, 3 orang diwilker Baron, dan 3 orang di Wilker Glagah. Sales; Pejabat Sales; Jabatan Struktural; Fungsional 2; 6% Tertentu; 2; 6% Gambar 1.2 Distribusi Pegawai Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta Berdasarkan Jabatan Berdasarkan jabatan sebagian besar pegawai memiliki jabatan fungsional umum yaitu sebanyak 31orang dan jabatan fungsional tertentu sebanyak 2 orang. Jumlah pegawai yang menduduki jabatan struktural sebanyak 2 orang. Berdasarkan pangkat dan golongan pegawai Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta adalah sebagai berikut. Pembina, VI/a Penata Tingkat I, III/d Penata, III/c Penata Muda Tingkat I, III/b Penata Muda, III/a Pengatur Tingkat I, II/d Pengatur, II/c Sales; Jabatan Fungsional Umum; 31; 88% : 1 orang : 4 orang : 2 orang : 6 orang : 5 orang : 8 orang : 9 orang Berdasarkan tingkat pendidikanpegawai Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta adalah sebagai berikut. Magister (S2) : 9 orang Sarjana (S1) : 7 orang 4

9 Diploma IV (D4) Diploma III (D3) SLTA/Sederajat : 1 orang : 17 orang : 1 orang 2. Sumber Daya Sarana Prasarana Saat ini sarana prasarana tahun 2017 yaitu ada dua mobil ambulanceyang ditempatkan di bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta dan kantor induk sebagai pendukung layanan rujukan. Untuk menunjang kegiatan Pengendalian Resiko Lingkungan saat ini Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta mempunyai alat fogging, mistblower, handfog dan pengukur ph meter. Untuk kegiatan vaksinasi ditunjang dengan alat cold chain sebagai penyimpan vaksin meningitis meningococcus sebanyak 5 buah, alat printer passbook sebnayak 6 buah, computer serta mesin antrian sehingga memudahkan tertibnya pengguna layanan di. 3. Sumber Dana Anggaran sangat dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan. Anggaran Tahun 2017sebesar Rp ,-.Dari anggaran tersebut bersumber dari PNBP sejumlah Rp ,- dan Rupiah Murni sejumlahrp ,-. 5

10 BAB II TUJUAN DAN SASARAN KERJA A. Dasar Hukum 1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1962 tentang Karantina Laut 2. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1962 tentang Karantina Udara. 3. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular. 4. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. 5. International Health Regulation (IHR) tahun Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular. 7. Permenkes. RI. Nomor 1575/Menkes/Per/XI/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan sebagaimana telah diubah dengan Permenkes. Nomor 1295/Menkes/Per/XII/ Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 356/MENKES/PER/IV/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan. 9. Keputusan Menkes No.: 612/MENKES/SK/V/2010 tentang Pedoman Penyelenggaraan Karantina Kesehatan pada Penanggulangan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Yang Meresahkan Dunia 10. Kepmenkes No.: 949 Tahun 2004 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa 11. Kepmenkes No.: 1479 Tahun 2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Survailans Epidemiologi Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular Terpadu B. Tujuan, Sasaran dan Indikator 1. Tujuan Tujuan sesuai dengan yang tertuang dalam Rencana Aksi Kegiatan (RAK) adalah: Menurunkan angka kesakitan, kematian, dan risiko kecacatan akibat penyakit menular dan penyakit tidak menular serta upaya meningkatkan kualitas lingkungan di wilayah Pelabuhan, Bandara dan Pos Lintas Batas Darat (PLBD). 2. Sasaran Strategis dan Indikator Sasaran Sasaran starategis sesuai 6

11 dengan yang tertuang dalam Rencana Aksi Kegiatan (RAK) yaitu sebagai berikut. SATUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA / STRATEGIS TARGET REALISASI VOLUME (1) (2) (3) (4) (5) Meningkatnya 1 Pembinaan dan Kegiatan Penyelenggaraan Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan 2 pengawasan tempat - tempat umum di lingkungan pelabuhan / bandara Pengendalian vektor Kegiatan Lingkungan di Pintu Masuk Negara 3 dan binatang pengganggu Jumlah sampel Sampel pemeriksaan kualitas air bersih 4 Jumlah lokasi yang Lokasi 3 3 diawasi dalam kondisi matra 5 Jumlah dokumen Dokumen HPAGD 6 Jumlah alat angkut Buah yang sesuai standar karantina 7 Jumlah susrat Lembar 650 keterangan laik terbang ibu hamil 8 Jumlah surat izin Lembar angkut orang sakit dan bayi diterbitkan 9 Jumlah surat izin Lembar angkut jenazah yang diterbitkan 10 Jumlah surat Lembar 8 8 pengantar rujukan diterbitkan 11 Jumlah surat izin angkut OMKABA Lembar 1 1 7

12 12 Jumlah International Certificate of Vaccination (ICV) diterbitkan 13 Jumlah dokumen perencanaan disusu sesuai standar 14 Jumlah dokumen pelaporan disusu sesuai standar Buku Buku 2 2 Buku 5 5 8

13 BAB III STRATEGI PELAKSANAAN A. Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran Strategi yang dilakukan guna tercapainya tujuan dan sasaran yang telah direncanakan sebagaimana tersebut pada Bab II di atas adalah dengan melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut. 1. Melaksanakan NSPK Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) menjadi hal yang sering disebut setelah pemberlakuan PP No. 38 Tahun Didalam pasal 9 disebutkan bahwa Menteri//kepala lembaga pemerintah non departemen menetapkan norma, standar, prosedur dan kriteria untuk pelaksanaan urusan wajib dan urusan pilihan. Norma adalah aturan atau ketentuan yang dipakai sebagai tatanan untuk penyelenggaraan program kegiatan. Strategi yang dikembangkan untuk melaksanakan norma tersebut adalah dengan melakukan update terhadap peraturanperaturan baru dan terus melakukan sosialisasi seluruh peraturan yang berhubungan dengan tugas pokok dan fungsi KKP kepada seluruh staf Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta beserta stakeholder terkait. Standar adalah acuan yang dipakai sebagai patokan dalam penyelenggaraan kegiatan sedangkan prosedur adalah metode atau tata cara untuk penyelenggaraan kegiatan. Strategi yang dilakukan berupa penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan dalam setiap kegiatan dan menyiapkan Sumber daya yang diperlukan dalam pelaksanaan SOP tersebut. Kriteria adalah ukuran yang digunakan menjadi dasar dalam penyelenggaraan program kegiatan. Strategi yang dilaksanakan dengan menetapkan indikator kinerja dan output indikator serta target pencapaiannya. Penetapan target output indikator berdasarkan definisi operasional masing-masing output indikator tersebut dan ditetapkan secara rasional sesuai Sumber daya yang dimiliki. 2. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi Strategi yang dikembangkan dengan terus menerus memberikan advokasi dan sosialisasi tentang program KKP, informasi PHEIC, dan kebijakan pemerintah di bidang kesehatan kepada setiap pengguna jasa beserta stakeholder terkait. 3. Melaksanakan intensifikasi, akselerasi, ekstensifikasi, dan inovasi program Strategi yang dikembangkan adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki seoptimal mungkin untuk memprcepat target kinerja yang ditetapkan dengan penempatan personil sesuai dengan kualifikasi yang dimiliki. Selain itu juga meningkatkan sumber daya dengan peningkatan sarana prasarana yang dapat 9

14 mendukung pelaksanaan kegiatan. 4. Mengembangkan (investasi) sumber daya manusia Sumber daya manusia merupakan modal dasar untuk mencapai tujuan organisasi. Pengembangan kualitas Sumber daya manusia di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta dilaksanakan dengan mengikuti pendidikan dan pelatihan secara berkala baik yang diadakan di pusat maupun di daerah. Peningkatan kualitas pendidikan juga dilaksanakan dengan memberikan kesempatan kepada setiap petugas untuk menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, baik melalui beasiswa tugas belajar maupun pendanaan secara mandiri. 5. Memperkuat jejaring kerja Jejaring Kerja (networking) adalah salah satu kegiatan penting dalam berorganisasi agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien dan efektif dengan melakukan koordinasi dan kolaborasi antar bagian dari suatu organisasi atau dengan organisasi lain sehingga akan memudahkan dalam mengatasi masalah untuk tujuan bersama. Strategi yang dikembangkan melalui pelaksanaan rapat rutin bulanan yang diikuti oleh seluruh seksi dan wilayah kerja di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta sebagai implementasi jejaring kerja internal, sedangkan untuk jejaring kerja dilakukan melalui rapat koordinasi dan diseminasi informasi yang diikuti oleh seluruh stakeholder di. 6. Memperkuat logistik, distribusi, dan manajemen Strategi yang dikembangkan melalui peningkatan pengajuan anggaran pengadaan untuk melengkapi sarana dan prasarana yang dimiliki baik di kantor induk maupun seluruh wilayah kerja demi peningkatkan kualitas layanan. Untuk mencapai target kinerja, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta terus berupaya meningkatkan sistem manajemen yang terintegrasi antarbagian dan wilayah kerja. 7. Memperkuat surveilans epidemiologi dan aplikasi teknologi Strategi yang dilakukan berupa penguatan sistem surveilans epidemiologi melalui pengumpulan data secara aktif melalui peningkatan pengawasan alat angkut, orang, dan barang di pintu masuk negara serta pengumpulan data secara pasif yang menggunakan sumber data instansi lain. Pengumpulan data surveilans juga memanfaatkan aplikasi teknologi berbasis website baik nasional maupun internasional. Data yang didapat kemudian diolah, dianalisis, dan didiseminasikan dalam bentuk informasi surveilans epidemiologi di pintu masuk negara. 8. Melaksanakan supervisi/bimbingan teknis, monitoring, dan evaluasi 10

15 Monitoring bertujuan untuk memperoleh informasi secara terus-menerus berdasarkan indikator yang telah ditetapkan dengan maksud mengetahui apakah kegiatan yang sedang berlangsung sesuai dengan perencanaan yang telah disepakati. Untuk mencapai tujuan ini, secara berkala dilakukan bimbingan teknis, monitoring, dan evaluasi ke seluruh wilayah kerja setiap triwulan guna mengetahui capaian hasil kinerja serta mengidentifikasi sedini mungkin setiap permasalahan dan kendala yang dihadapi di lapangan untuk kemudian memberikan masukan dalam rangka penyelesaian masalah. 9. Mengembangkan dan memperkuat sistem pembiayaan Pengembangan dan penguatan sistem pembiayaan dilakukan melalui penyempurnaan kerangka pendanaan. B. Hambatan dalam Pelaksanaan Strategi Hambatan dan tindak lanjut dalam pelaksanaan strategi di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta adalah sebagai berikut. 1. Belum maksimalnya dukungan lintas sektor atau kemitraan dalam upaya pelayanan kesehatan di pintu masuk negara 2. Kurangnya SDM bagian arsiparis untuk penatalaksanaan arsip dan SDM di bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta. C. Terobosan yang Dilakukan 1. Sosialisasi upaya kesehatan di pintu masuk negara melalui advokasi dan desiminasi informasi program. 2. Pengadaan alat penunjang pelaksanaan penyehatan lingkungan di pintu masuk negara pada tahun anggaran yang akan datang. 3. Peningkatan kapasitas tenaga arsiparis dengan pelatihan. 4. Penambahan tenaga kontrak untuk pelayanan di bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta 11

16 BAB IV HASIL KERJA A. Pencapaian Tujuan dan Sasaran Pencapaian tujuan dan sasaran yaitu menurunkan angka kesakitan, kematian, dan risiko kecacatan akibat penyakit menular dan penyakit tidak menular serta upaya meningkatkan kualitas lingkungan di wilayah Pelabuhan, Bandara dan Pos Lintas Batas Darat (PLBD) meliputi: Tabel 4.1 Hasil Pencapaian Tujuan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta Tahun 2017 SATUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA / STRATEGIS TARGET REALISASI VOLUME (1) (2) (3) (4) (5) Meningkatnya 1 Pembinaan dan Kegiatan Penyelenggaraan Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan 2 pengawasan tempat - tempat umum di lingkungan pelabuhan / bandara Pengendalian vektor Kegiatan Lingkungan di Pintu Masuk Negara 3 dan binatang pengganggu Jumlah sampel Sampel pemeriksaan kualitas air bersih 4 Jumlah lokasi yang Lokasi 3 3 diawasi dalam kondisi matra 5 Jumlah dokumen Dokumen HPAGD 6 Jumlah alat angkut Buah yang sesuai standar karantina 7 Jumlah susrat Lembar 650 keterangan laik terbang ibu hamil 8 Jumlah surat izin Lembar angkut orang sakit dan bayi diterbitkan 9 Jumlah surat izin angkut jenazah yang diterbitkan Lembar

17 10 Jumlah surat pengantar rujukan diterbitkan 11 Jumlah surat izin angkut OMKABA 12 Jumlah International Certificate of Vaccination (ICV) diterbitkan 13 Jumlah dokumen perencanaan disusu sesuai standar 14 Jumlah dokumen pelaporan disusu sesuai standar Lembar 8 8 Lembar 1 1 Buku Buku 2 2 Buku 5 5 B. Hasil Kegiatan 1. Bagian Tata Usaha Pengelolaan anggaran kegiatan DIPA awal KKP Kelas IV Yogyakarta TA yang ditetapkan sebesar Rp Dalam proses perjalanan pelaksanaan penganggaran TA 2017 terdapat proses efisiensi. Shingga setelah revisi anggaran KKP Kelas IV Yogyakarta TA menjadi Rp Untuk kegiatan tata usaha sudah berpedoman dengan SOP yang ada di Kantor Kesehatan pelabuhan Yogyakarta. 2. Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi a. Pemeriksaan Health Part of Aircraft General Declaration (HPAGD) Alat angkut (pesawat) adalah semua alat angkut yang bergerak dari atas tanah/air ke udara/ ke ruang angkasa atau sebaliknya. Alat angkut (pesawat) yang datang dari luar negeri berada dalam karantina (UU Karantina Udara No. 2/1962/pasal 15). Alat angkut (pesawat) yang memenuhi standar kekarantiaan adalah alat angkut yang isa memenuhi kelengkapan yang dibutuhkan pada kegiatan kekarantinaan sesuai persyaratan yang ditetapkan Menteri Kesehatan (UU Karantina Udara No 2/1962/pasal 14), yaitu berupa tersedianya dokumen kesehatan, meliputi : Health Part of the Aircraft General Declaration (HPAGD), Surat Keterangan Hapus Serangga Terakhir, Surat Keterangan Hapus Hama (jika ada), Buku Kesehatan Pesawat Udara (hanya pada pesawat udara yang mengadakan perjalanan dalam negeri), dan jika diperlukan dokter pelabuhan 13

18 melakukan pemeriksaan daftar penumpang, kru pesawat, dan muatan pesawat tersebut. Capaian kinerja dokumen HPAGD yaitu sebanyak dokumen. Hal ini didukung dengan adanya kerjasama antara Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV dengan airline. Hasil pemeriksaan menunjukan bahwa tidak ada penumpang dan kru yang berpenyakit menular potensi wabah. Permasalahan yang terjadi adanya penambahan penerbangan internasional selama masa arus mudik dan balik lebaran serta pada posko natal dan tahun baru. Upaya yang telah dilakukan yaitu koordinasi dengan pihak GroundHandling atau airlines untuk menyiapkan dan menyerahkan HPAGD (Gendec) setiap kedatangan pesawat kepada petugas di terminal Internasional. b. Penerbitan Surat Izin Angkut Jenazah Guna mengantisipasi ancaman penyebaran penyakit serta permasalahan kesehatan masyarakat maka diperlukan penerbitan surat angkut jenazah (memenuhi persyaratan yang ditentukan serta aman untuk terbang di udara). Pengiriman jenazah melalui udara disyaratkan yakni sebagai berikut (KMK 424/Menkes/SK/IV/2007) : 1) Jenazah harus disuntik dengan obat penahan busuk secukupnya yang dinyatakan dengan keterangan dokter. 2) Jenazah harus dimasukkan dalam peti yang dibuat dari logam (timah, seng, dsb.). 3) Alasnya ditutup dengan bahan yang meyerap (absorbent) umpamanya serbuk gergaji/arang halus yang tebalnya ±5 cm. Peti logam ditutup rapat-rapat (air tight), lalu dimasukkan dalam peti kayu yang tebalnya sekurang-kurangnya 3 cm, sehingga peti tidak dapat bergerak di dalamnya. Peti kayu ini dipaku dengan skrup dengan jarak sepanjang-panjangnya 20 cm dan diperkuat dengan ban-ban logam (secured with metal bands). Pada tahun 2017 jumlah surat izin angkut jenazah yang diterbitkan sebanyak 298 dokumen. Permasalahan yang ditemui adalah adanya permohonan untuk surat keterangan jenazah dari rumah duka, pada saat pagi hari dan malam hari di luar jam pelayanan Kantor Kesehatan Pelabuhan Yogyakarta Upaya yang telah dilakukan yaitu koordinasi dengan pihak kargo dan rumah duka untuk melaksanakan kegiatan ini. Selain itu, Angkasa Pura memberi dukungan dalam kegiatan ini. Untuk permintaan surat jenazah dapat dilakukan di kantor Induk Kantor Kesehatan Pelabuhan Yogyakarta pada jam WIB sampai WIB. Sementara 14

19 apabila ada permintaan surat jenazah di luar jam tersebut dapat ke counter di Terminal A dan B di bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta c. Kegiatan Pengawasan OMKABA Dari enam belas poin tupoksi pada poin kesembilan adalah pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan obat, makanan, kosmetik dan alat kesehatan serta bahan adiktif (OMKABA) ekspor dan mengawasi persyaratan dokumen kesehatan OMKABA impor Pengawasan lalu lintas OMKABA dilakukan terhadap muatan (kargo) dan barang bawaan yang termasuk komoditi OMKABA. Pengawasan ini bertujuan agar OMKABA yang masuk maupun keluar melalui Bandara InternasionalAdisutjipto Yogyakarta tidak membahayakan kesehatan masyarakat.capaian kinerja penerbitan surat izin angkut OMKABA yang memenuhi syarat memenuhi target sebanyak 5 kali pengiriman. Hal ini didukung dengan adanya kerjasama antara dengan kargo 3. Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan Seksi Kegiatan Pengendalian Risiko Lingkungan di Kantor Kesehatan Pelabuhan Yogyakarta mempunyai tugas sebagai salah satu upaya mencegah penyebaran penyakit karantina dan penyakit menular potensial wabah melalui pemutusan mata rantai penularan penyakit dengan profesional sehingga wilayah pelabuhan dan alat angkut tidak menjadi sumber penularan ataupun habitat yang subur bagi perkembangbiakan kuman atau vektor penyakit. a. Trapping Tikus adalah makhluk yang sangat merugikan manusia. Selain merugikan perekonomian karena menghabiskan atau merusak makanan, tanam-tanaman, barang-barang dan lain-lain harta benda, tikus dapat pula menyebarkan berbagai jenis penyakit. Adapun kerugian yang ditimbulkan oleh tikus dapat dilihat dari segi ekonomi, sosial budaya, dan kesehatan.dari segi ekonomi, tikus dapat merusak tanaman petani dan bahkan merusak bangunan kediaman manusia.dari segi sosial budaya dapt menurunkan martabat manusia karena dengan banyaknya tikus menandakan bahwa nilai kesehatan penghuninya rendah. Sedangkan dari segi kesehatan yaitu dapat menimbulkan berbagai jenis penyakit yang ditularkan melalui tikus tersebut salah satunya adalah tyfus,pes,dan lain-lain. Selama tahun 2017, kegiatan trapping dilaksanakan setiap bulan (12 kali). Hasil tertinggi tangkapan pada bulan Juni yaitu sebanyak 4 ekor tikus dengan indeks pinjal yaitu 2/4. Secara ringkas, hasil kegiatan di tahun 2017 dapat ditampilkan sebagai berikut. 15

20 4,5 4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Tikus Pinjal Grafik 1 Kegiatan Trapping Tahun 2017 b. Pemeriksaan Sanitasi Tempat-Tempat Umum Pengawasan sanitasi dan pengendalian vektor dan binatang penularpenyakit dilakukan dengan kegiatan pengamanan terhadap penyakit menular dengan cara meniadakan atau menekan sekecil mungkin adanyan faktor lingkungan yang menimbulkan pengaruh buruk di daerah Pelabuhandan di kapal sehingga tidak menjadi sumber penularan penyakit. STTU merupakan problem kesehatan masyarakat yang cukup mendesak karena TTU merupakan tempat menyebarnya segala macam penyakit terutama penyakit-penyakit yang medianya makanan, minuman, udara dan air. Dengan demikian STTU harus memenuhi syarat-syarat kesehatan dalam arti melindungi, memelihara, dan mempertinggi derajat kesehatan masyarakat. Pengawasan atau pemeriksaan STTU dilakukan untuk mewujudkan lingkungan TTU yang bersih guna melindungi kesehatan masyarakat dari kemungkinan penularan penyakit dan gangguan kesehatan lainnya. Selama tahun 2017, kegiatan pemeriksaan sanitasi tempat-tempat umum dilaksanakan setiap bulan (12 kali) pada 12 lokasi. Untuk cakupan areanya terbagi menjadi dua lokasi yaitu terminal A sebanyak 8 lokasi dan Terminal B sebanyak 4 lokasi. c. Survey Jentik 16

21 Salah satu tugas pokok dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dalam mencegah masuk-keluarnya penyakit dari atau ke luar negeri adalah melalui Pengendalian Resiko Lingkungan (PRL) di pelabuhan dan alat transportasi. Upaya ini dilakukan untuk memutuskan mata rantai penularan penyakit serta meminimalisasi dampak resiko lingkungan terhadap masyarakat.usaha-usaha pengendalian PRL di pelabuhan meliputi sanitasi lingkungan dan pemberantasan vektor dan binatang penular penyakit. Salah satu kegiatan dalam pemberantasan vektor yaitu pengendalian nyamuk yang meliputi survey jentik dan nyamuk dewasa, identifikasi jentik dan nyamuk dewasa, pemberantasan jentik dan nyamuk dewasa, diseminasi informasi hasil pengendalian. Selama tahun 2017, kegiatan survey jentik dilaksanakan setiap bulan (12 kali). Hasil tertinggi tangkapan pada bulan Oktober yaitu sebanyak 2 kontainer positif pada 2 rumah yang diperiksa. Secara ringkas, hasil kegiatan di tahun 2017 dapat ditampilkan sebagai berikut. 0,025 0,02 0,015 0,01 0,005 0 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des HI CI BI Grafik 2 Kegiatan Survey Jentik Tahun 2017 d. Survey Nyamuk Nyamuk merupakan serangga yang mengalami metamorfosis lengkap, terdiri dari empat stadium yaitu telur, larva, pupa dan dewasa. Nyamuk memerlukan darah untuk proses pematangan telurnya. Beberapa spesies nyamuk menghisap darah terutama di malam hari seperti nyamuk Culex dan Anopheles, spesies lainnya terutama siang hari (pagi sampai sore) misalnya nyamuk A.agypty. Aktivitas menggigit ada yang dilakukan di luar rumah dan di dalam rumah. Dua sampai tiga 17

22 hari setelah menghisap darah nyamuk mulai bertelur. Nyamuk Aedes meletakkan telurnya satu persatu pada dinding tempat perindukan yang gelap, basah dan lembab, misalnya bak mandi, tempayan, ban bekas, tonggak bambu. Nyamuk Mansonia meletakkan telurnya secara berkelompok di permukaan bawah tanaman air. Di air, dua hari kemudian telur menetas menjadi jentik-jentik (larva) yang kecil, mengalami pergantian kulit empat kali sebelum menjadi pupa. Beberapa hari kemudian (5 sampai 7 hari) tergantung temperatur, kelembaban dan ketersedian makanan, jentik nyamuk berubah menjadi pupa. Pupa merupakan stadium tidak makan dan kira-kira dua hari kemudian berubah menjadi nyamuk. Selama tahun 2017, kegiatan survey nyamuk dilaksanakan setiap 3 bulan (4 kali) di buffer area, yang meliputi daerah Telukan RT 08 dan Perumahan NDB. e. Survey Lalat Lalat merupakan salah satu insekta (serangga) yang termasuk ordo Dipthera, yaitu insekta yang mempunyai sepasang sayap berbentuk membran. Lalat mempunyai sifat kosmopolitan, artinya kehidupan lalat dijumpai merata hampir diseluruh permukaan bumi. Diperkirakan di seluruh dunia terdapat lebih kurang jenis lalat, tetapi semua jenis lalat terdapat di Indonesia. Jenis lalat yang paling banyak merugikan manusia adalah jenis lalat rumah (Musca domestica), lalat hijau (Lucilia sertica), lalat biru (Calliphora vomituria) dan lalat latrine (Fannia canicularis). Lalat juga merupakan spesies yang berperan dalam masalah kesehatan masyarakat yaitu sebagai vektor penularan penyakit saluran pencernaan. Vektor adalah arthropoda yang dapat memindahkan atau menularkan agent infection dari sumber infeksi kepada host yang rentan. Penularan penyakit terjadi secara mekanis, dimana bulu bulu badannya, kaki-kaki serta bagian tubuh yang lain dari lalat merupakan tempat menempelnya mikroorganisme penyakit yang dapat berasal dari sampah, kotoran manusia, dan binatang. Bila lalat tersebut hinggap ke makanan manusia, maka kotoran tersebut akan mencemari makanan yang akan oleh manusia sehingga akhirnya akan timbul gejala sakit pada manusia yaitu sakit pada bagian perut serta lemas. Penyakitpenyakit yang ditularkan oleh lalat antara lain disentri, kolera, thypus perut, diare dan lainnya yang berkaitan dengan kondisi sanitasi lingkungan yang buruk. Selama tahun 2017, kegiatan survey lalat dilaksanakan setiap bulan (12 kali). Hasil tertinggi tangkapan pada bulan Oktober yaitu sebanyak 2 kontainer positif pada 2 18

23 rumah yang diperiksa. Secara ringkas, hasil kegiatan di tahun 2017 dapat ditampilkan sebagai berikut. 5 Kepadatan Lalat 4,8 4,6 4,4 4,2 4 3,8 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Kepadatan Lalat Grafik 3 Kegiatan Survey Lalat Tahun 2017 f. Pemeriksaan TPM Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap saat dan memerlukan pengelolaan yang baik dan benar agar bermanfaat bagi tubuh. Menurut WHO, yang dimaksud makanan adalah : Food include all substances, whether in a natural state or in a manufactured or preparedform, wich are part of human diet. Batasan makanan tersebut tidak termasuk air, obat-obatan dan substansisubstansi yang diperlukan untuk tujuan pengobatan. Makanan yang dikonsumsi hendaknya memenuhi kriteria bahwa makanan tersebut layak untuk dimakan dan tidak menimbulkan penyakit, diantaranya : a. Berada dalam derajat kematangan yang dikehendaki b. Bebas dari pencemaran di setiap tahap produksi dan penanganan selanjutnya. c. Bebas dari perubahan fisik, kimia yang tidak dikehendaki, sebagai akibat dari pengaruh enzym, aktifitas mikroba, hewan pengerat, serangga, parasit dan kerusakan-kerusakan karena tekanan, pemasakan dan pengeringan. d. Bebas dari mikroorganisme dan parasit yang menimbulkan penyakit yang dihantarkan oleh makanan (food borne illness). Selama tahun 2017, kegiatan pemeriksaan TPM dilaksanakan setiap bulan (12 kali). Untuk cakupan areanya terbagi menjadi tiga lokasi yaitu terminal A sebanyak 19 lokasi, Terminal B sebanyak 9 lokasi, dan Pujasera sebanyak 13 lokasi. 19

24 g. Pemeriksaan Sampel Makanan Menurut Kepmenkes 1098/2003 tentang persyaratan Higiene Sanitasi rumah makan dan restoran bahwa masyarakat perlu dilindungi dari makanan dan minumanyang tidak memenuhi persyaratan hygene sanitasi yang dikelola rumah makan danrestoran agar tidak membahayakan kesehatan. Penerapan hygiene dan sanitasidilakukan untuk keseluruhan proses pengolahan makanan baik pada bahan baku yangdigunakan, selama proses pengolahan, sampai pada proses penyajian termasukdidalamnya, penjamah makanan dan lingkungan proses pengolahan makanan.masalah sanitasi makanan sangatlah penting, terutama di tempat-tempat umumyang erat kaitannya dengan pelayanan orang banyak. Rumah makan, restoran, hinggakantin merupakan beberapa tempat umum yang menyediakan makanan olahan yangbanyak di gemari masyarakat. Masyarakat kebanyakan lebih memilih makan direstoran, rumah makan, ataupun kantin dibandingkan memasak makanan sendiri.keberadaan usaha rumah makan, di sisi lain dapat membantu masyarakat apalagi bagi orang-orang yang sedang dalam perjalanan. Selama tahun 2017, kegiatan pemeriksaan sampel makanan dilaksanakan sebanyak 4 kali dengan jumlah sampel yang diambil sebanyak 47 sampel makanan. Dari hasil pemeriksaan didapatkan angka kuman yang melebihi baku mutu sebanyak 6 sampel makanan yang mengandung angka kuman lebih dari 0 koloni/gram. h. Pemeriksaan Sampel Air Bagi manusia air adalah salah satu kebutuhan utama. Mengingat bahwa berbagai penyakit dapat dibawah oleh air kepada manusia memanfaatkannya, maka tujuan utama penyediaan air bersih/air minum bagi masyarakat adalah untuk mencegah penyakit yang dibawa oleh air. Penyediaan air bersih selain kuantitas kualitasnya pun harus memenuhi standar yang berlaku. Air minum yang memenuhi baik kuantitas maupun kualitas sangat membantu menurunkan angka kesakitan penyakit perut terutama penyakit diare. Sehingga pengawasan terhadap kualitas air minum agar tetap memenuhi syarat-syarat kesehatan berdasarkan Kepmenkes RI No 907/Menkes/SK/VII/2002 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air minum. Selama tahun 2017, kegiatan pemeriksaan sampel air dilaksanakan setiap bulan (12 kali) yang terdiri dari pemeriksaan secara fisika sebanyak 6 kali dan secara laboratorium (fisika, kimia dan biologi) juga sebanyak 6 kali. 20

25 i. Fogging Fogging merupakan salah satu bentuk upaya untuk dapat memutus rantai penularan penyakit DHF, dengan adanya pelaksanaan fogging diharapkan jumlah penderita Demam Berdarah DHF dapat berkurang. Cara yang paling efektif dalam mencegah penyakit DBD adalah dengan mengkombinasikan Fogging, yang disebut dengan 3M Plus, yaitu menutup, menguras dan mengubur barang-barang yang bisa dijadikan sarang nyamuk. Selain itu juga melakukan beberapa plus seperti memelihara ikan pemakan jentik, menabur larvasida, menggunakan kelambu pada waktu tidur, memasang kasa, menyemprot dengan insektisida, menggunakan repellent, memasang obat nyamuk dan memeriksa jentik berkala sesuai dengan kondisi setempat. Selama tahun 2017, kegiatan fogging dilaksanakan sebanyak 4 kali dengan luas area fogging mencapai 42 hektar yang terdiri dari area Perimeter seluas 34 hektar dan area Buffer seluas 8 hektar. 4. Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah Pelaksanaan kegiatan Bagian Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah (UKLW) berpedoman pada Permenkes RI No 356/Menkes/Per/IV/2008 yang telah diubah dalam Permenkes RI No 2348/Menkes/Per/XI/2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan. Dalam Permenkes tersebut, bahwa Bagian UKLW mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, pemantauan, evaluasi, penyusunan laporan, dan koordinasi pelayanan kesehatan terbatas, kesehatan kerja, kesehatan matra, kesehatan haji, perpindahan penduduk, penanggulangan bencana, vaksinasi internasional, pengembangan jejaring kerja, kemitraan, kajian dan teknologi, serta pelatihan teknis bidang upaya kesehatan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara. Bagian UKLW KKP Kelas IV Yogyakarta, telah melaksanakan kegiatan yang dimaksud dalam permenkes tersebut, yang meliputi: a. Kunjungan Poliklinik Pelayanan kesehatan terbatas di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta adalahpoliklinikinduk, bandaradanduawilayahkerja. Pada tahun 2017jumlah kunjungan poliklinik Kantor Kesehatan Pelabuhan Yogyakarta ada 1872orang. Kunjungan Poliklinik Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV 21

26 Yogyakartaberasal dari penumpang, warga sekitar kantor, masyarakat umum dan lintas sektoral di bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta. b. Pelayanan surat laik terbang dan ibu hamil Guna mengantisipasi ancaman penyebaran penyakit serta permasalahan kesehatan masyarakat maka diperlukan penerbitan surat laik terbang (memenuhi persyaratan yang ditentukan serta aman untuk terbang di udara). Pemberangkatan orang sakit melalui udara disyaratkan yakni tidak menderita penyakit karantina/penyakit menular tertentu, tidak ada kontradiksi dengan peraturan penerbangan, serta pasien didampingi oleh keluarga/dokter/perawat (KMK 424/Menkes/SK/IV/2007).Capaian kinerja penerbitan surat keterangan laik terbang ibu hamil padatahun 2017 adalah 1853 orang. Hal ini didukung dengan adanya kerjasama antara dengan maskapai penerbangan. Setiap maskapai penerbangan yang penumpangnya dalam keadaan hamil oleh petugas groundhandling diantar ke konter Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta di bandara untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan. c. Pelayanan kesehatan pengangkutan ijin jenazah Guna mengantisipasi ancaman penyebaran penyakit serta permasalahan kesehatan masyarakat maka diperlukan penerbitan surat angkut jenazah (memenuhi persyaratan yang ditentukan serta aman untuk terbang di udara). Pengiriman jenazah melalui udara disyaratkan yakni sebagai berikut (KMK 424/Menkes/SK/IV/2007) : 1) Jenazah harus disuntik dengan obat penahan busuk secukupnya yang dinyatakan dengan keterangan dokter. 2) Jenazah harus dimasukkan dalam peti yang dibuat dari logam (timah, seng, dsb.) 3) Alasnya ditutup dengan bahan yang meyerap (absorbent) umpamanya serbuk gergaji/arang halus yang tebalnya ±5 cm. 4) Peti logam ditutup rapat-rapat (air tight), lalu dimasukkan dalam peti kayu yang tebalnya sekurang-kurangnya 3 cm, sehingga peti tidak dapat bergerak di dalamnya. Peti kayu ini dipaku dengan skrup dengan jarak sepanjangpanjangnya 20 cm dan diperkuat dengan ban-ban logam (secured with metal bands). Pada tahun 2017 ini pelayanan pengangkutan ijin jenazah sebanyak 179 jenazah. Upaya yang telah dilakukan yaitu koordinasi dengan pihak kargo dan rumah duka untuk melaksanakan kegiatan ini. Selain itu, Angkasa Pura memberi dukungan 22

27 dalam kegiatan ini.untuk permintaan surat jenazah dapat dilakukan di kantor Induk Kantor Kesehatan Pelabuhan Yogyakarta selama 24 jam non stop. Sedangkan apabila ada permintaan surat jenazah diluar jam tersebut dapat ke counter di Terminal A dan B di bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta d. Pelayanan rujukan orang sakit Kantor Kesehatan Pelabuhan juga memberikan layanan kesehatan terbatas kepada warga bandara serta penumpang. Oleh karenanya, jika diperlukan tindakan medis yang lebih jauh, maka dilakukan tindakan rujukan. Rujukan merupakan suatu kegatan pengiriman pasien atau specimen ke tempat/posisi yang lebih berwenang (KMK 424/Menkes/SK/IV/2007). Rujukan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta di Bandara Adisutjipto dapat ditujukan ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara Hardjolukito Yogyakarta. Padatahun 2017 jumlahrujukan sebanyak 15 kali. Hal ini didukung dengan adanya kerjasama antara dengan maskapai penerbangan serta Angkasa Pura. Rujukan diberikan kepada penumpang atau pasien yang membutuhkan tindakan medis yang lebih jauh karena kegawatdaruratannya e. Pelayanan vaksinasi meningitis meningococcus, yellow fever dan penerbitan ICV Sertifikat vaksinasi internasional adalah surat keterangan yang menyatakan bahwa seseorang telah mendapatkan vaksinasi untuk perjalanan internasional (Permenkes Nomor 58 tahun 2013). Kegiatan pelayanan vaksinasi internasional dalam rangka penerbitan ICV dilakukan dengan Wilayah Kerja Pelabuhan Baron dan Glagah dan legalisasi ICV. Padatahun 2017 pelayananvaksinasi meningitis meningococcus di Kantor KesehatanPelabuhan Yogyakarta sebanyak orang dan vaksinasi yellow fever sebanyak 169 orang. Untuk penerbitan buku ICV sebanyak buah. f. Pelayanan posko Lebaran dan Natal serta Baru Padatahun 2017 b melaksanakan posko Lebaran, Natal dan Tahun 2017 dilaksanakan di dua tempat yaitu posko di terminal A dan terminal B Bandara internasional Adisutjipto Yogyakarta. Untuk setiap posko terdapat 7 orang yang bertugas terdiri dari dokter, perawat, sanitarian, dan epidemiolog serta driver yang bertugas 24 jam. C. Hambatan dan Rencana Tindak lanjut 1. Sub Bagian Tata Usaha Hambatan : 23

28 Untuk hambatan sampai akhir tahun 2017 ini yaitu tidak adanya tenaga kontrak yang membantu di bagian tata usaha sehingga selama ini hanya dikerjakan oleh pegawai Kantor Kesehatan Pelabuhan Yogyakarta. Pelatihan untuk arsiparis dan pengadministrasian umum masih kurang. Rencana Tindak Lanjut : Untuk tambahan pegawai akan dibuatkan analisa kebutuhan tenaga kontrak di Kantor Kesehatan Pelabuhan Yogyakarta sehingga pada tahun 2019 dapat dianggarkan di RKAKL. Untuk pelatihan bagi pegawai tata usaha, akan dianggarkan pada tahun 2019 sehingga para pegawai dapat meningkatkan kompetensinya. 2. Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi Hambatan : Untuk operasional bandara Internasional Adisutjipto yang sekarang mulai jam sampai WIB sehingga ada jeda waktu pada saat kegiatan pengawasan lalu lintas penumpang di bandara. Rencana Tindak Lanjut : Akan dibuatkan jadwal sesuai aturan jam ASN sehingga apabila melebihi jam yang ditentukan pegawai mendapatkan uang lembur sesuai yang dikerjakan. 3. Pengendalian Risiko Lingkungan Hambatan : Kurangnya pelatihan bagi tenaga Pengendalian Resiko Lingkungan Gudang yang kurang memadai untuk menampung alat-alat Pengendalian Resiko Lingkungan Rencana Tindak Lanjut : Pada tahun 2018 nanti diharapkan petugas Pengendalian Resiko Lingkungan aktif mencari informasi terkait pelatihan dan dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Yogyakarta sendiri akan menganggarkan di tahun 2018 pelatihan bagi petugas Pengendalian Resiko Lingkungan 4. Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah Hambatan : Pelayanan bagi para lansia dan difabel yang kurang memadai Antrian vaksinasi yang cukupbanyak sehingga menyebabkan ruang tunggu menjadi penuh Rencana Tindak Lanjut : Akan dibuat SOP bagi para lansia dan difabel sehingga nantinya mendapatkan prioritas dalam pelayanan dan mendapatkan pelayanan yang cepat dan tepat 24

29 Akan dibuat antrian online sehingga pengguna jasa di kantor kesehatan Yogyakarta tidak perlu mengantri lama selam pelayanan. Ditargetkan hanya dalm waktu kurang lebih 30 menit selesai. BAB VI PENUTUP Penyusunan Laporan Tahunan (LAPTAH) KKP Kelas IV Yogyakarta Tahun merupakan acuan bagi pelaksanaan kegiatan dalam kurun waktu lima tahun ( ). Semua rencana yang telah disusun tentunya diharapkan dapat terlaksana dengan baik dan target dapat tercapai. Laporan tahunan (LAPTAH) KKP Kelas IV Yogyakarta sebagai peta jalan (road map) untuk mendukung dan berkontribusi dalam mewujudkan visi, misi bersama Presiden Republik lndonesia yaitu Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong". Indikator-indikator pencapaian sasarandalam RAK KKP Kelas IV Yogyakarta akan mudah tercapai apabila kegiatankegiatan dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil yakni adanya nilai Akuntabilitas atau tanggung jawab, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, anti korupsi serta penuh dedikasi,koordinasi dan kerjasama dari segenap staf KKP Kelas IV Yogyakarta. Kerja sama dengan lintas program dan lintas sektor baik di lingkungan pelabuhan/bandara maupun di luar pelabuhan/bandara juga turut mendukung pelaksanaan kegiatan. Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan laporan tahunan KKP Kelas IV Yogyakarta, ini disampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggitingginya. Kepala Kantor dr. H. Chamidah NIP

30 26

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IVYogyakarta

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IVYogyakarta 2018 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IVYogyakarta PENDAHULUAN KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas perkenan- Nya Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 356/MENKES/PER/IV/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 356/MENKES/PER/IV/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN CC: KKP Kelas I batam MENTERI KESEHATAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 356/MENKES/PER/IV/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN Menimbang : a. bahwa semakin meningkatnya aktifitas

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO TAHUN 2014 Kementerian Kesehatan RI Ditjen Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Nya atas tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas

KATA PENGANTAR. Nya atas tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan berkah dan rahmat- Nya atas tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta tahun 2017. Dalam

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 265/MENKES/SK/III/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 265/MENKES/SK/III/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN 1 KEPUTUSAN NOMOR : 265/MENKES/SK/III/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN Menimbang : a. bahwa peningkatan dan perkembangan peran pelabuhan laut, bandar udara dan pos lintas

Lebih terperinci

NILAI STANDAR SUB UNSUR. Sub Unsur/Klasifikasi Data 1 <

NILAI STANDAR SUB UNSUR. Sub Unsur/Klasifikasi Data 1 < 2014,.127 10 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG KLASIFIKASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN NILAI STANDAR SUB UNSUR KLASIFIKASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN a. Unsur Utama Kekarantinaan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Nya atas tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas

KATA PENGANTAR. Nya atas tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan berkah dan rahmat- Nya atas tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta tahun 2016. Dalam

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I (sesuai dengan PERMENKES No.356/MENKES/PER/IV/2008)

STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I (sesuai dengan PERMENKES No.356/MENKES/PER/IV/2008) 1 DASAR HUKUM 1) UU NO.1 TAHUN 1962 TTG KARANTINA LAUT 2) UU NO.4/84 TTG WABAH PENYAKIT MENULAR 3) UU NO.23 TAHUN 1992 TTG KESEHATAN 4) KEPMENHUB RI NO: KM 33 TGL 14 AGUSTUS 2003 TENTANG PEMBERLAKUKAN

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I (sesuai dengan PERMENKES No.356/MENKES/PER/IV/2008)

STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I (sesuai dengan PERMENKES No.356/MENKES/PER/IV/2008) 1 STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I (sesuai dengan PERMENKES No.356/MENKES/PER/IV/2008) KEPALA Bagian Tata Usaha Subbagian Keuangan dan Umum Subbagian Program dan Laporan BIDANG KAR.SE

Lebih terperinci

PROFIL KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS IV YOGYAKARTA TAHUN 2016

PROFIL KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS IV YOGYAKARTA TAHUN 2016 PROFIL KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS IV YOGYAKARTA TAHUN 2016 KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS IV YOGYAKARTA JL. RINGROAD UTARA NO.8 NANGGULAN, MAGUWOHARJO, DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA TELP. (0274) 7101918,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG KLASIFIKASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG KLASIFIKASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG KLASIFIKASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PROPOSAL REKAYASA SARANA SANITASI ALAT PENGHITUNG KEPADATAN LALAT (FLY GRILL) BAB I PENDAHULUAN

PROPOSAL REKAYASA SARANA SANITASI ALAT PENGHITUNG KEPADATAN LALAT (FLY GRILL) BAB I PENDAHULUAN PROPOSAL REKAYASA SARANA SANITASI ALAT PENGHITUNG KEPADATAN LALAT (FLY GRILL) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lalat merupakan salah satu insekta (serangga) yang termasuk ordo Dipthera, yaitu insekta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepadatan penduduk. Menurut WHO (2009), Sekitar 2,5 miliar penduduk dunia

BAB I PENDAHULUAN. kepadatan penduduk. Menurut WHO (2009), Sekitar 2,5 miliar penduduk dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit demam berdarah dengue (DBD) sampai saat ini merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama. Jumlah penderita maupun luas daerah penyebarannya semakin bertambah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan utama masyarakat internasional dan merupakan jenis penyakit yang berpotensi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Belanja Negara (APBN)/Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) berupa

BAB 1 PENDAHULUAN. Belanja Negara (APBN)/Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) berupa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang No.17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang- Undang No.1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, memberikan amanat kepada pemerintah mulai

Lebih terperinci

LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014

LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan salah satu amanat rakyat yang dibebankan kepada instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Pertanggung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk sosial yang memiliki berbagai kepentingan

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk sosial yang memiliki berbagai kepentingan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia merupakan mahluk sosial yang memiliki berbagai kepentingan dalam hidupnya dan setiap manusia tentu pernah dihadapkan dengan sebuah konflik. Konflik peran

Lebih terperinci

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II MATARAM

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II MATARAM KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II MATARAM SESUAI PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NO.53 TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Puji Syukur yang tiada terhingga kami panjatkan

Lebih terperinci

PENYELIDIKAN KEJADIAN LUAR BIASA DI GIANYAR. Oleh I MADE SUTARGA PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2015

PENYELIDIKAN KEJADIAN LUAR BIASA DI GIANYAR. Oleh I MADE SUTARGA PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2015 PENYELIDIKAN KEJADIAN LUAR BIASA DI GIANYAR 2015 Oleh I MADE SUTARGA PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2015 1 BAB VI PENYELIDIKAN KEJADIAN LUAR BIASA DI GIANYAR

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.665, 2013 KEMENTERIAN KESEHATAN. Hapus Tikus. Hapus Serangga. Alat Angkut. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO 2015 Jl. Tanjung Tembaga Baru Probolinggo Telp. (0335) 421917 421918 Fax. (0335) 421918 Email : kkpprobolinggo@yahoo.com KATA

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN FEBRUARI 2016

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN FEBRUARI 2016 LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN FEBRUARI 16 I. Pendahuluan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementrian Kesehatan yang bertanggung

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN KKP KELAS I SOEKARNO-HATTA

LAPORAN TAHUNAN KKP KELAS I SOEKARNO-HATTA LAPORAN TAHUNAN KKP KELAS I SOEKARNO-HATTA TAHUN Area Perkantoran Bandara Soekarno-Hatta Tangerang KATA PENGANTAR Laporan Tahunan ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban atas penggunaan Anggaran

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang International Health Regulation 2005 (IHR), World Health Organization

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang International Health Regulation 2005 (IHR), World Health Organization BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang International Health Regulation 2005 (IHR), World Health Organization (WHO) merekomendasikan kepada negara peserta antuk melakukan tidakan terhadap bagasi, kargo,

Lebih terperinci

LAKIP KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I DENPASAR TAHUN 2014 DIREKTORAT JENDERAL PP DAN PL KEMENTERIAN KESEHATAN RI

LAKIP KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I DENPASAR TAHUN 2014 DIREKTORAT JENDERAL PP DAN PL KEMENTERIAN KESEHATAN RI LAKIP KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I DENPASAR TAHUN 2014 DIREKTORAT JENDERAL PP DAN PL KEMENTERIAN KESEHATAN RI AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2013 [Type

Lebih terperinci

a. Ketatausahaan b. Kekarantinaan dan surveillance epidemiologi c. Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah d. Pengendalian resiko lingkungan

a. Ketatausahaan b. Kekarantinaan dan surveillance epidemiologi c. Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah d. Pengendalian resiko lingkungan LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA MUARA PADANG BULAN JANUARI 017 I. Pendahuluan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN JANUARI 2017

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN JANUARI 2017 I. Pendahuluan LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN JANUARI 2017 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementrian Kesehatan yang bertanggung

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.865, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKES. Sanitasi Kapal. Sertifikat. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG SERTIFIKAT SANITASI KAPAL DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Tahun 2017 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I MAKASSAR

Tahun 2017 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I MAKASSAR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) Tahun 2017 KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I MAKASSAR www.kkpmakassar.com kkpmakassar@yahoo.co.id DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN APRIL 2017

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN APRIL 2017 I. Pendahuluan LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN APRIL 2017 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementrian Kesehatan yang bertanggung

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN WILAYAH KERJA BANDARA INTERNASIONAL MINANGKABAU BULAN JUNI 2017

LAPORAN KEGIATAN WILAYAH KERJA BANDARA INTERNASIONAL MINANGKABAU BULAN JUNI 2017 LAPORAN KEGIATAN WILAYAH KERJA BANDARA INTERNASIONAL MINANGKABAU BULAN JUNI 2017 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN & PENGENDALIAN PENYAKIT KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2013 TENTANG KESEHATAN MATRA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2013 TENTANG KESEHATAN MATRA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2013 TENTANG KESEHATAN MATRA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.127, 2014 KEMENKES. Kantor Kesehatan. Pelabuhan. Klasifikasi. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG KLASIFIKASI KANTOR KESEHATAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Makassar, Januari Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar, dr. Darmawali Handoko, M. Epid NIP

KATA PENGANTAR. Makassar, Januari Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar, dr. Darmawali Handoko, M. Epid NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan limpahan rahmat dan hidayah-nya sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kantor Kesehatan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Makassar, Januari Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar, dr. Darmawali Handoko, M. Epid NIP

KATA PENGANTAR. Makassar, Januari Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar, dr. Darmawali Handoko, M. Epid NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan limpahan rahmat dan hidayah-nya sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kantor Kesehatan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO 2016 Jl. Tanjung Tembaga Baru Probolinggo Telp. (0335) 421917 421918 Fax. (0335) 421918 Email : kkpprobolinggo@yahoo.com KATA

Lebih terperinci

No Nama Jabatan HK H S I A Ct DL Ket

No Nama Jabatan HK H S I A Ct DL Ket LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA BUNGUS BULAN JANUARI TAHUN 2017 I. Pendahuluan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA BUNGUS BULAN MARET TAHUN 2017

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA BUNGUS BULAN MARET TAHUN 2017 LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA BUNGUS BULAN MARET TAHUN 2017 I. Pendahuluan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN JANUARI 2016

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN JANUARI 2016 LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN JANUARI 2016 I. Pendahuluan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementrian Kesehatan yang bertanggung

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN OKTOBER 2016

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN OKTOBER 2016 LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN OKTOBER 2016 I. Pendahuluan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementrian Kesehatan yang bertanggung

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN NOVEMBER 2016

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN NOVEMBER 2016 LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN NOVEMBER 2016 I. Pendahuluan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementrian Kesehatan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gigitan nyamuk dari genus aedes misalnya Aedes aegypti atau Aedes albovictus.

BAB I PENDAHULUAN. gigitan nyamuk dari genus aedes misalnya Aedes aegypti atau Aedes albovictus. BAB I PENDAHULUAN 1.4 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue, yang masuk keperedaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus aedes

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN MARET 2016

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN MARET 2016 LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN MARET 2016 I. Pendahuluan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementrian Kesehatan yang bertanggung

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.127, 2013 KEMENTERIAN KESEHATAN. Keracunan Pangan. Kejadian Luar Biasa. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG KEJADIAN LUAR BIASA

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN JUNI 2016

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN JUNI 2016 LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA SIKAKAP BULAN JUNI 2016 I. Pendahuluan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementrian Kesehatan yang bertanggung

Lebih terperinci

LAKIP 2016 KEMENTERIAN KESEHATAN RI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III BENGKULU JL DEPATI PAYUNG NEGARA KEL BETUNGAN KOTA BENGKULU TAHUN 2016

LAKIP 2016 KEMENTERIAN KESEHATAN RI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III BENGKULU JL DEPATI PAYUNG NEGARA KEL BETUNGAN KOTA BENGKULU TAHUN 2016 LAKIP 2016 KEMENTERIAN KESEHATAN RI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III BENGKULU JL DEPATI PAYUNG NEGARA KEL BETUNGAN KOTA BENGKULU TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Allah SWT, yang telah

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 22 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Makassar, Januari Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar, dr. Lucky Tjahjono, M.Kes NIP

KATA PENGANTAR. Makassar, Januari Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar, dr. Lucky Tjahjono, M.Kes NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan limpahan rahmat dan hidayah-nya sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kantor Kesehatan

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA BUNGUS BULAN APRIL TAHUN 2017

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA BUNGUS BULAN APRIL TAHUN 2017 LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA BUNGUS BULAN APRIL TAHUN 2017 I. Pendahuluan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Soekarno-Hatta 2014 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Soekarno-Hatta 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Soekarno-Hatta tahun 2014 merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang diamanatkan sesuai dengan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN PROGRAM P2 DBD

KERANGKA ACUAN PROGRAM P2 DBD KERANGKA ACUAN PROGRAM P2 DBD Nomor : Revisi Ke : Berlaku Tgl: KERANGKA ACUAN PROGRAM P2 DBD UPT KESMAS TAMPAKSIRING 1. Pendahuluan Dewasa ini, pembangunan kesehatan di Indonesia dihadapkan pada masalah

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN KKP KELAS I SOEKARNO-HATTA

LAPORAN TAHUNAN KKP KELAS I SOEKARNO-HATTA LAPORAN TAHUNAN KKP KELAS I SOEKARNO-HATTA Tahun 2016 TU PRL PKSE UKLW Kementerian Kesehatan RI Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit KKP Kelas I Soekarno-Hatta Area Perkantoran Bandara Soekarno-Hatta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pelabuhan terbesar di provinsi Gorontalo yang terbuka untuk perdagangan luar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pelabuhan terbesar di provinsi Gorontalo yang terbuka untuk perdagangan luar BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Pelabuhan Gorontalo telah dibangun sejak tahun 1980 merupakan pelabuhan terbesar di provinsi Gorontalo yang terbuka untuk perdagangan

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KEMENTERIAN KESEHATAN RI

DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KEMENTERIAN KESEHATAN RI LAKIP KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I DENPASAR TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KEMENTERIAN KESEHATAN RI RINGKASAN EKSEKUTIF Akuntabilitas Kinerja Kantor Kesehatan

Lebih terperinci

2018, No Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, Tamba

2018, No Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.11, 2018 KEMHAN. Penanggulangan Wabah Penyakit Menular. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG PENANGGULANGAN WABAH PENYAKIT MENULAR

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KKP KELAS III BENGKULU TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KKP KELAS III BENGKULU TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KKP KELAS III BENGKULU TAHUN 2014 KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN 2014 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, -1- KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/312/2016 TENTANG TIM KESEHATAN PADA ARUS MUDIK LEBARAN DAN NATAL TAHUN 2016, SERTA TAHUN BARU TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iv Daftar Grafik... vi Daftar Gambar... vi

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iv Daftar Grafik... vi Daftar Gambar... vi DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iv Daftar Grafik... vi Daftar Gambar... vi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Dasar Hukum... 5 1.3. Maksud dan Tujuan... 5 1.4.

Lebih terperinci

ditujukan terhadap faktor risiko lingkungan di kapal untuk memutuskan mata kapal antara lain dapur, ruang penyediaan makanan, palka, gudang, kamar

ditujukan terhadap faktor risiko lingkungan di kapal untuk memutuskan mata kapal antara lain dapur, ruang penyediaan makanan, palka, gudang, kamar 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kapal merupakan alat transportasi lintas laut yang biasanya digunakan manusia untuk menyeberang dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Tak hanya manusia yang biasa

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.878, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. UPT Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2349/MENKES/PER/XI/2011

Lebih terperinci

BAHAN PAPARAN. Disampaikan pada : BIMBINGAN TEKNIS AUDIT

BAHAN PAPARAN. Disampaikan pada : BIMBINGAN TEKNIS AUDIT BAHAN PAPARAN Disampaikan pada : BIMBINGAN TEKNIS AUDIT PENGERTIAN ISTILAH 1. Bandar Udara adalah lapangan terbang yang dipergunakan untuk mendarat dan lepas landas pesawat udara, naik turun penumpang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... v

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... v DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... v BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Dasar Hukum... 5 1.3. Maksud dan Tujuan... 5 1.4. Kelembagaan... 6

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Peraturan Kesehatan Internasional/International Health Regulation (IHR) tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Peraturan Kesehatan Internasional/International Health Regulation (IHR) tahun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini pelabuhan tidak hanya berfungsi sebagai pintu keluar masuk barang, lebih dari itu sudah merupakan sebagai sentra industri, pusat perdagangan dan pariwisata

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA MUARA PADANG BULAN MARET 2017

LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA MUARA PADANG BULAN MARET 2017 LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA MUARA PADANG BULAN MARET 07 I. Pendahuluan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dijadikan tempat berkembang penyakit dan vector penular penyakit.

BAB 1 PENDAHULUAN. dijadikan tempat berkembang penyakit dan vector penular penyakit. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelabuhan merupakan salah satu aset penting suatu daerah yang berfungsi sebagai tempat berlabuhnya kapal sekaligus sebagai tempat untuk melakukan kegiatan bongkar muat

Lebih terperinci

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh. virus Dengue yang ditularkan dari host melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh. virus Dengue yang ditularkan dari host melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan dari host melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Penyakit DBD banyak

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.438, 2017 KEMENKES. Penanggulangan Cacingan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PENANGGULANGAN CACINGAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

a. Ketatausahaan b. Kekarantinaan dan surveillance epidemiologi c. Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah d. Pengendalian resiko lingkungan

a. Ketatausahaan b. Kekarantinaan dan surveillance epidemiologi c. Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah d. Pengendalian resiko lingkungan I. Pendahuluan LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA MUARA PADANG BULAN FEBRUARI 207 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Kesehatan Kabupaten Subang telah dibentuk dengan Peraturan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 288/MENKES/SK/III/2003 TENTANG PEDOMAN PENYEHATAN SARANA DAN BANGUNAN UMUM

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 288/MENKES/SK/III/2003 TENTANG PEDOMAN PENYEHATAN SARANA DAN BANGUNAN UMUM KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 288/MENKES/SK/III/2003 TENTANG PEDOMAN PENYEHATAN SARANA DAN BANGUNAN UMUM MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 949/MENKES/SK/VIII/2004 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 949/MENKES/SK/VIII/2004 TENTANG PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 949/MENKES/SK/VIII/2004 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SISTEM KEWASPADAAN DINI KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN 2016 KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KUPANG DIREKTORAT JENDERAL P2P KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT atas perkenan-nya,

Lebih terperinci

LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2014 LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah KANTOR KESEHATAN PELABUHAN PALEMBANG 2014 KATA PENGANTAR Puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT atas perkenan-nya, Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

INFORMASI UMUM DEMAM BERDARAH DENGUE

INFORMASI UMUM DEMAM BERDARAH DENGUE INFORMASI UMUM DEMAM BERDARAH DENGUE I. Kondisi Umum Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan endemis di sebagian kabupaten/kota

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/303/2017 TENTANG TIM KESEHATAN PADA ARUS MUDIK LEBARAN DAN NATAL TAHUN 2017 SERTA TAHUN BARU 2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH, SALINAN GAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN PROVINSI

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT, BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2009 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

LAKIP KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I DENPASAR

LAKIP KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I DENPASAR 2015 LAKIP KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I DENPASAR DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2015 i RINGKASAN EKSEKUTIF Akuntabilitas Kinerja Kantor Kesehatan

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERHUBUNGAN, INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERHUBUNGAN, INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERHUBUNGAN, INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang

Lebih terperinci

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN.

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN. GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Pemantauan Vektor Penyakit dan Binatang Pengganggu. dan binatang pengganggu lainnya yaitu pemantauan vektor penyakit dan

BAB V PEMBAHASAN. A. Pemantauan Vektor Penyakit dan Binatang Pengganggu. dan binatang pengganggu lainnya yaitu pemantauan vektor penyakit dan BAB V PEMBAHASAN A. Pemantauan Vektor Penyakit dan Binatang Pengganggu Dari hasil wawancara dengan petugas kesehatan lingkungan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta tentang pemantauan vektor penyakit

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN 1. Staf Ahli Bid. Teknologi Kesehatan dan Globalisasi; 2. Staf Ahli Bid. Pembiayaan & Pemberdayaan Masyarakat; 3. Staf Ahli Bid. Perlindungan Faktor Resiko Kesehatan; 4. Staf Ahli Bid Peningkatan Kapasitas

Lebih terperinci

LAPORAN. Akuntabilitas Kinerja. tahun 2016 KKP KELAS I SOEKARNO-HATTA

LAPORAN. Akuntabilitas Kinerja. tahun 2016 KKP KELAS I SOEKARNO-HATTA LAPORAN Akuntabilitas Kinerja tahun 2016 KKP KELAS I SOEKARNO-HATTA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KKP KELAS I SOEKARNO-HATTA AREA PERKANTORAN

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 079 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 079 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 079 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1991 TENTANG PENANGGULANGAN WABAH PENYAKIT MENULAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1991 TENTANG PENANGGULANGAN WABAH PENYAKIT MENULAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1991 TENTANG PENANGGULANGAN WABAH PENYAKIT MENULAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa penanggulangan

Lebih terperinci

Kuncahyo, SKM, MA Kepala KKP Kelas II Palembang

Kuncahyo, SKM, MA Kepala KKP Kelas II Palembang Kuncahyo, SKM, MA Kepala KKP Kelas II Palembang Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Palembang sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN WILAYAH KERJA BANDARA INTERNASIONAL MINANGKABAU BULAN MEI 2017

LAPORAN KEGIATAN WILAYAH KERJA BANDARA INTERNASIONAL MINANGKABAU BULAN MEI 2017 LAPORAN KEGIATAN WILAYAH KERJA BANDARA INTERNASIONAL MINANGKABAU BULAN MEI 2017 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN & PENGENDALIAN PENYAKIT KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG ELIMINASI MALARIA DI KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG ELIMINASI MALARIA DI KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG ELIMINASI MALARIA DI KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a. bahwa malaria merupakan penyakit

Lebih terperinci

Tempat-tempat umum merupakan tempat kegiatan bagi umum yang. pemerintah, swasta, dan atau perorangan yang dipergunakan langsung oleh

Tempat-tempat umum merupakan tempat kegiatan bagi umum yang. pemerintah, swasta, dan atau perorangan yang dipergunakan langsung oleh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tempat-tempat umum merupakan tempat kegiatan bagi umum yang mempunyai tempat, sarana dan kegiatan tetap yang diselenggarakan oleh badan pemerintah, swasta, dan atau

Lebih terperinci

PROSEDUR TETAP (PROTAP) PEMERIKSAAN AKHIR KESEHATAN CALON JAMAAH HAJI I. PROSEDUR TETAP PENERIMAAN CJH

PROSEDUR TETAP (PROTAP) PEMERIKSAAN AKHIR KESEHATAN CALON JAMAAH HAJI I. PROSEDUR TETAP PENERIMAAN CJH PROSEDUR TETAP (PROTAP) PEMERIKSAAN AKHIR KESEHATAN CALON JAMAAH HAJI I. PROSEDUR TETAP PENERIMAAN CJH 1. Calon Jamaah Haji (CJH) tiba di halaman depan Poliklinik Bidang Kesehatan PPIH. 2. CJH menyerahkan

Lebih terperinci

Edit Data Surveillans Epidemiologi di Pelabuhan Pengisian Data Surveilans Epidemiologi di Bandara Edit Data Surveillans Epidemiologi di

Edit Data Surveillans Epidemiologi di Pelabuhan Pengisian Data Surveilans Epidemiologi di Bandara Edit Data Surveillans Epidemiologi di i DAFTAR ISI DAFTAR ISI...II PENDAHULUAN... 1 HAK AKSES... 1 Akses Aplikasi... 1 Pengguna Aplikasi Secara Umum... 1 HALAMAN PUBLIK... 3 Registrasi Vaksinasi Internasional... 4 Layanan Kapal... 4 Layanan

Lebih terperinci

LAPORAN SOSIALISASI RENCANA KONTIJENSI MENGHADAPI PHEIC DI PELABUHAN BUNGUS TANGGAL 26 APRIL 2017

LAPORAN SOSIALISASI RENCANA KONTIJENSI MENGHADAPI PHEIC DI PELABUHAN BUNGUS TANGGAL 26 APRIL 2017 LAPORAN SOSIALISASI RENCANA KONTIJENSI MENGHADAPI PHEIC DI PELABUHAN BUNGUS TANGGAL 26 APRIL 2017 I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pelabuhan merupakan point of entry (pintu masuk) negara yang berpotensi

Lebih terperinci

a. Ketatausahaan b. Kekarantinaan dan surveillance epidemiologi c. Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah d. Pengendalian resiko lingkungan

a. Ketatausahaan b. Kekarantinaan dan surveillance epidemiologi c. Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah d. Pengendalian resiko lingkungan I. Pendahuluan LAPORAN KEGIATAN DI WILAYAH KERJA MUARA PADANG BULAN MEI 7 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang bertanggung

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 49, 1991 (KESEHATAN. Wabah. Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3447) PERATURAN

Lebih terperinci

LAKIP KKP KELAS I SOEKARNO HATTA TAHUN 2015

LAKIP KKP KELAS I SOEKARNO HATTA TAHUN 2015 LAKIP KKP KELAS I SOEKARNO HATTA TAHUN 2015 Area Perkantoran Bandara Soekarno Hatta Ph.021.5506068 / 5507989 Fax.021.5502277 Email : kkp.soekarnohatta@yahoo.co.id; kkp_jakarta@yahoo.co.id KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II MATARAM

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II MATARAM KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II MATARAM KATA PENGANTAR Puji Syukur yang tiada terhingga kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat karunia-nya, Laporan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PROGRAM PENYEHATAN LINGKUNGAN

KEBIJAKAN PROGRAM PENYEHATAN LINGKUNGAN KEBIJAKAN INDONESIA SEHAT 2010 PROGRAM PENYEHATAN LINGKUNGAN Direktorat Penyehatan Lingkungan Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan 1 Regulasi Undang-Undang

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci